154 | Dion Yuliento
Dengan pandai menempatkan diri,
kita bisa membangun hubungan
yang lebih kuat, memengaruhi
orang lain dengan positif, dan
menciptakan lingkungan yang
harmonis dan bermakna bagi diri
kita dan orang lain.The Principles of Power | 185
28
Jadilah Adil, Jangan Berpihak
“Jangan biarkan keberpihakanmu
menjadi penghalang dalam mengambil
tindakan yang tepat.”
—Albert Einstein.
PADA masa kejayaan Romawi kuno, hiduplah seorang tokoh
terkenal bernama Julius. Ia adalah seorang konsul yang bijaksana
dan dikenal karena keadilan serta ketidakberpihakannya.
Julius adalah seorang pemimpin yang berintegritas tinggi.
Jaselalu berusaha untuk mengambil keputusan yang adil, tanpa
memihak pada golongan atau pihak tertentu. Ketika menjadi
konsul, ia berkomitmen untuk mengabdi kepada rakyat Romawi
dan memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil bagi
semua orang.
Suatu hari, ada sebuah perselisihan besar antara dua
kelompok masyarakat di Roma. Salah satu kelompok berusaha
untuk mendapatkan lebih banyak hak dan keistimewaan,156 | bien Yuilanto
sementara kelompok lain merasa keberatan dengan tuntutan
tersebut, Julius ditunjuk sebagai mediator dalam konflik ini,
Daripada memihak pada salah satu kelompok, Julius
mendengarkan dengan cermat argumen dari kedua belah pihak.
Ja mengadakan pertemuan tertutup dengan perwakilan dari
masing-masing kelompok untuk lebih memahami perspektif
dan kepentingan mereka. Julius tidak terburu-buru mengambil
keputusan, tetapi secara hati-hati mengevaluasi semua informasi
yang ia terima,
Setelah mempertimbangkan dengan matang, Julius menge-
luarkan keputusan yang adil dan seimbang bagi kedua kelompok.
Ja menunjukkan bahwa keputusannya didasarkan pada prinsip
keadilan dan keseimbangan, tanpa memihak atau berpihak pada
kelompok mana pun. Kedua belah pihak menerima keputusan
tersebut dengan lapang dada, karena mereka merasa bahwa
mereka telah diperlakukan dengan adil.
Kepemimpinan Julius yang adil dan tidak berpihak men-
dapatkan pengakuan dari seluruh rakyat Romawi. Ia dihormati
dan dihargai sebagai seorang pemimpin yang mementingkan
kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Banyak orang terinspirasi oleh integritasnya dan menganggapnya
sebagai contoh teladan dalam kepemimpinan.
Julius juga menerapkan keadilan dan ketidakberpihakan
dalam semua aspek pemerintahan Romawi. Ia menegakkan
hukum secara konsisten dan tidak memberikan perlakuan
Khusus pada siapa pun, termasuk para bangsawan atau anggota
keluarga kerajaan. Prinsip ini membangun fondasi yang kuat
bagi pemerintahan yang stabil dan adil.The Principles of Power | 157
Kisah inspiratif Julius mengajarkan kita tentang pentingnya
menjadi adil dan tidak berpihak dalam memengaruhi orang
lain, Keadilan adalah prinsip yang universal dan menginspirasi
kepereayaan dari masyarakat. Dengan mengambil keputusan
yang adil dan memperlakukan semua orang dengan sama,
kita bisa menjadi pemimpin yang dihormati dan berpengaruh,
Ketidakberpihakan adalah ciri kepemimpinan yang kuat dan
memastikan kepercayaan rakyat. Dengan menjadi adil dan tidak
berpihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis
dan memberikan inspirasi bagi orang lain untuk mengikuti jejak
keadilan dan kebenaran.
Kisah inspiratif Julius, seorang tokoh terkenal dari zaman
Romawi kuno, telah mengajarkan kita tentang pentingnya
menjadi adil dan tidak berpihak dalam kepemimpinan.
Keadilan dan ketidakberpihakan adalah kualitas yang esensial
dalam menciptakan lingkungan yang harmonis, membangun
kepercayaan, dan memengaruhi orang lain dengan positif.
Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini dalam kehi-
dupan kita sehari-hari? Berikut adalah panduan untuk menjadi
adil dan tidak berpihak dalam setiap peran kepemimpinan kita:
1. Mendengarkan Semua Pihak
Seperti yang dilakukan oleh Julius, langkah pertama yang
penting adalah mendengarkan semua pihak yang terlibat.
Dengarkan dengan penuh perhatian dan terbuka terhadap
perspektif yang berbeda, Jangan memutuskan sebelum
mendapatkan informasi yang cukup dan mengerti semua
sudut pandang yang ada.158
Dion Yulianto
Evaluasi dengan Bijaksana
Setelah mendengarkan semua pihak, evaluasi dengan bijak-
sana dan objektif. Jangan biarkan perasaan pribadi atau
preferensi memengaruhi keputusan kita. Pikirkan tentang,
dampak keputusan kita pada semua pihak yang terlibat,
termasuk keseluruhan masyarakat.
Pilih Keputusan yang Adil dan Seimbang
Saat mengambil keputusan, pastikan bahwa keputusan
tersebut adil dan seimbang bagi semua pihak yang terlibat.
Jangan memberikan perlakuan khusus pada satu kelompok
atau individu tertentu. Ingatlah bahwa kepemimpinan ber-
arti bertanggung jawab untuk kesejahteraan semua orang
di bawah kepemimpinan kita.
Jaga Konsistensi
‘Adil dan tidak berpihak berarti konsisten dalam prinsip
dan tindakan kita. Jangan mengambil keputusan yang
bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip kita hanya
karena tekanan dari pihak-pihak tertentu. Pertahankan
integritas kita sebagai pemimpin dengan tetap konsisten
dalam pendekatan kita.
Buka Komunikasi dan Transparansi
Komunikasi yang terbuka dan transparan adalah kunci
untuk membangun kepercayaan dengan bawahan atau ma-
syarakat yang kita pimpin, Sampaikan alasan di balik kepu-
tusan kita dengan jelas dan sederhana. Jangan menyem-‘The Principles of Power | 159
bunyikan informasi yang relevan dan berbicaralah dengan
jujur tentang proses pengambilan keputusan,
6. Fokus pada Kepentingan Publik
Scbagai pemimpin, penting untuk selalu mengutamakan
kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau
golongan. Ingatlah bahwa tanggung jawab kita adalah untuk
kesejahteraan semua orang di bawah kepemimpinan kita.
Jangan biarkan diri kita tergoda oleh keuntungan pribadi
atau kesempatan untuk memihak pada kelompok tertentu.
7. Jadilah Teladan dalam Ketidakberpihakan
Seperti yang diilustrasikan oleh Julius, menjadi teladan
dalam ketidakberpihakan adalah kunci untuk memengaruhi
orang lain dengan positif. Dengan menunjukkan bahwa kita
tidak memihak pada pihak tertentu dan memperlakukan
semua orang secara adil, kita akan menginspirasi orang lain
untuk mengadopsi sikap yang sama.
Menerapkan prinsip adil dan tidak berpihak dalam kepe-
mimpinan bukanlah hal yang mudah, tetapi sangatlah penting
dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan membangun
kepercayaan dengan orang lain. Dengan mendengarkan semua
pihak, mengambil keputusan yang adil, konsisten dalam
pendekatan kita, membuka komunikasi, dan mengutamakan
kepentingan publik, kita dapat menjadi pemimpin yang
mengilhami dan memengaruhi orang lain dengan positif.160 | Dion Yulianto
Ingatlah bahwa ketidakberpihakan
adalah kualitas yang berharga
dalam kepemimpinan yang berarti
dan bermakna.The Principles of Power | 161
29
Samarkan Tujuanmu
“Godaan paling berbahaya adalah
yang menyamar menjadi kebaikan.”
—Seneca.
PADA abad pertengahan, terdapat seorang tokoh misterius yang
sangat berpengaruh, namun identitasnya selalu disamarkan: The
Scarlet Pimpernel. Kisahnya berlatar belakang Perang Revolusi
Prancis pada akhir abad ke-18. The Scarlet Pimpernel adalah
seorang pahlawan yang mengoperasikan misi penyelamatan
untuk menyelamatkan bangsawan Prancis dari hukuman mati
oleh gilotin selama masa teror Revolusi Prancis.
The Scarlet Pimpernel dikenal dengan julukan ini karena
ia selalu meninggalkan tanda berupa bunga kecil bernama
“scarlet pimpernel” di tempat-tempat penyelamatan yang telah
dilakukan. Pahlawan ini sangat berpengaruh karena ia berhasil
menyelamatkan banyak nyawa dan membantu banyak orang
melarikan diri dari teror kekejaman rezim Revolusi Prancis yang
dipimpin oleh Maximilien Robespierre,162 | Dion Yulianto
Yang menarik dari sosok The Scarlet Pimpernel adalah ke-
mampuannya untuk menyamarkan tujuannya dengan sangat
baik. Ia adalah seorang bangsawan Inggris yang sehari-hari
tampak seperti sosok yang tidak berarti atau bahkan canggung.
Namun, di balik itu, ia adalah otak di balik operasi penyelamatan
yang kompleks dan berhasil menyelamatkan banyak nyawa.
Dalam menjalankan misinya, The Scarlet Pimpernel tidak
hanya menyamarkan penampilannya, tetapi juga kegiatan dan
rencananya. la menggunakan berbagai penyamaran dan jaringan
rahasia untuk mencapai tujuannya tanpa terdeteksi oleh musuh.
Ta juga sangat berhati-hati dalam memilih anggota timnya, hanya
mengandalkan orang-orang yang dapat dipercaya sepenuhnya
dan berdedikasi tinggi untuk menyelamatkan orang lain.
Dengan menyamarkan tujuannya, The Scarlet Pimpernel
berhasi] memengaruhi banyak orang dan memberikan harapan
bagi mereka yang terancam oleh hukuman mati dan kekejaman
rezim tersebut. Banyak yang terinspirasi oleh aksinya dan mulai
melihat bahwa ada harapan dan kebaikan di tengah kegelapan
dan teror. Ia berhasil membentuk opini publik dan meng-
ubah pandangan banyak orang tentang Revolusi Prancis dan
kekejaman yang terjadi pada masa itu.
Kisah The Scarlet Pimpernel mengajarkan kita tentang
pentingnya menyamarkan tujuan kita dalam mencapai pengaruh
yang positif. Sering kali, jika kita terlalu terbuka tentang tujuan
kita, kita dapat menghadapi tantangan dan hambatan dari
mereka yang tidak setuju atau ingin menghalangi usaha kita.
Dengan menyamarkan tujuan kita dengan bijaksana, kita dapat
menjalankan misi kita dengan lebih efektif dan memengaruhi
orang lain tanpa mencolok.The Principles of Power | 163
Namun, perlu diingat bahwa menyamarkan tujuan tidak
sama dengan menyembunyikan niat yang jahat atau manipulatif.
‘The Scarlet Pimpernel bertindak dengan moralitas yang tinggi
dan melakukan tindakan penyelamatan untuk menyelamatkan
nyawa orang lain, Oleh karena itu, dalam memengaruhi orang
Jain, kita harus selalu bertindak dengan integritas dan kebaikan
hati.
Pesan dari kisah The Scarlet Pimpernel adalah bahwa
kadang-kadang keberhasilan dalam memengaruhi orang lain
dapat dicapai dengan menyamarkan tujuan kita dengan bijak-
sana dan bertindak dengan hati yang tulus. Dalam menghadapi
tantangan dan kesulitan, kita dapat belajar dari sosok The Scarlet
Pimpernel bahwa ketekunan, kecerdasan, dan moralitas yang
tinggi adalah kunci untuk mencapai pengaruh yang positif dan
memberikan dampak besar dalam kehidupan orang lain serta
masyarakat.
Kisah The Scarlet Pimpernel mengajarkan kita tentang
pentingnya menyamarkan tujuan sebagai strategi untuk menjadi
pribadi yang berpengaruh. Dalam kehidupan, terkadang kita
dihadapkan pada situasi di mana keberhasilan dalam mencapai
tujuan kita tergantung pada kemampuan. menyembunyikan niat
kita dengan bijaksana. Berikut ini adalah panduan untuk dapat
menyamarkan tujuan sebagai strategi untuk menjadi pribadi
yang berpengaruh;
1. Pahami Alasan di Balik Penyamaran
Sebelum menyamarkan tujuan, pahami alasan di balik
tindakan tersebut. Apakah penvamaran jt dinerlnkan164
Dion Yulianto
untuk melindungi diri atau untuk meneapai tujuan yang
lebih besar? Memahami motivasi kita akan membantu kita
menjaga konsistensi dan integritas dalam menjalankan
strategi penyamaran.
Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Positif
Sebelum menyamarkan tujuan, pastikan tujuan yang ingin
dicapai telah ditetapkan dengan jelas dan positif. Jangan
menyamar hanya untuk mencapai kepentingan pribadi yang
merugikan orang lain atau untuk tujuan yang tidak ber-
moral. Memiliki tujuan yang positif akan memastikan bahwa
strategi penyamaran kita bertujuan untuk memberikan
dampak yang baik bagi diri sendiri dan orang lain.
Pelajari Seni Komunikasi dan Penyamaran
Menguasai seni komunikasi dan penyamaran adalah kunci
untuk berhasil menyembunyikan niat kita. Belajarlah untuk
berbicara dengan bijaksana, menjaga bahasa tubuh, dan
menghindari ungkapan yang terlalu mencolok. Gunakan
bahasa yang ambigu atau berbelit-belit schingga orang lain
sulit untuk mengetahui tujuan sebenarnya.
Gunakan Sifat Diplomatik dan Empati
Sifat diplomatis dan empati akan membantu kita dalam
menyamarkan tujuan dengan baik. Cobalah untuk mema-
hami sudut pandang dan perasaan orang lain, sehingga kita
dapat mengambil langkah yang tepat dalam berinteraksi de-
ngan mereka. Dengan memiliki empati, kita juga akan lebih
peka terhadap perasaan orang lain, schingga penyamaranThe Principles of Power | 165
tyjuan kita tidak menimbulkan rasa curiga atau ketidak-
pereayaan,
Cari Rekan Sekutu yang Dipercaya
Menyamarkan tujuan tidak berarti kita harus menjalan-
kannya sepenuhnya sendiri. Carilah rekan sekutu yang
dapat dipereaya dan memiliki visi yang sejalan dengan
tujuan kita. Kolaborasi dengan orang-orang yang dapat
mendukung strategi penyamaran kita akan meningkatkan
peluang keberhasilan.
Tetapkan Batasan dan Risiko
Sebagai strategi penyamaran, kita harus memahami batasan
dan risiko yang terkait. Ketahui kapan harus berhenti dan
berpikir tentang potensi konsekuensi yang mungkin timbul
akibat penyamaran tujuan kita. Tetapkan batasan moral dan
etika, dan jangan melampaui hatas tersebut demi mencapai
tujuan.
Jaga Konsistensi dalam Penyamaran
Ketika menyamarkan tujuan, konsistensi sangat penting.
Jangan berubah-ubah atau mengungkapkan niat sebenarnya
secara tidak sengaja, Pastikan untuk selalu berpegang pada
karakter dan cerita penyamaran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Evaluasi dan Refleksikan
Setelah mencapai tujuan atau sebelum mengambil tindakan
selanjutnya, lakukan evaluasi dan refleksi atas strategi
penyamaran yang telah kita lakukan, Apakah berhasil166 | Dion Yulianto
meneapai tujtan dengan baik? Apakah terdapat area yang,
dapat diperbaiki? Evaluasi ini akan membantu kita untuk
terus tumbuh dan meningkatkan strategi penyamaran ke
depannya.
Dengan mengtkutt panduan ini, kita dapat menyamarkan
tujuan dengan bijaksana sebagai strategi untuk mencapai
pengaruh yang lebih besar dalam kehidupan kita dan orang
lain. Namun, perlu diingat bahwa menyamarkan tujuan harus
selalu dilakukan dengan integritas dan moralitas yang tinggi.
Gunakanlah strategi penyamaran ini sebagai alat untuk mencapai
tujuan yang positif dan memberikan dampak yang baik bagi diri
sendiri dan orang lain.
Dengan memiliki pikiran yang terbuka
dan tetap mengedepankan nilai-nilai
etika, kita dapat menggunakan strategi
menyamarkan tujuan untuk menciptakan
pengaruh yang positif dan berdampak
bagi orang lain.The Principles of Power | 167
30
Maksimalkan Waktumu
“Tidak ada kata terlambat atau terlalu
cepat. Waktunya sudah sesuai saat
yang telah ditentukan.”
—Mitch Albom.
HINDARI sikap terburu-buru. Bertindak terburu-buru memuat
kita kehilangan kendali diri, dan juga kendali akan waktu yang
kita miliki. Cobalah untuk lebih sabar, yakinlah bahwa segala
sesuatu yang sudah ditetapkan akan terjadi juga pada akhirnya.
Bersabarlah di hadapan waktu, amati dan tunggulah saat yang
tepat. Belajarlah untuk mundurjika memang waktunya mundur,
dan belajarlah untuk segera bergerak ketika waktunya tiba.
Orang yang terpandang dan berpengaruh tahu kapan waktu
yang tepat untuk mundur dan bergerak maju. Mari kisah simak
kisah Joseph Fouche, seorang politisi terkenal pada era Revolusi
Prancis. Ia memulai kariernya sebagai guru sekolah seminari
Prancis yang tidak mencolok. Pria ini mengembara dari satu168 | Dion Yulianto
kota ke kota lain selama hampir satu dekade di tahun 1780-an,
bertahan hidup dengan mengajar matematika kepada anak-anak.
Fouche tidak pernah sepenuhnya berkomitmen dirinya
kepada gereja, tidak pernah mengueapkan sumpahnya sebagai
seorang pendeta. Ia memiliki rencana yang lebih besar dalam
kepalanya. Dengan sabar, ia menunggu kesempatannya datang.
Fouche diam menunggu di sudut negeri, tetapi ia tetap menyimak
perkembangan politik Prancis.
Ketika akhirnya Revolusi Prancis meletus pada tahun 1789,
Fouche tidak menunggu lebih Jama lagi. Dia menanggalkan
jubahnya, memanjangkan rambutnya, dan menjadi seorang
revolusioner. Ja mengikuti semangat zaman. Ketinggalan kapal
pada saat kritis seperti saat itu bisa berarti bencana. Fouche
tidak mau ketinggalan perahu. Ia pun berteman dengan tokoh
revolusioner Robespierre. Dengan cepat, karier politiknya
merangkak naik dan ia pun terlibat ke barisan pemberontak.
Pada tahun 1792, Kota Nantes memilih Fouche untuk men-
jadi wakilnya di Konvensi Nasional. Ketika Fouche tiba di Paris
untuk mengisi posisinya sebagai wakil di konvensi, kekerasan
dan perpecahan telah terjadi antara kaum moderat dan kaum
Jacobin yang radikal. Fouche merasakan bahwa dalam jangka
panjang tidak ada pihak yang akan muncul sebagai pemenang.
Kekuasaan jarang berakhir di tangan mereka yang memulai
revolusi, atau pada bahkan mereka yang melanjutkan revolusi.
Kekuasaan melekat pada mereka yang dapat mengarahkan ke
mana revolusi itu berujung. Itulah sisi yang Fouche inginkan.
Kepekaannya terhadap waktu sangat luar biasa. Dia mulai
dengan bergabung pada kaum moderat karena moderat berada
di pihak mayoritas.The Principles of Power | 169
Fouche sangat pandai menilai waktu yang tepat. Ketika
saatnya tiba untak memutuskan untuk mengeksckus! Louis XVI,
ja melihat bahwa orang-orang berteriak-teriak menginginkan
kepala raja. Maka ia memberikan suaranya: menjatuhkan hu-
kuman panicung, Dengan begitu, ia telah menjadi seorang radikal,
Namun, ketika ketegangan memuncak di Paris, ia mera-
malkan bahwa akan berbahaya jika ia berada terlalu dekat
dengan salah satu faksi. [a pun menerima sebuah posisi sebagai
pemimpin lokal di provinsi-provinsi pinggiran, tempat dirinya
dapat bersembunyi untuk sementara waktu.
Beberapa bulan kemudian dirinya ditugaskan ke jabatan
prokonsul di Lyons, tempat dia ditugaskan untuk mengawasi
eksekusi puluhan bangsawan. Pada saat tertentu, dia memu-
tuskan untuk menghentikan pembunuhan ketika dia merasakan
suasana negara tengah berubah. Dan meskipun di tangannya
sudah berlumuran darah, warga Lyons memujinya sebagai
penyelamat dari masa-masa mengerikan dalam sejarah Prancis
yang dikenal dengan Kekuasaan Teror.
Joseph Fouche tahu persis kapan ia harus bertindak, kapan
ia harus mundur dan menghilang, dan kapan harus menampilkan
diri untuk meraih simpati publik. Ia tidak terburu-buru, tetapi
memperhitungkan dengan hati-hati kapan waktu yang tepat
untuk melakukan gerakan. Joseph Fouche pun berhasil selamat
dari ancaman eksekusi sekaligus tetap bisa mengamankan posisi
dan jabatannya, serta masih bisa tetap meraih simpati publik.
ae170 | Dion Yutianto
Mengoptimalkan waktu dan memiliki pandangan yang
cerdas terhadap momen yang tepat dapat menjadi kunel untuk
pai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan kita,
i yang dapat kita lihat dari kisah Joseph Fouche di era
Revolusi Prancis. Untuk menjadi sosok yang berpengaruh de-
ngan cara memaksimalkan waktu, ada beberapa panduan yang
dapat diikuti:
sepe
1. Hindari Sikap Terburu-buru
Bertindak terburu-buru dapat menyebabkan kita kehilangan
kendali diri, dan juga kendali atas waktu yang kita miliki.
Cobalah untuk lebih sabar dan yakinlah bahwa segala se-
suatu yang sudah ditetapkan akan terjadi juga pada akhir-
nya. Bersabarlah di hadapan waktu, amati dan tunggulah
saat yang tepat.
2. Menjadi Pengamat yang Teliti
Seperti yang dilakukan Fouche, menjadi seorang pengamat
yang teliti akan membantu kita memahami dinamika
situasi dan momen yang tepat untuk bertindak. Perhatikan
perkembangan politik dan sosial di sekitar kita, dan pelajari
dampaknya pada situasi yang sedang berlangsung.
3. Tetap Terbuka terhadap Peluang
Fouche memiliki rencana yang lebih besar dan ia menunggu
kesempatan untuk muncul. Begitu peluang datang, ia segera
mengambil tindakan tanpa ragu-ragu. Oleh karena itu, tetap
terbuka terhadap peluang yang mungkin muncul di sekitar
kita dan jangan ragu untuk mengambil langkah maju ketika
saatnya tiba.The Principles of Power | 171
Bersikap Fleksibel dan Adaptif
Dalam sitnasi yang berubah-ubah, penting untuk bersikap
fleksibel dan adaptif. Jika situasinya meminta kita untuk
mundur dan menghilang untuk sementara waktu, maka
bersedia untuk melakukannya. Namun, jika momen yang
tepat untuk bergerak maju tiba, bersiaplah untuk bertindak
dengan cepat dan tepat.
Menilai Waktu dengan Bijaksana
Sebagai sosok yang berpengaruh, penting untuk memiliki
kepekaan terhadap waktu. Seperti yang dilakukan Fouche,
belajarlah menilai waktu dengan bijaksana. Ketika saatnya
tiba untuk mengambil keputusan besar, renungkan dengan
hati-hati dan pertimbangkan konsekuensi dari tindakan
tersebut.
Perhatikan Respons dan Reaksi
Setelah kita bertindak, perhatikanlah bagaimana orang lain
merespons dan bereaksi terhadap tindakan kita. Ini akan
memberi kita wawasan tentang efektivitas strategi kita dan
apakah perlu melakukan penyesuaian.
Jangan Takut untuk Berubah Arah
Seperti Fouche yang memutuskan untuk berpindah posisi
ketika situasi di Paris tidak menguntungkan, jangan takut
untuk berubah arah jika diperlukan. Kadang-kadang,
mengambil langkah mundur atau berpindah ke arah lain
adalah pilihan yang lebih bijaksana daripada bertahan
dalam situasi yang tidak menguntungkan.172} Dion Yulianto
g. Memiliki Visi Jangka Panjang
Saat memanfaatkan waktu, jangan hanya berfokus pada
hasil jangka pendek. Pertimbangkan bagaimana tindakan
kita saat ini akan memengaruhi masa depan jangka panjang.
Memiliki visi jangka panjang akan membantu kita membuat
keputusan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan.
Dengan mengikuti panduan di atas, kita dapat mengambil
Jangkah yang bijaksana dan memaksimalkan waktu dengan baik
untuk mencapai pengaruh yang positif dan berpengaruh dalam
kehidupan kita dan orang lain. Ingatlah untuk tetap jujur
dan etis dalam setiap tindakan, karena integritas adalah
hal yang tak ternilai dalam membangun kepercayaan
dan penghargaan orang lain. Dengan demikian, kita dapat
menjadi pribadi yang berpengaruh dan menciptakan perubahan
positif di sekitar kita.The Principles of Power | 173
Sl
Beradaptasilah dengan Baik
“Jika Anda menolak untuk beradaptasi,
Anda berisiko tertinggal
dan kehilangan peluang.”
—John Wooden.
DI ZAMAN klasik Jepang, terdapat seorang tokoh inspiratif
bernama Murasaki Shikibu, seorang penulis dan penyair yang
dikenal sebagai pengarang karya sastra klasik Jepang “The
Tale of Genji’. Kisahnya mengajarkan kita tentang pentingnya
beradaptasi dengan baik dalam menghadapi perubahan dan
tantangan dalam hidup, serta bagaimana sikap tersebut dapat
memengaruhi orang di sekitarnya.
Murasaki Shikibu hidup pada abad ke-11 di Jepang Heian.
Sebagai seorang wanita yang cerdas dan berpendidikan tinggi,
Murasaki Shikibu hidup dalam lingkungan istana yang kaya
dan penuh intrik politik. Namun, kehidupannya berubah drastis
ketika ayahnya meninggal dunia, dan dia menjadi seorang janda
muda.174} Dion Yulianto
Awalnya, Murasaki Shikibu merasa kewalahan oleh peru-
pahan tersebut. Dia harus beradaptasi dengan kehilangan
orang yang dicintai dan memulai hidup baru sebagai seorang,
janda, Namun, bukannya menyerah pada kesedihan dan kebi-
ngungannya, Murasaki Shikibu memutuskan untuk menghadapi
tantangan dengan sikap yang kuat dan bijaksana.
Salah satu caranya beradaptasi adalah dengan fokus pada
kegiatan menulis, Murasaki Shikibu menemukan penghiburan
dan ketenangan dalam mengekspresikan perasaannya melalui
tulisan-tulisannya. Dia mulai menulis sebuah karya sastra epik,
“The Tale of Genji”, yang menjadi salah satu karya sastra paling
terkenal dalam sejarah Jepang.
Melalui tulisan-tulisannya, Murasaki Shikibu tidak hanya
mengekspresikan perasaannya, tetapi juga menyampaikan
pesan-pesan tentang kehidupan, cinta, dan kebijaksanaan. Karya
sastranya menjadi sumber inspirasi dan pengaruh bagi banyak
orang di istana dan masyarakat pada waktu itu.
Tidak hanya itu, sikap adaptasi yang baik juga tercermin
dalam interaksi sosialnya. Meskipun harus menghadapi banyak
aturan dan batasan sosial sebagai seorang wanita di istana,
Murasaki Shikibu mampu beradaptasi dengan baik dalam per-
gaulan dan hubungannya dengan orang lain. Keterampilan sosial-
nya yang baik dan kepribadiannya yang bijaksana membuatnya
dihormati dan diakui oleh banyak orang di sekitarnya.
Melalui karya dan sikapnya yang bijaksana, Murasaki
Shikibu berhasil memengaruhi orang di istana dan masyarakat
Jepang pada zamannya. Karya sastranya menjadi sumber
inspirasi dan pelajaran tentang kehidupan, cinta, dan etika. Sikap
adaptasi yang baik yang ditunjukkannya juga menjadi contohThe Principles of Power | 175
bagi orang lain untuk menghadapi perubahan dan tantangan
dalam hidup dengan bijaksana dan tenang,
Kisah inspiratif Murasaki Shikibu mengajarkan kita bahwa
eradaptasi dengan baik adalah kunci untuk memengaruhi orang
di sekitar kita. Dalam menghadapi perubahan dan tantangan
dalam hidup, sikap yang bijaksana dan terbuka akan membantu
kita menjalani hidup dengan lebih baik. Seperti Murasaki
Shikibu, mari kita pelajari dari pengalaman hidup kita dan terus
berkembang sebagai pribadi yang bijaksana dan berpengaruh
bagi orang lain.
he
Beradaptasi dengan baik adalah keterampilan yang sangat
berharga dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam
hidup. Seperti yang diilustrasikan dalam kisah inspiratif
Murasaki Shikibu, seorang tokoh terkenal Jepang abad Klasik,
kemampuan untuk beradaptasi dengan baik dapat memengaruhi
diri kita sendiri dan orang di sckitar kita. Berikut adalah panduan
praktis untuk membantu kita mengembangkan keterampilan
beradaptasi yang baik:
1. Terimalah Perubahan sebagai Bagian Hidup
Langkah pertama untuk beradaptasi dengan baik adalah
menerima bahwa perubahan adalah bagian alami dari
hidup. Tidak ada yang abadi, dan perubahan akan terjadi,
baik itu dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, atau hubungan
sosial. Jangan menolak perubahan atau menganggapnya
sebagai ancaman, tetapi hadapilah dengan pikiran yang
terbuka dan sikap positif,176
Dion Yulianto
Kenali Emosi Kita
Saat menghadapi perubahan, mungkin kita akan merasakan
perbagai emosi, seperti ketakutan, cemas, atau kebingungan,
Kenali dan akui emosi kita dengan jujur, Jangan menekan
perasaan tersebut, tetapi carilah cara untuk mengelolanya
dengan sehat. Berbicaralah dengan sescorang yang
dipereaya atau tuliskan perasaan kita dalam jurnal.
Jangan Terlatu Kaku pada Rencana
Meskipun memiliki rencana adalah hal yang baik, terkadang
perubahan bisa membuat rencana menjadi tidak berlaku
lagi. Jadilah fleksibel dalam merespons perubahan dan
bersedia menyesuaikan rencana jika diperlukan. Sikap
fleksibilitas akan membantu kita lebih mudah beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi.
Fokus pada Hal-Hal yang Dapat Kita Kontrol
Tidak semua perubahan dapat kita kendalikan, tetapi kita
dapat mengendalikan cara kita meresponsnya. Fokuslah
pada hal-hal yang dapat kita kontrol, seperti sikap, tindakan,
dan pandangan hidup. Dengan fokus pada hal-hal tersebut,
kita akan merasa lebih bertenaga dan lebih siap untuk
menghadapi perubahan.
Cari Peluang dalam Tantangan
Tantangan dan perubahan sering kali datang bersama
dengan peluang baru. Cobalah untuk melihat sisi positif dari
perubahan dan mencari peluang baru yang mungkin terbuka
untuk kita. Jika kita kehilangan pekerjaan, misalnya, ini bisaThe Principles of Power | 177
menjadi kesempatan untuk meneari pekerjaan yang lebih
sesuai dengan minat dan keterampilan kita.
Belajar dari Pengalaman
Seperti yang dilakukan oleh Murasaki Shikibu, belajarlah
dari pengalaman hidup kita. Tinjau bagaimana kita telah
beradaptasi dengan perubahan di masa lalu dan pelajari
dari keputusan yang kita buat. Pengalaman merupakan guru
terbaik, dan belajar dari masa Jalu akan membantu kita lebih
bijaksana dalam menghadapi perubahan di masa depan.
Tetapkan Tujuan dan Jaga Motivasi
Dalam menghadapi perubahan, tetapkan tujuan yang jelas
dan jaga motivasi untuk mencapainya. Tujuan akan mem-
berikan kita arah dan tujuan hidup, dan motivasi akan
membantu kita tetap bersemangat dalam menghadapi
perubahan.
Jangan Takut untuk Mencari Dukungan
Jika kita merasa kesulitan menghadapi perubahan,
jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang
terdekat atau profesional yang berkualitas. Berbicaralah
dengan teman, keluarga, atau seorang konselor jika perlu.
Mendapatkan dukungan dapat membantu kita merasa
didengar dan didukung dalam menghadapi perubahan.
Bersiap untuk Perubahan Selanjutnya
Beradaptasi dengan baik tidak hanya berarti menghadapi
perubahan satu kali, tetapi juga bersiap untuk perubahan
selanjutnya. Perubahan adalah hagian dari meneac hidnn178
Dion Yulianto
dan dengan mengembangkan keterampilan beradaptasi
yang baik, kita akan siap menghadapinya dengan lebih
percaya diri di masa depan.
Dalam menghadapi perubahan dan tantangan, sikap yang,
bijaksana dan beradaptasi dengan baik akan memengaruhi cara
kita menjalani hidup. Seperti yang diilustrasikan oleh Murasaki
Shikibu, beradaptasi dengan baik membantu kita menghadapi
perubahan dengan tenang dan meraih peluang baru yang
mungkin terbuka. Dengan panduan ini, kita dapat mengem-
bangkan kemampuan beradaptasi yang kuat dan memengaruhi
diri kita sendiri dan orang di sekitar kita dengan cara yang positif.The Principles of Power | 179
32
Bertindaklah,
Jangan Hanya Berbicara
“Dilakukan dengan baik lebih bagus
daripada diucapkan dengan baik.”
—Benyamin Franklin.
DIYUNANT kuno, ada seorang tokoh yang sangat menginspirasi
ketika datang ke sikap bertindak daripada hanya berbicara.
Nama tokoh ini adalah Diogenes, seorang filsuf Cynic yang
hidup pada abad ke-4 SM. Ia dikenal karena gaya hidupnya
yang sederhana, kebijaksanaannya, dan tindakan nyata yang
mencerminkan prinsip-prinsip Cynicism.
Diogenes adalah contoh nyata dari seseorang yang lebih
memilih untuk bertindak daripada hanya berbicara. Ja tidak
hanya mengajarkan filosofi dan kebenaran, tetapi juga meng-
hidupi filosofinya dalam tindakan sehari-harinya. Kisahnya
yang paling terkenal adalah ketika ia mengunjungi Athena, kota180 | Dion Yulianto
terbesar di Yunani, yang saat itu merupakan pusat kebudayaan
dan intelektual,
Diogenes tiba di Athena dengan membawa sedikit harta
benda dan mengenakan pakaian yang sangat sederhana. fa me-
milih untuk hidup di jalanan dan tidur di tong besar di bawah
sinar matahari terik. Ketika ditanya mengapa ia hidup seperti
jtu, Diogenes dengan tegas menjawab, “Aku hanya mengikuti
kebenaran.”
Tidak seperti kebanyakan filsuf pada zamannya yang meng-
habiskan banyak waktu untuk berbicara dan berdebat tentang
kebenaran, Diogenes mengambil pendekatan yang berbeda. Ia
percaya bahwa tindakan adalah cara yang lebih efektif untuk
menggambarkan filosofi hidupnya. Setiap hari, ia berjalan-jalan
dijalanan kota dan berbicara dengan orang-orang biasa, bukan
hanya dengan para filsuf dan intelektual,
Diogenes juga terkenal dengan ketegasannya dalam me-
nunjukkan ketidaklogisan dan ketidakjujuran orang-orang ter-
kemuka. Suatu kali, ia menghadiri pertemuan di mana banyak
orang pintar dan terpelajar berkumpul. Di tengah pertemuan,
Diogenes membawa scbuah ayam dan berkata, “Inilah manusia!”
Dia bermaksud untuk menunjukkan bahwa manusia sering
berperilaku seperti hewan, dipenuhi oleh nafsu dan keinginan
duniawi.
Tindakan-tindakan Diogenes ini tidak hanya membuat
orang-orang terdiam, tetapi juga memengaruhi mereka secara
Mendalam. Banyak orang terinspirasi oleh gaya hidupnya yang
sederhana dan tegas, dan mulai mengikuti filosofi Cynicism.
Banyak yang berubah dari sekadar mendengar kata-kata menjadiThe Principles of Power | 187
benar-benar bertindak dalam hidup mereka dengan penuh
integritas dan kesederhanaan.
Kisah Diogenes mengajarkan kita pentingnya bertindak
dalam hidup kita daripada hanya berbicara. Kata-kata mungkin
dapat menyampaikan ide-ide dan pandangan, tetapi tindakan
nyata yang konsisten dengan prinsip-prinsip kita adalah yang
benar-benar akan memengaruhi orang lain. Oleh karena itu,
jika kita ingin menjadi berpengaruh dan menginspjrasi orang
lain, kita harus mengikuti jejak Diogenes dengan mengambil
tindakan yang mencerminkan nilai-nilai dan filosofi kita, tanpa
hanya berbicara kosong-
Kisah Diogenes, seorang filsuf Cynic dari Yunani Klasik,
mengajarkan kita tentang pentingnya bertindak daripada ha-
nya berbicara ketika ingin memengaruhi orang lain, Kata-kata
memang memiliki kekuatan, tetapi tindakan nyata adalah yang
akan benar-benar memengaruhi dan menginspirasi orang
Jain. Berikut ini adalah panduan tentang bagaimana kita dapat
bertindak, bukan hanya berbicara, untuk menjadi sosok yang
berpengaruh:
1. Temukan Kebenaran dalam Tindakan
Seperti yang Diogenes katakan, “Aku hanya mengikuti
kebenaran.” Sebelum bertindak, pastikan bahwa tindakan
Kita sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang benar-benar
kita yakini. Jangan hanya bertindak untuk kesan atau po-
pularitas semata. Cari inspirast dalam kebenaran dan keju-
juran, sehingga tindakan kita menjadi jelas dan konsisten.182
ys
Dion Yulianto
Fokus pada Tindakan Positif
Tindakan yang memengaruhi orang lain secara positif
adalah yang paling berat “ari peluang untuk membantu,
mendukung, dan melayani orang lain. Misalnya, bantu
teman yang sedang kesulitan, sumbangkan waktu atau
sumber daya untuk amal, atau berpartisipasi dalam kegiatan
sukarela, Tindakan-tindakan positif ini akan memberikan
dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar berbicara.
Jadilah Teladan
Bertindak nyata dan konsisten dengan nilai-nilai kita
akan membuat kita menjadi teladan bagi orang lain. Saat
orang melihat dedikasi dan integritas kita dalam tindakan,
mereka akan terinspirasi untuk mengikuti jejak kita. Jadi,
perhatikan bagaimana kita bertindak dalam kehidupan
sehari-hari dan pastikan itu mencerminkan apa yang kita
ajarkan dan nilai yang kita yakini.
Jangan Takut Gagal
Tidak semua tindakan akan selalu berhasil, dan itu adalah
bagian dari proses belajar dan tumbuh. Jangan takut gagal
atau mengalami rintangan. Penting untuk tetap bertindak
dengan tekad dan semangat, bahkan jika ada kemungkinan
kegagalan. Rintangan dan kegagalan adalah kesempatan
untuk belajar dan berkembang.
Lakukan Tindakan yang Konsisten
Konsistensi adalah kunci untuk menjadi sosok yang ber-
pengaruh. Lakukan tindakan kita dengan konsisten danThe Principles of Power | 183
tanpa pamrih. Jangan hanya bertindak ketika ada orang
yang melihat atau ketika kita herharap mendapatkan im-
balan. Konsistensi akan memperkuat integritas kita dan
meningkatkan dampak positif yang kita berikan
6. Jadilah Pendengar yang Baik
Bertindak juga berarti mendengarkan orang lain dengan
baik. Jadilah pendengar yang aktif dan empatik. Ketika
kita benar-henar mendengarkan orang lain, kita dapat lebih
memahami kebutuhan, harapan, dan tantangan mereka. Ini
akan memungkinkan kita untuk memberikan dukungan dan
bantuan yang sesuai.
7. Jangan Terjebak dalam Perdebatan Hampa
Terlalu banyak berbicara tanpa tindakan nyata hanya akan
menghasilkan perdebatan hampa. Alih-alih menghabiskan
waktu dalam argumen tanpa akhir, lebih baik fokus untuk
bertindak dan membuktikan nilai-nilai kita melalui tin-
dakan nyata. Itu akan mengesankan orang lebih dari sekadar
kata-kata.
Ingatlah, untuk menjadi sosok berpengaruh, tindakanlah
yang membedakan kita. Berbicaralah dengan bijaksana, tetapi
selalu dukung kata-kata dengan tindakan nyata. Dalam dunia
yang sering kali didominasi oleh retorika dan omong kosong,
orang yang bertindak nyata akan menonjol dan memberikan
inspirasi sejati bagi orang lain,184) Dion Yulianto
33
Ubah Kelemahan
Menjadi Kekuatan
“Jangan takut pada kelemahanmu,
karena mereka akan menjadi kekuatanmu
jika kamu memiliki tekad
untuk mengubahnya.”
—Muhammad Ali.
PADA zaman Yunani kuno, hiduplah seorang pemuda bernama
Achilles, yang merupakan pahlawan yang terkenal dalam mito-
Jogi Yunani. Dia adalah anak dari Thetis, dewi laut, dan Peleus,
seorang raja manusia. Namun, Achilles memiliki kelemahan yang
menghantui hidupnya.
Ketika Achilles masih bayi, ibunya mengetahui dari ramalan
bahwa anaknya akan mati muda jika berperang di medan
pertempuran, Untuk melindungi putranya, Thetis mencelupkan
Achilles ke dalam sungai Styx yang magis, yang membuatnya
kebal terhadap senjata dan luka, kecuali satu titik di tumitnyaThe Principles of Power | 185
tempat ibunya memegangnya, Oleh karena itu, titik lemah inilah
yang kemudian menjadi dikenal sebagai “Achilles heel”.
Achilles tumbuh menjadi seorang pria perkasa dan menjadi
pahlawan Yunani yang tak terkalahkan. Namun, meskipun
memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, ia juga memiliki
kepribadian yang impulsifdan sombong. Sifat-sifat ini sering kali
membuatnya menimbulkan masalah dan perselisihan dengan
sesama pahlawan dan dewa-dewa.
Suatu hari, dalam peperangan besar melawan Troya, Achilles
menunjukkan keangkuhannya dan mengabaikan nasihat dari
rekan-rekan dan bahkan dewa-dewa, Dia memutuskan untuk
berperang tanpa memakai perisai atau senjata pelindung lainnya.
Keangkuhannya itu menjadi kesempatan bagi musuhnya, Paris,
untuk melepaskan anak panah yang mengenai titik lemah
Achilles di tumitnya. Pahlawan yang tak terkalahkan itu terjatuh,
dan nyawanya melayang karena luka fatal di Achilles heel.
Meskipun akhirnya meninggal di medan perang, keberanian
dan kehebatan Achilles tetap dikenang hingga kini. Kisahnya
mengajarkan kita sebuah pelajaran inspiratif tentang mengubah
kelemahan menjadi kekuatan.
Dalam hidup, setiap orang memiliki kelemahan
dan ketidaksempurnaan. Namun, tidak ada kelemahan
yang tidak dapat diatasi atau diubah menjadi kekuatan.
Seperti halnya Achilles, yang memiliki kelemahan pada
tumitnya, kita juga dapat belajar untuk mengenali dan mengatasi
kelemahan kita.
Langkah pertama adalah menerima kelemahan kita
dengan rendah hati. Jangan mencoba menyembunyikan atau
NESe
186 | Dion Yulianto
terbuka. Hanya dengan menerima kenyataan bahwa kita me-
miliki kelemahan, kita dapat mulai mengatasinya.
Selanjutnya, coba cari cara untuk mengubah kelemahan
menjadi kekuatan. Misalnya, jika kita merasa kurang pereaya
diri, kita bisa mencari kesempatan untuk belajar dan mengem-
pangkan keterampilan kita, Jika kita cenderung mudah marah,
kita bisa belajar untuk mengelola emosi dengan lebih baik dan
mencari cara untuk berkomunikasi dengan lebih efektif.
Achilles juga mengajarkan kita untuk tidak terlalu sombong
atau angkuh dengan kelebihan yang kita miliki. Kekuatan tanpa
rasa rendah hati dan bijaksana bisa menjadi bumerang bagi
kita. Sebaliknya, jadilah sosok yang rendah hati, terbuka untuk
belajar, dan siap menerima masukan dari orang lain.
Kisah inspiratif Achilles mengingatkan kita bahwa hidup
adalah tentang belajar, berkembang, dan menghadapi tantangan.
Jangan biarkan kelemahan kita menghalangi kita dari mencapai
potensi penuh kita. Sebaliknya, gunakanlah kelemahan
sebagai peluang untuk tumbuh dan menjadi lebih baik.
Dengan mengubah kelemahan menjadi kekuatan, kita akan
menjadi sosok yang kuat, bijaksana, dan menginspirasi orang
lain di sekitar kita. Kita dapat memengaruhi orang lain dengan
keteladanan kita dan memberikan dampak positif dalam hidup
mereka, Ingatlah, tak ada yang tak mungkin di dunia ini jika
kita berani menghadapi dan mengubah kelemahan menjadi
kekuatan,
ae
Setiap orang di dunia ini memiliki kelemahan dan ketidak-
i I i le i ieee BieTe SRE ee a ee
The Principles of Power | 187
kelemahan harus menentukan nasib kita, Seperti yang diajarkan
oleh kisah inspiratif Achilles, legenda basket dunia dari zaman
Yunani klasik, kita dapat mengubah kelemahan menjadi
kekuatan yang membangun diri kita dan memengaruhi orang di
sekitar kita, Berikut adalah panduan inspiratif untuk membantu
kita mengubah kelemahan menjadi kekuatan:
1. Kenali dan Terima Kelemahan Kita
Langkah pertama dalam mengubah kelemahan menjadi
kekuatan adalah dengan mengenali dan menerima kele-
mahan kita dengan rendah hati. Jangan takut untuk meng-
hadapi kenyataan bahwa kita memiliki kelemahan, karena
hal ini adalah langkah awal yang penting untuk perubahan
positif. Terimalah bahwa kelemahan adalah bagian dari diri
kita, dan bukannya sesuatu yang harus disembunyikan atau
dipermalukan.
2. Jadilah Rendah Hati dan Bersedia Belajar
Seperti Achilles, yang memiliki keangkuhan yang meng-
akibatkan kehancuran, jadilah sosok yang rendah hati dan
bersedia belajar dari pengalaman. Tidak ada manusia yang
sempurna, dan selalu ada hal-hal baru yang dapat dipelajari.
Buka pikiran dan hati kita untuk menerima masukan dari
orang lain dan belajar dari kesalahan kita sendiri.
3. Identifikasi Potensi dalam Kelemahan
Setiap kelemahan memiliki potensi untuk berubah menjadi
kekuatan. Identifikasi apa yang menyebabkan kelemahan
kita, dan cobalah melihat bagaimana hal itu dapat menjadi
kekvatan. Misalnva. iika kita candernoa nemaly dan tidak:188
Dion Yutianto
percaya diti, kita mungkin memiliki kepekaan yang Juar
piasa terhadap perasaan orang lain dan kemampuan untuk
mendengarkan dengan baik. Jadikan kepekaan ini sebagai
kekuatan untuk membangun hubungan yang lebih baik
dengan orang lain.
Fokus pada Pengembangan Diri
Mengubah kelemahan menjadi kekuatan memerlukan ko-
mitmen untuk pengembangan diri, Tetapkan tujuan untuk
meningkatkan diri kita dalam area yang dianggap lemah.
Misalnya, jika kita kurang berbakat dalam berbicara di
depan umum, ambillah kursus atau ikuti kelompok diskusi
untuk memperbaiki keterampilan komunikasi kita.
Tetaplah Gigih dan Pantang Menyerah
Seperti perjalanan Achilles menuju Troya yang penuh
rintangan, mengubah kelemahan menjadi kekuatan juga
memerlukan ketekunan. Kita mungkin menghadapi tan-
tangan dan kegagalan di sepanjang jalan, tetapi jangan
pernah menyerah. Ingatlah bahwa setiap langkah maju
membawa kita lebih dekat pada transformasi kelemahan
menjadi kekuatan.
Bangun Lingkungan yang Mendukung
Dalam menghadapi perubahan, lingkungan yang men-
dukung adalah kunci untuk kesuksesan. Temukan teman-
teman atau mentor yang dapat memberikan dukungan
dan motivasi. Lingkungan yang positif akan membantu
kita tetap bersemangat dan termotivasi dalam perjalanantransformasi diri.
The Principles of Power | 189
7. Jangan Biarkan Kritik Meruntuhkan Semangat
Terkadang, kritik dari orang lain dapat meruntuhkan sema-
ngat kita dalam mengubah kelemahan menjadi kekuatan,
Jadikan kritik sebagai motivasi untuk membuktikan bahwa
kita mampu mengatasi kelemahan dan tumbub menjadi
sosok yang lebih baik.
8. Terapkan Kelemahan sebagai Sumber Kreativitas
Kelemahan bisa menjadi sumber kreativitas dan inovasi.
Alihkan pandangan kita tentang kelemahan sebagai ham-
batan menjadi pandangan yang melihatnya sebagai tan-
tangan yang menantang untuk diatasi. Gunakan kreativitas
kita untuk mencari cara-cara baru dalam menghadapi
kelemahan dan memperkuat diri.
9. Fokus pada Proses, Bukan Hasil Akhir
Ingatlah bahwa mengubah kelemahan menjadi kekuatan
adalah proses yang berkelanjutan. Jangan terlalu terobsesi
dengan hasil akhir, tetapi nikmati setiap langkah perubahan
dan pertumbuhan diri kita. Setiap usaha yang kita lakukan
membawa kita lebih dekat pada mencapai kekuatan dari
kelemahan kita.
Dalam mengikuti panduan ini, kita akan menemukan
bahwa kita memiliki potensi besar untuk mengubah diri kita dan
memengaruhi orang di sekitar kita. Seperti kata-kata Achilles,
“Mengenal kelemahan adalah awal dari kekuatan.”
Jadilah pribadi yang kuat dan gigih dalam menghadapi
kelemahan kita, dan saksikanlah bagaimana transformasi dirikita membawa dampak positif dalam hidup kita dan orang lain.
190 Dion vulianto
Daftar Pustaka
Brown, B. 2010. The Power of Vulnerability: Teachings of
Authenticity, Connection, and Courage, Sounds True.
Carlson, Ricard. 1998. Don’t Sweat the Small Stuff...Jangan
Membuat Masalah Kecil Jadi Masalah Besar. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Carnegie, D, 1936. How to Win Friends and Influence People.
New York: Simon & Schuster.
Cialdini, R. B. 1984. Influence: The Psychology of Persuasion.
New York: HarperCollins,
Fisher, R., Ury, W., & Patton, B. 2011. Getting to Yes: Negotiating
Agreement Without Giving In. New York: Penguin
Books. ‘
Gladwell, M. 2000. The Tipping Point: How Little Things Can
Make a Big Difference. New York: Little, Brown and
Company.
Godin, 8. 2008, Tribes: We Need You to Lead Us. New York:
Portfolio.
Goleman, D, 1995, Emotional Intelligence; Why It Can Matter
More Than IQ, New York: Bantam Books,
Greene, Robert. 2003. The Art of Seduction, New York; Penguin
Books.The Principles of Power | 191
. 2022. The 48 Laws of Power. London: Penguin
Books.
Harari, Y. N. 2011. Sapiens: A Brief History of Humankind,
Harper.
Johnson, $. 2001. Emergence: The Connected Lives of Ants,
Brains, Cities, and Software. Scribner.
Kahneman, D. 2011. Thinking, Fast and Slow. Farrar, Straus
and Giroux.
Maxwell, J. C. 2013. The 21 Irrefutable Laws of Leadership:
Follow Them and People Will Follow You. New York:
HarperCollins.
Newport, C. 2016. Deep Work: Rules for Focused Success in a
Distracted World. Grand Central Publishing.
Pink, D. H. 2011. Drive: The Surprising Truth About What
Motivates Us. New York: Riverhead Books.
Scott, S. 2019. Radical Candor: Be a Kick-Ass Boss Without
Losing Your Humanity. St. Martin's Press.
Sparacino, Bianca. 2022. A Gentle Reminder. Los Angeles:
Thoughtcatalog.com
Stone, D. 2015. Crucial Conversations: Tools for Talking When
Stakes Are High. New York: McGraw-Hill Education.
Sunim, Haemin. 2018. Love for the Imperfect Things: How to
Accept Yourself in a World Striving for Perfection. New
York: Penguin Books.
‘Tversky, A., & Kahneman, D. 1974. Judgment under Uncertainty:
Heuristics and Biases. Science.
Yulianto, Diyan. 2022, Dear, My Time, Jika Waktunya Tidak
Tepat, Bukan Berarti Sudah Terlambat. Yogyakarta:
Marda Media.192 | Dion Yulianto
Tentang Penulis
Dion Yulianto adalah seorang penulis dari Yogyakarta yang
telah lama bergiat dalam dunia buku dan menulis. Selepas
lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Negeri Yogyakarta,
penulis yang suka menimbun buku ini mulai merintis kariernya
di dunia penerbitan dengan menjadi penerjemah lepas dan
editor in house. Sebelumnya, penulis juga pernah menjadi staf
pengajar bahasa Inggris di sejumlah sekolah dan juga di beberapa
bimbingan belajar di Yogyakarta. Kini, penulis bekerja sebagai
penulis lepas sambil mengisi waktu luangnya dengan mengisi
rubrik resensi buku di portal gabut.co dan berjualan kremes
ayam goreng khas Kalasan.
Di kala sempat, penulis juga mencoba membaca dan
menerjemahkan karya-karya sastra klasik Inggris, di antaranya
Lukisan Dorian Gray karya Oscar Wilde dan serial Sherlock
Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle, Beberapa bukunya yang
sudah diterbitkan antara lain Having Fun with English (Laksana,The Principles of Power | 193
ji Kisah-Risah Jenaka (DIVA Presa,
2017), Belajar Grammar dari
2018), Asyiknya jadi Orang Gajian (Cemerlang, 2019), Bifak ala
Dalai Lama, Berani ala Nelson Mandela (Laksana, 2021) dan
Dear, My Time (Marda Media, 2022).