Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421

Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

Pengaruh Variasi Diameter Pulley Terhadap Unjuk Kerja


Mesin Pakan Ikan Kapasitas 20 Kg/Jam
(1)*
Muttaqin Wahdayan Putra Mahendra, (2)Febri Prima, (3)Muhammad Ivanto
(1,3)
Program Studi Teknik Mesin, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
(2)
Program Studi Teknik Industri, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak

*Email: putramahendra261199@gmail.com

ABSTRACT
Along the course of the Kapuas River, certain areas are utilized for freshwater fish farming. One
notable region in West Kalimantan Province, where numerous communities engage in fish farming, is
Kubu Raya Regency, specifically in Kapur Village, making use of the Kapuas River waters. At present,
fish farmers rely on commercially-produced fish pellets, which are relatively costly compared to
producing their own fish feed pellets. The current fish pellet machine generates a considerable amount
of residual waste, necessitating speed adjustments by varying the pulley's diameter. The research's
main aim is to determine the ideal pulley diameter to achieve efficient operation of the fish pellet
grinding machine, achieving a capacity of 20 kg per hour. The experimental method is employed as
the research approach. The parameters tested include different driving pulley sizes: 2 inches, 3 inches,
4 inches, and 5 inches, along with a 10-inch shaft pulley, ensuring consistent V-belt tension for each
pulley variation. The research findings indicate that the 2-inch pulley yields the highest capacity and
the least residual waste in the fish pellet grinding process, producing 25.549 kg per hour with an
average residue of 205.66 grams. Conversely, the smallest capacity and the largest residual waste are
attained by the 5-inch pulley, resulting in a capacity of 5.34 kg per hour with an average residue of
622.66 grams during the fish pellet grinding process. The existing 4-inch pulley in the fish pellet
grinding machine achieves a capacity of 7.608 kg per hour and produces an average residual waste of
584.33 grams.
Keywords: fish pellet, grinding, pulley

ABSTRAK
Di sepanjang aliran Sungai Kapuas, terdapat daerah yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar.
Salah satu wilayah di Provinsi Kalimantan Barat yang banyak masyarakatnya membudidayakan ikan
adalah Kabupaten Kubu Raya, khususnya di daerah Desa Kapur dengan memanfaatkan air Sungai
Kapuas. Saat ini, para pembudidaya ikan masih mengandalkan pakan pelet ikan dari pabrik, yang
harganya relatif tinggi dibandingkan dengan membuat pelet pakan ikan sendiri. Mesin pelet ikan yang
digunakan saat ini masih memiliki banyak sisa penggilingan, sehingga diperlukan variasi kecepatan
dengan memvariasikan diameter pulley. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan diameter
pulley yang tepat agar mesin penggiling pelet ikan dapat beroperasi dengan efisien dan menghasilkan
kapasitas sebesar 20 kg/jam. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam eksperimen ini adalah
metode eksperimen. Parameter yang diuji melibatkan penggunaan pulley penggerak dengan ukuran
berbeda, yaitu 2 inch, 3 inch, 4 inch, dan 5 inch serta pulley poros yaitu 10 inch dengan ketegangan v-
belt yang sama pada setiap variasi pulley. Hasil penelitian menunjukan bahwa pulley yang
menghasilkan kapasitas terbesar dan berat sisa terkecil dalam proses penggilingan pelet ikan adalah
pulley yang berdiameter 2 inch dengan berat 25,549 Kg/Jam dan rata-rata berat sisa 205,66 gram.
Sedangkan kapasitas yang terkecil dan berat sisa paling besar adalah pulley berdiameter 5 inch dengan
kapasitas 5,34 Kg/Jam dan rata-rata berat sisa 622,66 gram pada proses penggilingan pelet ikan.
Sedangkan untuk pulley dengan diameter 4 inch sebagai pulley existing pada alat penggiling pelet ikan
menghasilkan kapasitas pelet ikan 7,608 Kg/Jam dan menghasilkan berat sisa penggilingan adonan
pelet dengan rata-rata 584,33 gram.
Kata Kunci: pelet ikan, penggilingan, pulley

-39-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

I. Pendahuluan menghemat biaya pakan ikan adalah dengan


memanfaatkan mesin pelet yang ada di pasaran
Secara geografis, Kalimantan Barat
untuk menghasilkan produk pakan pelet
terletak pada posisi 2° 05’ LU–3° 05’ LS dan
sendiri. Dengan mengambil langkah ini,
108° 30’–114° 10’ BT. Dalam dimensi
kelompok usaha tambak ikan diharapkan dapat
kewilayahan, Kalimantan Barat dapat dibagi
meningkatkan efisiensi dan kemandirian dalam
menjadi tiga wilayah, yakni wilayah pesisir dan
menyediakan pakan untuk ikan mereka, serta
kepulauan, wilayah pedalaman, dan wilayah
mengurangi ketergantungan pada pakan pelet
perbatasan antar negara. Wilayah pesisir dan
dari pabrik.
kepulauan mencakup dua kota, yaitu Kota
Pontianak dan Kota Singkawang, serta Mesin pelet ikan adalah suatu alat yang
beberapa kabupaten, seperti Sambas, digunakan untuk mengolah bahan dasar pelet
Mempawah, Bengkayang, Kubu Raya, yang berupa dedak halus, tepung kedelai,
Ketapang, dan Kayong Utara (Pejabat tepung jagung, tepung tapioka, tepung ikan,
Pengelola Informasi dan Dokumentasi, 2018). minyak ikan dan mineral. Mesin pelet ikan ini
Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah luas digunakan untuk bahan bahan tersebut menjadi
usaha budidaya perikanan Kalimantan dari pelet ikan. Selain itu, mesin pelet ikan ini juga
budidaya perikanan sebesar 33.501.797 m2 dan memberikan manfaat yang signifikan bagi para
di Kabupaten Kubu Raya 40.187 m2 yang pelaku bisnis tambak ikan (Syahputra, 2019).
mengalami kenaikan pertahunnya sebesar Di era globalisasi sekarang, mesin pengolah
33.486.308 m2 pada tahun 2018 sampai dengan pelet ikan menjadi alat yang sangat membantu
2020 (Badan Pusat Statistik, 2020). untuk mengurangi beban kerja manusia.
Dengan menggunakan mesin pelet ikan, waktu
Berdasarkan data tersebut, dapat
dapat dimanfaatkan dengan lebih efisien dan
disimpulkan bahwa sektor perikanan dan
tenaga manusia tidak perlu dikeluarkan secara
peternakan memiliki peran penting sebagai
berlebihan. Mesin ini memiliki beragam model,
penggerak perekonomian di Kalimantan Barat.
bentuk, dan manfaat yang berbeda, dan salah
Wilayah sepanjang aliran Sungai Kapuas
satunya adalah mesin pelet ikan dengan
terutama di Kabupaten Kubu Raya, khususnya
menggunakan penggiling daging sebagai
di daerah Desa Kapur, telah dimanfaatkan oleh
penggiling. Mesin penggiling daging yang
masyarakat untuk budidaya ikan air tawar.
digunakan dalam pembuatan pelet ikan telah
Pemanfaatan kawasan tersebut dilakukan baik
menjadi pilihan utama bagi wirausaha di pasar
secara individu maupun kelompok dengan cara
dan industri tambak ikan berukuran besar.
membuat tambak/keramba di sepanjang aliran
Dalam bidang usaha ini, keberadaan mesin
Sungai Kapuas. Wilayah ini menjadi salah satu
pengolah pelet sangatlah penting dan menjadi
sentra budidaya ikan yang signifikan di
kebutuhan yang tinggi.
Provinsi Kalimantan Barat, dimana air Sungai
Kapuas digunakan sebagai sumber air untuk Pada dasarnya, cara kerja mesin pelet ikan
budidaya ikan. mirip dengan mesin pencetak pelet lainnya,
dimana bahan dasar pelet diolah di dalam
Selama ini, para pembudidaya ikan telah
mesin. Motor penggerak dihidupkan dan
mengandalkan pakan pelet ikan dari pabrik,
terhubung dengan gearbox, kemudian poros
yang memiliki harga tinggi jika dibandingkan
ulir berfungsi sebagai pendorong adonan
dengan membuat pelet pakan ikan sendiri.
menuju lubang-lubang pencetak dengan
Namun, bahan baku untuk pembuatan pelet
bantuan pisau pemotong otomatis yang
pakan ikan dapat diperoleh dengan mudah dari
terhubung dengan poros ulir di dalam tabung
lingkungan sekitar, seperti dedak, jagung,
pencetak. Kecepatan putaran motor
limbah ikan, kepala udang, dan lain
mempengaruhi hasil pelet ikan yang diinginkan
sebagainya. Karena itulah, agar dapat
(Hermawan, Widodo, Pramono, & Hastuti,
mengatasi permasalahan biaya pakan ikan,
2018). Ada berbagai jenis dan model mesin
kelompok usaha tambak ikan perlu
pengolah pelet ikan, yang biasa digunakan di
memproduksi pelet secara mandiri. Hal ini
pasar adalah mesin dengan penggerak utama
akan mengurangi pengeluaran mereka. Terlebih
berupa mesin bensin, mesin solar, atau motor
lagi, bahan-bahan yang dapat digunakan untuk
listrik. Pemilihan mesin penggerak utama
membuat pakan ikan tersedia dalam jumlah
disesuaikan dengan kapasitas mesin itu sendiri.
yang berlimpah. Salah satu cara untuk
Namun, mesin pengolah pelet ikan yang

-40-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

menggunakan motor listrik sebagai penggerak plastik dan softdrink dengan mengubah
utama masih jarang ditemui karena mesin pelet diameter beberapa pulley penggerak menjadi
ikan yang berpenggerak motor listrik yang 63,5 mm dan 89 mm, sedangkan pulley poros
sudah ada di kelompok usaha tambak ikan pisau (pulley yang digerakkan) memiliki
memiliki kelemahan dibandingkan dengan diameter 178 mm. Tujuan dari penelitian ini
mesin bensin dan diesel yang hanya memiliki adalah untuk menemukan perbandingan
satu variasi kecepatan sehingga banyak yang putaran yang dihasilkan oleh mesin. Hasil
ditemukan adalah mesin pengolah pelet ikan penelitian menunjukkan bahwa kapasitas
dengan penggerak utama bensin dan diesel. Hal pencacahan yang paling tinggi diperoleh dari
tersebut karena bisa disesuaikan variasi pulley berdiameter 89 mm pada pencacahan
kecepatannya dengan cara penurunan softdrink, yaitu sebesar 10,038 Kg/jam (Habibi,
kecepatan mesin dan tidak memiliki variasi 2015).
pulley.
Adapun dalam penelitian yang berjudul
Pulley adalah komponen mesin yang "Pengaruh Variasi Diameter Pulley Pada Mesin
berperan sebagai perangkat untuk Perajang Bawang Merah Terhadap Kapasitas
menggerakkan sabuk, yang berfungsi untuk Rajangan", dilakukan analisis terhadap
mentransmisikan putaran atau daya. Penentuan kecepatan perajangan dengan mengubah
pemilihan pulley harus dilakukan secara cermat diameter pulley yang digerakkan menjadi 6
untuk memastikan bahwa perbandingan inch, 7 inch, dan 8 inch, sementara diameter
kecepatan yang diinginkan dapat dicapai. pulley penggerak adalah 1½ inch. Hasil
Material yang biasanya digunakan untuk pengujian menunjukkan bahwa variasi diameter
membuat pulley adalah besi tuang, dan pulley yang digerakkan sebesar 6 inch
permukaan luar pulley dirancang halus agar memberikan hasil terbaik dengan kapasitas
sabuk dapat berjalan dengan lancar dan tidak rajangan sebesar 3,77 gram/detik
mudah aus (Qurohman, Romadhon, & Usman, (Meidiansyah, 2016).
2020). Fungsi utama dari pulley adalah untuk
Penelitian yang berjudul “Analisis Putaran
mentransfer daya dan putaran dari motor, yang
Pulley Pada Mesin Penggiling Jagung”, tujuan
kemudian disalurkan melalui sabuk V-belt
utamanya adalah untuk menentukan putaran
untuk memutar poros. Pulley dapat terbuat dari
per menit (Rpm) mana yang lebih efisien dari
bahan besi cor atau baja. Saat ini, pulley kayu
dua kombinasi pulley yang akan digunakan
sudah jarang digunakan. Untuk aplikasi
pada mesin pemipil jagung. Metode pengujian
konstruksi yang lebih ringan, seringkali
yang digunakan adalah metode eksperimen, di
digunakan pulley dari paduan aluminium agar
mana variasi pulley pada mesin penggerak
lebih ringan namun tetap kuat dan tahan lama
dengan diameter 152 mm, 178 mm, dan 203
(Siregar, 2019). Pulley, juga dikenal sebagai
mm diuji, sedangkan diameter pulley pada
kerek atau katrol, adalah sebuah cakram yang
mesin yang digerakkan adalah 58 mm. Setiap
dilengkapi dengan tali bundar. Pulley bisa
variasi pulley diuji selama 10 menit, dan hasil
terbuat dari berbagai bahan, termasuk logam
penggilingan yang paling efisien dicatat.Hasil
seperti besi tuang, kayu, atau plastik. Cakram
penelitian menunjukkan bahwa pulley
pulley memiliki alur di pinggirannya yang
berdiameter 203 mm dengan kecepatan mesin
berfungsi sebagai jalur bagi tali. Terdapat dua
2000 Rpm selama 10 menit memberikan hasil
jenis pulley, yaitu pulley tetap (fixed pulley)
penggilingan sebanyak 9 ons, yang terbukti
yang terdiri dari satu cakram dengan tali yang
menjadi kombinasi pulley yang paling efisien
melintasi alur di bagian atasnya, dan beban
dalam penelitian ini (Haidi, Suzantry, Adhadhi,
digantungkan pada ujung tali. Sementara pulley
& Sofwan, 2022).
bergerak (moveable pulley) terdiri dari cakram
dan poros yang bebas berputar. Tali Dalam penelitian yang berjudul "Pengaruh
dilingkarkan pada alur di bagian bawah pulley Ukuran Diameter Pulley Terhadap Hasil Irisan
bergerak (Tsaqib & Romadhon, 2021). Alat Pengiris Tempe", dilakukan pengujian
variasi diameter pulley pada alat pengiris
Dalam penelitian berjudul "Analisa
tempe. Diameter pulley yang diuji adalah 7
Pengaruh Putaran Pulley Terhadap Unjuk Kerja
inch, 8 inch, dan 9 inch. Hasil penelitian
Mesin Pencacah Limbah Botol Plastik Dan
menunjukkan bahwa kapasitas efektif terbaik
Softdrink Kapasitas 10 Kg/Jam", dilakukan
dari alat pengiris tempe terjadi pada perlakuan
eksperimen untuk mencacah limbah botol

-41-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

dengan pulley berdiameter 7 inch, dengan kedua, menggunakan diameter pulley 150 mm,
kapasitas sebesar 301,09 Kg/jam. Sementara sebesar 6,42 gram/detik dengan ketebalan
itu, kapasitas efektif terendah terjadi pada irisan 1-2 mm. Pada pulley ketiga,
perlakuan dengan pulley berdiameter 9 inch, menggunakan diameter pulley 175 mm,
yaitu sebesar 216,24 Kg/jam. Selain itu, diperoleh kapasitas hasil irisan sebesar 5,51
persentase bahan yang rusak terbaik terdapat Kg/jam dengan ketebalan irisan 1 mm dan
pada perlakuan dengan pulley berdiameter 9 tidak beraturan (Djoekardi, 2006).
inch, yaitu sebesar 14,23%, sementara
Dalam penelitian yang berjudul "Pengaruh
persentase bahan yang rusak terendah terjadi
Variasi Diameter Pulley Terhadap Kapasitas
pada perlakuan dengan pulley berdiameter 7
Produksi Pada Mesin Pencetak Pelet Ikan 3 IN
inch, yaitu sebesar 21,934%. Waktu kerja alat
1", dilakukan perubahan variasi diameter pulley
yang terbaik terdapat pada perlakuan dengan
pada mesin tersebut. Pada penggiling daging,
pulley berdiameter 7 inch, yaitu sekitar 0,0026
pulley standar dengan diameter 6 inch diganti
jam, sementara waktu kerja alat yang terendah
dengan pulley berdiameter 8 inch. Pada
terjadi pada perlakuan dengan pulley
pengaduk bahan baku, pulley standar dengan
berdiameter 9 inch, yaitu sekitar 0,0040 jam
diameter 8 inch diganti dengan pulley
(Jamaluddin, Syam, Lestari, & Rizal, 2019).
berdiameter 10 inch. Sedangkan pada pencetak
Dalam penelitian yang berjudul “Variasi pelet, pulley standar dengan diameter 10 inch
Diameter Pulley Sistem Penggerak Pada Mesin diganti dengan pulley berdiameter 12 inch.
Penggiling Dan Penepung Biji Kopi”, Diameter pulley pada mesin penggerak tetap 2
dilakukan penelitian terkait variasi diameter inch. Setelah mendapatkan data hasil produksi
pulley pada mesin penepung dan penggiling dari kedua jenis pulley tersebut, dilakukan
biji kopi. Penelitian ini melibatkan 3 kali analisis data untuk mengetahui pengaruh
percobaan dalam satu pengujian, di mana diameter pulley terhadap kapasitas produksi
dalam setiap percobaan, biji kopi seberat 500 pada mesin pencetak pelet ikan 3 IN 1
Gram ditimbang terlebih dahulu dan mesin (Soenarta & Furuhama, 2002).
dijalankan pada kecepatan Rpm 2460. Hasil
Dalam penelitian yang berjudul “Variasi
penelitian menunjukkan bahwa pulley dengan
Diameter Pulley Yang Digerakkan Pada Mesin
diameter 3 inch menghasilkan torsi paling
Pencacah Cengkeh”, dilakukan variasi ukuran
tinggi untuk mesin penepung biji kopi, yaitu
pulley menjadi dua yaitu ukuran pulley 175
sebesar 26,30 N.m, sementara pulley dengan
mm dan ukuran pulley 115 mm. Hasil
diameter 4 inch menghasilkan torsi paling
pengolahan data memberikan informasi sebagai
kecil, yaitu sebesar 12,89 N.m. Sedangkan
berikut: (1) Motor listrik yang digunakan
untuk mesin penggiling kulit biji kopi, pulley
memiliki daya elektromotor sebesar 750 watt
dengan diameter 3 inch menghasilkan torsi
dan putaran sekitar 1400 Rpm; (2) Dimensi
paling tinggi, yaitu sebesar 72,32 N.m,
pulley pada motor memiliki diameter sekitar
sementara pulley dengan diameter 4 inch
50,5 mm dengan berat sekitar 0,82 kg; (3)
menghasilkan torsi paling kecil, yaitu sebesar
Dimensi pulley pada poros memiliki diameter
34,44 N.m (Harahap, 2019).
sebesar 175 mm dengan berat sekitar 3,5 kg,
Penelitian yang berjudul “Mesin Pengiris 150 mm dengan berat sekitar 2,5 kg, dan 115
Pisang Dengan Variasi Diameter Pulley mm dengan berat sekitar 1,4 kg; (4) Sabuk
Terhadap Putaran Dan Tebal Irisan”, telah yang digunakan adalah tipe A dengan panjang
dibuat prototipe mesin pengiris pisang yang ∅ 175 mm sekitar 1065,105 mm, ∅ 150 mm
menggunakan motor listrik dengan putaran sekitar 923,035 mm, dan ∅ 150 mm sekitar
1400 Rpm yang dihubungkan dengan pulley 724,335 mm (Oberg, Jones, Horton, & Ryffel,
berukuran 40 mm. Pulley ini digunakan untuk 2004).
mereduksi kecepatan putaran v-belt menuju
Berdasarkan permasalahan diatas pada
pulley dengan diameter 125 mm, 150 mm, dan
saat ini mesin pelet ikan yang ada dipasaran
175 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan penggerak motor listrik masih memiliki
kapasitas hasil irisan pada pulley pertama,
masalah pada hasil pakan ikan yang masih
dengan kecepatan putaran 448 Rpm dan
banyak menghasilkan berat sisa dari pada
diameter pulley 125 mm, sebesar 7,66
menjadi pelet ikan, karna pada mesin pelet ikan
gram/detik dengan ketebalan irisan 2 mm.
penggerak motor listrik tidak dapat disesuaikan
Sedangkan kapasitas hasil irisan pada pulley

-42-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

dengan instan seperti motor bakar. Hal ini peneliti juga menggunakan pulley penggerak
mendorong penulis untuk mencari tahu dengan berbagai ukuran, yaitu 2 inch, 3 inch, 4
diameter pulley yang sesuai agar mesin inch, dan 5 inch dan dengan pulley poros yaitu
penggiling pelet ikan dapat berputar dengan 10 inch dengan ketegangan v-belt yang sama
efisien dan mencapai kapasitas produksi pada setiap variasi pulley.
sebesar 20 Kg/jam.
Dalam rangka mencapai tujuan yang
diinginkan, penelitian ini menggunakan
metode sebagai berikut:
II. Bahan dan Metode
1. Metode studi kepustakaan
Bahan-bahan yang digunakan dalam Metode ini digunakan untuk
penelitian ini merupakan adonan pelet dengan memanfaatkan buku-buku dan jurnal-
kandungan protein sebesar 35%, yang telah jurnal yang telah ada sebagai referensi dan
disiapkan untuk proses pencetakan menjadi sumber informasi untuk perbandingan
pelet ikan. Sementara itu, berikut adalah daftar serta masukan dalam penelitian ini.
alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini: 2. Metode eksperimen
1. Pulley digunakan untuk mengalirkan Melalui metode ini, dilakukan eksperimen
putaran, dan masing-masing pulley pencetakan pelet ikan dengan
memiliki diameter berbeda, yaitu 2 inch, 3 memvariasikan beberapa diameter pulley
inch, 4 inch, dan 5 inch, semuanya terbuat pada motor listrik (pulley penggerak).
dari besi cor. Diameter pulley yang divariasikan adalah
2. Belt (sabuk-V) digunakan untuk 2 inch, 3 inch, 4 inch, dan 5 inch,
mengalirkan daya dari poros motor listrik sedangkan untuk pulley yang digunakan
(motor penggerak) ke poros penghancur pada penghancuran adalah 10 inch. Data
kayu (poros yang digerakkan) dalam yang diperoleh dari eksperimen diolah
mesin tersebut. sesuai dengan spesifikasi teknik untuk
3. Timbangan untuk mengukur berat adonan mengkaji pengaruh variasi diameter pulley
pelet yang akan dilakukan pencetakan. pada motor listrik terhadap hasil proses
4. Stopwatch digunakan sebagai alat untuk pencetakan pelet ikan.
mengukur durasi proses pencetakan pelet
pada setiap percobaan dengan variasi
diameter pulley
5. Tachometer digunakan sebagai alat untuk
mengukur putaran pada pulley motor
listrik dan pulley penggerak.
6. Kunci pas ring berfungsi untuk Gambar 1 Mesin Pelet
mengencangkan, mengendurkan, melepas,
dan memasang baut serta mur saat Adapun prosedur penelitian pada mesin
melakukan penggeseran dan pelepasan penggiling tepung ini dilakukan sebagai
baut pulley, serta mengganti pulley pada berikut:
motor listrik. 1. Menyiapkan alat yang akan digunakan,
7. Obeng digunakan untuk mempermudah yaitu pulley dengan diameter 2 inch, 3
dalam melepas dan memasang tali v-belt inch, 4 inch, dan 5 inch.
selama pengujian alat, sehingga tidak 2. Mengukur ketegangan v-belt agar tetap
mengalami kesulitan saat melakukan sama disetiap variasi pulley.
pelepasan tali v-belt dari awal hingga 3. Menyiapkan adonan pelet untuk dilakukan
selesai pengujian alat. penggilingan.
4. Melakukan percobaan untuk menguji
Penulis menggunakan parameter sebagai
performa mesin dengan menggunakan
patokan untuk pakan ikan nila dengan ukuran
masing-masing diameter pulley pada
pakan ikan yaitu yang berukuran 4-5 mm serta
mesin penggiling pellet.
peneliti menggunakan adonan pelet dengan
kandungan protein sebesar 35%. Bahan-bahan 5. Mencatat semua waktu yang dibutuhkan
pada setiap pulley saat proses
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
penggilingan pelet selesai.
air, tepung ikan, tepung kedelai, dedak halus,
tepung jagung, dan tepung terigu. Selain itu, 6. Pengeringan pelet ikan.

-43-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

7. Melakukan penyeleksian dengan pulley juga menghasilkan torsi yang berbeda-


menggunakan mesh 4mm terhadap pelet beda, namun mesin tetap digerakkan dengan
ikan yang sudah kering guna menentukan daya motor yang sama. Akibatnya, waktu yang
pelet yang baik dan yang rusak dibutuhkan dalam proses penggilingan
8. Mencatat persentase pelet ikan yang rusak. tergantung pada ukuran diameter pulley
9. Menentukan variasi pulley terbaik penggerak yang digunakan.
terhadap unjuk kerja mesin pellet ikan dari
data yang telah dimiliki.
2. Perbandingan diameter pulley penggerak
III. Hasil dan Pembahasan terhadap kapasitas penggilingan pelet ikan

Berdasarkan data hasil perhitungan,


pembahasan akan dilakukan dengan
mempresentasikan perbandingan melalui grafik
sebagai berikut:
1. Perbandingan diameter pulley penggerak
terhadap rata-rata waktu penggilingan
pelet ikan

Gambar 3. Grafik Perbandingan Diameter Pulley


Terhadap Kapasitas Penggilingan Pelet Ikan

Dari grafik di atas dapat disimpulkan


bahwa diameter pulley penggerak memiliki
hubungan yang berbanding terbalik dengan
kapasitas yang dihasilkan. Diameter pulley
terkecil, yaitu 2 inch, menghasilkan kapasitas
paling besar sebesar 25,549 Kg/jam,
sedangkan diameter pulley terbesar, yaitu 5
Gambar 2. Grafik Perbandingan Variasi Diameter inch, menghasilkan kapasitas yang lebih kecil,
Pulley Terhadap Rata-rata Waktu Penggilingan hanya sebesar 5,34 Kg/jam. Jika pulley 2 inch
Pelet Ikan dibandingkan dengan pulley existing yaitu
Dari grafik di atas, dapat dijelaskan pulley 4 inch maka kapasistas pulley 2 inch
bahwa hasil pengaruh diameter pulley lebih besar dengan berat 25,549 Kg/jam
penggerak memiliki hubungan yang dibandingkan 7,608 Kg/jam.
berbanding terbalik dengan waktu Faktor ini terjadi karena diameter pulley
penggilingan adonan pelet. Artinya, pulley yang paling kecil, yaitu 2 inch, menghasilkan
penggerak dengan diameter paling kecil, yaitu waktu penggilingan yang paling singkat dalam
2 inch, memiliki waktu penggilingan paling proses penggilingan, sehingga mengakibatkan
cepat dengan rata-rata waktu sekitar 113,33 jumlah kapasitas yang lebih besar
detik. Sementara itu, pulley dengan diameter 5 dibandingkan dengan diameter pulley terbesar,
inch memiliki waktu penggilingan yang lebih yaitu 5 inch.
lama, dengan rata-rata waktu sekitar 253,33
detik. Jika pulley 2 inch dibandingkan dengan 3. Perbandingan diameter pulley penggerak
pulley existing yaitu pulley 4 inch maka lebih terhadap Rpm penggilingan pelet ikan
cepat penggilingan yang dilakukan oleh pulley dapat terlihat pada grafik berikut
2 inch dengan waktu 113,33 detik
dibandingkan 196 detik.
Hal ini disebabkan oleh variasi ukuran
diameter pulley penggerak yang menyebabkan
perubahan putaran pada poros screw, yang
menghasilkan putaran dengan Rpm yang
berbeda-beda. Selain itu, setiap pergantian

-44-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

terbesar yang berdiameter 5 inch menghasilkan


berat sisa lebih besar sebesar 633,66 gram.
Perbedaan ini disebabkan oleh fakta bahwa
diameter pulley terkecil, yaitu 2 inch,
menghasilkan berat sisa penggilingan yang
paling sedikit dibandingkan dengan pulley 3
inch, 4 inch, dan 5 inch. Dengan demikian,
pulley 2 inch menghasilkan jumlah berat sisa
yang paling baik dibandingkan dengan
diameter pulley 3 inch, 4 inch, dan 5 inch.

Gambar 4. Grafik Perbandingan Diameter Pulley


Terhadap Putaran Poros Penggilingan Pelet Ikan IV. Kesimpulan
Setelah Dilakukan Pengayakan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Dari grafik di atas, dapat disimpulkan dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
bahwa diameter pulley penggerak memiliki
hubungan yang berbanding lurus dengan 1. Perubahan diameter pulley memiliki
kecepatan poros penggiling yang dihasilkan. pengaruh terhadap berat sisa yang
Diameter pulley terkecil dengan diameter 2 dihasilkan leh mesin penggiling pellet
inch yang menghasilkan kecepatan poros ikan. Pulley yang menghasilkan berat sisa
sebesar 353 Rpm, pulley terbesar yang terkecil dalam proses penggilingan pelet
berdiameter 5 inch menghasilkan kecepatan ikan adalah pulley yang berdiameter 2
poros sebesar 700 Rpm. Sedangkan untuk inch dengan rata-rata berat sisa 205,66
pulley 4 inch sebagai pulley existing memiliki gram. Sedangkan berat sisa yang paling
kecepatan 560 Rpm. Hal ini disebabkan besar adalah pulley berdiameter 5 inch
pergantian diameter pulley motor listrik dari dengan rata-rata berat sisa 622,66 gram
yang terkecil sampai terbesar dengan diameter pada proses penggilingan pelet ikan.
pulley poros tetap yaitu 10 inch sehingga Sedangkan untuk pulley dengan diameter
menyebabkan putaran poros yang berbeda- 4 inch sebagai pulley existing pada alat
beda. penggiling pelet ikan menghasilkan berat
4. Perbandingan diameter pulley penggerak sisa penggilingan adonan pelet dengan
terhadap berat sisa penggilingan pelet rata-rata 584,33 gram.
ikan 2. Perubahan diameter pulley yang
dilakukan berpengaruh terhadap kapasitas
mesin pakan ikan. Pulley yang
menghasilkan kapasitas terbesar dalam
proses penggilingan pelet ikan adalah
pulley yang berdiameter 2 inch dengan
kapasitas 25,549 Kg/jam. Sedangkan
kapasitas yang paling kecil adalah pulley
berdiameter 5 inch dengan kapasitas 5,34
Kg/jam. Sedangkan untuk pulley dengan
diameter 4 inch sebagai pulley existing
pada alat pakan ikan menghasilkan
Gambar 5. Perbandingan diameter pulley kapasitas 7,608 Kg/jam.
penggerak terhadap berat sisa penggilingan pelet Berdasarkan hasil penelitian, disarankan
ikan
untuk penelitian selanjutnya:
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa 1. Melakukan variasi diameter pulley yang
semakin kecil diameter pulley penggerak, berat lebih kecil untuk mencapai waktu
sisa yang dihasilkan juga semakin kecil. penggilingan yang lebih cepat dan
Diameter pulley terkecil, yaitu 2 inch, mencapai performa yang lebih baik,
menghasilkan pelet ikan dengan berat sisa sehingga dapat menghasilkan kapasitas
terbaik sebesar 205,66 Gram, sementara pulley yang lebih tinggi.

-45-
Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (JTRAIN) e-ISSN: 2798-0421
Mahendra, Prima & Ivanto, Vol. 4, No. 2, 2023: 39-46

2. Melakukan variasi mesh atau ayakan agar Oberg, E., Jones, F. D., Horton, H. L., &
mendapatkan hasil ukuran pelet ikan yang Ryffel, H. H. (2004). 27th Edition
bervariasi. machinery’s handbook. New York:
3. Melakukan variasi diameter pulley yang Industrial Press.
lebih kecil agar mendapat hasil berat sisa
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi.
penggilingan yang lebih sedikit, supaya
(2018). Gambaran umum aspek geografis
meminimalisir rugi pakan yang tidak
Kalimantan Barat. Retrieved February
menjadi pelet.
25, 2022, from Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat website:
https://ppid.kalbarprov.go.id/?public=pro
Daftar Pustaka
fil-daerah
Badan Pusat Statistik. (2020). Luas usaha Qurohman, M. T., Romadhon, S. A., &
budidaya perikanan kolam 2018-2020. Usman, M. M. J. (2020). Analisis putaran
Retrieved February 25, 2022, from Badan pulley pada mesin penggiling jagung.
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat Nozzle : Journal Mechanical
website: Engineering, 9(2), 41–44.
https://kalbar.bps.go.id/indicator/160/217
/1/luas-usaha-budidaya-perikanan- Siregar, H. J. (2019). Pengaruh ukuran
kolam.html diameter pulley terhadap hasil irisan alat
pengiris tempe. Universitas Sumatera
Djoekardi, D. (2006). Mesin-mesin motor Utara, Medan.
induksi. Jakarta: Universitas Trisakti.
Soenarta, N., & Furuhama, S. (2002). Motor
Habibi, Moh. B. Y. (2015). Teknik produksi serbaguna. Jakarta: Pradya Paramita.
pakan ikan lele (Clarias sp.) di CV.
Mentari Nusantara Desa Batokan, Syahputra, D. P. (2019). Analisa pengaruh
Kecamatan Ngantru, Kabupaten putaran pulley terhadap unjuk kerja
Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. mesin pencacah limbah botol plastik dan
Universitas Airlangga, Surabaya. softdrink kapasitas 10 kg/jam.
Universitas Muhammadiyah Sumatera
Haidi, J., Suzantry, Y. H., Adhadhi, K., & Utara, Medan.
Sofwan, A. F. (2022). Optimalisasi
operasi mesin cetak pelet MKS-PLT15 Tsaqib, M. A., & Romadhon, S. A. (2021).
menggunakan lagrange. Electrician Variasi diameter pulley sistem penggerak
Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Elektro, pada mesin penggiling dan penepung biji
16(1), 116–122. kopi. Journal Mechanical Engineering
(NJME), 1–8.
Harahap, I. A. (2019). 138130012 - Indra
Ardiansyah Harahap - Fulltext.
Universitas Medan Area, Medan.
Hermawan, C. R., Widodo, S., Pramono, C., &
Hastuti, S. (2018). Pengaruh variasi
diameter pulley pada mesin perajang
bawang merah terhadap kapasitas
rajangan. Journal of Mechanical
Engineering, 2(2), 32–38.
Jamaluddin, P., Syam, H., Lestari, N., & Rizal,
M. (2019). Alat dan mesin pertanian.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
Meidiansyah, R. (2016). Rancang bangun alat
penguji generator set dengan variasi
bahan bakar hidrocarbon (pengujian
alat). Politeknik Negeri Sriwijaya,
Palembang.

-46-

You might also like