936 3022 2 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No.

1 Tahun 2021
journal homepage: http://jmi.ipsk.lipi.go.id

Kearifan lokal dalam menghadapi Covid-19: Studi kampung tangguh


di Jawa Timur

Local wisdom in facing Covid-19: Study of resilient kampong in East


Java
1
Yusrin Rahmawati, 2Farah Fadillah Anugrah S., 3Erva Mutiara Hati, 4Ali Roziqin
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Malang
E-mail: 1yusrinrahma99@gmail.com, 2farahfadillah1999@gmail.com, 3ervamutiara01@gmail.com, 4ali_roziq-
in@ymail.com.

ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has hit the world for a year, and in early-mid 2021 the positive number of Covid-19 in
Indonesia is still high. As a country that has a rich culture, Indonesia needs to make efforts to overcome Covid-19
by maximizing local wisdom in each region. The government itself has also issued policies related to the tough
village program, in which villages are required to be able to create innovations or make maximum use of local
wisdom to reduce the number of people who are confirmed positive for Covid-19. The handling of Covid-19 through
a tough village based on local wisdom is a new variation and is considered effective because it is more accepted
by rural communities and can help the government in efforts to break the chain of the spread of the Covid-19
Virus. In writing this article, this type of research uses narrative analysis with a literature study approach and
a systematic review. While the purpose of writing the article is to provide a new variation that is more accepted
by the community in the effort to overcome Covid-19 through the resilient kampong program and local wisdom.

Keywords: Covid-19, Resilient Kampong, Local Wisdom.

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 telah satu tahun melanda dunia. Pada awal-pertengahan 2021 angka positif Covid-19 di
Indonesia masih tinggi. Sebagai negara yang mempunyai kekayaan budaya, Indonesia perlu melakukan upaya
penanggulangan Covid-19 dengan memaksimalkan kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah. Pemerintah
sendiri sebenarnya telah mengeluarkan kebijakan terkait program kampung tangguh, di mana dalam program tersebut
Desa dituntut agar mampu menciptakan inovasi atau memanfaatkan kearifan lokal secara maksimal untuk dapat
mengurangi penduduk yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penanggulangan Covid-19 melalui kampung tangguh
yang berbasis kearifan lokal ini menjadi variasi baru dan dinilai efektif karena lebih diterima oleh masyarakat desa
dan dapat membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Penulisan artikel ini
menggunakan jenis penelitian analisis naratif dengan pendekatan studi literatur dan tinjauan sistematis. Sementara
itu, tujuan dari penulisan artikel yaitu untuk memberikan variasi baru yang lebih diterima oleh masyarakat dalam
upaya penanggulangan Covid-19 melalui program kampung tangguh dan kearifan lokal.

Kata Kunci: Covid-19, Kampung Tangguh, Kearifan Lokal.

PENDAHULUAN
Krisis kesehatan yang terjadi akibat pandemi di Jawa Timur masih terus meningkat (Yanuarita
Covid-19 sudah hampir satu tahun melanda & Haryati, 2021). Kita ketahui bahwa Indonesia
dunia. Beberapa negara di kawasan Asia tenggara merupakan negara kepulauan dengan jumlah
memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam penduduk yang heterogen, sehingga penanganan
merespons pandemi Covid-19 (Yazid & Lie, 2020). Covid-19 yang dilakukan di Indonesia harus
Meskipun demikian, pada awal-pertengahan 2021 disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di
angka positif Covid-19 di Indonesia khususnya masing-masing daerah sesuai status bahayanya

DOI: 1
Naskah Masuk: Revisi akhir: Diterima:
ISSN 0125-9989 (print) | e-ISSN 2502-5694 (online) | © 2021 IPSK-LIPI. Published by LIPI Press. This is an
open access article under the CC BY-NC-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/).
Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah S., Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin

Sumber: Data Pemprov Jatim


Gambar 1. Grafik Kasus Positif Covid-19 di Jawa Timur (dari Maret 2020–September 2021)

(Dzakwan, 2020). Seperti contoh di Provinsi Jawa terakhir. Dengan jumlah Desa/Kelurahan di
Timur yang menjadi wilayah tertinggi dengan Jawa Timur sebanyak 8.501 (BPS, 2019) dan
total kasus positif Covid-19 sebanyak 394.355 jumlah penduduk 40,67 jiwa (BPS, 2020)
kasus, total sembuh sebesar 362.610 pasien, dan tentunya memiliki keunikan atau kearifan lokal
total meninggal sebesar 29.345 pasien (Kurniati, yang berbeda-beda di setiap daerah. Upaya
2021). Dapat dilihat peningkatan kasus positif penanggulangan Covid-19 melalui Program
Covid-19 pada Gambar 1. kampung tangguh dapat membentuk Community
Tingginya kasus positif Covid-19 di Jawa Policing di tengah masyarakat yang berbasis
Timur sendiri disebabkan oleh rendahnya tingkat Problem Solving dan melibatkan semua warga
kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan tanpa terkecuali dengan mengadopsi nilai-nilai
protokol kesehatan dan lemahnya kebijakan kearifan lokal (Habibullah, 2013). Karena dalam
kesehatan terkait penanganan wabah Covid-19 penanggulangan virus Covid-19 memerlukan
di Jawa Timur (Isfandiari, 2020). Pada dasarnya penerapan konsep partisipasi dan kepedulian
pemerintah memang tidak bisa menghindari pada elemen masyarakat sehingga dari berbagai
dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi perbedaan yang ada mampu dijadikan sebagai
Covid-19 di segala sektor (Anderson et al., 2020). suatu kesatuan dalam membangun ketahanan
Sebenarnya pemerintah sendiri telah melakukan nasional secara substantif. Selain itu, masyarakat
berbagai upaya dalam penanggulangan Covid-19 juga dituntut untuk dapat memulai pola hidup
mulai dari edukasi kepada masyarakat terkait baru dengan menerapkan kehidupan sesuai
protokol kesehatan, mengeluarkan kebijakan dengan protokol kesehatan yang berbasis kearifan
terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lokal (Rumilah et al., 2020).
yang kini berganti menjadi Pemberlakukan Sebagai negara yang memiliki keragaman
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), budaya, banyak masyarakat Indonesia
serta mengeluarkan kebijakan penanggulangan menggunakan kearifan lokal untuk menghadapi
Covid-19 dari lingkup terkecil yaitu desa melalui pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi (Nugraha,
program kampung tangguh yang dikampanyekan 2020). Seperti yang terjadi di Jawa, adanya
oleh Kapolda Jawa Timur (Imran, 2020). pandemi Covid-19 sering di sebut dengan istilah
Dalam penanggulangan Covid-19 memang pageblug. Pageblug akan membawa dampak yang
diperlukan adanya kolaborasi antar stakeholders dan membuat masyarakat Jawa mulai mencari
yang dimulai dari lingkup terkecil yaitu Desa. pertanda atau tetenger untuk dapat mengantisipasi
Karena Desa merupakan benteng pertahanan terjadinya pageblug. Masyarakat Jawa membaca

2 Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12


Kearifan lokal dalam menghadapi Covid-19: Studi kampung tangguh di Jawa Timur

pertanda melalui ilmu titen yaitu ilmu tradisional mandiri selama 14 hari; Melakukan pengawasan
Jawa berupa kepekaan terhadap tanda-tanda atau dan mengecek lokasi-lokasi strategis tersedia
ciri-ciri alam, dan jika terdapat suatu kejadian di tempat cuci tangan; Melakukan penyemprotan
luar kebiasaan akan dianggap sebagai pertanda disinfektan secara rutin; Hingga memastikan
akan terjadinya sesuatu peristiwa yang pernah warga yang keluar rumah tetap mematuhi protokol
terjadi di masa lalu seperti pageblug atau wabah kesehatan dengan menggunakan masker dan
penyakit. Setelah menemukan pertanda atau menjaga jarak, memberikan pelayanan kesehatan,
tetenger masyarakat mulai melakukan ritual- mendorong praktik untuk selalu hidup bersih
ritual adat yang disebut sebagai tolak balak dan sehat, dan berkoordinasi dengan satgas atau
guna mengurangi risiko yang diakibatkan dari yang bertugas pada bidang kesehatan tingkat desa
adanya pageblug. Ritual-ritual yang dilakukan untuk pemeriksaan lanjut apabila ada kondisi
di antaranya doa bersama, jamasan pusaka atau yang darurat. Oleh karena itu, program kampung
pembersihan pusaka daerah, mengonsumsi tangguh ini perlu digalakkan di berbagai daerah
sayur lodeh tujuh warna yang dipercaya oleh sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran
masyarakat dapat terhindar dari wabah. Sayur Covid-19 dari lingkup terkecil yaitu desa dan
lodeh tujuh warna tersebut terdiri dari kluwih, warga sekitar. Karena penanggulangan Covid-19
kacang panjang, terong, kulit melinjo, labu, daun dengan kearifan lokal akan membawa variasi
melinjo muda, dan tempe. Serta membuat dan baru dan lebih di terima oleh masyarakat.
menyemprotkan disinfektan dari bahan-bahan Penulisan artikel ini menggunakan jenis
alami (Rumilah et al., 2020). penelitian analisis naratif (Creswell et al., 2007)
Penerapan program kampung tangguh dengan pendekatan studi literatur dan tinjauan
dinilai cukup relevan dengan kearifan lokal yang sistematis. Tinjauan sistematis merupakan sebuah
diterapkan oleh masyarakat dalam menghadapi jenis tinjauan literatur yang dilakukan dengan
pandemi Covid-19. Karena program kampung cara menggunakan metode-metode sistematis
tangguh ini berbabis komunitas warga sekitar di untuk mengumpulkan data sekunder, melakukan
mana seluruh masyarakatnya ikut berpartisipasi kajian-kajian riset, dan mengumpulkan temuan-
dalam upaya memutus mata rantai penyebaran temuan secara kualitatif dan kuantitatif (Liberati
Covid-19 (Habibullah, 2013). Dalam penerapan et al., 2009). Sementara itu, data sekunder
program kampung tangguh sendiri diperlukan sendiri merupakan hasil penelitian terdahulu
adanya kerja sama antar masyarakat seperti yang berkitan dngan tema penelitian yang
budaya jogo tonggo yaitu suatu kebijakan diangkat oleh penulis dan diperoleh dari artikel
percepatan penanganan Covid-19 yang berbasis jurnal nasional maupun internasional yang telah
masyarakat di tingkat RW, karena warga terakreditasi, dokumen atau laporan resmi dari
merupakan garda terdepan dalam melawan instansi pemerintah, serta media online yang
Covid-19 (Sulistiani & Kaslam, 2020). Sehingga relevan dengan Kearifan lokal dalam menghadapi
peran antara pemerintah dengan warga sangatlah Covid-19. Data tersebut diperoleh melalui
penting. Dengan diberlakukannya kebijakan Jogo Google Scholar dengan menggunakan kata
Tonggo ini, nantinya setiap anggota memiliki kunci “Kearifan Lokal”, “Covid-19”, “Pandemi”,
tugas dan perannya masing-masing. Tugas “Local Indigenous”, “Java Culture” dan “Local
yang dijalankan seperti Mendata setiap orang Wisdom”. Fokus kajian peneliti dilakukan di
yang keluar/masuk desa; Membawa orang yang beberapa wilayah desa terutama di Jawa Timur,
berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena Jawa Timur merupakan daerah yang
ke rumah sakit rujukan di daerah tersebut; dinilai memiliki angka persebaran Covid-19
Memastikan serta meng-update perkembangan yang tinggi. Selain itu, Jawa Timur juga memiliki
data warga yang berstatus Orang Tanpa Gejala beberapa nilai-nilai luhur atau kearifan lokal yang
(OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien unik dan masih banyak dipercaya dan diterapkan
Dalam Pengawasan (PDP); Mengupayakan oleh masyarakat dalam menghadapi pandemi
Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Covid-19 yang saat ini terjadi, sehingga peneliti
Tanpa Gejala (OTG) melakukan karantina tertarik untuk mengkaji fenomena tersebut. Hal

Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12 3


Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah S., Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin

tersebut dikarenakan dengan adanya keunikan mengandung norma dan nilai dalam mengatur,
terkait budaya dan nilai-nilai luhur atau kearifan mengembangkan, dan memelihara keseimbangan
lokal yang dimiliki oleh beberapa daerah dinilai antara alam, kebutuhan manusia, dan gaya hidup
dapat membantu pemerintah untuk memutus (Lestari & Sularso, 2020). Nilai yang tertanam
mata rantai penyebaran Covid-19. Tujuan dari dalam kearifan lokal merupakan nilai-nilai luhur
penulisan artikel ini yaitu untuk memberikan untuk membentuk kegiatan masyarakat dan
variasi baru yang lebih diterima oleh masyarakat dapat digunakan sebagai sistem pengendalian
dalam upaya penanggulangan Covid-19 melalui permasalahan dalam kehidupan (Lestari &
program kampung tangguh dan kearifan lokal. Sularso, 2020).
Kearifan lokal bukan hanya tradisi atau ciri
PEMBAHASAN lokalitas semata, akan tetapi nilai tradisi yang
memiliki daya guna tersendiri dalam mewujudkan
Kearifan Lokal dan Covid-19
harapan atau nilai-nilai kemapanan yang juga
Tingginya angka kasus positif Covid-19 di secara universal didambakan oleh masyarakat
Indonesia diakibatkan karena krisis komunikasi terlebih saat ini dengan adanya pandemi
di masyarakat dan masih kurangnya pemahaman Covid-19 (Supriyanto, 2020). Kearifan lokal
masyarakat tentang pentingnya hidup sehat sangat penting diterapkan dalam pencegahan dan
(Supriyanto, 2020). Sebenarnya berbagai bentuk penanggulangan Covid-19 karena dalam prinsip
kebijakan telah dikeluarkan oleh Pemerintah kearifan lokal yang tertanam salah satunya yaitu
terkait upaya pencegahan dan penanggulangan kebersamaan yang mana merupakan jantung
Covid-19. Melalui penerapan pola hidup yang utama sebuah budaya dalam masyarakat dapat
baru pada kalangan masyarakat serta mengubah berjalan dengan baik (Saleh Al-Omoush et al.,
pola pikir masyarakat agar dapat beradaptasi 2020). Kearifan lokal dapat berjalan dengan
dengan kebiasaan baru seperti memakai masker, tiga cara yaitu togetherness yang menyediakan
rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan prinsip “in care of community” sebagai landasan
menjauhi kerumunan (Supriyanto, 2020). Namun, ideologi, spiritualitas yang merupakan wujud dari
mendisiplinkan kebiasaan-kebiasaan baru semangat untuk melawan ancaman dari peradaban
tersebut masih sulit dilakukan oleh masyarakat di dengan mengubah kearifan lokal menjadi kearifan
Indonesia. Padahal sebenarnya kunci keberhasilan kolektif. Moral Code yang menempatkan budaya
lepas dari pandemi Covid-19 adalah kedisiplinan dan agama sebagai landasan “code of conduct”
masyarakat menjalankan protokol kesehatan yang menjamin kehidupan bersifat adil, gotong
sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan royong, dan berorientasi pada kemajuan
penanggulangan Covid-19 (Vellingiri et al., munculnya protokol-protokol atau SOP pada
2020). kalangan masyarakat. Contoh kearifan lokal yang
Indonesia sendiri merupakan negara dengan terjadi pada masa lalu yaitu budaya menyiapkan
berbagai keragaman budaya, baik suku, bahasa, bejana berisi air bersih di depan rumah, serta
ataupun kearifan lokal yang berbeda dari satu mewajibkan seluruh anggota keluarga untuk
daerah dengan daerah yang lainnya sesuai mencuci tangan dan kaki setelah bepergian agar
dengan kondisi pada tiap daerah. Berbicara terhindar dari penyakit “sawan” yang ternyata
tentang budaya dan masyarakat sendiri tidak juga menjadikan sebuah budaya di saat Pandemi
dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, Covid-19 terjadi dan terus digalakkan sebagai
maka sebenarnya dalam upaya pencegahan dan upaya untuk menanggulangi Covid-19 dengan
penanggulangan Covid-19 dapat dimaksimalkan mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir
dengan menggunakan basis kearifan lokal pada (Supriyanto, 2020).
masing-masing daerah (Supriyanto, 2020). Pada Pemanfaatan nilai-nilai kearifan lokal mampu
umumnya kearifan lokal menjadi sesuatu yang melatih masyarakat dalam mengenal lingkungan
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat yang sekitar, mengenal keanekaragaman budaya lokal,
telah diwariskan secara turun-temurun oleh sehingga masyarakat lebih menghargai satu sama
nenek moyang dari generasi ke generasi, karena lain, menerima berbagai keragaman suku budaya,

4 Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12


Kearifan lokal dalam menghadapi Covid-19: Studi kampung tangguh di Jawa Timur

serta menumbuhkan rasa toleransi, tepo seliro, budaya dan perilaku hidup yang lebih sehat agar
jujur, dan lebih peduli terhadap keadaan yang pandemi Covid-19 segera berlalu (Vellingiri et
saat ini terjadi yaitu pandemi Covid-19 (Saleh al., 2020). Bahkan, pemerintah membuat tag
Al-Omoush et al., 2020). Kearifan lokal menjadi line yaitu “berubah usir wabah” dimana tag
solusi yang tepat untuk penanggulangan Covid-19 line tersebut memiliki sebuah makna penting
dengan memunculkan ide atau gagasan secara bahwa perubahan adalah suatu kepastian, dan
bersama, mampu dipraktikkan oleh masyarakat menjadikan kesempitan dari adanya pandemi
dan lebih diterima. Karena kearifan lokal Covid-19 menjadi kesempatan untuk berpikir
mengajarkan untuk selalu peka dengan kondisi global dalam melakukan aksi perubahan pola
lingkungan sekitar (Supriyanto, 2020). hidup yang lebih sehat dan bersih dimulai dari
Sehingga dalam penerapan adaptasi baru, lingkup terkecil dan mengedepankan kearifan
masyarakat perlu diedukasi secara persuasif lokal dalam penanggulangan atau memutus
dengan pendekatan kearifan lokal (Lestari et al., mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia
2020). Melalui pendekatan inilah masyarakat khususnya Jawa Timur (Supriyanto, 2020).
akan diajak untuk berpikir terhadap kondisi
yang tengah dihadapi saat ini. Misalnya, peduli Kearifan Lokal dalam Kampung
terhadap lingkungan, menerapkan kedisiplinan Tangguh
pada diri sendiri, berempati serta bersama-sama
Melihat kondisi Indonesia dengan angka
mencari solusi dari akar permasalahan dengan
penyebaran Covid-19 yang masih tinggi,
mengikuti aturan-aturan yang telah ada dengan
pemerintah daerah mulai melakukan pergerakan
menerapkan protokol kesehatan yang merupakan
dalam upaya memutus mata rantai penyebaran
moral code dan menjadi aturan dalam masyarakat
Covid-19 melalui Program Kampung Tangguh
serta pemerintah sebagai landasan “code of
(Solichah, 2020). Dalam penerapan Program
conduct” yang menjamin kehidupan bersama
Kampung Tangguh memerlukan komitmen
bersifat adil, gotong royong, dan berorientasi
dari masyarakat untuk mematuhi segala aturan
terhadap kemajuan dalam proses penyelesaian
serta kebijakan yang telah dikeluarkan oleh
suatu masalah yaitu pandemi Covid-19
pemerintah. Penanggulangan Covid-19 melalui
(Supriyanto, 2020).
Program Kampung Tangguh dilakukan dengan
Selain itu, dengan penerapan kebiasaan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada
baru pada pola hidup masyarakat, tentunya di daerah masing-masing. Kearifan lokal atau
masyarakat harus dapat hidup berdampingan disebut dengan local wisdom merupakan suatu
dengan wabah Covid-19. Masyarakat harus gagasan lokal yang memiliki sifat bijaksana,
mampu mendisiplinkan diri dalam penerapan penuh kearifan serta memiliki nilai yang tertanam
kebiasaan baru yang tengah dijalankan seluruh bagi masyarakat setempat yang menganutnya
kalangan serta dituntut untuk lebih hidup bersih (Saleh Al-Omoush et al., 2020). Kearifan lokal
dan sehat yaitu kebiasaan mencuci tangan pakai bisa disebut juga sebagai suatu identitas atau
sabun di air yang mengalir, menggunakan masker, kepribadian budaya sebuah bangsa, yang mana
menjaga jarak, menjahui kerumunan, mengurangi bangsa tersebut mampu menyerap hingga
mobilitas sosial, melakukan etika batuk dan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar
bersin, berjemur di bawah terik matahari saat pagi atau bangsa lain (Rumilah et al., 2020). Identitas
hari, mandi setelah beraktivitas di luar rumah, dan kepribadian yang tertanam pada masyarakat
serta mengonsumsi makanan-makanan yang tentu menyesuaikan dari sudut pandang hidup
sehat seperti buah dan sayur (Supriyanto, 2020). masyarakat supaya tidak timbul pergeseran
Kedisiplinan dalam menerapkan hidup sehat nilai-nilai radikal. Kebudayaan Jawa sebagai
sesuai dengan protokol harus dilakukan secara subkultur suatu kebudayaan nasional Indonesia,
konsisten (Vellingiri et al., 2020). Karena dengan telah tertanam hingga mengakar selama bertahun-
adanya konsistensi dari masyarakatlah yang dapat tahun serta menjadi pandangan hidup dan sikap
diharapkan untuk melakukan perubahan menjadi hidup orang Jawa.

Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12 5


Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah S., Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin

Sumber: (KampoengNgawi, 2020)


Gambar 2. Ritual Jamasan Pusaka

Indonesia memiliki beragam suku dan penting dalam memitigasi bencana yang tengah
budaya yang tersebar di berbagai pulau, terjadi di Indonesia (Prasetyo, 2019). Manfaat
sehingga menimbulkan banyak kearifan lokal dari adanya kearifan lokal dalam memitigasi
yang tertanam. Bahkan dalam satu suku yang bencana disebut dengan “pendekatan kultural”
sama terdapat kearifan lokal yang berbeda. Hal (Triana et al., 2017). Pandemi Covid-19 dalam
ini dikarenakan dari perbedaan wilayah dan istilah Jawa disebut dengan pageblug, masyarakat
kondisi dari daerah tersebut. Termasuk dalam Jawa mendefinisikan pageblug sebagai peristiwa
cara menangani wabah atau biasa disebut dengan adanya penyakit massal yang menjangkit orang
pageblug, masyarakat Jawa melakukan kegiatan dengan jumlah yang tinggi. Masyarakat Jawa yang
tradisi yang dipercayai mampu menghilangkan masih memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal
wabah covid 19 ini (Nugraha, 2020). Kearifan sering melakukan ritual-ritual kebudayaan lokal
lokal yang dijadikan sebagai suatu pandangan agar terhindar dari bahaya. Seperti yang terjadi
hidup masyarakat Jawa dengan sebutan mitologi, di Kabupaten Ngawi Jawa Timur, masyarakatnya
yaitu kearifan lokal yang muncul dari masyarakat melakukan ritual adat Jawa yaitu “Jamasan
Jawa. Mitologi pada masyarakat memiliki fungsi Pusaka”. Jamasan memiliki arti mencuci atau
yang sakral, yaitu sebagai pengendalian moral, membersihkan sesuatu yang biasanya dilakukan
menjamin keberlangsungan ritual, hingga tiap satu tahun sekali pada saat bulan Sura,
mengatur perilaku serta pikiran banyak khalayak sedangkan pusaka yang artinya harta benda
pendukungnya dalam menanggapi dan memahami peninggalan nenek moyang atau leluhur. Tradisi
alam semesta. Fungsi dari kearifan lokal mitologi Jamasan Pusaka menjadi sebuah ritual yang
ini yaitu memberikan pengetahuan tentang dunia bersifat spiritual guna mengendalikan efek dari
kepada masyarakat Jawa. Pengetahuan tradisional adanya pandemi Covid-19. Karena ritual Jamasan
terkait alam sekitar merupakan suatu pengetahuan Pusaka ini merupakan suatu wujud harapan serta
yang tumbuh sebagai wujud respons terhadap doa agar daerahnya dijauhkan dari segala mara
gejala-gejala alam yang dialami sebagai bentuk bahaya yang mengancam. Banyak bentuk senjata
pengalaman dalam hidup (Hasim, 2012). pusaka yang dianggap sakral, menjadi suatu ciri
Hal ini dibuktikan bahwa dengan keberadaan khas dari setiap daerah, bukan hanya keris, namun
kearifan lokal di tengah masyarakat tradisional juga ada tombak, pedang dan lain sebagainya
di Indonesia merupakan suatu bentuk alternatif (Priambadi & Nurcahyo, 2018).
dalam mencegah bencana ataupun dalam Jamasan Pusaka ini juga memerlukan
penanganan pascabencana, sehingga keberadaan banyak bahan yang merupakan menjadi syarat
kearifan lokal sendiri memiliki peran yang berjalannya ritual. Bahan-bahan yang digunakan

6 Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12


Kearifan lokal dalam menghadapi Covid-19: Studi kampung tangguh di Jawa Timur

dalam proses berjalannya ritual jamasan pusaka dengan alam. Pandemi Covid-19 menimbulkan
ini antara lain: banyak dampak di berbagai aspek dan bersifat
1. Bunga setaman yang mana terdiri dari lima multiplayer (Vellingiri et al., 2020). Pandemi
jenis bunga, seperti bunga mawar merah, Covid-19 telah menimbulkan banyak perubahan
melati, mawar putih atau kanthil. yang sulit bagi banyak kalangan masyarakat.
Pertahanan fisik dianggap lebih maksimal apabila
2. Minyak wangi yang berbahan dasar dari
mental dan budaya terus dipertahankan (Rumilah
kayu cendana atau bisa juga dengan bunga
et al., 2020). Namun sebenarnya, nilai budaya
melati.
dari ritual jamasan pusaka menjadi suatu hal yang
3. Jeruk nipis atau belimbing wuluh.
abstrak untuk dijadikan sebagai pedoman serta
4. Baki atau nampan sebagai wadah.
prinsip hidup dalam bertindak atau bertingkah
5. Kemenyan atau dupa ratus.
laku. Padahal, tradisi jamasan pusaka memiliki
6. Kain kafan atau bisa dengan kain mori.
makna di antaranya Kesan moral yang telah
7. Tikar dan sikat gigi yang baru
diwariskan dan tertanam pada masyarakat dalam
Pada umumnya pelaksanaan upacara ritual tradisi jamasan pusaka warisan turun temurun dari
Jamasan Pusaka ini juga memiliki tahapan yang leluhur, Nilai konsep hidup pada masyarakat yang
harus dijalankan, yaitu: dianggap mulia, kedudukan terkait hubungan
1. Tahap pengambilan pusaka yang disimpan manusia dengan alam dan tentang hal-hal yang di
pada tempat tertentu inginkan bertali dengan manusia dan lingkungan
2. Tahap tirakat (bersemedi) sekitar serta sesama manusia, serta Nilai budaya
yang terdapat dalam ritual Jamasan Pusaka ini
3. Tahap arak-arakan
dianggap penting dan berharga bagi masyarakat.
4. Tahap pemandaian atau jamasan pusaka
Sama halnya yang dilakukan dengan
Proses mencuci pusaka ini tidak tertutup, masyarakat Kabupaten Malang, dengan
yang artinya boleh diperlihatkan pada publik, melakukan kebijakan dalam upaya menangani
bahkan banyak yang ikut serta menghadiri pandemi Covid-19, yaitu Jogo Tonggo.
ritual ini. Banyak juga masyarakat yang Penerapan Jogo Tonggo merupakan suatu
memperebutkan air yang menetes pada suatu kebijakan percepatan penanganan Covid-19
pusaka yang telah dijamasi. Dalam ritual ini yang berbasis masyarakat di tingkat RW, karena
terlihat nilai kebersamaan yang tecermin dari warga merupakan garda terdepan dalam melawan
berkumpulnya sebagian besar masyarakat dalam Covid-19 (Sulistiani & Kaslam, 2020). Dalam hal
suatu tempat. Sedangkan nilai ketelitian tecermin ini peran antara pemerintah dan warga sangatlah
dari proses berjalannya upacara itu sendiri. penting. Kebijakan Jogo Tonggo ini memiliki
Sebagai suatu proses, ritual upacara jamasan struktur keanggotaan yang berperan di dalamnya,
pusaka ini memerlukan persiapan, baik sebelum antara lain: Karang Taruna, Dasa Wisma,
ritual, pada saat prosesi, hingga sesudahnya Posyandu, Pendamping PKH, PPL (Pertanian),
(Kumparan, 2018). Pendamping Desa, Organisasi Lainnya, Warga,
Ritual jamasan pusaka yang dilakukan Bidan Desa, dan Linmas.
di Kabupaten Ngawi, merupakan salah satu Dengan diberlakukannya kebijakan Jogo
upaya untuk menghilangkan tolak balak. Dari Tonggo ini, nantinya keanggotaan yang telah
sinilah menjadi suatu bukti bahwa kepercayaan ditugaskan serta berperan dalam pelaksanaan
masyarakat pada kearifan lokal yang dianut masih kebijakan ini, memiliki tugas masing-masing.
sangat kental. Selain itu juga terdapat nilai luruh Tugas yang dijalankan seperti mendata setiap
kearifan lokal yang ada di Jawa dalam penanganan orang yang keluar/masuk desa; mendata serta
Covid-19 dengan menjaga keseimbangan alam membawa masyarakat apabila ada yang berstatus
yang dilakukan secara turun temurun. Munculnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ke rumah
pandemi Covid-19 menjadi sebuah peringatan sakit rujukan di daerah tersebut; memastikan
dari alam agar manusia kembali dalam fitrah, yang serta meng-update perkembangan data warga
mana sebuah kesadaran untuk kembali bersinergi

Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12 7


Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah S., Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin

yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), kampung Dukuh Desa Gladah Kecamatan
Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Banyuwangi, yang juga melakukan upaya
Pengawasan (PDP); mengupayakan Orang Dalam dengan basis kearifan lokal berupa ritual Tolak
Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala Balak Ngoyak Seblang dalam menghilangkan
(OTG) melakukan karantina mandiri selama 14 wabah Covid-19. Seblang merupakan akronim
hari; memastikan lokasi yang strategis tersedia dari Sengkala Balak Ilang (Seblang). Munculnya
tempat cuci tangan; penyemprot disinfektan pandemi Covid-19 ini membutuhkan ritual adat
secara rutin; hingga memastikan warga yang yang harus dilakukan. Ritual Ngoyak Seblang
keluar rumah tetap mematuhi protocol kesehatan seperti yang dilakukan oleh warga Desa Gladah
dengan menggunakan masker dan menjaga jarak; ini merupakan warisan turun temurun peninggalan
memberikan pelayanan kesehatan; mendorong nenek moyang dan tidak diketahui sejak kapan
praktek untuk selalu hidup bersih dan sehat; seta ritual ini dimulai (Joyo, 2020). Pelaksanaan
berkoordinasi dengan satgas atau yang bertugas ritual yang diawali dengan menyalakan api
pada bidang kesehatan tingkat desa untuk dengan menggunakan daun kelapa yang sudah
pemeriksaan lebih lanjut apabila terdapat kondisi kering yang memiliki makna sebagai suatu bukti
yang darurat. Walaupun dinilai efektif namun serta menjadi simbolis adanya kehidupan dari
dalam penerapan kebijakan Jogo Tonggo ini suatu tempat. Kemudian diikuti seluruh warga
masih belum menuai hasil yang optimal seperti kampung yang ikut menyalakan api di depan
yang diinginkan. Karena angka peningkatan rumahnya masing-masing. Setelah api menyala,
kasus positif Covid-19 di Kabupaten Malang api dibawa oleh para sesepuh dan tokoh adat
yang masih tinggi. untuk dibawa keliling kampung, lalu dilanjutkan
Selain itu kearifan lokal yang terjadi di dengan penaburan garam yang dianggap sebagai
wilayah puncak Kabupaten Mojokerto, yaitu suatu simbol (nggusah atau mengusir) sengkala
Kecamatan Trawas dalam penanganan pandemi balak dari Kampung Dukuh. Setelah melakukan
Covid-19. Masyarakat dusun Trawas sudah keliling kampung dengan membawa api dan
mengantisipasinya dengan membentuk sebuah penaburan garam, dilanjutkan dengan pembacaan
komunitas guna menghadapi dampak dari doa oleh salah satu tokoh adat dan tumpengan.
pandemi Covid-19, komunitas yang diprakarsai Tumpengan merupakan Tuntunan Muji Pangerah,
oleh para pemuda ini fokus dalam kegiatan yang memiliki arti memuji kebesaran Sang
menciptakan suatu produk yang terkait dengan Mahakuasa untuk menghilangkan segala kotoran
kesehatan. Kita ketahui bahwa Trawas memiliki yang ada supaya semua bersih dan terang.
potensi alam yang begitu melimpah dengan Selain itu, masyarakat Jawa juga masih
adanya tanaman yang tumbuh subur mulai menggunakan Ilmu Titen dalam membaca tanda
dari padi, palawija, buah-buahan hingga toga. alam, yang mana mampu mendikte orang Jawa
Untuk itu, Masyarakat Trawas memanfaatkan dalam mengamati, merekam menganalisis,
segala aset alam yang dimiliki untuk pembuatan menguji hipotesis berdasarkan dengan
cairan disinfektan organik. Dengan pemanfaatan pengetahuan dan pengalaman (Rumilah et al.,
alam masyarakat mampu menciptakan produk 2020). Dalam ilmu titen ini masyarakat Jawa
unggulan dari hasil tanaman toga yang ada di akan mengamati suatu kejadian diluar kebiasaan
dusun Trawas. Hal tersebut membuktikan bahwa alam yang dianggap sebagai sebuah pertanda
kearifan lokal mampu mengubah masyarakat akan munculnya kejadian atau peristiwa yang
Trawas, baik perubahan secara fisik maupun pernah terjadi pada masa lalu. Salah satu yang
nonfisik seperti mindset atau pola pikir. dititeni atau ditandai oleh masyarakat Jawa yaitu
Daerah Jawa Timur memang masih ada kemunculan dari lintang (Hendro, 2020). Lintang
beberapa daerah yang sangat kental dengan kemukus masih dipercayai oleh masyarakat Jawa
kearifan lokal. Di tengah maraknya pandemi sebagai pertanda akan adanya wabah (pageblug)
covid-19 yang membuat masyarakat terus atau tanda akan datangnya suatu kejadian maupun
berupaya agar terhindar dari virus ini. Warga peristiwa yang kurang baik. Bagi masyarakat
Jawa, adanya lintang kemukus atau yang sering

8 Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12


Kearifan lokal dalam menghadapi Covid-19: Studi kampung tangguh di Jawa Timur

disebut bintang berekor adalah wujud bintang dihadiri oleh tamu undangan serta masyarakat
yang bersinar di pagi hari (dini hari), bersinar dan yang menyaksikan tetap dengan aturan protokol
melesat diikuti dengan ekornya yang memiliki kesehatan dengan menggunakan Alat Pelindung
warna merah api serta bersayap. Fenomena alam Diri (APD).
ini telah tertulis dalam Babad Tanah Jawi, yang
mana pada zaman dahulu kemunculan lintang
kemukus ini menjadi pertanda berakhirnya Bukan hanya masyarakat sekitar yang
dinasti di Jawa, seperti runtuhnya Majapahit dan menghadiri ritual ini melainkan ritual ini juga
Mataram Kuno. dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah dengan
Pemikiran orang Jawa yang cenderung menggunakan pakaian adat Jawa berwarna
mengarah pada mistis, yang artinya peredaran putih dalam prosesi Jamasan Pusaka. Kegiatan
alam mini diproyeksikan pada cara pandang jamasan pusaka yang dilaksanakan dengan
manusia sebagai suatu hal yang konkret dan memanjatkan doa kepada Allah SWT, dengan
terjadi karena pengaruh dewa-dewa, dan dengan harapan agar jalannya prosesi mencuci pusaka
hal inilah yang menyebabkan sifat pemujaan. ini dapat berjalan lancar dan melakukan doa-doa
Pada kenyataannya ini juga menunjukkan agar agar masyarakat Ngawi terhindar dari wabah
manusia mampu memahami alam semesta sebagai Covid-19. Jamasan pusaka yang dipimpin dan
suatu symbol keagungan dan kekuasaan Tuhan dibimbing oleh sesepuh adat dan diikuti dengan
atau kekuatan Tuhan yang menjadi unsur-unsur jajaran pemerintah yang menghadiri acara ritual
kehidupan dalam diri manusia. Masyarakat Jawa Jamasan Pusaka ini. Terdapat 4 Pusaka yang
juga cenderung lebih menghidupkan nasihat- disucikan oleh sesepuh adat Ngawi, yang dalam
nasihat dari nenek moyang (Rumilah et al., 2020). pelaksanaan penyucian pusaka sesepuh adat
terlebih dahulu meminta izin kepada pemimpin
setempat untuk melangsungkan kegiatan Jamasan
Peran Masyarakat dalam Kampung
Pusaka. Kepala adat memulai ritual Jamasan
Tangguh
Pusaka di Kabupaten Ngawi Jawa Timur ini
Merujuk pada kenyataan bahwa Pemerintah dilaksanakan di tempat yang telah dipersiapkan.
yang belum serius dalam menyelenggarakan Pusaka yang pertama disucikan yaitu
pelatihan mitigasi berbasis kearifan lokal, maka Tombak Kyai Singkir yang dibawa oleh bapak
dibutuhkan adanya kerjasama yang baik antara Yusuf Rosyadi (Priambadi & Nurcahyo, 2018).
seluruh elemen masyarakat (Prasetyo, 2019). Dibersihkannya tombak ini memiliki makna
Upaya dalam memutus mata rantai penyebaran dan arti atau lambang harapan masyarakat
Covid-19 tentu memerlukan kerjasama antar- agar godaan dan wabah Covid-19 yang tengah
stakeholder yang berperan di dalamnya. Peran menimpa Ngawi cepat tersingkir. Pusaka kedua
antarmasyarakat dalam mewujudkan Kampung yang disucikan yaitu Songsong Agung Tunggul
Tangguh dengan Kearifan Lokal yang memiliki Warono yang dibawa oleh bapak Sumarsono.
nilai tinggi di mata masyarakat utamanya Disucikannya pusaka ini memiliki arti sebagai
masyarakat Jawa (Priambadi & Nurcahyo, 2018). wujud tameng agar terhindar dari mara bahaya.
Kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Pusaka yang ketiga yaitu Tombak Kyai Songgo
tentu membutuhkan partisipasi dari masyarakat Langit yang dibawa oleh bapak Soegeng. Tombak
yang juga bertempat di daerah tersebut. Melihat ini memiliki arti dan filosofi ketika disucikan
dari segi kegiatan yang diselenggarakan dalam mampu menolak bala atau bencana dari langit.
upaya memitigasi bencana dari adanya pandemi Seperti yang diberitakan selama ini oleh beberapa
ini, tak sedikit yang masih memercayai akan pakar kesehatan terkait paparan virus corona ini
keberhasilan kearifan lokal yang mereka lakukan. penyebarannya juga melalui udara. Pusaka yang
Seperti yang terjadi di daerah Ngawi, Jawa timur terakhir disucikan yaitu Songsong Agung Tunggul
dalam pelaksanaan “Jamasan Pusaka” yang Wulung, yang dibawa oleh bapak Sunarno.
melibatkan seluruh elemen masyarakat daerah Pusaka terakhir ini memiliki arti warna hitam atau
tersebut. Pelaksanaan Jamasan Pusaka yang

Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12 9


Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah S., Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin

lambang dari lestari abadi, yang diharapkan agar akan berhasil jika memperhatikan kearifan lokal.
Kabupaten Ngawi kedepannya jaya selamanya. Karena kearifan lokal masih tetap dilestarikan
Analisis kebijakan yang dilakukan sebagai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
bentuk proses dalam memproduksi dan sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat
mentransformasi pengetahuan serta informasi (Nugraha, 2020). Selain itu juga diperlukan adanya
yang relevan dengan kebijakan pemerintah komitmen dan konsistensi yang dipegang oleh
yang telah ada. Dengan adanya kebijakan Jogo masyarakat dalam upaya memutus penyebaran
Tonggo yang diterapkan masyarakat Kabupaten Covid-19. Adanya Program Kampung Tangguh
Malang, dengan menggerakkan seluruh elemen inilah apresiasi diberikan oleh pemerintah
masyarakat untuk diberikan tugas masing-masing, kepada desa yang mampu menciptakan inovasi
sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses maupun memanfaatkan kearifan lokal secara
pelaksanaan Jogo Tonggo. Pemerintah juga maksimal agar dapat memberikan dampak
harus mampu memberikan pemahaman terhadap positif yaitu mengurangi angka pasien positif
kalangan yang berperan dalam kebijakan Jogo Covid-19 di wilayah desa (Megasari et al., 2020).
Tonggo. Pemahaman yang diberikan ini terkait Penanggulangan Covid-19 melalui kampung
bagaimana cara penanganan Covid-19, selain tangguh yang berbasis kearifan lokal ini menjadi
itu juga memberikan pemahaman terhadap variasi baru yang lebih diterima oleh masyarakat
hak, kewajiban, tugas, dan fungsi yang dimiliki desa. Desa disebut sebagai benteng pertahanan
oleh masing-masing Jogo Tonggo. Dari adanya terakhir yang harus memiliki kemampuan serta
pemahaman yang diberikan ini diharapkan agar kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan
anggota yang bersangkutan dalam kebijakan Jogo potensi serta melestrasikan tradisi yang dimiliki
Tonggo mengetahui apa yang harus dilakukan oleh nenek moyang dahulu. Oleh karenanya
dalam penanganan virus Covid-19 di Kabupaten Program Kampung Tangguh dan kearifan lokal
Malang. Keberlangsungan Jogo Tonggo ini, berkaitan erat dengan entitas sosial, yang mana
memerlukan kerja sama yang baik antaranggota komunitas di suatu desa dapat menciptakan solusi
yang telah diberikan tugas. Pelaksanaan Jogo inovatif untuk berkolaborasi dengan pemerintah
Tonggo ini juga dibagi ke dalam beberapa bidang, dalam menanggulangi pandemi (Nugraha, 2020).
yaitu pada bidang kesehatan, bidang sosial dan Sehingga, dapat disimpulkan bahwa nilai
ekonomi, hingga bidang keamanan dan bidang luhur atau kearifan lokal serta sumber daya
hiburan. Dari ke empat bidang ini memiliki alam ataupun potensi yang dimiliki suatu desa
tujuan masing-masing dalam upaya penanganan memiliki pengaruh yang sangat signifikan
Covid-19. terutama di tengah kondisi krisis akibat adanya
pandemi saat ini. Jika potensi yang dimiliki
Kebijakan Jogo Tonggo ini, juga rutin
oleh desa dapat digunakan secara maksimal
memberikan laporan kepada pemerintah
maka hal tersebut akan dapat memudahkan
setempat terkait perkembangan warga yang
pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan
dalam penanganan, warga yang sudah negatif
global yaitu memutus mata rantai penyebaran
atau sembuh, warga yang sudah dan belum
Covid-19. Dengan pemanfaatan kearifan lokal
mendapatkan bantuan dari pemerintah, warga
yang ada sesuai dengan kebudayaan pada
yang melakukan karantina mandiri selama 14
masing-masing daerah, bisa dikatakan bahwa
hari, serta ketersediaan Sembilan pokok, jam
upaya penanggulangan Covid-19 berbasis
kunjungan warga, laporan patrol ronda dan
kearifan lokal cukup efektif. Karena melihat
informasi penting yang lainnya.
dari sisi kacamata masyarakat yang sangat
antusias dalam pelaksanaan serangkaian upaya
PENUTUP yang dijalankan. Dengan adanya upaya melalui
Kondisi krisis yang dialami Indonesia saat ini kearifan lokal tiap masing-masing daerah,
akibat pandemi Covid-19 dan berbagai kebijakan masyarakat sudah membantu pemerintah.
atau upaya yang dilakukan pemerintah dalam Dengan demikian hubungan antara pemerintah
memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan masyarakat mampu saling berkaitan dalam

10 Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12


Kearifan lokal dalam menghadapi Covid-19: Studi kampung tangguh di Jawa Timur

penanganan Covid-19. Di sinilah ketangguhan Hendro, E. P. (2020). Tinjauan Aspek Antropologis


sosial masyarakat desa sangat diperlukan agar untuk Mendukung Penerapan Protokol Kes-
mampu memanfaatkan keberagaman sosial guna ehatan dalam Menghadapi Covid-19 di Jawa
Tengah. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi,
saling menopang dan membangun pilar bersama 4(1), 9.
sehingga tidak mengalami keterperosokan sosial.
Imran, M. F. (2020). Program Kampung Tangguh
Dapat dilihat bahwa kearifan lokal memiliki Ala Polda Jatim Dikampanyekan, Siasat
peranan yang sangat penting dalam kesuksesan Hambat Pernularan Covid-19 di Jatim.
terkait kebijakan pemerintah terutama di tengah Diunduh dari https://suryamalang.tribunnews.
kondisi krisis kesehatan saat ini. Oleh karena itu, com/2020/05/16/program-kampung-tangguh-
penelitian yang menarik untuk selanjutnya yaitu ala-polda-jatim-dikampanyekan-siasat-hambat-
pernularan-covid-19-di-jatim tanggal 20
terkait penanggulangan bencana berbasis kearifan
Februari 2021.
lokal.
Isfandiari, M. A. (2020). Penyebab Utama Kasus
Corona Jawa Timur Terparah di Indonesia.
PUSTAKA ACUAN Diunduh dari https://www.kompas.com/sains/
read/2020/07/13/133000723/2-penyebab-
Anderson, R. M., Heesterbeek, H., Klinkenberg,
utama-kasus-corona-jawa-timur-terparah-di-
D., & Hollingsworth, T. D. (2020). How will
indonesia?page=all tanggal 25 Januari 2021.
country-based mitigation measures influence
the course of the COVID-19 epidemic? The Joyo, N. (2020). Usir Covid, Masyarakat Osing
Lancet, 395(10228), 931–934. https://doi. Kampung Dukuh Gelar Ritual Ngoyak
org/10.1016/S0140-6736(20)30567-5 Seblang. Diunduh dari https://jatimtimes.com/
baca/214859/20200515/202600/usir-covid-
BPS. (2019). Jumlah kecamatan dan desa/kelurahan
masyarakat-osing-kampung-dukuh-gelar-
menurut klasifikasi perkotaan/perdesaan dan
ritual-ngoyak-seblang tanggal 25 Januari 2021.
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, 2015.
Badan Pusat Statistika Jawa Timur. https:// KampoengNgawi. (2020). Upacara Tradisi Jamasan
jatim.bps.go.id/statictable/2016/07/25/346/ Pusaka Kabupaten Ngawi di Tengah Situasi
jumlah-kecamatan-dan-desa-kelurahan- Pandemi. Diunduh dari https://kampoengn-
menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa- gawi.com/upacara-tradisi-jamasan-pusaka-
timur-2015.html kabupaten-ngawi-di-tengah-situasi-pandemi/
tanggal 20 Februari 2021.
BPS. (2020). Jumlah Penduduk Provinsi Jawa
Timur (Jiwa), 2018-2020. Badan Pusat Kumparan. (2018). Jamasan Pusaka, Tradisi
Statistika Jawa Timur. https://jatim.bps.go.id/ Jawa Merawat Pusaka Peninggalan Nenek
indicator/12/375/1/jumlah-penduduk-provinsi- Moyang. Diunduh dari https://kumparan.
jawa-timur.html com/kumparantravel/jamasan-pusaka-tradisi-
jawa-merawat-pusaka-peninggalan-nenek-
Creswell, J. W., Hanson, W. E., Clark Plano,
moyang-1536748777604044759 tanggal 20
V. L., & Morales, A. (2007). Qualitative
Februari 2021.
Research Designs: Selection and Imple-
mentation. The Counseling Psychologist, Kurniati, P. (2021). Update Covid-19 di Jatim, DIY,
35(2), 236–264. https://doi.org/https://doi. Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 31 Januari
org/10.1177/0011000006287390 2021. Diunduh dari https://regional.kompas.
com/read/2021/01/31/15515891/update-covid-
Dzakwan, M. H. A. (2020). Memetakan Kesiapan
19-di-jatim-diy-bali-ntt-ntb-kalbar-dan-kalsel-
Pemerintah Daerah dalam Menangani COV-
31-januari-2021 tanggal 20 Februari 2021.
ID-19. CSIS Commentaries, 1–11.
Lestari, P., Ritonga, R., Ruliana, P., & Barus, C. C.
Habibullah. (2013). Kebijakan Penanggulangan
B. (2020). Disaster communication uses field
bencana Berbasis Komunitas : Kampung Siaga
training exercise simulation as an important
Bencana dan Desa/Kelurahan Tangguh Ben-
aspect of disaster risk reduction. Jurnal Komu-
cana. Informasi Kajian Permasalahan Sosial
nikasi: Malaysian Journal of Communication,
Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 18(02),
36(1), 166–186. https://doi.org/10.17576/
133–150.
JKMJC-2020-3601-10
Hasim, M. (2012). Falsafah hidup Jawa dalam naskah
Lestari, P., & Sularso, S. (2020). The COVID-19
sanguloro. Jurnal Lektur Keagamaan, 10(2),
impact crisis communication model using
301–320.
gending jawa local wisdom. International

Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12 11


Yusrin Rahmawati, Farah Fadillah Anugrah S., Erva Mutiara Hati, Ali Roziqin

Journal of Communication and Society, 2(1), during the COVID-19 pandemic. Journal of
47–57. https://doi.org/10.31763/ijcs.v2i1.150 Business Research. https://doi.org/10.1016/j.
Liberati, A., Altman, D. G., Tetzlaff, J., Mulrow, C., jbusres.2020.10.056
Gøtzsche, P. C., Ioannidis, J. P. A., Clarke, Solichah, Z. (2020). Kota Probolinggo Memiliki 30
M., Devereaux, P. J., Kleijnen, J., & Moher, Kampung Tangguh Semeru. Diunduh dari
D. (2009). The PRISMA statement for report- https://www.antaranews.com/berita/1559880/
ing systematic reviews and meta-analyses of kota-probolinggo-miliki-30-kampung-tangguh-
studies that evaluate healthcare interventions: semeru tanggal 25 Januari 2021.
explanation and elaboration. BMJ (Clinical Sulistiani, K., & Kaslam, K. (2020). Kebijakan Jogo
Research Ed.), 339. https://doi.org/10.1136/ Tonggo Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
bmj.b2700 dalam Penanganan Pandemi Covid-19. Vox
Megasari, R., Vidyastuti, A. N., Setya, E., Rahayu, Populi, 3(1), 31. https://doi.org/10.24252/
P., & Pangestu, O. (2020). Upaya Memutus vp.v3i1.14008
Penyebaran Virus Covid-19 Melalui Pemben- Supriyanto, H. (2020). Kearifan Lokal dalam Mendu-
tukan Kampung Tangguh Semeru Di Desa kung Hidup Sehat di Masa Pandemi. Diunduh
Tegalsari Kabupaten Malang. Jurnal Graha dari https://www.harianbhirawa.co.id/kearifan-
Pengabdian, 2(3), 212–222. lokal-dalam-mendukung-hidup-sehat-di-masa-
Nugraha, A. S. (2020). Kearifan Lokal Dalam Meng- pandemi/ tanggal 27 Januari 2021.
hadapi Pandemi Covid-19: Sebuah Kajian Triana, D., Hadi, T. S., & Husain, M. K. (2017). Miti-
Literatur. Sosietas, 10(1), 745–753. https://doi. gasi Bencana Melalui Pendekatan Kultural dan
org/10.17509/sosietas.v10i1.26063 Struktural. Seminar Nasional XII “Rekayasa
Prasetyo, B. (2019). Kearifan Lokal Sebagai Basis Teknologi Industri Dan Informasi 2017”,
Mitigasi Bencana. Peran Matematika, Sains 379–384.
& Teknologi Dalam Kebencanaan. Vellingiri, B., Jayaramayya, K., Iyer, M., &
Priambadi, K., & Nurcahyo, A. (2018). Tradisi Jama- Narayanasamy, A. (2020). COVID-19: A
san Pusaka Di Desa Baosan Kidul Kabupaten promising cure for the global panic. Science
Ponorogo (Kajian Nilai Budaya Dan Sumber of the Total Environment Journal. https://
Pembelajaran Sejarah). Agastya: Jurnal Seja- www.sciencedirect.com/science/article/abs/
rah Dan Pembelajarannya, 8(2), 211. https:// pii/S0048969720317903
doi.org/10.25273/ajsp.v8i2.2678 Yanuarita, H. A., & Haryati, S. (2021). Pengaruh
Rumilah, S., Nafisah, K. S., Arizamroni, M., Hikam, S. Covid-19 Terhadap Kondisi Sosial Budaya
A., & Damayanti, S. A. (2020). Kearifan lokal Di Kota Malang Dan Konsep Strategis Dalam
masyarakat jawa dalam menghadapi pandemi. Penanganannya. Jurnal Ilmiah Widya Sosio-
Suluk Jurnal Bahsasa, Sastra, Dan Budaya, politika, 2(2), 58. https://doi.org/10.24843/
2(2), 119–129. jiwsp.2020.v02.i02.p01
Saleh Al-Omoush, K., Orero-Blat, M., & Ribeiro- Yazid, S., & Lie, L. D. J. (2020). Dampak Pandemi
Soriano, D. (2020). The role of sense of Terhadap Mobilitas Manusia Di Asia Tenggara.
community in harnessing the wisdom of Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 75–83.
crowds and creating collaborative knowledge https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0.3862.75-83

12 Jurnal Masyarakat Indonesia, Volume 47 No. 1 Tahun 2021, hlm. 1–12

You might also like