Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596

Vol.7, No.1, Mei 2023

PEMANFAATAN TEH DAUN SALAM DALAM PEMBUATAN KOMBUCHA

[UTILIZATION OF BAY LEAF TEA IN KOMBUCHA PRODUCTION]

Yuniwaty Halim1*, Marianto Halim2


1,2
Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Indonesia
*Korespondensi penulis: yuniwaty.halim@uph.edu

ABSTRACT
Kombucha is a beverage made from tea and sugar, fermented with a symbiosis of
bacteria and yeast. Kombucha is known for its health effect, therefore many traditional plants
are used in the making of kombucha. Bay leaf or Syzygium polyanthum is one type of tropical
plant that is often found in Indonesia. Bay leaf functions as an antioxidant, antiviral,
antimicrobial, anti-inflammatory, and antitumor. In this research, bay leaves were processed
using different processing methods, namely fresh tea (unprocessed), black tea, and green tea
to reduce their astringency. The aims of this research were to determine the best processing
method for bay leaf to be used in kombucha making and to determine the best concentration
of bay leaf tea and fermentation time in making kombucha. The bay leaf tea concentration of
30%, 40%, and 50% and fermentation time of 7, 10, and 13 days were used. Results showed
that bay leaf was best processed using green tea method, with total phenolic content obtained
of 240.29 ± 9.48 mg GAE/L, total flavonoids of 41.61 ± 0.97 mg QE/L, total condensed
tannins of 371.03 ± 5.60 mg CE/L, and antioxidant activity with IC50 of 9605.58 ± 279.12
ppm. Furthermore, kombucha made with the addition of 50% bay leaf tea and fermentation
time of 10 days was chosen because it had the best organoleptic characteristics and
antioxidant activity with IC50 of 6920.10 ± 360.04 ppm, total phenolic content of 340.21 ±
0.45 mg GAE/L, and total flavonoid content of 122.21± 1.53 mg QE/L.

Keywords: bay leaf; fermented beverage; kombucha; SCOBY; tea

ABSTRAK
Kombucha merupakan produk minuman yang dibuat dari teh dan gula yang
difermentasi menggunakan simbiosis bakteri dan khamir. Kombucha diketahui memiliki
berbagai manfaat bagi kesehatan, sehingga banyak tanaman tradisional yang dimanfaatkan
dalam pembuatan kombucha. Daun salam atau Syzygium polyanthum merupakan salah satu
tanaman tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Daun salam diketahui berfungsi sebagai
antioksidan, antivirus, antimikroba, antiinflamasi, dan antitumor. Pada penelitian ini, dan
salam diproses dengan berbagai metode, yaitu teh segar (tanpa proses), teh hitam, dan teh
hijau, untuk mengurangi rasa sepat daun salam. Tujuan penelitian ini adalah menentukan
metode pengolahan daun salam terbaik untuk pembuatan kombucha, serta menentukan
konsentrasi teh dan lama fermentasi terbaik dalam pembuatan kombucha. Adapun konsentrasi
teh daun salam yang digunakan adalah 30, 40, dan 50%, dengan lama fermentasi 7, 10, dan 13
hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan daun salam terbaik adalah
dengan metode pengolahan teh hijau, yang menghasilkan total fenolik sebesar 240,29 ± 9,48
mg GAE/L, total flavonoid sebesar 41,61 ± 0,97 mg QE/L, total tanin terkondensasi sebesar
371,03 ± 5,60 mg CE/L, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 9605,58 ± 279,12
ppm. Selain itu, kombucha yang dibuat dengan penambahan teh daun salam sebesar 50% dan
lama fermentasi 10 hari merupakan formulasi terpilih karena memiliki karakteristik
organoleptik terbaik, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 6920,10 ± 360,04
ppm, total fenolik sebesar 340,21 ± 0,45 mg GAE/L, dan total flavonoid sebesar 122,21± 1,53
mg QE/L.

26
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

Kata kunci: daun salam; kombucha; minuman fermentasi; SCOBY; teh

PENDAHULUAN kardiovaskular, dan mencegah radikal


bebas (Zubaidah et al., 2019).
Kombucha merupakan salah satu
Walaupun teh yang berasal dari
jenis minuman hasil fermentasi teh dan
tanaman Camellia sinensis merupakan
sukrosa. Mikroorganisme yang berperan
substrat utama dalam pembuatan
dalam fermentasi kombucha merupakan
kombucha, saat ini telah banyak tanaman
simbiosis antara bakteri dan khamir
lain yang banyak dimanfaatkan dalam
(Wijaya et al., 2017). Bakteri yang
pembuatan kombucha. Tanaman yang
berperan merupakan bakteri asam asetat,
sering digunakan dalam pembuatan
antara lain Acetobacter xylinoides,
kombucha ini adalah daun yang
Acetobacter pasteurianus, Acetobacter
mengandung fenolik dan flavonoid tinggi
xylinum, Acetobacter aceti, dan Bacterium
(Suhardini & Zubaidah, 2016; Wijaya et
gluconicum. Adapun beberapa spesies
al., 2017).
khamir yang berperan dalam fermentasi
Daun salam atau Syzygium
kombucha adalah Schizosaccharomyces
polyanthum merupakan salah satu jenis
pombe, Saccharomyces ludwigii,
tanaman tropis yang sering ditemukan di
Zygosaccharomyces rouxii, Candida sp.
Indonesia. Daun salam tergolong ke dalam
Pichia membranaefaciens, dan
famili Myrtaceae. Daun salam diketahui
Saccharomyces cerevisiae (Yuningtyas et
mengandung flavonoid, selenium, vitamin
al., 2021). Kultur starter yang digunakan
A, vitamin C, dan vitamin E yang
dalam pembuatan kombucha sering disebut
berfungsi sebagai antioksidan (Wistiana &
sebagai SCOBY (Symbiotic Culture
Zubaidah, 2015). Flavonoid pada daun
Bacteria and Yeast) (Khamidah dan
salam merupakan salah satu komponen
Antarlina, 2020).
yang diketahui berfungsi sebagai
Fermentasi kombucha
antimikroba (Yuningtyas et al., 2021).
menghasilkan beberapa vitamin (B1, B2,
Selain itu, daun salam diketahui dapat
B6, B12, dan C), asam organik, asam
berfungsi sebagai antivirus, antiinflamasi,
amino esensial, mineral, dan senyawa
dan antitumor (Halim, 2021). Beberapa
fenolik (Khamidah & Antarlina. 2020).
pemanfaatan daun salam dari penelitian
Manfaat kombucha bagi kesehatan yaitu
sebelumnya yaitu dalam pembuatan teh
meningkatkan sistem imun tubuh,
herbal (Halim, 2021), pengawet alami
menurunkan tekanan darah, menurunkan
kolesterol, mencegah penyakit

27
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

(Husain & Musa., 2021), dan jelly drink “OHAUS”, toples kaca, oven “Memmert”,
(Trisnasary & Wardaya, 2021). heater, spektrofotometer UV-Vis “DLAB
Pada penelitian ini, kombucha SP-V1000”, hand-refractometer,
dibuat dengan menggunakan teh daun kromameter “Konica Minolta CR-400”,
salam yang diolah dengan metode pH meter “Metrohm”, dan alat-alat gelas.
pengolahan teh yang berbeda yaitu daun Pembuatan Teh Daun Salam
segar (tanpa pengolahan), teh hijau, dan Prosedur pembuatan teh daun
teh hitam. Tujuan penelitian ini adalah salam terbagi menjadi tiga perlakuan, yaitu
menentukan metode pengolahan daun daun salam segar (tanpa pengolahan), teh
salam terbaik berdasarkan aktivitas hitam, dan teh hijau. Proses pembuatan teh
antioksidan, warna, total fenolik, total yang difermentasi (teh hitam) diawali
flavonoid, dan total tanin terkondensasi, dengan daun salam disortir dan dicuci.
serta menentukan konsentrasi teh daun Daun salam kemudian dilayukan pada
salam dan lama fermentasi terbaik dalam suhu ruang (25oC) selama 24 jam.
pembuatan kombucha. Selanjutnya, daun salam difermentasi
selama 2 jam dan dikeringkan ke dalam
BAHAN DAN METODE oven dengan suhu 100oC selama 6 jam
Bahan dan Alat (Anggraini, 2018; Deb & Pou, 2016
Bahan yang digunakan pada dengan modifikasi).
penelitian ini adalah daun salam berwarna Proses pembuatan teh yang tidak
hijau dan segar yang diperoleh dari toko di difermentasi (teh hijau) diawali dengan
Tangerang Selatan, gula pasir “Gulaku”, daun salam dicuci dan disortir. Daun salam
starter kombucha (SCOBY) dengan kemudian dilayukan pada suhu ruang
ukuran diameter 9 cm dan ketebalan 1 cm (25oC) selama 24 jam. Selanjutnya, daun
yang diperoleh dari toko lokal di kota salam diberi perlakuan steaming dengan
Tangerang, 0,1 mM DPPH, reagen Folin- suhu 100oC selama 30 menit dan
Ciocalteau, larutan Na2CO3 75%, larutan dikeringkan ke dalam oven dengan suhu
buffer, indikator phenolphthalein, standar 100oC selama 3 jam (Akila et al., 2018;
katekin, kuersetin, HCl, vanilin, air Halim & Maryani, 2022 dengan
distilasi “AMIDIS”, AlCl3, alkohol, dan modifikasi).
larutan NaOH 0,1 N. Daun salam segar, daun salam yang
Alat yang digunakan pada difermentasi (teh hitam), dan daun salam
penelitian ini adalah timbangan analitik yang tidak difermentasi (teh hijau)

28
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

dianalisis untuk beberapa parameter, yaitu dilakukan meliputi analisis aktivitas


kadar air (AOAC, 2005), aktivitas antioksidan (Lestari et al., 2021;
antioksidan (Lestari et al., 2021; Yuningtyas et al., 2021), total fenolik
Yuningtyas et al., 2021), total fenolik (Marjoni et al., 2015; Yuningtyas et al.,
(Marjoni et al., 2015; Yuningtyas et al., 2021;), Nilai pH (AOAC, 2005), total
2021), warna (Halim, 2021; Yenrina et al., padatan terlarut (Bayu et al., 2017; Tjoa,
2016), total flavonoid (Azizah et al., 2020; 2021), total asam tertitrasi (AOAC, 2005),
Halim 2021), dan total tanin terkondensasi total flavonoid (Azizah et al., 2020; Halim
(Halim 2021; Malangngi et al., 2012). 2021), dan uji organoleptik berupa uji
Pembuatan Kombucha Teh Daun Salam hedonik (Tjoa, 2021).
Proses pengolahan daun salam Tabel 1. Formulasi kombucha teh daun salam
Bahan Formulasi
terbaik kemudian digunakan dalam I II III
Air rebusan teh daun 30 40 50
pembuatan kombucha. Proses pembuatan salam (%)
kombucha diawali dengan menimbang teh Gula pasir (%) 30 30 30
Mother tea (%) 40 30 20
daun salam terpilih sebanyak 32 g dan Sumber: Nurhayati et al. (2020); Tjoa (2021)
dengan modifikasi
diseduh ke dalam air 800 ml air dengan
suhu 100oC selama 15 menit. Setelah itu, Rancangan Percobaan

air seduhan teh daun salam terpilih diambil Rancangan percobaan yang

sesuai dengan perlakuan (30%, 40% dan dilakukan untuk menentukan proses

50%). Gula pasir ditambahkan ke dalam pengolahan daun salam terpilih adalah

air seduhan sebanyak 30% (v/v). adalah rancangan acak lengkap faktorial 1

Teh daun salam kemudian faktor, dengan perlakuan proses

didinginkan pada suhu 25oC dan pengolahan teh segar, teh hitam, dan teh

dipindahkan ke dalam toples kaca untuk hijau dan pengulangan sebanyak 3 kali.

proses fermentasi kombucha. Mother tea Rancangan percobaan yang digunakan

dan SCOBY dimasukkan ke dalam air untuk menentukan formulasi kombucha

seduhan sesuai dengan perlakuan. Toples terpilih adalah rancangan acak lengkap

kaca ditutup dan dilakukan fermentasi faktorial dua faktor. Kedua faktor tersebut

sesuai dengan perlakuan (7, 10, 13 hari). adalah konsentrasi teh daun salam (30%,

Adapun tabel formulasi kombucha teh 40%, dan 50%) dan lama fermentasi (7, 10,

daun salam dapat dilihat pada Tabel 1. dan 13 hari) dengan pengulangan sebanyak

Kombucha teh daun salam yang dihasilkan dua kali.

kemudian dianalisis. Analisis yang

29
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

HASIL DAN PEMBAHASAN (Rababah et al., 2015). Total fenolik pada


Karakteristik Teh Daun Salam teh hijau yang diperoleh pada penelitian ini
Sebelum digunakan dalam (240,29  9,48 mg GAE/L) lebih kecil dari
pembuatan kombucha, daun salam diolah penelitian Halim (2021), yaitu sebesar
dengan 3 cara, yaitu daun salam segar 546,06 ± 11,33 mg GAE/L. Hal ini dapat
(tanpa pengolahan), melalui proses disebabkan oleh proses pengolahan teh
fermentasi (teh hitam), dan tidak yang berbeda, yaitu dalam hal suhu dan
difermentasi (teh hijau). Karakteristik teh waktu pengeringan yang dilakukan
daun salam yang dihasilkan dapat dilihat (Hardoko et al., 2015).
pada Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik teh daun salam
Daun
Berdasarkan Tabel 2 dapat dlihat Parameter Teh hijau Teh hitam
segar
9606,58 48015,57 185756
bahwa kadar air dari teh daun salam telah Aktivitas
±279,12c ±1720,24b ,46 ±
antioksidan
sesuai dengan standar BSN (2016) 5629,3
(ppm)
7a
mengenai teh, yaitu maksimal 8% untuk 4,75 ± 28,55 ±
Kadar air (%) 6,92 ± 0,29
0,24 0,48
teh hijau dan 7% untuk teh hitam. Hasil Total fenolik 240,29  50,80 ± 28.55±
(mg GAE/L) 9,48a 0,88b 0.48c
yang diperoleh untuk kadar air teh hitam Total 41,61 ± 17,36 ± 8,38±
flavonoid 0,97a 0,20b 0,22c
adalah 4,75 ± 0,24 % dan teh hijau sebesar (mg QE/L)
6,92 ± 0,29 %. Total tanin 371,03± 149,55± 18,37±
terkondensasi 5,60a 5,60b 0,45c
Tabel 2 juga menunjukkan bahwa (mg CE/L)
Lightness 53,73 ± 53,43 ± 54,80 ±
aktivitas antioksidan, kadar fenolik, (L*) 0,20b 0,76b 0,30a
Warna Kuning merah
flavonoid, dan total tanin terkondensasi Keterangan:
- Perbedaan notasi huruf pada baris yang sama
tertinggi diperoleh pada daun salam yang
menunjukkan terdapat perbedaan signifikan
melalui pengolahan seperti teh hijau (tanpa (p<0,05)
- Untuk kadar air, tidak dilakukan uji statistik
fermentasi). Hal ini sesuai dengan teori
Total flavonoid dan total tanin
bahwa komponen fenolik berperan sebagai
terkondensasi pada pengolahan teh hijau
antioksidan (Elmastaş et al., 2006)
memiliki hasil yang paling tinggi, yaitu
Aktivitas antioksidan dipengaruhi
secara berturut-turut sebesar 41,61 ± 0,97
oleh suhu, semakin tinggi suhu
mg QE/L dan 371,03 ± 5,60 mg CE/L.
pengeringan teh maka akan menurunkan
Hasil total flavonoid dan tanin
aktivitas antioksidan karena terjadinya
terkondensasi berbanding lurus dengan
degradasi senyawa fenolik. Selain itu, suhu
total fenolik. Menurut Rochmat et al.
dan waktu penyeduhan juga
(2020), senyawa flavonoid pada daun
mempengaruhi aktivitas antioksidan
salam terdiri dari 2,3-dihydro-3,5-

30
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

dihydroxy- 6-methyl- 4H pyran-4-one, teh hijau daun salam dan difermentasi


alpha-tocopherol, beta-tocopherol, dan selama 10 hari dengan IC50 sebesar
pyrogallol. Berdasarkan parameter warna, 6920,10 ± 360,04 ppm.
daun salam yang diolah dengan metode

8877,90 ± 862,38cde
8008,20 ± 464,48 bcd
8443,10 ± 495,22cde
8080,60 ± 161,87bcd
8739,70 ± 141,27e

8641,60 ± 87,18de
7606,70 ± 408,65b
7845,50 ± 77,39bc

6920,10 ± 360,04a
Aktivitas Antioksidan (IC50, ppm)
berbeda menghasilkan tingkat kecerahan
(lightness) maupun warna yang relatif
sama. Warna kuning merah dapat
10000
disebabkan oleh komponen tanin yang 8000
6000
terkandung dalam teh (Hardoko et al., 4000
2000
2015). 0
Berdasarkan hasil yang diperoleh, 30% 40% 50%
Konsentrasi Teh
maka teh hijau daun salam digunakan pada
7 hari 10 hari 13 hari
pembuatan kombucha. Adapun perlakuan
Gambar 1. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
yang dilakukan meliputi konsentrasi teh fermentasi terhadap aktivitas
antioksidan kombucha
(30%, 40, dan 50%) dan waktu fermentasi Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
terdapat perbedaan signifikan
(7, 10, dan 13 hari). (p<0,05)
Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
Peningkatan aktivitas antioksidan
Fermentasi terhadap Aktivitas
disebabkan oleh kultur kombucha yang
Antioksidan Kombucha
masih aktif melakukan aktivitas
Hasil uji statistik menggunakan
metabolism hingga hari ke-10, namun pada
univariate menunjukkan bahwa
hari ke-13, fermentasi kombucha telah
konsentrasi teh dan lama fermentasi
menghasilkan asam. Suasana asam
berpengaruh secara signifikan terhadap
menyebabkan senyawa fenolik sulit
aktivitas antioksidan kombucha (p<0,05).
melepaskan proton yang dapat berikatan
Hasil uji lanjut dapat dilihat pada Gambar
dengan DPPH dikarenakan senyawa
1.
fenolik dalam suasana asam lebih stabil
Gambar 1 menunjukkan bahwa
(Suhardini et al. 2015). Hasil yang sama
aktivitas antioksidan kombucha meningkat
juga diperoleh pada penelitian Ahmed et
pada hari ke-10 fermentasi dari setiap
al. (2020), yaitu kombucha yang dibuat
konsentrasi teh (30%, 40%, dan 50%) dan
dari teh hitam memiliki aktivitas
mengalami penurunan pada hari ke-13.
antioksidan tertinggi pada hari ke-10
Aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh
fermentasi.
pada kombucha yang ditambahkan 50%

31
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama akan melakukan metabolisme yang


Fermentasi terhadap Total Fenolik menghasilkan senyawa flavonoid melalui
Kombucha reaksi enzimatis. Selain itu, isomer katekin
Hasil uji statistik menggunakan yaitu epigalokatekin galat, epikatekin
Univariate menunjukkan bahwa galat, epigalokatein, dan epikatein akan
konsentrasi teh dan lama fermentasi mengalami biotransformasi menjadi
berpengaruh secara signifikan terhadap senyawa sederhana yang menyebabkan
total fenolik kombucha (p<0,05). Hasil uji senyawa fenolik semakin banyak seiring
lanjut dapat dilihat pada Gambar 2. berjalannya proses fermentasi.
Gambar 2 menunjukkan bahwa

353,92 ± 5,54a
340,21 ± 0,45b
326,50 ± 3,39c
319,13 ± 1,92d

254,37 ± 2,77e
semakin tinggi konsentrasi teh dan lama

211,30 ± 2,77f
Total Fenolik (mg GAE/L)

144,43 ± 1,49i
fermentasi maka akan menghasilkan total

128,02 ± 1,28g
119,88 ± 1,27h
400
fenolik lebih tinggi. Pada penelitian ini
300
dapat dilihat total fenolik tertinggi
200
diperoleh pada kombucha yang 100
ditambahkan 50% teh hijau daun salam 0
30% 40% 50%
dan difermentasi selama 13 hari, yaitu
Konsentrasi Teh
sebesar 353,92 ± 5,54 mg GAE/L.
7 hari 10 hari 13 hari
Hal ini sesuai Yuningtyas et al. Gambar 2. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
fermentasi terhadap total fenolik
(2021) yang menyatakan bahwa salah satu
kombucha
komponen daun salam adalah senyawa Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
terdapat perbedaan signifikan
fenol, sehingga penambahan teh daun (p<0,05)

salam yang lebih tinggi akan Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
meningkatkan total fenolik kombucha. Fermentasi terhadap Total Flavonoid
Total fenolik pada penelitian ini lebih Kombucha
tinggi jika dibandingkan dengan kombucha Hasil uji statistik menggunakan
yang dibuat dari teh hitam, yaitu sebesar Univariate menunjukkan bahwa
88,8 ppm (Ahmed et al., 2020). Selain itu, konsentrasi teh dan lama fermentasi
semakin lama fermentasi kandungan fenol berpengaruh secara signifikan terhadap
akan meningkat. Hal ini juga sesuai total flavonoid kombucha (p<0,05). Hasil
dengan Suhardini & Zubaidah (2016), uji lanjut dapat dilihat pada Gambar 3.
yang menyatakan bahwa pada saat proses
fermentasi kombucha, bakteri dan khamir

32
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

162,1 ± 2,15g
menentukan jenis warna dengan cara

133,55 ± 1,64f

122,21 ± 1,53e
116,58 ± 0,51d

105,01 ± 1,53c
104,94 ± 0,82c
Total Flavonoid (mg QE/L)
menghitung nilai Hue.

87,95 ± 2,15a

93,60 ± 1,33b
86,95 ± 1,12a
200
Hasil uji statistik menggunakan
150
Univariate menunjukkan bahwa
100
konsentrasi teh dan lama fermentasi tidak
50
berpengaruh signifikan terhadap nilai
0
30% 40% 50% kecerahan (lightness) kombucha yang
Konsentrasi Teh
7 hari 10 hari 13 hari dihasilkan (p>0,05). Adapun tingkat
Gambar 3. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
fermentasi terhadap total flavonoid kecerahan kombucha berkisar dari 54,34 ±
kombucha
Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
1,43 – 55,56 ± 0,15. Jika kombucha
terdapat perbedaan signifikan dibandingkan dengan teh hijau daun salam
(p<0,05)
yang memiliki nilai kecerahan 53,73 ±
Gambar 3 menunjukkan bahwa
0,20, maka dapat dikatakan terjadi sedikit
total flavonoid berbanding lurus dengan
peningkatan kecerahan pada sampel. Hal
total fenolik yaitu semakin tinggi
ini disebabkan tingkat kecerahan dari
konsentrasi teh dan lama fermentasi, maka
kombucha dipengaruhi oleh pH dari
total flavonoid kombucha yang dihasilkan
kombucha. Semakin asam nilai pH maka
akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan
warna akan lebih cerah (Wistiana &
senyawa flavonoid tergolong ke dalam
Zubaidah, 2015).
senyawa fenolik (Suhardini & Zubaidah,
Nilai Hue yang dihasilkan dari
2016). Hal ini juga sesuai dengan
kombucha yang dibuat dengan berbagai
penelitian Ayuratri & Kusnadi (2017) yang
konsentrasi teh dan lama fermentasi
menyatakan bahwa pada saat proses
berkisar antara 88,20 ± 1,12 hingga 89,56
fermentasi berlangsung, mikroba akan
± 0,19. Nilai Hue tersebut menunjukkan
mengubah senyawa fenol menjadi senyawa
warna kombucha yang dihasilkan adalah
sederhana, salah satunya adalah senyawa
kuning merah.
flavonoid.
Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
Fermentasi terhadap pH Kombucha
Fermentasi terhadap Warna Kombucha
Hasil uji statistik menggunakan
Analisis warna dilakukan
Univariate menunjukkan bahwa
menggunakan kromameter. Hasil yang
konsentrasi teh dan lama fermentasi
diperoleh berupa nilai L*, a*, dan b*. L*
berpengaruh secara signifikan terhadap
menunjukkan tingkat kecerahan,
sedangkan a* dan b* digunakan untuk

33
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

nilai pH kombucha (p<0,05). Hasil uji 2,99 ± 0,01. Secara umum, nilai pH
lanjut dapat dilihat pada Gambar 4. kombucha berkisar 2,62 – 3,27
Gambar 4 menunjukkan bahwa (Cahyaningtyas, 2018).
secara umum, lama fermentasi yang Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
semakin panjang menghasilkan kombucha Fermentasi terhadap Total Asam
dengan pH semakin rendah. Selain itu, Tertitrasi Kombucha
semakin rendah konsentrasi teh yang Hasil uji statistik menggunakan
digunakan, pH kombucha yang dihasilkan Univariate menunjukkan bahwa
juga semakin rendah. konsentrasi teh dan lama fermentasi

14
berpengaruh secara signifikan terhadap
12
2,66 ± 0,018b

2,90 ± 0,01de

total asam tertitrasi kombucha (p<0,05).


2,91 ± 0,01e
2,84 ± 0,04d

2,84 ± 0,01d
2,99 ± 0,01f
2,66 ± 0,01b
2,56 ± 0,04a

2,74 ± 0,05c

10
8 Hasil uji lanjut dapat dilihat pada Gambar
pH

6
4 5.
2
Gambar 5 menunjukkan bahwa
0
30% 40% 50% lama fermentasi yang semakin panjang
Konsentrasi Teh
7 hari 10 hari 13 hari
menghasilkan kombucha dengan total
Gambar 4. Pengaruh konsentrasi teh dan lama asam tertitrasi semakin tinggi. Selain itu,
fermentasi terhadap pH kombucha
Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan semakin rendah konsentrasi teh yang
terdapat perbedaan signifikan
(p<0,05) digunakan, total asam tertitrasi kombucha
yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Menurut Wistiana dan Zubaidah
0,93 ± 0,01f

0,85 ± 0,01e
0,74 ± 0,01d

0,74 ± 0,01d
0,68 ± 0,00c
0,67 ± 0,01c

(2015), perubahan nilai pH menjadi rendah


0,61 ± 0,00b

0,61 ± 0,01b
Total Asam Tertitrasi (%)

0,58 ± 0,00a

pada kombucha disebabkan peningkatan 1.00

asam asetat pada saat proses fermentasi 0.80


0.60
berlangsung. Penurunan nilai pH ini
0.40
disebabkan oleh metabolisme bakteri 0.20

Acetobacter xylinum pada starter 0.00


30% 40% 50%
kombucha yang pada proses fermentasi Konsentrasi Teh
7 hari 10 hari 13 hari
yang akan melepaskan proton-proton bebas
Gambar 5. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
dan menghasilkan asam pada kombucha fermentasi terhadap total asam
tertitrasi kombucha
(Purnami et al., 2018). Nilai pH Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
terdapat perbedaan signifikan
kombucha yang diperoleh pada penelitian (p<0,05)
ini berada pada rentang 2,66 ± 0,01 hingga Hal ini sesuai dengan teori bahwa
total asam tertitrasi berbanding terbalik

34
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

dengan nilai pH, yaitu semakin tinggi total

29,20 ± 0,04h

30,25 ± 0,14i
27,23 ± 0,07g

26,35 ± 0,14f

25,70 ± 0,14e
25,20 ± 0,07d

24,45 ± 0,07c
asam tertitrasi maka akan semakin rendah

23,18 ± 0,18b

20,58 ± 0,10a
Derajat Brix
nilai pH. Total asam tertitrasi akan
40.00
meningkat seiring dengan proses 30.00

fermentasi sehingga semakin lama proses 20.00


10.00
fermentasi maka total asam asetat yang
0.00
dihasilkan pada kombucha akan semakin 30% 40% 50%
Konsentrasi Teh
tinggi (Purnami et al., 2018). 7 hari 10 hari 13 hari

Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama Gambar 6. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
fermentasi terhadap total padatan
Fermentasi terhadap Total Padatan teralux kombucha
Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
Terlarut Kombucha terdapat perbedaan signifikan
(p<0,05)
Hasil uji statistik menggunakan
Univariate menunjukkan bahwa Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama

konsentrasi teh dan lama fermentasi Fermentasi terhadap Organoleptik

berpengaruh secara signifikan terhadap Kombucha

total padatan terlarut kombucha (p<0,05). Uji organoleptik yang dilakukan

Hasil uji lanjut dapat dilihat pada Gambar pada penelitian ini merupakan uji hedonik

6. yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

Gambar 6 menunjukkan bahwa kesukaan panelis terhadap kombucha. Pada

semakin lama waktu fermentasi maka total penelitian ini jumlah panelis adalah

padatan terlarut akan semakin menurun. sebanyak 15 orang.

Total padatan terlarut pada setiap Hasil uji statistik menggunakan

konsentrasi teh (30, 40, dan 50%) lebih Univariate menunjukkan bahwa

tinggi pada hari ke-7 dan seiring proses konsentrasi teh dan lama fermentasi

fermentasi berlangsung semakin menurun berpengaruh secara signifikan terhadap

pada hari ke -10 dan hari ke-13. Hal ini parameter rasa, aroma, rasa alkohol, dan

disebabkan pada saat proses fermentasi penerimaan keseluruhan kombucha yang

mikoorganisme yaitu bakteri dan khamir dihasilkan (p<0,05). Selain itu, hasil uji

melakukan degradasi substrat seperti gula statistik menggunakan Univariate juga

dan komponen larut pada teh sehingga menunjukkan bahwa konsentrasi teh dan

total padatan terlarut dalam kombucha lama fermentasi tidak berpengaruh secara

akan semakin menurun (Nurhayati et al., signifikan terhadap penerimaan panelis

2020).

35
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

dalam hal warna (p>0,05). Hasil uji Berdasarkan seluruh analisis yang
organoleptik ini dapat dilihat pada Tabel 3. dilakukan, formulasi kombucha terbaik
Tabel 3 menunjukkan bahwa secara pada penelitian ini dipilih berdasarkan
umum, waktu fermentasi yang lebih aktivitas antioksidan, total fenolik, total
panjang dan konsentrasi teh daun salam flavonoid, dan uji organoleptik. Formulasi
yang lebih tinggi menghasilkan kombucha terbaik merupakan kombucha yang dibuat
dengan tingkat penerimaan yang lebih dengan penambahan konsentrasi teh daun
baik. Hal ini terlihat pada seluruh salam sebesar 50% dengan lama
parameter yang dinilai oleh para panelis, fermentasi 10 hari.
kecuali untuk parameter warna.

Tabel 3. Hasil uji organoleptik hedonik kombucha dengan berbagai perlakuan


Konsentrasi Lama Parameter Penilaian
Teh Fermentasi Aroma Rasa Rasa Alkohol Warna Penerimaan
Keseluruhan
30% 7 hari 2,87 ± 0,64a 3,13 ± 1,00a 4,13 ± 1,06a 5,73 ±1,03a 4,93 ± 0,96a
a a a
10 hari 3,13 ± 0,91 3,47 ± 1,20 4,20 ± 1,20 6,20 ±0,77a 5,00 ± 1,36a
a ab ab
13 hari 3,20 ± 0,67 3,87 ± 1,25 4,53 ± 1,30 587 ± 1,36a 5,07 ± 1,22a
b bc bc
40% 7 hari 4,00 ± 0,85 4,33 ± 1,18 5,26 ± 1,16 6,06 ± 1,10a 5,20 ± 0,86a
10 hari 4,47 ± 1,00bc 4,93 ± 1,00c 5,33 ± 1,35bcd 6,00± 1,07a 5,40 ± 0,99a
13 hari 4,80 ± 1,08c 5,00 ± 1,20c 5,73 ± 1,16cde 6,20 ± 0,86a 5,30 ± 1,04a
d d
50% 7 hari 5,73 ± 1,10 6,06 ± 0,80 6,20 ± 1,08de 5,87 ± 0,74a 5,67 ± 1,18ab
d d
10 hari 6,27 ± 0,80 6,26 ± 1,03 6,33 ± 0,98e 6,00 ± 0,76a 6,27 ± 0,96b
e d e
13 hari 6,6 ± 0,79 6,40 ± 1,06 6,40 ± 1,24 6,06 ± 0,80a 6,30 ± 0,96b
Keterangan: 1 = sangat tidak suka; 7 = sangat suka.
Perbedaan notasi huruf pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05)

Perbandingan Kombucha dengan diolah menjadi kombucha mengalami


Formulasi Terbaik dengan Kontrol proses fermentasi. Proses fermentasi akan
Kombucha terbaik pada penelitian meningkatkan total fenolik dari teh hijau
ini kemudian dibandingkan dengan daun salam. Peningkatan total fenolik
kontrol, yaitu teh hijau daun salam yang diakibatkan hasil metabolisme pada reaksi
tidak difermentasi menjadi kombucha. enzimatis (Suhardini & Zubaidah, 2016).
Hasil perbandingan kontrol dan kombucha Meningkatnya total fenolik juga
terbaik dapat dilihat pada Tabel 4. berpengaruh terhadap total flavonoid dan
Tabel 4 menunjukkan bahwa proses aktivitas antioksidan. Hal ini disebabkan
pengolahan teh daun salam menjadi flavonoid merupakan salah satu komponen
kombucha dapat meningkatkan aktivitas fenolik dan fenolik merupakan salah satu
antioksidan, total fenolik, maupun total komponen yang berperan dalam
flavonoid. Hal ini dikarenakan pada saat peningkatan aktivitas antioksidan.

36
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

Tabel 4. Perbandingan teh hijau daun salam dan DAFTAR PUSTAKA


kombucha terbaik
Ahmed, R. F., Hikal, M. S., & Abou-
Parameter Teh hijau daun Kombucha
salam terbaik Taleba, K. A. (2020). Biological,
Aktivitas 9605,58 ± 6920,10 ± chemical and antioxidant activities
antioksidan 279,12 360,04 of different types kombucha.
(ppm) Annals of Agricultural Sciences,
Total fenolik 240,29 ± 9,48 340,21 ± 0,45 65(1), 35-41.
(mg GAE/L)
Total flavonoid 41.61 ± 0,97 122,21 ± 1,53 https://doi.org/10.1016/j.aoas.2020.
(mg QE/L) 04.001
Warna Kuning merah Kuning merah
Lightness 54,80 ± 0,30 54,35 ±1,43 Akila, B., Vijayalakshmi, R., Hemalatha,
Total asam - 0,61 ±0,00 G., & Arunkumar, R. (2018).
tertitrasi (%)
Total padatan - 25,70 ± 0,14 Development and evaluation of
terlarut functional property of guava leaf
(oBrix) based herbal tea. Journal of
pH - 2,90 ± 0,00 Pharmacognosy and
Phytochemistry, 7(3), 3036-3039.
KESIMPULAN
Anggraini, T. (2018). Proses dan Manfaat
Metode pengolahan daun salam Teh. Erka Press.
terbaik untuk pembuatan kombucha adalah
Association of Official Analytical Chemist
metode pengolahan tanpa fermentasi (teh (AOAC). (2005). Official Methods
hijau). Teh hijau daun salam memiliki total of Analysis. Washington D.C.

fenolik 240,29 ± 9,48 mg GAE/L, total Ayuratri, M. K., & Kusnadi, J. (2017).
flavonoid 41,61 ± 0,97 mg QE/L, total Aktivitas antibakteri kombucha
jahe (Zingiber officinale) varietas
tanin terkondensasi 371,03 ± 5,60 mg jahe dan konsentrasi madu). Jurnal
CE/L, dan aktivitas antioksidan dengan Pangan dan Agroindustri, 5(3), 95-
107.
IC50 sebesar 9605,58 ± 279,12 ppm.
Azizah, A. N., Gita, C. E. D., & Fitrianti,
Kombucha dengan formulasi
D. (2020). Formulasi SCOBY
terbaik terdapat pada konsentrasi (Symbiotic
Culture of Bacteria and Yeast) dari
penambahan teh 50% dengan lama
raw kombucha berdasarkan
fermentasi 10 hari. Formulasi ini memiliki perbandingan larutan gula dan
larutan teh gula. Prosiding Farmasi
aktivitas antioksidan (IC50) 6920,10 ±
Seminar Penelitian Sivitas
360,04 ppm, total fenolik 340,21± 0,45 mg Akademika Unisba (pp. 235-331).
Fakultas MIPA Unisba.
GAE/L, total flavonoid 122,21± 1,53 mg
QE/L, nilai pH 2,90± 0,00, serta nilai Badan Standardisasi Nasional (BSN).
(2016). Teh Hijau. SNI 3946:2016.
hedonik secara keseluruhan 6,27 ± 0,96, Badan Standardisasi Nasional.
yang berarti panelis menyatakan suka
dengan produk kombucha tersebut.

37
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

Badan Standardisasi Nasional (BSN). Pharmaceutical Research, 7(11),


(2016). Teh Hitam. SNI 1906:2016. 735-743.
Badan Standardisasi Nasional.
Husain, R. & Musa, F. (2021). Larutan
Bayu, M. K., Heni, R., & Nurwantoro, N. daun salam sebagai pengawet alami
(2017). Analisis total padatan pada ikan selar kuning. Jambura
terlarut, keasaman, kadar lemak, Fish Processing Journal, 3(1), 9-
dan tingkat viskositas pada kefir 15.
optima dengan lama fermentasi https://doi.org/10.37905/jfpj.v3i1.7
yang berbeda. Jurnal Teknologi 070
Pangan, 1(2), 33-38.
Khamidah, A. & Antarlina S.S. (2020).
Cahyaningtas, Y.D.W. (2018). Pengaruh Peluang minuman kombucha
lama fermentasi terhadap total sebagai pangan fungsional. Jurnal
asam tertitrasi (TAT) dan Ilmu-ilmu Pertanian, 14(2), 184-
karakteristik fisik (uji organoleptik) 200.
pada teh kombucha serai
(Cymbopogon citratus (DC.) Lestari, D., Dewi, M. M. A., & Saputri, L.
Stapf.). [Bachelor Thesis]. H. (2021). Uji aktivitas antioksidan
Universitas Sanata Dharma, Depok. ekstrak etanol daun mangga kasturi.
Jurnal Riset Kefarmasian
Deb, S. & Pou, K.R.J. (2016). A review of Indonesia, 3(3), 164-173.
withering in processing of black https://doi.org/10.33759/jrki.v3i3.1
tea. Journal of Biosystem, 41(4), 69
365-372.
https://doi.org/10.5307/JBE.2016.4 Malangngi, L. P., Sangi, M. S., &
1.4.365 Paendong, J. J. E. (2012).
Penentuan kandungan tanin dan uji
Elmastaş, M., Gülçinb, İ., Işildaka, Ö., aktivitas antioksidan ekstrak biji
Küfrevioğlub, Ö. İ. İbaoğlua, K., & alpukat (Persea americana Mill.)
Aboul-Eneinc, H. Y. (2006). Jurnal MIPA Unsrat Online, 1(1),
Radical scavenging activity and 5-10.
antioxidant capacity of bay leaf https://doi.org/10.35799/jm.1.1.201
extracts. Journal of the Iranian 2.423
Chemical Society, 3(3), 258-266.
https://doi.org/10.1007/BF03247217 Marjoni., M.R., Alfinaldi, & Novita, A.R.
(2015). Kandungan total fenol dan
Halim, C. F. (2021). Physicochemical aktivitas antioksidan ekstrak daun
characteristic of bay leaf herbal tea kersen. Jurnal Kedokteran Yarsi,
with addition of eucalyptus oil and 23(3), 187-196.
lemon juice. [Bachelor Thesis].
Universitas Pelita Harapan, Halim, Y. & Maryani, M. (2022).
Tangerang. Functional and sensory properties
of Indonesian bay leaf (Syzygium
Hardoko, Putri, T. S., & Eveline. (2015). polyanthum) herbal tea. Food
In vitro anti-goit activity and Research, 6(2), 25-33.
phenolic content of”black tea” https://doi.org/10.26656/fr.2017.6(
soursop Annona muricata L. leave 2).174
brew. Journal of Chemical and
Nurhayati, Sih, Y., & Aurora, U. (2020).
Karakteristik fisikokimia dan

38
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023

sensori kombucha cascara (kulit Tangerang.Trisnasary, N. P. &


kopi ranum). Jurnal Teknologi dan Wardaya, A. W. W. W. (2021). Uji
Industri Pangan, 31(1), 38-49. stabilitas herbal jelly drink ekstrak
https://doi.org/10.6066/jtip.2020.31 biji alpukat dan daun salam.
.1.38 Journal of Herbs and
Farmacological, 3(1), 33-41.
Purnami, K. I., Jambe, A. A. G. N. A., & https://doi.org/10.55093/herbaphar
Wisaniyasa, N. W. (2018). ma.v3i1.208
Pengaruh jenis teh terhadap
karakteristik teh kombucha. Jurnal Wijaya, H., Muin, R., & Permata, E.
Ilmu dan Teknologi Pangan, 7(2), (2017). Karakteristik fisik produk
1-10. fermentasi kombucha dari berbagai
https://doi.org/10.24843/itepa.2018. daun berflavanoid tinggi. Jurnal
v07.i02.p01 Teknik Kimia, 23(4), 255-262.

Rababah, T. M., Alhamad, M., Al- Wistiana, D. & Zubaidah, E. (2015).


Mahasneh, M., Ereifej, K., Karakteristik kimiawi dan
Andrade, J., Altarifim B., mikrobiologis kombucha dari
Almajwal, A., & Yang, W. (2015). berbagai daun tinggi fenol selama
Effect of drying process on total fermentasi. Jurnal Pangan dan
phenolic, antioxidant activity and Agroindustri, 3(4), 1446-1457.
flavonoid contents of common
Meditteranean herbs. International Yenrina R., Sayuti, K., & Anggraini, T.
Journal of Agricultural and (2016). Effect of natural colorants
Biological Engineering, 8(2), 145- on color and antioxidant activity of
150. “kolang kaling”. Pakistan Journal
of Nutrition, 15(12), 1061-1066.
Rochmat, A., Hidayati, A., Mujijah, & https://doi.org/10.3923/pjn.2016.10
Suhaedah. (2020). In silico study 61.1066
and bioactivity of flavonoid extract
Syzygium polyanthum (Wight) Yuningtyas, S., Masaenah, E., &
Walp. leaves against Salmonella Telaumbanua, M. (2021). Aktivitas
typhi. World Chemical Engineering antioksidan, total fenol, dan kadar
Journal, 4(2), 39-45. vitamin C dari kombucha daun
http://dx.doi.org/10.48181/wcej.v4i salam (Syzygium polyanthum
2.10593 (Wight) Walp.). Jurnal
Farmamedika, 6(1), 10-14.
Suhardini, P. N. & Zubaidah E. (2016). https://doi.org/10.47219/ath.v6i1.116
Studi aktivitas antioksidan
kombucha dari berbagai jenis daun Zubaidah, E., Afgani, C. A., Kalsum, U.,
selama fermentasi. Jurnal Pangan Srianta I., & Phillipe J. B. (2019).
dan Agroindustri, 4(1), 221-229. Comparison of in vivo antidiabetes
activity of snake fruit kombucha,
Tjoa, S. I. P. (2021). Pengaruh black tea kombucha and metformin.
penambahan madu terhadap Biocatalysis and Agricultural
aktivitas fisikokimia kombucha Biotechnology, 17, 465-469.
daun pegagan. [Bachelor Thesis]. https://doi.org/10.1016/j.bcab.2018.
Universitas Pelita Harapan, 12.026

39

You might also like