Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK ELEKTRIK, ROKOK FILTER

DAN KRETEK TERHADAP KADAR GLUKOSA, ASAM URAT DAN


KOLESTEROL
DI KOTA MATARAM

Nyoman Mahandhika Adhitya,Iswari Pauzi, Yudha Anggit Jiwantoro


Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram
Jl. Praburangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram
Email : nyomanmahandhikaadhity@gmail.com

ABSTRACT

Cigarettes are ranked as the world's leading cause of preventable death. Cigarettes caused 1 in
10 adult deaths worldwide, and resulted in 5.4 million deaths in 2006. This translates to an
average of 1 death every 6.5 seconds. Deaths in 2020 are close to 2 times the current number
of deaths if the habit of consuming cigarettes continues. West Nusa Tenggara Province ranks
fourth out of 34 provinces with the largest number of smokers in Indonesia in 2020, namely
30.58%, while in the results of an initial survey conducted in the Selong Region, East Lombok,
there were around 50% of people who smoked filters and kretek (BPS, 2021). Knowing the
effect of the habit of electrik smoking, filter cigarettes and clove cigarettes on glucose, uric acid
and cholesterol levels.The research conducted is observational analytic, which is a form of
sampling groups of electric smokers, filter smokers and kretek smokers. In this study, more
emphasis was placed on the analysis of uric acid, cholesterol and blood glucose levels in
people who were electric smokers, filter smokers and kretek smokers. Average glucose value in
filter smokers in Mataram city 128.5 mg/dL, average uric acid value in filter smokers in Mataram
city 8.0 mg/dL, average cholesterol value in filter smokers in Mataram city 227.7 mg/dL.Average
glucose value in kretek smokers in Mataram city 145.5 mg/dL, average value of Aasam urate in
kretek smokers in Mataram city 8.1 mg/dL, the average cholesterol value in kretek smokers in
Mataram city is 232.8 mg / dL. The average glucose value in electric smokers in Mataram city is
117 mg / dL, the average uric acid value in electric smokers in Mataram city is 7.38 mg / dL, the
average cholesterol value in electric smokers in Mataram city is 224 mg / dL.
Conclusion: Based on the research that has been carried out, it can be stated that smoking can
have an effect on increasing the value of glucose, uric acid and cholesterol.

ABSTRAK
Rokok merupakan peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah dunia. Rokok
menyebabkan 1 dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta
kematian tahun 2006. Ini berarti rata-rata 1 kematian setiap 6,5 detik. Kematian pada tahun
2020 mendekati 2 kali jumlah kematian saat ini jika kebiasaan mengkonsumsi rokok terus
berlanjut. Provinsi Nusa Tenggara Barat menempati peringkat ke empat dari 34 provinsi dengan
jumlah perokok terbesar di Indonesia ditahun 2020, yaitu 30,58%, sedangkan pada hasil survey
awal yang dilakukan di Daerah Selong, Lombok Timur terdapat sekitar 50% orang yang
merokok filter maupun yang kretek (BPS, 2021) Mengetahui Pengaruh kebiasaaan merokok
electrik, rokok filter dan rokok kretek terhadap kadar glukosa, asam urat dan kolesterol.
Penelitian yang dilakukan bersifat observasional analitik yaitu suatu bentuk pengambilan
sampel kelompok perokok electrik,perokok filter dan perokok kretek. Dalam penelitian ini lebih
di tekankan pada analisa kadar asam urat,kolesterol dan glukosa darah pada orang yang
perokok electrik, perokok filter dan perokok kretek. Rata-rata nilai glukosa pada perokok filter di
kota Mataram 128,5 mg/dL, rata- rata nilai asam urat pada perokok filter di kota Mataram 8,0
mg/dL, rata- rata nilai kolesterol pada perokok filter di kota Mataram 227,7 mg/dL.Rata-rata nilai
glukosa pada perokok kretek di kota Mataram 145,5 mg/dL, rata- rata nilai Aasam urat pada
perokok kretek di kota Mataram 8,1 mg/dL, rata- rata nilai Kolesterol pada perokok kretek di
kota Mataram 232,8 mg/dL.Rata-rata nilai glukosa pada perokok elektrik di kota Mataram 117
mg/dL, rata- rata nilai Asam urat pada perokok elektrik di kota Mataram 7,38 mg/dL, rata- rata
nilai Kolesterol pada perokok elektrik di kota Mataram 224 mg/dL. Berdasarkan penelitian yang
telah dilaksanakan dapat di nyatakan bahwa merokok dapat berpengaruh pada peningkatan
nilai glukosa, asam urat dan kolesterol.
mendekati 2 kali jumlah kematian saat ini
PENDAHULUAN jika

Rokok merupakan peringkat utama

penyebab kematian yang dapat dicegah


kebiasaan mengkonsumsi rokok terus
dunia. Rokok menyebabkan 1 dari 10
berlanjut. Diperkirakan, 9 juta (84%)
kematian orang dewasa di seluruh dunia,
perokok sedunia hidup di negara-negara
dan mengakibatkan 5,4 juta kematian tahun
berkembang termasuk di Indonesia. The
2006. Ini berarti rata-rata 1 kematian setiap
Tobacco Atlas mencatat ada lebih dari 10
6,5 detik. Kematian pada tahun 2020
juta batang rokok dihisap setiap menit, tiap

hari di seluruh dunia oleh 1 milyar laki-laki


dan 250 juga perempuan. Sebanyak 50% ditahun 2020, yaitu 30,58%, sedangkan

total konsumsi rokok dunia dimiliki China, pada hasil survey awal yang dilakukan di

India, Amerika, Serikat, Rusia, Jepang dan Daerah Selong, Lombok Timur terdapat

Indonesia. Bila kondisi ini berlanjut, jumlah sekitar 50% orang yang merokok filter

total rokok yang dihisap tiap tahun adalah maupun yang kretek (BPS, 2021). Produk

9000 rokok tahun 2025 di Asia. World rokok dibuat dari tembakau yang

Health Organization (WHO) menyebutkan dikonsumsi dengan cara dihisap (Elfidasari,

Indonesia menempati urutan ketiga 2020).

terbanyak jumlah perokok yang mencapai Kandungan Senyawa rokok

146.860.000 jiwa (WHO, 2008). Data yang Rokok merupakan salah satu produk

di peroleh dari Riset Kesehatan Dasar 2013 tembakau yang dihalislkan dari tanaman

menyatakan bahwa, Perilaku merokok Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan

penduduk 15 tahun ke atas masih belum spesies lainnya, yang di konsumsi

terjadi penurunan dari 2007 ke 2013, tetapi masyarakat untuk dihirup asapnya. Rokok

cenderung mengalami peningkatan dari berbentuk silinder dari kertas berukuran

34,2 % pada tahun 2007, menjadi 36,3 % panjang antara 70 -120 mm dengan

pada tahun 2013. Dan juga data riset diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-

tersebut menunjukan bahwa pada tahun daun tembakau yang dicacah. Asap

2013, warga yang menghisap rokok adalah tembakau mengandung lebih dari 4000

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 64,9% bahan kimia toksik. Komponen utama

dan yang berjenis kelamin perempuan yang meliputi partikel berupa tar, nikotin dan gas

masih menghisap rokok adalah 2,1% berupa karbon monoksida (CO). Tar adalah

(Riskesdas 2013 dalam Kusumasari). komponen padat asap rokok yang

Provinsi Nusa Tenggara Barat menempati merupakan total residu dihasilkan saat

peringkat ke empat dari 34 provinsi dengan rokok dibakar setelah dikurangi nikotin dan

jumlah perokok terbesar di Indonesia air, yang bersifat karsinogenik. Nikotin


adalah senyawa kimia organik kelompok Kadar Cholesterol perokok filter berkisar

alkaloid yang terdapat dalam Nicotiana 212-243 mg/dL dengan rerata 194,3 mg/dL.

tabacum, zat ini yang akan menyebabkan Kadar Glukosa perokok filter berkisar 109-

peningkatan kadar glukosa dalam darah 231 mg/dL dengan rerata 145,5 mg/dL.

dan menyebabkan gangguan pada kerja Kadar Asam urat perokok filter berkisar 7,6

sistem insulin (Haiti, 2018). Rokok elektrik – 8,5 mg/dL dengan rerata 8,1 mg/dL.

(e-cigrate) merupakan adalah suatu alat Kadar Cholesterol perokok filter berkisar

yang termsuk kedalam salahsatu tipe rokok 207-273 mg/dL dengan rerata 232,8 mg/dL.

yang diciptakan untuk mengubah nikotin Kadar Glukosa perokok Elektric berkisar

menjadi asap berbentuk rokok seperti pada 107-131 mg/dL dengan rerata 128,5 mg/dL.

umumnnya.World Health Organization Kadar Asam urat perokok filter berkisar 6,8

(WHO) mengistilahkan rokok electric – 8,2 mg/dL dengan rerata 7,3 mg/dL.

sebagai Electronic Nicotine Delivery Kadar Cholesterol perokok filter berkisar

System (ENDS) karena menghasilkan 221-268 mg/dL dengan rerata 224 mg/dL.

nikotin kedalam bentuk uap yang dihirup Rokok merupakan salah satu peroduk

oleh penggunanya. Rokok elektrik adalah tembakau yang dikonsumsi masyarakat

sebuah perangkat yang dirancang untuk untuk dihirup asapnya, hasil dari asap

menghantarkan nikotin tanpa asam tembakau ini mengandung lebih dari 4000

tembaku dengan cara memanaskan larutan bahan kiama toksik. Berdasarkan

nikotin, perasa, propilen glycol dan glycerin penggunaan rokok dibagi menjadi dua jenis

(Hajeck, et al, 2014). yaitu rokok filter dan kretek. Bahan Kimia

Hasil dan Pembahasan yang terkandung dalam rokok antara lain

Kadar Glukosa perokok filter berkisar 108- Nikotin, Tar, CO Karbon Monoksida. Tar

152 mg/dL dengan rerata 128,5 mg/dL. adalah komponen padat asap rokok yang

Kadar Asam urat perokok filter berkisar 7,4 merupakan total residu dihasilkan saat

– 8.9 mg/dL dengan rerata 8.0 mg/dL. rokok dibakar setelah dikurangi nikotin dan
air, yang bersifat karsinogenik. Nikotin rokok filter. Sedangkan pada rokok kretek

adalah senyawa kimia organik kelompok tidak memiliki saringan atau filter yang

alkaloid yang terdapat dalam Nicotiana mengakibatkan semua bahan kimia yang

tabacum, zat ini yang akan menyebabkan terkandung dalam rokok kretek terhisap

peningkatan kadar glukosa dalam darah semua, Sehingga menimbulkan perbedaan

dan menyebabkan gangguan pada kerja kadar glukosa.

sistem insulin. Faktor endogen yang Berdasarkan penelitian (Ario, 2014)

berperan penting dalam mempengaruhi Paparan rokok memperburuk resistensi

kadar glukosa yakni insulin. Jika sekresi insulin, meskipun dengan paparan pada

dan kerja insulin terganggu, maka akan perokok pasif dapat menjadi resiko

mengakibatkan peningkatan kadar glukosa terjadinya sindrom metabolic, Pada paparan

dalam darah. Merokok dalam jangka waktu dalam jangka waktu singkat dengan

yang lama dapat mempengaruhi kinerja paparan nikotin konsentrasi lebih dari

insulin sehingga menyebabkan resistensi 1μmol/L menghambat pelepasan insulin.

insulin yang akan menyebabkan kadar Sementara itu juga, paparan nikotin selama

glukosa darah meningkat. Berdasarkan 48 jam menghambat pelepasan insulin.

hasil penelitian, dari total sampel responden Penemuan ini mengindikasikan bahwa

sebanyak 24 orang perokok yang dibagi reseptor–reseptor nikotinik fungsional

menjadi dua kelompok yaitu 12 perokok terdapat pada pulau–pulau pankreas dan

kretek dan 12 perokok filter Usia 20 sampai sel–sel β dan bagian nikotin secara negatif

30 tahun, menunjukkan adanya perbedaan mempengaruhi fungsi sel β pankreas.

kadar glukosa darah sewaktu pada dengan Terdapathubungan yang signifikan antara

rerata perokok kretek 142 mg/dL dan filter merokok dengan kadar glukosa darah

107 mg/dL. Perbedaan ini dikarnakan sebelum dan sesudah intervensi pada

adanya saringan atau filter yang dapat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

menyaring bahan kimia saat menghisap Islam Al-Azhar Mataram Tahun 2019
dengan P = 0,001 P < 0,05 (Wiatma & merokok dapat berpengaruh pada

Amin, 2019). peningkatan nilai glukosa, asam urat dan

Kesimpulan kolesterol.

Setelah dilakukan penelitian tentang DAFTAR PUSTAKA

pengaruh kebiasaaan merokok electrik,


Alghadir A, Awad H, Al-Eisa E, Alghwiri A.
rokok filter dan rokok kretek terhadap kadar
Diabetes risk 10 years forecast in the capital
glukosa, asam urat dan kolesterol : 1Rata-
of Saudi Arabia: Canadia diabetes risk
rata nilai glukosa pada perokok filter di kota assesment questionnaire (CANRISK)
perspektive. Biobed Res. 2014;25(1):88-96.
Mataram 128,5 mg/dL, rata- rata nilai asam

urat pada perokok filter di kota Mataram 8,0


Arief M, Penuntun Praktikum Hematologi,
mg/dL, rata- rata nilai kolesterol pada Fakultas Kedoteran UNHAS.
Makassar.2015
perokok filter di kota Mataram 227,7 mg/dL.

2. Rata-rata nilai glukosa pada perokok


American Diabetes Association, Diagnosis
kretek di kota Mataram 145,5 mg/dL, rata- and Classification of Diabetes
Melitus. Diabetes Care, Amerika,
rata nilai Aasam urat pada perokok kretek di
2004.Arikunto, S. 2012.
kota Mataram 8,1 mg/dL, rata- rata nilai
Prosedur Penelitian: Suatu
Kolesterol pada perokok kretek di kota Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mataram 232,8 mg/dL. 3.Rata-rata nilai

glukosa pada perokok elektrik di kota Astiawanti P, Perbedaan Pola Gangguan

Mataram 117 mg/dL, rata- rata nilai Aasam Hemostasis Antara Penyakit
Ginjal Kronik Prehemodialisis
urat pada perokok elektrik di kota Mataram
dengan Diabetes Melitus dan Non
7,38 mg/dL, rata- rata nilai Kolesterol pada Diabetes Melitus, Universitas

perokok elektrik di kota Mataram 224 Diponegoro. Semarang. 2008.


hal: 15, 17, 34-35.
mg/dL.

Berdasarkan penelitian yang telah Bakta IM. Hematologi klinik ringkas.


Jakarta: EGC; 2012. hlm. 233-54.
dilaksanakan dapat di nyatakan bahwa
Brunner & Suddarth,2001. Buku Ajar 2011: 8-128.
Keperawatan Medikal Bedah,edisi
8. Jakarta : EGC Grant P J, Diabetes Mellitus As A
Prothrombotic condition. Volume
CDC. National diabetes fact sheet: general 262, Journal of Internal Medicine,
information and national Amerika, 2007, Hal : 157-172.
estimateson diabetes in the
United States, 2003. Rev ed. Guyton AC, Hall JE. Hemostasis dan
Atlanta, GA: U.S.Department of pembekuandarah. Dalam:
Health and Human Services, Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-
Centers for Disease Controland 11.Jakarta: EGC; 2007.
Prevention, 2004.
Guyton, Arthur C. Hall, John E.. Buku Ajar
Clare, Salzler MJ, Crawford JM, & Kumar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11,
V, Buku Ajar Patologi. Edisi 7, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta, 2007. Hal 1010-1027
Jakarta, 2007., Hal 718 – 724.
Heywood DM, Mansfield MW, Grant PJ.
Effendi, J., & Mose, J. (2015). Obstetri Factor VII gene polymorphisms,
Intervensi.Jakarta: Sagung Seto factor VII: C levels and features of
insulin resistance in non-insulin-
Ernawati. (2013). Penatalaksanaan dependent diabetes
Keperawatan Diabetes Mellitus mellitus.Thrombosis and
Terpadu. Jakarta: Mitra Wacana Haemostasis. 1996;75 (3): 401–6.
Medika. IDF. (2015). Idf diabetes atlas sixth
edition. International Diabetes
Fischbach, FT. 2003. A Manual of Federation 2015
Laboratory and Diagnostic .https://www.idf.org/sites/default/fil
Tests.7th ed. LippincotWilliams & es/Atlas-poster-2015_EN.pdf
Wilkins Publishers, USA.
Jansson P, Endothelial Dysfunction in
Gerich, J.E. Dodis, R. 2007. Glycemic Insulin Resistance and Type 2
control and the metabolic Diabetes, Ed 2 Volume 262,
syndrome : In Metabolic Journal of Internal Medicine,
syndrome and cardiovascular, 2007. Hal: 173 – 183.
epidemiology, assesement and
management. Krentz, A.J.ed. Karatela RA, Sainani GS. Interrelationship
United State of America. between coagulation factor VII
Informa health care USA Inc, and obesity in diabetes mellitus
pp.145-155. (type 2). Diabetes Research and
Clinical Practice. 2009.
Global IDF/ISPAD Guideline for Diabetes
in Childhood and Adolesence. In- Kementerian kesehatan RI.
ternational Diabetes Federation. INFODATIN Pusat Data dan
Informasi Kemeterian Kesehatan Society of Nephrology, 2017.
RI Situasi dan Analisis Diabetes,
2014. Rey I. (2009). Pengaruh Pemberian
Lumbrokinase Selama 7 Hari
Makin A, Silverman SH. Oxford Journals Terhadap Status Hiperkoagulasi
Peripheral Vascular Disease and Penderita Ulkus Kaki Diabetik
Virchow’s Triad for (Tesis), Medan :Universitas
Thrombogenesis. Ed 4 Volume Sumatra Utara
94, QJ Med (QJM), London,
2002. Hal : 199 - 210. Sabella Rifda, 2010. Diabetes dan Terapi
Herbal Buah dan Sayuran.
Murray RK, Granner DK, Rodwell VW, Galmas Publisher. Jogjakarta
Biokimia Harper, Ed 2, Jakarta.
2009. Hal 158-174,624-635 Schteingart, D. E., 2006. Pankreas:
Nabyl. (2009). Cara Mudah Metabolisme Glukosa dan
Mencegah Dan Mengobati Diabetes Melitus dalam
Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Pathophysiology: Clinical
Aula Publisher. Concepts of Disease Process
Volume 2 (6thed.). Pendit, B. U.,
Norris AW, Wolfsdorf JI. Diabetes mellitus. 2006 (Alih Bahasa), EGC,
Dalam: Brook C, Clayton P, Jakarta.
Brown R, penyunting Clinical
pediatric endocrinology. Edisi 5. Setiabudy R. D, Hemostasis dan
Philadelphia: Blackwell Trombosis, Ed.V. Badan Penerbit
publishing; 2005. h. 436-73 . Fakultas Kedokteran Indonesia.
2012. hal 28-48
PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan Sheperd PR, Kahn BB. Glucose
diabetes melitus tipe 2 di Transporter and Insulin Action.
indonesia 2011. Semarang: PB The New England Journal of
PERKENI Medicine; 1999. Diakses 8
Desember 2012
Ramadhani I. Hubungan Keterkendalian
Gula Darah Dengan Gangguan Shulman GI. Cellular Mechanisms of
Hemostasis Pada Pasien DM Insulin Resistance Volume 106,
Tipe 2, Program Magister Klinik- Number 2, The Journal of Clinical
Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Investigation; Amerika, 2000;
Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan. 2010. Smeltzer, C. S., & Bare, B. G.
(2010).Buku Ajar Keperawatan
Radica Z. Alicic, Michele T. Rooney and Medikal BedahBrunner &
Katherine R. Tuttle. Diabetic Suddart. Jakarta: EGC
Kidney Disease: Challenges,
Progress, and Possibilities, Sonatalia E, Gambaran Profil Lipid Pada
Clinical Journal of the American Diabetes Melitus Tipe Ii Yang
Obesitas Dan Non-Obesitas Di Tapan, E. (2005). Penyakit Degeneratif.
RSUP.H. Adam Malik Medan. Jakarta: Gramedia.
Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan, 2010. TjokroprawiroA, 2006. Hidup Sehat
Bersama Diabetes
Sudoyo A. W, dkk. Buku Ajar Ilmu Mellitus,Gramedia Pustaka
Penyakit Dalam, Ed.III. Jilid II. Utama, Jakarta
Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
2001. hal 457-588 Tracy L Riley & Frances A Kames.(2005).
Gifted child Today.
Sudoyo A. W, Setiyohadi B, Alwi I, Vol .28,ISS.4;pg.31, 8 pg
Simadibrata K.M, Setiati S. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed.V. Wilcox, Gisela. Insulin and Insulin
Jilid II. Interna Publishing Pusat Resistance. Clin Biochem Rev.
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Amerika, 2005.Hal: 19–39
Jakarta. 2009. hal 1334-1335
Wirawan, Riadi. (2011). Pemeriksaan
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Laboratorium Hematologi, Edisi
Kualitatif”. Bandung : ALFABETA pertama, FKUI, Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Wijayakusuma H.,2004. Bebas Diabetes


Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Mellitus Ala Hembing. Jakarta:
Bandung : Alfabeta Puspa Swara.

Suhartono. Hiperkoagulasi Pada Penderita Zhao Y, Zhang J, Zhang J, Wu J. Diabetes


Ulkus Kaki Diabetika, Penelitian mellitus is associated with
Potong Lintang Di Departemen / shortened activated partial
SMF Ilmu Penyakit Dalam thromboplastin time and
Fakultas Kedokteran Universitas increased fibrinogen values. Plos
Sumatera Utara RSUP H. Adam ONE. 2011
Malik / RSUD. Dr. Pirngadi,
Medan. 2009.

Sultanpur CM, Deepa K, Kumar SV.


Comprehensive Review On
Hba1c In Diagnosis Of Diabetes.
International Journal of
Pharmaceutical Sciences Review
and Research. 2010

Tandra, Hans. 2007.Segala Sesuatu yang


Harus Anda Ketahui tentang
Diabetes.Surabaya: EGC

You might also like