Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

‫‪PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA‬‬

‫‪LEMBAGA DAKWAH NAHDLATUL ULAMA‬‬


‫‪LDNU KABUPATEN KEDIRI‬‬
‫‪Sekertariat: Jl. Imam Bonjol 38 Kediri 64122‬‬
‫=============================================================================‬
‫‪Zakat Fitrah‬‬

‫يُ‬
‫َ‬
‫الصد ْو لُر ُ َوخ لف ل ُّ‬ ‫كريْ ُم ُالْ َغ َّفار‪ُ ،‬اَلْ َعال ُم ُب َما ُفي ُ ّ‬ ‫ْ َ َّ َ ْ َ ْ ْ َ َّ َ ْ َ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ُ‬ ‫‪،‬‬ ‫ار‬ ‫ب‬‫ج‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ي‬‫ظ‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ُ‬ ‫‪،‬‬ ‫ار‬‫ه‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫اح‬ ‫ِل ُال ْ َ‬
‫و‬ ‫ُ‬
‫َْ َ ْ ّ‬
‫لل ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫الحمدُ ُ ل ل‬
‫ن ُ َس ّي َدنَا ُ َو َحبيْبَنَا ُ َو َعظيْ َمناَُ‬ ‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َّ‬ ‫ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َّ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ك ُلهُ ُ‪ُ ،‬وأشهدُ ُأ ُ ل‬ ‫ن ُلا ُإلل ُه ُإللا ُاللُ ُوحدهُ ُلا ُش لري ُ‬ ‫ار‪ُ.‬أشهدُ ُأ ُ‬ ‫الاسر لُ‬
‫َ ْ‬‫َ‬ ‫َ َ‬
‫وقائل َدناُ َوق َّر ُةُأعي لن َناُم َح َّم ًداُ َرس ْولُُا لُ‬
‫لل‪ُ .‬‬
‫نُْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ‬ ‫َّ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ‬
‫ام ُالمجا له لدين‪ُ ،‬ويا ُم ُ‬ ‫ك ُيا ُ لإم ُ‬ ‫لل‪ُ ،‬الصلاةُ ُوالسلامُ ُعلي ُ‬ ‫ك ُيا ُرسو ُل ُا ل‬ ‫الصلاةُ ُوالسلامُ ُعلي ُ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َ َ ّ ْ َ َّ َ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ‬
‫كُ َو َعلىُ َء لُ‬
‫الُ‬ ‫السلامُُ َعليْ ُ‬ ‫نُالان لبيا لُءُوالـمرس للين‪ُ،‬الصلاةُُو‬ ‫السل لسل لُةُالذه لبي لُةُ لم ُ‬ ‫اخ ُرُ ل‬ ‫تُء ل‬ ‫كن ُ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ‬ ‫ْ َ‬
‫ار ُ َعلى ُنه لج له ُْم ُ َواتبَ َعه ُْم ُبل لإح َسانُ ُ لإلى ُيَ ْوملُُ‬ ‫ن ُس ُ‬ ‫ن ُوم ُ‬ ‫ك ُالـمت لقي ُ‬ ‫ن ُوصح لب ُ‬ ‫الطا له لري ُ‬ ‫ك ُ َّ‬ ‫بَي لت ُ‬
‫ّ‬
‫ن‪ُ .‬‬‫الديْ لُ‬‫ل‬
‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َّ ْ َ َ َ ْ َّ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ْ َ َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ ْ ََْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َّ َ ْ‬
‫قُ‬‫نُيت ل ُ‬ ‫نُخي ُرُالزا لُدُالتقوىُوم ُ‬ ‫للُالع لظي لُمُف لإ ُ‬ ‫وصيك ُمُونف لسيُبلتقوىُا لُ‬ ‫للُفأ ل‬ ‫ادُا لُ‬ ‫أماُبعدُُ لعب ُ‬
‫ْ َ ْ َ َ َّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ْ ْ َ ََ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ َ ْ َْ َ َ ْ َ ً َ َ ّ‬
‫ن ُاستبد ُل ُالطاع ُةُ‬ ‫اب ُوخ لس ُر ُم لُ‬ ‫ن ُ لعصيانل لُه ُفق ُد ُخ ُ‬ ‫جا‪ُ,‬وأح لذرك ُم ُ لم ُ‬ ‫ل ُلهُ ُمخر ُ‬ ‫الل ُيجع ُ‬ ‫ُ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ََ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ْ َ ََ ََ َْ ََ َ َ ْ‬
‫آن ُال َع لظيْ لُمُ‬ ‫ك ُ َوت َعالى ُ لفي ُالق ْر لُ‬ ‫لى ُالبَا لقيَ لُة ُيق ْولُ ُاللُ ُتبار ُ‬ ‫بلالـمع لصي لُة ُوءاث ُر ُالفا لني ُة ُع ُ‬
‫امىُ‬ ‫ب ُ َوالْيَتَ َ‬ ‫ْ َ‬
‫ن ُ لإح َسانا ُ َوبل لذي ُالق ْر ُ‬
‫ْ ً‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬
‫وا ُبل لُه ُشيئًا ُ َوبلال َوا لل َديْ لُ‬
‫َ ْ ْ َّ َ َ َ ْ ْ‬
‫اِل ُولا ُتش لرك ُ‬ ‫وا ُ ُ‬ ‫"واعبد ُ‬
‫ـم َسا لك لُ‬
‫ين‪.‬‬ ‫َوالْ َ‬

‫‪Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah‬‬


‫‪Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat.‬‬
‫‪Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa.‬‬
‫‪Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu‬‬
‫‪wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap‬‬
‫‪larangan‬‬

‫‪Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah‬‬


‫‪Pada saat ini kita sudah berada di sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan. Di‬‬
‫‪sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam‬‬
‫‪meningkatkan ibadahnya. Ini karena kebanyakan lailatul qodr (malam yang lebih‬‬

‫‪1‬‬
baik dari seribu bulan) turun pada 10 terakhir bulan Ramadlan, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam:
َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ
ُ‫نُ َر َمضان‬
ُْ ‫اخ لُرُ لم‬
‫ال لت لمسوهاُفليُالعش لُرُالأ َو ل‬

“Carilah lailatul qadr pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan” (HR al Bukhari)
Salah satu ibadah yang ditingkatkan oleh Rasulullah adalah i’tikaf. I’tikaf adalah
berdiam diri di Masjid dengan nait bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah.
Ibnu Umar menyatakan:
َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ
َ ْ َ ُ ‫انُ َرس ْولُُا‬
ُ‫نُ َر َمضان‬
ُْ ‫اخ َُرُ لم‬
‫كفُُالعش َُرُالأ َو ل‬
‫للُيعت ل‬‫ل‬ ُ ‫ك‬

"Rasulullah memperbanyak I’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan HR Bukhari


dan Muslim"
Dalam i’tikaf kita dianjurkan untuk meyibukkan diri dengan perbuatan-perbuatan
taat seperti membaca al Qur’an, hadits, berdzikir, belajar ilmu agama, melakukan
shalat, menjauhi hal yang tidak diperlukan dan tidak bermanfaat, tidak berbicara
kecuali tentang kebaikan saja.

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah


Tidak lama lagi kita akan masuk bulan Syawal. Ada hal yang sangat penting kita
pahami bersama terkait kewajiban zakat fitrah. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib
dikeluarkan oleh setiap muslim, baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang yang
wajib ia beri nafkah ia tanggung biaya hidupnya, seperti orang tuanya yang fakir,
istri dan anaknya yang belum baligh. Zakat fitrah ini wajib dikeluarkan jika ia
mempunyai harta lebih dari kebutuhan sandang, papan, makanan pokoknya dan
makanan pokok orang-orang yang wajib ia nafkahi pada hari raya dan malam hari
raya dan juga ada kelebihan untuk membayar hutangnya. Ukuran makanan pokok
yang wajib dikeluarkan zakat fitrah nya adalah satu sha’ atau 4 Mud sekitar +- 2.7
kg. dalam mengeluarkan zakat ini diwajibkan untuk niat ketika memisahkan kadar
zakat yang akan ia keluarkan. Sebagai contoh, ketika ia memisahkan kadar zakat
untuk dirinya dalam hati ia berniat “ini zakatku”.

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah


Zakat fitrah ini wajib bagi orang yang mendapati bagian dari bulan Ramadhan
dan Syawal. Oleh karena itu bayi yang lahir setelah matahari terbenam pada akhir
bulan Ramadhan tidak dapat mendapati bagian dari bulan Ramadhan atau lahir

2
pada bulan Ramadhan dan mati sbelum terbenamnya matahari pada hari terakhir
pada bulan Ramadhan tidaklah dikeluarkan zakatnya.
Waktu mengelurkan zakat ini dimulai dari awal Ramadhan hingga
terbenamnya matahari pada hari raya. Jika dikelurkan setelah matahari terbenam
pada hari raya tanpa ada udzur maka hukumnya haram. Adapun yang paling utama
adalah dikelukan pada pagi hari raya sebelum shalat ‘Id hukumnya sunnah. Dan
apabila dikeluarkan setelah shalat maka hukumnya adalah makruh.

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah


Orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah adalah orang-orang yang juga
berhak menerima zakat-zakat yang lain, mereka telah disebut oleh Allah dalam
firmannya:
ْ َ َْ َّ َ َْ ََْ َ َ ْ َ َْ ْ َ ََْ َ َ ْ
َ ُ ‫مؤلَّ َف لُة ُقل ْوبُه ُْم‬ َ َ َّ َ َّ
ُ‫ف‬ َُ ‫ار لمي‬
ُ ‫ن ُ َو ل‬ ‫ل‬ ‫لغ‬ ‫ا‬‫و‬ُ ُ
‫اب‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫الر‬
‫ل ل‬ ُ ُ
‫ف‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ُ ‫ا‬‫ه‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ُ ُ
‫ن‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ا‬‫لع‬ ‫ا‬‫و‬ُ ُ
‫ن‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ك‬
‫ل‬ ‫ا‬‫مس‬‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ُ ُ
‫ء‬
‫ل‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ل‬‫ل‬ ‫ل‬ ُ ‫ات‬
ُ ‫ق‬ ‫لإنما ُالصد‬
ْ َّ ْ
ُ‫الس لبي ل‬
‫ل‬ ُ‫ن‬ُ‫للُ َواب ْ ل‬ ُ‫َس لبي ل‬
ُ‫لُا ل‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, miskin, amil zakat,
muallaf qulubuhum, riqon, ghorim, fi sabilillah dan Ibnu Sabil”

1. Fakir; orang yang tidak bekerja atau bekerja tetapi hasilnya tidak mencapai
separuh dari kebutuhannya seperti orang yang sehari membutuhkan Rp.
10.000 akan tetapi ia hanya dapat menghasilkan Rp. 4.000.
2. Miskin; orang yang hanya bisa memenuhi separuh kebutuhannya. Seperti
orang yang dalam sehari membutuhkan 10.000 tetapi dia hanya bisa
memenuhi Rp. 8.000 atau Rp. 7.000
3. Amil; orang yang ditunjuk khalifah atau sulthan dengan tanpa diberi gaji dari
baitul mal kas Negara untuk mengambil menerima dan membagikan zakat.
4. Al muallafatu qulubuhum; seperti orang yang baru masuk Islam dan niatnya
masih lemah, mereka diberi bagian zakat supaya niat masuk Islamnya menjadi
kuat.
5. Riqab; budak mukatab yakni hamba sahaya yang memiliki perjanjian dengan
tuannya, jika dia bisa membayar uang dengan jumlah tertentu maka ia
merdeka.
6. Gharim; orang yang berhutang bukan untuk digunakan dalam kemaksiatan dan
tidak mampu melunasinya pada waktunya sudah jatuh tempo.
7. Fi sabilillah; orang yang berperang fi sabilillah secara sukarela.
8. Ibnu Sabil; musafir yang kehabisan bekal untuk bisa sampai ke tujuannya

3
Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah
Ada beberapa permasalahan yang harus kita perhatikan dalam mengelurkan
zakat fitrah.
Pertama; jika kita ingin mengeluarkan zakat fitrah anak kita yang sudah baligh
maka diharuskan untuk minta izin terlebih dahulu dari si anak tersebut, jika tidak
demikian, maka zakat itu tidak sah karena anak yang sudah baligh secara hukum
fikih nafkah (biaya hidup)nya bukan lagi menjadi kewajiban orang tuanya. Hal ini
sangat penting untuk diperhatikan, mengingat kebanyakan orang cenderung
mengabaikannya.
Kedua; Panitia yang bisaanya dibentuk di setiap kampung, mereka bukanlah
amil yang menurut syara’ berhak mendapatkan zakat. Karena amil itu ditunjuk oleh
imam, bukan yang dibentuk oleh lembaga atau pengurus takmir masjid atau
musholla. Namun jika mereka tergolong fakir atau miskin atau termasuk orang-
orang yang berhak menerima zakat selain amil, mereka boleh menerima bagian
zakat atas nama golongan-golongan tersebut. Jadi status mereka hanyalah wakil
dari orang-orang yang mengeluarkan zakat untuk menyalurkannya ke tangan
mereka yang berhak menerimanya.
Ketiga; secara umum, sabilillah dapat diartikan dengan segala amal kebajikan
yang bertujuan untuk menghidupkan ruh Islam. Akan tetapi dalam hal zakat, para
ulama bersepakat untuk mendefinisikannya hanya dalam satu pengertian, yaitu
orang yang berperang di medan pertempuran melawan orang-orang kafir tanpa
mendapatkan gaji sepeserpun dari khalifah atau penguasa pejuang suka relawan.
Adapun penafsiran sebagian orang bahwa pembangunan rumah sakit, masjid atau
madrasah dan aktivitas lain yang baik seperti mengajar adalah masuk ke kategori
sabilillah yang berhak menerima mengambil bagian dari zakat, maka hal ini tidak
dapat dibenarkan dengan berbagai alasan, di antaranya tidak satupun di antara
ulama salaf, imam mujtahid atau yang setingkat dengan mereka mengatakan
bahawa sabilillah dalam hal zakat adalah mencangkup semua amal kebaikan.
Cukup sebagai dalil bahwa zakat tidak boleh diberikan kepada selain ashnaf
golongan yang delapan sesuai penjelasan para ulama bahwa ayat 60 dari surat at
Taubah tersebut menggunakan lafdz innama termasuk lafadz yang berfungsi hashr,
yaitu terbatas pada sesuatu yang disebutkan setelahnya yang berarti, zakat hanya
sah jika diberikan kepada 8 golongan tersebut. Dan seandainya zakat itu
diperuntukkan untuk semua amal kebaikan maka tidak ada artinya al hashr
4
‫‪pembatasan dengan lafdz tersebut. Juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi‬‬
‫‪wasallam ketika beliau berbicara tentang zakat:‬‬
‫َّ َ َ َ ّ َ ّ َ‬
‫يُ َو ُلاُ لل لذ ُْ‬
‫يُ لم َّرةُُ َس لو ّيُ‬ ‫لُ للغ لن ُ‬
‫لإنهاُ ُلاُت لح ُ‬

‫‪“Sesungguhnya zakat tidak halal bagi orang kaya dan orang yang mempunyai‬‬
‫‪pekerjaan yang mencukupinya” HR Abu Dawud dan al Baihaqi‬‬
‫‪Jika zakat dibayarkan untuk membangun rumah sakit, masjid atau madrasah‬‬
‫‪kemudian tempat-tempat itu dimanfaatkan oleh semua orang baik kaya maupun‬‬
‫‪miskin, maka hal ini jelas bertentangan dengan hadits tersebut.‬‬
‫ْ‬ ‫ْ َ ْ َ ْ َ َ ّ ْ‬ ‫ْ َْ َْ ْ ََ‬ ‫َ‬
‫كي لم‪ُ،‬‬ ‫َ‬
‫الذك لُرُالح ل‬ ‫اتُو ل‬‫نُالآي ل ُ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬
‫نُالع لظي لُمُونف لعنيُوإلياك ُمُبلماُ لفي لُهُ لم ُ‬ ‫فىُالقرأ لُ‬‫كُاللُُليُولك ُْمُ ل ُ‬ ‫ار َُ‬
‫بَ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َّ َ ْ َ‬ ‫َ ْ َْ ْ ََ ْ َ ْ‬
‫نُفاستغ لفروهُُ لإنهُُه ُوُالغفورُُالر لحيمُ‪.‬‬ ‫يُ ُولك ُمُو للج لمي لُعُالـمـس لل لمي ُ‬
‫اللُ لل ُ‬
‫لُوأستغ لفرُُ ُ‬ ‫أقولُُقو ل ُ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ََ ْ َ َ ْ‬ ‫َ َ َ َ َ ّ ْ َ َ ّ َ َ َ ّ َ َ َّ ْ ْ َ َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬


‫لُ‬ ‫يُوأس للمُُعلىُس لي لدناُمحمدُُالمصطفى‪ُ،‬وعلىُآ لل لُهُوأصحابل لُهُأه لُ‬ ‫للُوكفى‪ُ،‬وأص لل ُ‬ ‫الحمدُُ لُ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ ّ َ َ َ َّ ً َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ َّ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫نُس ليدناُمحمداُعبدهُُورسولهُ‪ُ .‬‬ ‫كُله‪ُ،‬وأشهدُُأ ُ‬ ‫لهُ لإلاُاللُُوحدهُُلاُش لري ُ‬ ‫نُلاُ لإ ُ‬ ‫الوفا‪ُ.‬أشهدُُأ ُ‬
‫ْ َ ّ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ ْ َ َ َ ّ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ‬
‫نُ‬ ‫ي ُالع لظي لُم ُواعلموا ُأ ُ‬ ‫لل ُالع لل ل ُ‬ ‫ي ُبلتقوى ُا لُ‬ ‫ُأما ُبعد‪ُ ،‬فيا ُأيها ُالمس للمون‪ُ ،‬أو لصيك ُم ُونف لس ُ‬
‫اللَُ‬ ‫َّ‬ ‫ََ َ ّ ْ َ ْ ََ َ‬ ‫َّ َ َ َّ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َََ ْ َْ َ ْ َ‬
‫نُ ُ‬ ‫ال‪ ُ :‬لإ ُ‬ ‫الل ُأم ُرك ُم ُبلأمرُ ُع لظيم‪ُ ،‬أمرك ُم ُبلالصلا لُة ُوالسلاملُ ُعلى ُن لب لي لُه ُالك لري لُم ُفق ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫للّه ُّمَُ‬ ‫َْ ً َ‬ ‫َ ّ َ َْ َ َ ّ‬ ‫َ‬ ‫َّ ّ َ َ ّ َ َّ‬ ‫َََ ََ َ ّ َ َ‬
‫ين ُآمنوا ُصلوا ُعلي لُه ُوس لُلموا ُتس لليما‪ُ ،‬ا ُ‬ ‫َ‬
‫ي‪ُ ،‬يا ُأيها ُال لذ ُ‬ ‫ون ُ َعلى ُالن لب ل ُ‬ ‫وملائلكتهُ ُيصل ُ‬
‫َ ّ َ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ َ ّ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ّ َ‬
‫ت ُعلى ُس لي لدنا ُإلبرا لهي ُم ُوعلىُ‬ ‫آل ُس لي لدنا ُمحمدُ ُكما ُصلي ُ‬ ‫ل ُ َعلى ُ َس لُيّ لدنا ُم َح َّمدُ ُ َو َعلى ُ لُ‬ ‫ص لُ‬
‫َ ّ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ّ َ َْ َْ ََ ْ َ‬
‫ت ُ َعلىُ‬ ‫آل ُس لي لدنا ُمحمدُ ُكما ُبارك ُ‬ ‫ك ُ َعلى ُ َس ليّ لدنا ُم َح َّمدُ ُ َو َعلى ُ لُ‬ ‫ار ُ‬‫آل ُس لي لدنا ُ لإبرا لهي ُم ُوب ل‬ ‫لُ‬
‫ْ‬ ‫َ ّ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫لله َُّم ُاغ لف ُْرُ‬ ‫ك ُح لميدُ ُم لجيدُ‪ُ .‬ا ُ‬ ‫ن ُ لإن ُ‬ ‫ي ُالعال لمي ُ‬ ‫آل ُس لي لدنا ُ لإبرا لهيم‪ ُ ،‬لف ُ‬ ‫َس ليّ لدنا ُ لإبْ َرا لهيْ َُم ُ َو َع ُلى ُ لُ‬
‫اد َف ُْع ُ َعنّاَُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ ْ َ َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ‬ ‫ن ُ َوالْم ْؤمنَ‬‫َ‬ ‫ات ُوالْم ْؤمنيْ‬ ‫ن ُ َوالْم ْسل َ‬ ‫َ‬ ‫للْم ْسلميْ‬
‫ات‪ُ ،‬امهلل ُ‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬‫ل‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ء‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫أ‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ات‬‫ل ل‬ ‫ُ‬ ‫لل‬ ‫ُ‬ ‫ل ل‬‫م‬ ‫ُ‬ ‫لل‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ّ ْ َ ْ ْ َ َ َّ‬
‫فُالمختَ للف ُةُ َوالش َدائل َُدُ َوال لم َح َن‪ُ،‬‬ ‫يُوالسيو ُ‬ ‫اءُوالمنك ُرُوالبغ ُ‬ ‫اءُوالفحش ُ‬ ‫اءُو ُالوب ُ‬ ‫اءُوالغل ُ‬ ‫البل ُ‬
‫ّ‬ ‫ْ ْ ْ َ َ َّ ً َّ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َّ ً َ ْ ْ‬
‫لُ‬ ‫كُعلىُك لُ‬ ‫نُعامة‪ُ،‬إلن ُ‬ ‫انُالمس لل لمي ُ‬ ‫نُبلد لُ‬ ‫نُبل لدناُهذاُخاص ُةُو لم ُ‬ ‫ماُظه ُرُ لمنهاُوماُبطن‪ ُ،‬لم ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ش ْيءُُق لديْرُ ُ‬
‫َ ْ َ َ ْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ َْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ َ ْ ْ َ َ ْ‬ ‫َّ َ َ ْ‬ ‫َ‬
‫نُالفحشا لُءُوالمنك لُرُ‬ ‫بُوينهىُع لُ‬ ‫انُو لإيتا لُءُ لذيُالقر ُ‬ ‫اللُيأمرُُبلالعد لُلُوالإحس لُ‬ ‫إنُ ُ‬‫لل‪ُ ُ،‬‬ ‫ادُا ل‬ ‫لعبَ ُ‬
‫َ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ َ َ َّ ْ َ َ َّ ْ َ َ‬ ‫ْ‬
‫للُأكبرُ‪.‬‬ ‫َ‬ ‫اللُال َع لظيْ َُمُيَذك ْرك ُْمُ َول لذكرُُا لُ‬ ‫ن‪ُ.‬فاذكرواُ ُ‬ ‫َوالبَغ لي‪ُ،‬يَ لعظك ُمُلعلك ُمُتذكرو ُ‬

‫‪5‬‬

You might also like