Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri

ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X


Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN


MEDIA POP-UP BOK TERHADAP KEMAMPUAN BERNALAR KRITIS SISWA
KELAS 5 SD NEGERI BRUMBUNG

Putri Eka Rahmayati1, Duwi Nuvitalia2, Suyitno3


Prodi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
e-mail: putrirahmayati43@gmail.com

ABSTRACT

One of the 21st century skills that students must have is the ability to reason
critically. Critical reasoning can be defined as a cognitive process that involves a
systematic and analytical examination of a problem. The aim of this research is to
determine the effect of the Problem Based Learning learning model assisted by
Pop-Up Book media on the critical reasoning abilities of fifth grade students in
science subjects at Brumbung State Elementary School. This type of research is
Quantitative using the Problem Based Learning model assisted by Pop-Up Book
media. The science and science subject is a combination of 2 science and social
studies subjects. Science and science learning needs to present a context that is
relevant to the natural conditions and environment around students (Tim, 2021).
The population in this study was class V students with a total of 30 students and
the research sample was class V A and class V B students totaling 60 students.
The sampling technique is the experimental class and the control class is with
class A as the experimental class, class B as the control class. The research
instrument used was questions in the form of descriptions. The results of
hypothesis testing using the t-test formula are 𝑡h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 16,000 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.042 with α
= 0.05. This means that there is an influence of the Problem Based Learning
learning model assisted by Pop-Up Book media on the critical reasoning abilities
of fifth grade students at SD Negeri Brumbung.

Keywords: Problem Based Learning Model, students' critical reasoning abilities


and science lessons

ABSTRAK

Salah satu keterampilan abad 21 yang harus dimiliki peserta didik adalah
kemampuan bernalar kritis. Penalaran kritis dapat didefinisikan sebagai proses
kognitif yang melibatkan pemeriksaan sistematis dan analitis terhadap suatu
masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Pop-Up Book terhadap
kemampuan bernalar kritis siswa kelas V mata pelajaran IPAS di SD Negeri
Brumbung. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan menggunakan model
Probleam Based Learning berbantuan media Pop-Up Book. Mata pelajaraan IPAS
merupakan gabungan dari 2 mata pelajaran IPA dan IPS. Pembelajaran IPAS
perlu menghadirkan konteks yang relevan dengan kondisi alam dan lingkungan
sekitar siswa (Tim, 2021). Populasi dalam penelitian ini siswa kelas V dengan
jumlah siswa 30 dan sampel penelitiannya adalah siswa kelas V A dan kelas V B
yang berjumlah 60 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah dengan kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah dengan kelas A sebagai kelas eksperimen
kelas B sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang di gunakan adalah soal
1108
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

berbentuk uraian. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji t-test
adalah 𝑡h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 16,000 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,042 dengan α = 0,05. Hal ini berarti terdapat
pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Pop-
Up Book terhadap kemampuan bernalar kritis siswa kelas V SD Negeri Brumbung.

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, kemampuan bernalar kritis siswa
dan pelajaran IPAS

A. Pendahuluan dapat diaplikasikan dalam pemecahan


Abad 21 merupakan abad suatu masalah di masa yang akan
pesatnya berkembangan pengetahuan datang.
dan teknologi. Tantangan abad ke-21 Supaya dapat memecahkan suatu
ditandai dengan era globalisasi yang permasalahan di abad 21 maka
menjadikan dunia seakan tanpa batas dibutuhkan keterampilan-keterampilan
(a borderless world), yang penunjang seperti keterampilan abad
menimbulkan perbandingan inter- 21. Keterampilan abad 21 ini
nasional termasuk dalam hal diantaranya terdiri dari 1) Learning
pendidikan (Amin, 2017: 9). and Innovation Skills yang mencakup
Pendidikan di abad 21 menjadi salah tentang komunikasi dan kolaborasi,
satu kebutuhan hidup yang penting kreativitas dan inovasi, berpikir kritis
agar peserta didik bisa berinovasi, dan mengatasi masalah, (2)
memiliki keterampilan belajar maupun Information, Media, and Technology
keterampilan berteknologi dan Skills yang mencakup tentang literasi
menggunakan suatu media informasi ICT (Information and Communication
sehingga dapat bertahan dengan of Technology), literasi media, dan
keterampilan hidup yang ia miliki literasi informasi, dan (3) Career
(Wijaya dkk, 2016: 264). Peserta didik Skills yang mencakup tentang
perlu memiliki kemampuan untuk kepemimpinan dan tanggung jawab,
mengevaluasi dan menganalisis adaptabilitas dan fleksibilitas, inisiatif
informasi dan menggunakan informasi dan pengaturan diri, produktivitas dan
ini untuk menyelesaikan masalah akuntabilitas serta interaksi sosial dan
dunia nyata (O’Sullivan & Dallas, budaya (Tomovic dkk, 2017: 182-183).
2017: 3). Oleh karena itu, melalui Berbagai keterampilan abad ke-21
pendidikan diharapkan peserta didik harus secara jelas diajarkan dalam
mendapatkan pengetahuan- berbagai mata pelajaran. Prinsip
pengetahuan ataupun informasi yang utama dalam pembelajaran abad ke-

1109
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

21 diantaranya adalah pembelajaran mode yang diberikan dan bisa dipilih


yang dilakukan harus bersifat oleh setiap sekolah sesuai dengan
kontekstual, berpusat pada peserta kondisi sosial budaya dan karakteristik
didik, kolaboratif, dan terintegrasi masing-masing siswa dan sekolah.
dengan masyarakat. Pada kurikulum merdeka belajar ini
Hal ini sesuai dengan Peraturan penekanan utamanya berada pada
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pembentukan karakter siswa yang
No 7 tahun 2022 tentang standar isi sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
pada PAUD, SD, SMP, SMA, SMK Profil pelajar Pancasila
KURIKULUM MERDEKA, menyatakan merupakan manifestasi dari
bahwa standar isi di kembangkan penyiapan generasi penerus bangsa
melalui perususan ruang lingkup yang cakap dan mumpuni
materi yang sesuai dengan menghadapi perubahan jaman
kompetensi kelulusan. Ruang lingkup dengan tetap mempertahankan nilai-
materi merupakan bahan kajian dalam nilai Pancasila. Selain itu rumusan
muatan pembelajaran. Ruang lingkup profil pelajar Pancasila dalam lingkup
materi dirumusan berdasarkan : a) kebijakan, meliputi aspek
muatan wajib sesuai dengan pembelajaran peserta didik,
ketentuan peraturan perundang- pembelajaran dan kompetensi guru,
undangan, b) konsep keilmuan, c) dan kepemimpinan pendidikan. Pada
jalur, jenjang, jenis pendidikan. dasarnya fokus kebijakan ini pada
Kementerian Pendidikan dan satuan pendidikan sekolah dasar yang
Kebudayaan 2020-2024 bertekad mendorong implementasi nilai-nilai
mewujudkan kepribadian pelajar Pancasila yang abstrak menjadi lebih
Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, konkret dan terukur.
mandiri, beriman, bertakwa kepada Profil Pelajar Pancasila
Tuhan YME, dan berakhlak mulia, merupakan inovasi dunia pendidikan
bergotong royong, dan nasional melaluikurikulum merdeka
berkebihnekaan global. Hal ini dalam rangka memperbaiki kualitas
diejawantahkan melalui perubahan pendidikan dengan mengedepankan
kurikulum terbaru di sistem pendidikan pendidikan karakter di dalamnya.
nasional Indonesia, yakni Kurikulum Profil Pelajar Pancasila
Merdeka dengan berbagai pilihan merupakansalah satu usaha dalam

1110
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

meningkatkan kualitas Pendidikan di yaitu ruang kelas.(Juraidah & Hartoyo,


Indonesia yang mana 2022)
mengedepankan pada pembentukan Sebagaimana implementasinya di
karakter. Sebagaimana paradigma lapangan, penguatan profil pelajar
yang dibangun pada struktur Pancasila ini tidak hanya terlaksana
kurikulum merdeka berorientasi pada melalui proyek penguatan profil
pembentukan nilai karakter pancasila pelajar Pancasila, namun dapat
bagi peserta didik. Karakter Pancasila terlaksana dalam kegiatan
dijabarkan menjadi enam dimensi, pembelajaran sehari-hari dengan
yaitu beriman, bertaqwa kepada bercemin ke nilai-nilai dari profil
Tuhan YME, dan berakhlak mulia, pelajar Pancasila itu sendiri. Kegiatan
berkebinekaan global, mandiri, pembelajaran di masing-masing mata
bergotong royong, bernalar kritis dan pelajaran dapat di desain untuk
kreatif. mendukung perkembangan profil
Keputusan Menteri Nomor Pancasila dalam keseharian dan
1177/M/2020, menyebutkan bahwa berkesinambungan. Dalam hal ini,
tujuan kurikulum adalah untuk maka pelaksanaanya pun dapat
memperkuat kecakapan dan dilakukan dengan menerapkan
kepribadian dengan profil pelajar berbagai pendekatan seperti project-
PancasilaPasalnya kemandirian based learning, problem-based
belajar dan kemampuan berpikir kritis learning, task-based learning,
merupakan bagian dari kompetensi (Tustiawati & Putri, 2022).
yang diharapkan dapat mewujudkan Berdasarkan tantangan tersebut,
profil pelajar pancasila. Guru sebagai maka penelitian ini akan menganalisis
pemilik skenario pembelajaran penerapan penanaman nilai profil
memiliki peran sentral dalam pelajar pancasila dimensi bernalar
menumbuhkembangkan kompetensi kritis yang terjadi dalam proses
tersebut. Profil pelajar pancasila pembelajaran di sekolah dasar.
merupakan pedoman bagi para Salah satu keterampilan abad 21
tenaga pendidik khususnya guru untuk yang harus dimiliki peserta didik
membangun karakter anak bangsa di adalah kemampuan bernalar kritis.
lingkup sekolah atau yang lebih kecil Penalaran kritis dapat didefinisikan
sebagai proses kognitif yang

1111
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

melibatkan pemeriksaan sistematis sekolah dasar. Kemampuan bernalar


dan analitis terhadap suatu masalah, kritis merupakan kemampuan untuk
kemampuan untuk membedakan berpikir secara logis dan sistematis
antara berbagai masalah secara ketika akan mengambil suatu
akurat, dan keterampilan untuk keputusan maupun dalam
mengidentifikasi informasi yang menyelesaikan permasalahan
relevan untuk menyusun strategi tertentu. Kemampuan bernalar kritis
pemecahan masalah (Azizah et al., ini merupakan softskill yang harus
2018). Siswa yang memiliki dimensi diasah termasuk kepada para pelajar.
penalaran kritis ini dapat secara efektif Salah satu materi IPA yang hasil
menggunakan keterampilan mereka belajarnya rendah adalah pada materi
untuk memproses dan menilai Ekosistem.Ekosistem adalah salah
informasi, memungkinkan mereka satu konsep yang kaitannya dengan
untuk membuat keputusan ketika lingkungan, dan IPA adalah
dihadapkan dengan beragam pembelajaran yang mengarahkan
tantangan. Mereka akan mampu untuk inquiri sehingga membantu
memfilter dan memproses informasi, siswa dalam memperoleh
mengenali koneksi di antara titik data pemahaman yang lebih dalam tentang
yang berbeda, dan melakukan analisis alam sekitar (Trianto, 2007: 100).
untuk menarik kesimpulan yang Selain itu, penelitian (Pamungkas dkk,
berarti dari informasi yang tersedia 2018:3) menunjukan bahwa hanya 30-
(Kibtiyah, 2022). 40% siswa yang tuntas pada materi
Berdasarkan pengamatan pada ekosistem. Konsep ini merupakan
siswa SD NegeriBrumbung selama konsep yang sering dijumpai dalam
pembelajaran IPA, siswa tidak terlibat kehidupan sehari-hari. Diharapkan
antusias dikarekan siswa kurang melalui penerapan model Problem
bersemangat saat pembelajaran Based Learning ini siswa dapat
berlangsung pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar serta
kurang menarik minat siswa sehingga kemampuan dalam berpikir terutama
nilai pelajaran IPA belum mencapai dalam kemampuanbernalar kritis.
nilai KKM. Padahal kemampuan Diharapkan juga dengan adanya
bernalar kritis ini perlu dikembangkan penerapan model pembalajaran
sejak perserta didik duduk di bangku Problem Based Learning, siswa

1112
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

mampu untuk memecahkan masalah, Pemilihan media pembelajaran


serta kelak dapat diaplikasikan yang tepat merupakan langkah dari
kedalam kehidupannya. kreatifitas seorang guru agar siswa
Pemilihan model pembelajaran tidak merasakan jenuh dan bosan
yang sangat tepat sangatlah menerima pelajaran. Rizky dan
berpengaruh untuk mengatasi Bambang (2020:24) media
permasalahan tersebut dan salah satu pembelajaran adalah alat yang dapat
cara meningkatkan kemampuan digunakan oleh guru untuk
bernalar kritis adalah dengan menyampaikan informasi kepada
menggunakan model pembelajaran perserta didik terkait dengan
yang interaktif didalam kelas serta pembelajaran sehingga mudah
dikaitkan dengan fenomena yang ada dipahami. Dengan demikian pemilihan
di dalam kehidupan sehari-hari yang media pembelajaran yang tepat juga
mendorong perserta didik untuk akan memperjelas konsep-konsep
terlibat dalam proses pembelajaran di yang diberikan kepada siswa
dalam kelas. Salah satu model sehingga siswa senantiasa antusias
pembelajaran yang relefan untuk berperan aktif dan dapat bernalar kritis
mengatasi permasalahan tersebut sehingga hasil pembelajaran yang
adalah model Problem Based dicapai dapat maksimal dan sesuai
Learning (PBL). Menurut Hidayah et dengan tujuan pembelajaran yang
al. (2021) model PBL adalah model diharapkan.
pembelajaran yang di awali dengan Media pembelajaran yang dapat
permasalahan dalam dunia nyata dan digunakan untuk pembelajaran IPA
akan dicari permecahan masalah adalah media pop-up book. Media
melalui kegiatan penyelidikan dan pop-up book yang digunakan sebagai
evaluasi. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran dapat diharapkan
model PBL merupakan proses belajar mampu membuat siswa memiliki
yang menyajikan fenomena-fenomena kemampuan berpikir kritis, sehingga
yang dekat dengan kehidupan sehari- diharapkan siswa dapat aktif pada
hari. Model pembelajaran PBL lebih saat pembelajaran sedang
mendekatkan perserta didik untuk berlangsung. Materi pembelajaran
terlibat di dalam pembelajaran. yang diberikan dituangkan siswa
menjadi sebuah karya berbentuk

1113
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

media pop-up book, sehingga materi meyakinkan pembaca terhadap


yang diajarkan dapat lebih dipahami pentingnya kemampuan bernalar kritis
dan lebih menarik. Bluemel dan Taylor terhadap mata pelajaran IPA dan
(2012:23) mengemukakkan kegunaan Memberi wawasan pengetahuan yang
media pop-up book, diantaranya dapat dapat di kembangkan sebagai bahan
berguna untuk mengembangkan pertimbangan untuk mengembangkan
kemampuan bernalar kritis. penelitian selanjutnya. Secara praktis
Berdasarkan latar belakang adalah dapat meningkatkan hasil
diatas, peneliti tertarik untuk belajar pada mata pelajaran IPA siswa
menerapkan model Problem Based kelas 5 dan Meningkatkan keaktifan
Learning dalam pembelajaran IPA siswa dalam proses pembelajaran.
yang diharapkan dapat meningkatkan Bagi guru dapat mengembangkan
kemampuan bernalar kritis siswa media pembelajaran dan
dengan judul penelitian “Pengaruh meningkatkan kemampuan berpikir
Model Problem Based Learning (PBL) kritis siswa pada materi IPA.
Berbantuan Media Pop-Up Book
terhadap Kemampuan Bernalar Kritis B. Metode Penelitian
Siswa Kelas 5 SD Negeri Brumbung” Pada bagian ini peneliti
Rumusan masalah yang menggunakan metode kuantitatif.
ditetapkan pada penelitian ini adalah : Metode penelitian yang digunakan
Bagaimana pengaruh model Problem dalam penelitian ini yaitu
Based Learning (PBL) berbantuan menggunakan metode eksperimen
media Pop-Up Book terhadap semu (Quasi Experimental Design).
kemampuan bernalar kritis siswa Metode ini digunakan karena pada
kelas 5 SD Negeri Brumbung? kenyataannya sulit mendapatkan
Tujuan dalam penelitian ini yaitu: kelompok kontrol yang digunakan
Untuk mengetahui pengaruh model penelitian.
problem based learning (PBL) Dalam penelitian ini
berbantuan media Pop-Up Book menggunakan dua kelompok yaitu
terhadap kemampuan bernalar kritis kelompok eksperimen dan kelompok
siswa kelas 5 SD Negeri Brumbung. kontrol. Pada kelompok kontrol
Manfaat dalam penelitian ini maupun eksperimen tidak dipilih
secara teoritis diharapkan dapat secara acak. Untuk mengetahui

1114
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

pengetahuan awal siswa mengenai menggunakan tehnik purposive


materi ekosistem, kedua kelompok sampling yaitu tehnik penetapan
diberikan pretest, setelah itu kedua sampling dengan cara memilih sampel
kelompok akan diberikan pelakuan sesuai dengan pengetahuan peneliti
yang berbeda. Pada kelompok terhadap peneliti.
eksperimen akan menggunakan Tehnik pengumpulan data yang
model Problem Based Learning (PBL), digunakan dalam penelitian yaitu
sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode tes dan non
menggunakan pembelajaran tes.
konvensional. Selanjutnya di uji Tes yang digunakan adalah
melalui pretest dimana kedua essay untuk mengukur kemampuan
kelompok di uji pengetahuannya kognitif dari segi berpikir kritis siswa
tentang materi ekosistem sehingga dengan jumlah soal uraian sebanyak
dapat diketahui sejauh mana 10 soal. Tes yang diberikan mengukur
pengaruh Problem Based Learning ranah kognitif yang meliputi C4
terhadap kemampuan bernalar kritis (analisis), C5 (evaluasi), C6
siswa pada materi ekosistem. (kreasi).Tes yang digunakan adalah
Peneliti menggunakan variabel tes formatif, tujuan dari tes ini adalah
independen (Bebas) dan variabel menganalisis peningkatan hasil
dependen (Terikat). Variabel bebas berpikir kritis siswa. Instrumen tes
dari penelitian ini adalah model dibagi menjadi 2 yaitu : pretest dan
pembeajaran Problem Based Learning posttest.
dan media pop up book. Variabel Penilaian secara non tes terdiri
terkait dari penelitian ini yaitu dari: Dokumentasi dan Angket.
kemampuan berfikir kritis pada materi Menurut Widoyoko (2016: 33) angket
ekosistem. atau kuisioner merupakan metode
Populasi dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan
adalah seluruh siswa kelas V di SD dengan cara memberi seperangkat
Negeri Brumbung. Sempel penelitian pernyataan atau pertanyaan tertulis
ini adalah siswa kelas VA dan kelas kepada responden untuk diberikan
VB dimana kelas VA sebagai kelas respon sesuai dengan permintaan
eksperimen dan kelas VB sebagai pengguna. Dokumentasi pada
kelas kontrol. Penentuan sampling penelitian ini berupa daftar siswa

1115
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

kelas V SD Negeri Brumbung, daftar Rantai Makanan kelas kontrol tanpa


nilai dan dokumen pada saat menggunakan media Pop-Up Book
pelaksanaan kegiatan pembelajaran (prettest) adalah 56,20 dari skor ideal
selama penelitian. 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa
Teknik analisis data awal adalah 74 dan skor terendah adalah
menggunakan uji normalitas data dan 30. Jika skor tes hasil belajar siswa
uji N-Gain. Kemudian untuk menguji tanpa menggunakan media
hipotesis penelitian menggunakan one dikelompokkan kedalam lima kategori
group pretest posttest design. maka diperoleh distribusi skore sangat
rendah. Rata-rata hasil belajar IPAS
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan konsep rantai makanan kelas
Data yang diperoleh selama penelitian eksperimen dengan menggunakan
dilaksanakan yaitu berupa hasil media Pop- Up Book (posttest) adalah
angket Peneliti melakukan Kegiatan 84,63 dari skor ideal 100. Skor
belajar mengajar sebanyak 2 kali tertinggi yang dicapai siswa adalah 98
pembelajaran. Dalam penelitian dan skor terendah adalah 75. Jika
untuk menentukan instrumen skor tes hasil belajar siswa
peneliti maka perlu dilakukan uji menggunakan bantuan media Pop-Up
coba instrumen untuk Posttest. Book dikelompokkan kedalam lima
Peneliti membuat soal uji coba kategori maka diperoleh distribudi skor
dengan 10 soal uraian. Uji coba
Rata-rata 43,4495 63,148
soal diujikan kepada 30 siswa SD 5
Negeri Brumbung kab. Demak. Minimum 3,33 18,52
Maksimum 75,44 97,14
Berikut adalah hasil uji deskriptif tinggi.
dalam penelitian ini: Berdasarkan hasil hitung N-Gain
Tabel 1. Uji Deskriptif score tersebut, menunjukan bahwa
nilai rata-rata N-gain score untuk kelas
Kelompok Minimu Maxsimu Mea
m m n Eksperimen (Probleam Based
PBL tanpa 30 74 56,2 Learning) dengan bantuan media Pop
media 0 Up-Book adalah sebesar 63,1485 atau
63% termasuk dalam katagori cukup
PBL 75 98 84,6
menggunak 3 efektif. Dengan nilai N-gain score
an media minimal 20% dan maksimal 97,14 %.
Tabel 1 menunjukan bahwa rata- Sementara untuk rata-rata N-gain
rata skor hasil belajar IPAS konsep score untuk kelas kontrol (Cooprative
Learning) tanpa batuan media Pop

1116
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Up-Book adalah sebesar 43,4495 atau bisa menampilkan bentuk tiga dimensi
43% termasuk dalam kategori kurang atau timbul. Sedangkan yang
efektif dengan nilai N-gain score dimaksud dengan pop-up book adalah
minimum 3,33% dan maksimal kumpulan pop-up yang digabung
75,44%. Maka dapat disimpulkan menjadi satu buku, membentuk satu
bahwa penggunaan model Cooprative kesatuan cerita dan dilapisi dengan
Learning kurang efektif untuk hardcover. Maka dalam pembuatan
meningkatkan bernalar kritis siswa media pop-up book ini diperlukan
dalam mata pelajaran IPAS materi beberapa teknik yang dapat memberi
Ekosistem kelas V SD Negeri efek timbul pada gambar dalam buku
Brumbung. Sementara model Problem ekosistem. Media pop up book yang
Based Learning berbantuan media dikembangkan oleh peneliti ini masih
Pop Up-Book cukup efektif untuk menggunakan teknik pop-up book
meningkatkan bernalar kritis siswa yang sederhana dan sering disebut
dalam mata pelajaran IPAS materi sebagai dasar dalam pembuatan pop-
Ekosistem kelas V SD Negeri up book. Pengembangkan media pop-
Brumbung. up book menjelaskan materi
Ekosistem siswa lebih memahami
Uji Hipotesis
materi tentang Rantai Makanan
Hasil pengujian hipotesis untuk data karena didalam media pop-up book
nilai pretest dengan menggunakan uji ditampilkan gambar 3D sehingga
t sesuai dengan rumus dan langkah- membuat siswa lebih tertarik dan tidak
langkah yang dikemukakan oleh merasa bosan saat pembelajaran
Sundayana,(2010: 146) diperoleh nilai berlangsung.
𝑡hitung = 16,000 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,042
Berdasarkan hasil penelitian
dengan nilai α = 0,05. Karena 𝑡hitung <
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 16,000 > 2,042 maka Ho dibuktikan bahwa penggunaan media
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti pop-up book dapat menunjukkan
ada pengaruh model pembelajaran
adanya peningkatan kemampuan
problem based learning berbantuan
media Pop-Up Book terhadap berpikir kritis peserta didik antara
kemampuan bernalar kritis siswa sebelum dan sesudah menggunaan
kelas V SD Negeri Brumbung. media pop- up book sebagai media
Pembahasan
pembelajaran dapat dilihat dari hasil
Media pembelajaran merupakan cara belajar siswa pada nilai pretest dan
efektif untuk mempermudah
pemahaman siswa. Media posttest yang telah dilakukkan. Hasil
pembelajaran pada dasarnya penelitian menunjukkan bahwa jumlah
digunakan sebagai sarana komunikasi indikator yang dicapai mencakup
yang dilakukan dalam proses
empat elemen bernalar kritis yaitu
pembelajaran. Pop-up book menurut
Dewantari (2014: 1) adalah sebuah diantarannya 1) Memperoleh dan
kartu atau buku yang ketika dibuka memproses informasi dalam
1117
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

pembelajaran guru memberikan berada pada kategori sangat tinggi


kesempatan kepada peserta didik sebesar 76 %.
untuk aktif dalam pembelajaran Hasil analisis statistik inferensial
melalui media. 2) Menganalisis dan dengan menggunakan rumus indeks
mengevaluasi penalaran guru juga gain diperoleh data 63% yang berada
memberikan kesempatan kepada pada kategori cukup efektif,
peserta didik untuk berdiskusi terkait sedangkan menggunakan rumus uji t-
isi yang disajikan dalam pop-up book. test, dapat diketahui bahwa nilai thitung
3) Merefleksi pemikiran meningkatkan sebesar 16,000. Pada taraf
kreatifitas peserta didik, signifikansi 5% diperoleh ttabel = 2,042.
menumbuhkan imajinasi peserta didik, Oleh karena thitung > ttabel pada taraf
dan meningkatkan pengetahuan signifikansi 0,05, maka hipotesis
peserta didik maupun memberikan alternatif (Ha) diterima yang berarti
deskri tentang rantai makanan 4) bahwa penggunaan media Pop-Up
Mengambil keputusan. Book memiliki pengaruh yang
Hasil pre-test pada penelitian ini, signifikan karena mampu
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar meningkatkan hasil belajar IPAS di
siswa yaitu 56,20 dengan kategori kelas V SD Negeri Brumbung
sangat rendah. Melihat dari hasil Kecamatan Mranggen Kabupaten
dapat dikatakan bahwa hasil belajar Demak.
siswa sebelum menggunakan media Problem based learning
tergolong dalam kategori sangat memberikan hasil yang lebih baik
rendah. Nilai rata-rata hasil posttest dibandingkan dengan model
adalah 84,63. Hasil belajar setelah pembelajaran ceramah. Oleh karena
menggunakan media evaluasi jauh itu, guru harus menerapkan Problem
lebih baik dengan peningkatan yang Based Learning di kelas. Hal ini terjadi
begitu besar. Adapun persentase hasil karena tujuan utama model
belajar siswa setelah diadakan pembelajaran berbasis masalah
posttest adalah tidak terdapat siswa bukanlah penyampaian sejumlah
yang berada pada kategori sangat pengetahuan kepada peserta didik,
rendah 0%, berada pada kategori melainkan berorientasi pada
sedang 4%, kategori tinggi 16%, dan pengembangan kemampuan berpikir
kritis siswa, Fathurrohman (2015:

1118
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

214). Pembelajaran berbasis masalah menciptakan pengetahuan sendiri


atau model pembalajaran problem dengan mengamati media pop-up
based learning dimulai dengan book yang ditampilkan oleh peneliti.
melakukan kerja kelompok antar Sesuai dengan tujuan pembelajaran
peserta didik. Misalnya peserta didik tentang Rantai Makanan yaitu (1)
mengamati sendiri, menemukan melalui kegiatan pengamatan
permasalahan sendiri, dan lingkungan peserta didik dapat
menyelesaikan masalah tersebut yang mengidentifikasi peran jaring-jaring
diawasi dan dibimbing oleh guru. makanan didalam media Pop-up book
Penerapan problem based (2) melalui kegiatan diskusi peserta
learning memiliki 5 langkah dalam didik dapat menguraikan fenomena
pembelajaran. Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi pada suatu
peneliti menerapkan langkah-langkah ekosistem (3) melalui penugasan
model pembelajaran problem based peserta didik dapat menganalisis
learning menurut Kosasih (2014: 91) peran manusia dalam menjaga
diantaranya mengamati atau keseimbangan ekosistem.
mengorientasi siswa terhadap Keberhasilan penggunaan media pop-
masalah mengenai fenomena up book terbukti dari kategori hasil
ekosistem dengan permasalahan belajar siswa dapat dilihat pada nilai
yang terjadi, menanya atau setelah pembelajaran berada pada
memunculkan permasalahan kategori sangat tinggi sebesar 76 %
mengenai jaring-jaring makanan, dengan kategori sangat tingii ini
menalar berkonsultasi mengenai menandakan bahwa penggunaan
permaslaahan yang dihadapi, media sangatlah berpengaruh dalam
mengasosiasi atau merumuskan kegiatan pembelajaran.
jawaban melalui permasalahan dan Penelitian yang telah dilakukan
menjawab seputar kendala dalam menunjukkan adanya media
pembelajaran, dan pembelajaran dapat merangsang
mengkomunikasikan melalui hasil pemikiran peserta didik dan
LKPD dari konteks materi dengan menghilangkan tekanan atau
melakukan presentasi berkelompok. memberikan rasa rileks dalam
Hasil pembelajaran menerima pelajaran. Walaupun
menggunakan PBL siswa dapat demikian terdapat beberapa hal yang

1119
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

ditemui peneliti dalam melakukan Hal ini didukung dengan


penelitian ini. Keberhasilan penelitian penelitian yang dilakukan oleh Machin
ini dapat disebabkan karena beberapa (1987: 89) yang pada penelitiannya
siswa sudah mulai paham materi pada memperoleh data pada kelas kontrol
saat pembelajaran dan lebih paham (tanpa menggunakan media) memiliki
lagi pada saat penggunaan media rata-rata 49,842 sedangkan pada
Pop-Up Book. Selain itu terdapat juga kelas eksperimen (menggunakan
kendala yang ditemui peneliti ini media) 82,631. Penelitian yang kedua
diantarannya, terdapat siswa yang dilakukan Muhammad Syawal (2017)
sering mengganggu siswa lain pada Mengacu pada analisis data pre-test
saat pembelajaran berlangsung, siswa dan post-test pencapaian hasil belajar
yang keluar masuk kelas, siswa yang siswa di kelas eksperimen dan kelas
belum lancar membaca dan siswa kontrol, terdapat perbedaan
yang kurang memperhatikan. pencapaian hasil belajar siswa antar
Hasil penelitian juga diketahui kedua kelas sampel tersebut. Nilai
terdapat pengaruh kemampuan rata-rata pre-test kelas eksperimen
bernalar kritis saat sebelum dan adalah 49,842 dan 53,21 untuk kelas
sesudah dilakukan pembelajaran kontrol. Sedangkan untuk hasil post-
dengan metode PBL sehingga hal test kelas eksperimen adalah 82,6315
tersebut dapat mendukung dalam dan kelas kontrol sebesar 71,105.
pengaruh kemampuan siswa dalam Terlihat bahwa peningkatan
berpikir kritis. Perbedaan kemampuan pencapaian hasil belajar siswa di
berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dari
pembelajaran kelompok kontrol dan pada peningkatan di kelas kontrol.
kelas eksperimen yaitu meliputi
menganalisis dan mengevaluasi D. Kesimpulan
penalaran peserta didik yang Berdasarkan hasil penelitian dan
berkaitan dengan pemahaman materi pembahasan dapat disimpulkan
pelajaran serta merefleksi pemikiran bahwa penggunaan model Problem
dan proses berpikir dalam pelajaran. Based Learning dengan berbantuan
Hal ini menandakan bahwa hasil media Pop-up book berpengaruh
setelah diberi perlakuan meningkat terhadap kemampuan bernalar kritis
dengan rentang yang begitu besar. siswa V SD Negeri Brumbung,

1120
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Kabupaten Demak dengan nilai kelas belajar siswa pada


eksperimen rata-rata 84,63. konsep suhu dan kalor.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Sedangkan kelas kontrol yang
Pendidikan Fisika, 2(3),
menggunakan model konvensional 283-287.
memperoleh nilai rata-rata 76,93.
Handayani, P. Pengaruh Model
Sehingga Penerapan model problem Pembelajaran Problem
based learning memberikan pengaruh Based Learning (PBL)
terhadap Hasil Belajar
yang signifikan terhadap kemampuan
Siswa Pada Konsep
bernalar kritis siswa yang dapat dilihat Suhu dan Kalor
dari rata-rata kemampuan bernalar (Bachelor's thesis,
Jakarta: FITK UIN
kritis siswa menggunakan model
SYARIF
pembelajaran problem based learning HIDAYATULLAH
berbantuan media lebih tinggi JAKARTA).
dibandingkan dengan kelas kontrol Khasanah, I. M., Nuvitalia, D., &
yang menggunakan model Wakhyudin, H. (2023).
pembelajaran konvensional. PENGEMBANGAN
MEDIA
PEMBELAJARAN SIAR
DAFTAR PUSTAKA (SIKLUS AIR) UNTUK
MENINGKATKAN
Egok, A. S., & Mandasari, N. (2022).
PEMAHAMAN KONSEP
Penerapan Model
IPA KELAS 5 SD ISLAM
Pembelajaran
SYAHIDIN
Cooperative Learning
SEMARANG. Wawasan
Tipe STAD Berbantuan
Pendidikan, 3(2), 556-
Media Pop Up Book
567.
pada Pembelajaran IPA
Siswa Kelas V SD Khusna, M., & Dian, D. (2020).
Negeri 1 Widodo. Penerapan Model
LJESE: Linggau Journal Problem Based Learning
of elementary school (PBL) Berbasis Blended
education, 2(2), 26-34. Learning untuk
Meningkatkan Motivasi
Farisi, A., Hamid, A., & Melvina, M.
dan Hasil Belajar Pada
(2017). Pengaruh model
Siswa kelas VI SD
pembelajaran problem
Muhammadiyah
based learning terhadap
Banjaran. Jurnal
kemampuan berpikir
Malysian Palm Oil
kritis dalam
Council, 21(1), 1-9
meningkatkan hasil

1121
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Kono, R. (2016). Pengaruh model Classroom Dalam


Problem Based Learning Meningkatkan
(PBL) terhadap Kemampuan Berpikir
pemahaman konsep Kritis Peserta Didik Pada
biologi dan keterampilan Materi Ekosistem.
berpikir kritis siswa Dibimbing oleh Dr. drh.
tentang ekosistem dan Nia.
lingkungan di kelas x
sma Negeri 1 Sigi. JSTT, Pandu, R., Purnamasari, I., & Nuvitalia
5(1). , D. (2023). Pengaruh
Pertanyaan Pemantik
Nandifa, N. K., Nuvitalia, D., Azizah, Terhadap Kemampuan
M., & Saraswati, D. Bernalar Kritis dan Hasil
(2023). PENERAPAN Belajar Peserta didik.
MODEL PROBLEM Pena Edukasia, 1(2),
BASED LEARNING 127-134.
UNTUK
PERMATA, I. (2023). PENGARUH
MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL
PESERTA DIDIK KELAS PEMBELAJARAN
PROJECT BASED
1 MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI LEARNING TERHADAP
SD NEGERI SAWAH PENINGKATAN
KEMAMPUAN
BESAR 01. Didaktik:
Jurnal Ilmiah PGSD BERPIKIR KRITIS
SISWA PADA
STKIP Subang, 9(2),
4019-4031. PELAJARAN IPA
KELAS V SD
Nopiani, S., Purnamasari, I., Nuvitalia, BABUSSALAM
D., & Rahmawati, A. PEKANBARU (Doctoral
(2023). Kompetensi 4C dissertation,
Dalam Implementasi UNIVERSITAS ISLAM
Kurikulum Merdeka Di NEGERI SULTAN
Kelas IV Sekolah SYARIF KASIM RIAU).
Dasar. Didaktik: Jurnal
Prasetyaningsih, N. P. D., Werang, B.
Ilmiah PGSD STKIP
Subang, 9(2), 5202- R., & Astawan, I. G.
5210. (2023). Pengaruh Model
Problem Based Learning
Nurdiani, M. S., & Fitri Aryanti, S. T. berbantuan Aplikasi
Sutari, 2022. Penerapan Quizizz terhadap
Model Pembelajaran Kemampuan Bernalar
Problem Based Learning Kritis Siswa pada
Berbantuan Google Muatan IPA Kelas V SD

1122
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Gugus I Kecamatan terhadap kemampuan


Karangasem. berpikir kritis siswa pada
konsep sistem
Setiawan, I., Kuning, R., Suciati, & peredaran darah
Mushlih, A. (2018). Buku manusia. Hybrid: Jurnal
Guru Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan
Sosial Edisi Revisi 2018. Pembelajaran Sains,
Jakarta: Gramedia. 1(1), 19-26.
Sofiatulmaula,A., Nuvitalia, D., Huda,
N., & Ismatiningsih,
I.(2023). Peningkatan
Hasil Belajar Kognitif
Menggunakan Model
Problem Based Learning
di SD N Pandean
Lamper 04 Semarang.
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 6(7), 5071-
5076.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung:
Bandung.

Syofyan, H. (2020). Pengembangan


Media Pop-Up Book
Pada Pembelajaran IPA
di SD.

Taupik, R. P., & Fitria, Y. (2021).


Pengaruh Model
Pembelajaran Project
Based Learning
terhadap Pencapaian
Hasil Belajar IPA Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 5(3), 1525-
1531. Jurnal Pendidikan
Dasar, 11(02), 248-265.

Wajdi, M. (2022). Pengaruh model


pembelajaran problem
based learning (PBL)

1123

You might also like