Professional Documents
Culture Documents
Kamus Makna Kata Anu
Kamus Makna Kata Anu
Kamus Makna Kata Anu
Dalam Berinteraksi
Abstract. The use of good and correct Indonesian language should be applied in the daily life of
the Indonesian people. But there are still many we find the use of Indonesian which is still wrong.
The language used by the community is very diverse, both the Indonesian language as a unitary
language or regional language which is the mother tongue originating from various regions in
Indonesia. This diversity gives rise to uniqueness or diversity in language. One of them is the habit
of Indonesian people to use the word "anu" very often found in everyday community interactions.
This article aims to find the use of language that exists in the community focused on the daily
speech used by the community in the diversity of languages and cultural diversity that exists in the
Sebelas Maret University area. And aims to determine the politeness aspects of the use of the word
"anu" both in terms of negative and positive aspects in the activities of interaction between
communities. This article uses the type of qualitative descriptive research. Data obtained from
students' conversations with the public. After being collected, the data is analyzed. Data analysis
was carried out through four stages, namely data collection, data recording, data presentation
followed by the conclusion of the research results. The results of this study indicate that the level
of awareness of Indonesian language that is good and right is still very low community and the
need for government attention to increase awareness of Indonesian language that is good and right
in the community.
1. Pendahuluan
Bahasa adalah susunan simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dangan orang lain yang tercipta
karena adanya daya cipta. Daya cipta tersebut yang membuat manusia mampu menciptakan kalimat-
kalimat yang bermakna dengan aturan yang terbatas(Fridani, Lara; Dhieni, 2014). Bahasa merupakan
salah satu kekayaan intelektual manusia yang sangat tinggi nilainya, karena dengan bahasa manusia
dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat di lingkungannya. Melalui bahasa manusia
dapat memahami peristiwa-peristiwa di sekitarnya ataupun mengekspresikan apa yang akan
diekspresikan dari dalam dirinya.
Perbedaan bahasa dalam masyarakat muncul karena adanya perbedaan kultur dan kebiasaan
yang dimiliki tiap masyarakat tersebut. Perbedaan tersebut menimbulkan keunikan yang dimiliki oleh
masing-masing bahasa. Perbedaan juga memunculkan kosa kata yang baru seperti kata serapan. Kata
serapan adalah penamaan sesuatu hal yang benar-benar baru yang belum ada namanya
sebelumnya(Serapan, Asing, Al-qur, & At-thobari, 2013).
Penduduk Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun
penggunaan bahasa Indonesia terkadang masih bercampur dengan bahasa daerah yang sering dipakai
sehari-hari. Bercampurnya bahasa Indonesia dengan bahasa daerah masing-masing orang
memunculkan kata yang sebelumnya tidak ada dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh kata "anu",
kata tersebut sering dipakai masyarakat Indonesia ketika sedang bingung atau sedang memikirkan
kalimat yang akan diucapkan berikutnya. Kata "anu" memiliki arti yang sulit untuk didefinisikan,
namun masyarakat dapat saling paham ketika saling berkomunikasi dan menggunakan kata "anu".
2. Metode
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Metode
deskriptif merupakan metode yang meneliti kelompok manusia, objek, kondisi,sistem pemikiran
ataupun peristiwa pada saat ini(Sarnawi M Dasim, 2012).
Metode deskriptif memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi yang aktual secara rinci yang
menggambarkan keadaan hal yang akan diteliti, mengidentifikasi, memeriksa, membuat perbandingan,
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan
belajar dari pengalaman mereka untuk pembelajaran di waktu yang akan datang. Dalam hal ini
berkaitan dengan mencari data dengan pengamatan terhadap masyarakat tentang penggunaan kata
"anu". Selain pengamatan langsung, saya juga mencari literatur dari sumber lain tentang kata-kata ganti
yang sering digunakan di tengah masyarakat.
Penelitian mengenai kebiasaan berbahasa masyarakat ini disajikan dalam bentuk deskriptif untuk
mengetahui bagian-bagian yang ada dalam penelitian. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
berbagai informasi yang dilakukan secara sistematis dan gambling.
4. Simpulan
Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Melayu yang diadaptasikan menjadi sebagai bahasa nasional
Republik Indonesia dan bahasa persatuan Indonesia. Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa nasional
Indonesia satu hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia setelah diresmikan oleh PPKI.
Meskipun dipahami dan digunakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah
bahasa ibu bagi kebanyakan penggunanya. Masyarakat seringkali memakai Bahasa Indonesia dengan
berbagai macam versi yang biasa digunakan sehari-hari (kolokial) atau mencampuradukkan dengan
dialek bahasa daerahnya. Penggunaan bahasa ditengah masyarakat berbeda-beda karena adanya
perbedaan ragam daerah atau lebih sering disebut logat. Dalam kehidupan bermasyarakat sering
dijumpai penggunaan kata tidak baku dan kata yang bermakna ganda(ambigu). Ambiguitas terjadi
karena kegandaan makna akibat perbedaan tafsiran. Salahsatunya adalah penggunaan kata “anu”,
terlepas dari baku atau tidaknya kata “anu”, kata tersebut ketika diucapkan akan membuat orang lain
bingung karena memiliki makna lebih dari satu(ambigu). Pengucapan kata “anu” sering digunakan
ketika kita bingung bagimana saat akan menjelaskan sesuatu atau menggambarkan sesuatu dalam kata-
kata yang tepat namun belum menemukan kata yang sesuai, biasanya setelah itu kita akan
mengeluarkan kata “anu” tanpa disadari. Walaupun kata “anu” terkesan membingungkan karena
memiliki makna yang lebih dari satu, namun ketika masyarakat saling berinteraksi dan menggunakan
kata “anu” antara seseorang yang berkomunikasi dan lawan bicaranya, mereka dapat saling memahami
makna kata “anu” yang sedang dimaksud. Lebih baik apabila masyarakat menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dengan menggunakan kaidah yang berlaku saat ini. Kalimat yang baik
tidak mengandung kata yang tidak baku dan tidak mengandung kata yang bermakna lebih dari
satu(ambigu).
Daftar Pustaka
Anwari, Y., Kartika, D., & Saibi, E. A. (2013). ANALISIS KALIMAT AMBIGU DALAM NOVEL SUATU
TINJAUAN SEMANTIK. Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Humanities, Bung Hatta
University, 2(3).
Fridani, Lara; Dhieni, N. (2014). Hakikat Perkembangan Bahasa Anak. Metode Pengembangan Bahasa, 1–28.
Guru, P., Dasar, S., Iksan, B., Kuntarto, E., Akil, M., Noviyanti, S., & Okta, S. (2018). PENGGUNAAN
BAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN . KHUSUSNYA DI PROGRAM STUDI. 1–9.
Pendidikan, D., & Pengajaran, D. A. N. (2015). Arum Putri Rahayu – Bahasa Indonesia dalam Pendidikan.
2(November).
Pendidikan, J. (2019). Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama | Vol. 11 No. 1, Januari – Juni
2019. 11(1), 65–81.
Sarnawi M Dasim. (2012). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia. Thesis, 78–95.
Serapan, K., Asing, B., Al-qur, D., & At-thobari, D. P. (2013). Kata Serapan Bahasa Asing Dalam Al-Qur’an
Dalam Pemikiran At-thobari. 8(1).
Setiawati, S. (2016). Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kbbi) Dalam Pembelajaran Kosakata Baku
Dan Tidak Baku Pada Siswa Kelas Iv Sd. Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat, 2(1). https://doi.org/
10.22202/jg.2016.v2i1.1408
Sugono, D. (2013). Mahir berbahasa Indonesia dengan benar. Gramedia Pustaka Utama.
Yus, F. (2018). Identity-Related Issues in Meme Communication. Internet Pragmatics, 1(1).
https://doi.org/10.1075/ip.00006.yus