Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

CARA MEMBENTUK AKHLAK TERPUJI DALAM ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen pengampu: Khoirul Anwar M.Ag.

Disusun Oleh:

1. Alain Hamda 33010230100


2. Muhammad Fariz Afandi 33010230114
3. Davina Firdausa 33010230136

HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2024
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji iiasyar kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan inayah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Cara membentuk Akhlak Terpuji dalam Islam” Tidak lupa
sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung nabi
Muhammad SAW yang mana akan memberikan syafaatnya kepada kita dihari kiamat
kelak. Tak lupa saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadan temanteman yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini baik berupa formil maupun non-formil.

Pembuatan makalah ini disusun untuk menambah wawasan dan pengetahuan


masyarakat terkusus untuk mahasiswa yang kebingungan dengan cara pengetikan
sebuah makalah serta diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akhlak
Tasawuf, Tak lupa penulis meminta maaf sebesar-besarnya kepada pembaca
dikarenakan kurangnya pengetahuan penulis yang menyebabkan kekurangan makalah
ini dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, penulis meminta kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun apabila menemukan ketidaksesuaian antara materi ini dengan materi yang
berlaku guna memperbaiki penulisan penulis selanjutnya. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat membantu khalayak ramai dalam pembuatan makalah yang baik dan
benar. Amiin ya robbal a’lamin.

Salatiga,11 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I ............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II............................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

A. Cara membentuk Akhlak terpuji dalam islam ....................................................... 3

B. Tujuan pembentukan Akhlak ................................................................................. 4

BAB III .......................................................................................................................... 6

PENUTUP...................................................................................................................... 6

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 6

B. Saran ...................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baik akan
menghasilkan suatu kebaikan seseorang di hari kiamat. Islam menginginkan suatu
masyarakat yang berakhlak mulia. Akhlak yang mulia ibaratkan sebuah pondasi,
karena di samping akan membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus
membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya. Dalam artian bahwa akhlak
utama yang ada pada diri seseorang, tujuanya untuk mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Fakta sosial membuktikan, orang yang berakhlak mulia akan
disukai masyarakat, kesulitan dan penderitaannya akan disukai masyarakat untuk
dibantu dipecahkan, walau mereka tidak mengharapkannya.
Perkembangan modernisasi dan globalisasi ini telah memberikan pengaruh
positif dalam kehidupan manusia dengan memberikan suatu kemudahan akses
informasi dan memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi
modernisasi dan globalisasi juga memberikan dampak negatif dalam perkembangan
psikis maupun sosial karena dengan ditandainya sikap memberikan ukuran pencapaian
materi sebagai tujuan utama dalam kehidupan (materialisme) dan sikap lebih
mementingkan kehidupan diri sendiri dibandingkan orang lain (individualisme).
Kepribadian individualisme pada diri seseorang seringkali berawal dari pola
rutinitas individual sehingga beberapa orang yang memiliki kepribadian
individualisme seringkali muncul sikap acuh tak acuh (apatis) terhadap lingkungan
masyarakat sekitar bahkan kebahagian maupun musibah yang dialami tetangga tidak
terlalu perhatian untuk peduli.
Fenomena tersebut seringkali muncul pada masyarakat perkotaan dengan
rutinitas kerja yang tinggi dan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Menurut
Tamami Hag mengatakan bahwa tidak sedikit orang tampaknya hidup sejahtera dan
bahagia, kepribadiannya menarik, sosialitasnya baik tetapi sebenarnya jiwanya
gersang karena dia tidak beragama atau setidaknya kurang taat beragama, hal inilah
bentuk kesehatan mental semu.
Begitu pentingnya akhlak terhadap segala aspek kehidupan manusia itu
menunjukkan betapa besarnya peran tauhid dalam mengarahkan seluruh aspek

1
kehidupan manusia. Oleh karena itu, akhlak perlu ditanamkan sedini mungkin,
sehingga akhlak akan seutuhnya menyatu pada kepribadian dan menjadi pedoman
dalam kehidupan manusia.
Pemahaman spiritual dan akhlak yang kuat ditunjukkan dengan rasa
ketauhidan yang mendalam dengan bukti keyakinan atas keesaan Allah dan
memandang semua yang ada dari sudut pandang keberadaanNya. Rasa ketauhidan
inilah yang kemudian terbentuk menjadi keimanan yang kuat. Iman dalam Islam
merupakan unsur utama dan pokok dalam keberagamaan seorang muslim, karena
Iman akan menjadi landasan dan akar bagi unsur-unsur keberagamaannya yang lain,
yaitu ibadah dan akhlak.
Dengan demikian, melalui keimanan yang kuat diharapkan dapat
menghantarkan manusia untuk mampu menjalani kehidupan dengan sebaikbaiknya
melalui landasan syariat Islam menuju pada kepribadian yang sempurna.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara membentuk akhlak terpuji dalam islam ?
b. Apa tujuan pembentukan akhlak ?

C. Tujuan
a. Mengetahui cara membentuk akhlak terpuji dalam islam
b. Mengetahui tujuan pembentukan akhlak

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cara membentuk Akhlak terpuji dalam islam


Menurut Quraish Shihab ada 4 cara yang baik dalam membentuk akhlak
terpuji dalam islam, yaitu
1. Pembiasaan diri
Pembiasan diri, kata Quraish Shihab merupakan salah satu cara terbaik
untuk membentuk akhlak. Untuk orang tua, kiat ini bisa ditanamkan pada
keluarganya, terutama pada anaknya. Agar kelak, ketika dewasa, anak-anaknya
adalah manusia yang memiliki karakter. Hal ini harus dilakukan terus menerus
dan harus mulai dilakukan sejak usia dini agar ketika sudah menjadi orang
dewasa dapat memiliki akhlak yang terpuji. Ketika dewasa seseorang akan
tidak sulit melakukan hal hal yang terpuji karena sudah terbiasa dari sejak usia
dini.
2. Keteladanan
Hal ini biasa dimulai dari orang tua. Orang tua harus bisa memberi
contoh akhlak yang baik bagi anak. Karena sejatinya anak adalah cerminan
dari orang tua. Jika orang tua memiliki akhlak yang terpuji dan bisa memberi
contoh yang baik, maka anak akn meniru perilaku dari orang tuanya. Interaksi
antara orang tua dan anak dalam kehidupan memiliki nilai krusial. Sehingga
apa yang diajarkan orang tua harus bisa sampai dipahami seorang anak dalam
pembentukan akhlak terpuji, akhlak yang dimiliki seorang anak tentunya
memiliki manfaat yang dapat dicapai pada kehidupan nyata maka dari itu peran
orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak bukan hanya soal
pertumbuhannya saja tapi bagaimana membentuk seorang anak menjadi orang
yang memiliki karakter atau sifat yang terpuji.1
3. Pengaruh Lingkungan Sekitar

1
Muhammad Sofan, Nina Yuliana, Peran Komunikasi Orangtua dalam Membentuk Akhlak Terpuji pada Anak,
IJM: Indonesian Journal of Multidsciplinary, vol. 1, no. 5, 2023, hlm. 1979.

3
Lingkungan sekitar memiliki pengaruh besar dalam pembentukan
akhlak terpuji. Sebagai makhluk sosial manusia tidak luput dari interaksi dan
tidak bisa hidup sendirian. Dalam berinteraksi manusia harus bisa memilih
mana pergaulan yang baik dan mana pergaulan yang buruk. Memang kita tidak
diperbolehkan pilih pilih dalam bergaul. Namun, jika tidak bisa memilih
pergaulan yang baik, seseorang bisa saja dengan mudah terjerumus ke dalam
kelompok atau olongan yang memiliki akhlak tercela.
4. Olah Jiwa
Dalam ilmu tasawuf mengajarkan kita untuk bisa menetralisir atau
membersihkan jiwa. Seseorang yang sudah terjerumus ke dalam kemaksiatan,
maka ia harus membersihkan jiwanya dengan cara melakukan bertaubat
kepada Allah. Imam al-Ghazali merumuskan adab pelajar pemula yang utama
dan pertama sama dengan tirakat, yaitu mensucikan jiwa. Penjelasannya,
karena ilmu adalah ibadah hati, atau shalatnya hati. Suatu shalat tidak sah bila
anggota badan atau baju ada najis. Begitu pula mencari ilmu tidak sah (tidak
akan sukses) jika hati ada Najis.2

B. Tujuan pembentukan Akhlak


Tujuan pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada dalam
kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh
Allah swt.3
Proses pendidikan atau pembentukan akhlak bertujuan untuk melahirkan
manusia yang berakhlak mulia. Akhlak yang mulia akan terwujud secara kukuh dalam
diri seseorang apabila setiap empat unsur utama kebatinan diri yaitu daya akal, daya
marah, daya syahwat dan daya keadilan, Berjaya dibawa ke tahap yang seimbang dan
adil sehingga tiap satunya boleh dengan mudah mentaati kehendak syarak dan akal.
Akhlak mulia merupakan tujuan pokok pembentukan akhlak Islam ini. Akhlak
seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai – nilai yang
terkandung dalam al-Qur’an.

2
Kholili Hasib, M.Ag., Tasawuf Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan, Artikel TP IAIN Kediri, Oktober
2020.
3
Aboebakar Aceh, Pendidikan Sufi Sebuah Karya Mendidik Akhlak Manusia Karya Filosof Islam di
Indonesia, (Solo: CV. Ramadhani, 1991, cet. 3, hlm. 12

4
Menurut Ali Abdul Halim Mahmud tujuan pembentukan akhlak setidaknya
memiliki tujuan yaitu:
1. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal sholeh.
Tidak ada sesuatu pun yang menyamai amal saleh dalam mencerminkan akhlak
mulia ini. Tidak ada pula yang menyamai akhlak mulia dalam mencerminkan
keimanan seseorang kepada Allah dan konsistensinya kepada manhaj Islam.
2. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang menjalani kehidupannya sesuai
dengan ajaran Islam; melaksanakan apa yang diperintahkan agama dengan
meninggalkan apa yang diharamkan; menikmati hal-hal yang baik dan
dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk,
tercela, dan munkar.
3. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara baik
dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun nonmuslim. Mampu
bergaul dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya dengan mencari ridha
Allah, yaitu dengan mengikuti ajaran-ajaran-Nya dan petunjuk-petunjuk Nabi-
Nya, dengan semua ini dapat tercipta kestabilan masyarakat dan
kesinambungan hidup umat manusia.
4. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau mengajak
orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.4 dan
berjuang fii sabilillah demi tegaknya agama Islam.
5. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga dengan
persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan hak-hak persaudaraan
tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah, dan sedikitpun tidak
kecut oleh celaan orang hasad selama dia berada di jalan yang benar.
6. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bahwa dia adalah bagian
dari seluruh umat Islam yang berasal dari daerah, suku, dan bahasa. Atau insan
yang siap melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat
Islam selama dia mampu.
7. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan
loyalitasnya kepada agama Islam dan berusaha sekuat tenaga demi tegaknya

4
Imam Abi Hasan dalam Tafsir Nawawi, bahwa amar ma’ruf adalah memerintahkan yang baik dengan
tauhid dan mengikuti syari’at nabi Muhammad SAW. (Imam Abi Hasan , Tafsir Nawawi, (tt.p: Nur
Asya’), Juz 1, hlm. 113)

5
panji-panji Islam di muka bumi. Atau insan yang rela mengorbankan harta,
kedudukan, waktu, dan jiwanya demi tegaknya syari’at Islam.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas adalah bahwa akhlak terpuji membentuk landasan
moral yang kuat dalam kehidupan kita, membantu kita menjalin hubungan yang sehat
dengan orang lain, dan memberi kita kedamaian batin serta kepuasan yang mendalam.
Akhlak terpuji juga mencerminkan integritas, kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang,
yang semuanya penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan beradab.

Tujuan dari akhlak terpuji adalah untuk membentuk karakter yang baik dalam diri
kita, membimbing perilaku yang positif, dan menciptakan hubungan yang harmonis
dengan orang lain. Selain itu, akhlak terpuji juga bertujuan untuk mengembangkan
kesadaran diri, menumbuhkan rasa empati, dan menginspirasi orang lain untuk berbuat
baik. Dengan menerapkan akhlak terpuji, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih
bermakna dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.

B. Saran

Pada saat pembuatan makalah, kami menyadari bahwa banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
beberapa sumber, Kami akan memperbaiki makalah ini. Oleh sebab itu kami harapkan
kritik dan saran yang mendukung terkait pembahasan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Sofan, Nina Yuliana, Peran Komunikasi Orangtua dalam Membentuk Akhlak Terpuji pada Anak,
IJM: Indonesian Journal of Multidsciplinary, vol. 1, no. 5, 2023, hlm. 1979.

Kholili Hasib, M.Ag., Tasawuf Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan, Artikel TP IAIN Kediri, Oktober 2020.

Aboebakar Aceh, Pendidikan Sufi Sebuah Karya Mendidik Akhlak Manusia Karya Filosof Islam di Indonesia,
(Solo: CV. Ramadhani, 1991, cet. 3, hlm. 12

Imam Abi Hasan dalam Tafsir Nawawi, bahwa amar ma’ruf adalah memerintahkan yang baik dengan tauhid dan
mengikuti syari’at nabi Muhammad SAW. (Imam Abi Hasan , Tafsir Nawawi, (tt.p: Nur Asya’), Juz 1, hlm. 113)

You might also like