Professional Documents
Culture Documents
KLP 2 Sistem Reproduksi Manusia Ipsek Iii
KLP 2 Sistem Reproduksi Manusia Ipsek Iii
Kelompok 2
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PETA KONSEP......................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................v
A. ORGAN REPRODUKSI..............................................................................1
1. Spermatogenesis............................................................................................8
2. Oogenesis....................................................................................................10
RANGKUMAN.....................................................................................................19
SOAL LATIHAN...................................................................................................21
GLOSARIUM........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
ii | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
PETA KONSEP
Sistem Reproduksi
Manusia
Kompetensi Dasar
KD. 3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada
sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan
reproduksi.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengidentifikasi organ-
organ reproduksi pria dan fungsinya dengan tepat.
2. Melalui video pembelajaran siswa diharapkan mampu menjelaskan proses
pembentukan sel sperma dengan benar.
iii | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
3. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengidentifikasi organ-
organ reproduksi Wanita dan fungsinya dengan tepat.
4. Melalui tampilan video pembelajaran siswa diharapkan mampu menjelaskan
proses pembentukan telur dengan cermat.
5. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu menjelaskan proses
terjadinya siklus menstruasi dengan tepat.
6. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengaitkan sistem
reproduksi pada manusia dan gangguannya dengan benar.
7. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengaitkan sistem
reproduksi pada manusia dan penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan reproduksi dengan tepat.
8. Melalui literasi buku paket siswa diharapkan mampu mengusulkan upaya
pencegahan dan menjaga kesehatan sistem reproduksi.
iv | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
PENDAHULUAN
A. ORGAN REPRODUKSI
Organ reproduksi adalah organ-organ yang berperan dalam proses
reproduksi seksual pada makhluk hidup. Organ-organ ini memungkinkan individu
untuk menghasilkan keturunan dengan menggabungkan materi genetik dari dua
individu yang berbeda. Organ reproduksi manusia berlangsung secara seksual.
Organ reproduksi manusia dibedakan menjadi organ reproduksi laki-laki dan
Perempuan. Pada manusia, organ reproduksi pria dan wanita memiliki peran yang
berbeda dalam proses reproduksi. Jenis kelamin manusia telah ditentukan sejak
terjadinya fertilisasi. Apabila spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan satu
kromosom seks X (biasanya ditulis sebagai 23,X) membuahi oosit sekunder maka
akan terbentuk individu baru dengan kromosom 46,XX yang normalnya akan
menjadi wanita. Apabila spermatozoa yang membuahi mengandung 22 autosom
dan satu kromosom (biasanya ditulis sebagai 23,Y) maka individu baru yang
terbentuk adalah 46,XY yang akan menjadi seorang pria (Agustinus, I'tishom, &
Pramesti, 2018).
Reproduksi merupakan sebuah proses penting bagi berlangsungnya proses
kehidupan. Hal ini merupakan sebuah konsekuensi logis, karena reproduksi
adalah satu-satunya cara untuk menjaga kelestarian makhluk hidup. Sebagai
sebuah sistem, reproduksi menggambarkan sebuah tahapan yang kompleks mulai
dari tingkat seluler hingga ke tingkat organisme. Istilah reproduksi berasal dari
"re" yang berarti kembali dan "production" yang berarti mencetak. Secara harfiah,
istilah reproduksi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses untuk membentuk
atau mencetak generasi baru. Pada prinsipnya, reproduksi terdiri atas 2 sistem
meliputi sistem reproduksi jantan dan sistem reproduksi betina. Kedua sistem ini
tersusun atas seperangkat organ dan kelenjar yang berfungsi menghasilkan
hormon serta meregulasi fungsi reproduksi. Sistem reproduksi jantan
menghasilkan spermatozoa sedangkan sistem reproduksi betina menghasilkan
ovum. Kedua sekelamin tersebut dihasilkan melalui pembelahan meiosis
(Susetyarini, Latifa, Zaenab, & Nurrohman, 2020).
Epididimis
Vesikal Seminalis
Kelenjar Prostat
Kelenjar Bulbouretra
Labia Minor
Gambar 1.5. Alat Kelamin Luar Wanita
b. Alat Kelamin Dalam
Uterus
Tuba
Fallopi
Ovarium
Serviks
Vagina
10 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Gambar 2.4. Skema Proses Oogenesis
Berikut adalah skema sederhana tentang tahapan oogenesis:
1) Proliferasi:
Oogonia (sel punca) dalam ovarium mengalami pembelahan mitosis untuk
membentuk oosit primer.
2) Pertumbuhan:
Oosit primer tumbuh lebih besar di dalam folikel ovarium, yang dikelilingi
oleh sel-sel pendukung.
3) Meiosis I:
Oosit primer memasuki meiosis I:
- Meiosis I dimulai selama perkembangan oosit primer di dalam folikel.
- Hanya satu oosit primer yang akan melewati tahap ini setiap siklus
menstruasi.
- Meiosis I menghasilkan oosit sekunder dan polar body I.
4) Meiosis II:
Oosit sekunder memasuki meiosis II:
- Meiosis II dimulai saat oosit sekunder dilepaskan selama ovulasi.
- Jika dibuahi, meiosis II akan diselesaikan, menghasilkan ovum matang
dan polar body II.
5) Ovulasi:
Ovum matang dan polar body II dilepaskan dari ovarium selama proses
ovulasi dan masuk ke saluran telur.
6) Pembuahan (jika terjadi):
11 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Jika ovum bertemu dengan sperma dan dibuahi, materi genetik dari keduanya
bergabung untuk membentuk zigot.
7) Pembentukan Embrio:
Zigot akan berkembang menjadi embrio yang akan menempel di dinding
rahim dan melanjutkan perkembangan lebih lanjut.
Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses bertemunya sel sperma dengan sel ovum sehingga
membentuk zigot.
Mekanisme fertilisasi:
1) Sperma bertemu dengan ovum dalam oviduk dan menembus mantel ovum.
a. Sperma mengenali ovum akibat senyawa fertizilin.
13 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
b. Sperma dapat menembus korona radiata karena mempunyai enzim
hialuronidase.
c. Sperma dapat menembus zona pelusida karena mempunyai enzim
protease.
2) Korona radiata mengubah ovum yang telah dibuahi agar tak dapat dimasuki
sperma lain.
3) Terjadi peleburan inti sperma (n) dan ovum (n) menjadi zigot (2n).
Kemungkinan Jenis Kelamin Anak:
Ovum Sperma Jenis Kelamin
X X Perempuan
X Y Laki-laki
Jumlah laki-laki lebih sedikit daripada jumlah perempuan karena perbedaan
kualitas sperma X dan kualitas sperma Y.
1) Sperma X bergerak lambat, namun dapat bertahan hidup dalam waktu lama.
2) Sperma Y bergerak cepat, namun tidak dapat bertahan hidup dalam waktu
lama.
Kemungkinan jumlah anak yang dikandung:
Kemungkinan Keterangan
Tunggal 1 ovum dibuahi 1 sperma
Kembar identic/monozigot (jenis 1 ovum dibuahi 1 sperma, lalu
kelamin sama, mirip) membelah menjadi dua
Kembar dizigot (jenis kelamin 2 ovum berbeda dibuahi 2 sperma
sama/beda, tidak mirip) berbeda
Embriogenesis adalah proses pembelahan zigot menjadi embrio
14 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Gambar 2.6. Mekanisme Embriogenesis
Implantasi adalah proses pelekatan zigot (fase blastula) pada endometrium
sehingga menjadi calon bayi yang dapat berkembang. Implantasi dilakukan sel
luar blastula (trofoblas) yang membentuk membran kehamilan.
Membran Pembentukan Fungsi
Sel embrio dan
Sakus vitelinus Mengangkut nutrisi
pembuluh darah
Penghubung pembuluh darah
Villi korion
Korion ibu dan embrio
Plasenta Memberi nutrisi
Amnion Air ketuban Melindungi embrio
Alantois Tali pusar (ari-ari) Melindungi embrio
Organogenesis adalah proses pembentukan organ-organ dari embrio.
Lapisan embrionik akan berkembang menjadi:
1) Ektoderm berkembang menjadi epidermis kulit dan derivatnya, sistem saraf,
sistem indra, gigi dan rahang.
2) Mesoderm berkembang menjadi dermis kulit, sistem gerak, sistem sirkulasi,
sistem ekskresi, sistem reproduksi.
3) Endoderm berkembang menjadi sistem pencernaan, sistem pernapasan,
kelenjar timus, kelenjar tiroid, dan saluran lain.
15 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Hormon Fungsi
Human Chorionic Gonadotropin Menstimulasi produksi hormon
Hormone (HCG) estrogen dan progesteron ibu
Estrogen Meningkatkan perkembangan fetus
Prosteron dan pertumbuhan payudara Ibu
Somatotrophic Hormone/Growth Meningkatkan pertumbuhan organ
Hormone (GH) fetus
Mekanisme kerja hormon saat masa kelahiran (persalinan):
1) Hormon relaksin dibentuk ovarium dan plasenta yang berfungsi meregangkan
pubis simfisis.
2) Pembentukan relaksin memicu penurunan estrogen dan progesteron, dan
pembentukan hormon kortison bayi.
3) Hormon kortison memicu pembentukan hormon prostaglandin oleh plasenta
yang berfungsi merangsang kontraksi uterus.
4) Kontraksi awal uterus memicu pembentukan oxytocin oleh hipofisis posterior
ibu yang meningkatkan kontraksi uterus.
Mekanisme kerja hormon saat masa menyusui (laktasi):
Hormon Fungsi
Meningkatkan pertumbuhan payudara
Mammotropin
ibu
Estrogen Mencegah pengeluaran ASI saat masa
Progesteron kehamilan
Mensitimulasi pengeluaran ASI
Prolaktin
setelah masa kehamilan
Human Chorionic
Menyokong prolaktin
Somatomammotropin Hormone (HCS)
16 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
2) Bayi tabung, teknologi fertilisasi in-vitro atau terjadi di luar rahim ibu,
dengan cara:
a. Fertilisasi dilakukan di media kultur.
b. Zigot yang telah membelah dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu dan
ibu menjalani masa kehamilan seperti biasa.
3) Keluarga berencana (KB) menggunakan berbagai macam cara untuk
mengatur kehamilan ibu.
a. KB alami
Contoh: sistem kalender subur.
b. KB hormon
Hormon yang digunakan antara lain progesteron (mencegah menstruasi),
atau progesteron dan estrogen (mencegah ovulasi dan menstruasi).
Contoh: pil KB, suntik KB, vaginal ring, Intra Uterine System (IUS)
c. KB kontrasepsi (alat)
Contoh: kondom, cervical cap/diafragma, Intra Uterine Device
(IUD)/spiral.
4) Sterilisasi, kontrasepsi permanen dengan menghambat saluran kelamin.
a. Vasektomi, sterilisasi pada pria yang dilakukan dengan mengikat vas
deferens.
b. Tubektomi, sterilisasi pada wanita yang dilakukan dengan mengikat
oviduk.
C. Kelainan/Gangguan Pada Alat Reproduksi Manusia
Gangguan pada sistem reproduksi antara lain:
1) Infertilitas, ketidakmampuan menghasilkan gamet atau keturunan.
2) Impotensi, ketidakmampuan penis untuk melakukan ereksi karena faktor
hormon, obat-obatan, rokok dan alkohol.
3) Kriptokordisme, gagal turunnya testis dari rongga perut ke skrotum sewaktu
lahir.
4) Orkitis, peradangan testis akibat Mumpsvirus.
5) Epididimitis, peradagan epididimis akibat E. coli dan Chlamydia.
6) Prostatitis, peradangan kelenjar prostat akibat usia lanjut atau E. coli.
17 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
7) Pre-menstrual syndrome (PMS), gangguan emosi, rasa sakit dan nyeri yang
muncul akibat meningkatnya hormon kelamin.
8) Endometriosis, terdapatnya jaringan endometrium di luar uterus yang
menyebabkan rasa nyeri sewaktu menstruasi.
9) Amenore, tidak terjadinya menstruasi dalam waktu yang lama.
Penyakit menular seks (STD) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Penyakit menular seks antara lain:
Penyakit Penyebab Akibat
Turunnya sistem imun
AIDS HIV
tubuh
Gonorrhea Neiiseria gonorrhoeae Kencing nanah
Chlamydia Chlamydia trrachomatis Keputihan, pendarahan
Sifilis (raja singa) Treponema pallidum Radang alat kelamin
Herpes genital Herpes simplex virus Radang alat kelamin
18 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
RANGKUMAN
20 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
SOAL LATIHAN
22 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
GLOSARIUM
23 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
Fertilisasi: Proses di mana sel sperma membuahi sel telur, membentuk embrio
yang akan berkembang menjadi janin.
Implantasi: Proses di mana embrio menempel pada dinding rahim untuk mulai
berkembang.
Kehamilan: Proses pembawaan janin dalam rahim wanita.
Plasenta: Organ sementara yang menghubungkan janin dengan dinding rahim,
memberikan nutrisi dan oksigen serta mengeluarkan zat-zat sisa.
Amnion (Kantung Amnion): Kantung yang berisi cairan ketuban di sekitar
janin, memberikan perlindungan dan ruang bagi perkembangan janin.
Ketuban (Air Ketuban): Cairan yang mengisi kantung amnion, melindungi dan
memberikan lingkungan yang tepat bagi janin.
Kontrasepsi: Metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Abortus (Aborsi): Pengakhiran kehamilan sebelum janin memiliki
kemampuan untuk bertahan di luar rahim.
Menopause: Tahap dalam hidup wanita di mana fungsi ovarium berkurang dan
menstruasi berhenti.
24 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Y. (2020). Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang: Pustaka Rumah C1nta.
Susetyarini, R. E., Latifa, R., Zaenab, S., & Nurrohman, E. (2020). Embriologi &
Reproduksi Hewan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
25 | S i s t e m R e p r o d u k s i M a n u s i a