wv Xe iad BARRIERS TO MULTICULTURAL UIUC eee PPO a PUVA) CUR aOR Ree) GTZ aS DLA) MUHAMMAD AKYAS ADiBA BAM : 22113251070 YUYUN LESTARi : 22113251071HAMBATAN KONSELING MULTI BUDAYA Pada konseling multi budaya proses konseling kerap terjadi beberapa hambatan. Menurut Sue (1981: 1) beberapa faktor yang bisa menjadi penghambat konseling multi budaya diantaranya sebagai yaitu : 1.Bahasa Bahasa dapat menjadi penghambat terbesar yang perlu diperhatikan dalam proses konseling multi budaya. 2. Nilai (value) Factor nilai merupakan kecenderungan mengenai preferensi (kelebih- sukaan) yang didasarkan pada konsepsi tertentu, yaitu hal yang diinginkan dan disukai orang banyak 3. . Kelas Sosial Pada proses konseling, tingkat perbedaan pengalaman antara konselor dengan klien, persepsi dan wawasan mereka tethadap dunia dapat merupakan hambatan besar.wD KAKARAKTERISTIK KONSELING/ TERAPI A AGAR TERAPi EFEKTIF TERJADI, TERAPIS DAN KLiEN HARUS 9 DAPAT MENGIRIM DAN MENERIMA PESAN VERBAL DAN NONVERBAL SECARA TEPAT DAN AKURAT. BANYAK PROFESIONAL KESEHATAN MENTAL TELAH MENCATAT BAHWA FAKTOR RAS ATAU ETNiS DAPAT BERTINDAK SEBAGAi PENGHAMBAT TERAPi DENGAN MENURUNKAN PENGARUH SOSiAL (LOCKE, 1998; PANIAGUA, 1998; D.W. SUE, 2001). KESALAHPAHAMAN YANG MUNCUL DARI VARi BUDAYA DALAM KOMUNIKASi DAPAT MENYEBABKAN KETERASINGAN ATAU KETIDAKMAMPUAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEPERCAYAAN DAN HUBUNGAN. BENTROKAN BUDAYA SERING TERJADI ANTARA NiLAi-NiLAI KONSELING DAN PSiKOTERAPi DAN NiLAI-NiLAi KELOMPOK YANG BERAGAM SECARA BUDAYATIGA KARAKTERISTIK UTAMA KONSELING DAN PSIKOTERAPi DAPAT BERTINDAK SEBAGAi PENGHAMBAT KONSELING YANG EFEKTIF. NiLAI-NiLAi BUDAYA: BERPUSAT INDIVIDU, EKSPRESIF VERBAL/EMOSIONAL/PERILAKU, POLA KOMUNIKASi DARI KLIEN KE KONSELOR, KETERBUKAAN DAN KEINTIMAN, PENDEKATAN ANALITIK/LINIER/VERBAL (SEBAB-AKiBAT), DAN PERBEDAAN YANG JELAS ANTARA KESEJAHTERAAN MENTAL DAN FiSiK. NiLAi TERIKAT-KELAS: KEPATUHAN KETAT TERHADAP JADWAL WAKTU (50 MENIT, PERTEMUAN SEKALI ATAU DUA KALI ‘SEMINGGU), PENDEKATAN YANG AMBIGU ATAU TiDAK TERSTRUKTUR UNTUK MASALAH, DAN MENCARI TUJUAN ATAU SOLUSI JANGKA PANJANG. VARIABEL BAHASA: PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS STANDAR DAN PENEKANAN PADA KOMUNIKASi VERBAL.05 ewpirisme iuvianFOKUS PADA INDIVIDU SEBAGIAN BESAR BENTUK KONSELING DAN PSIKOTERAPi CENDERUNG BERPUSAT PADA iNDIVIDU (YAITU, MEREKA MENEKANKAN HUBUNGAN “AKU-KAMU"). PEDERSEN (2000) MENCATAT BAHWA BUDAYA DAN MASYARAKAT AS DIDASARKAN PADA KONSEP iNDIVIDUALISME DAN BAHWA PERSAINGAN ANTAR iNDIVIDU UNTUK STATUS, PENGAKUAN, PENCAPAIAN, DAN SEBAGAINYA, MEMBENTUK DASAR BAGi TRADiSi BARAT. PEDERSEN MENCATAT BAHWA TiIDAK SEMUA BUDAYA MEMANDANG — iNDIVIDUALISME SEBAGAi ORIENTASi —POSITIF, MELAINKAN DALAM BEBERAPA BUDAYA MUNGKiN DiANGGAP SEBAGAi HAMBATAN UNTUK MENCAPAi PENCERAHAN, BUDAYA YANG DAPAT MENGALIHKAN KITA DARI TUJUAN SPIRITUAL YANG PENTING.EKSPRESI VERBAL/EMOSIONAL/PERILAKU BANYAK KONSELOR DAN TERAPIS CENDERUNG MENEKANKAN FAKTA BAHWA a6 71S A CTC TCC Dee 1 Daas aCe COU ake RCN DU PENTINGNYA DITEMPATKAN PADA BAHASA INGGRIS STANDAR SEBAGAi MEDIA EKSPRESi roe wa .Y se CUCL Tad ee Y NLT Te LL 0) MENTRANSMISIKAN NiLAi-NiLAi BUDAYA MEREKA SENDIRi. KARAKTERISTIK UMUM KONSELING iNi TIDAK HANYA BERTENTANGAN DENGAN NiLAI-NiLAi KELAS BAWAH, CaO COO eG tureWAWASAN KARAKTERISTIK GENERIK LAIN DARI KONSELING ADALAH PENGGUNAAN WAWASAN DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI. PENDEKATAN iNi MENGASUMSIKAN BAHWA SECARA MENTAL BERMANFAAT BAGi iNDiVIDU UNTUK MENDAPATKAN WAWASAN ATAU PEMAHAMAN TENTANG DiRi MEREKA MEMAHAMi DINAMIKA DAN PENYEBAB YANG MENDASARINYA.PENGUNGKAPAN DIRI (KETERBUKAAN DAN KEINTIMAN) SEBAGIAN BESAR BENTUK KONSELING DAN PSIKOTERAPI CENDERUNG MENILAT KEMAMPUAN SESEORANG UNTUK MEMBUKA DiRi DAN BERBICARA TENTANG ASPEK PALING iNTIM DALAM KEHIDUPAN SESEORANG. MEMANG, PENGUNGKAPAN DiRi SERING DiBAHAS SEBAGAI KARAKTERISTIK UTAMA DARI KEPRIBADIAN YANG SEHAT. KEBALIKAN DARI INI ADALAH BAHWA ORANG-ORANG YANG TIDAK MENGUNGKAPKAN DiRi DENGAN MUDAH DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPi TERLHAT MEMILIKi SiFAT-SiFAT NEGATIF SEPERTi DIJAGA, TIDAK DIPERCAYA, ATAU PARANOID. ADA DUA KESULITAN DALAM ORIENTASI MENUJU PENGUNGKAPAN DiRi iNi. SALAH SATUNYA ADALAH BUDAYA, DAN YANG LAINNYA ADALAH SOSiALPOLITIK. PENGUNGKAPAN iNTIM MASALAH PRIBADi ATAU SOSIAL MUNGKIN TIDAK DAPAT DITERIMA KARENA KESULITAN SEPERTi TUMEN CERMINKAN TIDAK HANYA PADA iNDiVIDU, TETAPi JUGA PADA SELURUH KELUARGA.( EMPIRISME ILMIAH KONSELING DAN PSIKOTERAPI DALAM BUDAYA DAN MASYARAKAT BARAT TELAH z DIGAMBARKAN SEBAGAi SANGAT Li IER, ANALITIK, DAN VERBAL DALAM UPAYA MEREKA UNTUK MENIRU ilMU FISIKA. MASYARAKAT BARAT CENDERUNG MENEKANKAN APA YANG DISEBUT METODE iLMiAH, YANG MELIBATKAN PEMIKIRAN OBJEKTIF, RASIONAL, LINIER. DEMIKIAN JUGA, KITA SERING MELIHAT DESKRIPSi TERAPIS SEBAGAI OBJEKTIF, NETRAL, RASIONAL, DAN LOGIS (UTSEY, WALKER & KWATE, 2005). cone @. ) TAMBAH KTERAPIS SANGAT BERGANTUNG PADA PENGGUNAAN PEMECAHAN MASALAH LINIER, SERTA PADA EVALUASi KUANTITATIF YANG MENCAKUP TESPSi KODIAGNOSTIK, TESKECERDASAN, iNVENTARIS KEPRIBADIAN, DAN SEBAGAINYA. ORIENTASi SEBAB-AKiBAT iNi MENEKANKAN FUNGSi OTAK Kiki. YAITU, TEORI KONSELING DAN TERAPi JELAS ANALITIS, RASIONAL, DAN VERBAL, DAN MEREKA SANGAT MENEKANKAN PENEMUAN HUBUNGAN SEBAB-AKiBAT.STRATEGI INTERVENS! DALAM KONSELIRG * TE CCST SONOS RCCCDR NSS Tae eee OR RUC Moe eo ee ee eee eee eee OO TR Oe CRE) DOE CD TOC C RS a CUR La TO UC K at om Py CO Te Tee aE CRT TOT TCC aT p KEMANUSIAAN PRiBADi YANG MEMPERHATIKAN BEKERJANYA FAKTOR BUDAYA DAN BAGAIMANA MENJADIKAN FAKTOR BUDAYA YANG TERKAiT UNTUK KELANCARAN PROSES BANTUAN, KEMUDIAN DALAM PROSES LAYANAN KONSELING, TiDAK ADA RAS ATAU BUDAYA YANG DiVNGGULKAN, SEMUANYA DiSAMA RATAKAN. PENGARUH BUDAYA DALAM KONSELING BERKAITAN DENGAN ETiKA PENGUBAHAN TiNGKAH LAKU SESEORANG. —_*oB, DIMENSi BUDAYA DALAM PROSES KONSELING DALAM PROSES KONSELING, NiLAi-NILAI BUDAYA TIDAK PERNAH TERLEPAS DALAM PELAKSANAAN KONSELING KARENA NiLAI-NiLAI BUDAYA MEMBERIKAN KARAKTER TERSENDiRi KEPADA SETiAP iNDIVIDU BAIK KLIEN MAUPUN KONSELOR SEHINGGA MEMPENGARUHi KOMUNIKASi Di DALAM KONSELING. JUMARIN (2002) MENJELASKAN BAGAIMANA BUDAYA DAPAT MEWARNAi DAN MEMPENGARUHi SISTEM KONSELING, BEBERAPA DiANTARANYA: 0 BUDAYA AKAN MEMBER! WARNA DAN ARAH BAGI SUBSISTEM KONSEP DASAR KONSELING YANG MENCAKUP LANDASAN FILOSOFIS, TUJUAN KONSELING, PRINSIP DAN ASAS KONSELING, SERTA KODE ETIK KONSELING. LY 02 BUDAYA MEMBERIKAN WARNA TERHADAP SUBSISTEM KONSELOR, BAIK VANG BERKAITAN DENGAN KUALIFIKASI, PENDIDIKAN DAN LATIHAN, PENEMPATAN KONSELOR. 03 BUDAYA AKAN MEMBERIKAN WARWA BAGI SUBSISTEM KLIEN. KONSEP ORANG YANG BERMASALAH AKAN BERBEDA ‘ANTARA SATU BUDAYA DENGAN BUDAYA LAIN 2 0 a INDIVIDU. 05 2upnvn AKAN MEMPENGARUHI PROGRAMPROGRAM KONSELING VIING AKAN DILAKSANAKANAC. KOMPETENSI KONSELOR DALAM KONSELING “Oo iz LINTAS BUDAYA KOMPETENS: KONSELOR LiNTAS BUDAYA SECARA UMUM YAITU SEJAUH APA KONSELOR MEMILIKi TINGKAT KESADARAN DiRi, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN YANG AKURAT DALAM BEKERJA DENGAN iNDIVIDU DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BEBEDA-BEDA. DALAM MULTIKULTUR DENGAN RUMUSAN-RUMUSAN KOMPETENSi KONSELOR SESUAi PERMENDIKNAS NO 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASi AKADEMIK DAN KOMPETENSi KONSELOR DENGAN KERANGKA KOMPETENSi KONSELING MULTIKULTUR YAITU SEBAGAi BERIKUT: 1. KOMPETENS: PEDAGOGIK 2. KOMPETENSi KEPRIBADIAN 3. KOMPETENSi SOSiAL 4, KOMPETENSi PROFESIONAL