1

LATIHAN SOAL KLASIFIKASI TANAH

NAMA : SUKMA AGUSTIN D.T
NIM : 211510301044
MK : GENESIS, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI TANAH

LATITUDE: 15o17’55” N LONGITUDE: 120o55’58” E

SLOPE CHARACTERISTICS: <1% ELEVATION: 35 m asl
PHYSIOGRAPHY: Terrace, stream and lake in River valley
PRECIPITATION: 1,750 mm, 6 month dry, 6 month Wat
DRAINAGE: Very poorly drained PERMEABILITY: very low
STONINESS: None
EROSION OR DEPOSITION: None PARENT MATERIAL: Alluvium
DIAGNOSTIC HORIZONS: Ochric EPIPEDON: Cambic
TEMPERATURE REGIME: Isohyperthermic
MINERALOGY: montmorillonit, kaolinite, feldspar (few) pH: 7,1 – 7,3

In rice at least 50 years; Water rushing in at 100 cm. Reaction is thought to have been moderately
alkaline for all horizon, however, notes were not kept.
Apg1 – 0 to 8 cm, dark greyish brown (10YR 4/2) and dark brown (7,5YR 4/2), silty clay, massive,
slightly sticky, plastic,many very fine and few fine roots; clear wavy boundary.
Apg2 – 8 to 19 cm, dark gray (10YR 4/1), silty clay, few fine distinct dark brown (7,5YR 4/4) mottles;
weak medium subangular blocky parting to moderate fine subangular blocky structure;
slightly sticky, plastic; few very fine roots; few fine tubular pores; gradual wavy boundary
BAg – 10 to 38 cm; dark grey (10YR 4/1); silty clay; few to common fine distinct dark brown (7.5YR
4/4) mottles; weak medium and coarse subangular blocky parting to moderate fine
subangular blocky structure; slightly sticky, plasstic; very few very fine roots; few fine
tubular pores; gradual wavy boundary
Bw - 38 to 64 cm; dark grayish brown (10YR 4/2); silty clay; few fine distinct dark yellowish brown
(10YR 4/4) and few fine faint dark gray (10YR 4/1) mottles; weak medium and coarse
subangular blocky parting to moderate fine subangular blocky structure; slightly sticky,
plastic; few gray (10YR 5/1) coatings in root channels and pores; few fine tubular pores;
gradual smooth boundary
 2

Bt1 – 64 to 86 cm; dark brown (10YR 4/3), silty clay; few fine disticnt gray (2,5YR 5/1) and
common fine faint brown (7,5YR 4/4) mottles; weak fine and medium subangular blocky
structure; slightly sticky, plastic; few thin gray (10YR 5/1) clay films in pores; few grey 92,5y 5/1)
coatings in root channels; common prominent discontinuous slickensides about7,5 cm in width;
few fine and few very fine tubular pores; gradual wavy boundary
Bt2 – 86 to 150 cm; dark grey (10YR 4/1) and dark brown (7,5YR 4/4), clay loam; few fine gray
(2,5Y 5/1) mottles; weak medium subangular blocky structure; slightly sticky, plastic;
common dark gray (10YR 4/1) clay films on ped faces; common dark gray (10YR 4/1) clay
films in pores; many fine tubular pores.

Tentukan Klasifikasi Tanah berdasar sistem:

a. Soil Taxonomy
b. FAO World Reference Base
c. Klasifikasi Tanah Nasional
Dan jelaskan dengan singkat masing-masing dasar alasannya.
JAWABAN:
a. Soil taxonomy
• Ordo = Alfisol
• Subordo = Aqualfs
• Great group = Epiaqualfs
• Subgroup = typic epiaqualfs
• Family = Typic epiaqualf, silty clay, montmorillonite, Isohyperthermic
Family didasarkan pada sifat tanah yang mempengaruhi pengelollaan dan penetrasi
akar, seperti tekstur, suhu, dan kedalaman.
Tanah alfisol merupakan tanah yang memiliki kesamaan dengan tanah ultisol dengan
karakteristik memiliki horizon penciri utama berupa okrik lalu dibawahnya berupa argilik. Tanah
alfisol ditandai dengan adanya horizon Bt.
b. FAO World Reference Base
FAO WRB terbatas hanya pada tingkatan pertama RSG, dimana berdasarkan data yang
disajikan dapat diketahui bahwa berdasarkan klasifikasi FAO WRB diketahui tanah
tersebut merupakan retisols.
• Retisols
Retisols merupakan jenis tanah yang didasarkan pada FAO dengan karakteristik
memiliki horizon argik atau argilik kurang dari 100 cm dari permukaan tanah,
memiliki CEC <24 cmol/kg atau pH 7 pada bagian horizon argik. Dengan ciri
berupa adanya horizon argik atau argilik serta berpH 7 memiliki karakteristik
seperti yang dicirikan pada data di atas, sehingga dengan demikian menurut
klasifikasi FAO tanah tersebut termasuk ke dalam retisol.
c. Klasifikasi Tanah Nasional
 3

Sistem klasifikasi tanah nasional mengacu pada sistem klasifikasi tanah yang telah ada dan
didasarkan pada morfogenesis, bersifat terbuka dan dapat menampung semua jenis tanah
di Indonesia.
Struktur klasifikasi tanah terbagi dalam dua tingkat/kategori, yakni jenis tanah dan macam
tanah.
• Jenis = Planosol
Planosol (ABtgC) dikarenakan memiliki permeabilitas lambat
• Macam = Planosol Distrik (Wd)
Planosol distrik (Wd) dikarenakan memiliki karakteristik berupa nilai KB < 50%
pada lapisan berpermeabilitas lambat di dalam 125 cm dari permukaan. Hal ini
sesuai dengan karakteristik atau data yang telah disampaikan di atas