Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

NDP Sebagai Ideologi di Tengah Disrupsi Sains dan

Teknologi dalam Membangkitkan Ghirah Organisasi


Perjuangan (Kode Jurnal : L)

Penyusun :

Muhammad Iqbal Ifansyach

KOMISARIAT HUKUM
KOORDINATOR KOMISARIAT UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
CABANG MALANG
ABSTRACT
The research in this paper aims to find out to what extent NDP is able to become
an ideology for HMI cadres in this very fast development of gtechnology and
knowledge. Then answer questions regarding the urgency of learning NDP for Hmi cadres
and to be able to find out the Application of NDP Manifestations in reviving
Ghirah HMI as a fighting organization in the midst of the times. In this case the author
uses a qualitative method. Where the author tries to describe some of Nurcholish
Madjid's works to understand NDP as an interpretation of the Koran itself. The author
tries to use several approaches to other works. The author also tries to trace through
the interpretation of religion itself from a philosophical perspective. The author also
compares the current situation with the values that exist in the NDP which will later
give birth to a solution that the NDP is an ideology that must continue to exist in the
midst of disruption because it is proven that the values contained in it are very relevant. At
present we are faced with continuous developments or what is commonly referred to as
disruption. The entry of the era of digital disruption is marked by the accelerated
development of science and technology. The development of science and technology is
central to the development of human civilization. However, in its application, science
and technology always have positive and negative impacts. As a fighting organization,
HMI must continue to strive continuously in making changes for the progress and welfare
of the life of society, nation and state. Because the aim of HMI is implied in the
formation of students to become Muslims who master science and technology so
that they can build an advanced civilization so that they are not only users but
pioneers. So Disruption is not an obstacle for HMI to reduce its existence. Therefore
this paper will provide an overview and understanding that the NDP as an ideology
of HMI Cadres can still be considered relevant amid the current disruption, namely
with the fighting spirit manifesting the values in it.
Keywords : Disruption , Ghirah , Ideology , Struggle Organization , Science ,
Technology ,

ABSTRAK
Penelitian pada tulisan ini bertujuan untuk untuk mengetahui sejauh mana NDP
mampu menjadi ideologi bagi kader HMI dalam perkembangan gteknologi dan
pengetahuan yang sangat cepat ini. Kemudian menjawab pertanyaan mengenai
urgensi belajar NDP bagi para kader Hmi serta untuk dapat mengetahui Penerapan
Manifestasi NDP dalam membangkitkan Ghirah HMI sebagai organisasi perjuangan
ditengah perkembangan zaman. Dalam hal ini penulis menggunakan metode secara
kualitatif. Dimana penulis mencoba menguraikan beberapa karya Nurcholish
Madjid untuk memahami NDP sebagai tafsir akan Alquran itu sendiri. Penulis
mencoba menggunakan beberapa pendekatan karya lainnya. Penulis juga
mencoba menelusuri melalui penafsiran akan agama itu sendiri dalam kacamata
filsafat. Penulis juga mengkomparansikan keadaan saat ini dengan nilai-nilai yang
ada pada NDP yang nantinya akan melahirkan solusi bahwa NDP merupakan
ideologi yang harus tetap eksis ditengah disrupsi karena terbukti bahwa nilai yang
terkandung didalamnya kan sangat relevan. Saat ini kita dihadapkan dengan
perkembangan zaman yang tiada henti atau biasa disebut dengan disrupsi ,
Masuknya era disrupsi digital ditandai dengan perkembangan sains dan teknologi
yang semakin melesat. Perkembangan sains dan teknologi sangatlah sentral dalam
perkembangan peradaban manusia. Namun dalam penerapannya, sains dan
teknologi selalu mempunyai dampak positif dan negatif. Sebagai organisasi
perjuangan, HMI harus terus berjuang secara terus-menerus dalam melakukan
perubahan guna kemajuan dan kesejahteraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sebab dalam tujuan HMI tersirat suatu pembentukan mahasiswa menjadi
muslim yang menguasai IPTEK agar dapat membangun peradaban yang maju
sehingga bukan hanya sebagai pengguna namun seorang pelopor. Maka Disrupsi
bukanlah sebuah hambatan bagi HMI untuk menurunkan eksistensinya. Maka dari
itu tulisan ini akan memberikan gambaran dan pemahaman bahwa NDP sebagai
ideology Kader HMI masih bisa dianggap relevan ditengah disrupsi yang terjadi saat
ini yaitu dengan semnagat juang memanifestasikan nilai-nilai di dalamnya.
Kata Kunci : Disrupsi , Ghirah, Ideologi , Organisasi Perjuangan , Sains ,
Teknologi ,
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini dapat kita rasakan bersama bahwa perkembangan jaman telah semakin
meningkat di Indonesia, apalagi pada masa covid 19 ini tidak dapat dipungkiri
menjadikan sains dan teknologi mengalami perubahan yang sangat pesat. Hal tersebut
mendorong masuknya era disrupsi, dimana era disrupsi menjadi tantangan sendiri
bagi Negara dan juga HMI sebagai organisasi Mahasiswa yang turut mendapatkan
perubahan akibat adanya gempuran fenomena disrupsi ini,terlebih terhadap
ideologi HMI yakni Nilai Dasar Perjuangan (NDP). Era disrupsi dapat diartikan
sebagai perubahan fundamental sehingga dapat mengubah tatanan kehidupan
manusia dari berbagai segi. Fenomena ini pun tentunya didukung oleh munculnya
teknologi digital yang memudahkan aktivitas masyarakat khususnya juga kalangan
Mahasiswa.
Masuknya era disrupsi digital ditandai dengan perkembangan teknologi yang
semakin melesat salah satunya penggunaan media sosial yang menjadi platform yang
sering digunakan masyarakat (Hendri & Firdaus, 2021). Meningkatnya teknologi,
khususnya terjadi pada peningkatan penggunaan media sosial ini seperti dua mata
pisau yang tidak bisa dipisahkan. Maksudnya adalah perkembangan teknologi selain
memberi dampak positif bagi kehidupan manusia juga membawa dampak negatif.
Dampak negatif juga sangat berbahaya bagi masyarakat yang semakin mulai aktif
mengenal teknologi membuat sebagian masyarakat menjadi intoleransi, hal
tersebut dapat mengakibatkan kurangnya interaksi secara langsung antara manusia
satu dengan yang lainnya. Sehingga hal ini akan membentuk pola hidup masyarakat yang
semakin tertutup. Pengaruh negatif lainnya terhadap perubahan sosial terutama pada
peningkatan media sosial, salah satunya dalam kehidupan masyarakat sering terjadi
konflik antar kelompok-kelompok tertentu dengan berlatar belakang suku, ras
maupun agama. Dimana mereka sering mengatasnamakan agama, kelompok
tertentu supaya memiliki pengikut dengan jumlah yang banyak pada media sosial.
Hal ini cenderung memanfaatkan keadaan ini untuk menggerakkan massa dalam
kegiatan yang mengatasnamakan agama, kelompok dan ras. Fenomena yang
muncul kemudian adalah masyarakat menjadi lebih ekstrem dalam mengungkapkan
pendapat.
Pada faktanya, Sains dan teknologi telah menuntun manusia menuju peradaban
yang lebih maju dan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan
masyarakatnya. Pada Era globalisasi saat ini, penguasaan sains dan teknologi
merupakan indikator signifikan dalam percepatan pertumbuhan dan pembangunan
suatu bangsa. Menggunakan sains dan
teknologi dengan benar maka akan memberikan kebermanfaatan yang baik bagi
masyarakat. Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI memiliki tujuanyang
tertuang pada pasal 4 AD HMI "Terbinanya insan akademis, pencipta,
pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata'ala". Sebagai kader
HMI Sains dan teknologi merupakan hal penting untuk meningkatkan intelektual
kader HMI yang mampu mewujudkan tujuan HMI.
Perkembangan sains dan teknologi sangatlah sentral dalam perkembangan
peradaban manusia. Namun dalam penerapannya, sains dan teknologi selalu
mempunyai dampak positif dan negatif. Kegunaan nyata dari sains dan teknologi
bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hukum yang
mendasarinya. Sains tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa sains dan
teknologi mencerminkan keterbelakangan . Karakter mahasiswa yang ada pada ide
ataupun gagasan yang benar dalam memberikan solusi atas masalah-masalah yang
ada sekarang. Menjadi agen bagi perubahan sosial, budaya, paradigma, ekonomi dan
polotik masyarakat secara luas. Mahasiswan dituntut tidak hanya berhasil membawa
ijazah, tetapi juga di haruskan membawa perubahan dari ilmu dan
pengalamannya. Sebagai agen of changedan agen of conversation, mahasiswa
tidak hanya sekedar memikirkan kepentingan dari akademisnya saja melainkan arti
dan kualiatas hidup pribadi yang mampu mengabdi kepada masyarakat.
Padahakikatnya, HMI adalah “organisasi perjuangan”. (pasal 9 AD HMI) HMI
berperan sebagai organisasi perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang
melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan profesional
dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan, sehingga
insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh golongan yang ada di
masyarakat selama tidak bertentangan dengan koridor misi HMI.
Mengutip perkataan dari Nurcholis Majid, Menurut Nurcholish, melalui
ajaran Islam yang agung, umat Islam seharusnya dapat mewujudkan diri sebagai
khalifah di muka bumi dan menjadi umat terbaik di dunia dalam segala segi. Namun
menurut Nurcholish, yang terjadi adalah sebaliknya, umat Islam cenderung tidak
mampu berkembang, akibat cacat- cacat yang menempel pada tubuh umat Islam,
berupa pola pikir yang statis, karena terkungkung dalam tradisi dan nostalgia
kejayaan masa lalu. Hal ini lah yang terjadi saat ini, yang mana perkembangan zaman
telah menuntut umat manusia untuk terus berubah dan mampu menyesuaikan dan
hidup berdampingan serta mampu menaklukan keadaan. Tulisan ini akan mengkaji
dengan serius terkait keadaan perkembangan zaman yang semakin pesat terkhusus
mengenai sains dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap HMI sebagai
organisasi mahasiswa dan arah juang hmi dalam menjawab
segala tantangan. NDP sebagai ideologi para kader HMI harus dapat menjawab
segala tantangan yang ada dan menunjukkan relevansi guna mempertahankan
eksistensi NDP sebagai dasar pemikiran yang masih bisa dijadikan pedoman ditengah
disrupsi sains dan teknologi saat ini. NDP harus tetap bisa menjadi pembangkit ghirah
HMI sebagai organisasi perjuangan.
Penelitian ini cukup relevan dengan salah satu penelitian lainnya yaitu
mengenai “Sains dan Teknologi dalam Meningkatkan Intelektual Kader Peran Sains
HMI Berkualitas Insan Cita” yang telah diteliti oleh Ikbal Setiawan,HMI Cabang
Banjarbaru, Universitas Lambung Mangkurat. Yanhg mengkaji mengenai Sains
dan Teknologi yang mampu meningkatkan intelektualan Kader HMI. Namun
yang membedakan dengan penelitian ini adalah penelitian ini akan
mengkomparansikan bahwa keberadaan Sains dan Teknologi yang dapat
menimbulkan disrupsi akan mampu melenyapkan eksistensi serta keberadaan NDP
sebagai ideologi kader HMI dan juga dapat menurunkan ghirah HMI sebagai
organisasi perjuangan. Solusi terhadap permasalahan ini adalah NDP harus tetap
eksis dikehidupan kader HMI walaupun teknologi sudah maju dan perkembangan
zaman mampu mendegradasi semangat kader untuk memanifestasikan nilai-nilai dalam
NDP. Untuk itu NDP harus tetap menjadi ilai-nilai dasar yang harus tertanam dalam
jiwa seorang kader dan mampu dimanifestasikan di kehidupan ditengah situasi apapun.
2. Rumusan Masalah.
Berdasarkan pada uraian diatas, adapun beberapa inventaris permasalahan yang
menjadi pokok pembahasan penulis dalam tulisan ini, yaitu :
1) Bagaimana Urgensi keberadaan NDP sebagai ideologi kader HMI
ditengah situasi Disrupsi ?
2) Bagaimana Penerapan Manifestasi NDP dalam membangkitkan Ghirah
HMI sebagai organisasi perjuangan ditengah perkembangan
zaman ?
3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan daripada penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui sejauh mana NDP mampu menjadi ideologi bagi
kader HMI dalam perkembangan gteknologi dan pengetahuan
yang sangat cepat ini.
2) Untuk menjawab pertanyaan mengenai urgensi belajar NDP bagi
para kader HMI
3) Untuk mengetahui Penerapan Manifestasi NDP dalam
membangkitkan Ghirah HMI sebagai organisasi perjuangan ditengah
perkembangan zaman.
4. Landasan Teori
Sesuai dengan pokok permasalahan diatas, maka perlu kiranya untuk penulis
menguraikan landasan teori sebagai pedoman dalam menjelaskan permasalahan
tersebut yaitu :
1) Ideologi
Gunawan Setiardjo: Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah
'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan
dalam kehidupan. Sedangkan Destutt de Tracy menyebutkan bahwa Ideologi adalah
studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. Kemudian Descartes mendefinisikan Ideologi
sebagai inti dari semua pemikiran manusia.
Ideologi merupakan suatu sistem nilai atau kepercayaan yang diyakini sebagai
kebenaran oleh beberapa orang atau beberapa kelompok. Ideologi sendiri terdiri dari
perangkat-perangkat keyakinan ke arah berbagai organisasi dan proses masyarakat.
Ideologi tidak hanya memberikan gambaran dunia kepada penganutnya, tetapi juga
memberikan pemahaman/nilai yang benar tentang dunia sebagaimana adanya dan
seharusnya. Dalam konsep netral ideologi juga dapat dilihat sebagai sistem pemikiran,
sistem keyakinan ataupun sistem simbol yang berhubungan dengan tindakan sosial dan
praktik politik.
2) Disrupsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disrupsi adalah suatu hal
yang tercabut dari akarnya. Dari pengertian tersebut, disrupsi dapat diartikan
sebagai suatu fenomena ketika terjadi perubahan atau lompatan besar yang menyebabkan
seluruh tatanannya berubah. Disrupsi adalah fenomena adanya sejumlah perubahan
masif yang mengubah sistem tatanan yang lama menjadi sebuah sistem baru.
3) Sains
Ilmu pengetahuan atau sains adalah suatu usaha sistematis dengan metode
ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan
penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang alam
semesta dan dunianya. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Secara bahasa, sains berasal dari bahasa Latin yaitu ‘scientia’ yang artinya
adalah pengetahuan. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, sains dikenal sebagai
‘science’. Dari pengertian tadi, kemudian muncul kata sains yang selanjutnya
digunakan juga dalam bahasa Indonesia. Menurut Webster’s News Collegiate
Dictionary, sains adalah
pengetahuan yang dicapai melalui studi atau praktik atau pengetahuan yang memiliki
kebenaran dari pengoperasian ilmu, misalnya yang diperoleh dan diuji melalui
metode ilmiah.
4) Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia dimulai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat
sederhana. Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia untuk mengembangkan
tata cara atau sistem tertentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan
dalam hidupnya. Sebagai contoh, seorang anak yang berada jauh dari orang tuanya
dapat menyampaikan pesan rindunya dengan cara mengirimkan pesan lewat surat,
SMS, telegram, telepon, atau mengirim email lewat internet. Jadi, anak tadi
sebenarnya sudah menggunakan teknologi dalam informasi dan komunikasi.
5) Ghirah
Kata ghirah (‫)غيرة‬,dalam bahasa Arab secara literal bisa bermakna
cemburu. Adapun secara terminologis yakni semangat yang menggelora dalam setiap jiwa
manusia. Terma ghirah hampir mirip bentuk ejaannya dengan kata dalam bahasa
Indonesia yaitu gairah.
6) Organisasi Perjuangan
Organisasi berasal dari kata Organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Definisi organisasi telah banyak dikemukakan oleh para ahli baik dari dalam
maupun luar negeri. Secara garis besar pengertian dan definisi organisasi adalah suatu
kelompok terdiri atas dua atau lebih orang yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu secara bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), organisasi adalah suatu kesatuan atau susunan yang terdiri atas
orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya seperti
sekelompok orang yang bekerja sama, layaknya asosiasi lingkungan, amal, serikat
pekerja, atau perusahaan. HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan (pasal 9 AD HMI)
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang
melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan
profesional dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan

METODOLOGI
Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan,
menyusun serta menganalisis data sehingga diperoleh
makna yang sebenarnya. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Surakhman (1990:131) bahwa “Metode merupakan cara utama
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis, dengan
menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Dalam artikelnya, Dharminto
mengemukakan bahwa penelitian memiliki delapan karakteristik, yaitu ada tujuan,
ada keseriusan, dapat diuji, dapat direplikasikan, mengandung presisi dan keyakinan,
objektif, berlaku umum, dan efisien. Selain itu, penelitian pun memiliki tahapan-
tahapan tertentu, yaitu perencanaan, pengkajian secara teliti terhadap rencana
penelitian, pengambilan contoh (sampling), penyusunan daftar pertanyaan, kerja
lapangan, editing dan coding, analisis dan laporan. Dengan demikian, penelitian
merupakan proses yang panjang dan terstruktur.
Dalam hal ini penulis menggunakan metode secara kualitatif. Dimana
penulis mencoba menguraikan beberapa karya Nurcholish Madjid untuk
memahami NDP sebagai tafsir akan Alquran itu sendiri. Penulis mencoba
menggunakan beberapa pendekatan karya lainnya dalam menulis jurnal ini.
Penulis juga mencoba menelusuri melalui penafsiran akan agama itu sendiri
dalam kacamata filsafat. Penulis juga mengkomparansikan keadaan saat ini dengan
nilai-nilai yang ada pada NDP yang nantinya akan melahirkan solusi bahwa NDP
merupakan ideologi yang harus tetap eksis ditengah disrupsi karena terbukti bahwa nilai
yang terkandung didalamnya kan sangat relevan.
HASIL DAN DISKUSI
A) Urgensi keberadaan NDP sebagai ideologi kader HMI
ditengah situasi Disrupsi
Sebelum memulai dengan urgensi, alangkah baiknya kita memulai untuk mengenal
cikal bakal dan sejarah NDP terlebih dahulu. Meninjau dengan suatu sudut
pandang seperti Nilai-nilai Dasar Perjuangan atau disingkat NDP, merupakan hal
yang menarik untuk digunakan. Demikian NDP merupakan susunan risalah kecil
dari seorang cendekiawan Nurcholish Madjid. 1Seorang yang akrab disapa
sebagai Cak Nur ini, menegaskan tiga fakta tentang inspirasi dari risalah
tersebut(A Nur & Makmur, 2020). Pertama, adalah belum adanya bahan bacaan
yang komprehensif dan sistematis mengenai ideologi Islam. Kami menyadari
sepenuhnya kekurangan ini di masa Orde Lama, ketika kami terus-menerus
terlibat dalam pertikaian ideologis dengan kaum komunis dan kaum nasionalis kiri,

1 Agussalim Sitompul, Sejarah dan Perjuangan HMI (1947-1975), Jakarta: CV Misaka


Galiza, 2008.
dan sangat memerlukan senjata untuk membalas serangan ideologis mereka. Pada
waktu itu, kami harus puas dengan buku karangan Tjokroaminoto, Islam dan
Sosialisme, yang tidak lama kemudian kami anggap tidak lagi memadai.
Fakta selanjutnya Cak Nur menjelaskan bahwa risalah ini diilhami atas
dasar kecemburuannya terhadap anak-anak muda komunis pada saat itu, yang oleh
Partai Komunis Indonesia (PKI), mereka dilengkapi dengan sebuah buku pedoman
bernama Pustaka Kecil Marxis, yang dikenal dengan singkatannya PKM.Terakhir
sebagaimana yang ia tegaskan, bahwa dia sangat terkesan oleh buku kecil karangan
Willy Eichler yang berjudul Fundamental Values and Basic Demands of
Democratic Socialism. Eichler adalah seorang ahli teori sosialisme demokrat, dan
bukunya itu berisi upaya perumusan kembali ideologi Partai Sosialis Demokrat
Jerman (SPD) di Jerman Barat. Sekalipun asal mula partai itu adalah gerakan yang
bertitik tolak dari Marxisme, yang tentu saja “sekuler”, tetapi dalam perkembangan
selanjutnya Marxisme di situ tidak lagi dianut secara dogmatis dan statis, melainkan
dikembangkan secara amat liberal dan dinamis. Salah satu bentuk pengembangan
itu, adalah dengan memasukkan unsur keagamaan ke dalam sistem
ideologinya(Munir et al., 2020).
Pada dasarnya NDP merupakan sebuah interpretasi Cak Nur terhadap Al-Quran
berdasarkan konteks-konteks zaman yang menggugah pemikirannya pada saat itu,
dimana pemikirannya tentang Islam berhasil dikeluarkan dari kerangka-kerangka
konservatif yang mengikatnya. 2NDP dibuat sebagai piranti lunak dalam memahami
Islam melalui satu pintu untuk memasuki dan memahami pintu lainnya. Sehingga,
untuk mencapai satu tujuan jangan hanya melalui satu cara atau pintu saja, tetapi
juga berusaha melalui dari pintu lainnya(Nur,Askar2021).
NDP diambil dari Al-qur’an dan Al-hadits sebagai sumber hukum tertinggi
dalam Islam dalam konteks mewujudkan masyarakat adil makmur ataupun
kesejahteraan masyarakat. Sebagai Organisasi berasaskan Islam, HMI menjadikan
Islam sebagai sumber petunjuk, sehingga NDP yang di rumuskan oleh Nurcholish
Madjid menjadi pegangan ideologi kader HMI sebagai rumusan ajaran-ajaran pokok
Islam yang mengandung nilai-nilai berupa Tauhid, kemanusiaan, keharusan universal,
kemasyarakatan, keadilan dan ilmu pengertahuan yang selaras dalam perjuangan
mewujudkan kualitas insan cita menuju masyarakat yang sejahtera.
Melihat kondisi saat ini, HMI tumbuh berkembang dijaman yang serba canggih dan
dimanjakan oleh segenap teknologi yang mumpuni dan juga ilmu

2
Madjid, Nurcholish. 1995. Islam Agama Kemanusiaan. Jakarta:Yayasan Wakaf
Paramadina.
pengetahuan yang sangat luas. Organisasi ini pun sekarang diisi oleh seluruh kader
yang sekarang kita sebut dengan kaum “millenial”. 3Generasi muda milenial
terbentuk melalui kemajuan teknologi yang semakin canggih dan seolah
menggantikan ruang juga waktu seakan kini dunia menjadi datar serta mampu
menghubungkan manusia seluruh penjuru dunia secara horizontal. Maka, hari ini
tubuh Himpunan Mahasiswa Islam telah diisi oleh orang-orang yang tergolong
dalam generasi muda milenial. Himpuan Mahasiswa Islam sebagai sebuah
organisasi yang mengacu pada tujuan mewujudkan masyarakat adil makmur yang
diridhoi Allah SWT dengan membina kader menjadi insan akademis,insan
pencipta,insan pengabdi, insan bernafaskan islam, dan insan bertanggung jawab.
Pada dasarnya, sebuah kebanggaan bagi Himpunan Mahasiswa Islam memiliki
buku saku NDP ( Nilai-nilai dasar Perjuangan) yang disusun pada tahun 1969
diprakarsai oleh Nurcholis Madjid sebagai salah satu pemikiran ideologi perjuangan
kader HMI. Nilai-nilai Dasar Perjuangan memberikan gambaran untuk memahami
Islam yang terkandung dalam Al Quran sebab telah diformulasikan guna
mempermudah kader mempelajari nilai-nilai Islam. NDP sebagai landasan ideologis
perjuangan HMI guna mendorong semangat juang kader dalam memahami isi yang
tercantum agar mampu menumbuhkembangkan semangat ontologis, kosmologis, dan
sosiologis untuk sumber nilai moral yang mengiringi ilmu pengetahuan. Sehingga
keberadaan NDP merupakan sesuatu yang sangat relevan untuk terus dijadikan
pedoman hingga saat ini.
Himpunan Mahasiswa Islam menjadikan NDP sebagai landasan ideologis
perjuangan guna memberikan panduan bagi kader HMI untuk memahami Islam
secara baik dalam dimensi ruang dan waktu secara komprehensif dan rasional. Dalam
era milenial hari ini, NDP sebagai formulasi sederhana dari Al Quran mampu membantu
kader HMI untuk menyesuaikan diri di tengah-tengah hilangnya dimensi ruang dan
waktu. NDP sebagai konsepsi teoritik tetap harus diseimbangkan secara praktik
dengantetap mengamalkan Al Quran, Al Hadits danAs Sunnah. Maka dari itu
ditengah Disrupsi sains dan Teknologi NDP sangat lah penting bagi jiwa diri
seorang kader untuk mampu memanifestasilkan segala hal yang terjadi di situasi
sekarang.

3
Sitompul, A. 2002. Menyatu Dengan Umat, Menyatu Dengan Bangsa .
Logos Wacana Ilmu. Cip
B) Penerapan Manifestasi NDP dalam membangkitkan Ghirah
HMI sebagai organisasi perjuangan ditengah perkembangan
zaman
Pada dasarnya NDP merupakan sebuah interpretasi daripada pemikiran Cak
Nur terhadap Al-Quran berdasarkan konteks-konteks zaman yang menggugah
pemikirannya pada saat itu, dimana pemikirannya tentang Islam berhasil
dikeluarkan dari kerangka-kerangka konservatif yang mengikatnya. NDP dibuat
sebagai piranti lunak dalam memahami Islam melalui satu pintu untuk memasuki
dan memahami pintu lainnya. Sehingga, untuk mencapai satu tujuan jangan hanya
melalui satu cara atau pintu saja, tetapi juga berusaha melalui dari pintu
lainnya(Nur,Askar2021).
NDP sendiri diambil dari Al-qur’an dan Al-hadits sebagai sumber hukum
tertinggi dalam Islam dalam konteks mewujudkan masyarakat adil makmur ataupun
kesejahteraan masyarakat. Sebagai Organisasi berasaskan Islam, HMI menjadikan
Islam sebagai sumber petunjuk, sehingga NDP yang di rumuskan oleh Nurcholish
Madjid menjadi pegangan ideologi kader HMI sebagai rumusan ajaran-ajaran pokok
Islam yang mengandung nilai-nilai berupa Tauhid, kemanusiaan, keharusan universal,
kemasyarakatan, keadilan dan ilmu pengertahuan yang selaras dalam perjuangan
mewujudkan kualitas insan cita menuju masyarakat yang sejahtera.
Nilai-nilai dimaksud sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah, meskipun
perubahan zaman dari masa ke masa nilai akan tetap sama, hal yang mungkin
berubah adalah penekanan serta implikasinya yang disesuaikan terhadap
masyarakat. Hal ini berarti menunjukkan bahwa suatu perubahan merupakan hal yang
bersifat keniscayaan, tetapi nilai dan pedoman tidak dapat dirubah oleh keadaan
zaman, melainkan manifestasi atau penerapannya saja yang dapat mengikuti
perkembangan zaman. NDP HMI terdiri dari beberapa bab, yaitu; Dasar-Dasar
Kepercayaan, Pengertian- Pengertian Dasar Tentang Kemanusiaan, Kemerdekaan
Manusia (Ikhtiar) dan Keharusan Universal (Takdir), Ketuhanan Yang Maha Esa
dan Perikemanusiaan, Individu dan Masyarakat, Keadilan Sosial dan Keadilan
Ekonomi, Kemanusian dan Ilmu Pengetahuan, bab terakhirnya yakni kesimpulan
dan penutup. Dari delapan bab tersebut paling tidak ada tiga aspek yang terdapat
dalam Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI untuk mewujudkan kerukunan
hidupumat beragama di Indonesia. Tiga aspek tersebut ialah aspek ketauhidan
(Ketuhanan Yang Maha Esa), aspek kemanusiaan dan aspek kemasyarakatan.
NDP bagi kader HMI dapat dipandang ke dalam empat aspek; pertama, sebagai
substansi spirit ajaran Islam Khas HMI. Kedua, sebagai komposisi dan formulasi ideal
dan utuh dari makna iman, ilmu dan amal. Karena itu NDP dapat dipahami
sebagai sarana pokok dan utama untuk mewujudkan
kemanusiaan dan kemasyarakatan universal. Ketiga, sebagai paham sekaligus
keyakinan berpikir HMI yang dapat menjadi landasan dan energi utama bagi kader
HMI dalam mewujudkan misinya. Keempat, NDP sebagai landasan etis dan normatif
setiap kader HMI untuk mencapai tujuannya.
NDP sebagai alat perjuangan oleh sebab itu Dua syarat utama suksesnya
perjuangan adalah pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai yang menjadi dasar
dalam melakukan perjuangan sehingga memiliki keyakinan yang kuat terhadap dasar
tersebut dan memiliki keilmuan yang luas berfungsi untuk menelaah dengan tepat
medan perjuangan guna dapat menetapkan kerja kemanusiaan (amal shaleh) yang
harus ditempuh keadilan sosial dan keadilan ekonomi yang merupakan ikhtiar dalam
menolak sistem kapitalisme yang dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan karena
menciptakan kesenjangan sosial antar sesamanya."Hal ini dilakukan untuk meraih
ridho Allah SWT dengan kualitas insan kamil manusia yang bermanfaat bagi
sesamanya,Dalam kontekstualisasi NDP di zaman modernisasi perlu adanya sebuah
ikhtiar yang kuat bagaimanapun ini merupakan poros landasan pemikiran untuk mencapai
sebuah perubahan sosial yanag mengarah terhadap kepentingan umat dan bangsa.
Perlu kita ketahui bersama bahwa kondisi objektivitas negara kita adalah negara
multi dimensional di sinilah generasi milenial dengan segenap keterampilan skill
nya dan wawasan intelektual nya hadir berada dalam garda terdepan hadir di tengah
tengah masyarakat membawa api perubahan dengan mentransformasikan nilai dasar
perjuangan sebagai konsepsi dalam melakukan perubahasn sosial . Untuk itu dapat
disimpulkan bahwa keberadaan NDP merupakan suatu hal yang dapat dijadikan
landasan berpikir kader HMI yang masih relevan untuk dijadikan acuan pemikiran
ditengah gempuran sains dan teknologi pada saat ini. Nilai-nilai dalam
penggambaran dasarnya adalah sesuatu yang tidak memiliki perubahan, pun jika
terjadi perubahan, substansi nilai tetap sama. Jika terindikasi adanya perubahan,
yang terdeteksi dari perubahan itu merupakan pengungkapannya, penekanan, serta
implikasinya dalam kondisi sosial. Dua syarat utama suksesnya perjuangan adalah
pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai yang menjadi dasar dalam melakukan
perjuangan sehingga memiliki keyakinan yang kuat terhadap dasar tersebut dan memiliki
keilmuan yang luas berfungsi untuk menelaah dengan tepat medan perjuangan guna
dapat menetapkan kerja kemanusiaan (amal shaleh) yang harus ditempuh
Pada NDP bab pertama misalnya, pada saat ini manusia khususnya
mahasiswa sangat dimanjakan oleh kemudahan teknologi,khususnya dalam mencari
pengetahuan. Dengan adanya kemudahan inilah yang akan membuat kemunduran
pemikiran mahasiswa karena pada saat ini mereka akan menganggap ilmu
pengetahuan akan mudah dicari dengan memanfaatkan .
teknologi. NDP mengajarkan kepada kader HMI, bahwa proses mencari kebenaran
itu tidak boleh berhenti. Karena kebenaran yang diperoleh manusia sesungguhnya adalah
kebenaran yang bersifat relatif. Kebenaran yang absolut itu hanya ada pada Tuhan.
Oleh sebab itu segala upaya untuk memahami ajaran agama secara argumentatif,
harus dihargai. Aliran-aliran keagamaan yang muncul dalam Islam, baik yang sesat
atau tidak, semuanya harus dipahami sebagai bagian dari usaha untuk menemukan
kebenaran yang hakiki. Oleh sebab itu, tidak sepantasnya atas nama otoritas semu,
upaya pencarian kebenaran itu dihentikan sama sekali. Kecuali kita memang
meyakini kebenaran yang sudah ada adalah mutlak benar. Oleh karena itu,
berjalannya proses pencaharian terhadap kebenaran disepadankan dengan
pembelajaran yang komprehensif dari muatan pelajaran baik itu dari aspek
ketauhidan, kemanusiaan, pula kemasyarakatan.
Beranjak dari latar belakang perumusan NDP, jelaslah NDP yang
merupakansekumpulan nilai yang bisa dijadikan acuan untuk melakukan
perubahan atausetidaknya menjadi acuan bergerak kader dalam bermasyarakat.4
Dalam menghadapi masalah-masalah sosial yang ada seperti pembangunan dan
kebijakan pemerintah dimana mahasiswa sebagai ageng of change dituntut memiliki
HardSkill (Kemampuan Intelektual), yaitu profesionalisme, berfikir ilmiah, dan
kritismemberikan solusi.
Olehnya Nilai Dasar Perjuangan adalah salah satu landasan yang bisa
dijadikanacuan karena seperti yang kita ketahui dalam NDP juga membahas
tengtangindividu dan masyarakat. Adapun kriteria yang harus dimiliki mahasiswa
untukdapat bermanfaat untuk masyarakat. Yang pertama sebagai agen dalam
perubahan bangsa. Saat ini bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi
ekonomikita melihat masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis
kemiskinan.Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat.
Yang kayasibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin harus berjuang keras
untukmencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
Homo Sapiens (Mahluk Berpikir), begitulah kira-kira gambaran Hakiki tentang
keberadaan Manusia. Setiap saat dari kehidupan manusia, sejak dia lahir sampai
masuk liang lahat, dia tak pernah berhenti berpikir.Hampir tidak ada masalah yang
menyangkut peri kehidupan yang terlepas dari jangkauan pikirannya, dari soal paling
remeh sampai soal yang paling asasi, dari pertanyaan yang menyangkut sarapan
pagi sampai persoalan mengenai surga dan neraka di akhirat nanti.Jadi berpikir itulah
yang kemudian menjadi ciri hakekat manusia dan karena berpikirlah dia menjadi
manusia, seperti

4
PB HMI. 2015. NDP HMI : Nilai-nilai Dasar
Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam
.YayasanBina Insan Cita. Jakarta.
bahasanya Rene Descartes : “Cogito, ergosum” (Aku Berpikir karena itu Aku
Ada). Melalui proses berpikir inilah, lahirlah pengetahuan yang secara umum
berfungsi untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan hidupnya, bahkan lebih dari itu,
Manusia pun memikirkan mengenai hal-hal baru, mengembangkan peradaban dan
kebudayaan, manusia memberikan makna terhadap kehidupan, manusia “memanusiakan”
diri d alam hidupnya, selain itu Manusia juga selalu berpikir tentang keberadaannya,
tentang siapakah dirinya?, untuk apa harus hidup?, kemanatujuan dirinya kelak? Dan
masih banyak lagi pernyataan serta pertanyaan mendasar lainnya.Semua ini pada
hakekatnya menyimpulkan bahwa manusia dalam hidupnya manusia mempunyai
tujuan yang lebih tinggi dari sekedar menjaga kelangsungan hidupnya.
Inilah yang mendorong manusia untuk terus mengembangkan pengetahuan
dalam hidupnya, dan pengetahuan yang dimilikinya tersebut membuat ia menjadi
makhluk yang khas dimuka bumi ini. Hal tersebutlah yang kemudian 12 membedakan
manusia dengan makhluk atau benda-benda lainnya, seekor binatang misalnya
hanya memiliki instink untuk menjaga kelangsungan hidupnya, tidak lebih dari
itu. Binatang hanya mampu berlindung jauh-jauh ke tempat yang lebih aman
sebelum gunung meletus, ia tidak dapat berpikir lebih jauh tentang gejala tersebut :
mengapa gunung meletus, faktor apa yang menyebabkannya, apa yang dilakukan
untuk mencegah semua itu. Tak seekor anjing pun, kata Bertrand Russel, yang
berkata kepada temannya, “ayahku miskin, namun jujur”. Jelaslah bahwa manusia
ketika berpikir, telah mempertegas eksistensi kemanusiaannya sebagai seorang manusia,
apapun jenis penalarannya.
Itulah kenapa NDP dianggap sangat relevan dijadikan sebagai landasan berpikir
karena di era teknologi yang sangat berkembang sehingga informasi begitu mudah di
dapatkan. Akan tetapi dampaknya kemudian adalah bagaimana generasi kita
menanggapi informasi-informasi yang ada. 5Salah satu yang sering kita jumpai adalah
hoax yang di sebar melalui sosial media. Jika generasi saat ini tidak memiliki
kerangka berfikir yang baik maka dia akan terjebak dengan informasi-informasi
yang bersifat hoax. Bahkan ada beberapa oknum-oknum yang sengaja menyebar
berita-berita hoax dengan tujuan memecah belah ataupun untuk kepentingan
tertentu. Bahkan isu-isu keagamaan pun banyak di bertebaran di sosial media maka
dari itu generasi saat ini harus memiliki landasan berfikir yang baik.
Pada hakikatnya perilaku beragama seseorang yang melekat dalam dirinya
sehari-hari merupakan personafikasi institusi yang merepresentasikan
keyakinannya.perilaku tersebut muncul berkenaan tingkat intelektualitas

5
Madjid, Nurcholish. 2005. Islam Doktrin dan Peradaban Sebuah Telaah Kritis
Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemoderenan). Jakarta:
Paramadina.
seseorang 18 tentang suatu hal,kondisi yang sama terjadi dalam lingkup himpunan
mahasiswa islam.Bahwa corak berfikir keislaman ala himpunan mahasiswa islam
sangat berkarakter/dianggap cukup berwarna dan memberikan pengaruh bagi
bangsaini.Kenyataan ini rasanya cukup untuk menyebutkan bahwa NDP sangat
berjasa dalam meletakkan dasar bagi perubahan masyarakat.NDP adalah untuk
memberikan panduan bagi kader HmI agar bisa memahami islam dengan baik dalam
dimensi ruang dan waktu dan untuk menjadi acuan memahami islam secara
komprehensif dan rasional.
NDP seharusnya menjadi konsepsi teoritik bukan konsepsi praktik.
Menjadikan pandangan dunia bagi kader-kadernya,bukan pandangan hidup yang
menuntunnya bergerak setiap saat,melainkan pandangan dunia yang akan melahirkan
pandangan hidup.terbentuknya pemahaman bahwa adanya ISLAM mazhab himpunan
mahasiswa islam di karenakan salah satu faktornya adalah menjadikan NDP sebagai
jalan hidup bukan sebagai gagasan-gagasan primer yang akan melahirkan berbagai
macam ideologi,apabila pemahaman ini teraktualkan dengan baik niscaya 10-20tahun ke
depan kita akan melihat wajah baru himpunan mahasiswa islam dengan beragam
warna.keseragaman kader himpunan mahasiswa islam dalam mengartikan islam
dikarenakan menjadikan NDP sebagai jalan hidup/pandangan hidup/ideologi.
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) merupakan suatu pedoman bagi kader
HMI dalam menjalankan aktivitasnya. Disampaikan Cak Nur dalam Buku Nilai-
Nilai Dasar Perjuangan yang ditulis oleh Azhari Akmal Tarigan, bahwa NDP
sebagai landasan bagi kader HMI dalam mengatasi persoalan memudarnya
semangat keislaman, baik dalam pemikiran maupun gerakan keumatan, yang terjebak
pada pragmatisme sempit, dan terkungkung pada romantisisme sejarah kebesaran
masa lalu. Yang menyebabkan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) disangsikan
tidak lagi mampu memainkan peran profetik di masa depan.
Maka HMI harus mampu mengembalikan tauhid sebagai paradigma gerakan
HMI dan mampu menerjemahkan kembali wawasan keIslamannya seperti yang
termuat dalam Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) dengan melakukan
kontekstualisasi dengan persoalan kekinian, baik yang bersentuhan langsung dengan umat
maupun dinamika bangsa yang terus berubah. Nilai- nilai dasar perjuangan HMI
merupakan kumpulan nilai dasar perjuangan yang harus terinternalisasi ke dalam diri
seorang kader. Nilai-nilai tersebut akan menjelma ke dalam perilaku dan aktivitas
keseharian kader, baik dalam aras kehambaan maupun kekhalifahan.
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) bukan sebuah pedoman yang hanya untuk
dihayati, namun juga untuk diimplementasikan dalam gerak perjuangan kader HMI. Era
globaliasi merupakan zaman yang harus siap di hadapi para
masyarakat, terutama kader HMI harus mampu menjadi pelopor kemajuan dengan
tetap membawa ghirah perjuangan yang diilhami dari NDP. Relevansi zaman haruslah
diikuti oleh Himpunan Mahasiswa Islam agar tidak tertinggal dengan kemajuan
zaman yang terus berkembang. Terutama dalam era digitalisasi haruslah menjadi
bahan kajian kader HMI untuk dapat membuat sebuah platform perubahan yang
kemudian diterapkan dalam kehidupan masyarakat menuju Civil Society. Dengan
demikian maka di disrupsi bukan lah hal yang menakutkan melainkan sebuah tantangan
untuk melanjutkan arah juang.
Transformasi teknologi digital turut mempengarusi para kader HMI yang kini
terjebak pada permasalahan yang justru tidak strategis, tidak produktif, bahkan
cenderung destruktif yang semakin kompleks dan terakumulasi begitu baik dan
menipu kemampuan yang seharusnya dimiliki untuk bisa mengidentifikasi dan
merumuskan berbagai jawaban atas tantangan yang ada dengan berorientasi pada
jangka panjang guna meningkatkan kualitas SDM menyesuaikan peran HMI sebagai
organisasi perjuangan.
Untuk menghasilkan muslim intelegensia, HMI yang berstatus sebagai
organisasi mahasiswa perlu menyelaraskan perkembangan transformasi teknologi
digital dengan peran dan fungsi HMI sebagai organisasi perjuangan dan organisasi
kader. Sebagai organisasi mahasiswa, HMI harus memiliki kader yang berwawasan
luas dan berorientasi maju disertai pemikiran yang cerdas serta segar. Sebagai
organisasi kader HMI harus belajar dan berlatih dengan kemampuan yang dimiliki
untuk mempersiapkan calon kader menjadi anggota yang kemudian dipersiapkan
sebagai calon pemimpin umat juga pemimpin bangsa untuk kepentingan masyarakat
adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Sebagai organisasi perjuangan, HMI harus terus berjuang secara terus- menerus
dalam melakukan perubahan guna kemajuan dan kesejahteraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebab dalam tujuan HMI tersirat suatu
pembentukan mahasiswa menjadi muslim yang menguasai IPTEK agar dapat
membangun peradaban yang maju sehingga bukan hanya sebagai pengguna namun
seorang pelopor.6
HMI sebagai organisasi mahasiswa yang berasaskan dengan islam dituntut
harus menjadikan Islam sebagai Entitas HMI yang utama dalam melaksanakan
aktivitas kehidupan keumattan dan kebangsaan. Tetapi pada realita saat ini kader-kader
HMI tidak secara utuh dan luntur ghirah perjuangan yang membuat Islam tidak dihayati
secara penuh nilai-nilainya sehingga kader-

6
Victor Tanja, Himpunan Mahasiswa Islam; Sejarah dan Kedudukannya di
Tengah Gerakan- Gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia, Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1991.
kader HMI melenceng dari khittah perjuangan. Maka oleh karena itu, dengan NDP
sebagai acuan perjuangan kader HMI diharapkan mampu menguatkan Entitas HMI
sebagai Organisasi Mahasiswa yang Islam dan bertanggung jawab atas terwujudkan
masyarakat Adil Makmur yang diridhoi Allah SWT.
Dalam menjawab tantangan zaman HMI harus segera melakukan beberapa
inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat ada umumnya dan khususnya kader
HMI. Kembali ke khittah perjuangan HMI. Walauun sebagai organisasi mahasiswa
islam tertua di Indoensia tapi perjuangan HMI tidak akan lapuk dan usang dimakan
jaman karena HMI memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.Membuat
sarana digital untuk menjadi media dakwah bagi masyarakat dan kader HMI secara
khusus. Bagaimanapun juga HMI bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat
Adil Makmur yang diridhai Allah.Menciptakan sistem peradaban mahasiswa. Di
dunia mahasiswapun mengalami suatu kemajuan zaman yang mengakibatkan
kebutuhan mahasiswa pun sedikit berubah. Mahasiswa sekarang membutuhkan
skill tentang mengenai teknologi dan informasi.
Nilai Nilai Dasar Perjuangan (NDP) telah final sebagai landasan berjuang
seorang kader HMI. Narasi transformasi NDP dirasa tidak perlu karena yang saat
ini penting untuk ditransformasi bukanlah NDP melainkan metode Implementasi
NDP itu sendiri. Maka dari itu, penting kenapa kemudian NDP sebagai landasan
berjuang kader HMI harus memiliki positioning yang kuat sebagai landasan perjuangan
sehingga tatanan nilai yang dimiliki oleh kader HMI. Implementasi NDP dalam pribadi
setiap kader HMI menjadi penting untuk kemudian menjadi penjaga nilai-nilai dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

KESIMPULAN
Masuknya era disrupsi digital ditandai dengan perkembangan teknologi yang
semakin melesat salah satunya penggunaan media sosial yang menjadi platform yang
sering digunakan masyarakat. Meningkatnya teknologi, khususnya terjadi pada
peningkatan penggunaan media sosial ini seperti dua mata pisau yang tidak bisa
dipisahkan. Maksudnya adalah perkembangan teknologi selain memberi dampak
positif bagi kehidupan manusia juga membawa dampak negatif.
Sebagai organisasi perjuangan, HMI harus terus berjuang secara terus- menerus
dalam melakukan perubahan guna kemajuan dan kesejahteraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebab dalam tujuan HMI tersirat suatu
pembentukan mahasiswa menjadi muslim yang menguasai IPTEK agar dapat
membangun peradaban yang maju sehingga bukan hanya
sebagai pengguna namun seorang pelopor. Maka Disrupsi bukanlah sebuah hambatan
bagi HMI untuk menurunkan eksistensinya.
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) bukan sebuah pedoman yang hanya untuk
dihayati, namun juga untuk diimplementasikan dalam gerak perjuangan kader HMI. Era
globaliasi merupakan zaman yang harus siap di hadapi para masyarakat, terutama
kader HMI harus mampu menjadi pelopor kemajuan dengan tetap membawa ghirah
perjuangan yang diilhami dari NDP. 7Relevansi zaman haruslah diikuti oleh Himpunan
Mahasiswa Islam agar tidak tertinggal dengan kemajuan zaman yang terus
berkembang. Dalam menjawab tantangan zaman HMI harus segera melakukan
beberapa inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat ada umumnya dan khususnya
kader HMI. Kembali ke khittah perjuangan HMI.

BIBLIOGRAPHY
Jurnal:
Albaar, M. L., Haddade, H., & Damis, R. (2022). Pendidikan Keluarga Dalam
Perspektif Tafsir Maudhu’i. Jurnal Ilmiah Wahana
http://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/1801
Barsihannor, B. (2011). Abdurrahman Wahid (Telaah Atas Ide Neo-Modernisme).
JurnalAdabiyah.https://journal3.uinalauddin.ac.id/index.php/adabiyah/arti
cle/view/1727
Ginda, G., & Yani, F. (2021). UPAYA UMKM DALAM MENGHADAPI
COVID-19. In Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan
Masyarakat(Vol. 6, Issue 1, p. 24). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau. https://doi.org/10.24014/jmm.v6i1.13721
Hanapi, S. R. R., & Nur, A. (2020). Budaya Konsumerisme dan Kehidupan
Modern; Menelaah Gaya Hidup Kader Himpunan Mahasiswa Islam Cabang
Gowa Raya. In Jurnal Khitah: Kajian Islam, Budaya dan Humaniora.
Indah, A. N., Niah, I., & Rijal, M. K. (2018). Tantangan dan Solusi bagi
Madrasah dan Pesantren dalam Menghadapi Era Globalisasi. In Tarbiyah Wa
Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran(Vol. 5, Issue 1, pp. 7– 13).
IAIN Samarinda. https://doi.org/10.21093/twt.v5i1.2214

7
Tarigan, A.A. 2008. Jalan Ketiga Pemikiran Islam HMI :
Menembus Batas Antara Fundamentalisme dan Liberalisme .
Citapustaka Media Perintis. Bandung
Mansir, F., Kian, L., Abas, S., & Sa’adi, M. (2022). Tantangan Anak di Indonesia
Dalam Menghadapi Era Global. In Kamaya: Jurnal Ilmu Agama(Vol. 5, Issue 2, pp.
66–78). Jayapangus Press. https://doi.org/10.37329/kamaya.v5i2.1695
Nur, A, & Makmur, Z. (2020). Implementasi Gagasan Keindonesiaan Himpunan
Mahasiswa Islam; Mewujudkan Konsep Masyarakat Madani Indonesian Discourse
Implementation of .... In Jurnal Khitah.
https://core.ac.uk/download/pdf/355146566.pdf.
Nur, Askar. (2021b). Fundamentalisme, Radikalisme dan Gerakan Islam di
Indonesia: Kajian Kritis Pemikiran Islam. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi
Islam, 2(1), 28–36. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.16
Purnomo, A. (2021). Tantangan dan Strategi Gereja Menjalankan Misi Allah dalam
Menghadapi Penerapan Industri 4.0 di Indonesia. Center for Open Science.
https://doi.org/10.31219/osf.io/ut8vs
Putra, R. A. (2019). Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi
Teknologi Informasi. In JUSIFO(Vol. 5, Issue 1, pp. 1–6). State Islamic
University of Raden Fatah Palembang.
https://doi.org/10.19109/jusifo.v5i1.5003
Rifah, M., Abubakar, A., & Haddade, H. (2022). Analisis Nilai-Nilai Karakter
yang Terkandung Dalam Proses Kodifikasi Al-Qur’an. Intiqad: Jurnal Agama Dan
.... http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad/article/view/8319
Sakti, B. P. (2021). Upaya Peningkatan Guru Profesional Dalam Menghadapi
Pendidikan Di Era Globalisasi. Center for Open Science.
https://doi.org/10.31219/osf.io/ps5hg
Wekke, I. S. (2020). Himpunan Mahasiswa Islam, Contoh Sukses dan Sekaligus
Kegagalan Politik Substantif. Center for Open Science.
https://doi.org/10.31219/osf.io/g76yn
Referensi Bacaan:
Agussalim Sitompul, Sejarah dan Perjuangan HMI (1947-1975), Jakarta: CV
Misaka Galiza, 2008.
Madjid, Nurcholish. 1995. Islam Agama Kemanusiaan. Jakarta:Yayasan Wakaf
Paramadina.
Madjid, Nurcholish. 2005. Islam Doktrin dan Peradaban Sebuah Telaah Kritis
Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemoderenan). Jakarta:
Paramadina.
PB HMI. 2015. NDP HMI : Nilai-nilai Dasar Perjuangan Himpunan
Mahasiswa Islam .YayasanBina Insan Cita. Jakarta.
Sitompul, A. 2002. Menyatu Dengan Umat, Menyatu Dengan Bangsa . Logos
Wacana Ilmu. Ciputat.
Tarigan, A.A. 2008. Jalan Ketiga Pemikiran Islam HMI : Menembus Batas
Antara Fundamentalisme dan Liberalisme . Citapustaka Media Perintis. Bandung
Victor Tanja, Himpunan Mahasiswa Islam; Sejarah dan Kedudukannya di
Tengah Gerakan-Gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1991.
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
Nama : Muhammad Iqbal Ifansyach
Tempat, Tanggal Lahir : Madiun,11 Oktober 2001
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Asal Komisariat : Komisariat Hukum
Asal Kampus : Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas/Jurusan : Ilmu Hukum/Hukum
Asal Cabang : Cabang Malang
Surel/ email : iqbalifansyach10@gmail.com
Nomor Whatsapp : 085173116405
Akun Instagram : iqbal_ifansyach
Jenjang Pendidikan : S1 Fakultas Ilmu Hukum

Pengalaman Organisasi
Nama Organisasi Jabatan Tahun
LSO LPM AZAS Pimpinan Utama 2021-2022
Riwayat Pendidikan
Asal Sekolah Tahun

MI Muhammadiyah Kota Madiun 2007-2013

SMPN 7 Kota Madiun 2014-2016

SMAN 4 Kota Madiun 2017-2020

Jenjang Perkaderan di HmI


Formal/Non-Formal Tahun
Training Instruktur Dasar 2023

You might also like