Analisis Implementasi Uu Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Di Kecamatan Rubaru

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

JURNAL SETIA PANCASILA

Vol….. No. …. September 202.., pp. … - …


e-ISSN: 2745-7451
Availabe online at :
https://e-jurnal.stkippgrisumenep.ac.id/index.php/JSP

ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF LAW NUMBER 19 OF 2013 ON


THE PROTECTION AND EMPOWERMENT OF FARMERS IN RUBARU
DISTRICT
Engnani 1, Imam Arifin 2, Abd. Halim 3
1
Alamat email, 2Alamat email, 3Alamat
email
1
Institusi/Lembaga/Afiliasi
Penulis A
2
Institusi/Lembaga/Afiliasi
Penulis B
3
Institusi/Lembaga/Afiliasi
Penulis C

Informasi Artikel Abstrack


translate : One of the hopes that all people have is welfare, including
Received: 14-04- farmers. Therefore, they try various ways to increase their income and
2015 welfare. One of the ways is by empowerment that can help farmers achieve
Revised : 21-05-2015 self-reliance in economic, management, and social fields. This study aims to
Accepted: 03-07- find out the forms of empowerment carried out by farmers to improve
2015 their welfare and identify the factors that support and hinder the
empowerment of farmers in Rubaru District, Sumenep Regency. This study
used a qualitative method. Data were collected through observation,
interviews, and documentation. The validity of the data was checked by
triangulation of sources and methods. Data were analyzed using qualitative
data analysis techniques. The results showed that farmer empowerment
was carried out through regular meetings, self-help and mutual
cooperation, capital, and support and roles from stakeholders. The factors
that support the welfare of farmers are assistance in production facilities
from the government, seed commodities as supporters, training, and
comparative studies. Meanwhile, the factors that hinder are the reduction
of land area and the suboptimal institutionalization of farmers.

Keywords (bold, italic) :


Law No. 19 of 2013,
Protection and
Empowerment of Farmers,
Rubaru Community.

Engnani, Imam Arifin, Abd. Halim


ANALISIS IMPLEMENTASI UU NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI DI KECAMATAN RUBARU

Informasi Artikel Abstract


Salah satu harapan yang dimiliki oleh semua orang adalah kesejahteraan,
Received: 14-04- termasuk para petani. Oleh karena itu, mereka berusaha dengan berbagai
2015 cara untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Salah
Revised : 21-05-2015 satu cara yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan yang dapat
Accepted: 03-07- membantu petani mencapai kemandirian di bidang ekonomi, manajemen,
2015 dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk
pemberdayaan yang dilakukan oleh petani untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat pemberdayaan petani di Kecamatan Rubaru, Kabupaten
Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa
dengan triangulasi sumber dan metode. Data dianalisis dengan teknik
analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberdayaan petani dilakukan melalui pertemuan rutin, swadaya dan
gotong royong, permodalan, serta dukungan dan peran dari para
stakeholders. Faktor-faktor yang mendukung kesejahteraan petani adalah
bantuan sarana produksi dari pemerintah, komoditas bibit sebagai
penunjang, pelatihan, dan studi banding. Sedangkan, faktor-faktor yang
menghambat adalah berkurangnya luas lahan dan belum optimalnya
kelembagaan petani.

Keywords (bold, italic):


UU. No. 19 Tahun 2013,
Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani,
Masyarakat Rubaru.

Copyright © 2023 (Engnani, Imam Arifin, Abd. Halim). All Right Reserved
PENDAHULUAN
Alinea keempat dalam undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
bahwasanya negara diamanatkan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasar pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan ini, alinea ini memberikan tanggung jawab
kepada negara Indonsia dalam memajukan kesejahteraan umum dan pada alinea kelima
menyatakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Negara Indonesia merupakan negara agraris dengan sebagian penduduknya mayoritas
sebagai petani. Sumber daya alam yang dimiliki oleh negara Indonesia tidak menjamin
kesejahteraan mereka. Masih banyak masyarakat Indonesia tidak terkecuali petani yang masih
hidup dalam kemiskinan dan belum berdaya baik secara sosial maupun ekonomi. Permasalahan
ini menjadi dasar
Petani merupakan pilar penting dalam perekonomian indonesia. UU No. 19 tahun 2013
bertujuan untuk melindungi dan memberdayakan petani guna meningkatkan kesejahteraan
mereka. Namun, realita di lapangan seperti di kecamatan rubaru kondisi petani masih menghadapi

Engnani, Imam Arifin, Abd. Halim


tantangan signifikan seperti rendahnya pendapatan, iklim cuaca yang tidak menentu, banyaknya
hama tumbuhan yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman dan juga berpotensi petani gagal
panen. maka dari itu perlu adanya evaluasi/analisis implementasi sejauh mana undang undang ini
telah berhasil mencapai tujuan perlindungan dan pemberdayaan petani. Maka dari itu perlu
untuk di analisa sejauh mana kebijakan ini berdampak positif bagi petani.

METODE
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif,yaitu
penelitian yang memberikan gambaran tentang situasi, kondisi dan juga kejadian yang secara
factual di lapangan yang sistematis mengenai fakta yang terjadi di lapangan. Jenis yang di gunakan
pada penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field researce) dalam proses penelitian ini, peneliti
menggunakan penelitian lapangan, dengan tujuan untuk mendapatkan fakta yang valid terkait
analisis implementasi uu no 19 tahun 2015 tentang pemberdayaan petani di kec rubaru.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
1. Perlindungan Petani
a. Monitoring dan peringatan dini.
Memantau perkembangan cuaca, mengidentifikasi potensi bencana alam, dan
memberikan peringatan dini kepada petani agar mereka dapat mengambil tindakan
pencegahan.
b. Diversifikasi tanaman
Mendorong petani untuk menanam beragam jenis tanaman yang lebih tahan
terhadap perubahan iklim dan bencana alam, sehingga mereka tidak sepenuhnya
bergantung pada satu tanaman.
c. Penggunaan teknologi
Mendorong petani untuk mengadopsi teknologi pertanian modern, seperti
sistem irigasi otomatis, penggunaan aplikasi cuaca untuk memonitor perubahan
iklim, dan pemantauan tanaman dengan drone.
d. Asuransi pertanian
Membantu petani dalam mendapatkan asuransi pertanian untuk melindungi
investasi mereka dari kerugian akibat bencana alam atau gagal panen.
B. Pembahasan
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian petani adalah
dengan memberdayakan mereka dalam berbagai aspek, mulai dari pengetahuan,
keterampilan, sumber daya, hingga keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan usaha tani mereka. Berbagai upaya pemberdayaan petani dapat
dilaksanakan, misalnya dengan memberikan bantuan berupa penyuluhan, pendidikan,
pelatihan, kredit, fasilitasi, penguatan organisasi, dan advokasi. Dari beberapa penelitian
yang telah dilakukan, terlihat bahwa pemberdayaan petani dapat memberikan manfaat
bagi peningkatan produktivitas, pendapatan, kualitas lingkungan, dan pengentasan
kemiskinan (Prasetyo, 2015 : 134).
Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun adalah memberikan pelatihan
khusus kepada kelompok tani di wilayah Jawa Timur khusunya di Daerah Rubaru.
Pelatihan ini diselenggarakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan meliputi berbagai
aspek penting dalam bidang pertanian, seperti kelembagaan, budidaya, dan agribisnis.
Dinas pertanian Kecamatan Rubaru juga menyediakan fasilitas klinik agribisnis yang siap
membantu petani dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan budidaya,
hama, dan penyakit. BPP merupakan tempat bagi petani untuk berbagi pengalaman dan

Engnani, Imam Arifin, Abd. Halim


mendapatkan solusi terbaik untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Selain itu, BPP
bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perdal untuk melakukan pengendalian
UPT secara terpadu. Berkomitmen untuk mengurangi residu kimia yang berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan dengan menerapkan metode biosaka dan jakaba yang bersifat
organik. Dengan demikian, dapat mencegah dan mengobati tanaman yang terserang hama
atau penyakit secara alami dan aman.
Pada hakekatnya reformulasi merupakan suatu proses implementasi kebijakan
publik merupakan langkah penting untuk menerjemahkan kebijakan menjadi tindakan
nyata. Implementasi tidak hanya melibatkan aktivitas, tetapi juga sistem, mekanisme, dan
perencanaan yang terkait dengan tujuan kebijakan (Akib dkk, 2008 : 117). Menurut
Purwanto dan Sulistyastuti, "implementasi pada dasarnya adalah usaha untuk
menyampaikan keluaran kebijakan (to deliver policy output) yang dilaksanakan oleh para
pelaksana kepada kelompok penerima manfaat (target group) sebagai bentuk perwujudan
kebijakan, (Purwanto dan Sulistyastuti, 1991 : 79).
Pemberdayaan petani adalah salah satu strategi pembangunan pertanian yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani dalam
mengelola sumber daya alam dan pasar. Pemberdayaan petani di Kecamatan Rubaru
meliputi berbagai aspek, yakni :

1. Pemberdayaan Petani
a. Jagaba Merupakan program inovasi pemberdayaan petani yang di lakukan oleh BPP
rubaru yaitu pembuatan pengobatan tanaman secara organik yang terbuat dari air
leri yang di simpan selama 1 bulan dan airnya di semprotakan ketanaman yang
mamfaatnya bisa kebal terhadap hama.
b. Biosaka Merupakan program inovasi pemberdayaan petani yang di lakukan oleh
BPP rubaru yaitu pembuatan pupuk organik yang terbuat dari gedebog pisang, buah
buahan dan dari kulit bawang yang di simpan beberapa hari untuk meningkatkan
NPK yang membantu pertumbuhan tanaman agar berkembang secara maksimal.
c. Veriensa adalah vermentasi urin sapi yang mana ormulanya air sapi yang di simpan
selama 3 minggu yang airnya di semprotkan ke tanaman yang mana ini penggantin
dari pupuk urea dan mamfaatnya membuat nanaman terhindar dari jamur, dan
membunuh hama pada tanaman.
d. Penyuluhan merupakan suatu program pemberdayaan petani yang dilakukan oleh
BPP Rubaru, yang dilaksanakan satu tahun sekali kepada kelompok petani terkait
kelembagaan, cara budi daya varietas tanaman baru dan agribisnis.

SIMPULAN
Dari pembahasan di atas ada suatu usaha yang di lakukan oleh BPP untuk melindungi dan
memberdayakan petani yaitu dalam melindungi petani melakukan monitoring dan peringatan dini,
diversifikasi tanaman, penggunaan tekonologi, dan asuransi pertanian, adapun usaha
memberdayakan petani yaitu membuat suatu inovasi inovasi pengembangan metode pertanian
yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan memamfaatkan sumber daya lokal, seperti
pembuatan jakaba, biosaka, veriensa dan penyuluhan

DAFTAR RUJUKAN

Engnani, Imam Arifin, Abd. Halim


Buku
Purwanto, & Sulistyastuti. 1991. Analiisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijakan. Jakarta:Bumi Aksara

Artikel dalam Jurnal atau Majalah


D. Prasetyo, Suhartini, dan A. Widiyanto. 2015. Pemberdayaan Petani Melalui Program
Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) di
Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 19(1).
Akib Haedar, & Antonius Tarigan. 2008. Artikulasi Konsep Implementasi Kebijakan:
Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya. Jurnal Baca Volume 1.

Engnani, Imam Arifin, Abd. Halim

You might also like