Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 17

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR (TEORI)

KONSEP RASA AMAN DAN NYAMAN

DOSEN PENGAMPU :

NS. YULIANA, D.,S.Kep.,M.Kes.

DISUSUN OLEH :

ADINDA PERMANA PUTRI

NIM : 1422023002

FAKULTAS INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS


S1 KEPERAWATAN
ST.FATIMA MAMUJU
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Konsep rasa aman dan nyaman”
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan dating mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa.

Mamuju, 32 Des 2023

penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................5
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................................6
2.1 DEFINISI AMAN DAN NYAMAN...............................................................................................6
2.1.1 Rasa Aman...............................................................................................................................6
2.1.2 Rasa Nyaman...........................................................................................................................6
2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASA AMAN DAN NYAMAN..................7
2.2.1 Rasa Aman........................................................................................................................7
2.2.2 Rasa Nyaman.....................................................................................................................9
2.3 PENTINGNYA RASA AMAN DAN NYAMAN DALAM KESEJAHTERAAN....................10
2.3.1 Kesejahteraan Mental dan Emosional.................................................................................10
2.3.2 Produktivitas dan Kreativitas...............................................................................................10
2.3.3 Kesehatan Fisik......................................................................................................................11
2.4 IMPLEMENTASI KONSEP DALAM KONTEKS...................................................................12
2.4.1 Pembangunan Lingkungan yang Mendorong Rasa Aman dan Nyaman..........................12
2.4.2 Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat..............................................................................12
BAB III....................................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................14
3.2 SARAN..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rasa aman adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis . Kenyamanan /
rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-
hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang
mencakup empat aspek yaitu: fisik, sosial, psikospiritual, dan lingkungan. Dalam
kehidupan ini, manusia tidak dapat terlepas dari aktifitas-aktifitas untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan kebutuhan
fisiologis adalah kebutuhan personal hygiene atau perawatan diri. Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan.
Kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Individu yang sakit
biasanya mempunyai masalah dalam melakukan pemenuhan kebutuhan perawatan diri.
Pada pasien di rumah sakit yang tidak bisa melakukan aktifitas secara mandiri biasanya
akan mengalami kesulitan dalam banyak hal seperti mandi, merawat rambut, merawat
kuku, dan berpakaian.
Oleh karena itu, penderita menjadi sangat tergantung dan membutuhkan bantuan
orang lain.Pemenuhan kebutuhan personal higiene di rumah sakit mempunyai
kecenderungan tidak dilakukan oleh perawat, akan tetapi dilimpahkan oleh keluarga
pasien yang menunggu di ruangan. Untuk melakukan pemenuhan kebutuhan personal
higiene diperlukan persiapan peralatan yang banyak, dan terkadang tidak tersedia di
bangsal keperawatan. Dengan seperti itu sebagai seorang perawat kita seharusnya lebih
peka dan caring terhadap klien yang kita asuh. Karena, ada beberapa klien yang tidak
dapat mengekspresikan apa yang dia rasakan dan kurang terbuka kepada perawat atau
orang lain. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan meliputi perlindungan atas ancaman
terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan, atau
perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Definisi Aman dan Nyaman?
2. Sebutkan Faktor – faktor yang memperngaruhi rasa aman dan nyaman?
3. Apa Pentingnya Rasa Aman dan Nyaman dalam Kesejahteraan?
4. Bagaimana Implementasi Konsep dalam Praktek?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apa itu Definisi Aman dan Nyaman.
2. Untuk mengetahui Faktor – faktor yang memperngaruhi rasa aman dan nyaman.
3. Untuk mengetahui Pentingnya Rasa Aman dan Nyaman dalam Kesejahteraan.
4. Untuk mengetahui Bagaimana Implementasi Konsep dalam Praktek.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI AMAN DAN NYAMAN


2.1.1 Rasa Aman
Rasa aman adalah perasaan atau sensasi psikologis yang merujuk pada
perasaan tenang, nyaman, dan bebas dari ancaman atau bahaya. Ini adalah
keadaan di mana seseorang merasa dilindungi dan tidak ada risiko atau ketakutan
yang mengancam kesejahteraannya. Rasa aman dapat muncul dalam berbagai
konteks, termasuk lingkungan fisik, hubungan interpersonal, pekerjaan, atau
masyarakat secara keseluruhan. Rasa aman bukan hanya kondisi fisik tetapi juga
kondisi psikologis yang kompleks. Ini dapat dipengaruhi oleh pengalaman hidup,
situasi saat ini, dan persepsi individu terhadap lingkungannya. Terkadang, upaya
kesadaran diri dan dukungan dari lingkungan sekitar dapat membantu
meningkatkan atau mempertahankan rasa aman seseorang. Rasa aman juga dapat
bersifat emosional, di mana seseorang merasa terlindungi secara psikologis dan
tidak terancam.
2.1.2 Rasa Nyaman
Rasa nyaman adalah perasaan subjektif dari kenyamanan atau keadaan
pikiran yang menyenangkan yang dapat muncul dalam berbagai situasi. Ini
adalah pengalaman emosional yang positif yang dapat timbul dari berbagai
faktor. Rasa nyaman dapat terkait dengan kondisi fisik, emosional, sosial, atau
bahkan psikologis. Rasa nyaman dapat bervariasi antar individu dan dipengaruhi
oleh banyak faktor yang kompleks. Beberapa orang mungkin merasa nyaman
dalam situasi yang berbeda, tergantung pada pengalaman hidup, nilai-nilai
pribadi, dan preferensi individu. Rasa nyaman juga dapat dianggap sebagai
indikator kesejahteraan dan kepuasan hidup seseorang.

Secara umum, rasa aman dan nyaman sangat penting untuk kesejahteraan
psikologis dan fisik seseorang. Keduanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti lingkungan fisik, hubungan interpersonal, kondisi sosial, dan faktor
internal individu seperti kepercayaan diri dan ketahanan mental.

6
2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASA AMAN DAN NYAMAN
1. Emosi Kecemasan, depresi, dan marah yang tidak terkendali akan mudah
terjadi dan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan. 2. Status Mobilisasi Keterbatasan
aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya
resiko injury menyebabkan klien selalu merasa tidak aman dalam beraktivitas dan tidak
nyaman dengan keterbatasan fisik yang dialaminya. 3. Gangguan Persepsi Sensori
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan
penciuman, pendengaran dan penglihatan yang lebih sering tidak nyata menimbulkan
rasa tidak nyaman saat gangguan datang . 4. Keadaan Imunitas Gangguan ini akan
menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang penyakit. 5. Tingkat
Kesadaran Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur. 6. Informasi atau Komunikasi Gangguan komunikasi
seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan. 7. Gangguan
Tingkat Pengetahuan Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya. 8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional Antibiotik dapat
menimbulkan resistensi dan anafilaktik syok. 9. Status nutrisi Keadaan nutrisi yang
kurang dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan pe nyakit, demikian
sebaliknya kelebihan nutrisi beresiko terhadap penyakit tertentu. 10. Usia Perbedaan usia
membedakan akibat yang terjadi dari apa yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara
11. Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
berspon terhadap tin gkat kenyamanannya. 12. Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai
kebudayaan mempengaruhi cara individu meniningkatkan dan mengatasi kenyamanan
dalam hidupnya.

2.2.1 Rasa Aman


1. Keamanan Fisik:
 Lingkungan Fisik: Kondisi keamanan di sekitar tempat tinggal atau
bekerja, termasuk tingkat kejahatan, keberadaan polisi, dan infrastruktur
keamanan lainnya.
 Kesehatan Fisik: Kesehatan tubuh dan ketidaknyamanan fisik dapat
memengaruhi rasa aman.

7
2. Keamanan Emosional:
 Hubungan Emosional: Hubungan yang sehat, dukungan sosial, dan rasa
dicintai dapat meningkatkan rasa aman emosional.
 Keseimbangan Emosional: Kemampuan untuk mengelola stres,
kecemasan, dan tekanan emosional dapat memengaruhi rasa aman.
3. Keamanan Sosial:
 Interaksi Sosial: Kualitas hubungan sosial dan dukungan dari teman,
keluarga, dan komunitas dapat mempengaruhi rasa aman.
 Penerimaan Sosial: Merasa diterima dan dihormati oleh masyarakat dapat
membantu menciptakan rasa aman.
4. Keamanan Ekonomi:
 Stabilitas Finansial: Kondisi ekonomi pribadi, seperti pekerjaan yang
stabil, pendapatan yang cukup, dan ketidakpastian finansial, dapat
mempengaruhi rasa aman.
5. Keamanan Lingkungan:
 Lingkungan Fisik: Kebersihan, ketertiban, dan kondisi lingkungan yang
aman dapat menciptakan rasa aman.
 Ketahanan Terhadap Bencana: Kesiapan terhadap bencana dan kejadian
darurat dapat membantu meningkatkan rasa aman.
6. Keamanan Psikologis:
 Perasaan Kontrol: Merasa memiliki kendali atas hidupnya dapat
memberikan rasa aman psikologis.
 Keyakinan Pribadi: Keyakinan diri dan optimisme terhadap masa depan
dapat memengaruhi rasa aman.
7. Kondisi Politik dan Sosial:
 Stabilitas Politik: Kondisi politik yang stabil dapat membantu
menciptakan rasa aman di tingkat masyarakat.
 Keadilan Sosial: Persepsi tentang keadilan sosial dan hak asasi manusia
juga dapat memainkan peran dalam rasa aman.

8
2.2.2 Rasa Nyaman
1. Kenyamanan Fisik:
 Kesehatan Tubuh: Kesehatan fisik dan kenyamanan tubuh secara umum
dapat berkontribusi pada rasa nyaman.
 Lingkungan Fisik: Keadaan lingkungan, seperti suhu, pencahayaan, dan
kebersihan, dapat mempengaruhi kenyamanan fisik.
2. Kenyamanan Emosional:
 Hubungan Emosional: Hubungan yang mendukung dan positif dapat
memberikan rasa nyaman emosional.
 Penerimaan Emosional: Merasa diterima dan dipahami dalam ekspresi
emosi dapat meningkatkan rasa nyaman.
3. Kenyamanan Sosial:
 Interaksi Sosial: Interaksi yang positif dengan orang lain dan dukungan
sosial dapat menciptakan kenyamanan sosial.
 Keamanan dalam Kelompok: Merasa aman dan nyaman di dalam
kelompok atau komunitas tertentu.
4. Kenyamanan Psikologis:
 Kendali Pribadi: Merasa memiliki kendali atau kontrol atas kehidupan
dan keputusan pribadi.
 Stabilitas Psikologis: Keseimbangan emosi dan kestabilan mental dapat
berkontribusi pada rasa nyaman psikologis.
5. Kenyamanan Lingkungan:
 Keamanan Lingkungan: Lingkungan yang aman dan dapat dipercaya
dapat menciptakan kenyamanan.
 Kenyamanan Rumah: Perasaan nyaman di rumah, termasuk desain
interior yang menyenangkan, dapat berpengaruh.
6. Kenyamanan Ekonomi:
 Stabilitas Finansial: Keamanan finansial dan ketidakcemasan terkait
keuangan pribadi.

9
 Akses terhadap Sumber Daya: Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan memiliki akses ke sumber daya ekonomi.
7. Kenyamanan Pekerjaan:
 Lingkungan Kerja: Kesesuaian lingkungan kerja, dukungan dari rekan
kerja, dan rasa pencapaian dapat mempengaruhi kenyamanan pekerjaan.
8. Kondisi Sosial dan Budaya:
 Kebudayaan: Kebudayaan dan nilai-nilai sosial yang mendukung
kenyamanan individu.
 Keberagaman dan Inklusivitas: Masyarakat yang menerima dan inklusif
dapat menciptakan kenyamanan bagi individu.
2.3 PENTINGNYA RASA AMAN DAN NYAMAN DALAM KESEJAHTERAAN
2.3.1 Kesejahteraan Mental dan Emosional
 Dampak Kesejahteraan Psikologis dari Rasa Aman:
Rasa aman memiliki dampak positif pada kesejahteraan psikologis.
Ketika seseorang merasa aman, hal ini dapat mengurangi tingkat
kecemasan, meningkatkan stabilitas emosional, dan memberikan dasar
untuk pengembangan ketahanan mental. Dalam konteks kesejahteraan
mental, rasa aman menciptakan lingkungan di mana individu dapat lebih
mudah mengelola stres, mengatasi tantangan hidup, dan merasa lebih
puas dengan kehidupan mereka.
 Peran Rasa Nyaman dalam Mengurangi Stres:
Rasa nyaman berperan penting dalam mengurangi stres. Ketika individu
merasa nyaman dalam lingkungan fisik dan sosial mereka, mereka lebih
mampu merespon stres dengan cara yang sehat. Kondisi yang nyaman
membantu dalam relaksasi, meningkatkan fokus, dan memberikan
dukungan emosional yang dapat membantu individu menghadapi situasi
stres dengan lebih efektif.
2.3.2 Produktivitas dan Kreativitas
 Kaitan Antara Kesejahteraan dan Produktivitas:
Kesejahteraan karyawan secara langsung terkait dengan tingkat
produktivitas organisasi. Karyawan yang merasa diperhatikan, didukung,
10
dan aman di lingkungan kerja cenderung lebih bersemangat, fokus, dan
produktif. Perhatian terhadap kesejahteraan karyawan dapat mengurangi
absensi, meningkatkan kehadiran, dan membantu menciptakan budaya
kerja yang positif.
 Lingkungan yang Mendukung Kreativitas:
Rasa aman dan nyaman menciptakan landasan bagi kreativitas. Karyawan
yang merasa aman untuk berbagi ide-ide mereka tanpa takut dikritik dapat
lebih bebas berpikir kreatif. Lingkungan yang mendukung kesejahteraan
karyawan, seperti ruang kerja yang nyaman dan kebijakan yang
mendukung keseimbangan kehidupan kerja, dapat merangsang kreativitas
dan inovasi.
2.3.3 Kesehatan Fisik
 Hubungan Langsung Antara Lingkungan dan Kesehatan Fisik:
Lingkungan yang menciptakan rasa aman dan nyaman dapat berdampak
positif pada kesehatan fisik. Kondisi fisik yang baik dalam rumah atau
lingkungan kerja, seperti pencahayaan yang baik, udara bersih, dan suhu
yang nyaman, dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Kesejahteraan fisik yang baik juga dapat memengaruhi kesejahteraan
mental dan emosional.
 Pencegahan Gangguan Kesehatan melalui Rasa Aman dan Nyaman:
Rasa aman dan nyaman dapat menjadi faktor pencegahan terhadap
gangguan kesehatan. Lingkungan yang membuat individu merasa
terlindungi dapat mengurangi tingkat stres, yang dapat berkontribusi pada
penyakit fisik dan mental. Dengan menciptakan lingkungan yang
mendukung kesejahteraan, baik secara fisik maupun psikologis, dapat
membantu mencegah beberapa masalah kesehatan dan meningkatkan
kualitas hidup.
Secara keseluruhan, rasa aman dan nyaman memiliki dampak positif yang
signifikan pada kesejahteraan individu, termasuk aspek kesejahteraan mental,
emosional, fisik, produktivitas, dan kreativitas. Dengan menciptakan lingkungan

11
yang mendukung kesejahteraan, baik individu maupun organisasi dapat meraih
manfaat jangka panjang untuk keberlanjutan dan kesuksesan.

2.4 IMPLEMENTASI KONSEP DALAM KONTEKS


2.4.1 Pembangunan Lingkungan yang Mendorong Rasa Aman dan Nyaman
 Peran Pemerintah dan Organisasi Masyarakat:
1. Kebijakan Keamanan dan Infrastruktur:
Pemerintah dapat mengembangkan kebijakan keamanan dan infrastruktur
yang mendukung pembangunan lingkungan yang aman dan nyaman. Ini
termasuk peningkatan pencahayaan, peningkatan kehadiran polisi, dan
perencanaan ruang kota yang memperhatikan keamanan.
2. Program Pembangunan Masyarakat:
Organisasi masyarakat dapat terlibat dalam program pembangunan yang
fokus pada menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan. Ini
dapat mencakup proyek-proyek kebersihan lingkungan, kegiatan
komunitas, dan pengembangan taman atau area rekreasi.
3. Pengembangan Kawasan Hijau:
Pembangunan ruang hijau di tengah kota atau di sekitar pemukiman dapat
menciptakan area yang nyaman untuk rekreasi dan relaksasi. Pohon,
taman kota, dan area terbuka lainnya dapat memberikan nuansa yang
mendukung kesejahteraan.
4. Keterlibatan Warga:
Pemerintah dan organisasi masyarakat dapat mendorong partisipasi warga
dalam proses perencanaan dan pembangunan. Melibatkan pendapat warga
dalam pengambilan keputusan dapat menciptakan lingkungan yang lebih
sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat.

2.4.2 Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat


 Peran Pendidikan dalam Membentuk Kesadaran
1. Pendidikan Kesejahteraan:
Sekolah dan lembaga pendidikan dapat menyertakan kurikulum yang fokus pada
kesejahteraan, termasuk pentingnya lingkungan yang mendukung. Pendidikan
12
ini dapat mencakup topik-topik seperti manajemen stres, keamanan mental, dan
praktik hidup sehat.

2. Pelatihan Kesadaran Emosional:


Program pelatihan yang menekankan kesadaran emosional dan
kesejahteraan mental dapat membantu masyarakat mengenali pentingnya
rasa aman dan nyaman. Ini dapat dilakukan dalam bentuk lokakarya,
seminar, atau sesi pendidikan masyarakat.
3. Informasi Publik:
Pendidikan masyarakat melalui kampanye informasi publik dapat
meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara lingkungan yang
mendukung dan kesejahteraan. Melibatkan media sosial, brosur, dan
siaran radio dapat menjadi cara efektif untuk menyebarkan informasi.
 Peningkatan Kesadaran tentang Pentingnya Lingkungan yang
Mendukung
1. Kampanye Kesadaran Lingkungan:
Organisasi non-pemerintah dan kelompok advokasi dapat mengadakan
kampanye kesadaran yang menekankan pentingnya lingkungan yang
mendukung kesejahteraan. Ini dapat melibatkan kegiatan online dan
offline untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.
2. Kolaborasi dengan Media:
Pemerintah dan organisasi masyarakat dapat bekerja sama dengan media
untuk menyajikan informasi yang relevan dan mendidik masyarakat
tentang bagaimana lingkungan yang aman dan nyaman dapat
meningkatkan kesejahteraan.
3. Acara Komunitas:
Mengadakan acara komunitas, seperti seminar kesehatan, pameran
kesejahteraan, atau kegiatan kebersihan bersama, dapat memberikan
platform untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
rasa aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.

13
Penerapan konsep-konsep ini dalam praktek memerlukan kerjasama
antara pemerintah, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, dan media untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan fisik dan psikologis.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rasa aman adalah perasaan atau sensasi psikologis yang merujuk pada
perasaan tenang, nyaman, dan bebas dari ancaman atau bahaya. Ini adalah keadaan di
mana seseorang merasa dilindungi dan tidak ada risiko atau ketakutan yang
mengancam kesejahteraannya. Rasa aman dapat muncul dalam berbagai konteks,
termasuk lingkungan fisik, hubungan interpersonal, pekerjaan, atau masyarakat secara
keseluruhan. Rasa nyaman adalah perasaan subjektif dari kenyamanan atau keadaan
pikiran yang menyenangkan yang dapat muncul dalam berbagai situasi. Ini adalah
pengalaman emosional yang positif yang dapat timbul dari berbagai faktor. Rasa
nyaman dapat terkait dengan kondisi fisik, emosional, sosial, atau bahkan psikologis.
Rasa aman dan nyaman memiliki dampak positif yang signifikan pada kesejahteraan
individu, melibatkan aspek-aspek kesejahteraan mental, emosional, fisik,
produktivitas, dan kreativitas.
Hubungan yang erat antara lingkungan fisik dan sosial dengan kesejahteraan
menunjukkan bahwa pembangunan lingkungan yang mendukung dan memperhatikan
aspek keamanan dan kenyamanan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat terbukti menjadi kunci dalam
menciptakan perubahan positif. Informasi, pelatihan, dan kampanye kesadaran dapat
membentuk persepsi masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang mendukung
kesejahteraan.

3.2 SARAN
Perluasan Program Pendidikan Kesejahteraan: Pendidikan formal dan non-
formal harus lebih menekankan isu-isu kesejahteraan, menyertakan pemahaman
tentang rasa aman dan nyaman sebagai unsur penting, Kolaborasi Antarsektor:
Pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk
merancang dan melaksanakan inisiatif bersama yang mendukung pembangunan
lingkungan yang aman dan nyaman, Pengintegrasian Kesejahteraan dalam Kebijakan
Publik: Kesejahteraan harus diintegrasikan dalam perumusan kebijakan publik, baik
di tingkat lokal maupun nasional, untuk menciptakan dasar hukum yang mendukung
pembangunan lingkungan yang mendukung.

15
Pentingnya upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman tidak dapat dilebih-lebihkan. Ini melibatkan keterlibatan seluruh masyarakat,
pemerintah, dan sektor swasta dalam mendukung inisiatif yang mendorong keamanan,
kenyamanan, dan kesejahteraan. Kolaborasi ini akan menciptakan dampak yang lebih
besar dan berkelanjutan, menciptakan masyarakat yang lebih sehat, bahagia, dan
produktif. Keamanan dan kenyamanan adalah hak dasar setiap individu, dan dengan
bekerja bersama, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk menciptakan lingkungan
yang mendukung bagi semua.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/431150230/makalah-konsep-rasa-aman-dan-nyaman-
kelompok-1-docx

https://www.scribd.com/document/550832238/makalah-kenutuhan-rasa-aman

https://chat.openai.com/c/dd434905-30af-458c-ac18-fe20c8f7b3ff

https://text-id.123dok.com/document/4zpn7k4oy-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
keamanan-dan-kenyamanan-perencanaan.html

17

You might also like