Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Good morning, ladies and gentlemen. I am....from....class.

I would like to tell you a story about "maling kundang". Have you ever heard the story?
Now, Let me tell you the story.

There lived a woman and her son in a small village near the beach in west Sumatra. Her
mother was a single parent. Malin kundang's father had passed away when he was a baby.
He had to live hard with his mother.
One day, he asked his mother's permission to leave his village. He wanted to get a
better life. Although, it's very hard, she let him go.
A few years later, Maling kundang got his success. He became a wealthy merchant. He
came to his village to run his business, accompanied by his crew and bodyguards. He came
to the village by ship.
The people in the village knew him well and also Malin kundang's mother. She tried to
meet him to release her sadness of being lonely after so long time. She wanted to hug Malin
kundang. But, maling kundang denied her as his mother. He said, "I have never had a
mother like you, a dirty and ugly woman!"
Do you know what happened after this? Let me continue the story.
He asked his bodyguard to take his mother away from him. He left his mother alone and
continued his journey by his own ship. It made her sad. Malin kundang's mother cried and
said, " Malin kundang, I curse you as a stone."
Suddenlly the wind blew hard and a storm came. His huge ship was wrecked and it was
too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his ship. He fell
on a small island. It was really too late for him to avoid his curse. Suddenly, he turned into a
stone.From the story we can get a moral value. As a child we have to obey and respect our
parents.I think that's all. Thank you for your attention.
From the story we can get a moral value.As a child we have to obey and respect our
parents
I think that’s all.Thank you four your attention.
Terjemahan
Selamat pagi, tuan dan nyonya. Saya....dari....kelas saya ingin bercerita tentang "maling
kundang". Pernahkah Anda mendengar ceritanya? Sekarang, Izinkan saya menceritakan
kisahnya.
Hiduplah seorang wanita dan anaknya di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera
Barat. Ibunya adalah orang tua tunggal. Ayah Malin Kundang telah meninggal dunia ketika ia
masih bayi. Dia harus hidup susah bersama ibunya.
Suatu hari, dia meminta izin ibunya untuk meninggalkan desanya. Dia ingin
mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Meskipun, sangat sulit, dia membiarkannya pergi.
Beberapa tahun kemudian, Maling kundang mendapatkan kesuksesannya. Ia menjadi
saudagar kaya. Dia datang ke desanya untuk menjalankan bisnisnya, ditemani oleh anak
buahnya dan pengawal. Dia datang ke desa dengan kapal.
Orang-orang di desa mengenalnya dengan baik dan juga ibu Malin kundang. Dia
mencoba menemuinya untuk melepaskan kesedihannya karena kesepian setelah sekian
lama. Dia ingin memeluk Malin kundang. Tapi, maling kundang menolaknya sebagai ibunya.
Dia berkata, "Aku tidak pernah memiliki ibu sepertimu, seorang wanita yang kotor dan
jelek!"
Apakah Anda tahu apa yang terjadi setelah ini? Mari saya lanjutkan ceritanya.
Dia meminta pengawalnya untuk mengambil ibunya darinya. Dia meninggalkan ibunya
sendirian dan melanjutkan perjalanannya dengan kapalnya sendiri. Itu membuatnya sedih.
Ibu Malin kundang menangis dan berkata, "Malin kundang, aku mengutukmu menjadi
batu."
Tiba-tiba angin bertiup kencang dan badai datang. Kapal besarnya karam dan sudah
terlambat bagi Malin Kundang untuk meminta maaf. Dia terlempar oleh ombak dari
kapalnya. Dia jatuh di sebuah pulau kecil. Sudah sangat terlambat baginya untuk
menghindari kutukannya. Tiba-tiba, dia berubah menjadi batu.
Dari cerita tersebut kita bisa mendapatkan nilai moral. Sebagai seorang anak kita harus
mematuhi dan menghormati orang tua kita.
Saya pikir itu saja. Terima kasih atas perhatian Anda.

You might also like