Professional Documents
Culture Documents
Laporan Best Practice Desi Aulia
Laporan Best Practice Desi Aulia
oleh:
( Desi Aulia Ulpa )
N I M.
A1A114014
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 11 Muaro Jambi
Drs. Mujiono
NIP. 196511121998021001
ii
BEST PRACTICE
PENGALAMAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN
DI SMA NEGERI 11 MUARO JAMBI
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat,
inayah dan kesempatan pada penulis sehingga dapat membuat Best Practice ini
sebagai salah satu tugas akhir dalam kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) yang diselenggarakan oleh UPT PPL FKIP Universitas Jambi.
Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam
kegiatan PLP sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan tugas sebagai
calon guru dan memberikan nilai tambah atau kemudahan dalam melaksanakan
tugas di sekolah.
Dengan selesainya penulisan Best Practice ini penulis mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
pembuatan Best Practice ini, terutama kepada:
1. Drs. H. Hariyanto, M. Kes Selaku kepala UPT PLP Universitas Jambi
2. Drs. Mujiono selaku kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Muaro Jambi
3. Dr. Drs. Muazza, M.Si selaku Dosen pembimbing
4. Yenti S.Pd, selaku Guru Pamong Ekonomi di SMAN 11 Muaro Jambi
5. Epi Hardita, M.Pd Waka Kurikulum
6. Sukadi S.Pd Waka Kesiswaan
7. Bapak dan Ibu Guru, Segenap Staf Tata Usaha dan pegawai yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam melaksanakan PLP di SMA Negeri 11
Muaro Jambi
8. Teman-teman PLP Universitas Jambi di SMA Negeri 11 Muaro Jambi, serta;
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam rangka menyelesaikan kegiatan
PLP dan penyusunan laporan ini
Tulisan ini disadari masih banyak kekurangan dan kelemahan ,untuk itu mohon
saran dan kritik dari semua pihak yang membaca tulisan ini untuk perbaikan. Akhir
kata penulis berharap Best Practice ini bermanfaat terutama bagi teman – teman
mahasiswa PLP Universitas Jambi dan pembaca lainnya.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
RPP............................................................................................................................29
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu
menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Adapun tujuan khusus PLP yakni melalui PLP diharapkan para mahasiswa :
1. Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan akademik
sekolah tempat latihan.
2. Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruan/kependidikan secara
utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya.
3. Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatannya, yang
direfleksikan dalam perilakunya sehari-hari.
Sehingga, PLP dilaksanakan dengan tujuan agar para mahasiswa mengenal
lapangan. tugasnya, menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar, mampu
menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam
situasi sebenarnya dengan bimbingan atau tanpa bimbingan. PLP juga digunakan
mahasiswa agar mampu memeragakan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
keguruan di sekolah sehingga pelaksanaan PLP dapat melatih mahasiswa menjadi
guru profesional.
Setelah memahami bahwa PLP berbentuk Penelitian, Pengabdian, dan
Pemagangan terdapat berbagai bentuk jenis dan variasi. Apalagi sejalan dengan
tantangan kehidupan global saat ini, peran dan tanggung jawab guru pada masa
mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa
melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya.
Dengan adanya pendalaman yang dapat memberikan manfaat untuk
mengembangkan pendidikan dan pembelajaran oleh setiap mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan PLP, dimana praktikkan menemukan satu kesatuan yang
cukup kompleks untuk ditindaklanjuti yang mana pada sistem pembelajaran yang
kurang efektif dengan kurangnya kombinasi penggunaan media pembelajaran.
Sehingga, problematika tersebut setelah di coba untuk dicari akar permasalahannya,
bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar.
Untuk melaksanakan tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, selain itu
juga dituntut agar dapat mengembangkan kualitas dan kompetensi pribadinya sesuai
2
dengan bidang keahliannya. Sehingga, melalui kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) yang merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang harus
ditempuh mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan bekal pengalaman dan pengetahuan praktis kependidikan sebagai usaha
untuk mewujudkan guru/ tenaga kependidikan yang profesional.
1.3 Tujuan
Sejalan dengan pembentukan kegiatan PLP, diharapkan dapat memantapkan
kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi karena sesuai
dengan tujuan awalnya yaitu:
1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru,
sehingga dengan adanya laporan best practice ini dapat dilaksanakan
program-program untuk mengkombinasikan berbagai strategi pembelajaran
2. Menelaah sistem evaluasi yang digunakang guru
3. Melatih mahasiswa sebagai calon guru dalam menulis pengalaman pribadi
setelah membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran,
Lembar Kegiatan Peserta Didik, bahan ajar dan perangkat evaluasi.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulis Best Practice ini adalah suatu sumber atau kiat dalam
menjalankan tugas sebagai guru disekolah dan bagi rekan – rekan mahasiswa PLP
dari berbagai bidang studi yang lainnya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
1. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma
kedewasaan;
2. Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan;
3. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik;
4. Transformator (penterjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan
dalam pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik;
5. Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan
menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang
menciptakannya).
Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran
yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik
siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang
dirumuskan. Gerlach & Ely (1980) juga mengatakan bahwa perlu adanya kaitan
antara strategi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, agar diperoleh langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategi pembelajaran terdiri
dari metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin bahwa siswa akan betul-betul
mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Sedangkan, Dick & Carey
(1996) berpendapat bahwa strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur
kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pembelajaran.
Strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pelajaran dan prosedur
yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara
kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar
serta tujuan khusus pembelajaran yang dirumuskan.
Seiring dengan kemajuan IPTEK yang mana dapat mempengaruhi pola
pikir pendidik dalam memfasilitasi kebutuhan belajar siswanya, salah satunya
5
dalam penggunaan media pembelajaran. Yaitu dengan adanya media
pembelajaran yang menarik seperti tayangan atau tampilan yang dihasilkan dari
media pembelajaran siswa akan mudah mengingat dan menyerap materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian oleh guru atau
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru atau fasilitator
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Selain itu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan si pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan,
manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan
sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras dan
posisi media pembelajaran.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam satu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang
cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi
juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran.
Media dapat di gunakan baik secara perorangan, kelompok atau siswa dalam
jumlah yang sangat banyak. Media dapat di gunakan secara perorangan (Individual
Learning) maka perlu dilengkapi tapeRecorder, Proyektor Film Bingkai, earphone,
6
layar kecil dan sebagainya. Media juga dapat digunakan secara berkelompok (Big
Group) berupa kelompok kecil dengan jumlah 2 sampai 8 atau kelompok besar
berjumlah 9 sampai 40 orang.
Adapun tujuan dari media pembelajaran yaitu:
1. Mempermudah proses belajar-mengajar.
2. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar.
3. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar.
4. Membantu konsentrasi Mahasiswa.
5. Menurut Gagne: Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa
untuk belajar.
6. Menurut Briggs: Wahana fisik yang mengandung materi instruksional.
7. Menurut Schramm: Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional.
8. Menurut Y. Miarso: Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar
siswa (Haryanto: 2012)
Ada empat landasan dalam penggunaan media pembelajaran yaitu:
a. Landasan Psikologis.
Belajar adalah proses yang kompleks dan unik, artinya, seseorang yang
belajar melibatkan segala aspek-aspek kepribadiannya, baik itu fisik maupun
mental. Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan nampak dari
perilaku belajar orang itu. Perilaku belajar yang nampak adalah unik, artinya
perilaku itu hanya terjadi pada orang itu dan tidak pada orang lain. Setiap orang
memunculkan perilaku belajar yang berbeda.
Keunikan perilaku belajar ini disebabkan oleh adanya perbedaan
karakteristik yang menentukan perilaku belajar itu sendiri, seperti: gaya belajar
(visual vs auditif), gaya kognitif (field independent vs field dependent), bakat,
minat, tingkat kecerdasan, kematangan intelektual dan lainnya yang bisa diacukan
pada karakteristik individual siswa. Perilaku belajar siswa yang kompleks dan unik
ini menuntut layanan dan perlakuan pembelajaran yang kompleks dan unik pula
untuk setiap siswa. Komponen pembelajaran yang bertanggung jawab untuk
menangani masalah ini adalah strategi penyampaian pembelajaran, lebih khusus
lagi media pembelajaran.
7
b. Landasan Teknologis
Dalam upaya itu, teknologi bekerja mulai dari pengembangan dan pengujian
teori-teori tentang berbagai media pembelajaran melalui penelitian ilmiah,
dilanjutkan dengan pengembangan desainnya, produksi, evaluasi dan memilih
media yang telah diproduksi, pembuatan katalog untuk memudahkan layanan
penggunaannya, mengembangkan prosedur penggunaannya dan akhirnya
menggunakannya baik pada tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas
lagi (diseminasi).
Semua kegiatan ini dilakukan oleh para teknologi dengan berpijak pada
prinsip bahwa suatu media hanya memiliki keunggulan dari media lainnya bila
digunakan oleh siswa yang memiliki karakteristik sesuai dengan angsangan yang
ditimbulkan oleh media pembelajaran itu. Dengan demikian, proses belajar setiap
siswa akan amat dimudahkan dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai
dengan karakteriktinya.
Jadi, dalam kaitannya dengan teknologi, media pembelajaran merupakan
proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan
dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam
situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam
bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun
dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan
sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen
tersebut meliputi pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
c. Landasan empiris
Berbagai temuan penelitian yang menunjukan bahwa ada interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, bahwa siswa akan mendapat keuntungan
yang signifikat bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristiknya. Siswa yang memiliki gaya belajar visual akan lebih
mendapatkan keuntungan dari menggunakan media visual, seperti film, video,
8
gambar atau diagram. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar auditif lebih
mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran auditif, seperti
rekaman suara, radio atau ceramah dari guru/ pengajar. Akan lebih tepat dan
menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media
audio-visual.
Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar, karakteristik
materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri. Atas dasar ini, maka prinsip
penyesuaian jenis media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dengan karakteristik individual siswa menjadi semakin mantap. Pemilihan dan
penggunaan media hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau
kesenanangan pengajar, tetapi juga dilandaskan pada kecocokan media itu
dengan karakteristik siswa, disamping kriteria lain yang telah disebutkan
sebelumnya.
d. Landasan filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbaga jenis media
hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang
kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran
akan terjadi dehumanisasi. Benarkah pendapat tersebut? Bukankah dengan adanya
berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan
untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya.
Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk
menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan
kemampuannya.
Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.
Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting
bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika
guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga
diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang
lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses
9
pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan
pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
Disamping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. oleh
sebab itu dalam pemilihan media disamping memperhatikan kompleksitas dan
keunikan proses belajar memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal
agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif. Untuk maksud
tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat
menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya,
(2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman
siswa (Maya, 2011).
1
alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam
proses belajar mengajar.
Menurut Arif Sadiman (1996:89) terdapat beberapa alasan orang memilih
media pembelajaran, yaitu:
1. Demonstration.
Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek,
kegunaan, cara mengoperasikan dll. Media berfungsi sebagai alat peraga
pembelajaran.
2. Familiarity.
Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan merasa sudah
menguasai.
3. Clarity.
Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih konkret.
4. Active Learning.
Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental, emosional.
Jadi, seorang guru sebagai pengguna harus dapat memilih media yang tepat
dengan kebutuhan pembelajran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik
materi pembelajaran. Media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan prestasi siswa dilihat dari pengertian Media pembelajaran
secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Selain itu media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Manfaat media pembelajaran Secara umum media mempunyai kegunaan: (1).
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2). Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu tenaga dan daya indera, (3). Menimbulkan gairah belajar, interaksi
lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, (4). Memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori &
kinestetiknya, (5). Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman
dan menimbulkan persepsi yang sama.
1
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
1
Struktur Organisasi Sekolah SMA N 11 Muaro Jambi
Tahun Pelajaran 2017/2018
Kepala Sekolah
Drs. Mujiono
NIP. 196511121998021001
Wali Kelas
Siswa
1
Selain struktur organisasi yang ada, SMA N 11 Muaro Jambi tentu mempunyai
tujuan dan arah yang dapat membangun serta mewujudkan generasi yang unggul.
Adapun visi ke depan di SMA N 11 Muaro Jambi yaitu dapat terwujudnya peserta
didik yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, dan berbudaya. Untuk mewujudkan
visi tersebut, maka dibentuklah misi untuk mengarah pada tujuan daripada visi
tersebut adalah:
1. Menanamkan sikap yang jujur dan kedisiplinan dalam pribadi peserta didik
2. Membiasakan peserta didik melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
3. Pembinaan pembelajaran aktif dan pembinaan olimpiade
4. Melaksanakan pembelajaran muatan lokal
5. Menciptakan lingkungan yang bersih, rindang, indah dan nyaman
Oleh sebab itu, perlunya kerjasama untuk mencapai tujuan sekolah di SMAN
11 Muaro Jambi yaitu :
1. Meningkatkan kejujuran dan kedisilinan dalam diri peserta didik.
2. Melaksanakan 5S. Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun.
3. Melakukan shalat berjamaah, yasinan dan membaca Al-Quran.
4. meningkatkan prestasi siswa dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan keunggulanya.
6. mewujudkan sekolah yang nyaman, bersih, dan ramah lingkungan.
1
7. Rosa Marlinza, S.Pd Guru Biologi
8. Yenti, S.Pd Guru Ekonomi
9. Novalina, S.Pd Guru Biologi
10. Sukadi, S.Pd Guru Matematika
11. Hermala Dewi, S.Pd Guru Bahasa Inggris
12. Zuhdi, S.Pd Guru Sejarah
13. Erma Suryanti, S.Pd Guru Fisika
14. Aminatuzuhra, S.Pd Guru Tik
15. Kiki Kurniawan,S.Pd Guru Penjas
16. Siti Aminah, S.Pd Guru Fisika
17. Rotua Isabella, S.E, S.Pd Guru Bahasa Inggris
18. Sri Junianti, S.Pd Guru Matematika
19. Dapot Parulian, S.Pd Guru Agama Kristen
20. Yulistianti, S.Pd Guru Sosiologi
21. Qinan Aditya, S.Pd Guru Seni Budaya
22. Halimah Tussadiyah Guru BK
1
3.2.2 Sampel
Sampel di ambil dari kelas X IIS 1 dengan jumlah siswa/i 25 orang yaitu
14 putri, 11putra.
1
bersifat hafalan hasil dalam proses belajar mengajar
dalam penggunaan media pembelajaran
dan untuk media yang diplih oleh guru
dan digunakan dalam proses belajar
mengajar sesuai dengan kemampuan
yang ada pada guru dan siswa, sesuai
pola belajar siswa, serta menarik
perhatian.
Penggunaan media yang secara
terprogram, bila media itu berupa media
pembelajaran, sasaran didik (audience)
diorganisasikan dengan baik hingga
mereka dapat menggunakan media itu
secara teratur, berkesinambungan dan
mengikuti pola belajar mengajar tertentu
Seperti halnya bahwa media video merupakan media yang dapat digunakan
untuk membantu siswa dalam mencapai beberapa aspek dari tujuan pembelajaran.
Media video bertujuan untuk mencapai keperluan yang spesifik yang meliputi; (1)
Memberi Informasi; (2) Membelajarkan; (3) Membujuk; (4) Menghibur, Marisa
(2011: 54).
Keunggulan Media Video, Menurut Heinich dalam Merisa, (2011: 57), (1)
Sebagai sarana pembelajaran menarik perhatian; (2) Memperlihatkan gerakan; (3)
meliputi: (1)Mengungkap sesuatu yang tidak sepenuhnya dapat dilihatoleh mata; (4)
Mengulang adegan atau peristiwa secaraakurat; (5) Menampilkan unsur visual secara
realistic; (6)menampilkan unsur warna dan suara; (7) Membangkitkanemosi pemirsa.
Kelemahan media video pembelajaran, (1) sebagaimana media audio-visual
yang lain, video juga terlalumenekankan pentingnya materi ketimbang
prosespengembanganmateri tersebut; (2) pemanfaatan media ini juga terkesan
memakan biaya tidak murah;(3) dan penanyangannya juga terkait peralatanlainnya
seperivideoplayer, layar bagi kelas besar beserta LCDnya dan lain-lain.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media video dapat memberikan
motivasi siswa untuk mempelajari isi informasi dan pengetahuan pembelajaran yang
terdapat didalamnya. Pada hakikatnya, dalam pendekatan kasus lebih mengarah ke
pembelajaran berbasis masalah yang dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
1
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah. Di dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3 ciri
utama:
1. Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan
tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
2. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi
pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses
pembelajaran.
3. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah
proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara
sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui
tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian
masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
1
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
Bertugas sebagai pendidik di era otonomi daerah harus siap mental dan fisik
serta dituntut berinovasi dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran dalam tercapai secara optimal dan tepat sasaran. Mengawali kegiatan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang mana ditempatkan di SMA yang
baru saja 5 tahun yang lalu berdiri tepatnya tanggal 9 November 2013. Selain
menjadi guru untuk pemagangan di sekolah tersebut dalam hal pembelajaran yang
harus dilaksanakan adalah seperti membuat program RPP, silabus, Program Harian,
Program Ekstrakurikuler demi peningkatan hasil pembelajaran dan prestasi siswa.
Dari pengalaman bertugas di sekolah sedikit terdapat kendala – kendala dan
hambatan dari keterbatasan sarana prasarana, alat-alat penunjang lainnya sampai hal
– hal non teknis semisal kurangnya kerjasama dan dukungan stackeholder
pendidikan, yaitu lingkungan, tokoh – tokoh masyarakat, orang tua siswa dan lain –
lain. Dengan demikian seorang guru dituntut agar dapat mengatasi atau menyiasati
hambatan – hambatan serta pemecahan masalah yang dihadapi sehari – hari dalam
proses pembelajaran.
Upaya mengatasi hambatan – hambatan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah alhamdulillah dapat disiasati dengan cara saya mendekatkan
proses kegiatan pembelajaran yang berbasis pada pendekatan sebuah kasus. Dimana
dalam hal penggunaan media pembelajaran menampikan media video yang berisikan
tentang masalah-masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran. Keaktifan siswa
dalam menanggapi hal-hal yang terkait di video tersebut, membuat saya senang
dalam mengajar.
Dengan adanya strategi pembelajaran tersebut, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan
begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan
sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus
dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Jadi, seorang guru sebagai pengguna harus
1
dapat memilih media yang tepat dengan kebutuhan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran.
Pelaksanaan PLP semester genap tahun akademik 2017/2018 Universitas Jambi
dilaksanakan sejak bulan Maret 2018 sampai Mei 2018 yang telah terintegrasi
dengan Program Pendampingan SMA/SMK Sederajat. Lokasi PLP tersebar di
sekolah-sekolah lanjutan, salah satu diantaranya adalah Sekolah Menengah Atas
Negeri 11 Muaro Jambi sebagai tempat praktikan melaksanakan PLP.
Dalam kegiatan pembelajaran, praktikan mendapat kesempatan untuk
mengajar di kelas X- IIS 1 dengan jumlah jam pelajaran setiap minggunya 3 jam
pelajaran mata pelajaran Ekonomi dan tambahan mata pelajaran lainnya yaitu
Sosiologi. Adapun jadwal mengajar praktikan selama PLP di SMA N 11 Muaro
Jambi adalah sebagai berikut:
No. Hari Waktu Kegiatan Keterangan
1. Senin 10.30 – 13.00 Mengajar materi 3 jam pelajaran
tentang BUMS
2. Selasa 09.00 – 11.15 Mengajar materi 3 jam pelajaran
tentang rancangan
dalam melakukan
penelitian
2
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas yang diperoleh dari berbagai aktifitas yang
dilakukan praktikan dari semenjak observasi, pengenalan, dan adaptasi terhadap
lingkungan sekolah, maka praktikan dapat menarik kesimpulan antara lain sebagai
berikut :
1) Program Pengalaman Lapangan (PLP) merupakan sebuah program yang sangat
membantu mahasiswa dalam menanamkan kesadaran pada profesi baik berupa
pengalaman maupun pengalaman praktis kependidikan sebagai persiapan untuk
menjadi tenaga pengajar yang profesional.
2) PLP adalah salah satu upaya yang akan memberikan manfaat dalam pembentukan
dasar-dasar keguruan bagi calon tenaga edukatif yang berkualitas.
3) Menjadi pengajar atau pendidik ternyata tidak mudah karena mengajar
memerlukan keahlian dan keterampilan khusus seperti penguasaan materi,
pengelolaan kelas, serta teknik dan metode yang cocok untuk digunakan pada saat
menyampaikan materi agar mudah dipahami oleh peserta didik.
4) Permasalahan yang dialami praktikan selama melaksanakan PLP berkisar pada
masalah-masalah teknis, adaptasi dan partisipasi dengan lingkungan sekolah.
5.2 Saran
Setelah mengalami banyak hal selama mengikuti kegiatan PLP di SMA Negeri
11 Muaro Jambi, maka pada kesempatan ini praktikan ingin menyampaikan beberapa
saran :
1. Saran untuk SMA N 11 Muaro Jambi
a. Tetap pertahankan kedisiplinan yang tinggi baik seluruh warga sekolah
bukan hanya terhadap para siswa.
b. Terus memotivasi siswa untuk tetap bersaing secara sehat supaya berhasil
dalam akademik ataupun dalam hal lainnya dengan memberikan
2
penghargaan setinggi-tingginya sehingga siswa terpacu untuk berprestasi
lebih baik lagi.
c. Tetap pertahankan komunikasi yang baik antara para guru dan siswa.
d. Meyakinkan siswa bahwa belajar oleh praktikan tetap sama dengan belajar
dengan guru.
2. Saran untuk praktikan
a. Praktikan harus mempersiapkan mental dan fisik secara matang selama
kegiatan PLP karena dalam kenyataannya dilapangan biasanya sangat
berbeda dari yang dibayangkan.
b. Praktikan harus bisa beradaptasi dengan seluruh anggota lingkungan
sekolah, baik dengan kepala sekolah, guru, staf TU maupun dengan siswa
untuk membangun suasana kondusif bagi praktikan sehingga dapat
mengaktualisasikan dirinya sebaik mungkin.
c. Praktikan harus menjalin komunikasi yang intensif dengan dosen dalam
bentuk bimbingan dan konsultasi agar praktikan berkembang dengan baik.
d. Praktikan harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pembelajaran.
e. Perlunya pembenahan dan peningkatan wawasan praktikan dalam hal
pembelajaran.
f. Praktikan harus memahami psikologi anak remaja sebagai satu bekal
tambahan dalam menghadapi siswa guna keberhasilan proses pembelajaran.
g. Praktikan harus kompak dan solid dengan sesama praktikan lainnya
sehingga bisa saling membangun dan menguntungkan.
2
DAFTAR PUSTAKA
Aliboy. (2016). Laporan Best Practice Program Guru Pembelajar Moda Daring
Kombinasi Bidang PJOK SD di PB SMA N 2 Rangkasbitung. PPPTK Penjas
dan BK.
2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Saya bernama Desi Aulia Ulpa. Biasa dipanggil, Ulfa. Saya lahir tanggal 8
Desember 1995, di Brebes dari pasangan Waros bin Kusri dan Bariyah binti Sudari.
Saat SD, SMP, SMK, saya tinggal di Rimbo Bujang. SD saya di SDN Wirotho
Agung, Rimbo Bujang. Lulus 2008, saya melanjutkan di SMP N 3 Tebo. Lulus tahun
2011, kemudian lanjut ke SMK N 2 Tebo. Lulus tahun 2014, dan setelah lulus SMK
langsung melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di Universitas Jambi
dengan mengambil program studi Pendidikan Ekonomi, di Jambi. Selain itu, selain
sebagai mahasiswa saya juga dituntut untuk Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMK N 1 Kota Jambi yang kebetulan ditempatkan pada bagian akuntansi sesuai
dengan konsentrasi di jurusan saya. Kemudian, setelah PPL saya melanjutkan
kembali PLP di SMA N 11 Muaro Jambi. PPL dan PLP merupakan bagian yang
tidak terpisahkan, dimana keduanya saling berkaitan untuk membentuk terwujudnya
kualitas pendidikan dengan menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional.
2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2
LEMBAR BIMBINGAN
PENGENALAN LAPANGAN
PERSEKOLAHAN
Mengetahui
Kepala SMA N 11 Ma. Jambi Dosen Pembimbing Guru Pamong
2
LEMBAR KEGIATAN
PENGENALAN LAPANGAN
PERSEKOLAHAN
2
Menempel & Menggunting kartu peserta UNBK
Membantu guru dalam mempersiapkan Laptop/Komputer
untuk UNBK
12. 07 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik dalam gotong royong
13. 13 – 04 – 2018 Mendampingi siswa untuk berlatih upacara
14. 16 – 04 – 2018 Membantu guru pamong menggantikan jam mengajar
15. 17 – 04 – 2018 Membantu guru pamong menggantikan jam pelajaran lain
16. 18 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik untuk latihan tari
17. 19 – 04 – 2018 Membantu guru menggantikan jam kosong (seni budaya)
18. 20 – 04 – 2018 Mendampingi siswa untuk latihan tari
19. 21 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik dalam mengikuti lomba puisi,
memasak, fashion show dalam rangka menyambut peringatan
Hari Kartini
20. 23 – 04 – 2018 Mendampingi peserta didik untuk latihan tari
21. 25 – 04 – 2018 Mengikuti acara perpisahan wisuda/i purna siswa kelas XII di
Museum Siginjai
22. 26 – 04 – 2018 Mendampingi guru pamong mengajar
23. 27 – 04 -2018 Mengkoordinir siswa dalam kegiatan rutin Jumat pagi untuk
yasinan
24. 28 – 04 – 2018 Mempersiapkan ujian PLP
25. 30 – 04 – 2018 Pelaksanaan ujian PLP
26. 02 – 05 – 2018 Mengikuti upacara HARDIKNAS
Mendampingi siswa menjadi juri dalam lomba debat sebagai
bentuk peringatan HARDIKNAS
27. 07 – 05 – 2018 Mengisi jam kosong (Bahasa Indonesia)
28. 08 – 05 – 2018 Mengisi jam kosong (Matematika)
Menggantikan jam mengajar guru pamong (sosiologi)
29. 09 – 05 – 2018 Mempersiapkan acara perpisahan PLP dengan Sekolah
30. 11 – 05 – 2018 Acara perpisahan mahasiswa PLP dengan pihak sekolah
Mengetahui,
Kepala SMA N 11 Ma. Jambi Dosen Pembimbing Guru Pamong
2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan kekuatan dan kelemahan BUMN, BUMS.
2. Siswa dapat mengidentifikasi peran BUMN, BUMS dalam perekonomian
di Indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian BUMS, perbedaan perusahaan BUMN dan BUMS, peran
BUMS dalam perekonomian, bentuk-bentuk BUMS.
2
2. Kekuatan dan kelemahan BUMS, jenis-jenis kegiatan usaha BUMS,
tahapan mendirikan usaha dalam BUMS.
F. Kegiatan Pembelajaran
No Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Bertanya tentang permasalahan BUMN
2. Kegiatan Inti 90 menit
Guru menyampaikan materi tentang kelebihan dan
kekurangan BUMN
Guru menampilkan video yang berhubungan dengan
materi BUMN, BUMS
Mengamati
Peserta didik mengamati video yang ditampilkan guru
yang diberikan guru kepada siswa
Menanya
Peserta didik saat mengamati video yang ditampilkan
mulai bertanya mengenai hal-hal yang apa saja yang
tertera didalam pemutaran video dan tema yang terdapat
di dalam video.
Mengumpulkan data / informasi
3
Peserta didik mengumpulkan data hasil pengamatan dan
informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang
disajikan
Peserta didik membaca buku referensi dan berdiskusi
mengumpulkan opini terhadap kasus yang diamatinya
Menalar
Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya
untuk saling menalar dan kemudian mengutarakan
opininya masing-masing
Mengkomunikasikan
Peserta didik menyajikan tugas dalam bentuk tulisan
atas hasil analisis yang dipaparkan
3. Penutup 25 Menit
Guru dan peserta didik bersama-sama membuat
kesimpulan secara lisan
Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
1. Media Pembelajaran
a. Video BUMN & BUMS
3. Sumber Pembelajaran
3
1. Penilaian
Lampiran 1
Instrumen penilaian kognitif
Bahan Nomo
Kompetensi Materi
No Kelas Indikator soal r
Dasar Pokok Soal
Semester
1. 3.1Mendeskripsik Konsep X/2 Peserta didik dapat menjelaskan 1
an konsep dasar pengertian BUMS
dasar BUMS BUMS
Peserta didik dapat membedaan 2
perusahaan BUMN dan BUMS
3
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah
tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia
Tuhan yang diterima
3. Mengungkapkan rasakekaguman kepada
Tuhan YME secara lisan
Jumlah Skor
Keterangan :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan kadang-kadang tidak
melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
3
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Tidak menyontek dalam
mengerjakan ulangan dan
tugas
2. Tidak melakukan plagiat dalam
mengerjakan setiap tugas
3. Mengungkapkan perasaan apa
adanya terhadap sesuatu
4. Melaporkan data atau informasi
apa adanya
Jumlah Skor
Keterangan :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan kadang-kadang tidak
melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
3
NO. ASPEK PENGAMATAN SKOR
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Membawa buku teks sesuai mata
pelajaran
Jumlah Skor
3
DAFTAR PIKET MAHASISWA PLP UNIVERSITAS JAMBI
DI SMA NEGERI 11 MUARO JAMBI
3
JADWAL MENGAJAR
3
DAFTAR HADIR MAHASISWA
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN
Mar-18
No Nama NIM Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Ismawati A1A114004
2 Desi Aulia Ulpa A1A114014
3 Andika Pratama A1A114015
4 Burlian Fathona A1A114018
5 Tri Wulan RRA1A114029
6 Ragil Rahmat Kesumah A1A214006 A A A A
7 Trisnadi Tarigan A1A214019 A A A A A A
8 Eky Pratama Seplian A1A214038 A A A A A A
9 Kelana Putra A1A214055 A A A A
10 M Oscar Atmajaya A1A314053 S
11 Akbar Alif Iskandar A1D414010
12 Riska Putri Dewi A1D414020
13 Arif Rohman A1D414023
14 Rakes Prasetia A1D414024
15 Riki Oktomi Putra A1D414026
3
Apr-18
No Nama NIM Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Ismawati A1A114004
2 Desi Aulia Ulpa A1A114014 I
3 Andika Pratama A1A114015 S A
4 Burlian Fathona A1A114018 I I I
5 Tri Wulan RRA1A114029 I
6 Ragil Rahmat Kesumah A1A214006 A A A A A A I I
7 Trisnadi Tarigan A1A214019 A A A A A A A
8 Eky Pratama Seplian A1A214038 A A A A A S S
9 Kelana Putra A1A214055 A A A A A A A
10 M Oscar Atmajaya A1A314053 I
11 Akbar Alif Iskandar A1D414010 I
12 Riska Putri Dewi A1D414020
13 Arif Rohman A1D414023
14 Rakes Prasetia A1D414024 A
15 Riki Oktomi Putra A1D414026 A A I
3
Mei-18
No Nama NIM Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Ismawati A1A114004
2 Desi Aulia Ulpa A1A114014 A
3 Andika Pratama A1A114015 S
4 Burlian Fathona A1A114018 S A
5 Tri Wulan RRA1A114029 S A
6 Ragil Rahmat Kesumah A1A214006 A A
7 Trisnadi Tarigan A1A214019 A A
8 Eky Pratama Seplian A1A214038
9 Kelana Putra A1A214055
10 M Oscar Atmajaya A1A314053 A
11 Akbar Alif Iskandar A1D414010
12 Riska Putri Dewi A1D414020
13 Arif Rohman A1D414023
14 Rakes Prasetia A1D414024
15 Riki Oktomi Putra A1D414026
3
DOKUMENTASI KEGIATAN PLP
4
4