Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829

Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

ANALISIS PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN PADA KAKI MENARA


SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV
BANTUL-SEMANU JOGJAKARTA
Muhammad Suyanto1

ABSTRACT
The research was carried out to get information about the improvement of gro-
unding resistant value in tower feet of-high-voltage network, 150 kV, along tower trans-
mission in power station, Bantul, Semanu. A good grounding system is used to flow cur-
rent into the ground and prevent the current flow into the electrical equipment if electrical
fault occurs. The result of measurement has shown that ground, type grumosol has a low
grounding resistant value <10 Ω because its ground texture of clay has high ability to
absorb and keep water and has very tiny particles and colloid property. The grounding
resistant values of type regusol, litusol, brown latosol and red mediteran are above 20 Ω
because of their ground texture, sand and clay. Chemical and physical reaction will take
places in soil with clay structure. Its colloid property can tie/hold ion or water and
sometimes free salt. The aim of this research is to get information about resistant value of
soil type with almost ≤ 5 Ω by installing grounding electrode made from four galvanis steel
coated with bronze with 15 mm in diameter, 10 meter long and two ground rods are
parallel connected with 2 m each electrode and use counterpoise grounding system
model. The result of the improvement is expected to meet standard requirement, SPLN
almost ≤ 5 Ω.

Keywords : earth resistance, earthing, electrode

INTISARI
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perbaikkan nilai re-
sistansi sistem pentanahan pada kaki menara jaringan tegangan Tinggi 150 kV di sepan-
jang jalur pemasangan tower, di wilayah Gardu Induk Bantul-Semanu. Sistem pentanah-
an yang baik diharapkan jika terjadi arus gangguan dapat langsung mengalir ke tanah
bukan ke peralatan-peralatan listrik.
Nilai resistansi pentanahan di lapangan menunjukkan, bahwa jenis tanah
gromusol mempunyai nilai hambatan pentanahan yang rendah rata-rata <10 Ω, karena
tektur tanah berupa lempung mempunyai kemampuan menyerap dan menahan air yang
tinggi dan memiliki bentuk partikel yang sangat kecil atau juga disebut bersifat koloid,
sedangkan tanah-tanah regusol, litusol, latusol dan mediteran merah mempunyai nilai
hambatan pentanahan rata-rata >20 Ω, mengingat tekstur tanah dari pasiran dan geluh-
geluh lempung. Tanah bersifat koloid, kebanyakan berstruktur lempung sehingga akan
terjadi reaksi kimia dan fisika, kondisi demikian dapat mengikat ion-ion atau air dan
kadang-kadang garam-garam bebas. Penelitian tersebut diharapkan akan memberikan
informasi nilai hambatan jenis ta-nah mendekati nilai ≤ 5 Ω dengan cara memasang
elektrode pentanahan jenis baja galvanis berlapis tembaga berdiameter 15 mm, panjang
10 m berjumlah 2 batang dihubungkan secara paralel pada jarak antar elektrode 2 m,
dengan model sistem pentanahan counterpoise. Hasil perbaikkan, diharapkan dapat
memenuhui syarat ketetapan sesuai dengan ketentuan SPLN ≤ 5 Ω.

Kata kunci : Resistansi tanah, Pentanahan, Elektroda

Pendahuluan tinggi, sehingga dapat diperoleh perlin-


Sistem Pentanahan menara salu- dungan yang terpercaya baik untuk sistem
ran transmisi, erat kaitannya dengan suatu atau peralatan maupun untuk manusia
usaha pengamanan peralatan sistem ma- serta makluk hidup itu sendiri. Perlindung-
upun personil/operator/makluk hidup. Pe- an ini menjamin pelayanan yang terus–
rencanaan pentanahan yang baik, memer- menerus dan usia peralatan akan bertam-
lukan ketelitian dan keseksamaan yang bah panjang.
1
Staf pengajar Jurusan Teknik Elektro, FTI, ISTA Yogyakarta

108
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

Sistem pentanahan merupakan pat diatasi oleh suatu sistem atau penga-
salah satu sistem pengamanan terhadap man yang terpasang.
gangguan hubungsingkat ke tanah yang Salah satu faktor kunci dalam u-
terjadi pada suatu sistem atau peralatan. saha perlindungan sistem tenaga listrik
Seperti gangguan satu fase ke tanah, adalah pentanahan. Suatu tindakan pe-
gangguan dua fase ke tanah dan atau ngamanan perlindungan yang baik akan
gangguan tiga fase ke tanah. Peralatan- dilaksanakan, maka harus ada sistem
peralatan listrik yang sering diamankan pentanahan yang dirancang dengan be-
terhadap gangguan hubung singkat ke nar. Pentanahan sistem tenaga listrik,
tanah misal: generator, transformator, baik pentanahan titik netral, dan penta-
motor listrik, serta peralatan listrik lainnya nahan perlengkapan mempunyai peng-
bertujuan untuk menghindari terjadinya aruh dalam kelancaran dan keamanan
kenaikan tegangan pada fase yang tidak dari sistem tersebut, terutama dalam ke-
terganggu. adaan gangguan yang berhubungan de-
Gangguan hubung singkat akan ngan tanah. Dengan suatu metode cara
menyebabkan mengalirnya arus yang cu- pembumian atau pentanahan yang baik
kup besar akan, merusak peralatan yang dan efektif dapat diharapkan kerugian
terpasang dan membahayakan manusia yang ditimbulkan oleh gangguan petir
di sekitarnya bilamana tidak segera dipu- dapat dikurangi atau dapat dihindari, se-
tuskan. Agar tidak terjadi pemutusan, hingga menjamin keandalan dan kea-
maka diperlukan sistem perlindungan manan penyaluran tenaga listrik.
yang mampu melindungi sistem terhadap Dalam pelaksanaan penerapan
kemungkinan terjadinya gangguan hu- pentanahan pada sistem tenaga listrik
bungsingkat ke tanah dengan memutus maupun pentanahan perlengkapan, ber-
secepat mungkin arus yang dapat meng- dasarkan kondisi dari lingkungan yang
alir kearah peralatan pemutus(circuit- bervariasi sehingga sering terjadi pe-
breaker). diperlukan nilai pentanahan se- nyimpangan terhadap prilaku sistem ter-
kecil mungkin agar arus gangguan me- sebut, perlu dilakukan perbaikan penta-
ngalir ke tanah bukan ke peralatan-pera- nahan yang dilakukan pada sistem tena-
latan. ga yang memenuhi syarat dan menca-pai
Permasalahan yang sering tim- tujuan yang baik. Sistem pentanah-an
bul adalah nilai hambatan pentanahan pada kaki menara 150 KV perlu di-
akan berbeda-beda pada suatu tempat, perbaiki karena hal-hal sebagai berikut :
hal ini disebabkan antara lain komposisi 1. Seringnya terjadi gangguan akibat
tanah yang berbeda, kandungan air ta- sambaran petir pada lintasan menara.
nah yang tidak sama, kelembaban tanah, 2. Bervariasinya kondisi tanah pada seki-
dan juga jenis tanah pada dasarnya ter- tar kaki menara saluran transmisi. Pe-
diri atas tanah rawa, tanah liat, tanah la- rubahan iklim setiap tahunnya sehing-
dang, tanah pasir, tanah kerikil, dan ta- ga mempengaruhi resistansi tanah.
nah berbatu. Keadaan tersebut diatas Penelitian yang pernah dilakukan
menentukan terhadap nilai resistansi oleh para pakar kelistrikan dalam bidang
pentanahan dan berpengaruh terhadap pentanahan baik pada sistem grounding
hantaran listriknya. pada instalasi maupun jaringan transmisi
Sistem tenaga listrik pada dasar- dan distribusi antara lain cara penamba-
nya dibagi menjadi beberapa bagian, han pemmberian air maupun dengan ca-
yaitu : pusat pembangkit tenaga listrik, ra mengubah komposisi tanah dengan
saluran transmisi, distribusi dan konsu- zat-zat tertentu sebagaimana dituangkan
men. penyaluran energi listrik ke konsu- berikut ini :
men selain memerlukan peralatan-pera- 1. Dengan menambahkan air, untuk
latan pendukung untuk penyaluran, juga membasahi tanah atau dengan meng-
dibutuhkan sistem pengamanan sistem ubah komposisi kimia dengan mem-
yang baik. Suatu pengaman diperlukan berikan garam disekitar elektrode su-
apabila terjadi gangguan-gangguan, se- paya mendapatkan hambatan jenis ta-
perti hubungsingkat, gangguan dari sam- nah yang rendah. Cara ini hanya
baran petir ataupun gangguan tanah da- mampu bertahan sementara saja. Un-

109
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

tuk mendapatkan hambatan jenis ta- 5. Pentanahan tiang menara terdiri dari
nah yang rata-rata untuk keperluan kawat tembaga atau kawat baja yang
pentanahan pada kaki menara, maka diklem pada pipa pentanahan yang
diperlukan pengukuran dalam jangka ditanam didekat pondasi tiang mena-
waktu tertentu, misalnya selama seta- ra, atau dengan menanam plat alumu-
hun. Biasanya hambatan tanah juga nium atau tembaga disekitar pondasi
tergantung dari tingginya permukaan tiang yang berfungsi untuk mengalir-
tanah dari permukaan air yang kons- kan arus dari kawat tanah akibat sam-
tan. (Hutauruk, 1991). baran petir (Hutauruk, 1991).
2. Dengan cara mengasumsikan bahwa Perhitungan nilai hambatan ta-
lapisan tanah tediri atas lapisan-lapi- nah dapat digunakan Persamaan (1) un-
san yang mempunyai nilai tahanan je- tuk hambatan tanah dari berbagai sistem
nis berbeda, maka dalam memilih dan elektrode, Semua pernyataan dalam per-
memasang sistem pentanahan perlu samaan-persamaan diperoleh hubungan
diketahui kondisi kondisi pada lapisan R = ρ L/A dan didasarkan pada asumsi
tanah yang dalam. Mengingat keter- bahwa hambatan tanah seragam pada
batasan dari alat-alat pengukuran seluruh volume tanah, kendati hal ini ti-
hambatan tanah untuk menyelidiki dak mungkin atau sangat jarang ada.
kondisi spesifik tanah tersebut, maka Persamaan yang biasa digunakan untuk
dikembangkan suatu metode atau po- pasak tunggal dikembangkan oleh Profe-
la pemikiran yang menggambarkan ni- sor H.B. Dwight dari Institut Teknologi
lai hambatan jenis tanah pada keda- Massachusetts yaitu:
laman tertentu (Pabla, A.S, 1994).
ρ ⎛ 4L ⎞
3. Untuk melindungi kawat fase terhadap R= ⎜ ln − 1⎟ (1)
sambaran langsung petir, digunakan 1 2π L ⎝ a ⎠
atau 2 kawat tanah yang terletak dia- Keterangan:
tas kawat fase dengan sudut perlin- ρ = Hambatan rata-rata tanah(ohm-cm)
dungan kurang dari 18o. Dengan de-
L = Panjang pasak tanah (cm)
mikian terjadinya loncatan balik (back
a = Jari-jari penampang pasak (cm)
flashover) karena sambaran petir se-
R = Hambatan pasak ke tanah (Ω)
cara langsung pada puncak menara a-
tau kawat tanah tetap masih ada, dan
Rumus Dwight menunjukkan,
untuk menguranginya hambatan kaki
bahwa hambatan tanah merupakan fak-
menara harus dibuat tidak <10 Ω.
tor kunci yang menentukan hambatan e-
Hambatan kaki menara 10 ohm dapat
lektroda dan pada kedalaman beberapa
diperoleh dengan menggunakan 1 a-
pasak harus ditanam agar diperoleh
tau lebih batang pengetanahan (gro-
hambatan yang rendah. Hambatan ta-
unding rod) atau menggunakan sistem
nah sangat bervariasi di berbagai tem-
Counterpoise tergantung pada ham-
pat, dan akan berubah menurut iklim,
batan jenis tanah dimana menara
hambatan tanah tersebut ditentukan oleh
transmisi itu berada. (Hutauruk, 1991).
kandungan elektrolit didalamnya, seperti
4. Apabila struktur dari tanah dianggap
air, mineral-mineral garam-garaman. Ta-
homogen maka hambatan elektrode
nah kering dan berbatu mempunyai ta-
untuk 1 batang rod akan semakin ke-
hanan yang tinggi, tetapi tanah basah
cil bila elektrode tersebut ditanam se-
dapat juga mempunyai hambatan tinggi,
makin jauh dari permukaan tanah. Un-
apabila tidak mengandung garam-gara-
tuk 2 batang elektrode, bila jarak an-
man yang dapat larut.
tara keduanya menjadi lebih besar da-
Karena kandungan air dan suhu
ri panjang elektrode, maka nilai tahan-
lebih stabil pada kedalaman yang lebih
an pentanahan akan menjadi semakin
besar, maka agar dapat bekerja efektif
kecil. Bilamana jumlah elektroda se-
sepanjang waktu, sistem pentanahan da-
makin banyak maka hambatannya se-
pat dikonstruksi dengan pasak tanah
makin kecil, baik pada tanah yang ho-
yang ditancapkan cukup dalam di bawah
mogen maupun tak homogen (Tadjud-
permukaan tanah. Hasil terbaik akan di-
din, 1998).
peroleh apabila kedalaman pasak men-

110
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

capai tingkat kandungan air yang tetap. penambahan panjang batang pentanah-
Ham-batan tanah dapat dikurangi 15% an hanya akan mengurangi hambatan
sampai 90% (tergantung kepada jenis kaki menara sedikit. Dalam hal ini ba-
dan tekstur dari tanah) atau dengan tang pentanahan dihubungkan paralel
perlakuan kimiawi terhadap tanah. Bahan satu sama lainnya. persamaan diatas te-
yang digunakan adalah: sodium chlori- tap dapat digunakan untuk menghitung
de, magnesium sulfate, copper sulfate, tahanan kaki menara, bila variabel “d”
dan calcium chloride. Bahan kimia terse- diubah menjadi “A” dan jari-jari batang
but ditempatkan melingkar di sekeliling pentanahan dianggap sama. Nilai A a-
elektrode, sedemikian hingga tidak me- dalah kelipatan batang pentanahan yang
nyentuh elektrode itu. Hasilnya tidak se- tergantung atas penempatan masing-
gera tampak dan tidak permanen sehing- masing batang pentanahan sebagai be-
ga perlu diulang secara berkala. rikut :
Di sekeliling elektrode, resistansi Penempatan 2 Batang diletakkan di
tanah tersusun atas jumlah resistansi se- mana saja. A = ar (3)
ri atas piringan-piringan tanah virtual,
bertumpuk-tumpuk makin keluar dengan 3 Batang diletakkan membentuk segi tiga
jari-jari makin membesar, yang berarti re- A = 3 a 2r (4)
sistansinya semakin mengecil, karena re-
4 Batang diletakkan membentuk segi
sistansi berbanding terbalik terhadap lu-
as penampang. empat A = 4 2 1 a 3r (5)
Tanah beberapa inci di luar elek- 2
trode adalah yang paling penting, untuk r = Jari-jari dari masing-masing batang
usaha memperkecil resistans pentana- pentanahan (harus sama).
han. Bila resistivitas tanahnya tinggi, ba- a = Jarak antara batang pengetanahan.
gian inilah yang dapat diberi perlakuan Metode Pentanahan Kaki Mena-
kimiawi (chemical treatment). Menam- ra salah satu cara untuk mencegah terja-
bahkan elektrode lain didekat elektrode dinya hubungsingkat karena back flash-
pertama, tidak banyak membantu mem- over akibat sambaran petir pada saluran
perkecil nilai resistansi. transmisi dengan jalan menurunkan
Elektrode pentanahan kaki me- hambatan kaki menara. Maka perlu di-
nara, yaitu suatu penghantar yang dita- tentukan batas maksimal adalah 160-220
nam dalam tanah. Fungsi dari elektrode kA, namun untuk merencanakan bi-
pentanahan adalah untuk menyalurkan asanya digunakan besaran antara 60-
arus listrik dari penghantar pentanahan 100 kA, ketentuan hambatan kaki mena-
ke dalam tanah. Pada kaki menara Salu- ra yang diijinkan adalah ≤ 10 Ω untuk
ran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), bia- individual. Jika tahanan kaki menara ma-
sanya elektrode pentanahan yang digu- sih terlalu tinggi atau melebihi batas nilai
nakan adalah jenis batang. Bila menggu- ketentuan, maka perlu adanya tambahan
nakan batang pentanahan, hambatan ka- pentanahan untuk menurunkan hambat-
ki menara dihitung terlebih dahulu meng- an.
gunakan persamaan (2) :

R = ( ρ / 2 π L ) ln ( 2 L / d ) (2)
dengan :
R = Hambatan kaki menara (Ω )
ρ = Hambatan jenis tanah (Ω-m )
L = Panjang batang pentanahan (m)
d = Diameter batang pentanahan( m )

Menurut persamaan (2), hambat-


an kaki menara akan berkurang dengan Gambar 1 Pentanahan Menara Dengan
menambahkan panjang pada batang pe- Driven Ground
ngetanahan. Tetapi hubungan ini tidak
langsung dan akan mencapai satu titik, Beberapa metode pentanahan yaitu :

111
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

Metode Driven Ground, dengan cara me-


nanamkan batang elektroda tegak lurus
kedalam tanah atau beberapa buah ba- dasar menara
tang yang merupakan kelompok elektro-
da biasanya berdiamater antatara ¾ inci
sampai dengan 2 inci dan panjangnya
antara 3 meter sampai 15 meter, ditanam
arah saluran
tegak lurus ke dalam tanah disekeliling Gambar 3 Counterpoise radial
dasar menara. (Tadjuddin, 2000)
Diperlihatkan distribusi tegangan
yang terjadi untuk satu batang elektroda arah saluran
dan 2 batang elektroda yang ditanam te-
gak lurus ke dalam tanah, di mana arus dasar menara
kesalahan mengalir dari elektroda terse-
but ke tanah sekitarnya dengan jarak e-
lektroda sejauh (X). arah saluran
Gambar 4 Counterpoise parallel
(Tadjuddin, 2000)

Daerah yang mempunyai lapisan


tanah yang keras dan berbatu atau dae-
rah yang hambatan jenis tanahnya ting-
gi. Model diatas batang pentanahan
praktis tidak digunakan. Jika digunakan
sistem counterpoise maka hambatan ka-
Gambar 2 Distribusi Tegangan yang ki menara dapat dihitung dengan cara
Terjadi untuk Satu Batang Elektrode. menggunakan persamaan (6).
(Pijpaert, 1999.) ⎡ r⎤
R = r.ρ .Cotg ⎢ L. ⎥ (6)
Metode Counterpoise pentanah- ⎣ ρ⎦
an adalah salah satu cara pentanahan dengan:
menara dengan jalan merentangkan ka- L = Panjang kawat, meter (m)
wat elektroda didalam tanah yang di ta- ρ = hambatan jenis tanah, ( Ω -m)
nam sedalam 30 cm sampai 90 cm di ba-
wah permukaan tanah. Sistem pentanah- r = hambatan kawat, dalam ( Ω /m)
an counterpoise ini digunakan apabila Cotg = Cotangen = tg-1
hambatan kaki menara masih terlalu ting-
gi dan tidak dapat dikurangi dengan Ketika surja petir mencapai co-
menggunakan cara driven ground, oleh unterpoise, hambatan efektif counterpoi-
karena hambatan jenis tanah terlalu ting- se tersebut mulanya tinggi. Hambatan
gi pada tempat di mana transmisi itu ber- mula adalah impedansi surja dari coun-
ada. Biasanya dilakukan untuk daerah- terpoise. Pada saat surja merambat se-
daerah pegunungan yang mempunyai panjang kawat, maka hambatan akan
hambatan jenis tanah tinggi. menurun.
1. Sistem Counterpoise radial atau dise- Tujuan counterpoise ini adalah
but juga “Crow Foot” yaitu terdiri atas un-tuk mencapai tetap sebelum tegangan
kawat-kawat yang direntangkan me- pada puncak menara mencapai tingkat
manjang radial dari sudut kaki menara loncatan api dari isolator. Panjang mini-
dan membuat sudut dengan arah sa- mum counterpoise dapat dihitung de-
luran kawat counterpoise. Counter- ngan memakai rumus sebagai berikut:
poise paralel yaitu terdiri atas kawat-
kawat yang direntangkan dari sudut ρ ⎡ R ⎤
kaki menara sejajar dengan arah sa- R= xCotg −1 ⎢ ⎥ (7)
luran. r ⎣⎢ r.ρ ⎥⎦

112
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

Bila counterpoise terlalu panjang, 2 atau Tanah berbatu 3000


lebih kawat dapat digunakan dalam co- Ket: nilai resistansi rujukan jenis dalam tabel diatas
adalah nilai tipikal. (Arismunandar, 1973)
unterpoise, sampai hambatan 10 Ω yang
diinginkan bisa diperoleh.
Pengaruh ukuran elektrode yang
Kandungan uap lembab dalam
sangat kecil dalam resistansi akan dapat
tanah merupakan unsur variasi, bebera-
diakibatkan oleh penggunaan elektroda
pa persen uap lembab akan membuat
dengan diameter besar. Pada dasarnya
per-bedaan yang sangat menonjol dalam
tanah yang mengelilingi elektrode dan
efektivitas hubungan elektrik dengan ta-
bukan diameter yang menentukan resis-
nah. Hal ini benar khususnya untuk kan-
tansi. Hasil pengujian menunjukkan bah-
dungan-kandungan dengan uap lembab
wa perbedaan dalam resistans adalah
≤ 20%. Nilai >20% resistivitas tanahnya
sangat kecil antara elektrode yang dige-
tidak terlalu banyak terpengaruh, tetapi
rakkan dengan berbagai diameter yang
nilai <20% resistivitas meningkat drastis
digunakan, dan semua diameter secara
dengan penurunan pada kandungan uap
praktis merupakan faktor yang dapat di-
lembab. Kaitannya dengan kandungan u-
tiadakan selama resistans elektrode ber-
ap lembab, tes lapangan menunjukkan
kaitan. Seperti diperlihatkan pada Gam-
bahwa, dengan lapisan permukaan tanah
bar 5 terlihat membandingkan elektroda-
sepuluh kali atau lebih dapat ditanam pa-
elektrode berdiameter 0,5 inchi dengan
da dasar batas. Elektrode yang digerak-
elektrode berdiameter 1 inci dan terlihat
kan pada dasar batu biasanya memberi-
bahwa elektrode berdiameter 1 inci, akan
kan ground yang baik. Diperkuat oleh
mempunyai 2 kali diameter dan 4 kali bi-
fakta bahwa dasar-dasar batu sering ti-
dang volume tanah yang menurunkan re-
dak dapat tembus air dan menyimpan
sistansi hanya sekitar 10 %.
uap lembab yang memberikan kandung-
an uap lembab yang tinggi. 100

Pengaruh Jenis Tanah, nilai


A
resis-tansi pentanahan untuk berbagai je-
R e s is ta n s i ( o h m )

80
nis tanah adalah berbeda. Hal ini dise- B

babkan karena struktur tanah yang berla- C


inan antara jenis tanah yang satu dengan
jenis tanah lainnya. Tanah lempung 60
mempunyai nilai resistansi pentanahan
yang rendah, disebabkan komposisinya 40
yang mempunyai bentuk partikel halus, 0,50 0,75 1,00 1,25 0,150 2,00
sehingga lebih mudah menyerap air atau
Diameter Elektroda ( Inchi )
mineral-mineral lain dan kemudian me-
nyimpannya. Sifat inilah menyebabkan
tanah lempung mempunyai nilai hamba- Gambar 5 Pengaruh Diameter Elektrode
tan jenis rendah dibandingkan dengan Terhadap Resistansi rujukan
tanah lainnya, seperti tanah pasir dan ta- Pentanahan (Arismunandar, 1973)
nah berbatu. Lain dengan tanah berpa-
sir, tanah berpasir mempunyai bentuk 1. Penelitian ini, untuk memahami sistem
partikel yang besar dan sulit untuk me- pentanahan kaki menara saluran trans-
nyimpan atau menyerap air, sehingga ta- misi tegangan tinggi 150 kV dengan
nah jenis ini mempunyai hambatan jenis menggunakan batang-batang elektrode
yang tinggi. (Grounding Rod), dengan harapan nilai
pentanahan <5 Ω.
Tabel1: Resistansi beberapa jenis tanah 2. Untuk mengetahui tentang metode apa
yang tepat untuk menurunkan nilai
Resistans jenis pentanahan pada jenis tanah tertentu
Jenis tanah (Ω-m) yang mempunyai nilai pentanahan
Tanah rawa 30 yang masih cukup besar.
Tanah liat dan ladang 100 3. Secara teoritis, penelitian ini diharap-
Pasir basah 200
kan dapat menambah sumber bacaan
Kerikil basah 500
Pasir dan kerikil kering 1000 tentang sistem pentanahan, utamanya

113
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

yang bersifat teknis dilapangan dan nologi Terapan (PUSDATT) Jurusan


menjadi bahan acuan bagi penelitian Pentanah Fakultas Pertanian Universitas
selanjutnya dalam rangka pengemba- Gadjah Mada(UGM) Jogjakarta (Anam,
ngan penelitian sistem pentanahan di 2005).
masa yang akan datang. Mekanisme dari perolehan data,
4. Secara praktis hasil penelitian ini diha- yaitu pengukuran nilai pentanahan pada
rapkan dapat bermanfaat bagi di bi- kaki menara transmisi pada Gardu Induk
dang ketenagalistrikan baik industri (G.I.) Bantul-Semanu dijadikan sebagai
maupun perusahaan dasar acuan. Pada intinya peneliti ingin
5. Perlunya sistem pentanahan yang baik mengetahui jenis-jenis tanah sepanjang
untuk menjaga keselamatan atau me- lintasan yang dilalui menara transmisi an-
lindungi peralatan dan manusia dari tar G.I. Bantul-Semanu. Berdasarkan pe-
gangguan arus hubung-singkat, khu- ta tanah yang dimiliki oleh jurusan tanah
susnya arus hubungsingkat ke tanah. UGM, yaitu informasi peta jenis-jenis ta-
Langkah-langkah pengambilan nah yang ada di Jogjakarta, dapat dike-
sample data di lapangan tertuang pada tahui nama jenis tanah pada tiap-tiap me-
tabel 2, 3, 4, 5, dan 6. Penelitian yang nara transmisi antara GI Bantul-Semanu.
dilakukan diharapkan dapat menginfor- Berdasar peta lintasan menara transmisi
masikan bahwa jenis tanah juga mem- yang dimiliki oleh PT PLN, maka dapat
pengaruhi nilai pentanahan kaki menara diketahui nama tanah, berdasarkan inter-
transmisi dengan melihat berdasarkan pretasi sifat tanah dari peta tanah. Se-
data yang diperoleh. Data penelitian di- hingga setelah data-data dikumpulkan
peroleh dari dua instansi yang terkait, kemudian ditabelkan, dasar perhitungan
yaitu: PT PLN (persero) Unit Pelayanan perbaikkan penuru- nan kaki menara
Transmisi Yogyakarta dan Pusat Data yang sesuai ≤ 5 Ω.
Sumber daya Alam & Pengkajian Tek-

Tabel 2 Sifat dan Nilai Pentanahan Jenis Tanah Grumusol

Titik ambil Sifat-sifat tanah Pengukuran dan Perbaikkan


Sampel tanah Hambatan Kaki Menara (Ω)
No Pada Kaki Pengukuran Perbaikkan
Menara Nomor Tekstur pH
A C A C
1 61 Lempung 6.2 9,8 10,6 3,89 4,22
2 62 Lempung 6.3 8,8 17,5 3,50 6,96
3 66 Lempung 6.4 7,5 6 2,98 2,39
4 67 Lempung 6.5 7,8 12 3,1 4,77
5 68 Lempung 6.6 7,6 9 3,0 3,58
6 87 Lempung 6.7 8 7 3,2 2,78
7 90 Lempung 6.8 7 5 2,78 1,99
8 94 Lempung 6.9 8 17 3,50 6,76
9 112 Lempung 7.0 9,8 19 3,98 7,54
10 113 Lempung 7.1 6 4,5 2,39 1,9

Tabel 3 Sifat dan Nilai Pentanahan Jenis Tanah Regosol

Titik ambil Sifat-sifat tanah Pengukuran dan Perbaikkan


Sampel tanah Hambatan Kaki Menara (Ω)
No Pada Kaki Pengukuran Perbaikkan
Menara Nomor Tekstur pH
A C A C
1 2 Pasiran 6.1 21 21 8,35 8,35
2 3 Pasiran 6.2 20 20 7,95 7,95
3 6 Pasiran 6.5 20 20 7,95 7,95
4 7 Pasiran 5.8 20 20 7,95 7,95
5 12 Pasiran 6.7 21,5 21,5 8,55 8,55
6 14 Pasiran 6.2 25 25 9,94 9,94
7 15 Pasiran 6.3 25 25 9,94 9,94
8 16 Pasiran 6.4 24 24 9,54 9,54
9 19 Pasiran 6.5 30 30 11,93 11,93
10 20 Pasiran 6.8 30 30 11,93 11,93

114
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

Tabel 4 Sifat dan Nilai Pentanahan Jenis tanah Litosol

Titik ambil Pengukuran dan Perbaikkan


Sifat-sifat tanah
Sampel tanah Hambatan Kaki Menara (Ω)
No Pada Kaki Pengukuran Perbaikkan
Menara Nomor Tekstur pH
A C A C
1 21 Geluh lempung 5.8 30 30 11,93 11,93
2 24 Geluh lempung 5.9 25 25 9,94 9,94
3 26 Geluh lempung 6.1 20,5 17,5 8,15 6,96
4 27 Geluh lempung 6.2 15 20 9,96 7,95
5 28 Geluh lempung 6.3 20,5 20,5 8,15 8,15
6 29 Geluh lempung 6.4 18 18 5,78 5,78
7 30 Geluh lempung 6.5 20 20 7,95 7,95
8 31 Geluh lempung 6.7 40 40 15,9 15,9
9 32 Geluh lempung 6.6 25 25 9,94 9,94
10 33 Geluh lempung 6.7 25 29 9,94 11,53

Tabel 5 Sifat dan Nilai Pentanahan Jenis Tanah Latosol Coklat

Titik ambil Sifat-sifat tanah Pengukuran dan Perbaikkan


Sampel tanah Hambatan Kaki Menara (Ω)
No Pada Kaki Pengukuran Perbaikkan
Menara Nomor Tekstur pH
A C A C
1 35 Geluh lempung 5.8 25 18 9,94 5,78
2 40 Geluh lempung 5.9 25 25 9,94 9,94
3 57 Geluh lempung 6.0 25 25 9,94 9,94
4 58 Geluh lempung 6.1 26 26 10,34 10,34
5 71 Geluh lempung 6.2 21 21 8,34 8,34
6 73 Geluh lempung 6.3 21 21 8,34 8,34
7 75 Geluh lempung 6.4 22 22 8,75 8,75
8 77 Geluh lempung 6.5 21 25 8,35 9,94
9 82 Geluh lempung 6.6 20 24 7,95 9,54
10 87 Geluh lempung 6.7 23 22 9,15 8,75

Tabel 6 Sifat dan Nilai Pentanahan Jenis Tanah Mediteran Merah

Titik ambil Pengukuran dan Perbaikkan


Sampel tanah Sifat-sifat tanah Hambatan Kaki Menara (Ω)
No Pada Kaki Pengukuran Perbaikkan
Menara Nomor Tekstur pH
A C A C
1 39 Geluh lempung 6.3 21 21 8,35 8,35
2 83 Geluh lempung 6.2 25 18 9,94 5,78
3 88 Geluh lempung 6.2 30 25 11,93 9,94
4 89 Geluh lempung 6.3 22 24 8,75 9,54
5 98 Geluh lempung 6.4 30 30 11,93 11,93
6 101 Geluh lempung 6.5 23 23 9,15 9,15
7 104 Geluh lempung 6.6 25 25 9,94 9,94
8 107 Geluh lempung 6.9 23 25 9,15 9,94
9 109 Geluh lempung 6.8 25 28 9,94 11,13
10 110 Geluh lempung 6.5 25 25 9,94 9,94

KESIMPULAN memperkecil hambatan jenis tanah, ber-


Analisis dan pembahasan ber- arti akan mengurangi tegangan samba-
dasar data-data hasil pengukuran dan ran saat terjadi sambaran petir pada ka-
perhitungan diperoleh beberapa kesim- wat tanah hantaran udara yang terpa-
pulan, yang dapat digunakan sebagai sang di atas kawat fase sepanjang salu-
dasar-dasar untuk memperbaiki ham- ran pada menara transmisi, dengan rin-
batan kaki menara pada saluran trans- cian hasil kuantitatif sebagai berikut:
misi jaringan tegangan tinggi 150 kV an- Nilai resistansi pentanahan dari
tara jalur Gardu Induk (GI) Bantul-Se- hasil pengukuran Tabel 2 menunjukkan,
manu Jogjakarta, yaitu: dengan pembe- jenis tanah gromusol mempunyai nilai
rian pentanahan pada kaki menara telah hambatan pentanahan yang rata-rata

115
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1410-5829
Vol. 12. No. 1 Agustus 2007

rendah < 10 Ω, karena tektur lempung wa dengan nilai pengukuran hambatan


mempunyai kemampuan menyerap dan pentanahan kaki A 21 Ω dan melalui
menahan air yang tinggi dan me-miliki perhitungan di dapat nilai 8,35 Ω, se-
bentuk partikel yang sangat kecil atau dangkan pada nilai tahanan kaki menara
juga disebut bersifat koloid. C titik sampel 98 tabel 6 menunjukkan
Hasil pengukuran dan perhitunan 30Ω, melalui perhitungan didapat nilai
pada Tabel 3, 4, 5, dan 6 berupa tanah hambatan paralel 11,93 Ω. Hal Ini me-
regusol, litusol dan mediteran merah nunjukkan bahwa pentanahan pada kaki
mempunyai nilai hambatan pentana-han menara saluran transmisi tegangan tinggi
>20 Ω, mengingat tektur tanah pasiran 150 KV dengan penambahan 4 batang
dan geluh-geluh lempung. Se-bagaimana elektroda yang dipasang secara paralel
ditunjukkan pada Table 1, hambatan jnis dapat menurunkan nilai hambatan tanah
tanah liat dan ladang, tanah kering, pasir kaki menara secara signifikan.
basah, kerikil ba-sah, dan tanah berbatu
sangat pe-ngaruhi dalam pentanahan UCAPAN TERIMA KASIH
kaki menara. Untuk mendapatkan ham- Penelitian ini terselenggara atas
batan jenis tanah yang kecil bisa dila- bantuan dari Lembaga Penelitian Institut
kukan dengan cara memberikan garam Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
atau air pada tanah di sekitar elektrode. pada tahun anggaran 2006- 2007.
Bilamana jumlah susunan ba-
tang-batang elektrode yang ditanam se- DAFTAR PUSTAKA
cara paralel dan tegaklurus ke dalam ta- Arismunandar, A, 1973, Teknik Tenaga
nah dalam jumlah yang lebih banyak, Listrik, Jilid II, Pradya Paramita,
maka hambatan pentanahan akan sema- Jakarta.
kin kecil dan distribusi tegangan gang- Anam S, 2005, Pengaruh jenis tanah ter-
guan pada permukaan tanah akan lebih hadap nilai pentanahan menara
merata dengan jarak dan jari-jari antar transmisi SUTT 150 kV Bantul-
batang elektrode pentanahan sama. Semanu. Pusat Data Sumberda-
Faktor yang dapat mempenga- ya Alam dan Pengkajian Tekno-
ruhi konduktansi tanah atau resistansi ta- logi Terapan (PUSDATT), Juru-
nah terhadap pentanahan yang meru- san tanah Fak. Pertanian, UGM,
pakan prinsip-prinsip dasar dalam sis- Jogjakarta.
tem pentanahan, yaitu: pengaruh uap Hutauruk, T.S. 1991. Pengetanahan Ne-
lembab dalam tanah, pengaruh ukuran tral Sistem Tenaga dan Pengeta-
elektrode, pengaruh kedalaman elek- nahan Peralatan. Erlangga. Ja-
trode, dan pengaruh hambatan tanah karta.
terhadap hambatan elektrode. Pabla, A.S. 1994. Sistem Distribusi Da-
Penelitian tersebut diharapkan ya Listrik. Erlangga. Jakarta.
akan memberikan informasi nilai hamba- Pijpaert, K.1999. Peraturan Umum Un-
tan jenis tanah mendekati nilai ≤5 Ω de- tuk Elektrode Bumi dan Peng-
ngan cara memasang elektrode penta- hantar Bumi. Available at http
nahan dari jenis baja galvanis berlapis //www.elektroindonesia.com/elek
tembaga berdiameter 15 mm, panjang 5 tr
m berjumlah 4 batang dihubung secara Tadjuddin, 2000. Penerapan Sistem Grid
paralel pada jarak antar elektrode 2 m, Tak Simetri pada Pentanahan Gardu
dengan model Sistem pentanahan coun- Induk Bulukamba. Available athttp
terpoise. www.elektroindonesia.com/ elektro.
Hasil perbaikan yang ditunjukkan Diakses 26 Juni 2005.
pada Tabel 3, 4, 5, dan 6, diharapkan Tadjuddin,1998.Bentuk-bentuk elektro-
dapat memenuhi syarat standar kete- den pentanahan, Available at http
tapan sesuai dengan ketentuan oleh SP- //www.elektroindonesia.com/
LN yaitu mendekati nilai ≤5 Ω. Hasil per-
hitungan pada kaki menara sampel pe-
ngukuran pada tabel 3 nomor 2 dan se-
terusnya sampai 110, menunjukkan bah-

116

You might also like