44-Article Text-144-1-10-20231002

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

INTERFERENSI FONOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA

PESERTA DIDIK KELAS X AGAMA MA ALKHAIRAAT PUSAT PALU

Setia Wati, Ahmad Asse, Ubadah

Universitas Islam Negeri Datokarama Palu, Indonesia


Jl. Trans Palu-Palolo Desa Pombewe Kec. Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah
Corresponding E-mail: setia.wati3f4@gmail.com

Abstract
This study discusses "Phonological Interference in Arabic Language Learning in Class X
Students of Religion MA Alkhairaat Central Palu" and has the aim of knowing the forms of
phonological interference in learning Arabic in Class X students of Religion MA Alkhairaat
Center Palu and the factors which cause phonological interference in learning Arabic in Class X
students of Religion MA Alkhairaat Central Palu. This study uses a qualitative approach, the
type of research is field research, data collection techniques through observation, interviews,
and documentation. The data sources are teachers, some students, and other supporting sources
relevant to this research. The research results showed that the phonological interference forms
in learning Arabic for students are phoneme replacement, shortening and lengthening of sounds,
and using mother tongue speech intonation in speaking Arabic. Factors that cause phonological
interference in the form of the use of a second language in this case Arabic are influenced by the
first language system, it is still in a new stage of learning so students cannot avoid making
mistakes when learning a foreign language, the background of the students, the lack of proper
guidance. obtained by students other than the guidance provided by the teacher, the ability of
students to language is still lacking, the magnitude of the difference between the Arabic
language system and the first language used by students in their daily lives, the abilities of
students vary, the continuity of learning Arabic in madrasas Arabic is not obligatory.
Key Words: Phonological Interference, Learning Arabic

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang “Interferensi Fonologi dalam Pembelajaran Bahasa
Arab pada Peserta Didik Kelas X Agama MA Alkhairaat Pusat Palu” dan memiliki tujuan untuk
mengetahui bentuk-bentuk interferensi fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab pada peserta
didik Kelas X agama MA Alkhairaat Pusat Palu dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
interferensi fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab pada peserta didik Kelas X agama MA
Alkhairaat Pusat Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian yaitu
penelitian lapangan, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sumber datanya yaitu pengajar dan beberapa peserta didik beserta sumber-sumber pendukung
lainnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa
bentuk-bentuk interferensi fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab pada peserta didik adalah
penggantian fonem, pemendekan dan pemanjangan bunyi, menggunakan intonasi tuturan bahasa
ibu dalam menuturkan bahasa Arab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi
fonologi berupa penggunaan bahasa kedua dalam hal ini bahasa Arab terpengaruhi oleh sistem
bahasa pertama, masih dalam tahap baru belajar sehingga peserta didik tidak dapat terhindar dari
melakukan kesalahan saat mempelajari bahasa asing, latar belakang peserta didik, kurangnya
bimbingan yang didapatkan peserta didik selain bimbingan yang diberikan oleh guru,
kemampuan peserta didik terhadap bahasa masih kurang, besarnya perbedaan antara sistem
bahasa Arab dengan bahasa pertama yang digunakan peserta didik dalam kehidupan sehari-
harinya, kemampuan peserta didik yang bervariasi, kelangsungan pembelajaran bahasa Arab di
madrasah yang memang tidak mewajibkan berbahasa Arab.
Kata Kunci: Interferensi Fonologi, Pembelajaran Bahasa Arab
PENDAHULUAN berbicara (kala>m), keterampilan membaca

Bahasa merupakan suatu kebutuhan (qira>’ah), dan keterampilan menulis

dasar dan penting bagi manusia, karena (kita>bah).

bahasa adalah media penyampai ide, Dalam pembelajaran bahasa Arab,

gagasan dan pikiran manusia dalam bentuk Kesalahan berbahasa sering terjadi ketika

ucapan atau tulisan dengan maksud agar seseorang sedang mempelajari bahasa asing,

dipahami oleh orang lain.1 Bahasa baik itu dalam hal pengucapan maupun

merupakan aspek yang sangat penting dalam penelitian. Hal itu disebabkan banyaknya

kehidupan manusia sebagai alat komunikasi. perbedaan antara bahasa asing dengan

Bahasa merupakan salah satu sarana atau bahasa yang sering dipakai pelajar. Seperti

jembatan untuk berkomunikasi dalam halnya bahasa Arab, bahasa yang diketahui

lingkungan masarakat sosial. sebagai bahasa yang digunkan kitab suci

Bahasa merupakan suatu sistem, umat islam yakni alquran, pada dasarnya

maksudnya bahasa itu dibangun oleh sudah sewajarnya apabila umat islam

beberapa komponen yang berpola secara mampu atau mahir berbahasa Arab karena

tetap untuk menemukan pengertian yang bahasa ini sudah tidak asing lagi bagi

lebih baik serta bisa dikaidahkan. Bahasa mereka.2

mempunyai posisi ataupun peranan yang Dalam proses mempelajari bahasa

penting dalam kehidupan manusia, bahasa Arab atau bahasa baru lainnya, peserta didik

memiliki sifat yang tidak statis, serta akan mengalami kontak bahasa dalam diri

memiliki peranan yang penting dalam mereka antara bahasa yang telah

berinteraksi. Bahasa Arab sebagai bahasa dikuasainya dan bahasa yang sedang

asing memiliki kekhasan atau keunikan dipelajari, sehingga melahirkan perubahan

dalam sistem bunyinya yang itu tidak bahasa. Kesalahan-kesalahan yang biasanya

dimiliki oleh bahasa daerah atau bahasa terjadi dalam pembelajaran bahasa Arab

Indonesia. adalah adanya perbedaan karakter bahasa

Bahasa Arab sebagaimana yang kita Arab dan bahasa ibu atau bahasa Indonesia.

tahu merupakan bahasa Asing, sehingga Belajar bahasa Arab bagi peserta

pengajarannya berbeda dengan pengajaran didik di Madrasah Aliyah (MA)

ilmu yang lain. Karena pengajaran bahasa sebagaimana belajar bahasa asing lainnya

tersebut mengutamakan beberapa yaitu memiliki kendala-kendala dalam

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan proses pembelajaran. Kendala-kendala

menyimak (istima>’), keterampilan dalam pembelajaran bahasa yaitu adanya

1
Ambo Pera Aprizal, Urgensi Pembelajaran Muhammad
2
Zainuri, “Perkembangan
Bahasa Arab dalam Pendidikan Islam, Jurnal Bahasa Arab di Indonesia,” Jurnal Tanling 2, no.2
Pendidikan Guru 2, no. 2 Januari-Juni (2021), 87. (2019): 235-236.

51
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

perbedaan bunyi, bentuk kata, struktur Berkaitan dengan interferensi

kalimat, sistem penelitian, hal ini menjadi fonologi, banyak peserta didik yang masih

masalah yang harus dihadapi oleh peserta mengalami hal tersebut, ketika mempelajari

didik karena bahasa Arab berbeda dengan bahasa Arab, khususnya pada peserta didik

bahasa ibu. Adanya stigma yang kelas X agama MA Alkhairaat Pusat Palu,

berkembang di masyarakat bahwa belajar mereka masih melakukan kesalahan-

bahasa Arab masih dianggap sulit dan rumit, kesalahan pada pengucapan huruf-huruf

padahal setiap bahasa memiliki tingkat Arab atau huruf hijaiyah dalam kata ataupun

kesulitan dan kemudahan yang berbeda-beda kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah

tergantung pada karakteristik sistem bahasa pengucapan bahasa Arab yang benar.

itu sendiri, baik sistem fonologi, morfologi, Adanya kesalahan-kesalahan pada

maupun sintaksis dan semantiknya. pengucapan huruf-huruf tersebut

dikarenakan adanya perbedaan tatanan

Interferensi merupakan bagian dari terhadap bahasa ibu atau bahasa pertama

kontak bahasa yang berkembang karena peserta didik dengan bahasa yang baru

akibat adanya kontak bahasa dalam bentuk mereka pelajari yaitu bahasa Arab sehingga

sederhana, yang berupa pengambilan satu terjadinya kontak bahasa antara bahasa ibu

unsur dari satu bahasa yang digunakan dan bahasa kedua yang dipelajari peserta

dalam bahasa yang lain.3 Interferensi adalah didik dalam bidang fonologi. Interferensi

kekeliruan yang disebabkan adanya pada bidang fonologi yaitu perbedaan antara

kecenderungan serta kebiasaan pengucapan ujaran-ujaran (bunyi bahasa) dalam

suatu bahasa terhadap bahasa lain, penggunaan bahasa yang digunakan oleh

mencakup pengucapan satuan bunyi, tata penutur.

bahasa, kosa kata, dan makna bahkan Berdasarkan hasil wawancara dengan

budaya terutama dalam mempelajari bahasa guru bahasa Arab kelas X agama di MA

kedua. Peristiwa interferensi atau peristiwa Alkhairaat Pusat Palu didapatkan keterangan

digunakannya unsur-unsur bahasa lain bahwa guru bahasa Arab dalam mengajar

dalam menggunakan suatu bahasa dianggap banyak mengalami masalah diantaranya 1)

sebagai suatu kesalahan karena menyimpang peserta didik belum mampu mengucapkan

dari kaidah atau aturan bahasa yang huruf-huruf Arab dalam penuturannya dalam

digunakan dikarenakan tidak ada kalimat dengan benar dikarenakan salah satu

padanannya dalam bahasa pertama, sehingga faktornya ialah latar belakang

menimbulkan gangguan. pendidikannya, peserta didik yang tidak

memiliki latar belakang pendidikan


3
Khumaidi Hamzah dan Hasan Busri,
“Interferensi Fonologis Jawa Sunda Masyarakat pesantren mengalami kesulitan ketika
Kedungreja Cilacap pada Penuturan Bahasa Arab,”
Arabic Learning and Teaching 4, no. 1 (2015): 2

52
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

mengucapkan fonem-fonem bahasa Arab mengacu pada adanya penyimpangan dalam

karena tidak terbiasa dengan bahasa Arab. menggunakan suatu bahasa dengan

memasukkan sistem bahasa lain. Serpihan-


PEMBAHASAN
serpihan klausa dari bahasa lain dalam suatu
Interferensi Fonologi Pembelajaran
kalimat bahasa lain juga dianggap sebagai
Bahasa Arab
peristiwa interferensi. Selanjutnya oleh
1. Interferensi
David Crystal dalam kamusnya Dicionary of
Interferensi merupakan bagian dari
Linguistiks and Phonetics mengartikan,
kajian sosiolinguistik. Sosiolinguistik
interferensi merupakan peristiwa sebagai
merupakan ilmu antardisiplin antara
akibat terbawanya kebiasaan-kebiasaan
sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu
ujaran bahasa ibu atau dialek dalam bahasa
4
empiris yang mempunyai kaitan sangat erat.
atau dialek kedua.5
Sosiologi dalam linguistik merupakan
Menurut Kamus Lengkap Bahasa
masyarakat bahasa dan sumber di mana
Indonesia, interferensi adalah campur
bahasa itu muncul dan eksis, sedangkan
tangan, gangguan, masuknya unsur-unsur
linguistik mengkaji bentuk-bentuk atau
bahasa kedalam bahasa lain. Interferensi
struktur bahasa itu sendiri, sehingga muncul
merupakan istilah yang digunakan dalam
klasifikasi fonem, morfologi, sitaksis, dan
sosiolinguistik dan pembelajaran bahasa
semantik.
asing yang merujuk pada kesalahan penutur
Interferensi merupakan salah satu
dalam mengenal sebuah bahasa sebagai
topik dalam sosiolinguistik yang terjadi
akibat kontak dengan bahasa lainnya.
sebagai akibat adanya penggunaan dua
Interferensi disebut juga negatif transfer.
bahasa atau lebih dalam masyarakat tutur
Sebagian besar kekeliruan dalam proses
yang multilingual.
belajar bahasa asing disebabkan pengaruh
Istilah interferensi pertama kali
bahasa sumber (pembelajar).6
dikenalkan oleh Weinrich pada tahun 1979
Interferensi adalah pengaruh antar
dalam bukuna berjudul Language in
bahasa berupa pengaruh kebiasaan dari
Contacts: Finding and Problems.
bahasa pertama (ibu) yang sudah dikuasai
Interferensi digunakan Weinrich untuk

menyebut adanya perubahan sistem suatu


5
Thoyib I.M dan Hasanatul Hamidah,
bahasa sehubungan dengan adanya Interferensi Fonologi Bahasa Arab “Analisis
Kontrastif Fonem Bahasa Arab terhadap Fonem
persentuhan bahasa tersebut dengan unsur- Bahasa Indonesia pada Mahasiswa Universitas Al
Azhar Bukan Jurusan Sastra Arab”, Jurnal Al-Azhar
unsur bahasa lain yang dilakukan oleh Indonesia Seri Humaniora 4, no. 2 September
(2017): 65
penutur yang bilingual. Interferensi 6
Muhammad Muasa Ala, Ahmad
Miftahuddin, dan Darul Qutni, “Interferensi
Fonologis dan Gramatikal Siswa Kelas VII MTs N 1
4
A. Chaer dan Leoni Agustina, Kudus dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian
Sosiolinguistik Perkenalan Awal, edisi revisi Sosiolinguistik),” Journal of Arabic Learning and
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 2. teachin 8, no. 1 (2019): 89.

53
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

penutur kedalam bahasa kedua.7 Interferensi bahasa sumber, sehingga menyebabkan

adalah pengaruh sebuah sistem bahasa kerancuan. Misalnya, fonem /d/ dan fonem

terhadap sistem bahasa lain baik sifatnya /t/, fonem /‫ت‬/ dan /‫ط‬/ yang berbeda dalam

individual, yaitu pada seorang penutur bahasa Arab, tidak dibedakan dalam bahasa

(berupa tindakan penyampaian bahasa), Indonesia.

maupun sifatnya kelompok, yaitu pada 2) Perbedaan Fonem yang Berlebihan

masyarakat tutur atau bahasa (berupa (Over-differentiation of Phonemes)

pinjaman, kontak bahasa). Meliputi gangguan yang tidak perlu

Definisi interferensi yang menyangkut perbedaan fonemik dari sistem

dikemukakan oleh beberapa ahli dapat bahasa sumber pada bunyi bahasa kedua.

disipulkan bahwa interferensi adalah Misalnya seorang penutur bahasa Jawa

gangguan yang terjadi pada pengaruh bahasa mengucapkan kata relatip dan kata kawatir.

pertama ke dalam bahasa kedua yang terjadi Kata-kata tersebut seharusnya relatif dan

pada pembelajar bahasa. khawatir. Fonem /f/ pada kata relatif

Weinreich sebagai founding father diucapkan dengan fonem /p/ sehingga

terminologi interferensi, mengklasifikasikan menjadi relatip. Fonem /kh/ pada kata

interferensi menjadi tiga bagian: 8 khawatir diucapkan dengan fonem /k/

a. Interferensi Bunyi (Phonic Interference) sehingga menjadi kawatir.

Interferensi bunyi terjadi ketika 3) Reinterpretasi Fitur yang Relevan

penutur bilingual mengucapkan sistem Terjadi ketika seorang bilingual

fonem bahasa kedua dengan sistem bahasa membedakan fonem bahasa kedua dengan

sumber/pertama, dan memperlakukannya fitur yang sesuai dengan sistem bahasa

dengan aturan fonetik bahasa sumber. sumber. Contohnya fonem /p/ dan /b/,

Fenomena ini digambarkan sebagai seperti dalam bahasa Inggris /pIn/ dan /bIn/,

substitusi bunyi. Interferensi bunyi terdapat sebagai suara, dalam bahasa lain

empat jenis, yakni: dikarakteristikkan sebagai bilateral,

1) Kurangnya Perbedaan Fonem proporsional, privative, dan neutralizable

(Under-differentiation of Phonemes) (ternetralisasi).

Terjadi ketika dua bunyi dalam 4) Subtitusi Fonem

bahasa kedua tidak dibedakan dalam sistem Digunakan pada fonem yang identik

dalam kedua bahasa, tetapi


7
Aslinda dan Leni Syafyahya, Pengantar pengpercakapannya berbeda. Substitusi
Sosiolinguistik (Bandung: Refika Aditama, 2007),
66. konsonan dapat ditemukan dala kata valid
8
Lailatul Qomariyah, “Interferensi Bahasa
Jawa dalam Bahasa Arab (Studi Atas Percakapan [falid] dari valide [valid] dalam bahasa
Santri Putri MA Pondok Pesantren Mamba’us
Sholihin Suci Manyar Gresik)” (Tesis tidak Berlanda. Bahasa Indonesia tidak punya fon
diterbitkan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN
Sunan Kalijaga, Yogakarta, 2019), 15.

54
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

[v] sehingga penuturnya mengganti [v] sehari-hari suatau saat akan terbawa dalam

dengan [f]. pembicaraan ragam formal. Interferensi

b. Interferensi Gramatikal dapat terjadi karena terbawanya kebiasaan-

Ahli bahasa berselisih pendapat kebiasaaan ujaran bahasa atau masuknya

tentang kemungkinan pengaruh gramatikal dialek bahasa ibu ke dalam bahasa kedua,

suatu bahasa pada bahasa lainnya. Sebagian asalkan ia seorang dwibahasa.10

linguis menyatakan bahwa sistem gramatikal Faktor lain yang mempengaruhi

dua bahasa tidak dapat saling mempengaruhi timbulnya interferensi adalah faktor

satu sama lain. Interferensi Leksikal pendidikan

Interferensi leksikal adalah 2. Fonologi

masuknya kata dari bahasa pertama ke Secara etimologi kata fonologi

dalam bahasa kedua di tengah-tengah berasal dari gabungan kata fon yan berarti

pembicaraan. bunyi, dan logi yang berarti ilmu. Sebagai

Faktor yang menyebabkan terjadinya sebuah ilmu, fonologi lazim diartikan

interferensi terbagi menjadi dua bagian; sebagai bagian dari kajian linguistik yang

faktor sruktural dan non-struktural. Faktor mempelajari, membahas, membicarakan,

struktural disebut juga dengan fakor dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang

linguistik, yakni faktor yang berasal dalam diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.

bahasa itu sendiri, sedangkan faktor non- Fonologi adalah bidang dalam linguistik

struktural dapat disebut juga dengan faktor yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa

ekstralinguistik. Perbedaan sistem linguistik menurut fungsinya. Fonologi adalah

yang terdapat dalam bahasa-bahasa yang subdisiplin linguistik yang mempelajari

saling berkontak merupakan faktor sruktural bunyi bahasa yang menghiraukan arti

yang melatarbelakangi terjadinya maupun yang tidak.11

interferensi. Faktor linguistik meliputi Dalam bahasa Arab ilmu bunyi atau

komponen-komponen bahasa, yaitu fonologi ini dikenal dengan nama ilmu al-

fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.9 Aswa>t. Ilmu al-Aswa>t yaitu ilmu yang

Faktor kebiasaan dalam berbahasa membahas tentang pembentukan,

mempunyai andil yang cukup besar dalam perpindahan dan penerimaan bunyi bahasa.

interferensi. Penutur yang terbiasa

menggunakan bahasa daerah dalam tuturan 10


Sri Wahyuningsih dan Kaharuddin,
“Interferensi Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia
terhadap Penggunaan Bahasa Arab,” Al-Af’idah 3,
no.2 September (2019): 95.
9
Lailatul Qomariyah, “Interferensi Bahasa 11
Titiek Muryani, “Analisis Kesalahan
Jawa dalam Bahasa Arab (Studi Atas Percakapan Fonologis pada Anak Tunagrahita dan Implikasinya
Santri Putri MA Pondok Pesantren Mamba’us terhadap Pembelajaran (Studi Kasus Sekolah
Sholihin Suci Manyar Gresik)” (Tesis tidak Menengah Atas Luar Biasa C di Sekolah Luar Biasa
diterbitkan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Permata Ciranjang Kabuaten Cianjur)” (Skripsi Tidak
Sunan Kalijaga, Yogakarta, 2019), 22-24. Diterbitkan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017), 12.

55
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

Mulai dari pembentukan bunyi bahasa alat-alat bicaara manusia bekerja

hingga menjadi ujaran yang bermakna yang dalam menghasilkan bunyi bahasa

disampaikan kepada lawan tutur melalui serta bagaimana bunyi-bunyi itu

bahasa yang kesemuanya ini menjadi kajian diklasifikasikan.

dalam bidang fonologi. Termasuk juga di 2) Fonetik akustik mempelajari bunyi

dalamnya terkait fungsi dan makna yang bahasa sebagai peristiwa fisis atau

terkandung dalam suatu bunyi tersebut. 12 fenomena alam bunyi-bunyi itu

Dari beberapa deskripsi di atas, dapa diselidiki getarannya, amplitudonya,

disimpulkan bahwa fonologi adalah cabang dan intensitasnya.

ilmu linguistik atau bahasa yang 3) Fonetik auditoris mempelajari

menyelidiki, mempelajari, menganalisis dan bagaimana mekanisme penerimaan

mebicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa bunyi bahasa itu oleh telinga kita.

yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Kedua, fonemik yaitu kesatuan bunyi

beserta fungsinya. Fonologi juga terkecil suatu bahasa yang berfungsi

membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. membedakan makna.

a. Bidang Pembahasan Fonologi Interferensi fonologi merupakan

Menurut hierarki satuan bunyi yang salah satu yang sering terjadi dikarenakan

menjadi objek studi fonologi mempunyai bunyi bahasa ibu yang sudah melekat dalam

dua cabang kajian. Pertama fonetik yaitu diri penutur. Sedangkan proses interferensi

cabang kajian yang menyelidiki dan fonologi dapat dikategorikan sebagai

menganalisa bunyi-bunyi ujaran yang berikut:13

dipakai dalam tutur, serta mempelajari Pertama, interferensi fonologi

bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi dengan penggantian fonem. Yaitu dengan

tersebut dengan alat ucap manusia. cara penggantian fonem-fonem bahasa

Fonetik adalah cabang studi fonologi Asing dengan fonem yang ada dalam bahasa

yang mempelajari bunyi bahasa tanpa ibu. Seperti penggantian huruf ‫ ش‬menjadi

memperhaikan apakah bunyi-bunyi tersebut huruf ‫ س‬pada kata ‫شيْطاَن‬


َ menjadi ‫سيْطاَن‬
َ .
mempunyai fungsi sebagai pembeda makna Kedua, interferensi fonologi dengan

atau tidak. Menurut urutan proses terjadinya penambahan fonem. Yaitu dengan cara

bunyi bahasa, fonetik dibedakan menjadi menambahkan huruf atau fonem pada kata

tiga cabang, yaitu: tertentu misalnya kata ‫( صحن‬s}ah{nun)

1) Fonetik artikulatoris atau fonetik dibaca menjadi sohen.

organis atau fonetik fisiologi,

mempelajari bagaimana mekanisme


13
Muhammad Nur Kholis, “Proses
Interferensi Fonologi pada Percakapan Bahasa Arab
Santri,” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 1, no.
12
Ibid., 13. 2 Desember (2019): 6

56
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

Ketiga, interferensi fonologi dengan /‫ض‬/ yang dirubah dalam bahasa

cara pemendekan bunyi. Yaitu dengan Indonesia menjadi /d/ atau /l/.

memendekkan bunyi yang seharusnya 5) Menggunakan sistem penekanan

dibaca panjang. Seperti kata dalam bahasa bahasa pertama ke dalam bahasa

Arab ‫( ال‬la>) yang dibaca pendek menjadi kedua. Ini menyebabkan

(la). pemenggalan dalam bahasa kedua

Sedangkan interferensi fonologi menjadi tidak benar dan menjadikan

sendiri, muncul salah satu fenomena berikut ucapan tidak memahamkan.

yang bisa dikatakan kesalahan dalam 6) Menggunakan sistem intonasi bahasa

pengucapan pada bunyi-bunyi huruf Arab. pertama ke dalam bahasa kedua.14

Antara lain; b. Bunyi-bunyi Bahasa Arab

1) Mengucapkan satu fonem dalam Vokal dalam bahasa Arab dapat

bahasa kedua seperti mengucapkan dibagi menjadi beberapa macam, sesuai

dalam bahasa pertama. Seperti dengan sudut pandang yang berbeda-beda

peseerta didik di Indonesia condong pula. Paling tidak, ada tiga sudut pandang

mengucapkan huruf /‫د‬/ dengan /d/ yang digunakan ilmuwan fonetik Arab

padahal keduanya mempunyai dalam membagi vokal, yaitu panjang pendek

perbedaan. vokal, tebal tipisnya, serta dari segi tunggal

2) Menganggap dua fonem dalam atau majemuknya.

bahasa kedua sebagai satu fonem 1) Vokal Panjang

dalam bahasa pertama tanpa Yang dimaksud dengan vokal

membedakannya. Seperti huruf /‫ذ‬/ panjang (mad) adalah vokal yang pada saat

dan /‫ز‬/ dianggap oleh orang pengucapannya memerlukan tempo dua kali

Indonesia sebagai huruf /z/ tanpa ada dari tempo mengucapkan vokal pendek.

perbedaan antar keduanya. Ulama fonetik menamakan vokal panjang

3) Menganggap dua fonem dalam ini dengan hurut mad yang terdiri dari tiga,

bahasa pertama sebagai satu fonem yaitu alif yang didahului oleh fathah, seperti

dalam bahasa kedua. Seperti orang َ ‫ َبا‬, ‫قَا َل‬, waw yang didahului oleh dhammah
‫ع‬

Indonesia yang baru pertama belajar ُ , ‫نُ ْور‬, dan ya yang didahului oleh
seperti ‫س ُر ْور‬

tentang bahasa Arab menganggap kasrah, seperti ‫قِ ْي َل‬, ‫أَ ِل ْي َما‬. Para ulama

huruf /‫ف‬/ terkadang sebagai huruf /f/ menganggap bahwa vokal panjang adalah

atau terkadang /v/. fonem yang berdiri sendiri dengan alasan,

4) Mengganti pengucapan fonem yang perubahan vokal panjang menjadi vokal

sulit dalam bahasa kedua ke dalam pendek akan mengakibatkan perubahan arti

bahasa pertama. Hal ini seperti huruf


14
Ibid., 7.

57
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

kata, atau bentuk kata, di samping bahwa konsonan, sedangkan yang mengatakan 26

vokal panjang dapat menempati posisi vokal konsonan, tidak memasukkan semivokal

pendek dan sebaliknya, seperti dalam kata dalam konsonan. Seperti dikatakan bahwa

‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ dan ‫ب‬
َ ‫ار‬
َ ‫ض‬َ . Hasil penelitian dalam semivokal sebenarnya adalah konsonan, di

bidang anatomi organ bicara menunjukkan samping memiliki sifat-sifat konsonan juga

bahwa perbedaan antara vokal panjang dan memiliki sifat-sifat yang dimiliki vokal.

pendek, tidak saja terbatas pada tempo saat Perbedaan semivokal dengan konsonan

mengucapkannya, tetapi terdapat juga adalah perbedaan imiah, sedangkan dalam

perbedaan pada cara pengucapan. Posisi praktik, orang cenderung menganggapnmya

lidah ketika mengucapkan vokal panjang sama. Oleh karena itu, tidak terlalu salah

dan pendek terdapat sedikit perbedaan. 15 orang yang memasukkan semivokal dalam

2) Vokal Pendek urutan konsonan.17

Vokal pendek dalam bahasa Arab 3. Pembelajaran Bahasa Arab

juga terbagi tiga, yaitu fathah, dhammah, Pada hakikatnya pembelajaran

dan kasrah. Ulama fonetik Arab, termasuk bahasa Arab adalah belajar berkomunikasi.

Ibnu Jinni, menamakan vokal pendek ini Dalam pembelajaran bahasa Arab adalah

dengan sebutan "harakat", sebagaimana segala kegiatan formal dimana peserta didik

mereka menamakan vokal panjang dengan memperoleh pengalaman dan ilmu

sebutan mad. Dalam hal ini Ibnu Jinni pengetahuan berupa keterampilan berbahasa

sebagaimarna dikutip oleh Dr. Ibrahim Anis tertentu, serta arahan yang konstrukstif,

mengatakan, "Harakat adalah sebagian dari seperti bahasa Arab dan budayanya. Oleh

huruf mad atau huruf lain. Apabila huruf sebab itu, tujuan utama pembelajaran bahasa

mad ada tiga, yaitu alif, waw, dan ya maka Arab diarahkan untuk meningkatkan

harakat juga tiga, yaitu fathah, dhammah, kemampuan siswa dalam berkomunikasi

dan kasrah. Fathah sebagian dari alif, dengan bahasa Arab, baik secara lisan

dhammah sebagian dari waw, dan kasrah maupun tertulis. Pengertian komunikasi

sebagian dari ya. 16 adalah memahami dan mengungkapkan

Konsonan arab sebagian ulama informasi, pikiran, perasaan serta

fonetik mengatakan bahwa bahasa Arab mengembangkan ilmu pengetahuan,

terdiri dari 28 konsonan, sebagian yang lain teknologi, dan budaya dengan menggunakan

mengatakan terdiri dari 26 konsonan. Ulama bahasa Arab.18

yang mengatakan 28 konsonan,


17
Ibid., 93.
memasukkan semivokal ‫ي‬ -‫و‬ dalam 18
Jamat Jamil, “Praksis Pemelajaran
Keterampilan Bahasa Arab di Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri
Semarang Berdasarkan Prinsip Pembelajaran Bahasa
15
Ahmad Sayuti Anshari Nasution, Bunyi H. Douglas Brown” Tesis Tidak Di Terbitkan,
Bahasa. (Cet. II; Jakarta: Amzah, 2015) 87. Program Pendidikan Islam Konsentrasi, UIN Sunan
16
Ibid., 88. Kalijaga, Yogyakarta. 2016), 16

58
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

Pembelajaran bahasa Arab adalah pendapat, keinginan, atau perasaan kepada

proses pemerolehan bahasa yaitu bahasa mitra bicara.

Arab baik sebagai proses belajar mengajar Keterampilan membaca adalah

yang melibatkan adanya pelajar dan proses aktif dari pikiran yang dilakukan

pengajar di sekolah (tempat belajar) atau melalui mata terhadap bacaan. Dalam

proses sistem komunikasi (lisan atau tulisan) kegiatan membaca, pembaca memproses

di luar sekolah (lingkungan bahasa). Di informasi dari teks yang dibaca untuk

indonesia, pembelajaran bahasa Arab adalah memperoleh makna.

termasuk pembelajaran bahasa asing, setelah Pengertian menulis (kita>bah)

peserta didik mendapatkan bahasa pertama menurut bahasa adalah kumpulan makna

(bahasa ibu) yaitu bahasa daerah ataupun yang tersusun dan teratur. Makna menulis

bahasa Indonesia. Bahasa pertama adalah (kita>bah) secara epistimologi adalah

bahasa yang pertama kali peserta didik kumpulan dari kata yang tersusun dan

dapatkan pada lingkungan tempat tinggalnya mengandung arti, karena menulis (kita>bah)

(rumahnya) yaitu bahasa daerah atau bahasa tidak akan terbentuk kecuali dengan adanya

yang digunakan oleh orang tua dan keluarga kata yang beraturan. Manusia bisa

terdekat. Bahasa kedua adalah bahasa yang menuangkan ekspresi hatinya dengan bebas

didapatkan dengan mempelajarinya pada sesuai dengan apa yang difikirkannya

pendikan formal ataupun nonformal. melalui menulis (kita>bah). Melalui

Pembelajaran bahasa Arab meliputi ungkapan yang tertulis diharapkan para

empat bidang keterampilan penguasaan pembaca dapat mengerti apa yang ingin

(kemahiran) bahasa Arab yaitu keterampilan peneliti ungkapkan.19

menyimak (istima>’), keterampilan Sifat-sifat Huruf dalam Bahasa Arab

berbicara (kala>m), keterampilan membaca Sifat huruf secara bahasa adalah

(qira>’ah), dan keterampilan menulis sesuatu yang melekat atau menetap pada

(kita>bah). huruf-huruf hijaiyah, Sifat sendiri

keterampilan menyimak (maha>rah merupakan cara baru bagi keluarnya huruf

istima>’/listening skill) adalah kemampuan ketika sampai pada tempat keluarnya huruf

seseorang dalam mencerna atau memahami tersebut. Setiap huruf hijaiyah memiliki sifat

kata atau kalimat yang diujarkan oleh mitra huruf yang berbeda- beda.20

bicara atau media tertentu. Menurut Imam Ibnu AL Jazari sifat

keterampilan berbicara (maha>rah huruf terbagi menjadi 17 jenis yaitu:

al-kala>m/speaking skill) adalah

kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi 19


Ibid., 17.
20
Endang Purnamasari, Belajar Mudah
artikulasi atau kata-kata untuk Makhraj dan Sifa Huruf Hijaiyah (Cet. I; NTB: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia,
mengekspresikan pikiran berupa ide, 2022), 6.

59
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

1. Hams ( ‫ ) ا ْل َه ْمس‬dan Jahr (‫) ا ْل َجهْر‬ Tawassuth secara bahasa artinya

Hams secara bahasa artinya samar pertengahan antara sifat syiddah dan

yaitu samar dalam pendengaran dikarenakan rakhawah. Cara melafalkan huruf-huruf

dua pita suara terbuka dan tidak bergetar. tawasuth adalah tidak terlalu ditahan suara

Secara istilah hams artinya mengalir nafas. dan juga tidak terlalu mengalirkan suara.

Keluarnya suara huruf hams terdengar Huruf-huruf yang memiliki sifat tawassuth

lembut di pendengaran. Hembusan nafas ada 5 yaitu: ‫ل ن ع م و‬

akan mengalir lebih kuat ketika huruf 3. Ithbaq (‫ ) االطباق‬dan Infitah (‫) االنفتاح‬

tersebut bertanda sukun. Huruf-huruf yang Ithbaq secara bahasa artinya

memiliki sifat hams ada sepuluh yaitu: ُ‫فَ َحثَّه‬ menutup (tertutup). Maksudnya adalah

)‫َت (ف ح ث ه ش خ ص س ك ت‬ َ ‫ش ْخص‬
ْ ‫سك‬ َ pangkal lidah dinaikkan ke langit-langit

Jahr merupakan lawan dari hams. mulut saat mengucapkan huruf. Menutup di

Jahr secara bahasa artinya jelas, yaitu jelas sini juga dimaksudkan menutup jalan nafas

dalam pendengaran dikarenakan dua pita dari tenggorokan dikarenakan pangkal lidah

suara tertutup, bergetar, aliran nafas yang naik dan menempel ke langit- langit. Produk

tertahan. Huruf-huruf jahr adalah semua dari bunyi huruf ini terdengar lembut

huruf hijaiyah selain huruf-huruf hams, hembusan nafasnya. Huruf hijaiyah yang

Jumlahnya ada 19 yaitu: ‫ا ب ج د ذ ر ز ض ط ظ‬ memiliki sifat ithbaq ada 4 yaitu: ‫س ض ط ظ‬.

‫عغقلمنوء‬ Infitah secara bahasa artinya terbuka.

َ ‫)الر َخ‬
2. Syiddah (‫)الشِّدة‬, Rakhawah (‫اوت‬ Terbuka di sini maksudnya memposisikan

dan Tawassuth tengah lidah berada di bawah (tidak

Syiddah secara bahasa berarti kuat dinaikkan) sehingga membuka jalan aliran

yaitu menahan sejenak suara di tempat nafas dari tenggorokan. Huruf-huruf yang

keluarnya huruf. Keluarnya huruf yang memiliki sifat infitah ada 24 yaitu huruf

memiliki sifat syiddah secara alami hijaiyah selain huruf ithbaq yaitu: ‫ا ب ت ث ج‬

menahan aliran nafas yang akan keluar. .‫خ ح د ذ ر ز س ش ع غ ف ق ك ل م ه ي‬

Huruf -huruf yang memiliki sifat syiddah 4. Isti’la (‫ستِّ ْع ََلء‬ ِّ dan Istifal ( ‫ستِّفَل‬
ْ ‫)اإل‬ ْ ‫) اإل‬
ada 8 yaitu: .‫أ ج د ق ط ب ك ت‬ Isti’la menurut bahasa adalah

Rakhawah merupakan lawan dari terangkat. Maksudnya adalah saat

syiddah. Rakhawah secara bahasa artinya mengucapkan huruf-huruf isti’la maka

lembut atau lunak. Maksudnya adalah pangkal lidah mengarah ke langit-langit

mengeluarkan suara bersamaan dengan mulut, tegang, tekanan suara mengarah ke

mengucapkan huruf tanpa hambatan karena atas sehingga bunyi huruf menjadi lebih

lemah makhrajnya. Huruf-huruf yang tinggi, tebal dan berat. Huruf hijaiyah yang

memiliki sifat rakhawah ada 15 huruf yaitu: memiliki sifat isti’la yaitu: ‫خ ص ض غ ط ق ظ‬.
.‫خ ذ غ ث ح ظ ف ض ش و ص ز ي س ا ه‬

60
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

Istifal secara bahasa artinya turun. Qalqalah menurut bahasa artinya

Secara istilah istifal adalah mengucapkan bergetar dan bergerak. Sedang menurut

huruf disertai dengan turunnya lidah dari istilah qalqalah adalah pengucapan huruf

langit-langit mulut. Suara yang mengalir, sukun disertai dengan getaran suara pada

berasal dari paru-paru langsung keluar tidak makhrajnya sehingga terdengar suara yang

diangkat ke langit-langit.. Huruf-huruf yang kuat huruf qalqalah ada lima: ‫ق ط ب ج د‬

memiliki sifat istifal yaitu: ‫ا ب ت ث ج ح د ذ ر‬ 8. Lin ( ‫الليْن‬


ِّ )
‫زسشعفكلمنوهي‬ Lin menurut bahasa diartikan mudah,

5. Idzlaq ( ‫اإل ْذ َالق‬


ِّ ْ ( dan Ishmat ( lembut dalam pengucapan Sedang menurut

‫س َمات‬
ْ ‫اإل‬
ِّ ) istilah Lin adalah Pengucapan huruf yang

Idzlaq secara bahasa bisa diartikan lembut tanpa harus memaksakan. Lin adalah

tajam, ujung, maupun fasih. Secara istilah sifat yang disematkan pada wawu dan ya

Idzlaq adalah ringan dan cepatnya sukun yang huruf sebelumnya berharakat

pengucapan saat mengucapkan huruf fathah Contoh: ٍ‫قُ َري ٍْش خ َْوف‬

dikarenakan keluarnya dari ujung lidah 9. Inhiraf

ataupun bibir tanpa hambatan. Huruf Inhiraf menurut bahasa artinya

hijaiyah yang memiliki sifat idzlaq antara condong atau miring, sedang menurut istilah

lain: ‫ف ر م ن ل ب‬ inhiraf adalah huruf yang pengucapannya

Secara bahasa, ishmat artinya miring setelah keluar dari ujung lidah Huruf

mencegah. Secara istilah ishmat adalah berat inhiraf ada 2 yaitu:

dan tidak cepatnya pengucapan saat 1) Miring ke permukaan lidah yaitu

mengucapkan huruf dikarenakan keluarnya huruf lam ( ‫) ل‬

jauh dari ujung lidah atau bibir dan sebab 2) Miring ke punggung lidah yaitu ra (

lain seperti naiknya lidah ke langit- langit ‫)ر‬

yang menyebabkan sulitnya sura mengalir 10. Takrir ( ‫) التك ِّْريْر‬

ke arah bibir. Huruf hijaiyah yang memiliki Takrir menurut bahasa mengulangi.

sifat ishmat adalah huruf: ‫ا ت ث ج ح خ د ذ ز‬ Sedang menurut istilah takrir adalah

‫س ش ص ض ط ظ ع غ ق ك و ه ي‬. pengucapan huruf disertai bergetarnya ujung

6. Shafir ( ‫) الص ِّفيْر‬ lidah. Huruf yang memiliki sifat takrir

Shafir menurut bahasa artinya adalah: ‫ر‬

ketajaman suara. Menurut istilah shafir 11. Tafasysyi

diartikan suara desis akibat dari jalur yang Tafasysyi menurut bahasa artinya

dilewati suara menyempit. Hasil suara ini menyebar. Menurut istilah artinya

menyerupai suara burung huruf shafir ada pengucapan huruf disertai menyebarnya

tiga: ‫ص ز س‬ angin di dalam mulut huruf yang memiliki


7. Qalqalah ( ‫) ا ْلقَ ْلقَلة‬ sifat tafasysyi adalah huruf syin ( ‫) س‬

61
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

12. Isithalah membahas interferensi fonologi dalam

Istithalah menurut bahasa artinya Pembelajaran Bahasa Arab pada peserta

memanjang. Menurut istilah artinya adalah didik kelas X Agama MA Alkhairaat Pusat

mengucapkan huruf yang disertai Palu. sumber data yang diperoleh dari

memanjangkan suara dari awal sisi lidah penelitian ini meliputi data primer da data

sampai akhirnya. Huruf yang memiliki sifat sekunder.

istithalah adalah huruf ‫ض‬.21 Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah:
METODE PENELITIAN
1. Observasi
Pendekatan yang digunakan dalam
Teknik observasi dilakukan dengan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
pengamatan langsung pada subjek penelitian
Penelitian kualitatif merupakan penelitian
yaitu peserta didik kelas X agama MA
yang beupaya menganalisis kehidupan sosial
Alkhairaat Pusat Palu data yang diambil
dengan menggambarkan dunia sosial dari
yakni berupa bentuk-bentuk interferensi
sudut pandang atau interpretasi individu
fonologi bahasa Arab. dan guru mata
22
(informan) dalam latar alamiah . Penelitian
pelajaran bahasa Arab kelas X Agama, data
yang digunakan untuk menyelidiki,
yang diambil berupa bentuk-bentuk serta
menemukan, menggambarkan, dan
faktor-faktor terjadinya interferensi fonologi
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
dalam pembelajaran bahasa Arab pada
pengaruh sosial yang dapat dijelaskan.
penuturan peserta didik.
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
2. Wawancara
menjelaskan suatu fenomena dengan
Sasaran dalam metode wawancara
sedalam-dalamnya dengan cara
ini adalah guru bahasa Arab kelas X agama
pengumpulan data sedalam-dalamnya pula,
dan peserta didik kelas X agama MA
yang menunjukkan pentingnya kedalaman
Alkhairaat Pusat guna dimintai keterangan
dan detail suatu data yang diteliti.
tentang permasalahan dalam pembelajaran
Penelitian kualitatif adalah penelitian
bahasa Arab yang terkait dengan interferensi
yang menggunakan metode observasi,
fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab
wawancara (interview), analisis isi, dan
pada peserta didik kelas X agama MA
metode pengumpulan data lainnya untuk
Alkhairaat Pusat Palu.
menyajikan respons-respons dan perilaku
3. Dokumentasi
23
subjek. Dalam penelitian ini akan
Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kondisi madrasah,


21
Ibid., 13
22
Sudaryono, Metodologi Penelitian (Cet. seperti, latar belakang dan struktur
II; Depok: Rajawali Pers, 2018), 91.
23
Danu Eko Agustinova, Memahami Metode kelembagaan atau data kepengurusan di MA
Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktik (Cet. I;
Yogyakarta: Calpulis, 2015), 9. Alkhairaat Pusat Palu serta foto pada saat

62
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

pembelajaran berlangsung, foto saat


HASIL
wawancara berlangsung, dan foto terkait
Berdasarkan hasil penelitiian tentang
keadaan saran dan prasarana berupa
bentuk-bentuk interferensi dalam
laboratorium bahasa.
pembelajaran bahasa Arab pada pesera didik
Teknik analisis data yang peneliti
kelas X Agama peneliti menemukan
gunakan adalah teknik analisis kualitatif,
gangguan bahasa yang terjadi pada peserta
Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
didik yang menggunakan bahasa indonesia
reduction (reduksi data), data display
sebagai bahasa ibunya dalam kehidupan
(penyajian data), dan conclusion verification
sehari-harinya. Gangguan tersebut berupa
(penarikan kesimpulan).
adanya penyimpangan huruf yang
Untuk memperoleh data yang nilai
mengalami interferensi fonologi dalam
keabsahannya mempunyai validitas maka
percakapan bahasa Arab yan dilafalkan
peneliti melakukan usaha-usaha sebagai
peserta didik.
berikut:
Interferensi fonologi dalam
Perpanjangan pengamatan yaitu
pembelajaran bahasa Arab yang terdapat
peneliti kembali ke lapangan, melakukan
pada tuturan peserta didik kelas X Agama
pengamatan, wawancara lagi dengan sumber
dari hasil observasi yang peneliti lakukan
data yang pernah ditemui maupun yang
melalui pengamatan, simak bebas libat
baru.
cakap, dan catat, terdapat dalam tabel data
Meningkatkan ketekunan berarti
inteferensi fonologi berikut ini.
melakukan pengamatan secara lebih cermat
Tabel 3
dan berkesinambungan. Dengan cara Bentuk-bentuk Interferensi Fonologi
tersebut maka kepastian data dan urutan No Kata Ungkapan
Peserta Didik
peristiwa akan dapat direkam secara pasti

dan sistematis. ‫َر ْقم‬ ‫َر ْكم‬


1.
Triangulasi yaitu pengecekan data َ ‫ال ُمت ََو ِس‬
‫طة‬ ‫ال ُمت ََو ِست َة‬
2.
dari berbagai sumber dengan berbagai cara, ُ‫ال ُه ُك ْومِ يَّة‬
ُ‫ال ُح ُك ْومِ يَّة‬
3.
dan berbagai waktu.
‫ال ُحجَّاج‬ ‫ال ُح َّزج‬
Menggunakan bahan referensi yang 4.

dimaksud disini adalah adanya pendukung ‫ع َرفات‬


َ ‫ع َرافت‬
َ
5.
untuk membuktikan data yang telah ‫ال ُج ْم َرت‬
‫ال ُج ْم َرات‬
6.
ditemukan oleh peneliti. Sebagai cointoh,
‫َو َماذَا‬ ‫َو َمذَا‬
data hasil wawancara perlu didukung 7.

‫ص َباح‬
َّ ‫في ال‬ ‫صبَّاح‬
َ ‫في ال‬
dengan adanya rekaman wawancara.24 8.

‫األُضْحِ يَة‬ ‫األُدْحِ يَة‬


9.
24
Ibid., 270-275.

63
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

‫على الفُقَ َراء‬


َ ‫مِ ْن َها‬ ‫على الفُقَ َراء‬
َ ‫مِ ْن َحا‬ dituturkan dengan kata ‫ومِ ْسأَد‬.
َ Penggantian
10.
‫ارء‬ huruf ‫ ع‬/’/ dan huruf ‫ ش‬/sy/ pada kalimat ‫في‬
‫َارع‬
ِ ‫في ش‬ ِ ‫س‬َ ‫في‬
11.
‫َارع‬
ِ ‫ ش‬/fi> sya>ri’/ menjadi huruf ‫ ء‬/’/ dan
‫ستي َكثِي َْرة‬
َ ‫في َمد َْر‬ ‫ستي َك ِسي َْرة‬
َ ‫في َمد َْر‬
12. huruf ‫ س‬/s/ yang dituturkan dengan kata ‫في‬
‫َو َح ِد ْيقَة‬ ‫َو َه ِد ْيكَة‬ ‫ارء‬
13. ِ ‫س‬َ /fi> sa>ri’/. Penggantian huruf ‫ ع‬/’/

‫في َمالَ ْنج‬ ‫في ْل َمالَ ْنج‬ pada kata ‫ َو َم ْل َعب‬/wamal’abun/ menjadi huruf
14.
‫ ء‬/'/ yang dituturkan dengan kata ‫َو َم ْْلَب‬
‫ه َْل ال َم َرافِقُ ال َمد َْر ِسيَّة‬ ‫َح ْل ال َم َرافِكُ ال َمد َْر ِسيَّة‬
15.
/wamal’abun/. Penggantian huruf ‫ ص‬/s}/
َ ‫َو َم ْق‬
‫صف‬ َ ‫َو َم ْك‬
‫سف‬
16. pada kalimat ‫الص َح ِة‬
ِ ُ‫غ ْرفَة‬
ُ ‫ َو‬/wa gurfatu al-
‫ص َعد‬
ْ ِ‫َوم‬ ‫َومِ ْسأَد‬ s}s}ih}ati/ menjadi huruf ‫ س‬/s/ yang
17.
‫َو َم ْْلَب‬ dituturkan dengan kata ‫الس َح ِة‬
ِ ُ‫غ ْرفَة‬
ُ ‫ َو‬/ wa
‫َو َم ْلعَب‬
18.
gurfatu al-ssih}ati/.
ِ ُ‫غ ْرفَة‬
‫الص َح ِة‬ ُ ‫َو‬ ِ ُ‫غ ْرفَة‬
‫الس َح ِة‬ ُ ‫َو‬
19. Penggantian huruf ‫ ث‬/s\/ pada
‫إِ ْس ُم َها‬ ‫ِإ ْس ُم َحا‬
20. kalimat ‫ستي َكثِي َْرة‬
َ ‫ في َمد َْر‬/fi> madrasati>
kas\i>ratun/ menjadi huruf ‫ س‬/s/ yang
Berdasarkan tabel tersebut dari hasil
dituturkan dengan kalimat ‫ستي َك ِسي َْرة‬
َ ‫في َمد َْر‬
rekaman yang peneliti lakukan tehadap 14
/fi> madrasati> kasi>ratun/. Huruf ‫ ح‬/h}/
orang responden peserta didik dapat
pada kata ُ‫ ال ُح ُك ْومِ يَّة‬/alh}uku>miyyatu/ diganti
dijabarkan bentuk-bentuk interferensi
menjadi huruf ‫ ه‬/h/ yang dituturkan dengan
fonologi sebagai berikut:
kata ُ‫ ال ُه ُك ْومِ يَّة‬/alhuku>miyyatu/. Penggantian
1. Penggantian Fonem
huruf ‫ح‬ /h}/ pada kata ‫َو َح ِد ْيقَة‬
Huruf-huruf atau fonem yang
/wah}adi>qatun/ menjadi huruf ‫ ه‬/h/ yang
mengalami penggantian tersebut adalah
dituturkan dengan kata ‫َو َه ِد ْيكَة‬ /
huruf ‫ ق‬/q/ dalam kata ‫ َر ْقم‬/raqmun/ diganti
wahadi>qatun/.
menjadi huruf ‫ ك‬/k/ yang dituturkan dengan
Penggantian huruf ‫ه‬ /h/ dalam
kata ‫ َر ْكم‬/rakmun/ sehingga bunyi yang
kalimat ‫على الفُقَ َراء‬
َ ‫ مِ ْن َها‬/minha> ‘ala>
dihasilkan ketika menuturkan kata tersebut
alfuqara>’/ diganti menjadi huruf ‫ ح‬/h}/
tidak sesuai dengan kata asalnya.
yang dituturkan dengan kalimat‫على الفُقَ َراء‬
َ ‫مِ ْن َحا‬
Selanjutnya penggantian huruf ‫ ق‬/q/ dan
/minha> ‘ala> alfuqara>’/. Penggantian
huruf ‫ص‬ /s}/ pada kata َ ‫َو َم ْق‬
‫صف‬
huruf ‫ ه‬/h/ pada kalimat ‫ه َْل ال َم َرافِ ُق ال َمد َْر ِسيَّة‬
/wamaqs}afun/ menjadi huruf ‫ ك‬/k/ dan
/hal almara>fiqu almadrasiyyatu/ menjadi
huruf ‫ س‬/s/ yang dituturkan dengan kata
huruf ‫ ح‬/h}/ yang dituturkan dengan kalimat
َ ‫ َو َم ْك‬/ wamaksafun/.
‫سف‬
‫ال َمد َْر ِسيَّة‬ ُ‫ال َم َرافِك‬ ‫َح ْل‬ /h}al almara>fiqu
Penggantian huruf ‫ ص‬/s}/ dan huruf
almadrasiyyatu/. Penggantian huruf ‫ ه‬/h/
‫ ع‬/’/ pada kata ‫ص َعد‬
ْ ِ‫َوم‬ /wamis}’adun/
pada kata ‫ ِإ ْس ُم َها‬/ismuha>/ menjadi huruf ‫ح‬
menjadi huruf ‫ س‬/s/ dan huruf ‫ ء‬/’/ yang

64
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

/h}/ yang dituturkan dengan kata ‫ِإ ْس ُم َحا‬ dalam percakapan bahasa Arab. Peserta

/ismuh}a>/. didik dalam menuturkan kalimat-kalimat

Penggantian huruf ‫ ط‬/t}/ pada kata bahasa Arab menggunakan intonasi atau
َ ‫ ال ُمت ََو ِس‬/almutawassit}ah/ diganti menjadi
‫طة‬ dialek bahasa ibu dalam hal ini yaitu bahasa

huruf ‫ ت‬/t/ yang dituturkan dengan kata Indonesia, peserta didik juga menuturkan

‫ ال ُمت ََو ِستَة‬/almutawasitah/. Huruf ‫ ج‬/j/ pada huruf-huruf tidak sesuai dengan makhraj dan

kata ‫ ال ُحجَّاج‬/alh}ujja>j/ diganti menjadi sifat huruf. Seperti pada huruf ‫ص‬, ‫س‬, ‫ ز‬yang

huruf ‫ ز‬/z/ yang dituturkan dengan kata dituturkan tidak sesuai dengan sifat dari

‫ ال ُح َّزج‬/alh}uzzaj/. Huruf ‫ ض‬/d}/ dalam kata ketiga huruf tersebt yaitu yang memiliki

‫ األُضْحِ َية‬/al’ud}h}iyatu/ diganti menjadi huruf sifat shafir yaitu ketajaman suara, dalam

‫ د‬/d/ yang dituturkan dengan kata ‫األُدْحِ َية‬ penuturannya peserta didik menggunakan

/al’udh}iyatu/. cara penuturan bahasa ibu ke dalamnya, dan

2. Pemendekan dan Pemanjangan hampir semua huruf pada saat dituturkan

Bunyi tidak disesuaikan dengan sifatnya.

Pemendekan dan pemanjangan bunyi Kesimpulan dari bentuk-bentuk

yang dilakukan adalah seperti yang terjadi interferensi fonologi yang terjadi di atas

pada penuturan peserta didik dalam kata adalah pertama, pada penggantian fonem/

‫ ال ُحجَّاج‬/alh}ujja>j/ menjadi ‫ ال ُح َّزج‬/alh}uzzaj/ huruf di atas adalah banyaknya peserta didik

dituturkan tidak sesuai dengan mad atau yang melakukan interferensi fonologi pada

panjang pendeknya huruf yaitu dituturkan huruf bahasa Arab dalam kata ataupun

dengan memendekkan bunyi pada huruf ‫ج‬ kalimat yang memiliki kemiripan bunyi

yang seharusnya dituturkan dengan bunyi seperti bunyi huruf ‫ص‬, ‫ش‬, ‫ث‬, dan ‫س‬, bunyi

yang panjang dan juga terjadi penggantian huruf ‫ ع‬dan ‫ء‬, bunyi huruf ‫ ه‬dan ‫ح‬, bunyi

huruf ‫ ج‬menjadi ‫ز‬. Pemendekan bunyi juga huruf ‫ ض‬dan ‫د‬, bunyi huruf ‫ ق‬dan ‫ك‬, bunyi

terjadi pada kata ‫ال ُج ْم َرات‬, dengan huruf ‫ ج‬dan ‫ز‬, serta bunyi huruf ‫ط‬. Dalam

menuturkannya dengan memendekkan bunyi beberapa kata terdapat kesalah penturan

pada huruf ‫ر‬. Pada kata ‫ع َرفات‬


َ dituturkan lebih dari satu huruf.

dengan memanjangakan bunyi huruf ‫ ر‬dan Bunyi huruf ‫ص‬, ‫ش‬,dan ‫ ث‬pada

memendekkan bunyi huruf ‫ف‬ menjadi penuturannya dalam kalimat percakapan

‫ع َرافت‬
َ . bahasa Arab diucapkan dengan bunyi huruf

3. Menggunakan Tuturan Bahasa ‫س‬, dari ketiga huruf tersebut huruf ‫ ص‬yang

Ibu paling sering terjadi interferensi dalam

Bentuk interferensi fonologi yang pengucapannya menjadi bunyi huruf ‫س‬.

penelitii temukan adalah penggunaan bunyi Selanjutnya huruf yang banyak terjadinya

bahasa ibu pada penuturan bahasa Arab interferensi bunyi tuturannya pada peserta
peserta didik pada saat menuturkan kalimat didik adalah huruf ‫ع‬, pada penuturannya

65
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

katanya idak teliti jadi hurufnya


dalam kalimat percakapan bahasa Arab terlewat jadi pada saat menuturkannya
kurang. Dan juga ada huruf yang
diucapkan dengan bunyi huruf ‫ء‬, dan yang dibaca panjang padahal seharusnya
dibaca pendek, ada yang begitu yang
terakhir adalah huruf ‫ ه‬yang dituturkan tidak ada madnya dikasih panjang
biasa terbawa dilogatnya, jadi nanti
dengan bunyi huruf ‫ح‬. kita perbaiki baru kita suruh ulang
sampai benar baru lanjut, kalau masih
Kedua, pada pemendekan dan salah disuruh ulang lagi pokoknya
sampai benar biar lama. Itulah proses
pemanjangan bunyi yang dituturkan siswa belajar kan mereka masih belajar.25
ada beberapa kata ataupun kalimat yang Permasalahan dalam pembelajaran

dituturkan tidak sesuai dengan panjang bahasa Arab terkait dengan interferensi

pendeknya. Interferensi yang dilakukan fonologi dalam pembelajaran bahasa Arab

peserta didik berupa pemendekan bunyi pada peserta didik kelas X agama MA

pada kalimat yang seharusnya dituturkan Alkhairaat Pusat Palu dari data rekaman

dengan bunyi yang panjang, interferensi wawancara yang peneliti lakukan berupa

dengan menuturkan bunyi yang panjang permasalahan terkait dengan kesulitan

menjadi pendek dan sebaliknya, bunyi yang peserta didik dalam mengucapkan beberapa

pendek dipanjangkan dalam menuturkanya. huruf-huruf Arab ketika menuturkan kalimat

Ketiga, interferensi fonologi yang terjadi dalam sebuah pecakapan. Huruf-huruf Arab

yaitu peserta didik masih menggunakan yang sulit diucapkan peserta didik antara

dialek atau intonasi bahasa ibu dalam lain huruf ‫ذ‬, huruf ‫خ‬, huruf ‫س‬, huruf ‫ ش‬,

menuturkan bahasa Arab. huruf ‫ظ‬, dan huruf ‫ع‬. Kesulitan yang

Dalam pembelajaran bahasa Arab dihadapi dalam mengucapkan hururf-huruf

kemahiran berbicara merupakan salah satu tersebut dikarenakan makhraj huruf dan

jenis kemampuan berbahasa yang ingin sulitnya membedakan huruf-huruf yang

dicapai dalam pengajaran bahasa Arab memiliki kemiripan bunyi.

karena mengingat fungsi utama dari bahasa Faktor-faktor yang menyebabkan

adalah sebagai alat komunikasi. Pada interferensi fonologi tersebut adalah sebagai

pembelajaran berbicara bahasa Arab peserta berikut:

didik masih banyak menemukan kesulitan Masih dalam tahap baru belajar

dalam menturkan bunyi-bunyi huruf. sehingga peserta didik tidak dapat terhindar

Sebagaimana disampaikan oleh guru mata dari melakukan kesalahan saat mempelajari

pelajaran bahasa Arab adalah sebagai bahasa asing tersebut dan menyebabkan

berikut: terjadinya interferensi fonologi dalam


Ada beberapa peserta didik yang agak
susah dalam mengucapkan huruf pembelajaran bahasa Arab.
sehingga mengganti huruf tersebut
seperi dalam menyebutkan huruf ‫ ه‬dia
bilangnya ‫ ح‬berarti keliru, huruf ‫ ش‬dia
bilangnya ‫ س‬biasa apapun dia bilang
‫ س‬begitu jadi tertukar.
Ada juga beberapa yang biasa 25
Zaenab Djuhaepa, Guru Mata Pelajran
menghilangkan huruf karena Bahasa Arab MA Alkhairaat Pusat Palu, wawancara
kesalahan dalam mencatat kosa oleh peneliti 29 Juli 2023.

66
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

Latar belakang peserta didik


KESIMPULAN
merupakan salah satu hal yang dapat
Setelah melakukan serangkaian tahap
mempengaruhi pembelajaran bahasa Arab
penelitian, peneliti dapat menyimpulkan
pada kemahiran berbicara. Kesalahan-
bahwa Bentuk-bentuk interferensi fonologi
kesalahan yang biasanya terjadi dalam
dalam pembelajaran bahasa Arab pada
pembelajaran kemahiran berbicara adalah
peserta didik kelas X agama MA Alkhairaat
adanya perbedaan karakter bahasa Arab dan
Pusat Palu adalah bahwa bentuk interferensi
bahasa ibu atau bahasa Indonesia.
fonologi yang terjadi yaitu diantaranya
Kurangnya bimbingan yang
penggantian fonem, pemendekan dan
didapatkan peserta didik selain bimbingan
pemanjangan bunyi, penuturan huruf Arab
yang diberikan oleh guru selama
dalam kalimat menggunaan bahasa seperti
pembelajaran di sekolah.
ketika menggunakan bahasa ibu.
Kemampuan peserta didik terhadap
Faktor penyebab terjadinya
bahasa masih kurang. Dalam prakteknya
interferensi fonologi dalam pembelajaran
peserta didik mengalami kesulitan dalam
Bahasa Arab pada peserta didik kelas X
menggunakan bahasa Arab dalam
agama MA Alkhairaat Pusat Palu yaitu
pembelajaran dikarenakan kemampuannya
penggunaan bahasa kedua dalam hal ini
dalam aturan-aturan yang ada dalam sistem
bahasa Arab terpengaruh oleh sistem bahasa
bahasa Arab seperti adanya makhraj huruf,
pertama, Masih dalam tahap baru belajar,
sifat huruf , mad atau panjang pendeknya
latar belakang peserta didik, kurangnya
huruf dan lainnya yang tidak ada dalam
bimbingan yang didapatkan peserta didik,
sistem bahasa pertama peserta didik.
kemampuan peserta didik terhadap bahasa
Faktor berikutnya yang
masih kurang, besarnya perbedaan antara
menyebabkan terjadinya interferensi
sistem bahasa Arab dengan bahasa pertama,
fonologi adalah begitu besarnya perbedaan
kemampuan peserta didik yang bervariasi,
antara sistem bahasa Arab dan bahasa
kelangsungan pembelajaran bahasa Arab di
indonesia peserta didik sebagai bahasa
madrasah yang memang tidak mewajibkan
pertamanya khusunnya pada makhraj huruf
berbahasa Arab.
dalam bahasa Arab yang tidak ada dalam

bahasa indonesia. DAFTAR PUSTAKA


Faktor lain adalah kebiasaan bahasa
Aprizal, Ambo Pera. “Urgensi Pembelajaran
ibu yang terbawa ketika menuturkan bahasa Bahasa Arab dalam Pendidikan
Islam.” Jurnal Pendidikan Guru 2,
Arab, serta penguasaan peserta didik no. 2 Januari-Juni (2021), 87-89.

terhadap bahasa Arab yang baru dipelajari Hamzah, Khumaidi dan Hasan Busri.
“Interferensi Fonologis Jawa Sunda
masih kurang, baik dari kefasihan dalam Masyarakat Kedungreja Cilacap
Pada Penuturan Bahasa Arab.”
penuturan bunyi.

67
Al Bariq : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 4, (1), 2023

Arabic Learning and Teaching 4, no. Seri Humaniora 4, no.2 September


1 (2015): 2. (2017): 64.

I.M, Thoyib dan Hasanatul Hamidah. Ala, Muhammad Muasa. “Interferensi


“Interferensi Fonologis Bahasa Arab Fonologis dan Gramatikal Siswa
“Analisis Kontrastif Fonem Bahasa Kelas VII MTs N 1 Kudus dalam
Arab Terhadap Fonem Bahasa Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian
Indonesia Pada Mahasiswa Sosiolinguistik) Skripsi Tidak
Universitas Al Azhar Bukan Juusan diterbitkan, Jurusan Bahasa Asing,
Sastra Arab.” Al Azhar Indonesia Universitas Negeri Semarang, 2019.
Bahasa H. Douglas Brown.” Tesis
Aslinda dan Leni Syafyahya. Pengantar Tidak Di Terbitkan, Program
Sosiolinguistik. Bandung: Refika Pendidikan Islam Konsentrasi, UIN
Aditama, 2007. Sunan Kalijaga, Yogyakarta. 2016.

Chaer, A. dan Leoni Agustina. Purnamasari, Endang. Belajar Mudah


Sosiolinguistik Perkenalan Awal, Makhraj dan Sifa Huruf Hijaiyah.
edisi revisi. Jakarta: PT. Rineka Cet. I; NTB: Pusat Pengembangan
Cipta, 2010. Pendidikan dan Penelitian Indonesia,
2022 Qomariyah, Lailatul.
Wahyuningsih, Sri dan Kaharuddin. “Interferensi Bahasa Jawa Dalam
“Interferensi Bahasa Daerah Dan Bahasa Arab (Studi Atas Percakapan
Bahasa Indonesia Terhadap Santri Putri MA Pondok Pesantren
Penggunaan Bahasa Arab.” Al- Mamba’us Sholihin Suci Manyar
Af’idah 3, no.2 September (2019): Gresik).” Tesis tidak diterbitkan,
95. Zainuri, Muhammad. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya,
“Perkembangan Bahasa Arab di UIN Sunan Kalijaga, Yogakarta,
Indonesia.” Jurnal Tanling 2, no.2 2019.
(2019): 235-236.
Sudaryono, Metodologi Penelitian. Cet. II;
Muryani, Titiek. “Analisis Kesalahan Depok: Rajawali Pers, 2018.
Fonologis Pada Anak Tunagrahita
Dan Implikasinya Terhadap Agustinova, Danu Eko. Memahami Metode
Pembelajaran (Studi Kasus Sekolah Penelitian Kualitatif, Teori dan
Menengah Atas Luar Biasa C di Praktik. Cet. I; Yogyakarta: Calpulis,
Sekolah Luar Biasa Permata 2015.
Ciranjang Kabuaten Cianjur).”
Skripsi Tidak Diterbitkan, Jurusan
Bahasa Dan Sastra Indonesia, UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017.

Kholis, Muhammad Nur. “Proses


Interferensi Fonologi Pada
Percakapan Bahasa Arab Santri.”
Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra 1, no. 2 Desember (2019): 6.

Nasution, Ahmad Sayuti Anshari. Bunyi


Bahasa. Cet. II; Jakarta: Amzah,
2015.

Jamil, Jamat. “Praksis Pemelajaran


Keterampilan Bahasa Arab Di
Program Studi Pendidikan Bahasa
Arab Universitas Negeri Semarang
Berdasarkan Prinsip Pembelajaran

68

You might also like