Professional Documents
Culture Documents
Etnomedisin Gangguan Mental
Etnomedisin Gangguan Mental
. (HPA—
hypothalamic-pituitary-adrenal axis;
5HT—5-hydroxytryptamine; serotonin;
NA—noradrenaline; DA—dopamine).
treatment
modalities are pluralistic, mixing
Western and non-Western
treatments synergistically into
“We have to get a spiritual approach to solving the
issue, we have to seek God and be able to apply His
principles to solve the issue.” (Faith Healer, FGD 1)
Analisis Kuantitatif
Etnomedisin
Taste vs Therapeutic Value Phytochemical Screening
Analisis Data
1. Use Value Index (UVI) 2. Fidelity Level (FL) 3. Informant Consensus Factor (ICF)
Keterangan: Keterangan:
ΣU = Jumlah kegunaan FL = Nilai Fidelity Level Keterangan:
tumbuhan obat yang disebut Nt = jumlah informan yang Nuc = Jumlah kutipan penyakit
oleh responden mengutip penggunaan tertentu tertentu
Ns = banyaknya responden dari tanaman Nt = Jumlah spesies yang digunakan
yang mengetahui atau N = jumlah total informan yang untuk pengobatan penyakit tersebut
menggunakan tumbuhan obat mengutip tanaman untuk (Pathy et al., 2021)
(Attah et al., 2016) penggunaan apapun
Studi etnomedisin adalah studi yang
efektif untuk menemukan bahan kimia
baru yang berguna dalam pengobatan,
terutama dalam hal waktu dan biaya.
TAHAPAN....
S1
S2
S3
Ethnopharmacology can be defined as a
Fitoterapi
Fitokimia
Minyak Atsiri
Indonesia mempunyai 1068 etnis yang terus
melestarikan ramuan tradisional
•Kemangi
•Pala
•Ki Saat
•Lavender
• Gangguan Kesehatan Mental menjadi masalah kesehatan terbesar
kedua di dunia setelah kardiovaskuler
• Indonesia mempunyai sumber daya hayati dan ramuan tradisional
yang melimpah, namun masih belum banyak dieksplorasi melalui
kajian etnomedisin untuk gangguan kesehatan mental
• Baru ada 4 jenis tanaman yang dianggap mempunyai aktivitas untuk
masalah gangguan mental yaitu pala, kemangi, lavender dan ki saat,
akan tetapi data analisis etnomedisinnya tidak ditemukan.
TO CURE IS SOMETIMES
TO RELIEVE IS OFTEN
TO COMFORT IS ALWAYS
Untitled. Benyamin Lampson.
Academic Medicine 2007;82:1112-3
Terima Kasih