64 - f49 Khutbah Iedul Fithri 08 Hiduplah Dengan Iman Dan Ilmu

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

‫‪NASKAH KHUTBAH IED‬‬

‫‪f49/01/04/2024‬‬

‫‪HIDUPLAH DENGAN IMAN & ILMU‬‬


‫)‪Oleh Dr Dian Berkah SHI MHI; Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT‬‬
‫‪Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, dosen FAI Universitas‬‬
‫‪Muhammadiyah Surabaya, dan founder Waris Center, Pwmu.co‬‬

‫ْ‬ ‫َّ ْ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫َْ َ ْ ُ‬


‫اس ِعل ًما‪ِ ,‬ل ُيخ ِر ُج ُه ْم ِم َن‬ ‫ِلله ال ِذي جعل الن‬ ‫ا ل حم ِ‬
‫د‬
‫َ‬ ‫ْ ُ ْ َ َ َّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫الظ ُل َ‬
‫ُّ‬
‫ات ِالى الن ْو ِر‪ .‬اش َهد ان ال ِإله ِإال الله َو ْحد ُه‬ ‫ِ‬ ‫م‬
‫َ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ‬
‫ال ش ِريك له‪ .‬الم ِلك الس ِميع الع ِليم‪ .‬واشهد ان‬
‫ُ‬
‫ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْول ُه‪.‬‬
‫َ‬ ‫َ َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد ك َما‬ ‫ِ‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫اللهم صل على محم ٍد وع‬
‫َّ َ‬ ‫َ َّ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬
‫آل ِإ ْب َر ِاه ْي َم‪ِ ،‬إنك‬ ‫صليت على ِإبر ِاهيم وعلى ِ‬
‫َ ْ ٌ َ ْ ٌ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد‬‫ِ‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ح ِميد م ِجيد‪ .‬وب ِارك على محم ٍد وع‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ َ َ َْ َ ََ َْ َْ َ ََ‬
‫آل ِإ ْب َر ِاه ْي َم‪ِ ،‬إنك‬‫ِ‬ ‫ى‬ ‫ل‬‫كما باركت على ِإبر ِاهيم وع‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪.‬‬
‫َ‬ ‫َ َ ُ َ َ‬
‫الله ت َعالى ِفي ِك َت ِاب ِه الك ِر ْي ِم‪:‬‬ ‫قال‬
‫َّ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ ُ َّ َّ‬ ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ‬
‫يا أيها ال ِذين آمنوا اتقوا الله حق تقا ِت ِه وَل تموتن ِإَل‬
‫َ‬ ‫َْ ُ‬
‫َوأنت ْم ُم ْس ِل ُمون‬
‫َ ََ ُْ ْ َْ‬ ‫َ َ ُّ َ َّ ُ َّ ُ َ َّ ُ ُ َّ‬
‫س‬ ‫ف‬
‫ِ ا َ ٍ‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫يا أيها الناس اتقوا ربكم ِ‬
‫ال‬
‫َّ ْ‬ ‫َ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫َو ِاحد ٍة َوخلق ِمن َها ز ْو َج َها َو َبث ِمن ُه َما ِر َجاَل ك ِث ًيرا‬
‫َّ َّ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫َّ َ َّ‬ ‫َّ ُ‬
‫َو ِن َس ااء َواتقوا الله ال ِذي ت َس َاءلون ِب ِه َواْل ْر َح َام ِإن الله‬
‫َ َ ََ ُ‬
‫كان عل ْيك ْم َرِق ًيبا‪.‬‬
‫َّ َ َ ُ ُ َ ْ ا َ ً‬ ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ‬
‫يا أيها ال ِذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قوَل س ِديدا‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ْ ْ َ ُْ َ ْ َ َ ُْ ََْ ْ َ ُْ ُُ َ ُ‬
‫يص ِلح لكم أعمالكم ويغ ِفر لكم ذنوبكم ومن ي ِط ِع‬
‫ول ُه َف َق ْد َف َاز َف ْو ًزا َعظ ً‬
‫يما‬
‫َّ َ َ َ ُ َ‬
‫الله ورس‬
‫ِ‬
ُ َْ ُ َ َ ُ َ
‫َوِا َّياك ْم‬ ‫ ا ْو ِص ْي ِبنف ِس ْي‬.‫الله‬
ِ ‫ا َّما َب ْعد ف َيا ِع َباد‬
ُ ََ َّ َّ ُ ُ َ َ َ َُ َّ ّ ْ َّ
‫وأنتم‬ ‫تق ِات ِه وال تموتن ِإال‬ ‫ِبتق َوى الل ِه َحق‬
َ
.‫ُّم ْس ِل ُمون‬
‫ين‬َ ‫الل ُه َّالذ‬
َّ َ ْ َ
‫ع‬ ‫ف‬‫ر‬ ‫ي‬ ,‫ى‬‫ر‬َ ‫خ‬
ْ ُ ََ
‫اال‬ ‫ة‬
َ ََ ُ َ َ َ
ِ ِ ِ ُ ِ ‫وقال الله تع‬
‫ي‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫ال‬
َّ َ
َ‫الل ُه بما‬ َ َ َ َْ ْ ُ َ َّ َ ْ ُ َُ
ِ ‫و‬ ‫ات‬
ٍ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
ِ ‫ال‬ ‫وا‬ ‫وت‬ ‫أ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ِ ‫ال‬‫و‬ ‫م‬ ‫نك‬ ‫م‬ ِ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫آم‬
َ َ ُ َ
. ‫ت ْع َملون خ ِب ٌير‬
Tiada sesuatu yang berharga bagi seorang
hamba, kecuali lantunan syukur yang selalu
terucap di bibir dan perbuatan terpuji yang
selalu terukir dalam meluapkan rasa terima
kasih kita kepada Allah yang tetap mengiringi
hamba-Nya disetiap detik, menit, dan setiap
jam hingga akhir puncak hidup untuk kembali
kepada-Nya. Begitu juga, seruan shalawat yang
selalu terucap atas Muhammad saw, Rasulullah
yang telah membangkitkan daya pikir manusia,
untuk selalu bertaqwa kepada pencipta-Nya
dan kehidupan yang tetap istikamah di jalan
yang lurus atau shirat al-mustaqim.
Allahu Akbar, Allah Akbar
Lailaaha illa Allah Allahu
Akbar
Jamaah shalat Idul Fitri yang
dirahmati Allah
Indahnya hembusan angin dan pancaran
cahaya di pagi hari, menandakan adanya
kehidupan baru. Umat Islam di seluruh dunia,
mereka dan kita semuanya telah menjalankan
puasa Ramadhan di tahun 1445. Berpuasa yang
mengantarkan manusia menjadi Insan yang
bertakwa. Tidak ada kata yang pantas terucap.
Kecuali rasa syukur atas nikmat Iman dan Ilmu
yang dianugerahkan Allah kepada kita semua-
nya.
Dengan iman dan ilmu, Allah jadikan manusia
beribadah kepada-Nya. Dengan Iman dan Ilmu,
Allah jadikan manusia mendapat kebahagiaan
dunia dan Akhirat. Dengan kerendahan hati,
izinkan dan perkenankanlah, naskah khutbah
yang singkat ini menjadi bacaan bagi seluruh
jamaah shalat Idul Fitri tahun 1445H. Khutbah
Idul Fitri yang berjudul hiduplah dengan Iman
dan Ilmu”.
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah
Saat inilah kiranya, kesempatan yang berharga
dirasakan oleh setiap individu Muslim seantero
dunia, dalam memanifestasikan kemenangan-
nya setelah menjalani berbagai aktivitas kehi-
dupan dalam satu bulan Ramadhan di tahun
1445. Berpuasa dengan iman dan ilmu. Berbagi
dengan iman dan ilmu, shalat dengan iman dan
ilmu, berbuka dan makan sahur dengan iman
dan ilmu seraya merendahkan diri kepada Allah
SWT.
Tibalah saatnya, kita sampai kepada hari yang
penuh dengan luapan kebahagiaan dan
kekhusukan dalam mengingat Allah dan
mencari karunia-Nya. Seraya memohon kesem-
purnaan petunjuk dari Allah SWT. Sebagimana
yang tersirat dalam Surat al-Kahfi 10:
َ َ ُ ََ َ ْ َ ُ ْ ْ َ ْ
‫ِإذ أ َوى ال ِفت َية ِإلى الك ْه ِف فقالوا َرَّبنا ِآتنا ِم ْن‬
ً َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ِّ َ َ ‫َ ُ ْ َ َ ْ َ ا‬
‫لدنك رحمة وهيئ لنا ِمن أم ِرنا رشدا‬
“(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu ber-
lindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya
Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami
dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk
yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”
Oleh karena itu, melalui ibadah shalat Idul Fitri
ini. Marilah kita membuka kembali kehidupan
dengan iman dan ilmu, baik dalam kehidupan
individu, keluarga, maupun kehidupan sosial-
kemasyarakatan yang include sebagai tang-
gung jawab insan yang bertakwa. Mereka
dekat dengan Allah (habluminallah). Mereka
juga dekat dengan manusia (habluminnas).
Sebagai individu, manusia merupakan sosok
pertama yang tidak mengetahui apa-apa walau
hanya sedikit. Disadari atau tidak, manusia
adalah makhluk yang harus mengakui akan
kekurangannya sebagai seorang hamba. Kete-
rangan tersebut telah disebut Allah dalam al-
Quran, sebagaimana yang tersirat dalam
Surat al-Nahl ayat 78:
َ َ َ َ ُ ُ ُ ُ ْ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َّ َ
‫ون أ َّم َه ِاتك ْم َل ت ْعل ُمون‬
ِ ‫والله أخرجكم ِمن ب‬
‫ط‬
ً َ
‫ش ْيئا‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun.”
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillah Ilham
Melalui Kesadaran ini, kita akan mulai
membuka jati diri kita sebagai seorang hamba
yang sangat membutuhkah uluran tangan Sang
Pencipta, karena memang Allah telah mem-
berikan beberapa alat indra sebagai alat penge-
tahuan agar hamba-Nya menjadi orang yang
bersyukur. Sebagaimana lanjutan dari ayat
78 Surat an-Nahl tersebut di atas, Allah SWT
berfirman dalam al-Quran,
َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َّ
ْ‫اْل ْفئ َد َة ۙ َل َع َّل ُكم‬ َُُ َ َ َ َ
ِ ‫وجعل لكم السمع واْلبصار و‬
َ ُ ْ َ
‫تشك ُرون‬
“Dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
Pada saat itulah, ar-Rifa’I dalam Tafsir Ibnu
Katsir (1999:1050) menjelaskan bahwa Allah
menerangkan berbagai karunia yang dianu-
gerahi kepada hamba-hamba-Nya yang tidak
memiliki kemampuan sedikit pun. Bahkan,
dalam ungkapannya yang sangat terkenal,
Aristoteles mengatakan sebagaimana yang
dikutip oleh Muthahhari (2008: 62), bahwa
“Barang siapa yang kehilangan satu indra,
maka ia telah kehilangan satu ilmu.” (man
faqada hissan faqad faqada ‘ilman). Sehingga,
pantaslah, manusia menjadi hamba yang harus
selalu bersyukur kepada Allah dalam menghiasi
kehidupannya dengan ilmu disetiap situasi dan
kondisi apapun.
Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT
Karena itu, jelaslah kiranya mengapa Allah
meminta pertanggungjawaban kepada hamba-
hamba-Nya atas apa yang telah diberikan-Nya
itu, sebagaimana yang disiratkan dalam
Surat al-Isra ayat 36,
َّ ‫س َل َك به ع ْل ٌم إ َّن‬
‫الس ْم َع‬ َ ‫ف َما َل ْي‬
ُ ‫َو َال َت ْق‬
ِ ِ ِ ِ
‫َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ُ ُّ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ ُ ا‬
‫والبصر والفؤاد كل أول ِـئك كان عنه مسؤوال‬
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang-
nya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan diminta pertang-
gungan jawabnya”
Sampai di sini, coba perhatikan kalimat pem-
buka dari ayat tersebut di atas. Allah
َ َ َ َْ َ ُ َْ َ َ
mengawalinya dengan kalimat ‫س لك‬ ‫وال تقف ما لي‬
ٌ‫به ع ْلم‬, menurut hemat kami, kalimat inilah yang
ِ ِِ
bisa dijadikan pegangan untuk mengatakan
bahwa pentingnya sebuah ilmu atau pengeta-
huan dalam membaca berbagai orientasi dan
aktivitas kehidupan manusia. Terutama kehi-
dupan dewasa ini, yang sarat akan disintegrasi
moral yang disebabkan oleh hilangnya akal
sehat dari kebanyakan manusia. Terutama,
langkah manusia dalam menentukan orientasi
hidupnya yang tidak mampu lagi membedakan
mana perbuatan halal dan haram.
Kenyataan kehidupan zaman now menjadi data
yang membuktikan hadis Rasulullah SAW dari
Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukahri
nomor 2083, bahwa Beliau bersabda “Akan
datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi
peduli dari mana mereka mendapatkan harta,
apakah dari usaha yang halal atau yang
haram”. Tentunya, dengan semangat iman dan
ilmulah kita akan mampu membaca firman
Allah, baik dalam bentuk ayat Kauniyah dan
ayat qauliah, serta hadist-hadist Nabi SAW.
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilham
Dalam al-Quran, Kata “ilmu” sendiri dengan
kata derivasinya disebutkan sebanyak 95 kali
dan diterangkan sebanyak 843 ayat (al-Baqi,
1992: 596-611). Inilah bukti, bahwa Islam
benar-benar menganjurkan ilmu atau
pengetahuan bagi pemeluknya. Bahkan
dengan jelas Allah mengungkapkan kalimat
tanya di dalam Surat al-Zumar 9:
َ َ َ َ َّ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ
‫ين َل َي ْعل ُمون‬ ‫ق ْل ه ْل َي ْست ِوي ال ِذين يعلمون وال ِذ‬
َ ْ ُ ْ ُ ُ َّ َ َ َ َ َّ
َ ‫اْل ْل‬
‫اب‬
ِ ‫ب‬ ‫ِإنما يتذكر أولوا‬
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran”
Boleh jadi, dengan mata terbuka lebar,
manusia dapat memperhatikan dan membaca
kehidupan manusia. Sungguh sangatlah ber-
beda kehidupan manusia yang dihiasi ilmu
dengan kehidupan mereka yang tidak berilmu.
Contoh pembeda sederhananya dapatlah
disebutkan. Mereka hidup tidak teratur,
gelisah, keluh-kesah. Tanpa terkecuali, mereka
membuat kerusakan, pertumpahan darah- baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun
bermasyarakat.
Semua itu benar-benar terjadi dalam
kehidupan zaman now. Betapa berharganya,
kita belajar kepada Nabi Allah Adam alaihi
salam. Allah mengajarkan langsung ilmu
kepada Nabi Adam, sehingga beliau mendapat-
kan kedudukan yang lebih dari makhluk Allah
yang lain seperti Malaikat. Sebagaimana Allah
jelaskan dalam al-Baqarah 31-32.
َ َٰٓ َ ْ َ َ ُ َّ ُ َْ َ َّ
‫َو َعل َم َءاد َم ٱْل ْس َم َآء كل َها ث َّم َع َرض ُه ْم َعلى ٱل َمل ِئك ِة‬
َ,‫ال َأ ۢنب ُٔ ونى ب َأ ْس َمآء َه َٰٓ ُؤ ََلء إن ُك ُنت ْم َص دقين‬ َ ‫َف َق‬
َِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َّ َ َ ْ َّ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ۟ ُ َ
‫قالوا سبح نك َل ِعلم لنـآ ِإَل ما علمتنـآ ۖ ِإنك أنت‬
‫يم‬ُ ‫يم ْٱل َحك‬ُ ‫ْٱل َعل‬
ِ ِ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-
nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu memang benar
orang-orang yang benar!, Mereka menjawab:
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana”
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah
SWT
Banyak sejarah dalam al-Quran yang harus
menjadi pelajaran sebagai contoh kehidupan
manusia generasi awal hingga generasi
sebelum kita semuanya. Para Nabi dan Rasul
Allah serta orang-orang yang beriman dan
berilmu. Mereka hidup sukses dan bahagia di
dunia dan bahagia di akhirat kelak.
Tentu sebaliknya, ada di antara manusia yang
tidak beriman dan tidak berilmu. Mereka hidup
Bahagia, tetapi sesungguhnya mereka tidak
Bahagia. Karena mereka gelisah, berbuat keru-
sakan dan pertumpahan darah, serta menum-
puk harta kekayaan, mereka arogan dengan
kekuasaannya. Karena itu, Allah hinakan
mereka dengan ditimpa berbagai malapetaka
yang mengakhiri kehidupan mereka.
Belajar dari perkataan ulama kita, Imam Syafi’i
yang banyak dikutip dari kitab Manaqib as-
Syafi’I (2/139). Tidaklah kita semua mendapat-
kan keinginan untuk kebahagiaan di dunia dan
akhirat kelak, kecuali dengan ilmu. Tentu,
beliau menggariskan akan pentingnya ilmu
dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan akhirat, sebagai berikut:
َ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َ
‫ َو َم ْن ا َراد اال ِخ َرة‬, ‫َو َم ْن ا َراد الدن َيا ف َعل ْي ِه ِبال ِعل ِم‬
ْ ْ َ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ
‫ َو َم ْن ا َراد ه َما ف َعل ْي ِه ِبال ِعل ِم‬, ‫ف َعل ْي ِه ِبال ِعل ِم‬
“Dan siapa yang menginginkan dunia maka
dengan ilmu, dan siapa yang menginginkan
akhirat maka dengan ilmu, dan siapa yang
menginginkan keduanya (dunia-akhirat) maka
dengan ilmu”.
Berpijak kepada hadis Nabi SAW, beliau men-
jelaskan Kembali bahwa siapapun berikhtiar
dalam mencari ilmu. Mereka akan mendapat-
kan kemudahan menjadi bagian penghuni
surga. Hal ini sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Daud dan al-Turmudzi
dalam Hadits Nomor 1388, sebagai berikut:
ُ
‫ َس ِم ْعت‬:‫ال‬ َ ‫الله َع ْن ُه َق‬
ْ َ َ َ َ
‫َو َع ْن ا ِب ْي الد ْرد ِاء َرض َي‬
َ َ ُ َّ َ ُ َ
‫ َم ْن َسلك‬:‫الله َصلى الله َعل ْي ِه َو َسل َم َيق ْو ُل‬ِ ‫رسول‬
َ ْ ُ َ
َ ً َ َُ ُ ْ َ ً َ
‫ط ِر ْيقا َي ْبت ِغ ْي ِف ْي ِه ِعل ًما َس َّه َل الله له ط ِر ْيقا ِإلى‬
َّ َ
‫الجن ِة‬
“Siapa yang melalui jalan mencari ilmu, maka
Allah akan mudahkan jalannya menuju surga.
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilham
Akhirnya, marilah bersama-sama kita bekali
kehidupan dunia yang fana ini dengan hiasan
iman dan ilmu atau pengetahuan yang
konferehensif dan integral. Karena dengan
bekal itulah, kaum muslim di belahan dunia
manapun, dia akan lebih mengenal dirinya
sebagai hamba Allah dan mengenal Allah
sebagai Khaliq-nya (Sang Pencipta). Mereka
Oleh karena itu, dengan penuh kesegeraan,
kita mengharap maghfirah atau ampunan Allah
dan Surga-Nya yang disiapkan bagi hambanya
yang bertakwa.
ُ َّ ُ ْ َ ْ
‫َو َس ِار ُعوا ِإلى َمغ ِف َرٍة ِّمن َّ ِّربك ْم َو َجن ٍة َع ْرض َها‬
َ ‫ض ُأع َّد ْت ل ْل ُم َّتق‬
‫ين‬
َ َ ُ َ َ َّ
ُ ‫اْل ْر‬‫السماوات و‬
ِ ِ ِ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa” (Ali Imran: 133).
Begitu pula, dengan bekal takwa jualah, Allah
akan memberikan solusi dari setiap urusan
yang kita lalui di dalam kehidupan
ً ْ ُ َّ َ َّ َّ
‫َو َمن َيت ِق الله َي ْج َعل له َمخ َرجا‬
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”
(at-Thalaq: 2)
Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua. Sebagai
kesimpulan dari khutbah ini, bahwa sesung-
guhnya Islam sangat menekankan iman dan
ilmu” atau pengetahuan atas pemeluknya.
Karena dengan itulah, kaum muslimin akan
lebih mampu membaca orientasi kehidupan-
nya dewasa ini ke arah yang lebih baik. Mereka
akan mendapatkan kedudukan dan derajat di
atas yang lainnya.
‫‪Akhirnya, marilah bersama-sama kita berdoa‬‬
‫‪dengan menundukkan dan merendahkan diri di‬‬
‫‪hadapan Allah SWT, mudah-mudahan Allah‬‬
‫‪selalu menghiasi diri kita dengan ilmu, ketak-‬‬
‫‪waan, menerima ampunan dan membalas‬‬
‫‪amalan yang kita lakukan.‬‬

‫‪DOA PENUTUP‬‬
‫ْ َ ْ ُ ّ َ ِّ ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ‬
‫السال ُم َعلى‬ ‫الحمد لل ِه رب العال ِمين‪ .‬وصلوات و‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ن ِب ِّينا ُم َح َّم ٍد َو َعلى ِال ِه َو َص ْح ِب ِه ا ْج َم ِع ْي َن‬
‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َّ‬
‫َو ِلل ُم ْس ِل ِم ْي َن‬ ‫َو ِل َو ِالد ْينا‪,‬‬ ‫اغ ِف ْ ِرلنا‬ ‫الل ُه َّم‬
‫َ ُْ ْ ْ َ َ ُْ ْ َ‬ ‫َو ْال ُم ْسل َ‬
‫ات‬ ‫ِ ِ‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ِ ِ‬ ‫ؤ‬‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫‪,‬‬ ‫ات‬ ‫م‬
‫ِ ِ‬
‫ًْ‬ ‫َّ َ َ َ َ ُ َ ْ َ‬ ‫َّ‬
‫الل ُه َّم ِإننا ن ْساَلك ِعل ًما ن ِاف ًعا َو ِرزقا َو ِاس ًعا‬
‫ا ََ ا‬
‫َو َع َمًل ُمتق َّبًل‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َرَّب َنا َت َق َّب ْل م َّنا إ َّن َك َا ْن َت َّ‬
‫الس ِم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم‪َ ,‬وت ْب َعل ْينا‬ ‫َّ ْ َِ ِ‬
‫الر ِح ْي ِم‬‫اب َّ‬ ‫إن َك َان َت ت َّو ُ‬
‫ِ‬
‫َا‬ ‫ََ‬ ‫َا‬ ‫ُّ ْ‬ ‫َ َ‬
‫َرَّبنا ِاتنا ِف ْي الدن َيا َح َسنة َو ِف ْي االَ ِخ َرِة َح َسنة‬
‫َ َ َ َ َ َّ‬
‫اب الن ِار‬ ‫و ِقنا عذ‬
‫َ َ‬ ‫ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬
‫ُس ْب َحان َ ِّربك َر ِّب ال ِع َّزِة َع َّما َي ِصف ْون‪َ .‬و َسال ُم َعلى‬
‫ْ َ‬ ‫ُْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ‬
‫ِلله َر ِّب ال َعال ِم ْي َن‬
‫الم ْرس ِلين‪ .‬والحمد ِ‬
‫‪Terima kasih, Wassalamualaikum Warahma-‬‬
‫‪tullahi Wabarakatuh.‬‬

You might also like