Banggar 2024

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 82
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KESIMPULAN RAPAT KERJA BADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN, PEMERINTAH YANG DIWAKILI MENTERI KEUANGAN, MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS, DAN GUBERNUR BANK INDONESIA DALAM RANGKA PEMBAHASAN PEMBICARAAN PENDAHULUAN RAPBN. TAHUN ANGGARAN 2024 DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2024 1. PENDAHULUAN Memenuhi amanat Pasal 178 ayat (2) UU No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) sebagaimana terakhir diubah dengan UU No. 13 Tahun 2019, Presiden menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) dalam rangka Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2024 kepada DPR. Melalui Surat Presiden Nomor: R- 24/Pres/05/2023, tanggal 16 Mei 2023, perihal Penunjukan Wakil Pemerintah untuk Menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran 2024, yaitu Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk membahas bersama DPR. Maka dalam Rapat Paripurna, tanggal 19 Mei 2023, Menteri Keuangan menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2024, Selain itu, berdasarkan Pasal 176 UU MD3, Pemerintah juga menyusun RKP untuk dibahas dan disepakati bersama dengan DPR RI. Pemerintah juga telah menyampaikan RKP Tahun 2024 guna dibahas bersama DPR RI. Dalam Rapat Paripurna tanggal 23 Mei 2023, Fraksi-Fraksi DPR RI telah menyampaikan pandangannya atas KEM-PPKF Tahun 2024, dilanjutkan dengan Tanggapan Pemerintah pada tanggal 30 Mei 2023. Berdasarkan UU MD3 dan Tatib DPR, Badan Anggaran bertugas untuk melakukan pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN, dan harus selesai paling lambat pada bulan Juli. Menindaklanjuti UU dan Tatib tersebut, Badan Anggaran telah melakukan pembahasan dengan Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei~ 16 Juni 2023, Berikut proses pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2024 dan RKP Tahun 2024 di Badan Anggaran: 1. Tanggal 30 Mei 2023 Badan Anggaran melakukan rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia untuk penyampaian pokok-pokok Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun 2024 dan RKP Tahun 2024, sekaligus pembentukan panja-pania, yaitu: 1)Panja_ Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan; 2) Panja RKP dan Prioritas Anggaran; 3) Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat; dan 4) Panja Kebijakan Transfer ke Daerah. Tanggal 31 Mei - 8 Juni 2023, Komisi VII dan Komisi XI membahas asumsi dasar ekonomi makro tahun 2024 bersama mitra kerjanya masing-masing. Tanggal 31 Mei - 9 Juni 2023, Komisi-Komisi melakukan pembahasan Pagu Indikatif tahun 2023 dengan mitra kerjanya, untuk kemudian disampaikan ke Badan Anggaran. Tanggal 9 Juni 2023, Badan Anggaran melakukan pembahasan Pagu Indikatit tahun 2023 dengan Menko-Menko. Tanggal 12Juni 2023, dilakukan rapat Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan. Tanggal 13 Juni 2023, dilakukan rapat Panja RKP dan Prioritas Anggaran. Tanggal 14 Juni 2023, dilakukan rapat Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat. Tanggal 14 Juni 2023, dilakukan rapat Panja Kebijakan Transfer ke Daerah. Tanggal 15 Juni 2023 dilakukan rapat Tim Perumus Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan; Panja RKP dan Prioritas Anggaran; Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat dan Panja Kebijakan Transfer ke Daerah, 10. Tanggal 16 Juni 2023, dilakukan rapat kerja Badan Anggaran dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk penyampaian dan pengesahan laporan- laporan panja untuk menjadi kesimpulan pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2024 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, |. KESEPAKATAN BADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH Badan Anggaran DPR RI dengan Pemerintah menyepakati hal-hal sebagai berikut: A. TEMA RKP TAHUN 2024 Tema RKP Tahun 2024 disepakati sebagai berikut: “Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” . SASARAN PEMBANGUNAN RKP TAHUN 2024 Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup: 1) Mengembalikan momentum pertumbuhan melalui peningkatan produktivitas dengan indikator (a) pertumbuhan ekonomi, (b) tingkat pengangguran terbuka, (c) rasio gini, dan (d) penurunan emisi gas rumah kaca; 2)Peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia sebagai representasi pembangunan inklusif dengan indikator (a) indeks pembangunan manusia dan (b) tingkat kemiskinan, Selain itu, aksentuasi indikator pembangunan tahun 2024 diarahkan pada indikator nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan. Secara lebih lengkap, target sasaran dan indikator pembangunan tahun 2024 adalah sebagai berikut: Sasaran/Indikator Target 2024 Percepatan Pemulihan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi (%) 53-57 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) 5,0-5,7 Rasio Gini (nilai) 0,374-0,377 Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (%) 27,27 Soe nnn ence cen te a erg Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 2; Sasaran/Indikator Target 2024 Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (nilai) 73,99-74,02 Tingkat Kemiskinan (%) 65-75 Indikator Pembangunan Lainnya Gee Nilai Tukar Petani (NTP) (nilai) 105-108 Nilai Tukar Nelayan (NTN) (nilai) 107-110 Selanjutnya, sasaran pembangunan dan arah kebijakan akan disajikan dalam masing-masing Prioritas Nasional (PN), dijabarkan sebagai berikut: 1) Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan; 2) Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan; 3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing; 4) Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan; 5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, 6)Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim; serta 7) Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik C.ARAH KEBNAKAN DAN SASARAN MASING-MASING PRIORITAS NASIONAL RKP TAHUN 2024 Prioritas Nasional 1, Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan 1. Arah Kebljakan a. Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan Peningkatan EBT, dilaksanakan melalui kebijakan transisi energi fosil menuju energi rendah karbon dengan menekankan pada inklusivitas dan berkelanjutan. Strategi yang mendukung fokus inklusif: «= penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan (PLT EBT) melalui penyelesaian pembangunan PLT ET on- grid yang termuat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 secara efisien dan efektif, * pembangunan PLT ET off-grid untuk daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (37); * peningkatan kualitas transmisi dan distribusi untuk mendukung pemanfaatan ET; * optimalisasi produksi biofuel disertai kebijakan demand management dalam negeri; + restrukturisasi subsidi energi fosil ke EBT secara bertahap; + mendorong serta memfasilitasi peran Pemda dalam pengelolaan ET skala kecil b. Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan Peningkatan EBT, dilaksanakan melalui kebijakan transisi energi fosil menuju energi rendah karbon dengan menekankan pada inklusivitas dan berkelanjutan, Strategi yang mendukung fokus pembangunan berkelanjutan: Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 + mobilisasi berbagai skema pendanaan dan insentif fiskal untuk proyek energi terbarukan; * fasilitasi dan implementasi perjanjian jual beli listrik dengan harga beli EBT yang berkeadilan; * pengembangan teknologi penyimpanan energi; * peningkatan kualitas data cadangan migas dan potensi EBT sebagai upaya dukungan penurunan risiko (derisking); ‘+ pengembangan energi baru seperti green hydrogen; ‘+ mempercepat implementasi penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) termasuk kebijakan pendukungnya. c. Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dilakukan dengan strategi pada fokus inklusif melalui * memelihara dan meningkatkan keberadaan tutupan hutan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam peningkatan tutupan hutan dan lahan melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan bersama masyarakat pada DAS kritis serta perhutanan sosial; * menyelamatkan DAS dan danau prioritas nasional dalam rangka mendukung ketahanan air dan pengembangan ekowisata; * meningkatkan layanan dan efisiensi_kinerja_irigasi_ melalui pengembangan, pengelolaan, dan modernisasi sistem irigasi_ untuk mendukung ketahanan pangan dan pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi; * menyelenggarakan operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi secara partisipatif dan melibatkan petani melalui pembinaan teknis keirigasian, pemberian bantuan sosial peralatan pemeliharaan, atau skema program padat karya. d. Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dilakukan dengan strategi pada fokus berkelanjutan melalui * melindungi dan mempertahankan luas minimal kawasan_berfungsi lindung dan pengelolaan hutan berkelanjutan; * memelihara daerah tangkapan air dan ekosistemnya; * akselerasi penyelesaian pembangunan waduk multiguna dan pemanfaatannya; ‘* penyediaan air baku untuk menunjang kebutuhan kegiatan perekonomian; + memperkuat tata kelola, koordinasi, dan kapasitas kelembagaan terkait pengelolaan sumber daya air terpadu dari hulu ke hilir. e. Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan, yang diarahkan pada (1) regenerasi dan edukasi petani berbasis pertanian keluarga yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan; (2) transformasi digital dalam praktik budi daya, pengolahan, dan pemasaran secara luas; (3) regionalisasi sistem pangan yang berbasis komoditas pangan lokal dan kearifan sosial-budaya lokal; dan (4) pertanian regeneratif dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan mitigasi risiko dampak negatif perubahan iklim. Strategi yang dilakukan untuk mempercepat transformasi ekonomi mencakup * peningkatan ketersediaan pangan dengan mengutamakan_produksi dalam negeri melalui pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), peningkatan produktivitas komoditas pertanian, penyediaan Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 sarana_produksi, peningkatan Indeks Pertanaman (IP), perbaikan kualitas dan penguatan sistem perbenihan tanaman di antaranya padi hibrida untuk mengatasi stagnasi produktivitas padi, pengembangan padi biofortifikasi, penggunaan pupuk berbasis sumber daya alam, dan fortifikasi pada komoditas pertanian; * pemanfaatan digital dan pertanian presisi dalam sistem pertanian hulu- hilir, penguatan data petani, dan peta aset pangan penguatan bisnis model dan rantai pasok pertanian berbasiskan teknologi; * peningkatan kualitas SDM pertanian yang berdaya saing melalui Penguatan kelembagaan pertanian (korporasi petani), peningkatan eran penyuluh pertanian dan modernisasi; * penguatan tata kelola sistem pangan melalui penguatan sistem logistik pangan nasional dan regionalisasi sistem pangan yang berkelanjutan; * peningkatan kualitas konsumsi pangan dengan percepatan peningkatan nilai PPH melalui peningkatan konsumsi sayur, buah, dan protein hewani; + pengembangan pertanian keluarga; * konservasi lahan produktif, budi daya rendah karbon, penerapan pertanian regeneratif, penerapan prinsip ekonomi sirkular, peningkatan layanan dan fungsi karantina nasional yang terintegrasi_ dalam kelembagaan satu atap berbasiskan sarana dan prasarana sistem traceability; + penguatan regulasi terkait asuransi pertanian, f. Peningkatan Pengelolaan Kemaritiman, Perikanan dan Kelautan, dilaksanakan melalui pengelolaan yang berkelanjutan balk dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Strategi yang dilakukan * penataan WPP yang didukung dengan kelembagaan yang memadai; + bantuan sarana dan prasarana produksi kepada nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar, serta petambak garam; * pengembangan usaha berbasis sentra dalam bentuk klaster kawasan tambak udang dan bandeng, klaster tambak garam, kampung perikanan budi daya, Kampung nelayan, serta desa wisata bahari; * penyediaan sarana dan prasarana pendukung usaha kelautan dan perikanan, termasuk pelabuhan perikanan ramah lingkungan dan pasar ikan bertaraf internasional, serta pusat produksi benih dan induk unggul; * perluasan akses pasar dan penguatan sistem logistik ikan melalui peningkatan ketelusuran produk, penyediaan sarana dan prasarana rantai dingin, sistem resi gudang untuk produk perikanan, serta penguatan jaminan mutu dan keamanan produk kelautan dan perikanan sehingga tercipta rantai pasok produk kelautan dan perikanan bernilai tinggi yang lebih efisien dan berkelanjutan dari hulu ke hilir; * penguatan kelembagaan usaha melalui pengembangan korporasi, fasilitasi akses pendanaan, perlindungan dan penyuluhan bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan termasuk digitalisasi usaha kelautan dan perikanan; * penguatan teknologi dan pendataan, serta penumbuhan iklim inovasi di sektor kelautan dan perikanan, g. Penguatan Kewirausahaan, UMKM, dan Koperasi, diarahkan pada (1) formalisasi bentuk usaha mikro; (2) peningkatan nilai tambah produk; (3) Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 Peningkatan Kapasitas pelaku usaha; (4) peningkatan partisipasi UMKM dalam GVC; (5) kemudahan akses pembiayaan; (6) perluasan akses pasar dan kemitraan usaha; (7) pengembangan wirausaha tematik; (8) integrasi program K/L dalam pengembangan kewirausahaan, UMKM, dan koperasi; dan (9) penguatan regulasi serta ekosistem pengawasan dan penjaminan koperasi. * fasilitasi perizinan usaha mikro; * sertiikasi dan standardisasi produk; * optimalisasi pengelolaan terpadu UMKM berbasis wilayah dan komoditas, termasuk penyediaan ruang produksi bersama yang dikelola oleh koperasi; * fasilitasi pendampingan akses pembiayaan, yang tidak terbatas pada KUR, Kredit UMi, PNM Mekaar dan ULaMM, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM), dan pembiayaan dari perbankan; + akselerasi kemitraan usaha mikro dan kecil dengan usaha menengah dan besar; digitalisasi usaha; fasilitasi business matching berorientasi ekspor, optimalisasi layanan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM; identifikasi dan pengakuan wirausaha sosial; dukungan pengembangan kewirausahaan perempuan dan penyandang disabilitas; * pendataan dan penggunaan data tunggal UMKM sebagai basis pengintegrasian program pengembangan UMKM antar K/L; * penyelesaian penilaian koperasi simpan pinjam dan koperasi sektor jasa keuangan serta penguatan ekosistem pengawasan dan penjaminan koperasi, + Pemerintah perlu membuat terobosan kebijakan baru (breakthrough) kepada sektor UMKM agar mampu mencapai target 1 juta wirausaha baru (entrepreneur) di tahun 2024 h. Peningkatan Nilai Tambah, Lapangan Kerja, dan Investasi di Sektor Rill, dan Industrialisasi, dilaksanakan melalui strategi + akselerasihiliisasi sumber daya alam (SDA) dan perbaikan rantai pasok yang didukung investasi, peroepatan pembangunan smelter dan Kl serta harmonisasi kebijakan hulu hilir; + peningkatan jumiah dan produktivitas tenaga kerja berkompetensi tinggi; * peningkatan pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan diversifikasi_ dan kualitas produk, termasuk untuk pengembangan bioekonomi, industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, industri baterai, industri digital, dan industri kedirgantaraan; ‘© pengembangan industri dan infrastruktur halal; ‘= percepatan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Pricritas dengan dukungan investasi dan regulasi; * penguatan rantai pasok pariwisata yang didukung tata kelola, penerapan standar, dan desa wisata; * penerapan pariwisata berkelanjutan; * penguatan pembiayaan, investasi, infrastruktur, dan penerapan hak kekayaan intelektual ekonomi kreatif dan digital; ener ine nen net oe Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 6 * penguatan industri kreatif berbasis konten; * penguatan kebijakan investasi dan reinvestasi_ untuk memajukan kemandirian industri dalam negeri; * perbaikan skema kemitraan antara industri sedang-besar dengan pelaku UMKMM lokal dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat sekitar; * peningkatan fasilitasi kemudahan investasi pada teknologi, riset dan inovasi, serta ekonomi hijau, biru, dan sirkular; * penegakan pelaksanaan peraturan perundangan ketenagakerjaan untuk menciptakan iklim usaha kondusif dan pelindungan pekerja; * pengharmonisan bauran kebijakan fiskal, nonfiskal, dan fasilitas kemudahan berusaha yang komprehensit untuk mempercepat implementasi investasi. Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan TKDN, diarahkan melalui strategi penguatan pertumbuhan ekspor non-komoditas, produk manufaktur dan jasa, serta integrasi rantai pasok domestik dan global melalui upaya * harmonisasi kebijakan sisi penawaran untuk meningkatkan efisiensi usaha berorientasi ekspor sehingga dapat bersaing di pasar global, termasuk di dalamnya fasilitasi kemudahan perizinan, akses pada energi dan aturan ketenagakerjaan yang mendorong peningkatan produktivitas, kemudahan akses bahan baku, sistem logistik yang efisien, kemudahan akses pembiayaan ekspor, kebijakan fiskal yang mendukung dan kesiapan layanan sertifikasi yang diakui secara internasional; * peningkatan diversifikasi dan nilai tambah produk melalui dukungan pada riset dan pengembangan pada produk ekspor, * akselerasi jumlah pelaku ekspor melalui literasi dan peningkatan kapabilitas SDM ekspor serta edukasi, pendampingan dan inkubasi bagi UMKM beriorentasi ekspor; * pendalaman dan perluasan pasar ekspor serta penguatan diplomasi untuk penurunan hambatan perdagangan termasuk di dalamnya pemanfaatan kesepakatan diplomasi perdagangan; * peningkatan efektivitas promosi perdagangan berbasis digital yang terintegrasi dengan fasilitasi perdagangan untuk ketersediaan data, informasi pasar, standar dan sertifikasi, buyer dari negara mitra yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku ekspor Indonesia; + penyiapan implementasi transisi perdagangan hijau; * pemulinan pasar pariwisata yang didukung kebijakan visa yang kondusif, serta penyelenggaraan event, wisata olahraga, Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE), dan fasilitasi destinasi film: ‘+ peningkatan ekspor ekonomi kreatif dan digital; ‘+ penguatan ekspor gastronomi melalui “Indonesia Spice Up the World"; * perluasan Program Peningkatan Produk Dalam Negeri termasuk melalui gerakan “Banga Buatan Indonesia’ dan “Bangga Berwisata di Indonesia Aja’ j. Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, diarahkan pada pengendalian inflasi pangan bergejolak melalui strategi * operasi pasar murah disertai penguatan monitoring dan pengawasan utamanya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN); + akselerasi implementasi program lumbung pangan (Food Estate); Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 * perluasan kerja sama antardaerah (KAD); * penguatan ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi; * penguatan sinergi arah kebijakan dan strategi_pengendalian inflasi dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID); k, Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, diarahkan pada percepatan pendalaman sektor keuangan di bidang perbankan, dana Pensiun, asuransi, Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dan pasar modal, yang dilaksanakan melalui strategi pengembangan dan penguatan sektor keuangan (termasuk keuangan syariah) yang memuat berbagai upaya di antaranya melalui strategi + peningkatan edukasi dan literasi keuangan; peningkatan penyaluran kredit ke sektor rill termasuk UMKM; perluasan basis investor rite!; Percepatan digitalisasi sektor keuangan dengan tetap memperhatikan aspek risiko dan perlindungan konsumen; + penguatan ketahanan dan kesehatan industri jasa keuangan; * peningkatan pembiayaan hijau; + implementasi harmonisasi kebijakan. |. Upaya peningkatan penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi sektor ril dilaksanakan melalui strategi * peningkatan efisiensi dan penguatan ekosistem logistik melalui National Logistic Ecosystem (NLE) yang didukung integrasi transportasi dan perdagangan antarpulau antardaerah; * optimalisasi ketersediaan dan pemanfaatan sarana prasarana perdagangan dalam negeri untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga barang pokok; * peningkatan edukasi, literasi, serta digitalisasi sektor keuangan dengan tetap memerhatikan aspek risiko perlindungan konsumen; * penguatan ketahanan dan kesehatan industri jasa Keuangan melalui peningkatan cadangan kerugian; * penguatan basis data secara terintegrasi antarpemangku kepentingan terhadap pasokan dan permintaan barang kebutuhan pokok dan barang penting antarpulau/antardaerah; * penguatan teknologi informasi dalam mendorong efisiensi logistik nasional; * redesain program edukasi perlindungan konsumen yang lebih bersifat ‘multi-channel; * perluasan penerapan industri 4.0 dan digitalisasi; + penerapan pariwisata berkelanjutan dan industri hijau; * mengintegrasikan taksonomi hijau ke dalam peraturan perundang- undangan dan kelembagaan; * akselerasi reformasi kebijakan dan sistem administrasi perpajakan untuk secara gradual menggeser struktur penerimaan pajak sejalan dengan perubahan struktur ekonomi yang lebih produktif, * perbaikan kualitas dan kinerja belanja TKD melalui sinergi perencanaan dan penganggaran pusat-daerah serta penguatan pengawasan anggaran TKD; Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 pendalaman pasar keuangan yang kondusif utamanya pasar obligasi Pemerintah yang melibatkan multi stakeholders pusat-daerah, serta mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah; * penyediaan statistik ekonomi hijau; * peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik ekonomi dan sosial sesuai dengan standar dan metodologi Internasional di Indonesia, dengan didukung kerangka regulasi yang memadai, peningkatan koordinasi untuk mendorong integrasi dan sinkronisasi penyediaan statistik sektoral yang sesuai dengan kaidah Satu Data Indonesia. 2. Sasaran Prioritas Nasional No. ‘Sasaran/indikator Target 2024 7 Terwujudnya transisi energi dan peningkatan Kualitas sumber daya ekonomi sebagai pendukung pembangunan yang berkelanjutan 11 Porsi EBT dalam Bauran Energi Primer Nasional ies (%) = 1.2 _ Skor Pola Pangan Harapan (PPH) (nilai) 95,20 1.3 Pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) secara 1 berkelanjutan (WPP) 2 Terwujudnya percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui upaya revitalisasi industri dan penguatan daya saing usaha, dan penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi 2.1 Rasio kewirausahaan nasional (%) 3.23 2.2 Pertumbuhan PDB pertanian (%) 34-38 2.3 Pertumbuhan PDB perikanan (%) 5,00-7,00 2.4 Pertumbuhan PDB industri pengolahan (%) 54-58 2.5 Kontribusi PDB industri pengolahan (%) 19,9-20.5 2.6 _ Nilai devisa pariwisata (miliar USS) 7,38-13,08 2.7 Kontribusi PDB pariwisata (%) 450 2.8 Penyediaan lapangan kerja per tahun (jula orang) __2,7-3.0 2.9 Pertumbuhan investasi (PMTB) (%) 62-70 2.10 Pertumbuhan ekspor industri pengolahan (%) 10,10 2.11 Pertumbuhan ekspor rill barang dan jasa (%) 72-79 2.12 Tingkat inflasi umum (%) 15-35 2.13 Rasio perpajakan terhadap PDB (%) 9,95-10,20 3. Sasaran Program Prioritas No. Sasaran/indikator Target 2024 PP 1. Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan Peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT) 1 Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT (gigawatt) aoon - kumulatif i Sonera ne nnn Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 9 No. Sasaran/indikator Target 2024 a paneer Biofuel untuk Domestik Guta Kilo 1740 PP 2. Peningkatan kuantitas/ketahanan air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Meningkatnya kuantitas/ketahanan air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 2.1 Produktivitas air (wafer productivity) (kgim®) 3,00 PP 3. Peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan Meningkatnya ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan 3.1__Nilai Tukar Petani (NTP) 105,00—108,00 3.2 Angka Kecukupan Energi (AKE) (kkalV/kapitamhar) _2.100,00 ‘Angka Kecukupan Protein (AKP) 33 _(gram/kapitafhari) 57,00 3.4 Prevalence of Underourishment (POU) (%) 5,00 3.5 Food Insecurity Experience Scale (FIES) (%) 4,00 PP 4, Peningkatan pengelolaan kemaritiman, perikanan, dan kelautan Meningkatnya pengelolaan kemaritiman, perikanan, dan kelautan 44 Konservasi kawasan kelautan (juta ha) 29,30 4.2 Proporsi tangkapan jenis ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman (%) 0 “43 Produksi perikanan (juta ton) 30,85 4.4 Produksi garam (juta ton) 2,00 4.5 _Nilai Tukar Nelayan 707-170 PP 5. Penguatan kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi Menguatnya kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi Rasio Kredit UMM Terhadap Total Kredit $1 Perbankan (%) 22,00 %.2_Pertumbuhan wirausaha (%) 2,90 5.3 _Kontribusi koperasi terhadap PDB (%) 5,50 PP 6. Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor rill, dan industrialisasi a Fertunbuhan PDB Indust pengolahan nonmigas 5 45 g.29 6.2 Kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas (%) 17,90-18,20 6.3 _Nilai tambah ekonomi kreatif (triliun rupiah) 1.347,0, oa a tenaga kerja industri pengolahan (juta a Kontribusi tenaga kerja di sektor industri terhadap 85 total pekerja (%) a6 6.6 __Jumilah tenaga kerja pariwisata (juta orang) 22,08, 6.7 ___Jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif (juta orang) 24,70 6.8 _Nilai realisasi PMA dan PMDN (triliun rupiah) 1.450-1.650 reine ea teeter Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 10 No. ‘Sasaran/indikator Target 2024 Nilai realisasi PMA dan PMDN industi pengolahan (riliun rupiah) 862,7-731,1 Pertumbuhan PDB pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian (%) PP.7 Peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi dan penguatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Meningkatnya ekspor berilal tambah tinggi dan penguatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKON) 6.9 6.10 3,60-3,80 7.1 Neraca perdagangan barang (US$ miliar) 472-495 7.2 Pertumbuhan ekspor nonmigas (%) 45-68 7.3 Jumlah wisatawan mancanegara (uta kunjungan) __9,5-14,3. 7.4 Jumlah kunjungan wisatawan nusantara (uta Tees eng perjalanan) Pertumbuhan ekspor produk industri berteknologi 78 7 11,5 tinggi (%) PP.8 Penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi Menguatnya pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi 8.1__Tingkat inflasi pangan bergejolak (%) 3,0-5,0 8.2___Kontribusi sektor jasa keuangan/PDB (%) 4,57-4,58 8.3 Rasio Uang Beredar M2/PDB (%) 50,5-51,2 8.4 Skor logistic performance index (skor) 35 85 Peringkat travel and tourism development index NA (peringkat) Pembaruan sistem inti administrasi perpajakan 8.8 (core tax administration system) (%) 100,00 3.7__Imbel has (yield) surat berharga negara (%) 7.03 Rasio TKD yang berbasis kinerja terhadap TKD 8.8 ineningkat (%) an 3.9 Penyediaan data ekonomi dan sosial yang : berkualitas (database) 4. Kegiatan Prioritas a. PP Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan Peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT), dengan Kegiatan Prioritas: 1) Akselerasi Pengembangan Pembangkit Energi Terbarukan; 2) Peningkatan Pasokan Bahan Bakar Nabati; 3) Peningkatan Pemenuhan Energi Domesti 4) Pengembangan Industri Pendukung EBT; 5) Peningkatan Pelaksanaan Konservasi dan Efisiensi Energi b. PP Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air untuk — Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, dengan Kegiatan Prioritas: 1) Pemantapan Kawasan Berfungsi Lindung; 2) Pengelolaan Hutan Berkelanjutan; 3) Penyediaan Air untuk Pertanian; 4) Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Prioritas; 5) Pemeliharaan, Pemulihan, dan Konservasi Sumber Daya Air dan Ekosistemnya termasuk Revitalisasi Danau dan Infrastruktur Hijau; 6) Pembangunan Waduk Multiguna. ;pulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 1 c. PP Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan, dengan Kegiatan Prioritas: 1) Peningkatan Kualitas Konsumsi, Keamanan, Fortifikasi, dan Biofortifikasi Pangan; 2) Peningkatan Ketersediaan Pangan Hasil Pertanian dan Pangan Hasil Laut Secara Berkelanjutan untuk Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Kebutuhan Pokok; 3) Peningkatan Produktivitas, Kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, Perikanan, dan Kepastian Pasar; 4) Peningkatan Keberlanjutan Produktivitas Sumber Daya Pertanian, dan Digitalisasi Pertanian; 5) Peningkatan Tata Kelola Sistem Pangan Nasional. d. PP Peningkatan Pengelolaan Kemaritiman, Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan Prioritas: 1) Peningkatan Pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan Penataan Ruang Laut dan Rencana Zonasi Pesisir seria Pengelolaan Ruang Laut; 2) Peningkatan Ekosistem Kelautan dan Pemanfaatan Jasa Kelautan; 3) Peningkatan Produksi, Produktivitas, Standardisasi Mutu dan Nilai Tambah Produk Kelautan dan Perikanan; 4) Peningkatan Fasilitasi Usaha, Pembiayaan, dan Akses Perlindungan Usaha Kelautan dan Perikanan Skala Kecil serta Akses terhadap Pengelolaan Sumber Daya; 5) Peningkatan SDM dan Riset Kemaritiman dan Kelautan Serta Database Kelautan dan Perikanan. e. PP Penguatan Kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM), dan Koperasi, dengan Kegiatan Prioritas 1) Peningkatan Kemitraan Usaha antara Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar, 2)Peningkatan Kapasitas Usaha dan Akses Pembiayaan Bagi Wirausaha; 3) Peningkatan Kapasitas, Jangkauan, dan Inovasi Koperasi; 4) Peningkatan Penciptaan Start-Up dan Peluang Usaha; 5) Peningkatan Nilai Tambah Usaha Sosial f. PP Peningkatan Nilai Tambah, Lapangan Kerja, dan Investasi di Sektor Rill, dan Industrialisasi, dengan Kegiatan Prioritas: 1) Peningkatan Industri Pengolahan Berbasis Pertanian, Kemaritiman, dan Non-Agro yang Terintegrasi Hulu-Hilir, 2)Peningkatan Industrialisasi Berbasis Hilirisasi Sumber Daya Alam, Termasuk Melalui Pengembangan Smelter dan Kawasan Industri Terutama di Luar Jawa; 3)Peningkatan Daya Saing Destinasi dan Industri Pengolahan Pariwisata, Termasuk Wisata Alam, yang Didukung Penguatan Rantai Pasok; 4) Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk dan Usaha Kreatif dan Digital; 5) Perbaikan Iklim Usaha dan Peningkatan Investasi, termasuk Reformasi Ketenagakerjaan; 6) Pengembangan Industri Halal. Kesimpulan ibahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 12 Kes! g. PP Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dengan Kegiatan Prioritas: 1) Peningkatan Diversifikasi, Nilai Tambah, dan Daya Saing Produk Ekspor dan Jasa; 2) Peningkatan Akses dan Pendalaman Pasar Ekspor; 3) Pengelolaan Impor; 4) Peningkatan Kandungan dan Penggunaan Produk Dalam Negeri termasuk Melalui Pengadaan Pemerintah yang Efektif; 5) Peningkatan Partisipasi dalam Jaringan Produksi Global; 6) Peningkatan Citra dan Diversifikasi Pemasaran Destinasi Pariwisata Prioritas dan Destinasi Branding, dan Produk Kreatif; 7) Peningkatan Efektivitas Prefrential Trade Agreement (PTA)/Free Trade Agreement (FTA)/Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Diplomasi Ekonomi h. PP Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, dengan Kegiatan Prioritas: 1) Peningkatan Pendalaman Sektor Keuangan; 2) Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Digital dan Industri 4.0; 3) Peningkatan Sistem Logistik dan Stabilitas Harga; 4) Peningkatan Penerapan Praktik Berkelanjutan di Industri Pengolahan dan Pariwisata; 5) Reformasi Fiskal; 6) Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Data dan Informasi Perkembangan Ekonomi, Terutama Pangan, _Kemaritiman, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital Catatan: Peningkatan dan penambahan gerai UMKM. Prioritas Nasional 2, Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan 1. Arah Kebijakan a. Percepatan transformasi sosial dan ekonomi melalui strategi 1) optimalisasi pengembangan kawasan strategis; 2) pengembangan sektor unggulan; 3) pengembangan kawasan perkotaan; 4) pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi; 5) kelembagaan dan keuangan daerah b. Penguatan rantai produksi dan rantai nilai di tingkat wilayah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perekonomian wilayah melalui strategi 1) optimalisasi dari pengembangan kawasan dari hulu ke hilir untuk mendorong hilirisasi dan penciptaan nilai tambah komoditas unggulan; 2) perluasan kesempatan kerja; 3) peningkatan pendapatan devisa dan penghematan devisa dari substitusi impor. c. Memperkuat integrasi perekonomian domestik dan meningkatkan kualitas pelayanan dasar untuk mengurangi ketimpangan _pembangunan antarwilayah melalui 1) perluasan akses pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan; ipulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPEN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 13 2) penguatan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi khusus; 3) pengembangan kerja sama antardaerah; 4) penataan hubungan pusat dan daerah. d. Meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang wilayah melalui strategi pembangunan di antaranya 1) penegakan rencana tata ruang; 2) peningkatan kepastian hukum hak atas tanah; 3) pelayanan pertanahan modern berbasis digital; 4) penguatan mitigasi perubahan iklim dan bencana. 2. Sasaran Prioritas Nasional No. Sasaran/Indikator Target 2024 1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kawasan Timur Indonesia (KT!) 1.1 Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) KT! (sé/tahun) Soi 1.2 __ IPM KTI (nilai min-maks) 62,46-78,80 1.3 Persentase penduduk miskin KT! (%) 9,00-9,50 2 Terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kawasan Barat Indonesia (KB!) 2.1 Laju pertumbuhan PDRB KBI (%/tahun) 5,0-5,4 2.2 1PM KBI (nilai min-maks) 74,23-82,57 2.3 Persentase penduduk miskin KBI (%) 7,00-7,50 3. Sasaran Program Prioritas No. Sasaran/Indikator Target 2024 PP 4. Pembangunan Wilayah Sumatera ‘Terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Wilayah Sumatera 1.4 Laju pertumbuhan PDRB Wilayah Sumatera (%/tahun) 46-50 1.2 _ IPM Provinsi di Wilayah Sumatera (nilai min-maks) 74,23-77,23 1.3 Persentase penduduk miskin Wilayah Sumatera (%) 7,50-8,30 PP 2. Pembangunan Wilayah Jawa-Bali Terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Wilayah Jawa-Bali 2.1 __Laju pertumbuhan PORB Wilayah Jawa-Bali (%/tahun) 52-55 2.2 _ IPM Provinsi di Wilayah Jawa-Bali (nilai min=maks) 73,65-82.57 2.3 Persentase penduduk miskin Wilayah Jawa-Bali (%) 7,00-7,50 PP 3. Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Wilayah Nusa Tenggara Laju pertumbuhan PDRB Wilayah Nusa Tenggara 3.1 (otenuny 5,7-6,1 32. PM rodiet di Wilayah Nusa Tenggara (nilai min— 66,56-70,66 i lie penduduk miskin Wilayah Nusa Tenggara 44 50 45,09 em rn Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 14 No. Sasaran/indikator Target 2024 -PP 4. Pembangunan Wilayah Kalimantan Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Witayah Kalimantan Laju pertumbuhan PORB Wilayah Kalimantan 41 Gétanun) vi 5,2-5,6 4.2 _ PM Provinsi di Wilayah Kalimantan (nilai min-maks) ___69,19-78,80 4.3 Persentase penduduk miskin Wilayah Kalimantan (%) ___4,00—4,50 PP 5. Pembangunan Wilayah Sulawesi Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Wilayah Sulawesi 5.1 Laju pertumbuhan PORB Wilayah Sulawesi (%/tahun) 77-86 5.2 _ IPM Provinsi di Wilayah Sulawesi (nilai min-maks) 67,84-74,71 5.3 Persentase penduduk miskin Wilayah Sulawesi (%) 7,80-8,50 PP 6. Pembangunan Wilayah Maluku Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Wilayah Maluku 6.1 __Laju pertumbuhan PORB Wilayah Maluku (%/tahun) 12,6-16,8 6.2 __ IPM Provinsi di Wilayah Maluku (nilai min—maks) 70,06-70,97 6.3 __ Persentase penduduk miskin Wilayah Maluku (%) 9,50-10,00 PP 7, Pembangunan Wilayah Papua Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di Witayah Papua 7.1 _ Laju perlumbuhan PORB Wilayah Papua (%/tahun) 58-72 7.2 _ IPM Provinsi di Wilayah Papua (nilai min—maks) 62,46-67,04 7.3 Persentase penduduk miskin Wilayah Papua (%) 22,50-23,00 4. Kegiatan Prioritas a. PP Pembangunan Wilayah Sumatera, dengan Kegiatan Prioritas: Pengembangan Kawasan Strategis; b. Pengembangan Sektor Unggulan; . Pengembangan Kawasan Perkotaan; d. Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi; Kelembagaan dan Keuangan Daerah. b. PP Pembangunan Wilayah Jawa-Bali, dengan Kegiatan Prioritas: .. Pengembangan Kawasan Strategis; Pengembangan Sektor Unggulan; Pengembangan Kawasan Perkotaan; Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi; e. Kelembagaan dan Keuangan Daerah. c. PP Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara, dengan Kegiatan Prioritas: a. Pengembangan Kawasan Strategis; b. Pengembangan Sektor Unggulan; ¢. Pengembangan Kawasan Perkotaan; d. Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi; 2 2 aoge So ee Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 18, e. Kelembagaan dan Keuangan Daerah. d. PP Pembangunan Wilayah Kalimantan, dengan Kegiatan Prioritas: a. Pengembangan Kawasan Strategis; b. Pengembangan Sektor Unggulan; c. Pengembangan Kawasan Perkotaan; d. Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi; e. Kelembagaan dan Keuangan Daerah. e. PP Pembangunan Wilayah Sulawesi, dengan Kegiatan Prioritas: a. Pengembangan Kawasan Strategis; b. Pengembangan Sektor Unggulan; c. Pengembangan Kawasan Perkotaan; d. Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi; e. Kelembagaan dan Keuangan Daerah. f. PP Pembangunan Wilayah Maluku, dengan Kegiatan Prioritas: Pengembangan Kawasan Strategis; Pengembangan Sektor Unggulan; Pengembangan Kawasan Perkotaan; Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi; e. Kelembagaan dan Keuangan Daerah. g. PP Pembangunan Wilayah Papua, dengan Kegiatan Prioritas: . Pengembangan Kawasan Strategis; . Pengembangan Sektor Unggulan; Pengembangan Kawasan Perkotaan; |. Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi, e. Kelembagaan dan Keuangan Daerah. eaeco aes Catatan: Memperkuat penegakan hukum terhadap kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL). Prioritas Nasional 3, Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing 1. Arah Kebijakan a. Memperkuat penyelenggaraan tata kelola kependudukan dengan strategi pada: * peningkatan cakupan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, terutama menjangkau wilayah 37, kelompok rentan administrasi kependudukan, dan kelompok khusus; * pemutakhiran data penduduk berdasarkan hasil Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020; * pemanfaatan data kependudukan untuk pembangunan dan pelayanan publik sebagai bagian dari transformasi digital; * penyediaan dan pengembangan statistik hayati yang akurat dan terintegrasi. Ct Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 202416 b.Reformasi sistem perlindungan sosial, terutama untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan strategi yang terdiri dari: * perluasan dan penguatan sosialisasi terpadu jaminan sosial untuk meningkatkan kepesertaan dan kolektabilitas, khususnya bagi pekerja informal; * pemberian perlindungan jaminan sosial bagi pekerja informal, melalui mekanisme kolaboratif dan bantuan iuran bagi pekerja miskin dan tidak mampu; * perluasan program dan manfaat jaminan sosial, mencakup return to work dan perlindungan hari tua pekerja informal; * peningkatan keaktifan serta kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan perencanaan yang berpihak dan berbasis bukti melalui Digitalisasi Monografi Desa/Kelurahan; * pemutakhiran, perluasan, dan transformasi data penduduk miskin dan rentan melalui Registrasi Sosial Ekonomi untuk meningkatkan ketepatan sasaran program, termasuk dalam penghapusan kemiskinan ekstrem sebagai data acuan dalam melakukan penargetan dan integrasi program-program bantuan sosial, jaminan sosial, _subsidi, pemberdayaan masyarakat, dan program terkait lainnya, serta penguatan perencanaan dan penganggaran berbasis bukti; * penguatan integrasi dan digitalisasi penyaluran program bantuan sosial; * pengembangan mekenisme graduasi yang terintegrasi untuk program- program bantuan sosial; * perluasan asesmen dan penjangkauan layanan rehabilitasi sosial yang terintegrasi bagi kelompok rentan, seperti anak, lanjut usia, penyandang disabilitas, pekerja sektor informal, korban bencana, penduduk terdampak pandemi COVID-19, korban perdagangan manusia, korban penyalahgunaan Narkoba, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), penderita HIV/AIDS, dan kelompok rentan lainnya; * pengembangan perlindungan sosial yang adaptif terhadap bencana, termasuk bencana pandemi; * transformasi subsidi energi (liquified petroleum gas/LPG 3 kg dan listrik) menjadi bantuan sosial agar program lebih efektif, tepat sasaran, dan adaptif kebencanaan; * integrasi dan peningkatan kesinambungan data, proses pemantauan dan evaluasi, serta pengembangan skema pendanaan program perlindungan sosial yang berkesinambungan; * peningkatan pendapatan kelompok miskin ekstrem melalui kolaborasi pemberdayaan dan peningkatan aset serta akses usaha ekonomi produktif di berbagai sektor. c. Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, dengan fokus pada: a) peningkatan kesehatan ibu dan anak, KB dan kesehatan reproduksi, melalui * penguatan pelayanan kegawatdaruratan dan sistem rujukan maternal terencana dan terstandar dengan peningkatan kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK); SE caraanapinneesbnaieriesesarvaealaeeslumenreesermeenreetme-rareerenmereemearaeereeeE Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 17 * afirmasi Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) untuk Penjangkauan ibu dan anak berisiko; + pendampingan kesehatan reproduksi di masa remaja, pranikah, masa hamil, pascamelahirkan, dan lansia; * pelayanan KB, termasuk KB pascapersalinan yang berkualitas, nondiskriminatif, dan berbasis hak; + peningkatan kapasitas kader; * perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi (PPT Kespro) untuk percepatan penurunan AKI b) percepatan penurunan stunting dan wasting melalui * peningkatan intervensi spesifik melalui pendampingan kepada setiap ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun (baduta) dan balita, peningkatan cakupan dan kualitas pemantauan pertumbuhan balita melalui pemenuhan alat terstandar dan pelatinan tenaga kesehatan dan kader, serta peningkatan akses pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman; * peningkatan cakupan intervensi sensitif melalui peningkatan akses sanitasi dan air minum layak dan aman, serta integrasi data sasaran dan penguatan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) ) pengendalian penyakit menuler dan tidak menular terutama pada HIVIAIDS, tuberculosis (TB), Malaria, Kusta, dan Schistosomiasis, melalui * peningkatan penemuan kasus aktif secara massal dengan peningkatan peran masyarakat dan kemampuan tenaga kesehatan terlatih; pemberian pengobatan untuk pencegahan; Pemenuhan pemberian obat sampai tuntas; dukungan sarana penanggulangan penyakit; perluasan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dengan Pengembangan sistem registrasi dan pengingat nasional; + peningkatan deteksi dini penyakit tidak menular; + penguatan konseling upaya berhenti merokok; * pelaksanaan surveilans penyakit terintegrasi dan real time. d) peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan percepatan akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) baik FKTP pemerintah maupun swasta serta akreditasi Rumah Saki, melalui * optimalisasi dukungan penggunaan dana alokasi khusus untuk akreditasi FKTP; + peningkatan keterlibatan pemerintah daerah dalam akreditasi fasilitas kesehatan; * peningkatan kapasitas tata kelola dan tenaga kesehatan di puskesmas untuk penyiapan akreditasi; + pendampingan pada FKTP terutama pada FKTP dengan pemenuhan sarana prasarana yang Kurang, e) pemenuhan tenaga kesehatan sesuai standar terutama di puskesmas, di antaranya melalui * peningkatan kualitas dan kapasitas produksi tenaga kesehatan; See Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 18 * pemberian bantuan biaya pendidikan dengan skema wajib penempatan; * afirmasi pendayagunaan tenaga kesehatan di daerah tertinggal dan kepulauan. f) pemantapan reformasi sistem kesehatan nasional melalui * peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan; * pengembangan jejaring RS Layanan Unggulan di setiap provinsi; * peningkatan kapasitas Laboratorium Kesehatan Masyarakat setara BSL-2 dan laboratorium pengujian obat dan makanan; penguatan ketahanan kesehatan; digitalisasi pelayanan kesehatan; penguatan pengawasan obat dan makanan; * peningkatan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 9) pemenuhan fasilitas pelayanan kesehatan di Ibu Kota Nusantara melalui * percepatan_penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Laboratorium Kesehatan; * percepatan pembangunan dan operasionalisasi ketersediaan sarana, prasarana, dan alat kesehatan serta tenaga kesehatan untuk Rumah Sakit Internasional IKN; * peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah penyangga IKN. d. meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, dengan fokus pada: a) peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran melalui * penerapan kurikulum, model pembelajaran, sumber belajar, Pengembangan inovasi pembelajaran dan praktik belajar-mengajar yang merujuk pada paradigma pembelajaran abad ke-21 untuk mendorong penguasaan kemampuan berpikir tingkat tinggi/higher order thinking skills (HOTS); + peningkatan kualitas sistem penilaian hasil belajar termasuk peran pendidik dalam penilaian pembelajaran; * pemanfaatan penilaian hasil belajar sebagai basis perbaikan proses pembelajaran di masa mendatang; peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik; Peningkatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran; penguatan keterampilan nonteknis dan pendidikan karakter; eningkatan pengasuhan dan peran keluarga dalam pendidikan; kesentosaan siswa (student well-being); kesehatan mental dalam pendidikan. b) peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun, melalui * meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana_pendidikan berdasarkan kebutuhan dan afirmasi pada daerah 3T, termasuk pemulihan di daerah terdampak bencana; + perluasan daya tampung terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi dan penguasaan sains dan teknologi; * penyaluran bantuan pendidikan bagi anak keluarga rentan dan berprestasi, termasuk bantuan bagi lulusan pendidikan menengah yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi; SaarannnEENInP Sun Enanpees uetcaeaeea-canememmmnereetmarareroneatememmmmenmmmemrTt Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 202419 * penguatan upaya pencegahan kasus anak putus sekolah termasuk strategi pendataan, upaya penjangkauan dan pendampingan, dan sinkronisasi lintas sektor dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATs). ©) kolaborasi lintas sektor untuk penguatan layanan satu tahun prasekolah melalui * penerapan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD- Hl); * peningkatan pemahaman dan peran keluarga dan masyarakat mengenai pentingnya pendidikan usia dini. d) peningkatan pengelolaan, penempatan, dan pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang merata, melalui * percepatan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan penguatan Pendidikan Profesi Guru (PPG); * peningkatan kualifikasi guru dan dosen; * penerapan strategi distribusi dan redistribusi berbasis pemetaan kebutuhan; + peningkatan kualitas sistem penilaian kinerja; + peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan, e)penguatan penjaminan mutu pendidikan dalam meningkatkan pemerataan kualitas layanan pendidikan, melalui * peningkatan kualitas program-program pada peta mutu pendidikan sebagai basis perbaikan dan/atau peningkatan mutu layanan Pendidikan hingga pada satuan pendidikan; * penguatan dan akselerasi kapasitas dan mutu akreditasi satuan Pendidikan dan program studi, * penguatan Standar Nasional Pendidikan; * penguatan budaya mutu dan kualitas kepemimpinan di sekolah; * penguatan unit penjaminan mutu di daerah dan satuan pendidikan. f) peningkatan tata kelola pembangunan pendidikan serta strategi peningkatan efektivitas pembiayaan dan pemanfaatan anggaran pendidikan, melal * penguatan validasi dan akurasi data pokok pendidikan; * peningkatan kualitas perencanaan dalam mendorong pemenuhan SPM bidang pendidikan; * peningkatan efektivitas dan kualitas pemanfaatan anggaran pendidikan untuk optimalisasi pembangunan pendidikan meliputi akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan, e. Meningkatkan kualitas anak, perempuan dan pemuda, dengan fokus pada a) peningkatan kualitas anak melalui * penguatan regulasi dan peraturan teknis dalam upaya peningkatan perlindungan anak; * penguatan norma positif dan perubahan perilaku dalam mencegah terjadinya kekerasan dan perilaku salah pada anak seperti perkawinan anak dan pekerja anak; * peningkatan kualitas layanan penanganan kekerasan terhadap anak secara komprehensif dan terpadu, termasuk bagi Korban kekerasan diranah daring; MME Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 202420, * peningkatan koordinasi dan sinergi pemenuhan hak anak dalam kondisi khusus, termasuk bagi anak yang berhadapan dengan hukum dan situasi darurat; * optimalisasi pengasuhan berbasis hak anak pada lingkungan keluarga dan lembaga pengasuhan alternatif; * penguatan resiliensi anak melalui pendidikan kecakapan hidup dan peningkatan partisipasi anak yang bermakna dalam pembangunan; * penciptaan lingkungan yang ramah anak. b) peningkatan kualitas perempuan melalui * penguatan penyelenggaraan pengarusutamaan gender (PUG) di seluruh proses pembangunan; * perluasan akses dan kesempatan perempuan di ekonomi, khususnya bagi perempuan dengan disabilitas, kepala keluarga, miskin, serta penyintas kekerasan dan bencana, melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan, literasi keuangan, dan literasi digital; * peningkatan representasi perempuan di parlemen dan penguatan agency perempuan dalam keluarga dan masyarakat, melalui pendidikan dan pelatihan kecakapan hidup, kepemimpinan, dan Politik, serta kaderisasi di tingkat nasional dan daerah; * penguatan sistem pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap Perempuan secara komprehensif, melalui edukasi masyarakat yang inovatif, masif, dan berkelanjutan; pelibatan laki-laki, keluarga, dan masyarakat dalam mencegah dan menangani kekerasan, termasuk kekerasan berbasis gender online; peningkatan cakupan dan kualitas layanan kekerasan terhadap perempuan yang terpadu dan komprehensif sesuai kebutuhan korban; peningkatan kolaborasi multipihak antarlembaga penyedia layanan; peningkatan kapasitas SDM lembaga layanan; penguatan sistem pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan; penguatan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) dan standardisasi lembaga layanan; serta optimalisasi pemanfaatan DAK Nonfisik. ©) peningkatan kualitas pemuda melalui * penguatan koordinasi lintas sektor pelayanan kepemudaan terutama sinergi pusat dan daerah, termasuk mendorong percepatan penyusunan regulasinya di tingkat daerah serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya secara terpadu; * peningkatan partisipasi aktif pemuda berbasis kewilayahan secara aman dan bermakna, termasuk dalam kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi; * pencegahan perilaku berisiko pada pemuda, termasuk pencegahan atas bahaya kekerasan, perundungan, intoleransi, penyalahgunaan NAPZA, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual. f. Mengentaskan kemiskinan, difokuskan pada penguatan akses penduduk miskin dan rentan terhadap aset produktif, pemberdayaan usaha, dan akses pembiayaan untuk mendukung akselerasi peningkatan ekonomi bagi penduduk miskin dan rentan, melalui: * peningkatan keperantaraan akses pasar bagi pelaku usaha miskin dan rentan melalui pendampingan inkubasi bisnis dan akses permodalan; SasF NITE ENP EIRENE Sar EEN Seema -sc-occsenerrmenreeeeeeeeeed Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 202421 * peningkatan akses penduduk miskin dan rentan pada aset produktif, termasuk lahan, pendampingan pada reforma agraria dan perhutanan sosial; * peningkatan dukungan yang inklusif bagi kelompok penduduk miskin dan rentan, termasuk anak, penyandang disabilitas, lansia, korban Perdagangan manusia, korban penyalahgunaan NAPZA, penderita HIVIAIDS, Korban bencana termasuk penduduk terdampak pandemi COVID-19, dan kelompok rentan lainnya untuk memperoleh akses pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan pendapatan; * upaya pengurangan kemiskinan ekstrem secara khusus didorong melalui perencanaan dan pemberdayaan kolaborati di tingkat desalkelurahan. 4g. Meningkatkan produktivitas dan daya saing, dengan strategi: * pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerja sama industri; + pengembangan sistem informasi pasar kerja yang kredibel dan berkelas dunia; + penyelarasan jenis program studi dan arah penelitian dengan kebutuhan pengembangan sektor prioritas di daerah; + peningkatan kualitas dan daya saing lulusan pendidikan tinggi melalui pengembangan prodi yang adaptif dan pengembangan kurikulum serta inovasi pembelajaran yang dapat memperkuat karakter, berorientasi pada kompetensi untuk menjawab kebutuhan pembangunan di masa depan dengan wawasan pengembangan wilayah; + pemfokusan sumber daya riset dan inovasi untuk mencapai target flagship Prioritas Riset Nasional 2020-2024 dan untuk pemecahan permasalahan pembangunan dengan berbasiskan iptekin; * penguatan ekosistem riset dan inovasi, khususnya melal kolaborasi antara lembaga penelitian dan perguruan industri dan masyarakat; * perbaikan pembinaan olahraga di antaranya (i) penguatan pembinaan atlet elite jangka panjang melalui penyelenggaraan training centre; (i) mendorong percepatan penyusunan regulasi desain olahraga di daerah; (iii) mendorong penataan, pengembangan wadah, dan peningkatan kualitas pembinaan atlet usia muda melalui sentra pembinaan olahraga prestasi pada satuan pendidikan di daerah; serta (jv) memfokuskan pembudayaan olahraga masyarakat, pembinaan olahraga prestasi dan olahraga pendidikan sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional dan Desain Besar Manajemen Talenta Nasional. eningkatan inggi_ dengan 2. Sasaran Prioritas Nasional No. Sasaran/Indikator Target 2024 1 Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan menguatnya tata kelola kependudukan 1-1 Angka Kelahiran Total (Total Fertility RaterTFR) (per wanita usia subur usia 15-49 tahun) 12 Persentase cakupan kepemilikan Nomor Induk joaGD Kependudukan (NIK) (%) i 2 Meningkatnya perlindungan sosial bagi seluruh penduduk 2,10 So en nr in em en nn Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 22 No. Sasaran/indikator Target 2024 2.1 Proporsi penduduk yang tercakup dalam program rlindungan sosial (%6): 2.1.1 Proporsi penduduk yang tercakup dalam rogram jaminan sosial (%] 2.1.2 Proporsi rumah tangga miskin dan rentan cong yang memperoleh bantuan sosial pemerintah (9) b 2.2 Tingkat kemiskinan ekstrem (%) 01 3___Terpenuhinya layanan dasar bidang kesehatan dan pendidikan 3.1 Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran 98,00 ; 183 hidup) 32 Anaka Kematian Bayi (AKB) (per 1.000 kelahiran feo idup; : 3.3 Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak 90,00 usia 12-23 bulan (%) : 3.4 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) a pada balita (%) 3.5 Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada 7 balita (%) 3.6 ___Insidensi tuberkulosis (per 100.000 penduduk) 297 3.7 Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi a malaria (kabupaten/kota) 3.8 Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi kusta ies (kabupaten/kota) 3.9 Prevalensi obesitas pada penduduk umur > 18 a tahun (%) y 3.10 anal merokok penduduk usia 10—18 tahun a70 3.17 _Nilai rata-rata hasil PISA: 3.11.1 Membaca 396 3.11.2 Matematika 388 3.11.3 Sains 402 3.12 Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun 029 ke atas (tahun) é 3.13“ Harapan lama sekolah (tahun) 13,30 4 Meningkatnya kualitas anak, perempuan, dan pemuda 4.1 Indeks Perlindungan Anak (IPA) 73,49 4.2 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 91,24-91,54 4.3 _Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) 87.67 5 Meningkatnya aset produktif bagi rumah tangga miskin dan rentan 5.1 Persentase rumah tangga miskin dan rentan yang apo memiliki aset produktif (%) 6 Meningkatnya produktivitas dan daya saing 6.1 Persentase angkatan kerja berpendidikan 49,75 SNES Suinnuaninee airman eeettnnatrconeeparneaunnnmmrerrer emer Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 23 Sasaran/Indikator Target 2024 menengah ke atas (%) 6.2 Proporsi pekerja yang bekerja pada bidang aang keahlian menengah dan tinggi (2) a 6.3 _Jumlah PT yang masuk ke dalam world class university (PT): 6.3.1 Top 200 1 6.3.2 Top 300 2 6.3.3 Top 500 3 6.4 Peringkat Global Innovation Index 75-80 6.5 Peringkat pada Olympic Games 30 6.6 _ Peringkat pada Paralympic Games 40 3. Sasaran Program Prioritas No. Sasaran/Indikator Target 2024 PP 4. Pengendalian Penduduk dan Penguatan Tata Kelola Kependudukan Meningkatnya cakupan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dan Menguatnya sistem pemutakhiran data kependudukan 44 12 13 Persentase daerah yang menyelenggarakan layanan terpadu penanggulangan kemiskinan (%) Persentase provinsi/kabupatenikota yang memanfaatkan sistem perencanaan, penganggaran dan monitoring evaluasi unit terpadu dalam proses 100,00 penyusunan program-program penanggulangan kemiskinan (%) Persentase daerah yang akiif melakukan pemutakhiran data terpadu penanggulangan 100,00 kemiskinan (%) Persentase kepemilikan akla kelahiran pada 100,00 14 penduduk 0-17 tahun (%) aah, Persentase kementerian/lembaga yang 1.5 mengadopsi kualifikasi standar nasional 50 pendamping pembangunan (%) PP 2. Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial Menguatnya pelaksanaan perlindungan sosial dalam menjangkau penduduk miskin dan kelompok rentan Persentase cakupan kepesertaan Jaminan 24 Kesehatan Nasional (JKN) (%) £500 Tingkat kemiskinan penduduk penyandang 22 disabilitas (%) a 23 Tingkat kemiskinan penduduk lanjut usia (%) =10,00 Pemerintah daerah yang menerapkan prinsip- 24 prinsip inklusif (%) a 75 Persentase cakupan Kepasertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan: 2.5.1 Pekerja formal (% 7457 2.5.2 Pokerja informal (2%) 25.94 = Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 202424 No. 26 PP 3. Sasaran/indikator Target 2024 Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan oa Sosial Bidang Ketenagakerjaan (juta pekerja) Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, melalui peningkatan kapasitas sistem kesehatan di seluruh wilayah 3.1 _Persentase persalinan di fasyankes (%) 95,0 3,2 Angka prevalensi kontrasepsi modern/modern ani Contraceptive Prevelance Rate (mCPR) (%) : 3.3 Persentase kebutuhan ber-KB yang fidak terpenuhi 740 ° (unmet need) (%) : ‘Angka kelahiran remaja umur 15~19 tahuniAge 34 Specific Fertility Rate (ASFR 15-19) (kelahiran 18,00 hidup per 1.000 perempuan) 3.5 _Persentase cakupan penemuan dan pengobalan 20 ‘TBC (TBC Treatment Coverage) 3.6 _Insidensi HIV (per 1.000 penduduk yang tidak ote 8 __terinfeksi HIV) . 37 _ Petsentase penderita kusta yang menyelesaikan i -”_pengobatan kusta tepat waktu (%) 3,9 _Jumlah kabupaten/kota dengan intensifikasi upaya 98 ‘8 eliminasi malaria (kabupaten/kota) 3.9 Jumlah kabupaten/kota sehat (kabupaten/kota) 420 3,40 _Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan a 10 Kawasan Tanpa Rokok (KTR) (kabupaten/kota) 3.11 Persentase fasilitas kesehatan tingkat pertama - 1" terakreditasi (%) 3:12 Persentase rumah sakit terakreditasi (%) 700) 3,13. Petsentase puskesmas dengan jenis tenaga i 18 _kesehatan sesuai standar (%) 3.14 Persentase RSUD kab/kota memiliki 4 dokter -1* spesialis dasar & 3 dokter spesialis lainnya (%) 3.15 Persentase obat memenuhi syarat (%) 7 3.16 Persentase makanan memenuhi syarat (%) 88. PP 4. Peningkatan Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan berkualitas 4.1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) 20 persen termiskin dan 20 persen terkaya 4.1.1 SMAISMK/MA/Sederajat 0,83 4.1.2 Pendidikan tinggi 0,43 4.2 Proporsi anak di atas batas kompetensi minimal dalam tes PISA (%) 4.2.1 Membaca 34,10 42.2 Matematika 30,90 4.2.3 Sains 44,00 43 Proporsi anak di atas batas kompetensi minimal dalam asesmen kompetensi (%} 4.3.1 Literasi 61,20 a unNT ET EuETSnNtutuna meereiancnee saaeeaameemeevemeanenenaeenenrereereeemered Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 202425, No. Sasaran/Indikator Target 2024 4.3.2 Numerasi 43,54 4.4 Tingkat penyelesaian pendidikan (%) 4.4.4 SD/MI/Sederajat 98,94 4.4.2 SMP/MTs/Sederajat 93,33 4.4.3 SMAISMK/MA/Sederajat 71,74 4.5 Petsentase anak kelas 1 SD/MIISDLB yang pemnah mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (%) 46 Angka Farisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi 32,28 PP 5. Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Menguatnya perlindungan anak dan perempuan dari kekerasan, pemberdayaan perempuan di ekonomi, politik, dan ketenagakerjaan, serta partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, organisasi, berwirausaha, dan pencegahan perilaku berisiko Persentase perempuan umur 20-24 tahun yang 64,38 5.1 menikah sebelum 18 tahun (%) 8,74 Prevalensi anak usia 13-17 tahun yang pernah 8.2 mengalami kekerasan sepanjang hidupnya (%) ne 5.3_Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 79,16-81,21 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 54 poet har 55,00 Prevalensi kekerasan terhadap perempuan usia 5.8 15-64 tahun di 12 bulan terakhir ee Persentase pemuda (16-30 tahun) yang mengikull 5.6 _kegiatan sosial kemasyarakatan dalam tiga bulan 82,58 terakhir (%) Persentase pemuda berumur 16-30 tahun yang 5.7 mengikuti kegiatan organisasi dalam tiga bulan 6.72 terakhir (%) Persentase pemuda (16-30 tahun) yang bekerja 5.8 dengan status berusaha sendiri dan dibantu buruh a (tetap dan tidak tetap) dalam jenis jabatan white collar (%) Proporsi pemuda usia 16-30 tahun yang mengalami masalah kesehatan sehingga 5.9 _mengganggu kegiatar/aktivitas sehari-hari selama 687 satu bulan terakhir dalam kelompok usia 16-30 tahun (%) PP 6. Pengentasan Kemiskinan Memperluas akses aset produktif bagi rumah tangga miskin dan rentan 6.1 Persentase rumah tangga miskin dan rentan yang i mengakses pendanaan usaha (%) 6.2 Jumlah rumah tangga yang memperoleh akses kepemilikan tanah (rumah tangga) PP 7. Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Meningkatnya produktivitas dan daya saing 300.120 —_— Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 202426 No. Sasaran/Indikator Target 2024 7.1 __Jumlah lulusan pelatihan vokasi (uta orang) 2,80 Persentase lulusan pendidikan vokasi yang 7.2 mendapatkan pekerjaan dalam / tahun setelah 40,95 kelulusan (%) Persentase lulusan PT yang langsung bekerja 7-3 dalam jangka waktu 1 tahun setelah kelulusan (%) st74 7.4 _Jumiah prototipe dari perguruan tinggi (prototipe) 243 ‘Jumlah produk inovasi dari tenant Perusahaan 7.5 Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang dibina 600 (produk) 7.9 Jumiah inovasi yang dimanfaalkan IndustrTbadan a ‘8 _usaha (inovasi) 77 dumlah permohonan paten yang memenuhi syarat ap administrasi formalitas KI domestik (paten) 7.8 _ Jumlah paten granted (domestik) (paten) 7.000 7.9 _Persentase sumber daya manusia iptek (dosen, peneliti, perekayasa) berkualifikasi S3 (%) 20,0 7.10, fumia Pusat Ungglan Pek yang dtelankan oe 7.41 _Jumlah infrastruktur iptek strategis yang _ “11 Gikembangkan (infrastruktur) 7.12 Jumlah Science Techno Park yang ada yang 5 dikembangkan: 7.12.1 Berbasis perguruan tinggi (unit 5 7.12.2 Berbasis nonperguruan tinggi (unit) 3 7.13. Jumlah produk inovasi dan produk riset Priors . Riset Nasional yang dihasilkan (produk) 7.14 Jumlah penerapan teknologi untuk mendukung embangunan yang berkelanjutan: 7.14.1 Penerapan teknologi untuk berkelanjutan a pemanfaatan sumber daya alam (teknologi) 7.14.2 Penerapan teknologi untuk pencegahan dan mitigasi pascabencana (teknologi) I ‘Jumlah perolehan medali emas pada Olympic 715 3 Games ‘Jumlah perolehan medali emas pada Paralympic 7.16 3 Games 4. Kegiatan Prioritas a. PP Pengendalian Penduduk dan Penguatan Tata Kelola Kependudukan, dengan Kegiatan Prioritas: a. Percepatan Cakupan Administrasi Kependudukan; b. Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan; c. Pendampingan dan Layanan Terpadu; d. Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk. b. PP Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial, dengan Keglatan Prioritas: a. Sistem Jaminan Sosial Nasional; Sete Kesimpulan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024 27

You might also like