Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Analisis Framing Kontra Narasi Terorisme dan Radikalisme

di Media Sosial
(Studi Kasus pada Akun @dutadamaijabar)

Ridwan Rustandi* & Khoiruddin Muchtar


UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Laksanamekar Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378
*e-mail : ridwanrustandi@uinsgd.ac.id

ABSTRACT
The spread of terrorism and radicalism is carried out in new ways through digital technology media such as
the internet. One of the most used virtual social relations spaces in the world is social media. Based on data,
until 2020, active social media users in the world reach 3.5 billion people, while in Indonesia, it reaches 132
million people. This research is focused on exploring the counter-narrative of terrorism and radicalism carried
out by the West Java Regional Peaceful World Maya Ambassador through the @dutadamaijabar Instagram
account. The research was conducted with a qualitative approach through framing analysis. The Gamson
and Modigliani models were selected to describe the media packaging kits produced by @dutadamaijabar.
The results of the study concluded that the counter-narrative orientation of terrorism and radicalism
@dutadamaijabar includes two forms, namely online and offline. The content production process involves
three main areas, namely the blogger team, DKV, and IT. The core frame is built on three main issues, namely
the nationalism-oriented narrative, a narrative of peace based on religious moderation, and a humanitarian
narrative by reinforcing tolerance. Meanwhile, condensing symbols are formed by linking text, video, audio,
images, and other forms by the counter-narrative core framing. Framing of media content is carried out by
following the framework of framing devices and reasoning devices.
Keywords: counter narrative, terrorism, radicalism, framing analysis, social media.

ABSTRAK
Penyebaran paham terorisme dan radikalisme dilakukan dengan cara baru melalui medium teknologi
digital seperti internet. Salah satu ruang relasi sosial virtual yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat di dunia adalah media sosial. Berdasarkan data, sampai tahun 2020 pengguna aktif media
sosial di dunia mencapai angka 3,5 milyar orang, sementara di Indonesia mencapai 132 juta orang.
Penelitian ini difokuskan untuk menggali kontra narasi terorisme dan radikalisme yang dilakukan oleh
Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Barat melalui akun Instagram @dutadamaijabar. Penelitian
dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui analisis framing. Model Gamson dan Modigliani dipilih
untuk menguraikan perangkat-perangkat pengemasan media yang diproduksi oleh @dutadamaijabar.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa orientasi kontra narasi terorisme dan radikalisme
@dutadamaijabar meliputi dua bentuk yakni secara online dan ofline. Proses produksi konten melibatkan
tiga bidang utama yakni tim bloger, DKV dan IT. Core frame dibangun dalam tiga isu utama, yakni narasi
kebangsaan yang berorientasi nasionalisme; narasi perdamaian yang berlandaskan moderasi beragama;
dan narasi kemanusiaan dengan memperkuat sikap toleran. Sementara itu, condensing symbol dibentuk
dengan mempertautkan teks, video, audio, image, dan bentuk lainnya yang sesuai dengan core framing
kontra narasi. Pembingkaian konten media ini dilakukan dengan mengikuti kerangka framing devices dan
reasoning devices.
Kata kunci: kontra narasi, terorisme, radikalisme, analisis framing, media sosial.

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 134


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

Latar Belakang teknologi komunikasi dan informasi yang


Marshal McLuhan mengistilahkan menawarkan berbagai kemudahan bagi
perkembangan teknologi digital sebagai kehidupan keseharian manusia. Sehingga,
sebuah prasyarat perwujudan global village. penetrasi teknologi digital dengan mudah
Yakni, ruang komunikasi yang bersifat menyebar dan merombak hampir sebagian
interaksional tanpa ada sekat geografis. besar tatanan kehidupan masyarakat, baik
Setiap orang dengan mudah terhubung dalam bidang sosial, budaya, ekonomi,
melalui jagatmaya dalam bentuk pendidikan, politik dan bahkan agama.
komunikasi virtual (McLuhan, 1964). Secara sosiologis, transformasi tatanan
Teknologi digital memiliki andil besar kehidupan manusia dirasakan dengan
dalam proses transformasi masyarakat adanya perubahan struktur interaksional.
dunia. Perubahan ini dimulai dari adanya Teknologi digital seperti internet
diteritorialisasi budaya dalam wujud menawarkan cara interaksi dan komunikasi
artifisial, sampai dengan percepatan baru. Interaksi cara baru tersebut dilakukan
kehidupan digital. Faktanya, penetrasi secara virtual melalui ruang mayantara
teknologi digital mempengaruhi berbagai (cyberspace), dan model komunikasinya
leading sector kehidupan masyarakat dunia. adalah model komunikasi virtual. Oleh
Teknologi digital menjadi perangkat media karenanya, ruang dan komunikasi virtual ini
yang akrab dengan berbagai kalangan melahirkan realitas virtual yang
masyarakat dunia. Berdasarkan rilis data berpengaruh terhadap pola dan proses
https://wearesocial.com tercatat bahwa relasi sosial manusia.
sampai Januari 2020 sebanyak 4,5 milyar Relasi sosial virtual mengandaikan
penduduk dunia menjadi pengguna internet adanya transformasi kehidupan yang
aktif (internet active users). Dari jumlah sebagian besar dimediasi secara mendasar
tersebut, 3,5 milyar manusia merupakan oleh teknologi, sehingga berbagai fungsi
pengguna aktif media sosial (social media alam kini diambil alih oleh substitusi
active users) (weareSocial, 2020). teknologisnya, yang disebut kehidupan
Di Indonesia sendiri, weareSocial artifisial (artificial life). Setidaknya, relasi
merilis bahwa sampai tahun 2018 terdapat sosial virtual ini berlangsung dalam tiga
132 Juta penduduk yang menjadi internet tingkatan, yakni pada tingkat individu yang
active users. Dari total tersebut, 130 juta berpengaruh terhadap identitas diri; pada
penduduk merupakan social media active tangkat antar-indivudi yang melahirkan
users. Sementara itu, Asosiasi relasi virtual seperti virtual shopping, virtual
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia game, virtual conference, virtual sex dan
(APJII) mencatat ada kenaikan signifikan virtual mosque; dan pada tingkat komunitas
berkaitan dengan pengguna aktif internet di yang menciptakan satu model komunitas
Indonesia. Sampai tahun 2018, pengguna demokratik dan terbuka (Piliang, 2012: 147-
aktif internet di Indonesia mencapai angka 148).
64,8 persen. Artinya, terdapat 171,17 juta Salah satu media komunikasi virtual
penduduk Indonesia dari total 265 juta yang yang paling banyak dan berpengaruh dalam
menjadi internet active users (APJII, 2020). kehidupan masyarakat adalah media sosial.
Data di atas menunjukkan bagaimana Sebanyk 3,5 milyar penduduk dunia dan 132
tingkat penetrasi teknologi digital (internet) juta penduduk Indonesia yang menjadi
dalam kehidupan masyarakat dunia. pengguna aktif media sosial. Media sosial
Kehadiran teknologi digital tersebut diikuti menjadi ruang artifisial yang dijadikan
oleh penemuan-penemuan baru perangkat sebagai medium mengkomunikasikan

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 135


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

berbagai kebutuhan dan kepentingan Sementara itu, radikalisme diartikan


masyarakat. Media sosial menjadi medium sebagai suatu paham yang dibuat-buat oleh
yang memungkinkan pengguna sekelompok orang yang menginginkan
merepresentasikan dirinya dalam proses perubahan atau pembaharuan sosial dan
berinteraksi, berbagi, bekerjasama dan politik secara drastis dengan menggunakan
berkomunikasi dengan pengguna lain serta cara-cara kekerasan. Faham ini diidentikkan
membentuk ikatan sosial secara virtual dengan paham keagamaan yang
(Nasrullah, 2015: 2,11). melampaui batas, dianggap mutlak,
Masifnya penggunaan media sosial berkaitan dengan persoalan politik dan
memungkinkan media sosial menjadi salah ideologi tertentu, sehingga melahirkan
satu pembentuk peradaban dan cara sikap ekstremisme dan intoleran (Turmudi,
berkebudayaan. Media sosial secara 2012; Asrori, 2015: 257; Utomo, 2016: 3;
fundamental merubah cara kita berpikir, Ahdar, 2017: 22-23; Markum & Winarno,
pola interaksi dan relasi sosial melalui cara- 2020: 45).
cara berkebudayaan baru, seperti mediasi Aksi dan narasi terorisme dan
komunikasi, texting culture, emoticon, radikalisme seolah mendapat “angin segar”
teleconference, digital learning, Islamic ketika menggunakan medium digital
lectures, sampai dengan relasi sosial virtual sebagai ruang propaganda. Propaganda
yang berdampak negative seperti cyber-sex, terorisme dan radikalisme di dunia maya
cyber-crime dan lain sebagainya (Piliang, lebih dominan menyasar generasi muda.
2012: 2; Fakhruroji, 2015: 234; Nurdiarti, Salah satu faktor pendorong maraknya
2018: 59-60; Fakhruroji, 2018). penyebaran aksi dan narasi terorisme dan
Dalam konteks kebangsaan, radikalisme bagi kalangan generasi muda
perkembangan teknologi digital tidak hanya adalah dikarenakan tingkat keteraksesan
digunakan dalam aspek-aspek kehidupan generasi muda sangat tinggi terhadap
yang memunculkan dampak positif. Tetapi internet. Hal ini diperkuat oleh hasil riset
juga berdampak negatif sehingga berekses dari PPIM UIN Jakarta dan Convey Indonesia
terhadap ikatan kebangsaan di antara yang melibatkan 264 Guru PAI, 58 Dosen,
warga (civil society). Salah satu isu 1522 Siswa dan 337 mahasiswa dari 34
kebangsaan yang aktual dan mendapat provinsi dan 68 kota/kab (PPIM UIN Syarif
sorotan dari berbagai pihak adalah Hidayatullah & Convey Indonesia, 2018).
berkenaan dengan aksi dan narasi terorisme Selain itu, tingkat pengguna internet di
dan radikalisme. Indonesia hampir 90 persen berasal dari
Merujuk pada UU No 15 tahun 2018 kalangan anak muda dalam rentang usia 15-
tentang Tindak Pidana Terorisme, 30 tahun (APJII, 2018). Propaganda
terorisme didefiniskan sebagai perbuatan mayantara dilakukan sebagian besar
yang menggunakan kekerasan atau dengan memanfaatkan ruang relasi virtual
ancaman kekerasan yang menimbulkan setidaknya, 130 juta penduduk Indonesia
suasana teror atau rasa takut secara meluas, menjadi pengguna aktif media sosial
yang dapat menimbulkan korban yang (weareSocial, 2018). Platform media sosial
bersifat massal, dan/atau menimbulkan terbesar yang banyak digunakan oleh
kerusakan atau kehancuran terhadap objek pengguna internet di Indonesia adalah
vital yang strategis, Iingkungan hidup, Facebook (50,7%), Instagram (17,8%),
fasilitas publik, atau fasilitas internasional Youtube (15,1%), Twitter (1,7%) dan
dengan motif ideologi, politik, atau Linkedin (0,4%). Sementara, sebesar 7,1%
gangguan keamanan.

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 136


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

menyatakan tidak pernah menggunakan elemen masyarakat sebagai upaya


media sosial (APJII, 2018). pelibatan dan penyebaran narasi
Data di atas dapat dijadikan sebagai perdamaian di dunia maya. Misalnya yang
rujukan, betapa tingginya popularitas media dilakukan oleh Young Interfaith
sosial sebagai ruang virtual yang paling Peacemaker Community (YIPC),
banyak digunakan. Sehingga, menjadi wajar PeaceGeneration, Sekolah Damai
sejak tahun 2013, organisasi terorisme Indonesia, Maarif Institute, Wahid
seperti ISIS memanfaatkan platform media Foundation, Jaringan Gusdurian, Duta
sosial (terutama) Twitter sebagai medium Damai Dunia Maya, dan lain sebagainya.
propaganda dalam melancarkan aksi dan Propaganda kontra narasi dalam
narasi terorisme dan radikalisme. melawan terorisme dan radikalisme di
Nuruzzaman (2018: 71) melakukan media sosial ini dilakukan secara variatif.
penelitian yang dilakukan dalam kurun Misalnya menggunakan narasi-narasi
waktu setahun (2015-2016). Hasil agama, konsep pendidikan, narasi
penelitiannya menunjukkan, ada 106.000 perdamaian, dialog lintas agama, counter
aktivis pro ISIS yang menggunakan media hoax dan hatespeech kampanye hastag di
sosial untuk propaganda. Ada 166 grup di medsos, penanaman nasionalisme dan
media sosial yang digunakan untuk sikap toleransi, kontra narasi berbasis
membangun jaringan. Dalam satu hari, komunitas, konten internet dalam bentuk
setidaknya ada 90.000 pesan pro ISIS yang DKV seperti meme, desain flyer dan video,
bertebaran dan berseliweran di media pelatihan internet sehat, literasi media
sosial. Dalam 24 jam, rata-rata ada 270 digital, termasuk gerakan edukasi dan
kicauan di twitter yang menggambarkan sosialisasi dalam bentuk pelatihan
pro ISIS. Mereka memanfaatkan media keterampilan (Sutantohadi & Wakhidah,
sosial untuk menjaring anak-anak muda 2017; Fahmi, 2018; Digdoyo, 2018; Dewi &
bergabung. Rata-rata mereka yang mencari Triandika, 2020; Wahab, 2020).
identitas diri. Data ini menunjukkan bahwa Merujuk pada data dan fakta di atas,
dalam konteks ke-Indonesiaan, narasi penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
terorisme dan radikalisme disebarkan kontra narasi terorisme dan radikalisme
secara masif melalui jejaring sosial seperti yang dilakukan oleh Duta Damai Dunia
Facebook, Instagram, dan Twitter Maya BNPT RI. Adapun yang menjadi objek
(Muthohirin, 2015; Wahab, 2020). penelitian ini adalah segala hal yang
Masifnya propaganda aksi dan narasi berkaitan dengan produk kontra narasi
teorisme dan radikalisme di media sosial terorisme dan radikalisme yang dilakukan
yang menyasar anak muda menimbulkan oleh Duta Damai Jawa Barat di media sosial.
gerakan perlawanan dalam bentuk kontra Sementara subjek penelitiannya adalah
narasi yang dilakukan oleh beberapa akun Instagram @dutadamaijabar yang
elemen bangsa Indonesia. Dalam hal ini menggambarkan produk kontra narasi
pemerintah RI melalui Kementerian teorisme dan radikalisme di dunia maya.
Pertahanan, Kementerian Kominfo, BNPT Pembatasan pada akun Instagram
RI dan berbagai leading sektor lainnya didasarkan pada hasil observasi dan
merumuskan program kontra narasi wawancara awal bahwa produk kontra
terorisme dan radikalisme sebagai upaya narasi pada akun Instagram dipandang
bentuk pencegahan terorisme di Indonesia. merepresentasikan pada media lainnya.
Selain itu, gerakan kontra narasi ini Duta Damai Jawa Barat merupakan salah
dilakukan pula oleh komunitas, NGO dan satu relawan penggerak perdamaian yang

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 137


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

terbentuk melalui Pelatihan Duta Damai Jawa Barat termasuk provinsi yang memiliki
Dunia Maya. Pelatihan ini dilaksanakan jumlah penduduk sampai dengan 49, 32 juta
sebagai upaya pencegahan terorisme dan (Badan Pusat Statistik Jawa Barat, 2020).
radikalisme bagi generasi muda. Secara Selain itu, provinsi Jawa Barat memiliki
hierarkis, Duta Damai Dunia Maya berada di tingkat kepadatan penduduk yang cukup
bawah Deputi Bidang Pencegahan, Direktur tinggi dengan latar belakang penduduk
Pencegahan, Kasubdit Kontra Propaganda, yang multikultural baik dari sisi budaya,
Kasie Literasi Media, dan Pusat Media pemahaman agama, kesukuan, dan lain
Damai (PMD) Badan Nasional Penanggulan sebagainya. Sehingga, provinsi Jawa Barat
Terorisme (BNPT) RI. Duta Damai Dunia termasuk salah satu provinsi yang memiliki
Maya berisi sekolompok anak muda yang rawan dengan gerakan terorisme dan
memiliki keterampilan dalam bidang radikalisme.
bloger, DKV dan IT untuk menjadi promotor Selain itu, dari sisi penetrasi pengguna
perdamaian di dunia maya. internet, provinsi Jawa Barat termasuk
Sampai tahun 2020 telah terbentuk 13 pengguna internet terbesar di Indonesia.
regional Duta Damai Dunia Maya di seluruh Dari total 95,25 juta pengguna aktif internet
Indonesia, antara lain Jakarta, Sumatera di Pulau Jawa, 16,7 persen adalah penduduk
Utara, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Jawa Jawa Barat. Itu berarti terdapat sekitar 15,33
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, juta pengguna aktif internet di Jawa Barat
Sumatera Barat, Sulawesi Utara, NTB, (APJII, 2020). Dengan jumlah tersebut, tidak
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. menutup kemungkinan penyebaran
Pembentukan Relawan Penggerak propaganda aksi dan narasi terorisme dan
Perdamaian (Duta Damai Dunia Maya) radikalisme di Jawa Barat memanfaatkan
merujuk pada Peraturan BNPT RI (Perban) medium digital dengan masif dan strategis.
Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Duta Damai Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan
sebagai Relawan Penggerak Perdamaian sebagai upaya menggali gerakan kontra
dalam Pencegahan Radikal Terorisme di narasi terorisme dan radikalisme yang
Dunia Maya. dilakukan oleh Duta Damai Dunia Maya
Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa BNPT RI Regional Jawa Barat. Penelitian
Barat terbentuk sejak tahun 2016 melalui dilakukan dengan menganalisis akun media
Pelatihan Duta Damai yang sosial Instagram @dutadamaijabar.
diselenggarakan di Bandung. Terdapat Pembatasan akun Instagram sebagai subjek
kurang lebih 60 anak muda penelitian dilakukan dengan alasan bahwa
dikategorisasikan berdasarkan kemampuan akun Instagram @dutadamaijabar
di bidang Bloger, IT dan DKV yang konsisten dipandang merepresentasikan produk
melakukan kontra narasi perdamaian kontra narasi terorisme dan radikalisme
melawan terorisme, radikalisme, hoax dan pada media lainnya, baik website, facebook,
hatespeech. Duta Damai Dunia Maya aktif twitter dan Youtube. Hal ini merujuk pada
melakukan kontra narasi baik melalui hasil observasi dan wawancara awal dengan
website pengurus DD Jawa Barat bahwa postingan
(http://www.dutadamaijawabarat.id/) pada akun Instagram diambil dari website
maupun media sosial (facebook, twitter, dengan tujuan menyederhanakan produk
Instagram dan youtube). kontra narasi yang bisa diakses oleh
Keberadaan Relawan Penggerak pembaca secara visual dan singkat serta
Perdamaian seperti Duta Damai Jawa Barat postingan instagram disinkronisasikan
dipandang penting, mengingat provinsi dengan facebook dan twitter. Selain itu,

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 138


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

metode analisis framing digunakan dalam dokumen yang ada pada akun Instagram
penelitian ini untuk menganalisis ruang @dutadamaijabar.
pembingkaian dan konstruksi kontra narasi Data dikumpulkan melalui teknik
terorisme dan radikalisme observasi, wawancara, dokumentasi dan
@dutadamaijabar dalam bentuk desain kajian pustaka. Observasi dan dokumentasi
visual seperti flyer, poster dan video, dilakukan dengan menganalisis akun
maupun narasi dalam bentuk teks. Kontra @dutadamaijabar terkait dengan topik
narasi terorisme dan radikalisme ini dilihat penelitian. Wawancara dilakukan kepada
dari media package yang terdiri dari dua pengurus dan/atau pengelola Duta Damai
struktur utama, yakni core frame dan Jawa Barat dengan tujuan mengkonfirmasi
condensing symbol. hasil analisis framing berkaitan dengan
produk-produk kontra narasi terorisme dan
Metode radikalime pada akun Instagram Duta
Penelitian ini menggunakan Damai Jawa Barat. Sementara kajian
pendekatan kualitatif dengan analisis teks pustaka dilakukan dengan menggali sumber
media. Analisis framing digunakan untuk rujukan yang relevan baik dari jurnal
menganalisis pembingkaian media maupun buku primer.
mengenai suatu isu tertentu. Analisis teks Analisis data dilakukan merujuk pada
media dengan metode framing dipilih konep framing media berkaitan dengan
karena dalam penelitian ini analisis media kontra narasi terorisme dan radikalisme di
package dilakukan untuk memahami akun @dutadamaijabar. Tahapan analisis
wacana sebagai kumpulan perspektif data disesuaikan dengan perangkat framing
interpretasi saat memberikan makna suatu model Gamson dan Modigliani baik pada sisi
isu (Sobur, 2001: 161). Adapun yang menjadi teks, narasi, wacana, gambar, grafik, citra
objek penelitian ini adalah segala hal yang dan foto.
berkaitan dengan gerakan kontra narasi Model analisis framing yang digunakan
terorisme dan radikalisme yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model William A.
oleh Duta Damai Jawa Barat di media sosial. Gamson dan Modigliani. Model ini
Sementara subjek penelitiannya adalah mengoperasionalisasikan dua dimensi
akun Instagram @dutadamaijabar yang struktural teks media, yakni core frame dan
menggambarkan produk kontra narasi condensing symbol. Pada dimensi pertama
teorisme dan radikalisme di dunia maya. merupakan pusat-pusat elemen ide yang
Secara sederhana, analisis framing membantu komunikator untuk
dapat digambarkan untuk mengetahui menunjukkan substansi isu yang tengah
bagaimana realitas (peristiwa, aktor, dibicarakan. Sementara struktur kedua
kelompok atau apa saja) dibingkai oleh mengandung dua substruktur yakni,
media (Eriyanto, 2002: 68). Analisis ini juga framing devices dan reasoning devices
dapat digunakan untuk membuka peluang (Sobur, 2001: 176).
implementasi konsep sosiologis, politik dan Secara operasional perangkat framing
kultural dalam menganalisis fenomena dalam model Gamson dan Modigliani dapat
komunikasi. Analisis framing digunakan dilihat pada tabel berikut:
untuk menggali pembingkaian media Tabel 1 Perangkat Framing Model Gamson dan
berkaitan dengan konstruksi kontra narasi Modigliani
terorisme dan radikalisme di media sosial. Framing Devices Reasoning Devices
Dalam hal ini, data penelitian berupa Methapors Roots
dokumen yang dianalisis, yakni dokumen- Perumpamaan atau Analisis kausal
pengandaian
Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 139
Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

Exemplars Appeals to principle melakukan gerakan di dunia maya baik


Mengemas makna Premis dasar, klaim- melalui website dan media sosial.
tertentu agar klaim moral
memiliki bobot
Duta Damai Dunia Maya (disingkat DD)
makna lebih untuk regional Jawa Barat terbentuk pada tahun
dijadikan rujukan 2017 di Bandung. Pelatihan DD Jawa Barat
Catchprases berlangsung sejak tanggal 10-13 April 2017.
Frase yang menarik,
kontras, menonjol
Secara keanggotaan, DD Jawa Barat terdiri
dalam suatu wacana. dari 60 orang anggota yang merupakan
Ini umumnya berupa anak muda dengan tiga pembidangan
jargon. kemampuan. Keenampuluh anak muda
Depiction
Penggambaran atau tersebut terdiri dari berbagai latar belakang
pelukisan suatu isu aktivitas, baik mahasiswa, pelajar, dosen,
yang bersifat guru, pegiat media sosial, pegiat film, dan
konotatif. Ini lain sebagainya. Secara teknis gerakan, 60
umumnya berupa
kosakata, leksikon anggota DD Jawa Barat dibagi ke dalam 5
untuk melabeli kelompok redaksional yang masing-masing
sesuatu. memiliki website dan media sosial. Kelima
Visual Images
redaksi tersebut yakni 1) Cahaya Duta
Gambar, grafik, citra
yang mendukung Damai; 2) Bhinneka Duta Damai; 3)
bingkai secara Hanjuang Duta Damai; 4) Saung Duta
keseluruhan. Bisa Damai; dan 5) Aku Duta Damai.
berupa foto, kartun
Pada prinsipnya, DD Jawa Barat melalui
atau grafik untuk
menekankan dan lima kelompok redaksional di atas
mendukung pesan melakukan proses edukasi, sosialisasi dan
yang ingin konstruksi narasi kontra terorisme dan
disampaikan.
radikalisme baik secara online maupun
Sumber: Eriyanto, 2002: 165
ofline. Konstruksi narasi dan aksi dalam
jaringan (online) dilakukan melalui
Pembahasan
serangkaian kampanye tentang bahaya
a. Kondisi Objektif dan Orientasi Kontra
ancaman terorisme dan radikalisme bagi
Narasi Duta Damai Jawa Barat
anak muda dan penyebaran berita hoax dan
Duta Damai Dunia Maya BNPT RI
hatespeech. Gerakan daring dilakukan baik
Regional Jawa Barat merupakan relawan
dengan menulis (blogging), desain grafis,
penggerak perdamaian yang dibentuk
videografi dan shortmovie. Media virtual
untuk melakukan kontra narasi radikalisme,
yang paling sering digunakan adalah
terorisme, hoax dan hate speech. Duta
website DD Jawa Barat dan media sosial
Damai dibentuk melalui sebuah pelatihan
baik facebook, Instagram dan twitter.
yang diselenggarakan oleh Badan Nasional
Sementara itu, gerakan di luar jaringan
Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI
(ofline) dilakukan dalam berbagai bentuk
melalui Deputi Bidang Pencegahan, Subdit
dan format kegiatan, seperti pelatihan JDS
Kontra Propaganda, Seksi Literasi Media
(Jurnalis Damai Sekolah) untuk pelajar SMA,
dan Pusat Media Damai (PMD). Pelatihan ini
Bincang Damai (Peacetalk) dengan berbagai
dilakukan melalui pembekalan dan
komunitas, organisasi dan instansi
pembidangan tiga potensi yakni, blogger,
pemerintah, Workshop Internet Sehat,
DKV dan IT. Ketiga dibentuk menjadi
Peace-campaign di ruang publik terbuka
promotor perdamaian yang konsens
(CFD, Taman, Rumah Ibadah, Pasar,

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 140


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

Terminal dll), Peace-camp, Pemberdayaan “Program online dan ofline yang


Desa Damai, Pelatihan Mubaligh Damai, dirumuskan oleh DD Jawa Barat adalah
dan lain sebagainya. upaya dalam menciptakan ekosistem
Visi dan misi DD Jawa Barat adalah perdamaian di Indonesia” (wawancara
membentuk generasi damai Indonesia dengan HS, Pimred dan web admin DD
melalui promosi narasi perdamaian, Jabar).
kolaborasi komunitas perdamaian dan Kedua, DD Jawa Barat memiliki target
penguatan peran serta anak muda di kontra narasi yang diarahkan untuk
lingkungan masyarakat dalam membentuk penyadaran dan partisipasi anak muda
masyarakat damai. Visi dan misi ini dalam membangun ekosistem perdamaian.
diterjemahkan melalui dengan Ekosistem anak muda yang damai yang
mempromosikan narasi-narasi perdamaian dimaksud adalah ruang kreativitas dan
sebagai upaya preventif penyebaran inovasi dalam pemanfaatan teknologi
ideologi yang berkaitan dengan terorisme digital tetapi diarahkan untuk menguatkan
dan radikalisme. Pada praktiknya, DD Jawa dimensi kebangsaan. Oleh sebab itu,
Barat mengelola website sasaran dan target gerakan kontra narasi
http://dutadamaijawabarat.id/ sebagai DD Jawa Barat diarahkan pada ruang-ruang
ruang kreativitas dalam mempromosikan kreativitas anak muda seperti sekolah,
nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan dan kampus, masjid dan/atau rumah ibadah
kebangsaan. lainnya dan desa.
Adapun gerakan promosi perdamaian “Kita konsisten mengajak seluruh anak
lainnya dilakukan melalui media sosial muda baik di dunia nyata maupun di
dengan memposting berbagai narasi baik dunia maya untuk terlibat aktif menjaga
dalam bentuk meme, video, desain grafis, keutuhan bangsa dengan skill yang
infografis dan lain sebagainya. Berdasarkan dimilikinya” (wawancara dengan MSL,
hasil amatan di jejaring media sosial, DD tim DKV DD Jabar, Social Media
Jawa Barat aktif melakukan kontra narasi Admin).
terorisme dan radikalisme dalam dalam Ketiga, kontra narasi dirumuskan secara
bentuk thread di akun twitter kolaboratif dan sinergis. Kolaborasi tiga tim
@dutadamaijabar; produksi konten DKV di utama yang ada di DD Jawa Barat menjadi
akun facebook @dutadamai.jabar.7 dan strategi dalam merumuskan konten-konten
akun Instagram @dutadamaijabar; dan narasi perdamaian. Termasuk dalam
vloging pada kanal Youtube Duta Damai pemilihan isu strategis baik mengenai
Jabar. kebangsaan, kemanusiaan, perdamaian,
Berdasarkan hasil penelitian, keislaman dan local wisdom atau kearifan
disimpulkan bahwa: Pertama, orientasi budaya.
kontra narasi yang dilakukan DD Jawa Barat “DD Jawa Barat memiliki prinsip
dalam bentuk penanaman mentality, sareundeuk saigel sobobot sapihanean
mindset, skillset dan society generasi muda sabata sarimbangan (terj. Gotong
yang kreatif dan inovatif. Proses royong, hidup rukun, selalu bersama-
penanaman ini diarahkan pada sama tak pernah bertengkar karena
pembentukan kepribadian anak muda yang berbeda pendapat, rukun dan saling
memiliki dimensi kebangsaan (sikap menghargai). Peribasa sunda ini
nasionalisme) yang unggul dalam dipegang sebagai spirit kerja-kerja
menyongsong abad digital. Hal ini produktif kita dalam membuat dan
sebagaimana disampaikan bahwa: menyebarkan pesan-pesan perdamaian

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 141


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

untuk anak muda” (wawancara dengan masyarakat (Achmad, 2001:29). Dalam hal
MN, Wakil Koordinator DD Jabar). ini, pendekatan media memposisikan peran
Adapun secara teknis proses kreatif media dalam membingkai realitas sosial.
kontra narasi terorisme dan radikalisme Media berperan sebagai pembentuk
yang dilakukan oleh DD Jawa Barat realitas, cermin realitas, representasi
dilakukan di mulai dari: realitas, dan guru-ritual-tuhan dalam
(1) riset aktual tentang apa yang sedang aktivitas keseharian manusia. Media
in di kalangan generasi muda; kemudian (2) memainkan peran sebagai pembentuk
penentuan topik narasi yang dilakukan baik masa depan realitas sosial (Ibrahim &
oleh tim bloging, DKV dan IT, untuk Akhmad, 2014: 3-8).
selanjutnya dilakukan (3) pembuatan artikel Media mengkonstruksi identitas dan
lepas oleh tim bloger merujuk pada topik isu ideologi di masa depan baik pada skala
yang diangkat dan aktual; setelah selesai personal, kelompok dan institusi. Media
dilakukan (4) proses desain grafis oleh tim merupakan cermin realitas sosial. Tugasnya
DKV dengan merujuk pada isi artikel; desain hanyalah merefleksikan seadanya apa yang
grafis dibuatkan versi (5) video grafis oleh terjadi dalam kehidupan sosial Namun,
tim DKV; setelah selesai konten diproduksi dalam praktiknya asas ini tidak pernah
kemudian dilakukan (6) FGD penentuan dilakukan secara penuh. Media massa
publikasi konten oleh tim redaksi; setelah senantiasa terlibat dengan upaya
disepakati kemudian (7) publikasi konten di merekonstruksikan realitas sosial tersebut
website dan media sosial oleh tim IT dan (Hanifah, 2019: 285). Realitas sosial dalam
social media admin; dan (8) proses kacamata media massa mengadung
monitoring respons dari pembaca atau berbagai makna yang dapat
followers media sosial. diinterpretasikan tergantung kepentingan.
Dengan demikian, orientasi kontra Makna pesan ini terbangun melalui
narasi terorisme dan radikalisme yang serangkaian bahasa dan simbol, baik yang
dilakukan oleh DD Jawa Barat dilakukan bersifat verbal maupun non verbal.
untuk meningkatkan spirit dan dimensi Konstruksi pesan dalam media massa
kebangsaan (nasionalisme unggul) anak dilakukan dengan mengikuti logika media.
muda di era digital, membentuk ekosistem Dimana media diposisikan sebagai sebuah
perdamaian di berbagai aktivitas anak muda industri konten yang mampu menarik
dan merumuskan produksi konten digital banyak audiens.
melalui kolaborasi dan partisipasi. Ketiga Produksi konten di media massa
orientasi ini dilekatkan dengan berbagai dilakukan sebagai upaya dalam
analisis isu strategis yang sedang aktual di mencerminkan realitas dan
kalangan anak muda baik pada aspek merepresentasikan pemaknaan tertentu
kebangsaan, kemanusiaan, perdamaian, dengan tujuan tertentu. Pesan yang
keislaman dan kearifan budaya lokal. ditransmisikan mengandung wacana-
wacana tertentu yang dikonstruksi untuk
b. Core Frame: Pemilihan Isu Kontra menampilkan realitas tertentu. Pada
Narasi @dutadamaijabar akhirnya, konstruksi realitas di media massa
Wacana media massa seringkali mengarah pada upaya membangun wacana
menawarkan kerangka makna alternatif yang didalamnya terkandung berbagai
kepada khalayak untuk mendefinisikan diri kepentingan baik secara ekonomi, politik,
sendiri, orang lain, lingkungan sosial, budaya dan agama.
peristiwa-peristiwa, dan objek-objek di

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 142


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

Pertarungan wacana di media massa pembentuk realitas dengan orientasi


memiliki tendensi dalam merubah persepsi mewujudkan ekosistem perdamaian,
dan opini masyarakat. Pertarungan wacana sebagai cerminan realitas yang
ini melibatkan banyak aktor yang menggambarkan betapa bahayanya
berkepentingan (Sudibyo, 2001: 121). paham-paham terorisme dan radikalisme
Keterlibatan aktor-aktor tersebut terbentuk terhadap keutuhan bangsa dan representasi
melalui serangkaian kuasa dan simbol yang nilai toleransi dan kebangsaan.
berlaku baik pada sisi personal, kelompok Berdasarkan hasil observasi didapatkan
maupun institusi. Pertarungan wacana bahwa core frame kontra narasi terorisme
media massa mendefiniskan berbagai dan radikalisme pada akun
kepentingan yang dikaitkan dengan objek @dutadamaijabar adalah gagasan yang
peristiwa, lingkungan sosial, kelompok dibangun di atas tiga narasi besar, yakni
sosial, orang lain dan diri sendiri. narasi kebangsaan dalam kerangka
Shoemaker dan Reese (1996) menguatkan jiwa nasionalisme anak muda
menyebutkan media bahwa pengaruh di abad digital; narasi perdamaian dalam
terhadap media massa berasal dari pekerja kerangka membangun keharmonisan
media, rutinitas media, organisasi media kehidupan berlandaskan moderasi
serta ideologi (Hanifah, 2019: 286-287). beragama; dan narasi kemanusiaan yang
Media merepresentasikan pemaknaan dibangun di atas nilai-nilai dan sikap
terhadap realitas sosial. Dalam hal ini, toleransi terhadap perbedaan.
realitas sosial dipandang sebagai sebuah Pertama, Kontra narasi dengan core
konsep yang mengandung identitas, framing kebangsaan (nasionalisme). Narasi
hubungan sosial dan nilai-nilai yang berlaku nasionalisme ini dibangun dengan
di masyarakat. mempertautkan teks, image dan foto yang
Media massa menjadi mediasphere. mencerminkan kebangsaan. Dalam
yakni sebuh ruang budaya yang pengamatan penulis, porsi narasi ini
melingkungi ruang publik. Mediasphere menempati urutan kedua sebagai narasi
merupakan ruang publik yang termediasi. yang mendominasi pada postingan akun
Mediasphere inilah menjadi cikal bakal @dutadamaijabar. Secara teknis, narasi
perwujudan media massa sebagai public yang berkaitan dengan nasionalisme atau
domain yang mensyaratkan adanya kebangsaan menggunakan burung garuda,
keterlibatan dan emansipasi dari berbagai bendera merah-putih dan personifikasi
pengguna dengan berbagai kepentingan aktor-aktor yang merupakan tokoh bangsa.
(Hartley, 2004: 186). Berikut contoh kontra narasi dengan isu
Konstruksi narasi yang dilakukan dalam kebangsaan.
pengemasan pesan kontra narasi terorisme
dan radikalisme pada akun
@dutadamaijabar dilakukan dalam
beberapa pemilihan isu. Pusat ide yang
menjadi pesan media massa di akun Gambar 1. Narasi kebangsaan dalam akun
@dutadamaijabar berkaitan dengan upaya- @dutadamaijabar
upaya DD Jawa Barat dalam Narasi kebangsaan ini dipertautkan
merepresentasikan nilai-nilai perdamaian, dengan teks yang secara tegas
kemanusiaan, moderasi agama dan menunjukkan perlawanan terhadap
kebangsaan. Dalam ini, DD Jawa Barat terorisme dan radikalisme.
menjadikan media sosialnya sebagai media Kedua, kontra narasi dengan core
framing narasi perdamaian. Narasi-narasi
Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 143
Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

perdamaian dibingkai dengan konsep


moderasi beragama sebagai bentuk
universal dalam membangun visi kerukunan
beragama. Moderasi beragama yang ada
Gambar 3. Narasi kemanusiaan dalam akun
pada akun @dutadamaijabar dibangun @dutadamaijabar
secara simbolik berkaitan dengan moderasi Pada gambar di atas narasi
Islam seagai konsep rahmatan lil alamin, kemanusiaan di bangun melalui sosok
fakta historis dalam doktrin agama yang seorang pejuang kemanusiaan di India,
berkaitan dengan perdamaian (misalnya Mahatma Ghandi. Konsep Ahimsa
perdamaian Hudaibiyah) dan moderasi Satyagraha adalah gerakan kemanusiaan
beragama dalam bentuk peringatan hari- yang berdiri di atas panji-panji toleransi dan
hari besar agama di Indonesia. Berikut keadilan untuk melawan berbagai bentuk
contoh kontra narasi perdamaian. penindasan, ketidakadilan dan diskriminasi
golongan. Selain itu, narasi kemanusiaan ini
di bangun dengan mempertautkan simbol-
simbol perjuangan kemanusiaan dalam
menegakkan keadilan untuk semua
Gambar 2. Narasi perdamaian dalam akun golongan melintasi sekat-sekat formalitas
@dutadamaijabar
Gambar di atas adalah bentuk narasi agama, suku bangsa, etnis dan ras.
perdamaian yang berlandaskan pada
moderasi Islam. simbol bulan sabit (Islam) c. Condensing Symbol dalam Proses
dan Salib (Nasrani) kemudian dipertautkan Pembingkaian Kontra Narasi
dengan gambar dua bayangan yang saling @dutadamaijabar
merangkul adalah simbol perdamaian Media massa baik cetak, elektronik
sebagai bentuk perlawanan terhadap maupun digital memiliki potensi besar
terorisme dan radikalisme. Kemudian sebagai kekuatan penggerak masyarakat.
ditegaskan dengan frase Perdamaian Media massa menjadi public domain, tempat
Hudaibiyah (fakta historis); Kemenangan untuk berbagai informasi, mendiskusikan
tanpa Penindasan yang dimaksudkan kepentingan umum sekaligus membangun
sebagai metafor untuk menyatakan bahwa komunikasi setara yang berorientasi pada
perdamaian mengantarkan pada derajat kesadaran (emansipatif) dan keterlibatan
kemuliaan kemanusiaan dan menghindari publik (partisipatif) (Hartley dan McKee,
perpecahan. 2000).
Ketiga, kontra narasi dengan core Eksistensi media massa menjadi
framing narasi kemanusiaan. Narasi ini prasyarat bagi sebuah negara demokrasi.
dibangun dengan penanaman mentalitas, Media massa menjadi kontrol pemerintah
mindset dan sikap toleran terhadap dalam upaya membangun keharmonisan
beragam perbedaan. Dalam pengamatan dan keterbukaan publik. Media massa
penulis, narasi kemanusiaan mendapat memiliki peran strategis dalam konteks
porsi paling besar yang menjadi konten kebangsaan. Dalam hal ini, media massa
pada akun @dutadamaijabar. Berikut menjadi saluran informasi sekaligus ruang
contoh kontra narasi dengan nilai komunikasi antar berbagai elemen bangsa.
kemanusiaan. Salah satu media massa yang memiliki
implikasi besar dalam proses transformasi
masyarakat dunia adalah internet. Sebagai
sebuah teknologi digital, internet

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 144


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

merupakan hasil perkembangan peradaban whattapps, messenger, dan lain sebagainya.


manusia yang bermanfaat untuk Beragam platform ini dibedakan
menyimpan, memanipulasi maupun berdasarkan konsen fitur yang menjadi
menerima pesan. Media internet keunggulannya, baik dalam bentuk fitur
merupakan new media yang memungkinkan chating, video, foto, dan lain-lain.
adanya konvergensi media dalam satu Media sosial menjadi ruang praktis
perangkat untuk beragam fungsi. Internet yang dapat menghubungkan manusia
menjadi ruang komunikasi dan cara baru dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai
dalam menarasikan informasi, sebuah bagian dari media massa, pengguna
mengkonstruksi pesan dan citra, media sosial memiliki kewenangan secara
merefleksikan realitas dan mendorong privat dalam mengontrol akunnya untuk
perubahan dalam berbagai ruang digunakan untuk kepentingan apapun, baik
kehidupan manusia (Nuruzzaman, 2018: bisnis-ekonomi, pendidikan, sosial, budaya,
65). agama maupun politik. Termasuk dalam
Media internet menjadi media generasi memproduksi konten, baik konten media
ketiga yang memiliki karakteristik dalam yang bersifat positif maupun destruktif
upaya membangun masyarakat jaringan. (Baran, 2012: 415). Sebab, media (media
Media internet membangun komunikasi sosial) menjadi industri konten yang
melalui jaringan, bersifat virtual, mencurah diri untuk meraih audiens dan
interactivity dan perpaduan konten baik pembaca dalam jumlah besar (Hartley,
dalam bentuk teks, audio, image, animasi, 2004:187).
video dan bentuk konten interaktif lainnya Salah satu media sosial yang banyak
(Heryanto, 2018: 26-27). Karakteristik ini digunakan dalam keseharian masyarakat
pada akhirnya membentuk sebuah jejaring Indonesia adalah Instagram. Berdasarkan
masyarakat yang dikenal dengan istilan data APJII tahun 2018 tercatat bahwa
netizenship atau warganet. Sebuah pengguna Instagram di Indonesia mencapai
konstruksi masyarakat siber (network angka 17,8 persen (23,5 juta) dari total
society) yang berada pada ruang virtual dan pengguna media sosial sebanyak 132 juta
memainkan peran sosial baik dalam konteks orang. Produksi konten dalam media sosial
kemasyarakatan maupun berkaitan dengan Instagram berbasis foto dan video. Produksi
aspek-aspek kebangsaan (Fahmi, 2018: 96). wacana dalam media Instagram merupakan
Dengan kata lain, media internet menjadi perpaduan antara teks, audio, image, video,
ruang baru dalam membangun interaksi animasi, foto dan bentuk lainnya. produksi
sosial masyarakat dunia. konten ini dilakukan untuk mengkonstruksi
Salah satu media internet yang memiliki berbagai realitas, wacana, isu, diskursus
popularitas dan sering digunakan oleh bahkan ideologi tertentu dengan tujuan dan
masyarakat dunia adalah media sosial. motif tertentu.
Media sosial merupakan media online yang Berdasarkan hasil penelitian pada akun
dapat menghubungkan dan media sosial Instagram @dutadamaijabar,
merepresentasikan proses interaksi peneliti menemukan bahwa analisis framing
manusia. Media sosial menjadi ruang baru sebagai ruang pembingkaian mengenai
dalam membentuk relasi sosial di antara kontra narasi terorisme dan radikalisme
manusia. Terdapat berbagai platform media yang dilakukan DD Jawa Barat adalah
sosial yang banyak digunakan oleh sebagai berikut:
masyarakat, antara lain facebook, Tabel 2. Perangkat Framing Kontra Narasi
Instagram, twitter, youtube, linkedin, melalui Isu Nasionalisme

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 145


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

Framing Devices Reasoning Devices Sumber: Observasi penulis pada akun


Methapors Roots @dutadamaijabar, 2020.
Perjuanganku lebih Kontra narasi dibangun
mudah karena dengan penguatan Tabel 2 di atas menunjukkan bagaimana
mengusir penjajah, ideologi negara,
akun @dutadamaijabar mengemas pesan
perjuanganmu akan nasionalisme dan
lebih sulit karena menghargai perbedaan dalam rangka kontra narasi terorisme dan
melawan bangsamu kultural. Selain itu, radikalisme di media sosial melalui berbagai
sendiri kontra narasi yang alternatif pemilihan isu. Isu-isu sentral yang
dibangun dengan
Darahmu tumpah di melawan ideologi
dipilih berkaitan dengan dimensi
tanah pusaka, transnasional yang kebangsaan, moderasi beragama, toleransi,
jiwamu mengawal menyebar di bumi perdamaian dan kemanusiaan. Tabel 2
tegaknya Indonesia, Indonesia. Penggunaan menunjukkan bagaimana isu nasionalisme
engkau pahlawanku, simbol-simbol negara
engkau kususma (Pancasila, Bendera mendapat porsi yang dominan kedua dalam
negaraku. Merah-Putih, sosok melakukan kontra narasi terorisme dan
pahlawan bangsa, sosok radikalisme di dunia maya.
dan statement Presiden
Selain itu, sisi menarik pada framing
RI) dalam visual image
menjadi kekuatan pesan kontra narasi melalui isu nasionalisme
dalam melakukan adalah adanya penggunaan visual image
kontra narasi terorisme sebagai simbol negara, seperti burung
dan radikalisme.
garuda, bendera merah-putih, foto
Exemplars Appeals to principle
Infiltrasi Ideologi Terorisme musuh pahlawan, foto presiden RI dan quotes atau
Mewaspadai bersama dan tindakan pernyataan klaim moral dari presiden.
Transnasional, biadab yang harus Pembingkaian pesan dengan mengambil
Membendung dilawan oleh seluruh
image yang memiliki keterkaitan erat
ancaman Politisasi elemen bangsa.
agama. Indonesia negara dengan dimensi kenegaraan menunjukkan
majemuk, menghargai adanya pertautan yang tidak bisa
Mengkomunikasikan perbedaan dapat dipisahkan antara negara dan upayanya
perbedaan, menguatkan
menguatkan perdamaian.
dalam melawan terorisme dan radikalisme.
perdamaian. Sebab, terorisme adalah musuh negara
Catchprases yang dipandang mengancam keutuhan dan
We figt Teorisisme! persatuan negara.
Tidak Ada Ruang
bagi teroris di bumi
Media sosial sebagai ruang komunikasi
pertiwi virtual berperan dalam proses penampilan
Depiction dan representasi kepentingan, tujuan,
Tindakan teorisme maksud dan ideologi tertentu. Dalam hal ini,
adalah aksi
pengecut, tindakan publikasi konten @dutadamaijabar dari
tidak bermartabat sudut pandang framing kontra narasi
dan biadab terorisme dan radikalisme menunjukkan
Visual Images adanya upaya membangun representasi diri
di dunia maya.
Representasi adalah “pelukisan kembali
realitas‟ yang tidak dapat “dihadirkan‟ (to
present), sehingga diperlukan “model
penghadiran kembali realitas‟ (to represent)
lewat berbagai model bahasanya (verbal,
visual, gambar, citra). Relasi yang
terbangun adalah relasi relatif-simetris,
Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 146
Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

seperti refleksi cermin (mirror image), Exemplars Appeals to


berdasarkan prinsip kesamaan, keserupaan Perdamaian principle
Hudaibiyah, Prinsip
dan ikonisitas (iconicity) (Piliang, 2012: 149). Kemenangan Tanpa perdamaian yang
Penggunaan simbol burung garuda, Penindasan terkandung dalam
bendera Indonesia, foto pahlawan dan foto moderasi Islam
presiden merepresentasikan makna dan menjadi alat
tempur yang
nilai kebangsaan dalam melawan terorisme dapat memerangi
di Indonesia. radikalisme dan
terorisme,
Tabel 3. Perangkat Framing Kontra Narasi sekaligus sebagai
melalui Isu Moderasi Islam dan Perdamaian benteng
pertehanan untuk
menjaga anak
Framing Devices Reasoning muda dari infiltrasi
Devices terorisme dan
Methapors Roots radikalisme.
Moderasi Beragama Kontra narasi Sejarah perjanjian
sebabagai Benteng dan dibangun melalui hudaibiyah adalah
Terobosan Generasi narasi moderasi fakta sejarah
Milenial. Islam dan bahwa
perdamaian. kemenangan
Islam Wasathiyah Termasuk agama Islam di
sebagai alat tempur didalamnya bangun dengan
memerangi radikalisme penggunaan tetap
simbol-simbol mengedepankan
keislaman dan aspek
pengutipan kemanusiaan,
sejarah Islam perdamaian dan
untuk menghindari
menguatkan penindasan
konsep Islam terhadap
Wasathiyah kemanusiaan.
sebagai bentuk
aktualisasi doktrin Catchprases
rahmatan lil Kemenangan tanpa
alamin. Kontra Penindasan.
narasi di bangun di
atas fondasi nilai- May Allah bring Peace
nilai perdamaian and Prosperity into your
yang dalam ajaran home.
Islam dan Depiction
berimplikasi Islam Wasathiyah
terhadap sebagai alat tempur
keutuhan hidup memerangi radikalisme
secara universal. kaum muda di media
Dalam visual sosial.
image banyak
Visual Images
konten yang
berkaitan dengan
hari besar agama
Islam dan
didalamnya
terkandung nilai-
nilai filosofis dan
simbolik tentang
perdamaian.

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 147


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

kesadaran diri, proses penerimaan terhadap


diri, menjauhi prasangka, merayakan
keberagaman sebagai sebuah anugerah,
konflik tanpa kekerasan dan perpecahan,
Sumber: Observasi penulis pada akun berdamai dengan semesta dan berdamai
@dutadamaijabar, 2020. dengan takdir Allah Swt (Wahab, 2020: 134-
140). Kontra narasi ini sekaligus digunakan
Tabel 3 adalah perangkat framing akun untuk melawan segala bentuk terorisme
@dutadamaijabar dalam melakukan kontra dan radikalisme yang mengatasnamakan
narasi terorisme dan radikalisme yang di agama. Sehingga opini yang
bangun di atas nilai-nilai moderasi Islam dan mendiskreditkan salah satu agama sebagai
perdamaian. Isu mengenai moderasi Islam agama kekerasan dan perpecahan adalah
dijadikan sebagai kontra isu radikalisme dan tujuan dari kontra narasi ini.
terorisme. Hal ini dipandang sebagai sebuah Dalam hal ini, media massa seperti
upaya dalam menjawab sorotan global internet dan media sosial memiliki peran
mengenai Islamophobia dan Islam sebagai signifikan dalam merepresentasikan
agama kekerasan. produksi konten yang positif untuk
Kontra narasi dengan mengambil isu penguatan nilai-nilai perdamaian. Media
moderasi Islam dan perdamaian massa, apapun bentuknya, dapat menjadi
dirumuskan melalui perpaduan teks, image, saluran yang memberikan efek terhadap
foto dan simbol-simbol tertentu. Terutama manusia, baik secara kognitif, afektif dan
konstruksi narasi yang bertujuan untuk behavioural. Oleh sebab itu, kontra narasi
memberikan pembingkaian bahwa Islam yang dilakukan dengan pemilihan isu
adalah agama perdamaian yang mencintai moderasi agama dan perdamaian akan
perbedaan dan membenci perpecahan. memberikan stimulus kepada masyarakat
Oleh karenanya, @dutadamaijabar ingin bahwa terorisme tidak ada kaitannya sama
menegaskan bahwa moderasi beragama sekali dengan ajaran agama. Terorisme
(Islam) sebagai benteng yang mampu adalah kejahatan kemanusiaan yang
menguatkan generasi muda dalam seringkali berkecambah dalam momentum
melawan terorisme dan radikalisme di politik (Fahmi, 2018: 101).
media sosial. Tabel 4. Perangkat Framing Kontra Narasi
Hal lainnya yang menjadi kekuatan melalui Isu Toleransi dan Kemanusiaan
dalam narasi ini adalah pemilihan narasi
historis berkaitan dengan kuatnya Framing Devices Reasoning
Devices
perdamaian dalam agama Islam. Hal ini Methapors Roots
dapat dilihat dari konstruksi narasi yang Persatuan di tengah Kontra narasi
mengambil sudut historis tentang keberagaman. dibangun melalui
perdamaian hudaibiyah yang melibatkan narasi tentang
Agama Seperti Motivasi humanity dan
masyarakat beragam tetapi menguatkan dan Inspirasi. toleransi. Sikap
kemenangan Islam, kemenangan toleran menjadi
kemanusiaan tanpa adanya penindasan modal dalam
menguatkan
dalam proses mencapai kemenangan Islam
persatuan di
tersebut. tengah
Konsep nilai perdamaian dan moderasi perbedaan.
Islam dalam kontra narasi terorisme dan Penggunaan
simbol-simbol
radikalisme ini dapat dibangun di atas
keberagaman

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 148


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

dalam visual perpecahan,


image bukan perbedaan.
menunjukkan
bagaimana
pentingnya
menguatkan nilai
toleransi demi
kemanusiaan.
Baik toleransi
karena adanya
perbedaan
Catchprases
agama, suku
Manusia harus belajar
bangsa, etnis,
membenci agar bisa
golongan dan lain
memahami apa arti
sebagaianya.
mencintai.
Kontra narasi ini
untuk
Ahimsa Satyagraha
menguatkan
dimensi Depiction
kemanusiaan Agama melarang
dalam lingkup adanya perpecahan
kebangsaan. bukan perbedaan.
Exemplars Appeals to
Tugas maha besar
Dengan senapan kamu principle
generasi kita adalah
bisa membunuh Prinsip ahimsa
mewariskan toleransi
terorisme. Dengan satyagraha
bukan kekerasan.
edukasi kamu bisa menjadi pijakan
membunuh terorisme, dalam Visual Images
dan dengan pena kamu menguatkan
bisa membunuh kemanusiaan.
terorisme. Selain itu, klaim
moralitas tentang
pentingnya
toleransi dan
kemanusiaan
dalam melawan
terorisme dan Sumber: Observasi penulis pada akun
radikalisme @dutadamaijabar, 2020.
dikuatkan dengan
adanya Tabel 4 adalah kontra narasi terorisme
pandangan dan radikalisme yang dikemas oleh
bahwa toleransi @dutadamaijabar melalui isu toleransi dan
adalah nilai yang
harus diwariskan. kemanusiaan. Isu ini mendapat porsi
Serta melawan terbesar yang mendominasi narasi-narasi
terorisme secara dalam melawan terorisme dan radikalisme
mutlak dengan di dunia maya oleh DD Jawa Barat. Hal ini
senjata, edukasi
dan pena atau menjadi wajar, sebab isu toleransi dan
tulisan. Agama kemanusiaan adalah modal kuat yang harus
sebagai pijakan dipropagandakan kepada setiap generasi
dalam
muda sebagai benteng dalam menjaga
menguatkan
sikap toleran dan keutuhan negara.
empati Toleransi adalah sikap menerima
kemanusiaan berbagai perbedaan dan menjaga diri dan
melarang adanya
kelompok sosial dari segala bentuk
perpecahan. Narasi tentang toleransi dan
Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 149
Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

kemanusiaan memiliki pertautan yang erat mayoritas dalam suatu masyarakat


pada akun @dutadamaijabar. Narasi ini (Digdoyo, 2018: 48). Toleransi adalah nilai
dibangun dengan menguatkan simbol- universal yang harus dimiliki oleh siapapun.
simbol keberagaman sebagai sebuah modal Toleransi adalah wujud kemanusiaan dalam
sosial dalam menegaskan jati diri bangsa menghargai setiap perbedaan, merawat
dan merekatkan persatuan dan kesatuan. keharmonisan dan menghindari segala
Simbol-simbol keutuhan itu terkandung bentuk perpecahan dan kekerasan yang
baik dalam teks, image dan ikon-ikon yang berorientasi pada penindasan.
dipandangmerepresentasikan nilai-nilai Media sosial sebagai bagian dari media
persamaan, sikap toleran dan kemanusiaan. massa memiliki peran signifikan dalam
Kerangka produksi pesan yang berkaitan menyampaikan pesan-pesan toleransi,
dengan isu toleransi dan kemanusiaan ini perdamaian dan kemanusiaan kepada
selain dibangun melalui narasi-narasi seluruh pihak. sehingga, dalam kacamata
perbedaan, juga berkaitan dengan ini, media massa apapun bentuknya
momentum atau peristiwa kemanusiaan memiliki tanggung jawab sosial dalam
yang aktual terjadi. Misalnya, bagaimana memberikan perlindungan dan harus
@dutadamaijabar membuat konten untuk memastikan dalam proses produksi konten-
menghimbau dan mengajak audiens agar konten media yang menguatkan sikap
berpartisipasi aktif dalam upaya toleransi dan kemanusiaan di antara
meringankan beban korban bencana sosial, berabagi pihak.
bencana alam dan bencana kemanusiaan. Dengan begitu, media massa menjadi
Konstruksi narasi toleransi dibangun simpul-simpul jaringan yang dapat
melalui proses pendefinisian dan menguatkan relasi sosial di antara manusia.
menampilkan citra toleransi melalui simbol- Pada titik inilah, media massa (internet)
simbol tertentu. Secara konsepsional, memiliki tanggung jawab dalam proses
toleransi berkaitan erat dengan dimensi perubahan sosial dan menguatkan dimensi
keberagamaan seseorang. Dalam hal ini, keagamaan. Sehingga propaganda agama
diperhatikan dalam beragama bukan to menjadi nilai substansial dan sacral yang
have religion, akan tetapi being religious. terus dijaga dan diimplementasikan dalam
Dalam to have religion yang dipentingkan keseharian manusia (Rustandi, 2019: 88).
adalah formalisme agama sebagai kata
benda. Sedang dalam being religius yang Kesimpulan
dipentingkan adalah penghayatan dan Merujuk pada konsep framing (media
aktualisasi terhadap substansi nilai-nilai package) yang digagas oleh William A.
luhur agama (Dewi & Triandika, 2020: 28). Gamson dan Modigliani. Maka
Oleh karenanya, nilai toleransi menjadi pembingkaian konten media yang
narasi yang harus dibangun di ruang-ruang dilakukan oleh DD Jawa Barat melalui akun
virtual untuk menguatkan kemanusiaan. Instagram @dutadamaijabar dalam
Nilai toleransi adalah wujud dari persamaan melakukan kontra narasi terorisme dan
sebagai manusia dan upaya untuk saling radikalisme terdiri dari dua struktur utama
memuliakan sebagai sesame manusia. yakni, core frame sebagai pusat ide dalam
Toleransi dalam konteks sosial budaya dan produksi wacana dan narasi dalam bentuk
agama yang berarti sikap dan perbuatan konten media massa dan condensing symbol
yang melarang adanya diskriminasi sebagai perangkat pembingkaian secara
terhadap kelompok-kelompok yang teknis yang mempertautkan antara teks,
berbeda atau tidak dapat diterima oleh

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 150


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

video, audio, image dan bentuk-bentuk tahapan dari mulai riset kebutuhan dan
lainnya. trend aktual, proses produksi bersama
Pada struktur yang pertama, core antara bloger, DKV dan IT, sampai dengan
framing yang menjadi isu strategis dalam monitoring respon konten. Komposisi tim
melakukan counter aksi dan narasi terorisme dalam proses kontra narasi terorisme dan
dan radikalisme di media sosial terdiri dari radikalisme yang dilakukan oleh DD Jawa
tiga isu utama. Yakni, narasi kebangsaan Barat terdiri dari tim bloger, tim DKV dan
yang berorientasi pada perwujudan tim IT, sesuai dengan pembidangan
nasionalisme unggul di abad digital; narasi keterampilan dalam pembuatan konten.
perdamaian yang berlandaskan pada Proses ini dilakukan dalam memproduksi
moderasi beragama dalam membentuk konten untuk website maupun media sosial.
ekosistem perdamaian; dan narasi Termasuk didalamnya konten kreatif kontra
kemanusiaan untuk menguatkan sikap narasi terorisme dan radikalisme pada akun
toleransi di antara sesama bangsa demi @dutadamaijabar.
terciptanya keutuhan negara.
Pada struktur yang kedua, condensing Referensi
symbol dilakukan dengan mempertautkan Achmad, N. (2001). Pluralitas Agama,
teks, video, audio, image dan bentuk Kerukunan dalam Keragaman.
lainnya untuk menunjukkan pembingkaian Jakarta: Kompas.
konten-konten media sebagai bentuk Ahdar. (2017). Tinjauan Kritis dan
perlawanan terhadap terorisme dan Menyeluruh terhadap
radikalisme dalam ruang-ruang virtual. Fundamentalisme dan Radikalisme
Perangkat simbolik dalam upaya Islam Masa Kini, KURIOSITAS, 11(1),
pembingkaian konten media ini dilakukan 19-36.
dengan mengikuti kerangka framing devices Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
dan reasoning devices. Indonesia (APJII), 2020. Laporan
Duta Damai Dunia Maya (DD) Regional Survei Penetrasi dan Perilaku
Jawa Barat secara konsisten melakukan Pengguna Internet di Indonesia
kontra narasi terorisme dan radikalisme di Tahun 2018. https://apjii.or.id
dunia maya. Target dan sasaran gerakan ini diakses pada tanggal 26 Agustus
adalah sebagai upaya preventif dan edukatif 2020.
untuk menguatkan generasi muda sebagai Asrori, A. (2015). RADIKALISME DI
promotor perdamaian. Pada praktiknya, INDONESIA: Antara Historisitas
orientasi kontra narasi terorisme dan dan Antropisitas, Kalam: Jurnal
radikalisme yang dilakukan oleh DD Jawa Studi Agama dan Pemikiran Islam,
Barat meliputi dua bentuk gerakan yakni 9(2), 253-268.
kontra narasi secara online yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa
dengan memproduksi konten-konten Barat, 2020. Jabar dalam Angka
positif baik di website maupun di jejaring Tahun 2020. https://jabar.bps.go.id
media sosial. Kontra narasi secara ofline diakses pada 26 Agustus 2020.
yang dilakukan dalam bentuk dialog, Baran, S. J. (2012). Pengantar Komunikasi
workshop, pelatihan jurnalistik, kampanye Massa: Melek Media dan Budaya.
damai dan deklarasi damai dengan Jakarta: Erlangga.
berkolaborasi bersama komunitas lainnya. Dewi, D. K., & Triandika, L. S. (2020).
Dalam proses produksi konten kreatif, Konstruksi Toleransi pada Akun
DD Jawa Barat melakukan beberapa

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 151


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

Media Sosial Jaringan Gusdurian, Mengkaji Media dan Budaya dalam


Lentera, 4(1), 19-39. Dinamika Globalisasi. Jakarta:
Digdoyo, E. (2018). Kajian Isu Toleransi Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Beragama, Budaya, dan Tanggung Markum., & Winarno. (2020) Upaya
Jawab Sosial Media, JPK (Jurnal Membangun Karakter Bangsa
Pancasila dan KewarganegaraaN), Mencegah Radikalisme Terorisme
3(1), 42-60. di Indonesia, Jurnal PPKn, 8(1), 37-
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: 59.
Konstruksi, Ideologi Dan Politik McLuhan, M. (1964). Understanding Media:
Media. Yogyakarta: LKiS. The Extension of Man. London:
Fahmi, N. (2018). Melawan Aksi Terorisme Routledge.
di Media Sosial: Penggunaan Tagar Muthohirin, N. (2015). Radikalisme Islam
#KAMITIDAKTAKUT di Twitter, dan Pergerakannya di Media Sosial,
KOMUNIKA, 1(1), 87-106. Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Fakhruroji, M. (2015). Mediatization of Afkaruna, 11(2), 240-259.
religion in “texting culture”: self- Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif
help religion and the shifting of Komunikasi, Budaya, dan
religious authority, Indonesian Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa
Journal of Islam and Muslim Rekatama Media.
Societies, 5(2), 231-254. Nurdiarti, R. P. (2018). Media Sosial, Pola
Fakhruroji, M. (2018). Digitalizing Islamic Interaksi dan Relasi Sosial pada
lectures: Islamic apps and Grup Whatsapp Alumni SDK. St.
religiousengagement in Maria Blitar, ETTISAL Journal of
contemporary Indonesia, Communication, 3(1), 49-61.
Contemporary Islam, 13 (2), 201-215. Nuruzzaman, M. (2018). Terorisme dan
Hanifah, U. (2019). Analisis Framing Media Sosial Sisi Gelap
Tentang Wacana Terorisme di Berkembangnya Teknologi
Media Massa (Majalah Sabili), Informasi Komunikasi, Syntax
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia,
Komunikasi, 13(22), 283-298. 3(9), 61-76.
Hartley, J. (2004). Communication, Cultural, Peraturan Badan Nasional Penanggulangan
and Media Studies: The Key Concepts Terorisme Nomor 4 Tahun 2019
(Terj. Penerbit Jalasutra). London: tentang Duta Damai sebagai
Routledge. Relawan Penggerak Perdamaian
Hartley, J., & McKee, A. (2000). The dalam Pencegahan Radikal
Indigenous Public Sphere: The Terorisme di Dunia Maya.
Reporting and Reception of Piliang, Y. A. (2012). MASYARAKAT
Aboriginal Issues in the Australian INFORMASI DAN DIGITAL:
Media. Oxford: Oxford University Teknologi Informasi dan Perubahan
Press. Sosial, Jurnal Sosioteknologi, 11(27),
Heryanto, G. G. (2018). Media Komunikasi 143-155.
Politik: Relasi Kuasa Media di PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta &
Panggung Politik. Yogyakarta: Convey Indonesia. (2018). API
IRCiSoD. DALAM SEKAM: Keberagamaan
Ibrahim, I. S., & Akhmad, B. A. (2014). Muslim Gen-Z. Survei Nasional
Komunikasi & Komodifikasi:

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 152


Rustandi & Muchtar Analisis Framing Kontra Narasi…

tentang Keberagamaan di Sekolah Utomo, G. (2016). Merancang Strategi


dan Universitas di Indonesia. Komunikasi Melawan Radikalisme
Rustandi, R. (2019). Cyberdakwah: Internet Agama, Jurnal Komunikasi Islam,
sebagai Media Baru dalam Sistem 6(1), 93-128.
Komunikasi Dakwah Islam, Nalar: UU No. 5 2018 Tentang Perubahan Atas
Jurnal Peradaban dan Pemikiran Undang-Undang Nomor 15 2003
Islam, 3(2), 84-95. Tentang Penetapan Peraturan
Shoemaker, P. J., & Reese, S.D. (1996). Pemerintah Pengganti Undang-
Mediating The Message: Theories of Undang Nomor 1 Tahun 2002
Influences on Mass Media Content. Tentang Pemberantasan Tindak
Toronto: Longman Publishers USA. Pidana Terorisme Menjadi Undang-
Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media: Suatu Undang.
Pengantar Untuk Analisis Wacana, Wahab, M. R. N. F. (2020. Kontribusi Young
Analisis Semiotik Dan Analisis Interfaith Peacemaker Community
Framing. Bandung: PT. Remaja (YIPC) Dalam Menyebarkan Narasi
Rosda Karya. Kontra Radikalisme, Al-Mada:
Sudibyo, A. (2001). Politik Media dan Jurnal Agama Sosisal dan Budaya,
Pertarungan Wacana. Yogyakarta: 3(2), 128-150.
LKiS. We Are Social, 2020. Digital 2020, Global
Sutantohadi, A., & Wakhidah, R. (2017). Overview Report.
Bahaya Berita Hoax dan Ujaran https://wearesocial.com diakses
Kebencian pada Media Sosial pada 26 Agustus 2020.
terhadap Toleransi Bermasyarakat,
JURNAL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT, 1(1), 1-5.
Turmudi, E. (2012). Melihat Kembali
Radikalisme Islam di Indonesia dan
Upaya-Upaya Pencegahannya,
Jurnal Masyarakat dan Budaya,
14(2).
Turmudi, E (ed). (2005). Islam dan
Radikalisme di Indonesia. Jakarta:
LIPI Press.

Jurnal KOMUNIKATIF Vol. 9 No. 2 Desember 2020 153

You might also like