Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

This is an open access article

Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica .... distributed under CC BY-SA 4.0 License
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023) DOI: https://doi.org/10.19184/j-agt.v17i01.28426

Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica Val.) Hasil Pengeringan


Microwave Berdasarkan Proses Blanching yang Berbeda
Physical Quality of Curcuma domestica Val. Powder Based on Microwave Drying and
Different Blanching Process

Dian Purbasari, Ning Puji Lestari*, Farizha Rahmatiningtyas Hidayat


Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37, Kampus Tegal Boto Jember 68121, Jawa Timur, Indonesia
*Korespondensi Panelis: ninglestari@unej.ac.id

Submisi: 18 Desember 2021, Review: 27 Juli 2022, Diterima (Accepted): 28 Maret 2023

ABSTRACT

Curcuma domestica Val. is a kind of spice that can be processed become several kinds of
processed products such as flavor and herb. The height of water content and water activity in Curcuma
causes damage and decrease of curcuma quality. One of the correct handles to get qualified products
with good quality and to decrease the damage is by doing blanching process and drainage using the
microwave. This study aimed to determine the physical quality characteristics of dried turmeric based
on the difference in microwave power and the type of blanching process. The experiment used in this
study was a completely randomized design with two factors, namely: microwave power (307, 402, and
577 W) and types of blanching (hot water and steam). The data obtained was characteristic of the
physical quality of turmeric powder comprising color, agglomeration angle, precipitation density,
water absorption, and oil absorption. The result of the study indicated that the water content of fresh
turmeric was between 92.11-94.41% and the dried turmeric was between 3.48-4.56%. The
characteristic of physical quality of turmeric powder has brightness level (L) between 61.1-66.5;
reddish level (a) between 13.2-18.; yellowish level (b) between 40.8-53.0; precipitation density between
0.31-0.36 g/cm3; agglomeration angle between 42.7o-46.1o; the water absorption between 4.6-5.8 mL/g;
and the oil absorption between 1.43-1.63 mL/g. Microwave-dried turmeric powder with both blanching
processes produced physical quality that met SNI 01-7084-1995 standards with brightness, reddish,
yellowish level, bulk density, and agglomeration angle in steam blanching process higher than hot
water blanching.

Keywords: completely randomized design, drying, hot water, steam, turmeric powder

PENDAHULUAN pada kunyit (Saputra & Ningrum, 2010).


Kunyit merupakan tanaman dari Kunyit memiliki banyak manfaat sebagai
famili jahe dengan nama latin Curcuma imunostimulan (Manurung & Mose, 2019),
Longa Koen atau Curcuma domestica Val. antioksidan (Mulyani et al., 2014),
Senyawa utama yang terkandung dalam indikator titrasi asam basa (Sundari, 2016),
rimpang kunyit adalah senyawa dan antipiratik (Aziz, 2019). Penyiapan
kurkuminoid yang memberi warna kuning kunyit sebagai produk yang terstandar

1
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

harus memperhatikan pengolahannya pengeringan (Alvarez et al., 2019; Doymaz,


secara benar karena mutu dan khasiat 2010; Oshima et al., 2021), sedangkan
produk dapat berkurang atau kemungkinan beberapa penelitian yang lain menunjukkan
dapat menimbulkan toksik. Toksik yang tidak ada pengaruh terhadap laju
dihasilkan biasanya berasal dari pengeringan (Ando et al., 2016;
kontaminasi mikroorganisme karena kadar Dandamrongrak et al., 2002). Beberapa
air dan aktivitas air dalam kunyit yang peneliti menggunakan larutan asam sitrat
tinggi (Kusumaningrum et al., 2015). untuk blanching sebelum dilakukan proses
Penelitian tentang kunyit yang telah pengeringan apel (Doymaz, 2010), kiwi
dilakukan di Indonesia sebagian besar (Xu et al., 2020; Doymaz, 2020), wortel
berfokus pada manfaat kunyit. Penelitian (Hiranvarachat et al., 2011), dan mangga
yang terkait dengan pengeringan kunyit (Yao et al., 2020) yang menyebabkan
diantaranya menggunakan pengering tipe peningkatan kualitas warna, meningkatkan
tray dryer (Hadi et al., 2019), microwave, kandungan polifenol, dan meningkatkan
dan oven dengan variabel tebal dan suhu laju pengeringan.
kunyit (Saputra, 2010), pemodelan berbasis Beberapa aplikasi pengeringan pada
machine vision (Zakaria, 2017), dan kunyit sudah dilakukan, akan tetapi belum
metode foam-mat drying (Purbasari, 2021). dilakukan kombinasi antara pengeringan
Pengeringan merupakan salah satu microwave dengan blanching. Melalui
metode pengawetan bahan pangan yang proses ini, diharapkan bubuk kunyit yang
bersifat perishable. Pengeringan dihasilkan lebih awet dan memiliki kualitas
menggunakan microwave diharapkan dapat baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan
mempercepat proses pengeringan, penelitian yang menganalisis mutu fisik
meminimalkan perubahan warna, dan bubuk kunyit hasil pengeringan microwave
menjaga mutu/khasiat kunyit. Mekanisme dengan proses blanching yang berbeda agar
pengeringan microwave yaitu dengan diperoleh kombinasi perlakuan blanching
melewatkan radiasi gelombang mikro pada dan pengeringan sehingga menghasilkan
molekul air, lemak, dan gula yang terdapat bubuk kunyit dengan kualitas baik.
pada bahan pangan yang nantinya akan
diserap (Saputra & Ningrum, 2010). METODE PENELITIAN
Proses pengeringan dapat
menyebabkan penurunan kualitas produk Alat dan Bahan
sehingga perlu dilakukan perlakuan untuk Alat yang digunakan dalam
mempertahankan kualitas kunyit hasil penelitian ini terdiri dari oven microwave
pengeringan, salah satunya blanching. (merk Sharp), timbangan digital (merk
Blanching menggunakan air umumnya Ohaus Pioneer dengan ketelitian 0,001 g
dilakukan sebagai pre-treatment untuk dan 0,01 g), waterbath (merk Memmert
menon-aktifkan enzim yang dapat WNB 29), food miller (merk Fomac FCT-
menurunkan kualitas produk selama masa Z300), tabung reaksi, gelas ukur, stopwatch,
penyimpanan (Oshima et al., 2021). kertas HVS putih, colorimeter CR-10,
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tabung sentrifuse, ayakan 60 mesh,
blanching dapat meningkatkan laju sentrifuse (merk Dre centrifuge tipe 78108),

2
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

cawan alumunium, cawan kaca, label sebanyak 150 g bahan dan direndam
penanda, loyang bahan, desikator, dan menggunakan asam sitrat 0,05% selama 5
saringan. Bahan yang digunakan adalah menit (Ananingsih et al., 2017).
kunyit yang diperoleh di wilayah pasar
Tanjung (Jember), akuades, dan asam sitrat Pengeringan Kunyit
0,05%. Pengeringan dilakukan menggunakan
microwave dengan perlakuan perbedaan
Tahapan Penelitian daya yaitu 307, 402, dan 577 W.
Pengupasan dan Pencucian Kunyit Penggunaan tiga variasi daya oven
Proses pencucian dilakukan untuk microwave dapat menentukan kecepatan
membersihkan kotoran yang menempel proses pengeringan. Proses pengeringan
pada kunyit menggunakan air mengalir. dimulai dengan memasukkan cawan yang
Setelah itu dilakukan proses pengupasan berisi irisan kunyit sebanyak 150 g ke
untuk memisahkan kulit kunyit dengan dalam microwave sampai kadar air kunyit
daging kunyit menggunakan pisau untuk kering menjadi ≤7%bb. Apabila masih di
menghilangkan bagian yang rusak. atas 7% maka akan dilakukan pengeringan
kembali. Interval waktu yang digunakan
Proses Blanching Kunyit untuk pengeringan ini yaitu selama 2 menit
Proses blanching kunyit dilakukan untuk menjaga agar bahan tidak gosong.
dengan dua perlakuan yaitu cara perebusan
(hot water) sesuai dengan Yulianti et al. Penepungan dan Pengayakan Kunyit
(2016) dan pengukusan (steam) sesuai Penepungan merupakan proses
Naibaho et al. (2020). Proses blanching pengecilan ukuran kunyit kering menjadi
kunyit menggunakan hot water dilakukan butiran yang halus. Durasi penepungan
pada suhu 90±1oC selama 10 menit yang digunakan yaitu 3 menit
menggunakan waterbath, kemudian menggunakan Miller. Dari proses
diangkat dan ditiriskan menggunakan penepungan maka dihasilkan 6 jenis tepung
keranjang selama 15 menit (Yulianti et al., hasil dari kombinasi tiga (3) variasi daya
2016). Proses blanching dengan uap air pengeringan microwave dan dua (2) variasi
(steam) dilakukan dengan cara mengukus blanching. Pengayakan tepung kunyit
rimpang kunyit pada suhu 82–85°C selama dilakukan secara manual menggunakan
4–5 menit (Naibaho et al., 2020). ayakan ukuran 60 mesh agar sesuai dengan
standar bahan pangan yang berbentuk
Perendaman Kunyit serbuk (SNI 01-7084-1995). Tepung kunyit
Perendaman dengan asam sitrat yang dihasilkan, kemudian diuji sifat mutu
dilakukan agar dalam proses pengeringan, fisiknya.
asam sitrat berfungsi menjaga warna alami
produk dikarenakan reaksinya yang akan Rancangan Percobaan
menurunkan pH pada jaringan produk Penelitian ini menggunakan
sehingga mengurangi pembentukan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2
enzymatic product (Voragen & Pilnik, faktor yaitu variasi daya microwave (307,
2004). Irisan kunyit yang digunakan 402, dan 577 W) dan metode blanching

3
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

yang digunakan (hot water dan steam). Penentuan Densitas Curah (Galuh et al.,
Terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan 2009)
masing-masing perlakuan dilakukan Nilai densitas curah hasil pengukuran
pengulangan 3 kali. Data yang telah dapat dihitung dengan menggunakan rasio
diperoleh kemudian diolah menggunakan antara massa kunyit yang memenuhi ruang
software Microsoft Excel dan software gelas kaca dengan volume gelas kaca.
SPSS 16.0. Data tersebut kemudian Penentuan nilai densitas curah bahan
dianalisis menggunakan ANOVA dua arah seperti pada persamaan 3:
kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui
pengaruh sifat fisik mutu tepung kunyit 𝑚𝑏
ρ= ................................. (3)
hasil pengeringan microwave. Jika terdapat 𝑉
pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Keterangan: ρ = densitas curah (kg/m3)
Duncan untuk mengetahui beda nyata antar mb = massa total bahan (kg)
kombinasi perlakuan. Data yang dihasilkan V = volume wadah (m3)
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Pengukuran Warna (Chen & Mumjumdar,
2008)
Metode Analisis
Pengukuran warna dilakukan
Pengukuran Kadar Air Kunyit
menggunakan alat Colorimeter CR-10
Penentuan kadar air kunyit dilakukan
dengan metode hunter yang dibedakan
dengan beberapa tahapan yaitu pertama
menjadi 3 dimensi warna yaitu L, a, dan b.
pengukuran berat cawan kosong yang akan
Langkah pengukuran warna yaitu
digunakan (x) g, dan kemudian pengukuran
colorimeter ditembakkan pada sampel pada
berat kunyit (±20 g) + cawan bahan (y) g.
tiga titik yang berbeda dan diketahui nilai
Bahan dan cawan dimasukkan ke dalam
∆𝐿, ∆𝑎, ∆𝑏. Perhitungan untuk mengetahui
oven konveksi pada suhu 105oC selama 4–
nilai L, a, dan b dilakukan dengan cara
6 jam kemudian dikeluarkan dari oven, dan
menggunakan Persamaan 4, 5, dan 6:
selanjutnya dimasukkan ke dalam desikator
hingga suhu bahan menjadi konstan (suhu 𝐿 = ∆𝐿 + 𝐿𝑠 … … … … … … … (4)
ruang 27oC). Bahan dan cawan tersebut 𝑎 = ∆𝑎 + 𝑎𝑠 … … … … … … … (5)
ditimbang beratnya (z) g. Penentuan kadar 𝑏 = ∆𝑏 + 𝑏𝑠 … … … … … … … (6)
air bahan basis basah (m) dihitung
menggunakan Persamaan 1 (Brooker et al., Dimana 𝐿𝑠, 𝑎𝑠, dan 𝑏𝑠 adalah nilai target
1992): warna (kertas putih). Setelah nilai 𝐿, 𝑎, dan
(𝑦−𝑥)−(𝑧−𝑥) 𝑏 dihitung dan diketahui, kemudian
𝑚 (%𝑏𝑏)= × 100% ......... (1)
(𝑦−𝑥) dihitung nilai total perubahan warna (∆𝐸)
menggunakan Persamaan 7:
Kadar air dalam basis kering (M) kadar air
bahan dapat dihitung dengan persamaan 2: ∆𝐸 = √[(𝐿 − 𝐿𝑐)2 + (𝑎 − 𝑎𝑐)2 + (𝑏 − 𝑏𝑐)2 ] … (7)

(𝑚) Keterangan:
𝑀 (%𝑏𝑘) = × 100% .......... (2)
(100−𝑚) L = parameter warna antara putih
(+100) sampai dengan hitam
(-100)

4
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

a = parameter warna antara merah setelah menyerap air dan sampel kering per
(+80) sampai dengan hijau (- 100 g menunjukkan banyaknya air yang
80) diserap oleh tepung. Daya serap air
b = parameter warna antara diekspresikan dalam persen daya serap air
kuning (+70) sampai dengan tepung. Tabung reaksi yang berisi air dan
biru (-70) bubuk kunyit ditimbang untuk mengetahui
Lc, ac, = nilai L pada saat t = 0 menit nilai (c). Daya serap air dihitung
bc menggunakan persamaan 9:
(𝑐−𝑏−𝑎)
Daya serap air = ………… (9)
Pengukuran Sudut Tumpukan (Tama, 𝑏
2020)
Pengukuran sudut tumpukan Daya Serap Minyak (Rohmah, 2012)
dilakukan dengan cara menjatuhkan atau Pengukuran daya serap minyak
mencurahkan bahan bidang datar pada memiliki prosedur yang sama seperti daya
ketinggian 15 cm melalui corong pada serap air, yaitu menimbang tabung reaksi
bidang datar dengan menggunakan kertas. dan memasukan sebanyak 1 g sampel
Ketinggian tumpukan bahan harus selalu tepung kunyit. Kemudian menambahkan
berada di bawah corong. Pengukuran minyak sebanyak 10 mL dan mengocoknya
diameter dilakukan pada sisi yang sama selama 60 detik. Sampel didiamkan pada
pada semua pengamatan dengan bantuan suhu ruang selama 30 menit. Setelah itu
mistar dan segitiga siku-siku. Sudut disentrifugasi pada kecepatan 3.500 rpm
tumpukan dinyatakan dengan satuan derajat selama 30 menit dan dibuang sisa minyak
dan dapat ditentukan dengan mengukur yang tidak terserap oleh tepung. Setelah itu
diameter dasar dan tinggi tumpukan. Besar menimbang berat tabung reaksi + bahan +
sudut tumpukan bahan dapat ditentukan minyak. Daya serap minyak dihitung
dengan mengukur diameter dasar (d) dan menggunakan persamaan 9.
tinggi tumpukan (t) dengan menggunakan
persamaan 8. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sudut tumpukan (δ) = Cotg ( )…. (8) Proses Pengeringan Kunyit


Pengeringan kunyit menggunakan
Daya Serap Air (Rauf & Sarbini, 2015) microwave dengan daya yang bervariasi
Pengukuran daya serap air pada yaitu low (307 W), medium (407 W), dan
bubuk kunyit dimulai dengan menimbang high (577 W). Perbedaan daya microwave
tabung reaksi (a), kemudian 10 mL air menyebabkan waktu yang diperlukan agar
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. irisan kunyit memiliki kadar air ≤7%bb
Sebanyak 1 g campuran tepung juga berbeda-beda. Daya 307 W
ditambahkan 10 mL akuades, lalu dikocok membutuhkan waktu pengeringan kunyit
selama 1 menit, kemudian dibiarkan selama ±40 menit, daya 407 W membutuhkan
15 menit. Selanjutnya dilakukan waktu pengeringan ±30 menit, dan daya
sentrifugasi 3500 rpm, selama 30 menit, 577 W membutuhkan waktu pengeringan
supernatan dipisahkan, kemudian sampel ±25 menit. Waktu pengeringan microwave
ditimbang. Selisih antara berat sampel diperoleh dari waktu total sekali proses

5
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

Tabel 1. Kadar air bubuk kunyit sebelum dan sesudah pengeringan


Kadar air
Daya Kadar air kunyit Lama
bahan kering Kadar air tepung
microwave Blanching (sebelum pengeringan) pengeringan
(irisan kunyit) kunyit (%bb)
(W) (%bb) (menit)
(%bb)
307 93,48±0,51 4,14±0,85 8,93±0,79 38–43
Hot
407 94,41±1,2 3,48±0,55 9,74±1,11 28–32
water
577 92,11±3,08 4,07±0,42 9,93±0,71 23–28

307 93,56±2,12 4,56±0,95 9,37±0,55 38–42

407 Steam 93,22±1,28 4,18±0,23 10,41±0,76 27,5–32

577 93,07±2,0 4,33±0,48 10,30±0,68 20–28

pengeringan pada kunyit dengan blanching nilai L akan mendekati 100 (Lisa, 2015).
menggunakan hot water dan uap, akan Nilai tingkat kecerahan (L) bubuk kunyit
tetapi pengeringan yang dilakukan secara minimum sebesar 61,1 pada kombinasi
bertahap dengan interval waktu 2 menit. perlakuan proses blanching hot water
Kadar air kunyit sebelum dikeringkan dengan daya microwave 577 W dan
berkisar antara 92,11–94,41% (bb) (Tabel maksimum sebesar 66,5 pada kombinasi
1). Kadar air bahan (irisan kunyit) setelah blanching steam dengan daya microwave
melalui proses pengeringan berkisar antara 307 W (Gambar 1).
3,48–4,56% (bb), sedangkan untuk kadar
air tepung yang dihasilkan berkisar antara 70
8,93–10,41% (bb). Kadar air tepung kunyit 68 66,19a 66,54
a
65,70c
Kecerahan (L)

lebih tinggi dibandingkan kunyit kering


66
dikarenakan sifat higroskopis kunyit, selain 63,73b
64 62,26e
itu tepung kunyit memiliki perbedaan 61,10d
volume dan luas permukaan yang lebih 62

sedikit dibandingkan perbedaan volume 60


dan luas permukaan kunyit kering (Ribeiro 58
et al., 2017). Meskipun demikian kadar air 56
tepung kunyit sudah memenuhi standar Hot Steam Hot Steam Hot Steam
Water - 307 Water - 402 Water - 577
mutu SNI 01-3709-1995 tentang rempah- - 307 W - 402 W - 577 W
rempah bubuk yaitu maksimal 12% (bb). W W W
Perlakuan
Warna Bubuk Kunyit Gambar 1. Tingkat kecerahan (L) kunyit pada
Tingkat Kecerahan/Lightness (L) Kunyit perlakuan daya microwave dan
Derajat putih tepung secara perlakuan blanching (hot water dan
kuantitatif disebut dengan nilai L steam blanching)
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
(lightness) dengan rentang skor 0–100.
perlakuan yang berbeda nyata
Semakin cerah tepung yang diukur maka

6
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

Hasil uji ANOVA menunjukkan Hasil uji ANOVA menunjukkan


bahwa daya microwave berbeda sangat bahwa daya microwave berbeda sangat
nyata terhadap nilai L. Proses pengeringan nyata terhadap nilai a. Hal ini sesuai dengan
pada daya microwave yang lebih tinggi pernyataan Dendang et al. (2021) bahwa
membutuhkan waktu yang lebih singkat penggunaan suhu yang tinggi dan waktu
sehingga dapat meminimalisir kerusakan pengeringan yang lama akan
tingkat kecerahan warna (L) pada tepung mengakibatkan kandungan pigmen bahan
kunyit. Semakin tinggi daya microwave mengalami kerusakan sehingga warna
pada pengeringan, maka warna bahan yang menjadi gelap.
dihasilkan akan semakin gelap. Pernyataan
tersebut sesuai dengan penelitian Fajarwati d 18,67f
20 17,49b 16,96c 18,48 17,33e

Tingkat kemerahan (a)


(2017) yang menyatakan bahwa suhu 18
16 13,17a
pengeringan juga memberikan pengaruh 14
terhadap tingkat kecerahan bahan. 12
10
Interaksi antara daya microwave dan 8
6
proses blanching tidak berbeda nyata 4
terhadap nilai kecerahan (L). Tingkat 2
0
kecerahan (L) pada proses blanching steam Hot Steam Hot Steam Hot Steam
lebih baik daripada proses blanching hot Water - 307 Water - 402 Water - 577
- 307 W - 402 W - 577 W
water karena pada proses blanching steam W W W
dapat meminimalisir kehilangan komponen
Perlakuan
pangan yang larut dalam air seperti vitamin,
protein, dan mineral. Air panas dapat Gambar 2.nNilai tingkat kemerahan (a) pada
perlakuan daya microwave dan
menyebabkan hilangnya nutrien,
perlakuan blanching (hot water dan
memudarkan warna, dan dapat steam blanching)
menyebabkan kehilangan nutrien. Metode Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
perebusan dapat memengaruhi kadar perlakuan yang berbeda nyata
mineral, vitamin, gula, dan protein
(Kusnadi et al., 2016; Djaafar et al., 2012). Menurut Prabasini et al. (2013),
blanching pada bahan pangan yang
Tingkat Kemerahan (a) Bubuk Kunyit mengandung karoten menyebabkan
Menurut Hartulistyo et al. (2011), perubahan warna karoten. Karena adanya
nilai a merupakan salah satu parameter panas yang menginduksi perubahan
warna yang menunjukkan tingkat struktur konjugasi karoten maka proporsi
kemerahan suatu bahan. Tingkat warna merah meningkat, sedangkan
kemerahan (a) minimum sebesar 13,2 proporsi warna kuning menurun. Interaksi
terjadi pada kunyit dengan perlakuan daya antara daya microwave dan proses
307 W dengan blanching hot water, blanching berbeda sangat nyata terhadap
sedangkan nilai maksimum sebesar 16,7 nilai a. Selain itu menurut Yuliyanti &
terdapat pada kombinasi perlakuan daya Setiyo (2016), perlakuan lama pengeringan
577 W dengan proses blanching steam yang semakin tinggi juga menyebabkan
(Gambar 2). penurunan terhadap tingkat kemerahan.
Umumnya lama pengeringan dan suhu
7
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

yang lebih tinggi meningkatkan kehilangan pada kandungan kunyit, umumnya terhadap
dan kerusakan pigmen dalam bahan lemak, protein, serta gula sederhana seperti
sehingga semakin lama proses pengeringan glukosa, fruktosa. Secara khusus panas
maka warna tepung kunyit akan semakin akan merusak terhadap senyawa kurkumin
coklat. yang sangat berperan terhadap perwarnaan
(pembentukan warna) kuning oranye.
Tingkat Kekuningan (b) Bubuk Kunyit Perbedaan metode blanching
Nilai b menunjukkan intensitas warna memiliki hasil berbeda sangat nyata
kuning (nilai+) dan biru (nilai-), dimana terhadap sudut warna b. Hal ini terjadi
semakin tinggi nilai b maka kecenderungan karena pada perlakuan blanching dapat
warna kuning pada produk atau bahan menon-aktifkan enzim sehingga bahan
semakin kuat (Manasika, 2014). Tingkat pangan akan mengalami kepucatan,
kekuningan (b) yaitu nilai minimum terutama pada proses blanching hot water
sebesar 40,8 pada perlakuan blanching hot karena banyak komponen pangan yang
water dengan daya microwave 577 W dan larut dalam air sehingga tingkat kekuningan
nilai maksimum sebesar 53,0 pada (b) pada proses blanching hot water lebih
blanching steam dengan daya microwave rendah daripada proses blanching steam.
307 W (Gambar 3). Interaksi antara daya microwave dan proses
blanching berbeda sangat nyata terhadap
60 b nilai kekuningan (b).
50,63a 52,96 c 50,13
d
49,63f
Tingkat kekuningan (b)

50 47,15
40,84e Densitas Curah Bubuk Kunyit
40
Densitas curah merupakan
30
perbandingan massa bahan dengan volume
20 wadah yang terisi sejumlah massa bahan
10 curah. Sifat ini berkaitan dengan efisiensi
0 wadah penampungan (Tofa, 2020). Nilai
Hot Steam - Hot Steam - Hot Steam - densitas curah bubuk kunyit menunjukkan
Water - 307 W Water - 402 W Water - 577 W
307 W 402 W 577 W nilai minimum sebesar 0,31 g/cm3 pada
Perlakuan perlakuan blanching hot water dengan daya
307 W dan nilai maksimum sebesar 0,36
Gambar 3. Nilai tingkat kekuningan (b) pada
g/cm3 pada blanching steam dengan daya
perlakuan daya microwave dan
perlakuan blanching (hot water dan 577 W (Gambar 4).
steam blanching) Hasil uji ANOVA menunjukkan
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan bahwa daya microwave berbeda sangat
perlakuan yang berbeda nyata nyata terhadap densitas curah. Hal tersebut
terjadi karena pada penggunaan daya
Hasil uji ANOVA menunjukkan daya microwave yang tinggi 577 W mampu
microwave berbeda sangat nyata terhadap menguapkan air pada bahan dalam jumlah
nilai b. Menurut Naibaho & Sinambela lebih banyak dibandingkan daya 307 W dan
(2000), panas yang tinggi akan 477 W. Tepung dengan kadar air rendah
mengakibatkan kerusakan yang berarti menyebabkan tingkat kerapuhan bahan

8
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

untuk ditepungkan akan semakin tinggi penguapan air pada bahan pangan lebih
sehingga memiliki ukuran partikel semakin banyak daripada proses blanching hot
kecil. Menurut Sukamto et al. (2018), water sehingga kadar air akan menurun,
besarnya kerapatan curah berpengaruh densitas curah akan meningkat apabila
terhadap tempat yang dibutuhkan untuk kadar air tepung pada bahan menurun. Nilai
bahan tersebut. Semakin besar kerapatan densitas curah dari berbagai bahan
curah (partikel), maka semakin kecil tempat makanan dalam bentuk bubuk umumnya
yang dibutuhkan, begitupun sebaliknya. berkisar antara 0,3–0,8 g/cm3 (Takeiti et al.,
2010).
0,40 b 0,36b
0,34b 0,35
Densitas curah (g/cm3)

0,34b Sudut Tumpukan Bubuk Kunyit


0,35 0,31a 0,31a
0,30 Sudut tumpukan atau sudut curah
0,25 adalah sudut antara permukaan gundukan
0,20 terhadap permukaan horizontal. Besarnya
0,15 sudut curah dipengaruhi oleh kadar air,
0,10
massa jenis, luas permukaan, dan koefisien
0,05
0,00 gesekan bahan (Fitriani, 2019). Nilai
Hot Steam Hot Steam Hot Steam minimum sudut tumpukan kunyit yaitu
Water - 307 Water - 402 Water - 577
- 307 W - 402 W - 577 W sebesar 42,7° pada perlakuan daya 577 W
W W W dengan proses blanching hot water dan
Perlakuan nilai maksimum sebesar 46,1°mpada
Gambar 4. Densitas curah bubuk kunyit pada pada kombinasi perlakuan daya 307 W dengan
perlakuan daya microwave dan
proses blanching steam (Gambar 5).
perlakuan blanching (hot water dan
steam blanching)
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan 50 46,11b 44,88b 44,52b
perlakuan yang berbeda nyata 44,37a 43,27a 42,67a
Sudut tumpukan (°)

45

Perbedaan proses blanching 40


memberikan hasil berbeda sangat nyata 35
terhadap densitas curah. Hal tersebut terjadi
30
karena pada saat proses blanching steam
terjadi proses penguapan air pada bahan 25
pangan lebih banyak daripada proses 20
blanching hot water, densitas curah akan Hot Steam Hot Steam Hot Steam
Water - - 307 Water - - 402 Water - - 577
meningkat apabila kadar air tepung pada 307 W W 402 W W 577 W W
bahan menurun. Interaksi antara daya Perlakuan
microwave dan proses blanching tidak Gambar 5. Sudut tumpukan bubuk kunyit pada
berpengaruh nyata terhadap densitas curah. pada perlakuan daya microwave dan
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada perlakuan blanching (hot water dan
semua variasi daya microwave, nilai steam blanching)
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
densitas curah pada blanching steam lebih
perlakuan yang berbeda nyata
tinggi daripada nilai blanching hot water.
Pada proses blanching steam terjadi

9
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

Hasil uji ANOVA menunjukkan yang memiliki nilai kecil menunjukkan


bahwa daya microwave tidak berbeda nyata indeks aliran tepung yang makin baik.
terhadap sudut tumpukan, sedangkan Sudut curah biasanya berkisar antara 25°–
perbedaan proses blanching memberikan 50°.
hasil berbeda nyata terhadap sudut
tumpukan. Hal ini karena pada proses Daya Serap Air Bubuk Kunyit
blanching steam terjadi penguapan air pada Daya serap air merupakan kemampuan
bahan pangan lebih banyak daripada proses bahan untuk menyerap air. Menurut
blanching hot water sehingga kadar air Astawan (2016), kemampuan bahan
akan menurun, kadar air yang rendah akan pangan untuk mengikat air tidak terlepas
memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dari keterlibatan protein. Kemampuan
sehingga sudut tumpukan akan semakin protein untuk mengikat air disebabkan oleh
tinggi. Menurut Syah et al. (2013), sudut adanya gugus yang bersifat hidrofilik
curah memiliki hubungan yang sangat erat (mudah menyerap air). Tingkat daya serap
dengan gaya kohesi partikel. Bahan yang air menunjukkan nilai minimum sebesar 4,6
memiliki gaya kohesi yang tinggi mL/g pada perlakuan daya 307 W dengan
menyebabkan kebebasan dalam bergerak blanching steam dan nilai maksimum
rendah. Bahan yang memiliki kebebasan sebesar 5,8 mL/g pada kombinasi perlakuan
bergerak rendah dapat mengakibatkan daya 577 W dengan proses blanching hot
sudut tumpukan menjadi besar. Ukuran water (Gambar 6).
partikel dapat memengaruhi sudut
tumpukan (Sukria et al., 2019). Semakin 7 5,84
4,66 4,89
Daya serap air (mL/g)

kecil ukuran partikel maka semakin tinggi 6 5,45


5,01 4,58
sudut tumpukannya (Mujnisa, 2007). 5
Interaksi antara daya microwave dan proses 4
blanching tidak berbeda nyata terhadap 3
sudut tumpukan. 2
Nilai sudut tumpukan bubuk kunyit 1

proses blanching steam lebih tinggi 0


Hot Steam Hot Steam Hot Steam
daripada nilai blanching hot water Water - 307 Water - 402 Water - 577
(Gambar 5). Hal ini berarti bahwa nilai - 307 W - 402 W - 577 W
W W W
sudut tumpukan pada proses blanching
Perlakuan
steam lebih baik daripada nilai densitas
curah pada proses blanching hot water. Hal Gambar 6. Daya serap air bubuk kunyit pada pada
perlakuan daya microwave dan
ini karena pada proses blanching steam
perlakuan blanching (hot water dan
terjadi penguapan air pada bahan pangan steam blanching)
lebih banyak daripada proses blanching hot
water sehingga kadar air akan menurun, Hasil uji ANOVA menunjukkan
kadar air yang rendah akan memiliki bahwa daya microwave tidak berbeda nyata
ukuran partikel yang lebih kecil sehingga terhadap daya serap air. Perbedaan proses
sudut tumpukan akan semakin tinggi. blanching juga tidak berbeda nyata
Menurut Priastuti et al. (2017), sudut curah terhadap daya serap air. Interaksi antara

10
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

daya microwave dan proses blanching juga KESIMPULAN


tidak berbeda nyata terhadap daya serap air. Mutu fisik pada bubuk kunyit dengan
pengeringan microwave pada daya 307, 402,
Daya Serap Minyak Bubuk Kunyit dan 577 W dengan blanching hot water
Daya serap minyak merupakan atau steam yaitu tingkat kecerahan (L)
kemampuan pati untuk menyerap dan antara 61,1–66,5; tingkat kemerahan (a)
mempertahankan minyak dengan daya tarik antara 13,2–18,7; tingkat kekuningan (b)
kapiler yang masuk ke dalam bahan antara 40,8–53,0; densitas curah antara
tersebut dan ini sangat penting karena 0,31–0,36 g/cm3; sudut tumpukan antara
minyak bertindak sebagai penahan flavor 42,7°–46,1°; daya serap air antara 4,6–5,8
dan juga meningkatkan mouth feel dalam mL/g; daya serap minyak antara 1,43–1,63
makanan (Diniyah et al., 2018). Tingkat mL/g. Bubuk kunyit hasil pengeringan
daya serap minyak menunjukkan nilai microwave dengan kedua proses blanching
minimum sebesar 1,43 mL/g pada menghasilkan mutu fisik yang memenuhi
perlakuan daya 577 W dengan blanching standar SNI 01-7084-1995 dengan
steam dan nilai maksimum sebesar 1,63 parameter nilai warna (L, a, dan b), densitas
mL/g pada daya 307 W dengan blanching curah, dan sudut tumpukan pada proses
hot water (Gambar 7). Berdasarkan hasil blanching steam lebih tinggi daripada
uji ANOVA diketahui bahwa daya blanching hot water.
microwave tidak berbeda nyata terhadap
daya serap minyak. Perbedaan proses DAFTAR PUSTAKA
blanching juga tidak berbeda nyata Alvarez, C., Ospina, S., & Orrego, C.E. (2019).
terhadap daya serap minyak. Effects of ultrasound-assisted blanching
on the processing and quality parameters
of freeze-dried guava slices. Journal of
Daya serap minyak (mL/g)

2 1,63 Food Processing and Preservation, 43.


1,54 1,53 1,43
1,50 1,45 https://doi.org/10.1111/jfpp.14288
1,5
Ananingsih, V.K., Arsanti, G., & Nugrahedi, P.
Y. (2017). Pengaruh pra-perlakuan
1
terhadap kualitas kunyit yang
dikeringkan dengan menggunakan solar
0,5
tunnel dryer. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia, 22(2), 79–86.
0
https://doi.org/10.18343/jipi.22.2.79
Hot Steam Hot Steam Hot Steam
Water - 307 Water - 402 Water - 577 Ando, Y., Maeda, Y., Mizutani, K., Wakatsuki,
- 307 W - 402 W - 577 W
W W W
N., Hagiwara, S., & Nabetani, H. (2016).
Impact of blanching and freeze-thaw
Perlakuan
pretreatment on drying rate of carrot
Gambar 8. Daya serap minyak bubuk kunyit pada roots in relation to changes in cell
perlakuan daya microwave dan membrane function and cell wall
perlakuan blanching (hot water dan
structure. Journal LWT–Food Science
steam blanching)
and Technology, 71, 40–46.
https://doi.org/10.1016/j.lwt.2016.03.01
9

11
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

Astawan, M., & Hazmi, K. (2016). 4


Karakteristik fisika kimia tepung
Djaafar, T.F., Santosa, U., Cahyanto, M.N., &
kecambah kedelai. Jurnal Pangan, 25(2),
Rahayu, E.S. (2012). Pengaruh
105–112.
perendaman dan perebusan terhadap
https://doi.org/10.33964/jp.v25i2.326
kandungan protein, gula, total fenolik,
Aziz, A. (2019). Kunyit (Curcuma domestica dan aktivitas antioksidan kerandang
Val) sebagai obat antipiretik. Jurnal Ilmu (Canavalia virosa). Jurnal Agritech,
Kedokteran dan Kesehatan, 6(2), 116– 32(3), 294–300.
120. https://doi.org/10.22146/agritech.9606
https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2265
Doymaz, I. (2010). Effect of citric acid and
Badan Standarisasi Nasional. (1995). Rempah- blanching pre-treatments on drying and
rempah bubuk. 01-3709-1995. Jakarta: rehydration of Amasya red apples.
Badan Standarisasi Nasional. Journal Food and Bioproducts
Processing, 88, 124–132.
Brooker, D.B., Bakker-Arkema, F.W., & Hall,
https://doi.org/10.1016/j.fbp.2009.09.00
C.W. (1992). Drying and storage of
3
grain and oilseeds. New Yor: Van
Nostrand Rainhold. Doymaz, I. (2020). Impact of citric acid on the
drying characteristics of kiwi fruit slices.
Chen, X., & Mumjudar, A. (2008). Drying
Journal Acta Scientiarum Technology,
technologies in food processing.
42. https://doi.org/
Blackwell Publishing.
10.4025/actascitechnol.v42i1.40570
Dandamrongrak, R., Young, G., & Mason, R.
Fitriani, N.P.I.O., Yulianti, N. L., & Gunadnya,
(2002). Evaluation of various
I.B.P. (2019). Pengaruh variasi suhu dan
pretreatments for the dehydration of
ketebalan irisan kunyit pada proses
banana and selection of suitable drying
pengeringan terhadap sifat fisik tepung
models. Journal of Food Engineering,
kunyit. Jurnal BETA (Biosistem dan
55(2), 139–146.
Teknik Pertanian), 8(2), 266–271.
https://doi.org/10.1016/S0260-
https://doi.org/10.24843/jbeta.2020.v08.
8774(02)00028-6
i02.p10
Dendang, N., Lahming, L., & Rais, M. (2021).
Galuh, B.S., Asminar, & Rahmiati. (2009).
Pengaruh lama dan suhu pengeringan
Penentuan densitas ketuk serbuk
terhadap mutu bubuk cabai merah
uranium oksida hasil proses oksidasi
(Capsicum annuum L.) dengan
reduksi pellet UO2 sinter. Hasil-hasil
menggunakan cabinet dryer. Jurnal
penelitian EBN (ISSN 0854-5561), pp.
Pendidikan Teknologi Pertanian, 2, 30–
292–296.
39. https://doi.org/
10.26858/JPTP.V2I0.5183 Hadi, D.S., Mustaqimah, M., & Agustina, R.
(2019). Karakteristik pengeringan
Diniyah, N., Subagio, A., Sari, E.N.L., &
lapisan tipis kunyit (Curcuma domestica
Yuwana, N. (2018). Sifat fisikokimia dan
Val) menggunakan pengering tipe tray
fungsional pati dari MOCAF (modified
dryer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
cassava flour) varietas Kaspro dan
Pertanian, 4(4), 432–441.
Cimanggu. Jurnal Penelitian
https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i4.127
Pascapanen Pertanian, 15(2), 80-90.
25
https://doi.org/10.24198/ijpst.v5i3.1509

12
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

Hartulistiyoso, E., Hasbullah, R., & Priyana, E. Manurung, U.N., & Mose, N.I., (2019).
(2011). Pengeringan lidah buaya (Aloe Pemanfaatan kunyit (Curcuma
vera) menggunakan oven gelombang domestica Val) sebagai imunostimulan
mikro (microwave oven). Jurnal pada ikan bawal (Colossoma
Keteknikan Pertanian, 25(2), 141–146. macropomum). E-Journal Budidaya
https://doi.org/10.19028/jtep.25.2.141- Perairan, 7(1), 21–25.
146 https://doi.org/10.35800/bdp.7.1.2019.2
4842
Hiranvarachat, B., Devahastin, S., &
Chiewchan, N. (2011). Effects of acid Mujnisa, A. (2007). Uji sifat jagung giling pada
pretreatments on some physicochemical berbagai ukuran partikel. Buletin Nutrisi
properties of carrot undergoing hot air dan Makanan Ternak, 6(1), 1–9.
drying. Journal Food and Bioproducts
Mulyani, S., Harsojuwono, B.A., Puspawati,
Processing, 89, 116–127.
Gusti A.K.D., (2014). Potensi minuman
https://doi.org/10.1016/j.fbp.2010.03.01
kunyit asam (Curcuma domestica Val-
0
Tamarindus indica L.) sebagai minuman
Kusnadi, Tivani, I., & Amananti, W. (2016). kaya antioksidan. Jurnal Agritech, 34(1),
Analisa kadar vitamin dan mineral buah 65–71.
karika dieng (Carica pubescens Lenne) https://doi.org/10.22146/agritech.9524
dengan menggunakan spektrofotometri
Naibaho, B., & Sinambela, B.D.A. (2000).
UV-VIS dan AAS. Jurnal Ilmiah
“Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap
Farmasi, 5(2), 81–87.
Kelarutan Kurkumin dari Tepung Kunyit
http://dx.doi.org/10.30591/pjif.v5i2.384
(Cucurma domestica Val) pada Berbagai
Kusumaningrum, H.P., Kusdiyantini, E., & Suhu Air”. Skripsi. Universitas HKBP
Pujiyanto, S. (2015). Kualitas simplisia Nommensen, Medan.
tanaman biofarmaka Curcuma domestica
Oshima, T., Kato, K., & Imaizumi, T. (2021).
setelah proses pemanasan pada suhu dan
Effects of blanching on drying
waktu bervariasi. Jurnal Bioma: Berkala
characteristics, quality, and pectin
Ilmiah Biologi, 17(1), 27–33.
nanostructures of dried cut-persimmons.
https://doi.org/ 10.14710/bioma.17.1.27-
Journal LWT–Food Science and
33
Technology, 143.
Lisa, M., Lutfi, M., & Susilo, B. (2015). https://doi.org/10.1016/J.LWT.2021.111
Pengaruh suhu dan lama pengeringan 094
terhadap mutu tepung jamur tiram putih
Prabasini, H., Ishartani, D., & Muhammad, D.
(Plaerotus ostreatus). Jurnal Keteknikan
R.A. (2013). Kajian sifat kimia dan fisik
Pertanian Tropis dan Biosistem, 3(3),
tepung labu kuning (Cucurbita moschata)
270–279.
dengan perlakuan blanching dan
https://doi.org/10.21776/JKPTB.V3I3.2
perendaman dalam natrium metabisulfit
93
(Na2S2O5). Jurnal Teknosains Pangan,
Manasika, A., & Widjanarko, S.B. (2014). 2(2), 93–102.
Ekstraksi pigmen karotenoid labu
Priastuti, R.C., Tamrin, & Suhandy, D. (2017).
kabocha menggunakan metode
Pengaruh arah dan ketebalan irisan
ultrasonik (Kajian rasio bahan: pelarut
kunyit terhadap sifat fisik tepung kunyit
dan lama ekstraksi). Jurnal Pangan dan
yang dihasilkan. Jurnal Teknik
Agroindustri, 3(3), 130–141.
Pertanian Lampung, 5(2), 101–

13
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

108. http://dx.doi.org/10.23960/jtep- pada kualitas fisik dan performa tikus


l.v5i2.%25p putih (Rattus norvegicus). Jurnal Imu
Pertanian Indonesia, 25(2), 178–184.
Purbasari, D., & Putri, D.P., (2021). Mutu
https://doi.org/10.18343/jipi.25.2.178
bubuk kunyit (Curcuma longa Linn)
hasil metode foam-mat drying Sundari, R. (2016). Pemanfaatan dan efisiensi
menggunakan oven microwave. Jurnal kurkumin kunyit (Curcuma domestica
Teknologi Pertanian, 14(2), 57–65. Val) sebagai indikator titrasi asam basa.
https://doi.org/10.20956/at.v14i2.464 Jurnal Teknologi Industri, 22(8), 595–
601.
Rauf, R., & Sarbini, D. (2015). Daya serap air
https://doi.org/10.20885/teknoin.vol22.i
sebagai acuan untuk menentukan volume
ss8.art5
air dalam pembuatan adonan roti dari
campuran tepung terigu dan tepung Syah, H., Yusmanizar, Y., & Maulana, O.
singkong. Jurnal Agritech, 35(3), 324– (2013). Karakteristik fisik bubuk kopi
330. arabika hasil penggilingan mekanis
https://doi.org/10.22146/agritech.9344 dengan penambahan jagung dan beras
ketan. Jurnal Teknologi dan Industri
Ribeiro, L.C., Costa, J.M.C., & Afonso, M.R.A.
Pertanian Indonesia, 5(1), 32–37.
(2019). Hygroscopic behavior of acerola
https://doi.org/10.17969/jtipi.v5i1.1000
powder obtained by spray-drying.
Journal Acta Scientiarum Technology, Takeiti, C.Y., Kieckbusch, T.G., & Collares,
41, 1–8. F.P. (2010). Morphological and
https://doi.org/10.4025/ACTASCITEC physicochemical characterization of
HNOL.V41I1.35382 commercial maltodextrins with different
degrees of dextrose-equivalent.
Rohmah, M. (2012). Karakteristik sifat
International Journal of Food Properties,
fisikokimia tepung dan pati pisang kapas
13(2), 411–425.
(Musa comiculata). Jurnal Teknologi
https://doi.org/10.1016/J.JFOODENG.2
Pertanian, 8(1), 20–24.
007.10.018
Saputra, A., & Ningrum, S.D.K. (2010).
Tama, K.R.Y., Sandiah, N., & Kurniawan, W.
Pengeringan Kunyit Menggunakan
(2020). Efek level penggunaan urea
Microwave Dan Oven. In: "Seminar
terhadap kualitas fisik dan organoleptik
Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia
jerami padi amoniasi. Jurnal Ilmiah
UNDIP 2010", Jurusan Teknik Kimia
Peternakan Halu Oleo, 2(1).
UNDIP.
https://doi.org/10.56625/jipho.v2i1.1115
Sukamto, S., Sui, M., Sudiyono, S., & Karim, F. 5
(2018). Pojale (ketela pohon jagung dan
Tofa, M. (2020). Penentuan kebundaran,
kedelai) sebagai bahan pengembangan
eksentrisitas, aspek rasio, densitas curah,
beras analog pengendali kegemukan.
porositas, dan volume relatif kentang
Journal of Suboptimal Lands, 7(2), 128–
(Solanum tuberosum L.). Jurnal
135.
Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG).
https://doi.org/10.33230/JLSO.7.2.2018.
5(1), 28–34. https://doi.org/
353
10.30869/jtpg.v5i1.539
Sukria, H.A., Nugraha, H., & Jayanegara, A.
Voragen, A.G.J., & Pilnik, W. (2004). Pectin-
(2019). Pengaruh ukuran partikel jagung
degrading enzymes in fruit and vegetable
dan diameter die ransum bentuk pellet
processing. American Chemical Society

14
Mutu Fisik Bubuk Kunyit (Curcuma domestica ....
Jurnal Agroteknologi Vol. 17 No. 01 (2023)

Symposium Series, 389(7), 93–115.


Xu, R., Zhou, X., & Wang, S. (2020).
Comparative analyses of three
pretreatments on color of kiwi fruits
during hot air drying. International
Journal of Agricultural and Biological
Engineering, 13, 228–234.
https://doi.org/10.25165/j.ijabe.2020130
2.5489
Yao, L., Fan, L., & Duan, Z. (2020). Effect of
different pretreatments followed by hot-
air and far-infrared drying on the
bioactive compounds, physicochemical
property and microstructure of mango
slices. Journal Food Chemistry, 305.
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2019
.125477
Yulianti, N.L., & Setiyo, Y. (2016).
Karakteristik pengeringan dan sifat fisik
bubuk jahe merah kering (Zingiber
Officinale Var. rubrum) dengan variasi
ketebalan irisan dan suhu
pengeringan. Jurnal BETA (Biosistem
dan Teknik Pertanian), 9(2), 1429–1433.
https://doi.org/10.24843/JBETA.2021.v
09.i02.p01
Zakaria, M., Hendrawan, Y., & Djojowasito, G.,
(2017). Pemodelan pengeringan kunyit
(Curcuma domestica Val) berbasis
machine vision dengan menggunakan
artificial neural network. Jurnal
Teknologi Pertanian, 18(1), 11–20.
https://doi.org/10.21776/UB.JTP.2017.0
18.01.2

15

You might also like