BAB 12A Transfer Keuangan Pusat Dan Daerah - Compressed

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 31
DANA ALOKASI UMUM Konsep, Hambatan, dan Prospek di Era Ctonoml Daerah Editor : Dr. Machiud Sidik Dr. B. Raksaka Mahi Or. Robert Simanjuntak Dz. Bambang Brodionegaro Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakullas Ekonomi Universitas indonesia (LPEM-FEUS, Magister Perencanaan dan iXebijakan Publik Fakuitas Ekonomi Universitas Indonasia (MPKP-FEL} Dlektorat Jendaral Perimbangen Kevangan Pusat dan Daerah Departemen Kevangan (Bijen PKPD- Departémen Keuangan} ay APHIS, a Penerbit Buku Kompas dakana, November 2002 DANA ALOKAS] UMUM Konsep, Hambatas, dan Prospek di Era Qtonomi Daerah ak Cipes © 2002 LPEM-FEUL, MPXP-EUI, Dien PKPD- Dep. Keuangan Pestana kali diverbitkan dalam bahesa Indonesia oleh Penerbie Buku Kompas, Jakarta, Noveraber 2002 PT Kormpas Media Nusanara Jk Palmcrah Selatan 26-28, Jakarea 10270 e-mail: buku@kompas.com KMN 91002039 Editor; Dr. Machfud Sidik, Dr B, Raksaka Mahi, Dr. Robert Simanjumtak, Dr Bambang Brodjuncgore [esain && ilustrasi sampul: AN, Rahmaveanta Penata teks : Tim Percetakan Grafike Mardi Yuana Hak eipta dilindungj oleh undang-undang Dilarang mengutip atau mempetbanyak sebagian rau scharuh isi bulew ini tanpa izin ceccubis davi Penerbie Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam ‘Terbiran (KDT} Dr. Machfid Sidik, Be B. Raksaka Mahi, Dr. Robert Simanjuntak, Dr. Bambang Brodjonegore Dana Alokasi Umum, Kensep, Hambatan, dan Prospek di Era Oconom! Dah Cott — Jakarta : Penerbit Buku Kamps, 2002 xx+ 192him.; 14x21 cm ISBN 979-709-048-5 lai di lpar tonggung jawab Percetakan Grafika Mardi Yoana, Tagor 2 Transfer Pusat ke Daerah: Konsep dan Praktik di Beberapa Negara Robert A. Simanjuntak Transfer dana dari Pusat merupakan sumber pencrimaan yang atat dominan bagi Pemeriniah Daerah di banyak negara berkembang. Tidak terkecuali di Indonesia. Sumber ini membiayai sekitar 85% dari pengeluaran pemerintah daerah di Afrika Selacan, antara 67 sampai 95% pengeluaran negara- negara bagian di Nigetia, 70 sampaj 90% pengeluaran Acgara- negara bagian yang miskin di Mexico, 72% pengeluaran provinsi dan 86% pengeluaran kabupaten/kota pada dekade 1990-an di Indonesia. Saru alasan urame mengapa peran dana transfer dari pusar sedemikian pentingnya untuk Pemerintahan Daerah adalah untuk menjaga/menjamin tercapainya standar pelayanan publik minimum di seluruh negeri. Petlu dikeahui bahwa kondisi keuangan dan ekonomi daerah-daerah di banyak negara di dunia cenderung tidak merata. Schingga perlu peran pemerincah pusat untuk mengurang! kesenjangan antar- daerah, Oleh karena itu desain dari ceansfer sangat penting demi efisiens] dan tercipeanya keadilan dalam penyediaan pelayanan publik lokal, serca kesehatan keuangan Pemerintah Daerah, Bab ini membahas mengenai landasan tcoretis dari transfer 24 Dana Alokosi Umum: Kontep, Hambatas, dan Praspek di Era Otenemi Daerah dan praktikmya di banyak negara lain, baik maju maupun berkembang. Scbelum itu perlu diingat bahwa pada garis besarnya, transfer Pusat ke Daerah ini bisa dibedakan aras bagi hasil pendapatan (revenve sharing) dan bantuan (grants), Untuk Indonesia di era otonomi daerah, transfer tersebuc dalam wujud Dana Perimbangan, yang terdiri dari bagi hasil, dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK). Sesuai dengan kontcks tulisan, maka fokus petmbahasan dalam bab ini adalah transfer dalam bentuk dock pranzs, yang kira- kira setara dengan DAU. 2.1. LANDASAN TEORI TRANSFER PUSAT KE DAERAH Berbagai literatur ilmu ekonomi publik dan keuangan negara menyebutkan beberapa alasan perlunya difakukan transfer dana dari Pusat ke Daerah. Pertama, untuk mengatasi persoalan ketimpangan Bskal vertikal, Di banyak negara, pemerintah pusat menguasai sebagian besar sumber-sumber penerimaan (pajak) utama negara yang bersangkuran. Jadi, pemerintah daerah hanya menguasai sebagian kecil sumber-sumber penerimaan negara, arau hanya berwewenang uactuk memungut pajak-pajak yang basis pajaknya bersifac lokal dan mobilicas yang rendah dengan karakteristik besaran penerimaannya relatif kurang signifikan. Kekyrangan sumber penerimaan daezah relatif tethadap kewajibannya ini akan menyebabkan diburuhkannya iransfer dana dari pemerintah pusar. Kedua, sebagaimana telah disinggung sebelumnya, untuk mengatasi persoalan ketimpangan fiskal horizontal. Penga- laman empirik di becbagai negara memunjukkan bahwa Robert A. Simonjuntak 25 Tranler Pusot be Dosrafc Konsae can Pest di Ssbecapa Negara kemampuan Daerah untuk menghimpun pendaparan sangat bervariasi, rergantung kepada kondisi dacrah bersangkutan yang memiliki kekayaan sumber daya alam atau tidal, ataupun dacrah dengan intensiras kegiatan ekonomi yang tingg? atau tendah. Ini semua berimplikasi kepada besarnya basis pajak di dacrah-daerah betsangkuran. Di sisi lain, daerah-daerah juga sangat bervatiasi dilihat dari kebucuhan belanja untuk pelaksanaan berbagai fungsi dan pelayanan publik. Ada daerah-caerah dengan penduduk miskin, penduduk lanjut usia, dan anak-anak serta remaja, yang tinggi propersinya. Ada Pula dacrah-daerah yang berbentuk kepulauan Iuas, di mana sarana-prasarana transportasi dan infrastruktur lainnya masih beluma memadai. Sementara di iain pihak ada daerah-dacrah dengan jumlah penduduk yang tidak terlaly besar Namun satana dan Prasarananya sudah jengkap. Ini mencerminkan tinggi- rendahnya kebutuhan fiskal (ftcal needs) dari daerah-dacrah bersangkutan, Membandingkan kebutuhan fiskal inj dengan kapasitas fiskal (seat ‘apacity) rersebut di acas, maka dapac dihitung kesenjangan atau celah (gap) fiskal dari masing- masing daerah, yang seyogianya dirutupi oleh transfer dari Pemerintah pusat. Pembahasan Ichih rinci mengenai kebutuhan fiskal, kapasitas fiskal, dan kesenjangan fiskal diberikan dalam bagian lain tulisan ini, Xétiga, verkait dengan butir kedua di atas, argumen lain yang menambah penting peran transfer dari Pemerintah Pusar dalam konzeks ini adalah adanya kewajiban untuk menjaga tercapainya standar pelayanan minimum di setiap daerah. Daerah-daerah dengan sumber daya yang sedikit memerlukan subsidi agar dapar mencapai standar pelayanan minimum itu. Jika dikaitkan dengan postular Musgrave (1983) yang menyatakan bahwa peran redistributif dani scktor publik akan 26 Dana Alokasi Umum: Konsap, Hambatea, dan Prospek di Era Otenami Reerah lebih efeletif dan cocok jika dijalankan olch pemerintah pusar, maka penerapan standar pelayanan minimum di setiap daerah pun akan lebih bisa dijamin pelaksanaannya oleh pemerincah pusat. Keempat, untuk mengatasi persoalan yang dmbul dari menyebar atau. melimpabnya efek pelayanan publik {znrer- jurisdictional spilf-over effects). Beberapa jenis pelayanan publik di satu wilayah memiliki “efek menyebar™ (atau eksternaliras) ke wilayah-wilayah lainnya, Sebagai misal: pendidikan tinggi {universitas), pemadam kebakaran, jalan raya penghubung antar-daerah, sistem pengendali polusi (udara dan ain), dan rumah sakit daerah, tidak bisa dibatasi mantaacnya hanya untuk masyarakac daerah tertenta saja. Namun tanpa adanya ‘imbalan’ (dalam bentuk: pendapatan} yang berarti dari proyek-proyek scrupa di atas, biasanya pemerintah daerah enggan untuk berinvestasi di sini. Oleh karena irulah, pemerintah pusat perlu untuk memberikan semacam insenuf ataupun menyerahkan sumber-sumber keuangaiy agar pelayanan-pelayanan publik demikian dapat terpenubi di daerah. Kelima, untuk stabilisasi. Alasan terakhic dari perhunya dana transfer yang jarang dikemukakan adalah untuk mencapai tujuan stabilisast dari pemerincah pusat. Transfer dana dapat ditingkarkan oleh pemerintah ketika aktivicas perckonomian sedang Jesu. Di saat fain, bisa saja dana transfer ke daerah dikurangi manakala perekonomian booming. Transfer uncuk dana-dana pembangunan (capital grants) adalah merupakan instrumen yang cocok untuk cujuan ini. Namun kecermatan dalam mengkalkulasi amat diperlukan agar tindakan menaikkan/menurupkan dana transfer itu tidak herakibat merusak atau bertentangan dengan alasan-alasan sebelumnya di acas. Rabert 4, Simanjuntak a Tronsfor Fusst ke Boorah: Konsep dan Prokitk di Beberepo Negera Jadi, secara prinsip rujuan umum dari transfer dana Pemerintah Pusac adalah uncuk: ) Meniadalan atau meminimumkan ketimpangan fiskal vertikal: i) Menjiadakan atau meminimumkan ketimpangan fiskal herizental; dan it) Menginternalisasikan/memperhitungkan sebagian atax seluruh limpahan manfaat (biaya} kepada dacrah yang menetima limpahan manfaat (yang menimbulkan biaya) rersebuc. Selain ketiga hal di atas, kerap pula dikemukakan bahwa pettimbangan pemberian transfer pusat adalah dalam tangka menjamin tetap baiknya kinerja Bskal pemerintah dacrah. Artinya, transfer ini dimaksudkan agar pemerintah dacrah tetdorong unruk secara intensif menggali sumber-sumber petierimaannya (sesuai dengan kriteria yang berlaku), sehingga hasil yang diperoleh menyamai (bahkan melebihi) kapasiras- nya. Dengan kata Jain, transfer di sini dimaksudkan sebagai “satana edukasi” bagi pemerintah daerah. Pemerineah daerah akan mendapar transfer jika upayanya dalam menggali sumber- sumber penerimaan yang menjadi kewenangannya sama atau melebihi kapasitasnya. Sementara daerah tidak akan mendapat tansfer apabils upayanya menghasilkan penerimaan yang lebih rendah dari kapasiras fiskalnya. ‘Tabe! 2.1 berisikan ringkasan menyangkuc tujuan transfer dan faktor-fakeror yang dipertimbangkan uncuk itu di berbagai nepara. 2H Dane Alokasi Umum: kensep, dacnbainn, dan Pesnes di Era Otonom Daerah Tabel 2.1. Tujuan Pemerataan, Fakeor Penenw Alokas, dan Praktik di Beberapa Nepara FARTOR ALORASL CORTON NEGARA. Fetaipe rigietnene Wot spares darancaraeckslah. Same ta [sae r a c an saliber Gs sama rurp Teele regs Tutte I natizarion Grants. 2.2. KRITERIA DESAIN TRANSFER PUSAT KE DAERAH Pembabasan di acas mengparisbawahi berbagai alasan! tujuan ekonomi dari program dana transfer ancar-tmgkat pemerincahan. Tujuaa-tujuac rerseput seyogianya dipakal sebagai acuan untuk mendesain ssscem atau model transfer bagaiiana yang akan dicerapkan. Berikut adalah heberapa keriteria unum yang biasa digunakan di banyak negara di dunia. 3) Qronomi. Ini merupakan prinsip yang mendasari desen- tralisasi fiskal, apakah suatu negara inu berbeniak federal MaUpun negara kesatuan. Totinya adalah bahwa penierintah dacrab harus memiliki independensi dan fleksibilicas dalam menencukan prioritas-prioricas mereka. Robert A. Simonjuntak nm Transfar Fysel ke Daerah: Konsep dein &aksik di Baberapa Negora a) in} iv) Tidak bolch ada pembatasan yang sedemikian ketat sehingea scbagian besar kepucusan di Daerah harus mengikuti atau mengacu kepada ketentuan Pusat. Pajak- pajak dimana daerah bisa ikut memungut di aras tingkat yang ditetapkan Pusat (piggyback), bagi hasil (revenne- sharing) berlandaskan formula, ataupun transfer yang bersifac umum (ééock-grans) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang konsisten dengan cujuan tersebur. Penetimaan yang memadai (revenue adequacy). Pemerin- tah dacrah semestinya memiliki pendapatan {termasuk transfer) yang cukup untuk menjalankan segala kewajiban acau Fungsi yang diembannya. Keadilan (equity). Besarnya dana cransfer dari Pusat ke Daerah ini scyogianya berhubungan positif dengan kebutuhan fiskal daerah dan, sebaliknya, berkcbalikan dengan besarnya kapasiras fiskal daerah yang bersang- keutan. Transparan dan stabil. Formula cransfer mesti diumum- kan sehingga dapat diakses masyarakat. Hal yang lebih penting lapi adalah bahwa setiap daerah dapat memper- kirakan berapa penerimaan toralnya (termasuk transfer), schingga memudahkan penyusunan anggaran. Formula tersebur juga scyogianya dipakai uncuk jangka menengah (misalnys 3-3 tahun), agar perencanaan jangka menengah dan panjang dapat dilakukan oleh daerah. Sederhana (simplicuy). Alokasi dana kepada pemerinrah daerah semestinya didasarkan pada faktor-fakeor obyeltif di mana unit-unit individual tidak memiliki koncrol atau tidak dapat mempengaruhinya. Di samping itu juga formula yang dipakai seyogianya relatif mudah untuk dipahami. 20 Bene Akos Uriuia: Korep, Hombalan, dao Prospek gi Era Cnenomi Daarah vi} Insencif. Desain dari transfer ini harus sedemilcian sehingga memberikan semacam insentif bagi daerah dengan fmanajemen fiskal yang baik, dan sebaliknya menangkal praktik-prakcik yang tidak efisien. Dengan demikian, tidak perlu ada transfer khusus/spesifik untuk membiayai defisic anggatan pemerintah daerah, atau ada semacam kontrol terhadap belanja daerah. 2.3. TRANSFER DI BEBERAPA NEGARA Berapa pun besarnya sumber penetimaan yang dimiliki daerah, transfer dana dari pusat tecap akan merupakan sumber penting dan signifikan. Cich karena iru, sistem transfer dari pusat ke daerah yang didesain dengan baik dan sesuai dengen prinsip-prinsip di atas adalah syarat suksesnya pelaksanaan desentralisasi. Praktik di banyak negara menunjukkan hal demikian. Demi suksesnya pelaksanaan desentralisasi di Indonesia, maka adalah sangat bail apabila pengalaman negara-negara lain dijadikan pelajatan. Namun, saru hal yang tetap peru diingat adalah bahwa cernyata tidal ada satu pola atau sistem yang bisa dijadilan acuan oleh selueuh negara di dunia. Siruasi dan kondisi politik negara bersangkutan ternyata sangat mem- pengaruhi desain atau sistem transfer pusat ke daerah yang di- terapkan. Berikue pengalaman dan praktik di beberapa negara. 2.3.1. Cina Dalam periods lebih dari saru sevengah dekade terakhir ini perekonomian Cina relah bergerak dari sistem perencanaan terpusac kepada perekonomian yang berbasis pasar. Ternyata, sebagaimana pengalaman banyak negara lainnya, rasio pene- timaan pajak terhadap POR metosot sejak dimulainya Robert A, Semanjuntak 31 Tronifer Pusat ke Desrah: Kensep dan Proktk di febarapa Negars ceformasi sistem perekonomian, Sebagian ini merupakan refleksi dari perubahan peran negara, dan belanja negara telah dikurangi untuk mengimbangi meresotnya casio penerimaan terhadap PDB tersebut. Akan cecapi, tidak seperti di bekas negara-negara dengan sistem perckonomian terpusat lainaya di mana kemerosotan itu telah curut menyumbang kepada stagnasi perrumbuban ekonomi, kinerja perekonomian Cina tmulai tahun 1978 sampai awal abad ke-21 ini sangat mengesankan. Bahkan, saat krisis ekonomi melanda kawasan mulai akhir 1997, percumbuhan ekanomi Cina terap di seputar 7-99 per rahun. Namun pada periode yang sama, persoalan ketimpangan antar-daerah provinsi menjadi sangar serius, Daerah-daerah di selaran das timur (rerurama Scpanjang pantai) relatif jauh lebih malanur dibandingkan daerah-daerah pedalaman. Beberapa studi menunjukkan bahwa sistem transfer dari pemerintah pusat ke daerah provinsi yang didesain belam dapat mengatasi persoalan ketimpangan ini, walaupun memang dimaksudkan untuk itu. Patuc dicatat bahwa persoalan di Cina ini merang lebih kepada ketimpangan horizoncal (antar-daerah) ketimbang ketimpangan vertikal (anrara pusat dan daerah}. Sebab, sumber-sumber pendapatan yang diserahkan kepada daerah sudah cukup besar sedemikian schingga jika dibandingkan dengan kewajiban belanja yang diembannya relacif seimbang, Artinya, rasio kewajiban belanja daerah dibanding otal kewajiban belanja negara (pusat dan daerah) adaiah seimbang dengan rasio pendapatan yang menjadi bagian daerah dibanding total pendapatan negara, Sistetn transfer fiskal dari pusar ke provinsi di Cina pada dasarnya terdiri dari ciga mekanisme. Pertama, didasarkean pada perjanjian (kontrak) lama cahun 1988 — 1993, Di sini, 2 bena Alakas! Umum: Kossep, Hombaian, dan Prospek di Eee Qtenomé Doerch serelan 1994, pemerintah daerah (proyinsi dan kota-kota dengan status perencanaan independen) terus mengirimkan pendapazaa (secelah dipotong bagian daerah seperti misalnya 25% dari PPN)} ke pusat atau menerima transfer dari pusat sesuai dengan kontrak fiskalnya tahun 1993. Jenis #edua adalah ‘pengembalian pendapatan’ (returned vevenne) dati pusat sesuai perhirungan yang menjarsin bahwa daerah akan mencrima tidal kurang dari perolehannya tahun 1993. Jumlah yang dikembalikan ini adalah 30% dari kenaikan PPN dan cukai atas basis tahun 1993. Kedua transfer ini merupakan transfer yang bersifat umum (élock grant), dan merupakan mayoritas dari coral transfer pusat ke daerah. Pada periode cahun 1994 sampai 1999 misalnya, kedua jenis transfer ini mencakup rata-rata lebih dari dua per tiga keseluruban transfer. Namun, beberapa kajian mengindikasikan adanys kelemahan dari transfer bersifat unum di Cina ini: i) Desainnya tidak dimaksudkan uncik benar-benar mengatasi ketimpangan antar-daerah yang semakin serius seiring dengan pertumbuhan ekonomi Cina yang pesat. Desain yang ada lebih didominasi olch upaya-upaya untuk mengakomodasi kepencingan arau tuntutan daerah terrentu; dan ii) Kriteria transfer yang digunakan cenderung ad Ase, di mana perigukuran kapasitas fiskal dan keburuhan fiskal yang ada dalam sistem saat ini kurang memiliki dasa! basis iimu ekonomi! dan keuangan negara. Sementara iu, transfer jenis ketga mencakup berbagai transter dengan tujuan khusus, seperti misalnya untuk subsidi harga, proyek-proyek pendidikan, proyek-proyek lingkungan, bencana alam, dan pengembangan daerah-daerah miskin. Robert A. Simonjuntak. nn Trandler Pusat ke Gaerah: Kensp den Praktik di Bebgrapa Negara 2.3.2, Filipina Negara Filipina berbentuk kesatuan dengan struktur pemerintahan berlapis (multi-tiered). Di Pusat, terdapar kcurang lebch 20 departemen/kementerian dan yang setingkar. Secara adminiscratif, negara dibagi aras 15 daerah dimana hampir semua departemen memilild kantor wilayah. Saat ini serdapar 77 provinsi, 72 kota, 1548 Municipalities, dan sekirar 42.600 barangaays. Pada tahun 1994, negara int mengeluarkan semacam undang-undang baru menyatigkuc pemerintah daerah termasuk aspek keuangannya (Local Government Code 1992) yang mulai cfekrif rahun 1993. Mirip dengan UU No. 22 dan No. 25 tahun 1999 di Indonesia, Code ini menyerahkan scbagian fungsi kepada daerah betikur aspek pembiayaannya, Pada dasarnya yang diserahkan kepada dacrah mencakup fungsi-fungsi pelayanan dasar dan opevasionalisasi dalam bidang-bidang: pengembangan percanian, kehutanan, mana- jemen lingkungan, pengendalian polusi, kesehatan dasar, numah sakir, jasa-jasa kesejahteraan sosial, petbaikan dan peme- Jtharaan infrastrukeur, air bersih, dan irigasi serta pertanahan. Bersamaan dengan transfer fungsi ini juga dilaksanakan transfer Pegawai, dan ditingkarkannya bagian penerimaan negara untuk daerah, termaguk di dalamnya transfer dari jemerineah pusar Dalam Code tersebuc diatur bahwa secara keseluruhan jumlah penerimaan dalam negeri yang dialokasikan kepada daerah (dnternal revenne allotment = TRA) adalah sebesar 40% dari total penerimaan tiga tahun sebelumaya. Jadi ada sime- dag selama tiga tahun. Sebagai perbandingan, sebelum Code diberlakukan jumlahnya adalah sekitar 202%. Dua puluh tiga persen (23%) dari bagian dacrah tersebur didistribusikan kepada Provinsi, 23% kepada kora, 34% untuk Municipalities, dan 20% untuk baranguays. Secara lebih spesifik, 70% dari bagian 4 Bano Aloka! Umumi Konsep, Hambaian, don Prospek di Era Otonam) Daerah masing-masing daerah tersebur didistribusikan aras dasar jumlah penduduk, 20% atas dasar luas wilayah, dan sisanya yang 10% dibagi rata. Pada mulanya, pengaturan cersebut adalah dengan porsi 50%, 25%, dan 25%, berturnt-curut untuk juniah penduduk, luas wilayah, dan bagi rata. Beberapa karakecsisrik yang menarik dari sistem transfer di Filipina ini adalah sebagai berikut: i} Formulanya sederhana dan mudah dipahami. Tidak perlu dilakukan analisis yang rumic atau canggih untuk menentukan bapian pemesincah daerah, dan tidak petlu ada negosiasi untuk ini karena pengaturannya sudah jelas; 4) Formula yang sedemikian itu sudah merupakan hasil negosiasi politik yang panjang, di mana upaya untuk mengubahnya bisa berakibat kepada munculnya formula yang kurang dapat direrima banyak pihak; iit) Diseribusi yang sedemikian cernyata cukup memeratakan. Regresi sederhana yang telah dilakukan antara JRA per kapica dengan pendapatan perorangan menunjukkan bahwa kedua variable ini bechubungan negatif. 2.3.3. India Thansfer antar-pemerintahan di India praktis sudah dimulai sejak tahun 1919, dan banyak mengalami perubaban sejak kemerdekaan tahun 1947. Sebagaimana sistem cransfer di banyak negara lain, eujuan dari sistem di India dewasa ini mencakup koreksi terhadap ketimpangan fiskal vertikal dan ketimpangan fiskal horizontal. Ada tiga clemnen sistem transfer pusat ke dacrah. Perrama, transfer umum yang didesain untuk membantu daerah-daerah rerbelakang menggunakan bagian negara bagian dari PPh dan cukai, Siscem ini dioperasikan oleh komisi keuangan (Finance Robert A. Simanfuntak as Tronder Pusat ka Qaareh: Konsep dan Prakik di Beberopa Negara Commission). Kedus, transfer dari pemerincah federal kepada badan pembangunan negara bagian. Transfer scrupa ini mesti disetujui oleh komisi perencanaan (Planning Commission), semacam Bappenas di Indonesia, Xetiga, pinjaman dacrah yang mesti disetujui pemerintah pusar. Yang cerakhiz ini kalau melihar prakcik internasional bukan rermasuk transfer. Fokus dalam talisan ini lebih kepada jenis transfer yang pertama. Adapun sumber dana untuk transfer oleh komisi keuangans adalah 77,5% dari PPh, dan 47,5% dari penerimaan cukai, Discribusi dana ini kepada negara bagian didasarkan kepada tujuan untuk menyamakan, atau paling dak mengurangi perbedaan, tingkat kualitas pelayanan publik di selurah negeri. Caranya adalah dengan memper-hitungkan kebutuhan belanja sctiap negara bagian dengan semperhitungkan jumalah penduduk, anak usia sekolah, jumlah penduduk usia lanjut, tingkac kemiskinan, tingkat kemacian bayi, dan luas wilayah. Namun secara gazis besarnya alokasi rersebur didasarkan kepada: jumlah penduduk (20%); jarak perbedaan pendapatan per kapita dengan negara bagian yang cectingg! (60%); kondisi infrastruktur daerah (594); Inas wilayah (5%) dan éax offre atau rasio antara pendapatan sendiri per kapita dengan pendapatan per kapita kuadrat (10%). Beberapa kajian menunjukkan hahwa cediseribusi oleh Finance Commission ini cukup menciptakan pemerataan, dalam arti distribusi yang dilakukan berkorelasi negatif dengan pendapatan per kapita dari negara-negara bapian. 2.3.4. Afrika Selatan Sistem pemerinrah di Afrika Selaran verdiri dari tiga lapis: Pusat, Provinsi, dan Daerah (Lokal) dengan masing-masing 36 Dana Alokasi rum: Konsap, Hambolan, doa Prospek di Ex Cresomi Daerah memiliki kapasitas pendaparan yang, berbeda, Sudah lama transfer dari pemerintah pusat dilakukan untuk menjamin bahwa dacrah memiliki sumber keuangan yang cukup dalam menjalankan berbagal kewajibannya. Sistem transfer yang dianggap sukses mulai dikenalkan pada tahun 1997 untuk provinsi, dan 1998 untuk pemerin- tah daceah, Kesuksesan ini dinilai dari kepastian yang dapat dijamin terhadap proses pengauggaran baik di pusat maupun daerah, dan adanya metoda alokasi yang sisremmatik. Alokasi rerhadap provinsi secara signifikan jauh lebih besar dibandingkan dengan alokasi untuk pemerintah daersh, walaupun alokasi areuk pemetinrah daerah ini diproyeksikan akan meningkat. Besarnya alokasi untuk provinsi imi berhubung kapasitas fiskal yang mereka miliki cenderung lebih kecil, disamping juga mecupakan rages mereka untuk menyediakan banyak pelayanan publik. Karena ica, formula pemerataan tequitable share formula) untuk provinsi: men- cakup bagian untuk pendidikan, kesehatan, dan jaminan social. Bagian mereka juga ditentukan oleh jumiah penduduk satu dacrah relarif techadap Sainnya, keterbelakangan, ourpuc ekonomi, dan "komponen institusional” uncuk membiayai ongkos penyclenggaraan pemerintah provinsi. Sementara itu, alokasi untuk pemerintah daerah pada gilitannya mesti mendukung pelayanan untuk rumah tangea miskin, serta “komponen institusional” untuk penyeleng- garaan runicipalicy, Peclu dicatat disini bahwa transfer dari pusar bukan merupakan sumber yang dominan karena pemerintah daerah (municipalities) secara umm memiliki sumber peneriimaan yang memadai (sckirar 90% dari seluruh pengeluaran mercka). Equitable share formula yang dananya berasal dari anggaran nasional ini dalam pralctiknya didistribusikan atas Robert a. Simanjuntak ar Transfer Purat ke Daeroh: Kensop dan Proktk di Bebarapa Negara beberapa komponcn, yaitu: 41% dari bagian untuk pembiayaan pendidikan, yeng dilihac dari penduduk usia sekolah (6-17 tahun); 19% untuk keschatan, yang dilihat dari jumlah penduduk tanpa akses kepada pengobatan medis; 17% untuk jaminan kescjahteraan sosial, dilihac dari jumlah orang lanjut usia, orang cacat, atau indeks kemiskinan; 8% dari aktivitas ekonomi yang digambarkan dari ringkat remuncrast di berbagai daerah; 7% berdasarkan jumlah penduduk; 3% komponen “keterbelakangan”: dan 5% bagi rata yang merupakan komponen instivusional. 2.3.5, Brazil Sejarah hubungan keuangan antara tingkat pemerintahan di Brazil diwarnai oleh tatikemenarik desencralisas] dan resencralisasi. Pertengahan 1960-an sampai dengan 198O-an diwarnai elch kecenderungan sentralisasi, sementara sejak 1388 sampai saat int demekratisasi celal membawa desen- tralisasi dalam sistetn pemerintahan di sana, termasule adanya perubahan dalam sistem transfer pusat ke daetah. Sebagaimana juga di negara-negara laintrya, upaya untuk mengurangi ketimpangan fiskal vertikal dan horizontal menjadi tujuan dari sistem cransfer di Brazil. Pecubahan dalam penekanan untuk mencapai cujuan-rujuan tersebut amar berpengaruh dalam membenruk bobot antata bagi hasil dengan transfer, dan komposisi dari cransfer itu’ scndiri. Adanya demokratisasi dan desencralisasi telah dengan signi- fikan menycbabkan meningkatnya porsi bagi hasil dan transfer bersifar umum (block grant) dalam sistem hubungan keuangan pusat dan daetah di sana, Secara garis besarnya transfer untuk negara bagian bersumber dari 21,5% PPh dan PPN barang-barang industri. a Bana Alokeas} Umum: Konuep, Harsbatan, dan Protpek di fra Conor Prrerah Sementara untuk pemerintah daerah (xnnicipatirres} bersumber dari 22,5% PPh dan PPN barang-barang industri, Tana untuk negara bagian (Runda de Participacaa das Estados = EPE) dibagikan berdasarkan jumlah penduduk dan pen- dapatan per kapita (95%) dan berdasatkan luas wilayah (5%)- Semenrara dana untuk pemerincah daerah (Funds de Participacta dot Municipio: = FPM) dibagikan dengan pertimbangan: kepada ibuketa negara baglan mengguuakan penduduk dan pendapatan pet kapita (10%), dan kepada pemerintah dacrah lain yang bukan ibukota negara bagian berdasarkan penduduk (90%). Menurut beberapa kajian, ada beberapa hal yang menjadi kelemahan sistem transfer di Brazil, yairu: i} Beberapa koefisien untuk distribusi vertikal adalah rerap (fimed) sesuai dengan konstitusi. Dari sudur pandang’ kepastian anggaran ini menguncungkan, namun dari sisi pemerintah federal rigiditas semacam ini menpurangt mereka untuk menggunakan anggaran sebagai instrumen fiskal uncuk stabilisasi makroekonomi. i) Koefisien-koefisien untuk distribusi horizontal adalah hasil negosiasi politik, dan tidak ada hubungannya dengan kapasitas pajak maupun upaya pajak (tax effore), araupun terhadap kebutuhan pengeluaran. ii) Sister yang ada sekarang, tidak membesikan hasil yang nyata/meyaiinkan bahwa upays untuk mengurangi ke- timpangan ancar daerah yang cukup tinggi telah berhasil. 2.3.6. Rusia Federasi Rusia memiliki sistcm fiskal yang mengalami pecubahan pesat dan dinamis sejak negara ini berdiri sendiri sebagai negara berdaular lepas dari induknya, Uni Soviet pada Rebert 4, Simanjuntak a Transfer Pusat ke Daerah: Kensep don Prokik di Beberooa Negora tahun 1991, Daya/gerakan sencrifugal telah berperan besar dalam mengurangi secara signifikan genpparman pusat yang menjadi ciri kchas negara Komunis, Gerakan-gerakan ini dalam beberapa kasus banyak disebabkan oleh perbcdaan etnis dan sejarah antar-daerah, namun perbedaan kapasitas fiskal dan sumber daya antara daerah saru dengan lainnya juga banyak menjadi penderong. Secara umum, reformasi dari sistem keuangan antara pusat dengan daerah di negara ini belum memiliki strategi yang jelas. Praktikmya Icbih banyak berkesan “coba-coba" {ial and error}, mencecminkan bahwa di satu sisi ada pergularas acau tarik-menarik antara pemerintah federal dan daerah-daerah. Peraturan perundangan yang ada telah menetapkan sumber-sumber penerimaan buat semua lapis pemerintahan, akan tetap! kurang memperharikan kapasicas pendapatan dan kewajiban pengeluaran dari daerah, Tidak mengherankan banyak terjadi wismatch, dan di sini cransfer pusat ke daerah sesungguhnya memegang peran yang krusial. Belum ada ketentuan yang pasti mengenai berapa bagian darj penerimaan pajak federal akan dialckasikan sebagi transfer kepada pemerintah daerah. Pada cahun 1999 misalnya, ditentukan jumlahnya 13% dari penerimaan pajak federal di tuar bea masuk dan PPh perorangan. Namun prinsip yang dicoba dianut sesungguhnya adalah dalam rangka mencapai pemerataan fiskal, yakni mengisi/ menutupi kesenjangan fiskal yang merupakan selisih dari anggacan pengeluaran dengan penerimaan sendiri dan bagi hasil. 24.7, Jepang Persoalan di Jepang banyak menyangkut ketimpangan liskal vertikal. Dalam dekade cerakhir ini misalnya, pemerin- ao Bana Alokesi Umum: Koniep, Hambetan, don Prospek di Ero Otonemi Daerah zah pusac mengumpulkan pencrimaan yang, jauh di aras kewajiban pengeluarannya, Rata-rata pemerintah pusat mempecroleh 60-65% dari rotal penerimaan, semenrara kewajiban pengeluarannya bervasiasi sekirar 32-39%. Transfer dari pusat ke dacrah dimaksud utamanya wnmk menpatasi ketimpangan fiskal vertikal tersebut. Secara patis besar, ada lima jenis teansfer dari pusat ke daerah: focal atlecanon tax {LAL]; central government disburvements, fecal iansfer taxes, special rrajfic safety disbursements; dam cansfer sebagai pengganti pajak barang tetap. Dua yang percama adalah yang rerpenting baik dari segi jumiah (lebih 90%@ dari toral} dan relevansinya ccrhadap tulisan ini. Lovad allecarion tax diberikan kepada pemerintah daerah untuk menyamakan kapasitas fiskal mereka dan menjamin tersedianya dana yang cokup dalam penyediaan pelayanan masyarakat sesuai dengan standar yang ditentukan pemerintah pusar. Ketika pemerintah dacrah tidak dapat: mempertahap- kan tingkat kualirs pelayanan yang sudah direrapkan terscbur, atau mengeluarkan biaya berlebihan untuk kwalitas pelayanan tertentu maka LAT’ untuk daerah tersebut bisa dikurangi oleh pusat. Dibandingkan dengan cransfer lainnya, ini adalah satu- satunya mckanisme pemerataan yang disediakan pemerintah, LAT dialokasikan baik uncuk prefectures maupun muni- cipalities dengan cara yang sama. Biasanya jumiah votal untuk prefeceures sedikic lebih besar dibandingkan jumlah. coral untuk municipalities. Kemudian, pada dasarnya LAT ini dialokasikan berdasarkan kesenjangan fiskal, yakni selisih ancara kebutuhan belanja dan kapasitas fiskal daerah bersangkuran. Daerah- daerah dengan kapasitas fiskal yang tinggi seperti Tokyo, Rabort A. Simanjuritek al Fronsfer Fused ke Daerah: Kansep dan Prokik di Beberapa Negara Osaka dan Aichi tidak mendapatkan LAT. LAT diberikan terurama untuk daerah-dacrah dengan kapasiras kurang, seperti Kochi dan Shimane. Sementara im, central gavernment disbursements sesungguhnya merupakan transfer yang bersifat khusus, yang Penggunaannye sudah digariskan pusat dalam rangka menjaga keseragaman pencapalan standar dalam bidang tertentu. Tidak ada formula yang digunakan di sini, namun jumlah dananya cukup signifikan, Jika daetah’ tidak berhasi! mencapai/ mengzkuti arahan yang dilakukan pusat, maka mereka bisa diminta uncuk mengembalikan sebagian atau bahkan selurch dari dana alckasi ini, Dana-dana ini misalnya untuk konstruksi: jalan, jembaran, taman, cepi sungai, pelabuhan, dan perumahan takyat. Arau untuk subsidi pendidikan dasar, orang cacat, orang [anjuc usia, dan penanganan pasca-bencana alam. Sumber dana transfer pusat ke daerah didapat dari: 24% Pajak kansumsi, 25% pajak tembakau, 32% PPh (badan dan perorangan), dan 32% cukai alkohol. 2.3.8, Keree Selatan ‘Transfer pusat ke daerah di Korea Selatan diadministrasi- kan lewat 5 mekanisme ucama, yaitu: focal shared tax, navional treasry subsidy local sransfer fund, adjustment allocation grant, dan provincial government subsidy, Adapun toral dana yang dialokasikan adalah sebesar 13% dari penerimaan pajak nasional. Local shared tax sangat (LST) mizip dengan LAT di Jepang. LST ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan ‘kapasitas fiskal dari berbagai pemerincah daerah, di mana alokasinya menggunakan formula, yakni dialokasikan berdasarkan selisih antara kebutuhan fiskal dan pendapatan fiskal. 42 Bone Alokasi Umum: Kanep, Hombaton, den Propel di Era Conor! Gaarch National treasury subsidy di Korea juga mirip dengan central government disbursements, yaitu sebagai alokasi khusus yang ucamanya adalah untuk bencana nasional dan proyel-proyek konstcuksi/infrascruktur certentu. Adapun local transfer fund diperkenalkan pada tahun 1991 uncuk memperkuat basis fiskal pemerintah daerah dan menjamin pembangunan daerah yang scimbang. Scbagaimana halnya sistem di Jepang, transfer pusat ke daerah di Korea ini dimaksudkan untwk memungkiokas rercapainya tingkac pelayanan publik yang sama/mirip pada tingkat perpajakan yang sama/mirip pula. Dasar alokasinya adalah kesenjangan fiskal. 2.3.9. Inggris Inggris adalah negara kesaruan di mana pemerintah daerah memperalch fungsi dan kewenangannya dari pemerintah pusat, dan yang terakhir ini dapat, melalui proses legislasi biasa, mengubah atau bahkan menghilangkan kewenangan pemerintah daerah. Sebagaimana banyak terjadi di negara lainnya, sistem pemecincahan daerah di Inggris banyak mengalami perubahan dan reorganisasi, cerutama dalam ciga dekade terakhir. Pemerintah pusat, scbagai konsekuensinya, menguasai semua pajak-pajak yang besar seperti PPh badan dan perseorangan, kecuali untuk pajak properti yang menjadi pajak daerah. Karena keterbatasan sumber keuangan untuk pemerintah daerah ini, maka sumber dari transfer pusat menjadi amac penting buat daerah. Pada dasarnya ada dua jenis cransfer pusac, yakni: transfer dengan tujuan umum dan transfer dengan tujuan khusus/ spesifik. Transfer dengan tujuan umum (general grand} sudah Robart a, Simanjuitak 43 Transfer Pusat ke Daerah: Kontop don Prakik di eberapa Negora ada scjak tahun 1927, Pada tahun 1967 namanya diubah menjadi Rat Support Grane (RSG), yang kemudian pada tahun 1996 namanya diubah lagi menjadi Rewenwe Support Grant (RSG), sampai dengan sekarang ini, RSG ini dimaksudkan untuk mengacasi ketimpangan anrar-daetah. Semakin tinggi rasio keburuhan terhadap sumber daya yang dimiliki daerah, maka semakin besar pula transfer yang dia terima. Semencara itu, transfer dengan tujuan spesifik digunakan untuk mengatasi efck rembesan/limpahan fapell- over effect) dati proyek-proyek tertencu, seperti: jalan, pendidikan, dan kesejahreraan sosial. RSG kira-kita setara dengan DAU di Indonesia karena tujuannya yang untuk pemerataan icy serca jumlahnya dominan. Formula RSG pada garis besarnya terditi dari tiga kemponen: Standar analisa pengeluatan (sendard spending asseument = SSA) yang mengukur kebutuhan pengeluaran dacrah; standar pajak penghasilan lokal (standard focal fai income) yang mengukur kapasitas pajak daerah: dan pendapatan dari sor-domestic rates (NDR} yang sesungguhnya juga transfer dari pusat. Jadi: RSG=S5A-Standard Local Tax Ineome - Pendapatandan NDR SSA adalah penilaian yang dilakukan oleh pemerintah Pusat terbadap jumlah pengeluaran tertentu yang “cocok” umuk mencapai tingkat standar pelayanan tettenru. Ini diaplikasikan kepada semua pemerintah daerah dengan mempertimbangkan karakreristik demografis, geografis, dan sosial masing-masing. Penilaian ini sangat remit, dan karena melibatkan banyak fakeor uncuk dipertimbangkan. Narnun pada dasarnya, sistem cransfer pusat ke daerah di Ingeris ini berdasarkan pada kesenjangan fiskal di setiap daerah. a4 Bene Alokasl Umurni Konses, Hambolon, dan Prospek di Ero Qtonomi Dastah 2.3.10, Amarika Sorikat Tidak seperti negara-negara maju lainnya, uransfer di Amerika Serikat lebih ditekankan kepada transfer bersyarat (conditional} daripada unconditional. Transfer kepada negara bagian misalnya adalah terutama untuk kesehatan, jaminan sosial, pendidikan dan pelatihan. Lebih dari separuh cransfer untuk negara bagian ini adalah untuk kesehatan dan jaminan sosial. Sementaza itu transfer kepada negara bagian diarahkan rerutama untuk pendidikan, perumahan, fasilitas kcbersihati, dan konsiruksi lapangan terbang. Bentuk yang paling umum dari bancuan ini adalah closed ended matching grant. Sacu alasan utama mengapa transfer dari pemenntah federal kepada negara bagian acau pemeriatah lokal di ‘Amerika Serikat lebih kepada bantuan bersyarat adalah katena persoalan urama yang terjadi bukan kepada ketimpangan kapasitas fiskal, tetapi pada ketidaksamaan tingkat pelayanan masyarakat antar-daerah/wilayah. Jadi, fokus di sini bukan kepada kapasiras fiskal maupun kebutuhan fiskal. Tujuan dari cransfér adalah untuk mencapai standar pelayanan tertentu di setiap wilayah di Amerika Serikat. 23.11, Austrailia Di Australia, basis pajak federal dan daerah dibagi sedemikian rupa sehingga pemerintah federal memperoleh sckirar dua per tiga dari keseluruhan penerimaan pajak. Namun, dari sisi belanja negara, pemersntah federal hanya bertanggung jawab uncuk sepertiga dati keseluruhan penerimaan cersebut. Jadi ada persoalan kerimpangan vertikal di sini yang diatasi lewar cransfer dan pinjaan dari pusat. Ini berarci, separuh dari seluruh penerimaan Rabert &. Simenjuntak a5 Transfer Pusat ke Doerah: Komep dan Praik di debsrapa Mepara pajak federal tersebut dicransfer kepada pemerintah negara bagian dan pemerinrah daerah. Transfer di sini juga terdiri dari transfer yang bersifat umum dan spesifik. Pada dekade 1990-an yang lalu, sekitar separuh dari cotal transfer adalah transfer umum. Ini yang menjadi fokus pem- bahasan. Grants Commision yang bertugas menguicur dan mendistridusikan transfer menggunakan kapasitas fiskal dan kebutuhan fiskal dalam perhicungannya. Dengan kata lain, kesenjangan fiskal digunakan sebagai dasar alokasi.Tujuannya adalah supaya pelayanan publik yang diberikan oleh setiap negara bagian relatif berada pada tingkatan kualitas yang sama. Kesenjangan fiskal tersebut dihitung dari selisih penge- lvaran yang distandarkan (standardized expenditure) dengan penerimaan yang distandarkan (standardized revenue). Penge- luaran terstandar tersebut dihltang dengan mempcr- timbangkan jumlah penduduk, komposisi penduduk, fakcor lintas-baras, lokasi penduduls, fakror-faktor demografi lainnya, skala administrasi, skala penycdiaan peiayanan publik, dan biaya-biaya input. Semencara penerimaan terstandar diperkirakan dengan memperhatikan basis pajak daerah sesuai undang-undang, dan standard revenue effort dengan berbagai Penyesuaian. Adapun jumlah keseluruhan dana untuk transfer adalah 5096 dari penerimaan federal. Formula alokasi yang dibuac akan dikaji ulang kembali setelah lima tahun oleh Grant Commission. Dalam periode lima tahun tersebut, yang akan dilakukan adalah seputar perbaikan data dan koefisien-koefisien yang digunakan. Data yang ada seringkali dihitung berdasarkan sata-rata bergerak dari data tiga tahun teralhir, a6 Dana Alokesi Umune Konsep, Hambuton, dan frospek di Eo Olona Gaara 2.3.12. Jerman Keunikan dari sistem hubungan keuangan pusat dan daerah di Jecman adalah bahwa semua pajak-pajak porensial dibagihasilkan antasa pemerintah federal dan negara bagian. Pajak-pajak int mencakup PPh perorangan, PPh badan, dan PPN. Keriga jenis pajak yang dibagihasilkan ini menyumbang dua per tiga dari selueuh penerimasn pajak negara betsang- kutan, Di jar Jeu, pajak-pajak urama federal adalah cukai untuk rembakau, alkohol Ckecuali bir), dan tinyak mineral. Negara bagian hanya memiliki payak-pajak yang kurang Desar seperti pajak kendaraan bermotor dan pajak kekayaan nerto. Semenzara pemeriniah daerah memungut pajak properti dan serribusi. Pada awal L990-an, sekitar 64% penerimaan negara perasal dari bagi hasi! pajak, dan 15% dari cransfer pemerintah federal. Untuk pemerineah daerah, 30% dari penerimaannya berasal dari bagi hasil pajak dan 229% dari transfer pemerintah federal. Jika bagi hasil diperhitungkan, maka ada tiga jenis transfer di Jerman: bagi hasil, inzerssare equalization payments, dan transfer suplemen (supplementary grants). Bagi hasil PPN adalah yang terpencing dari bagi hasil pajak di Jerman, dan dimaksudkan untuk pemerataan. Dewasa ini, 44% dari PPN diserahkan kepada negara hagian. Dari jumlah ini, 73% dibagi rata di antara negara bagian. Sisanya yang 25% didistribusikan kepada negara bagian- negara bagian dengan kapasitas pajak di bawah raca-raca sedemikian agar mereka mampu mencapai 92% dari rata-rara nasianal. Selain PPN, yang dibagihasilkan juga kepada negara bagian adalah PPh perorangan dan PPh badan dengan porsi 42.5% dan 50%. Akan cetapi bagi hasil Ini didasarkan kepada dari mana pajak im diperotch, schingga praktis kurang memiliki efck pemezataan. Robert A. Sknanjuntak ar Transfer Pusat ke Daerah: Kenwp den Prottik di Reberopa Negara Sementara itu, snrerstate equalization payments mvcrupa- kan cransfer langsung antac-negara bagian sebagai “kom- pensasi” terhadap beban khusus yang diranggung oleh negara bagian rercentu karena hal-hal seperti pengungsi, pemeliharaan pelabuhan, dan lain-lain. Fenghitungannya adalah berdasarkan selisih dari kapasitas fiskal dikurangi dengan kebucuhan fiskal imasing-masing negara bagian, Seandainya, selisihnya adalah positif maka negara bagian bersangkutan harus memberikan kontribust kepada jumlah dana yang akan dialokasikan kepada negara bagian lain yang selisihnya negatif. Akan halnya transfer suplemen, merupakan cransfer tambahan dengan tujuan urama untuk meningkatkan kapasitas keuangan negara bagian yang kurang mencapai 90% dari kapasiras fiskal rata-rata. Sebagian besar penerima cransfer ini misalnya dalah negara-negara bagian yang dulunya berasal dari Jerman Timur. 2.3.13. Kenoda Kanada adatah sebuah federasi dengan scpuluh provinsi dan dua rerrirories. Dana transfer kepada pemerintahan yang [cbih rendah sangat penting di dalam sistem federal Kanada. Karena alses provinsi kepada pajak-pajak langsung dibatasi, maka sistem bantuan dan transfer dibuat untuk mengkom- pensasi penerimaan yang kurang. Dewasa ini, ada tiga jenis cransfer federal kepada provinsi: the Canadian equalization program, yakni transfer blok untuk mendukung pencapaian tingkat pelayanan yang sama di seciap provinsi; rhe established program financing (EPF), transfer yang dipecunenkkan bagi pelayanan kesehatan dan pendidikan dengan syarat-syarat ditentukan pemerintah federal; dan the Canadian assistance plan (CAP), yang 48 bena Alokasi Umum: consep, Hamboton. das Prospekt di Erm Ctoromi Dasrat merupakan marching prangfiy beryarat untuk bantuan kesejahteraan. Untuk transfer dalam rangka program pemeraiaan leguatizacten program), standar rata-rata kapasitas pajak provinsi digunakan scbagai basisnya. Kapasitas pajak di sini dihitung schagai jumlah pendapatan pajak pet kapica apabila provinsi mencrapkan taril rate-rata pajak nasional techadap basis pajuknya. Kemudian kapasitas pajak dari setiap provinst ini dibandingkun dengan jumlah penerimaan per kapita yang hisa diperoleh apabila prowinst memiliki scandar (rata-rata Jima provinsi) basis pajak per kaputa. Provinsi yang kapasitas (basis pajak per kapira) -aya berada di bawah standar mencrima pembayaran transfer untuk pemeraraan lequatization payment) sebesar perbedasn kapasitas pajak dengan standar cersebuc dikalikan dengan jurlah penduduk. Tabel 2-2-2 Karakreristh Transfer Umum (Bleck Grot} Pusat ke Daerah di Beberaps Neyara Berkembang | NECAR A SECATIA APRREM BS. TDUNTSLY wovplais, viamg ark) tae Tiakal fsuesher dan Pe peverangan Robert A. Simanjuntak 49 “lensher usal ke Ceorck: Keesep dan Praitik d: Acerapa Magara NEGARA | SUMBER DANA, DIALOKARIK | PENGGUNAAN FILIP Wink [ah ae ne “ee ca as rata (Un Bosiek pyc prmibanesmea thabsbtear sitet hanasu sworn IMAL L ti din P Tendulier fifty, perbedsan Repu Sapam st dan off STRORA Veer ala pemetaiann (put [Th a | Peluganan SATAN aN] penduduk ustasekolak 17] peat iak taper scsil seed larpa ages sera ' 3 lah raced dan a3 ah 14 48) ee sha Pf ya ame: denen ye ese an serie ast fel pene! Verahag sr tk Bs gene a eH ago rguays kAaT lsu shivsah I em, petal “Te 7 bene® Wo dart tecer tats wd sue = i PP sew uy dat Tees aeser 50 Tabet 2.2.6, Dons Alokosi Umum: Komes, Homoaton, cor Prospekt di Ere Conom: Goerch Karakteristih Transfer Unum (Bleck Grant) Pusat ke Daerah di Beberapa Negara Industri REA SUMaER DANA FORMULA HEAT ORASIRAN PRERADA BENGGUNAAN HANA... REGARA SEGARA MAID OECD], (EARMARKED) | TER 25%atan im sembakou, 328 dan FTE duval dicate faa Sabulumaa fisex’ dovar = perdapalan toda slip: Tones, ib seer sezatan | peneimssn’ | pein Fk pays asin - i866” 7) dram Fahntaha Teanga 7 Ponisi mak deerah igh lane | reiemsitur: mvs pemucuy | hapa nae pak, MPRA aca TT Beadudikeaan bam) aeeiegdi) = Resehaua, IKAT asteaney dat eepemesl ag reared teh Hiteieuann 5 pecan dn pete nak amine eos } fede feieeraah gictey | perdi prercanln fastias Auer Sima ana RUSRALIA [Ein | Pemaataan faked penesmaan | “pergchuatan teste Felernl Berlndak, Lamps fendedak. Token | was tara, ikon perdi Tier dereyef to Sha amnacrasy, sala enyed aan pes, basa raul thom dcr gree “ea” tases pak starhrd Tevenve efor gdengan 4) TERREART FF buns bate | Dade paenyitepeitte, PPR equal fer kaput busing), SoM dan PPh | Aagavu-rexora bean eden, 44% | slenyan bayasis payak de Init nwa ranvrare 2544) Permgatans Repasmie | aka erbatuhnn feel Soppiementory grain | Lardee Robert A. Simanjuntok Forster Puscl ke Search: Konsep dun Srakil. di bebeiepas Magara Eaaucan Tahel 22h. ., 51 UMEGARA SUMEER FORMULA T MALORARIKAN | PENGGUNAAN’] Vana . EAD _ DANA | z . JEARMARKED) SEGARA NEGARA MAN Wnty SRARALA seca Poo de bi toy en esha einbentat | satsanin nama, | tsa stikal ba Peowanan eaah | pesca iaieiga Samal Assuatance Pl Posty stn sera

You might also like