Yogi - Qurban - 17-25

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

OPEN ACCESS

Zad Al-Ummah, Page 17-25, Vol. 1 No. 1, 2023


DOI : 10.55759/zau.v1i1.3
P-ISSN : 2829-6966 E-ISSN : 2723 – 4002
proceeding.stiqzad.ac.id

Sosialisasi Tata Cara Penyembelihan Dan Penyaluran


Hewan Quran Sesuai Syariat Islam
Yogi Suparman1, Adha Saputra2, Alber Oki3, Tatang Hidayat4, Sidiq Samsi
Tsauri5
1.2.3.5
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) ZAD, Cianjur, Indonesia
4
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah, Sukabumi, Indonesia
E-mail: yogi.suparman@stiqzad.ac.id1; adha.saputra@stiqzad.ac.id2;
alber.oki@stiqzad.ac.id3; tatanghidayat@arraayah.ac.id4; sidiqsamsi@gmail.com5

Submitted : 02 – 12 – 2022 Accepted : 17 – 04 -2023 Published : 30 – 04 – 2023

Abstract
Slaughtering sacrificial animals is a great and special act of worship performed by Muslims on
Eid al-Adha. The procedure and process of this slaughter must be based on the provisions of
Islamic law. So that the main reference in the implementation of this service is the Al-Quran
and saheeh prophetic traditions. The purpose of this community service event is to socialize the
procedures for slaughtering qurban animals according to the Al-Quran and hadith to Muslims
who live in the STIQ ZAD Campus area; so that their qurban worship is valid and accepted in
the sight of Allah. The method of implementing this service is in two ways, namely the delivery
of material (theory) and direct practice. The results of this community service are: First, the
delivery of material on how to slaughter qurban animals runs smoothly. Second, the process of
practicing slaughtering qurban animals is in accordance with Islamic law. Third, the
distribution of qurban animals to the community runs without obstacles and gets a positive
response from the Muslim community in the STIQ ZAD Campus area, Cianjur.

Keywords: Socialization; Distribution; Qurban Animals, Islamic Shari'a

Abstrak

Penyembelihan hewan qurban merupakan ibadah agung dan istimewa yang dilakukan
ummat Islam di hari raya Idul Adha. Tata cara dan proses penyembelihan ini harus
berlandaskan ketentuan syariat Islam. Sehingga yang menjadi rujukan utama dalam
pelaksanaan pengabdian ini adalah Al-Quran dan hadis-hadis nabawi yang shahih. Tujuan
dari acara pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan tentang tata cara penyembelihan
hewan qurban menurut Al-Quran dan hadis kepada kaum muslim yang tinggal di kawasan
Kampus STIQ ZAD; agar ibadah qurban mereka sah dan diterima di sisi Allah. Metode
pelaksanaan pengabdian ini ada dua cara yaitu penyampaian materi (teori) dan praktek
secara langsung. Adapun hasil pengabdian masyarakat ini yaitu: Pertama, penyampaian
materi tentang tata cara menyembelih hewan qurban berjalan dengan lancar. Kedua, proses
praktek penyembelihan hewan qurban sudah sesuai dengan syari’at Islam. Ketiga,
penyaluran hewan qurban kepada masyarakat berjalan tanpa kendala dan mendapat respon
positif dari masyarakat muslim yang ada di kawasan Kampus STIQ ZAD, Cianjur.
Kata kunci: Sosialisasi; Penyaluran; Hewan Qurban, Syariat Isla
17
© 2023 by the authors; This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International License. (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/), which permits unrestricted use, distribution,
and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Sosialisasi Tata Cara Penyembelihan Dan Penyaluran Hewan Quran Sesuai Syariat Islam

A. PENDAHULUAN
Penyembelihan hewan qurban adalah bagian penting dalam perayaan hari raya Idul
Adha. Setiap tahun ibadah ini dilakukan dan dirayakan oleh semua kaum muslimin di
seluruh penjuru dunia. Di antara tujuan dari ibadah menyembelih hewan qurban adalah
sebagai bentuk taqarrub kepada Allah dan sebagai simbol ketundukan dan ketaatan
seorang hamba di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Di mana setiap muslim dituntut untuk
ikhlas berkorban dan harus rela menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Agar
pengorbanan itu bernilai pahala di sisi Allah dan tidak sia-sia maka dalam prakteknya
harus disesuaikan dengan tuntunan syariat Islam. Oleh karena itu sangat perlu untuk
diadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang tata cara penyembelihan hewan
qurban sesuai syari’at Islam.

B. KAJIAN TEORI
Dalil Anjuran Menyembelih Hewan Qurban
1. Al-Qur’an Surat Al Kautsar Ayat 2
﴾ ٢ ‫﴿ َفَص ِّل ِلَر ِّبَك َو اْنَح ْۗر‬
”!Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berqurbanlah “

2. Hadis Nabawi
‫َع ْن َأَنٍس َقاَل َض َّحى الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِبَكْبَشْيِن َأْم َلَح ْيِن َفَر َأْيُتُه َو اِض ًعا َقَد َم ُه َع َلى ِص َفاِح ِهَم ا ُيَسِّم ي َو ُيَك ِّبُر‬
‫َفَذ َبَح ُهَم ا ِبَيِدِه‬

Dari Anas beliau berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berqurban dengan
dua ekor domba yang warna putihnya lebih banyak daripada warna hitam, aku
melihat beliau meletakkan kaki beliau di atas rusuk domba tersebut sambil
menyebut nama Allah dan bertakbir, lalu beliau menyembelih domba itu dengan
tangan beliau sendiri."1

Syarat-Syarat Berqurban2
1. Islam
2. Berakal
3. Balig
4. Memiliki kemampuan

1
H.R Bukhari 5132
2
Kumpulan Ulama, Alfiqhu Almuyassar (Dar A’lam Assunnah:2009) h. 190-191, W D Prastyo,
Panduan Ringkas Ibadah Qurban (Wahyu Dwi Prastyo, 2020)

ZAD Al-Mufassirin, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25 18


Yogi Suparman, Adha Saputra, Alber Oki, Tatang Hidayat, Sidiq Samsi Tsauri

Syarat Hewan Yang Diqurbankan Meliputi:


1. Usia harus memenuhi ketentuan syariat Islam. Usia domba satu tahun. kambing
satu tahun lebih, sapi dua tahun atau lebih, dan unta genap lima tahun atau lebih.
2. Keadaan fisik hewan yang disembelih harus sehat dan tidak ada cacat. Sehingga
tidak diperbolehkan hewan yang buta, pincang, kurus dan hilang salah satu
anggota badannya seperti telinga, tanduk atau yang lainnya.Dalam hal ini
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: "Empat perkara yang tidak
boleh ada di dalam hewan-hewan qurban." Kemudian beliau berkata: Buta
sebelah matanya yang jelas kebutaannya, pincang yang jelas pincangnya, sakit
yang jelas sakitnya, dan pecah kakinya yang tidak memiliki sumsum. 3

Waktu Menyembelih Hewan Qurban

Hewan qurban dianggap sah apabila disembelih sesuai waktunya yaitu dimulai
dari semenjak selesainya shalat Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah sampai dengan
berakhirnya hari tasyrik yaitu tanggal 13 Dzulhijjah saat matahari terbenam.
Berdasarkan hadis berikut ini: Dari Al Bara' bin 'Azib radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan khutbah pada hari Raya
Qurban ('Idul Adlha) setelah melaksanakan shalat. Beliau bersabda: "Barangsiapa
melaksanakan shalat seperti shalat kami dan melaksanakan manasik seperti manasik
kami maka dia telah melaksanakan manasik (menyembelih qurban). Dan barangsiapa
menyembelih qurban sebelum shalat berarti dia malaksanakannya sebelum shalat, dan
berarti dia belum melaksanakan manasik (berqurban)." Abu Burdah bin Niyar, paman Al
Bara', berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah menyembelih dua ekor kambing sebelum
shalat, dan yang aku ketahui bahwa hari ini adalah hari kita bergembira dengan makan
dan minum. Dan aku menyukai bila dua ekor kambingku itu menjadi yang pertama
disembelih di rumahku lalu aku memasaknya dan menikmatinya sebelum aku
berangkat untuk shalat!" Beliau bersabda: "Kambingmu setatusnya adalah kambing
yang disembelih untuk diambil dagingnya (bukan daging qurban)." Laki-laki itu berkata
lagi: "Wahai Rasulullah, kami masih memiliki anak kambing yang dia lebih kami cintai
dari dua ekor kambing tadi. Apakah aku dibolehkan berqurban dengannya?" Nabi

3
H.R Abu Daud (2420)

19 Zad Al-Ummah, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25


Sosialisasi Tata Cara Penyembelihan Dan Penyaluran Hewan Quran Sesuai Syariat Islam

shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ya, akan tetapi tidak boleh untuk seorangpun
setelah kamu."4
Dalam hadis lain disebutkan: “Semua hari tasyrik adalah waktu menyembelih (hewan
qurban)”5

Adab dan Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban6

1. Niat ikhlas karena Allah


Dasarnya adalah firman Allah dalam surat Al An’am: 162
﴾ ١٦٢ ‫﴿ ُقْل ِاَّن َص اَل ِتْي َو ُنُس ِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن‬
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Dan hadis Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda:


"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang
(tergantung) apa yang diniatkan...”7

2. Menggunakan alat sembelihan yang tajam dan tidak boleh menggunakan tulang
dan kuku
Dalam hadis yang shahih disebutkan:
Dari kakeknya Rafi' bin Khadij dia berkata: Aku bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam: "Kami akan bertemu musuh esok hari, sementara
kami tidak membawa pisau." Beliau bersabda: "Gunakanlah sesuatu yang dapat
mengalirkan darah dan sebutlah nama Allah kemudian makanlah selama -yang
digunakan untuk menyembelih- tidak dari gigi atau kuku, dan aku akan
menceritakan hal itu kepada kalian, adapun gigi adalah tulang sedangkan kuku
adalah pisaunya orang-orang Habsyah (Etiopia)."8
Dan tidak memperlihatkan alat sembelihnya kepada hewan yang akan
disembelih karena itu merupakan bentuk kekejaman pada hewan sedangkan Islam
menyeru pemeluknya untuk berbuat baik kepada hewan. Dalam sebuah hadis
disebutkan:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan bersikap baik terhadap segala sesuatu, apabila kalian membunuh maka

4
H.R Al Bukhari (902)
5
H.R Daruqutni (4713)
6
Ali Ghufron, Tuntutan Berqurban Dan Menyembelih Hewan (Amzah, 2022).
7
H.R Bukhari (52)
8
H.R Bukhari (5117)

ZAD Al-Mufassirin, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25 20


Yogi Suparman, Adha Saputra, Alber Oki, Tatang Hidayat, Sidiq Samsi Tsauri

bersikaplah yang baik!" -selain imam Muslim mengatakan-: "Maka bunuhlah dengan
baik, dan apabila kalian menyembelih maka sembelihlah dengan baik, dan
hendaknya salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan memberikan
kenyamanan kepada hewan sembelihannya."9

3. Menghadapkan hewan qurban ke arah kiblat


Dalilnya adalah hadis berikut:
Dari Jabir bin Abdullah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Qurban
menyembelih dua domba yang bertanduk dan berwarna abu-abu yang terkebiri.
Kemudian tatkala beliau telah menghadapkan keduanya beliau mengucapkan: "
‫ِإِّني َو َّجْهُت َو ْج ِهَي ِلَّلِذ ي َفَطَر الَّسَم َو اِت َو اَأْلْر َض َع َلى ِم َّلِة ِإْبَر اِهيَم َحِنيًفا َو َم ا َأَنا ِم ْن اْلُم ْش ِرِكيَن ِإَّن َص اَل ِتي َو ُنُس ِكي‬
‫َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتي ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم يَن اَل َش ِريَك َلُه َو ِبَذ ِلَك ُأِم ْر ُت َو َأَنا ِم ْن اْلُم ْس ِلِم يَن الَّلُهَّم ِم ْنَك َو َلَك َو َع ْن ُمَحَّمٍد َو ُأَّمِتِه‬
‫ِباْس ِم ِهَّللا َو ُهَّللا َأْك َبُر ُثَّم َذ َبَح‬

(Sesungguhnya aku telah menghadapkan wajahku kepada Dzat yang telah


menciptakan langit dan bumi di atas agama Ibrahim dengan lurus, dan aku bukan
termsuk orang-orang yang berbuat syirik. Sesungguhnya shalatku, dan
sembelihanku serta hidup dan matiku adalah untuk Allah Tuhan semesta alam,
tidak ada sekutu bagiNya, dengan itu aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-
orang yang berserah diri. Ya Allah, ini berasal dariMu dan untukMu, dari
Muhammad dan ummatnya. Dengan Nama Allah, dan Allah Maha Besar).10

4. Membaca basmalah

Allah ta’ala berfirman dalam surat Al An’am:121

‫﴿ َو اَل َتْأُك ُلْو ا ِمَّم ا َلْم ُيْذ َك اْس ُم ِهّٰللا َع َلْيِه َو ِاَّنٗه َلِفْس ٌۗق‬
‫ِر‬
“Janganlah kamu memakan sesuatu dari (daging hewan) yang (ketika disembelih)
tidak disebut nama Allah. Perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan.”

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:


"Gunakanlah sesuatu yang dapat mengalirkan darah dan sebutlah nama Allah
kemudian makanlah.11

5. Membaca takbir12

9
H.R Abu Daud (2432)
10
H.R Abu Daud (2413)
11
H.R Bukhari (5117)
12
Ahmad Sarwat, Fiqh Sembelihan (DU Publishing: 2011) h. 217

21 Zad Al-Ummah, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25


Sosialisasi Tata Cara Penyembelihan Dan Penyaluran Hewan Quran Sesuai Syariat Islam

Dalilnya adalah hadis pada poin nomor tiga terdahulu pada saat Rasulullah
hendak menyembelih beliau mengucapkan:

‫الَّلُهَّم ِم ْنَك َو َلَك َو َع ْن ُمَحَّمٍد َو ُأَّمِتِه ِباْس ِم ِهَّللا َو ُهَّللا َأْك َبُر ُثَّم َذ َبَح‬

Ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu atas nama Muhammad


beserta ummatnya bismillah Allahu akbar, kemudian beliau sembelih. 13

C. METODE
Metode pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat ini menggunakan dua cara
yaitu penyampaian teori tentang tata cara menyembelih hewan qurban dan praktek
secara langsung yang dilakukan oleh penyembelih ahli. Dilanjutkan oleh beberapa
orang dari masyarakat kampus STIQ ZAD yang mencoba menyembelih langsung
hewan qurban dengan dibimbing secara langsung oleh tim ahli. Ketika hewan qurban
telah disembelih maka akan didistribusikan pada tim pengulitan. Setelah itu
dipindahkan ke tim pemotongan daging dan penimbangan. Kemudian disalurkan
langsung kepada masyarakat di kawasan STIQ ZAD.
Acara penyembelihan dan penyaluran hewan qurban ini dilaksanakan tepat
pada tanggal 10 Dzulhijjah 1443 H atau 10 Juli 2022 di mana dalam Kalender
Akademik STIQ ZAD kegiatan tersebut masuk ke dalam Semester Genap Tahun
Ajaran 2021/2022. Tempat pelaksanaan di Kampus STIQ ZAD Jl. Nasional 11. Kp.
Cibeureum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kab. Cianjur.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah dilakukan sosialisasi tata cara penyembelihan dan penyaluran hewan
qurban sesuai syariat Islam maka dihasilkan beberapa catatan penting yaitu: Pertama,
penyampaian materi tentang tata cara menyembelih hewan qurban berjalan dengan
lancar. Kedua, proses praktek penyembelihan hewan qurban sudah dilaksanakan sesuai
dengan syari’at Islam. Ketiga, penyaluran hewan qurban kepada masyarakat Kampus
STIQ ZAD dan sekitarnya berjalan tanpa kendala dan mendapat respon positif dari
masyarakat.

Lampiran Foto Kegiatan


13
H.R Abu Daud (2413)

ZAD Al-Mufassirin, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25 22


Yogi Suparman, Adha Saputra, Alber Oki, Tatang Hidayat, Sidiq Samsi Tsauri

Gambar 1. Rapat Panitia Qurban

Gambar 2. Proses Penyembelihan Hewan Qurban

23 Zad Al-Ummah, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25


Sosialisasi Tata Cara Penyembelihan Dan Penyaluran Hewan Quran Sesuai Syariat Islam

Gambar 3. Proses Pembagian Hewan Qurban

E. SIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan


menunjukan bahwa: Pertama, teori menyembelih hewan qurban disampaikan dengan
baik dan benar sehingga bisa dipahami dengan mudah. Kedua, penyembelihan hewan
qurban sangat memerlukan praktek langsung dan dibimbing oleh ahlinya sehingga
benar-benar dapat dipahami dan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang fatal, yang
membuat hewan sembelihan qurban tersebut tidak sah dan tidak diterima oleh Allah.
Ketiga, adanya penyaluran daging hewan qurban disambut baik oleh masyarakat
kampus STIQ ZAD dan sekitarnya.

ZAD Al-Mufassirin, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25 24


Yogi Suparman, Adha Saputra, Alber Oki, Tatang Hidayat, Sidiq Samsi Tsauri

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Al Karim

Abu Dawud, Sunan Abu Daud, Dar Risalah Alamiyah:2009

Al Bukhari, Shahih Al Bukhari, Dar Ibnu Katsir: 2002.

Ghufron, Ali. Tuntutan Berqurban Dan Menyembelih Hewan. Amzah, 2022.

Kumpulan Ulama. Al Fiqhu Al Muyassar. Dar ‘Alam Assunnah, 2009.

Muslim, Shahih Muslim, Dar Thayyibah: 2006.

Prastyo, W D. Panduan Ringkas Ibadah Qurban. Wahyu Dwi Prastyo, 2020.

Sarwat, Ahmad. Fiqh Sembelihan. DU Publishing: 2011.

25 Zad Al-Ummah, Vol. 1 No. 1, 2023 : 17-25

You might also like