Professional Documents
Culture Documents
Lauk Lauk
Lauk Lauk
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetik Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Sasmita Dewi Ratna Swari (P1337431220002)
Reguler A Semester 5
Asesmen gizi dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB.
Ny. WS usia 58 tahun, ditemukan tergeletak pada tanggal 4 Agustus 2022 oleh keluarga di lantai
saat magrib. Setelah jatuh pasien lemas sisi tubuh sebelah kiri secara tiba-tiba, wajah menghadap ke
kanan, pasien sebelumnya sempat mengeluh pusing sekitar pukul 16:00 WIB. Oleh keluarga pasien
diantar ke IGD pukul 21.21 dan masuk rawat inap stroke ward pukul 05.25 WIB. Kondisi pasien
kesadaran GCS E4M6Vafasia dengan pupil isokhor 3mm/3mm, reflek cahaya cepat, kekuatan otot
kanan 5/5 kiri 1/1. Tidak ada mual, tidak ada muntah, tidak ada kejang, tidak ada nyeri kepala,
pusing dan berputar. Pasien didiagnosis medis oleh dokter spesialis saraf, hemiparese sinistra,
disatria ec CVD SI (Cerebro Vascular Disease Stroke Ischemic) onset hari ke- 1, Hypertension stage
II. Pasien terbatuk ketika diberikan air putih. Skrining disfagia positif. Kemudian dipasang NGT
nomor 16 dengan kedalaman 55 cm cek residu lambung tidak ada. BAK spontan, BAB terakhir pagi
tadi sebelum masuk RS (4/1/2022). Berat badan dan tinggi badan tidak diketahui. Hasil pengukuran
ulna 20,5 cm, LiLA 27,1 cm, Tinggi lutut 43 cm.
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA, beragama Islam, suku Jawa dan seorang ibu rumah tangga.
Pasien selama 1 tahun terakhir tinggal sendiri, suami dan anak bekerja di luar kota. Riwayat penyakit
sebelumnya DM 10 tahun tidak terkontrol, hipertensi dan hiperkolesterol tidak rutin mengonsumsi
obat.
Hasil CT-scan Non Kontras Kepala/Neck kesan Infark akut lanjut di basal ganglia kanan sampai
periventrikel lateral kanan. Thorax kesan Tak tampak kelainan pada jantung dan paru.
Pasien merasa tidak yakin berat badan turun. Pasien tidak yakin jika ada tanda baju lebih longgar.
Tidak tampak kehilangan lemak subkutan trisep.
Pasien sebelumnya tidak ada perubahan selera makan dan kemampuan makan. Hasil recall asupan
24 jam SMRS: pagi pasien mengonsumsi nasi 1 ½ penukar, ikan sarden 1 ½ penukar, the manis
dengan gula pasir 2 sdm, makan siang pasien mengonsumsi nasi 1 ½ penukar dengan soto lamongan
(isi irisan ayam, telur ½ butir, bihun, kol) 1 porsi, tahu goreng 1 penukar, sebelum masuk RS pasien
belum sempat makan malam. Pasien sempat diberikan air putih namun keluar dari sisi- sisi ujung
mulut. Cemilan yang diasup berupa roti bolu 2 potong. 24 jam sebelum masuk RS pasien tidak
mengonsumsi buah. Asupan saat di RS, pukul 06.00 WIB diberikan diet makanan cair formula DM
polimerik 1 kalori/1 ml dengan volume 200 ml bilas air putih 50 ml, pukul 09.00 WIB cek residu
lambung, Setelah pemberian formula enteral dibilas dengan air putih Pasien jarang memasak di
rumah dan lebih sering membeli makanan di warung makan dekat rumah pasien. Pasien tidak
memiliki alergi makanan. Pasien tidak pernah olahraga. Pasien belum pernah terpapar edukasi gizi.
Pasien terpasang Infus Nacl 0,9% 500 ml per 12 jam dengan vasofix no.22 di 3actor3e3l kanan.
Balance cairan 3actor3e 50 cc/ 24 jam, diuresis 1,1cc/ kgBB/jam. Terapi obat yang telah diberikan
antara lain; ranitidine 2 ml, vitamin B12 tablet 10 mcg, vitamin B6 tablet 10 mg, atorvastatin tablet
20 mg, clopidogrel tablet 75 mg, miniaspi tablet 80 mg.
NOTE :
Pada kasus 2 ini dijadikan pedoman untuk Menyusun menu yang akan dibuat.
MALNUTRITION SCREENING TOOLS (MST)
STROKE
No Skor
Parameter
1 Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir? 2
* 1-5 kg
1
* 6-10 kg
2
* 11-15 kg
3
** >15 kg
4
2 Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan? 0
a. Tidak
0
b. Ya
1
SKOR 2
Interpretasi
MST = 0-1 tidak berisiko malnutrisi
MST = > 2 berisiko malnutrisi
Kode CH. Data Personal (Client History)
IDNT
CH-1.1 NamaPpasien : Ny. WS
CH.1.1.1 Umur : 58 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan
PROSES ASUHAN GIZI CH.1.1.5 Suku/Etnik : Jawa
Tanggal MRS : 5 Agustus 2022
TERSTANDAR
CH.3.1.7 Diagnosis : Hemiparese sinistra, disatria ec
Medis CVD SI (Cerebrovascular
Disease Stroke Ischemic) onset
hari ke- 1, Hypertension stage II
ASESMEN GIZI
CH. Riwayat Pasien
(CH. 2.1 ) Riwayat Medis/Keluarga
(CH. 2.2). Treatmen/Terapi (treatmen medis atau pembedahan yang dapat berpengaruh terhadap status gizi pasien)
● Treatmen/penanganan medis yang diterima: pasien terpasang Infus Nacl 0,9% 500 ml per 12 jam dengan vasofix
no.22 di 3actor3e3l kanan, balance cairan 3actor3e 50 cc/ 24 jam, diuresis 1,1cc/ kgBB/jam, serta diberikan terapi obat
berupa ranitidine 2 ml, vitamin B12 tablet 10 mcg, vitamin B6 tablet 10 mg, atorvastatin tablet 20 mg, clopidogrel tablet
75 mg, dan miniaspi tablet 80 mg.
● Operasi/pembedahan: -
● Palliative care: -
Kesimpulan: riwayat penyakit pasien sebelumnya adalah DM 10 tahun tidak terkontrol, hipertensi dan
hiperkolesterol tidak rutin mengonsumsi obat serta pasien terdiagnosis medis berupa hemiparese sinistra,
disatria ec CVD SI (Cerebrovascular Disease Stroke Ischemic) onset hari ke- 1, Hypertension stage II.
Pasien diberikan formula polimer 200 ml bilas 50 ml air putih, formula = 200 ml – 50 ml = 150 ml
Dimana dalam 1 ml mengandung 1 kkal -> 150 kkal tiap pemberian
Dalam 24 jam diberikan setiap 3 jam (06.00 – 09.00) -> 8x pemberian
Pada pengecekan sisa makanan, tidak ada residu lambung (100% terasup)
Kalori yang dikonsumsi dalam 24 jam = 8 x 150 kkal
= 1200 kkal
FH.2 Cara Pemberian Makanan dan Zat Gizi/ Food and Nutrient Administration
- Oral
FH.3. Obat-Obatan dan Penggunaan Terapi Alternatif atau Komplementer/ Medication and Complementary/
Alternative Medicine Use
- Balance cairan 3actor3e 50 cc/ 24 jam.
- Diuresis 1,1cc/ kgBB/jam.
- Terapi obat yang diberikan adalah ranitidine 2 ml, vitamin B12 tablet 10 mcg, vitamin B6 tablet 10 mg,
atorvastatin tablet 20 mg, clopidogrel tablet 75 mg, miniaspi tablet 80 mg.
FH.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akses terhadap Makanan dan/atau Suplai Makanan & Zat Gizi
(Factors Affecting Access to Food and/or Food & Nutrition Related Supplies)
- Pasien jarang memasak di rumah dan lebih sering membeli makanan di warung makan dekat rumah.
Kesimpulan: hasil recall 24 jam SMRS dengan % asupan energi sebesar 78,34%, protein 78,73%, lemak
101,49%, karbohidrat 67,47%, vitamin E, dan vitamin K
AD. Antropometri
AD. 1.1 Komposisi Tubuh/Pertumbuhan/Riwayat BB
BB = - Frame Size : - AD-1.1.1 LILA = 27,1 cm
TB = - Perubahan berat badan: - Pola pertumbuhan = -
Indeks Massa Tubuh : - Ulna = 20,5 cm AD-1.1.2 Tinggi Lutut = 43 cm
Estimasi Tinggi Badan Menggunakan Tinggi Lutut : Rumus Chumlea et.al (1998)
TB (cm) = 84,88 – (0,24 x usia dalam tahun) + (1.83 x tinggi lutut dalam cm)
= 84,88 - (0,24 x 58) + (1,83 x 43)
= 84,88 - 13,92 + 78,69
= 149,65 cm = 150 cm
Estimasi Berat Badan Menurut LILA dan Tinggi Lutut : Rumus Chumlea et.al (1998)
BB (kg) = (0,928 x Tinggi Lutut)+(2,508 x LILA)-(Usia x 0,144) - 42,543
= (0,928 X 43) + (2,508 X 27,1) - (58 X 0,144) - 42,543
= 39,904 + 67,97 - 8,35 - 42,543
= 56,98 kg
IMT = BB/(TB)^2
= 57/(1,5)^2
= 56,98/2,25
= 25,32 (Obesitas I)
Menurut Klasifikasi WHO
Kesimpulan: Berdasarkan hasil interpretasi perhitungan IMT pasien adalah 25,33 yang dikategorikan dalam
obesitas tingkat 1
BD. Data Biokimia, Tes Medis dan Prosedur PD. Pemeriksaan Fisik Fokus Gizi/ Nutrition-
Kode Data Nilai focused physical findings
Hasil Keterangan
IDNT Biokimia Rujukan PD.1.1 Pemeriksaan Fisik
Glukosa 217 60-180 mg/dl Tinggi ● Penampilan secara umum: -
Rapid mg/dl ● Bahasa tubuh : -
BD- HbA1c 8,2% < 5,7 : Diabetes ● Cardiovascular-pulmonary : -
1.5.3 normal ● Ekstremitas, otot dan tulang : kekuatan otot
5,8 – 6,4 : kanan 5/5 kiri 1/1
pre diabetes ● Sistem pencernaan : -
>= 6,5 : ● Kepala dan mata: pupil isokhor 3mm/3mm,
Diabetes reflek cahaya cepat
BD- Hb 14,4 12,0-14,0 Tinggi ● Sistem saraf dan kesadaran : GCS
1.10.1 g/dl g/dl E4M6Vafasia
Leukosit 12,7 x 5,0-10,0 x Tinggi ● Kulit : -
103/u 103 /uL ● Tanda Vital:
L Tekanan Darah: 163/90 mmHg
Ureum 41,5 16,6 – 48,5 Normal Nadi : 74 kali/menit
Darah mg/dl mg/dl RR : 20 kali/menit
BD- Kreatinin 0,62 0,51 – 0,95 Normal Suhu: 36,9 °C
1.2.2 Darah mg/dl mg/dl
eGFR 99,7 >=90 : Normal Kesimpulan:
normal Dari hasil pemeriksaan fisik, pasien memiliki
60-89 : menunjukkan kekuatan otot kanan 5/5 kiri 1/1,
mildly pupil isokhor 3mm/3mm dengan reflek cahaya
decreased cepat, GCS E4M6Vafasia (stroke). Sedangkan
45-59 : untuk tanda vital menunjukkan tekanan darah
mildly to tergolong tinggi, Nadi, dan RR, dalam kategori
moderately normal.
decreased
30-44 :
moderately
to severely
decreased
15-29 :
severely
decreased
<15 : Kidney
failure*
KDIGO
2012
Natrium 140 136 – 146 Normal
Darah mmol mmol/L
/L
Kalium 3,8 3,5 – 5,0 Normal
Darah mmol mmol/L
/L
Klorida 105 98 – 106 Normal
Darah mmol mmol/L
/L
Asam Urat 7,1 2,4 – 5,7 Tinggi
Darah mg/dl mg/dl
BD- Glukosa 204 Kapiler: Tinggi
1.5.1 Puasa mg/dl bukan DM < (Vena DM)
90
Kapiler:
belum pasti
DM 90-99
Kapiler: DM
>= 100
Vena: bukan
DM < 100
Vena: belum
pasti DM
100-125
Vena: DM
>= 126
Glukosa 2 240 Apabila Tinggi
jam PP mg/dl keluhan
diabetes (+) :
Belum pasti
DM < 200
Apabila
keluhan
diabetes (+) :
DM >= 200
Apabila
keluhan
diabetes (-) :
Bukan DM <
140
Apabila
keluhan
diabetes (-) :
Belum pasti
DM 140-
199
Apabila
keluhan
diabetes (-) :
DM >= 200
BD- Trigliserida 210 < 150 Tinggi
1.7.7 mg/dl
BD- Kolesterol 324 < 200 : Berisiko
1.7.5 Total mg/dl Tidak Tinggi
Berisiko
200-239:
Risiko
Sedang
>= 240 :
Risiko
Tinggi
BD- Kolesterol 253 < 100 : Tinggi
1.7.3 LDL Direk mg/dl Optimal
100-129:
Mendekati
Optimal
130-159:
Batas Tinggi
160-189:
Tinggi
BD- Kolesterol 54 < 40 : Risiko Normal
1.7.2 HDL Direk mg/dl Lebih Besar
>= 60: Tidak
Berisiko
Lain-lain: -
DIAGNOSIS GIZI
Domain Intake:
NI- 5.6.2 Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan informasi tentang diet dan zat gizi
yang ditandai dengan pasien belum pernah terpapar edukasi gizi serta kadar kolesterol total tinggi >200 mg/dl, dan
kadar LDL >100mg/dl
NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi (natrium dan lemak) berkaitan dengan hipertensi stage II dan hiperkolesterol yang
diderita pasien ditandai dengan tekanan darah tinggi 163/90 mmHg dan kolesterol tinggi 324 mg/dl.
NI-3.1 Inadequat fluid intake berkaitan dengan minum terbatuk dan keluar dari sisi mulut ditandai dengan hasil skrining
disfagia positif
Domain Klinis:
NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan Diabetes Mellitus, hipertensi dan hiperkolesterol
ditandai dengan hasil nilai laboratorium glukosa rapid 217 mg/dl, HbA1c 8,2%, glukosa puasa 204 mg/dl, glukosa 2
jam PP 240 mg/dl, tekanan darah 163/90 mmHg, trigliserida 210 mg/dl, kolesterol total 324 mg/dl, dan kolesterol LDL
direk 253 mg/dl dimana semua hasil nilai laboratorium termasuk tinggi.
NC-3.3 Obesitas berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik dan pengetahuan terkait makanan dan gizi ditandai dengan
IMT pasien 25,33 kg/m2 (obesitas I)
Domain Perilaku:
NB-1.3 Tidak siap dalam merubah gaya hidup berkaitan dengan pasien tidak rutin mengkonsumsi obat ditandai dengan
DM selama 10 tahun
INTERVENSI GIZI
Perhitungan Kebutuhan Gizi: Buku Penuntun Diet dan Tujuan Intervensi Gizi (Mengacu kepada Diagnosis
Terapi Gizi Gizi) :
Kebutuhan Energi Sehari = 25 x BBI
= 25 x 45 1. Mengendalikan asupan lemak yang
= 1.125 kkal berlebihan melalui edukasi gizi.
Kebutuhan Gizi Lainnya: 2. Mengendalikan kebutuhan zat gizi natrium
Protein = 15% x 1.125 ÷ 4 = 42,18 gr mencapai batas normal
Lemak = 25% x 1.125 ÷ 9 = 31,25 gr 3. Memenuhi dan mengendalikan kebutuhan
KH = 60% x 1.125 ÷ 4 = 168,75 gr cairan pasien
Vit. E : 15 mcg 4. Menurunkan dan mengendalikan kadar
Vit. K : 55 mcg glukosa rapid, HbA1C, glukosa puasa, glukosa 2 jam
PP, tekanan darah, trigliserida, kolesterol total,
Range kolesterol LDL mencapai batas normal.
Energi = +-50 5. Memberikan edukasi terkait aktivitas fisik
dan pengetahuan terkait dengan obesitas
= (1.125 – 50) – (1.125 + 50) =1.075 kkal – 1.175 kkal
6. Memberikan edukasi terkait perubahan gaya
KH = 5% X 168,75 = 8,43 gr
= 160,32 gr – 177,18 gr
Prinsip/Syarat Diet:
1. Kebutuhan energi: Pada prinsipnya manajemen gizi pada pasien stroke adalah mengoptimalkan pemenuhan
energi dalam mencegah kata bolisme. Kebutuhan energi 30-45 kkal/kg BBI, pada kondisi akut 1100-1500 kkal/hari,
dinaikkan bertahap sesuai kondisi pasien.
2. Kebutuhan zat gizi makro:
a. Protein: 0,8-1,5 g/kg BB1/Hari (normal), jika ada penyakit penyerta misalnya ginjal atau ensefalopati
disesuaikan dengan kondisi pasien.
b. Lemak: 20-35% dari total kebutuhan energi
c. Kolesterol: <200 mg/hari
d. Karbohidrat: 60-70% (kecuali diabetes melitus disesuaikan dengan kondisi pasien)
e. Serat: 25-30 gram/hari
f. Cairan: 1500-2000 ml/hari (perhatikan kondisi edema, restriksi cairan dan lain-lain)
3. Kebutuhan zat gizi mikro :
4. Algoritma pemberian enteral dan parenteral pasien stroke
5. Tahapan pemberian diet stroke: Berdasarkan tahapannya, diet stroke dibagi menjadi dua fase, yaitu :
a. Fase akut (24-48 jam)
Diberikan kepada pasien dalam fase akut dengan kondisi hemodinamik stabil. Makanan diberikan dalam bentuk cair
jernih, cair kental atau kombinasi yang diberikan secara oral (tanpa penyulit disfagia) atau melalui slang (NGT, PEG,
PEJ, dan sebagainya) sesuai dengan kondisi
b. Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase ketika pasien sudah melewati masa akhir sudah sadar, dan masih dalam kondisi gangguan
fungsi menelan (disfagia)/tidak mengalami disgafia. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien (cair,
saring, lunak, atau biasa).
6. Intervensi gizi pada disfagia: Modifikasi tekstur makanan
- Level 1 : Disfagia ringan (disfagia puree):
● Makanan yang halus, homogen, sangat lembut seperti puding
● Membutuhkan sedikit atau tanpa kemampuan mengunyah.
● Tidak dianjurkan sama sekali makanan utuh.
● Contoh makanan yang dianjurkan kentang tumbuk dengan saus, yogurt tanpa tambahan buah, puding, sup yang
blender, jus buah dan sayuran, daging/unggas/ikan diblender/dihaluskan
● Modifikasi cairan dalam bentuk kental seperti konsistensi madu, es krim dan sebagainya
● Hindari telur dadar atau goreng
• KH = 60% x 1.125 ÷ 4 = 168,75 gr pasien agar dapat merubah kebiasaan makan menjadi
• Vit. K : 55 mcg
• Natrium : 1400 mg
Koordinasi dan Kolaborasi (RC)
• Kalium : 4700 mg
- Meningkatkan kolaborasi, kerjasama dan
• Kalsium : 1200 mg
koordinasi antar tenaga kesehatan (patient center)
• Magnesium : 340 mg
• Serat : 25 gr
• Cairan : 1500-2000 ml/hari
Implementasi :
Jenis Diet : DM 1500 kkal
Bentuk Makanan : Cair kental
Cara Pemberian : Oral
Frekuensi Pemberian : dibagi 4 kali pemberian (sekali
pemberian sekitar 200-250 ml)
Pemberian Makan :
Pukul 07.00 WIB : Makanan Cair @200 ml
HARI KE-2
Ener Vit
Ber Sodi Potassi Calci Magnesi
gy Prote Fat Carboh E
Menu at um um um um
(kcal in (g) (g) ydr. (g) (m
(g) (mg) (mg) (mg) (mg)
) g)
tepung
50 190,5 0,2 0,1 45,7 4,5 1,5 1 1,5
maizena 0
tepung
50 184 17,9 1 25,8 273 871,5 646 58
susu skim 0
tepung
25 116 5,4 4,8 12,9 80 242,5 192,5 17,5
susu 1
kacang
25 29 1,9 0,1 5,2 1 69,5 6 13,3
hijau 0
gula pasir 25 96,7 0 0 25 0,3 0,5 0,3 0 0
minyak
kelapa 25 215,5 0 25 0 0 0 1,5 0
sawit 1
jeruk 150 206,9 16,8 3,3 38,8 339 2854,5 1101 187,5 1,5
1038, 1948,
Sub Total 42,2 34,3 153,4 697,8 4040 277,8
6 3 3,5
Bubur sum-sum
tepung
25 90,2 1,7 0,2 19,9 0 20,3 2 9
beras 1
gula pasir 5 19,3 0 0 5 0,1 0,1 0,1 0 0
gula
10 34,9 0,2 0 8,5 3,4 30,1 125,2 0,1
kelapa 0
santan
(kelapa 25 26,5 0,3 2,5 1,1 1,5 26,8 1 2,5
dan air) 84
Sub Total 170,9 2,2 2,7 34,5 5 77,3 128,3 11,6 85
1209, 2076, 88,
Total 44,4 37 187,9 702,8 4117,3 289,4
5 6 5
Kebutuha 1295,
48,5 35,9 194,38 1400 4700 1200 340
n 9 15
%Kecuk 93,33 91,54 103,0
96,66%
upan % % 6%
Pemberian Makan :
Pukul 07.00 WIB : Makanan Cair @200 ml