1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

37

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN


MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR

Ambar Indriastuti1, Sutaryadi2, Susantiningrum3


1,2,3
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: ambar.indriastuti@yahoo.com

Abstract: The purpose of this research is to analyze: (1) whether or


not there are the effect of student learning readiness on learning
achievement of Melakukan Prosedur Adminitrasi (MPA) course of
Administrasi Perkantoran Grade X of SMK Negeri 1 Sukoharjo in
Academic Year 2015/2016. (2) whether or not there are the effect of
teacher’s teaching skill on learning achievement of Melakukan
Prosedur Adminitrasi (MPA) course of Administrasi Perkantoran
Grade X of SMK Negeri 1 Sukoharjo in Academic Year 2015/2016.
(3) whether or not there are the simultaneusly effect of student
learning readiness and teacher’s teaching skill on learning
achievement of Melakukan Prosedur Adminitrasi (MPA) course of
Administrasi Perkantoran Grade X of SMK Negeri 1 Sukoharjo in
Academic Year 2015/2016. The research method were used
descriptive quantitative. The population of the research is all of the
students as many as 108 students. The samples were taken by
proportional random sampling technique consists of 85 students.
Methods of data collection were using interview, observation,
questionnaire and documentation. The data were analyzed by the
multiple linier regression and before that were take prerequisite test of
normaly, linearity, and multikolinearity test. The result of this research
are follows: (1) there is significant effect of student learning readiness
on learning achievement as indicated by the value of rcount = 0,589 >
rtable = 0,213 at significance level of 5%. (2) there is significant effect
of teacher’s teaching skill on learning achievement as indicated by the
value of rcount = 0,539 > rtable = 0,213 at significance level of 5%. (3)
there is simultaneously significant effect of student learning readiness
and teacher’s teaching skill on learning achievement as indicated by
the value of Fcount = 27,785 > rtable = 3,11 at significance level of 5%.
In addition, the other finding of the research is Ŷ = 2,007 + 0,821 X 1 +
0,312 X2. Student learning readiness and teacher’s teaching skill gives
contribution of 40,4% on learning achievement.
Keywords: Student learning readiness, teacher’s teaching skill,
learning achievement.

JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN


Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
38

I. PENDAHULUAN proses pembelajaran merupakan


Latar Belakang Masalah aktivitas yang paling penting
Pendidikan merupakan karena pada proses inilah tujuan
salah satu sarana untuk pendidikan dapat dicapai melalui
memajukan dan meningkatkan perubahan tingkah laku siswa.
kualitas sumber daya manusia Proses pembelajaran dikatakan
sehingga pendidikan merupakan berhasil atau tidak secara umum
faktor penting yang harus dapat dilihat dari dua segi, yakni
diperhatikan dalam rangka kriteria ditinjau dari sudut proses
pembangunan suatu bangsa. pembelajaran dan hasil atau
Pendidikan yang dikelola produk belajar yang dicapai
dengan baik, tertib, efektif dan siswa. Terkait dengan hal
efisien akan mempercepat bagi tersebut, guru dan siswa selalu
penciptaan kesejahteraan umum mengharapkan hasil belajar yang
sesuai dengan tujuan nasional baik.
yang diamanatkan pada Dalam rangka mencapai
pembukaan UUD I945 alenia ke- hasil belajar yang baik, siswa dan
IV. Menyadari pentingnya guru hendaknya mengetahui
pendidikan, pemerintah bersama- bagaimana cara untuk
sama masyarakat telah dan terus memperoleh hasil belajar yang
berupaya untuk meningkatkan optimal dan faktor-faktor yang
kualitas pendidikan melalui mempengaruhi tercapainya hasil
perbaikan kurikulum dan belajar. Secara umum, faktor-
evaluasi, perbaikan sarana dan faktor tersebut digolongkan
prasarana pendidikan, menjadi dua yaitu faktor internal
pengembangan dan pengadaan dan faktor eksternal. Faktor
materi pelajaran, serta pendidikan internal adalah faktor yang ada
dan pelatihan bagi guru dan dalam individu yang sedang
tenaga pendidikan lainnya. belajar seperti intelegensi,
Dalam keseluruhan upaya perhatian, minat, bakat, motif,
pencapaian tujuan pendidikan, kematangan dan kesiapan.
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
39

Sedangkan faktor eksternal yang akan diajarkan maupun


adalah faktor yang berasal dari yang sudah diajarkan oleh guru.
luar individu seperti lingkungan Kondisi siswa yang sehat,
belajar yang meliputi faktor bersemangat dan tidak loyo akan
keluarga, faktor sekolah dan lebih mudah untuk menerima
faktor masyarakat. pelajaran dari guru. Kondisi
Dalam keberhasilan proses siswa yang sehat akan
belajar yang menjadi titik berat mendorong siswa untuk tetap
adalah siswa yang berinteraksi fokus dan memperhatikan
dengan pengalaman belajarnya. penjelasan yang disampaikan
Belajar mengakibatkan terjadinya oleh guru. Motivasi dan
perubahan pada diri orang yang kebutuhan siswa untuk belajar
belajar. Perubahan tersebut juga dapat mendorong dan
bersifat integral, artinya mempengaruhi kondisi siap
perubahan dalam aspek kognitif, belajar pada siswa.
afektif dan psikomotor. Menurut Kesiapan belajar perlu
teori, karakteristik kognitif siswa diperhatikan dalam proses
dapat dipengaruhi oleh kesiapan belajar, karena proses belajar
belajar. Kesiapan atau readiness yang disertai dengan adanya
adalah kesediaan untuk memberi kesiapan akan memudahkan
respon atau bereaksi. Kondisi siswa untuk menerima dan
siswa yang siap menerima memahami materi yang
pelajaran dari guru, akan disampaikan oleh guru serta
berusaha merespon pertanyaan- dapat mendorong siswa untuk
pertanyaan yang telah diberikan memberikan respon yang positif
oleh guru. dimana keadaan tersebut akan
Agar siswa mampu mempengaruhi hasil belajar yang
memberi jawaban yang benar diperoleh.
tentunya siswa harus mempunyai Faktor lain yang
pengetahuan dengan cara mempengaruhi hasil belajar
membaca dan mempelajari materi adalah faktor eksternal
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
40

diantaranya yaitu keterampilan sehingga siswa lebih fokus untuk


mengajar guru. Guru sebagai mengikuti pembelajaran dan
salah satu unsur dalam proses mempengaruhi hasil belajar yang
pembelajaran memiliki multi dicapai siswa.
peran. Artinya guru memiliki Maka dari itu, untuk
tugas dan tanggung jawab yang mencapai hasil belajar siswa
kompleks terhadap pencapaian yang optimal guru harus
tujuan pembelajaran. Guru merancang suatu metode
dituntut untuk menguasai ilmu pembelajaran yang
yang diajarkan dan memiliki menyenangkan karena belajar
seperangkat pengetahuan dan yang menyenangkan tidak ada
keterampilan teknis mengajar. lagi batasan dalam diri siswa.
Keterampilan dasar mengajar Kecerdasan siswa dapat
atau (teaching skill) merupakan berkembang sehingga
kemampuan yang bersifat khusus kompetensi meningkat yang
(most spesific instructional tercermin dari meningkatnya
behaviours) yang harus dimiliki hasil belajar siswa.
guru agar dapat melaksanakan Berdasarkan studi awal di
tugas mengajar secara efektif. SMK Negeri 1 Sukoharjo,
Keterampilan guru dalam peneliti melihat kecenderungan
menyampaikan pelajaran dapat bahwa dalam proses kegiatan
mempengaruhi tingkat belajar mengajar siswa tidak
pemahaman siswa terhadap memiliki buku diktat sebagai
pelajaran tersebut, dan pada acuan untuk belajar baik di kelas
akhirnya akan mempengaruhi maupun di rumah. Menurut
hasil belajar siswa. Selain itu, penjelasan guru masih terdapat
kemampuan guru untuk memilih beberapa siswa yang tidak
keterampilan mengajar dan mengerjakan PR dan terlambat
mengelola kelas akan saat mengumpulkan tugas yang
mengurangi kebosanan siswa saat diberikan.
mengikuti proses pembelajaran
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
41

Bersumber dari Melakukan Prosedur


pengamatan langsung di dalam Administrasi (MPA).
kelas yang dilakukan peneliti, Berkaitan dengan
dalam mengikuti pelajaran ada keberhasilan kegiatan belajar
beberapa siswa yang tidak mengajar, diketahui bahwa hasil
memperhatikan penjelasan guru, belajar siswa kelas X
kurang bersemangat dan terlihat Administrasi Perkantoran SMK
bosan serta ada beberapa siswa Negeri 1 Sukoharjo yang dilihat
yang mengantuk. Masih ada dari nilai Ulangan Akhir
beberapa siswa yang tidak Semester (UAS) semester gasal
mencatat materi yang dalam mata pelajaran MPA
disampaikan guru, adapula siswa sebagian besar siswa nilainya
yang mengobrol dan bercanda masih di bawah Kriteria
dengan temannya. Ketika guru Ketuntasan Minimal (KKM)
memberikan pertanyaan, hanya yaitu sebesar 7,5.
siswa tertentu saja yang
memberikan respon atau Kajian Teori
memberikan jawaban. 1) Kesiapan Belajar Siswa
Dalam melaksanakan Setiap individu selalu
proses pembelajaran, guru masih mengalami proses belajar
menggunakan metode ceramah dalam kehidupannya, dengan
dan kurang optimal dalam belajar akan memungkinkan
penggunaan media pembelajaran individu untuk mengalami
sehingga proses belajar mengajar perubahan dalam dirinya.
bersifat monoton. Proses Perubahan ini dapat berupa
interaksi belajar cenderung hanya penguasaan suatu kecakapan
satu arah dan guru kurang tertentu, perubahan sikap
memperhatikan keaktifan siswa serta memiliki ilmu
sehingga siswa kurang antusias pengetahuan yang berbeda
untuk mengikuti pelajaran dari sebelum melakukan
proses belajar.
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
42

Dalam proses belajar bahwa kesiapan belajar siswa


mengajar, kesiapan individu adalah suatu kondisi pada
sebagai seorang siswa akan diri siswa yang berkaitan
menentukan kualitas dan dengan kondisi fisik,
hasil belajarnya. Menurut psikologis dan kebutuhan
Slameto (2013:113) materiil untuk belajar
“Kesiapan adalah sehingga membuatnya siap
keseluruhan kondisi memberi respon selama
seseorang yang membuatnya mengikuti kegiatan belajar
siap untuk memberi respons mengajar untuk mencapai
atau jawaban di dalam cara tujuan pembelajaran tertentu.
tertentu terhadap suatu
situasi”. Sedangkan Hamalik 2) Keterampilan Mengajar
(2011:41), “Kesiapan adalah Guru
keadaan kapasitas yang ada Proses pembelajaran
pada diri siswa dalam merupakan proses interaksi
hubungan dengan tujuan edukatif antara guru dengan
pengajaran tertentu”. siswa untuk mencapai tujuan
Sementara itu, menurut pengajaran. Keterampilan
Djamarah (2008:39) mengajar mutlak harus
“Kesiapan belajar jangan dimiliki atau dikuasai oleh
hanya diterjemahkan siap guru karena mengajar bukan
dalam arti fisik. Tetapi hanya proses menyampaikan
artikanlah dalam arti psikis pengetahuan melainkan
(kejiwaan) dan materiil. penanaman sikap dan nilai
Kesiapan untuk belajar pada diri siswa yang sedang
merupakan kondisi diri yang belajar.
telah dipersiapkan untuk Menurut Glickman
melakukan suatu kegiatan”. dalam Salirawati (2011),
Selanjutnya dapat “Keterampilan dasar
diambil suatu pengertian mengajar (teaching skill)
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
43

merupakan kemampuan atau kemampuan atau kecakapan


keterampilan yang bersifat guru dalam mengelola
khusus (most spesific pembelajaran dengan
instructional behaviours) menerapkan berbagai variasi
yang harus dimiliki guru metode mengajar guna
agar dapat melaksanakan menciptakan proses
tugas mengajar secara pembelajaran yang efektif.
efektif, efisien dan 3) Hasil Belajar
profesional. Sementara itu, Dalam keberhasilan
menurut Suryono dan proses pembelajaran secara
Hariyanto (2014:212), umum dapat dilihat dari dua
“Keterampilan dasar yang segi, yakni kriteria ditinjau
harus dimiliki seorang yang dari sudut proses
mengajar pada hakikatnya pembelajaran itu sendiri dan
terkait tentang sejauh mana kriteria yang ditinjau dari
kemampuan para guru dalam sudut hasil belajar yang
menerapkan berbagai variasi dicapai siswa. Menurut
metode mengajar. Hal ini Sudjana (2009:22), “Hasil
senada dengan pendapat belajar adalah kemampuan-
Majid (2013:232), kemampuan yang dimiliki
“Keterampilan mengajar siswa setelah ia menerima
merupakan kemampuan guru pengalaman belajarnya”.
dalam pengelolaan Sedangkan menurut
pembelajaran dengan Purwanto (2013:48), “Hasil
menerapkan variasi metode belajar merupakan hasil
mengajar untuk memperoleh perubahan perilaku siswa
hasil yang maksimal”. akibat belajar yang meliputi
Mengacu dari berbagai domain kognitif, afektif dan
pendapat diatas, yang psikomotor”. Dari pengertian
dimaksud keterampilan diatas dapat diambil suatu
mengajar guru adalah makna bahwa hasil belajar
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
44

adalah perubahan perilaku Metode pengumpulan data


dan kemampuan yang menggunakan wawancara,
dimiliki siswa setelah observasi, angket dan
mengalami proses belajar dokumentasi. Data tersebut
yang mencakup aspek dianalisis menggunakan teknik
kognitif, afektif dan analisis regresi linier ganda.
psikomotor yang dinyatakan Analisis data dilakukan dengan
dengan nilai sesuai tujuan menggunakan program SPSS
pembelajaran. release 20. Adapun langkah-
langkah analisis data dalam
II. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah sebagai
Penelitian ini menggunakan berikut:
metode penelitian deskriptif 1. Menyusun tabulasi data,
kuantitatif. Populasi adalah yaitu data yang telah
seluruh siswa kelas X diperoleh kemudian disusun
Administrasi Perkantoran SMK kedalam tabel–tabel untuk
Negeri 1 Sukoharjo Tahun memudahkan dalam
Ajaran 2015/2016 sebanyak 108 penghitungan.
siswa. Sampel diambil dengan 2. Uji Persyaratan Analisis
teknik proportional random a. Uji Normalitas
sampling yaitu pengambilan Uji normalitas
sampel dengan jalan menetapkan dimaksudkan untuk
besarnya sampel yang diambil mengetahui apakah data
dari masing-masing kelompok tersebut terdistribusi
secara proporsional. Penetapan normal atau tidak. Uji
jumlah sampel berdasarkan normalitas dalam
pendapat dari Sujarweni dan penelitian ini
Endrayanto (2012:17) dengan menggunakan metode
menggunakan rumus Slovin. Oleh One Sample
karena itu, sampel dalam Kolmogorov Smirnov
penelitian ini sebanyak 85 siswa. dengan taraf signifikansi
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
45

0,05. Data berdistribusi signifikan antara


normal apabila variabel bebas dalam
signifikansi lebih besar suatu model regresi
dari 0,05 (Dwi Priyatno, linier berganda. Model
2014). regresi yang baik
b. Uji Linieritas seharusnya tidak
Uji linieritas digunakan terdapat korelasi
untuk melihat apakah diantara variabel-
variabel bebas dan variabel bebas. . Godzali
variabel terikat memiliki dalam Priyatno
hubungan yang linier (2014:103) menyatakan
atau tidak Uji linieritas bahwa jika VIF
dalam penelitian ini (Variance Inflation
menggunakan metode Factor) kurang dari 10
Compare Mean, dengan dan Tolerance lebih dari
signifikansi 0,05. Dua 0,1 maka dinyatakan
variabel dikatakan data tersebut tidak
memiliki hubungan yang terjadi multikolinearitas.
linier bila hasil 3. Uji Hipotesis
pengujian kurang a. Uji Hipotesis I dan II
linearity dari 0,05 dan Analisis yang digunakan
deviation from linierity dalam hipotesis pertama
lebih dari 0,05 (Priyatno, dan kedua untuk
2014). Klik “test for mengetahui koefisien
linearity”, Klik korelasi sederhana
Continue, lalu Klik OK antara variabel X1
c. Uji multikolinieritas dengan Y dan X2 dengan
Uji multikolinieritas Y menggunakan analisis
memiliki tujuan untuk korelasi product moment
melihat ada tidaknya pearson. Sedangkan
hubungan yang untuk mengetahui nilai
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
46

signifikasi menggunakan c. Mencari Sumbangan


uji statistik t. Relatif dan Efektif X1
b. Uji Hipotesis III dan X2 Terhadap Y
Uji hipotesis III 1. Sumbangan relatif
digunakan untuk (SR) bertujuan
mengetahui apakah untuk mengetahui
kedua variabel bebas seberapa besar
yaitu X1 dan X2 secara sumbangan
bersama-sama prediktor X1 dan X2
mempunyai pengaruh terhadap Y secara
terhadap variabel terikat bersama
(Y), dan untuk mencari membentuk 100%
persamaan regresi linier dengan rumus:
ganda. Pengujian X1: SR % =
dilakukan dengan Uji F 100%
dengan kriteria
X2: SR % =
pengujian Fhitung > Ftabel
100%
maka kedua variabel
bebas secara bersama- (Hadi, 2001:45)

sama berpengaruh 2. Sumbangan efektif

terhadap variabel terikat (SE) untuk

(Dwi Priyatno, 2014). mengetahui

Persamaan regresi linier sumbangan murni

ganda diperoleh dengan yang diberikan

melihat output masing-masing

coefficients. Persamaan variabel lain tidak

regresi linier ganda diajukan dalam

adalah Ŷ= + penelitian, dengan


menggunakan
+ .
rumus:

JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN


Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
47

SE % X1 = sebesar 0,776 tersebut lebih


2
SR % X1.R besar dari 0,05 (0,776 >
SE % X2 = 0,05) sehingga dapat
SR % X2.R2 dikatakan bahwa kedua
variabel memiliki hubungan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN yang linier.
Persyaratan Analisis b. Linieritas antara variabel
1. Uji Normalitas keterampilan mengajar guru
Berdasarkan output hasil terhadap hasil belajar,
perhitungan SPSS, diketahui bahwa signifikansi
menunjukkan bahwa variabel linearity sebesar 0,000
kesiapan belajar siswa (X1) kurang dari 0,05 (0,000 <
memiliki nilai signifikasi 0,05) dan deviation from
sebesar 0,775. Keterampilan linearity sebesar 0,962. Nilai
mengajar guru (X2) sebesar deviation from linearity
0,606 dan hasil belajar (Y) sebesar 0,776 tersebut lebih
sebesar 0,813. Nilai besar dari 0,05 (0,962 >
signifikansi ketiga variabel 0,05) sehingga dapat
tersebut > 0,05 maka dikatakan bahwa kedua
dinyatakan bahwa variabel variabel memiliki hubungan
dalam penelitian ini yang linier.
berdistribusi normal. 3. Uji Multikolinieritas
2. Uji Linieritas Hasil uji multikolinieritas
a. Linieritas variabel kesiapan menunjukkan nilai tolerance
belajar siswa terhadap hasil variabel kesiapan belajar siswa
belajar, menunjukkan bahwa sebesar 0,655 dan variabel
signifikansi linearity sebesar keterampilan mengajar guru
0,000 kurang dari 0,05 sebesar 0,655. Kedua variabel
(0,000 < 0,05) dan deviation tersebut memiliki nilai
from linearity sebesar 0,776. tolerance yang lebih dari 0,1.
Nilai deviation from linearity Sedangkan nilai VIF pada
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
48

variabel kesiapan belajar siswa Sehingga dapat disimpulkan


sebesar 1,527 dan variabel terdapat pengaruh yang
keterampilan mengajar guru signifikan antara kesiapan
sebesar 1,527. Kedua variabel belajar siswa dengan hasil
bebas tersebut memiliki nilai belajar.
VIF kurang dari 10. Maka Hasil penelitian ini sesuai
dapat diambil pengertian dengan pendapat Slameto
bahwa kedua variabel bebas (2013:59) yang menyatakan
tidak terjadi multikolinieritas. bahwa, “Kesiapan perlu
diperhatikan dalam proses
Pengujian Hipotesis belajar karena jika siswa
1. Uji Hipotesis I dan II belajar dan padanya sudah
Uji Hipotesis I ada kesiapan, maka hasil
Dari hasil pengujian belajarnya akan lebih baik”.
koefisien korelasi sederhana
diperoleh nilai rhitung antara Uji Hipotesis II
variabel kesiapan belajar Dari hasil pengujian
siswa dan hasil belajar koefisien korelasi
adalah 0,589 dengan sederhana diperoleh nilai
signifikansi 0,000. rhitung antara variabel
Sedangkan rtabel untuk N = keterampilan mengajar
85 adalah 0,213. Apabila guru dan hasil belajar
dibandingkan maka di dapat adalah 0,539 dengan
rhitung > rtabel, yaitu 0,589 > signifikansi 0,000.
0,213. Sedangkan hasil uji t Sedangkan rtabel untuk N =
diperoleh thitung sebesar 85 adalah 0,213. Apabila
3,946. Setelah dibandingkan maka di
dikonsultasikan dengan t dapat rhitung > rtabel, yaitu
tabel untuk signifikansi 0,05 0,539 > 0,213. Dari hasil
diperoleh hasil thitung > ttabel uji t diperoleh thitung sebesar
yaitu 3,946 > 1,989. 2,801. Setelah
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
49

dikonsultasikan dengan keterampilan mengajar guru


ttabel diperoleh hasil thitung > terhadap hasil belajar adalah
ttabel yaitu 2,801 > 1,989. 27,785 dengan signifikansi
Oleh karena itu, dapat 0,000. Sedangkan nilai Ftabel
disimpulkan terdapat adalah 3,11, apabila Fhitung
pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan Ftabel
antara keterampilan maka nilai Fhitung > Ftabel
mengajar guru dengan hasil atau 27,785 > 3,11. Maka
belajar. dapat disimpulkan bahwa
Hal ini sesuai dengan hasil terdapat pengaruh yang
penelitian Adediwura dan signifikan secara bersama-
Bada Tayo (2013) yang sama antara kesiapan
menemukan bahwa belajar siswa dan
keterampilan mengajar keterampilan mengajar guru
yang digunakan oleh guru terhadap hasil belajar.
berpengaruh secara Sedangkan hasil persamaan
signifikan terhadap regresi dapat dijelaskan
efektivitas pembelajaran lebih lanjut sebagai berikut:
dan pencapaian hasil a. Konstanta sebesar 2,007
belajar siswa. artinya jika kesiapan
2. Uji Hipotesis III belajar siswa (X1) dan
Berdasarkan perhitungan keterampilan mengajar
diperoleh persamaan regresi guru (X2) bernilai nol (0),
linier ganda yaitu sebagai maka hasil belajar (Y)
berikut: memiliki nilai 2,007
Ŷ = 2,007 + 0,821 X1 + satuan.
0,312 X2 b. Nilai koefisien regresi
Selanjutnya hasil uji F dapat variabel kesiapan belajar
diketahui bahwa nilai Fhitung siswa (b1) bernilai positif,
antara variabel kesiapan yaitu 0,821 artinya setiap
belajar siswa dan terjadi peningkatan atau
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
50

penurunan kesiapan kontribusi terhadap hasil


belajar siswa (X1) sebesar belajar siswa sebesar 40,4%
1 satuan, maka akan Sedangkan sisanya (100% -
diikuti dengan 40,4% = 59,6%) sebesar
peningkatan atau 59,6% dijelaskan oleh
penurunan hasil belajar variabel lain yang tidak
(Y) sebesar 0,821 dengan termasuk dalam penelitian
asumsi variabel bebas ini.
yang lainnya tetap. 3. Sumbangan Relatif dan
c. Nilai koefisien regresi Efektif
variabel keterampilan Perhitungan sumbangan
mengajar guru (b2) relatif dan efektif adalah
bernilai positif, yaitu sebagai berikut:
0,312 artinya setiap a. Sumbangan relatif X1
terjadi peningkatan atau terhadap Y sebesar
penurunan keterampilan 60,63%.
mengajar guru (X2) b. Sumbangan relatif X2
sebesar 1 satuan, maka terhadap Y sebesar
akan diikuti dengan 39,37%.
peningkatan atau c. Sumbangan efektif X1
penurunan hasil belajar terhadap Y sebesar
(Y) sebesar 0,312 dengan 24,50%.
asumsi variabel bebas d. Sumbangan efektif X2
yang lainnya tetap. terhadap Y sebesar
Dari output Model 15,90%.
Summary diketahui nilai R
square yaitu 0,404. Hal ini IV. KESIMPULAN
berarti kesiapan belajar Berdasarkan hasil
siswa dan keterampilan pengujian hipotesis dan analisis
mengajar guru secara data yang dilakukan, kesimpulan
bersama-sama memberikan
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
51

yang dapat diambil dalam Administrasi Perkantoran


penelitian ini adalah: SMK Negeri 1 Sukoharjo
1. Ada pengaruh yang tahun ajaran 2015/2016.
signifikan antara kesiapan Dari hasil persamaan garis
belajar siswa terhadap hasil regresi linear diperoleh:
belajar mata pelajaran Ŷ = 2,007 + 0,821 X1 +
Melakukan Prosedur 0,312 X2
Administrasi (MPA) siswa Konstanta sebesar 2,007
kelas X Administrasi artinya jika kesiapan
Perkantoran SMK Negeri 1 belajar siswa dan
Sukoharjo tahun ajaran keterampilan mengajar
2015/2016. guru bernilai nol (0), maka
2. Ada pengaruh yang hasil belajar siswa memiliki
signifikan antara nilai 2,007 satuan. Dan
keterampilan mengajar setiap terjadi peningkatan
guru terhadap hasil belajar atau penurunan 1 satuan
mata pelajaran Melakukan kesiapan belajar siswa (X1)
Prosedur Administrasi maka akan meningkatkan
(MPA) siswa kelas X atau menurunkan hasil
Administrasi Perkantoran belajar siswa (Y) sebesar
SMK Negeri 1 Sukoharjo 0,821. Demikian halnya
tahun ajaran 2015/2016. setiap terjadi peningkatan
3. Ada pengaruh yang atau penurunan 1 satuan
signifikan antara kesiapan keterampilan mengajar
belajar siswa dan guru maka akan
keterampilan mengajar meningkatkan atau
guru secara bersama-sama menurunkan hasil belajar
terhadap hasil belajar mata siswa (Y) sebesar 0,312.
pelajaran Melakukan Besarnya kontribusi
Prosedur Administrasi kesiapan belajar siswa dan
(MPA) siswa kelas X keterampilan mengajar
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
52

guru terhadap hasil belajar Kirmizi, Ozkan. (2015). The


Influence of Learner
mata pelajaran MPA siswa
Readiness on Student
kelas X Administrasi Satisfaction And Academic
Achievement in an Online
Perkantoran SMK Negeri 1
Program at Higher
Sukoharjo tahun ajaran Education. The Turkish
Online Journal of
2015/2016 sebesar 40,4%,
Educational Technology
sedangkan sisanya sebesar Priyatno, Duwi. (2014). SPSS:
59,6% dipengaruhi oleh Pengolahan Data
Terpraktis. Yogyakarta:
variabel lain. Andi Offset.
Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil
V. DAFTAR PUSTAKA Belajar. Yogyakarta:
Adediwura dan Bada Tayo. Pustaka Pelajar
(2013). Perception of
Teachers’ Knowledge, Salirawati, Das. (2011). Teori
Attitude and Teaching Micro Teaching.
Skills as Predictor of Yogyakarta. Diperoleh
Academic Performance In pada 20 Februari 2016, dari
Nigerian Secondary http://staff.uny.ac.id
Schools. Educational Slameto. (2013). Belajar dan
Academic Journals. Faktor-Faktor yang
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Mempengaruhi. Jakarta:
Rahasia Sukses Belajar. Rineka Cipta.
Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2014). Penilaian
Hamalik, Oemar. (2011). Hasil Proses Belajar
Perencanaan Pengajaran Mengajar. Bandung:
Berdasarkan Pendekatan Remaja Rosdakarya
Sistem. Jakarta: Bumi Sugiyono. (2010). Metode
Aksara. Penelitian Pendidikan
Iman, dkk. (2013). Korelasi (Pendekatan Kuantitatif,
Kesiapan Belajar Siswa Kualitatif dan R&D).
dan Pengelolaan Bandung: Alfabeta.
Laboratorium terhadap Suyono dan Hariyanto. (2014).
Prestasi Belajar Siswa Belajar dan Pembelajaran.
Pada Mata Pelajaran TIK Bandung: Remaja
di SMA Negeri Se-Kota Rosdakarya.
Praya Tahun Ajaran
2012/2013. Sujarweni, Wiratna dan Poly
Endrayanto. (2012).
Majid, Abdul. (2013). Strategi Statistika Untuk Penelitian.
Pembelajaran. Bandung: Yogyakarta:Graha Ilmu.
Remaja Rosdakarya.
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap

You might also like