Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN

PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD Dr. PIRNGADI


KOTA MEDAN
Flora Sijabata, Sri Dearmaita Purbab*, Rinco Siregarc, Roy Ronni Siregard
a,b
Program Studi D-III Keperawatan, Fakultas Pendidikan Vokasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
c,d
Program Studi Ners, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
*Corresponding author: Psridearmaita@yahoo.com

Abstract

Background: Diabetes Mellitus (DM) is a priority public health problem in both developed
and developing countries because the incidence of the disease continues to increase every year.
The quality of life of people with Diabetes Mellitus is influenced by several factors, one of
which is dietary adherence. Research Objectives: to determine the relationship between dietary
adherence and quality of life in patients with type 2 Diabetes Mellitus at RSUD Dr. Pirngadi,
Medan city. Methods: The type of research used in this research is quantitative with a cross-
sectional research design. The total population in this study was 385 people and the sample
selection method used accidental sampling and obtained a total sample of 80 people. Results:
Dietary adherence in patients with Diabetes Mellitus was included in the obedient category,
namely 67.5% and quality of life in patients with Diabetes Mellitus, was classified as equally
good and bad, namely 50%. The results of data analysis with the Chi Square test were obtained
with a significance level of <0.05, the result was p = 0.000. Conclusion: There is a significant
relationship between dietary adherence and quality of life in Type 2 Diabetes Mellitus patients
at RSUD Dr. Pirngadi, Medan City, so it is hoped that he will always adhere to the diet.

Keywords: Diabetes Mellitus; Dietary Compliance; Quality of Life.

Abstrak

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan prioritas masalah kesehatan masyarakat
baik di dunia, negara maju ataupun negara berkembang karena angka kejadian penyakit terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kualitas hidup penderita Diabetes Mellitus
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu diantaranya kepatuhan diet. Tujuan Penelitian:
untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet dengan kualitas hidup pada penderita Diabetes
Mellitus tipe 2 di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan. Metode: Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuantitaif dengan desain penelitian yang digunakan cross sectional.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 385 orang dan dengan metode pemilihan
sampel menggunakan accidental sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 80 orang.
Hasil: Kepatuhan diet pada penderita Diabetes Mellitus tergolong dalam kategori patuh yaitu
sebesar 67,5% dan kualitas hidup pada penderita Diabetes Mellitus tergolong dalam ketegori
sama baik dan buruk yaitu 50%. Hasil analisa data dengan uji Chi Square diperoleh dengan
tingkat kemaknaan <0,05 didapatkan hasil p=0,000. Kesimpulan: Ada hubungan yang
signifikan antara kepatuhan diet dengan kualitas hidup pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan sehingga diharapkan pada agar selalu patuh terhadap diet.

Kata kunci : Diabetes Mellitus; Kepatuhan Diet; Kualitas Hidup

PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) merupakan di Indonesia dimana pada tahun 2013
salah satu persoalan kesehatan yang populer prevalensi Diabetes sebesar 1,8% dan
di masyarakat karena terjadi penambahan terdapat peningkatan di tahun 2018 menjadi
kasus secara kontinue baik di dunia, negara 2,0% (Kemenkes RI, 2018).
maju ataupun negara berkembang. Penyakit Penyakit Diabetes Mellitus sangat
kronis ini terjadi karena pankreas tidak mempengaruhi kualitas hidup sebab dialami
menghasilkan cukup insulin/hormon gula seumur hidup oleh pasien yang
darah ketika tubuh tidak efektif mengalaminya. Berkurangnya kualitas
menggunakan insulin yang dihasilkannya. hidup seseorang bakal berkaitan dengan
Diabetes menjadi prioritas masalah kemampuan fungsional, ketidakmampuan
kesehatan masyarakat karena angka dan kecemasan akibat penyakit yang
kejadian penyakit Diabetes Mellitus terus dialaminya. Rendahnya kualitas hidup
meningkat setiap tahunnya (Kemenkes RI, berakibat pada komplikasi yang berujung
2018). pada kehilangan dan kecacatan. Oleh
Menurut Organisasi International karena itu, penderita Diabetes Mellitus
Diabetes Federation tahun 2020 diabetes harus melakukan diet ketat sehari-hari
menyebabkan 6.7 juta kematian atau 1 tiap untuk memperoleh nilai kadar glukosa
5 detik. International Diabetes Federation darah yang normal. Penyakit Diabetes
memprediksi setidaknya terdapat 463 juta Mellitus juga membutuhkan kepatuhan
orang pada rentang usia 20-79 tahun di dalam merealisasikan diet yang ketat untuk
dunia menderita diabetes, sedangkan pada mendukung dan meningkatkan kualitas
tahun 2021, IDF mencatat 537 juta orang hidup penderitanya (Pusdatin, 2020).
dewasa hidup dengan Diabetes Mellitus. Kepatuhan merupakan salah satu
Negara Tiongkok merupakan negara faktor determinan dari keberhasilan terapi
tertinggi jumlah orang dewasa yang pasien Diabetes Mellitus dan didukung dari
mengidap Diabetes Mellitus yaitu sebanyak faktor lainnya seperti ketepatan dalam
140,87 juta penduduk. Negara Indonesia pemilihan obat, ketepatan regimen
mengalami peningkatan kasus, dimana pada pengobatan serta dukungan gaya hidup
tahun 2020 berada di posisi 7 dengan yang sehat dari pasien (Henny & Susanti,
jumlah penderita sebanyak 10.7 juta 2017). Kepatuhan diet merupakan suatu
penderita menjadi naik ke posisi kelima perubahan perilaku yang positif agar gula
dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak darah tetap dalam batas normal. Penderita
19,47 juta, Dengan jumlah penduduk Diabetes Mellitus sangat dianjurkan untuk
sebesar 179,72 juta, ini berarti prevalensi menjalankan diet sesuai yang diarahkan,
diabetes di Indonesia sebesar 10,6% yang dapat pengobatan anti diuretic atau
(International Diabetes Federation (IDF), insulin, harus mentaati diet secara
2021). keberlanjutan baik dalam jumlah kalori,
Sebagian besar provinsi komposisi dan waktu makan yang harus
menunjukkan adanya peningkatan diatur. Pengaturan makanan bagi penderita
prevalensi pada tahun 2013-2018, pada Diabetes Mellitus secara umum bertujuan
umur ≥15 kecuali di Provinsi Nusa menjaga dan memelihara tingkat kesehatan
Tenggara Timur. Empat provinsi dengan optimal sehingga dapat melakukan aktivitas
prevalensi tertinggi Diabetes Mellitus pada seperti biasanya dan diet adalah awal untuk
tahun 2018 pada umur ≥15 tahun yaitu di mengendalikan diabetes (Hestiana, 2017)
DKI Jakarta sebesar 3,4%, Yokyakarta Salah satu yang berperan penting
sebesar 3,1%, Kalimantan Timur 3,1%, dalam manajemen diabetes adalah terapi
Sulawesi Utara 3,0%, sedangkan prevalensi nutrisi. Seperti yang diungkapkan oleh
terendah terdapat di Provinsi NTT yaitu penelitian (Mardhatillah et al., 2022)
sebesar 0,8%. Sumatera utara merupakan menunjukkan bahwa menjalankan terapi
provinsi tinggi prevalensi Diabetes Mellitus nutrisi medis dapat memberikan dampak
positif pada kontrol glikemik pasien. Setiap tidak nyaman dengan kondisi saya saat ini.
pasien Diabetes Mellitus harus secara aktif Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik
ikut serta dalam proses edukasi dan dalam untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet
kepatuhan menjalani pola makan yang dengan kualitas hidup pada penderita
sesuai. Edukasi mengenai pola makan harus Diabetes Mellitus tipe 2 Di RSUD Dr.
berfokus pada poin penting seperti Pirngadi kota Medan.
meningkatkan konsumsi sayuran, tinggi
serat, meminimalkan konsumsi gula METODE PENELITIAN
tambahan. Penelitian ini menggunakan desain
Menurut penelitian yang dilakukan deskriptif korelatif dengan pendekatan
oleh (Liawati et al., 2022) tentang cross sectional. Populasi dalam penelitian
kepatuhan diet dengan kualitas hidup pasien adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus tipe
di Puskesmas Baros Kota Sukabumi 2 yang datang berobat di RSUD Dr.
mengatakan bahwa kepatuhan diet pada Pirngadi Kota Medan sebanyak 385 orang.
penderita Diabetes Mellitus muncul karena Sampel penelitian ini sebanyak 80 orang
mempunyai motivasi atau sugesti yang kuat dengan teknik pengambilan sampel
untuk sembuh dari penyakitnya. Minat dan menggunakan accidental sampling dengan
keinginan sangat diperlukan untuk jangka kriteria pasien menderita diabetes mellitus,
waktu yang lama, dan perlu seumur hidup pasien yang koperatif, tidak menunjukkan
untuk melakukan kepatuhan diet. gangguan mental, bisa membaca dan
Data di RSUD Dr. Pirngadi Kota menulis, serta bersedia menjadi responden.
Medan didapatkan bahwa jumlah pasien Alat pengumpulan data yang digunakan
yang mengalami Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah kuesioner yang diambil dan
Periode Tahun 2020 sebanyak 385 orang. dikembangkan oleh (Sari, 2015). Kuesioner
Berdasarkan wawancara langsung yang kepatuhan sebanyak 9 pertanyaan dan
dilakukan peneliti kepada 5 pasien Diabetes dikategorikan “patuh” dan “tidak patuh”
Mellitus melalui wawancara secara dan telah diuji validitas dan reabilitasnya
langsung, peneliti melihat bahwa kepatuhan dengan nilai Crombach alpha 0.93 dan
diet pasien Diabetes Mellitus dengan untuk kuesioner kualitas hidup ada 11
pedoman 3J (jumlah, Jadwal, dan Jenis) pertanyaan dan dikategorikan “baik” dan
masih minim. Didapatkan 4 orang pasien “buruk” yang telah di uji validitas dan
mengatakan sulit menaati aturan makan reabilitas dengan nilai Crombach’s Alpha
sesuai anjuran tenaga kesehatan dan sulit 0.872. Etika penelitian digunakan untuk
makan tepat waktu, dan tidak menyukai mendapatkan persetujuan dengan
jenis makanan yang disarankan tenaga menekankan masalah etik tentang
kesehatan. Beberapa pasien juga dikaji selfdetermination, privacy and anonymity,
dengan kualitas hidup pasien Diabetes beneficence maleficience, justice, dan
Mellitus dengan empat domain kualitas informend consent. Pengolahan data
hidup (Fisik, Psikologis, Sosial dan dilakukan melalui tahap editing, coding,
lingkungan). Peneliti mendapatkan hasil entry, dan tabulating. Analisa data yang
bahwa kualitas hidup pasien Diabetes digunakan adalah analisa univariat untuk
Mellitus masih kurang baik berjumlah 3 mendapatkan gambaran karakteristik
orang. Pasien mengatakan sering pasien, kepatuhan diet, dan kualitas hidup
merasakan sakit fisik sehingga aktifitas dan analisa bivariat untuk menjelaskan
sehari-hari mereka terganggu setelah hubungan kepatuhan diet dan kualitas hidup
menderita penyakit Diabetes Mellitus. pasien dengan menggunakan uji Chi-
Adapun hasil yang didapat yang Square Test dengan tingkat kepercayaan
menyatakan bahwa “saya tidak mampu 95%.
untuk menghidupi keluarga saya”, “sulitnya
untuk memenuhi kebutuhan”, saya merasa HASIL PENELITIAN
Karakteristik responden dalam penelitian menderita yang tersaji dalam table 1 berikut
ini didistribusikan berdasarkan umur, jenis :
kelamin,status, pendidikan, Lama

No Variabel n %
1 Jenis Kelamin
- Laki-Laki 30 37.5
- Perempuan 50 62.5
2. Usia
- < 45 Tahun 17 21.2
- > 45 Tahun 63 78.8
3. Status
- Belum Menikah 5 6,2
- Menikah 73 2.5
- Janda/Duda 2 91.3
4. Penidikan
- SD 2 2.5
- SMP 4 5.0
- SMA 43 53.75
- Perguruan Tinggi 31 38.75
5. Lama Menderita Diabetes Mellitus
- < 5 Tahun 31 38.8
- > 5 Tahun 49 61.2
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien

Dari tabel 1 diatas menunjukkan bahwa menikah sebanyak 73 orang (91,2%).


mayoritas responden memiliki usia >45 Mayoritas responden memiliki jenjang
tahun sebanyak 63 orang (78,8%). pendidikan tamatan SMA sebanyak 43
Mayoritas responden berjenis kelamin orang (53,8%). Mayoritas responden
perempuan sebanyak 50 orang (62,5%). memiliki lama Diabetes Mellitus selama >
Mayoritas responden memiliki status sudah 5 Tahun sebanyak 49 orang (61,2%).

No Variabel Kategori n %
1 Kepatuhan Diet Patuh 54 67,5
Tidak Patuh 26 32,5
2 Kualitas Hidup Baik 40 50
Buruk 40 50
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Diet dan Kualitas Hidup

Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa responden (32,5%). kualitas hidup
mayoritas kepatuhan diet di RSUD Dr responden di RSUD Dr Pirngadi Kota
Pirngadi Kota Medan dalam kategori patuh Medan dalam kategori sama antara baik dan
sebanyak 54 responden (67,5%) sedangkan buruk yaitu sebanyak 40 responden (50%).
dalam kategori tidak patuh sebanyak 26
Kepatuhan Kualitas Hidup
Diet Baik Buruk Total P
Value
n % n % n %
Patuh 35 43,7 19 23,7 54 67,4
Tidak Patuh 5 6,3 21 26,3 26 32,6 0,000
Jumlah 50 50 80 100
Tabel 3. Analisa Hubungan Keptuhan Diet dengan Kualitas Hidup

Berdasarkan analisa statistik dengan keadaan tubuhnya menganggap sudah ada


menggunakan uji chi square dengan tingkat perubahan yang baik, maka pasien tidak
kemaknaan <0,05 didapatkan hasil lagi mematuhi dietnya.
p=0,000. Nilai p lebih kecil dari 0,05 Penelitian ini sejalan dengan
menandakan H1 diterimadan H0 ditolak, penelitian yang dilakukan oleh (Ramadhina
artinya terdapat hubungan yang signifikan et al., 2022) bahwa mayoritas responden
antara kepatuhan diet dengan kualitas hidup patuh diet. Kepatuhan menjadi perubahan
pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di perilaku yang positif dan diharapkan dari
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. pasien. Penelitian ini juga didukung oleh
(Khoiroh, 2018) memperlihatkan bahwa
PEMBAHASAN sebagian besar pasien Diabetes Mellitus
Berdasarkan hasil penelitian diatas tipe II yang berobat di Puskesmas Juanda
didapatkan bahwa mayoritas kepatuhan diet Samarinda patuh dalam menjalankan diet
di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan dalam yang telah diarahkan oleh petugas
kategori patuh sebanyak 54 responden kesehatan.
(67,5%) sedangkan dalam kategori tidak Kualitas hidup responden di RSUD
patuh sebanyak 26 responden (32,5%). Dr Pirngadi Kota Medan dalam kategori
Kategori patuh yang dilakukan responden sama antara baik dan buruk yaitu sebanyak
disini adalah mayoritas jadwal makan yang 40 responden (50%). Kualitas hidup baik
dapat diatur dan membatasi jumlah asupan yang dilakukan responden adalah mampu
nutrisi. Kuesioner kepatuhan didapatkan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa
masyarakat mayoritas jenis kelamin dibantu orang lain, melakukan olahraga
perempuan dimana mengatakan patuh secara rutin. Kuesioner kualitas hidup disini
dalam isi kuisioner tentang membatasi responden mengisi dalam kategori dimensi
jumlah asupan nutrisi yang saya konsumsi fisik yaitu kemampuan melakukan aktivitas
setiap hari dengan kebutuhan, makan snack sehari-hari tanpa di bantu orang lain,
dengan tetap memperhatikan jumlah kalori kuesioner tentang responden melakukan
sesuai dengan kebutuhan saya, dan olah raga secara rutin, kuesioner dimensi
kuesioner tentang makan dalam jumlah psikologis, responden dapat menerima
sedikit tapi sering. penampilan tubuh saat ini. Responden
Banyaknya pasien Diabetes merasa gagal sebagai seorang ayah/ibu
Mellitus tipe II yang patuh menjalankan diet dalam keluarga karena penyakit Diabetes
menurut analisa peneliti yaitu karena Mellitus yang dialaminya. Hal ini sangat
kepatuhan dalam melaksanakan diet oleh penting supaya ada motivasi dan
pasien, artinya kepatuhan menjalankan diet keterlibatan keluarga untuk kesuksesan
yang baik berawal dari pribadi sendiri. program diet yang dilakukan. Untuk
Sedangkan pasien yang tidak patuh dimensi sosial, responden sakit tidak ada
terhadap dietnya hanya menjalankan disaat yang berubah dengan aktifitas dalam
kadar gula darah pasien tersebut naik, pada keluarga, sedangkan untuk dimensi
saat kadar gula darahnya berkurang dan
lingkungan, responden selalu merasa Tipe2 di rumah sakit tersebut dan nilai
nyaman dengan kondisi tempat tinggalnya. prevalensi rasio sebesar 23,47. Penelitian
Penelitian ini sejalan dengan ini juga didukung oleh penelitian
penelitian yang dilakukan oleh (Jais et al., (Mardhatillah et al., 2022) menyatakan
2021) menyatakan bahwa peran serta bahwa semakin tinggi kepatuhan diet maka
dukungan keluarga sangatlah diperlukan semakin tinggi kualitas hidup pasien, dan
untuk terciptanya keberhasilan terapi semakin berlebih status gizi makan semakin
pengobatan penderita/pasien Diabetes rendah kualitas hidup pasien.
Mellitus. Suport keluarga melingkupi Berdasarkan analisa statistik dengan
semua perilaku dan sikap konkrit yang menggunakan uji chi square didapatkan
diberikan keluarga kepada salah satu bahwa tingkat kemaknaan <0,05 didapatkan
anggota keluarga yang sakit atau hasil p=0,000. nilai p lebih kecil dari 0,05
menghadapi masalah kesehatan. menandakan H1 diterimadan H0 ditolak,
Dukungan keluarga merupakan artinya terdapat hubungan yang signifikan
bentuk ikatan pribadi yang meliputi sikap, antara kepatuhan diet dengan kualitas hidup
tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di
seseorang, sehingga orang tersebut RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Hubungan
menganggap ada yang memperdulikan, yang signifikan antara kepatuhan diet
mengakui dan mencintai, sehingga dengan kualitas hidup dikarenakan nutrisi
terhindar dari stress yang buruk. Keluarga yang dikonsumsi sudah sesuai dan juga
sebagai sebuah tempat yang aman dan responden rutin melakukan aktivitas sehari-
damai untuk istirahat dan pemulihan serta hari tanpa dibantu orang lain. Sejalan
membantu penguasaan terhadap emosi. dengan teori Quality Of Life dimana
Setiap orang pasti membutuhkan dorongan mengatakan ketika seseorang dapat
afeksi dari orang lain, dukungan ini berupa melakukan aktivitas sehari hari maka
dukungan simpatik dan empati, dietnya juga dikonsumsi secara teratur.
kepercayaan dan pengakuan. Menurut Kepatuhan penderita dalam
penelitian yang dilakukan oleh mentaati diet Diabetes Mellitus sangat
(Runtuwarow et al., 2020) mengatakan berperan penting untuk menstabilkan kadar
bahwa dukungan keluarga sangat berperan glukosa pada penderita Diabetes Mellitus,
penting dalam mengatasi kualitas hidup dari sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan
penderita DM 2. suatu hal yang penting untuk dapat
Kualitas hidup adalah persepsi mengembangkan rutinitas (kebiasaan) yang
individu terhadap posisi mereka dalam dapat membantu penderita dalam mengikuti
kehidupan dalam konteks budaya dan nilai jadwal diet yang kadang-kadang sulit
dimana mereka hidup dan dalam dilakukan. Setiap penderita Diabetes
hubungannya dengan tujuan hidup, Mellitus harus mempunyai sikap yang
harapan, standart dan perhatian. Hal ini positif (mendukung) terhadap diet agar
merupakan konsep yang luas yang tidak terjadi komplikasi baik akut maupun
mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, kronis. Penelitian ini juga sejalan dengan
keadaan psikologis, tingkat ketergantungan, penelitian yang dilakukan oleh (Nurhidayah
hubungan sosial, keyakinan personal dan et al., 2019) menunjukkan bahwa ingkat
hubungannya dengan keinginan di masa kepatuhan diet dapat mempengaruhi
yang akan datang terhadap lingkungan kualitas hidup pasien Diabetes Mellitus tipe
mereka (Rahmatiah et al., 2022). 2 di RSUD Ratu Zaalecha Martapura.
Menurut penelitian yang dilakukan Persepsi individu tentang dampak
oleh (Mutmainah et al., 2020) dan kepuasan tentang derajat kesehatan dan
menyampaikan bahwa adanya hubungan keterbatasannya menjadi penting sebagai
yang signifikan antara kepatuhan dan evaluasi akhir terhadap pengobatan. Pada
kualitas hidup pada pasien diabetes mellitus pasien Diabetes Mellitus perubahan
perilaku sangat diperlukan untuk mencapai SIMPULAN
tujuan dari pengelolaan Diabetes Mellitus Adapun kesimpulan dari penelitian tentang
yaitu kadar gula dalam batas normal. hubungan kepatuhan diet dengan kualitas
Tujuan dari pengelolaan Diabetes Mellitus hidup penderita Diabetes Mellitus tipe 2 Di
tidak akan tercapai tanpa disertai kepatuhan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah
pasien. Kepatuhan merupakan adanya Kepatuhan diet pada penderita Diabetes
motivasi dan keterlibatan pasien secara Mellitus tipe 2 di RSUD Dr. Pirngadi Kota
sukarela dan aktif dalam pengelolaan Medan tergolong dalam kategori patuh.
penyakitnya, serta terdapat pembagian Kualitas hidup pada penderita Diabetes
tugas antara tenaga kesehatan dan pasien Mellitus tipe 2 di RSUD Dr. Pirngadi Kota
sehingga keduanya memiliki peran yang Medan tergolong dalam kategori sama
sama dalam pengelolaan penyakit. antara baik dan buruk Hubungan antara
Hasil penelitian ini sesuai dengan kepatuhan diet dengan kualitas hidup
teori yang dikemukakan oleh penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di RSUD
(Notoatmodjo, 2010) yang mengatakan Dr. Pirngadi Kota Medan dalam penelitian
bahwa faktor yang dapat mempegaruhi ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
kepatuhan salah satunya adalah motivasi yang signifikan
intrinsic. Motivasi intrinsik merupakan
salah satu faktor yang memberikan DAFTAR PUSTAKA
pengaruh terhadap kepatuhan pasien, Henny, P., & Susanti, S. N. (2017).
semakin tinggi motivasi pasien maka Hubungan Kepatuhan Diet Dengan
semakin besar juga peluang untuk Kualitas Hidup Pada Penderita
mematuhi diet yang dianjurkan. Diabetes Mellitus Di Poli Penyakit
Hal ini didukung oleh penelitian Dalam RSUD Kertosono. Strada
(Mamesah et al., 2019) yang menyatakan Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2), 16–21.
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara motivasi intrinsik dengan kepatuhan Hestiana, D. W. (2017). Faktor-Faktor
diet DM di Puskesmas Ranotana Weru Yang Berhubungan Dengan
Manado. Pasien yang memiliki motivasi Kepatuhan Dalam Pengelolaan Diet
diri tinggi lebih besar peluang untuk Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes
mematuhi anjuran diet yang diberikan pada Mellitus Tipe 2 Di Kota Semarang.
pasien DM, dan pasien yang memiliki Jurnal of Health Education, 2(2).
motivasi yang rendah maka akan lebih
cenderung untuk mengabaikan anjuran diet International Diabetes Federation (IDF).
yang diberikan. (2021). International Diabetic
Berdasarkan penjelasaan diatas Federation Diabetic Atlas 10th
menyatakan bahwa terdapat hubungan edition.
antara kepatuhan diet dengan kualitas hidup
pasien Diabetes Mellitus tipe 2, hal ini Jais, M., Tahlil, T., & Susanti, S. S. (2021).
dikarenakan kepatuhan diet yang dilakukan Dukungan Keluarga Dan Kualitas
pasien dapat memperbaik kualitas hidup Hidup Pasien Diabetes Mellitus Yang
yang lebih baik dengan motivasi diri yang Berobat Di Puskesmas. Jurnal
baik. Diabetes Mellitus tidak dapat Keperawatan Silampari, 5(1).
disembuhkan, oleh karena itu pengelolaan
diabetespun harus dilakukan seumur hidup. Kemenkes RI. (2018). Hari Diaebetes
Seringkali pasien mengalami kebosanan Sedunia Tahun 2018. Pusat Data dan
terhadap pengelolaan diabetes khususnya Informasi Kementerian Kesehatan.
pengelolaan makan. Kepatuhan diet
sangatlah berperan penting dalam kualitas Khoiroh, S. (2018). Hubungan Kepatuhan
hidup pasien Diabetes Mellitus tipe 2. Diet dengan Kualitas Hidup Pasien
Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Guna Meningkatkan Kualitas Hidup
Kerja Puskesmas Juanda Samarinda. Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.
Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(1), 76–83. Jurnal Dunia Keperawatan, 7(1).

Liawati, N., Arsya, S. N., & Fatimah, I. Pusdatin. (2020). Tetap Produktif, Cegah,
(2022). Hubungan kepatuhan diet dan Atasi Diabetes Mellitus. Pusat data
dengan kualitas hidup Diabetes dan Informasi Kementerian Kesehatan
Mellitus tipe 2. Jurnal Medika RI.
Cendikia, 9(2).
Rahmatiah, S., Muh.Basri, Baharuddin.,
Mamesah, F. P. ., Runtuwene, M., & Khaerunnisa, & Yakub, A. S. (2022).
Katuuk, M. (2019). Hubungan Literature Review : Hubungan
Motivasi Intrinsik Dengan Kepatuhan Kepatuhan Diet Dengan Kadar Gula
Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Darah Pada Pasien Diabetes Melitus.
Di Puskesmas Ranotana Weru. J-Kp Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis,
Jurnal Keperawatan, 7(1). 17(2).

Mardhatillah, G., Mamfaluti, T., Jamil, K. Ramadhina, A., Sulistyaningsih, D. R., &
F., Nauval, I., & Husnah. (2022). Wahyuningsih, I. S. (2022).
Kepatuhan Diet, Status Gizi Dan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus
Kualitas Hidup Pasien Diabetes (DM) Dengan Kadar Glukosa Darah
Melitus Tipe 2 Di Posbindu PTM Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RS
Puskesmas Ulee Kareng. Journal Of Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal
Nutrition College, 11(4). Ilmiah Sultan Agung.

Mutmainah, N., Ayubi, M. Al, & Widagdo, Runtuwarow, R. R., Katuuk, M. E., &
A. (2020). Kepatuhan dan Kualitas Malara, R. T. (2020). Evaluasi
Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Hubungan Dukungan Keluarga Dan
di Rumah Sakit di Jawa Tengah. Kualitas Hidup Penderita Diabetes
Pharmacon: Jurnal Farmasi Melitus Tipe 2: Literaturreview. J-Kp
Indonesia, 17(2). Jurnal Keperawatan, 8(2).

Notoatmodjo, S. (2010). lmu Perilaku Sari, D. N. (2015). Hubungan Kepatuhan


Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Diet dengan Kualitas Hidup pada
Penderita Diabetes Melitus di RSUD
Nurhidayah, T., Diani, N., & Agustina, R. Dr. Pirngadi Medan.
(2019). Manajemen Kepatuhan Diet https://www.semanticscholar.org

You might also like