The Dangers Of Debt Habbit

The habit of being in debt needs to be suppressed as much as possible. Being in

debt only feels good at the beginning but after that there will only be pressure.
There are many cases in Indonesia that end tragically due to debt. Those who
are desperate with mounting debts choose to end their lives just like that. In
essence, such actions are very irresponsible because after all, people who owe
money understand very well their obligation to pay debts. To prevent bad things
from happening due to debt, people must know the dangers of debt.

People who try to get into debt will fall into a continuous cycle of debt. They
will continue to borrow money, the motives can vary but mostly they get into
debt to pay off previous debts. And that's what makes the debt cycle. Like a trap
that is difficult to break out of.

The vulnerability of debt offenders has mental stress. There will be a lot of
stressful emotions within the debtor. Feeling worried about the bills that must
be met. Often because of these worries, debtors will experience sleep
disturbances. Such conditions will have an impact on their psychology. Which
may give birth to feelings like despair. There have been many media reports that
debtors who have become dependent on debt choose to commit suicide.

Debt that has become a habit and even the perpetrator feels dependent on debt
can create problems in internal relationships. Moreover, in the process of
getting into debt there are internal parties who disagree. It will be very potential
to experience a rift in the relationship.

In most cases of debt, usually the perpetrators of debt do it because they are
pressed by the situation. But gradually it seems that the debt becomes a habit
that continues to be done without high interests. Such as social pressure to look
rich and other things. Therefore, it is necessary to understand the dangers of
being in debt so that life is more peaceful. In this case self-control plays a very
important role.
Kebiasaan berhutang perlu diredam sedalam-dalamnya. Berutang hanya dirasa
menyenangkan diawal namun setelah itu hanya akan ada tekanan. Ada banyak
kasus di Indonesia yang berujung tragis akibat berutang. Mereka yang berputus
asa dengan hutang yang menumpuk memilih untuk mengakhiri hidupnya begitu
saja. Pada hakikatnya perbuatan tersebut sangat tidak bertanggung jawab karena
bagaimanapun, orang yang berhutang paham betul akan kewajibanya membayar
hutang. Untuk mencegah hal-hal buruk akibat berutang, masyarakat harus tahu
bahayanya berutang
Masyarakat yang mencoba berutang akan jatuh ke siklus hutang yang
berkelanjutan. Mereka akan terus meminjam uang, motifnya bisa berbeda-beda
namun kebanyakan mereka berutang untuk melunasi hutang yang sebelumnya.
Dan hal itulah yang membuat adanya siklus hutang. Seperti perangkap yang
sulit untuk ditembus keluar.
Rentannya pelaku hutang memiliki tekanan mental. Akan ada banyak emosi
tekanan dalam diri pelaku hutang. Perasaan khawatir akan tagihan-tagihan yang
harus dipenuhi. Seringkali karena kekhawatiran tersebut membuat pelaku
hutang akan mengalami gangguan dalam tidur. Kondisi semacam itu akan
berdampak pada psikisnya. Yang boleh jadi akan melahirkan perasaan seperti
putus asa. Sudah ada banyak media yang memberitakan bahwa pelaku hutang
yang sudah ketergantungan dengan hutang memilih bunuh diri.

Hutang yang sudah menjadi kebiasaan bahkan pelaku merasa bergantung

dengan hutang dapat menciptakan masalah dalam hubungan internal. Apalagi
dalam prosesnya berhutang ada pihak-pihak internal yang tidak setuju. Akan
sangat berpotensi mengalami keretakan dalam hubungan tersebut.
Pada kebanyakan kasus berutang, biasanya pelaku hutang memang
melakukannya karena terdesak dengan keadaan. Namun lambat laun rupanya
hutang tersebut menjadi kebiasaan yang terus dilakukan tanpa kepentingan yang
tinggi. Seperti tekanan sosial ingin terlihat kaya dan lain hal. Oleh karenanya
perlu untuk memahami bahaya dari berhutang agar hidup lebih tentram. Dalam
hal ini kontrol diri sangat berperan penting.