Professional Documents
Culture Documents
42.+sepe,+230527 Publish
42.+sepe,+230527 Publish
Article History Abstract: Soybean is one of the important food commodities in Indonesia which
Received : May 27th, 2023 occupies the third position after rice and corn. In 2020, soybean production
Revised : June 20th, 2023 reached 632.3 tons but decreased by 3.01% to 613.3 tons in 2021 and is predicted
Accepted : July 02th, 2023 to continue to decline until 2024. Whitefly (Bemisia tabaci) is one of the
important pests on soybeans. which is also a viral vector. The purpose of this
*Corresponding Author: study was to obtain refugia plants which were effective in suppressing the
Muslimin Sepe, whitefly pest population on soybeans. The study was carried out using a
Laboratory of Plant Randomized Block Design (RAK) with 5 treatments and repeated 3 times so that
Entomology, Department there were 15 experimental units. The treatment used 4 types of refugia plants,
of Plant Pests and namely: R1 = yellow kenikir flower, R2 = orange kenikir flower, R3 = Zinnia
Diseases, Faculty of elegans paper flower, R4 = Tagetes erecta flower, and R0 = Control (soybean plant
Agriculture, Lambung without refugia block). The results showed that the four types of refugia affected
Mangkurat University, the whitefly pest population but were not significantly different in each treatment
Banjarbaru 70714, South
Kalimantan, Indonesia;
and had no effect on the intensity of the whitefly pest attack. There are 7 species
Email: of natural enemies of whitefly consisting of 6 species of predators and 1 species of
muslimins@ulm.ac.id parasitoid. Most predators come from the order Coleoptera.
mengurangi efek negatif pestisida sangat efektivitas berbagai jenis tanaman refugia
diperlukan. sebagai inang penarik musuh alami hama yang
Teknik alternatif dalam pengendalian dapat menurunakan populasi hama kutu kebul
hama tanaman dapat dilakukan dengan prinsip pada tanaman kedelai. Sehingga tujuan dari
PHT melalui pengelolaan ekosistem dengan penelitian ini yaitu menemukan jenis tanaman
berbagai jenis tanaman refugia. Tanaman refugia yang efektif sebagai inang alternatif
refugia merupakan jenis tanaman yang dapat musuh alami yang berperan dalam menekan
menjadi tempat berlindung, penyedia populasi hama kutu kebul pada tanaman
makanan, dan sumber daya lainnya untuk kedelai.
keberlangsungan predator dan parasitoid di
ekosistem (Keppel et al, 2012). Penanaman Bahan dan Metode
refugia merupakan bagian yang sangat penting
dalam agroekosistem karena berpengaruh Waktu dan tempat penelitian
positif terhadap dinamika musuh alami Penelitian dilaksanakan di Desa Petudua,
(Allifah et al., 2017), dan dapat memperbaiki Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka dari
keseimbangan ekosistem melalui bulan Juli hingga Oktober 2022. Bahan dalam
heterogenitas jenis tanaman. Ekosistem yang penelitian ini meliputi benih kedelai varietas
seimbang berpengaruh berpengaruh terhadap Argomulyo F1, benih bunga kenikir kuning dan
keberadaan musuh alami hama. Keberadaan orange, benih bunga Zinnia elegans, benih bunga
musuh alami beragam pada ekosistem Tagetes erecta, pupuk kandang ayam, POC,
pertanian dapat menurunkan populasi hama waring net, pitfall trap, yellow sticky trap, sweep
dan meningkatkan produksi (Rahmiyah et al., net, mulsa plastik, kapur dolomit, tray semai,
2021). botol koleksi serangga, dan alkohol 70%.
Beberapa penelitian telah membuktikan Peralatan yang digunakan adalah hand tractor,
bahwa keberadaan tanaman refugia pada cangkul, sekop, gembor, ember, meteran, hand
ekosistem pertanian efektif dalam sprayer, tali, patok, alat tulis-menulis, dan
meningkatkan keberagaman musuh alami kamera.
pada pertanaman. Erdyansiah dan Putri (2017)
menyatakan bahwa kombinasi tanaman padi Metode penelitian
dengan refugia menunjukkan jumlah populasi Penelitian dilaksanakan dengan
musuh alami lebih besar yakni 438 ekor, Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
dibandingkan dengan tanpa refugia yakni atas 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat
sebesar 305 ekor. Sitem pertanian dengan 15 unit percobaan. Perlakuan menggunakan 4
tumpang sari antara tanaman kedelai dan jenis tanaman refugia yaitu :
orok-orok (Crotalaria juncea) menunjukkan
bahwa C. juncea mampu meningkatkan Tabel 1. Perlakuan menggunakan 4 jenis tanaman
keanekaragaman serangga pengunjung bunga, Perlakuan Jenis refugia
dan yang paling dominan adalah Coccinela R0 Kontrol
transversalis yang merupakan predator hama R1 Bunga kenikir kuning
kutu kebul (Rahayu et al., 2018). R2 Bunga kenikir orange
Penelitian terdahulu memanfaatkan satu R3 Bunga kertas Zinnia elegans
jenis tanaman refugia yakni tanaman oro-orok R4 Bunga tahi ayam Tagetes erecta
dalam menentukan jumlah populasi hama dan
musuh alaminya. Hal demikian, menjadi dasar Keempat jenis tanaman refugia masing-
dari penelitian kami menggunakan berbagai masing disemai pada tempat yang berbeda.
jenis tanaman refugia seperti bunga kenikir Penanaman refugia dilakukan lebih dahulu, agar
kuning, bunga kenikir orange, bunga kertas lebih cepat berbunga. Setelah berumur 2 minggu,
(Zinnia elegans), dan bunga tahi ayam tanaman refugia dipindahkan ke lahan dan
(Tagetes erecta) yang ditanam mengelilingi ditanam mengelilingi tanaman kedelai (Blok
tanaman kedelai dalam penentuan populasi refugee). Tahapan awal meliputi persiapan dan
hama dan musuh alaminya pada pertanaman pengelolahan lahan untuk penanaman kedelai.
kedelai. Berdasarkan hal tersebut, maka diuji Sisa-siata tanaman dan gulma yang tumbuh di
304
Bulawan et al., (2023). Jurnal Biologi Tropis, 23 (3): 303 – 309
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v23i3.5049
sekitar lahan kemudian dibersihkan dan dan refugia. Pengamatan dilakukan sejak
dicangkul, selanjutnya dibiarkan selama tanaman berumur 3 MST hingga 10 MST,
beberapa hari. Setelah itu digemburkan lalu sehingga terdapat 7 kali pengamatan. Periode
dibagi menjadi 15 bedengan sesuai dengan pengamatan dilakukan pada pukul 07.00 – 10.00
jumlah unit percobaan dengan ukuran 1 x 5 m. WITA (setiap paginya). Beberapa variabel yang
Kemudian diberikan pupuk kandang kotoran diamati adalah populasi kutu kebul, intensitas
ayam sebagai pupuk dasar, dan untuk serangan kutu kebul, serta jumlah dan populasi
menetralkan pH tanah diberikan kapur dolomit. musuh alami.
Lalu bedengan ditutup dengan mulsa plastik
untuk menekan pertumbuhan gulma dan Analisis data
menjaga kelembaban tanah. Benih kedelai Perolehan data pengamatan dari lapangan
varietas Argomulyo kemudian ditanam secara kemudian dianalisis menggunakan ANOVA
langsung pada bedengan sebanyak 3 biji per (Analysis of Varians) dan variabel yang
lubang tanam. Jarak tanam yang digunakan berpengaruh nyata diuji lanjut dengan BNT 5%.
adalah 40 x 20 cm.
Penangkapan serangga dilakukan dengan Hasil dan Pembahasan
3 cara yakni penangkapan visual atau
menangkap langsung serangga yang terlihat pada Populasi Kutu Kebul (B. tabaci)
pertanaman, sweep net, dan pitfall traps. Sweep Hasil analisis sidik ragam diketahui
net digunakan untuk menangkap seranga- bahwa perlakuan keempat jenis tanaman refugia
serangga terbang dengan cara diayunkan pada berpengaruh terhadap populasi kutu kebul tetapi
pertanaman sebanyak 10 kali ayunan ganda. tidak memberikan perbedaan yang nyata pada
Peletakan pitfall traps mengikuti pola diagonal setiap perlakuan. Rataan populasi dari 1 – 12
yang dipasang pada setiap plot tanaman kedelai MST dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 menunjukkan populasi kutu hama kutu kebul pada pertanaman kedelai.
kebul baru mulai terlihat pada minggu ke-8 Kehadiran musuh alami di pertanaman
setelah tanam atau pada saat tanaman kedelai kedelai dipengaruhi oleh adanya beberapa
berumur 55 hari. Data pada tabel 2 terlihat tanaman refugia. Adanya tanaman refugia pada
bahwa populasi kutu kebul paling tinggi lahan budidaya akan dapat menarik musuh
terdapat pada 8 MST dan mengalami alami melalui baunya sehingga dekat dengan
penurunan pada minggu-minggu berikutnya. mangsanya (Balmer et al., 2013). Hasil
Hal ini terjadi karena pada minggu tersebut penelitian Sudiono dan Purnomo (2010)
tanaman masih berada pada fase vegetatif yang menyatakan bahwa pada musim penghujan,
sangat sesuai dengan perkembangan hama kutu terjadi penurunan populasi hama B. tabaci pada
kebul. Puncak populasi kutu terjadi pada 60-70 pertanaman cabai dengan keberadaan predator
HST dan akan mengalami penurunan seiring beruapa Menochilus sexmaculatus, Micraspis,
dengan bertambahnya umur tanaman (Yuliani dan Paederus sp. Hasil percobaan ini
et al., 2006). Semakin tua tanaman kedelai, ditemukan beberapa jenis predator yang dapat
semakin tidak sesuai dengan perkembangan memangsa kutu kebul.
kutu kebul. Keberadaan predator juga dapat Hasil pengamatan pada Tabel 2
menjadi penyebab menurunnya populasi kutu memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan
305
Bulawan et al., (2023). Jurnal Biologi Tropis, 23 (3): 303 – 309
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v23i3.5049
250
200
150
R4
100
R3
50 R2
0 R1
0 29.16 35 45 53.33 65,83
1-7 MST 8 MST 9 MST 10 MST 11 MST 12 MST
Intensitas serangan (%)
Gambar 1. Rataan intensitas serangan hama kutu kebul pada tanaman kedelai
Keberadaan tanaman refugia pada menarik musuh alami agar lebih banyak datang
pertanaman kedelai belum dapat menurunkan ke pertanaman serta dapat membantu dalam
intensitas serangan hama kutu kebul, karena usaha pengendalian hama dan penyakit (Sepe,
jika tanaman telah terserang maka intensitas et al., 2018). Musuh alami hama dapat berupa
serangan akan terus meningkat. Hal ini tidak predator ataupun parasitoid. Hasil penelitian
sejalan dengan Haryadi et al., (2022) yang Purnomo (2009) menunjukkan beberapa jenis
menyatakan bahwa tanaman refugia Turnera musuh alami kutu kebul yakni Paederus sp.,
subulata pada pertanaman cabai besar mampu Menochilus, sp., Micraspis sp., Delphastus sp.,
menekan intensitas serangan Bemisia tabaci. dan Oxyopes sp. sebagai predator dan Encarsia
Nasution (2022) mengemukakan bahwa sp. sebagai parasitoid. Salsabilla dan Riyanto
persentase intensitas serangan yang tinggi (2021) juga menyatakan bahwa semut rangrang
disebabkan oleh jumlah populasi hama yang (Oecophylla smaragdina) dapat memangsa
tinggi hama kutu kebul. Predator Menochilus
sexmaculatus mampu menurunkan populasi
Jenis dan jumlah musuh alami kutu kebul hama kutu kebul pada pertanaman pertanaman
Tanaman refugia dimaksudkan untuk cabai (Kholis et al., 2021).
306
Bulawan et al., (2023). Jurnal Biologi Tropis, 23 (3): 303 – 309
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v23i3.5049
Tabel 3. Jenis dan jumlah musuh alami kutu kebul pada tanaman kedelai
No. Ordo Famili Spesies Status Jumlah
1 Coleoptera Coccinellidae Menochillus sexmaculatus Predator 20
Coccinellidae Delphastus pusillus Predator 15
Coccinellidae Coccinella septempunctata Predator 38
Staphylinidae Paederus fuscipes Predator 10
2 Aranae Oxyopidae Oxyopes salticus Predator 5
3 Hymenoptera Formicidae Oecophylla smaragdina Predator 43
Aphelinidae Encarsia formosa Parasitoid 34
307
Bulawan et al., (2023). Jurnal Biologi Tropis, 23 (3): 303 – 309
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v23i3.5049
308
Bulawan et al., (2023). Jurnal Biologi Tropis, 23 (3): 303 – 309
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v23i3.5049
309