Professional Documents
Culture Documents
Perbedaan Variasi Time Inversion (Ti) Terhadap Citra T1wi True Inversion Recovery (Tir) Coronal Oblik Mri Brain Pada Kasus Epilepsi
Perbedaan Variasi Time Inversion (Ti) Terhadap Citra T1wi True Inversion Recovery (Tir) Coronal Oblik Mri Brain Pada Kasus Epilepsi
Perbedaan Variasi Time Inversion (Ti) Terhadap Citra T1wi True Inversion Recovery (Tir) Coronal Oblik Mri Brain Pada Kasus Epilepsi
INVERSION RECOVERY (TIR) CORONAL OBLIK MRI BRAIN PADA KASUS EPILEPSI
ABSTRACT
Nerve abnormalities in the head such as epileptic nerve abnormalities can be diagnosed in four ways one of them by MRI Brain
examination. Selection of precise sequences in MRI Brain Epilepsy is essential for diagnosis. So far the scanning protocol of MRI Brain
Epilepsy is with the True Inversion Recovery (TIR) sequence. The use variations of TI on T1WI is to produce the best image contrast. The
purpose of this research is to know the difference of Time Inversion variation on T1WI TIR Coronal Oblique MRI Brain image in Epilepsy
case and to know the variation of Time Inversion value capable of generating optimum image information as MRI chief reference to complete
information of an epileptic nerve abnormality.
This study was a quantitative research using pre-experimental design approach with post test design only group design. This study
was conducted at Surabaya Haji Hospital. The data were 12 images of MRI Brain in epilepsy cases with T1WI TIR coronal oblique sequence
from 6 patients with two variations of Time Inversion (TI) values of 400ms and 600ms. Anatomical quality image data evaluation was
performed by 3 respondents. Data Analysis was performed by Kappa test for of all mean rank 0.00 and Wilcoxon test for see differences.
The results showed that there was a difference in image quality of MRI Brain anatomy in epilepsy cases with T1WI TIR coronal
oblique sequence between TI 400ms and TI 600ms values indicated by p-value less than α (p <0,05). Differences in the quality of anatomical
imagery on the variation of TI occur in gray matter and hippocampus, while on the anatomical image quality of white matter and CSF there is
no difference. The use of TI 400ms is more evident in presenting the image quality of MRI Brain anatomy in Epilepsy cases.
HASIL
Penelitian ini tentang perbedaan informasi citra MRI
brain antara sekuens Time inversion recovery (TI) 400ms
dan 600ms pada coronal oblik pada kasus epilepsi. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan 10 sampel pasien dengan
kasus epilepsi, tetapi karena keterbatasan waktu dalam
penelitian ini sampel yang di dapat sebanyak 6 pasien yang
memiliki keluhan epilepsi. Setiap pasien dilakukan
pemeriksaan MRI brain rutin dan T1 TIR dengan sekuens TI
400ms dan TI 600ms irisan coronal oblik. Waktu yang
dibutuhkan scanning kedua sekuens tersebut untuk masing-
masing pasien sekitar 5 menit.
Hasil dari setiap penelitian terhadap masing-masing A B
informasi citra dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Gambar 1. Hasil Citra MRI Potongan Coronal (A) TI 400 dan (B) TI
untuk mengetahui perbedaan informasi citra antara variasi TI 600 pada 6 pasien pada kasus epilepsi
400ms dengan 600ms. Berikut merupakan hasil citra per
kriteria pada pemeriksaan MRI brain antara TI 400ms dengan
TI 600ms coronal oblik pada kasus epilepsi:
Hasil dari setiap penilaian terhadap masing-masing DISKUSI
infornasi citra dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Dalam penelitian ini dihasilkan informasi citra MRI
untuk mengetahui perbedaan informasi citra antara TI 400ms brain antara variasi TI 400ms dengan TI 600ms coronal oblik
dengan TI 600ms pada kriteria organ cerebrospinal fluid pada kasus epilepsi. Hasil informasi citra tersebut dinilai oleh
(CSF), white matter, gray matter, dan hippocampus 3 responden yang selanjutnya dianalisis dengan uji Cohen’s
mendapatkan hasil informasi sebagai berikut: Kappa untuk mengetahui tingkat kesepakatan atau
Tabel 2. Hasil uji Wilcoxon citra per kriteria MRI brain antara obyektifitas dari penilaian tiga responden terhadap hasil citra.
sekuens TI 400ms dengan TI 600ms irisan koronal oblik Hasil uji Cohen’s Kappa menunjukkan bahwa tingkat
pada kasus epilepsi . kesepakatan pada variasi TI 400ms sebesar 0,647. Sedangkan
Kriteria T1 p-value Keterangan pada TI 600ms sebesar 0,381. Menurut Sim dan Wraight
CSF T1WI TI 1,00 Tidak ada (2005), suatu ukuran kesepakatan antara dua penilai dalam
400ms beda mengklasifikasikan beberapa subyek ke dalam satu dari dua
T1WI TI600ms kategori dikatakan mufakat (obyektif) jika nilai Cohen’s
White matter T1WI TI 0,059 Tidak ada Kappa dalam rentang ≤ 0 (tidak ada kesepakatan), 0,01-0,2
400ms beda (kesepakatan buruk), 0,21-0,40 (kesepakatan kurang baik),
T1WI TI600ms 0,41-0,60 (kesepakatan cukup baik), 0,61-0,80 (kesepakatan
Gray matter T1WI TI 0,001 Ada beda substansial) dan 0,81-1,00 (kesepkatan sempurna).
400ms Berdasarkan hasil uji Cohen’s Kappa tersebut maka dapat
T1WI TI600ms
diketahui bahwa hasil penilaian dari tiga responden adalah
Hippocampus T1WI TI 0,001 Ada beda
obyektif.
400ms
T1WI TI600ms Berdasarkan hasil statistik non parametrik Wilcoxon
menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan untuk
Hasil uji Wilcoxon citra per kriteria didapatkan nilai kriteria gray matter dan hippocampus pada citra MRI brain
tingkat kepercayaan (level of confidence) 95% (α = 5%) p- variasi TI 400ms dengan TI 600ms coronal oblik dengan nilai
value lebih kecil dari α (p < 0,05), yakni nilai p-value CSF kemaknaan (p-value) pada kriteria anatomi white matter
1,00: white matter 0,059: gray matter 0,001, dan 0,059; gray matter 0,001; hippocampus 0,001. Sedangkan
hippocampus sebesar 0,001 . Maka Ho ditolak, bahwa ada pada kriteria anatomi CSF memiliki nilai kemaknaan (p-
perbedaan pada informasi citra pada beberapa kriteria, seperti value) sebesar 1,00, menunjukkan bahwa Ho diterima, tidak
gray matter dan hippocampus, Sedangkan pada anatomi ada perbedaan yang signifikan untuk kriteria anatomi CSF
cerebrospinal fluid (CSF) dan white metter, Ho diterima dan white metter pada citra MRI brain antara variasi TI
yakni tidak ada perbedaan informasi citra anatomi CSF dan 400ms dengan TI 600ms coronal oblik.
White metter pada pemeriksaan MRI brain antara TI 400ms Pada TI 400ms citra MRI brain coronal oblik memiliki
dengan TI 600ms coronal oblik pada kasus epilepsi. kontras yang lebih tinggi daripada TI 600ms. Latar belakang
Pada uji statistik Wilcoxon terdapat nilai mean rank (background) citra sekuens TI 400ms berwarna abu-abu
untuk mengetahui citra yang lebih baik per kriteria antara TI sedangkan pada TI 600ms berwarna hitam. Panjang waktu
400ms dengan TI 600ms, Berdasarkan hasil uji tersebut inverse recovery pada sekuens TI 400ms lebih pendek
didapatkan nilai mean rank sebagai berikut: dibandingkan dengan TI 600ms, yakni TI 400ms berbanding
TI 600ms.
Tabel 3. Hasil mean rank uji Wilcoxon citra per kriteria pada MRI Hal ini sesuai dengan Moran PR dkk (1986) bahwa
brain antara sekuens T1WI TI 400ms dengan T1WI TI pada TI 400ms memiliki latar belakang udara diberikan
600ms irisan koronal oblik pada kasus epilepsi. pertengahan warna abu-abu karena menggunakan polaritas
gradien M (z) phase corrected dan parameter yang biasanya
Kriteria Time Inversion Mean rank digunakan pada sekuens tersebut adalah TR = 7000ms, TI =
400ms negatif 0,00 400ms dan TE = 63ms.
CSF Sekuens TI 600ms memiliki latar belakang udara
600ms positif 0,00
berwarna hitam karena hanya menggunakan megnitude
400ms negatif 4,00
White matter gradien M (z) dan parameter yang biasa digunakan TI 600ms
600ms positif 4,00 yang akan memaksimalkan lamanya penggunaan magnitude
negatif 6,00 gradient M (z) sehingga background yang dihasilkan akan
400ms semakin hitam karena lamanya pembalikan atau invers signal
Gray matter
600ms positif 0,00 (Hajnal JV dkk, 1992).
negatif
400ms 6,50 SIMPULAN
Hippocampus Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
600ms positif 0,00 disimpulkan bahwa pada graymetter dan hippocampus ada
perbedaan sedangkan pada CSF dan whitematter tidak ada
perbedaan.
Ada perbedaan informasi Citra MRI Brain antara Sprawls, P.Jr. 1987. Physical Principal of Medical Imaging. Atlanta
Georgia.Emory University School of Medidine.
sekuens T1 400ms dengan T1 600ms irisan koronal oblik
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
pada kasus epilepsi. Alfabeta: Bandung.
Hasil informasi citra yang lebih baik MRI Brain antara Westbrook, Chaterine and Kaut, Carolyne, 1998, MRI in Practice,
sekuens TI 400ms dengan TI 600ms irisan koronal oblik pada Second Edition, Blackwell Science Ltd, United Kingdom.
Westbrook, Chaterine and Kaut, Carolyne, 2011, MRI in Practice,
kasus epilepsi adalah sekuens TI 400ms
4th Edition, Aglia Ruskin University, Cambridge, United Kingdom.
Wikibooks, 2007, Basic Mri. mht, 28 May is a registered trademark of the
DAFTAR PUSTAKA Wikimedia Foundation, Inc
Anonim. 1996. Operating Manual Tomikon S50 System. France. Woodward, P. dan Freimarck, R.D. 1995. MRI for Technologists. San
Bahn, M.M. 2001. Pediatric Epilepsy center. Fransisco, California. Peggy woodward and Associates
Bushberg, J.T. dan Seibert, J.A.dan Leidhold, E.M. 2001.The Essential Woordward, Peggy, 1995, MRI Guide for Technologist, 1st Edition, New
Physic of Medical imaging. California: University of California. York, USA.
Bushong, P. 1988.Magnetic Resonance Imaging Physical and Biological
Principles. Houston, Texas: Batlor College of Medicine.
Lavdas E, Panayiotis M, Spiros K, Dimitrios G, Violeta R, Theofilos T,
Athanasios B, Georgia O, Nikos P, Georgios B, Ioannis K, Dimitrios K,
2013, Improvement of image quality using BLADE sequences in brain
MR imaging, Article in Medical Physics
Mitchell,D.E. 1999.MRI Principle. Philadelpia,Pencsylvania: Thomas
Jefferson University Hospital.
Ness Eiver, M. 1996. All You Really Need to Know About MRI Physic,
Baltimore, Maryland: University of Maryland Medical center.
Notoatmodjo, S, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Nurlis, Eva, dkk, 2012, Pengaruh Terapi Dinding Ice Massage Terhadap
Perubahan Intensitas Nyeri Pada Penderita Low Back Pain.
Politeknik Kesehatan Semarang Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Departemen Republik Indonesia, 2017, Buku Pedoman
Penulisan Tugass Akhir, Semarang.