Professional Documents
Culture Documents
Bengkulu-Enggano (Studi Kasus: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Provinsi Bengkulu)
Bengkulu-Enggano (Studi Kasus: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Provinsi Bengkulu)
DOI: 10.24002/jts.v17i1.5456
Available Online at: https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jts/issue/archive
Abstract: As the main mode of transportation between islands in Bengkulu, good services and
supporting facilities are needed, to create a safe and comfortable situation for service users. This
study aims to determine the services and facilities provided by PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Bengkulu Province Branch based on passenger satisfaction. The analysis was carried out using the
Importance and Performance Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI) methods,
which were then processed using the SPSS 21 application. From method Importance and
Performance Analysis (IPA)average passenger satisfaction value (X) was 45.25. and the expected
value (Y) is 54.73. This shows that expectations are greater than passenger satisfaction. This
means that the company's services must be further improved. Some of the priority factors for
improvement are the condition of the access road to the port, lighting, ship capacity/parking area
on board, accuracy of departure schedule, distance and availability of public transportation from
the port, as well as suitability of vehicle and goods transport rates. Meanwhile, with method
Customer Satisfaction Index (CSI), a value of 7.3% was obtained. This value is in the range of
values 0.66-0.80; which means that consumers feel satisfied overall with the services provided. It
is suggested that the company should further improve the service to maximize the level of
customer satisfaction with the company.
Keywords: Service level, ASDP, Importance and Performance Analysis (IPA), Customer
Satisfaction Index (CSI)
Abstrak: Sebagai moda transportasi utama antar pulau di Bengkulu, maka dibutuhkan pelayanan
dan fasilitas penunjang yang baik, untuk menciptakan keadaan aman dan nyaman bagi pengguna
jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan dan fasilitas yang diberikan PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) Cabang Provinsi Bengkulu berdasarkan kepuasan penumpang. Analisis
dilakukan dengan metode Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction
Index (CSI), yang kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS 21. Dari metode Importance and
Performance Analysis (IPA) didapatkan nilai kepuasan penumpang (X) rata-rata sebesar 45,25 dan
nilai harapan (Y) sebesar 54,73. Hal ini menunjukkan bahwa lebih besar harapan dari pada
kepuasan penumpang. Artinya, pelayanan perusahaan harus lebih ditingkatkan lagi . Beberapa
faktor yang prioritas untuk diperbaiki yaitu kondisi jalan akses ke pelabuhan, lampu penerangan,
daya tampung kapal/luas parkir di dalam kapal, ketepatan jadwal keberangkatan, jarak dan
ketersediaan angkutan umum dari pelabuhan, serta kesesuaian tarif angkut kendaraan dan barang.
Sedangkan dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI), didapatkan nilai sebesar 7,3%.
Nilai ini berada pada rentang nilai 0,66-0,80; yang berarti bahwa konsumen merasa puas secara
keseluruhan terhadap pelayanan yang diberikan. Disarankan bahwa perusahaan harus lebih
meningkatkan lagi pelayanan untuk memaksimalkan tingkat kepuasan kosumen terhadap
perusahaan.
Kata kunci: Tingkat pelayanan, ASDP, Importance and Performance Analysis (IPA), Customer
Satisfaction Index (CSI)
51
Pujianti, Sefrus, dan Antoro / Analisis Tingkat Pelayanan … / JTS, VoL. 17, No. 1, Oktober 2022, hlm 51-57
lansung dengan Negara India (Zamdial. D. dkk sifat yang dipercayayang dimiliki para staf
2020). Kapal ferry adalah salah satu moda atau karyawan;
trasportasi utama yang sangat membantu c) Tangible (berwujud), yaitu kemampuan
meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau suatu perusahaan dalam mewujudkan
Enggano (Mudana, 2014). Seiring dengan eksistensinya kepada eksternal;
perkembangan trasportasi dan kebutuhan yang d) Empaty (empati), yaitu meliputi
meningkat sesuai dengan tingakat pertumbuhan kemudahan dalam melakukan
penduduk maka tuntutan kebutuhan trasportasi hubungan,komunikasih yang baik,dan
sangatlah di harapkan di wilayah ini, terlebih perhatian dengan tulus kepada kebutuhan
bila dikaitkan dengan posisinya sebagai pulau pelanggan;
terluar (Mujianto, n.d.2019; Kurniawan, 2016; e) Responsivenes (ketanggapan), yaitu
Sari, 2018; Lorita, 2016). Saat ini jadwal keinginan para staf untu membantu para
penyeberangan kapal relatif masih rendah yaitu pelanggan dan memberikan pelayanan
2-4 kali dalam seminggu itupu jika cuaca di laut dengan tanggap.
bagus dan memungkinkan kapal untuk
Menurut Handoko (2005), mengatakan
berangkat. Kondisi ini menyebabkan
bahwa fasilitas adalah sarana dan prasarana
aksesibilitas dari dan menuju Pulau Enggano
penunjang yang disediakan jasa yang bertujuan
terhambat. Maka dari itu, sangat perlu
memberi pelayanan kepada pengguna jasa”.
dilakukan penelitian terkait dengan kepuasan
Dengan kata lain bahwa fasilitas yang
pengguna jasa terhadap pelayanan yang
disediakan dapat berupa alat–alat atau jasa yang
diberikan perusahaan dengan tujuan untuk
dapat menunjang di dalam memberikan
meningkatkan kinerja pelayanan perusahaan
pelayanan yang memuaskan bagi penumpang.
tersebut. Dengan harapan perusahaan tersebut
bisa memperbaiki dan meningkatkan pelayanan Menurut (Supranto, 2006), kepuasan
serta fasilitas yang menurut pengguna jasa adalah tingkat perasaaan suatu individu berupa
kurang baik. nilai setelah membandingkan kinerja yang
dirasakan dengan yang di harapkan dalam
TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan suatu jasa.dengan kata lain
Menurut Triatmodjo (1992) dikutip dari tingkat kepuasaan merupakan pembeda antara
Nurhadini (2019) pelabuhan (port) merupakan kinerja yang di rasakan dengan harapaan.
suatu daerah perairan yang terlindung dari
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan
gelombang dan digunakan sebagai tempat
No. 37 Tahun 2015 adalah, sebagai tolak ukur
berlabuhnya kapal yang berfungsi untuk
yang dipergunakan sebagai pedoman
menaikkan atau menurunkan penumpang,
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
barang dan lain sebagainya, yang dilengkapi
kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji
dengan dermaga tempat menambatkan kapal,
penyelenggara kepada masyarakat dalam
kran-kran untuk bongkar muat barang serta
rangka pelayanan yang berkualitas, cepat,
tempat penyimpanan barang dalam waktu yang
mudah, terjangkau dan terukur. Standar
lebih lama.
pelayanan penumpang angkutan laut menurut
Menurut Kotler (2008), pelayanan adalah Peraturan Menteri Perhubungan No. 37 Tahun
suatu tindakan atau kegiatan yang di tawarkan 2015 sebagai berikut:
pemilik jasa kepada pengguna jasa yang berupa
a. Pelayanan keselamatan
pelayanan kepada pengguna jasa yang pada
b. Pelayanan keamanan dan ketertiban
dasarnya tidak mempunyai kepemilikan.
c. Pelayanan kehandalan/keteraturan
Pelayanan juga merupakan proses kegiatan
d. Pelayanan kenyamanan
pemilik jasa untuk memenuhi kebutuhan. Ada
e. Pelayanan kemudahan
beberapa faktor yang dapat mepengaruhi
f. Pelayanan kesetaraan
kualitas pelayanan Kotler & Keller (1997):
METODE PENELITIAN
a) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan
karyawan dalam memberikan pelayanan Metode yang digunakan pada penelitian ini
dengan segera dan memuaskan serta sesuai yaitu metode kualitatif, yang pada dasarnya
dengan yang di janjikan; bersifat survey dengan cara menggumpulkan
b) Assurace (jaminan), yaitu kesopanan dan data atau informasi dari objek yang akan di
52
Pujianti, Sefrus, dan Antoro / Analisis Tingkat Pelayanan … / JTS, VoL. 17, No. 1, Oktober 2022, hlm 51-57
53
Pujianti, Sefrus, dan Antoro / Analisis Tingkat Pelayanan … / JTS, VoL. 17, No. 1, Oktober 2022, hlm 51-57
I II
III IV
Kuadran I (Prioritas Utama), yaitu pada kapal), D12 (Kebersihan wc/toilet ruang tunggu
atribut nomor D5 (Kondisi jalan akses ke pelabuhan), A3 (Ketepatan jadwal kedatangan
pelabuhan), D6 (Lampu penerangan dimalam kapal), B4 (Jarak dan ketersediaan angkutan
hari), E11 (Daya tampung kapal/luas parkir umum dari pelabuhan serta kesesuaian tarif
kapal), A2 (Ketepatan jadwal keberangkatan angkutan) dan B2 (Keseuaian tarif angkutan
54
Pujianti, Sefrus, dan Antoro / Analisis Tingkat Pelayanan … / JTS, VoL. 17, No. 1, Oktober 2022, hlm 51-57
kendaraan dan barang kekapal). dari seluruh dari keseluruhan atribut ini merupakan atribut
atribut pertanyaan ini merupakan prioritas utama yang di anggap pengguna jasa kurang penting
yang harus diperbaiki, sehingga dapat tetapi kinerjanya sudah baik, sehingga pemilik
meningkatkan kepuasaan bagi pengguna jasa jasa atau perusahaan tidak perlu fokus pada
karena atribut ini sangat di harapkan penggun peningkatan kinerja.
jasa.
Metode Customer Satisfaction Index (CSI)
Kuadran II (Pertahankan Prestasi), yaitu
Hasil dari metode Customer Satisfaction Index
pada atribut nomor C1 (Keamanan dari tindakan
(CSI) dapat dilihat di Tabel 3. Langkah-langkah
kejahatan), E5 (Ruang k3 (klinik) di dalam
perhitungan adalah sebagai berikut :
kapal), E6 (Ketersediaan CCTV (kameran
pemantau), E10 (Kelengkapan alat-alat 1. Menentukan Mean Importance Score (MIS)
keselamatan di kapal), E3 (Kebersihan kapal), nilai ini berasal dari rata-rata harapan tiap
D9 (Kondisi fisik kursi ruang tunggu), E2 pengguna jasa.
(Kebersihan toilet diatas kapal), D3 (Daya ∑"
#$% 1 9:+
tampung kendaraan tempat parkir pelabuhan), MIS = 2
= "++ = 4,7
E4 (Tempat ibadah di dalam kapal), A1 (Papan
Dimana :
informasi jadwal/rute kapal), A5 (Pemberitahuan
n = Jumlah penumpang/responden
akan berangkatan memalui pengeras suara), C5
yi = Nilai kepentingan jumlah layanan ke-i
(Keamanan selama kapal berlayar), E1 (Kondisi
fisik kapal), B1 (Kesesuaiaan tarif angkutan 2. Menentukan Weight Factors (WF), nilai ini
penumpang kapal), E7 (Kondisi tangga di merupakan persentase nila MIS per atribut
kapal), E13 (Ketersediaan area merokok), E14 layanan terhadap total MIS seluruh atribut
(Ketersediaan area ibu menyusui dan E15 layanan.
(Ketersediaan fasilitas penyandang difable) dari 3;<
keseluruhan atribut ini merupakan atribut WF = ∑" x 100%
#$% 645
prestasi yang di anggap konsumen sudah 9.:
memuaskan dan memiliki kinerja yang sudah WF = x 100% = 2,45 %
"'".&
baik.
3. Membuat Weight Score (WS). Nilai ini
Kuadran III (Prioritas Rendah) yaitu pada merupakan perkalian dari WF dengan rata-
atribut nomor D4 (Kondisi aspal/lahan tempat rata Kepuasan X (Mean Statisfaction Score
parkir), A4 (Waktu tunggu penumpang pada saat = MSS)
keberangkatan atau pun kedatangan kapal) dan Wsi = Wfi × MSs
B3 (Kesesuaian tarif parkir) dari keseluruhan ini
merupakan atribut yang dianggap pengguna jasa Wsi = 2.45 % × 4.32 = 0,11
kurang penting dan begitu pula dengan kinerja 4. Menentukan Customer Satisfaction Index
yang kurang di perhatikan, karena atribut pada (CSI)
kuadran ini kurang berpengaruh pada tingkat ∑"
#$% >54
CSI = x 100 %
kepuasan pengguna jasa. 8
3,67
CSI = x 100 % = 73 %
Kuadran IV (Prioritas Berlebihan) yaitu (
pada atribut nomor D10 (Siklus udara ruang Dimana :
tunggu), D1 (Kebersihan tempat pembelian Hs = Hight Scale skala maksimum yang
tiket), C2 (Tindakan cepat petugas bila ada digunakan
masalah), D13 (Kebersihan dermaga), D11 Tabel 3. Metode Customer Satisfaction Index (CSI)
(Daya tampung/luas ruang tunggu), D8 (Jumlah
kursi ruang tunggu), E9 (Suhu udara dalam No Kode MSS MIS WF WSi
kapal), D7 (Kebersihan ruang tunggu), E8 (%)
(Kenyamanan tempat duduk di dalam kapal), D2 1 A1 4,32 4,7 2,45 0,11
(Kebersihan halaman/tepat parkir), D14 2 A2 2,33 4,83 2,52 0,06
(Kondisi dan kebersihan kantin pelabuhan), E12 3 A3 2,33 4,66 2.43 0,06
(Ketersediaan kantin di atas kapal), C3 4 A4 2,64 4,4 2,30 0,06
(Keamaan parkir di pelabuhan) dan C4 5 A5 4,9 5 2,61 0,13
(Perhatian petugas terhadap penumpang kapal) 6 B1 4 4,9 2,56 0,10
55
Pujianti, Sefrus, dan Antoro / Analisis Tingkat Pelayanan … / JTS, VoL. 17, No. 1, Oktober 2022, hlm 51-57
56
Pujianti, Sefrus, dan Antoro / Analisis Tingkat Pelayanan … / JTS, VoL. 17, No. 1, Oktober 2022, hlm 51-57
Nurhadini, A., Rafie, & Indrayadi, M. (2019). Dibangkitkan Gelombang Di Pelabuhan Pulau
Optimasi Pelayanan Bongkar Muat Peti Kemas Baai Bengkulu. Semirata FMIPA Universitas
Di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Jurnal Lampung, 91–97.
Elektrik Laut Sipil Tambang, 6(1), 1–11.
Supranto, J. (2006). Pengukuran tingkat kepuasan
Ruta, K. S. (2014). Analisis Tingkat Pelayanan
pelanggan untuk menaikkan pangsa pasar.
Stasiun Lempuyangan Terhadap Kepuasan
Jakarta: Rineka Cipta.
Pengguna Jasa Dengan Integrasi Metode
Importance Performance Analysis (IPA) dan Umar, H. (2013). Metode penelitian untuk skripsi dan
Model Kano. Tesis. Universitas Gadjah Mada, tesis. Jakarta: Rajawali, 42.
Yogyakarta. Fakultas Teknik UMSB ISSN
2599-2081. Welendo, L., & Juhasman, J. (2019). STUDI
Sari, I. P. (2018). HARMONI DALAM PELAYANAN PELABUHAN FERRY
LABUAN BUTON UTARA. STABILITA||
KEBHINEKAAN (Kearifan Lokal Masyarakat
Pulau Enggano Provinsi Bengkulu Dalam Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 7(3), 215–224.
Mengatasi Konflik). Jurnal Antropologi: Isu- Zamdial, D. B., Bakhtiar, D., Anggoro, A., Hartono,
Isu Sosial Budaya, 19(2), 139. D., & Muqsit, A. (2020). (2020). RENCANA
https://doi.org/10.25077/jaisb.v19.n2.p139- PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN
147.2017 KONSERVASI PERAIRAN PULAU
Supiyati, Suwarsono, & Setiawan, I. (2013). Pola ENGGANO PROVINSI BENGKULU. Jurnal
Transport Sedimen Akibat Arus yang Enggano, 5(1), 23–39.
57