Professional Documents
Culture Documents
Essay Nakestel Dok - Emil 2024
Essay Nakestel Dok - Emil 2024
Essay Nakestel Dok - Emil 2024
Abstrak
Kondisi stunting dan karies gigi mempunyai hubungan timbal balik.
Anak dengan gizi yang kurang dan tidak seimbang memiliki hubungan
positif terhadap keparahan karies gigi atau gigi berlubang serta
cenderung memiliki angka gigi dengan karies lebih tinggi
dibandingkan anak dengan gizi yang cukup. Kelurahan Pegangsaan
Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Provinsi DKI Jakarta (Pilot Project)
mencatat 36 anak yang mengalami Stunting (BB kurang dan TB
kurang). Pada pemeriksaan gigi dan mulut di Posyandu Balita melalui
program Gasing Perak didapat 14 anak balita Stunting (38,9 %) yang
diperiksa giginya, hanya 6 anak balita Stunting (42,9%) mengalami
karies / gigi berlubang. Oleh karena itu penulis mempunyai keinginan
untuk membuat inovasi Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi untuk
menanggulangi masalah karies /gigi berlubang yang dialami balita
Stunting dan Gizi Kurang. Setelah dilaksanakan kegiatan Intervensi
Preventive (Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut) dan kegiatan
Intervensi Curative (Penambalan Gigi dengan GIC / Glass Ionomer)
dalam Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi didapatkan hasil:
Terjadi Peningkatan BB dan TB pada Balita Stunting. Orang Tua Balita
Stunting dan Gizi Kurang mendapatkan Pengetahuan tentang
Kesehatan Gigi dan Mulut. Anak Balita Stunting merasa nyaman dan
tidak takut Dokter Gigi. Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi dapat
dikembangkan lebih lanjut dalam skala dan cakupan yang lebih luas.
Selanjutnya akan direplikasi di Kelurahan Kelapa Gading Timur
Kelapa Gading. Diperlukan adanya partisipasi pihak terkait yang lebih
luas antara petugas kesehatan, lintas sektor dan masyarakat.
Harapannya inovasi ini bisa direplikasi di seluruh wilayah Provinsi
DKI Jakarta
A. PENDAHULUAN
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode awal
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya bertumbuh pendek . kondisi stunting ini juga
memiliki dampak buruk untuk anak ke depannya. Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi
anak yang berawal pada 1000 hari pertama kehidupan dan memiliki dampak yang berkelanjutan
hingga anak dewasa.
Gigi dibentuk saat janin berusia 4 bulan dalam kandungan. Sehingga ibu hamil sangat
dianjurkan untuk mengkonsumsi cukup suplemen flour dan kalsium untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan gigi anak nanti. Namun tidak berhenti saat hamil saja, ibu
membutuhkan gizi yang baik, tetapi harus terus berlanjut hingga ibu menyusui dan anak dalam
tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Karies gigi merupakan kondisi rusaknya gigi geligi yang dapat berdampak pada jaringan
pendukung gigi, bahkan terhadap kondisi sistemik. Karies gigi yang tidak dirawat akan
berkembang menjadi rampan karies dan menyerang seluruh mahkota gigi dengan melibatkan
banyak gigi depan dan belakang akan menjadi lepasnya gigi sulung sebelum waktunya. Kondisi
ini akan memberikan dampak negatif terhadap kemampuan anak untuk makan dan mendapatkan
asupan gizi yang baik. Akibatnya jika anak tersebut susah makan karena karies gigi akan
memiliki asupan nutrisi perhari yang tidak tercukupi, daya tahan tubuh melemah, dan lebih
tinggi mengalami kekurangan gizi dan sakit.
Data Riskesdas 2018: 81,5 % anak umur 3-4 tahun mengalami karies pada gigi sulung dengan
tahapan karies awal (White Spot) sampai karies dalam (Rampan Karies). Rampan Karies terjadi
80 % pada anak 2- 5 tahun.
Kondisi Stunting dan karies gigi mempunyai hubungan timbal balik. Anak dengan gizi yang
kurang dan tidak seimbang memiliki hubungan positif terhadap keparahan karies gigi atau gigi
berlubang serta cenderung memiliki angka gigi dengan karies lebih tinggi dibandingkan anak
dengan gizi yang cukup.
Anak dengan kondisi gizi yang kurang akan memiliki kelenjar atropi yang tidak berkembang
serta tidak menghasilkan air liur yang cukup, padahal air liur (saliva) memiliki peranan penting
untuk membersihkan gigi dan mulut serta mencegah karies gigi.
Kelenjar air liur tidak berkembang dengan baik Aliran air liur menurun Air liur
menghasilkan Buffer saliva dan self cleansing sedikit Risiko karies gigi meningkat
Untuk mencegah karies gigi pada anak
Program GASING PERAK (GAding atasi StuntING dengan PERkumpulan Rutin maSAK)
adalah inovasi Layanan Gizi Puskesmas Kelapa Gading untuk mengatasi Stunting pada anak
balita, di mana dilakukan pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan, Penyuluhan Kesehatan
dan Pemberian Makanan Bergizi buat anak Stunting. Program ini bekerja sama dengan Posyandu
Balita di Kecamatan Kelapa Gading.
Kelurahan Pegangsaan Dua , Kecamatan Kelapa Gading, Provinsi DKI Jakarta (Pilot
Project) mencatat 36 anak yang mengalami Stunting (BB kurang dan TB kurang) . Pada
pemeriksaan gigi dan mulut di Posyandu Balita melalui program Gasing Perak didapat 14 anak
balita Stunting (38, 9 %) yang diperiksa giginya, hanya 6 anak balita Stunting (42, 9 %)
mengalami karies / gigi berlubang. Oleh karena itu penulis mempunyai keinginan untuk
membuat inovasi Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi untuk menanggulangi masalah
karies /gigi berlubang yang dialami balita Gizi Kurang dan Stunting.
1. Manusia Anak malas sikat gigi Membuat video cara sikat gigi
dan melakukan kegiatan sikat
gigi bersama dan menyanyi
bersama
Setelah dilakukan analisis dari beberapa alternatif solusi yang ada, maka di
lakukan inovasi Kolaborasi dan Intervensi Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Balita
Gizi Kurang dan Stunting “ Si Terang Benderang” Di Wilayah Pegangsaan 2 B
B. METODE PELAKSANAAN
10. Pendokumentasian kegiatan Kelompok / klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi untuk
balita Gizi kurang dan stunting
11. Pelaporan secara terintergrasi kepada petugas gizi Puskesmas Pegangsaan Dua B
mengenai data balita-balita gizi kurang dan stunting yang sudah dilakukan intervensi
kesehatan gigi dan mulut nya.
Dari perencanaan kegiatan yang telah disusun, maka kegiatan yang dapat
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Setelah berkoordinasi dengan petugas gizi di wilayah Kelurahan Pegangsaan Dua didapat
data 36 anak balita gizi kurang dan Stunting.
2. Setelah melakukan kegiatan pemeriksaan gigi di program Gasing Perak didapat data 14
anak balita dan Gizi Kurang ( 38,9 % ) yang terjaring dan hanya 6 anak balita ( 42,85 % )
yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut.
3. Setelah dibuat Google Spreadsheet Pendaftaran didapat 8 anak balita yang mendaftar
untuk diperiksa dan berobat di Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi
4. Kartu Monitoring Gigi diberikan kepada Orang Tua Balita gizi kuran dan stunting yang
mendapatkan Pengobatan dan di Kartu Monitoring ada video tentang cara menyikat gigi
5. Setelah dilaksanakan kegiatan Intervensi Preventive (Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut) dan kegiatan Intervensi Curative (Penambalan Gigi dengan GIC / Glass Ionomer)
dalam Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi didapatkan hasil :
a. Terjadi Peningkatan BB dan TB pada Balita gizi kurang dan stunting.
b. Pada balita gizi kurang dan stunting sudah mau menggosok gigi 2 kali sehari
c. Pada balita gizi kurang dan stunting sudah mau mengurangi makanan yang manis.
6. Setelah dilakukan Monitoring dan Evaluasi kepada kegiatan Klub Pemeriksaan dan
Pengobatan Gigi didapatkan hasil:
a. Orang Tua balita gizi kurang dan stunting merasa bersemangat untuk merawat gigi
anaknya
b. Orang Tua balita gizi kurang dan stunting yang belum ikut kegiatan menjadi
bersemangat untuk mengikuti kegiatan.
c. Orang Tua Balita gizi kurang dan stunting berharap supaya kegiatan ini terus
berlanjut di bulan berikutnya.
7. Setelah dilakukan Kegiatan Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi didapat:
a. Balita gizi kurang dan stunting yang sudah ditambal berjumlah 4 anak
b. Balita gizi kurang dan stunting yang sudah mau gosok gigi berjumlah 6 orang
8. Pelaporan Kegiatan Klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi :
a. Balita gizi kurang dan stunting yang mendapat Penyuluhan Kesehatan : 6 anak
b. Balita gizi kurang dan stunting yang mendapat Pengobatan : 4 anak
Grafik Peningkatan TB / BB
TB BB TB BB
KESIMPULAN
1. Penyebab dari masalah kesehatan gigi dan mulut pada balita gizi kurang dan stunting
adalah sebagai berikut
a. Kurang nya pengetahuan orangtua mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut
mulai dari anak- anak sampai dewasa
b. Rasa takut anak-anak untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi, takut dangan alat
perlengkapan dokter gigi
c. Kurangnya pendekatan yang lebih aktif kepada balita - balita gizi kurang dan stunting
dalam mengedukasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
2. Solusi untuk permasalahan terkait Kesehatan Gigi dan mulut pada anak balita gizi kurang
dan stunting adalah “Kegiatan Kelompok / klub Pemeriksaan dan Pengobatan Gigi balita
Gizi kurang dan stunting” yang terdiri dari:
a. Melakukan kegiatan Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang di hadiri oleh anak
balita gizi kurang dan stunting beserta orangtua nya
b. Melakukan kegiatan sikat gigi bersama dengan balita gizi kurang dan balita stunting
c. Melakukan kegiatan menyanyi dan senam gigi sehat bersama
d. Membuat kartu monitoring perawatan gigi anak-anak balita kuang gizi dan balita
stunting
e. Melakukan tindakan pemeriksaan gigi dan perawatan gigi pada balita gizi kurang dan
stunting
3. Inovasi “Si Terang Benderang” terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut untuk anak balita dengan bermasalah gizi kurang dan stunting , Inovasi ini juga
dapat meningkatkan pengetahuan orang tua dalam merawat anaknya yang sehingga
kesehatan gigi anak balita gizi kurang dan stunting dapat ditingkatkan, Inovasi ini juga
dapat menghilangkan rasa takut anak balita pada Dokter Gigi sehingga anak balita merasa
nyaman bila harus berkunjung ke dokter gigi.
SARAN
Diharapkan agar inovasi “Si Terang Benderang” dapat dikembangkan lebih lanjut dalam skala
dan cakupan yang lebih luas. Selanjutnya akan direplikasi di Kelurahan Kelapa Gading Timur
Kelapa Gading. Diperlukan adanya partisipasi pihak terkait yang lebih luas antara petugas
kesehatan, lintas sektor dan masyarakat dan dapat terus berkembang serta didukung untuk
menghasilkan pelayanan yang optimal, Harapannya inovasi ini bisa direplikasi di seluruh wilayah
Provinsi DKI Jakarta.
Dokumentasi Hasil Kegiatan Inovasi Kolaborasi dan Intervensi Kesehatan Gigi Pada
Balita Gizi Kurang dan Stunting “SI TERANG BENDERANG” di Wilayah Puskesmas
Pembantu Pegangsaan 2B
DAFTAR PUSTAKA
Puskesmas Pembantu Pegangsaan Dua, Laporan Gizi Balita Stunting Tahun 2023
Artikel Stunting FKG Universitas Muhamadiyah Semarang : “ Karies Gigi Bisa
Menyebabkan Stunting?”
Artikel “ Faktor Kesehatan Gigi Pengaruh Stunting pada Anak “ Universitas Airlangga
Surabaya
Artikel “ Karies pada Gigi Anak ? Apakah Ada Hubungannya dengan Stunting ? “
Universitas Airlangga Surabaya