Professional Documents
Culture Documents
44-Article Text-144-1-10-20231002
44-Article Text-144-1-10-20231002
44-Article Text-144-1-10-20231002
Abstract
This study discusses "Phonological Interference in Arabic Language Learning in Class X
Students of Religion MA Alkhairaat Central Palu" and has the aim of knowing the forms of
phonological interference in learning Arabic in Class X students of Religion MA Alkhairaat
Center Palu and the factors which cause phonological interference in learning Arabic in Class X
students of Religion MA Alkhairaat Central Palu. This study uses a qualitative approach, the
type of research is field research, data collection techniques through observation, interviews,
and documentation. The data sources are teachers, some students, and other supporting sources
relevant to this research. The research results showed that the phonological interference forms
in learning Arabic for students are phoneme replacement, shortening and lengthening of sounds,
and using mother tongue speech intonation in speaking Arabic. Factors that cause phonological
interference in the form of the use of a second language in this case Arabic are influenced by the
first language system, it is still in a new stage of learning so students cannot avoid making
mistakes when learning a foreign language, the background of the students, the lack of proper
guidance. obtained by students other than the guidance provided by the teacher, the ability of
students to language is still lacking, the magnitude of the difference between the Arabic
language system and the first language used by students in their daily lives, the abilities of
students vary, the continuity of learning Arabic in madrasas Arabic is not obligatory.
Key Words: Phonological Interference, Learning Arabic
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang “Interferensi Fonologi dalam Pembelajaran Bahasa
Arab pada Peserta Didik Kelas X Agama MA Alkhairaat Pusat Palu” dan memiliki tujuan untuk
mengetahui bentuk-bentuk interferensi fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab pada peserta
didik Kelas X agama MA Alkhairaat Pusat Palu dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
interferensi fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab pada peserta didik Kelas X agama MA
Alkhairaat Pusat Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian yaitu
penelitian lapangan, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sumber datanya yaitu pengajar dan beberapa peserta didik beserta sumber-sumber pendukung
lainnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa
bentuk-bentuk interferensi fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab pada peserta didik adalah
penggantian fonem, pemendekan dan pemanjangan bunyi, menggunakan intonasi tuturan bahasa
ibu dalam menuturkan bahasa Arab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi
fonologi berupa penggunaan bahasa kedua dalam hal ini bahasa Arab terpengaruhi oleh sistem
bahasa pertama, masih dalam tahap baru belajar sehingga peserta didik tidak dapat terhindar dari
melakukan kesalahan saat mempelajari bahasa asing, latar belakang peserta didik, kurangnya
bimbingan yang didapatkan peserta didik selain bimbingan yang diberikan oleh guru,
kemampuan peserta didik terhadap bahasa masih kurang, besarnya perbedaan antara sistem
bahasa Arab dengan bahasa pertama yang digunakan peserta didik dalam kehidupan sehari-
harinya, kemampuan peserta didik yang bervariasi, kelangsungan pembelajaran bahasa Arab di
madrasah yang memang tidak mewajibkan berbahasa Arab.
Kata Kunci: Interferensi Fonologi, Pembelajaran Bahasa Arab
PENDAHULUAN berbicara (kala>m), keterampilan membaca
gagasan dan pikiran manusia dalam bentuk Kesalahan berbahasa sering terjadi ketika
ucapan atau tulisan dengan maksud agar seseorang sedang mempelajari bahasa asing,
dipahami oleh orang lain.1 Bahasa baik itu dalam hal pengucapan maupun
merupakan aspek yang sangat penting dalam penelitian. Hal itu disebabkan banyaknya
kehidupan manusia sebagai alat komunikasi. perbedaan antara bahasa asing dengan
Bahasa merupakan salah satu sarana atau bahasa yang sering dipakai pelajar. Seperti
jembatan untuk berkomunikasi dalam halnya bahasa Arab, bahasa yang diketahui
Bahasa merupakan suatu sistem, umat islam yakni alquran, pada dasarnya
maksudnya bahasa itu dibangun oleh sudah sewajarnya apabila umat islam
beberapa komponen yang berpola secara mampu atau mahir berbahasa Arab karena
tetap untuk menemukan pengertian yang bahasa ini sudah tidak asing lagi bagi
penting dalam kehidupan manusia, bahasa Arab atau bahasa baru lainnya, peserta didik
memiliki sifat yang tidak statis, serta akan mengalami kontak bahasa dalam diri
memiliki peranan yang penting dalam mereka antara bahasa yang telah
berinteraksi. Bahasa Arab sebagai bahasa dikuasainya dan bahasa yang sedang
dalam sistem bunyinya yang itu tidak bahasa. Kesalahan-kesalahan yang biasanya
dimiliki oleh bahasa daerah atau bahasa terjadi dalam pembelajaran bahasa Arab
Bahasa Arab sebagaimana yang kita Arab dan bahasa ibu atau bahasa Indonesia.
tahu merupakan bahasa Asing, sehingga Belajar bahasa Arab bagi peserta
ilmu yang lain. Karena pengajaran bahasa sebagaimana belajar bahasa asing lainnya
1
Ambo Pera Aprizal, Urgensi Pembelajaran Muhammad
2
Zainuri, “Perkembangan
Bahasa Arab dalam Pendidikan Islam, Jurnal Bahasa Arab di Indonesia,” Jurnal Tanling 2, no.2
Pendidikan Guru 2, no. 2 Januari-Juni (2021), 87. (2019): 235-236.
51
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
kalimat, sistem penelitian, hal ini menjadi fonologi, banyak peserta didik yang masih
masalah yang harus dihadapi oleh peserta mengalami hal tersebut, ketika mempelajari
didik karena bahasa Arab berbeda dengan bahasa Arab, khususnya pada peserta didik
bahasa ibu. Adanya stigma yang kelas X agama MA Alkhairaat Pusat Palu,
bahasa Arab masih dianggap sulit dan rumit, kesalahan pada pengucapan huruf-huruf
padahal setiap bahasa memiliki tingkat Arab atau huruf hijaiyah dalam kata ataupun
kesulitan dan kemudahan yang berbeda-beda kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah
tergantung pada karakteristik sistem bahasa pengucapan bahasa Arab yang benar.
Interferensi merupakan bagian dari terhadap bahasa ibu atau bahasa pertama
kontak bahasa yang berkembang karena peserta didik dengan bahasa yang baru
akibat adanya kontak bahasa dalam bentuk mereka pelajari yaitu bahasa Arab sehingga
sederhana, yang berupa pengambilan satu terjadinya kontak bahasa antara bahasa ibu
unsur dari satu bahasa yang digunakan dan bahasa kedua yang dipelajari peserta
dalam bahasa yang lain.3 Interferensi adalah didik dalam bidang fonologi. Interferensi
kekeliruan yang disebabkan adanya pada bidang fonologi yaitu perbedaan antara
suatu bahasa terhadap bahasa lain, penggunaan bahasa yang digunakan oleh
bahasa, kosa kata, dan makna bahkan Berdasarkan hasil wawancara dengan
budaya terutama dalam mempelajari bahasa guru bahasa Arab kelas X agama di MA
kedua. Peristiwa interferensi atau peristiwa Alkhairaat Pusat Palu didapatkan keterangan
digunakannya unsur-unsur bahasa lain bahwa guru bahasa Arab dalam mengajar
sebagai suatu kesalahan karena menyimpang peserta didik belum mampu mengucapkan
dari kaidah atau aturan bahasa yang huruf-huruf Arab dalam penuturannya dalam
digunakan dikarenakan tidak ada kalimat dengan benar dikarenakan salah satu
52
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
karena tidak terbiasa dengan bahasa Arab. menggunakan suatu bahasa dengan
53
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
adalah pengaruh sebuah sistem bahasa kerancuan. Misalnya, fonem /d/ dan fonem
terhadap sistem bahasa lain baik sifatnya /t/, fonem /ت/ dan /ط/ yang berbeda dalam
individual, yaitu pada seorang penutur bahasa Arab, tidak dibedakan dalam bahasa
dikemukakan oleh beberapa ahli dapat bahasa sumber pada bunyi bahasa kedua.
gangguan yang terjadi pada pengaruh bahasa mengucapkan kata relatip dan kata kawatir.
pertama ke dalam bahasa kedua yang terjadi Kata-kata tersebut seharusnya relatif dan
fonem bahasa kedua dengan sistem bahasa membedakan fonem bahasa kedua dengan
dengan aturan fonetik bahasa sumber. sumber. Contohnya fonem /p/ dan /b/,
Fenomena ini digambarkan sebagai seperti dalam bahasa Inggris /pIn/ dan /bIn/,
substitusi bunyi. Interferensi bunyi terdapat sebagai suara, dalam bahasa lain
bahasa kedua tidak dibedakan dalam sistem Digunakan pada fonem yang identik
54
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
[v] sehingga penuturnya mengganti [v] sehari-hari suatau saat akan terbawa dalam
tentang kemungkinan pengaruh gramatikal dialek bahasa ibu ke dalam bahasa kedua,
dua bahasa tidak dapat saling mempengaruhi timbulnya interferensi adalah faktor
dalam bahasa kedua di tengah-tengah berasal dari gabungan kata fon yan berarti
interferensi terbagi menjadi dua bagian; sebagai bagian dari kajian linguistik yang
struktural disebut juga dengan fakor dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang
linguistik, yakni faktor yang berasal dalam diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.
bahasa itu sendiri, sedangkan faktor non- Fonologi adalah bidang dalam linguistik
struktural dapat disebut juga dengan faktor yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa
saling berkontak merupakan faktor sruktural bunyi bahasa yang menghiraukan arti
interferensi. Faktor linguistik meliputi Dalam bahasa Arab ilmu bunyi atau
komponen-komponen bahasa, yaitu fonologi ini dikenal dengan nama ilmu al-
fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.9 Aswa>t. Ilmu al-Aswa>t yaitu ilmu yang
mempunyai andil yang cukup besar dalam perpindahan dan penerimaan bunyi bahasa.
55
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
hingga menjadi ujaran yang bermakna yang dalam menghasilkan bunyi bahasa
dalamnya terkait fungsi dan makna yang bahasa sebagai peristiwa fisis atau
mebicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa bunyi bahasa itu oleh telinga kita.
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Kedua, fonemik yaitu kesatuan bunyi
Menurut hierarki satuan bunyi yang salah satu yang sering terjadi dikarenakan
menjadi objek studi fonologi mempunyai bunyi bahasa ibu yang sudah melekat dalam
dua cabang kajian. Pertama fonetik yaitu diri penutur. Sedangkan proses interferensi
Fonetik adalah cabang studi fonologi Asing dengan fonem yang ada dalam bahasa
yang mempelajari bunyi bahasa tanpa ibu. Seperti penggantian huruf شmenjadi
atau tidak. Menurut urutan proses terjadinya penambahan fonem. Yaitu dengan cara
bunyi bahasa, fonetik dibedakan menjadi menambahkan huruf atau fonem pada kata
56
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
cara pemendekan bunyi. Yaitu dengan Indonesia menjadi /d/ atau /l/.
dibaca panjang. Seperti kata dalam bahasa bahasa pertama ke dalam bahasa
peseerta didik di Indonesia condong pula. Paling tidak, ada tiga sudut pandang
mengucapkan huruf /د/ dengan /d/ yang digunakan ilmuwan fonetik Arab
membedakannya. Seperti huruf /ذ/ panjang (mad) adalah vokal yang pada saat
dan /ز/ dianggap oleh orang pengucapannya memerlukan tempo dua kali
Indonesia sebagai huruf /z/ tanpa ada dari tempo mengucapkan vokal pendek.
3) Menganggap dua fonem dalam ini dengan hurut mad yang terdiri dari tiga,
bahasa pertama sebagai satu fonem yaitu alif yang didahului oleh fathah, seperti
dalam bahasa kedua. Seperti orang َ َبا, قَا َل, waw yang didahului oleh dhammah
ع
Indonesia yang baru pertama belajar ُ , نُ ْور, dan ya yang didahului oleh
seperti س ُر ْور
tentang bahasa Arab menganggap kasrah, seperti قِ ْي َل, أَ ِل ْي َما. Para ulama
huruf /ف/ terkadang sebagai huruf /f/ menganggap bahwa vokal panjang adalah
sulit dalam bahasa kedua ke dalam pendek akan mengakibatkan perubahan arti
57
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
kata, atau bentuk kata, di samping bahwa konsonan, sedangkan yang mengatakan 26
vokal panjang dapat menempati posisi vokal konsonan, tidak memasukkan semivokal
pendek dan sebaliknya, seperti dalam kata dalam konsonan. Seperti dikatakan bahwa
ب
َ ض َر
َ dan ب
َ ار
َ ضَ . Hasil penelitian dalam semivokal sebenarnya adalah konsonan, di
bidang anatomi organ bicara menunjukkan samping memiliki sifat-sifat konsonan juga
bahwa perbedaan antara vokal panjang dan memiliki sifat-sifat yang dimiliki vokal.
pendek, tidak saja terbatas pada tempo saat Perbedaan semivokal dengan konsonan
lidah ketika mengucapkan vokal panjang sama. Oleh karena itu, tidak terlalu salah
dan pendek terdapat sedikit perbedaan. 15 orang yang memasukkan semivokal dalam
dan kasrah. Ulama fonetik Arab, termasuk bahasa Arab adalah belajar berkomunikasi.
Ibnu Jinni, menamakan vokal pendek ini Dalam pembelajaran bahasa Arab adalah
dengan sebutan "harakat", sebagaimana segala kegiatan formal dimana peserta didik
sebutan mad. Dalam hal ini Ibnu Jinni pengetahuan berupa keterampilan berbahasa
sebagaimarna dikutip oleh Dr. Ibrahim Anis tertentu, serta arahan yang konstrukstif,
mengatakan, "Harakat adalah sebagian dari seperti bahasa Arab dan budayanya. Oleh
huruf mad atau huruf lain. Apabila huruf sebab itu, tujuan utama pembelajaran bahasa
mad ada tiga, yaitu alif, waw, dan ya maka Arab diarahkan untuk meningkatkan
harakat juga tiga, yaitu fathah, dhammah, kemampuan siswa dalam berkomunikasi
dan kasrah. Fathah sebagian dari alif, dengan bahasa Arab, baik secara lisan
dhammah sebagian dari waw, dan kasrah maupun tertulis. Pengertian komunikasi
terdiri dari 28 konsonan, sebagian yang lain teknologi, dan budaya dengan menggunakan
58
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
yang melibatkan adanya pelajar dan proses aktif dari pikiran yang dilakukan
pengajar di sekolah (tempat belajar) atau melalui mata terhadap bacaan. Dalam
proses sistem komunikasi (lisan atau tulisan) kegiatan membaca, pembaca memproses
di luar sekolah (lingkungan bahasa). Di informasi dari teks yang dibaca untuk
peserta didik mendapatkan bahasa pertama menurut bahasa adalah kumpulan makna
(bahasa ibu) yaitu bahasa daerah ataupun yang tersusun dan teratur. Makna menulis
bahasa yang pertama kali peserta didik kumpulan dari kata yang tersusun dan
dapatkan pada lingkungan tempat tinggalnya mengandung arti, karena menulis (kita>bah)
(rumahnya) yaitu bahasa daerah atau bahasa tidak akan terbentuk kecuali dengan adanya
yang digunakan oleh orang tua dan keluarga kata yang beraturan. Manusia bisa
terdekat. Bahasa kedua adalah bahasa yang menuangkan ekspresi hatinya dengan bebas
empat bidang keterampilan penguasaan pembaca dapat mengerti apa yang ingin
(qira>’ah), dan keterampilan menulis sesuatu yang melekat atau menetap pada
istima>’/listening skill) adalah kemampuan ketika sampai pada tempat keluarnya huruf
seseorang dalam mencerna atau memahami tersebut. Setiap huruf hijaiyah memiliki sifat
kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra huruf yang berbeda- beda.20
59
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
Hams secara bahasa artinya samar pertengahan antara sifat syiddah dan
dua pita suara terbuka dan tidak bergetar. tawasuth adalah tidak terlalu ditahan suara
Secara istilah hams artinya mengalir nafas. dan juga tidak terlalu mengalirkan suara.
Keluarnya suara huruf hams terdengar Huruf-huruf yang memiliki sifat tawassuth
akan mengalir lebih kuat ketika huruf 3. Ithbaq ( ) االطباقdan Infitah () االنفتاح
memiliki sifat hams ada sepuluh yaitu: ُفَ َحثَّه menutup (tertutup). Maksudnya adalah
)َت (ف ح ث ه ش خ ص س ك ت َ ش ْخص
ْ سك َ pangkal lidah dinaikkan ke langit-langit
Jahr merupakan lawan dari hams. mulut saat mengucapkan huruf. Menutup di
Jahr secara bahasa artinya jelas, yaitu jelas sini juga dimaksudkan menutup jalan nafas
dalam pendengaran dikarenakan dua pita dari tenggorokan dikarenakan pangkal lidah
suara tertutup, bergetar, aliran nafas yang naik dan menempel ke langit- langit. Produk
tertahan. Huruf-huruf jahr adalah semua dari bunyi huruf ini terdengar lembut
huruf hijaiyah selain huruf-huruf hams, hembusan nafasnya. Huruf hijaiyah yang
َ )الر َخ
2. Syiddah ()الشِّدة, Rakhawah (اوت Terbuka di sini maksudnya memposisikan
Syiddah secara bahasa berarti kuat dinaikkan) sehingga membuka jalan aliran
yaitu menahan sejenak suara di tempat nafas dari tenggorokan. Huruf-huruf yang
keluarnya huruf. Keluarnya huruf yang memiliki sifat infitah ada 24 yaitu huruf
memiliki sifat syiddah secara alami hijaiyah selain huruf ithbaq yaitu: ا ب ت ث ج
Huruf -huruf yang memiliki sifat syiddah 4. Isti’la (ستِّ ْع ََلء ِّ dan Istifal ( ستِّفَل
ْ )اإل ْ ) اإل
ada 8 yaitu: .أ ج د ق ط ب ك ت Isti’la menurut bahasa adalah
mengucapkan huruf tanpa hambatan karena atas sehingga bunyi huruf menjadi lebih
lemah makhrajnya. Huruf-huruf yang tinggi, tebal dan berat. Huruf hijaiyah yang
memiliki sifat rakhawah ada 15 huruf yaitu: memiliki sifat isti’la yaitu: خ ص ض غ ط ق ظ.
.خ ذ غ ث ح ظ ف ض ش و ص ز ي س ا ه
60
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
Secara istilah istifal adalah mengucapkan bergetar dan bergerak. Sedang menurut
huruf disertai dengan turunnya lidah dari istilah qalqalah adalah pengucapan huruf
langit-langit mulut. Suara yang mengalir, sukun disertai dengan getaran suara pada
berasal dari paru-paru langsung keluar tidak makhrajnya sehingga terdengar suara yang
س َمات
ْ اإل
ِّ ) istilah Lin adalah Pengucapan huruf yang
Idzlaq secara bahasa bisa diartikan lembut tanpa harus memaksakan. Lin adalah
tajam, ujung, maupun fasih. Secara istilah sifat yang disematkan pada wawu dan ya
Idzlaq adalah ringan dan cepatnya sukun yang huruf sebelumnya berharakat
pengucapan saat mengucapkan huruf fathah Contoh: ٍقُ َري ٍْش خ َْوف
hijaiyah yang memiliki sifat idzlaq antara condong atau miring, sedang menurut istilah
Secara bahasa, ishmat artinya miring setelah keluar dari ujung lidah Huruf
jauh dari ujung lidah atau bibir dan sebab 2) Miring ke punggung lidah yaitu ra (
ke arah bibir. Huruf hijaiyah yang memiliki Takrir menurut bahasa mengulangi.
diartikan suara desis akibat dari jalur yang Tafasysyi menurut bahasa artinya
dilewati suara menyempit. Hasil suara ini menyebar. Menurut istilah artinya
menyerupai suara burung huruf shafir ada pengucapan huruf disertai menyebarnya
61
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
memanjang. Menurut istilah artinya adalah didik kelas X Agama MA Alkhairaat Pusat
mengucapkan huruf yang disertai Palu. sumber data yang diperoleh dari
memanjangkan suara dari awal sisi lidah penelitian ini meliputi data primer da data
digunakan adalah:
METODE PENELITIAN
1. Observasi
Pendekatan yang digunakan dalam
Teknik observasi dilakukan dengan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
pengamatan langsung pada subjek penelitian
Penelitian kualitatif merupakan penelitian
yaitu peserta didik kelas X agama MA
yang beupaya menganalisis kehidupan sosial
Alkhairaat Pusat Palu data yang diambil
dengan menggambarkan dunia sosial dari
yakni berupa bentuk-bentuk interferensi
sudut pandang atau interpretasi individu
fonologi bahasa Arab. dan guru mata
22
(informan) dalam latar alamiah . Penelitian
pelajaran bahasa Arab kelas X Agama, data
yang digunakan untuk menyelidiki,
yang diambil berupa bentuk-bentuk serta
menemukan, menggambarkan, dan
faktor-faktor terjadinya interferensi fonologi
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
dalam pembelajaran bahasa Arab pada
pengaruh sosial yang dapat dijelaskan.
penuturan peserta didik.
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
2. Wawancara
menjelaskan suatu fenomena dengan
Sasaran dalam metode wawancara
sedalam-dalamnya dengan cara
ini adalah guru bahasa Arab kelas X agama
pengumpulan data sedalam-dalamnya pula,
dan peserta didik kelas X agama MA
yang menunjukkan pentingnya kedalaman
Alkhairaat Pusat guna dimintai keterangan
dan detail suatu data yang diteliti.
tentang permasalahan dalam pembelajaran
Penelitian kualitatif adalah penelitian
bahasa Arab yang terkait dengan interferensi
yang menggunakan metode observasi,
fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab
wawancara (interview), analisis isi, dan
pada peserta didik kelas X agama MA
metode pengumpulan data lainnya untuk
Alkhairaat Pusat Palu.
menyajikan respons-respons dan perilaku
3. Dokumentasi
23
subjek. Dalam penelitian ini akan
Dokumen yang digunakan dalam
62
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
ص َباح
َّ في ال صبَّاح
َ في ال
dengan adanya rekaman wawancara.24 8.
63
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
في َمالَ ْنج في ْل َمالَ ْنج pada kata َو َم ْل َعب/wamal’abun/ menjadi huruf
14.
ء/'/ yang dituturkan dengan kata َو َم ْْلَب
ه َْل ال َم َرافِقُ ال َمد َْر ِسيَّة َح ْل ال َم َرافِكُ ال َمد َْر ِسيَّة
15.
/wamal’abun/. Penggantian huruf ص/s}/
َ َو َم ْق
صف َ َو َم ْك
سف
16. pada kalimat الص َح ِة
ِ ُغ ْرفَة
ُ َو/wa gurfatu al-
ص َعد
ْ َِوم َومِ ْسأَد s}s}ih}ati/ menjadi huruf س/s/ yang
17.
َو َم ْْلَب dituturkan dengan kata الس َح ِة
ِ ُغ ْرفَة
ُ َو/ wa
َو َم ْلعَب
18.
gurfatu al-ssih}ati/.
ِ ُغ ْرفَة
الص َح ِة ُ َو ِ ُغ ْرفَة
الس َح ِة ُ َو
19. Penggantian huruf ث/s\/ pada
إِ ْس ُم َها ِإ ْس ُم َحا
20. kalimat ستي َكثِي َْرة
َ في َمد َْر/fi> madrasati>
kas\i>ratun/ menjadi huruf س/s/ yang
Berdasarkan tabel tersebut dari hasil
dituturkan dengan kalimat ستي َك ِسي َْرة
َ في َمد َْر
rekaman yang peneliti lakukan tehadap 14
/fi> madrasati> kasi>ratun/. Huruf ح/h}/
orang responden peserta didik dapat
pada kata ُ ال ُح ُك ْومِ يَّة/alh}uku>miyyatu/ diganti
dijabarkan bentuk-bentuk interferensi
menjadi huruf ه/h/ yang dituturkan dengan
fonologi sebagai berikut:
kata ُ ال ُه ُك ْومِ يَّة/alhuku>miyyatu/. Penggantian
1. Penggantian Fonem
huruf ح /h}/ pada kata َو َح ِد ْيقَة
Huruf-huruf atau fonem yang
/wah}adi>qatun/ menjadi huruf ه/h/ yang
mengalami penggantian tersebut adalah
dituturkan dengan kata َو َه ِد ْيكَة /
huruf ق/q/ dalam kata َر ْقم/raqmun/ diganti
wahadi>qatun/.
menjadi huruf ك/k/ yang dituturkan dengan
Penggantian huruf ه /h/ dalam
kata َر ْكم/rakmun/ sehingga bunyi yang
kalimat على الفُقَ َراء
َ مِ ْن َها/minha> ‘ala>
dihasilkan ketika menuturkan kata tersebut
alfuqara>’/ diganti menjadi huruf ح/h}/
tidak sesuai dengan kata asalnya.
yang dituturkan dengan kalimatعلى الفُقَ َراء
َ مِ ْن َحا
Selanjutnya penggantian huruf ق/q/ dan
/minha> ‘ala> alfuqara>’/. Penggantian
huruf ص /s}/ pada kata َ َو َم ْق
صف
huruf ه/h/ pada kalimat ه َْل ال َم َرافِ ُق ال َمد َْر ِسيَّة
/wamaqs}afun/ menjadi huruf ك/k/ dan
/hal almara>fiqu almadrasiyyatu/ menjadi
huruf س/s/ yang dituturkan dengan kata
huruf ح/h}/ yang dituturkan dengan kalimat
َ َو َم ْك/ wamaksafun/.
سف
ال َمد َْر ِسيَّة ُال َم َرافِك َح ْل /h}al almara>fiqu
Penggantian huruf ص/s}/ dan huruf
almadrasiyyatu/. Penggantian huruf ه/h/
ع/’/ pada kata ص َعد
ْ َِوم /wamis}’adun/
pada kata ِإ ْس ُم َها/ismuha>/ menjadi huruf ح
menjadi huruf س/s/ dan huruf ء/’/ yang
64
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
/h}/ yang dituturkan dengan kata ِإ ْس ُم َحا dalam percakapan bahasa Arab. Peserta
Penggantian huruf ط/t}/ pada kata bahasa Arab menggunakan intonasi atau
َ ال ُمت ََو ِس/almutawassit}ah/ diganti menjadi
طة dialek bahasa ibu dalam hal ini yaitu bahasa
huruf ت/t/ yang dituturkan dengan kata Indonesia, peserta didik juga menuturkan
ال ُمت ََو ِستَة/almutawasitah/. Huruf ج/j/ pada huruf-huruf tidak sesuai dengan makhraj dan
kata ال ُحجَّاج/alh}ujja>j/ diganti menjadi sifat huruf. Seperti pada huruf ص, س, زyang
huruf ز/z/ yang dituturkan dengan kata dituturkan tidak sesuai dengan sifat dari
ال ُح َّزج/alh}uzzaj/. Huruf ض/d}/ dalam kata ketiga huruf tersebt yaitu yang memiliki
األُضْحِ َية/al’ud}h}iyatu/ diganti menjadi huruf sifat shafir yaitu ketajaman suara, dalam
د/d/ yang dituturkan dengan kata األُدْحِ َية penuturannya peserta didik menggunakan
yang dilakukan adalah seperti yang terjadi interferensi fonologi yang terjadi di atas
pada penuturan peserta didik dalam kata adalah pertama, pada penggantian fonem/
dituturkan tidak sesuai dengan mad atau yang melakukan interferensi fonologi pada
panjang pendeknya huruf yaitu dituturkan huruf bahasa Arab dalam kata ataupun
dengan memendekkan bunyi pada huruf ج kalimat yang memiliki kemiripan bunyi
yang seharusnya dituturkan dengan bunyi seperti bunyi huruf ص, ش, ث, dan س, bunyi
yang panjang dan juga terjadi penggantian huruf عdan ء, bunyi huruf هdan ح, bunyi
huruf جmenjadi ز. Pemendekan bunyi juga huruf ضdan د, bunyi huruf قdan ك, bunyi
terjadi pada kata ال ُج ْم َرات, dengan huruf جdan ز, serta bunyi huruf ط. Dalam
dengan memanjangakan bunyi huruf رdan Bunyi huruf ص, ش,dan ثpada
ع َرافت
َ . bahasa Arab diucapkan dengan bunyi huruf
3. Menggunakan Tuturan Bahasa س, dari ketiga huruf tersebut huruf صyang
penelitii temukan adalah penggunaan bunyi Selanjutnya huruf yang banyak terjadinya
bahasa ibu pada penuturan bahasa Arab interferensi bunyi tuturannya pada peserta
peserta didik pada saat menuturkan kalimat didik adalah huruf ع, pada penuturannya
65
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
dituturkan tidak sesuai dengan panjang bahasa Arab terkait dengan interferensi
peserta didik berupa pemendekan bunyi pada peserta didik kelas X agama MA
pada kalimat yang seharusnya dituturkan Alkhairaat Pusat Palu dari data rekaman
dengan bunyi yang panjang, interferensi wawancara yang peneliti lakukan berupa
menjadi pendek dan sebaliknya, bunyi yang peserta didik dalam mengucapkan beberapa
Ketiga, interferensi fonologi yang terjadi dalam sebuah pecakapan. Huruf-huruf Arab
yaitu peserta didik masih menggunakan yang sulit diucapkan peserta didik antara
dialek atau intonasi bahasa ibu dalam lain huruf ذ, huruf خ, huruf س, huruf ش,
menuturkan bahasa Arab. huruf ظ, dan huruf ع. Kesulitan yang
kemahiran berbicara merupakan salah satu tersebut dikarenakan makhraj huruf dan
adalah sebagai alat komunikasi. Pada interferensi fonologi tersebut adalah sebagai
didik masih banyak menemukan kesulitan Masih dalam tahap baru belajar
dalam menturkan bunyi-bunyi huruf. sehingga peserta didik tidak dapat terhindar
Sebagaimana disampaikan oleh guru mata dari melakukan kesalahan saat mempelajari
pelajaran bahasa Arab adalah sebagai bahasa asing tersebut dan menyebabkan
66
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
terhadap bahasa Arab yang baru dipelajari Hamzah, Khumaidi dan Hasan Busri.
“Interferensi Fonologis Jawa Sunda
masih kurang, baik dari kefasihan dalam Masyarakat Kedungreja Cilacap
Pada Penuturan Bahasa Arab.”
penuturan bunyi.
67
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023
68