Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Ulunnuha

P-ISSN : 2086-3721 E-ISSN: 2865-6050


Vol. 9 No.1/Juni 2020

STUDI HADIS MAUDHU>’ DALAM KITAB AL-LA’ALLI


MASNU<’AH FI AL-AHA>DIS AL-MAUDHU>’AH
(INTERPRETASI AL-SUYUTHI)

Jendri
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Jendria3@gmail.com

Abstract
This paper is a study of the hadith of al-Maudhu ' in the book of al-La'alli al-
Mashnu'ah al-Ahadis al-Maudhu'ah by al-Suyuthi. This book explains al-Maudhu's
hadiths' and indirectly provides commentary or critique on al-Jauzi which contains
the Maudhu' ah dith in its book. As for the purpose of making as-Suyuthi in his
academic anxiety is that there are shahih hadiths, hasan, and besides that there are
somehadiths which have not been included in the book of dha'if al-Maudhu'at-Ibn
al-Jauzi. Because as-Sayuthi tries to contribute through his book by summarizing
this al-Jauzi book and providing criticisms or comments by reference to various
books such as al-Ta r ikh, al-Khatibi, al- Hakim, al-Kam il, Ibn 'Adi, al-Du'afa',
Afrad al- Darul Quthni. It is therefore necessary to analyze more closely the
Maudhu hadith. This research uses a type of library research. The data collection
techniques used are extracts directly from books related to Maudhu's Hadith and
related to the research done. In data processing using content analysis method.
While drawing conclusions using deductive methods in which the data collected is
selectively and systematically drawn, the special conclusions drawn from the
research are drawn. The results of this study show that in general this book can be
classified as a collection of maudhu hadiths '' accompanied by comments by quoting
the book of hadith. In the book as-Suyuthi gives comments in it, using the opinions of
other scholars of the hadith. So said the book al-Suyuthi said al-Kubra,while al-
Jawzi said al-Sugra.

Keywords: Hadith, Maudhu', as-Suyuthi, al-Jauzi

Abstrak
Tulisan ini merupakan kajian tentang hadis al-Maudhu>’ dalam kitab al-La’alli al-
Mashnu>’ah al-Aha>dis al-Maudhu>’ah karya al-Suyuthi. kitab ini menjelaskan tentang
hadis-hadis al-Maudhu>’ dan secara taklangsung memberikan komentar atau kritikan
terhadap al-Jauzi yang sangat memuat hadis-hadis Maudhu> dalam kitabnya.
Adapun tujuan yang membuat as-Suyuthi dalam kegelisahannya akademisnya yaitu
terdapat hadis-hadis shahih, hasan, dan selainnya bahkan ada beberapa hadis dha’if
yang belum dicantumkan kedalam kitab al-Maudhu>’at- Ibnu al-Jauzi. Oleh karena
as-Sayuthi mencoba memberikan kontribusi melalui kitabnya itu dengan meringkas
kitab al-Jauzi ini dan memberikan kritikan-kritikan ataupun komentar dengan
merujuk berbagai kitab seperti al-Ta>rikh, al-Kha>tibi, al-Ha>kim, al-Ka>mil, Ibnu
‘A>di, al-Du’afa’, Afrad al- Da>rul Quthni. Oleh karena itu diperlukan analis yang
lebih terkait dengan hadis Maudhu> tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data yang digunakan

63
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

yaitu mengambil langsung dari buku-buku yang berkaitan dengan hadis-hadis


Maudhu>’ dan keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam pengolahan
data menggunakan metode analisis isi (content analisis). Sedangkan dalam menarik
kesimpulan menggunakan metode deduktif dimana data yang terkumpul diolah
secara selektif dan sistematis kemudian ditariklah kesimpulan khusus yang
merupakan hasil dari penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Secara
umum kitab ini bisa digolongkan sebagai menghimpun hadis-hadis maudhu>’ disertai
dengan komentar-komentar dengan mengutip kitab hadis. Dalam kitab tersebut as-
Suyuthi memberikan komentar-komentar di dalamnya, dengan menggunakan
pendapat-pendapat ulama hadis yang lain. Sehingga dikatakan kitab al-Suyuthi
dikatakan al-Kubra>, sedangkan kitab al-Jauzi dikatakan al-Sugra>.

Kata Kunci: Hadis, Maudhu>’, as-Suyuthi, al-Jauzi

PENDAHULUAN dinilai benar dalam matannya tetapi


Hadis pada dasarnya sebagai bukan berasal dari Rasulullah
sumber yang kedua setelah al-Qur’an. melainkan hanya buatan orang-orang
Dalam hadis terdapat problem-problem semata, membuat para ulama berusaha
yang membuat keotentitasnya perlu untuk mengkritisi dan membasmi agar
dipertanyakan. Hal tersebut tidak masyarakat tidak dibodohi dengan
terlepas dari beberapa orang yang ingin adanya hadis-hadis palsu (maudhu>’).
mengkaji dan menyelewengkannya. Selain itu para ulama juga memberikan
Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa sebuah peringatan ataupun ancaman
tidak ada jaminan terhadap hadis bagi orang-orang yang membuat hadis
berbeda halnya dengan al-Qur’an yang palsu tersebut. Sebagaimana ancaman
sudah pasti dipelihara oleh Allah Swt. yang terdapat dalam hadis Rasul yaitu:
Penyelewengan-penyelewengan hadis ‫حدثنا موسى قال حدثنا أبو عوانة عن أﰊ حصﲔ‬
itu muncul terkait dengan kebutuhan-
kebutuhan akan sebuah hadis yang ‫عن أﰊ صاﱀ عن أﰊ هريرة عن النﱯ صلى اﷲ‬
disandarkan kepada Rasul Saw.
Gunanya untuk memperkeruh suasana
‫عليه وسلم قال تسموا باﲰي وﻻ تكتنوا بكنيﱵ‬
keilmuan hadis agar apa yang ada ‫ومن رآﱐ ﰲ اﳌنام فقد رآﱐ فإن الشيطان ﻻ‬
dalam masyarakat lepas dari maqa>sid
hadis atau hukum yang diharapkan dan ‫يتمثل ﰲ صورﰐ ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ‬
diterapkan dalam dunia keIslaman
‫مقعده من النار‬
sesuai dengan ajaran Rasul, dengan
faktor inilah bermunculan dengan “Telah menceritakan kepada kami
istilah hadis maudhu>’.1 Musa telah menceritakan kepada kami
Seiring dengan banyaknya Abu 'Awanah dari Abu Hushain dari
hadis mauḍhu’ yang beredar, baik Abu Shalih dari Abu Hurairah ia
berkata: Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
1
Hadis Maudhu>’ adalah hadis yang Berikanlah nama dengan namaku dan
dusta, rekayasa yang disandarkan kepada Rasul jangan dengan julukanku. Karena
Saw. Hadis tersebut merupakan tingkatan yang barangsiapa melihatku dalam
paling jelek setelah hadis dha’if, Mahmud al-
mimpinya sungguh dia benar-benar
Thahan, Taisir Mushthalah al-Hadis (al-
Haramain, 1985), 89; namun coba juga dilihat telah melihatku, karena setan tidak
pada Ibnu al-Shalah, ’Ulum al-Hadis (Bairut: sanggup menyerupai bentukku. Dan
Dar al-Fiqr al-Mu’ashirah, t.t.), 98–99.

64
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

barangsiapa berdusta terhadapku, maka karya al-Suyuthi Sedangkan secara


hendaklah ia persiapkan tempat praktis penelitian ini berharap untuk
duduknya dalam neraka”.2 dijadikan sebagai memahami hadis
Salah satu ulama yang sangat Rasul sehingga jelas tentang hadis-
memberikan kontribusi dalam hadis maudhu>’ tersebut. Hal ini bisa
membasmi hadis-hadis maudhu’ dikatakan kajian yang masih baru
diantaranya adalah Jalal al-Din ‘Abdu sehingga bisa menambah khazanah
al-Rahman al-Suyuthi yang dikenal keilmuan tentang hadis.
dengan sebutan al-Suyuthi. Beliau
adalah seorang ulama hadis dan METODE PENELITIAN
memiliki banyak karya-karya hadis Penelitian ini merupakan
termasuk diantaranya kitab yang beliau penelitian kepustakaan (library
karang yaitu al-La’alli Masnu>’ah fi al- research). Sumber data penelitian
Aha>dis al-Maudhu>’ah. Kitab ini berisi terdiri dari dua bentuk, data primer
tentang hadis-hadis palsu yang tersebar (primary data), dan data sekunder
disekitar mayoritas masyarakat, namun (secondary data). Data primer yang
al-Suyuthi melakukan kritikan atas dimaksud dalam penelitian ini adalah
hadis-hadis palsu yang banyak seluruh buku-buku ataupun arikel yang
diasumsi oleh masyarakat maupun menyeru kepada pembahasan tersebut
dikalangan intelektual baik dari sisi yakni Studi hadis Maudhu>’ al-La’alli
sanad dan matan hadis. al-Masnu>’ah fi al-aha>dis al-Maudhu>’ah
Tuisan ini melengkapi karya al-Suyuthi. Sedangkan data
kekurangan literatur yang telah sekunder merupakan data-data
ditunjukan di atas. Sejalan dengan itu, pendukung yang berkaitan dengan
penulis merasa perlu untuk membatasi hadis-hadis maudhu>’ baik secara
persoalan dengan tiga pertanyaan yang langsung maupun tidak langsung.
akan dapat dirumuskan: pertama Kemudian kedua data di atas
Bagaimana perjalanan (rihlah) al- akan diproses klafikasi sehingga
Suyuthi dalam menulis al-La’alli menjadi sebuah data yang dapat
Masnu>’ah fi al-Aha>dis al-Maudhu>’ah? dianalisis lebih jauh dengan berbagai
kedua Bagaimana latar belakang mekanisme yang telah ditentukan.
kemunculan kitab al-La’alli Masnu>’ah Dalam melakukan pengolahan data
fi al-Aha>dis al-Maudhu>’ah, dan? ketiga yang terkumpul, penulis mengolah
bagaiaman bentuk sistematika teknik analisis deskriptif kualitatif,
(metodologi) penulisan kitab al-La’alli yaitu suatu cara pengolahan data yang
Masnu>’ah fi al-Aha>dis al-Maudhu>’a? dirumuskan dalam bentuk kata-kata,
Tiga pertanyaan ini akan menjadi topik bukan angka.
pembahasan utama dalam tradisi ini. Untuk menganalisis pada
Artikel ini berdasarkan pada penelitian ini digunakan cara (metode)
asumsi-asumsi bahwa, untuk analisis isi (content analisis).
mengetahui tentang bagaimana studi Sedangkan dalam menarik kesimpulan
hadis maudhu>’ dalam al-La’alli al- menggunakan metode deduktif dimana
Masnu>’ah fi al-aha>dis al-Maudhu>’ah data yang terkumpul diolah secara
selektif dan sistematis kemudian
2
Abu ‘Abdillah Munammad bin ditariklah kesimpulan khusus yang
Isma’il al-Bukhari, Shahih al-Bukhari (Beirut: merupakan hasil dari penelitian yang
Dar Ibn Kasir, 1993), 147.

65
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

bersifat deduktif.3 Yaitu pola pikir yang Sebutan al -Suyuti terambil dari nama
berangkat dari nilai-nilai khusus yang daerah kelahirannya tersebut. Selain itu
bersifat partikular kemudian diturunkan juga, ia juga diberikan sebuah gelar
pada sejumlah kasus umum dan Ibnu al-Kutub dengan sebab dilahirkan
khusus.4 diantara buku-buku milik Ayahnya,
sehingga ibunya meletakan al-Suyuthi
Biografi Jalal al-Din ‘Abdu al- diletakan di atas buku tersebut.7
Rahman al-Suyuthi Ayahnya adalah salah seorang
Biografi Singkat al-Suyuthi keturunan (nasab) yang terakhir dari
Nama lengkapnya adalah keluarga Hamamuddin yang menetap
Abdurrahman bin Kamal bin Abi Bakr di Asyuth. Sejak muda ayahnya telah
bin Muhammad bin Sabiquddin bin meninggalkan keluarganya di Asyuth
Fakhr Utsman bin Nadziruddin dan merantau ke Kairo untuk menimba
Muhammad bin Saifuddin al-Khadr bin ilmu pengetahuan dan berguru dengan
Najmuddin Abi al-Shalah Ayub bin Amir Syaikhu. Selama itu ayah al-
Nashir al-Din Muhammad bin Syaikh Suyuthi mendalami ilmu fikih hingga
Himam al-Din al-Khudhri al-Suyu>thi.5 pada tahun 1451 M. dan wafat dalam
Sedangkan laqabnya Jalaluddin al- usia 50 tahun ketika usia al-Suyuthi
Suyuthi sedangkan kunyahnya dengan belum genap enam tahun. Sedangkan
sebutan Abu Fadhl. Ia lahir didaerah Ibunya adalah keturunan Turki, yang
bernama Asyuth, yakni sebuah daerah mengandung al-Suyuthi.
pedalaman di Negeri Mesir pada hari Al-Suyuti hidup semasa pada
Ahad bertepatan bulan Rajab tahun 849 pemerintahan Dinasti Mamluk pada
H atau pada tanggal 3 oktober 1445.6 kisaran abad ke-15 M. dan tergolong
juga pada keturunan Persia yang pada
awalnya singgah (tinggal) di Baghdad,
3
Noeng Muhadjir, Metodologi kemudian lalu pindah ke Asyuth.
penelitian kualitatif: pendekatan positivistik, Keturunan al-Suyuthi merupakan
rasionalistik, phenomenologik, dan realisme keturunan yang terpandang pada
metaphisik telaah studi teks dan penelitian
agama (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), 5–6;
masanya itu, bahkan ditempatkan pada
hal yang sama juga yang di sampaikan oleh posisi-posisi penting dalam
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, pemerintahan. al-Suyuthi mendapatan
Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2008), 244–45. lingkungan yang memiliki keilmuan
4
Mundziri, Logika (Jakarta: PT Raja dan ketakwaan karena Ayahnya sangat
Grafindo Persada, 1996), 12. gigih dalam mengajarkan Alquran dan
5
Abi al-Fadl Jalal al-Din Abd ilmu pengetahuan terhadap al-Suyuthi.
Rahman al-Suyuthi, Mu’tarak al-Aqran I’jaz Dan pada usia masih 6 tahun Ia telah
al-Qur’an, t.t., iii.
6
Wildan Jauhari, Mengenal Imam al- menghafal al-Qur’an dari al-Fatihah
Suyuthi (Jakarta: Rumah Fiqh Publising, 2018), hingga al-tahrim, dan ketika beranjak
7; lihat juga Sri Maharani, “Metode Jalaluddin
al-Suyuthi dalam Menafsirkan al-Qur’an:
8, no. 2 (2009): 279–80; lihat juga Yeni
Tinjauan terhadap Tafsir al-Durr al-Matsur fi
Hafidhoh, “Nasionalisme dalam pemikiran
al-Tafsir al-Ma’tsur” (Skripsi, Riau, UIN
Jalaluddin al-Suyuthi abad XV,” 2018, 15–16.
Sulttan Syarif Kasim, 2011), 26–27; hal yang
7
sama juga di ungkapkan oleh, M Pribadi, “AL- Maharani, “Metode Jalaluddin al-
SUYŪTI DAN AL-BAHJAH AL- Suyuthi dalam Menafsirkan al-Qur’an:
MARDIYYAH (Tinjauan Biografi dan Tinjauan terhadap Tafsir al-Durr al-Matsur fi
Karya),” Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra al-Tafsir al-Ma’tsur,” 18.

66
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

(memasuki) pada usia 8 tahun telah Karya-karya al-Suyuthi


menghafal keseluruhan al-Qur’an. Di antara karya Al-Suyuti
Pada usia 27 tahun al-suyuthi adalah sebagai berikut:
resmi menjadi seorang mufthi dan Al-Itqa>n fi 'Ulu>m al-Qur’an,
mengajarkan semua kedisiplinan ilmu. Ja>mi’ ash-Shagi>r, al-Asybah wa an-
Berbagai ilmu yang dikuasainya Nadzhair, Ihya>’ul Mayyit bi Fadha>’ili
diantaranya dibidang tafsir, hadis, fiqh, Ahlil Bait, al-Ja>mi’ al-Kabi>r, al-Hawi
nahwu, ma’ani dan ilmu mantiq. Untuk lil Fatawa, Al-Haba>ik fi Akhbar al-
kepentingan ilmu ia melakukan Mala>ik, al-Dar al-Mantsu>r fi at-
perjalanan ke Syam (Hijaz), Yaman, Tafsi>r bi al-Ma’tsu>r, al-Dar al-
Hindia, Magribi, taqrur, dan juga pada Muntatsirah fi al-Aha>dis al-
tempat asal nenek moyangnya di Musytahirah, Lubab al-Nuqu>l fi
Bagdad. Kemudian beliau pergi haji Asba>b al-Nuzu>l, Mufahhanat al-Aqra>n
dan meminum air zam-zam dengan dua fi Mubhamat al-Qur’an, al-Iklil fi
niat diantaranya ingin menguasai ilmu Istinbath al-Tanzil, Takammulah Tafsir
fqh setingkat dengan imam Sirojuddin Syaikh Jalaluddin al-Mahalli,
al-Bulqini, menguasai hadis setingkat Hasyiyah 'ala Tafsir al-Baidhawi,
imam al-Hafidz Ibnu Hajar al- Tanasuq al-Durar fi Tana>sub al-
Asqalani.8 Suwa>r, Syarh asy-Syathibiyyah, al-
Asybah wa al-Nadzair, Ja>mi’ al-
Guru-guru Imam Al-Suyuthi Jawa>mi', Tarjuman al-Nawawi, Diwan
Diantara guru-guru dari Imam Syi’ir, Tuhfah adz-Dzarfa' bi Asma'
Al-Suyuthi adalah sebagai berikut: alKhulafa', Ta>rikh al-Suyu>th, Ta>rikh
Imam Sirajuddin al-Bulqini, al-Khulafa', Badai' al-Zuhur fi Waqai'
Imam Syihabuddin asy-Syaramsahy, al-Duhur, al-Rahmah fi ath-Thibbi wa
Syarafuddin al-Munawi, Imam al-Hikmah, Nawadhir al-Ayak fi
Taqiyuddin Asyamni al-Hanafy, Ma’rifati al-Niyak, Fahrusat
Syeikh Muhyiddin Muhammad bin Mu’allafati, al-Bab al-Hadis, Miftahu
Sulaiman ar-Rumi al-Hanafy, Syeikh al-Jannah fi al-I’tisham bi al-Sunnah,
Saifuddin al-Hanafy, Asy-Syams al- al-Alfiyyah fi al-Qira>’at al-‘Asyr, Syarh
Mirzanaby, Syeikh Muhammad bin Sunan Ibnu Ma>jah, Tadrib al-Ra>wi,
Ibrahim ad-Dawwany, Syeikh al-Majdu ath-Thib al-Naba>wi, Is’af al-Mubattha
bin as-Siba’ dan Syeikh Abdul Aziz al- bi al-Rija>l al-Muwattha, al-La'alli
Wafa’y, Imam Jalal al-Din al-Mahalli, Mashnu>'ah fi al-Aha>dis al-Mauḍū’ah,
Al-Izzu al-Kinani Ahmad bin Ibrahim al-Nakt al-Badi'at 'ala al-Mauḍū’at,
al-Hanbaly, Az-Zain al-Uqba, Al- Syarh ash-Shudur bi Syarh Hal al-
Burhan Ibrahim bin Umar al-Biqa’i asy Maut wa al-Qubu>r, al-Budur as-
Syafi’i.9 Safirah 'an Umur al-A>khirah, al-
Riyadh al-‘Aniqah fi Syarh Asma'
Khair al-Khalifah.10

8
Jalal al-Din al-Suyuthi, Argumen As-
Sunnah: Kontra atas Penyimpangan Sumber
Hukum Orisinal (Surabaya: Risalah Gust, 10
al-Suyuthi, Argumen As-Sunnah:
1996), 153.
Kontra atas Penyimpangan Sumber Hukum
Orisinal, 153–54.

67
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

Kajian Kitab al-La’alli Mashnu>’ah fi Sebagaimana yang terdapat dalam


al-Aha>dis al-Maudhu>’ah muqaddimah kitab bahwa imam al-
Suyuthi menulis kitab ini pada tahun
Latar Belakang Penulisan Kitab 905 H.
Imam al-Suyuthi menelaah dan Di samping itu juga Beliau
mengkaji kitabnya Abu Farajh bin al- menulis kitab dengan meringkas
Jauzi yang berjudul Hadis Maudhu’, kitabnya Ibnu Jauzi dengan komentar
seharusnya kitab ini berisi khusus yang sangat sedikit dibandingkan
tentang hadis-hadis maudhu’, tetapi dengan kitab ini pada tahun 807 H,
yang ditemukan oleh Imam al-Suyuthi sampai pada tahun 875 H.13 Sehingga
ternyata di situ terdapat hadis sahih, kitab tersebut diberi judul kitab al-
ada hadis hasan, dan dhaif , padahal Maudhu’at al-Sugra sedangkan kitab
dalam judulnya menyebutkan tentang ini dinamai dengan kitab al-Kubra.
hadis-hadis maudhu’,.11 Maka dari itu Berikut ini contohnya adalah:
imam al-Suyuthi melakukan ‫)ابن عدي( حدثنا ﳏمد بن اﳊسن بن‬
pengumpulan ulang dan menyaring
hadis-hadis maudhu’ dalam Kitab ‫قتيبة حدثنا عباس بن اﲰاعيل حدثنا اﳊسن بن‬
Maudhu’at karya Imam Jauzi tersebut
dan kemudian diberi nama al-La’ali al-
‫عطية الكوﰲ عن اﰊ عاتكة عن انس قال قال‬
Mashnu>’ah fi al-Aha>dis al-Maudhu>’ah. ‫رسول اﷲ اطلبوا العلم ولو بالصﲔ فان طلب‬
Dalam penamaan kitab ini al-Suyuthi
tidak memberikan alasanya karena di ‫العلم فريضة على كل مسلم )العقيلي( حدثنا‬
dalam muqaddimah kitab tersebut ‫جعفر بن ﳏمد الزعفراﱐ حدثنا اﲪد بن اﰊ‬
hanya mengataka dinamakan kitab ini
dengan al-La’ali al-Mashnu>’ah fi al- ‫شريح الرازي حدثنا ﲪاد بن خالد اﳋياط حدثنا‬
Aha>dis al-Maudhu>’ah (Mutiara-
mutiara yang diciptakan dalam hadis ‫طريف بن سلمان ابو عاتكة قال ﲰعت انس بن‬
maudhu’).12 ‫مالك عن النﱯ اطلبوا العلم ولو بالصﲔ فان طلب‬
Isi dari kitab ini sama dengan 14
hadis-hadis maudhu’ yang terdapat ‫العلم فريضة على كل مسلم‬
dalam kitabnya Ibnu Jauzi, tetapi
terdapat perbedaan dalam sanadnya.
‫ باطل ﻻ اصل له واﳊسن‬:‫قال ابن حبان‬
Beberapa rujukan yang dipakai oleh (‫بن عطية ضعيف ابو عاتكة منكر اﳊديث )قلت‬
Imam al-Suyuthi dalam pengantarnya
adalah al-Tarikh karya al-Khotib, al- ‫اﳊسن روي عنه البخاري ﰲ التاريخ ابو زرعة‬
Mustadrak karya al-Hakim, al-Ka>mil fi ‫وروي له الترمذي وضعفه اﻷزدي واﳊديث‬
dhu’afa’i, al-Rija>l karya Ibnu ‘Adi, al-
Dhu’afa’ karya al-Uqaili, Shahih Ibn ‫اخرجه البيهقي ﰲ شعب اﻻﳝان وابن عبد الﱪ ﰲ‬
Hibban karya Ibnu Hibban, Sunan Abu
Dawud karya Abu Dawud atau al-Azdi,
‫كتاب العلم وﲤام من طرق عن اﳊسن وله طريق‬
dan al-Afrad karya Abu Nu’aim. ‫اخر قال ابن عبد الﱪ انبانا اﲪد بن عبد اﷲ حدثنا‬
11
Jalaluddin al-Suyuthi, al-La’alli al-
Mashnu’ah fi al-Ahadis al-Maudhu’ah (Bairut:
13
Dar al-Kitab al-Ilmiyyah, 1996), 2. al-Suyuthi, 2.
12 14
al-Suyuthi, 2. al-Suyuthi, 139.

68
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

‫مسلمة بن القاسم حدثنا يعقوب بن اسحاق بن‬ 16. ‫كتاب المرض والطيب‬
17. ‫كتاب الموت والقبور‬
‫ابراهيم العسقﻼﱐ حدثنا عبيد اﷲ بن ﳏمد‬ 18. ‫كتاب الموارث‬
‫الفرياﰊ بيت اﳌقدس حدثنا سفيان بن عيينة عن‬ 19. ‫كتاب البعث‬
20. ‫كتاب متفرقة‬
.‫الزهري عن انس مرفوعا به‬
Dalam kitab ini, setiap
Metode dan Sistematika Penulisan pembahasan langsung mengutip hadis
Kitab yang diriwayatkan oleh perawi tanpa
Metode yang digunakan dalam muqaddimah yang dirujuknya, seperti
penulisan kitab al-La’ali al-Mashnu>’ah pada umumnya kitab hadis. Apabila
fi al-Aha>dis al-Maudhu>’ah adalah imam al-Suyuthi ingin mengomentari
disusun dengan menggunakan metode tentang hadis yang disebutkan oleh
susanan bab aqidah pada jilid pertama, imam al-Jauzi, maka beliau akan
dan susunan fiqh pada jilid kedua. memberi tanda dengan lafadz (‫)ﻗﻠﺖ‬, lalu
Adapun sistematika pembahasan pada beliau merujuk kepada kitab-kitab
kitab tersebut adalah sebagai berikut: tertentu, seperti Shahih al-Bukhari,
Lisa>n al-Mizan karya Ibnu Hajar al-
No Tema (Jilid I, Susunan Aqidah) Atsqalani. Apabila Imam Suyuti telah
1. ‫كتاب التوحيد‬ selesai mengomentari, beliau
2. ‫كتاب اﻻيمان‬ mengakhirinya dengan pernyataan ( ‫وﷲ‬
‫)اعﻠم‬, Dan al-Suyuthi membuat rumus
3. ‫كتاب المبتداء‬
untuk hadis yang disampaikan oleh al-
4. ‫كتاب اﻷنبياء والقدماء‬
Hafidz Abu ‘Abdillah al-Husain bin
5. ‫كتاب العلم‬
Ibrahim al-Jauzaqani dengan simbol
6. ‫كتاب فضائل القرأن‬
(‫ )ج‬simbol ini merupakan kesepakatan
7. ‫كتاب السنة‬ atau disetujui oleh beberapa pengarang
8. ‫كتاب المناقب‬ kitab atas kemaudhu’an hadis
9. ‫مناقب الخلفاء اﻷربعة‬ tersebut.15
Berikut ini bentuk ilustrasi dari kitab
No Tema (Jilid II, Susunan Fiqh) tersebut:
1. ‫كتاب الطهارة‬ ‫ كتاب تاريخ الخطيب‬: ‫الخطيب‬
2. ‫كتاب الصﻼة‬ ‫ كتاب المستدرك عﻠى‬: ‫الحاكم‬
3. ‫كتاب الصدقات‬ ‫الصحيحين لﻠحاكم‬
4. ‫كتاب الصيام‬ ‫ كتاب الكامل في ضعفاء‬: ‫ابن عدي‬
5. ‫كتاب الحج‬ ‫الرجال ﻻبن عدي‬
6. ‫كتاب الجهاد‬ ‫ كتاب الضعفاء الكبير‬: ‫العقيﻠي‬
7. ‫كتاب المعامﻼت‬ ‫لﻠعقيﻠي‬
8. ‫كتاب النكاح‬ ‫ كتاب صحيح ابن حبان‬: ‫ابن حبان‬
9. ‫كتاب اﻷحكام والحدود‬ ‫ كتاب اﻻفراد لﻠدار القطني‬: ‫دار القطني‬
10. ‫كتاب اﻷطعمة‬ ‫ كتاب حﻠية اﻻولياء وطبقات‬: ‫ابو نعيم‬
11. ‫كتاب اللباس‬ ‫اﻻصفياء ﻷبي نعيم‬
12. ‫كتاب اﻷدب‬ ‫ امام السيوطي‬: ‫ﻗﻠﺖ‬
13. ‫كتاب الذكر والدعاء‬ ‫ لما اورده ابن ابراهيم الج‬: ‫ج‬
14. ‫كتاب الموعظ والوصايا‬
15. ‫كتاب الفتن‬ 15
al-Suyuthi, 2.

69
‫‪Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020‬‬

‫طرق ع‪‬ن الﹾح‪‬س‪‬ن و‪‬له طﹶرﹺيق آخر قﹶالﹶ اب‪‬ن ع‪‬ب‪‬د الﹾﱪ‬
‫‪Adapun‬‬ ‫‪sistematika‬‬
‫‪pembahasan‬‬ ‫‪sebagaimana‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫أﹶن‪‬ب‪‬أن‪‬ا أﹶح‪‬م‪‬د ب‪‬ن ع‪‬ب‪‬د اﷲ ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا مسلمة ب‪‬ن الﹾقﹶاس‪‬م‬
‫‪pembahas telaah dalam kitab imam al-‬‬
‫‪suyuthi yaitu dengan menggunakan‬‬
‫ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا ي‪‬ع‪‬قﹸوب ب‪‬ن إﹺس‪‬ح‪‬اق ب‪‬ن إﹺب‪‬ر‪‬اه‪‬يم الﹾع‪‬س‪‬قﹶلﹶانﹺي‬
‫‪sistematika‬‬ ‫‪pembahasan‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا ع‪‬ب‪‬ي‪‬د اﷲ ب‪‬ن م‪‬ح‪‬م‪‬د الﹾفر‪‬ي‪‬ابﹺي‪ ‬بﹺب‪‬ي‪‬ت الﹾم‪‬قﹶد‪‬س‬
‫‪mengawali‬‬ ‫‪pembahasan‬‬ ‫‪dengan‬‬
‫‪menyebut hadis-hadis Maudhu’ yang‬‬ ‫ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا س‪‬فﹾي‪‬ان ب‪‬ن ع‪‬ي‪‬ي‪‬ن‪‬ة ع‪‬ن الز‪‬ه‪‬رﹺي‪ ‬ع‪‬ن أنس‬
‫‪sesuai‬‬ ‫‪tema‬‬ ‫‪tertentu‬‬ ‫‪dengan‬‬ ‫م‪‬ر‪‬فﹸوعا بﹺه‪.‬‬
‫‪menyebutkan referensi (Nama buku‬‬
‫‪atau Ulama), dilanjutkan dengan‬‬ ‫قﹶالﹶ ف‪‬ي الﹾم‪‬يز‪‬ان ي‪‬ع‪‬قﹸوب كﹶذﱠاب و‪‬قﹶالﹶ ف‪‬ي‬
‫‪penyebutan sanad dan matan hadis,‬‬
‫‪setelah itu dengan menjelaskan sebab-‬‬ ‫اللﱢس‪‬ان ذكره مسلمة ب‪‬ن قﹶاسم ف‪‬ي الص‪‬لﹶة و‪‬ذكر لﹶه‪‬‬
‫‪sebab lemahnya hadis-hadis tersebut.‬‬ ‫ﲨ‪‬اع‪‬ة من الش‪‬ي‪‬وخ و‪‬قﹶالﹶ كتبت ع‪‬ن‪‬ه‪ ‬و‪‬اخ‪‬تلف ف‪‬ي ‪‬ه‬
‫‪Kemudian‬‬ ‫‪beliau‬‬ ‫‪memberikan‬‬
‫‪pendapat beliau mengenai pembahasan‬‬ ‫أهل اﳊﹶد‪‬يث فبعضهم ي‪‬ضعفه‪ ‬و‪‬ب‪‬ع‪‬ضهم‪ ‬يوثقه‬
‫‪tentang kelemahan hadis tersebut.‬‬
‫‪Contoh dari pembahasan kitab:‬‬
‫ورأيتهم يكتبونﹶ ع‪‬ن‪‬ه‪ ‬فكتب‪‬ت ع‪‬ن‪‬ه‪‬م و‪‬ه‪‬و‪ ‬ع‪‬ن‪‬د‪‬ي‬
‫‪a. Kitab Ilmu‬‬ ‫ص‪‬اﱀ ج‪‬ائ‪‬ز اﳊﹶد‪‬يث ان‪‬تهى‪.‬‬
‫)اب‪‬ن عدي( ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا م‪‬ح‪‬م‪‬د ب‪‬ن الﹾح‪‬س‪‬ن ب‪‬ن‬ ‫ﳊد‪‬يث‬
‫و‪‬ذكر ف‪‬ي اللﱢس‪‬ان أﹶن‪‬ه‪ ‬روى ه‪‬ذﹶا ا ﹶ‬
‫ت قﹸت‪‬ي‪‬ب‪‬ة ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا ع‪‬ب‪‬اس ب‪‬ن إﹺس‪‬م‪‬اع‪‬يل ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا الﹾح‪‬س‪‬ن ب‪‬ن‬
‫أﹶي‪‬ضا بﹺإﹺس‪‬ن‪‬اد لﹶه‪ ‬ع‪‬ن إﹺ‪‬بر‪‬اه‪‬يم الن‪‬خع‪‬ي‪ ‬قﹶالﹶ ﲰع ‪‬‬
‫أنسا ن‪‬ح‪‬وه قﹶالﹶ و‪‬إﹺب‪‬ر‪‬اه‪‬يم لﹶم يسمع من أنس ش‪‬ي‪‬ئا ع‪‬ط‪‬ي‪‬ة الﹾكﹸوﰲﹼ ع‪‬ن أﹶبﹺي ع‪‬ات‪‬كﹶة ع‪‬ن‪ ‬أﹶن‪‬سﹴ قﹶالﹶ قﹶالﹶ‬
‫ب‬‫و‪‬ف‪‬ي الﹾم‪‬يز‪‬ان روى اب‪‬ن كرام ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا أﹶح‪‬م‪‬د ب‪‬ن ع‪‬ب‪‬د ر‪‬س‪‬ول اﷲ اطﹾلﹸب‪‬وا الﹾع‪‬لﹾم‪ ‬و‪‬لﹶو‪ ‬بﹺالص‪‬ﲔﹺ فﹶإﹺنﱠ طﹶلﹶ ‪‬‬
‫اﷲ اﳉويباري ع‪‬ن الﹾفضل ب‪‬ن م‪‬وس‪‬ى ع‪‬ن م‪‬ح‪‬م‪‬د الﹾع‪‬لﹾمﹺ فﹶرﹺيض‪‬ةﹲ ع‪‬لﹶى ﹸكلﱢ م‪‬س‪‬ل‪‬مﹴ‪.‬‬
‫)الﹾعقيل‪‬ي‪ (‬ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا ج‪‬ع‪‬فﹶر ب‪‬ن م‪‬ح‪‬م‪‬د‬ ‫ب‪‬ن ع‪‬م‪‬رو ع‪‬ن أﹶبﹺي س‪‬لم‪‬ة ع‪‬ن أﹶبﹺي ه‪‬ر‪‬ير‪‬ةﹶ ح‪‬د‪‬يث‬
‫اطﹾلﹸب‪‬وا الﹾعلم و‪‬لﹶو بالصﲔ واﳉويباري وض‪‬اعو‪‬اﷲ الز‪‬ع‪‬فﹶر‪‬انﹺي ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا أﹶح‪‬م‪‬د ب‪‬ن أﹶبﹺي ش‪‬ر‪‬ي‪‬ح الر‪‬ازﹺ ‪‬‬
‫ي‬
‫ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا ح‪‬م‪‬اد ب‪‬ن خ‪‬ال‪‬د الﹾخياط ح‪‬د‪‬ثﹶن‪‬ا طريف ب‪‬ن‬ ‫‪16‬‬
‫أعلم‪.‬‬
‫سلم‪‬ان أﹶب‪‬و ع‪‬ات‪‬كﹶة قﹶالﹶ ﲰعت‪ ‬أنس ب‪‬ن م‪‬الك ع‪‬ن‬
‫الن‪‬بﹺي اطﹾلﹸب‪‬وا الﹾع‪‬لﹾم‪ ‬و‪‬لﹶو‪ ‬بﹺالص‪‬ﲔﹺ فﹶإﹺنﱠ طﹶلﹶب‪ ‬الﹾع‪‬لﹾ ﹺم‬ ‫‪“Telah berkata Ibnu Hibban bahwa‬‬
‫‪hadis ini adalah bathil karena, dan‬‬
‫فﹶرﹺيض‪‬ةﹲ ع‪‬لﹶى كﹸلﱢ م‪‬س‪‬ل‪‬مﹴ‪.‬‬ ‫‪Hasan ibn Athiyyah adalah seorang‬‬
‫‪yang cacat dan Abu Athikah adalah‬‬
‫قﹶالﹶ اب‪‬ن حب‪‬ان‪ :‬ب‪‬اط‪‬ل لﹶا أصل لﹶه‪ ‬و‪‬الﹾحسن‬ ‫‪seorang yang munkar al-hadis.‬‬
‫ب‪‬ن ع‪‬ط‪‬ي‪‬ة ض‪‬ع‪‬يف و‪‬أﹶب‪‬و ع‪‬ات‪‬كﹶة م‪‬نكر اﳊﹶد‪‬يث‬ ‫‪Tambahan dari Imam Al-Suyuti bahwa‬‬
‫‪matan hadis yang diriwayatkan melalui‬‬
‫)قلت( الﹾح‪‬سن روى ع‪‬ن‪‬ه‪ ‬الﹾب‪‬خ‪‬اري‪ ‬ف‪‬ي‬ ‫‪Abu Hurairah tentang menuntut ilmu‬‬
‫‪sampai ke negeri China adalah Hadis‬‬
‫الت‪‬ارﹺيخ و‪‬أﹶب‪‬و زر‪‬ع‪‬ة وروى لﹶه‪ ‬الت‪‬ر‪‬م‪‬ذ‪‬ي‪ ‬و‪‬ض‪‬عفه‬
‫‪maudhu’, karena tidak ada asalnya‬‬
‫الﹾأز‪‬د‪‬ي‪ ‬والﹾح‪‬د‪‬يث أﹶخ‪‬ر‪‬ج‪‬ه‪ ‬الﹾب‪‬يه‪‬ق‪‬ي‪ ‬ف‪‬ي شعب‬ ‫‪(landasannya)”.‬‬
‫الﹾإيﹺم‪‬ان و‪‬اب‪‬ن ع‪‬ب‪‬د الﹾﱪ ف‪‬ي كتاب الﹾعلم وت‪‬م‪‬ام من‬ ‫‪16‬‬
‫‪al-Suyuthi, 139.‬‬

‫‪70‬‬
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

huruf jim, karena di dalam


b. Kitab Tauhi17 muqoddimah sudah dijelaskan apabila
perawinya adalah al-Hafidz Abu
‫)اﳊاكم( )ج( أنبأنا اﲰاعيل بن ﳏمد‬ Abdillah al-Husainy Ibnu Ibrahim al-
‫الشعراﱐ أخﱪت عن ﳏمد بن شجاع الثلجي‬ Jauzaqony, maka hadis tersebut akan
diberi tanda huruf jim sebagai
‫أخﱪﱐ حبان بن هﻼل عن ﲪاد بن سلمة عن اﰊ‬ pemberitahuan yang menjelaskan
‫اﳍزم عن اﰊ هريرة قال قيل يا رسول اﷲ مم ربنا‬ kesesuaian pengarang atas dasar hukum
peletakan hadis. Sedangkan sebab
‫قال من ماء مرور ﻻمن ارض وﻻ من ﲰاء خلق‬ maudhu’nya hadis ini dilihat dari
perawinya yaitu Muhammad Ibnu
‫خيﻼ فأجراها فعرقت فخلق نفسه من ذالك‬ Syuja‟ al-Tsalji, ia termasuk orang
‫م به ﳏمد بن شجاع وﻻ‬‫ ا‬:‫ موضوع‬.‫العرق‬ yang berpendapat bahwa Alquran itu
adalah makhluk, dan Imam Muslim
‫يضع مثل هذا مسلم قلت وﻻ عاقل قال الزهﱯ‬ juga tidak meletakkan hadis ini di kitab
beliau. Komentar Imam al-Suyuti
‫ﰲ اﳌيزان ابن شجاع هذا كان ففيه العراق وقته‬
mengenai hadis ini adalah sebagaimana
‫وكان حنفيا صاحب تصائف وكان من اصحاب‬ halnya sabda Nabi Muhammad Saw,
“siapa yang mengatakan (memfonis)
‫بشر اﳌريسى و كان ينتقص اﻻمامﲔ الشافعي‬ bahwa Alquran itu makhluk, maka dia
‫ وكان من وصيته الﱵ كتبها عند موته وﻻ‬,‫واﲪد‬ telah menjerumusakan (memasukan)
kepada golongan orang kafir”.
‫يعطي من ثلثى اﻻ من قال القران ﳐلوق قال ابن‬ Kelebihan dari kitab Al-La’alli al-
Masnu’ah fi al-Ahadits Maudlu’ah
‫عدى كان يضع احاديث ﰲ التشبيه ينسبها اﻻ‬ adalah
‫اصحاب اﳊديث فيتهم بذالك منها هذا اﳊديث‬ 1. Secara isi dan subtansi, kitab ini
memuat banyak informasi-
‫ قال الزهﱮ هذا اﳊديث مع‬,‫وحبان بن هﻼل ثقة‬ informasi dan juga refrensi-
refrensi terkait dengan pendapat
‫كونه اﱐ من الكذب فهو من وضع اﳉهمية‬
ulama’ ataupun penjelasan-
‫ على ان نفسه‬,‫ليذكوره ﰲ معرض اﻻحتجاج به‬ penjelasn ulama’ terkait dengan
hadits-hadits maudlu’ yang ada
‫ فكذالك اضافة كﻼمه‬,‫اسم لشيء من ﳐلوقاته‬ dalam kitab Al-Suyuthi ini, dalam
,‫اليه من هذا القبيل اضافة ملك بل كﻼمه بأوﱃ‬ sebuah kajian yang sudah disusun
secara tematis dan sistematis.
‫قال وعلى كل حال فما يعد مسلم هذا ﰱ‬ 2. Secara sistematika penulisan,
karya Al-Suyuthi ini dapat dinilai
‫احاديث الصفات تعاﱃ اﷲ عن ذالك انتهى واﷲ‬ objektif dalam menulliskan sebuah
‫اعلمز )اﳋطيب( أنبانا على بن اﲪد اﶈتسب‬ kajian terhadap hadits maudlu’.
Al-Suyuthi selalu mendeskripsikan
‫أنبأنا اﳊسن ابن اﳊسﲔ اﳍمداﱐ أنبأنا ابو نصر‬ pendapat-pendapat ulama’ terlebih
dahulu sebelum ia menyampaikan
.‫ﳏمد بن هارون النهرواﱏ حدثنا ﳏمد‬
pendapatnya sendiri. Ini menjadi
Hadis tersebut diriwayatkan oleh salah satu wujud titik ke-
al-Hakim dan diberi tanda dengan objektifannya, dan juga Al-Suyuthi
17
tidak menganggap bahwa
al-Suyuthi, 3.

71
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

pendapatnya adalah sebuah Dalam kitab tersebut imam as-Suyuthi


pendapat yang benar, apalagi memberikan komentar-komentar dalam
menjadi sebuah pendapat yang kitab bisa melalui kata ‫ ﻗﻠﺖ‬dan diakhiri
terbaik. Hal ini terbukti dengan dengan kata-kata ‫وﷲ اعﻠم‬. Ketika beliau
tiap kali Al-Suyuthi memberikan komentar dengan
menyampaikan pendapat, selalu menggunakan pendapat-pendapat
diakhiri dengan kalimat “Wallahu ulama hadis yang lain. Sebagaimana
A’lam”. halnya kutipan beliau dalam kitab
3. Dari segi penyusunan tema-tema tersebut seperti Tarikh, al-Khatib,
dalam kitabnya Al-Suyuthi, tema- Tarikh al-Hakim, al-Kamil, Ibnu ‘Adi,
tema dalam kitab ini disusun al-Du’afa’, al-‘Aqili, al-Dar al-Qutni,
teratur sesuai dengan tema-tema dan yang lainya.
yang dibutuhkan oleh umat Islam. Kemudian kitab ini
Dan juga tentunya tema-tema menjelaskan tentang hadis-hadis al-
penting dalam kajian Islam, Maudhu>’ dan secara taklangsung
diawali dengan tema-tema tauhid memberikan komentar atau kritikan
dalam jilid 1, dan pada jilid 2 terhadap al-Jauzi yang sangat memuat
berisi mengenai tema-tema fiqih. hadis-hadis Maudhu> dalam kitabnya.
Kemudian kekurangan dari Adapun tujuan yang membuat as-
kitab ini adalah berdasarkan pada Suyuthi dalam kegelisahan
cetakan kitab al-La’ali al-Mashnu>’ah fi akademisnya yaitu terdapat hadis-hadis
al-Aha>dis al-Maudhu>’ah yang diteliti, shahih, hasan, dan selainnya bahkan
dalam penulisannya menggunakan ada beberapa hadis dha’if yang belum
model ataupun bentuk yang terus dicantumkan kedalam kitab al-
menyambung, tanpa ada paragraf- Maudhu>’at- Ibnu al-Jauzi. Oleh karena
paragraf yang memisahkan. Hal ini itu al-Sayuthi mencoba memberikan
membuat kitab tersebut sedikit kontribusi melalui kitabnya itu dengan
menyulitkan pembaca, dan juga secara meringkas kitab al-Jauzi ini dan
visual kurang menarik untuk dibaca. memberikan kritikan-kritikan ataupun
komentar dengan merujuk berbagai
KESIMPULAN kitab, sehingga kitab tersebut diberikan
Secara umum kitab ini bisa sebutan al-La’alli Masnu<’ah fi al-
digolongkan sebagai literatur hadis Aha>dis al-Maudhu>’ah atau dengan kata
yang menghimpun hadis-hadis lain (al-Kubra), sedangkan kitab al-
maudhu’ disertai dengan komentar- Jauzi diberikan sebutan (al-Sugra).
komentar dengan mengutip kitab hadis.

DAFTAR PUSTAKA Jauhari, Wildan. Mengenal Imam al-


Suyuthi. Jakarta: Rumah Fiqh
Bukhari, Abu ‘Abdillah Munammad Publising, 2018.
bin Isma’il al-. Shahih al- Maharani, Sri. “Metode Jalaluddin al-
Bukhari. Beirut: Dar Ibn Kasir, Suyuthi dalam Menafsirkan al-
1993. Qur’an: Tinjauan terhadap
Hafidhoh, Yeni. “Nasionalisme dalam Tafsir al-Durr al-Matsur fi al-
pemikiran Jalaluddin al-Suyuthi Tafsir al-Ma’tsur.” Skripsi, UIN
abad XV,” 2018. Sulttan Syarif Kasim, 2011.

72
Jurnal Ulunnuha Vol. 9 No.1/Juni 2020

Muhadjir, Noeng. Metodologi Sugiyono. Metode Penelitian


penelitian kualitatif: Kuantitatif, Kualitatif.
pendekatan positivistik, Bandung: Alfabeta, 2008.
rasionalistik, phenomenologik, Suyuthi, Abi al-Fadl Jalal al-Din Abd
dan realisme metaphisik telaah Rahman al-. Mu’tarak al-Aqran
studi teks dan penelitian I’jaz al-Qur’an, t.t.
agama. Yogyakarta: Rake Suyuthi, Jalal al-Din al-. Argumen As-
Sarasin, 1996. Sunnah: Kontra atas
Mundziri. Logika. Jakarta: PT Raja Penyimpangan Sumber Hukum
Grafindo Persada, 1996. Orisinal. Surabaya: Risalah
Pribadi, M. “AL-SUYŪTI DAN AL- Gust, 1996.
BAHJAH AL-MARDIYYAH Suyuthi, Jalaluddin al-. al-La’alli al-
(Tinjauan Biografi dan Karya).” Mashnu’ah fi al-Ahadis al-
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Maudhu’ah. Bairut: Dar al-
Sastra 8, no. 2 (2009): 277– Kitab al-Ilmiyyah, 1996.
304. Thahan, Mahmud al-. Taisir
Shalah, Ibnu al-. ’Ulum al-Hadis. Mushthalah al-Hadis. al-
Bairut: Dar al-Fiqr al- Haramain, 1985.
Mu’ashirah, t.t.

73

You might also like