Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

Nama : Saif Ali Yasin

NIM : 210204110054

Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Tugas : Resume Makalah Kelompok 3

A. Penalaran

Penalaran berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan baik buruk, budi
pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata akal yang merupakan
sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh manusia. Dengan
kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan lainyang kian hari
kian berkembang. Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai
moral, etika dan estetika.

Penalaran merupakan proses berfikir untuk mendapatkan kesimpulan yang


logis berdasarkan fakta yang relevan.Dengan ini lah manusia bisa mengembangkan
pengetahuannya dengan cepat dan mantap. Disamping itu manusia juga mempunyai
Bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut. Hakikat dari penalaran adalah berfikir secara
logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan dan
penginderaan dalam menemukan suatu kebenaran.

B. Metode Penalaran Dalam Berfikir

1. Metode Analisis
analisis’ adalah bentuk aktivitas nalar yang mencari kebenaran nyata
suatu proposisi dan memusatkan perhatian, terutama dalam format dasarnya
yang matematis yaitu nilai kebenarannya. Jika analisis dikategorikan sebagai
metode berpikir dalam menyampaikan pengetahuan dan kebijaksanaan, maka
tentu di dalamnya terdapat serangkaian fakta, konsep, prinsip dan prosedur
yang digunakan untuk menguraikan ataupun menyederhanakan ungkapan atau
hasil pemikiran. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya menjelaskan setiap entitas
yang dikandung pada ungkapan pemikiran dan perasaan manusia.

2. Metode Sintesis
Dalam KBBI sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian
atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum
yang umum berdasarkan hukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan
pendapat Kattsof (1986) yang menyatakan bahwa logika sintesis adalah
kegiatan berpikir logis yang melakukan penggabungan semua pengetahuan
yang diperoleh untuk menyusun suatu pandangan atau konsep. Sintesis dalam
filsafat merupakan kombinasi bagian atau elemen untuk menghasilkan
pandangan atau sistem yang lebih lengkap dan sempurna. Koherensi yang
dihasilkan dianggap mampu menunjukkkan kebenaran secara lengkap
daripada hanya sebagai kumpulan dari bagian bagian.

C. Logika

Logika adalah ilmu kecakapan menalar atau berfikir dengan tepat Pengertian
diatas mengindikasikan bahwa berfikir atau menalaar adalah kegiatan akal budi
manusia untuk mengolah pengetahuan yang kita terima melalui panca indra dan
ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran . Berfikir menunjukkan suatu bentuk
kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam katagori ini hasil lamunan dan hayalan
tidak termasuk kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan tepat dan jitu bila
dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan tertentu dan
adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian disebut
dengan logis.
Materi logika antara lain :
1. Mengerti Permasalahan Yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan
yang sedang di hadapi. Kegiatan mengerti ini dapat di bangun melalui
penginderaan misalnya dengan mengamati.
2. Adanya kausualitas. Yaitu adanya keterkaitan. Pekerjaan otak selanjutnya
setelah mengerti permasalahan adalah membangun hubungan yang ada antara
berbagai fakta.
3. Adanya kesimpulan Pekerjaan akal yang ketiga adalah membangun
kesimpulan . Kesimpulan ini didapat atas serangkaian kegiatan mulai dari
mengerti hubungan permasalahan dan fakta yang dari keduanya dapat ditarik
kesimpulan.

D. Logika Dalam Berfikir

Logika sesuai dengan fungsinya memecahkan masalah mempunyai dua


Metode :
1. Metode Deduktif yaitu pengkajian dari suatu yang umum (general) untuik
menghasilkan suatu yang khusus. Berpikir dengan Metode deduktif
menggunakan sarana berfikir matematika.
2. Metode Induktif yaitu logika berfikir yang bergerak dari hal-hal yan
khusus menghasilkan gegeralisasi yang umum. Berfikir induktif
menggunakan sarana berfikir statistika.

Baik matematika maupun statistika bukanlah ilmu melainkan sarana berfikir.


Kedua Metode berfikir tersebut dapat diterapkan dalam penelitian Ilmiah yang
direalisasikan dalam karya Ilmiah Penelitian. Logika berfikir deduktif dipakai dalam
perumusan hipotesis penelitian yang dideduksi dari teori-teori yang ada. Logika
berfikir Induktif di terapkan dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan data dan
sample. Untuk menyimpulkan kasus yang berdasarkan data dan sample di perlukan
sarana statistika. Proses Ilmiah yang secara epistemologis adalah paroses ilmiah agar
hasil yang diperoleh dapat di katagorikan sebagai produk ilmiah yaitu Ilmu.

You might also like