Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS
Tren dan Isu Keperawatan Maternitas Tentang Bank Darah Tali Pusat

Disusun oleh:
Desmawati
Didi Yudha
Farida Ariyanti
Fitriyah
Iim Darmayanti
Rachma Wahyuni
Siti Maisaroh
Sumartini
Yemi Wilianti
Yuli Damayanti

Program Studi S1 Keperawatan


STIKES PERTAMEDIKA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelahiran seorang bayi merupakan anugerah yang diharapkan bagi sebagian


banyak orang tua. Bayi yang telah lahir diharapkan sehat dan tidak kekurangan
suatu apapun. Orang tua saat ini mulai mengetahui pentingnya melakukan
persalinan yang dilakukan di rumah sakit maupun yang didampingi tenaga medis.

Selama ini dalam kandungan, tali pusat merupakan satu-satunya


sumber kehidupan bagi sang calon bayi. Dahulu, tidak banyak orang mengetahui
kegunaan darah tali pusat yang dihasilkan pada saat persalinan. Mereka
menganggapnya sebagai limbah rumah sakit yang dibuang begitu saja setelah
proses persalinan selesai. Padahal sel-sel yang terdapat dalam darah tali pusat
itu mungkin tinggal harapan kala sel kanker telah berada dan menggerogoti
tubuh sang bayi. Darah tali pusat pun dapat menolong orangtua, saudaranya
bahkan orang lain.

Bank darah tali pusat telah menjadi tren dalam keperawatan maternitas.
Peneliti di dunia kedokteran telah menemukan bahwa darah tali pusat sangat
kaya akan sel induk pembentuk darah atau haemeatopoietik stem cells yang
mampu memproduksi sel-sel darah merah, sel darah putih maupun keping darah.
Oleh karena itu sel induk ini dapat mengganti sel-sel darah yang telah rusak
karena suatu penyakit, terapi, atau obat. Sejak tahun1988 transplantasi darah tali
pusat menjadi alternatif pengganti transplantasi sumsum tulangyang biasa
dilakukan pada penderita penyakit leukemia, talasemia, atau penyakit kelainan
darahlainnya.

Melihat banyaknya manfaat yang bisa di dapat dari sel induk darah tali pusat,
makasekarang ini di banyak Negara sudah ada bank khusus yang menyediakan
jasa penyimpanan selinduk darah tali pusat. Setelah sekian lama dinanti,
akhirnya Indonesia memiliki bank darah tali pusat sendiri. Kehadiran bank darah
tali pusat di Indonesia memenuhi harapan banyak kalangan yang peduli akan
masa depan kesehatan anak-anak mereka.

1.2 Tujuan

i. Tujuan umum
Mengetahui tren dan isu keperawatan maternitas yang berkaitan dengan
bank darah tali pusat.

ii. Tujuan khusus


1) Mengetahui pengertian dari bank darah tali pusat
2) Mengetahui tujuan dari bank darah tali pusat
3) Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari bank darah tali pusat
4) Mengetahui proses pengambilan dan penyimpanan dari bank darah tali
pusat
5) Mengetahui prosedur bank darah tali pusat di Indonesia serta
testimonial
BAB II
KONSEP TEORI

2.1 Pengertian

Pengertian tali pusat yaitu jembatan penghubung antara plasenta dan bayi.
Tali pusatlah yang bertugas untuk menyalurkan darah, nutrisi dan oksigen yang
juga dibutuhkan oleh bayi. Setelah masa kehamilan berakhir, maka tugas dan
fungsi plasenta dan tali pusat pun berakhir. Tali pusat adalah jaringan pengikat
yang menghubungkan plasenta (ari-ari) dengan janin. Tali pusat ini berbentuk
seperti tali yang memanjang saat berada didalam kandungan. Fungsi tali pusat
adalah menjaga kelangsungan hidup pertumbuhan janin didalam kandungan
dengan mengalirkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke aliran darah janin (Abata,
2015:91).

Darah tali pusat adalah darah yang diambil dari tali pusat bayi yang baru lahir,
dan merupakan sel embrionik yang bersifat progenitorsel, sehingga mampu
berubah menjadi sel lain. Sifat lain dari darah tali pusat adalah hematopoietic sel,
sehingga mampu berubah menjadi segala jenis sel darah. Dalam
pengembangannya, sel dalam darah tali pusat bisa berubah menjadi segala jenis
sel bila ditempatkan dalam jaringan atau organ tubuh lain. Dengan kata lain, sel
tersebut bisa berubah menjadi sel darah, sel syaraf, sel kulit, dan juga mampu
bereproduksi dan menghasilkan sel-sel lainnya dalam kemampuan terbatas.
Kemampuan ini membuat banyak peneliti medis menggunakan darah tali pusat
untuk menyembuhkan lebih dari 80 penyakit mematikan seperti kanker, stroke,
penyakit jantung, dan banyak penyakit lainnya.

2.2 Tujuan

Memutuskan untuk menyimpan darah tali pusat adalah keputusan pribadi.


Banyak orang melakukannya karena sel-sel dalam darah tali pusat sangat cocok
dengan bayi itu dan dapat digunakan untuk membantunya bertahan dari
ancaman kesehatan yang serius, seperti gangguan sistem kekebalan atau
masalah metabolisme. Beberapa ahli percaya bahwa kemungkinan bahwa setiap
anak tertentu akan membutuhkan sel punca darah tali pusatnya sendiri adalah
sekitar 1 dari 2.700.

Sel punca tidak dapat digunakan untuk mengobati penyakit genetik penyakit
yang dibawa sejak lahir oleh anak Anda karena sel punca membawa gen yang
sama yang menyebabkan penyakit tersebut. Mereka juga tidak dapat digunakan
untuk merawat anak Anda jika ia menderita leukemia. Tetapi sel dapat digunakan
untuk membantu mengobati "kecocokan" biologis anak lain yang memiliki
kualitas biologis serupa dan membutuhkan sel punca.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan

Terdapat beberapa kelebihan transplantasi stem cell darah tali pusat


dibandingkan sumsum tulang . Kelebihan pertama adalah proses pengumpulan
stem cell darah tali pusat lebih mudah. Setelah darah terkumpul, darah tersebut
dikirim dan disimpan di bank darah, kemudian setelah beberapa hari atau minggu
setelah proses, darah tersebut dapat digunakan. Hal ini jauh berbeda dengan
stem cell sumsum tulang, dimana pasien harus menunggu lama untuk
mendapatkan donor yang sesuai. Proses transplantasi sumsum tulang dapat
membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan. Proses pengumpulan
darah tali pusat tidak menyakitkan baik untuk ibu maupun bayi dan bisa
dilakukan sebelum ataupun setelah melahirkan plasenta.

Transplantasi sumsum tulang mengharuskan pendonor untuk dirawat di


rumah sakit, diberikan anastesi, mengalami rasa nyeri pasca transplantasi, dan
ketidaknyamanan. Jadi, dibandingkan dengan darah tali pusat, pengumpulan
sumsum tulang dan transplantasi sel punca menjadi lebih mahal. Kelebihan
lainnya adalah dengan menggunakan transplantasi darah tali pusat akan
mengurangi risiko transmisi penyakit infeksi. Kelebihan khusus ini sebagian
karena tali pusat hampir tidak pernah terkontaminasi Epstein-Barr-Virus atau
Cytomegalovirus. Sel punca darah pusat lebih jarang mengalami penolakan
dalam transplantasi karena sel tersebut masih imatur sehingga menghasilkan
reaksi imun alami yang lebih rendah. Mesenchymal Stem Cells pada darah tali
pusat berproliferasi lebih cepat dibandingkan yang terdapat dalam sumsum
tulang.

Selain kelebihan, terdapat kekurangan transplantasi darah tali pusat


dibandingkan sumsum tulang . Agar transplantasi sel punca berhasil, harus ada
tanda-tanda penanaman (engraftment). Tanda tersebut dapat diukur dari
produksi neutrofil dan platelet. Dua tanda klinis pemulihan ini memakan waktu
lebih lama pada transplantasi darah tali pusat dibandingkan dengan sumsum
tulang. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap engraftment adalah dosis
sel. Dosis sel berhubungan langsung dengan volume darah tali pusat yang
terkumpulkan. Dosis sel mengacu pada jumlah sel punca yang dapat digunakan
dalam sampel darah. Karena volume sel yang dikumpulkan dari darah tali pusat
terbatas, jumlah sel punca dalam darah tali pusat sekitar 10% lebih rendah dari
jumlah yang diperoleh dari sumsum tulang. Kerugian penting lainnya adalah
penggunaan stem cell darah tali pusat bagi pemilik stem cell tersebut.

Terdapat beberapa kasus dimana darah tali pusat seseorang


dikontraindikasikan, seperti pada kasus kelainan genetik. Misalnya, seseorang
yang menderita kanker karena mutasi gen tidak dapat diberikan transplantasi
stem cell autologous karena mutasi sudah terdapat pada DNA pertimbangan
penting lainnya adalah bahwa saat ini belum diketahui berapa lama darah tali
pusat akan mempertahankan fungsinya saat dibekukan. Penelitian menunjukkan
bahwa sel punca tali pusat dapat dipertahankan hingga 15 tahun, namun tidak
diketahui apakah sel akan dipertahankan selama seumur hidup seseorang.
2.4 Proses Pengambilan dan Penyimpanan Dari Bank Darah Tali Pusat

Keputusan menyimpan sel punca sebaiknya sudah diambil bersama pasangan.


Ketika memasuki usia kehamilan trimester ketiga.
Bila berminat menyimpan darah tali pusat anak di bank tali pusat,
saat kehamilan berlangsung sudah harus mendaftarkan diri ke bank tali pusat. Setelah
menandatangani kontrak, akan dibekali kit pengambilan darah yang berisi kantong
darah, tabung untuk menyimpan darah ibu, dan alat untuk mengambil darah. Kit tersebut
diserahkan kepada dokter kandungan yang
membantu persalinan. Bank tali pusat bisa dihubungi 24 jam. Mereka akan mengatur pe
ngambilan, pengiriman, dan pemrosesan darah tali pusat dengan segera.

Darah tali pusat diambil setelah tali pusat dipotong dan diekstraksi dari ujung tali
pusat plasenta. Jumlah yang diambil bervariasi, antara 50-100 mL, dengan asumsi
dalam 50-65 mLterdapat lebih dari 800 juta stem sel. Stem sel sendiri dapat
bertumbuh.Pada saat pengambilan darah tali pusat ada resiko kontaminasi jamur dan
bakteri yang berasal dari vagina, urine, feces, udara dan sumber lain. Agar dapat
digunakan untuk pencakokandi masa depan, darah tali pusat harus bebas dari bakteri
dan jamur. Oleh sebab itu resikokontaminasi pada saat pengambilan dan pemrosesan
hrus di minimalkan. Saat ini ada 2 metode pada pengambilan darah tali pusat yaitu
dengan menggunakan kantung darah (system tertutup) dan jarum suntik (system
terbuka). Tidak ada perbedaan dalam volume darah yang di dapat dalam 2
metode ini, tetapi resiko kontaminasinya sangat berbeda. Penelitian menunjukkan penga
mbilan dengan jarum suntik mempunyai resiko kontaminasi sebesar 12,5% sedangkan
dengan kantung darah mempunyai resiko terkontaminasinya sebesar 3,3% .

Untuk mencegah terjadinya pembekuan pada darah tali pusat, anti koagulan harus
ditambahkan sewaktu pengambilan. Pengambilan dengan jarum suntik menggunakan
heparin yangdi buat dari babi atau sapi. Secara umum penggunaan heparin tidak
dianjurkan karena dapat mempengaruhi tes HLA (Human Leukocyte antigen) sebelum
pencakokan. Untuk kantung darah,anti koagulan yang di gunakan berupa larutan garam
dan gula, sehingga tidak ada pengaruh terhadap tes HLA. Resiko pencemaran dengan
metode kantung darah dapat di perkecil sampai kurang dari 1% dengan metode yang
benar, antara lain dengan dibersihkannya tali pusat dengan Iodine sebelum
pengambilan. Stem sel tambahan dikoleksi dari plasenta melalui proses di bank. Setelah
petugas dari bank stem sel mengambil darah tali pusat dari ujung tali pusat plasenta,
plasenta dibawa ke laboratorium stem sel diproses untuk mendapatkan stem sel
tambahan. Guna memastikan ada cukup sel untuk transplantasi, jumlah darah yang
diambil dari tali pusat minimal 75 mL. Setelah pengambilan, darah tali pusat dibawa
ke laboratorium, diproses, dan disimpan dalam bentuk cryo. Terdapat banyak cara untuk
memproses unit darah tali pusat tersebut.

Tentang mana cara yang terbaik, terdapat opini yang berbeda. Ada metode yang
memisahkan sel darah merah dan membuangnya. Sedangkan metode lainnya,
menyimpan sel darah merah. Bagaimanapun metodenya, zat cryopreservant
dicampurkan ke darah tali pusat agar sel-sel dapat mempertahankan proses cryiogenik
Kemudian, unit darah tali pusat pelan-pelan didinginkan sampai -90⁰Celcius lalu
dimasukan ke tank nitrogen cair yang akan menjaga unit tali pusat beku pada suhu -
196⁰Celcius. Sewaktu di simpan pada nitrogen cair bersuhu -196⁰C secara kryorgenik,
sel induk tidak ada masa kadaluarsanya. Artinya sel induk dapat di simpan
selamanya. Untuk menjamin kelangsungan hidup sel induk, pendinginan dilakukan secar
a bertahap dengan menggunakan Controlled Rate Freezer Dengan menggunakan
kantung, resiko bocornya nitrogen ke tempat penyimpanan (Seperti terjadi pada tabung)
dapat dihilangkan. Proses pembekuan yang lambat diperlukan untuk menjaga sel tetap
hidup selama proses pembekuan. Sebelum darah disimpan, perlu dilakukan test viral,
meliputi tes HIV dan hepatitis B dan C dan typing jaringan (untuk menentukan tipe HLA /
Human Leukocyte antigen). Selama
proses penyimpanan itu dilakukan pemantauan secara periodik agar kualitas stem sel ya
ng disimpan tetap terjamin hingga saatnya digunakan.
BAB III
INFORMASI TAMBAHAN

3.1 Prosedur Bank Darah Tali Pusat Di Indonesia


Prosedur untuk mendaftar ke bank darah tali pusat PT Cordlife yaitu hubungi
hotline 24 jam untuk membuat janji dengan staff konsultan. Apabila anda sudah
berada dalam ruang persalinan, dapat menghubungi hotline untuk bantuan
segera. Jika waktu kelahiran bayi Anda sekitar 4-6 minggu kedepan, sangat
disarankan segera menghubungi hotline untuk mendaftar karena ini akan
memastikan semua langkah yang diperlukan dapat diselesaikan sebelum bayi
Anda lahir.
Setelah prosedur pendaftaran lengkap, akan disediakan personal Cordlife
cordblood colection kit. Kit ini berisi semua hal yang dibutuhkan untuk
pengambilan darah tali pusat bayi.Beritahu dokter kebidanan bahwa anda telah
mendaftar dengan Cordlife untuk pengambilan darah tali pusat bayi anda. Bawa
personal collection kit anda ke rumah sakit pada hari anda melahirkan. Serahkan
collection kit ini kepada perawat/dokter di ruangan rumah sakit setelah anda
mendaftar di rumah sakit. Perawat akan mengambil sampel darah ibu.
Setelah baik ibu dan bayi melalui proses persalinan dengan aman, dokter
kebidanan anda akan mengambil darah tali pusat. Setelah bayi anda lahir, harap
menghubungi hotline dan berikan kami nama lengkap anda (atau sang istri),
tanggal lahir, nomer yang dapat dihubungi dan nama rumah sakit. Darah tali
pusat bayi anda akan dibawa dalam waktu 24 jam.
Berikut ini daftar perusahaan bank darah tali pusat yang beroperasi di
Indonesia.
i. Cellsafe
Penyimpanan : Indonesia dan Malaysia
Jangka waktu : 1,10,20 tahun
Biaya : Tahun pertama Rp 11 juta, Rp 1,5 juta tahun berikutnya
Jaminan (jika rusak) : Kompensasi Rp 200 juta
Hotline: 08119629541
Informasi : www.cellsafe.co.id
ii. Cordlife
Penyimpanan : Indonesia dan Singapura
Jangka waktu : 1,10,21 tahun
Biaya : Rp 11,5 juta tahun pertama, Rp 1,65 juta tahun berikutnya
Jaminan : Kompensasi SGD 50.000
Hotline: (021) 83797424 atau (024) 8411399
Informasi : www.cordlife.co.id
iii. Cyrocord
Penyimpanan : Malaysia
Jangka Waktu : 21 tahun
Biaya : RM 3.500 (cord blood) dan RM 12.000 (umbilical cord)
Jaminan : CryoSure menjamin pembayaran uang kembali dalam hal
sel induk anak tidak dapat digunakan saat ada kebutuhan guna
pengobatan.
Hotline: (021) 32605555
Informasi : www.cryocord.co.id
iv. Babybanks
Penyimpanan : Taiwan
Jangka Waktu : 21 tahun
Biaya : Tahun pertama SGD 3.250, SGD 250 untuk tahun berikutnya.
Jika langsung bayar annual fee selama 20 tahun total SGD 5.625
Jaminan : Unit stem cell pengganti lainnya atau kompensasi USD
30.000 dari perusahaan asuransi jika tidak dapat memberikan stem cell
pengganti
Hotline: (021) 80265678
Informasi : www.babybanks.co.id
v. Stemcord
Penyimpanan : Singapura
Jangka waktu : 1,6,11,21 tahun
Biaya : Tahun pertama gratis, biaya pendaftaran 1.950 dolar untuk
semua jangka waktu. Jangka waktu 1 tahun, tahun kedua 275
dolar/tahun, jangka waktu enam tahun 250x5 dolar, jangka waktu 11
tahun 237,5 dolar x 10, jangka waktu 21 tahun 225 dolar x20
Jaminan : SGD 75.000
Hotline: (021) 5206555
Informasi : www.stemcord.com

3.2 Testimoni
i. Ee han

Ketika Ee Han berusia 3 bulan, orang tuanya menyadari bahwa


lehernya sangat lemah dan ia tidak mampu menopang kepalanya sendiri. Ee
Han pun didiagnosa mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang dan
quadriplegic cerebral palsy. Dokter THT-nya juga mengkonfirmasi bahwa Ee
Han menderita gangguan pendengaran yang parah di kedua telinganya.

Sejak saat itu, Ee Han kecil menjalani berbagai terapi dan bergantung
pada alat bantu mobilitas dan alat bantu dengar guna meningkatkan kualitas
hidupnya. Pada program Early Intervention for Infants & Children (EIPIC) di
Singapura, orang tua Ee Han berkesempatan bertemu dengan anak lain yang
memiliki kondisi serupa di mana anak tersebut mengalami peningkatan pesat
setelah mendapatkan infus darah tali pusatnya sendiri. Hal ini mendorong
orang tua Ee Han untuk melakukan hal serupa terhadap Ee Han dikarenakan
mereka telah menyimpan darah tali pusat Ee Han di Cordlife saat ia lahir.

Pada bulan November tahun 2014 dan September 2015, Ee Han


menjalani dua kali prosedur infus darah tali pusat yang dilakukan oleh dr.
Keith Goh, seorang konsultan bedah saraf di Rumah Sakit Mount Elizabeth.
Setiap prosedurnya memakan waktu sekitar 45 menit. Setelah prosedur
tersebut dilakukan, baik dokter maupun orang tua Ee Han melihat adanya
perbaikan pada Ee Han, termasuk gerak duduk yang lebih cepat dan kontrol
emosi yang lebih baik.
Saya menyadari adanya perbaikan dari kemampuan motorik Ee Han,
saat ini ia lebih kuat dan dapat mengontrol anggota badannya. Ia bahkan
dapat berjalan dengan adanya bantuan. Ee Han kini sudah lebih responsif
dan sadar akan banyak hal secara kognitif.” – ujar dr. Keith Goh

ii. Lucas
Lucas (alias), seorang anak laki-laki yang aktif dan normal, sampai
saat dia berusia 10 tahun, dia menjadi sering lesu dan tidak nafsu makan
tanpa alasan yang jelas. Dia juga kehilangan berat badan secara signifikan,
dengan gejala demam dan muntah-muntah, serta harus menjalankan
berbagai prosedur pengobatan selama berbulan-bulan di berbagai rumah
sakit di Malaysia. Pada tahun 2017, Lucas akhirnya didiagnosa menderita
chronic myeloid leukaemia oleh tim dokter.
"Beruntungnya, orang tua Lucas berhasil menemukan kecocokan sel
punca di dalam darah tali pusat adik laki-laki Lucas, yang mereka simpan saat
adiknya lahir di Stemlife (anak perusahaan Cordlife Group Limited). Pada
tahun 2018, Lucas berhasil menjalani prosedur
transplantasi sel punca dari adik laki-lakinya, dan
saat ini ia sedang menjalani masa
penyembuhan."

iii. Mrs. Liong Ling Lie


"Kenapa tidak kita simpan darah tali pusatnya? Apalagi
ternyata teknologinya sudah bisa digunakan tidak jauh
dari Indonesia, di Singapura ada, di Taiwan ada dan
terakhir saya dapat info di Indonesia pun sudah mulai dikembangkan teknologi
tersebut. Jadi saya dan suami memutuskan untuk saya simpan darah & tali pusatnya
di Cordlife."
Ringkasan
Transplantasi stem cell merupakan sebuah metode atau teknik pengobatan
yang menjanjikan untuk berbagai macam penyakit akibat kelainan darah, baik ganas
maupun tidak ganas. Transplantasi tersebut dapat dilakukan menggunakan stem cell
yang terdapat pada sumsum tulang dan juga pada darah tali pusat. Stem cell pada
darah tali pusat telah banyak diteliti dan dilakukan secara berhasil tanpa
memberikan efek samping yang buruk. Kelebihan transplantasi darah tali pusat
dibandingkan dengan sumsum tulang menjadikannya pilihan utama dengan teknik
transplantasi stem cell apabila tidak terdapat kontra indikasi. Cord blood umbilical
lebih mudah dan cepat didapatkan daripada mencari pendonor sumsum tulang yang
sesuai. Teknik pengumpulan CBU tidak menyakitkan dan tidak berisiko, baik bagi
ibu maupun bayi. Darah tali pusat yang sudah terkumpulkan akan disimpang di bank
darah tali pusat dalam bentuk bekuan (frozen), yang kemudian bisa dipakat untuk
penyumbang sendiri (autologous), keluarga (allologus), ataupun orang lain yang
membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abata, Qorry ‘Aina. 2015. Merawat Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
https://www.nutriclub.co.id/article-bayi/kesehatan/informasi/mengenal-cord-blood-
atau-darah-tali-pusat#
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1757/1714
Nurul Hasanah, Anggraini Janar Wulan dan Arif Yudho Prabowo| Transplantasi Sel
Punca Darah Tali Pusat sebagai Pengobatan Penyakit akibat Kelainan Darah.
November 2017

KOMPAS.COM, 2014. INI DAFTAR BANK DARAH TALI PUSAT. DIUNDUH 18 SEPTEMBER 2022
https://health.kompas.com/read/2014/12/28/080010223/Ini.Daftar.Bank.Darah.Tali.P
usat
https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=cord-blood-banking-160-48
https://www.cordlife.co.id/en/parents-testimonials

You might also like