Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 31

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul yang
berjudul “Sistem Reproduksi” pada mata kuliah IPA Sekolah III. Dalam
pembuatan modul ini kami berterima kasih kepada dosen kami Dr. Nurhayani H.
Muhiddin, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah IPA Sekolah III yang
telah membimbing kami terlebih dahulu sehingga modul ini dapat terselesaikan
tepat waktu. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh
karenaitu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan modul ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 26 Agustus 2023

Kelompok 2

i|Sistem Reproduksi Manusia


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

PETA KONSEP......................................................................................................iii

PENDAHULUAN...................................................................................................v

A. ORGAN REPRODUKSI..............................................................................1

1. Organ Reproduksi Pria..................................................................................2

2. Organ Reproduksi Wanita.............................................................................5

B. Proses Pembentukan Sel Kelamin.................................................................7

1. Spermatogenesis............................................................................................8

2. Oogenesis....................................................................................................10

C. Kelainan/Gangguan Pada Alat Reproduksi Manusia..................................17

RANGKUMAN.....................................................................................................19

SOAL LATIHAN...................................................................................................21

GLOSARIUM........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

ii | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
PETA KONSEP

Sistem Reproduksi
Manusia

Organ Proses Pembentukan Sel


Reproduksi Kelamin Kelainan/Gangguan Pada
Alat Reproduksi Manusia
Pria Wanita
Spermatogenesis Oogenesis

Kompetensi Dasar
KD. 3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada
sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan
reproduksi.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Mengidentifikasi organ-organ reproduksi pria dan fungsinya;
3.1.2 Menjelaskan proses pembentukan sel sperma;
3.1.3 Mengidentifikasi organ-organ reproduksi wanita dan fungsinya;
3.1.4 Menjelaskan proses pembentukan sel telur;
3.1.5 Menjelaskan proses terjadinya siklus menstruasi;
3.1.6 Mengaitkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguannya;
3.1.7 Mengaitkan sistem reproduksi pada manusia dan penerapan pola hidup
yang menunjang kesehatan reproduksi;
3.1.8 Mengusulkan upaya pencegahan dan menjaga kesehatan sistem
reproduksi.

Tujuan Pembelajaran
1. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengidentifikasi organ-
organ reproduksi pria dan fungsinya dengan tepat.
2. Melalui video pembelajaran siswa diharapkan mampu menjelaskan proses
pembentukan sel sperma dengan benar.

iii | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
3. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengidentifikasi organ-
organ reproduksi Wanita dan fungsinya dengan tepat.
4. Melalui tampilan video pembelajaran siswa diharapkan mampu menjelaskan
proses pembentukan telur dengan cermat.
5. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu menjelaskan proses
terjadinya siklus menstruasi dengan tepat.
6. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengaitkan sistem
reproduksi pada manusia dan gangguannya dengan benar.
7. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengaitkan sistem
reproduksi pada manusia dan penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan reproduksi dengan tepat.
8. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengusulkan upaya
pencegahan dan menjaga kesehatan sistem reproduksi.

iv | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
PENDAHULUAN

Sistem reproduksi manusia membahas konsep dasar tentang bagaimana


manusia melakukan reproduksi seksual, yang melibatkan dua jenis kelamin, yaitu
pria dan wanita. Reproduksi seksual adalah proses di mana organisme
menghasilkan keturunan dengan menggabungkan materi genetik dari dua individu
yang berbeda. Sistem reproduksi manusia kompleks dan sangat diatur oleh
interaksi hormon dan organ-organ khusus.
Reproduksi manusia sangatlah penting untuk kelangsungan hidup dan
evolusi spesies manusia. Proses reproduksi melibatkan produksi sel reproduksi,
pertemuan sel-sel ini untuk pembuahan, dan perkembangan janin dalam tubuh
wanita. Proses ini terjadi dalam serangkaian tahap yang kompleks dan sering kali
melibatkan interaksi emosional dan sosial yang penting dalam budaya dan
masyarakat.Pria memiliki organ reproduksi seperti testis yang menghasilkan
sperma, sementara wanita memiliki ovarium yang menghasilkan telur. Sperma
dan telur ini bertemu dalam saluran tuba falopi, di mana pembuahan biasanya
terjadi. Setelah pembuahan, zigot yang terbentuk akan mengalami perkembangan
dan akhirnya ditanamkan di dalam dinding rahim wanita, di mana ia akan tumbuh
menjadi janin.
Selain fungsi biologisnya, sistem reproduksi manusia juga memiliki
konsekuensi sosial dan budaya yang sangat besar. Peran gender, hubungan antara
pasangan, keinginan untuk memiliki keturunan, dan sejumlah faktor lainnya
memainkan peran penting dalam cara manusia memandang dan mengelola proses
reproduksi. Reproduksi manusia juga melibatkan tanggung jawab moral dan etika,
termasuk keputusan tentang pengaturan kelahiran, aborsi, dan teknologi
reproduksi yang semakin canggih. Pemahaman tentang sistem reproduksi manusia
penting tidak hanya dari sudut pandang biologis, tetapi juga dalam konteks
kesehatan seksual, pendidikan, dan perencanaan keluarga. Dengan demikian,
pendahuluan sistem reproduksi manusia merupakan landasan untuk memahami
peran penting sistem ini dalam kehidupan manusia dan kompleksitasnya dalam
banyak aspek kehidupan manusia.

v|Sistem Reproduksi Manusia


vi | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

A. ORGAN REPRODUKSI
Organ reproduksi adalah organ-organ yang berperan dalam proses
reproduksi seksual pada makhluk hidup. Organ-organ ini memungkinkan individu
untuk menghasilkan keturunan dengan menggabungkan materi genetik dari dua
individu yang berbeda. Organ reproduksi manusia berlangsung secara seksual.
Organ reproduksi manusia dibedakan menjadi organ reproduksi laki-laki dan
Perempuan. Pada manusia, organ reproduksi pria dan wanita memiliki peran yang
berbeda dalam proses reproduksi. Jenis kelamin manusia telah ditentukan sejak
terjadinya fertilisasi. Apabila spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan satu
kromosom seks X (biasanya ditulis sebagai 23,X) membuahi oosit sekunder maka
akan terbentuk individu baru dengan kromosom 46,XX yang normalnya akan
menjadi wanita. Apabila spermatozoa yang membuahi mengandung 22 autosom
dan satu kromosom (biasanya ditulis sebagai 23,Y) maka individu baru yang
terbentuk adalah 46,XY yang akan menjadi seorang pria (Agustinus, I'tishom, &
Pramesti, 2018).
Reproduksi merupakan sebuah proses penting bagi berlangsungnya proses
kehidupan. Hal ini merupakan sebuah konsekuensi logis, karena reproduksi
adalah satu-satunya cara untuk menjaga kelestarian makhluk hidup. Sebagai
sebuah sistem, reproduksi menggambarkan sebuah tahapan yang kompleks mulai
dari tingkat seluler hingga ke tingkat organisme. Istilah reproduksi berasal dari
"re" yang berarti kembali dan "production" yang berarti mencetak. Secara harfiah,
istilah reproduksi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses untuk membentuk
atau mencetak generasi baru. Pada prinsipnya, reproduksi terdiri atas 2 sistem
meliputi sistem reproduksi jantan dan sistem reproduksi betina. Kedua sistem ini
tersusun atas seperangkat organ dan kelenjar yang berfungsi menghasilkan
hormon serta meregulasi fungsi reproduksi. Sistem reproduksi jantan
menghasilkan spermatozoa sedangkan sistem reproduksi betina menghasilkan
ovum. Kedua sekelamin tersebut dihasilkan melalui pembelahan meiosis
(Susetyarini, Latifa, Zaenab, & Nurrohman, 2020).

1|Sistem Reproduksi Manusia


1. Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria adalah serangkaian organ yang berperan dalam
produksi, penyimpanan, dan pengiriman sperma (sel kelamin pria) untuk proses
reproduksi seksual. Organ reproduksi pria menghasilkan gamet Jantan, yaitu
sperma. Terdapat alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar pria adalah bagian-bagian dari sistem reproduksi pria yang
terletak di luar tubuh dan termasuk dalam organ-organ eksternal. Berikut adalah
beberapa alat kelamin luar pria:
1) Penis: Penis adalah organ eksternal yang terdiri dari jaringan ereksi dan
digunakan untuk memasukkan sperma ke dalam vagina wanita selama
hubungan seksual. Penis juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan
urin dari tubuh.
2) Skrotum: Skrotum adalah kantung kulit yang terletak di bawah penis dan
mengandung sepasang testis. Skrotum berfungsi untuk melindungi testis dan
mengatur suhu mereka agar tetap dalam rentang suhu yang optimal untuk
produksi sperma.
3) Testis: Testis adalah organ reproduksi utama pria yang terletak dalam skrotum.
Testis menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Sperma dihasilkan dalam
struktur kecil di dalam testis yang disebut tubulus seminiferus.
4) Ujung Penis (Glans Penis): Ujung penis, yang disebut glans penis, biasanya
memiliki kulit yang lebih tipis dan lebih sensitif. Bagian ini memiliki
pembukaan uretra tempat sperma dan urin keluar dari tubuh.
5) Praeputium (kulup): Praeputium adalah lapisan kulit yang menutupi glans
penis pada sebagian pria. Pada beberapa budaya dan dalam beberapa kasus
medis, prosedur sunat dapat dilakukan untuk mengangkat praeputium.

2|Sistem Reproduksi Manusia


Penis

Ujung Penis Skrotum


Kulup Testis

Gambar 1.1. Alat Kelamin Luar Pria


Alat kelamin luar pria ini memiliki peran penting dalam proses reproduksi
seksual dan fungsi urinasi. Penis berperan dalam mengirimkan sperma ke dalam
saluran reproduksi wanita selama hubungan seksual, sedangkan skrotum berfungsi
untuk menjaga suhu yang tepat bagi produksi sperma yang sehat. Testis adalah
organ utama yang menghasilkan sperma dan hormon testosteron, yang berperan
dalam perkembangan karakteristik seksual pria dan regulasi berbagai fungsi
tubuh.
b. Alat Kelamin Dalam
1) Testis, berbentuk bulat telur dan jumlahnya sepasang, terdapat pada skrotum
(zakar). Merupakan tempat pembentukan sel kelamin Jantan (sperma) dan
hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus
yang disebut Tubulus.

Gambar 1.2. Testis

3|Sistem Reproduksi Manusia


Pada dinding tubulus terdapat calon sperma (spermatogonium) yang haploid.
Diantara tubulus seminiferous, terdapat sel-sel intertisial yang menghasilkan
hormon testosterone dan hormon kelamin Jantan lain. Terdapat pula sel-sel
berukuran besar yang berfungsi menyediakan makanan bagi sperma yaitu sel
Sertoli.
2) Saluran Reproduksi
Duktus Epididimis, merupakan tempat pematangan lebih lanjut dan tempat
penyimpanan sementara.
Vasa Deferensia, merupakan saluran untuk membawa sperma ke vesika
seminalis (kantong sperma). Serta Bersatu membentuk duktus ejakulatoris
pendek yang berakhir di uretra.

Vasa Deferensia Vesikal


Seminalis
Uretra

Epididimis

Gambar 1.3. Saluran Reproduksi


3) Kelenjar Kelamin, saluran kelamin dilengkapi 3 kelenjar yang dapat
mengeluarkan sekret atau semen.
Vesikula Seminalis, berjumlah sepasang dan terletak di bawah kantong
kemih. Menghasilkan 60% dari volume total semen, cairan berwarna jernih,
kental, berlendir mengandung fruktosa dan asam amino yang berfungsi untuk
memberi makan sperma. Mengeksresikan Prostagladin yang berfungsi
membuat otot uterin pada Perempuan berkonraksi untuk mendorong semen
mencapai uterus.
Kelenjar Prostat, berukuran lebih besar. Cairan encer seperti susu dan residu
urine di uretra dan keasaman vagina. Langsung bermuara ke uretra melalui
beberapa saluran kecil.

4|Sistem Reproduksi Manusia


Kelenjar Bulbouretra (Cowper), berukuran kecil, jumlah sepasang, dan
terletak di sepanjang uretra. Memiliki cairan yang kental dan dieksresikan
sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.

Vesikal Seminalis

Kelenjar Prostat
Kelenjar Bulbouretra

Gambar 1.4. Kelenjar Kelamin


2. Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita merujuk pada struktur-struktur anatomi yang ada
dalam tubuh wanita dan berperan dalam proses reproduksi. Organ-organ
reproduksi wanita melibatkan organ dalam dan luar tubuh yang penting dalam
memungkinkan konsepsi, kehamilan, dan kelahiran.
a. Alat Kelamin Luar
1. Labia Mayor (Bibir luar vagina yang tebal), berlapis lemak.
2. Mons Veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina bagian atas yang tampak
membukit.
3. Labia Minor (Bibir kecil), yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis,
tidak lapisi lemak.
4. Klitoris, tonjolan kecil yang disebut kelentit.
5. Orificum Urethrae (muara saluran kencing), tepat dibawah klitoris.
6. Himen (Selaput dara), berlokasi di bawah saluran kencing yang mengelilingi
lubang vagina.

5|Sistem Reproduksi Manusia


Uretra Vagina
Klitoris
Labia Mayor

Labia Minor
Gambar 1.5. Alat Kelamin Luar Wanita
b. Alat Kelamin Dalam

Uterus
Tuba
Fallopi

Ovarium

Serviks

Vagina

Gambar 1.6. Alat Kelamin Dalam


1) Ovarium (Indung Telur), Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di
rongga perut, yaitu di daerah pinggang kiri dan kanan. Diselubungi kapsul
pelindung dan mengandung beberapa folikel. Struktur seperti bulatan-bulatan
yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi
perkembangan sel telur. Setiap folikel mengandung sel telur yang diselubungi
oleh satu atau lebih lapisan sel-sel folikel.

6|Sistem Reproduksi Manusia


Gambar 1.7. Ovarium (Indung Telur)
2) Oviduk (Tuba Fallopi), oviduk berjumlah sepasang. Saluran oviduk
menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus). Ujung oviduk berbentuk
corong berjumbai (fimbria), berfungsi menangkap ovum. Ovum Kemudian
didorong oleh dinding oviduk dengan gerak peristaltic menuju ke Rahim.
3) Uterus (Rahim), ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Hanya satu ruang dan berotot serta memiliki tebal: Perempuan yang belum
melahirkan ukuran Rahim biasanya, Panjang 7 cm; lebar 4-5 cm. Rahim
bagian bawah mengecil dan disebut leher Rahim (serviks uteri). Bagian Rahim
atas besar disebut badan Rahim (korpus uteri). Rahim: Perimetrium,
myometrium, endometrium; lapisan yang menebal dan meluruh setiap bulan
jika tidak ada zigot yang menempel/implantasi, menghasilkan banyak lender
dan mengandung banyak pembuluh darah.
4) Vagina
Vagina merupakan sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah
belakang dan atas. Dindingnya lebih tipis dan banyak lipatan, mempermudah
jalan kelahiran bayi. Memiliki lender yang dihasilkan oleh dinding vagina dan
kelenjar Bartholin.

B. Proses Pembentukan Sel Kelamin


Proses pembentukan sel kelamin atau mekanisme pembentukan gamet
dimana gamet Jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet
betina dibentuk didalam ovarium. Terdapat 2 pembentukan sel kelamin:
7|Sistem Reproduksi Manusia
Spermatogenesis yaitu pembentukan gamet Jantan dan Oogenesis yaitu
pembentukan gamet betina.
Sel gamet secara khusus dibentuk melalui pembelahan secara meiosis.
Pembelahan ini sangat identik dengan pembentukan sel gamet karena
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah (n/haploid) dari
kromosom sel induk (2n/diploid). Pembelahan meiosis pada organisme tingkat
tinggi terjadi pada organ reproduksi spesifik misalnya pada testis (jantan) dan
pada ovarium (betina), sedangkan pada organisme tingkat rendah terjadi pada sel
yang memiliki fungsi reproduktif (Susetyarini, Latifa, Zaenab, & Nurrohman,
2020).
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah suatu proses pembentukan spermatozoa (sel gamet
jantan) yang terjadi hanya di Tubuli seminiferi yang terletak di Testis. Testis 90%
tersusun oleh tubuli seminiferi, sedangkan yang 10% adalah sel intertitiel dan
jaringan ikat. Spermatozoa yang dihasilkan oleh tubuli seminiferi dikeluarkan ke
saluran reproduksi jantan yang terdapat silia dan muskulernya yang dapat meng-
gerakan spermatozoa dalam proses transportasi, saluran reproduksi jantan tersebut
adalah reteTestis, vas defferens epididimis, vas defferens dan terakhir di uretra
(Susilawati, 2011).
Setelah masa puber (dewasa secara biologis), siklus spermatogenesis secara
teratur dan terus menerus secara teratur yang terletak di tubulus seminiferous.
Tubulus seminiferous ini terdapat calon-calon sperma (spermatogonia). Setiap
spermatogonia melakukan pembelahan mitosis akan membentuk spermatosit
primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama akan
membentuk 2 spermatid yang bersifat haploid. Sperma yang telah matang akan
menuju epididymis, setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
Pengaturan proses pembelahan sel yang luar biasa itu menjamin setiap sel
anak akan menerima kromosom dalam jumlah dan jenis yang pasti sama dengan
yang dimiliki oleh sel induknya. Kemudian setiap dari organisme multiseluler
mempunyai jumlah dan jenis kromosom yang pasti sama dengan sel-sel lainnya.
Jika satu sel harus menerima kromosom yang jumlahnya kurang atau lebih banyak
dibanding jumlah kromosom yang seharusnya karena suatu kelainan fungsi sel

8|Sistem Reproduksi Manusia


selama proses pembelahan, akan menghasilkan sel yang menunjukkan tanda-tanda
abnormal dan kemungkinan tidak mampu hidup. Kenyataan bahwa sel
mengandung informasi genetik yang diperlukan bagi setiap sifat dari organisme
akan mampu menjelaskan mengapa suatu sel tunggal yang diambil dari tumbuhan
dewasa yang telah berdiferensiasi sepenuhnya dan ditanam pada kondisi yang
cocok bagi kultur sel, akan mampu berkembang menjadi suatu tumbuhan baru
yang lengkap (Effendi, 2020).

Gambar 2.1. Skema Proses Spermatogenesis

Gambar 2.2. Struktur Sel Sperma


1) Akrosom (Kepala), mengandung enzim hyaluronidase, protease dan
antifertizilin, berfungsi untuk menembus mantel ovum.
2) Nukleus, mengandung materi genetic haploid (n).
3) Leher, mengandung mitokondria yang menghasilkan energi untuk pergerakan
sel.
4) Ekor, alat gerak sel sperma untuk berenang.

Hormon kelamin pada pria antara lain:

9|Sistem Reproduksi Manusia


1) Follicle Stimulating Hormone (FSH). Dihasilkan hipofisis anterior,
berfungsi menstimulasi spermatogenesis pada tubulus seminiferus dan sel
sertoli untuk menghasilkan hormon estrogen.
2) Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH). Dihasilkan hipofisis anterior,
berfungsi menstimulasi sel Leydig menghasilkan testosteron.
3) Estrogen
Dihasilkan sel sertoli, berfungsi merangsang spermiasi.
4) Testosteron (androgen). Dihasilkan sel Leydig, berfungsi memunculkan ciri-
ciri kelamin sekunder pria, mengatur spermatogenesis dan spermiasi.
2. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur atau ovum dalam tubuh
wanita. Ini adalah salah satu aspek dari reproduksi seksual pada manusia dan
banyak hewan lainnya. Proses oogenesis dimulai pada tahap perkembangan
embrio dan berlanjut sepanjang masa hidup seorang wanita. Oogenesis terjadi
dalam ovarium, organ reproduksi wanita yang mengandung folikel-folikel. Setiap
folikel mengandung sel telur yang berkembang dan dikelilingi oleh sel-sel
pendukung yang membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan sel telur.

Gambar 2.3. Tahap Oogenesis

10 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Gambar 2.4. Skema Proses Oogenesis
Berikut adalah skema sederhana tentang tahapan oogenesis:
1) Proliferasi:
Oogonia (sel punca) dalam ovarium mengalami pembelahan mitosis untuk
membentuk oosit primer.
2) Pertumbuhan:
Oosit primer tumbuh lebih besar di dalam folikel ovarium, yang dikelilingi
oleh sel-sel pendukung.
3) Meiosis I:
Oosit primer memasuki meiosis I:
- Meiosis I dimulai selama perkembangan oosit primer di dalam folikel.
- Hanya satu oosit primer yang akan melewati tahap ini setiap siklus
menstruasi.
- Meiosis I menghasilkan oosit sekunder dan polar body I.
4) Meiosis II:
Oosit sekunder memasuki meiosis II:
- Meiosis II dimulai saat oosit sekunder dilepaskan selama ovulasi.
- Jika dibuahi, meiosis II akan diselesaikan, menghasilkan ovum matang
dan polar body II.
5) Ovulasi:
Ovum matang dan polar body II dilepaskan dari ovarium selama proses
ovulasi dan masuk ke saluran telur.
6) Pembuahan (jika terjadi):
11 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Jika ovum bertemu dengan sperma dan dibuahi, materi genetik dari keduanya
bergabung untuk membentuk zigot.
7) Pembentukan Embrio:
Zigot akan berkembang menjadi embrio yang akan menempel di dinding
rahim dan melanjutkan perkembangan lebih lanjut.

Gambar 2.5. Struktur Sel Ovum


1) Korona radiata, lapisan pelindung ovum terluar yang mengandung
hialuronid.
2) Zona pelusida, lapisan pelindung ovum tengah yang tebal yang mengandung
glikoprotein.
3) Membran vitelina, lapisan pelindung ovum paling dalam yang transparan.
4) Protein kuning telur (sitoplasma)
5) Nukleus, mengandung materi genetik haploid (n).
6) Polosit, badan polar yang dihasilkan dari oogenesis

Hormon kelamin pada wanita antara lain:


1) Follicle Stimulating Hormone (FSH). Dihasilkan oleh hipofisis anterior,
berfungsi mengatur perkembangan folikel primer sampai menjadi folikel de
Graaf (dewasa) pada ovarium.
2) Luteinizing Hormone (LH). Dihasilkan oleh hipofisis anterior, berfungsi
mengubah folikel de Graaf menjadi korpus luteum, dan menstimulasi ovulasi.
3) Estrogen. Dihasilkan oleh folikel de Graaf, berfungsi memunculkan ciri
kelamin sekunder wanita, dan menebalkan endometrium.
12 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
4) Progesteron. Dihasilkan oleh korpus luteum, berfungsi mempertahankan
endometrium untuk persiapan kehamilan.

Pembentukan hormon kelamin pada wanita mempengaruhi siklus


menstruasi.
1) Masa pra-ovulasi (proliferase) – 7 hari
 FSH dan LH mulai dibentuk.
 FSH meningkat.
 FSH menstimulasi perkembangan folikel primer menjadi folikel de Graaf.
 Pembentukan hormon estrogen.
2) Masa ovulasi (subur) – 3 hari
 Estrogen meningkat, memicu peningkatan LH.
 LH menstimulasi ovulasi dan pembentukan korpus luteum.
 Pelepasan oosit sekunder menuju oviduk.
 Oosit sekunder berkembang menjadi ovum. Saat yang tepat untuk
terjadinya fertilisasi.
3) Masa pasca-ovulasi – 14 hari
 Progesteron mulai dibentuk.
 Estrogen dan progesteron meningkat, memicu penurunan FSH dan LH.
 Penebalan endometrium oleh estrogen dan persiapan kehamilan oleh
progesteron.
4) Masa menstruasi – 7 hari
 Estrogen dan progesteron turun, memicu pembentukan FSH dan LH.
 Peluruhan endometrium dan ovum yang tidak dibuahi.

Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses bertemunya sel sperma dengan sel ovum sehingga
membentuk zigot.
Mekanisme fertilisasi:
1) Sperma bertemu dengan ovum dalam oviduk dan menembus mantel ovum.
a. Sperma mengenali ovum akibat senyawa fertizilin.

13 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
b. Sperma dapat menembus korona radiata karena mempunyai enzim
hialuronidase.
c. Sperma dapat menembus zona pelusida karena mempunyai enzim
protease.
2) Korona radiata mengubah ovum yang telah dibuahi agar tak dapat dimasuki
sperma lain.
3) Terjadi peleburan inti sperma (n) dan ovum (n) menjadi zigot (2n).
Kemungkinan Jenis Kelamin Anak:
Ovum Sperma Jenis Kelamin
X X Perempuan
X Y Laki-laki
Jumlah laki-laki lebih sedikit daripada jumlah perempuan karena perbedaan
kualitas sperma X dan kualitas sperma Y.
1) Sperma X bergerak lambat, namun dapat bertahan hidup dalam waktu lama.
2) Sperma Y bergerak cepat, namun tidak dapat bertahan hidup dalam waktu
lama.
Kemungkinan jumlah anak yang dikandung:
Kemungkinan Keterangan
Tunggal 1 ovum dibuahi 1 sperma
Kembar identic/monozigot (jenis 1 ovum dibuahi 1 sperma, lalu
kelamin sama, mirip) membelah menjadi dua
Kembar dizigot (jenis kelamin 2 ovum berbeda dibuahi 2 sperma
sama/beda, tidak mirip) berbeda
Embriogenesis adalah proses pembelahan zigot menjadi embrio

14 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Gambar 2.6. Mekanisme Embriogenesis
Implantasi adalah proses pelekatan zigot (fase blastula) pada endometrium
sehingga menjadi calon bayi yang dapat berkembang. Implantasi dilakukan sel
luar blastula (trofoblas) yang membentuk membran kehamilan.
Membran Pembentukan Fungsi
Sel embrio dan
Sakus vitelinus Mengangkut nutrisi
pembuluh darah
Penghubung pembuluh darah
Villi korion
Korion ibu dan embrio
Plasenta Memberi nutrisi
Amnion Air ketuban Melindungi embrio
Alantois Tali pusar (ari-ari) Melindungi embrio
Organogenesis adalah proses pembentukan organ-organ dari embrio.
Lapisan embrionik akan berkembang menjadi:
1) Ektoderm berkembang menjadi epidermis kulit dan derivatnya, sistem saraf,
sistem indra, gigi dan rahang.
2) Mesoderm berkembang menjadi dermis kulit, sistem gerak, sistem sirkulasi,
sistem ekskresi, sistem reproduksi.
3) Endoderm berkembang menjadi sistem pencernaan, sistem pernapasan,
kelenjar timus, kelenjar tiroid, dan saluran lain.

Kehamilan dan Kelahiran


Kehamilan (gestasi) adalah fase dimana embrio mulai berkembang menjadi
fetus. Kehamilan terbagi menjadi tiga trimester:
1) Trimester I (0-3 bulan), perkembangan terpusat pada organogenesis.
2) Trimester II (4-6 bulan), organ tubuh sudah lengkap, perkembangan terpusat
pada anggota badan.
3) Trimester III (7-9 bulan), penyempurnaan organ dan pertumbuhan yang pesat.
Selama masa kehamilan, oogenesis dihentikan dan plasenta memproduksi
hormon-hormon:

15 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Hormon Fungsi
Human Chorionic Gonadotropin Menstimulasi produksi hormon
Hormone (HCG) estrogen dan progesteron ibu
Estrogen Meningkatkan perkembangan fetus
Prosteron dan pertumbuhan payudara Ibu
Somatotrophic Hormone/Growth Meningkatkan pertumbuhan organ
Hormone (GH) fetus
Mekanisme kerja hormon saat masa kelahiran (persalinan):
1) Hormon relaksin dibentuk ovarium dan plasenta yang berfungsi meregangkan
pubis simfisis.
2) Pembentukan relaksin memicu penurunan estrogen dan progesteron, dan
pembentukan hormon kortison bayi.
3) Hormon kortison memicu pembentukan hormon prostaglandin oleh plasenta
yang berfungsi merangsang kontraksi uterus.
4) Kontraksi awal uterus memicu pembentukan oxytocin oleh hipofisis posterior
ibu yang meningkatkan kontraksi uterus.
Mekanisme kerja hormon saat masa menyusui (laktasi):
Hormon Fungsi
Meningkatkan pertumbuhan payudara
Mammotropin
ibu
Estrogen Mencegah pengeluaran ASI saat masa
Progesteron kehamilan
Mensitimulasi pengeluaran ASI
Prolaktin
setelah masa kehamilan
Human Chorionic
Menyokong prolaktin
Somatomammotropin Hormone (HCS)

Teknologi Pada Sistem Reproduksi


Teknologi pada sistem reproduksi antara lain:
1) Kelahiran sesar, kelahiran yang dilakukan melalui tindakan operasi,
dilakukan apabila kelahiran normal tidak dapat dilakukan.

16 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
2) Bayi tabung, teknologi fertilisasi in-vitro atau terjadi di luar rahim ibu,
dengan cara:
a. Fertilisasi dilakukan di media kultur.
b. Zigot yang telah membelah dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu dan
ibu menjalani masa kehamilan seperti biasa.
3) Keluarga berencana (KB) menggunakan berbagai macam cara untuk
mengatur kehamilan ibu.
a. KB alami
Contoh: sistem kalender subur.
b. KB hormon
Hormon yang digunakan antara lain progesteron (mencegah menstruasi),
atau progesteron dan estrogen (mencegah ovulasi dan menstruasi).
Contoh: pil KB, suntik KB, vaginal ring, Intra Uterine System (IUS)
c. KB kontrasepsi (alat)
Contoh: kondom, cervical cap/diafragma, Intra Uterine Device
(IUD)/spiral.
4) Sterilisasi, kontrasepsi permanen dengan menghambat saluran kelamin.
a. Vasektomi, sterilisasi pada pria yang dilakukan dengan mengikat vas
deferens.
b. Tubektomi, sterilisasi pada wanita yang dilakukan dengan mengikat
oviduk.
C. Kelainan/Gangguan Pada Alat Reproduksi Manusia
Gangguan pada sistem reproduksi antara lain:
1) Infertilitas, ketidakmampuan menghasilkan gamet atau keturunan.
2) Impotensi, ketidakmampuan penis untuk melakukan ereksi karena faktor
hormon, obat-obatan, rokok dan alkohol.
3) Kriptokordisme, gagal turunnya testis dari rongga perut ke skrotum sewaktu
lahir.
4) Orkitis, peradangan testis akibat Mumpsvirus.
5) Epididimitis, peradagan epididimis akibat E. coli dan Chlamydia.
6) Prostatitis, peradangan kelenjar prostat akibat usia lanjut atau E. coli.

17 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
7) Pre-menstrual syndrome (PMS), gangguan emosi, rasa sakit dan nyeri yang
muncul akibat meningkatnya hormon kelamin.
8) Endometriosis, terdapatnya jaringan endometrium di luar uterus yang
menyebabkan rasa nyeri sewaktu menstruasi.
9) Amenore, tidak terjadinya menstruasi dalam waktu yang lama.

Penyakit menular seks (STD) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Penyakit menular seks antara lain:
Penyakit Penyebab Akibat
Turunnya sistem imun
AIDS HIV
tubuh
Gonorrhea Neiiseria gonorrhoeae Kencing nanah
Chlamydia Chlamydia trrachomatis Keputihan, pendarahan
Sifilis (raja singa) Treponema pallidum Radang alat kelamin
Herpes genital Herpes simplex virus Radang alat kelamin

18 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
RANGKUMAN

1. Organ reproduksi adalah organ-organ yang berperan dalam proses


reproduksi seksual pada makhluk hidup. Organ-organ ini memungkinkan
individu untuk menghasilkan keturunan dengan menggabungkan materi
genetik dari dua individu yang berbeda.
2. Organ reproduksi pria adalah serangkaian organ yang berperan dalam
produksi, penyimpanan, dan pengiriman sperma (sel kelamin pria) untuk
proses reproduksi seksual. Organ reproduksi pria menghasilkan gamet Jantan,
yaitu sperma. Terdapat alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
3. Alat kelamin luar pria: Penis, skrotum, testis, ujung penis (glans penis) dan
Praeputium (kulup).
4. Alat kelamin dalam pria:
1) Testis, berbentuk bulat telur dan jumlahnya sepasang, terdapat pada
skrotum (zakar). Merupakan tempat pembentukan sel kelamin Jantan
(sperma) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat
pembuluh-pembuluh halus yang disebut Tubulus.
2) Saluran Reproduksi: Duktus Epididimis dan Vasa Deferensia.
3) Kelenjar Kelamin, saluran kelamin dilengkapi 3 kelenjar yang dapat
mengeluarkan sekret atau semen: Vesikula Seminalis, Kelenjar Prostat dan
Kelenjar Bulbouretra (Cowper)
5. Organ reproduksi wanita merujuk pada struktur-struktur anatomi yang ada
dalam tubuh wanita dan berperan dalam proses reproduksi. Organ-organ
reproduksi wanita melibatkan organ dalam dan luar tubuh yang penting dalam
memungkinkan konsepsi, kehamilan, dan kelahiran.
6. Alat kelamin luar: Labia Mayor (Bibir luar vagina yang tebal), Mons
Veneris, Labia Minor (Bibir kecil), Klitoris, Orificum Urethrae (muara saluran
kencing) dan Himen (Selaput dara).
7. Alat kelamin dalam: Ovarium (Indung Telur), Oviduk (Tuba Fallopi), Uterus
(Rahim) dan Vagina.
8. Proses pembentukan sel kelamin atau mekanisme pembentukan gamet
dimana gamet Jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet
19 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
betina dibentuk didalam ovarium. Terdapat 2 pembentukan sel kelamin:
Spermatogenesis yaitu pembentukan gamet Jantan dan Oogenesis yaitu
pembentukan gamet betina.
9. Spermatogenesis adalah suatu proses pembentukan spermatozoa (sel gamet
jantan) yang terjadi hanya di Tubuli seminiferi yang terletak di Testis.
10. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur atau ovum dalam tubuh
wanita.
11. Gangguan pada sistem reproduksi antara lain: Infertilitas, Impotensi,
Kriptokordisme, Orkitis, Epididimitis, Prostatitis, Pre-menstrual syndrome
(PMS), Endometriosis dan Amenore.
12. Penyakit menular: AIDS, Gonorrhea, Chlamydia, Sifilis (raja singa), Herpes
genital.

20 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
SOAL LATIHAN

1. Skrotum adalah organ genitalia ....


A. Internal yang berfungsi untuk menghasilkan sperma
B. Eksternal yang berfungsi sebagai cadangan nutrisi sperma
C. Internal pengatur temperatur tubuh
D. Eksternal berupa kantung tempat testis berada
2. Skrotum di bagian luar dipisahkan oleh ....
A. Rafe
B. Dartos
C. Fascia superfisial
D. Jaringan subkutan
3. Sel-sel yang mengalami meiosis untuk membentuk sel sperma adalah ....
A. Epithel
B. Spermatogonia
C. Sustentakuler
D. Akrosom
4. Hormon testosteron pada testis dihasilkan oleh ....
A. Saluran epididimis
B. Kelenjar prostat
C. Tubula seminiferous
D. Kelenjar bulbourethral
5. Enzim yang berperan di dalam membantu pemasukan sperma ke dalam sel
telur ketika terjadi pembuahan adalah ....
A. Peptidase
B. Lipase
C. Hyaluronidase
D. Amylase
6. Dari organ reproduksi wanita di bawah ini yang termasuk ke dalam organ
genitalia eksterna adalah ....
A. Vagina
B. Vulva
21 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
C. Ovarium
D. Saluran fallopian
7. Mesovarium adalah ....
A. Lapisan peritonium yang menempelkan ovarium pada ligamen lebar
B. Bagian uterus yang berfungsi untuk menempelkan ovarium pada uterus
C. Lapisan pada uterus yang berfungsi menghasilkan hormon progestero
D. Suatu kelenjar pada ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan hormon
estrogen
8. Pada ovarium yang berfungsi sebagai sumber folikel ovarium adalah ....
A. Tunica albugenia
B. Stroma
C. Epithelium germinativun
D. Corpus luteum
9. Pada ovanium yang berfungsi sebagai penghasil hormon estrogen adalah ....
A. Folikel de Graaf
B. Oviduct
C. Mesovarium
D. Cervic
10. Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut….
A. Menstruasi
B. Fertilisasi
C. Ovipar
D. Ovulasi

22 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
GLOSARIUM

 Testis: Organ reproduksi pria yang menghasilkan sperma dan hormon


testosteron.
 Epididimis: Saluran panjang yang menghubungkan testis dengan saluran
deferens, tempat sperma matang dan disimpan.
 Sel Sperma: Sel reproduksi pria yang mengandung materi genetik dan
berperan dalam pembuahan sel telur.
 Kelenjar Prostat: Kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih pria
yang menghasilkan cairan untuk mendukung kelangsungan hidup sperma.
 Vesikula Seminalis: Kelenjar yang menghasilkan cairan seminal yang
mencampur dengan sperma untuk membentuk semen.
 Saluran Deferens: Saluran yang membawa sperma dari epididimis ke vesikula
seminalis dan uretra.
 Uretra: Saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lingkungan luar
dan mengeluarkan urin dan sperma.
 Hormon Testosteron: Hormon seks pria yang bertanggung jawab atas
perkembangan karakteristik fisik pria dan fungsi reproduksi.
 Ovarium: Organ reproduksi wanita yang menghasilkan sel telur (ovum) dan
hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron.
 Sel Telur (Ovum): Sel reproduksi wanita yang dapat dibuahi oleh sperma.
 Saluran Falopi (Tuba Falopi): Saluran yang menghubungkan ovarium dengan
rahim, tempat pembuahan umumnya terjadi.
 Rahim (Uterus): Organ di mana janin tumbuh dan berkembang selama
kehamilan.
 Serviks: Bagian leher rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina.
 Vagina: Saluran kelahiran dan hubungan seksual wanita.
 Hormon Estrogen dan Progesteron: Hormon seks wanita yang mengatur siklus
menstruasi, perkembangan seksual, dan fungsi reproduksi lainnya.
 Menstruasi: Siklus bulanan di mana lapisan dalam rahim dikeluarkan jika
tidak ada pembuahan, yang dikenal sebagai haid.

23 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
 Fertilisasi: Proses di mana sel sperma membuahi sel telur, membentuk embrio
yang akan berkembang menjadi janin.
 Implantasi: Proses di mana embrio menempel pada dinding rahim untuk mulai
berkembang.
 Kehamilan: Proses pembawaan janin dalam rahim wanita.
 Plasenta: Organ sementara yang menghubungkan janin dengan dinding rahim,
memberikan nutrisi dan oksigen serta mengeluarkan zat-zat sisa.
 Amnion (Kantung Amnion): Kantung yang berisi cairan ketuban di sekitar
janin, memberikan perlindungan dan ruang bagi perkembangan janin.
 Ketuban (Air Ketuban): Cairan yang mengisi kantung amnion, melindungi dan
memberikan lingkungan yang tepat bagi janin.
 Kontrasepsi: Metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
 Abortus (Aborsi): Pengakhiran kehamilan sebelum janin memiliki
kemampuan untuk bertahan di luar rahim.
 Menopause: Tahap dalam hidup wanita di mana fungsi ovarium berkurang dan
menstruasi berhenti.

24 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, I'tishom, R., & Pramesti, M. D. (2018). Biologi Reproduksi Pria.


Surabaya: Airlangga University Press.

Effendi, Y. (2020). Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang: Pustaka Rumah C1nta.

Susetyarini, R. E., Latifa, R., Zaenab, S., & Nurrohman, E. (2020). Embriologi &
Reproduksi Hewan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Susilawati, T. (2011). Spermatologi. Malang: UB Press.

25 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a

You might also like