Manajemen Pajak Bab 5&6

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 25
TAHAPAN DALAM PERENCANAAN PAJAK A. Pendahuluan Hampir seluruh kehidupan perseorangan dan Aetentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pengaruh tersebut kadang-kadang cukup beat, Sehingge para eksekutif Komponen pajak merupakan Komponen yang harus mendapatkan pethatian yang cukup serius dan merupakan faktory perkembangan dunia bisnis dipengaruhi oleh fang menentukan bagi lancarnya suatu bisnis. Dar segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan dari sumer daya dati sektor privat (perusa- aan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya beli (purchasing power) atau Kemampuan belanja (spending power) dari sektor publik yang serius terhadap jalannya perusahaan, mak: dengan baik. Agar tidak terjadi gangguan ‘4 pemenuhan kewajiban perpajakan harus dikelola Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Sebalik- nya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Perencanaan pajak adalah salah satu hal dasar nan paling penting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, baik itu perusahaan perorangan maupun perseroan terbatas. Sebab, fungsi pajak dalam sebuah perusahaan adalah sebagai biaya atau beban yang bakal mengurangi laba bersih secara keseluruhan. Dengan melakukan perencanaan yang tepat, perusahaan bisa terjauh dari berbagai risiko ketidakpatuhan penyebab utang pajak tak terduga Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang masih ber- ada dalam bingkai peraturan perpajakan sampai dengan yang melanggar peraturan pajak (tax plan- ning) atau tax sheltering. Umunya perencanaan pajak merujuk pada proses merekayasa usaha dan ‘ansaksi wajib pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah minimal tetapi masih dalam bingkai Peraturan perpajakan. Namun perencanaan pajak secara lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat menghindari pemborosan sumber daya. Manajemen Pajak | 83 —f | + antara wajib pajak dengan pemeringy, arena dengan membayar pajak bray erintah memerlukan dana ynyyp wat perbedaan kepen ak sekeoil mungkin lain pil jan besar beras Dalam pelaksanannya terda Wajib pajak berus iyar paj mengurangi kemampuan ckonomis wajib pajak. Di membiayai penyclenggaraan pemerintah, yang sebagi tha untuk memba al dari penerimaan pa ajak,, vebabkan wajib pajak eenderung Untuk Mengurangi juny, sie Hal ini dimongkinkan jika ada peluang yang an sumber daya manusia (skys) Perbedaan kepentingan pembay: baik secara legal maupun ilegal. saturan pajak maupu ntuk melakukan penghematan pajak dena, in pajal dapat dimanfaatkan, baik karena kelemahan pet Beberapa faktor yang memotivasi wajib pajak un ilegal, antara lain : a) Jumlah pajak yang harus dibayar Besarnya pajak jumtah pajak yang harusoleh wajib pajak. Semakin besar Pal ak yang harus dig. garan yar, semakin besar pul kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelangg: | b) Biaya untuk menyuap fiskus. Semakin kecil biaya untk menywap fiskup, semakin besar Kecenderungan wajib pajak untuk me, Jakukan pelanggaran, ©) Kemungkinan untuk ketahuan, Sem tu pelanggaran terdeteksi, semakin besar kecenderungan wajiy kecil kemungkinan si pajak untuk melakukan pelang, d)_ Besar sanksi Semakin ringan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran, semakin besar kecenderungan wa- jib pajak untuk melakukan pelanggaran, Secara garis besar, perencanaan pajak (tax planning) adalah sebuah upaya untuk meminimal- kan beban pajak yang perlu dibayarkan pada negara agar jumlahnya tidak melebihi nominal yang scharusnya, Dalam hal ini, segala praktik pengurangan beban yang dimasukkan dalam rencana pajak harus tetap mematubi peraturan perpajakan yang berlaku. Tujuan utama dilakukannya perencanaan pajak adalah: a) Memperhitungkan sekaligus mempersi kan pembayaran pajak sebagaimana peraturan berlakt supaya tidak timbul denda atau sanksi yang dimungkinkan bakal memperbesar pengeluaran pajak. b) Memperkecil pengeluaran suatu usaha dalam anggaran pajak, c) Tidak diperuntukkan untuk mengelak dari kewajiban membayar pajak, namun lebih mengarch agar biaya pajak yang dikeluarkan tidak melebihi jumlah yang seharusnya i Terdapat beberapa diantaranya adalah: yarat umum yang harus dipenuhi apabila berniat untuk menjalankan fax planning, a) Tidak melanggar aturan perpajakan yang berlaku b)_ Tidak memalsukan bukti-bukti yang dapat mendukung atau data-data Jain yang diperlukan un- tuk membayar pajak 84 | Manajemen Pajak jisnis, pen} «evar bisnis, penyusunan tay plan ; ng havus 1 planning vst akan melemahkan perenernag Ue seth: Sebab ka tidak, maka pengenaan tax aan itu sendiri B. Menganalisis Infoy i Data Yang Ad: ng Ada Tahapan pertama dari proses pembuatan p lax jak yang terlibat a, pperbeda atas Pala lalam suatu k : anus ditanggung. Proyek dan menghitung seakurat mungkin beban pajak Planning adalah menganalisis komponen yang yang Hal ini hanya bisa dilakukan dengan mem, pak seara senit-senditi maupun secara total pj pam pajak yang paling efisen. Adalah juga pentin pesahailan suatu proyek dan pengeluaran-pengel tuk iu seorang manajer perpajakan harus memper exsternal yaitu: ipertimbangkan masing-masing elemen dari pajak jak yang harus dapat dirumuskan sebagai perenca- '6 untuk memperhitungkan kemungkinan besarnya luaran Jain diluar pajak yang mungkin terjadi. Un- hhatikan faktor-faktor baik dari segi internal maupun ) Fakta yang relevan Dalam arus globalisasi serta tingkat persaingan yang semakin kompettif maka seorang manajer perusahaan dalam melakukan perencanaan pajak untuk perusahaannya dituntut harus benar-benar menguasai situasi yang dihadapi, baik dari segi kan dengan perubahan-perubahan yang terjadi a, pat dan menyeluruh terhadap internal maupun eksternal dan selalu dimutakhir- i perencanaan pajak dapat dilakukan secara te- asi maupun transaksi-transaksi yang mempunyai dampak dalam perpajakan. 1) Faktor Pajak Dalam menganalis setiap permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan perencanaan pajak ada- Jah tidak terlepas dari dua hal yang berkaitan dengan faktor-faktor a. Jenis pajak yang ada Pemerintah dalam membuat suatu kebijakan perpajakan akan memungut berbagai jenis pajak yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapainya. Untuk itu, seorang manajer dalam me- rencanakan pajak harus mengetahui secara pasti apa saja kewajiban perpajakan yang dihadapi baik pajak lokal maupun pajak luar negeri. b. Masalah penafsiran atas suatu undang-undang/perjanjian Masalah yang sering timbul dalam menentukan definisi dari suatu masalah istilah, baik dalam konteks sistem legal yang dianut maupun dalam hubungannya dengan sistem yang lain atau- pun dalam suatu perjanjian adalah masalah penafsiran atas suatu undang-undang atau perjan- ali timbul terutama disebab- jian, Masalah-masalah perencanaan pajak internasional ser kan oleh pengenaan pajak berganda baik oleh negara domisili maupun oleh negara sumber, ajakan yang berbeda. Manajemen Palak | 85 i Karena masing-masing negara menerapkan konseP per. Faktor penghubung aan faKtor penghubung gy ae -bet tung pada kel * Berens istiv kena pajak di sisi ig tp pajak atau pet ag menjadi faktor penghulbung ame adalah residen, lam hal wojib pajak badan Yang menjagi fy, ¢ didirikannya badan fersebut, sera peng Jconomi maupun keberadaan dari beng, Kewajiban perpajakan memang sangat . wajil 1a yurisdiksi perpajakan pada satu sisi dan W#l Dalam hal wajib pajak perorangan yan domisili dan kewarganegaraan, sedangkan tor penghubungnya adalah manajemen dan tempat hubung penting lainnya adalah pusat kepentingan © usaha tetap. . Residen/domisili dan kebangsaan pembayar pajak sering merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukay, naan pajak, banyak wajib pajak yang me, atau mempunyai residin lebih dati sary dasar pengenaan pajak. Dalam melakukan perenc manfaatkan faktor ini dengan cara sengaja memili negara demi kepentingan pajak. Untuk menghindari pembayaran pajak, banyak negara yang berusaha meneiptakan suaty fej, tor penghubung yang lebih Iuss, agar usaha pengurangan beban pajak oleh seseorang bisg diminimalkan atau dicakup oleh undang-undang Bentuk badan dari pembayar pajak Sistem perpajakan dihampir semua negara mempunyai perlakuan yang berbeda atas kewajiban perpajakannya bergantung atas bentuk badan wiib pajak, apakah perseorangan, persekutuan, perserikatan (trust), atau dalam bentuk badan lainnya. Masing-masing bentuk badan dar ‘wajib pajak akan memperoleh perlakuan yang berbeda mulai dari beban pajak, pengurangan- pengurangan yang diberikan, maupun tarif yang dikenakan. Sumber penghasilan Sumber penghasilan merupakan dasar pertimbangan apakah seseorang dikenakan pajak atau tidak, terutama bagi negara yang menganut sistem perpajakan sekunder. Hal ini penting ke- rena sistem sekunder mengatur penghasilan apa yang dikenakan pajak, siapa saja yang akan dikenakan pajak, apa dasar pengenaan pajaknya, berapa tarifnya, apa saja yang bisa dikurang- kan, dan lain-lain Sifat dari transaksi atau operasi Dalam bisnis terdapat bermacam-macam transaksi. Transaksi tertentu mungkin mendapatkan perlakuan pajak yang merugikan, misalnya Karena pengenaan pajak kepada perusahaan dan menganut paham pendekatan entitas terpisah (separate entity approach). Namun di pibak Jain, juga ada pembebasan dalam bentuk restitusi atas bea masuk yang sudah dibayar apabild hasil keluarannya diekspor. Jadi, sudah seharusnya kita memerhatikan setiap aspek perpaiak yang mungkin akan terjadi terhadap transaksi yang akan kita lakukan. : 86 | Manajemen Pajak py Hubungan anara pembayar dengan ping lain penentuan dasar pengenaan Pajak jain dengan » bahkan tarif suatu pajak < antara | 2M siapa dan dalam bentyl ‘atu pajak, dipengaruhi oleh beberapa hal, sahil ean, Banyak negara memberikan = haan yang melaporkan keuntung- "agai satu perusahaan : " an dan Kerugian secara tetkonsolidas; can am Pets Insentif pajak (Umunya terdapat empat masam bentuk i " oy insentif pajak : o Pengecvalian dari pengenaan pajak o Pengurangan dasar pengenaan pajak o. Pengurangan tarif pajak Penangguhan pajak Insentif juga dapat berupa kompensasi kerusi asi Kerugian, baik yang dapat dil i kuinya maupun pada tahun sebelumaya, See Perlindungan pajak Perlindungan pajak berkaitan dengan kondisi o Dimana tidak ada pajak yang harus dipungut 9 Dimana pajak hanya dipungut untuk kejadian pajak intemasional atau dipungut pada tarif terendah, atau hanya dipungut dari keuntungan yang diperoleh dari sumber luar negeri 0. Dimana perlakuan khusus diberikan kepada wajib pajak tertentu atau kejadian tertentu ‘Tyjuan perlindungan pajak adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi perpajakan di masa akan datang. k. Anti penghindaran Di dalam sistem perpajakan anti penghindaran ini berkaitan dengan transaksi yang wajar teru- tama dalam lingkup internasional. Banyak negara menyadari kemungkinan hal tersebut sering terjadi. Terutama pada perusahaan multinasional. ¢) Faktor non Pajak Jainnya Beberapa faktor bukan pajak yang relevan untuk diperhatikan dalam penyusunan suatu perenca- naan pajak antara lain: @ Masalah badan hukum Sistem hukum yang berbeda terdiri dari berbagai tipe dari pada perusahaan. Pemilihan bentuk badan usaha yang diusulkan sering dibuat sebagai fungsi daripada seluruh peraturannya (baik untuk pajak maupun bukan pajak) dalam rangka administrasi_pembentukan dan pembubarannya. Manajemen Falak 187 ii b. Masalah mata wang dan nila tukar -o-snyemasional masalah nila tuk Dalam ruang lingkup perencanaan pajak YEN8 as = ‘ang mempunyai dampak yang best tenho & a real tang yang brakes ata ia tail MEME Tas Jka ada masalah devaluasi mauP' a ae baik ekspor tau impor maupuy posisi laba-rugi, apalagi bila terdapat ban jaman dalam bentuk mata wang asin: 1 svatu perusahaan. Nila tukar ko usaha yang cukup tinggi Ania jal tentunya berakibat “ be ©, Masalah pengendalian devisa nee = 1g dimuat suatu negara menjadi bahan pertimbangan peng, hasan ata Farangan untuk mengedakn pera, 1 ataupun adanya larangan untuk mens 1a bank sentral atau menteri Keuangan, po. di bahan pertimbangan bagi pengusaha un, igi akhimnya selalu menjadi pa. Sistem pengendalian devisa yan terutama jika suatu negara menganut pen : ee aa an atau transfer dana dari transaksi internasion: uuang atau menarik uang dati Ivar tanpa adanya a menija hitungan laba-ru bagai macam aturan yang dibuat tentuny’ ‘menanamkan modalnya atau tidak, Karena pet tokan dasar dalam mengambil keputusan d. Masalah Program intensif investasi Masalah program inseni yang ditawarkan negara tertentu memberikan pilihan bagi waj pajak untuk melakukan investasi atau pemekarar sentif inventasi yang merangsang bisa berupa pemberi bebas bunga ataupun adanya pemberian bantuan dari pemerintah, mn usaha pada suatu lokasi negara tertenty, I. jan pinjaman dengan tarif bunga rendah, €. Masalah faktor bukan pajak Jainnya Faktor bukan pajak lainnya seperti hukum dan sistem administrasi yang berlaku, kestabilan ‘ekonomi dan politi, tenaga kerja, pasar, ada/tidaknya tenaga profesional, fasilitas perbankan, iklim usaha, bahasa, sistem akuntansi, kesemuanya harus dipertimbangkan dalm penyusunan tax planning terwtama berkaitan dengan pemilihan lokasi investasi apakah berupa cabang, subsidiari atau untuk keperluan lainnya, Mempertimbangkan poin yang berbeda dari pajak yang terlibat pada suatu proyek sekaligus ‘menghitung dan menganalisisnya seakurat mungkin bisa mengurangi beban pajak yang harus wajb pajak tanggung. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mempertimbangkan tiap-tiap elemen dari pajak, entah secara individual maupun secara total pajak yang perlu dirumuskan sebagai bagian dari pere™ canaan pajak yang efisien. I Membuat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya pajak Pili ek ca ie atau hubungan intemasional. Hampir seluruh sistem perpaiak®” al yang, a nal yang ada, setidaknya ada 2 negara yang ditentukan lebih dulu, Jika dilihat dari sul i 88 | Manajemen Pajak interna: Wile al ns i ik, maka mg ous ei Prose Pereneanaan dak dapat 70 se bHDNDEE YN paling mengany cn 2a ar hapn pein oper yam ei dao bere in shah Mode! pexjanjaninterasional dapat m pean bent SARS! Operas 64 hubongy : a _ a 0 ee esa ling sada ay ‘nternasional. Hampir semua sistem perpajake @ yang di i Yang ditentukan lebih dahulu. Dari sudut pandang, Jar dari tahapan pemilihan Metode yang harus diterapkan dalam menganalisis dan mem! pengeluaran lainnya dari suatu proyek adalah bandingkan beban pajak maupun a, Apobila tidak ada rencana pembatasan minimum pajak yang diterapkan, b, Apsbila ada rencana pembatasan minimum diterapkan, berhasil atau pun gagal t) Pemilihan dari negara asing sebagai tempat melakukan investasi atau menjadi residen dari ne- gara tersebut, Dalam rencana perpajakan internasional mungkin diberi perlakuan khusus dengan memilih antara dua atau lebih Kemungkinan investasi di negara-negara berbeda, Tidak hanya pertimbangan bisnis yang harus diperhatikan tetapi juga keunggulan pengenean pajaknya da- Jam memutuskan antara penawaran untuk memiliki saham perusahaan diberbagai negara, pertim- bangan-pertimbangan berikut juga harus diperhitungkan : a. Tarif yang dikenakan atas laba perusahaan di negara investasi b. Apakah dividen yang dibagikan terutang weithholding taxes, jika ya berapa tarifnya. ¢. Apakah ada kredit pajak atau pengurangan pajak lainnya di negara domisili dari pemegang saham schubungan dengan pajak yang dibayak di negara investasi. Dalam penbentukan anak perusahaan, faktor pajak dan nonpajak harus diperbandingkan secara hua, Mungkin diperlukan pula perhitungan pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai (PPN). PPN secara umum adalah pajak atas konsumsi yang dikenakan sehubungan dengan : 4. Penyerahan barang b, Sewa atau jasa ©. Impor barang, Dalam hal penyerahan barang atau jasa, jumlah pajak total tertagih dalam pembayaran yang ber- beda dari berbagai individu yang terlibat dengan dasar nilat yang ditambahkan dari mereka (in 4dividu). Dalam hal impor, pajak yang dikenakan dasarnya adalah nilai dari barang yang diimpor atau pengembalian (return) dari PPN yang sudah dibayar atas barang atau jasa yang diekpor tersebut, Manajemen Paik 89 i any kas, pertimbAMAP Pengher,, ti dar bentuk tansAksh, operas, atau lebih negara seb ©) Penggunaan satu atau lebih negara tambahan: Dalam pemilihan yans ggunaan salt am datas base anaan pajak nasional. pajak tidak hanya di pengaruhi ok pun hubungan internasional, tetapi juga oleh pene’ see yang sudah ada dal adeshana dari peren dati negara yang bersangku sebetulnya merupakan perluasan yang s pa, penting sekali untuk mempertimbangkan, Dalam membuat model pengaturan yang paling aus dikuasakan kepada saty gg, a. Apakah kepemilikan dari hak, surat berhargt a lebih perusahaan, individ, atau kombinas dai semuany® b. Adak hubungan ataraerboga individ dan eS 6. Oleh karena i belum dtentakan lebih dahl, dimana ens D. Mengevaluasi pelaksanaan rencana pajak Perencanaan perpajakan sebagai salah satu implikasi rencana pegembangan adalah bagiay kecil dari rentetan manajemen strategis perusahaan. Oleh sebab (> diperlukan evaluasi guna melihat sejauh mana efektvitas has! pelaksanaan dari reneana pajak terhadap perbedaan laba kotor, beban pajak, dan juga pengeluaran di luar pajak atas berbagai alter matif perencanaan. Perencanaan pajak sebagai suatu pereneanaan merupakan bagian Keel dari seluruh perenca, naan strategik perusahaan, Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana hasil pelaksanaan suatu perencanaan pajak terhadap beban pajak. Evaluasitersebut meliput a) Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan 'b). Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan dan berhasil dengan bail ©) Bagaimana jika rencana tersebut dilaksanakan tapi gagal Dari ketiga hipotesis di atas akan memberikan hasil yang berbeda. Dari hasiltersebut barulah dapat ditentukan apakah pajak tersebut layak untk dilakasanakan atau tidak. Perusahaan tentu akan ‘memilih untuk melaksanakan perencanaan pajak karena ia bisa menghemat pajak jika perencanaan pajak tersebut berhasil sesuai sasaran, Namun perlu diperhatikan bahwa ada tambahan biaya hukum dan lain-lainnya yang mungkin terjadi apabila pihak otoritas pajak tidak setuju dengan pos-posnya yang dikurangkan dari perhitungan pajak (deductive items) yang dapat dibawa ke pengadilan Rumus untuk menghitung laba dan rugi atas suatu perencanaan pajak dan aplikasinya Berikut adalah formulasi untuk menghitung laba dan ruginya suatu perencanaan pajak, yaitu Estimasi laba kotor suatu proyek jika tidak dilaksanakan perencanaan pajak B= Estimasi laba kotor suatu proyek jika tidak dilaksanakan perencanaan pajak C= Estimasi beban pajak jika tidak dilaksanakan 1D = Estimasi beban pajak jika perencanaan pajak dilaksanakan dengan baik timasi beban pajak jika perencanaan pajak dilaksanakan tctapi gagal stimasi biaya (selain pajak) dari proyek jika perencanaan pajak tidak dilaksanakan imasi biaya (selain pajak) dari proyek jika perencanaan pajak dilaksanakan 90. | Manajemen Pajak stot ini bisa dipakai dengan kombinas: fi F) lebih besar dari (B - G) ye, ~ ka (Av }) Yencana ters » a ieildari(C- D). rsebut jangan dilaksanakan, kecuali erikut : sya E danggap lebih material dati C may keputus, satan svat PETENEANAAM Pak terganung pa esebut Jka tidak ada perbednan material (4. ~ on (EC) Untuk memutuskan dilaksanakan at ka erdapt penbedaan material antara (Af) gs tdakny® pereneanaan adalah dengan mem » asilan dari perencanaan F) dan (B ~G) maka bandingkan antara (C —D) ‘au tidak perencanaan pajak tersebut ddan (B~ G) maka keputusan untuk dilaksanakan lbandingkan antara: B-OFO1-(A- (C4) dengan (A-(C4) (BG), Dengan menghitung dan membandingkan laba kotor (gross profit) pajak maupun pengeluaran soaps (nota expenditure) yang ditetapkan ada hipotesis, dapat i bag si pembayar pajak jika tencana tersebut berhasildilaksanae putuskan implikasi yang terba- an atau po: terburuk jika gagal umu/formula di tas bukanlah rumus yang baku dalam me wi memang terdapatfaktor penentu lain yang tidak dapat wasn devisa. mutuskan suatu perencanaan pajak apa- diperhitungkan seperti ketatnya penga- Mencari kelemah: Hasil suatu perencanaan pajak bisa dikatakan baik atau tidak tentunya harus dievaluasi mela- tu berbagalrencana yang dibuat. Dengan demikian keputusan yang terbaik atas suatu perencanaan pak harus sesuai dengan bentuk transaksi dan tujuan operasi perbandingan berbagai rencana harus dibuat sebanyak mungkin sesuai bentuk perencanaan pajak yang diinginan. Kadang suatu rencana barus diubah mengit gat adanya perubahan peraturan perundang-undangan. Walaupun diperlukan pe- vanbahan biaya atau kemungkinan keberhasilan sangat kecil. Sepanjang masih besar penghematan ‘jek yang bisa diperoleh, rencana tersebut harus tetap dijalankan. Karena begaimanapun juga keru- san yan ditanggung merupakan kerugian minimal Jadi akan sangat membantu jika pembuatan suatu rencana disertai dengan gambaran atau >rkiraan berapa peluang kesuksesan dan berapa laba potensial yang akan diperoleh jika berhasil aupun kerugian potensial jika terjadi kegagalan. Agar dapat mengungkapkan hasil suatu tax plan- ring bagus atau tidak, sebuah perusahaan harus melewati tahap evaluasi dari berbagai rencana yang Sbuanya, Ragam tindakan perubahan rencana harus tetap dijalankan meski dibutuhkan penambahan biaye atau potensi keberhasilannya kecil Manajemen Pajak | 91 i > ajak (Updating. The Tax Play san dan prover Ua telah berjalan, namin jy kan Bos 7 ana baik wnang-undang MAUPUN pea, c laksa, Meskipun suatu rencata kin mempunyai Pak tethad, anan yang terial di IMME ney sangat terbatas, x ‘masil perlu mempertimbangkan setiap Pet ‘ vit put d naannya ara vane aiktivilas cl ya di negara dimana venga janjian, yang bed pun aktivit Komponen dari suatu pe boerbagai macam pajak sonsekuensi yang pent dilokukansebagaiman gy p kons hada erket ™ vvaerikan persia (TBD perkembngan yn, eg maar axa mampu MENBUNT apg amaan mampu Mengambil keser, sant adalah Pemutakhiran dari sual! amis. Den ci saat ini, bahan, dan paca sa jal. kukan olch masyarakat yang din i yang tein akan datang maupun sit y patan untuk memperoleh manfaat yang pote yang bers ng merugikan dari adanya perul 4). Perencanaan pajak domestik diperlukan pemahaman yang mend Jk domestik, " an perpajakan yang berlaku, eng lang dan peratura ‘administrasi perpajakan. Sebelum melakuikan suatu pereneansan pale! imengenai maksud dan tujuan dari undang-un dhan praktek akuntansi yang berlaku, seta praktik \doman pad akukan wajib pajak badan yang hanya memegang f y-undang domestik yang be Pada praktiknya, natfonal fax planning berpes ja undang-undan, yang berlaky, Sckilas, jenis pereneanaan pajak ini dapat di aja ataw melangsungkan trasaksi dengan wai? pajak lain di dalam neger usaha di Indonesi bb) Perencanaan pajak internasional Berbicara tentang perencanaan pajok intemasional tidak terlepas dari perus han grup mul nas- onal. Tujuan tama di dalam perusahnan multnasional sebagaimana di banyak perusahaan, sealu ingin meminimumkan biaya-biaya dan pajak. Namun, pengertian minimalisasi total biaya pajak grup yang dibayar melalui masing-masing negara di mana anggota grup tersebut berada. Setiap anggota grup tentunya membayar pajak seus hukum yang berlaku dan transfer yang dilakukan haruslah bersifat legal. Inilah yang disebut sebagai penghindaran pajak atas pajak yang seharus nya dibayar. Berbeda halnya dengan national tax planning, international planning umumnya dilakukan oleh \wajib pajak badan yang mempunyai oktivitas usaha di dalam dan luar negeri. Tax planning ste ini diperlukan apabila wajib pajak melakukan transaksi bukan hanya dengan wajib pajak lain di dalam negeri saja. Namun juga PKP yang berada di luar negeri “Tak hanya memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, wajib pai yang terlibat dalam infernational tax harus memperhatikan peraturan atau perjanjian pajak ( freaty) loin dari negara-negara yang turutterlibat dalam aktivitas usaha 92 | Manajemen Pajak Walaupun sebuah rencana pajak sudah diterapkan dan proyek usaha juga sudah berjalan, pengusaha harus tetap memperhitungkan setiap perubahan yang terjadi, tak peduli apakah itu peru- bahan kecil maupun signifikan, Entah perubahan tersebut berasal dari undang-undang yang berlaku ‘maupun pelaksanaannya sesuai dengan negara dimana aktivitas itu dilakukan yang bisa berdampak pada Komponen suatu perjanjian. I G. Skema Tax Planning atau Perencanaan Pajak Secara umum, terdapat 5 strategi yang bisa dilakukan dalam pembuatan perencanaan pajak. ‘Skema perencanaan pajak adalah sebagai berikut: a) Tax Avoidance Tindak penghindaran pajak atau yang juga akrab disebut /ax avoidance adalah upaya perusahaan untuk menghindari pengenaan pajak lewat transaksi yang bukan merupakan objek pajak berda- sarkan aturan perundang-undangan, Semisal saja, perusahaan A yang bergerak di bidang layanan publik mengubah tunjangan karyawannya dari yang sebelumnya vang tunai menjadi natura, Mengingat natura sendiri bukan termasuk objek pajak berdasarkan PPh21. Tindakan ini umum- nya dilakukan oleh perusahaan yang masih kerap mengalami kerugian dalam pengelolaannya. }) Tax Saving Tax saving adalah usaha efisiensi beban pajak dengan cara memilih alternatif pengenaan pajak sesuai tarif yang lebih rendah. Sebagai contoh, perusahaan B melakukan sejumlah perubahan gan aturan dari yang sebelumnya memberikan natura untuk para karyawan, berubah menjadi tw berbentuk uang tunai. ©) Pengoptimalan Kredit Pajak yang Dikenakan Sebagian besar wajib pajak berupa badan kurang memahami bahwa mereka bisa mengkreditkan pajaknya yang telah dipotong, dengan syarat tidak menyimpang dari peraturan perundang- undangan, Sebagai ilustrasi, Pajak Penghasilan (PPh) 22 terkait pembelian solat atau impor, pajak fiskal luar negeri atas perjalanan dinas pegawai, atau PPh 23 terkait penghasilan jasa atau sewa. 4) Menunda Pembayaran Kewajiban Pajak Sebagai wajib pajak, perusahaan bisa menunda pembayaran PPN dengan cara menunda pener- bitan faktur pajak keluaran sampai tenggat waktu yang diperkenankan, terutama untuk penjualan kredit. PPN sendiri bisa dibayarkan di akhir bulan berikutnya usai bulan penyerahan barang yang ikenai pajak. ©) Menghindari Pelanggaran Atas Peraturan Perpajakan ‘Wajib pajak badan perlu memahami, juga menguasai, peraturan pajak yang berlaku supaya usa- hanya terhindari dari risiko sanksi perpajakan berupa sanksi administrasi, seperti halnya kenaikan pajak, sanksi pidana, bunge, atau denda, Manajemen Pajak | 93 ghwa perencanaan pajak adalah Salah sy sa disimpulkan ba isa rnunjang jalannya perusahaan, So, a Bai. Berdasarkan informasi di ates, bi : dalam met Komponen manajemen strategis yang amat PenINE TT an pajak yang matang, bia ‘mana disebutkan sebelumnya, saat suatu usaa memiliki pe 88 ajay r jsin, Akibatnya, profit yang diters yang notabene mengurangi laba kotor bakal termini? Alibatnyy P Bea erg, haan akan menjadi lebih besar. Ki i asal-asalan, kemungkinan be: nderung asal-asalan, kemungl besar Kinerja jak cen ang lebih tinggi, perusahaan dimungkiny an Sebaliknya, saat perencanaan pai peroleh aba y perusahaan akan terdampak. Alih-alih mem t sanksi pajak- harus menutup lapaknya aki 94 | Manajemen Pajak SOAL 1 2 Berikan uraian tentang tahapan dalam melakukan pereneanaan pajak Berikan uraian dan contoh faktor internal dan faktor eksternal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pajak Berikan urian dalam bentuk bagaimana membuat suatu model perencanaan pajak. Dalam melakukan evaluasi atas pelaksanaan suatu perencanaan pajak yang ada tiga hal yang hal yang harus terjawab, berikan uraian atas ketiga hal tersebut. . Berikan uraian dalam bentuk contoh atas lima strategi umum yang dapat diterpakan dalam suatu perencanaan pajak Manajemen Pajak | 95 PERENCANAAN PAJAK ATAS PENYUSUTAN a A. Pendahuluan sahaan di kK Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasi harus melakukan kegiatan perencanaan, pereneanaan merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen, Secara umum perencanaan meru- pokan proses penentuan tujuan organ asi (Perusahaan) dan kemudian menyajikan strategi, tata cara pelaksanaan program, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tindakan men inimalkan pembayaran pajak bukan merupakan tindakan pelanggaran atau pi- dana selama tidak menyimpang dari ketentuan undang-undang perpajakan, Tindakan meminimalkan embayaran pajak ini biasa dikenal dengan istilah perencanaan pajak atau manajemen pajak. Dengan ‘menerapkan manajemen pajak, wajib pajak dalam hal ini adalah perusahaan, dapat memenuhi kewa- jiban perpajakannya dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku schingga perusahaan dapat memperoleh tingkat keuntungan yang optimal dan sekaligus meningkatkan likuiditas. Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan seba~ soi hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk. Untuk menghasilkan produk ini maka peranan aktiva tetap sangat besar, seperti Iahan sebagai tempat berproduksi, bangunan sebagai tempat pabrik dan kantor, mesin dan peralatan sebagai alat untuk berproduksi dan lain-Iain, Aktiva tetap juga merupakan bagian utama dalam penyajian posisi keuangan perusahaan. Terkait dengan perencanaan pajak (tax planning), penyusutan juga merupakan salah satu ba- sian yang dilaporkan oleh pihak akuntansi yang juga berpengaruh pada penghasilan kena pajak suatu ‘a yang dapat dikurangkan terhadap peng- Perusahaan, karena penyusutan adalah salah satu jenis husilan, Perlu dilakukan upaya untuk meminimalisasi beban pajak dari penyusutan tersebut melalui Perencanaan dalam pemilihan metode penyusutan. pajakan bahwa, ada dua metode yang diperkenan- Pemilihan metode penyusutan menurut per menurun ganda. kan dalam penggunaan metode antara lain: metode garis Iurus dan metode saldo jib pajak diperkenankan untuk memilih salah satu metode untuk melakukan penyusutan. Metode tars lars dipergunakan untuk semua kelompok hartatetapterwujud. Sedangkan metode saldo me- Manajemen Pajak | 97 OC ———— at perwajud bukan Bangunain sq; nurun hanya diperkenankan digunakan untuk Kelompok harta 74 da dilakukan secara taat asas. usutkan 4 B. Karakteristik Aset Yang Dapat Dis! 4 dengan aktiva adalah suber daya ya, dimaksu : Menurut SAK No. 16 tahun 2004 yang 4 jal dan dari mana manfea ckonons 5 dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat ari peristiva MS a ee ‘masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Pada Paraer' > sau dibangun lebih dah me tap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk sia? part Sj lant table a meg digunakan dalam operasi perusahzan tidak dimaksudkan untuk diva oma) perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun’ 4 Selanjutaya dijelaskan dalam kerangka dasar penyusunan dan pore te paragraf 56 bahwa banyak aktiva, modal, aktiva tetap memilki bentuk Aisle Nemun demniktan beng fisik tersebut tidak esensial untuk menentukan eksistensi aktiva; Karena itu, paten dan hak cipa, my salnya, merupakan aktiva kalau manfaat yang diperoleh perusahaan di masa depan dan kalau masing. ‘masing aktiva tersebut dikuasai perusahaan, Dalam menentukan eksistensi aktiva, hak milik tidak esensial jadi misalnya property yang aktvajika perusshaan mengendalikan manfaat yang dj diperolch melalui sewa guna usaha adalah snurut Scanning (1992; 22): “Aktivg harapkan dari property tersebut. Sedangkan pengertian aktiva met 1 atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjedi adalah jasa yang akan datang dalam bentuk ua uuang (kecuali jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua pihak secara sebanding) - yang di dalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hukum atau kea- dilan bagi orang atau kelompok tertentu tersebut” Pengertian aktiva yang dikemukakan olch pakar ekonomi sangat beragam, namun pada dasar- nya pengertiannya sama yaitu aktiva merupakan sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang diukur’ berdasarkan prinsip akuntansi Dari bermacam-macam aktiva tetap, untuk tujuan akuntansi dilakukan penggolongan sebagai berikut: a petenakan. b) Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya dapat digant dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, peralatan, mebel dan lain-lain. ©) Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumbersumber alam seperti hasil tambang dan lait lain, 98 | Manajemen Pajak Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut : a) Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang ma- sih Kosong. Dalam akuntansi apabila ada talan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisah- kan pencatatan dari lahan itu sendiri, b) Bangunan gedung adalah bangunan yang berdiri di atas bum ini baik di atas lahan/air. Pencatat- annya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung. ) Mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. 4) Kendaraan semua jenis kendaraan seperti alat pengangkut, truk, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lainlain. ¢) Perabot dalam jenis ini termasuk perabotan kantor, perabot laboratorium, perabot pabrik yang, ‘merupakan isi dari suatu bangunan {) Inventaris peralatan merupakan peralatan besar yang digunakan dalam perusahaan seper taris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan lain-lain. g) Prasarana merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat Klasifikasi khusus prasarana seperti: Jalan, jembatan, roil, pagar dan lain-lain, Faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya penyusutan a) Aus Karena pemakaian aktiva tetap dalam proses produksi tidak hanya sekali saja, tetapi ber- Jangsung terus menerus secara kontiyu mengakibatkan kapasitas dan produktivitas yang dimiliki aktiva itu akan semakin berkurang nilainya sehingga kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dalam proses produksi semakin berkurang pula hasilnya. b) Aus Karena umur setiap aktiva dapat aus seiring dengan perjalanan waktu. Sekalipun aktiva tetap ini belum pernah dipakai, namun dengan adanya faktor kimia yang diakibatkan oleh pengaruh alam seperti hujan, panas dan udara terhadap aktiva tersebut akan menyebabkan kerusakan dan mungkin tidak efisien untuk dipergunakan lagi. ©) Kerusakan-kerusakan kerusakan suatu aktiva dapat disebabkan oleh Kurang hatihati atau kurang tepat dalam cara pengguanaan aktiva tetap, juga yang disebabkan oleh bencana seperti; gempa bumi, banjir atau kebakaran yang tidak sepenuhnya dapat dipergunakan kembali atau bahkan ak- tiva tetap itu tidak dapat dipergunakan sama sekali. ‘Adapun faktor lain, selain faktor fisik yang menyebabkan perlunya diadakan penyusutan adalah fak- tor fungsional yang juga dapat mengurangi atau mengakibatkan suatu aktiva tetap tidak dapat diper- gunakan lagi, yaitu: a) Ketidaklayakan Dengan meningkatkan daya beli konsumen yang melampui kemampuan alat produksi yang terse dia akan mengakibatkan alat-alat produksi yang tersedia secara teknis masih dapat dipergunakan, tetapi secara ekonomis telah menunjukkan kemunduran, Karena tidak lagi memenubi syarat yang menunjang skala ekonomis. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan konsumen perlu ada- nya penggantian alat produksi baru yang mempunyai kapasitas produksi lebih besar dibanding alat lama. Manajemen Pajak | 99 b) Keusan, s¢memnbawa akibat pad lst produ an dan pembabaruan teknis yang gy. 8 ener Kemajuan dan pembaharuan teknis yang fe7U5 ™ ‘emajuan dan pembaharuan teknis y parbal ci el pga udah kuno. lama secara ekonomis dianggap sudah an daya guna ekonioris alat produksi lama a ~ q i dapat dipergunakan lag dan perl di gant deny, ial ters menerus dengan cepat dapat ment semakin berkurang atau secara ekonomis peralatan yang baru. 6) Penghentian permintaan ‘ 2 41 produksinya tidak dapat Satu alt produksi tidak akan mempunysi nist Karena basil PP i Ke produksi aban selea ata Kebutuhan Konsumen yap fi karena perul hhankan lagi di pasaran. In ee tat dangeap Kuno oleh KOnSUMEN,Schingga yg semakin beragam, Barang hasil prod dapat diandalkan lagi untuk merebutkan pangs Pas mn adalah tanah, ak Beberapa aktiva yang tidak dapat disusutkan karena nilainya tidak menura stiva pen, danaan, barang dagangan, dan persediaan. C. Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpajakan Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) berbunyi “Penyusutan adalah alokasi sis. fari suatu aktiva sepanjang masa manfaat”. “Masa manfaat tematik jumlah yang dapat disusutkan d: atau jumlah produksi atay adalah periode suatu aset yang diharapkan dapat digunakan oleh entitas, unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari suatu aset oleh entitas”. Alokasi biaya aktiva tetap dilakukan dengan membukukannya ke rekening biaya (debet) dan ke rekening akumulasi penyusutan (Kredit). Rekening biaya akan tampak dalam perhitungan laba rugi, sedangkan akumulasi penyusutan terlihat dalam neraca, Faktor-faktor yang mempengaruhi be- ban penyusutan antara lain: nilai perolehan, nilai sisa, sifat aktiva, masa manfaat. | | | Akuntansi penyusutan merupakan suatu sistem akuntansi yang bertujuan untuk mendistribu- sikan harga perolehan atau nilai dasar lain, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada) dari harga aktive berwujud, terhadap masa pemakaian yang ditaksir untuk harga tetap yang bersangkutan. Penyusutan merupakan proses alokasi dan penilaian (valuation). Penyusutan untuk tahun berjalan merupakan bagian dari biaya total yang dialokasikan pada tahun tersebut menurut sistem yang berlaku. q Meskipun alokasi secara wajar dapat mempertimbangkan kejadian yang timbul selama_ tahun berjalan, tetapi penyusutan bukanlah dimaksudkan untuk mengukur pengaruh dari kejadian_ itu. Tujuan dari penyusutan adalah untuk menyajikan informasi tentang penyusutan yang dilaporkan sebagai alokasi biaya yang diharapkan dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Informasi tentang penyusutan merupakan hal yang cukup penting bagi pemakai laporan keuangan, terutam dalam kaitannya dengan earning power, yaitu mengenai: 4 4 a) Proses perbandingan beban tethadap pendaps tan untuk menghitung laba periodik. b) Tingkat keefektifan manajemen dalam men, iggunakan sumber daya. Kebijakan pajak untuk penyusutan harus me = mpertimbangkan 3 (tiga) hal, yaitu: a. Keadilan pajak, e (tiga) dengan adanya penyusutan, maka perusahaan manufaktur dan jenis usaha yang nen modal (Capital intensive) akan sangat diuntungkan dibandingkan perusahaan jasa ataupun jenis usaha padatkarya (labor intensive, b, Kebijakan ckonomi, dengan adsiya penyusutan membavwasidbat jada peningkafan investsi (capital growth) schingga EAT/ROUCE menjadi meningket. ¢, Administrasi, pemilihan jenis ‘Penyusutan harus disesuaikan dengan beberapa hal, yait nya biaya administrasi, sumber daya manusia, dan kepatuhan wajib pajak. besar- ‘UUNo.36 Tahun 2008 pasal 11 ayat (6) menyatakan bahwa hartatetap berwujud digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: a) Golongan bukan bangunan yang dirinci menjadi empat kelompok, 4) Golongan bangunan yang dirinei menjadi dua kelompok, yaitu bangunan yang bersifat permanen dan tidak permanen, Metode penyusutan yang ditetapkan dalam undang-undang pajak penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 11 ialah: a) Untuk aset tetap berwujud bukan bangunan yaitu metode garis lurus (straight line method) atau. metode saldo menurun (declining balance method); ')_ Untuk aset tetap berwujud berupa bangunan yaitu metode gatis lurus (straight line method), Penentuan kelompok dan tarif penyusutan harta berwujud berdasarkan undang undang No.36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 6.1 Metode dan Tarif Penyusutan Menurut Perpajakan Helemnpal Horta Masa Manfaat tbanasaion Mates beeline Beryajud Garis Lurus Salo Menurun 1 2 3 + Bukan Bangunan Kelompok I 4 Tahun 25% 50% Kelompok II 8 Tahun 12,50% 25% Kelompok TIL 16 Tahun 6.25% 12.50% Kelompok IV 20 Tabun 5% 10% Bangunan Permanen 20 Tahun 3% i Tidak Permanen 10 Tahun 10% 3 Manajemen Pajak | 101 tandar Akuntansi Key, an D. Penyusutan Berdasal! nS) San span sna Tune ARS MEET Kay, ae in maupun perpaiaka. Pada penelasan cy atu perpajekan. Untuk it akan diye suai dengan ketentuan yon Menghitung beban penyusutan pad I ntansi keuane baik menurut standar aku! : rayusutan berdasarkal vet tetap dengan metode YaNB SoS voy beberapa metode Yang Seu AENEAN any sna yang paling repat aan sesta yang berlal tumnya telah dijelaskan metode pe! satan aset tela mengenai perhitungan penyus laku, dan menghitung beban penyusutan des sehingga perusahaan dapat memilih metode mana Y2" as adalah penyusutan secara individual, Keeual yyy m Sedangkan sistem penyusutan dalam perpjg engenai besarnya estimasi nila ssa sangat set tetap, dan juga tergantung pada kondigy buat estimasi nilairesidu untuk semua benat-benar usang dan tidak dapgy Sistem penyusutan berdasarkan akuntans! peralatan kecil (small sools) boleh secara golong™ boleh secara individual maupun secara golongan- Me gantung pada pihak manajemen mengenai penghentian ® 1m hal ini perusahaan tidak mem! asetnya hingga seatakan tidak memiliki nilai sisa. Namun, jikg fang relatif singkat, maka besarnya ni pasar serta faktor lainnya, Dalai jenis aset tetap. Bila perusahaan menggunakan memberi manfaat lagi, maka aset tersebut dapat di perusahaan mengganti asetnya setelah periode penggunaan ¥ sisa secara relatif akan tinggi. Jika dijumlahkan keseluruhan biaya penyusutan aset tetap dengan metode-metode yang berbe- da dan sesvai dengan SAK, dalam memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan dalam jangka waktu 1 tahun, dapat dilihat penggunaan perhitungan penyusutan jam jasa Iebih memperkecil beban penyusutan di tahun tersebut, Selain bis juga dapat memberikan keseimbangan dengan metode saldo menurun dan” a memperkecil kerugian ‘yang dialami, perhitungan penyusutan dengan metode tersebut j antara beban penyusutan dan pemanfaatan aset tetapnya. Suandy (2016) mendefinisikan ada beberapa metode yang berbeda untuk menghitung besar- nya beban penyusutan. Dalam praktik, kebanyakan perusahaan akan memilih satu metode penyusut- ‘an dan akan menggunakannya untuk seluruh aset yang dimilikinya. Beberapa metode tersebut yati: a) Berdasarkan kriteria waktu, yaitu: a. Metode garis lurus (straight line method). pembukuan selama masa fungsi aset tersebut, b, Metode pembebanan yang menurun (dipercepat) metode garis lurus, metode ini terdiri atas : 102 | Manajemen Pajak 0 Metode jumlah angka tahun (sum of the year digit method) Metode ju gka , stodeumlahangka tahun merupakan penyusutan dipercepat berdasar pada pertimbangan mye maintenance perawatan seita perbaikan aktiva tetap semakin Jama cenderung bertambah seiring pertambahan usia aktiva tetap senditi 0 Metode saldo menurun ganda (double declining balance method). Saldo menurun ganda adalah metode penyusutan yang dipercepat, di mana sebagian besar Penyusutan yang terkait dengan aset diakui selama beberapa tahun pertama masa manfa- atnya. Depresiasi yang dipercepat bukan berarti beban depresiasi juga semakin tinggi b) Berdasarkan penggunaan: a. Metode jam jasa (service hours method) Penyusutan metode satuan jam kerja lasarkan pada pemikiran bahwa, berkurangnya nilai suatu aset disebabkan oleh berapa jam lamanya aset tersebut digunakan, atau dioperasikan oleh perusahaan selama umur ekonomisnya b, Metode jumlah unit produksi (productive output method). Metode unit produksi adalah cara untuk menghitung penyusutan aset dalam kasus ketika nila aset terkait dengan jumlah unit yang diproduksi, bukan jumlah tahun kegunaannya Perhitungan beban penyusutan dengan beberapa metode yang sesuai dengan standar akuntansi keu- angan maupun ketentuan perpajakan, yang dihitung berdasarkan aset tetap yang dimiliki perusahaan,

You might also like