Admin, 18-1

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No.

2, November 2014

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ATSIRI DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides)


DALAM TRANSPORTASI TERTUTUP BENIH IKAN KOI (Cyprinus carpio)

THE EFFECTS OF BANDOTAN LEAVE’S (Ageratum conyzoides) ESSENTIAL OIL WITHIN


CLOSED SYSTEM TRANSPORTATION OF KOI CARP (Cyprinus carpio).

Laksmi Sulmartiwi, Ida Bagus Putu Oka Dantika dan Rr. Juni Triastuti

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga


Kampus C Mulyorejo - Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451

Abstract

In the ornamental fish business, transportation has an important role to distributing fish up into
the costumers. The distance between the farm and the customers location, require a transportation method
which can maintain the quality and quantity of ornamental fish during the transportation. The biggest
challenge in live fish closed system transportation is to reduce the stress level of fish during the process.
According to Harmon (2009), fish are often exposed to multiple stressor during the transportation.
Stressed fish can be seen through the increasing of tachiventilation (rapid opercula movement) and blood
glucose levels (Evans and Claiborne, 2006).
One of the method to reduce stress of fish during transportation is using essential oils from
Bandotan’s (A. conyzoides) leaves. A. conyzoides essential oils know has an analgesic activity (Okunade,
2002; Shekhar and Anju, 2012; Singh et al., 2013). A chemical compound with known analgesic effect,
used in human and veterinary medicine as local analgesic dan be used to fish for the purpose of sedation,
immobilization, and analgesia as well as general anaesthesia (Zahl and Samuelsen, 2012).
This research was conducted to see the effect of A.conyzoides essential oils toward the survival
rate, blood glucose levels, and tachyventilation of koi carp juveniles during closed system transportation.
This research using completely randomized design method which consist of 5 different treatments with 4
replications. Treatment that used in this research is the variation of administration doses of A. conyzoides
essential oils during the koi carp juvenile closed system transportation. The treatment such as A (5 ppm),
B (10 ppm), C (15 ppm), D (20 ppm), and E (0 ppm). Main parameter of this research is survival rate,
blood glucose levels, and tachyventilation of koi carp juvenile during 8 hours transportation.
The result shows that A. conyzoides essential oils give a significant result toward survival rate,
blood glucose levels, and tachiventilation of koi carp juvenile during transportation. There is no mortality
in treatment A, B, and E, during transportation. The lowest blood glucose levels and tachiventilation
found in treatment A (5 ppm).

Keywords : Ageratum conyzoides, Essential oils, Cyprinus carpio, Tachiventilation, Blood Glucose
Levels, Survival Rate, Closed System Transportation

Pendahuluan transportasi terbuka dan memungkinkan untuk


Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan dikirim melalui jalur udara (Lim et al., 2003).
salah satu jenis ikan hias air tawar yang paling Tantangan terbesar dalam transportasi
digemari oleh berbagai lapisan masyarakat di ikan menggunakan sistem tertutup adalah
dalam dan luar negeri karena komposisi warna mengurangi tingkat stres yang terjadi pada ikan.
yang dimilikinya. Jarak antara sentra budidaya Menurut Harmon (2009) selama proses
dengan lokasi konsumen yang berjauhan, transportasi berlangsung, ikan cenderung untuk
mengakibatkandiperlukannya suatu metode mengalami stres karena terpapar berbagai
transportasi yang dapat mempertahankan macam stresor. Ikan yang mengalami stres
kualitas dan kuantitas ikan hias selama proses dapat dilihat melalui meningkatnya
transportasi berlangsung.Salah satu metode tachiventilasi (buka tutup operkulum ikan) dan
yang paling baik digunakan untuk transportasi kadar glukosa darah (Evans and Claiborne,
jarak jauh atau ekspor adalah metode 2006). Ketidakmampuan ikan untuk
transportasi tertutup. Metode ini menggunakan menanggapi atau merespon serta beradaptasi
wadah dari plastik polyethylene, sehingga berat terhadap kondisi stres juga dapat
paket lebih ringan jika dibandingkan dengan mengakibatkan kematian atau mortalitas
(Barton et al., 2002).

215
Pengaruh Pemberian Minyak Atsiri......

Salah satu metode untuk mengurangi Ekstraksi Minyak Atsiri


tingkat stres selama transportasi adalah dengan Penyulingan dilakukan dengan cara
pemberian minyak atsiri yang berasal dari daun destilasi uap daun bandotan kering yang
Bandotan.Minyak atsiri daun Bandotan diremas dengan perbandingan jumlah antara air
diketahui memiliki sifat analgesik (Okunade, dan daun adalah 1:5. Minyak atsiri yang
2002). Senyawa yang diketahui memiliki sifat mengapung diatas komponen uap air kemudian
analgesik, dapat diberikan pada ikan untuk diekstraksi dengan heksan dengan perbandingan
tujuan sedasi seperti pada penggunaan senyawa 2:1 kemudian dikocok dalam corong pisah dan
anestesi pada umumnya (Zahl and Samuelsen, diulang sebanyak 3 kali (Bouda et al, 2001;
2012). Efek tersebut disebabkan oleh adanya Tripathi et al, 2007). Hasil pengocokan
kandungan senyawa terpen pada minyak atsiri kemudian didiamkan dan diambil bagian
daun Bandotan (Guimarãeset al., 2013). supernatannya. Bagian tersebut kemudian
Tujuan dari penelitian adalah untuk diuapkan heksannya dengan alat rotary vacum
mengetahui pengaruh pemberian minyak atsiri evaporator sehingga terpisah antara minyak
daun Bandotan (A. conyzoides) terhadap atsiri dan heksan dengan suhu 35ºC dengan
survival rate (SR), tachiventilasi, dan kadar tekanan 550 mmHg (Sani dkk., 2012).
glukosa darah terhadap benih ikan koi (C.
carpio) selama transportasi tertutup. Persiapan Penelitian
Untuk mengetahui dosis minyak atsiri daun Persiapan yang harus dilakukan
Bandotan (A. conyzoides) yang optimal dalam sebelum melaksanakan penelitian adalah
proses transportasi benih ikan koi (C. carpio) membuat kantong plastik sebagai wadah
secara tertutup. transportasi dari plastik polyethylene (PE)
Penelitian ini diharapkan dapat gulung dengan ukuran lebar 20 cm dan tebal 0,4
memberikan informasi kepada mahasiswa, mm.Benih yang digunakan merupakan benih
pembudidaya ikan koi (C. carpio), dan yang berukuran 5-7 cm dengan kondisi sehat
masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh dan anggota tubuh lengkap. Benih kemudian
dan potensi pemberian minyak atsiri daun dipindahkan ke dalam bak bak fiber untuk
Bandotan (A. conyzoides) terhadap benih ikan diaklimatisasi dan dipuasakan selama satu hari
koi (C. carpio) yang ditransportasikan secara (24 jam).
tertutup.
Pengepakan Ikan
Materi dan Metode Benih ikan koi yang telah dipuasakan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik
Oktober 2013. Proses ekstraksi minyak atsiri yang sudah berisi air.Kepadatan ikan adalah 1
daun Bandotan dilakukan di Laboratorium ekor untuk tiap 300 ml air. Penelitian
Kimia Organik, Departemen Kimia Fakultas tachiventilasi dan glukosa darah menggunakan
Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. tiga ekor ikan, sedangkan untuk survival rate
Proses simulasi transpotasi dilaksanakan di (SR) menggunakan 10 ekor ikan. Kantong
Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan plastik kemudian diberi oksigen murni dengan
Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya. perbandingan air dan udara 1 : 1. Kantong
plastik kemudian diikat dan dimasukkan ke
Metode Penelitian dalam kotak styrofoam. Suhu di dalam kotak
Rancangan penelitian yang digunakan styrofoamdipertahankan pada kisaran 20-22 ºC
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menambahkan es (Lim et al., 2007).
dengan lima perlakuan dan empat Jumlah es yang digunakan sebanyak 10-20%
ulangan.Penelitian pendahuluan telah dilakukan dari volume air dan ditempatkan di dalam
untuk menentukan dosis aman (safe kantong plastik kecil (Berka, 1986).
concentration/SC) minyak atsiri daun
Bandotan.Berdasarkan hasil penelitian Simulasi Transportasi
pendahuluan, diketahui bahwa dosis aman Proses simulasi transportasi benih ikan
pemberian minyak atsiri daun bandotan koi dilakukan pada malam hari. Kotak
terhadap benih ikan koi adalah 10 styrofoam yang berisi benih ikan koi kemudian
ppm.Berdasarkan data tersebut, maka dilakukan ditaruh di bak mobil pick-up untuk selanjutnya
penelitian utama dengan dosis A (5 ppm), B(10 dilakukan proses simulasi transportasi. Simulasi
ppm), C (15 ppm), D (20 ppm), dan E (0 ppm). transportasi akan dilakukan selama delapan jam.

216
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2, November 2014

Penghitungan Survival Rate (SR) Kematian ikan koi hanya terjadi pada perlakuan
Penghitungan SR benih ikan koi 15 dan 20 ppm, sedangkan pada perlakuan 0, 5,
dilakukan pada akhir pengamatan yaitu pada dan 10 ppm tidak terjadi kematian sama sekali.
kotak terakhir yang telah ditransportasikan
selama delapan jam. Adapun rumus untuk Tabel 1. Persentase Survival rate benih ikan koi
menghitung SR menurut (Andriyanto dkk., selama 8 jam transportasi
2010) adalah sebagai berikut :
Konsentrasi (ppm) Survival rate (%) ± SD
SR= Nt/No x 100% 0 100± 0a
SR : Sintasan (%)
5 100±0a
N0 : Jumlah ikan pada awal pengamatan (ekor)
Nt : Jumlah ikan pada akhir pengamatan (ekor) 10 100±0a
15 80±1.41b
Pengukuran Tachiventilasi
Pengamatan tachiventilasi dilakukan 20 60±0.81c
dengan menghitung jumlah membuka dan
menutupnya operkulum benih ikan koi (Barreto Glukosa Darah
and Volpato, 2011). Penghitungan dilakukan Hasil uji ANOVA rata-rata glukosa
dengan cara sampling pada tiap satuan darah benih ikan koi ditampilkan pada Tabel
percobaan.Pengamatan dilakukan setiap jam, 2.Hasil analisis varian (ANOVA) glukosa darah
untuk setiap waktu pengamatan, penghitungan yang dilanjutkan dengan uji jarak berganda
dilakukan selama tiga menit sebanyak tiga kali Duncan menggunakan program SPSS 16.0,
berturut-turut. menunjukkan adanya perbedaan nyata (p<0,05)
pada setiap perlakuan dalam setiap waktu
Pengukuran Kadar Glukosa Darah pengamatan kecuali pada waktu pengamatan
Pengukuran glukosa darah ikan awal.
dilakukan setiap dua jam sekali selama delapan Grafik nilai rata-rata glukosa darah benih
jam. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ikan koi selama 8 jam transportasi dapat dilihat
Blood Glucose Monitoring System merk One pada Gambar 1.
Touch Horizon (Eames et al.,
2010).Pengambilan sampel darah dilakukan Tachiventilasi
dengan memotong pangkal sirip ekor (caudal Tachiventilasi diamati dengan
peduncle) benih ikan koi (Carleton University menghitung buka tutup operkulum benih ikan
Animal Care and Use, 2011). koi yang dilakukan setiap jam selama 8 jam.
Pengamatan dilakukan secara sampling pada
Pengukuran Kualitas Air tiap satuan percobaan.Pengamatan dilakukan
Pengukuran kualitas air dilakukan pada selama tiga menit sebanyak tiga kali berturu-
awal, tengah, dan akhir proses transportasi. turut pada tiap waktu pengamatan.Hasil uji
Parameter yang diukur antara lain DO, ANOVA rata-rata tachiventilasi ditampilkan
ammonia, pH dan suhu air media transportasi pada Tabel 3.
yang digunakan. Pengukuran DO dan ammonia Hasil uji ANOVA yang dilanjutkan
dilakukan menggunakan bantuan test dengan uji jarak berganda Duncan,
kit.Pengukuran suhu dilakukan dengan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
menggunakan termometer raksa, sedangkan pH (p<0,05). Hasil uji signifikan ditemukan pada
diukur menggunakan pH pen. tiap perlakuan dalam setiap waktu pengamatan,
kecuali pada pengamatan awal (jam ke-
Analisa Data 0).Grafik nilai rata-rata tachiventilasi
Data hasil penelitian ini dianalisis ditampilkan pada Gambar 2.
menggunakan ANOVA (Analysis of Variance)
untuk mengetahui perbedaan diantara
perlakuan. Dilanjutkan dengan uji Jarak
Berganda Duncan (Duncan’s multiple range
test).

Hasil dan Pembahasan


Survival Rate (SR)
Survival Rate benih ikan koi pada
perlakuan 0, 5, dan 10 ppm adalah 100%.

217
Pengaruh Pemberian Minyak Atsiri......

Tabel 2. Hasil ANOVA rata-rata glukosa darah (mg/dl) benih ikan koi selama 8 jam transportasi
Waktu Perlakuan
Pengamatan
(jam) E (0 ppm) A (5 ppm) B (10 ppm) C (15 ppm) D (20 ppm)
0 26,75±0,95a 27±0,81a 26.75±1,25a 27±1,41a 27±1,82a
d c a b
2 27,75±0,95 38,75±2,62 189,5±4,50 154,25±2,5 153,75±2,98b
d d c b
4 63,75±4,27 65,25±3,30 170,75±7,58 230±17,20 251±11,91a
6 65,75±4,34c 52±4,32c 230±5,09a 197±14,35b 208±15,03b
c d a b
8 71,75±3,86 46.75±1,25 217,5±5,06 200,25±2,06 221,25±24,08a
Keterangan : Superskrip berbeda dalam satu baris menunjukkan ada perbedaan nyata
(p<0,05).
Perlakuan E : Kontrol (tanpa pemberian minyak atsiri daun Bandotan).
Perlakuan A : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 5 ppm.
Perlakuan B : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 10 ppm.
Perlakuan C : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 15 ppm.
Perlakuan D : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 20 ppm.

Gambar 1. Grafik rata-rata glukosa darah benih ikan koi selama 8 jam transportasi.

Tabel 3. Hasil ANOVA rata-rata tachiventilasi benih ikan koi (bit/3 menit) selama 8 jam
transportasi.
Waktu Perlakuan
Pengamatan
(jam) E (0 ppm) A (5 ppm) B (10 ppm) C (15 ppm) D (20 ppm)
0 128.75±1.89a 125±4.08a 127.75±6.13a 127±2.16a 130.5±2.08a
1 129.5±3.31a 61.25±5.90d 92.25±5.43c 112±10.23b 94±3.36c
a d c b
2 127.5±2.08 59.5±3.87 87.5±5 109.5±7.14 94.5±3.8c
3 103.5±6.19a 56.25±1.89c 84.75±8.18b 96.5±1.29a 82±4.32b
d e c a
4 65.75±1.70 49.5±6.02 75±3.26 93.25±2.5 81.25±1.5b
c d ab a
5 61.25±2.62 45.5±2.88 73±2.82 76±2.94 70.75±1.70b
6 60.5±1.91b 34±4.32c 66.75±1.70a 60.75±3.09b 64.25±3.30ab
b d a c
7 50.5±3.69 29.75±2.5 59.25±3.40 39.5±3.69 59.75±2.98a
8 42.5±3.41b 21.5±3.31c 53±3.55a 39.5±3.10b 44±3.74b
Keterangan : Superskrip berbeda dalam satu baris menunjukkan ada perbedaan nyata
(p<0,05).
Perlakuan E : Kontrol (tanpa pemberian minyak atsiri daun Bandotan).
Perlakuan A : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 5 ppm.
Perlakuan B : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 10 ppm.
Perlakuan C : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 15 ppm.
Perlakuan D : Pemberian minyak atsiri daun Bandotan dengan dosis 20 ppm.

218
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2, November 2014

Gambar 2. Grafik rata-rata tachiventilasi (bit/3 menit) benih ikan koi selama 8 jam transportasi

Tabel 4. Hasil pengukuran parameter kualitas air selama 8 jam transportasi.

Parameter Waktu Pengamatan


Kualitas Air Awal Tengah Akhir
Suhu (ºC) 26-27 21-22 21-22
pH 8,9-9 7,6-7,8 7,7-7,8
DO (ppm) 6 6 6
NH3 (mg/l) 0,18 0,02-0,09 0,05-0,27

Kualitas Air daun bandotan juga berpengaruh terhadap


Pengukuran kualitas air selama tachiventilasi benih ikan koi selama
penelitian dilakukan setiap empat jam. transportasi. Nilai rata-rata tachiventilasi selama
Parameter kualitas air yang diukur meliputi transportasi cenderung untuk mengalami
parameter fisika dan kimia, yaitu suhu, pH, penurunan pada semua perlakuan, dengan nilai
dissolved oxygen (DO), dan ammonia. Data terendah ditemukan pada perlakuan 5 ppm.
kisaran kualitas air selama transportasi Penurunan nilai rata-rata tachiventilasi
berlangsung dapat dilihat pada Tabel 4. dan glukosa darah pada benih ikan koi selama
Mortalitas pada benih ikan hanya transportasi diduga disebabkan oleh aktivitas
terjadi pada konsentrasi 15 dan 20 ppm.Tidak analgesik minyak atsiri daun bandotan.Aktivitas
terjadi kematian pada konsentrasi 0, 5, dan 10 analgesik mengakibatkan ikan menjadi lebih
ppm. Kandungan HCN dan coumarin pada tenang dan tidak banyak bergerak, sehingga laju
minyak atsiri daun Bandotan diketahui memiliki respirasi menjadi lebih rendah (Sanjaya, 2011).
sifat toksik kepada kelinci (Singh, et al., 2013). Senyawa dari golongan terpen, terutama
Sifat toksik atau racun juga ditemukan pada monoterpen diketahui memiliki sifat analgesik
senyawa precocene I dan precocene II yang (Guimarãeset al., 2013). Senyawa terpen dan
termasuk ke dalam golongan chromene. Paparan komponen kimia lain dalam minyak atsiri
stresor selama transportasi berlangsung juga memiliki struktur molekul yang sederhana.
dapat mengakibatkan mortalitas pada ikan Umumnya memiliki tingkat kelarutan yang
(Harmon, 2009). tinggi pada lemak, sehingga dapat menembus
Pemberian minyak atsiri daun blood-brain barrier dan bekerja pada sistem
bandotan memberikan pengaruh terhadap kadar saraf pusat (de Sousa, 2011). Aktivitas senyawa
glukosa darah benih ikan koi selama monoterpen pada sistem saraf pusat diketahui
transportasi. Pemberian minyak atsiri daun dalam menghambat enzim GABA transaminase
bandotan dengan dosis 5 ppm menunjukkan (Koo et al., dalam de Almeida et al., 2009),
nilai rata-rata glukosa darah yang paling sehingga meningkatkan konsentrasi GABA di
mendekati dengan perlakuan kontrol, bahkan dalam sistem saraf pusat. Peningkatan
cenderung mengalami penurunan pada akhir konsentrasi GABA pada sistem saraf pusat akan
waktu pengamatan.Pemberian minyak atsiri memicu timbulnya efek sedasi pada hewan dan

219
Pengaruh Pemberian Minyak Atsiri......

mamalia (de Almeida et al., 2009).Sedasi pada Benih Patin Jambal (Pangasius
ikan diketahui mengakibatkan berkurangnya djambal).Prosiding Forum Inovasi
aktivitas dan metabolisme ikan, termasuk Teknologi Akuakultur.117-122.
penurunan pada buka tutup operkulum atau Bachtiar, Yusuf. 2002. Mencermelangkan
tachiventilasi pada ikan (Cooke et al., Warna Koi. AgroMedia Pustaka :
2004).Pemberian senyawa yang memiliki efek Depok. Hal. 5.
sedasi juga mampu meminimalisir efek stres Barreto, R. E. and G. L. Volpato.
pada ikan selama transportasi, sehingga 2011.Ventilation rates indicate stress-
mempengaruhi kadar glukosa darah (Neiffer coping styles in Nile tilapia. Journal of
and Stamper, 2009). Bioscience 36 (5). Hal 1-5.
Kualitas air merupakan salah satu Barton, B. A., J. D. Morgan, M. M. Vijayan.
faktor pembatas dalam transportasi ikan hidup. 2002. Physiological and Condition-
Penurunan kualitas air selama transportasi dapat Related Indicator of Environmental
mengakibatkan stres dan kematian pada ikan Stress in Fish, in Adams, S.M.
(Hariyanto, 2008; Harmon, 2009). Selama Biological Indicators of Aquatic
transportasi berlangsung, kadar oksigen terlarut Ecosystem Stress (paperback).
di dalam air stabil pada angka 6 ppm. Menurut American Fisheries Society.Hal.111-
Bachtiar (2002), kadar oksigen terlarut normal 118.
bagi kehidupan ikan koi berkisar antara 5-7 Bouda, H., L.A. Tapon Djou, D.A Fontem,
ppm.pH air selama transportasi mengalami M.Y.D, Gumed Zoe. 2001. Effect of
penurunan pada pengamatan di tengah dan Essential Oils from Leaves of
akhir. Walaupun demikian, penurunan nilai pH Ageratum conyzoides, Lantana camara
masih berada dalam batas normal. Menurut and Cromolaena odorata on The
Effendi (1993), kisaran pH normal yang Mortality of Sithopilus zeamais
dibutuhkan bagi ikan koi berada pada kisaran (coloptera, curculionidae). Journal of
6,5-8,5. Selama penelitian, kadar ammonia Stored Produvts Research
berkisar antara 0,02-0,27 mg/l. Menurut 37(2001):193-199.
Prihartono (2006) dalam Mulyadi, dkk (2010), Carleton University. 2011. Standard Operating
bahwa batas kritis ikan terhadap kandungan Procedure : Blood sampling of non-
ammonia terlarut di dalam air adalah 0,6 mg/l. anesthetized fish. Canada’s Capital
Hal tersebut menunjukkan bahwa kadar University Animal Care and Use
ammonia selama transportasi berlangsung masih Program. 4 hal.
berada dalam kisaran normal bagi kehidupan Cooke, S.T., C.D. Suski, K.G. Ostrand, B.L.
ikan. Tufts, and D.H. Wahl. 2004.
Behavioral and physiological
Kesimpulan assessment of low concentrations of
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik clove oil anaesthetic for handling and
dari penelitian ini adalah pemberian minyak transporting largemouth bass
atsiri daun Bandotan (A. conyzoides) (Micropterus salmoides). Aquaculture
berpengaruh terhadap SR, kadar glukosa darah, 239, hal. 509-529.
dan tachiventilasi pada benih ikan koi yang de Almeida, R. N., D. A. M. Araujo, J. C. R.
ditransportasikan secara tertutup. Dosis optimal Goncalves, F. C. Montenegro, D. P. de
pemberian minyak atsiri daun bandotan dalam Sousa, J. R. Leite, R. Mattei, M. A. C.
proses transportasi benih ikan koi secara Benedito, J. G. B. de Carvalho, J.S.
tertutup adalah 5 ppm. Cruz, J. G. S Maia. 2009. Rosewood
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oil induces sedation and inhibits
mengenai aktivitas sedatif dari senyawa compound action potential in rodents.
monoterpen yang terdapat pada minyak atsiri Journal of Ethnopharmacology
daun Bandotan (A. conyzoides), sehingga 124.Hal.440-443.
kedepannya dapat dikembangkan dan de Sousa, D. P. 2011. Analgesic-like Activity of
diaplikasikan secara langsung di dunia Essential Oils Constituents. Molecules,
perikanan terutama perikanan budidaya. 16, hal. 2233-2252.
Eames, S. C., L. H. Philipson, V. E. Prince, and
Daftar Pustaka M. D. Kinkel. 2010. Blood Sugar
Andriyanto, S., N. Lisyanto, dan R. Measurement in Zebrafish Reveals
Rahmawati.2010. Pengaruh Pemberian Dynamic of Glucose Homeostasis.
Probiotik dengan Dosis yang Berbeda ZEBRAFISH Vol. 7, No. 2. 10 hal.
Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan

220
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2, November 2014

Effendy, Hersanto. 1993. Mengenal Beberapa Neiffer, D. L. and M. A. Stamper. 2009. Fish
Jenis Koi. Kanisius: Jakarta. Hal.11-68. Sedation, Anesthesia, Analgesia, and
Evans, D. H. and J. B. Claiborne. 2006. The Euthanasia : Consideration, Methods,
Physiology of Fishes, Third Edition. and Types of Drugs. Institute for
CRC Press, Taylor and Francis Group : Laboratory Animal Research (ILAR)
Florida. Hal.319-322. Journal, Volume 50, Number 4, Oxford
Guimarães, A. G., J. S. S. Quintans, and L. J. University Press. Hal 343-360.
Quintans-Junior. 2013. Monoterpenes Okunade, A.L. 2002. Review : Ageratum
with Analgesic Activity, A Systematic conyzoides L. (Asteraceae). Fitoterapia,
Review. Phytotherapy Research 27. 73, 1-16.
Hal.1-15. Sani, N.S., R. Racchmawati dan Mahfud. 2012.
Hariyanto, S. E., F. S. Pranata, Y. Aida. 2008. Pengambilan Minyak Atsiri dari Melati
Pemanfaatan Ekstrak Daun Kecubung dengan Metode Enfleurasi dan
(Datura metel L.) Sebagai pembius Ekstraksi Pelarut Menguap. Jurnal
Ikan Koi (Cyprinus carpio L.) Pada Teknik POMITS Vol.1 (1): 1-4.
Saat Pengangkutan. Biota Vol. 13 (1), Sanjaya, Y. 2011. Pengaruh Kosentrasi Larutan
hal 24-30. Daun Bandotan (Ageratum conyzoides)
Harmon, T.S. 2009. Method for reducing Terhadap Tingkat Kelulusan dan Buka
stressors and maintaining water quality Tutup Operkulum Benih Ikan Koi
associated with live fish transport in (Cyprinus carpio) dalam Transportasi
tanks : a review of the basics. Reviews Sistem Tertutup.Skripsi.Fakultas
in Aquaculture, 1, 58-66. Perikanan dan Kelautan. Universitas
Lim, L.C., P. Dhert, and P. Sorgeloos, 2003. Airlangga. Surabaya., 24 hal.
Recent developments and Zahl, I. H. and O. Samuelsen. 2012.
improvements in ornamental fish Anaesthesia of farmed fish:
packaging system for air transport. implications for welfare. Fish
Aquaculture Research, 34, 923-935. Physiology and Biochemistry 38:201-
Lim, L. C., P. Dhert, P. Sorgeloos. 2007. 218.
Preparation for Transport : Fish
Packaginf Technology. Ornamental
Fish International Educational
Publication 2, hal 25-45.
Mulyadi, M. T. Usman, dan Suryani. 2010.
Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan
yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan
dan Kelulushidupan Benih Ikan Silais
(Ompok hypophthalmus). Berkala
Perikanan Terubuk, Vol 38 No.2. Hal
21-40.

221

You might also like