Professional Documents
Culture Documents
Uas MPS - 50700122005 - Putri Inda Aulia - Ikom A
Uas MPS - 50700122005 - Putri Inda Aulia - Ikom A
Uas MPS - 50700122005 - Putri Inda Aulia - Ikom A
50700122005
3IKM A
Video 1 Memahami Struktur, Konten, dan Teknis Menulis Proposal
- Bab 1 Pendahuluan
- Bab 2 Tinjauan Pustaka
- Bab 3 Metodologi Penelitian
Jumlah halaman menurut pedoman adalah min 200 hal untuk 5 bab
Bab 1, Bab 2, Bab 3 dalam proposal itu memiliki struktur masing- masing yang berbeda.
Bab 1 atau pendahuluan, semacam pengantar untuk masuk ke dalam tinjauan teori. Terdapat 5
bagian dari bab 1 ini diantaranya ; Latar belakang, Fokus, Rumusan Masalah, Tinjauan Pustaka,
Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian
Jika proposal yang dibuat sebanyak 100 sampai 120 hal maka bab 1 sekitar 30 hal, tinjauan
teori sekitar 60 hal, dan metode penelitian sekitar 30 hal.
Dalam melakukan penelitian terdapat 3 aspek yang harus diperhatikan dan harus kita pahami
terlebih dahulu yaitu
- Aspek Filosofi
- Aspek Keilmuan
- Aspek Teknis
Dunia ini dilihat dari 2 sudut pandang, bagi orang kualitatif dia akan melihat dunia melalui
makna, sedangkan bagi orang kuantitatif dia akan melihat dunia melalui angka.
Pendekatan kuantitatif lebih memfokuskan pada angka/ mencari angka, dari angka ini akan
diambil hasil.
Dalam penelitian kuantitatif Variabel akan menjadi teori lalu kemudian indicator, lalu
instrument dan berakhir menjadi quisioner.
pendekatan pendekatan penelitian itu adalah cara kita melakukan desain, merancang cara
kita mengambil data menganalisis dan menarik kesimpulan untuk menjawab masalah
penelitian jadi pendekatan itu sudah teknis.
Penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai metode penelitian yang menggunakan data
deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati.
Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena
individu atau kelompok, peristiwa, dinamika sosial, sikap, keyakinan, dan persepsi.
Subjek penelitian dengan pendekatan kualitatif mencakup semua aspek atau bidang
kehidupan manusia, yakni manusia dan semua yang dipengaruhi olehnya. Metode
kualitatif tidak secepat dalam menganalisis data seperti halnya penelitian kuantitatif.
1. Penelitian dasar
2. Fenomenalogi
3. Deskripsi
4. Studi Kasus
5. Terapan
6. Metode historis
Prosedur dari metode penelitian kualitatif ini adalah pengumpulan data, reduksi dan klarifikasi
data, tampilan data lalu menarik kesimpulan.
Di dalam judul terdapat 2 isi yaitu focus dan lokus, focus terdapat pada awal judul dan lokus
pada akhir judul
misalnya strategi komunikasi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP 1 mana fokusnya
di sini fokusnya ini adalah strategi Komunikasi itu jadi fokus itu selalu di depan nah meningkatkan
prestasi ini bisa kita sebut sebagai bidang atau dongengnya kemudian SMP ini adalah jadi ini fokus
bidang atau perspektif
Menentukan ide, fokus, masalah, dan teori penelitian adalah langkah penting dalam merancang
penelitian. Berikut panduan singkat :
1) Ide Penelitian :
• Mulailah dengan minat pribadi Anda atau topik yang relevan dengan disiplin ilmu Anda
• Telusuri literatur ilmiah terkini untuk menemukan tren, isu-isu menarik, atau celah
pengetahuan
2) Fokus Penelitian :
• Tentukan area spesifik yang ingin Anda teliti, berdasarkan ide Anda
• Pastikan fokus penelitian Anda terbatas dan terdefinisi dengan jelas
3) Masalah Penelitian :
• Rumuskan pernyataan masalah yang spesifik, relevan, dan bermakna
• Pahami pentingnya masalah tersebut dan apa kontribusi penelitian Anda pada pemecahannya
4) Teori Penelitian :
• Identifikasi teori atau kerangka kerja yang relevan dengan topik penelitian Anda.
• Jelaskan bagaimana teori ini akan membantu dalam menganalisis data dan menjawab
pertanyaan penelitian Anda Ingatlah untuk selalu konsultasi dengan dosen atau peneliti
berpengalaman dalam disiplin Anda untuk mendapatkan panduan lebih lanjut dalam
menentukan ide, fokus, masalah, dan teori penelitian yang tepat.
Ke empat hal ini saling berkaitan karena dalam melakukan sebuah penelitian tentunya kita
harus memperhatikan dengan baik teori yang kita gunakan focus, lokus serta bidangnya,
terkhususnya lagi kita di bidang keilmuan komunikasi dalam melakukan penelitian tentunya
kita harus berfokus pada komunikasi itu sendiri sesuai dengan bidang yang kita tekuni
begitupun dengan bidang- bidang keilmuan lainnya.
Video 5 Empat Syarat memilih Judul dan focus Penelitian
4 hal yang harus dipertimbangkan seorang peneliti dalam menentukan focus atau judul dalam
sebuah penelitian
1. Fokus atau judul harus sesuai dengan objek formal. Yaitu sesuai dengan tema pokok
yag dipelajari sesuai dengan bidang keilmuan atau jurusan yang sedang dipelajari atau
sedang ditekuni oleh peneliti. Misalnya peneliti berasal dari prodi ilmu komunikasi,
tentunya judul penelitiannya harus sesuai dengan objek formal dari ilmu komunikasi.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menentukan objek formal dari suatu
bidang keilmuan misalnya di ilmu komunikasi peneliti dapat melihat dari unsur- unsur
komunikasi, tradisi komunikasi atau teori- teori komunikasi dan hal lainnya.
2. Pastikan peneliti memiliki keunggulan di bidang pengetahuan atau memiliki
pengetahuan yang cukup untuk mengkaji focus penelitiannya. Jika peneliti ingin
memilih teori haruslah dipilih teori yang betul- betul dipahami oleh peneliti agar dalam
proses penelitiannya dia tidak mengalami kesusahan seperti saat analisis data,
pengumpulan sampai akhir mengambil kesimpulan.
3. Ketertarikan peneliti dalam 1 fenomena. Dalam proses penelitian nantinya tentunya
akan mengalami hambatan, apabila peneliti memiliki ketertarikan dalam penelitiannya
dia akan memiliki motivasi dalam menyelesaikan penelitiannya meskipun terdapat
banyak halangan dan rintangan.
4. Kelayakan data, kelayakan waktu dan biaya. Dalam meneliti tentunya akan banyak
hambatan yang akan di alami apabila peniliti tidak mampu memilah dengan baik
kelayakan penelitiannya maka itu akan menghambat prosesnya. Misalnya saja
kelayakan data, peneliti harus betul- betul memperhatikan data yang akan di teliti
apakah data yang dibutuhkan telah tersedia di lapangan atau tidak. Yang kedua adalah
waktu, jangan sampai waktu yang dipilih terlalu lama sehingga membuat penelitian
juga akan lama, misalnya yang diteliti memiliki jangka waktu tahunan itu akan
menghambat proses penelitian. Dan yang terakhir adalah kelayakan biaya. Dalam
meneliti tentunya peneliti memerlukan biaya dalam seorang peneliti harus betul- betul
mempertimbangkan biaya dan menyiapkan biaya sebelum melakukan penelitian.
Video 6 Instrumen Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Instrumen penelitian adalah alat-alat sarana atau fasilitas yang kita gunakan dalam
penelitian khususnya untuk melakukan pengukuran atau pengambilan data di lapangan dalam
melakukan penelitian. Dalam melakukan penelitian kita pasti membutuhkan 3 Hal yaitu:
1. membutuhkan alat-alat
2. membutuhkan sarana
3. membutuhkan fasilitas Kita membutuhkan 3 hal diatas sehingga penelitian
itu bisa berlangsung bisa berjalan dengan baik dan itu yang disebut dengan
instrumen penelitian.
Tanpa sarana tanpa fasilitas tanpa alat-alat itu maka kita tidak dapat melakukan
penelitian atau mungkin penelitian itu tidak bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan.
Alat-alat atau instrumen penelitian bisa kita gunakan untuk dalam penelitian ilmu alam maupun
penelitian ilmu sosial baik untuk penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.
- instrumen yang bisa kita gunakan adalah soal-soal tes yang biasa kita berikan kepada
orang-orang yang diinginkan untuk mendapatkan jawaban dari tingkat pengetahuan
tingkat keterampilan atau skill atau kemampuan seseorang ataupun masyarakat yang
kita teliti soal tes ini biasa juga digunakan sebagai Instrumen penilaian dalam Ujian
ujian di sekolah atau di kampus STIKOM. Pada saat ujian mid atau ujian final akan
diberikan soal-soal untuk dijawab oleh mahasiswa atau siswa untuk mengetahui tingkat
pengetahuan tingkat, penguasaan ilmu yang telah dimiliki oleh siswa atau mahasiswa
yang diuji, jadi ini adalah satu alat yang kita gunakan dalam penelitian atau
pengambilan data yaitu soal-soal tes atau soal-soal ujian.
- kuesioner atau angket ini merupakan sekumpulan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada responden yang berkaitan dengan pribadi persepsi sikap atau perilaku.
Responden yang kita teliti sesuai dengan variabel atau indikator yang ingin kita ketahui
jadi dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survei atau pengambilan
sampel yang mewakili populasi maka kita menggunakan kuesioner atau angket yang
dibagikan kepada responden sebagai wakil dari populasi sehingga jawaban-jawaban
responden itu dapat kita Kumpulkan dan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita
melakukan tabulasi atau setelah kita melakukan analisis by tunersys statistik
menggunakan SPSS atau menggunakan analisis. Matematis ini adalah kuesioner yang
sangat penting bagi seorang peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner itu sudah kita susun secara teratur dan
terstruktur sesuai dengan variabel dan indikator penelitian atau biasa juga disebut
dengan pertanyaan-pertanyaan tertutup, karena jawabannya hanya bisa dipilih dari
alternatif yang sudah ada di kusioner atau diangkat itu sudah sekalian.
- instrumen atau Alat penelitian yang bisa kita gunakan adalah pedoman wawancara
atau gaib interview my god wawancara ini merupakan kumpulan pertanyaan-
pertanyaan atau KPA Tokan mengenai poin-poin hal penting yang akan kita tanyakan
kepada informan. Jadi pertanyaan dalam Day interview itu bersifat terbuka karena nanti
akan dikembangkan sesuai dengan jawaban-jawaban dari informan namun poin-poin
pertanyaan itu sudah harus kita Tuliskan supaya menjadi kerangka pertanyaan-
pertanyaan kita dalam melakukan wawancara dan tidak keluar dari pertanyaan-
pertanyaan pokok yang memang seharusnya kita tanyakan kepada informan.
- ceklis satu lembaran yang dapat kita centang atau dapat kita Tandai dari daftar variabel
atau indikator atau data yang ingin kita kumpulkan dan ini semacam pengingat pada
saat mengambil data atau pada saat melakukan penelitian itu adalah checklist untuk
memudahkan peneliti.
- pedoman dokumentasi ini biasa kita butuhkan ketika kita melakukan penelusuran
dokumen-dokumen jadi kita sudah membuat daftar apa apa yang akan kita ambil dari
dokumen-dokumen bisanya kalau kita ke perpustakaan ada beberapa buku yang harus
kita telusuri ya kita sudah buat daftar buku kemudian apa-apa yang harus kita cari dari
setiap buku itu yaitu sudah ada pedomannya ada poin poinnya ,jadi ini semacam
pengingat juga untuk memudahkan peneliti mendapatkan dokumen-dokumen yang
diperlukan dan isi dari dokumen-dokumen itu yang penting untuk diperoleh itu yang
kita catat di pedoman dokumentasi.
- pedoman pengamatan atau gaib observations ini adalah pedoman ketika peneliti
melakukan observasi pengamatan atau terjun langsung di lapangan mengambil data ini
tentu saja peneliti juga harus punya panduan dalam melakukan pengamatan atau ketika
berada di lapangan ada dua cara yang kita lakukan ketika kita melakukan servasi yang
pertama bisa melakukan observasi langsung dan terlibat di dalam proses pengambilan
data dan kegiatan-kegiatan informan atau responden dimana kita mengambil data Jadi
kita ikut juga disitu terlibat di dalam aktivitas para informan itu atau responden itu saya
kita bisa merasakan dan mengalami hal ini tapi akan kita ketahui apa yang kita ambil
datanya ini disebut dengan observasi partisipan yang kedua bisa juga kita melakukan
observasi nonpartisipan.
Video 7 Sistem Komunikasi Sebagai Objek Forma Penelitian IKOM
Pengertian Komunikasi adalah suatu proses pertukaran pesan antara komunikator dan
komunikan secara sirkular melalui media atau tatap muka langsung untuk menciptakan
kesamaan pendapat sikap dan perilaku diantara semua pihak yang terlibat dalam komunikasi
sesuai dengan konteks yang diharapkan. Secara singkat unsur-unsur atau komponen-
komponen yang terlibat dalam sebuah peristiwa komunikasi yang
1. Komunikator adalah pihak-pihak yang mengirimkan pesan kepada orang lain atau kepada
halayak komunikator, bisa berarti seseorang atau sekelompok orang suatu organisasi atau
institusi yang mengambil inisiatif yang menjadi sumber pertama dari proses pengiriman dan
penyampaian pesan ke komunikator biasa disebut sebagai sumber, pengirim pesan, sender
atau encoder.
2. Pesan adalah ide-ide yang dikirimkan atau diterima ketika komunikasi berlangsung pesan
disajikan dalam bentuk simbol dan kode pesan ini kemudian ditafsirkan oleh penerima dan
menghasilkan makna, simbol yang digunakan di dalam berkomunikasi merupakan lambang-
lambang yang memiliki suatu objek, sedangkan kode adalah seperangkat simbol yang telah
disusun secara sistematis dan teratur sehingga memiliki arti, simbol atau kode pada dasarnya
dibagi dua yaitu verbal dan nonverbal. Simbol atau kode verbal adalah bahasa atau tulisan yang
kita sampaikan, sementara nonverbal adalah isyarat-isyarat dalam bentuk raut wajah dalam
bentuk geser, dalam bentuk isyarat-isyarat yang kita sampaikan dengan bahasa tubuh atau body
language.
3. Medium adalah tunggal media berarti jamak, media atau medium itu tidak lain adalah
segala sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan dan mengirim pesan surat Koran, majalah,
telepon, Radio, televisi maupun gelombang udara dalam komunikasi antarpribadi kedai
gelombang udara itu juga merupakan medium penghantar dari pesan-pesan yang kita
sampaikan kepada orang lain, namun gelombang udara ini adalah medium natural sementara
surat Koran majalah itu adalah teknologi buatan manusia. Misalnya surat kabar radio televisi
sedangkan media adalah sarana yang berbentuk jamak misalnya kalau kita menyebut Media
elektronik media cetak media interaktif itu adalah media didalamnya banyak medium
4. komunikan atau penerima komunikan atau penerima adalah orang-orang atau sekelompok
orang atau organisasi atau institusi yang menjadi sasaran penerima pesan ke komunikan ini
akan memilih pesan sesuai dengan kepentingannya, jadi dia akan menyeleksi pesan-pesan yang
akan diterima setelah itu pesan-pesan yang sampai kepadanya akan ditafsirkan atau interpretasi
setelah itu khalayak atau penerima akan menyimpan pesan-pesan itu didalam pikirannya atau
retention memori proses ini terjadi di dalam diri seorang komunikan mulai dari menerima pesan
menafsirkan pesan sampai menyimpan pesan komunikasi ini biasa juga disebut sebagai
penerima sebagai receiver atau decoder yaitu orang yang mengurai, orang yang menerima dan
menafsirkan pesan
5. Efek atau dampak ini tentu saja ketika kita berkomunikasi akan menghasilkan suatu
perubahan didalam diri penerima. Efek adalah suatu hasil atau perbedaan antara kondisi
sebelum dan setelah menerima pesan, kita dapat membandingkan apakah ada perubahan pada
komunikan ketika menerima pesan kurban itu bisa terjadi pada level kognitif atau pendapat
level afektif atau sikap dan level konatif atau komunikasi efektif itu ketika sebuah komunikasi
dapat mengubah pendapat, dapat mengubah sikap atau mengubah perilaku komunikan sesuai
dengan keinginan atau tujuan komunikasi.
6. Umpan balik atau feedback, umpan balik itu adalah tanggapan Respon yang diberikan oleh
penerima terhadap pesan-pesan yang diterima dari komunikator misalnya memberikan
pertanyaan memberikan saran ya ketika pertemuan telah berlangsung atau berupa sikap lebih
yakin lebih berani lebih percaya atau perilaku. Misalnya langsung ditunjukkan dengan
melakukan kegiatan tertentu ini adalah respon-respon yang ditunjukkan oleh penerima setelah
menerima pesan.
7. Noise atau gangguan ini dapat berupa halangan fisik atau psikologis yang mengganggu atau
menghambat kelancaran proses komunikasi, menurut Xenon wiver ada tiga level gangguan
komunikasi level A adalah masalah teknikal level B adalah masalah semantik dan level C
adalah masalah efektifitas efisiensi karena itu tidak pernah kita berkomunikasi akan
menghasilkan dampak 100% secara penuh pada diri audiensi atau halayak pasti selalu ada
gangguan ada noise. Oleh karena itu ini harus kita perhatikan dan kita kurangi agar noise yang
menghalangi atau menghambat komunikasi bisa kita atasi atau bisa kita kurangi sekecil
mungkin.
8. Konteks adalah suatu situasi atau suasana yang kita hadapi ketika sedang berkomunikasi,
misalnya kita berkomunikasi dalam situasi formal maka kita harus berpakaian, kita harus
berbahasa menyampaikan pesan-pesan secara formal atau pada saat non-formal kita bisa
memakai pakaian yang lebih santai dan menyapa menyampaikan pesan-pesan dengan bahasa
yang lebih samtai dengan bahasa lebih lugas dengan gaya non-formal, begitu pula ketika kita
berada dalam suasana sedih tentu kita harus berbahasa menyampaikan komunikasi sesuai
dengan situasi kesedihan yang dialami oleh orang-orang yang ada disekitar kita atau orang-
orang yang kita temani berkomunikasi, atau pada situasi yang gembira Kita juga harus
menampilkan suatu gaya komunikasi yang gembira ini adalah konteks selain suasana atau
situasi Kita juga bisa memahami konteks komunikasi sesuai dengan level atau jenjang
komunikasi di dalam komunikasi ada 9 jenjang atau 9 level diantaranya komunikasi
interpersonal, komunikasi publik dan komunikasi internasional. Tentu saja ketika kita
berkomunikasi secara interpersonal beda pendekatan kita ketika kita berkomunikasi secara
publik ataupun secara internasional.
10. Aturan atau regulasi yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang harus diperhatikan dalam
melakukan komunikasi misalnya kita berkomunikasi menggunakan media harus
memperhatikan undang-undang, pers undang-undang penyiaran maupun undang-undang ITE,
undang-undang informasi dan transaksi elektronik kita harus mengikuti peraturan dan undang-
undang yang ada, karena masalah bisa muncul dari cara kita berkomunikasi yang melanggar
ketentuan undang-undang misalnya melakukan kebohongan menyebarkan isu-isu yang tidak
benar melakukan pencemaran nama baik ini semua tentu melanggar peraturan atau undang-
undang yang berlaku di negara kita. Pahamilah ketentuan-ketentuan hukum yang harus kita
isikan dalam berkomunikasi
11. Etika, merupakan nilai-nilai dan norma-norma kebaikan yang harus kita ikuti dalam
berkomunikasi misalnya kejujuran tanggung jawab toleransi nilai-nilai ini berasal dari petunjuk
agama yang kita anut misalnya nilai-nilai Islam ataupun lebih daya yang dianut oleh
masyarakat. Etika lebih luas cakupannya dibanding aturan, peraturan dibuat oleh suatu negara
sehingga wilayah berlakunya peraturan itu sesuai dengan cakupan. Namun etika biasanya lebih
luas bahkan bisa berlaku dimanapun dan kapanpun kita melakukan komunikasi misalnya
kejujuran, kejujuran tidak mengenal batas wilayah dimanapun kita berada kita harus tetap
menunjukkan perilaku kejujuran dalam berkomunikasi begitu pula dengan tanggung jawab
toleransi kerjasama Ini semua adalah nilai-nilai etika yang perlu kita terapkan dimanapun kita
berada. Sebelas komponen atau unsur inilah yang terkait satu sama lain sebagai sebuah sistem
komunikasi. Jadi sistem komunikasi itu adalah kumpulan komponen prosedur unsur-unsur
yang ada di dalam peristiwa komunikasi yang terkait satu sama lain yang menentukan berjalan
atau tidaknya Komunikasi itu sehingga dapat mencapai tujuan sebagaimana yang kita harapkan
Sebagai seorang mahasiwa jurusan Ilmu Komunikasi 9 level komunikasi yang perlu diketahui
dan dipelajari sebab ini termasuk ke dalam objek formal komunikasi.
Dikehidupan ini kita tidak pernah lepas dari komunikasi mulai dari kita bangun hingga kita
tidur Kembali kita selalu berhubungan dengan komunikasi.
Dalam gambaran piramida komunikasi ada 9 level tingkatan komunikasi dimana komunikasi
intrapersonal menjadi dasar dan komunikasi global menjadi puncak.