This document discusses factors that influence student learning achievement, specifically student learning readiness and teacher teaching skills. It analyzes whether student learning readiness and teacher teaching skills individually or jointly influence student learning achievement in an administrative procedures course. The study found that (1) student learning readiness significantly influences learning achievement, (2) teacher teaching skills significantly influence learning achievement, and (3) student learning readiness and teacher teaching skills together significantly influence learning achievement. Having students ready to learn and teachers with strong teaching skills can optimize student learning outcomes.
Classroom-Ready Resources for Student-Centered Learning: Basic Teaching Strategies for Fostering Student Ownership, Agency, and Engagement in K–6 Classrooms
This document discusses factors that influence student learning achievement, specifically student learning readiness and teacher teaching skills. It analyzes whether student learning readiness and teacher teaching skills individually or jointly influence student learning achievement in an administrative procedures course. The study found that (1) student learning readiness significantly influences learning achievement, (2) teacher teaching skills significantly influence learning achievement, and (3) student learning readiness and teacher teaching skills together significantly influence learning achievement. Having students ready to learn and teachers with strong teaching skills can optimize student learning outcomes.
This document discusses factors that influence student learning achievement, specifically student learning readiness and teacher teaching skills. It analyzes whether student learning readiness and teacher teaching skills individually or jointly influence student learning achievement in an administrative procedures course. The study found that (1) student learning readiness significantly influences learning achievement, (2) teacher teaching skills significantly influence learning achievement, and (3) student learning readiness and teacher teaching skills together significantly influence learning achievement. Having students ready to learn and teachers with strong teaching skills can optimize student learning outcomes.
This document discusses factors that influence student learning achievement, specifically student learning readiness and teacher teaching skills. It analyzes whether student learning readiness and teacher teaching skills individually or jointly influence student learning achievement in an administrative procedures course. The study found that (1) student learning readiness significantly influences learning achievement, (2) teacher teaching skills significantly influence learning achievement, and (3) student learning readiness and teacher teaching skills together significantly influence learning achievement. Having students ready to learn and teachers with strong teaching skills can optimize student learning outcomes.
1,2,3 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: ambar.indriastuti@yahoo.com
Abstract: The purpose of this research is to analyze: (1) whether or
not there are the effect of student learning readiness on learning achievement of Melakukan Prosedur Adminitrasi (MPA) course of Administrasi Perkantoran Grade X of SMK Negeri 1 Sukoharjo in Academic Year 2015/2016. (2) whether or not there are the effect of teacher’s teaching skill on learning achievement of Melakukan Prosedur Adminitrasi (MPA) course of Administrasi Perkantoran Grade X of SMK Negeri 1 Sukoharjo in Academic Year 2015/2016. (3) whether or not there are the simultaneusly effect of student learning readiness and teacher’s teaching skill on learning achievement of Melakukan Prosedur Adminitrasi (MPA) course of Administrasi Perkantoran Grade X of SMK Negeri 1 Sukoharjo in Academic Year 2015/2016. The research method were used descriptive quantitative. The population of the research is all of the students as many as 108 students. The samples were taken by proportional random sampling technique consists of 85 students. Methods of data collection were using interview, observation, questionnaire and documentation. The data were analyzed by the multiple linier regression and before that were take prerequisite test of normaly, linearity, and multikolinearity test. The result of this research are follows: (1) there is significant effect of student learning readiness on learning achievement as indicated by the value of rcount = 0,589 > rtable = 0,213 at significance level of 5%. (2) there is significant effect of teacher’s teaching skill on learning achievement as indicated by the value of rcount = 0,539 > rtable = 0,213 at significance level of 5%. (3) there is simultaneously significant effect of student learning readiness and teacher’s teaching skill on learning achievement as indicated by the value of Fcount = 27,785 > rtable = 3,11 at significance level of 5%. In addition, the other finding of the research is Ŷ = 2,007 + 0,821 X 1 + 0,312 X2. Student learning readiness and teacher’s teaching skill gives contribution of 40,4% on learning achievement. Keywords: Student learning readiness, teacher’s teaching skill, learning achievement.
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 38
I. PENDAHULUAN proses pembelajaran merupakan
Latar Belakang Masalah aktivitas yang paling penting Pendidikan merupakan karena pada proses inilah tujuan salah satu sarana untuk pendidikan dapat dicapai melalui memajukan dan meningkatkan perubahan tingkah laku siswa. kualitas sumber daya manusia Proses pembelajaran dikatakan sehingga pendidikan merupakan berhasil atau tidak secara umum faktor penting yang harus dapat dilihat dari dua segi, yakni diperhatikan dalam rangka kriteria ditinjau dari sudut proses pembangunan suatu bangsa. pembelajaran dan hasil atau Pendidikan yang dikelola produk belajar yang dicapai dengan baik, tertib, efektif dan siswa. Terkait dengan hal efisien akan mempercepat bagi tersebut, guru dan siswa selalu penciptaan kesejahteraan umum mengharapkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan nasional baik. yang diamanatkan pada Dalam rangka mencapai pembukaan UUD I945 alenia ke- hasil belajar yang baik, siswa dan IV. Menyadari pentingnya guru hendaknya mengetahui pendidikan, pemerintah bersama- bagaimana cara untuk sama masyarakat telah dan terus memperoleh hasil belajar yang berupaya untuk meningkatkan optimal dan faktor-faktor yang kualitas pendidikan melalui mempengaruhi tercapainya hasil perbaikan kurikulum dan belajar. Secara umum, faktor- evaluasi, perbaikan sarana dan faktor tersebut digolongkan prasarana pendidikan, menjadi dua yaitu faktor internal pengembangan dan pengadaan dan faktor eksternal. Faktor materi pelajaran, serta pendidikan internal adalah faktor yang ada dan pelatihan bagi guru dan dalam individu yang sedang tenaga pendidikan lainnya. belajar seperti intelegensi, Dalam keseluruhan upaya perhatian, minat, bakat, motif, pencapaian tujuan pendidikan, kematangan dan kesiapan. JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 39
Sedangkan faktor eksternal yang akan diajarkan maupun
adalah faktor yang berasal dari yang sudah diajarkan oleh guru. luar individu seperti lingkungan Kondisi siswa yang sehat, belajar yang meliputi faktor bersemangat dan tidak loyo akan keluarga, faktor sekolah dan lebih mudah untuk menerima faktor masyarakat. pelajaran dari guru. Kondisi Dalam keberhasilan proses siswa yang sehat akan belajar yang menjadi titik berat mendorong siswa untuk tetap adalah siswa yang berinteraksi fokus dan memperhatikan dengan pengalaman belajarnya. penjelasan yang disampaikan Belajar mengakibatkan terjadinya oleh guru. Motivasi dan perubahan pada diri orang yang kebutuhan siswa untuk belajar belajar. Perubahan tersebut juga dapat mendorong dan bersifat integral, artinya mempengaruhi kondisi siap perubahan dalam aspek kognitif, belajar pada siswa. afektif dan psikomotor. Menurut Kesiapan belajar perlu teori, karakteristik kognitif siswa diperhatikan dalam proses dapat dipengaruhi oleh kesiapan belajar, karena proses belajar belajar. Kesiapan atau readiness yang disertai dengan adanya adalah kesediaan untuk memberi kesiapan akan memudahkan respon atau bereaksi. Kondisi siswa untuk menerima dan siswa yang siap menerima memahami materi yang pelajaran dari guru, akan disampaikan oleh guru serta berusaha merespon pertanyaan- dapat mendorong siswa untuk pertanyaan yang telah diberikan memberikan respon yang positif oleh guru. dimana keadaan tersebut akan Agar siswa mampu mempengaruhi hasil belajar yang memberi jawaban yang benar diperoleh. tentunya siswa harus mempunyai Faktor lain yang pengetahuan dengan cara mempengaruhi hasil belajar membaca dan mempelajari materi adalah faktor eksternal JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 40
diantaranya yaitu keterampilan sehingga siswa lebih fokus untuk
mengajar guru. Guru sebagai mengikuti pembelajaran dan salah satu unsur dalam proses mempengaruhi hasil belajar yang pembelajaran memiliki multi dicapai siswa. peran. Artinya guru memiliki Maka dari itu, untuk tugas dan tanggung jawab yang mencapai hasil belajar siswa kompleks terhadap pencapaian yang optimal guru harus tujuan pembelajaran. Guru merancang suatu metode dituntut untuk menguasai ilmu pembelajaran yang yang diajarkan dan memiliki menyenangkan karena belajar seperangkat pengetahuan dan yang menyenangkan tidak ada keterampilan teknis mengajar. lagi batasan dalam diri siswa. Keterampilan dasar mengajar Kecerdasan siswa dapat atau (teaching skill) merupakan berkembang sehingga kemampuan yang bersifat khusus kompetensi meningkat yang (most spesific instructional tercermin dari meningkatnya behaviours) yang harus dimiliki hasil belajar siswa. guru agar dapat melaksanakan Berdasarkan studi awal di tugas mengajar secara efektif. SMK Negeri 1 Sukoharjo, Keterampilan guru dalam peneliti melihat kecenderungan menyampaikan pelajaran dapat bahwa dalam proses kegiatan mempengaruhi tingkat belajar mengajar siswa tidak pemahaman siswa terhadap memiliki buku diktat sebagai pelajaran tersebut, dan pada acuan untuk belajar baik di kelas akhirnya akan mempengaruhi maupun di rumah. Menurut hasil belajar siswa. Selain itu, penjelasan guru masih terdapat kemampuan guru untuk memilih beberapa siswa yang tidak keterampilan mengajar dan mengerjakan PR dan terlambat mengelola kelas akan saat mengumpulkan tugas yang mengurangi kebosanan siswa saat diberikan. mengikuti proses pembelajaran JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 41
Bersumber dari Melakukan Prosedur
pengamatan langsung di dalam Administrasi (MPA). kelas yang dilakukan peneliti, Berkaitan dengan dalam mengikuti pelajaran ada keberhasilan kegiatan belajar beberapa siswa yang tidak mengajar, diketahui bahwa hasil memperhatikan penjelasan guru, belajar siswa kelas X kurang bersemangat dan terlihat Administrasi Perkantoran SMK bosan serta ada beberapa siswa Negeri 1 Sukoharjo yang dilihat yang mengantuk. Masih ada dari nilai Ulangan Akhir beberapa siswa yang tidak Semester (UAS) semester gasal mencatat materi yang dalam mata pelajaran MPA disampaikan guru, adapula siswa sebagian besar siswa nilainya yang mengobrol dan bercanda masih di bawah Kriteria dengan temannya. Ketika guru Ketuntasan Minimal (KKM) memberikan pertanyaan, hanya yaitu sebesar 7,5. siswa tertentu saja yang memberikan respon atau Kajian Teori memberikan jawaban. 1) Kesiapan Belajar Siswa Dalam melaksanakan Setiap individu selalu proses pembelajaran, guru masih mengalami proses belajar menggunakan metode ceramah dalam kehidupannya, dengan dan kurang optimal dalam belajar akan memungkinkan penggunaan media pembelajaran individu untuk mengalami sehingga proses belajar mengajar perubahan dalam dirinya. bersifat monoton. Proses Perubahan ini dapat berupa interaksi belajar cenderung hanya penguasaan suatu kecakapan satu arah dan guru kurang tertentu, perubahan sikap memperhatikan keaktifan siswa serta memiliki ilmu sehingga siswa kurang antusias pengetahuan yang berbeda untuk mengikuti pelajaran dari sebelum melakukan proses belajar. JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 42
Dalam proses belajar bahwa kesiapan belajar siswa
mengajar, kesiapan individu adalah suatu kondisi pada sebagai seorang siswa akan diri siswa yang berkaitan menentukan kualitas dan dengan kondisi fisik, hasil belajarnya. Menurut psikologis dan kebutuhan Slameto (2013:113) materiil untuk belajar “Kesiapan adalah sehingga membuatnya siap keseluruhan kondisi memberi respon selama seseorang yang membuatnya mengikuti kegiatan belajar siap untuk memberi respons mengajar untuk mencapai atau jawaban di dalam cara tujuan pembelajaran tertentu. tertentu terhadap suatu situasi”. Sedangkan Hamalik 2) Keterampilan Mengajar (2011:41), “Kesiapan adalah Guru keadaan kapasitas yang ada Proses pembelajaran pada diri siswa dalam merupakan proses interaksi hubungan dengan tujuan edukatif antara guru dengan pengajaran tertentu”. siswa untuk mencapai tujuan Sementara itu, menurut pengajaran. Keterampilan Djamarah (2008:39) mengajar mutlak harus “Kesiapan belajar jangan dimiliki atau dikuasai oleh hanya diterjemahkan siap guru karena mengajar bukan dalam arti fisik. Tetapi hanya proses menyampaikan artikanlah dalam arti psikis pengetahuan melainkan (kejiwaan) dan materiil. penanaman sikap dan nilai Kesiapan untuk belajar pada diri siswa yang sedang merupakan kondisi diri yang belajar. telah dipersiapkan untuk Menurut Glickman melakukan suatu kegiatan”. dalam Salirawati (2011), Selanjutnya dapat “Keterampilan dasar diambil suatu pengertian mengajar (teaching skill) JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 43
merupakan kemampuan atau kemampuan atau kecakapan
keterampilan yang bersifat guru dalam mengelola khusus (most spesific pembelajaran dengan instructional behaviours) menerapkan berbagai variasi yang harus dimiliki guru metode mengajar guna agar dapat melaksanakan menciptakan proses tugas mengajar secara pembelajaran yang efektif. efektif, efisien dan 3) Hasil Belajar profesional. Sementara itu, Dalam keberhasilan menurut Suryono dan proses pembelajaran secara Hariyanto (2014:212), umum dapat dilihat dari dua “Keterampilan dasar yang segi, yakni kriteria ditinjau harus dimiliki seorang yang dari sudut proses mengajar pada hakikatnya pembelajaran itu sendiri dan terkait tentang sejauh mana kriteria yang ditinjau dari kemampuan para guru dalam sudut hasil belajar yang menerapkan berbagai variasi dicapai siswa. Menurut metode mengajar. Hal ini Sudjana (2009:22), “Hasil senada dengan pendapat belajar adalah kemampuan- Majid (2013:232), kemampuan yang dimiliki “Keterampilan mengajar siswa setelah ia menerima merupakan kemampuan guru pengalaman belajarnya”. dalam pengelolaan Sedangkan menurut pembelajaran dengan Purwanto (2013:48), “Hasil menerapkan variasi metode belajar merupakan hasil mengajar untuk memperoleh perubahan perilaku siswa hasil yang maksimal”. akibat belajar yang meliputi Mengacu dari berbagai domain kognitif, afektif dan pendapat diatas, yang psikomotor”. Dari pengertian dimaksud keterampilan diatas dapat diambil suatu mengajar guru adalah makna bahwa hasil belajar JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 44
adalah perubahan perilaku Metode pengumpulan data
dan kemampuan yang menggunakan wawancara, dimiliki siswa setelah observasi, angket dan mengalami proses belajar dokumentasi. Data tersebut yang mencakup aspek dianalisis menggunakan teknik kognitif, afektif dan analisis regresi linier ganda. psikomotor yang dinyatakan Analisis data dilakukan dengan dengan nilai sesuai tujuan menggunakan program SPSS pembelajaran. release 20. Adapun langkah- langkah analisis data dalam II. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah sebagai Penelitian ini menggunakan berikut: metode penelitian deskriptif 1. Menyusun tabulasi data, kuantitatif. Populasi adalah yaitu data yang telah seluruh siswa kelas X diperoleh kemudian disusun Administrasi Perkantoran SMK kedalam tabel–tabel untuk Negeri 1 Sukoharjo Tahun memudahkan dalam Ajaran 2015/2016 sebanyak 108 penghitungan. siswa. Sampel diambil dengan 2. Uji Persyaratan Analisis teknik proportional random a. Uji Normalitas sampling yaitu pengambilan Uji normalitas sampel dengan jalan menetapkan dimaksudkan untuk besarnya sampel yang diambil mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok tersebut terdistribusi secara proporsional. Penetapan normal atau tidak. Uji jumlah sampel berdasarkan normalitas dalam pendapat dari Sujarweni dan penelitian ini Endrayanto (2012:17) dengan menggunakan metode menggunakan rumus Slovin. Oleh One Sample karena itu, sampel dalam Kolmogorov Smirnov penelitian ini sebanyak 85 siswa. dengan taraf signifikansi JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 45
0,05. Data berdistribusi signifikan antara
normal apabila variabel bebas dalam signifikansi lebih besar suatu model regresi dari 0,05 (Dwi Priyatno, linier berganda. Model 2014). regresi yang baik b. Uji Linieritas seharusnya tidak Uji linieritas digunakan terdapat korelasi untuk melihat apakah diantara variabel- variabel bebas dan variabel bebas. . Godzali variabel terikat memiliki dalam Priyatno hubungan yang linier (2014:103) menyatakan atau tidak Uji linieritas bahwa jika VIF dalam penelitian ini (Variance Inflation menggunakan metode Factor) kurang dari 10 Compare Mean, dengan dan Tolerance lebih dari signifikansi 0,05. Dua 0,1 maka dinyatakan variabel dikatakan data tersebut tidak memiliki hubungan yang terjadi multikolinearitas. linier bila hasil 3. Uji Hipotesis pengujian kurang a. Uji Hipotesis I dan II linearity dari 0,05 dan Analisis yang digunakan deviation from linierity dalam hipotesis pertama lebih dari 0,05 (Priyatno, dan kedua untuk 2014). Klik “test for mengetahui koefisien linearity”, Klik korelasi sederhana Continue, lalu Klik OK antara variabel X1 c. Uji multikolinieritas dengan Y dan X2 dengan Uji multikolinieritas Y menggunakan analisis memiliki tujuan untuk korelasi product moment melihat ada tidaknya pearson. Sedangkan hubungan yang untuk mengetahui nilai JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 46
signifikasi menggunakan c. Mencari Sumbangan
uji statistik t. Relatif dan Efektif X1 b. Uji Hipotesis III dan X2 Terhadap Y Uji hipotesis III 1. Sumbangan relatif digunakan untuk (SR) bertujuan mengetahui apakah untuk mengetahui kedua variabel bebas seberapa besar yaitu X1 dan X2 secara sumbangan bersama-sama prediktor X1 dan X2 mempunyai pengaruh terhadap Y secara terhadap variabel terikat bersama (Y), dan untuk mencari membentuk 100% persamaan regresi linier dengan rumus: ganda. Pengujian X1: SR % = dilakukan dengan Uji F 100% dengan kriteria X2: SR % = pengujian Fhitung > Ftabel 100% maka kedua variabel bebas secara bersama- (Hadi, 2001:45)
sama berpengaruh 2. Sumbangan efektif
terhadap variabel terikat (SE) untuk
(Dwi Priyatno, 2014). mengetahui
Persamaan regresi linier sumbangan murni
ganda diperoleh dengan yang diberikan
melihat output masing-masing
coefficients. Persamaan variabel lain tidak
regresi linier ganda diajukan dalam
adalah Ŷ= + penelitian, dengan
menggunakan + . rumus:
JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN
Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 47
SE % X1 = sebesar 0,776 tersebut lebih
2 SR % X1.R besar dari 0,05 (0,776 > SE % X2 = 0,05) sehingga dapat SR % X2.R2 dikatakan bahwa kedua variabel memiliki hubungan III. HASIL DAN PEMBAHASAN yang linier. Persyaratan Analisis b. Linieritas antara variabel 1. Uji Normalitas keterampilan mengajar guru Berdasarkan output hasil terhadap hasil belajar, perhitungan SPSS, diketahui bahwa signifikansi menunjukkan bahwa variabel linearity sebesar 0,000 kesiapan belajar siswa (X1) kurang dari 0,05 (0,000 < memiliki nilai signifikasi 0,05) dan deviation from sebesar 0,775. Keterampilan linearity sebesar 0,962. Nilai mengajar guru (X2) sebesar deviation from linearity 0,606 dan hasil belajar (Y) sebesar 0,776 tersebut lebih sebesar 0,813. Nilai besar dari 0,05 (0,962 > signifikansi ketiga variabel 0,05) sehingga dapat tersebut > 0,05 maka dikatakan bahwa kedua dinyatakan bahwa variabel variabel memiliki hubungan dalam penelitian ini yang linier. berdistribusi normal. 3. Uji Multikolinieritas 2. Uji Linieritas Hasil uji multikolinieritas a. Linieritas variabel kesiapan menunjukkan nilai tolerance belajar siswa terhadap hasil variabel kesiapan belajar siswa belajar, menunjukkan bahwa sebesar 0,655 dan variabel signifikansi linearity sebesar keterampilan mengajar guru 0,000 kurang dari 0,05 sebesar 0,655. Kedua variabel (0,000 < 0,05) dan deviation tersebut memiliki nilai from linearity sebesar 0,776. tolerance yang lebih dari 0,1. Nilai deviation from linearity Sedangkan nilai VIF pada JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 48
variabel kesiapan belajar siswa Sehingga dapat disimpulkan
sebesar 1,527 dan variabel terdapat pengaruh yang keterampilan mengajar guru signifikan antara kesiapan sebesar 1,527. Kedua variabel belajar siswa dengan hasil bebas tersebut memiliki nilai belajar. VIF kurang dari 10. Maka Hasil penelitian ini sesuai dapat diambil pengertian dengan pendapat Slameto bahwa kedua variabel bebas (2013:59) yang menyatakan tidak terjadi multikolinieritas. bahwa, “Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses Pengujian Hipotesis belajar karena jika siswa 1. Uji Hipotesis I dan II belajar dan padanya sudah Uji Hipotesis I ada kesiapan, maka hasil Dari hasil pengujian belajarnya akan lebih baik”. koefisien korelasi sederhana diperoleh nilai rhitung antara Uji Hipotesis II variabel kesiapan belajar Dari hasil pengujian siswa dan hasil belajar koefisien korelasi adalah 0,589 dengan sederhana diperoleh nilai signifikansi 0,000. rhitung antara variabel Sedangkan rtabel untuk N = keterampilan mengajar 85 adalah 0,213. Apabila guru dan hasil belajar dibandingkan maka di dapat adalah 0,539 dengan rhitung > rtabel, yaitu 0,589 > signifikansi 0,000. 0,213. Sedangkan hasil uji t Sedangkan rtabel untuk N = diperoleh thitung sebesar 85 adalah 0,213. Apabila 3,946. Setelah dibandingkan maka di dikonsultasikan dengan t dapat rhitung > rtabel, yaitu tabel untuk signifikansi 0,05 0,539 > 0,213. Dari hasil diperoleh hasil thitung > ttabel uji t diperoleh thitung sebesar yaitu 3,946 > 1,989. 2,801. Setelah JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 49
dikonsultasikan dengan keterampilan mengajar guru
ttabel diperoleh hasil thitung > terhadap hasil belajar adalah ttabel yaitu 2,801 > 1,989. 27,785 dengan signifikansi Oleh karena itu, dapat 0,000. Sedangkan nilai Ftabel disimpulkan terdapat adalah 3,11, apabila Fhitung pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan Ftabel antara keterampilan maka nilai Fhitung > Ftabel mengajar guru dengan hasil atau 27,785 > 3,11. Maka belajar. dapat disimpulkan bahwa Hal ini sesuai dengan hasil terdapat pengaruh yang penelitian Adediwura dan signifikan secara bersama- Bada Tayo (2013) yang sama antara kesiapan menemukan bahwa belajar siswa dan keterampilan mengajar keterampilan mengajar guru yang digunakan oleh guru terhadap hasil belajar. berpengaruh secara Sedangkan hasil persamaan signifikan terhadap regresi dapat dijelaskan efektivitas pembelajaran lebih lanjut sebagai berikut: dan pencapaian hasil a. Konstanta sebesar 2,007 belajar siswa. artinya jika kesiapan 2. Uji Hipotesis III belajar siswa (X1) dan Berdasarkan perhitungan keterampilan mengajar diperoleh persamaan regresi guru (X2) bernilai nol (0), linier ganda yaitu sebagai maka hasil belajar (Y) berikut: memiliki nilai 2,007 Ŷ = 2,007 + 0,821 X1 + satuan. 0,312 X2 b. Nilai koefisien regresi Selanjutnya hasil uji F dapat variabel kesiapan belajar diketahui bahwa nilai Fhitung siswa (b1) bernilai positif, antara variabel kesiapan yaitu 0,821 artinya setiap belajar siswa dan terjadi peningkatan atau JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 50
penurunan kesiapan kontribusi terhadap hasil
belajar siswa (X1) sebesar belajar siswa sebesar 40,4% 1 satuan, maka akan Sedangkan sisanya (100% - diikuti dengan 40,4% = 59,6%) sebesar peningkatan atau 59,6% dijelaskan oleh penurunan hasil belajar variabel lain yang tidak (Y) sebesar 0,821 dengan termasuk dalam penelitian asumsi variabel bebas ini. yang lainnya tetap. 3. Sumbangan Relatif dan c. Nilai koefisien regresi Efektif variabel keterampilan Perhitungan sumbangan mengajar guru (b2) relatif dan efektif adalah bernilai positif, yaitu sebagai berikut: 0,312 artinya setiap a. Sumbangan relatif X1 terjadi peningkatan atau terhadap Y sebesar penurunan keterampilan 60,63%. mengajar guru (X2) b. Sumbangan relatif X2 sebesar 1 satuan, maka terhadap Y sebesar akan diikuti dengan 39,37%. peningkatan atau c. Sumbangan efektif X1 penurunan hasil belajar terhadap Y sebesar (Y) sebesar 0,312 dengan 24,50%. asumsi variabel bebas d. Sumbangan efektif X2 yang lainnya tetap. terhadap Y sebesar Dari output Model 15,90%. Summary diketahui nilai R square yaitu 0,404. Hal ini IV. KESIMPULAN berarti kesiapan belajar Berdasarkan hasil siswa dan keterampilan pengujian hipotesis dan analisis mengajar guru secara data yang dilakukan, kesimpulan bersama-sama memberikan JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 51
yang dapat diambil dalam Administrasi Perkantoran
penelitian ini adalah: SMK Negeri 1 Sukoharjo 1. Ada pengaruh yang tahun ajaran 2015/2016. signifikan antara kesiapan Dari hasil persamaan garis belajar siswa terhadap hasil regresi linear diperoleh: belajar mata pelajaran Ŷ = 2,007 + 0,821 X1 + Melakukan Prosedur 0,312 X2 Administrasi (MPA) siswa Konstanta sebesar 2,007 kelas X Administrasi artinya jika kesiapan Perkantoran SMK Negeri 1 belajar siswa dan Sukoharjo tahun ajaran keterampilan mengajar 2015/2016. guru bernilai nol (0), maka 2. Ada pengaruh yang hasil belajar siswa memiliki signifikan antara nilai 2,007 satuan. Dan keterampilan mengajar setiap terjadi peningkatan guru terhadap hasil belajar atau penurunan 1 satuan mata pelajaran Melakukan kesiapan belajar siswa (X1) Prosedur Administrasi maka akan meningkatkan (MPA) siswa kelas X atau menurunkan hasil Administrasi Perkantoran belajar siswa (Y) sebesar SMK Negeri 1 Sukoharjo 0,821. Demikian halnya tahun ajaran 2015/2016. setiap terjadi peningkatan 3. Ada pengaruh yang atau penurunan 1 satuan signifikan antara kesiapan keterampilan mengajar belajar siswa dan guru maka akan keterampilan mengajar meningkatkan atau guru secara bersama-sama menurunkan hasil belajar terhadap hasil belajar mata siswa (Y) sebesar 0,312. pelajaran Melakukan Besarnya kontribusi Prosedur Administrasi kesiapan belajar siswa dan (MPA) siswa kelas X keterampilan mengajar JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap 52
guru terhadap hasil belajar Kirmizi, Ozkan. (2015). The
Influence of Learner mata pelajaran MPA siswa Readiness on Student kelas X Administrasi Satisfaction And Academic Achievement in an Online Perkantoran SMK Negeri 1 Program at Higher Sukoharjo tahun ajaran Education. The Turkish Online Journal of 2015/2016 sebesar 40,4%, Educational Technology sedangkan sisanya sebesar Priyatno, Duwi. (2014). SPSS: 59,6% dipengaruhi oleh Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: variabel lain. Andi Offset. Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil V. DAFTAR PUSTAKA Belajar. Yogyakarta: Adediwura dan Bada Tayo. Pustaka Pelajar (2013). Perception of Teachers’ Knowledge, Salirawati, Das. (2011). Teori Attitude and Teaching Micro Teaching. Skills as Predictor of Yogyakarta. Diperoleh Academic Performance In pada 20 Februari 2016, dari Nigerian Secondary http://staff.uny.ac.id Schools. Educational Slameto. (2013). Belajar dan Academic Journals. Faktor-Faktor yang Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Mempengaruhi. Jakarta: Rahasia Sukses Belajar. Rineka Cipta. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2014). Penilaian Hamalik, Oemar. (2011). Hasil Proses Belajar Perencanaan Pengajaran Mengajar. Bandung: Berdasarkan Pendekatan Remaja Rosdakarya Sistem. Jakarta: Bumi Sugiyono. (2010). Metode Aksara. Penelitian Pendidikan Iman, dkk. (2013). Korelasi (Pendekatan Kuantitatif, Kesiapan Belajar Siswa Kualitatif dan R&D). dan Pengelolaan Bandung: Alfabeta. Laboratorium terhadap Suyono dan Hariyanto. (2014). Prestasi Belajar Siswa Belajar dan Pembelajaran. Pada Mata Pelajaran TIK Bandung: Remaja di SMA Negeri Se-Kota Rosdakarya. Praya Tahun Ajaran 2012/2013. Sujarweni, Wiratna dan Poly Endrayanto. (2012). Majid, Abdul. (2013). Strategi Statistika Untuk Penelitian. Pembelajaran. Bandung: Yogyakarta:Graha Ilmu. Remaja Rosdakarya. JURNAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI PERKANTORAN Vol.1, No.1, Mei 2017 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
Classroom-Ready Resources for Student-Centered Learning: Basic Teaching Strategies for Fostering Student Ownership, Agency, and Engagement in K–6 Classrooms