Implementasi Transaksi Non Tunai

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 35

IMPLEMENTASI

TRANSAKSI NON TUNAI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH


TAHUN 2018
PERAN DPRD DAN PEMDA

DPRD PEMDA

Perencanaan

Pembentukan
Pelaksanaan
Perda

Penatausahaan
Anggaran APBD
Pelaporan

P-jawaban
Pengawasan

Pengawasan
Flight-plan sebagai
panduan pilot
(RKPD)
Pesawat
melenceng
dari flight-
plan!

Kebijakan
diterbangkan oleh
KDH dengan Kota Tujuan Sebagai
membawa masyarakat sasaran kebijakan yang
banyak DPRD ingin diwujudkan
Siklus Perumusan Stage I
Kebijakan
Stage VI Agenda Setting Fungsi
legislasi
Policy dan
Termination anggaran

Stage II
Fungsi Policy
pengawasa Formulation
n

Stage V
Policy Change
Stage III
Policy
Stage IV Implementation
Policy Evaluation
LANDASAN PENGATURAN

INPRES SE MENDAGRI
NOMOR 10/2016 NOMOR 91O/1867/SJ
TENTANG AKSI TENTANG IMPLEMENTASI
PENCEGAHAN DAN TRANSAKSI NON TUNAI
PEMBERANTASAN PADA PEMERINTAH
KORUPSI TAHUN 2016 DAERAH
DAN TAHUN 2017 KABUPATEN/KOTA
ISI INPRES NO. 10 TAHUN 2016 TENTANG AKSI
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017
antara lain:
Melaksanakan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017.

Semua Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten, dan Pemda Kota wajib berkoordinasi dengan
Menteri Dalam Negeri, serta didukung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional.

Menteri Dalam Negeri melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 di Pemerintah
daerah, didukung oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembagunan Nasional bersama Kepala Staf Kepresidenan dan kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Pemerintah Daerah dapat menginisiasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di luar
Instruksi Presiden ini, setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
SALAH SATU STRATEGI AKSI PPK 2016-2017
Penguatan Aksi
transparansi
dan
akuntabilitas
partai politik

TRANSPARANSI Fokus
DAN
AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN
Percepatan KEUANGAN
Aksi
implementasi Akuntabilitas
non tunai di K/L Dana Hibah
dan pemda dan Bansos
Aksi
STRATEGI AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017

NO AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN


KEBERHASILAN
[1] [2] [3] [4] [5]
18 Percepatan 1. Kementerian Keuangan 1. BI Menekan Korupsi pada 1. Terselesaikannya Peraturan Menteri
Implementasi 2. Kementerian Dalam 2. BPK tahap realisasi anggaran Keuangan dan Surat Edaran Menteri
Transaksi Non Negeri 3. OJK pembangunan dan Dalam Negeri mengenai pembatasan
Tunai di 3. Kementerian Hukum pengadaan barang dan transaksi tunai di K/L dan Daerah
4. PPATK
seluruh dan Hak Asasi Manusia (Kementerian Keuangan dan
5. LKPP jasa
Kementerian Dalam Negeri)
Kementerian/ 6. BPKP
2. Laporan progress upaya percepatan
Lembaga dan 7. Pemda penyelesaian RUU Pembatasan
Pemerintah Transaksi Penggunaan Uang Kartal
Daerah (Kementerian Hukum dan HAM)
3. Terbangunnya sistem evaluasi
monitoring realisasi anggaran
pembangunan dan pengadaan
barang dan jasa (Kementerian
Keuangan)
SISTEM PEMBAYARAN
Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan
mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana
guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi.

alat pembayaran

Pembayaran Tunai Pembayaran Non Tunai


Memakai uang kartal
(uang kertas dan logam) Transaksi non tunai merupakan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak
lain dengan menggunakan instrument berupa
Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK),
cek, bilyet giro, uang elektronik atau
se.jenisnya
Anggara Pendapata dan Belanj Daerah
n n
Pendapatan a
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. Pajak daerah* Belanja
b. Retribusi daerah* 1. Belanja Langsung
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah d. a. Belanja modal
Lain-lain PAD yang sah b. Belanja Barang dan Jasa
2. Dana Perimbangan c. Belanja pegawai
a. Bagi hasil pajak/bukan pajak 2. Belanja Tidak Langsung
b. Dana Alokasi Umum (DAU) a. Belanja pegawai
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) b. Belanja bunga
3. Lain-lain c. Belanja subsidi
a. Pendapatan hibah d. Belanja hibah
b. Dana darurat e. Belanja bantuan sosial
c. Dana bagi hasil f. Bagi hasil
d. Dana penyesuaian dan otonomi khusus g. Bantuan keuangan
e. Bantuan keuangan h. Belanja tidak terduga
f. Lain-lain i. Belanja lain-lain
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan dana cadangan,
Penerimaan pinjaman, penjualan obligasi
penerimaan modal (investasi),
pemerintah, hasil privatisasi perusahaan
daerah, penerimaan kembali pinjaman pembayaran pokok hutang,
pemberian pinjaman
kepada pihak ketiga
Anggaran pemerintah daerah yang berpotensi untuk dilakukan secara non tunai:
Penerimaan setoran pajak/retribusi dari wajib Pembayaran belanja modal, barang &
pajak jasa, dan pegawai kepada pihak ketiga
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Rata-rata APBD Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota TA. 2017
Pendapatan 100% Belanja 100%

Pendapatan Asli Daerah Belanja Langsung


a. Pajak daerah 5,6% b. a. Belanja modal 17,2% b.
Retribusi daerah 1,1% c. Hasil Belanja Barang dan Jasa 29,8% c.
pengelolaan kekayaan daerah 0,5% d. Lain-lain Belanja pegawai 3,6%
PAD yang sah 4,6% Belanja tidak langsung
Dana Perimbangan a. Belanja pegawai 16,1% b.
a. Bagi hasil pajak/bukan pajak 6,3% Belanja bunga 0,0% c.
b. Dana Alokasi Umum (DAU) 50% Belanja subsidi 0,0% d.
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) 15,6% Belanja hibah 4,6% e.
Belanja bantuan sosial 1,4%
Lain-lain
a. Pendapatan hibah 0,3% b. f. Bagi hasil 3,9%
g. Bantuan keuangan 23,1%
Dana darurat 0,0% c. Dana
bagi hasil 3,7% d. Dana h. Belanja tidak terduga 0,2%
i. Belanja lain-lain 0,0%
penyesuaian dan otonomi khusus 7,6% e. Bantuan
keuangan 1,4% f. Lain-lain Sumber: diolah
2,4%

Implem entasi transaksi non tunai pada pem erintah daerah dapat diprioritaskan untuk transaksi
pengeluaran dengan mempertimbangkan:
• share belanja m odal, barang dan jasa, serta belanja pegawai terhadap total belanja daerah m encapai
66,7%;
• sedangkan sha re setoran pajak dan retribusi daerah terhadap total pendapatan daerah hanya sebesar 6,7%.
MEKANISME
PENGAJUAN PEMBAYARAN

SPP – SPM – SP2D

UP/GU/TU/LS
PROSES PENCAIRAN & PEMBAYARAN LS

PEJABAT PENGGUNA KUASA


ANGGARAN/KUASA SPM BUD
SP2D
PPK-SKPD

BENDAHARA
BANK
PENGELUARAN
(SPP-LS) Non
Uang Tunai

PPTK PIHAK III


(menyiapkan dokumen)
PROSES PENCAIRAN & PEMBAYARAN UP/GU/TU

SPM-UP/GU/TU
PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA
KUASA
BUD

PPK-SKPD
SP2D
SP2D

SPP-UP/GU/TU
SPP-UP/GU/TU
UANG
UANG
BENDAHARA
PENGELUARAN BANK

Non
Tunai
PIHAK III
Catatan :
Dari bendahara ke Pihak III biasa dapat dilakukan dengan Cash.
MEKANISME PEMBAYARAN YANG DIHARAPKAN

TUNAI

CEK X Tarik
Tunai X Bayar
Tunai

Transfer ke
BENDAHARA Bilyet Rekening
Giro, Penerima
NON E-Bank
TUNAI APMK
MEKANISME PEMBAYARAN NON TUNAI
OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

PIHAK KETIGA
Rek 5
5

BENDA 4
PERJADIN
HARA

1
3
3
PPTK REK
BENDAHARA
2
2 PA/KPA
Balyet giro
I-BANKING/
MERCHANT
SPJ TOKEN
/TOKO APMK (ATM, KK,
Penjelasan: KD, dll)
1.Pembelian barang dan penyampaian
tagihan;
HONOR 2.Dokumen transakasi
3.Verifikasi dan validasi tagihan ;
4.Debet rekening ;
5.Kredit pihak ketiga;
Penerimaan Pajak/Retribusi Daerah (alternatif 1)
Penerimaan pajak/retribusi daerah dari wp/wr melalui counter/teller bank persepsi
1. WP membayar di
3. Bank menyampaikan laporan
counter/teller bank
pembayaran setoran pajak

WP Counter/
*) Bank Persepsi dan pengelola RKUD
2. Bank menginput transaksi dan Teller
menyerahkan bukti pembayaran Bank*
3b. Pelimpahan penerimaan daerah
pada akhir hari ke RKUD
1. WP membayar di Pemda
counter/teller bank

WP Counter/
Teller Bank**
2. Bank menginput transaksi dan 3a. Bank menyampaikan laporan
**) hanya pembayaran setoran pajak
menyerahkan bukti pembayaran
Bank Persepsi

Pro Cons

• Transparansi penerimaan pendapatan daerah • Rekonsiliasi laporan


• Implementasi dapat dilakukan dengan infrastruktur/sistem existing (sebagaimana dilakukan secara manual
telah berjalan saat ini dengan pembayaran melalui bank persepsi) oleh pemerintah daerah
• Tidak diperlukan integrasi sistem pemerintah daerah dan Perbankan | 16
Penerimaan Pajak/Retribusi Daerah (alternatif 2)
Penerimaan pajak/retribusi daerah dari wp/wr melalui e -channel
1. WP memasukkan Channel
2. Data 3. Data diteruskan
NPWPD/ nomor ATM
tagihan diteruskan ke SI Keuangan
Mobile ke host bank Daerah
Banking
I nternet
WP Banking Bank Pemda
5. Data tagihan 4. Pengiriman data
6. WP bayar via Counter/ diteruskan ke 7. (CMS) tagihan pajak 8.
channel Teller channel rekonsiliasi I nquiry
penerimaan laporan
pajak/retribusi

Pro Cons

• Transparansi penerimaan • Menimbulkan beban investasi di sisi pemerintah daerah terkait penyediaan sistem data
pendapatan daerah elektronik WP dan tagihan pajak
• Memudahkan rekonsiliasi • Menimbulkan beban investasi di sisi perbankan terkait penyediaan e-channel*
laporan pendapatan • Penyediaan sistem data elektronik WP dan tagihan pajak membutuhkan waktu yang relatif
daerah lama mulai dari proses pengadaan dan pembangunan sistem data elektronik
• Diperlukan proses integrasi sistem pemerintah daerah dan perbankan

*) belum seluruh bank memiliki layanan e-channel terutama mobile banking dan internet banking | 17
Pembayaran Belanja Daerah (alternatif 1 Basic)
CMS
Pembayaran belanja 5
Inquiry laporan
(CMS)
Pemda kepada pihak ketiga
Rekonsiliasi
menggunakan cash Debet laporan
management system (CMS) 3a
RKUD
Perintah transfer
berbasis internet banking
Bendahara
via device/PC 4
• Pembayaran dari Pemda (operator) 2 Bank
kepada pihak ketiga
menggunakan mekanisme Kredit rekening
transfer via CMS. Pemerintah 3b
• CMS memungkinkan segregasi Daerah pelaksana
user dan kewenangan masing- pekerjaan
masing user (maker, checker, approver Kepala Dinas
• CMS dapat mengatur 1 (otorisator)
accessibility user.
• CMS dapat mengontrol
pembayaran hanya kepada Tagihan pembayaran Vendor Supplier
penerima yang terdaftar.
• CMS menyediakan beragam
fitur yang dapat disesuaikan Aliran Dana
dengan kebutuhan pemda
Aliran Data Honorer Konsultan
Pro Cons

• Transparansi pembayaran belanja daerah • Perlu peningkatan


• Memudahkan rekonsiliasi laporan belanja daerah kapabilitas SDM Pemda
• Penyediaan infrastuktur/sistem dilakukan oleh perbankan dalam penggunaan CMS
• CMS merupakan layanan yang common disediakan untuk nasabah korporasi, berbasis internet banking
teknologinya dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan pemerintah daerah 18
Pembayaran Belanja Daerah 2 CMS
(alternatif Intermediate)
Aliran Dana
Debet RKUD Aliran Data
Pemerintah Daerah 3a
*File Transfer Protocol
Perintah transfer via FTP
FTP*
Unit Kerja 2 2
Kredit

Bank
rekening
FTP*
3b pihak
Unit Kerja rekonsiliasi ketiga
4
laporan (CMS)
FTP*
5 5
Unit Kerja I nterface
FTP*
Vendor Supplier
1
Kontrak/I nvoice

Pemerintah Daerah memiliki sistem Straight Through


Processing (STP) yang terkoneksi ke CMS bank Honorer Konsultan
Pro Cons

• Transparansi pembayaran belanja daerah • Perlu pengembangan


• Memudahkan rekonsiliasi laporan belanja daerah STP oleh Pemda
• Perintah pembayaran dilakukan secara bulk
• Sistem Pemda terkoneksi ke perbankan hanya pada saat pengiriman FTP
MANFAAT TRANSAKSI NON TUNAI

Antara lain:
1. Menghemat pengeluaran negara, mencegah peredaran
uang palsu, penggelapan, transaksi ilegal (korupsi),
menekan laju inflasi, lebih mudah, cepat dan aman.
2. Mewujudkan tertib administrasi pengelolaan kas.
3. Menerapkan pola uang persediaan yang ketat serta
mudah untuk diidentifikasi.
4. Mendukung implementasi Akrual Besis
5. Kedisiplinan pengelolaan keuangan dalam melakukan
pencatatan.
STRATEGI IMPLEMENTASI NON TUNAI
1 7
KOMITMEN PENGAWASAN

2 6
REGULASI KESIAPAN PENYEDIA
PEMDA BARANG/JASA

3 5
SDM PERBANKAN
4
SISTIM INFORMASI
TERINTEGRASI
1. Komitmen/Pengawasan Pihak-Pihak Terkait

23
2. Regulasi

24
3. Sumber Daya Manusia
4. Sistem Informasi
5. Dukungan Perbankan
6. KERJASAMA PENYEDIA BARANG/JASA
PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN

• K/L/Pemda melaporkan • Bappenas menyampaikan


capaian Aksi per triwulan Evaluasi laporan triwulanan
melalui sistem kepada Presiden
pemantauan online
• Capaian Aksi disampaikan
• Bappenas melakukan
• Bappenas bersama KSP juga kepada pimpinan
verifikasi K/L, Kemendagri dan BPKP melakukan K/L/Pemda dan
melakukan verifikasi evaluasi terhadap capaian masyarakat
Pemda Aksi PPK dan capaian
• Kunjungan lapangan outcome Stranas PPK
(insitu)
Pelaporan
Pemantauan
kepada
Presiden
SE MDN No 900/1866/SJ dan No 900/1867/SJ
Tgl 17 April 2017
Pelaksanaan transaksi non tunai pada pemerintah daerah dilaksanakan
paling lambat tanggal 1 Januari 2018 yang meliputi seluruh transaksi:
a.penerimaan daerah yang dilakukan oleh bend. penerimaan/bendahara
penerimaan pembantu; dan
b.pengeluaran daerah yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran/
bendahara peugeluaran pembantu

Dalam rangka persiapan implementasi transaksi non tunai diminta kepada


Gub/Bup/Walkot untuk melakukan koordinasi dengan lembaga keuangan
bank dan/atau lembaga keuangan bukan bank terkait di daerah

Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan kebijakan implementasi transaksi non


tunai serta menyusun rencana aksi atas pelaksanaan kebijakan dimaksud
Dalam hal karena pertimbangan keterbatasan infrastruktur yang terkait
dengan penyelengg transaksi non tunai di daerah, pemerintah daerah dapat
melaksanakan transaksi non tunai dimaksud secara bertahap dengan
melakukan pembatasan penggunaan uang tunai dalam pelaksanaan
transaksi penerimaan oleh bendahara penerimaan/bendahara penerimaan
pembantu dan transaksi pengeluaran oleh bendahara pengeluaran/bendahara
pengeluaran pembantu yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.

Gubernur/Bupati/Walikota melaporkan perkembangan kesiapan


implementasi transaksi non tunai pada pemerintah provinsi dan melakukan
monitoring/evaluasi atas implementasi transaksi non tunai pada
kabupateri/kota di wilayahnya masing-masing untuk selanjutnya melaporkan
perkembangan kesiapan implementasi transaksi non tunai dimaksud kepada
Menteri Dalam Negeri cq. Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah paling
lambat tanggal 1 oktober 2017
JENIS BELANJA DAN KEGIATAN
DPRD DAN SEKRETARIAT DPRD

1. Belanja Tidak Langsung

1.1. Uang Jasa Pengabdian


1.2. Dana Operasional Pimpinan DPRD
1.3. Tambahan Penghasilan PNS

2. Belanja Langsung

2.1. Belanja Pegawai (honor2 kegiatan)


2.2. Kegiatan Rapat2 Koord. Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
2.3. Kegiatan Penunjang Kegiatan Pelayanan Adm.Perkantoran
2.4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kantor
2.5. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
2.6. Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari2 Tertentu
2.7. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja SKPD
2.8. Kegiatan Pembahasan Rancangan Perda
Lanjutan…….

2.9. Kegiatan Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemda dan Tokoh
Masyarakat/Tokoh Agama
2.10. Kegiatan Kunjungan Kerja Alat2 Kelengkapan Dewan
2.11. Kegiatan Rapat2 Paripurna
2.12. Kegiatan Reses
2.13. Kegiatan Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD Dalam Daerah
2.14. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD
2.15. Kegiatan Pengelolaan Kelengkapan dan Atribut Anggota DPRD dan Peg.Setwan
2.16. Kegiatan Penyebarluasan Informasi Kegiatan DPRD
2.17. Kegiatan Legislasi Rancangan Peraturan Perundang-Undangan
PERENCANAAN, PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, PENATAUSAHAAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN SERTA PELAPORAN KEUANGAN
TIDAK SESUAI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

S I
LI
I N
S PO A E
P S T R
U A K N
R
J SA
O P K P E
K
K
Terima Kasih

You might also like