Bea Materai Sama BTHTB

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Penggunaan tarif tunggal Bea Meterai terbaru dengan nominal Rp. 10.

000 (sepuluh ribu


rupiah) per lembar ditetapkan oleh pemerintah secara resmi mulai tanggal 1 Januari 2021
lalu. Selain itu tarif tunggal Bea Meterai ini hanya diperuntukan untuk segala bentuk
dokumen bernominal uang diatas 5 Juta saja. Jika dokumen tersebut memiliki nominal uang
dibawah 5 juta maka secara otomatis tidak dikenakan tarif tunggal Bea Meterai. Mengapa
ada pengaturan mengenai Bea Meterai?

Karena Bea Meterai bertujuan untuk:


Membantu mengoptimalkan penerimaan negara guna membiayai pembangunan nasional
secara mandiri menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera.

Memberikan kepastian hukum dalam pemungutan Bea Meterai. Menyesuaikan dengan


kebutuhan masyarakat.

Menerapkan pengenaan Bea Meterai secara lebih adil.

Menyelaraskan ketentuan Bea Meterai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


lainnya.

Bukan hanya itu saja, pengaturan Bea Meterai juga dilandaskan pada 5 (lima) asas yaitu:

Asas Kesederhanaan, yaitu pengaturan Bea Meterai harus dapat memberikan kemudahan
pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi hak dan kewajibannya.

Asas Efisiensi, yaitu pengaturan Bea Meterai juga harus berorientasi pada minimalisasi
penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil kerja yang terbaik.

Asas Keadilan, yaitu pengaturan Bea Meterai harus menjunjung tinggi keseimbangan hak
dan kewajiban setiap pihak yang terlibat.

Asas Kepastian hukum, yaitu pengaturan Bea Meterai harus dapat mewujudkan ketertiban
dalam masyarakat melalui jaminan kepastianhukum.
Asas Kemanfaatan, yatu pengaturan Bea Meterai harus bermanfaat bagi kepentingan
negara, bangsa, dan masyarakat, khususnya dalam memajukan kesejahteraan umum.

BPHTB Terutang = Tarif X (NPOP-NPOPTKP)


Jika perolehan hak atas tanah dan bangunan karena waris/hibah wasiat/pemberian hak
pengelolaan, maka BPHTB yang harus dibayar adalah :
BPHTB Terutang = 50% X Tarif X (NPOP – NPOTKP)

Contoh perhitungan :

Arief memperoleh membeli tanah seluas 500 m2 , nilai perolehan tanah tersebut adalah Rp.
2,000,000/m2. NPOPTKP ditetapkan adalah Rp. 310,000,000 dan tarif 3%. Hitunglah BPHTB
yang harus dibayar Arief ?
NPOP = 500 m2 X Rp. 2,000,000/m2 = Rp. 1,000,000,000
BPHTB terutang = 3% X (Rp. 1,000,000,000 – Rp. 310,000,000)
BPHTB terutang = Rp. 20,700,000, sehingga BPHTB yang harus dibayar Arief atas warisan
tanah tersebut adalah Rp. 20,700,000.

You might also like