Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Opsi p-ISSN 1693-2102

Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

Analysis of Workload and Deciding Workers Optimality at


Powder Production Process using NASA-TLX Method and
KEP/75/M.PAN/7/2004 in PT. XY

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Optimal Pekerja


menggunakan Metode NASA-TLX dan KEP/75/M.PAN/7/2004
pada Produksi Bedak di PT. XY

Ovi Sadewa1, Mochammad Tutuk Safirin1, Tranggono1


1
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, UPN "Veteran" Jawa Timur
Jalan Raya Rungkut Madya No 1, Gunung Anyar, Surabaya, 60294
email : sadewaovi26@gmail.com
doi: https://doi.org/10.31315/opsi.v15i2.6874

Received:4th April 2022; Revised: 16th July 2022; Accepted: 11th August 2022;
Available online: 30th December 2022; Published regularly: December 2022

ABSTRACT
Workers of PT.XY suffers from excessive work fatigue due to extra time and overtime. Workers are dissatisfied
with a high demand of duties, less break time, and a work environment which less ergonomic on the production
site. PT.XY is a pharmaceutical company with 14 workstations and 40 workers in powder manufacturing. Some
workers need to stay focused for long periods, which leads to physical and mental work stress. This research aims
to analyze the workload of workers in powder production and determines the main indicators based on the NASA-
TLX method. This research also decides the optimal workers based on KEP / 75 / M.PAN /
7/2004. Questionnaires were distributed to the entire population of 40 powder production workers using the
NASATLX method to solve the problem by staying focused on 6 indicators: mental demand, physical demand,
temporal demand, performance, effort, and frustration level as well as calculation method on
KEP/75/M.PAN/7/2004. The result of this research about workload can be concluded that there were 9 of 40
workers were in the medium category, 30 of 40 workers were in the high category and a worker was in the very
high category. 40 workers are optimal, but the distribution of workload is less proper.

Keywords: Optimal Number of Workers; KEP/75/M.PAN/7/2004; NASA-TLX; Workload; Work Fatigue

ABSTRAK
Pekerja PT. XY menderita kelelahan akibat beban kerja berlebih yang disebabkan oleh penambahan jam kerja
atau lembur. Pekerja mengeluhkan besarnya tuntutan tugas yang diterima, waktu istirahat yang kurang dan
lingkungan kerja yang kurang ergonomis di lokasi produksi. PT. XY merupakan perusahaan farmasi dengan 14
stasiun kerja dan terdapat 40 pekerja yang berkerja di bagian produksi bedak. Beberapa pekerja diharuskan untuk
tetap fokus dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan terjadinya tekanan fisik dan psikis atas pekerjaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis beban kerja dari pekerja produksi bedak dan mengetahui indikator-
indikator utama berdasarkan metode NASA-TLX. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan jumlah pekerja
optimal berdasarkan KEP/75/M.PAN/7/2004. Kuesioner disebarkan kepada seluruh populasi pekerja yang
berjumlah 40 pekerja produksi menggunakan metode NASA-TLX dengan fokus terhadap 6 indikator berikut :
kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi, usaha dan tingkat frustasi serta metode
perhitungan pada KEP/75/M.PAN/7/2004. Hasil penelitian tentang beban kerja ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat 9 dari 40 pekerja yang termasuk dalam kategori sedang, 30 dari 40 pekerja dalam kategori tinggi dan 1
pekerja yang berada pada kategori yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil diketahui bahwa 40 pekerja bekerja
secara optimal namun untuk pembagian beban kerja masih belum cukup baik.

Kata Kunci: Jumlah Optimal Pekerja; KEP/75/M.PAN/7/2004; NASA-TLX; Beban Kerja; Kelelahan Kerja

1
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

Pada produksi bedak terdapat 40 pekerja dengan


1. PENDAHULUAN
jam kerja 8 jam sehari dimulai pukul 07.30-
Perusahaan melakukan pengukuran 16.00 WIB dan 30 menit untuk beristirahat.
beban kerja guna memberi beban kerja sesuai Dalam proses produksi bedak pada perusahaan,
kemampuan dan potensi pekerja. Beban kerja terdapat 13 stasiun, yaitu Stasiun kerja Petugas
adalah suatu hasil yang telah diselesaikan Umum, Mesin Kneader, Menuang bedak ke
menggunakan tenaga fisik, seperti mengangkat, hopper, Powder Filling Machine, Kontrol Bobot,
menarik dan lain-lain merupakan beban kerja Mesin Seamer, Batching Kaleng, Pemasangan
fisik. Sedangkan beban kerja mental merupakan Tutup Kaleng, Pampac Cartoning, Case Packer,
pekerjaan yang diselesaikan dengan Batching M-Box, Penimbangan M-Box, Stasiun
kemampuan berpikir, seperti menghitung, kerja gudang produksi dan 1 Teknisi.
mengingat dan menghafal. Beban kerja berlebih Pada beberapa stasiun kerja tersebut
seperti kelelahan mental, masih merasakan lelah dibutuhkan ketelitian yang tinggi, kecepatan,
walaupun telah istirahat, pegal di bagian badan ketepatan yang tinggi, namun lingkungan yang
tertentu, sulit konsentrasi ditandai timbulnya tersedia kurang ergonomis serta waktu istirahat
perasaan cemas, marah, bosan, dan lain-lain (Ie yang disediakan perusahaan cukup sedikit.
M. Kevin et al, 2021). Menurut Dewi et.al, Selain itu terdapat besarnya tuntutan tugas yang
(2020) Beban kerja mental adalah perbedaan diterima, pekerjaan harus diselesaikan sesuai
antara beban kerja mental yang diberikan kepada target, waktu yang ditentukan, tetap fokus dan
seorang pekerja dengan kemampuan mental konsentrasi dalam waktu cukup lama serta
pekerja yang terkait dengannya. didukung wawancara dengan pekerja produksi
Kerja mental adalah pekerjaan yang bedak, beberapa pekerja mengatakan mengalami
melibatkan proses berpikir otak. Jadi tidak kelelahan kerja berlebih akibat ditambahkannya
disebabkan oleh aktivitas fisik secara langsung, jam kerja atau lembur, bagian operator mesin
tetapi menyebabkan kelelahan mental jika bahkan mengeluhkan besarnya tuntutan tugas
pekerjaan tersebut dalam keadaan yang lama. dan pekerja bagian penutupan kaleng manual
(Hidayat, 2020). Dalam mendeteksi beban harus bekerja dengan waspada dan bekerja cepat
mental ini terbilang sulit karena tidak terlihat dalam melakukan penutupan.
langsung atau tidak ada perubahan signifikan Metode untuk menyelesaikan masalah
dari pekerja tetapi dampaknya langsung tersebut adalah dengan menggunakan NASA-
mempengaruhi hasil kerja. Kelelahan mental TLX dan KEP/75/M.PAN/7/2004. Dalam
maupun kelelahan kerja merupakan hal serius penelitian sebelumnya Surya et.al (2020),
yang harus diperhatikan perusahaan. Hal ini melakukan sebuah pengukuran beban mental
didukung oleh data yang diperoleh dari dengan metode NASA-TL pada perusahaan
International Labour Organization (ILO) yang PLTU yang bekerja dalam sistem shift yaitu,
menyatakan hampir dua juta pekerja meninggal pagi siang dan sore. Penelitian tersebut
dunia setiap tahun dengan penyebab utama memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
kematian pekerja adalah kelelahan kerja. beban kerja mental yang diperoleh operator
Sebesar 32,8% dari total 58.115 sampel boiler di area DCS pada shift pagi dalam
mengalami kelelahan kerja (Mahardika, 2017). kategori beban kerja mental termasuk kedalam
Data menurut ILO survei Amerika Tengah, 9 kategori tinggi dengan skor sebesar 55,89; shift
dari 10 responden melaporkan merasa terus- siang termasuk dalam kategori beban kerja
menerus dibawah tekanan atau kelelahan mental mental tinggi, dengan skor sebesar 49,41; Shift
12% hingga 16%, merasa tertekan 9% hingga malam dinilai sebagai kategori beban kerja
13%, atau kurang tidur 13% hingga 19%, karena mental yang tinggi dengan skor yang
kekhawatiran tentang pekerjaan. (International, menunjukkan angka sebesar 60,52.
Labor Organization, 2016). Selain itu, dilakukan penelitian oleh Ayu
PT. XY merupakan perusahaan farmasi di et.al (2019) menggunakan matode serupa pada
Indonesia yang memproduksi bedak. Sistem sebuah perusahaan konveksi appareal dan
produksi MTS (Make To Stock) dimana pekerja headwear. Didapakan hasil alternatif dengan
melakukan proses produksi dari hari senin – menggunakan metode NASA-TLX, yaitu agar
jumat dan hasil produksi sebagai stock di gudang. perusahaan menggunakan tenaga outsource, hal

2
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

itu dikarenakan seorang tenaga outsource tidak mengamati pekerja, proses produksi dan
adanya keterkaitan antara perusahaan dan lingkungan produksi. Kemudian dilakukan
pekerja. Penelitian yang dilakukan oleh penyebaran kuesioner kepada pekerja produksi
Terranova (2014) menggunakan metode NASA- bedak yang berpatokan pada metode NASA-
TLX dan KEP/75/M.PAN/7 /2004, dilakukan di TLX. Menurut Menurut Hasibuan et.al, (2019),
Departemen perencanaan dan gudang material metode NASA-TLX adalah metode untuk
sebuah perusahaan guna melakukan pengukuran mengukur beban kerja mental pada pekerja
terhadap beban kerja mental dengan metode selama menyelesaikan pekerjaannya. Beda
NASA-TLX dan metode KEP/75/M. halnya dengan pengukuran kegiatan fisik,
PAN/7/2004. Didapatkan hasil penelitian kegiatan mental tidak dapat diukur secara
menunjukkan bahwa di jurusan PGM sebesar langsung namun memberi dampak terhadap
32%, berindikator performansi, indikator hasil kerja. Pada metode NASA-TLX terdapat 6
kebutuhan waktu sebesar 24%, indikator usaha indikator terdiri dari KF (Kebutuhan Fisik), KM
fisik dan mental sebesar 18%, indeks kebutuhan (Kebutuhan Mental), KW (Kebutuhan Waktu),
mental sebesar 14%, indeks kebutuhan fisik dan PF (Performansi), U (Usaha), dan TF (Tingkat
tingkat frustasi adalah sebesar 6%. Dari Frustasi).
perhitungan beban kerja fisik, jumlah pegawai Tabel 1. Keterangan NASA-TLX
berubah dari 54 menjadi 58. Dimensi Notasi Deskripsi
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, Kebutuhan KF Seberapa banyak aktivitas
Fisik fisik yang dibutuhkan
terbukti bahwa kedua metode tersebut, dapat Kebutuhan KM Kebutuhan atas aktivitas
membantu proses analisis beban mental dan Mental mental dan persepsi selama
penentuan jumlah optimal pekerja. Peneliti bekerja
melakukan penelitian ini dengan cara mengukur Kebutuhan KW Jumlah waktu untuk
Waktu penyelesaian tugas
beban kerja pada seluruh stasiun kerja agar Performansi PF Penentuan target dalam
mendapatkan hasil yang lebih akurat karena menyelesaikan pekerjaan
proses produksi produk yang mengalami Usaha U Ketekunan dalam bekerja
keterkaitan, serta menyesuaikan dengan kondisi untuk mencapai target
dunia perindustrian saat ini yang mengharuskan Tingkat TF Tingkat perasaan stress
Frustasi dibanding perasaan aman
perusahaan berhati-hati dalam menentukan selama bekerja
jumlah pekerja, metode KEP/75/M.PAN/7/ Sumber : Hasibuan et. al (2019)
2004, digunakan untuk menghitung atau Keunggulan dari penerapan metode
mengetahui jumlah optimal pekerja yang dilihat NASA-TLX adalah tidak membutuhkan biaya
dari hasil kerjanya berupa fisik atau bersifat yang mahal, pengukuran yang dilakukan secara
kebendaan yang diperoleh dari informasi hasil multidimensional dan tingkat sensitif yang
kerja, perhitungan standar kemampuan rata-rata tinggi. (Rahdiana, et. Al, 2021). Kuesioner berisi
pekerja dan perhitungan rumusnya, sehingga pertanyaan pemberian bobot dan pemberian
dengan menggunakan kedua metode tersebut rating pada masing-masing 6 indikator terhadap
akan didapatkan target kerja dan beban kerja pekerja produksi produk bedak di PT. XY
yang sesuai kemampuan pekerja dan target sesuai metode NASA-TLX, yang akan
perusahaan terpenuhi dengan baik. Tujuan dari menghasilkan kategori beban kerja karyawan
penelitian ini untuk mengetahui beban kerja sesuai rating nilai indikator pada Tabel 1.
pekerja produksi bedak berdasarkan,
mengetahui indikator dominan menggunakan Tabel 2. Klarifikasi rating nilai indikator
metode NASA-TLX, dan menentukan jumlah No Rating Nilai Kategori Beban Kerja
pekerja optimal berpatokan Kep/75/M.PAN/7/ 1 0–9 Rendah
2004. 2 10 – 29 Sedang
3 30 – 49 Agak Tinggi
2. METODE
4 50 – 79 Tinggi
Pekerja produksi bedak PT. XY menjadi 5 80 – 100 Tinggi Sekali
objek penelitian ini. Wawancara dilakukan Sumber : Terranova (2014)
dengan pihak supervisior serta dilakukan
observasi pada area produksi bedak untuk

3
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

Pengumpulan data dilakukan melalui


penyebaran kuesioner terhadap total 40 pekerja
Tabel 4 merupakan hasil akhir dari
produksi bedak pada PT. XY. Setelah data di
perhitungan metode NASA-TLX yang
kumpulkan dilakukan proses pengolahan data.
menjabarkan kategori beban kerja pada 13
Dilakukan perhitungan tally masing-masing
stasiun kerja dan 1 teknisi yang terdapat pada
pekerja dari pengisian 15 pasang indikator. Dari
produksi bedak PT. XY. Kategori beban kerja
jumlah tally ini dijadikan bobot untuk 6
indikator NASA-TLX.
Tabel 3. Klarifikasi Beban Kerja
Selanjutnya menghitung nilai produk Range Nilai Rata-rata
didapat dari rating nilai yang diberikan pekerja No Kategori Beban Kerja
WWL
dikalikan bobot. Berikutnya dilakukan 1 0-9 Rendah
perhitungan WWL (Weight Workload) dengan 2 10-29 Rendah
menjumlahkan semua nilai produk. Perhitungan 3 30-49 Agak Tinggi
4 50-79 Tinggi
terakhir mencari nilai rata-rata WWL atau skor 5 80-100 Tinggi Sekali
dengan membagi total nilai produk dengan 15. Sumber : Terranova (2014)
(Sugarinda, 2017)
Setelah dilakukan tahapan perhitungan
agak tinggi, tinggi, dan tinggi sekali pada
dimulai dari pembobotan, pemberian nilai
masing-masing pekerja tersebut berdasarkan
rating, perhitungan nilai produk, menghitung
rata-rata WWL yang diperoleh setelah dilakukan
WWL dan rata-rata WWL sesuai dengan metode
perhitungan.
NASA-TLX, selanjutnya akan dilakukan
klarifikasi beban kerja seperti yang ditunjukkan 3.1 Stasiun Kerja Pekerja Umum
oleh Tabel 2. Kategori beban kerja dan range
nilai rata-rata WWL. Tabel 5. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja
Langkah terakhir adalah dilakukan Pekerja Umum
perhitungan pendekatan hasil kerja. Menurut No Nama Stasiun Jumlah Ket
Kerja Rata-
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara rata
Republik Indonesia (2014) pedoman WWL
perhitungan Kep/75/M.PAN/ 7/2004 dengan David Petugas 61 Tinggi
1
rumus sebagai berikut : Umum
Orang x Waktu 2 Fyrman Petugas 52 Tinggi
Norma Waktu = Hasil
(1) Noer Umum
Hasil 3 Koko Petugas 72 Tinggi
Norma Hasil = Orang x Waktu (2) Hariyanto Umum
Berikutnya menghitung pendekatan hasil kerja,
rumusnya seperti berikut : Berdasarkan hasil rata-rata WWL pada tabel 5
dengan 3 pekerja di stasiun kerja ini berkategori
∑ Beban Kerja beban kerja tinggi dimana indikator dominannya
x 1 orang (3)
Standar kemampuan rata−rata adalah performansi, kebutuhan fisik dan usaha.
Indikator performansi dikarena kan pekerja
Perhitungan dan penentuan pekerja harus tetap konsentrasi agar tidak menimbulkan
optimal dengan menerapkan pedoman per permasalahan akibat kelalaian dalam
hitungan KEP/75/M.PAN/7/2004 pada produk menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan
bedak di PT. XY. beserta banyak dan macamnya bahan baku,
3. HASIL DAN PEMBAHASAN indikator kebutuhan fisik disebabkan pekerja
dominan mengeluar kan aktifitas fisik dalam
Dalam perhitungan berdasar metode melakukan pekerjaan nya dalam menyiapkan
NASA-TLX dan perhitungan KEP/75/M.PAN dan mengantar bahan baku dari gudang menuju
/7/2004 dengan hasil sebagai berikut: gedung produksi dan indikator

4
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

Tabel 4. Hasil Akhir dari Metode NASA-TLX


No Nama Umur Lama Kerja Stasiun Kerja Indikator WWL Jumlah Ket
Rata-rata
KM KF KW PF U TF WWL
1 David 35th 12 Petugas Umum 16 0 7 23 11 4 915 61 Tinggi

2 Fyrman Noer 23th 5 Petugas Umum 0 18 5 17 9 2 775 52 Tinggi

3 Koko 25th 3 Petugas Umum 12 18 16 5 21 0 1080 72 Tinggi


Hariyanto
4 Wiwik 47th 30 Mesin Kneader 10 17 7 4 13 0 760 51 Tinggi
Pudjiati
5 Ribut Susiati 47th 25 Mesin Kneader 10 17 7 4 13 0 760 51 Tinggi

6 Sulistyo Rini 43th 14 Mesin Kneader 5 9 2 32 9 0 855 57 Tinggi

7 Sriningsih 51th 30 Mesin Kneader 5 13 5 7 13 0 660 44 Agak


Tinggi
8 Tri Lidiawati 37th 8 Menuang bedak 7 17 10 4 13 0 760 51 Tinggi
ke hopper
9 Andarini 55th 40 Menuang bedak 7 13 3 17 10 0 740 49 Agak
ke hopper Tinggi
10 Rubiah 52th 30 Powder Filling 15 15 0 10 25 2 995 66 Tinggi
Machine
11 Sumiati 46th 26 Powder Filling 17 8 0 14 12 5 840 56 Tinggi
Machine
12 Ernawati 52th 34 Powder Filling 12 16 4 8 12 8 900 60 Tinggi
Machine
13 Siti Sumber 49th 31 Powder Filling 7 19 6 5 13 0 750 50 Tinggi
Machine
14 Siti 47th 27 Powder Filling 5 15 9 3 7 13 785 52 Tinggi
Maimunah Machine
15 Muayadah 51th 26 Powder Filling 5 10 5 16 8 4 730 49 Tinggi
Machine
16 Sri Wahyuti 51th 34 Kontrol Bobot 17 7 3 4 10 7 710 47 Agak
Tinggi
17 Sutjiati 51th 26 Kontrol Bobot 20 8 4 19 8 3 920 61 Tinggi
th
18 Siti 50 31 Kontrol Bobot 10 10 4 8 27 2 910 61 Tinggi
Choiriyah
th
19 Yusi Rahma 46 28 Mesin Seamer 8 15 3 20 8 5 880 59 Tinggi
th
20 Hartini 47 27 Mesin Seamer 12 13 4 5 17 0 770 51 Tinggi
th
21 Siti Nur 28 8 Batching Kaleng 19 3 7 33 14 0 1140 76 Tinggi
th
22 Linawati 42 7 Pemasangan 3 2 11 20 2 0 560 37 Agak
tutup kaleng Tinggi
th
23 Sri Wahyuni 49 26 Pemasangan 20 14 4 8 11 0 850 57 Tinggi
tutup kaleng
th
24 Wiwik Puji 49 27 Pemasangan 13 16 9 5 13 0 850 57 Tinggi
tutup kaleng
th
25 Suratmi 53 30 Pemasangan 0 17 12 12 6 1 720 48 Agak
tutup kaleng Tinggi
th
26 Tutuk 47 27 Pemasangan 3 19 14 7 21 3 1000 67 Tinggi
Kurniati tutup kaleng
th
27 Siti Muafatin 45 27 Pampac 8 5 27 18 9 4 1070 71 Tinggi
Cartoning
th
28 Yuli Astutik 43 26 Pampac 17 7 10 8 10 0 770 51 Tinggi
Cartoning
th
29 Nani 48 24 Pampac 3 17 8 16 4 3 760 51 Tinggi
Rubiyanti Cartoning
th
30 Muliani 49 30 Case Packer 16 23 7 4 13 0 950 63 Tinggi
th
31 Dwi Hartuti 48 25 Case Packer 15 5 28 0 23 5 1145 76 Tinggi
th
32 Lilik Ahmada 49 27 Batching M-Box 7 11 4 0 13 13 720 48 Agak
Tinggi
th
33 Retno Ayu 24 3 Batching M-Box 8 20 6 6 7 2 730 49 Agak
Tinggi
th
34 Tri Yuli 47 27 Penimbangan M- 13 8 6 9 17 0 790 53 Tinggi
Box
th
35 Ari Utami 50 29 Penimbangan M- 13 16 2 10 7 3 770 51 Tinggi
Box
th
36 Nur 45 25 Penimbangan M- 23 3 19 11 4 0 900 60 Tinggi
Mukhayana Box
th
37 Puspita Sari 36 7 Penimbangan M- 5 14 17 11 12 0 880 59 Tinggi
Box
th
38 Yis Wandi 39 14 Gudang produksi 17 13 7 3 10 0 750 50 Tinggi
th
39 Samuel 46 5 Teknisi 16 16 4 24 12 0 1080 72 Tinggi
th
40 Pujianto 38 5 Teknisi 21 24 11 6 24 0 1290 86 Tinggi
Sekali

5
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

tinggi. Indikator dominan stasiun kerja menuang


usaha dimana pekerja mengeluarkan aktivitas
bedak ke hopper adalah indikator kebutuhan
fisik dan psikis dengan seimbang dalam
fisik disebabkan pekerja dalam stasiun kerja ini
menyelesaikan pekerjaannya seperti
cenderung mengeluarkan aktivitas fisik dalam
mendorong, menghitung dan lain-lain
menyelesaikan pekerjaannya dan indikator
3.2 Stasiun Kerja Mesin Kneader performansi dimana pekerja harus berhati-hati
Tabel 6. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja dalam menuangkan bedak.
Mesin Kneader 3.4 Stasiun Kerja Powder Filling Machine
No Nama Stasiun Jumlah Ket
Kerja Rata-
Tabel 8. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja
rata Powder Filling Machine
WWL
No Nama Stasiun Jumlah Ket
Wiwik Mesin 51 Tinggi Kerja Rata-
1 rata
Pudjiati Kneader
WWL
2 Ribut Mesin 51 Tinggi
Susiati Kneader 1 Rubiah Powder 66 Tinggi
Filling
3 Sulistyo Mesin 57 Tinggi Machine
Rini Kneader
2 Sumiati Powder 56 Tinggi
4. Sriningsih Mesin 44 Agak Filling
Kneader Tinggi Machine
Berdasarkan rata-rata WWL 4 pekerja Ernawati Powder 60 Tinggi
pada Tabel 6 di stasiun kerja ini termasuk dalam 3
Filling
kategori beban kerja tinggi dan agak tinggi. Machine
Terdapat 3 indikator dominan yaitu kebuthan 4. Siti Powder 50 Tinggi
fisik, performansi dan usaha. Indikator Sumber Filling
Machine
kebutuhan fisik disebabkan pekerja
5. Siti Powder 52 Tinggi
mengeluarkan aktivitas fisik dalam Maimunah Filling
memasukkan bahan ke dalam mesin kneader, Machine
indikator performansi dimana pekerja harus Muayadah Powder 49 Tinggi
6.
menjaga fokus dan konsentrasi dalam bekerja, Filling
dan indikator usaha disebabkan pekerja Machine
mengeluarkan aktivitas fisik dan psikis dalam Pada tabel 8 dapat diketahui sebanyak 6
mengoperasikan jalannya mesin kneader. pekerja powder filling machine termasuk dalam
kategori beban kerja tinggi dimana indikator
3.3 Stasiun Kerja Menuang Bedak ke dominannya indikator kebutuhan mental,
Hooper kebutuhan fisik dan performansi. Indikator
Tabel 7. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja kebutuhan mental kebutuhan mental disini
Menuang Bedak ke Hooper pekerja cenderung menggunakan aktivitas
Stasiun Jumlah Ket
mental dalam mengoperasikan mesin, indikator
No Nama
Kerja Rata- kebutuhan fisik karena pekerja mengeluarkan
rata lebih aktivitas fisik selama bekerja, dan
WWL
indikator usaha dikarenakan pekerja cenderung
1 Tri Menuang 51 Tinggi seimbang antara aktivitas fisik dan mental atau
Lidiawati bedak ke
hopper psikis selama bekerja dan indikator performansi
Andarini Menuang 49 Agak
disebabkan pekerja harus tetap berkonsentrasi
2 dan fokus dalam bekerja seperti memastikan
bedak ke Tinggi
hopper mesin berjalan sesuai prosedur dan memastikan
Berdasarkan rata-rata WWL hasil akhir kaleng berada dalam mesin sesuai posisinya.
perhitungan pada Tabel 7 diperoleh sebesar 2
pekerja berkategori beban kerja tinggi dan agak

6
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

3.5 Stasiun Kerja Kontrol Bobot Pada Tabel 11 nilai rata-rata WWL
Tabel 9. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja
menyatakan sebanyak 1 pekerja dalam stasiun
Kontrol Bobot kerja ini berkategori beban kerja tinggi dimana
indikator dominannya adalah performansi.
No Nama Stasiun Jumlah Ket
Kerja Rata-
Tingginya performansi dikarenakan pekerja
rata harus menjaga fokus selama menyetting dan
WWL menjalankan mesin batching supaya berjalan
1 Skri Kontrol 47 Agak lancer serta memeriksa hasil print dikaleng
Wahyuti Bobot Tinggi seperti no batch, masa expired dan lain-lain.
2 Sudjiati Kontrol 61 Tinggi
Bobot 3.8 Stasiun Kerja Pemasangan Tutup
Siti Kontrol 61 Tinggi
Kaleng
3
Choiriyah Bobot Tabel 12. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja
Berdasarkan nilai rata-rata WWL di Tabel Pemasangan Tutup Kaleng
9 pada stasiun kerja ini sebanyak 3 pekerja
No Nama Stasiun Jumlah Ket
berkategori beban kerja agak tinggi dan tinggi. Kerja Rata-
Ketiga pekerja ini memiliki Indikator dominan rata
WWL
kebutuhan mental dan usaha. Indikator
kebutuhan mental dikarenakan pekerja 1 Linawati Pemasangan 37 Agak
Tutup Tinggi
beraktivitas psikis lebih tinggi dalam Kaleng
mengontrol bobot sedangkan indikator usaha
2 Sri Pemasangan 57 Tinggi
disebabkan beberapa pekerja merasa Wahyuni Tutup
mengeluarkan fisik dan mental dalam Kaleng
menyelesaikan pekerjaannya. 3 Wiwik Pemasangan 57 Tinggi
Puji Tutup
3.6 Stasiun Kerja Mesin Seamer Kaleng
Tabel 10. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja 4. Suratmi Pemasangan 48 Agak
Mesin Seamer Tutup Tinggi
Kaleng
No Nama Stasiun Jumlah Ket
Kerja Rata- 5. Tutuk Pemasangan 67 Tinggi
rata Kurniati Tutup
WWL Kaleng
Berdasarkan rata-rata WWL hasil akhir
1 Yusi Mesin 59 Tinggi
Rahma Seamer perhitungan pada Tabel 12 diperoleh sebesar 5
pekerja berkategori beban kerja agak tinggi dan
2 Hartini Mesin 51 Tinggi
Seamer tinggi dengan indikator dominan performansi,
Dari nilai rata-rata WWL pada Tabel 10 kebutuhan mental, kebutuhan fisik dan usaha.
diperoleh sebanyak 2 pekerja stasiun kerja mesin Indikator performansi dikarenakan pekerja
seamer berkategori beban kerja tinggi. Kedua harus memastikan semua kelang tertutup dengan
pekerja ini memiliki indikator dominan baik, indikator kebutuhan mental dikarenakan
performansi. Tingginya performansi disebabkan lebih mengeluarkan aktivitas mental dan
dua pekerja tersebut harus berkonsentrasi dan persepsi dalam bekerja, tingginya kebutuhan
fokus agar tidak menimbulkan kelalaian dalam fisik dikarenakan pekerja tersebut mengeluarkan
bekerja. aktivitas fisik menutup kaleng secara manual,
duduk dalam waktu cukup lama dan tempat
3.7 Stasiun Kerja Batching Kaleng duduk yang kurang ergonomis, serta tingginya
Tabel 11. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja usaha disebabkan beberapa pekerja merasa
Batching Kaleng mengeluarkan aktivitas fisik dan mental
No Nama Stasiun Jumlah Ket seimbang dalam menyelesaikan pekerjannya.
Kerja Rata-
rata
WWL

1 Siti Nur Batching 76 Tinggi


Kaleng

7
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

3.9 Stasiun Kerja Pampac Cartoning 3.11 Stasiun Kerja Batching Master Box
Tabel 13. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja Tabel 15. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja
Pampac Cartoning Batching Master Box

No Nama Stasiun Jumlah Ket No Nama Stasiun Jumlah Ket


Kerja Rata- Kerja Rata-
rata rata
WWL WWL

1 Siti Pampac 71 Tinggi 1 Lilik Batching 48 Agak


Muafatin Cartoning Ahmada M-Box Tinggi

2 Yuli Pampac 51 Tinggi 2 Retno Batching 49 Agak


Astutik Cartoning Ayu M-Box Tinggi
Nani Pampac 51 Tinggi Berdasarkan rata-rata WWL hasil akhir
3
Rubianti Cartoning perhitungan pada Tabel 15 sebesar 2 pekerja
Berdasarkan nilai rata-rata WWL pada berkategori beban kerja agak tinggi dengan
Tabel 13, pekerja termasuk dalam kategori indikator dominan Indikator dominan usaha dan
beban kerja tinggi. Indikator dominan stasiun kebutuhan fisik. Indikator usaha disebabkan
kerja pampac cartoning adalah kebutuhan pekerja membutuhkan aktivitas fisik dan mental
waktu, kebutuhan mental dan kebutuhan fisik. sama tingginya dan tingginya kebutuhan fisik
Indikator kebutuhan waktu dikarenakan salah dikarenakan pekerja lebih cenderung
satu pekerja merasa tertekan dengan waktu yang mengeluarkan aktivitas fisik seperti membentuk
diberikan dalam menyelesaikan pekerjaanya, lembaran master box secara manual.
tingginya kebutuhan mental disebabkan
3.12 Stasiun Kerja Penimbangan Master
aktivitas mental cenderung tinggi dalam
Box
mengoperasikan dan memperhatikan jalannya
mesin, dan indikator kebutuhan fisik Tabel 16. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja
dikarenakan cenderung lebih besar dalam Penimbangan Master Box
mengeluarkan aktivitas fisik.
No Nama Stasiun Jumlah Ket
3.10 Stasiun Kerja Case Packer Kerja Rata-
rata
Tabel 14. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja WWL
Case Packer Tri Yuli Penimbangan 53 Tinggi
1
M-Box
No Nama Stasiun Jumlah Ket
Kerja Rata- 2 Ari Utami Penimbangan 51 Tinggi
rata M-Box
WWL Nur Penimbangan 60 Tinggi
3
Mukhayana M-Box
1 Mualiani Case 63 Tinggi
Packer Puspita Penimbangan 59 Tinggi
4.
Sari M-Box
2 Dwi Case 76 Tinggi
Hartuti Packer Dari nilai rata-rata yang diperoleh pada
Tabel 16 dapat diketahui sebanyak 4 pekerja
Berdasarkan nilai rata-rata WWL pada
berkategori beban kerja tinggi. Indikator
Tabel 14, pekerja termasuk dalam kategori
dominannya adalah usaha, kebutuhan fisik,
beban kerja tinggi. Indikator dominan stasiun
kebutuhan mental, dan kebutuhan waktu.
kerja case packer adalah kebutuhan fisik dan
Indikator usaha disebabkan pekerja
kebutuhan waktu. Tingginya kebutuhan fisik
mengeluarkan aktivitas fisik dan mental sama
disebabkan aktivitas fisik dalam memeriksa
besarnya, tingginya kebutuhan fisik disebabkan
hasil kemas C-Box dan indikator kebutuhan
pekerja tersebut cenderung mengeluarkan
waktu dikarenakan merasa waktu yang
aktivitas fisik, dan tingginya kebutuhan waktu
diberikan kurang sesuai dengan pekerjaan yang
disebabkan pekerja merasa tertekan terhadap
harus diselesaikan.
waktu yang disediakan.

8
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

membuat pekerja melepas lelah dan dapat


meregangkan otot-otot serta memberikan
3.13 Stasiun Kerja Gudang Produksi
fasilitas seperti tempat duduk yang ergonomis
Tabel 17. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja dapat menghindarkan terjadinya kelelahan kerja
Gudang Produksi oleh pekerja.
No Nama Stasiun Jumlah Ket 3.15 Jumlah Optimal Pekerja
Kerja Rata-
rata Pengolahan data yang kedua adalah
WWL menentukan jumlah optimal dengan perhitungan
1 Yis Gudang 50 Tinggi menurut Kep/75/M.PAN/7/2004. Penelitian ini
Wandi Produksi menggunakan pendekatan hasil kerja, dengan
Berdasarkan nilai rata-rata stasiun kerja memerlukan data jumlah beban kerja yang
pada Tabel 17 gudang produksi 1 pekerja tercemin dari target kerja yang dicapai, dan
berkategori beban kerja tinggi dengan indikator standar kemampuan rata-rata yang diperoleh
dominan kebutuhan mental. Tingginya dari perhitungan norma hasil. Norma hasil
kebutuhan mental disebabkan aktivitas mental didapatkan dari hasil dibagi perkalian antara
lebih tinggi seperti mengoperasikan alat untuk pekerja dikali waktu. Selanjutnya mencari
memindahkan produk. jumlah pekeja optimal didapat dari total
3.14 Stasiun Kerja Teknisi keseluruhan beban kerja dibagi standar
kemampuan rata-rata yang dilihat pada norma
Tabel 18. Hasil Rata-Rata WWL Stasiun Kerja
hasil kemudian dikali 1 orang. Berikut adalah
Teknisi
perhitungan pada produksi bedak:
No Nama Stasiun Jumlah Ket Tabel 19 Perhitungan pekeja produksi bedak
Kerja Rata-
rata
Jumlah
40 orang
WWL pekerja
1 Samuel Teknisi 72 Tinggi
Target Hasil 825 produk/jam
2 Pujianto Teknisi 86 Tinggi Hasil (target yang akan dicapai)
Norma Hasil =
Sekali Orang x waktu
Pada Tabel 4 Sebanyak 2 pekerja ber (Standar 825 produk
kategori beban kerja tinggi dengan indikator = = 21
kemampuan 40 Orang x 1 jam
dominan teknisi adalah indikator performansi
dan usaha. Tingginya performansi dikarenakan rata-rata)
pekerja tersebut harus tetap fokus dalam Perhitungan ∑ Beban Kerja
= x
Standar kemampuan rata−rata
memeriksa dan memperbaiki mesin dan
tingginya usaha disebabkan selama melakukan 1 orang
pekerjannya mengeluarkan ativitas mental dan 825 produk
fisik. = x 1 orang = 39,28
21
Indikator beban kerja agak tinggi, tinggi orang(40 orang)
dan tinggi sekali yang dirasakan pekerja
dipengaruhi oleh umur pekerja, masa kerja dan Berdasarkan pendekatan hasil kerja
jobdesk dari masing-masing pekerja. Lama masa berfokus beban kerja pekerja yang tercermin
kerja membuat pekerja lebih mahir dalam dalam target hasil dan standar kemampuan rata-
melakukan dan menyelesaikan pekerjaanya, rata dari norma hasil yang ada pada tabel 18,
namun beberapa pekerja merasakan beban kerja diperoleh hasil bahwa jumlah pekerja produksi
tinggi bahkan tinggi sekali hal ini terjadi produk bedak sudah sesuai dengan jumlah
dikarenakan umur pekerja tersebut. Umur pekerja optimal yaitu sebanyak 40 pekerja
memiliki hubungan dengan kinerja karena umur dengan beban kerja yang tercermin dalam target
yang bertambah dapat menyebabkan produksi sebanyak 825 produk selama 1 jam
kemampuan organ menurun sehingga tenaga kerja.
kerja semakin mudah mengalami kelelahan.
Memberikan waktu istirahat yang cukup dapat

9
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

4. KESIMPULAN harus merasakan beban kerja yang berlebih.


Supaya tidak menimbulkan permasalahan yang
Berdasarkan penelitian didapatkan
berdampak buruk pada perusahaan. Sedangkan
kesimpulan sebanyak 40 pekerja menggunakan
saran untuk penelitian selanjutnya dapat
NASA-TLX klarifikasi beban kerja sebanyak 9
menggunakan metode tambahan selain NASA-
pekerja berkategori beban kerja agak tinggi, 30
TLX untuk memperkuat hasil penelitian.
pekerja berkategori beban kerja tinggi dan 1
pekerja berkategori tinggi sekali. Kategori beban
kerja ini dilihat dari nilai rata-rata WWL DAFTAR PUSTAKA
(Weight Workload).
Ayu, S. Y. H., Triwibisono, C., & Nugraha, F. N.
Pada stasiun kerja petugas umum
(2019). Perancangan Beban Kerja dan
indikator tertinggi performansi, stasiun kerja
Kebutuhan Pegawai Divisi Lantai
mesin kneader indikator tertinggi kebutuhan
Produksi Menggunakan Metode NASA-
fisik, stasiun kerja menuang bedak ke hopper
TLX Pada PT. XYZ. E-Proceeding of
indikator tertinggi kebutuhan ffisik, stasiun
Enginering, 6(2), 6679–6685.
kerja powder filling machine indikator tertinggi
kebutuhan fisik, stasiun kerja kontrol bobot Dewi, D. C. (2020). Analisa Beban Kerja Mental
indikator tertinggi kebutuhan mental, stasiun Operator Mesin Menggunakan Metode
kerja mesin seamer indikator tertinggi usaha, Nasa Tlx Di PTJL. Journal of Industrial
stasiun kerja batching kaleng indikator tertinggi View, 2(2), 20–28.
performansi, stasiun kerja pemasangan tutup Hasibuan, C. F., & Banjarnahor, M. (2019).
kaleng manual indikator tertinggi kebutuhan Analisis Beban Kerja Mental pada Pekerja
fisik, stasiun kerja pampac cartoning indikator di PT XYZ dengan Menggunakan NASA-
tertinggi kebutuhan waktu, stasiun kerja case TLX. Jurnal Ergonomi Dan K3, 4(1), 24–
packer indikator tertinggi usaha, stasiun kerja 28.
batching master box indikator tertinggi
kebutuhan fisik, stasiun kerja penimbangan Hidayat, W., Ristyowati, T., & Putro, G. M.
master box indikator tertinggi kebutuhan (2020). Analisis Beban Kerja Fisiologis
mental, stasiun kerja gudang jadi indikator sebagai Dasar Penentuan Waktu Istirahat
tertinggi kebutuhan mental dan stasiun kerja untuk Mengurangi Kelelahan Kerja. Jurnal
teknisi indikator kebutuhan fisik. Opsi, 13(1), 62.
Jumlah pekerja optimal menurut Ie, M., Kevin, A. A., & Wangsa, A. (2021).
KEP/75/M.PAN/7/2004 pendekatan hasil kerja Pengaruh Beban Kerja dan Kepuasan
sebanyak 40 pekerja dan target produksi Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
sebanyak 825 produk selama satu jam kerja. dengan Stress Kerja Sebagai Variabel
Jumlah pekerja sudah optimal menurut
Mediasi Karyawan. Serina, 799–810.
perhitungan KEP/75/M.PAN/7/2004 namun
pembagian atau dalam memberikan beban kerja ILO. (2016). Workplace stress a collective
kepada pekerja dapat dikatakan tidak sesuai challenge. The international training
dengan kemampuan, potensi dan kondisi centre of the ILO: Italy.
pekerja, hal ini terlihat pada beban kerja agak
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
tinggi, beban kerja tinggi bahkan beban kerja
Republik Indonesia. (2004). Pedoman
tinggi sekali yang dirasakan pekerja dalam
Perhitungan Kebutuhan Pegawai
menyelesaikan pekerjaanya.
Berdasarkan Beban Kerja Dalam
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang
Rangka Penyusunan Formasi Pegawai
dapat diberikan kepada pihak PT. XY adalah
Negeri Sipil. Menteri Pendayagunaan
hasil penelitian sebagai masukan kepada pihak
Aparatur Negara: Jakarta.
perusahaan dalam mengatasi beban kerja yang
dialami oleh pekerja dan sebaiknya pihak Mahardika, Putri., (2017), Faktor yang
perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap berhubungan dengan kelelahan kerja
beban kerja pekerja, sehingga pekerja dapat pada pekerja pengisian tabung depot
melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya tanpa LPG PT. Pertamina (Persero) MOR VII

10
Opsi p-ISSN 1693-2102
Vol 15 No 2 December 2022 e-ISSN 2686-2352

Makassar. Universitas Hasanuddin


Makassar.
Rahdiana, N., Hakim, A., & Sukarman. (2021).
Pengukuran Beban Kerja Mental Bagian
Marketing PT. Pindo Deli di Masa Covid-
19 dengan Metode NASA TLX. Jurnal
Sistem Teknik Industri, 23(1), 9–21.
Sugarinda, M., Suryoputro, M. R., & Permana,
A. I. (2017). Pengukuran Beban Kerja
Mental Operator Di Ruang Control
Menggunakan Metode Nasa-Tlx. Seminar
Nasional Mesin Dan Industri, April, 27–29.
Surya, R. A., Fathimahhayati, L. D., & Sitania,
F. D. (2018). Analisis Pengaruh Shift Kerja
Terhadap Beban Kerja Mental Pada
Operator Distributed Control System
(DCS) dengan Metode NASA-TAKS
LOAD INDEX (TLX) (Studi Kasus: PT.
Cahaya Fajar Kaltim). Jurnal Matrik, 19(1),
63.
Terranova, Dinantiantie Nilla., (2014).
Menentukan jumlah optimal karyawan
dengan metode NASA-TLX (Studi
kasus: Departemen Perencanaan &
Gudang Material PT. Petrokimia
Gresik). Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.

11

You might also like