Professional Documents
Culture Documents
25 Lesson of Stock Market
25 Lesson of Stock Market
Halaman 1 dari 50
Content
Introduction
Lesson #1: Start every trade small and increase it
Lesson #2: Look for mid term patterns to capture big moves
Lesson #3: Always sell shares after a return below the breakout level
Lesson #4: Never sell for a profit because of feelings, only technical rules
Lesson #5: Hold a position above a rising EMA-21 and ignore one day breakdowns
Lesson #6: Hold your winners as long as possible. The weekly chart is your friend!
Lesson #7: Let profits run to make a difference in good times
Lesson #8: Position sizes must be dynamic
Lesson #9: Have multiple exit strategies
Lesson #10: Look at your equity curve and see how you perform
Lesson #11: Relative strength is more important than fundamentals
Lesson #12: Stay in your niche and trade with discipline
Lesson #13: Become an execution pro!
Lesson #14: Look for young companies with new products, services and high growth
Lesson #15: Focus on strong industries with disrupting potential
Lesson #16: Stock selection criteria only have one function
Lesson #17: Observe your watchlist and spend less time with the indices
Lesson #18: Volume is the blood of the stock market. Only buy stocks with high blood
pressure.
Lesson #19: Be very selective: Have only the best stocks on your watchlist
Lesson #20: Don’t look for trades, let the trades find you
Lesson #21: It’s an advantage to be in cash
Lesson #22: Sell into the strength to hold your equity curve close to the high
Lesson #23: Trade only if you have an edge and ignore the rest of the time
Lesson #24: Accept every detail of your trading approach
Lesson #25: Ignore trades where you can’t build a rewarding position
Recommended books
Halaman 2 dari 50
Introduction
Saya percaya bahwa trading adalah keahlian dan seorang ahli akan
menyampaikan pengetahuan mereka. Itu sebabnya saya menulis buku kecil ini
dan memberikannya secara gratis.
Selama bertahun-tahun saya trading, saya
telah belajar banyak dari trader lain. Pengetahuan
inilah yang telah saya kumpulkan, adaptasi,
tingkatkan, dan sediakan untuk Anda dalam buku
ini.
Saya tahu betapa sulitnya memulai trading
dan meningkat seiring waktu. Semoga 25
pelajaran ini akan membantu Anda mempercepat kurva pembelajaran (learning
curve) Anda dan menghindari satu atau dua kesalahan.
Pelajarannya tidak lekang oleh waktu dan dapat diterapkan baik di pasar
saham maupun pasar lainnya. Saya pribadi terpesona dengan saham
pertumbuhan dan saham momentum, dan perusahaan mereka yang sering
disruptif. Perusahaan-perusahaan ini adalah mesin ekonomi. Tanpa perusahaan-
perusahaan ini, tidak akan ada kemajuan dalam produk dan layanan. Yang
terbaik dari semuanya, Anda bisa mendapatkan profit dengan mentradingkan
saham mereka.
Julian Komar.
Halaman 3 dari 50
Lesson #1
Di masa lalu, saya mengukur posisi trading saya berbeda sesuai dengan keyakinan
yang saya miliki dalam trading. Sebuah trading di mana saya memiliki keyakinan besar,
memiliki ukuran posisi yang lebih besar daripada trading dengan keyakinan kecil.
Ini adalah kesalahan, karena Anda tidak pernah tahu apakah trading berikutnya akan
profit atau rugi. Tidak ada cara untuk mengetahuinya! Peluang Anda untuk memenangkan
trading adalah 50%.
Variasi dalam ukuran posisi ini menyebabkan peningkatan kerugian dan penurunan
profit. Trading yang saya yakini adalah rugi, sedang trading yang tidak saya yakini malah
profit. Jadi saya rugi besar dan profit kecil. Inilah pukulan untuk ego saya. Saya mengakui
bahwa saya tidak dapat memperkirakan apakah trading berikutnya adalah profit atau rugi
dan seberapa besar atau kecil.
Hari ini saya mengakui bahwa saya tidak dapat memprediksi hasil trading. Saya selalu
berpikir bahwa trading berikutnya akan menjadi rugi dan saya harus melakukan segalanya
agar kerugiannya kecil. Itu mengharuskan setiap trading dimulai dengan ukuran posisi yang
sama dan risiko awal yang sama. Segera setelah trading bergerak kuat searah (trading) saya,
saya menambah posisi dan membeli lebih banyak saham. Penting untuk memastikan bahwa
pembelian lanjutan lebih kecil dari pembelian awal. Jika tidak, harga entry rata-rata Anda
akan meningkat terlalu cepat dan Anda meningkatkan risiko awal. Selain itu, Anda harus
memberi saham itu ruang yang cukup untuk koreksi atau konsolidasi (sideways).
Halaman 4 dari 50
[ Zscaler ($ZS): Posisi penuh ditingkatkan untuk membatasi risiko kegagalan breakout. Pembelian tambahan
masing-masing lebih kecil, pada hari-hari dengan volume besar dan gap up atau breakout dari basis baru. Stop
loss selalu disesuaikan agar risiko tidak meningkat. ]
Saya menambahkan lebih banyak saham ke posisi menang setelah pullback atau pada
hari-hari akumulasi yang kuat. Volume pada hari-hari itu harus di atas rata-rata dan trennya
harus muda (baru terbentuk). Jangan pernah menambah trading yang sudah bergerak selama
beberapa bulan dan mulai melemah (ketinggalan kreta atau beli di pucuk).
Jika Anda mendekati setiap trading seperti itu, pastikan bahwa setiap trading yang rugi
tetap kecil dan trading yang profit menjadi lebih besar. Penting bagi Anda untuk tidak
meningkatkan risiko awal dan memiliki aturan untuk memindah-kan stop loss ke titik impas.
Anda tidak boleh membiarkan profit besar berubah (berbalik) menjadi rugi
Pembelajaran:
1. Hanya tambahkan saham yang profit ke trading Anda.
2. Harus ada jarak yang cukup ke harga entry (>20%).
3. Tambahkan ke posisi Anda saat breakout atau hari-hari saat terjadi akumulasi yang kuat
(misalnya gap up). Pada breakout, harus ada konsolidasi minimal 2 minggu sebelumnya.
4. Pembelian lanjutan harus lebih kecil: 1) 50% dari posisi awal Anda, 2) 25%, 3) 12,5%.
5. Setelah pembelian lanjutan pertama, Anda harus dapat memindahkan stop loss ke titik
impas. Jika tidak, jangan menambah posisi Anda.
6. Pastikan saham memiliki ruang yang cukup untuk koreksi atau konsolidasi saat Anda
melakukan pembelian lanjutan. Idealnya harga AVG entri baru berada di bawah trailing
stop Anda (misalnya EMA-65).
7. Hanya menambah posisi Anda pada hari-hari saat terjadi volume di atas rata-rata. Harus
ada permintaan (demand) untuk saham.
8. Jangan menambah posisi Anda, jika pasar saham secara umum sedang dalam koreksi.
Halaman 5 dari 50
Lesson #2
[Shopify ($SHOP): Setelah 4,5 bulan konsolidasi, saham melonjak 160%. Itulah jenis pola jangka menengah
(medium term pattern) yang harus Anda perhatikan.]
Halaman 6 dari 50
Saya mendapat pelajaran penting: Setiap bagian dari sistem trading Anda harus cocok
satu sama lain. Jika tidak, trading Anda tidak akan berjalan lancar. Ini seperti mesin dimana
beberapa komponen terputus-putus.
Jika Anda trading pergerakan jangka menengah --seperti yang saya lakukan-- Anda
harus memastikan, bahwa saham yang Anda pilih mampu menghasilkan tren jangka
menengah. Ini tidak membantu, jika Anda membeli saham momentum, yang naik 30%
dalam beberapa hari dan mengembalikan semua keuntungan, karena Anda menggunakan
trailing stop yang lebar dan mengharapkan tren mulus yang berlangsung beberapa minggu
hingga bulan.
Sebagai trader jangka menengah, carilah pola konsolidasi minimal 6 minggu. Tren
akan bertahan lebih lama dan Anda memiliki kesempatan untuk “menangkap” pergerakan
besar dengan trailing stop.
Jika Anda adalah trader jangka pendek, carilah konsolidasi 3 minggu setelah
pergerakan yang tajam. Tidak ada pendekatan yang benar atau salah, hanya pendekatan
yang cocok untuk Anda.
Pembelajaran:
1. Pastikan kriteria pemilihan saham sesuai dengan aturan trading Anda.
2. Jika Anda ingin profit dari tren besar (>50% dalam beberapa bulan), Anda harus memilih
saham yang mampu menghasilkan tren tersebut.
3. Pilih trailing stop yang tepat untuk mengamankan keuntungan. Trader jangka menengah
membutuhkan trailing stop jangka menengah seperti EMA-50 atau EMA-65.
Halaman 7 dari 50
Lesson #3
Saya membeli banyak breakout dalam karir trading saya dan saya hold banyak
breakout yang gagal setelah harga kembali di bawah garis breakout. Alih-alih memotong
kerugian dengan cepat, saya membiarkan kerugian menjadi lebih besar. Saya selalu
berharap harga akan berbalik (naik), tetapi itu jarang terjadi.
Saham dengan profit besar hampir selalu melakukan apa yang saya harapkan: saham
breakout dengan volume tinggi dan segera bergerak searah trading saya. Jarang ada
pengecualian. Jika saham itu tidak melakukan apa yang saya harapkan, artinya ada yang
salah dengan trading saya.
Trading breakout yang sukses seharusnya tidak pernah kembali di bawah level
breakout. Ya, terkadang ada tes ulang (retest) atau undercut kecil (maks. 3%) dari level
breakout, tetapi harga harus selalu rebound dengan cepat.
[Mongo ($MDB): Saham breakout setelah 2 bulan konsolidasi. Jual setidaknya 50% dari posisi Anda jika harga
kembali (turun) di bawah level breakout untuk mengurangi risiko.]
Hari ini saya menjadi penjual yang agresif jika saham akan ditutup di bawah level
breakout. Terkadang saya menjual hingga 30% dari posisi saham selama sesi trading untuk
mengurangi risiko, bahkan terkadang saya menunggu hingga menit terakhir sesi trading.
Kemudian mengurangi posisi saya setidaknya 50%. Jika saya salah dan trading dengan cepat
rebound dan breakout lagi, saya dapat membeli kembali saham itu kapan saja dengan harga
masuk yang sama dengan trading pertama.
Halaman 8 dari 50
Jika Anda tidak dapat melihat posisi harga portofolio Anda sepanjang hari, Anda dapat
menempatkan dua stop loss. Yang pertama Anda tempatkan 3% di bawah level breakout,
dan yang kedua di level stop loss awal Anda.
Tujuan dari teknik ini adalah untuk mengurangi kerugian rata-rata dalam statistik
trading Anda. Jika Anda menjumlahkan semua kerugian Anda dan membaginya dengan
jumlah trading, Anda mendapatkan kerugian rata-rata. Semakin kecil kerugian rata-rata,
semakin baik harapan sistem trading Anda. Selain itu, mengurangi draw down. Dahulukan
manajemen risiko, baru kemudian profit! (Risk management comes first, then profits!)
Pembelajaran:
1. Jual 50% dari posisi Anda, jika harga akan ditutup (closing) di bawah level breakout.
2. Lakukan dengan menempatkan stop loss order (otomatis) atau secara manual.
3. Rebound sangat jarang terjadi. Telusuri 100 grafik saham dan lakukan backtest, jika Anda
tidak yakin.
4. Disiplinlah untuk memotong kerugian (cut loss) dengan cepat dan menjaganya tetap
kecil. Ini akan meningkatkan harapan sistem trading Anda.
Halaman 9 dari 50
Lesson #4
[Properti Industri Inovatif ($IIPR): Saham habis dan harganya lebih dari 100% di atas EMA-200. Dalam situasi ini,
ambil setidaknya 50% dari profit Anda. Jual posisi yang tersisa, setelah harga turun di bawah EMA-65.]
Halaman 10 dari 50
[Nvidia Corp (NVDA): Jika harga tetap setidaknya 7 minggu di atas EMA-21 dan koreksi menemukan support di
sini, gunakan ini sebagai trailing stop.]
Pembelajaran:
1. Anda bisa menjadi “pemetik” saham terbaik (the best stock picker), tetapi hancur
keunggulan trading Anda ini dengan strategi exit (keluar) yang buruk.
2. Jangan percaya perasaan (feeling) Anda, jika Anda memiliki trading yang profitable.
3. Anda tidak dapat menjual di bagian atas yang tepat (exact top) dan jangan lakukan ini.
Anda harus mengikuti tren sampai berbalik.
4. Tidak ada strategi keluar (exit strategy) yang sempurna. Terima itu! Lihat statistik trading
Anda pada lebih dari 100 trading Anda dan temukan strategi keluar yang menghasilkan
profit maksimal.
5. Bersabarlah dengan trading yang cuan lebar (big winner). Seringkali tren bertahan lebih
lama seperti yang Anda pikirkan.
6. Memiliki beberapa strategi penjualan (selling strategy) untuk memaksimalkan profit:
trailing stop normal, momentum cepat, dan kelelahan (exhaustion).
Halaman 11 dari 50
Lesson #5
Hold a position above a rising EMA 21 and ignore one day breakdowns
Hold posisi yang sedang naik di atas EMA-21 dan abaikan break satu hari
Saya mempelajarinya dengan cara yang sulit untuk membiarkan profit berjalan dan
tetap hold saham yang menang. Ada begitu banyak saham yang naik, setelah saya
menjualnya. Saya menjualnya meskipun mereka berada di atas EMA-8 dan EMA-21.
Keduanya adalah EMA jangka pendek hingga menengah dan menunjukkan dengan jelas
bahwa trennya benar-benar utuh. Seandainya saya tetap hold saham pemenang besar itu,
saya akan menghasilkan lebih banyak profit.
EMA-21 adalah indikator jangka menengah bagi saya. Selama EMA-21 naik dan harga
berada di atas, tidak ada alasan untuk menjual. Jika Anda menghormati aturan itu, mudah
untuk membiarkan profit berjalan dan mendapatkan profit besar.
Ada satu detail penting yang harus Anda ingat: Kemiringan (slope) EMA-21 harus naik.
Aturan di atas tidak berlaku jika EMA-21 sedang turun atau sideways. (The slop of the EMA-
21 must be up. The rule above is not valid if the EMA-21 is going down or sideways). Itu
sangat penting, karena Anda hanya ingin hold selama mungkin pada saham jika ia sedang
naik.
[Paycom: Jika ingin memaksimalkan profit Anda, Anda harus mengabaikan breakdown satu hari di EMA-21.]
Terkadang Anda melihat “pelanggaran satu hari” terhadap EMA-21. Harga ditutup di
bawah EMA-21 selama satu hari dan ini “mengguncang” banyak trader. Anda jangan
menjadi salah satu dari trader itu. Hari berikutnya, harga kembali naik di atas EMA-21 dan
reli berlanjut. Karena itu, abaikan guncangan satu hari di bawah EMA-21. Jika EMA-21
dilanggar dan harga ditutup di bawahnya, tempatkan stop loss Anda di bawah harga
Halaman 12 dari 50
terendah hari itu. Jika harga terus breakdown, Anda akan berhenti; tetapi jika harga kembali
(rebound) di atas EMA-21, Anda mendapat profit dari reli berikutnya.
Saya pribadi menerapkan aturan yang sama pada EMA-65, yang saya gunakan sebagai
indikator jangka panjang dan trailing stop. Harga menentukan apakah saya harus meng-
gunakan EMA-21 atau EMA-65. Jika harga bertahan di atas EMA-21 setidaknya selama 7
minggu dan koreksi menemukan support di sini, maka saya akan menjual setidaknya 50%
dari posisi trading saya setelah benar-benar “melanggar” (EMA-21).
Pembelajaran:
1. Jangan menjual saham pemenang terlalu cepat! Hold saham, jika harga di atas EMA21.
2. Penting: EMA-21 harus naik! Segera setelah itu rata (sideways), hati-hati.
3. Abaikan “pelanggaran” satu hari dan tempatkan stop loss order di bawah hari
pelanggaran yang lebih rendah.
4. Amati perilakunya: Jika harga tetap di atas EMA-21 selama minimal 7 minggu dan
pullback ditolak di sini, gunakan garis ini sebagai trailing stop.
Halaman 13 dari 50
Lesson #6
Lama dalam karir trading saya, saya ingin membuat profit jangka pendek secepat
mungkin. Pada akhirnya, ini menyebabkan hasil yang buruk. Profitnya jauh lebih kecil dan
tidak mampu membayar semua kerugian kecil yang biasanya dimiliki trader breakout.
Suatu hari, saya “menangkap” saham pemenang yang sangat besar yang menghapus
banyak kerugian kecil sekaligus dan bahkan keuntungan yang tersisa besar. Itu adalah
pembuka mata bagi saya dan saya mulai berkonsentrasi pada trading “home run”.
Masalah untuk tetap bertahan pada trading home-run yang dikelola sendiri adalah
fluktuasi harga harian. Banyak saham yang saya tradingkan mengalami koreksi di awal
minggu dan pulih di akhir minggu. Tentu saja saya menjual saham di awal minggu dan
melewatkan entri ulang.
Grafik mingguan (weekly chart) dapat membantu Anda untuk menghilangkan
kebisingan (noise). Mereka mengurangi informasi menjadi detail yang sangat penting:
Penutupan mingguan! (the weekly close). Ini penting karena Anda bisa melihat apakah ada
aksi ambil profit atau penutupan kuat di akhir minggu. Ini bisa menjadi tanda bahwa trader
lain mengharapkan harga yang lebih tinggi.
Jika Anda tidak yakin apakah akan hold atau menjual saham, lihat grafik mingguan.
Apalagi di hari Jumat, inilah chart yang harus Anda perhatikan. Selama harga penutupan
kuat dan di paruh atas minggu ini, Anda harus hold saham. Jika harga penutupan lemah,
Anda bisa memikirkan aksi ambil profit, terutama jika saham telah rally dalam beberapa
minggu terakhir.
Halaman 14 dari 50
[Otoelektronik Terapan ($AAOI): EMA-13 weekly adalah support yang dominan. Selain itu, Anda dapat melihat
konsolidasi ketat di sekitar EMA-13.Situasi yang bagus untuk menambah posisi Anda, jika tren berlanjut dan
saham keluar dari konsolidasi yang begitu ketat.]
Saya menggunakan EMA-13 di chart mingguan. Harga harus di atasnya dan pullback
harus ditolak di sini. Jika EMA-13 sedang naik dan harga berada di atasnya, pertimbangkan
untuk hold saham tersebut. Seringkali tren bertahan lebih lama seperti yang Anda pikirkan
dan Anda harus melakukan segalanya untuk membiarkan saham pemenang terbesar Anda
tumbuh.
Selain itu, saya mencari konsolidasi ketat di chart mingguan sekitar beberapa minggu.
Jika saham dapat melanjutkan relinya, itu saat yang tepat untuk menambah posisi trading
Anda.
Karena saya melakukan sebagian besar pekerjaan rumah trading saya di akhir pekan,
chart mingguan memainkan peran penting dalam trading saya. Saya menghapus semua
saham dari WL saya, jika harga ditutup di bawah EMA-13 mingguan. Selain itu, saya
menambahkan saham ke WL saya yang menunjukkan volume tinggi di atas rata-rata minggu
lalu. Peningkatan lebih dari 300% dari volume rata-rata 10 minggu terakhir adalah tanda
bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan saham tsb.
Pembelajaran:
1. Grafik mingguan (weekly chart) membantu Anda menghilangkan kebisingan (noise)
fluktuasi harga harian.
2. Pertimbangkan untuk hold saham melalui koreksi di awal minggu untuk melihat apakah
bisa ditutup kuat di akhir minggu.
3. Harga penutupan pada hari Jumat adalah harga yang paling penting. Lihatlah dan
putuskan apakah Anda harus hold saham atau mengambil profit.
Halaman 15 dari 50
4. Gunakan EMA-13 di chart mingguan. Selama ia sedang naik dan harga di atasnya, hold
saja sahamnya.
5. Volume mingguan adalah indikator yang baik untuk permintaan atau penawaran yang
besar (a good indicator for big demand or supply). Tambahkan saham tersebut ke WL
Anda dan selidiki apa yang menggerakkan saham tersebut.
Halaman 16 dari 50
Lesson #7
Ada satu momen dalam karir trading saya yang benar-benar mengubah pemikiran
saya: Saat saya memiliki saham pemenang besar pertama saya. Trading itu menghapus
sejumlah besar kerugian kecil dan meninggalkan profit besar.
Jika Anda dalam keadaan imbang dan menyadari kerugian demi kerugian, Anda tidak
dapat percaya bahwa satu saham pemenang besar dapat mengubah segalanya. Tetapi
trading dengan return 20 kali risiko awal Anda dapat menghapus lebih dari 20 kerugian
berturut-turut. Trading seperti itu bukanlah keberuntungan, melainkan hasil dari disiplin dan
kesabaran. Ini adalah hadiah dari mengikuti aturan Anda! (It’s the reward of following your
rules!)
Jika Anda memukul untuk home run dalam trading, Anda harus melakukan segalanya
untuk membiarkan keuntungan berjalan. Saya serius tentang itu! Jangan pernah menjual
saham pemenang besar selama tidak ada aturan penjualan teknis yang terpenuhi. Tren
bertahan lebih lama seperti yang Anda pikirkan dan saham bisa naik sementara pasar saham
umum jatuh.
Jika Anda memiliki beberapa saham dalam portofolio Anda yang naik 100% dalam
beberapa bulan, Anda dapat mencapai kinerja yang hebat di tahun itu. Berikut ini
contohnya: 60% modal Anda ada di 4 saham dengan masing-masing 15% dari total modal
Anda. Jika mereka naik 100%, Anda akan mendapatkan return 60% dari total modal Anda.
Jika Anda memotong saham pemenang terbesar Anda, kinerjanya akan menjadi marjinal.
[Square ($SQ): Saham ini naik 450% hanya dalam waktu kurang dari dua tahun. Anda tidak harus menangkap seluruh tren,
tetapi sebagian darinya. Langkah pertama adalah yang terkuat dengan 171% dan yang kedua adalah 70%. Tren
berlangsung selama beberapa bulan, memberi Anda kesempatan untuk meningkatkan posisi Anda untuk memaksimalkan
profit.]
Halaman 17 dari 50
Satu saham pemenang besar dapat menghapus beberapa kerugian kecil dan
meninggalkan keuntungan besar. Berikut ini contohnya: Saham pemenang besar dapat
mengembalikan 20 kali atau lebih dari risiko awal (yaitu 1R). Saya menyebutnya pemenang
20R (20 x 1R awal). Biasanya tidak semua kerugian Anda akan menjadi kerugian 1R penuh.
Jika Anda membatasi kerugian Anda dengan ketat, Anda akan memiliki kerugian rata-rata
sekitar 0,5R. Sekarang lakukan perhitungan: Profit 20R dapat menghapus 40 kerugian rata-
rata 0,5R! Atau dapat menghapus 20 kerugian rata-rata 0,5R dan meninggalkan profit 10R.
Itu sebabnya Anda harus memastikan Anda profit besar.
Membiarkan profit berjalan membutuhkan pelepasan trading (biarkan saja). Anda
memeriksa posisi trading Anda setiap hari, tetapi jangan melakukan apa pun sampai aturan
jual terpenuhi. Serahkan pada pasar untuk memutuskan kapan saatnya untuk mengambil
profit. Sebuah trailing stop loss dapat membantu Anda dengan itu.
Aturan ini sulit dipelajari, karena Anda harus mengubah mindset Anda untuk
memahami pentingnya saham pemenang besar. Buat taruhan dengan diri Anda sendiri:
Biarkan profit berjalan sesuai aturan Anda. Periksa hasilnya setelah 6 bulan dan saya yakin
Anda akan mematuhi aturan itu.
Pembelajaran:
1. Trading yang profit besar dapat menghapus banyak kerugian kecil sekaligus dan
meninggalkan profit.
2. Lakukan segalanya untuk membiarkan profit Anda berjalan di pasar dengan kondisi yang
baik.
3. Cobalah untuk “menangkap” trading yang profit dengan return 5, 10, atau 20 kali risiko
awal. Piramida posisi menang Anda akan membantu Anda dengan itu.
4. Batasi kerugian Anda dengan ketat dan cobalah untuk mencapai kerugian rata-rata kecil
dalam statistik trading Anda. Maka saham pemenang besar memiliki efek yang besar.
5. Ubah dan latih pola pikir (mindset) Anda untuk melepaskan (membiarkan) trading. Pasar
akan memberi tahu Anda kapan saatnya untuk mengambil profit.
6. Teknik trailing stop membantu Anda memaksimalkan profit Anda.
Halaman 18 dari 50
Lesson #8
Dahulu ketika saya mulai trading, saya sangat fokus pada biaya. Saya tidak terlalu
sering trading keluar-masuk saham, karena biayanya sudah dijumlahkan. Tetapi biaya itu
sendiri bukanlah masalahnya. Masalahnya adalah modal trading saya terlalu kecil.
Karena fokus pada biaya ini, saya tidak mempertimbangkan untuk memvariasikan
ukuran posisi saya. Padahal ini akan membantu saya untuk mengurangi kerugian dan
meningkatkan profit.
Salah satu senjata terbesar seorang trader adalah ukuran posisi. Ini akan membantu
Anda mengurangi penarikan dan meningkatkan profit Anda. Biaya trading sangat rendah
saat ini, sehingga dapat diabaikan. Jika biaya berdampak pada trading Anda, periksa apakah
modal trading Anda cukup besar.
Lihat ukuran posisi agar dinamis dan tidak kaku. Alih-alih menambah atau
menguranginya pada keberhasilan atau kegagalan trading. Tidak ada salahnya untuk
menjual 1/3 atau 1/2 posisi trading Anda, jika memang menunjukkan kerugian. Lakukan
sebaliknya pada trading yang profit: beli 1/2 atau 1/3 tambahan saat naik.
Ada dua tujuan: 1) memotong kerugian lebih cepat dan lebih cerdas, 2) meningkatkan
profit dalam trading home-run. Tetapi pastikan Anda memiliki aturan khusus yang dapat
diulang. Konsistensi adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang berulang.
Ada beberapa taktik yang menurut saya bermanfaat:
Skalakan ke trading baru: Anda dapat membeli 1/2 saat masuk, setelah saham bergerak
2% searah trading Anda dan sisanya setelah 2% lainnya. Jika trading gagal dengan cepat,
Anda kurangi kerugian Anda.
Jual 1/2 jika harga turun di bawah level breakout.
Jual 1/3 atau 1/2 pada jarak setengah dari stop loss awal Anda.
Tambahkan posisi lain 1/2 ke trading Anda jika itu menunjukkan kepada Anda setidaknya
20% profit dan menciptakan basis baru. Kemudian Anda dapat menambahkan 1/2 posisi
di basis lain.
Saya sering trading di sekitar posisi trading inti dalam sebuah saham. Posisi awal saya
akan menjadi 7,5 - 15% dari modal saya dan jika trading masuk ke arah yang saya sukai, saya
akan meningkatkannya saat naik. Pada basis trading lebih lanjut, saya menambah posisi saya
hingga 25% atau lebih dari modal saya ada di trading itu. Saya akan mengurangi posisi
segera setelah aturan jual terpenuhi. Terkadang posisi saya lebih kecil, kadang lebih besar.
Itulah pemahaman saya tentang pola pikir (mindset) ukuran posisi dinamis (dynamic
position size).
Halaman 19 dari 50
Pembelajaran:
1. Biaya broker fee dapat diabaikan hari ini. Jangan gunakan ini sebagai alasan untuk
membeli dan menjual seluruh posisi Anda sekaligus.
2. Milikilah aturan yang dapat diulang untuk menambah atau mengurangi posisi trading
Anda.
3. Anda tidak perlu membeli posisi trading awal Anda sekaligus. Cobalah untuk membeli
dalam langkah-langkah kecil untuk mengurangi kerugian pada breakout yang gagal.
4. Lihat posisi trading Anda sebagai % dari modal trading Anda. Jika posisi masuk ke arah
favorit Anda, Anda menambah posisi kemenangan Anda dan memiliki lebih banyak modal
yang diinvestasikan. Jika menuju ke arah yang berlawanan, Anda mengurangi risiko
dengan mengurangi ukuran posisi.
5. Bekerja pada mindset Anda untuk melihat ukuran posisi yang dinamis.
6. Jauh lebih mudah untuk menambah atau mengurangi posisi kecil yang ada daripada
membeli posisi besar sekaligus.
7. Jangan pernah meningkatkan risiko jika Anda menambah posisi Anda!
Halaman 20 dari 50
Lesson #9
Dulu, saya hanya punya dua strategi keluar: rugi atau profit. Di belakang pemikiran ini
terlalu pendek. Sekarang, ada banyak cara untuk keluar dari suatu posisi dan kombinasi di
antaranya meningkatkan fleksibilitas. Selain itu, membantu untuk mengurangi kerugian dan
memaksimalkan profit.
Jalan keluar (exit, sell) jauh lebih penting seperti yang dipikirkan banyak trader, karena
pada saat itu Anda memutuskan apakah Anda menjual untuk rugi, profit, atau impas. Anda
sebagai trader memiliki kendali atas pintu keluar yang memberi Anda keuntungan.
Menggabungkan beberapa strategi keluar dalam pendekatan trading Anda membantu
mengurangi kerugian. Selain itu, membantu untuk memaksimalkan profit. Berikut adalah
beberapa jenis pintu keluar yang harus Anda pertimbangkan untuk digabungkan:
1. Stop loss awal: perlindungan terhadap kerugian besar.
2. Trailing stop: melindungi profit dan membiarkannya tumbuh
3. Take profit: mengurangi ukuran posisi Anda dan menghasilkan beberapa profit.
4. Time stop: jual jika trading bergerak side ways dan Anda dapat menginvestasikan modal
Anda dalam peluang yang lebih baik.
5. Breakeven: memindahkan stop loss Anda ke harga entri Anda setelah Anda mencapai
tingkat profit tertentu.
[Roku ($ROKU): Stop loss awal untuk melindungi modal Anda, exhaustion exit untuk perlindungan terhadap
deep draw down, trailing stop untuk melindungi profit.]
Halaman 21 dari 50
Beberapa strategi keluar harus menjadi bagian dari aturan trading Anda. Mereka harus
diulang setiap saat dan tanpa keraguan.
Seringkali trader begitu terjerat dengan trading tunggal saat ini, sehingga mereka
melupakan pandangan jangka panjang. Tidaklah penting jika Anda memaksimalkan profit
Anda pada satu trading saja, tapi penting bagi Anda untuk memaksimalkannya melalui
serangkaian trading, misalnya 100 trading. Hasil dari satu trading tidak dapat diprediksi,
tetapi hasil lebih dari 100 trading dapat diprediksi.
Pikirkan tentang kombinasi ukuran posisi dinamis dan beberapa strategi keluar. Jika
Anda mengelola posisi trading Anda dengan cara itu, Anda memiliki alat yang hebat untuk
mengurangi penarikan (draw drown) dan memaksimalkan profit.
Saya pribadi menggunakan semua exit strategy di atas. Stop loss awal saya
maksimal 7% dan saya menggunakan EMA-65 atau EMA-21 sebagai trailing stop. Saya
akan mengambil profit, jika harga >70% di atas EMA-40 mingguan, dan saya akan
memindahkan stop loss saya ke titik impas setelah saya mendapat profit 20%. Time stop
lebih sulit digunakan. Saya mendapat pengalaman bahwa saya lebih sering dihentikan
oleh initial stop loss sebelum time stop “dipukul”. Tetapi jika trading berjalan sideways
selama beberapa minggu setelah entri, saya pasti akan menjual posisi dan masuk kembali
pada breakout yang baru.
Pembelajaran:
1. Gunakan berbagai tools trading: memiliki beberapa strategi keluar adalah keuntungan.
2. Terapkan beberapa strategi keluar untuk mengurangi kerugian dan memaksimalkan
profit.
3. Jangan terlalu terjerat dengan trading tunggal saat ini. Itu tidak penting dalam jangka
panjang.
4. Optimalkan strategi keluar Anda melalui serangkaian trading yang panjang dan
optimalkan hasil dari keseluruhan strategi trading Anda.
5. Perbaiki mindset Anda untuk mencapai perspektif jangka panjang dalam trading Anda
dan pikirkan dampak dari pengoptimalan strategi keluar Anda.
Halaman 22 dari 50
Lesson #10
Saya tidak pernah melihat kurva ekuitas portofolio saya sebagai trader pemula. Saya
melihat tidak ada nilai di dalamnya dan itu akan turun. Itu membuat frustrasi.
Jika saya melihat kurva ekuitas saya, saya akan menemukan banyak informasi
berharga. Selain itu, akan memberi saya umpan balik yang bagus untuk meningkatkan
trading saya.
Memetakan kurva ekuitas Anda sendiri seperti melihat ke cermin. Ini secara langsung
mencerminkan Anda, bagaimana Anda tampil sebagai seorang trader. Ini adalah informasi
berharga untuk meningkatkan atau menyesuaikan strategi trading Anda.
Contoh perilaku kurva ekuitas:
Volatile dan sideways: Ada yang salah dengan trading Anda. Anda sebaiknya tetap meng-
gunakan uang tunai atau mengurangi ukuran posisi.
Bergerak turun dalam tren yang stabil: Anda harus menghentikan trading. Strategi tidak
bekerja saat ini atau semua posisi trading Anda sedang dalam koreksi.
Naik dalam tren yang mulus dan stabil: Anda hebat. Mungkin Anda harus lebih agresif.
[Contoh kurva ekuitas: Naik dengan mantap, menunjukkan kemunduran, dan sedikit volatilitas. Garis MA
membantu mengurangi kebisingan (noise).]
Anda dapat menerapkan aturan pada kurva ekuitas Anda untuk mengelola penarikan
dan volatilitas atau pengambilan profit. Misalnya Anda dapat menutup posisi sebagian, jika
kurva ekuitas Anda turun di bawah MA-20 atau MA-50.
Halaman 23 dari 50
Saya pribadi menggunakan kurva ekuitas saya hanya sebagai cermin bagaimana
strategi trading saya bekerja dalam situasi pasar saat ini. Jika itu sideways selama beberapa
minggu, saya mulai menganalisis situasinya. Seringkali alasannya adalah trading yang
ceroboh dan tidak mengikuti aturan saya dengan tepat. Itu informasi berharga yang
membantu saya untuk kembali di jalur (get back on track).
Gunakan alat canggih ini untuk memantau dan meningkatkan trading Anda dari waktu
ke waktu. Informasi yang Anda dapatkan di sini sangat membantu dan dapat mengarah
pada peningkatan baru dari strategi trading Anda. Anda dapat menautkan informasi ini ke
jurnal trading Anda dan menemukan korelasinya.
Pembelajaran:
1. Chart kurva ekuitas Anda dengan spreadsheet sederhana.
2. Catat saldo kas Anda, modal yang diinvestasikan, keuntungan atau kerugian terbuka,
risiko terbuka, dan hitung EMA-20 atau EMA-50.
3. Perbarui angka setiap hari untuk memetakan kurva ekuitas Anda dari waktu ke waktu.
4. Analisis kurva ekuitas secara teratur dan cari polanya.
5. Pikirkan tentang pengenalan aturan untuk mengurangi volatilitas dan memaksimalkan
profit.
Halaman 24 dari 50
Lesson #11
[Enphase ($ENPH): Sebelum breakout, fundamental menunjukkan peningkatan yang kuat dalam pertumbuhan
EPS, tetapi pertumbuhan penjualan lambat. Hanya kekuatan relatif yang sangat baik. Selama reli, pertumbuhan
penjualan meningkat dan mencapai puncaknya di dekat puncak reli.]
Halaman 25 dari 50
Pembelajaran:
1. Pastikan Anda memiliki saham pemimpin berdasarkan kekuatan relatif di WL Anda.
2. Jangan membeli saham secara membabi buta meskipun kekuatan relatif tinggi.
Pemimpin kekuatan relatif menunjukkan kekuatan harga yang ekstrem. Seringkali harga
naik 100% atau lebih, sebelum Anda mempertimbangkan untuk membeli.
3. Alasan kekuatan sering terungkap setelah langkah besar. Spekulasi murni, pengetahuan
orang dalam (insider), dan ekspektasi mendorong saham tersebut.
4. Katalisator pergerakan harga bisa berupa berita, aplikasi baru untuk produk, atau hanya
fashion sementara.
5. Tetap berpegang pada aturan Anda mengenai chart pattern, kekuatan, volume, dll. Satu-
satunya hal yang Anda abaikan adalah fundamental.
Halaman 26 dari 50
Lesson #12
Saya pikir sebagian besar trader tahu ini: Di awal karir, Anda mentradingkan
segalanya: saham, obligasi, kontrak bberjangka, CFD, sertifikat, berbagai sektor/industri/
gaya ... Saya melakukan ini dan ini adalah kebalikan dari trading yang sukses.
Jika Anda berurusan dengan segala hal, Anda tidak pernah membangun pengalaman
dalam satu hal. Anda memiliki pengetahuan yang luas, tetapi hanya spesialis yang meng-
hasilkan uang dalam trading. Itulah mengapa sebagian besar trader membutuhkan begitu
banyak waktu untuk menjadi profitable.
Hari ini saya mendefinisikan diri saya sebagai seorang spesialis. Saya hanya trading di
ceruk pasar saham yang sangat kecil dan kriteria pemilihan saham saya membantu saya
untuk fokus.
Jika Anda melihat screener saham saya, Anda akan melihat bahwa kriteria mengarah
ke satu arah: saham pemimpin dengan potensi pertumbuhan tinggi, dengan kekuatan relatif
yang tinggi. Itu ceruk pribadi saya, saya mengamatinya hari demi hari.
Screener saya menampilkan hingga 300 saham dan saya memiliki 20-30 di WL saya. Itu
kurang dari 1% dari semua saham yang tersedia di AS!
Anda dapat menentukan ceruk untuk diri sendiri. Ini bisa berupa pertumbuhan,
momentum, nilai, atau kombinasi, tetapi harus mengarah pada pemilihan saham yang
sempit yang sesuai dengan aturan trading Anda.
Menjadi seorang spesialis membuat keputusan trading lebih mudah. Seringkali Anda
memiliki beberapa pengaturan di WL Anda dan tidak perlu menonton ratusan saham.
Dibutuhkan disiplin dan kesabaran untuk menunggu saham yang tepat. Terkadang Anda
harus keluar dari pasar selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sampai ceruk Anda
kembali disukai.
Halaman 27 dari 50
[Contoh hasil screening di FinViz. Screener menemukan 281 saham yang memenuhi kriteria.]
Jangan mengubah definisi ceruk (niche) Anda secara teratur. Kriteria pemilihan saham
niche Anda harus selaras dengan aturan trading Anda. Jika tidak, itu seperti mencoba
menggunakan alat yang salah untuk menangani bahan yang salah. Itu mengarah pada hasil
yang buruk dan frustrasi.
Tetap berpegang pada aturan Anda dan tetap berpegang pada niche Anda. Jika Anda
merasa perlu mengubah aturan atau ceruk pasar, lakukanlah, tetapi sinkronkan semuanya.
Pembelajaran:
1. Hanya spesialis yang menghasilkan uang di pasar saham! Jadilah spesialis dalam satu
niche.
2. Persempit jumlah saham yang Anda amati. Itu membuat keputusan trading lebih mudah
dan konsisten.
3. Pastikan kriteria pemilihan saham dan aturan trading Anda benar-benar sesuai.
4. Jangan mengubah niche atau aturan Anda secara teratur. Tujuan Anda adalah untuk
membangun pengalaman!
5. Percayai niche dan aturan Anda, bahkan jika niche Anda saat ini tidak disukai oleh pasar
saham. Tunggu dengan sabar sampai situasi berubah lagi.
Halaman 28 dari 50
Lesson #13
Pembelajaran:
1. Fokus untuk eksekusi secara konsisten (sesuai dengan) rules trading Anda.
2. Uang selalu merupakan hasil dari proses trading yang sukses.
3. Bukan tugas Anda sebagai trader untuk menghasilkan uang, tetapi tugas Anda adalah
untuk menjalankan proses trading Anda sebaik mungkin! Uang akan mengikuti.
4. Memiliki aturan dan proses berulang yang jelas. Jika orang lain atau algoritme dapat
menjalankan bisnis trading inti Anda tanpa Anda, Anda telah mencapai tujuan Anda.
5. Batasi elemen diskresioner seminimal mungkin.
6. Lacak pelanggaran aturan Anda dan analisis secara detail. Temukan proses dan aturan
baru untuk menghindari pelanggaran lain.
Halaman 29 dari 50
Lesson #14
Pada tahun-tahun pertama karir trading saya, saya mengabaikan fundamental dan
latar belakang sebuah saham. Saya pikir analisis penawaran dan permintaan sudah cukup
untuk menemukan saham terbaik di pasar saham.
Setelah saya melakukan banyak studi dan mendaftar ke program mentor, saya
melihat nilai fundamental dan analisis potensial dari sebuah saham. Jika Anda memahami
apa yang mendorong harga saham, jauh lebih mudah untuk memiliki kepercayaan diri
dalam trading dan “menunggangi” pemenang besar.
Setelah menganalisis banyak saham pemenang (profit) besar di masa lalu dan latar
belakang fundamentalnya, saya menyesuaikan kriteria pemilihan saham saya. Hari ini, saya
lebih memilih saham-saham muda atau perusahaan-perusahaan yang sudah IPO dalam 10
tahun terakhir. Seringkali saya trading saham yang telah IPO dalam 2-5 tahun terakhir.
Perusahaan-perusahaan muda itu sering tumbuh dengan cepat.
Sumber pertumbuhan harus organik dan berasal dari produk atau jasa yang dijual
perusahaan. Jika penjualan tumbuh setidaknya 30% kuartal demi kuartal selama berbulan-
bulan atau bertahun-tahun, Anda dapat yakin bahwa produk/layanan tersebut sangat
diminati. Jika perusahaan mampu mengubah pertumbuhan penjualan ini menjadi laba
sekarang atau segera, kemungkinan besar akan terjadi kenaikan harga saham yang besar.
Saham yang saya tradingkan seringkali memiliki tingkat pertumbuhan penjualan >50%.
Jangan pernah trading berdasarkan fundamental saja. Pastikan saham yang Anda
tradingkan memiliki teknikal yang sangat baik. Itu lebih penting daripada fundamental atau
cerita hebat.
Jika sebuah perusahaan memiliki fundamental yang luar biasa, produk yang disruptif
dan harga saham masih naik dengan cepat, itu pertanda bahwa pertumbuhan di masa
depan belum diperhitungkan. Evaluasi ulang penilaian perusahaan, apa yang Anda cari.
Dibutuhkan pengalaman dan minat di bidang ekonomi dan bisnis untuk menilai
potensi sebuah perusahaan. Anda harus mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan jika
Anda belum mendapatkannya. Lihatlah dunia bisnis dengan mata terbuka dan minat yang
besar terhadap model bisnis, inovasi, dan perubahan ekonomi. Selalu tanyakan mengapa
sesuatu terjadi dan siapa yang diuntungkan darinya. Itu membawa Anda ke arah yang
benar. Dengan bantuan internet, hampir semua informasi hanya berjarak satu klik.
Halaman 30 dari 50
[Shopify ($SHOP): Saham membangun basis yang bagus setelah IPO pada tahun 2015 dan memulai reli 280%.
Reli kedua tidak sekuat yang pertama: hanya 150%. Shopify memiliki platform e-niaga baru yang revolusioner
untuk usaha kecil dan menengah dan berkembang sangat cepat.]
[Tesla ($TSLA): Setelah IPO, saham sideways selama 2,5 tahun. Kemudian breakout dan mengalami reli besar
pertama: 380%. Tesla adalah produsen mobil listrik terkemuka.]
Halaman 31 dari 50
Pembelajaran:
1. Cari perusahaan muda yang IPO dalam 10 tahun terakhir.
2. Hanya tambahkan perusahaan terbaik ke WL Anda: muda, pertumbuhan tinggi, dan
potensi besar.
3. Haruslah perusahaan menunjukkan pertumbuhan organik yang tinggi dari produk atau
layanan mereka. Semakin tinggi semakin baik.
4. Analisis latar belakang perusahaan dan produk yang ditawarkan. Apakah mereka mampu
mengganggu pasar yang ada dan menciptakan permintaan yang tinggi?
5. Dapatkan pengetahuan tentang ekonomi dan bisnis untuk mendukung keputusan trading
Anda dengan informasi tersebut.
6. Teknikal diutamakan! Fundamental dan potensi hanyalah informasi tambahan. Jika
teknikalnya lemah, hindari saham meskipun fundamentalnya kuat.
Halaman 32 dari 50
Lesson #15
Saya mendapat pengalaman bahwa seringkali pergerakan besar tidak dimulai oleh
satu saham sendirian, tetapi seluruh industri/sektor. Selalu ketika pasar saham keluar dari
koreksi, ada satu atau beberapa industri/sektor memimpin. Seringkali industri/sektor
tersebut memiliki potensi yang disruptif seperti komputer, perangkat lunak, biotek,
perangkat medis, dan banyak lagi. Industri/sektor tersebut mengandung saham pemenang
(profit) besar dengan produk, layanan, dan pertumbuhan baru yang besar.
Jika Anda fokus pada industri/sektor dengan potensi yang disruptif, Anda akan dapat
menemukan beberapa saham pemenang besar.
Saya pribadi menggunakan pendekatan bottom up. Itu berarti, bahwa saham, yang
muncul di screener saham saya, membawa saya ke industri yang kuat.
Ketika saya melihat bahwa banyak saham di screener saya milik satu industri, saya
mulai tertarik. Saya mencoba mencari tahu apa alasan perpindahan itu dan apakah semua
atau hanya beberapa saham yang bergerak. Kemudian saya akan menganalisis saham-
saham ini secara detail dan menemukan 1 atau 2 saham unggulan di industri ini.
Apa saja industri yang berpotensi disruptif? Industri semacam itu berisi banyak
perusahaan dengan produk dan layanan baru yang mampu “menggantikan” perusahaan
yang sudah mapan. Berikut adalah beberapa contoh yang terkenal:
Video streaming menggantikan rental video.
Perangkat lunak cloud menggantikan perangkat lunak aplikasi.
Komputer desktop menggantikan komputer mainframe.
Pesawat terbang menggantikan kereta api.
Smartphone menggantikan ponsel.
Selain penggantian industri yang ada, perusahaan yang benar-benar baru dibuat.
Industri-industri ini ada di samping yang sudah mapan, tetapi mendapatkan pangsa pasar.
Berikut adalah beberapa contohnya: biotek, mata uang kripto, layanan internet, solar.
Jangan trading saham di industri lama yang sudah mapan seperti perbankan, kereta
api, asuransi, atau utilitas. Ini tidak tumbuh sama sekali atau hanya sangat lambat dan tidak
mampu menghasilkan saham super. Jika Anda melihat saham dalam industri seperti itu
memberikan kinerja yang luar biasa, analisislah secara mendetail. Anda akan melihat produk
baru yang disruptif atau saham sebenarnya bukan milik grup ini.
Halaman 33 dari 50
[Saham perangkat lunak cloud adalah pemimpin tahun 2019. Sebagian besar dari mereka berlipat ganda dari breakout ke
atas. Perangkat lunak cloud lebih fleksibel dan terukur dan menggantikan perangkat lunak aplikasi biasa. Perusahaan-
perusahaan ini disruptif industri berusia 30 tahun.]
Pembelajaran:
1. Cari kesamaan (industri/sektor) saham di screener saham Anda.
2. Gunakan pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up approach): Biarkan saham
memandu Anda ke industri/sektor terkemuka.
3. Jika banyak saham dari beberapa industri/sektor muncul di screener saham Anda, maka
seluruh industri sedang bergerak.
4. Fokus pada industri baru dengan perusahaan yang menyediakan produk atau layanan
yang disruptif.
5. Coba cari tahu apa yang mendorong (men-drive) industri ini.
6. Setiap industri yang sudah mapan, akan segera digantikan oleh industri baru ini.
7. Abaikan saham dari industri lama yang sudah mapan. Mereka biasanya tidak mampu
menghasilkan kinerja yang luar biasa.
Halaman 34 dari 50
Lesson #16
Saya telah menggunakan screener saham dan kriteria pemilihan saham selama
bertahun-tahun. Saya pikir, saya memerlukan formula rahasia untuk menemukan Apple
atau Amazon berikutnya (the next Apple and Amazon).
Pada awalnya saya hanya menggunakan kriteria teknis, kemudian hanya
fundamental, dan sekarang saya menggunakan keduanya. Tapi itu adalah mindset saya
yang salah: Kriteria pemilihan saham tidak dapat menemukan Apple atau Amazon
berikutnya. Itu tidak bisa diprediksi. Tetapi Anda dapat menyaring saham yang memiliki
peluang tinggi untuk menghasilkan tren besar.
Hari ini, saya fokus pada 3 kelompok saham dan membuat kriteria pemilihan saham
untuk mereka:
1. Pertumbuhan penjualan yang tinggi (>30%) dan/atau EPS (>50%) dari tahun ke tahun.
2. Kekuatan relatif (relatif strenght) yang luar biasa (>95 peringkat Kekuatan Relatif dari
data Harian Bisnis Investor).
3. Volume yang tidak biasa (>150% dari volume rata-rata 50 hari).
Saya melewati ratusan saham pemenang besar dan membandingkan kriteria teknis
dan fundamentalnya. Semuanya dapat diurutkan dalam 3 kelompok di atas.
Saya tahu bahwa saya dapat menemukan kandidat trading di grup tersebut, yang
berpotensi untuk membuat pergerakan 100% dalam 6-9 bulan, jika lingkungan pasar
kondusif.
Setelah screener saham mengeluarkan daftar sekitar 250 saham, saya segera memilah
semua saham dengan chart grafik yang lemah. Saya belajar selama bertahun-tahun untuk
menilai kekuatan teknis suatu saham dengan melihat perilaku harga dan volume. Itu
membutuhkan waktu beberapa menit dengan membalik-balik halaman. Kemudian saya
mulai menganalisis fundamental dan latar belakang perusahaan. Dalam setiap rutinitas
screening, 2-5 saham akan ditambahkan ke WL saya. Itu kurang dari 1% dari saham yang
ditampilkan screener kepada saya dan kurang dari 0,01% dari semua saham yang tersedia.
Daftar WL saya biasanya tidak lebih dari 40 saham, karena saya tidak dapat
menemukan lebih banyak saham yang memenuhi kriteria saya.
Ke-40 saham (dalam WL itu) yang setiap hari saya telusuri dan saya pantau. Mungkin
beberapa dari mereka menghasilkan setup yang valid dimana saya membuka posisi trading
dan mengikuti trend.
Pembelajaran:
1. Kriteria pemilihan saham adalah filter untuk kandidat trading terbaik yang memiliki
peluang tinggi untuk menghasilkan tren besar.
Halaman 35 dari 50
2. Carilah saham dengan pertumbuhan penjualan dan/atau EPS yang luar biasa, kekuatan
relatif, dan permintaan yang kuat (strong demand).
3. Cobalah untuk sangat selektif dan hanya menambahkan saham terbaik ke WL Anda.
4. Jadilah penguntit saham dan lihat WL Anda setiap hari, agar Anda tidak ketinggalan entri.
Halaman 36 dari 50
Lesson #17
Observe your watchlist and spend less time with the indices
Amati WL Anda dan Luangkan Sedikit Waktu dengan (Melihat) Indeks
Saya menghabiskan banyak waktu mencoba mengatur waktu pasar dengan sempurna
dengan bantuan indeks. Tetapi saya menemukan fakta bahwa ini adalah pendekatan yang
sepenuhnya “salah”. Indeks memiliki kehidupannya sendiri, terkadang independen dari
saham-saham terkemuka. Anda dapat menggunakan indeks (hanya) untuk melihat apakah
kita berada di pasar yang sedang tren naik atau tidak. Tapi jangan menggunakannya untuk
mengatur waktu entri Anda.
Saya pribadi menyebut WL saya "ceruk kecil". WL berisi saham yang sepenuhnya
memenuhi kriteria saya dan mewakili pilihan yang sangat kecil dari seluruh pasar saham AS.
Ingat: Di saat-saat terbaik, saya hanya memiliki 40 saham di WL. Seluruh pasar saham
AS terdiri dari sekitar 7.500 saham. Itu berarti saya hanya memiliki 0,5% dari semua saham
AS di WL saya.
Daripada memperhatikan indeks dan menggunakannya untuk pengaturan waktu
trading saya, saya lebih suka menggunakan WL saya:
Ketika banyak saham di WL saya keluar dari pola grafik yang solid (solid chart patterns)
pada saat yang bersamaan, inilah saatnya untuk membuka posisi baru.
Jika mereka bergejolak dan tidak menunjukkan pola grafik yang valid, saya tetap
menahan uang (tunai) dan menunggu waktu yang lebih baik.
Jika saya melihat banyak saham di WL saya yang merah dan mogok, ini pertanda untuk
lebih berhati-hati dan selektif.
Saat jumlah saham di WL saya meningkat, saya melihat bahwa ceruk pasar saya
menguntungkan pelaku pasar.
Jika jumlah saham berkurang, tidak menguntungkan bagi saya untuk aktif di pasar saham.
Jika banyak saham dalam WL saya berasal dari suatu industri atau sektor, ini adalah
tanda bagi saya bahwa industri ini sedang bergerak.
Anda melihat bahwa mengamati WL akan membantu Anda lebih dari sekadar
menganalisis indeks. Ingat: Anda tidak trading indeks, tetapi Anda trading saham tunggal.
Pembelajaran:
1. Jangan gunakan indeks untuk menghitung waktu entri Anda. Gunakan mereka hanya
untuk melihat apakah pasar saham umum dalam tren naik atau tidak.
2. WL Anda mewakili ceruk pribadi Anda di pasar saham. Perlakukan itu seperti "indeks
Anda sendiri".
3. Amati WL Anda setiap hari dan pelajari perilaku saham yang disertakan.
4. Konsisten dalam memilih saham Anda untuk selalu memiliki jenis saham yang sama di
WL Anda.
5. Gunakan WL Anda untuk mengatur waktu entri Anda.
Halaman 37 dari 50
Lesson #18
Selama bertahun-tahun, saya mengabaikan analisis volume dan berpikir harga sudah
cukup untuk membuat keputusan. Itu adalah sebuah kesalahan.
Volume berbicara kepada Anda seperti harga. Saya telah mempelajarinya dari trader
lain dan melalui analisis pasca trading yang sukses di masa lalu.
Saham yang meledak dari basis yang sangat baik dengan banyak volume menandakan
perubahan signifikan dalam persepsi pelaku pasar. Dalam situasi ini, banyak uang mengalir
ke saham dan menyerap pasokan yang tersedia (available supply).
Perilaku volume penting bagi saya. Saya menganalisisnya dalam chart mingguan dan
chart harian pada semua saham di WL saya.
Pada chart mingguan, saya ingin melihat peningkatan tajam dalam volume, yang
sejalan dengan kenaikan harga yang tajam. Volume mingguan setidaknya 150% dari volume
rata-rata 10 minggu adalah minimum. Seringkali reli besar dimulai dengan lompatan >300%
di atas volume rata-rata mingguan.
Hal yang sama berlaku untuk chart harian. Ketika saya membeli saham breakout, saya
ingin melihat setidaknya 150% dari volume rata-rata 50 hari. Semakin banyak volume dan
kenaikan harga, semakin yakin saya dengan saham tersebut.
Halaman 38 dari 50
[Pertumbuhan Kanopi ($CGC): Volume meledak ke level tertinggi 8 bulan pada 500% dari volume rata-rata 50
hari. Sebuah tanda yang jelas dari permintaan besar-besaran (massive demand). Jika Anda melihat ledakan
volume seperti itu, Anda akan menemukan saham pemenang besar.]
Saya juga menggunakan volume untuk melihat kapan saatnya mengurangi posisi. Jika
Anda melihat hari (dengan) volume tinggi yang luar biasa setelah reli yang berlangsung
beberapa bulan, mungkin sudah waktunya untuk mengambil sebagian profit. Hal yang sama
berlaku, jika Anda melihat pembalikan yang kuat pada volume tinggi (strong reversal at high
volume). Ini adalah tanda klasik dari kelelahan (exhaustion).
Jika Anda melihat breakout atau reli dengan volume rendah, Anda harus sangat
skeptis tentang saham ini. Volume yang rendah menandakan permintaan rendah (low
volume signals low demand) dan kebalikan dari apa yang ingin Anda lihat.
Pembelajaran:
1. Analisislah volume dengan ketelitian yang sama dengan saat Anda menganalisis harga.
2. Pelajarilah cara membaca pola volume yang berbeda: volume tinggi pada hari-hari yang
kuat (high volume on strong days), volume rendah saat breakout (low volume on
breakouts), volume tinggi saat reversal (high volume on reversals), dan banyak lagi.
3. Tambahkan persyaratan volume ke setup Anda untuk hanya membeli saham terkuat.
4. Waspadai peningkatan volume yang kuat di chart mingguan dan chart harian. Ini adalah
tanda permintaan yang kuat (strong demand). Institusi (smart money) tidak bisa
menyembunyikan aksi (beli/jual) mereka di pasar saham.
Halaman 39 dari 50
Lesson #19
Pembelajaran:
1. Kualitas daripada kuantitas! Hindari over-trading dan kebingungan di semua biaya.
2. Sangat pemilih dan memiliki standar kualitas yang tinggi.
3. Tambahkan hanya saham terbaik ke WL Anda: teknikal dan fundamental.
4. Pastikan proses pemilihan saham Anda membantu Anda menemukan saham pemenang
yang hebat.
5. Uji proses seleksi Anda untuk melihat apakah telah menemukan saham pemenang yang
hebat di masa lalu untuk mendapatkan kepercayaan di dalamnya.
6. Jika Anda memantau dengan cermat lebih dari 50 saham pada saat yang bersamaan,
kriteria pemilihan Anda tidak cukup spesifik.
Halaman 40 dari 50
Lesson #20
Pembelajaran:
1. Jika Anda mendapati diri Anda mencari saham selama berjam-jam, segera hentikan. Ini
membuang-buang waktu!
2. Andalkan proses pemilihan saham (stock selection) Anda: Ketika waktu yang tepat tiba,
saham-saham pemenang besar yang potensial akan menghampiri Anda.
3. Abaikan indeks sebisa mungkin. Mereka hanya akan membuat Anda tertekan.
4. Ingat: jika ingin mencapai hasil yang berbeda dari indeks, Anda harus melakukan hal yang
berbeda. Jika tidak, Anda dapat membeli ETF.
Halaman 41 dari 50
Lesson #21
Saya tidak pernah merasa nyaman memegang uang tunai dan tidak memiliki posisi
terbuka. Saya selalu berpikir: Ketika pegang uang tunai, saya tidak dapat menghasilkan
profit. Saya seorang trader dan harus trading! Tapi itu bukan sikap yang benar.
Uang tunai adalah keuntungan yang Anda miliki dibandingkan semua trader yang
tidak dapat diam di sela-sela: pengelola dana, trader pemula, dan trader yang sedang
bekerja.
Jika Anda memiliki uang tunai, Anda dapat berkata kepada market: Saya hanya akan
trading jika Anda memberi saya peluang yang lebih baik (I'll only trade if you give me better
opportunities).
Saya bekerja sesuai mindset saya dan hari ini saya mencapai tingkat ketenangan yang
diperlukan. Semakin saya fokus pada proses trading saya dan mengabaikan yang lainnya,
semakin mudah.
Posisi tunai adalah sesuatu yang terbentuk secara alami jika Anda tidak dapat
menemukan trading yang menarik atau berhenti dari posisi trading. Jarang pasar saham itu
sendiri atau kurva ekuitas memaksa saya untuk beralih ke uang tunai.
Anda hanya ingin mempertaruhkan modal berharga Anda ketika peluangnya cukup
tinggi untuk menghasilkan uang. Di sisa waktu, Anda harus melindungi modal Anda dan
mengungguli pasar saham umum dengan tidak melakukan apa-apa. Satu-satunya hal yang
menghentikan Anda adalah keinginan Anda untuk trading. Itulah mengapa sangat penting
untuk bekerja sesuai mindset Anda.
Pembelajaran:
1. Ada tiga kemungkinan arah trading: long, short, dan cash.
2. Anda yang memutuskan kapan Anda mempertaruhkan modal berharga Anda.
3. Perbaiki mindset Anda untuk mengurangi keinginan trading. Tidak ada yang memaksa
Anda -- hanya Anda yang memaksa diri sendiri.
4. Banyak pelaku pasar tidak dapat sepenuhnya beralih ke uang tunai. Gunakan itu sebagai
keuntungan bahwa Anda bisa melakukannya.
5. Anda dapat mengungguli pasar saham umum dengan mendapatkan uang tunai di saat-
saat buruk dan tidak melakukan apa-apa.
Halaman 42 dari 50
Lesson #22
Sell into the strength to hold your equity curve close to the high
Jual ke dalam kekuatan (market uptren) untuk hold ekuitas Anda tinggi
Saya suka trading saham momentum, terutama jika mereka naik 50-100% dalam
beberapa minggu. Saham-saham ini sering membuat gerakan parabola di akhir trennya.
Saya menggunakan trailing stop untuk mengamankan profit saya, tetapi ini biasanya
bereaksi lambat. Itu sebabnya saya selalu memberikan kembali (kehilangan) banyak profit
setelah reli parabola mengalami kelelahan. Ini membuat saya sangat frustrasi dan telah
mengakibatkan penurunan besar dalam kurva ekuitas saya di masa lalu. Itu sebabnya saya
mengembangkan aturan jual untuk situasi ini.
Anda harus menjual kekuatan, jika Anda menemukan saham pemenang yang sangat
besar. Tidak ada cara lain untuk melindungi profit besar yang telah Anda hasilkan melalui
reli yang kelelahan.
Saya menyertakan aturan dalam trading saya: Jika saham 70% di atas EMA-200 daily
(atau EMA-40 weekly), saya akan menjual setidaknya 50% ke dalam kekuatan (market
sedang uptrend). Aturan ini telah banyak membantu saya untuk melindungi profit dari
saham pemenang besar.
Tentu saja, ada risiko bahwa trading hanya akan membuat kemunduran kecil dan
memulai reli lain, tetapi selama serangkaian trading yang panjang, strategi ini membantu
mengamankan profit.
Haruskah Anda secara membabi buta menjual 50% dari posisi trading Anda? Tidak.
Anda harus menunggu tanda-tanda pembalikan atau kelelahan sebelum Anda mulai
menjual. Ingat: tujuan Anda adalah untuk memaksimalkan profit Anda. Untuk melakukan ini,
Anda harus berhenti menjual terlalu cepat.
Halaman 43 dari 50
[Contoh Carvana ($CVNA): Jika harga lebih dari 70% di atas EMA-200, ini saat yang tepat untuk mengambil
sebagian profit pada saat reversal.]
Pembelajaran:
1. Ketika sebuah saham mendapatkan momentum dan jauh (jaraknya) dari EMA-200 daily,
Anda harus berpikir untuk menjual saham itu ke dalam kekuatan (pasar sedang uptrend).
2. Trailing stop terlalu lambat untuk melindungi profit dari saham yang bergerak cepat.
3. Tujuan menjual ke dalam kekuatan adalah untuk menghindari penurunan besar dalam
kurva ekuitas Anda. Ini adalah alat manajemen risiko.
4. Pelajari cara mengenali tanda-tanda kelelahan (pasar) untuk mengatur waktu penjualan
Anda.
Halaman 44 dari 50
Lesson #23
Trade only if you have an edge and ignore the rest of the time
Trading hanya jika Anda memiliki keunggulan (edge) dan abaikan sisa waktu
Sederhana saja: Jika ingin menghancurkan modal Anda, tradinglah secara agresif saat
Anda tidak memiliki keunggulan! Ini adalah cara tercepat untuk “membakar” modal Anda.
Saya telah mengalaminya. Selama waktu ini, saya bahkan mengintensifkan trading saya.
Setiap trader perlu mengetahui pendekatan tradingnya. Jika Anda tidak tahu kapan
Anda memiliki keunggulan (edge) di pasar tertentu, hentikan trading, dan mulailah meneliti.
Itu normal sesuai edge, Anda menghilang dari waktu ke waktu (maksudnya tidak selalu
trading di market setiap hari, red). Berikut ini contohnya: Saya seorang trader saham dan
trading saham pertumbuhan (growth stocks). Jika saham pertumbuhan tidak diminati
(pasar), saya tidak punya keunggulan. Hal yang sama berlaku, jika pasar saham umum tidak
dalam tren naik. Dalam situasi seperti ini, saya tidak akan memiliki keunggulan dalam
membeli breakout dan mengharapkan perkembangan tren yang bertahan lama.
Masalahnya bagi pemula adalah terlalu banyak peluang di setiap fase pasar. Bahkan di
pasar bearish Anda dapat menemukan beberapa saham yang keluar dari pola grafik ke atas
(upside). Apa yang tidak mereka (pemula) lihat: ini adalah orang-orang yang selamat dari
kesepian (the lonely survivors) dan sebagian besar dari breakout yang gagal (breakouts fail).
Fear of missing out (FOMO) adalah bahaya bagi setiap trader. Jika Anda tidak cukup
percaya diri dengan pendekatan trading dan aturan trading Anda, akan sulit bagi Anda untuk
berhenti trading dan menunggu dengan sabar. Itulah mengapa sangat penting untuk
melatih mindset dan kepercayaan diri (self-confidence) Anda.
Dalam lingkungan pasar dimana Anda tidak memiliki keunggulan, hit rate Anda turun
drastis. Jika Anda biasanya memiliki hit rate misalnya 40%, itu menurun dalam pasar yang
buruk menjadi misalnya hanya 10%. Juga, profit rata-rata Anda turun drastis dan kerugian
rata-rata Anda naik. Jika Anda tidak menghentikan trading, Anda akan kehilangan uang
bahkan pada sejumlah kecil trading. Ini seperti duduk di lubang dan menggali lebih dalam.
Berada di “pinggir” lapangan dan menunggu keunggulan (edge) Anda kembali adalah
situasi trading yang normal. Anda harus menerima itu. Jika Anda ingin beraksi (trading)
sepanjang waktu, pergilah ke kasino dan habiskan uang Anda di sana.
Pembelajaran:
1. Hentikan trading, jika Anda tidak memiliki keunggulan (edge).
2. Jika Anda terus trading, Anda akan kehilangan uang dengan sangat cepat.
3. Saat Anda tidak memiliki keunggulan, statistik trading Anda berbalik dan strategi Anda
tidak menguntungkan.
4. Lakukan riset yang cukup untuk mengetahui kapan Anda memiliki keunggulan dengan
strategi Anda.
5. Terapkan aturan untuk tetap berada di “pinggir” lapangan, di lingkungan pasar yang
buruk.
6. Perbaiki mindset Anda agar tidak takut ketinggalan kreta (FOMO).
Halaman 45 dari 50
Lesson #24
Halaman 46 dari 50
Pembelajaran:
1. Jangan mencari pendekatan trading pribadi sebagai alasan untuk tidak menerima
persyaratan pendekatan trading.
2. Fokus pada jangka panjang, bukan pada hasil jangka pendek.
3. Ketahui nilai harapan dan keunggulan pendekatan trading Anda. Ini membantu untuk
memahami apa yang perlu Anda capai.
4. Jangan mencoba menyesuaikan pendekatan trading dengan preferensi, keadaan, dan
kekuatan pribadi Anda. Ini mengubah nilai ekspektasi yang melekat dan sering kali
mengarah pada hasil yang buruk.
5. Pastikan Anda dapat melakukan pendekatan trading tanpa menggunakan kekuatan
pribadi Anda. Hasilnya mungkin lebih buruk, tetapi Anda tahu pendekatannya cukup
kuat.
6. Saat Anda membuat pendekatan trading Anda sendiri, pastikan Anda telah melakukan
backtesting dan memiliki nilai harapan yang positif.
Halaman 47 dari 50
Lesson #25
Ini adalah pelajaran yang saya pelajari di akhir karir trading saya. Sampai saat itu,
saya telah trading pada setiap ukuran posisi (position size) yang mungkin. Saya tidak punya
masalah trading dengan satu posisi agresif 3% dalam saham biotek dan posisi 30% lainnya
dalam saham normal. Tapi coba tebak dimana saya menghasilkan uang paling banyak: pasti
tidak dalam posisi agresif dengan ukuran posisi kecil. Itu adalah saham normal dan lebih
konservatif dengan posisi berukuran lebih besar yang dengannya saya menghasilkan uang
paling banyak.
Banyak trader terpesona oleh pergerakan besar (big moves): 300% dalam seminggu,
500% dalam sebulan, dan seterusnya. Namun, jenis pergerakan ini sering terjadi pada
saham yang agresif dan mudah berubah dengan volume rendah dan kapitalisasi pasar kecil.
Ini tidak biasa untuk stop loss awal Anda menjadi 20% dari harga masuk Anda. Hal ini
menyebabkan ukuran posisi kecil. Plus, Anda tidak dapat menambah posisi Anda tanpa
meningkatkan risiko Anda secara dramatis.
Berikut ini contohnya: Anda telah membeli posisi 5% dalam saham biotek yang agresif.
Saham naik 200% dalam 4 minggu. Return adalah 10% dari total modal trading Anda.
Lumayan, jika hanya melihat waktu dan hasil. Jika Anda melihat rasio peluang-risiko, Anda
akan menemukan sesuatu yang lain. Jika posisi ini memiliki 20% jarak stop-loss dan Anda
mempertaruhkan 1% dari total modal Anda, rasio peluang / risiko akan menjadi 10. Masih
bagus, tetapi untuk mencapai pengembalian ini, Anda trading saham yang sangat berisiko.
Sekarang bandingkan dengan trading yang lebih konservatif. Anda telah membeli 15%
posisi awal dan Anda menambahkan ke posisi Anda beberapa kali. Saham naik 100% dalam
6 bulan. Return nya adalah 25% dari total modal trading Anda. Jika posisi ini memiliki jarak
stop-loss 7% dan Anda mempertaruhkan 1% dari total modal Anda, rasio peluang / risiko
akan menjadi 25. Trading membutuhkan lebih banyak waktu, tetapi risikonya dapat diterima
dan rasio peluang / risiko jauh lebih baik.
Jika Anda dapat menemukan saham yang cukup agresif dengan return seperti contoh
pertama, Anda akan menghasilkan banyak uang. Tapi itu adalah angan-angan. Saham agresif
cenderung tidak stabil dan tidak dapat diprediksi. Bukan dasar yang baik untuk pendekatan
trading yang sukses.
Secara pribadi, saya melewatkan trading jika saya tidak dapat membangun posisi
yang besar dan stop loss awal saya lebih besar dari 7%. Tujuan saya adalah selalu
membangun posisi awal 15% dan kemudian meningkatkannya saat (harga) naik. Tidak
setiap saham dapat trading dengan pendekatan seperti itu, dan itu tidak masalah bagi saya.
Saya cenderung memiliki lebih sedikit trading dengan rasio risiko / imbalan yang lebih tinggi
daripada banyak trading dengan rasio risiko / imbalan yang lebih rendah dan risiko yang
lebih tinggi.
Halaman 48 dari 50
[Axsome Therapeutics ($AXSM): Dengan margin stop loss 15%, Anda hanya dapat trading dengan posisi kecil.
Meskipun sahamnya berkinerja baik, return nya rendah.]
Pembelajaran:
1. Perhatikan risiko modal berharga Anda hanya dengan trading yang benar-benar
bermanfaat.
2. Jangan disesatkan oleh keuntungan dari saham yang agresif dan mudah berubah (volatile
stocks). Peluang untuk profit besar (cuan lebar) di saham itu adalah kecil.
3. Fokus pada rasio peluang / risiko setiap trading daripada persentase atau keuntungan
uang.
4. Temukan trading dengan jarak stop-loss kecil (<7%) yang berpotensi profit berlipat
ganda. Tambahkan ke posisi Anda, dalam perjalanan ke atas (uptrend).
Halaman 49 dari 50
Recommended books
I am often asked about book recommendations. Here are a few books that I read over
and over again. I think it is better to read a good book 100 times than to read 100 different
books.
1. How to Make Money in Stocks: A Winning System in Good Times and Bad (William O'Neil).
2. Trade Like a Stock Market Wizard: How to Achieve Super Performance in Stocks in Any
Market (Mark Minervini).
3. Think & Trade Like a Champion: The Secrets, Rules & Blunt Truths of a Stock Market Wizard
(Mark Minervini).
4. Momentum Masters -- A Roundtable Interview with Super Traders - Minervini, Ryan,
Zanger & Ritchie II (Mark Minervini, Bob Weissman). [sdh diterjemahkan by Paddy
Bekasi, dan sudah pernah di-posting ke HQZen].
5. Stan Weinstein's Secrets For Profiting in Bull and Bear Markets (Stan Weinstein).
6. How to Trade In Stocks (Jesse Livermore).
7. Reminiscences of a Stock Operator (Edwin Lefèvre).
8. How I Made $2,000,000 in the Stock Market (Nicolas Darvas).
9. Trading in the Zone: Master the Market with Confidence, Discipline, and a Winning Attitude
(Mark Douglas).
10. The Disciplined Trader: Developing Winning Attitudes (Mark Douglas).
11. The Perfect Speculator: How to Win Big in Up Markets and Lose Nothing in Down Markets
(Brad Koteshwar).
12. The Perfect Stock: How a 7000% move was set-up, started and finished in an astonishing
52 weeks (Brad Koteshwar).
13. Trend Following (Michael Covel).
14. Market Wizards: Interviews with Top Traders (Jack Schwager).
15. The New Market Wizards: Conversations with America's Top Traders (Jack Schwager).
16. Stock Market Wizards: Interviews with America's Top Stock Traders (Jack Schwager).
---ooOoo---
Halaman 50 dari 50