Professional Documents
Culture Documents
6612 21998 2 PB
6612 21998 2 PB
ABSTRACT
Kombucha is a beverage made from tea and sugar, fermented with a symbiosis of
bacteria and yeast. Kombucha is known for its health effect, therefore many traditional plants
are used in the making of kombucha. Bay leaf or Syzygium polyanthum is one type of tropical
plant that is often found in Indonesia. Bay leaf functions as an antioxidant, antiviral,
antimicrobial, anti-inflammatory, and antitumor. In this research, bay leaves were processed
using different processing methods, namely fresh tea (unprocessed), black tea, and green tea
to reduce their astringency. The aims of this research were to determine the best processing
method for bay leaf to be used in kombucha making and to determine the best concentration
of bay leaf tea and fermentation time in making kombucha. The bay leaf tea concentration of
30%, 40%, and 50% and fermentation time of 7, 10, and 13 days were used. Results showed
that bay leaf was best processed using green tea method, with total phenolic content obtained
of 240.29 ± 9.48 mg GAE/L, total flavonoids of 41.61 ± 0.97 mg QE/L, total condensed
tannins of 371.03 ± 5.60 mg CE/L, and antioxidant activity with IC50 of 9605.58 ± 279.12
ppm. Furthermore, kombucha made with the addition of 50% bay leaf tea and fermentation
time of 10 days was chosen because it had the best organoleptic characteristics and
antioxidant activity with IC50 of 6920.10 ± 360.04 ppm, total phenolic content of 340.21 ±
0.45 mg GAE/L, and total flavonoid content of 122.21± 1.53 mg QE/L.
ABSTRAK
Kombucha merupakan produk minuman yang dibuat dari teh dan gula yang
difermentasi menggunakan simbiosis bakteri dan khamir. Kombucha diketahui memiliki
berbagai manfaat bagi kesehatan, sehingga banyak tanaman tradisional yang dimanfaatkan
dalam pembuatan kombucha. Daun salam atau Syzygium polyanthum merupakan salah satu
tanaman tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Daun salam diketahui berfungsi sebagai
antioksidan, antivirus, antimikroba, antiinflamasi, dan antitumor. Pada penelitian ini, dan
salam diproses dengan berbagai metode, yaitu teh segar (tanpa proses), teh hitam, dan teh
hijau, untuk mengurangi rasa sepat daun salam. Tujuan penelitian ini adalah menentukan
metode pengolahan daun salam terbaik untuk pembuatan kombucha, serta menentukan
konsentrasi teh dan lama fermentasi terbaik dalam pembuatan kombucha. Adapun konsentrasi
teh daun salam yang digunakan adalah 30, 40, dan 50%, dengan lama fermentasi 7, 10, dan 13
hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan daun salam terbaik adalah
dengan metode pengolahan teh hijau, yang menghasilkan total fenolik sebesar 240,29 ± 9,48
mg GAE/L, total flavonoid sebesar 41,61 ± 0,97 mg QE/L, total tanin terkondensasi sebesar
371,03 ± 5,60 mg CE/L, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 9605,58 ± 279,12
ppm. Selain itu, kombucha yang dibuat dengan penambahan teh daun salam sebesar 50% dan
lama fermentasi 10 hari merupakan formulasi terpilih karena memiliki karakteristik
organoleptik terbaik, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 6920,10 ± 360,04
ppm, total fenolik sebesar 340,21 ± 0,45 mg GAE/L, dan total flavonoid sebesar 122,21± 1,53
mg QE/L.
26
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
27
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
(Husain & Musa., 2021), dan jelly drink “OHAUS”, toples kaca, oven “Memmert”,
(Trisnasary & Wardaya, 2021). heater, spektrofotometer UV-Vis “DLAB
Pada penelitian ini, kombucha SP-V1000”, hand-refractometer,
dibuat dengan menggunakan teh daun kromameter “Konica Minolta CR-400”,
salam yang diolah dengan metode pH meter “Metrohm”, dan alat-alat gelas.
pengolahan teh yang berbeda yaitu daun Pembuatan Teh Daun Salam
segar (tanpa pengolahan), teh hijau, dan Prosedur pembuatan teh daun
teh hitam. Tujuan penelitian ini adalah salam terbagi menjadi tiga perlakuan, yaitu
menentukan metode pengolahan daun daun salam segar (tanpa pengolahan), teh
salam terbaik berdasarkan aktivitas hitam, dan teh hijau. Proses pembuatan teh
antioksidan, warna, total fenolik, total yang difermentasi (teh hitam) diawali
flavonoid, dan total tanin terkondensasi, dengan daun salam disortir dan dicuci.
serta menentukan konsentrasi teh daun Daun salam kemudian dilayukan pada
salam dan lama fermentasi terbaik dalam suhu ruang (25oC) selama 24 jam.
pembuatan kombucha. Selanjutnya, daun salam difermentasi
selama 2 jam dan dikeringkan ke dalam
BAHAN DAN METODE oven dengan suhu 100oC selama 6 jam
Bahan dan Alat (Anggraini, 2018; Deb & Pou, 2016
Bahan yang digunakan pada dengan modifikasi).
penelitian ini adalah daun salam berwarna Proses pembuatan teh yang tidak
hijau dan segar yang diperoleh dari toko di difermentasi (teh hijau) diawali dengan
Tangerang Selatan, gula pasir “Gulaku”, daun salam dicuci dan disortir. Daun salam
starter kombucha (SCOBY) dengan kemudian dilayukan pada suhu ruang
ukuran diameter 9 cm dan ketebalan 1 cm (25oC) selama 24 jam. Selanjutnya, daun
yang diperoleh dari toko lokal di kota salam diberi perlakuan steaming dengan
Tangerang, 0,1 mM DPPH, reagen Folin- suhu 100oC selama 30 menit dan
Ciocalteau, larutan Na2CO3 75%, larutan dikeringkan ke dalam oven dengan suhu
buffer, indikator phenolphthalein, standar 100oC selama 3 jam (Akila et al., 2018;
katekin, kuersetin, HCl, vanilin, air Halim & Maryani, 2022 dengan
distilasi “AMIDIS”, AlCl3, alkohol, dan modifikasi).
larutan NaOH 0,1 N. Daun salam segar, daun salam yang
Alat yang digunakan pada difermentasi (teh hitam), dan daun salam
penelitian ini adalah timbangan analitik yang tidak difermentasi (teh hijau)
28
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
air seduhan teh daun salam terpilih diambil Rancangan percobaan yang
sesuai dengan perlakuan (30%, 40% dan dilakukan untuk menentukan proses
50%). Gula pasir ditambahkan ke dalam pengolahan daun salam terpilih adalah
air seduhan sebanyak 30% (v/v). adalah rancangan acak lengkap faktorial 1
didinginkan pada suhu 25oC dan pengolahan teh segar, teh hitam, dan teh
dipindahkan ke dalam toples kaca untuk hijau dan pengulangan sebanyak 3 kali.
seduhan sesuai dengan perlakuan. Toples terpilih adalah rancangan acak lengkap
kaca ditutup dan dilakukan fermentasi faktorial dua faktor. Kedua faktor tersebut
sesuai dengan perlakuan (7, 10, 13 hari). adalah konsentrasi teh daun salam (30%,
Adapun tabel formulasi kombucha teh 40%, dan 50%) dan lama fermentasi (7, 10,
daun salam dapat dilihat pada Tabel 1. dan 13 hari) dengan pengulangan sebanyak
29
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
30
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
8877,90 ± 862,38cde
8008,20 ± 464,48 bcd
8443,10 ± 495,22cde
8080,60 ± 161,87bcd
8739,70 ± 141,27e
8641,60 ± 87,18de
7606,70 ± 408,65b
7845,50 ± 77,39bc
6920,10 ± 360,04a
Aktivitas Antioksidan (IC50, ppm)
berbeda menghasilkan tingkat kecerahan
(lightness) maupun warna yang relatif
sama. Warna kuning merah dapat
10000
disebabkan oleh komponen tanin yang 8000
6000
terkandung dalam teh (Hardoko et al., 4000
2000
2015). 0
Berdasarkan hasil yang diperoleh, 30% 40% 50%
Konsentrasi Teh
maka teh hijau daun salam digunakan pada
7 hari 10 hari 13 hari
pembuatan kombucha. Adapun perlakuan
Gambar 1. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
yang dilakukan meliputi konsentrasi teh fermentasi terhadap aktivitas
antioksidan kombucha
(30%, 40, dan 50%) dan waktu fermentasi Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
terdapat perbedaan signifikan
(7, 10, dan 13 hari). (p<0,05)
Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
Peningkatan aktivitas antioksidan
Fermentasi terhadap Aktivitas
disebabkan oleh kultur kombucha yang
Antioksidan Kombucha
masih aktif melakukan aktivitas
Hasil uji statistik menggunakan
metabolism hingga hari ke-10, namun pada
univariate menunjukkan bahwa
hari ke-13, fermentasi kombucha telah
konsentrasi teh dan lama fermentasi
menghasilkan asam. Suasana asam
berpengaruh secara signifikan terhadap
menyebabkan senyawa fenolik sulit
aktivitas antioksidan kombucha (p<0,05).
melepaskan proton yang dapat berikatan
Hasil uji lanjut dapat dilihat pada Gambar
dengan DPPH dikarenakan senyawa
1.
fenolik dalam suasana asam lebih stabil
Gambar 1 menunjukkan bahwa
(Suhardini et al. 2015). Hasil yang sama
aktivitas antioksidan kombucha meningkat
juga diperoleh pada penelitian Ahmed et
pada hari ke-10 fermentasi dari setiap
al. (2020), yaitu kombucha yang dibuat
konsentrasi teh (30%, 40%, dan 50%) dan
dari teh hitam memiliki aktivitas
mengalami penurunan pada hari ke-13.
antioksidan tertinggi pada hari ke-10
Aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh
fermentasi.
pada kombucha yang ditambahkan 50%
31
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
353,92 ± 5,54a
340,21 ± 0,45b
326,50 ± 3,39c
319,13 ± 1,92d
254,37 ± 2,77e
semakin tinggi konsentrasi teh dan lama
211,30 ± 2,77f
Total Fenolik (mg GAE/L)
144,43 ± 1,49i
fermentasi maka akan menghasilkan total
128,02 ± 1,28g
119,88 ± 1,27h
400
fenolik lebih tinggi. Pada penelitian ini
300
dapat dilihat total fenolik tertinggi
200
diperoleh pada kombucha yang 100
ditambahkan 50% teh hijau daun salam 0
30% 40% 50%
dan difermentasi selama 13 hari, yaitu
Konsentrasi Teh
sebesar 353,92 ± 5,54 mg GAE/L.
7 hari 10 hari 13 hari
Hal ini sesuai Yuningtyas et al. Gambar 2. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
fermentasi terhadap total fenolik
(2021) yang menyatakan bahwa salah satu
kombucha
komponen daun salam adalah senyawa Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
terdapat perbedaan signifikan
fenol, sehingga penambahan teh daun (p<0,05)
salam yang lebih tinggi akan Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
meningkatkan total fenolik kombucha. Fermentasi terhadap Total Flavonoid
Total fenolik pada penelitian ini lebih Kombucha
tinggi jika dibandingkan dengan kombucha Hasil uji statistik menggunakan
yang dibuat dari teh hitam, yaitu sebesar Univariate menunjukkan bahwa
88,8 ppm (Ahmed et al., 2020). Selain itu, konsentrasi teh dan lama fermentasi
semakin lama fermentasi kandungan fenol berpengaruh secara signifikan terhadap
akan meningkat. Hal ini juga sesuai total flavonoid kombucha (p<0,05). Hasil
dengan Suhardini & Zubaidah (2016), uji lanjut dapat dilihat pada Gambar 3.
yang menyatakan bahwa pada saat proses
fermentasi kombucha, bakteri dan khamir
32
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
162,1 ± 2,15g
menentukan jenis warna dengan cara
133,55 ± 1,64f
122,21 ± 1,53e
116,58 ± 0,51d
105,01 ± 1,53c
104,94 ± 0,82c
Total Flavonoid (mg QE/L)
menghitung nilai Hue.
87,95 ± 2,15a
93,60 ± 1,33b
86,95 ± 1,12a
200
Hasil uji statistik menggunakan
150
Univariate menunjukkan bahwa
100
konsentrasi teh dan lama fermentasi tidak
50
berpengaruh signifikan terhadap nilai
0
30% 40% 50% kecerahan (lightness) kombucha yang
Konsentrasi Teh
7 hari 10 hari 13 hari dihasilkan (p>0,05). Adapun tingkat
Gambar 3. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
fermentasi terhadap total flavonoid kecerahan kombucha berkisar dari 54,34 ±
kombucha
Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
1,43 – 55,56 ± 0,15. Jika kombucha
terdapat perbedaan signifikan dibandingkan dengan teh hijau daun salam
(p<0,05)
yang memiliki nilai kecerahan 53,73 ±
Gambar 3 menunjukkan bahwa
0,20, maka dapat dikatakan terjadi sedikit
total flavonoid berbanding lurus dengan
peningkatan kecerahan pada sampel. Hal
total fenolik yaitu semakin tinggi
ini disebabkan tingkat kecerahan dari
konsentrasi teh dan lama fermentasi, maka
kombucha dipengaruhi oleh pH dari
total flavonoid kombucha yang dihasilkan
kombucha. Semakin asam nilai pH maka
akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan
warna akan lebih cerah (Wistiana &
senyawa flavonoid tergolong ke dalam
Zubaidah, 2015).
senyawa fenolik (Suhardini & Zubaidah,
Nilai Hue yang dihasilkan dari
2016). Hal ini juga sesuai dengan
kombucha yang dibuat dengan berbagai
penelitian Ayuratri & Kusnadi (2017) yang
konsentrasi teh dan lama fermentasi
menyatakan bahwa pada saat proses
berkisar antara 88,20 ± 1,12 hingga 89,56
fermentasi berlangsung, mikroba akan
± 0,19. Nilai Hue tersebut menunjukkan
mengubah senyawa fenol menjadi senyawa
warna kombucha yang dihasilkan adalah
sederhana, salah satunya adalah senyawa
kuning merah.
flavonoid.
Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
Fermentasi terhadap pH Kombucha
Fermentasi terhadap Warna Kombucha
Hasil uji statistik menggunakan
Analisis warna dilakukan
Univariate menunjukkan bahwa
menggunakan kromameter. Hasil yang
konsentrasi teh dan lama fermentasi
diperoleh berupa nilai L*, a*, dan b*. L*
berpengaruh secara signifikan terhadap
menunjukkan tingkat kecerahan,
sedangkan a* dan b* digunakan untuk
33
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
nilai pH kombucha (p<0,05). Hasil uji 2,99 ± 0,01. Secara umum, nilai pH
lanjut dapat dilihat pada Gambar 4. kombucha berkisar 2,62 – 3,27
Gambar 4 menunjukkan bahwa (Cahyaningtyas, 2018).
secara umum, lama fermentasi yang Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
semakin panjang menghasilkan kombucha Fermentasi terhadap Total Asam
dengan pH semakin rendah. Selain itu, Tertitrasi Kombucha
semakin rendah konsentrasi teh yang Hasil uji statistik menggunakan
digunakan, pH kombucha yang dihasilkan Univariate menunjukkan bahwa
juga semakin rendah. konsentrasi teh dan lama fermentasi
14
berpengaruh secara signifikan terhadap
12
2,66 ± 0,018b
2,90 ± 0,01de
2,84 ± 0,01d
2,99 ± 0,01f
2,66 ± 0,01b
2,56 ± 0,04a
2,74 ± 0,05c
10
8 Hasil uji lanjut dapat dilihat pada Gambar
pH
6
4 5.
2
Gambar 5 menunjukkan bahwa
0
30% 40% 50% lama fermentasi yang semakin panjang
Konsentrasi Teh
7 hari 10 hari 13 hari
menghasilkan kombucha dengan total
Gambar 4. Pengaruh konsentrasi teh dan lama asam tertitrasi semakin tinggi. Selain itu,
fermentasi terhadap pH kombucha
Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan semakin rendah konsentrasi teh yang
terdapat perbedaan signifikan
(p<0,05) digunakan, total asam tertitrasi kombucha
yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Menurut Wistiana dan Zubaidah
0,93 ± 0,01f
0,85 ± 0,01e
0,74 ± 0,01d
0,74 ± 0,01d
0,68 ± 0,00c
0,67 ± 0,01c
0,61 ± 0,01b
Total Asam Tertitrasi (%)
0,58 ± 0,00a
34
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
29,20 ± 0,04h
30,25 ± 0,14i
27,23 ± 0,07g
26,35 ± 0,14f
25,70 ± 0,14e
25,20 ± 0,07d
24,45 ± 0,07c
asam tertitrasi maka akan semakin rendah
23,18 ± 0,18b
20,58 ± 0,10a
Derajat Brix
nilai pH. Total asam tertitrasi akan
40.00
meningkat seiring dengan proses 30.00
Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama Gambar 6. Pengaruh konsentrasi teh dan lama
fermentasi terhadap total padatan
Fermentasi terhadap Total Padatan teralux kombucha
Keterangan: Perbedaan notasi huruf menunjukkan
Terlarut Kombucha terdapat perbedaan signifikan
(p<0,05)
Hasil uji statistik menggunakan
Univariate menunjukkan bahwa Pengaruh Konsentrasi Teh dan Lama
Hasil uji lanjut dapat dilihat pada Gambar pada penelitian ini merupakan uji hedonik
semakin lama waktu fermentasi maka total penelitian ini jumlah panelis adalah
konsentrasi teh (30, 40, dan 50%) lebih Univariate menunjukkan bahwa
tinggi pada hari ke-7 dan seiring proses konsentrasi teh dan lama fermentasi
pada hari ke -10 dan hari ke-13. Hal ini parameter rasa, aroma, rasa alkohol, dan
mikoorganisme yaitu bakteri dan khamir dihasilkan (p<0,05). Selain itu, hasil uji
dan komponen larut pada teh sehingga menunjukkan bahwa konsentrasi teh dan
total padatan terlarut dalam kombucha lama fermentasi tidak berpengaruh secara
2020).
35
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
dalam hal warna (p>0,05). Hasil uji Berdasarkan seluruh analisis yang
organoleptik ini dapat dilihat pada Tabel 3. dilakukan, formulasi kombucha terbaik
Tabel 3 menunjukkan bahwa secara pada penelitian ini dipilih berdasarkan
umum, waktu fermentasi yang lebih aktivitas antioksidan, total fenolik, total
panjang dan konsentrasi teh daun salam flavonoid, dan uji organoleptik. Formulasi
yang lebih tinggi menghasilkan kombucha terbaik merupakan kombucha yang dibuat
dengan tingkat penerimaan yang lebih dengan penambahan konsentrasi teh daun
baik. Hal ini terlihat pada seluruh salam sebesar 50% dengan lama
parameter yang dinilai oleh para panelis, fermentasi 10 hari.
kecuali untuk parameter warna.
36
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
fenolik 240,29 ± 9,48 mg GAE/L, total Ayuratri, M. K., & Kusnadi, J. (2017).
flavonoid 41,61 ± 0,97 mg QE/L, total Aktivitas antibakteri kombucha
jahe (Zingiber officinale) varietas
tanin terkondensasi 371,03 ± 5,60 mg jahe dan konsentrasi madu). Jurnal
CE/L, dan aktivitas antioksidan dengan Pangan dan Agroindustri, 5(3), 95-
107.
IC50 sebesar 9605,58 ± 279,12 ppm.
Azizah, A. N., Gita, C. E. D., & Fitrianti,
Kombucha dengan formulasi
D. (2020). Formulasi SCOBY
terbaik terdapat pada konsentrasi (Symbiotic
Culture of Bacteria and Yeast) dari
penambahan teh 50% dengan lama
raw kombucha berdasarkan
fermentasi 10 hari. Formulasi ini memiliki perbandingan larutan gula dan
larutan teh gula. Prosiding Farmasi
aktivitas antioksidan (IC50) 6920,10 ±
Seminar Penelitian Sivitas
360,04 ppm, total fenolik 340,21± 0,45 mg Akademika Unisba (pp. 235-331).
Fakultas MIPA Unisba.
GAE/L, total flavonoid 122,21± 1,53 mg
QE/L, nilai pH 2,90± 0,00, serta nilai Badan Standardisasi Nasional (BSN).
(2016). Teh Hijau. SNI 3946:2016.
hedonik secara keseluruhan 6,27 ± 0,96, Badan Standardisasi Nasional.
yang berarti panelis menyatakan suka
dengan produk kombucha tersebut.
37
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
38
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e-ISSN 2598-9596
Vol.7, No.1, Mei 2023
39