PT.

PERKEBUNAN
NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT 2021
Daftar Isi
Contents
IKHTISAR 2021
2021 Highlight 7
Ikhtisar Keuangan INFORMASI SAHAM DAN OBLIGASI
Financial Highlight 11 Stocks and Bonds Information 19
LUAS AREAL TANAMAN ALUR PROSES PRODUKSI MINYAK SAWIT
Plant Area 15 Process Flow of CPO Production 20
HARGA JUAL RATA-RATA ALUR PROSES PRODUKSI GULA
Average Selling Price 16 Process Flow of Sugar 21
KUANTUM PENJUALAN KEUNGGULAN KAMI
Quantum Sales 17 Our Advantages 22
NILAI PENJUALAN
Sales Value 18

LAPORAN MANAJEMEN
Management Report 25
LAPORAN DEWAN KOMISARIS LAPORAN DIREKSI
Board of Commissioner’s Report 26 Board of Director’s Report 34

PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile 45
INFORMASI UMUM WILAYAH OPERASI
General Information 46 Operations Area 58
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN VISI DAN MISI
Brief History 46 Vision and Mission 59
LOGO PERUSAHAAN NILAI KEUTAMAAN DAN KARAKTER
Company Logo 50 Core Values and Character 61
JEJAK LANGKAH PTPN II STRUKTUR ORGANISASI
PTPN II Milestones 52 Organization Structure 64
KEGIATAN DAN BIDANG USAHA PROFIL DEWAN KOMISARIS
Corporate Activities and Line of Business 54 Profile of Commissioners 66
PRODUK DAN JANGKAUAN PASAR PROFIL DIREKSI
Product and Market Coverage 56 Profile of Directors 68

SUMBER DAYA MANUSIA

Human Resources 97
SUMBER DAYA MANUSIA KOMPETENSI KARYAWAN
Human Resources 98 Employees Competency 105
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEJAHTERAAN KARYAWAN
HR Management Strategy 99 Employees Welfare 106
PROFIL DAN JUMLAH PEKERJA KETERIKATAN DAN KEPUASAN KARYAWAN
Profile and Total of Employee 100 Employees Engagement and Satisfaction 107
PERENCANAAN SDM DAN SISTEM REKRUTMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL
HR Planning and Recruitment Systems 101 Industrial Relations 108
KESETARAAN GENDER DAN MEKANISME PENYELESIAN
KESEMPATAN KERJA YANG SAMA PERSELISIHAN DAN PENGADUAN KARYAWAN
Gender Equality and Equal Work Opportunity 102 The Mechanism for Employee Dispute Settlement and
Grievances 108
SISTEM MANAJEMEN KINERJA
Performance Management System 102 KEIKUTSERTAAN DALAM PROGRAM BADAN
PELAKSANA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM Participation in SSA Health Program 109
Employees Development Program 103
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & Analysis
GAMBARAN KINERJA PERUSAHAAN DIBANDINGKAN
INDUSTRI PERKEBUNAN NASIONAL
Overview of the Company Performance Compared to
National Plantation Industry 112
TINJAUAN KINERJA PER SEGMEN
Overview Performance by Segmen 119
ANALISA POSISI KEUANGAN
Financial Position Analysis 127
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance 151
TINJAUAN UMUM
Overview 152
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General Meeting of Shareholders 165
URAIAN DEWAN KOMISARIS
Description of the Board of Commissioners
DIREKSI
The Board of Director 176
ASESMEN TERHADAP DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
Board of Commissioner
and Board of Director Assessment 193
REMUNERASIDEWAN KOMISARISDAN DIREKSI
BOC and BOD Remuneration 197
RAPAT DEWAN KOMISARIS, RAPAT DIREKSI,
DAN RAPAT GABUNGAN
BOC Meeting, BOD Meeting,
and Joint Meeting 199
ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS
Supporting Organ of the Board
of Commissioner 202
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility 247
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility 248
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP
Implementation of Social and Community Responsibility
Associated with Environment 249
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN TERKAIT KETENAGAKERJAAN DAN K3
Occupational Health and Safety (OHS) 256
LAPORAN KEUANGAN
Financial Statements
111
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
Assessment of Company’s Performance 130
TARGET TAHUN 2022
2022 Target 134
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
Company’s Business Prospect 136
URAIAN TENTANG ASPEK PEMASARAN
Description on Marketing Aspects 143
KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKO DAN GCG
Risk Management
and GCG Monitoring Committee 211
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Corporate Secretary 218
170 UNIT AUDIT INTERNAL
Internal Audit Unit 224
AKUNTAN PUBLIK
Public’s Accountant 233
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management 234
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN
Important Issues Faced by the Company 235
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
Company Data and Information Access 236
KODE ETIKA PERUSAHAAN
Code of Conduct 237
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Whistle Blowing System 240
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN TERKAIT TANGGUNG JAWAB
KEPADA KONSUMEN
Implementation of Social and Environmental Responsibility
Regarding Responsibility Towards Customer 261
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN TERKAIT PENGEMBANGAN SOSIAL
& KEMASYARAKATAN
Implementation of Social and Environmental Responsibility
Regarding Social and Community Development 266
271
IKHTISAR 2021
2021 Highlight

OPERASIONAL
Operations
KOMODITAS KELAPA SAWIT
Oil Palm Commodity
Produksi TBS kebun sendiri
FFB production of the own estate
7,75%
2020 : 512.882 ton | tons
2021 : 552.606 ton | tons
KOMODITAS GULA
Sugar Commodity
Produksi tebu giling sendiri
Production of own milled sugarcane
25,53%
2020 : 268.919 ton | tons
2021 : 337.580 ton | tons
Produksi tebu giling TRI
Sugarcane from farmer estate
98,98%
2020 : 28.100 ton | tons
2021 : 286 ton | tons
KOMODITAS TEMBAKAU
Tobacco Commodity
Produksi Tembakau Reguler Lelang
Tobacco production of regular
auction
100%
2020 : 1 ton | tons
2021 : 0 ton | tons
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
8 LAPORAN TAHUNAN 2021
Produksi minyak sawit kebun sendiri
CPO production of the own estate
6,55%
2020 : 114.959 ton | tons
2021 : 122.494 ton | tons
Produksi gula sendiri
Sugar production of the own estate
53,53%
2020 : 13.357 ton | tons
2021 : 20.507 ton | tons
Produksi gula milik petani
Sugarcane production from farmers
estate
98,72%
2020 : 960 ton | tons
2021 : 12 ton | tons
Produksi Tembakau Reguler non
Lelang
Tobacco production of regular non
auction
0%
2020 : 0 ton | tons
2021 : 0 ton | tons
Ikhtisar 2021
2021 Highlight
Produksi inti sawit kebun sendiri
Kernel production of the own estate
17,98%
2020 : 19.250 ton | tons
2021 : 22.711 ton | tons
Produksi tetes sendiri
Mollases production of the own
estate
6,58%
2020 : 14.311 ton | tons
2021 : 15.252 ton | tons
Produksi tetes milik petani
Mollases Production from farmers
estate
97,88%
2020 : 540 ton | tons
2021 : 11 ton | tons
Produksi Tembakau Gruis
Gruis tobacco production
100%
2020 : 1 ton | tons
2021 : 0 ton | tons
Ikhtisar 2021
2021 Highlight
KEUANGAN
Finance
Jumlah Aset Jumlah Ekuitas Penjualan
Total Asset Total Equity Sales

14,91% 36,07% 34,96%

2020 : Rp. 8.013.532 juta | million 2020 : Rp. 2.469.129 juta | million 2020 : Rp. 1.412.263 juta | million
2021 : Rp. 9.208.737 juta | million 2021 : Rp. 3.359.766 juta | million 2021 : Rp. 1.906.023 juta | million

Harga Jual Gula Harga Jual Minyak Sawit Harga Jual Tembakau
Sugar Sales Price Palm Oil Sales Price Tobacco Sales Price

8,96% 35,31% 100%

2020 : Rp. 11.996 / kg 2020 : Rp. 8.423 / kg 2020 : Rp. 146.735 / kg
2021 : Rp. 10.922 / kg 2021 : Rp. 11.397 / kg 2021 : Rp. 0 / kg

TATA KELOLA
Corporate Governance
Pencapaian Skor Assessment GCG
sebesar 83,172 kategori “Baik”
GCG Assessment Score reached 83,172
in the category of “Good”

2020 : 88,673 (Sangat Baik | Very Good)

2021 : 83,172 (Baik | Good)

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Corporate Social Responsibility
Jumlah Mitra Binaan | Number of Fostered Partners
2021 : 151 MB | FP
s.d. 2021 | up to 2021 : 2.758 MB | FP

Penyaluran dana pinjaman | Distribution of loan funds:

2021 : Rp 3,650 miliar | billion

Penyaluran dana CSR | Distribution of CSR Funds :

2021 : Rp. 4,285 milliar | billion

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 9
 Ikhtisar 2021
2021 Highlight
SERTIFIKASI
Certification

• PROPER
• ISPO
• ISO 9001 : 2015
• Sertikat Halal | Halal Certificate
• SMK3 | OHS MS

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

10 LAPORAN TAHUNAN 2021
Ikhtisar 2021
2021 Highlight

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Description
(Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million)
Penjualan 1.122.562 1.182.074 1.113.600 1.412.263 1.906.023 Sales
Harga Pokok Penjualan 763.156 790.285 873.832 991.241 1.003.179 Cost of Goods Sold
Laba Bruto 358.908 391.789 239.767 421.022 902.844 Gross Profit
Laba (Rugi) Usaha 82.693 46.618 (164.759) 45.270 425.412 Operation Profit (Loss)
Comprehensive Net Profit
Laba (Rugi) Komprehensif (189.976) 661.508 (147.729) 67.225 860.776
(Loss)
Total Aset 6.537.955 7.430.261 7.826.067 8.013.532 9.208.737 Total Asset
Aset Lancar 434.969 301.414 511.468 459.850 893.655 Current Asset
Jumlah Investasi pada Entitas
141.705 169.446 200.337 270.815 374.123 Invesment In Asociate
Lain
Modal Saham 327.606 327.606 327.606 327.606 327.606 Capital Stock
Utang Lancar 3.302.008 2.751.962 2.741.382 3.000.698 1.855.417 Current Liabilities
Utang Jangka Panjang 1.696.592 2.139.264 2.683.008 2.543.706 3.993.554 Long term Debt
Total Utang 4.998.600 4.891.226 5.424.390 5.544.403 5.848.971 Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 1.539.354 2.539.035 2.401.677 2.469.129 3.359.766 Total Equity
Investasi Investment
Tanaman 4.871 49.348 55.420 69.213 77.885 Plantation
Non Tanaman 52.882 74.170 88.008 106.500 182.115 Non Plantation

Penjualan (Rp. Juta) Harga Pokok Penjualan (Rp. Juta)

Sales (Rp. Million) Cost of Goods Sold (Rp. Million)

1.906.023 1.003.179
991.241
873.832
1.412.263 763.156 790.285

1.182.074
1.122.562 1.113.600

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 11
 Ikhtisar 2021
2021 Highlight

Laba Bruto (Rp. Juta) Laba (Rugi) Usaha (Rp. Juta)

Gross Profit (Rp. Million) Operating Income (Loss) (Rp. Million)

902.844 425.412

421.022
391.789 82.693
358.908 46.618 45.270

239.767 2017 2018 2019 2020 2021

(164.759)

2017 2018 2019 2020 2021

Laba (Rugi) Komprehensif (Rp. Juta) Total Aset (Rp. Juta)

Comprehensive Net Profit (Loss) (Rp. Million) Total Asset (Rp. Million)

9.208.737
860.776
7.826.067 8.013.532
7.430.261
661.508
6.537.955

67.225
(147.729)
2017 2018 2019 2020 2021
(189.976)

2017 2018 2019 2020 2021

Aset Lancar (Rp. Juta) Investasi Pada Entitas Lain (Rp. Juta)
Current Asset (Rp. Million) Investment in Asociate (Rp. Million)

374.123
893.655

270.815

511.468 200.337
459.850
434.969 169.446
141.705
301.414

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

12 LAPORAN TAHUNAN 2021
Ikhtisar 2021
2021 Highlight

Modal Saham (Rp. Juta) Utang Lancar (Rp. Juta)

Capital Stock (Rp. Million) Current Liabiities (Rp. Million)

327.606 327.606 327.606 327.606 327.606 3.302.008

3.000.698
2.751.962 2.741.382

1.855.417

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Utang Jangka Panjang (Rp. Juta) Total Ekuitas (Rp. Juta)

Long Term Liabilities (Rp. Million) Total Equity (Rp. Million)

3.993.554
3.359.766

2.539.035 2.469.129
2.683.008 2.401.677
2.543.706
2.139.264
1.696.592 1.539.354

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Tanaman (Rp. Juta) Non Tanaman (Rp. Juta)

Plantation (Rp. Million) Non Plantation (Rp. Million)

182.115
77.885
69.213

55.420
49.348 106.500
88.008
74.170

52.882

4.871
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 13
 Ikhtisar 2021
2021 Highlight
2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Description
(Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million) (Rp. Juta/million)
Rentabilitas : Rentability
Return on Equity (ROE) (9,60) 29,29 (18,34) 5,00 19,00 Return on Equity (ROE)
Likuiditas : Liquidity (%)
Rasio Lancar 13,17 15,90 19,85 17,33 51,00 Current Ratio
Rasio Kas dan Setara Kas 2,05 1,17 2,53 0,92 22,00 Cash Ratio
Solvabilitas (%) 130,80 194,41 225,86 320,33 271,00 Solvability (%)
Rasio Utang terhadap Ekuitas 324,74 194,41 225,86 220,33 171,00 Debt Equity Ratio (DER)

Return on Equity (ROE) Rasio Lancar

Current Ratio

51,00

29,29

19,00

5,00 19,85
15,90 17,33
2017 2018 2019 2020 2021 13,17
(9,60)

(18,34)
2017 2018 2019 2020 2021

Rasio Kas dan Setara Kas Rasio Utang terhadap Ekuitas

Cash Ratio Debt Equity Ratio (DER)

324,74
22,00

225,86 220,33
194,41
171,00

2,05 2,53
1,17 0,92
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

14 LAPORAN TAHUNAN 2021
Ikhtisar 2021
2021 Highlight

LUAS AREAL TANAMAN

Plant Area
Uraian Description 2017 2018 2019 2020 2021
Areal TM|Mature Plantation
Kelapa Sawit | OilPalm 48.129,02 40.301,82 39.658,94 38.592,56 38.386,42
Karet | Rubber 475,16 475,16 - - -
Tebu | Sugarcane 4.508,21 6.305,40 6.817,57 6.900,39 8.021,35
Tembakau | Tobacco 84,00 84,00 44,00 12,00 12,00
Jumlah | Total 53.196,39 47.166,38 46.520,51 45.504,95 46.419,77

Kelapa Sawit Karet

Oil Palm Rubber

475,16 475,16

48.129,02

40.301,82 39.658,94 38.592,56 38.386,42

- - -

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Tebu Tembakau
Sugarcane Tobacco

84 84
8.021,35

6.817,57 6.900,39
6.305,40

4.508,21 44

12 12

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 15
 Ikhtisar 2021
2021 Highlight

HARGA JUAL RATA-RATA

Average Selling Price
(Rp./Kg | Rp./Kg)
Uraian | Description 2017 2018 2019 2020 2021
Kelapa Sawit | Oil Palm
Minyak Sawit | Palm Oil 8.275,60 7.352,32 6.691,47 8.423,08 11.397,25
Inti Sawit | Palm Kernel 6.938,30 5.571,88 3.995,17 4.813,38 7.504,11
Karet | Rubber 12.222,29 10.348,42 - -
Tebu | Sugarcane
Tebu | Sugarcane 9.909,09 9.925,47 9.854,29 11.996,63 10.922,16
Tetes | Molasses 2.037,58 1.959,06 1.838,34 2.393,29 2.522,21
Tembakau | Tobacco 189.889,62 368.942,72 367.023,87 146.735,55 -

Minyak Sawit Inti Sawit

Palm Oil Palm Kernel

11.397,25 7.504,11
6.938,30

8.275,60 8.423,08 5.571,88

7.352,32 4.813,38
6.691,47
3.995,17

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Karet Tebu
Rubber Sugarcane

12.222,29 11.996,63
10.922,16
10.348,42
9.909,09 9.925,47 9.854,29

- -

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Tetes Tembakau
Molasses Tobacco

368.942,72 367.023,87
2.522,21
2.393,29

2.037,58
1.959,06
1.838,34

189.889,62

146.735,55

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

16 LAPORAN TAHUNAN 2021
Ikhtisar 2021
2021 Highlight

KUANTUM PENJUALAN
Quantum Sales
(Ton | Ton)
Uraian | Description 2017 2018 2019 2020 2021
Kelapa Sawit | Oil Palm
Minyak Sawit | Palm Oil 106.007 117.913 122.544 114.029 124.449
Inti Sawit | Palm Kernel 16.109 17.694 19.262 19.497 22.765
Karet | Rubber 541 343 - - -
Tebu | Sugarcane
Tebu | Sugarcane 6.541 14.031 13.730 13.313 23.516
Tetes | Molasses 7.104 13.276 17.187 14.940 13.585
Tembakau | Tobacco 117 37 49 9 -

Minyak Sawit Inti Sawit

Palm Oil Palm Kernel

22.765
124.449
122.544 19.262 19.497
17.694
117.913 16.109

114.029

106.007

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Karet Tebu
Rubber Sugarcane

23.516
541

343 14.031 13.730 13.313

6.541

- - -

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Tetes Tembakau
Molasses Tobacco

17.187 117
14.940
13.276 13.585

7.104 49
37

9 -

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 17
 Ikhtisar 2021
2021 Highlight

NILAI PENJUALAN
Sales Value
(Rp. Juta | Million Rp.)
Uraian | Description 2017 2018 2019 2020 2021
Kelapa Sawit | Oil Palm
Minyak Sawit | Palm Oil 877.272 866.936 819.997 960.478 1.418.380
Inti Sawit | Palm Kernel 111.770 98.589 76.955 93.845 170.828
Karet | Rubber 6.612 3.553 - - -
Tebu | Sugarcane
Tebu | Sugarcane 64.819 139.263 135.295 159.716 256.841
Tetes | Molasses 14.474 26.009 31.595 35.756 34.264
Tembakau | Tobacco 22.293 13.524 17.896 1.328 -

Minyak Sawit Inti Sawit

Palm Oil Palm Kernel

170.828
1.418.380

111.770
960.478
877.272 866.936 98.589
819.997 93.845
76.955

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Karet Tebu
Rubber Sugarcane

6.612
256.841

159.716
3.553
139.263 135.295

64.819

- - -

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

Tetes Tembakau
Molasses Tobacco

35.756 22.293
34.264
31.595
17.896
26.009

13.524

14.474

1.328 -

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

18 LAPORAN TAHUNAN 2021
Ikhtisar 2021
2021 Highlight

INFORMASI SAHAM DAN OBLIGASI

Stocks and Bonds Information
Informasi Saham Shares Information

PT Perkebunan Nusantara II merupakan Anak PT Perkebunan Nusantara II is a subsidiary of State-

Perusahaan dari Holding BUMN Perkebunan Owned Enterprise (BUMN) Holding Plantation
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang tidak PT Perkebunan Nusantara III (Persero) whose shares
memperdagangkan sahamnya di bursa efek sehingga are not listed on the stock exchange, so the Company
tidak memiliki informasi harga saham, jumlah saham does not present information about the stock price, the
yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi number of outstanding shares, market capitalization,
dan terendah, harga saham penutupan, dan volume highest and lowest price, closing price, and trading
perdagangan saham. volume.

Informasi Obligasi Bonds Information

Pada tahun 2021 posisi Mid Term Notes (MTN) In 2021 the position of the Mid Term Notes (MTN) of
PT Perkebunan Nusantara II Sebagai berikut: PT Perkebunan Nusantara II is as follows:

Seri A
Perusahaan menerbitkan MTN VIII Seri A sejumlah
Rp. 215.000.000.000 pada tanggal 25 Juni 2019 dengan
jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan tingkat/tarif
bunga sebesar 11% per tahun. MTN tersebut telah
didaftarkan di KSEI dan pembayaran bunga dilakukan
setiap 3 (tiga) Bulan.
Series A
The company issued MTN VIII Series A in the amount of
Rp. 215,000,000,000 on June 25, 2019, with a term of
5 (five) years and interest rate / rate of 11% per annum.
The MTN has been registered with KSEI and payment of
interest is made every 3 (three) months.

Seri B
Perusahaan menerbitkan MTN VIII Seri B sejumlah
Rp. 136.000.000.000 pada tanggal 30 Oktober 2019
dengan jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan tingkat/
tarif bunga sebesar 11% per tahun. MTN tersebut telah
didaftarkan di KSEI dan pembayaran bunga dilakukan
setiap 3 (tiga) Bulan.
Series B
The company issued MTN VIII Series B in the amount of
Rp. 136,000,000,000 on 30 October 2019 with a period
of 5 (five) years and interest rate / rate of 11% per annum.
The MTN has been registered with KSEI and payment of
interest is made every 3 (three) months.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 19
 Ikhtisar 2021
2021 Highlight

ALUR PROSES PRODUKSI

MINYAK SAWIT
Process Flow of CPO Production

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

20 LAPORAN TAHUNAN 2021
Ikhtisar 2021
2021 Highlight

ALUR PROSES PRODUKSI GULA

Process Flow of Sugar

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 21
 Ikhtisar 2021
2021 Highlight

KEUNGGULAN KAMI
Our Advantages

SERTIFIKASI ISPO
ISPO Certification

PTPN II menjalankan proses bisnis yang ramah PTPN II carries out an environment-friendly business.
lingkungan. Penerapan Sistem Indonesian Sustainable Application of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)
Palm Oil (ISPO) bertujuan untuk meningkatkan system aims to improve the competitiveness of
daya saing minyak sawit Indonesia di pasar global Indonesia’s palm oil in the global market and contribute
dan berkontribusi terhadap tujuan Pemerintah to the government’s goals of reducing greenhouse gas
Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan emission and improve the sustainability of the palm oil
meningkatkan keberlanjutan industri kelapa sawit. industry.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

22 LAPORAN TAHUNAN 2021
Ikhtisar 2021
2021 Highlight

KESESUAIAN LAHAN
Land Suitability
PTPN II mengelola lahan kelapa sawit seluas 46.944,36 ha,
Tembakau seluas 12 ha, dan tebu seluas 8.172,13 ha.
Lahan PTPN II sebagian besar merupakan lahan kelas satu,
bahkan yang terbaik di dunia.

PTPN II manages oil palm land of 46.944,36 ha,

Tobacco plantation of 12 ha and sugarcane plantation of 8.172,13 ha.
Most of PTPN II lands are the first-class, even the best in the world.

KOMPOSISI UMUR TANAMAN

Plant Age Composition
Dari areal kelapa sawit seluas 46.944,36 ha, komposisi
tanaman kelapa sawit didominasi oleh Tanaman Menghasilkan 82,21%),
Tanaman Belum Menghasilkan (11,22%),
Dan Tanaman Ulang (4,33%).
Dengan dukungan komposisi tersebut, Perusahaan
dapat menjamin peningkataan produksi dan produktivitas
tanaman secara berkesinambungan dari tahun ke tahun.

From the oil palm land of 46.944,36 ha, oil palm trees
are dominated by Mature Plant (82.21%), Immature Plant (11.22%),
and Replant (4.33%).
With the support of such composition,
the Company is sure of year on year
improved production and sustainable plants productivity.

PENGOLAHAN HASIL KEBUN

Yield Processing
Untuk mendukung kegiatan usaha, Perusahaan mengelola unit pabrik untuk mengolah produksi hasil kebun masing
masing :
• Lima (5) unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 150 ton TBS per jam dengan produk akhir berupa Minyak
Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm Kernel).
• Dua (2) Pabrik Gula dengan kapasitas 8.000 ton per hari dengan produk akhir berupa Gula.

To support business activities, the Company manages a factory unit to process each yield production:
• Five (5) units of Palm Oil Mills (Pabrik Kelapa Sawit; PKS) with the capacity of 150 tons FFB per hour with final
product of Crude Palm Oil and Palm Kernel.
• Two (2) units of Sugar Mills with the capacity of 8.000 tons per day and the final product of Sugar.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 23
 LAPORAN
MANAJEMEN
Management Report

LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioner’s Report
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan
salam sejahtera
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang
kami hormati,
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang
telah menyurahkan Rahmat-Nya kepada PT Perkebunan
Nusantara II sehingga Perusahaan dapat menjalani dan
mengakhiri tahun 2021 dengan sangat baik.
Secara umum, kinerja yang ditorehkan pada tahun 2021
lebih baik dibanding tahun 2020 yang semua itu dapat
dicapai oleh Perusahaan karena pertolongan Tuhan Yang
Maha Esa dan kerja keras yang tereskalasi dan konsisten.
Dewan Komisaris mengapresiasi kerja keras dan dedikasi
Direksi dan seluruh insan Perusahaan atas pencapaian
kinerja tersebut.
26 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh and
best wishes
Honorable the Shareholders and Stakeholders,
Praise and gratitude to God Almighty Who has given
His Grace to PT Perkebunan Nusantara II so that the
Company can live and end 2021 very well.
In general, the performance achieved in 2021 is better
than in 2020, all of which were achieved by the Company
due to the help of God Almighty and escalating and
consistent hard work. The Board of Commissioners
appreciates the hard work and dedication of the Board
of Directors and all employees of the Company for
achieving this performance.
Laporan Manajemen
Management Report

PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS

TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI
The Board of Commissioners Monitor Over Strategy Implementation

Pengawasan yang dilakukan Dewan
terhadap pengurusan Perusahaan yang dijalankan
Direksi sepanjang tahun 2021 dilakukan antara lain
untuk mengawal perealisasian target-target dalam
Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), serta
pengurusan Perusahaan dijalankan dengan mematuhi
Anggaran Dasar dan arahan-arahan Rapat Umum
Pemegang Saham sehingga kegiatan Perusahaan
menjadi efektif sesuai dengan harapan Pemegang
Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya.
Komisaris The supervision carried out by the Board of
Commissioners on the management of the Company
carried out by the Board of Directors throughout 2021
was carried out, among others, to oversee the realization
of targets in the Company’s Work Plan and Budget
(RKAP) and the Company’s Long Term Plan (RJPP), as
well as the management of the Company carried out
in accordance with the Articles of Association and the
directions of the General Meeting of Shareholders
so that the Company’s activities become effective in
accordance with the expectations of the Shareholders
and other Stakeholders.

Pencapaian target dan sasaran strategis sangat Achieving strategic targets and targets requires a
membutuhkan komitmen yang diimplementasikan commitment that is implemented with the formulation
dengan perumusan kebijakan yang tepat, dilandasi of appropriate policies, based on the example of the
dengan keteladanan dari unsur-unsur pimpinan elements of the Company’s leadership, and the consistent
Perusahaan, dan penerapan sistem dan prosedur application of systems and procedures by all Company
secara konsisten oleh seluruh insan Perusahaan. Selain personnel. In addition to trying to realize performance
berupaya merealisasikan peningkatan kinerja untuk improvements for the current year, simultaneously the
tahun berjalan, secara simultan Manajemen dan seluruh Management and all employees of the Company are
insan Perusahaan juga bekerja keras melakukan hal- also working hard to do crucial things to ensure the
hal krusial untuk memastikan kemampuan Perusahaan Company’s ability to run business sustainably in the
menjalankan bisnis secara berkelanjutan di masa yang future.
akan datang.

Agar Perusahaan memiliki fondasi yang kuat, kinerja
yang terus meningkat, dan kemampuan menjaga
kelangsungan bisnis, Dewan Komisaris terus-menerus
mendorong dan mendukung Direksi untuk memperbaiki
hal-hal fundamental, meliputi: pelaksanaan peremajaan
tanaman, pengelolaan tanaman belum menghasilkan
dan tanaman produktif, pengolahan hasil panen menjadi
produk hasil jadi, penguatan Sistem Pengendalian
Internal termasuk manajemen risiko, perluasan
pemanfaatan teknologi informasi yang efektif,
manajemen sumber daya manusia dan karir, akuntansi
dan pelaporan, pengadaan barang dan jasa, mutu produk
dan pelayanan kepada pelanggan, perubahan lingkungan
yang diperkirakan berdampak pada bisnis dan kinerja
Perusahaan, efektivitas audit internal dan eksternal,
kebijakan pengelolaan anak perusahaan dan perusahaan
patungan, serta hal-hal fundamental lainnya.
In order for the Company to have a strong foundation,
continuously improving performance, and the
ability to maintain business continuity, the Board of
Commissioners continuously encourages and supports
the Board of Directors to improve fundamental matters,
including: implementation of plant rejuvenation,
management of immature and productive plants,
processing of produce. harvesting into finished products,
strengthening the Internal Control System including risk
management, expanding the effective use of information
technology, human resource management and careers,
accounting and reporting, procurement of goods and
services, quality of products and services to customers,
environmental changes that are expected to have an
impact on the Company’s business and performance,
effectiveness of internal and external audits, policies
for managing subsidiaries and joint ventures, as well as
other fundamental matters.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 27

LAPORAN TAHUNAN 2021

Di sisi internal Dewan Komisaris, untuk meningkatkan
kualitas pengawasan, Dewan Komisaris dan organ-
organ pendukungnya beberapa kali mengikuti kegiatan
pengembangan kapabilitas baik yang diselenggarakan
oleh Holding Perkebunan Nusantara maupun yang
diselenggarakan oleh pihak ke-tiga. Hal ini dilakukan agar
Dewan Komisaris dan organ-organ pendukung memiliki
pengetahuan yang termutakhirkan secara terus menerus
terutama tentang regulasi-regulasi yang diterbitkan
Pemerintah dan perkembangan lain yang diperkirakan
berdampak pada bisnis Perusahaan.
FREKUENSI DAN CARA PEMBERIAN NASIHAT KEPADA DIREKSI
Frequency and Ways to Give Advice to the Board of Directors
Dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan, pengawasan yang
dilakukan Dewan Komisaris atas pengurusan Perusahaan
yang dijalankan Direksi, dilakukan dengan pemberian
arahan dan nasihat kepada Direksi dengan berbagai
metode. Yang paling umum adalah arahan dan nasihat
disampaikan dalam rapat bersama Direksi maupun
dengan metode penyampaian secara tertulis melalui
surat kepada Direksi. Materi arahan dirumuskan oleh
Dewan Komisaris dalam rapat internal bersama Komite-
komite, dari hasil kunjungan ke kebun/pabrik, maupun
dari hasil telaah Komite-komite atas suatu hal.
Sepanjang tahun 2021, Dewan Komisaris telah
melakukan rapat internal sebanyak 12 kali, rapat
dengan Direksi sebanyak 7 kali, dan kunjungan ke
kebun/pabrik sebanyak 24 kali. Agenda-agenda yang
dibahas dalam rapat maupun yang ditelaah oleh Komite-
komite ditetapkan berdasarkan rencana kerja tahunan
Dewan Komisaris dan Komite. Rencana kerja tersebut
dirumuskan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
diatur dalam peraturan dan perundang-undangan
yang terkait dengan Dewan Komisaris dan tata kelola
perusahaan yang baik.
28 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
On the internal side of the Board of Commissioners,
to improve the quality of supervision, the Board of
Commissioners and its supporting organs several times
participated in capability development activities both
organized by Holding Perkebunan Nusantara and those
organized by third parties. This is done so that the
Board of Commissioners and supporting organs have
knowledge that is continuously updated, especially
regarding regulations issued by the Government and
other developments that are expected to have an impact
on the Company’s business.
By referring to the Articles of Association and laws and
regulations, the supervision carried out by the Board
of Commissioners on the management of the Company
carried out by the Board of Directors is carried out by
providing direction and advice to the Board of Directors
in various methods. The most common is the direction
and advice delivered in a meeting with the Board of
Directors or by the method of delivery in writing by
letter to the Board of Directors. The directives are
formulated by the Board of Commissioners in an internal
meeting with the Committees, from the results of visits
to plantations/factories, as well as from the results of the
committees’ review of a matter.
Throughout 2021, the Board of Commissioners has
held 12 internal meetings, 7 meetings with the Board
of Directors, and 24 visits to plantations/factories.
The agendas discussed in the meeting as well as those
reviewed by the Committees are determined based on
the annual work plans of the Board of Commissioners
and the Committees. The work plan is formulated based
on the provisions stipulated in the laws and regulations
related to the Board of Commissioners and good
corporate governance.
Laporan Manajemen
Management Report
PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI MENGENAI
PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAN DASAR PENILAIANNYA
The Board of Directors Performance Assessment Regarding
Company Management and its Base of Appraisal
Dewan Komisaris mengapresiasi dedikasi dan kerja keras
Direksi beserta jajaran manajemen dan seluruh insan
Perusahaan atas kinerja tahun 2021. Ketidakpastian
ekonomi yang melingkupi hampir seluruh aktivitas bisnis
berhasil dilewati Perusahaan dengan segala dinamikanya
sehingga menghasilkan kinerja sebagaimana yang
dibukukan dalam laporan keuangan yang telah diaudit
oleh kantor akuntan publik dengan kesimpulan “laporan
keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar semua
hal yang material”.
Kinerja Perusahaan yang positif tersebut merupakan
akumulasi secara umum dari pencapaian-pencapaian
target yang ditetapkan oleh RUPS dalam RKAP. Dalam
RKAP tersebut terdapat indikator kunci untuk penilaian
kinerja Perusahaan secara objektif dan terukur (Key
Performance Indicators/KPI). KPI tahun 2021 terdiri
dari 5 elemen utama dan masing-masing elemen terdiri
dari beberapa komponen yang seluruhnya diberi target
sesuai keputusan RUPS sewaktu mengesahkan RKAP
2021. KPI tersebut dapat direalisasikan Perusahaan
secara akumulasi dengan skor 78,87 yang rinciannya
dapat dilihat dalam Laporan Hasil Evaluasi Kinerja yang
diterbitkan oleh KAP.
Dewan Komisaris pada prinsipnya memahami secara
objektif kondisi riil Perusahaan yang menyebabkan
beberapa komponen KPI belum dapat terealisasi sesuai
targetnya. Hal tersebut terjadi karena tantangan yang
dihadapi Perusahaan memang dalam dinamika yang
sangat intens selain kondisi internal yang masih sangat
membutuhkan pembenahan di berbagai bidang. Untuk
itu, Dewan Komisaris merekomendasikan kepada
Direksi dan jajaran Manajemen agar mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab belum tercapainya beberapa
komponen KPI untuk kemudian dilakukan upaya-upaya
pencapaian yang lebih baik pada tahun buku mendatang.
Upaya yang telah dilakukan, juga harus dievaluasi secara
periodik untuk merumuskan perbaikan-perbaikan pada
tahun berjalan baik pada tataran kebijakan maupun pada
tataran aktivitas.
The Board of Commissioners appreciates the dedication
and hard work of the Board of Directors and the
management and all employees of the Company for
the performance in 2021. The economic uncertainty
that surrounds almost all business activities has been
successfully overcome by the Company with all its
dynamics so as to produce performance as recorded
in the financial statements that have been audited
by a public accounting firm. with the conclusion “the
consolidated financial statements present fairly all
material matters”.
The positive performance of the Company is a general
accumulation of the achievement of targets set by the
GMS in the RKAP. The RKAP contains key indicators for
objective and measurable assessment of the Company’s
performance (Key Performance Indicators/KPI). The
2021 KPI consists of 5 main elements and each element
consists of several components, all of which are targeted
according to the GMS decision when ratifying the 2021
RKAP. The KPI can be realized by the Company in
accumulation with a score of 78.87, the details of which
can be seen in the Performance Evaluation Results
Report. issued by KAP.
The Board of Commissioners in principle understands
objectively the real conditions of the Company, which
causes several KPI components to not be realized
according to their targets. This happens because the
challenges faced by the Company are indeed in very
intense dynamics in addition to internal conditions that
still really need improvement in various fields. For this
reason, the Board of Commissioners recommends to
the Board of Directors and Management to identify
the factors causing the failure to achieve several KPI
components and then make efforts to achieve better
achievements in the coming financial year. The efforts
that have been made must also be evaluated periodically
to formulate improvements in the current year both at
the policy level and at the activity level.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 29
LAPORAN TAHUNAN 2021

Selain KPI, salah satu indikator yang dapat dijadikan
bahan penilaian kinerja Perusahaan adalah penerapan
tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance/GCG) di mana penerapan tahun 2021
telah dievaluasi oleh asesor independen, yaitu Badan
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Sumatera Utara. Evaluasi tersebut
menghasilkan pengukuran atas penerapan GCG di
mana Perusahaan memperoleh skor 83,172 (predikat
“Baik”). Dalam hal penerapan GCG, Dewan Komisaris
merekomendasikan agar seluruh pihak – termasuk
Dewan Komisaris merupakan salah satu dari aspek
tersebut – meningkatkan penerapan GCG pada aspeknya
masing-masing. Semua pihak juga perlu meningkatkan
upaya sehingga setiap insan dalam aspeknya menjadikan
GCG sebagai karakter dalam akvititas sehari-hari di
Perusahaan.
Perusahaan juga telah mendapatkan berbagai sertifikat
sebagai implementasi komitmen Perusahaan untuk
terus meningkatkan tata kelolanya di segala bidang
menuju operational excelent. Sertifikat-sertifikat yang
telah diterima Perusahaan tersebut antara lain meliputi
sertifikat di bidang kesehatan dan keselamatan kerja, di
bidang pengolahan hasil panen menjadi produk hasil jadi,
di bidang pengelolaan lingkungan hidup, di bidang mutu
produk yang sesuai standar nasional indonesia maupun
kehalalan, serta bidang-bidang lainnya.
Perusahaan juga telah menjadi percontohan atas proyek-
proyek tertentu yang dilakukan Perusahaan, antara
lain peremajaan tanaman, proyek properti, kerja sama
operasional pengelolaan aset, dan lain-lain.
PANDANGAN ATAS PENERAPAN
PENGELOLAAN WHISTLE BLOWING SYSTEM (WBS)
Views on the Implementation of WBS Management
Pada tataran kebijakan, Dewan Komisaris berperan aktif
dalam menetapkan pedoman WBS bersama Direksi.
Pedoman tersebut mengatur mekanisme pelaksanaan
WBS di Perusahaan.
30 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
In addition to KPI, one of the indicators that can be used
as material for evaluating the Company’s performance
is the implementation of good corporate governance
(GCG) where the implementation in 2021 has been
evaluated by an independent assessor, namely the
Finance and Development Supervisory Agency (BPKP)
Representative of North Sumatra. . The evaluation
resulted in a measurement of the implementation of
GCG where the Company obtained a score of 83,172
(“Good” predicate). In terms of the implementation of
GCG, the Board of Commissioners recommends that all
parties – including the Board of Commissioners is one of
these aspects – improve the implementation of GCG in
their respective aspects. All parties also need to increase
efforts so that every human being in its aspects makes
GCG a character in daily activities in the Company.
The Company has also received various certificates
as an implementation of the Company’s commitment
to continuously improve its governance in all fields
towards operational excellence. The certificates that
have been received by the Company include, among
others, certificates in the field of occupational health
and safety, in the field of processing harvested products
into finished products, in the field of environmental
management, in the field of product quality according to
Indonesian national standards and halal, as well as other
fields other fields.
The Company has also become a model for certain
projects carried out by the Company, including plant
rejuvenation, property projects, asset management
operational cooperation, and others.
At the policy level, the Board of Commissioners plays an
active role in setting WBS guidelines with the Board of
Directors. The guidelines regulate the mechanism for
implementing WBS in the Company.
Laporan Manajemen
Management Report
Mekanisme WBS telah dikembangkan sedemikian
rupa untuk kemudahan pagi pelapor menyampaikan
laporannya dan mekanisme penanganan yang perlu
dilakukan terkait suatu laporan yang diterima. Terdapat
beberapa saluran yang telah disediakan Perusahaan
yang dapat digunakan pelapor, antara lain melalui: kotak
surat yang disiapkan di kantor Perusahaan, email, dan
mengisi form dalam website Perusahaan pada laman
khusus WBS.
WBS tersebut dikelola oleh salah satu satuan kerja di
Perusahaan, yaitu Bagian Satuan Pengawasan Intern, di
mana sepanjang tahun 2021, Dewan Komisaris menilai
bahwa pengelolaan WBS secara umum sudah cukup
memadai meskipun diharapkan pengelolaan WBS dapat
disempurnakan dari waktu ke waktu. Sosialisasi WBS
juga perlu terus dilakukan secara periodik sehingga
setiap insan Perusahaan memiliki pemahaman yang
sama tentang larangan pelanggaran dan pemahaman
pentingnya WBS jika terjadi pelanggaran di tingkat
manapun dalam Manajemen Perusahaan.
PENILAIAN ATAS KINERJA KOMITE
DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Performance Assesment of the Committee Under the Board of Commissioner
Sesuai kewenangan yang diberikan oleh peraturan
dan perundang-undangan, Dewan Komisaris telah
membentuk beberapa organ pendukung untuk
membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan
serta pemberian arahan dan nasihat kepada Direksi.
Organ pendukung tersebut adalah: Sekretariat Dewan
Komisaris yang emabtu dalam bidang kesekretariatan
di lingkungan Dewan Komisaris; Komite Audit yang
membantu terutama dalam bidang Sistem Pengendalian
Internal, kepatuhan, dan tata kelola perusahaan yang
baik; serta Komite Manajemen Risiko yang membantu
terutama dalam bidang manajemen risiko, nominasi,
dan remunerasi. Berbagai hal tentang organ pendukung
tersebut diatur lebih rinci dalam piagam (charter)
masing-masing Organ Pendukung, sedangkan hal-hal
yang dikerjakan oleh kedua Komite dituangkan dalam
rencana kerja tahunan kedua Komite yang disahkan oleh
Dewan Komisaris sebelum dimulainya tahun buku yang
bersangkutan.
The WBS mechanism has been developed in such a way as
to make it easier for the reporter to submit his report and
the handling mechanism that needs to be done regarding
a report received. There are several channels that have
been provided by the Company that can be used by the
reporter, including through: mailbox prepared at the
Company’s office, email, and filling out the form on the
Company’s website on the WBS special page.
The WBS is managed by one of the work units in the
Company, namely the Internal Audit Unit, where
throughout 2021, the Board of Commissioners
considers that the WBS management in general is
adequate, although it is hoped that WBS management
can be improved from time to time. WBS socialization
also needs to be carried out periodically so that every
employee of the Company has the same understanding
of the prohibition of violations and the importance of
understanding the importance of WBS in the event of a
violation at any level in the Company’s Management.
In accordance with the authority granted by the rules
and regulations, the Board of Commissioners has
established several supporting organs to assist the Board
of Commissioners in supervising and providing direction
and advice to the Board of Directors. The supporting
organs are: the Secretariat of the Board of Commissioners
which is helpful in secretarial matters within the Board of
Commissioners; The Audit Committee which helps mainly
in the areas of Internal Control System, compliance, and
good corporate governance; and the Risk Management
Committee which assists primarily in the areas of risk
management, nomination, and remuneration. Various
matters concerning the supporting organs are regulated
in more detail in the charter of each Supporting Organ,
while the matters carried out by the two Committees are
set forth in the annual work plans of the two Committees
which are approved by the Board of Commissioners
before the start of the financial year concerned.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 31
LAPORAN TAHUNAN 2021

Kedua Komite sangat berperan dalam memberikan
pertimbangan kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal
yang menjadi tugas Dewan Komisaris. Kedua Komite
bekerja dengan menelaah hal-hal yang menjadi tugasnya
dalam rencana kerja tahunan maupun penugasan lain dari
Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2021, kedua Komite
telah menghasilkan 35 telaah. Telaah-telah tersebut
disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan
pertimbangan untuk pemberian arahan dan nasihat
kepada Direksi. Kedua Komite juga selalu dihadirkan oleh
Dewan Komisaris dalam rapat-rapat Dewan Komisaris
dengan Direksi maupun dalam kunjungan Dewan
Komisaris ke kebun/pabrik di lingkungan Perusahaan.
Selain membantu Dewan Komisaris dalam hal-hal yang
menjadi bidang tugas masing-masing Komite, kedua
Komite juga diwajibkan mengikuti kegiatan peningkatan
kapabilitas baik yang diselenggarakan oleh Holding
Perkebunan Nusantara maupun yang diselenggarakan
oleh pihak ke-tiga sehingga kedua Komite memiliki
pengetahuan yang termutakhirkan secara terus menerus
terutama tentang regulasi-regulasi yang diterbitkan
Pemerintah dan perkembangan lain yang diperkirakan
berdampak pada bisnis Perusahaan sehingga telaah
yang dihasilkan Komite selaras dengan perkembangan
regulasi dan lingkungan bisnis.
Untuk menilai kinerja Komite secara terukur dan
objektif, dalam rencana kerja tahunan Komite, Dewan
Komisaris menetapkan KPI masing-masing Komite
yang disertai dengan bobot masing-masing tugas.
Capaian KPI Komite Audit dan Komite Manajemen
Risiko pada tahun 2021 masing-masing terealisasi
dengan skor 91 dan 93.
PENUTUP
Closing
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada
Direksi, Board of Managemet, beserta seluruh staf dan
karyawan PT Perkebunan Nusantara II atas kerja keras
dan dedikasinya kepada Perusahaan. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada Pemegang Saham,
pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan
lainnya atas dukungan serta kerjasamanya.
32 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
Both Committees play a very important role in providing
consideration to the Board of Commissioners on matters
that are the duties of the Board of Commissioners. Both
Committees work by reviewing matters that are their
duties in the annual work plan and other assignments
from the Board of Commissioners. Throughout 2021,
the two Committees have produced 35 reviews. These
reviews are submitted to the Board of Commissioners
as consideration for providing direction and advice to
the Board of Directors. Both Committees are also always
presented by the Board of Commissioners in meetings of
the Board of Commissioners with the Board of Directors
as well as in the visits of the Board of Commissioners to
plantations/factories within the Company.
In addition to assisting the Board of Commissioners in
matters that are the areas of duty of each Committee,
the two Committees are also required to participate in
capability improvement activities, both organized by
Holding Perkebunan Nusantara and those organized by
third parties so that both Committees have knowledge
that is continuously updated. especially regarding
regulations issued by the Government and other
developments that are expected to have an impact on the
Company’s business so that the analysis produced by the
Committee is in line with developments in regulations
and the business environment.
To assess the performance of the Committee in a
measurable and objective manner, in the annual work
plan of the Committee, the Board of Commissioners
determines the KPI for each Committee, accompanied
by the weight of each task. The KPI achievements
of the Audit Committee and the Risk Management
Committee in 2021 were realized with scores of 91 and
93, respectively.
The Board of Commissioners would like to thank the
Board of Directors, Board of Management, and all staff
and employees of PT Perkebunan Nusantara II for their
hard work and dedication to the Company. We also thank
the Shareholders, customers, business partners, and
other stakeholders for their support and cooperation.
Laporan Manajemen
Management Report
Meskipun kondisi pandemi masih dirasakan dampaknya,
serta konflik internasional di beberapa belahan dunia
yang secara langsung maupun tidak langsung tentu
akan berdampak pada perekonomian nasional, namun
Perusahaan memasuki tahun 2022 dengan optimis dan
percaya bahwa dengan pertolongan Tuhan Yang Maha
Kuasa dan dukungan dari Pemegang Saham dan seluruh
pemangku kepentingan, PT Perkebunan Nusantara
II akan semakin jaya sehingga mampu berkontribusi
semakin besar pada Negara yang kita cintai ini.
Although the effects of the pandemic are still being felt,
as well as international conflicts in several parts of the
world which will directly or indirectly affect the national
economy, the Company enters 2022 optimistically and
believes that with the help of God Almighty and the
support of the Shareholders and all stakeholders, PT
Perkebunan Nusantara II will be more victorious so that
it can contribute more and more to the country we love.

Medan, 30 Agustus 2022

Medan, August 30, 2022
Atas Nama Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara II
On behalf of the Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara II

Amri Siregar
Komisaris Utama
President Commisioner

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 33

LAPORAN TAHUNAN 2021

LAPORAN DIREKSI
Board of Director’s Report
Yang kami hormati, Pemegang Saham dan Para Pemangku
Kepentingan,
Dengan ucapan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan rahmat-Nya, PTPN II telah berhasil
menutup tahun 2021 yang penuh tantangan ditengah
ketidakpastian ekonomi akibat pandemi dan trend
kenaikan harga komoditas non migas, perusahaan
mampu mempertahankan kinerja usaha perusahaan
dengan capaian positif.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami
menyampaikan Laporan Tahunan yang menggambarkan
pencapaian kinerja Perseroan tahun 2021, serta
berbagai upaya Manajemen yang telah dilakukan
sepanjang tahun 2021 untuk melakukan perbaikan
secara berkelanjutan sehingga dapat terus survive dan
membuat fundamental perusahaan terus baik dengan
daya saing dan memperkokoh posisi Perusahaan untuk
masa mendatang.
34 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
Dear Valued Shareholders and Stakeholders,
With thanks to God Almighty for His abundance of grace,
PTPN II has succeeded in closing the challenging 2021
amidst economic uncertainty due to the pandemic and
the rising trend of non-oil and gas commodity prices, the
company was able to maintain the company’s business
performance with positive achievements.
On this occasion, please allow us to submit an Annual
Report that describes the achievement of the Company’s
performance in 2021, as well as various management
efforts that have been made throughout 2021 to make
continuous improvements so that it can continue to
survive and make the company’s fundamentals continue
to be good with competitiveness and strengthen the
Company’s position to future.
Laporan Manajemen
Management Report
TINJAUAN INDUSTRI
Industry Overview
Bank Indonesia telah mencatat pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang meningkat dari minus 2,07% pada tahun
2020 menjadi tumbuh positif 3,69% pada tahun 2021.
Juga sejalan dengan mulai membaiknya ekonomi global,
dengan trend peningkatan permintaan minyak nabati
sekaligus peningkatan harga dan juga mulai melandainya
pandemi di berbagai negara, walaupun memberikan hal
positif pada harga komoditas seperti sawit, sedangkan
harga gula dan tembakau mengalami penurunan.
Tahun 2021, ekspor minyak sawit Indonesia secara
keseluruhan (CPO dan produk turunannya, biodiesel,
dan oleochemical) membukukan pendapatan sebesar
0,6 persen atau dari 34 juta ton pada 2020 naik menjadi
34,02 juta ton di 2021. Sedangkan untuk konsumsi
produksi produk kelapa sawit domestik meningkat dari
17,35 juta ton tahun 2020 menjadi 18,42 juta ton tahun
2021, terutama peningkatan yang baik untuk produk
oleochemical Indonesia yaitu sebesar 25 persen, dan
biodiesel 2% dari tahun 2020.
Sementara itu harga rata-rata CPO tahun 2021 tercatat
US$ 1.194 per metrik ton atau meningkat 67 persen
dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2020 yaitu
US$ 715 per metrik ton. Kenaikan harga yang cukup
signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
menurunnya stok minyak nabati dunia, meningkatnya
permintaan produk sawit untuk bahan kimia oleo atas
minyak sawit Indonesia dan Malaysia, meningkatnya
permintaan Cina dan India, daya beli yang mulai
bangkit di beberapa negara tujuan ekspor dan beberapa
penyesuaian regulasi negara tujuan ekspor juga turut
andil dalam peningkatan harga.
Sementara itu harga rata-rata gula tahun 2021 tercatat
Rp. 10.866,08 per kg atau menurun 9,42 persen
dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2020 yaitu
Rp. 11.996,63 per kg. Penurunan harga ini disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain optimalnya persediaan
gula terutama di Asia Tenggara dan rendahnya
produktivitas lahan terutama dari petani dan upaya dari
produsen memelihara stok penyanggah pemasaran gula
dalam situasi pandemi.
Bank Indonesia has recorded that Indonesia’s economic
growth has increased from minus 2.07% in 2020 to
positive growth of 3.69% in 2021. Also in line with
the improving global economy, with the trend of
increasing demand for vegetable oil as well as rising
prices and also starting to mark a pandemic. in various
countries, although giving positive things to the price of
commodities such as palm oil, althought for the price of
sugar and tobacco has decreased.
In 2021, Indonesia’s overall palm oil exports (CPO and
its derivative products, biodiesel, and oleochemicals)
posted revenues of 0.6 percent or from 34 million
tons in 2020 to 34.02 million tons in 2021. As for the
consumption of coconut product production domestic
palm oil increased from 17.35 million tons in 2020 to
18.42 million tons in 2021, especially a good increase
for Indonesia’s oleochemical products of 25 percent and
biodiesel 2% from 2020.
Meanwhile, the average price of CPO in 2021 was
recorded at US$ 1,194 per metric ton, an increase of
67 percent compared to the average price in 2020,
which was US$ 715 per metric ton. This significant
price increase was caused by several factors, including
declining world vegetable oil stocks, increasing demand
for palm products for oleo chemicals for Indonesian
and Malaysian palm oil, increasing demand from China
and India, rising purchasing power in several export
destination countries and several regulatory adjustments
of export destination countries also contributed to the
increase in prices.
Meanwhile, the average price of sugar in 2021 was
recorded at Rp. 10,866.08 per kg or a 9.42 percent
decrease compared to the 2020 average price of Rp.
11,996.63 per kg. This price decline was caused by several
factors, including optimal sugar supplies, especially in
Southeast Asia and low land productivity, especially from
farmers and the efforts of producers to maintain sugar
marketing buffer stocks in a pandemic situation.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 35
LAPORAN TAHUNAN 2021

Tantangan bagi pelaku industri perkebunan kelapa sawit
dan gula Indonesia selain dampak pandemi global akibat
Covid-19 adalah isu pengamanan bahan pangan oleh
beberapa negara, menurunnya produksi minyak nabati
seperti minyak kedelai dan jagung karena perubahan
iklim, dampak perang dagang China dan Amerika, serta
isu sustainability.
Sedangkan untuk produk tebu tantangan yang dominan
adalah rendahnya produktivitas tanaman sehingga
menekan jam kerja pabrik gula.
KENDALA DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Obstacle and Strategy Policy
Total jumlah karyawan 5.280 orang dengan komposisi
lulusan SLTA sebanyak 47,05%, lulusan D3 1,02% lulusan
S1 12,82%. Kendala yang dihadapi dengan komposisi
karyawan di atas adalah terjadinya gap kompetensi
dan gap generasi. Kebijakan strategis yang dilakukan
yaitu dengan melakukan perbaikan terus menerus
melalui penataan organisasi, penataan dan peningkatan
kompetensi SDM, perbaikan budaya kerja, perbaikan
bisnis proses termasuk penyederhanaan birokrasi
dengan memperhatikan aspek risiko, penataan unit
usaha khususnya unit usaha tembakau sebagai produk
yang memiliki nilai sejarah, perbaikan data base aset
terutama data base lahan-lahan.
PENCAPAIAN TARGET
Target Achievement
Dalam situasi pandemi yang melandai, situasi positif
ini mendukung operasi perusahaan dengan kenaikan
harga jual komoditas andalan PTPN II, pada tahun 2021
Perusahaan membukukan laba. Profitabilitas konsolidasi
tahun 2021 mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2020 terkait kenaikan harga jual komoditas kelapa sawit
dan gula dan walaupun volume produksi komoditas sawit
dan gula dibawah RKAP serta juga kerugian pada anak
perusahaan seperti PT. Nusa Dua Bekala, PT. Tembakau
Deli Medica, dan PT. Nusa Dua Propertindo.
36 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
The challenges for the Indonesian palm oil and sugar
plantation industry players besides the impact of the
global pandemic due to Covid-19 are the issue of food
security by several countries, the decline in vegetable oil
production such as soybean and corn oil due to climate
change, the impact of the trade war between China and
America, and sustainability issues.
As for sugarcane products, the dominant challenge is the
low productivity of the plant so that it suppresses the
working hours of the sugar factory.
The total number of employees is 5,280 people with a
composition of 47.05% high school graduates, 1.02%
D3 graduates, 12.82% undergraduate graduates. The
obstacle faced with the composition of employees above
is the occurrence of competency gaps and generation
gaps. The strategic policies carried out are by making
continuous improvements through organizational
structuring, structuring and increasing human resource
competencies, improving work culture, improving
business processes including simplifying bureaucracy
by paying attention to risk aspects, structuring business
units, especially tobacco business units as products
that have historical value, improvement asset database,
especially land data base.
In a sloping pandemic situation, this positive situation
supports the company’s operations with the increase
in the selling price of PTPN II’s mainstay commodity,
in 2021 the Company posted a profit. Consolidated
profitability in 2021 has increased compared to 2020 due
to the increase in the selling price of palm oil and sugar
commodities and although the volume of production of
palm and sugar commodities is below the RKAP as well
as losses to subsidiaries such as PT. Nusa Dua Bekala, PT.
Deli Medica Tobacco, and PT. Nusa Dua Propertindo.
Laporan Manajemen
Management Report
Hasil dari implementasi kebijakan-kebijakan strategis
berupa perbaikan terus-menerus dan program efisiensi
di segala lini telah memberikan dampak positif terhadap
Perseroan. Capaian kinerja operasional PT Perkebunan
Nusantara II mengalami peningkatan dibandingkan
tahun sebelumnya, walaupun komoditas utama kelapa
sawit mengalami kenaikan produksi dan produktivitas
dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021 segmen usaha kelapa sawit dan tebu
mencatat laba usaha dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021 menurut laporan keuangan
konsolidasian, PTPN II membukukan penjualan
bersih sebesar Rp. 1.906.022 juta, lebih tinggi 34,96%
dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar Rp. 1.412.263
juta. Beban pokok penjualan PTPN II pada tahun 2021
mencapai Rp. 1.003.179 juta, mengalami kenaikan
sebesar 1,20% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai
Rp. 991.241 juta. Laba bersih Perseroan tahun buku
2021 sebesar Rp. 640.671 juta atau 134,15% dari target
RKAP. Tahun 2021 perusahaan mencatat peningkatan
laba Sebagai pengaruh dari kenaikan harga komoditas
kelapa sawit.
Pada sisi aset, berdasarkan Laporan Posisi Keuangan
konsolidasian Perusahaan per 31 Desember 2021
(audited), total asset PTPN II pada tahun 2021 naik
sebesar 14,9% dari Rp. 8.013.532 juta per tanggal 31
Desember 2020 menjadi Rp. 9.208.736 juta per tanggal
31 Desember 2021.
Melalui program perbaikan dan penataan berbagai
aspek, pada tahun 2021 perusahaan dapat melakukan
efektivitas biaya sehingga perusahaan mampu
mengendalikan Harga Pokok Produksi (HPP) maupun
biaya usaha.
Dari sisi operasi, pada tahun 2021 PTPN II mencatatkan
produksi TBS sebesar 552.606 ton atau 90,14%
dibandingkan target RKAP sebesar 613.021 ton, dan
107,75% dari realisasi produksi tahun 2020 sebesar
512.282 ton.
Produksi tebu tahun 2021 sebesar 337.866 ton atau
100% dibandingkan target RKAP sebesar 337.866 ton,
dan 113,75% dari realisasi produksi tahun 2020 sebesar
297.019 ton.
The results of the implementation of strategic policies
in the form of continuous improvement and efficiency
programs in all lines have had a positive impact on
the Company. The operational performance of PT
Perkebunan Nusantara II has increased compared to the
previous year, although the main commodity of palm oil
has increased in production and productivity from the
previous year.
In 2021 the palm oil and sugar cane business segment
recorded operating profit compared to the previous year.
In 2021 according to the consolidated financial
statements, PTPN II posted net sales of Rp. 1,906,022
million, 34.96% higher than the realization in 2020
which reached Rp. 1,412,263 million. PTPN II’s cost of
goods sold in 2021 reached Rp. 1,003,179 million, an
increase of 1.20% compared to 2020 which reached Rp.
991,241 million. The Company’s net profit for the 2021
financial year is Rp. 640,671 million or 134.15% of the
RKAP target. In 2021 the company recorded an increase
in profit as a result of the increase in palm oil commodity
prices.
On the asset side, based on the Company’s consolidated
Statement of Financial Position as of December 31, 2021
(audited), PTPN II’s total assets in 2021 increased by
14.9% from Rp. 8,013,532 million as of December 31,
2020 to Rp. 9,208,736 million as of December 31, 2021.
Through a program of improvement and structuring
of various aspects, in 2021 the company will be able to
carry out cost effectiveness so that the company is able
to control the Cost of Production (HPP) and business
costs.
In terms of operations, in 2021 PTPN II recorded FFB
production of 552,606 tons or 90.14% compared to
the RKAP target of 613,021 tons, and 107.75% of the
realized production in 2020 of 512,282 tons.
Sugarcane production in 2021 is 337,866 tons or 100%
compared to the RKAP target of 337,866 tons, and
113.75% of the realized production in 2020 of 297,019
tons.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 37
LAPORAN TAHUNAN 2021

Capaian Produktivitas kelapa sawit tahun 2021 rata-rata
sebesar 14,40 ton per ha di bawah RKAP 9,86% dan di
atas tahun lalu 8,32%. PTPN II mencatatkan produksi
CPO tahun 2021 sebesar 123.375 ton atau 87,42%
terhadap target RKAP sebesar 141.123 ton.
Capaian Produktivitas Tebu tahun 2021 rata-rata sebesar
55,48 ton per ha sesuai RKAP 100% namun diatas tahun
lalu 2,32%. PTPN II mencatatkan produksi Gula tahun
2021 sebesar 20.520 ton atau 100% terhadap target
RKAP sebesar 20.520 ton.
Produksi tembakau tahun 2021 sebesar nihil atau 0%
dibandingkan target RKAP sebesar 2 ton.
ANALISIS PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
Company’s Prospect Analysis
Industri kelapa sawit pada tahun 2022 diperkirakan
masih menghadapi pengaruh pandemi akibat dampak
inflasi dan gejala resesi yang dihadapi negara di dunia,
maupun dampak perang antara Rusia dengan Ukraina
juga telah berpengaruh pada perekonomian di Indonesia
dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun
2022 tumbuh 5,1%. Menurut Sekretaris Jenderal
GAPKI, harga sawit akan terus membaik di tahun
2022 dari kisaran US$850-900 per metrik ton menjadi
US$1.000 per metric ton. Kenaikan harga didorong
oleh meningkatnya permintaan 2022. Untuk konsumsi
domestik meningkat dari 17,35 juta ton tahun 2021
menjadi 18,42 juta ton tahun 2022 terutama lonjakan
permintaan produk oleokimia dan terjadinya gangguan
rantai pasok pengaruh dari gejolak perang antar Rusia
dan Ukraina yang mengganggu rantai pasok minyak
nabati non CPO.
Beberapa faktor seperti pelaksanaan mandatori
kebijakan biodiesel, rencana/target pemerintah
Indonesia hingga 35 persen, penundaan larangan sawit di
Eropa, menurunnya stok, dan sebab-sebab lain diprediksi
akan mendongkrak harga CPO di pasar internasional,
terutama tercermin di triwulan ke I tahun 2022 seiring
turunnya stok, meski produksi diramal meningkat.
Data GAPKI juga meramalkan hasil produksi kelapa sawit
pada rentang waktu 2022-2027 akan terus meningkat
seiring dengan permintaan domestik dalam bentuk
makanan, biodiesel, biohidrocarbon, dan tenaga listrik
(PLN) yang juga meningkat.
38 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
Achievement Oil palm productivity in 2021 is an average
of 14.40 tons per ha, below the RKAP 9.86% and above
last year’s 8.32%. PTPN II recorded CPO production
in 2021 of 123,375 tons or 70% of the RKAP target of
141,123 tons.
The achievement of Sugarcane Productivity in 2021 is
an average of 55.48 tons per ha according to the RKAP
100% but above last year’s 2.32%. PTPN II recorded
sugar production in 2021 of 20,520 tons or 100% of the
RKAP target of 20,520 tons.
Tobacco production in 2021 is nil or 0% compared to the
RKAP target of 0 tons.
The palm oil industry in 2022 is estimated to still face
the effects of a pandemic due to the impact of inflation
and recession symptoms facing countries in the world,
as well as the impact of the war between Russia and
Ukraine that has also affected the economy in Indonesia
with economic growth with a projection in 2022 to grow
5.1%. According to the Secretary General of GAPKI,
palm oil prices will continue to improve in 2022 from the
range of US$850-900 per metric ton to US$1,000 per
metric ton. The price increase was driven by increased
demand for 2022. Domestic consumption increased
from 17.35 million tons in 2021 to 18.42 million tons in
2022, especially the surge in demand for oleochemical
products and supply chain disruptions due to the turmoil
of the war between Russia and Ukraine that disrupt the
supply chain of non-CPO vegetable oils.
Several factors such as mandatory implementation of
biodiesel policy, Indonesian government plans/targets
of up to 35 percent, the postponement of the ban on
palm oil in Europe, declining stocks, and other reasons
are predicted to boost CPO prices on the international
market, especially reflected in the quarter. to the first in
2022 as stock declines, although production is forecast
to increase.
GAPKI data also forecast that oil palm production in
the period ranges between 2022-2027 will constantly
increase as the domestic demand for food, biodiesel, bio
hydrocarbon, and electricity power supply (PLN) also
increase.
Laporan Manajemen
Management Report
Dengan memperhatikan berbagai tantangan yang
dihadapi pada tahun 2021 serta berbagai langkah
yang telah dan akan dilakukan ke depan, khususnya
implementasi Biodiesel menjadi B35, maka GAPKI
optimis tahun 2022 industri kelapa sawit akan lebih baik
dari tahun 2021.
Direksi telah mengkaji dan analisa mengenai prospek
dan rencana ke depan terhadap berbagai faktor yang
berpengaruh, atas operasi perusahaan secara internal
maupun faktor eksternal perusahaan. Perseroan
juga harus mampu memetakan kondisi terkini dan
memanfaatkan peluang pasar dengan sebaik-baiknya,
baik untuk komoditas kelapa sawit, gula maupun
tembakau.
Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan
Tahun 2019-2023, PTPN II melaksanakan transformasi
struktur bisnis melalui penataan ulang usaha dilakukan
dengan diversifikasi produk, komoditi dan jasa berbasis
agroindustri; tidak membatasi usaha pada produk
unggulan tertentu; dan melakukan transformasi bisnis
yang konsisten untuk mewujudkan agroindustri unggul
dan terintegrasi.
PTPN II secara rutin melaksanakan pemeliharaan TBS,
dan replanting tanaman kelapa sawit maupun tanaman
semusim tebu dan tembakau untuk menjaga komposisi
tanaman agar tetap ideal sehingga peningkatan
produksi dan produktivitas tanaman dapat terjamin
kelangsungannya. Sumber bibit kelapa sawit berasal dari
Balai Benih Kelapa Sawit milik PTPN II.
PERKEMBANGAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
The Development of Good Corporate Governance Implementation
Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Menteri BUMN
No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance),
PT Perkebunan Nusantara II secara konsisten dan
berkelanjutan menerapkan GCG dengan tetap
memperhatikan ketentuan dan norma yang berlaku
serta Anggaran Dasar Perusahaan.
Taking into account the various challenges faced in 2021
and the various steps that have been and will be taken in
the future, especially the implementation of Biodiesel to
B35, GAPKI is optimistic that 2022 the palm oil industry
will be better than 2021.
The Board of Directors has reviewed and analyzed
the prospects and future plans for various influencing
factors, on the company’s internal operations and on
the company’s external factors. The Company also has
to map the recent condition and make use of the market
opportunity well, either for oil palm, sugar or tobacco.
According to the Company’s Long-Term Plan 2019-
2023, PTPN II undergoes a transformation in the
business structure through business rearrangement
via agroindustrybased product, commodity and service
diversification; specific flagship product business with
no limitation; and consistent business transformation to
create integrated superior agroindustry.
PTPN II constantly carries out TBS maintenance and oil
palm and tea replanting to maintain the composition of
ideal plant so that the production and productivity will
sustain. The oil palm seeds are originated from an Oil
Palm Seedling Center owned by PTPN II.
Complying with the minister of SOE Regulation Provision
No.PER-01/MBU/2011 regarding the implementation of
Good Corporate Governance, PT Perkebunan Nusantara
II consistently and continually implements GCG by also
paying attention into the applicable provisions and
norms as well as Company’s article of association.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 39
LAPORAN TAHUNAN 2021

PTPN II berkeyakinan bahwa penerapan tata kelola
yang baik dapat berdampak pada meningkatnya kualitas
pekerjaan pada karyawan, dan dapat mendorong
pengelolaan perusahaan secara lebih profesional,
efisien dan efektif. Penerapan tata kelola yang baik juga
akan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan di
mata para investor dan Pemegang Saham dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya.
PTPN II secara berkala melakukan reviu dan revisi
terhadap beberapa pedoman untuk disesuaikan dengan
perubahan bisnis dan ketentuan yang berlaku. Pada
tahun 2021 telah dilakukan revisi terhadap Pedoman
Code of Conduct, dan Pedoman Code of Corporate
Governance.
Sebagai upaya dalam menegakkan standar etika
perusahaan, setiap tahun seluruh insan PTPN II
diwajibkan untuk menyatakan kesanggupan menaati
dan melaksanakan setiap butir Code of Conduct, yang
diwujudkan dalam suatu pernyataan kepatuhan secara
tertulis yang ditanda tangani oleh setiap insan PTPN II.
PTPN II berupaya untuk lebih mengoptimalkan peran
serta insan perusahaan dan stakeholder lainnya dalam
mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan
perusahaan melalui mekanisme WBS. Mekanisme
WBS telah dikembangkan dengan menyediakan sarana
pengaduan melalui sms, email, dan electronic room di
website perusahaan. PTPN II juga telah membentuk
Unit Pengelola Pengaduan Pelanggaran (UP3) yang
bertanggung jawab untuk mengelola electronic room,
memonitor pengaduan baik internal dan eskternal
serta membuat laporan berkala kepada Direksi atas
pengelolaan pengaduan pelanggaran.
Dalam upaya menanggulangi tindak pidana korupsi,
Perusahaan sangat mendukung kelancaran pelaksanaan
penyampaian LHKPN. Pada periode 1 Januari s.d 31
Desember 2021, wajib lapor pejabat PTPN II berjumlah
54 orang. Tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN PTPN
II mencapai 100% dan tingkat ketepatan juga mencapai
100%.
40 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
PTPN II believes that the implementation of good
corporate governance will impact to the improvement
of employee’s work quality and more professionalism
in Company management, efficiently and effectively.
The implementation of good corporate governance may
also provide sustainable additional value in the eyes of
investors and shareholders while taking the interest of
other stakeholder as well.
PTPN II periodically reviews and revises several
guidelines to suit changes in business and prevailing
regulations. In 2021, revisions were made to the Code of
Conduct Guidelines and Code of Corporate Governance
Guidelines.
As an effort to uphold the company’s ethical standards,
every year all PTPN II personnel are required to declare
their ability to comply with and implement each item of
the Code of Conduct, which is manifested in a written
statement of compliance signed by every PTPN II
employee.
PTPN II seeks to further optimize the participation of
company people and other stakeholders in disclosing
violations that occur within the company through
the WBS mechanism. The WBS mechanism has been
developed by providing a means of complaints via
SMS, email, and an electronic room on the company
website. PTPN II has also formed a Violation Complaints
Management Unit (UP3) which is responsible for
managing the electronic room, monitoring internal and
external complaints, and making periodic reports to
the Board of Directors regarding the management of
complaints of violations.
To tackle criminal acts of corruption, the Company
strongly supports the smooth implementation of LHKPN
delivery. From 1 January to 31 December 2021, 54
people are required to report PTPN II officials. The
compliance level of PTPN II’s LHKPN reporting reaches
100% and the level of accuracy also reaches 100%.
Laporan Manajemen
Management Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
Sebagai wujud tanggung jawab sosial (CSR) Perusahaan
kepada Pemangku Kepentingan di sekitar wilayah
operasionalnya, PTPN II melaksanakan program
tanggung jawab sosial, yang berdampak positif terhadap
masyarakat untuk mendukung terciptanya pembangunan
berkelanjutan. Sampai dengan 31 desember 2021 jumlah
dana yang digunakan untuk kegiatan ini sejumlah Rp.
4.284 juta. Ruang lingkup tanggung jawab sosial yang
dilaksanakan PTPN II meliputi:
1. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Hidup
2. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Konsumen
4. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pengembangan
Sosial dan Kemasyarakatan
PTPN II melaksanakan beberapa kegiatan tanggung jawab
sosial dan lingkungan terkait lingkungan hidup, meliputi
program pengelolaan energi dan air, pengelolaan limbah
cair, pengelolaan limbah padat non B3, pengelolaan
limbah B3, pengelolaan gangguan sumber tidak bergerak,
pengendalian emisi dan pencemaran udara, sertifikasi
bidang lingkungan (ISPO, PROPER).
PTPN II berkomitmen untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
di setiap unit kerjanya sebagai bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya kerja yang aman, efisien,
dan produktif. Berdasarkan hasil audit SMK3, sebanyak 1
unit (1 PKS dan 1 kebun) telah memiliki Sertifikat SMK3
yang diterbitkan Menteri Ketenagakerjaan pada tahun
2018.
Terkait tanggung jawab sosial terhadap Konsumen,
PTPN II berupaya memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan/pembeli, mempersiapkan kualitas
dan kuantitas produk serta ketepatan waktu pengiriman
kepada pelanggan, merespon keluhan pelanggan/
pembeli dan memberikan tanggapan yang cepat
As a form of corporate social responsibility (CSR) to
stakeholders around its operational areas, PTPN II
implements social responsibility programs, which have
a positive impact on society to support the creation of
sustainable development. As of December 31, 2021, the
amount of funds used for this activity is Rp. 4,284 million.
The scope of social responsibility carried out by PTPN II
includes:
1. Social Responsibility for the Environment
2. Social Responsibility for Employment, Health and
Work Safety
3. Social Responsibility To Consumers
4. Social Responsibility Towards Social and Community
Development
PTPN II carries out several social and environmental
responsibility activities related to the environment,
including energy and water management programs, liquid
waste management, non B3 solid waste management,
B3 waste management, management of immovable
source disturbance, emission control and air pollution,
environmental certification (ISPO, PROPER)
PTPN II is committed to implementing an Occupational
Safety and Health Management System (SMK3) in
each of its work units as part of the overall company
management system in order to control risks related
to work activities in order to create safe, efficient and
productive work. Based on the results of the SMK3 audit,
as many as 1 unit (1 PKS and 1 plantation) had an SMK3
Certificate issued by the Minister of Manpower in 2018.
Regarding social responsibility to consumers, PTPN II
seeks to provide the best service to customers/buyers,
prepare quality and quantity of products and on time
delivery to customers, respond to customer/buyer
complaints and provide fast responses
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 41
LAPORAN TAHUNAN 2021

PTPN II mewujudkan program TJSL (Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan) melalui Program Kemitraan (PK),
dan Program Corporate Social Responsibility (CSR).
Program Kemitraan dilaksanakan untuk sektor industri,
perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan, dan jasa; adapun Program CSR dilakukan
untuk bencana alam, Pendidikan dan kebudayaan,
perayaan nasional, keagamaan, dan olahraga, sarana
dan prasarana, sarana ibadah, sarana ibadah dan social
kemasyarakatan.
Laporan Manajemen
Management Report
PTPN II realizes the TJSL (Social and Environmental
Responsibility) program through the Partnership
Program (PK) and the Corporate Social Responsibility
(CSR) Program. The Partnership Program is implemented
for the industrial, trade, agriculture, livestock, plantation,
fishery and service sectors; As for the CSR program is
carried out for natural disasters, education and culture,
national celebrations, religion, and sports, facilities and
infrastructure, religious facilities, worship facilities and
social communities.

PENUTUP
Closing

Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih atas
dukungan dan arahan dari Pemegang Saham dan Dewan
Komisaris, sehingga seluruh program kerja PTPN II dapat
terlaksana dengan baik. Kepada seluruh pemangku
kepentingan lainnya, kami juga mengucapkan terima
kasih atas sumbang saran perbaikan dan kerja sama yang
terjalin dengan semakin baik, semakin menjunjung tinggi
transparansi untuk memberi manfaat terbaik dalam
merealisasikan seluruh kerja sama yang berkelanjutan.
On behalf of the Board of Directors, we thank you for
the support and direction from the Shareholders and
the Board of Commissioners, so that all PTPN II work
programs can be carried out properly. To all other
stakeholders, we would also like to express our gratitude
for the contribution of suggestions for improvement
and cooperation that is getting better, more and more
upholding transparency to provide the best benefits in
realizing all sustainable collaborations.

Medan, 30 Agustus 2022

Medan, August 30, 2022
Atas Nama Direksi PT Perkebunan Nusantara II
On behalf of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara II

Irwan Perangin-Angin
Direktur | Director

42 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021
Laporan Manajemen
Management Report
Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
dan Direksi PT Perkebunan Nusantara II
Tentang Laporan Tahunan 2021

Responsibility Statement of the Board of Commissioners

and the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara II
on the Annual Report 2021

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT
Perkebunan Nusantara II Tahun 2021, telah dimuat
secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned, declare that all information
contained herein the Annual Report of PT Perkebunan
Nusantara II for the fiscal year 2021 has been fully
disclosed and we are fully responsible for the truthfulness
of the content on this company’s annual report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

This is our statement, which has been made truthfully.

Tanjung Morawa, 30 Agustus 2022

PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
Dewan Komisaris dan Direksi | Board of Commissioner’s and Director’s

Amri Siregar Bambang Setia Hidayat

Komisaris Utama | President Commissioner Komisaris Independen | Independent Commissioner

Irwan Perangin-Angin
Direktur
Director

RM Mulianta Sitepu Syahriadi Siregar Pulung Rinandoro

SEVP Operation SEVP Business Support SEVP Manajemen Aset

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 43

LAPORAN TAHUNAN 2021
 PROFIL
PERUSAHAAN
Company Profile
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

INFORMASI UMUM
General Information
Nama Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II
Company’s Name Disingkat | Abbreviated : PTPN II
Kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia
10%
Ownership Government of the Republic of Indonesia
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90%
Status Perusahaan Anak Perusahaan BUMN
Company Status Subsidiary of State-Owned Enterprise
Tanggal Pendirian 14 Februari 1996
Date of Establishment 14 February 1996
Dasar Hukum Pendirian Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1996
Legal Basis of Establishment Government Regulation No. 12 of 1996
Bidang Usaha Agrobisnis dan agro industri
Business Fields Agribusiness and agro-industry
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp. 327.606.000.000,- terdiri atas:
Issued and Fully Deposited Capital •1 (satu) saham Seri A dengan nominal Rp1.000.000,-
•327.605 saham Seri B dengan nominal Rp1.000.000,- per lembar saham
Rp. 327.606.000.000,- consisting of:
•1 (one) A Series stock with nominal value of Rp1.000.000,-
•327,605 B Series Stock with nominal value of Rp1.000.000,- per share
Tambahan Modal Disetor
Rp. 10.370.999.746
Additional Paid-in Capital
Alamat Perseroan Kantor Pusat
Company Address Jalan Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Kode Pos : 20362
Telepon : 061-7940055
Fax : 061-7940233
Website : ptpn2.com
Email : kandir@ptptn2.com
Kantor Perwakilan Kantor Perwakilan Jakart
Representative Office Jalan Senayan No. 14 Blok. S Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Tel : 021-7210937
Fax : 021-7220962

RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN

Brief History
PT Perkebunan Nusantara II (“Perusahaan”) didirikan di
Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 12 tahun 1996 tanggal 14
Februari 1996 dengan nama PT Perkebunan Nusantara
II (Persero) sesuai dengan Akta yang dibuat dihadapan
Notaris Harun Kamil, S.H., No. 35 tanggal 11 Maret
1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. C2-8330-HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996
dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996.
PT. Perkebunan Nusantara II (Company) was established
in the Republic of Indonesia based on the Government
Regulation of Republic of Indonesia No. 12 of 1996 date
on February 14, 1996 with the name PT. Perkebunan
Nusantara II (Limited company) based on the Deed
prepared before the Notary Haqrun Kaqil, SH, No. 35 on
date of March 11, 1996 and approved by Justice Minister
of Republic of Indonesia in the Decision Letter No. C2-
8330-HT.01.01.TH.96 date of August 8, 1996 and had
announced in the Government Gazette of Republic of
Indonesia No. 81 date of October 8, 1996.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

46 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa Statutes of Company had be revised any time and the last
kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 08 dari Notaris revision by Deed No. 08 by Notary Nanda Fauz Iawan,
Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. tanggal 25 Juli 2019 SH, M.Kn date on July 25, 2019 on any items as follows :
mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Menetapkan perubahan maksud dan tujuan serta 1. Determine changes in the aims and objectives as
kegiatan usaha Perseroan untuk disesuaikan dengan well as the Company’s business activities to comply
KBLI 2017. with the 2017 KBLI.
2. Menetapkan perubahan 1 (satu) saham PT 2. To determine the change of 1 (one) share of PT
Perkebunan Nusantara III (Perseroan) pada Perkebunan Nusantara III (the Company) in the
Perseroan yang semula Saham Seri A menjadi Saham Company, which was originally Series A Shares to
Seri B. become Series B.
3. Menetapkan perubahan jenis saham Perseroan 3. Determine the change in the type of shares of the
yang semula terdiri dari Saham Seri A dan Saham Company which originally consisted of Series A
Seri B menjadi Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Shares and Series B Shares to become Series A
Seri B serta perubahan 1 (satu) saham Negara Dwiwarna Shares and Series B Shares as well as the
Republik Indonesia pada Perseroan yang semula change of 1 (one) share of the Republic of Indonesia
Saham Seri B menjadi Saham Seri A Dwiwarna. in the Company from Series B Shares to Series A
Dwiwarna Shares.
4. Menetapkan hak istimewa Pemegang Saham Seri A 4. To determine the privileges of the Series A Dwiwarna
Dwiwarna Sebagai berikut: Shareholders as follows:
a. Hak untuk menyetujui dalam Rapat Umum a. The right to approve in the General Meeting of
Pemegang Saham. Shareholders.
b. Hak untuk mengusulkan calon anggota Direksi b. The right to nominate candidates for the Board
dan calon anggota Dewan Komisaris Perseroan. of Directors and candidates for the Board of
Commissioners of the Company.
c. Hak untuk mengusulkan agenda Rapat Umum c. The right to propose an agenda for the General
Pemegang Saham Meeting of Shareholders
d. Hak Untuk meminta dan mengakses data dan d. The right to request and access the Company’s
dokumen Perseroan data and documents
e. Hak untuk menetapkan kebijakan terhadap e. The right to determine policies on the Company
Perseroan tanpa melalui Rapat Umum without going through the General Meeting of
Pemegang Saham Shareholders
5. Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dapat 5. The Dwiwarna Series A Shareholder may authorize
memberikan kuasa kepada Pemegang Saham the most Series B Shareholders to exercise their
Seri B terbanyak untuk melaksanakan hak-hak special rights
istimewanya
6. Berkenaan dengan butir 1,2, dan 3, modal dasar dan 6. With regard to items 1,2, and 3, the authorized and
modal disetor Perseroan menjadi Sebagai berikut: paid-up capital of the Company are as follows:
a. Modal dasar Perseroan adalah sebesar a. The authorized capital of the Company
Rp. 1.000.000.000.000 terbagi atas is Rp. 1,000,000,000,000 divided
1.000.000 saham yang terdiri dari: into 1,000,000 shares consisting of:
1. 1 Saham Seri A Dwiwarna 1. Series A Dwiwarna share
dengan nominal Rp. 1000.000 with a nominal value of Rp. 1000,000
2. 999.999 Saham Seri B dengan nominal 2. 999,999 Series B Shares with a
Rp. 999.999.000.000 nominal value of Rp. 999,999,000,000

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 47
 Profil Perusahaan
CompanyProfile
b. Modal disetor Perseroan adalah sebesar Rp. b. The paid-up capital of the Company is Rp.
327.606.000.000 dengan perincian: 327,606,000,000 with details:
1. Negara Republik Indonesia sebanyak 1. The Republic of Indonesia, totaling
32.761 saham atau sebesar Rp. 32,761 shares or an amount of
32.761.000.000 yang terdiri dari: Rp. 32,761,000,000, consisting of:
a. 1 Saham Seri A Dwiwarna a. 1 Series A Dwiwarna
sebesar Rp. 1000.000 share of Rp. 1000,000
b. 32.760 Saham Seri B sebesar Rp. b. 32,760 Series B Shares amounting to
32.760.000.000 Rp. 32,760,000,000
2. PT Perkebunan Nusantara III (Perseroan) 2. PT Perkebunan Nusantara III (Company)
sebanyak 298.854 Saham Seri B sebesar totaling 298,854 Series B Shares
Rp. 294.845.000.000 amounting to Rp. 294,845,000,000
7. Mengubah, menambah, dan menghapus ketentuan 7. Amending, adding and deleting provisions in several
dalam beberapa Pasal untuk disesuaikan dengan Articles to be adjusted with points 1 to 6 above
butir 1 sampai dengan butir 6 di atas
8. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan 8. Give power to the Board of Directors of the Company
hak substitusi untuk menyatakan yang diputuskan with the right of substitution to declare that which is
dalam Keputusan tersebut dalam bentuk otentik decided in the Decree in an authentic form before a
di hadapan notaris atau pejabat berwenang, dan notary or authorized official, and make adjustments
melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan or corrections as required by the competent
yang diperlukan apabila dipersyaratkan oleh pihak authority to obtain ratification of the amendments
yang berwenang untuk memperoleh pengesahan to the Company’s Articles of Association.
atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut.
9. Direksi Perseroan wajib melaporkan secara tertulis 9. The Board of Directors of the Company must report
hasil pelaksanaan Keputusan tersebut kepada Para in writing the results of the implementation of this
Pemegang Saham. Decree to the Shareholders.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetuju The revision of the Statutes had be approved by Minister
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusi Republik of Justice and Human Right of Republic of Indonesia
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0056193. with the Decision leeeter No. AHU-0056193.AH.01.02.
AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 23 Agustus 2019. TAHUN 2019 date of August 23, 2019.

Perusahaan adalah hasil peleburan 2 (dua) Badan
Usaha Milik Negara (“BUMN”), yaitu PT. Perkebunan II
(Persero) dan PT. Perkebunan IX (Persero). Peleburan
kedua BUMN tersebut ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1996.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, setelah
Perusahaan didirikan maka kedua BUMN yang dilebur
dinyatakan bubar dan segala hak dan kewajibannya
beralih kepada Perusahaan.
The Company is the result of the merger of 2 (two) State-
Owned Enterprises (“BUMN”), namely PT. Perkebunan II
(Persero) and PT. Perkebunan IX (Persero). The merger
of the two SOEs shall be stipulated in the Government
Regulation of the Republic of Indonesia no. 9 of 1996.
Based on the Government Regulation, after the Company
was established, the two smelted SOEs shall be declared
dissolved and all their rights and obligations shall be
transferred to the Company.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
maksud dan tujuan Perusahaan adalah pengusahaan
dibidang agrobisnis dan agroindustri, serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya Perusahaan
menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/ mengejar
keuntungan.
According to the Article 3 of Statutes of Company, the
purposes and objective of the company is a company
that operated in agribusiness and agri industry, and
untuk optimization of the resources utilization of company
to produce goods and/or service in high quality and
competitive to get the profit.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

48 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile
Perusahaan mengelola budidaya Kelapa Sawit,
Tembakau dan Tebu. Perusahaan mengelompokkan unit
usaha dalam Distrik dan Kebun Pengembangan. Distrik
yang dikelola terdiri atas: Distrik Rayon Utara, Distrik
Rayon Selatan, dan Distrik Tanaman Tebu. Sedangkan
pengelompokkan Kebun Pengembangan adalah Kebun
Arso di daerah Papua. Masing-masing Distrik dipimpin
oleh 1 (satu) orang Manajer Distrik sementara Kebun
Pengembangan dipimpin oleh Manajer Kebun.
The company manage the cultivation of oil palm, tobacco,
and sugarcane. The company classifies the business unit
into District and Developing Plantation. The managed
district is consist of District of North Rayon, District
of South Rayon, and Sugarcane Plant District. While
developing plantation is Arso Plantation in Papua. Each
District is lead by a District Manager while developing
plantation is lead by Plantation Manager.

Untuk mendukung langkah strategis/ kebijakan To support the strategic steps / policies for the
pengembangan BUMN yang tertuang dalam master development of BUMN as stated in the BUMN master
plan BUMN, dan untuk mewujudkan pengelolaan PT. plan, and to realize the management of PT. Perkebunan
Perkebunan Nusantara-II sebagai organisasi bisnis Nusantara-II as a business organization that is able to
yang mampu mengantisipasi/ mengadopsi terhadap anticipate / adopt changes in the business environment
perubahan-perubahan lingkungan bisnis serta and increase competitiveness. The Board of Directors
meningkatkan daya saing. Direksi telah beberapa has made several adjustments to the organizational
kali melakukan penyesuaian struktur organisasi baik structure at the district level in charge of the plantation
ditingkat distrik yang membawahi kebun/ dinas/ unit / department / unit as well as in the office of the board of
maupun di kantor direksi. directors.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 49
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

LOGO PERUSAHAAN
Company Logo

Perusahaan terus berkontribusi kepada masyarakat dan memiliki visi menjadi Perusahaan multi
usaha yang berdaya saing tinggi. Konsep Rebranding mengacu pada brand development yaitu
kolaborasiyangsinergis,menambahvaluedanterusberinovasimerupakanmisiutamaPerusahaan.
Semangat dan kerja keras membenahi segala lini. Menambah value aset dan improvisasi sumber
daya manusia, meningkatkan kualitas kinerja demi menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.
Kolaborasiataumembangunkerjasamadenganinvestormenciptakansinergiyangtepatdiharapkan
dapatmeningkatkankapabilitasPerusahaandemikepentingannegaradanmasyarakat.

Penyederhanaan bentuk mengikuti karakter produk

Perusahaan merupakan keyword dari kreasi logo ini.
Garis dominan dipakai merupakan gaya melengkung
Penyederhanaan dari letter P, N dan angka 2 yang
ini memberi kesan dinamis dan tidak monoton
dibentuk seperti ribbon yang berkibar, menunjukan
menggambarkan Perusahaan yang senantiasa
karakter Perusahaan yang terus berkembang dan
bergerak maju dan berkembang. Tidak kaku, modern
semangat kinerja Perusahaan.Logotype dalam desain
sesuai dengan perkembangan zaman.
ini dipilih dengan karakter yang tegas dan tingkat
keterbacaan yang tinggi.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

50 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

Memiliki karakter yang
dingin, tenang dan berwibawa.
Tanggung jawab atas kepercayaan
yang diberikan untuk
meningkatkan manfaat bagi negara
dan masyarakat merupakan tugas
Perusahaan.
Kesan alami dan segar Hangat, cerah dan semangat
muncul dalam karakter warna ini. merupakan cerminan dari warna
Perusahaan yang senantiasa ini. Sumber daya manusia, seluruh
ramah lingkungan dan memelihara Direktur, SEVP dan Karyawan
keseimbangan alam sekitar yang hangat, semangat dan kerja
menjadi salah satu program yang keras dalam berinovasi maupun
berkelanjutan. melakukan kolaborasi yang tepat
demi kemajuan Perusahaan.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 51
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

JEJAK LANGKAH PTPN II

PTPN II Milestones

1996 - 2008
PT Perkebunan Nusantara II merupakan hasil PT Perkebunan Nusantara II is the result of the merger
penggabungan PTP-II (Persero) dan PTP-IX (Persero) of PTP-II (Persero) and PTP-IX (Persero) which was
yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Harun Kamil, established based on the Notary Deed Harun Kamil,
SH ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1996 SH stipulated in Jakarta on March 11, 1996 with Deed
dengan Akte Nomor 35. Number 35.

PT Perkebunan Nusantara II menyusun langkah-langkah PT Perkebunan Nusantara II formulates strategic steps

strategis dan melakukan transformasi bisnis dalam and carries out business transformation in order to
rangka meningkatkan produktivitas Perusahaan. increase the Company’s productivity.

2009 - 2011
PT Perkebunan Nusantara II mendirikan PT. Langkat PT Perkebunan Nusantara II established PT. Langkat
Nusantara Kepong yang merupakan Kerjasama Nusantara Kepong which is an Operational Cooperation
Operational (KSO) dengan PT. KLK Plantation Sdn Bhd (KSO) with PT. KLK Plantation Sdn Bhd Malaysia in
Malaysia pada tahun 2009 dengan kepemilikan saham 2009 with 40% share ownership of PTPN II and PT. KLK
PTPN II sebesar 40% dan PT. KLK Plantation Sdn Bhd Plantation Sdn Bhd at 60%.
sebesar 60%.

Pada tahun 2011 PT Perkebunan Nusantara II In 2011 PT Perkebunan Nusantara II established a

mendirikan anak Perusahaan PT Propernas Nusa Dua subsidiary company PT Propernas Nusa Dua together
bersama dengan Perum Perumnas dengan kepemilikan with Perum Perumnas with PTPN II ownership of 49%
saham PTPN II sebesar 49% dan Perum Perumnas 51%. and Perum Perumnas 51%.

2012
PT Perkebunan Nusantara II mendirikan anak PT Perkebunan Nusantara II establishes a subsidiary,
Perusahaan PT. Nusa Dua Bekala dengan kepemilikan PT. Nusa Dua Bekala with PTPN II ownership of 99%
saham PTPN II sebesar 99% dan Perum Perumnas 1%. and Perum Perumnas 1%. Furthermore, PT Perkebunan
Selanjutnya PT Perkebunan Nusantara II mendirikan Nusantara II established PT AAR Nusantara with 35%
PT AAR Nusantara dengan kepemilikan saham PTPN II ownership of PTPN II, PT. KLK Plantation Sdn Bhd at
sebesar 35%, PT. KLK Plantation Sdn Bhd sebesar 15% 15% and PT AAR Nusantara at 50%.
dan PT AAR Nusantara sebesar 50%.

2016
PT Perkebunan Nusantara II mendirikan anak Perusahaan
PT. Tembakau Deli Medica dengan kepemilikan saham
PTPN II sebesar 98% dan Koperasi Karpeda PTPN II
sebesar 2%.
PT Perkebunan Nusantara II establishes a subsidiary, PT.
Deli Medica tobacco with 98% share ownership of PTPN
II and PTPN II Karpeda Cooperative of 2%.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

52 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile
2020
Dalam upaya peningkatan transformasi bisnis, PT
Perkebunan Nusantara II mendirikan PT Nusa Dua
Propertindo bersama dengan PT Nusa Dua Bekala,
dengan Kepemilikan Saham PTPN II sebesar 99% dan PT
NDB sebesar 1%.
Selanjutnya, dalam rangka proses percepatan
pembangunan Proyek Kota Deli Megapolitan, PTPN
II mendirikan Perusahaan Usaha Patungan bersama
dengan PT Ciputra KPSN yaitu PT Deli Megapolitan
Kawasan Residensial, PT Deli Megapolitan Kawasan
Industri dan PT Deli Megapolitan Kawasan Bisnis, dengan
kepemilikan saham masing-masing PTPN II sebesar 25%
dan PT Ciputra KPSN sebesar 75%.
2021
Dalam rangka proses percepatan pembangunan Proyek
Kota Deli Megapolitan, PTPN II mendirikan Perusahaan
Usaha Patungan bersama dengan PT Ciputra KPSN
yaitu PT Deli Megapolitan Kawasan Residensial, PT Deli
Megapolitan Kawasan Industri dan PT Deli Megapolitan
Kawasan Bisnis, dengan kepemilikan saham masing-
masing PTPN II sebesar 25% dan PT Ciputra KPSN
sebesar 75%.
In an effort to increase business transformation, PT
Perkebunan Nusantara II established PT Nusa Dua
Propertindo together with PT Nusa Dua Bekala, with
PTPN II ownership of 99% and PT NDB of 1%.
Furthermore, in the context of the process of accelerating
the development of the Deli Megapolitan City Project,
PTPN II established a Joint Venture Company together
with PT Ciputra KPSN, namely PT Deli Megapolitan
Kawasan Residential, PT Deli Megapolitan Kawasan
Industri and PT Deli Megapolitan Kawasan Bisnis, with
share ownership of PTPN II respectively. by 25% and PT
Ciputra KPSN by 75%.
In the context of the process of accelerating the
development of the Deli Megapolitan City Project,
PTPN II established a Joint Venture Company together
with PT Ciputra KPSN, namely PT Deli Megapolitan
Kawasan Residential, PT Deli Megapolitan Kawasan
Industri and PT Deli Megapolitan Kawasan Bisnis, with
share ownership of PTPN II respectively. by 25% and PT
Ciputra KPSN by 75%.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 53
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

KEGIATAN DAN BIDANG USAHA

Corporate Activities and Line of Business
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan In accordance with the Articles of Association of the
Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang : Company, the purposes and objectives of the Company
are to do business in the fields of:
a. Pertanian tanaman, peternakan, perburuan dan a. Crop farming, animal husbandry, hunting and
kegiatan yang berhubungan dengan itu; related activities;
b. Kehutanan dan pemanen kayu dan hasil hutan selain b. Forestry and wood harvesters and forest products
kayu; other than wood;
c. Industri makanan; c. Food industry;
d. Industri pengolahan tembakau; d. Tobacco processing industry;
e. Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia; e. Chemical industry and chemical products;
f. Industri karet, barang dari karet dan plastic; f. Rubber industry, rubber and plastic goods;
g. Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor; g. Big trade, not cars and motorbikes;
h. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara h. Provision of electricity, gas, steam / hot water and
dingin; cold air;
i. Pengelolaan air; i. Water management;
j. Pengelolaan air limbah; j. Waste water management;
k. Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa; k. Land transportation and transportation via
pipelines;
l. Pergudangan dan aktivitas penunjang angkutan; l. Warehousing and transportation support activities;
m. Penyediaan akomodasi; m. Provision of accommodation;
n. Real estate; n. Real estate;
o. Aktivitas kesehatan manusia o. Human health activities

Untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu To produce goods and / or services of high quality and
tinggi dan berdaya saing kuat agar mendapatkan/ strong competitiveness in order to gain / pursue profits
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan in order to increase the value of the Company by applying
dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. the principles of a limited liability company.

KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN MENURUT

ANGGARAN DASAR TERAKHIR
Corporate Business Activities According Company’s Articles
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas,
Perseroan dapat melaksanakan usaha utama sebagai
berikut :
To achieve the aforementioned purposes and objectives,
the Company may carry out the following main
businesses:

a. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi a. Cultivating plants, including clearing and cultivating
pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, land, seeding, planting and maintaining, as well as
penanaman dan pemeliharaan, serta pemungutan collecting plant products and carrying out other
hasil tanaman dan melakukan kegiatan kegiatan lain activities related to the cultivation of the said plants;
yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya
tanaman tersebut;

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

54 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile
b. Produksi, meliputi penerimaan dan pengolahan
hasiltanaman sendiri maupun dari pihak lain
menjadi barang setengah jadi dan/atau barang jadi
serta produk turunannya;
c. Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan
pemasaran berbagai macam hasil produksi serta
melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan,
baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi
pihak lain;
d. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agro
Wisata, Agro Bisnis, Agro Industri, dan Agro
Forestry.
Selain kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat
melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading
house, pengembangan kawasan industri, agro
industrial complex, real estate (penjualan, pembelian,
dan pengelolaan property termasuk hotel, perumahan,
apartemen, dan kondominium, pergudangan, pusat
perbelanjaan/mall), pariwisata, resort, olah raga dan
rekreasi, rest area, jalan tol, perpupukan (industry dan
perdagangan), rumah sakit, jasa pelayanan kesehatan
lainnya, pendidikan, penelitian, sumber daya energi
(termasuk namun tidak terbatas biofuel, green diesel
ethanol), pemasangan instalasi listrik, pengumpulan
dan pengangkutan air limbah berbahaya dan tidak
berbahaya, jasa penyewaan, jasa pembangunan kebun,
jasa pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki
Perseroan, pertanian, peternakan, perkayuan (industri
dan perdagangan), perkantoran, jasa konsultasi bidang
Agro Bisnis dan Agro Industri dan/atau pengolahan hasil
perkebunan, perikanan, transportasi, pertambangan,
pembibitan dan budidaya sapi perah/sapi potong.
b. Production, including receipt and processing of
plant products themselves or from other parties
into semi-finished goods and / or finished goods and
their derivative products;
c. Trade, including the implementation of marketing
activities for various kinds of products as well as
carrying out other trading activities related to the
Company’s business activities, both the products
themselves and the products of other parties;
d. Business development in the fields of Plantation,
Agro Tourism, Agro Business, Agro Industry, and
Agro Forestry.
In addition to these main business activities, the Company
can carry out business activities in order to optimize the
use of its resources for trading houses, development of
- industrial estates, agro-industrial complexes, real estate
(sales, purchases, and management of property including
hotels, housing, apartments, and condominiums,
warehouses, shopping centers / malls), tourism, resorts,
sports and recreation, rest areas, toll roads, fertilization
(industry and trade), hospitals, other health services,
education, research, energy resources (including but not
limited to biofuels, green diesel ethanol), installation of
electrical installations, collection and transportation
of hazardous and non-hazardous waste water, rental
services, plantation development services, services for
the management of facilities and infrastructure owned
by the Company, agriculture, livestock, timber (industry
and trade), offices, consulting services in the fields of
Agro Business and Agro Industry and / or processing
of plantation products, fishery, transportation, mining,
breeding and cultivation of dairy cows / beef cattle.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 55
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PRODUK DAN JANGKAUAN PASAR

Product and Market Coverage
PT Perkebunan Nusantara II mengusahakan perkebunan
dan pengolahan komoditas kelapa sawit, tebu, dan
tembakau yang mencakup pengolahan areal dan
tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman
menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan
baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang
dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PT Perkebunan Nusantara II manages the plantation and
processing of oil palm, sugarcane, and tobacco covering
area and crop processing, seedling plantation and
producting crop husbandry, commodity manufacture
into variety of industry’s raw materials, final product
marketing and other supporting activities.

Total areal konsesi yang diusahakan PT Perkebunan The total concession area manage by PT Perkebunan
Nusantara II adalah sebagai berikut: Nusantara II is as follow :

Produk yang dihasilkan antara lain Minyak Sawit (Crude The products are Crude Palm Oil and Palm Kernel.
Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm Kernel).

PT Perkebunan Nusantara II memiliki 14 Kebun yang PT Perkebunan Nusantara II owns 14 Plantations of Oil
mengelola budidaya Kelapa Sawit dan dilengkapi dengan Palm equipped with 4 units of Oil Palm Factory (Pabrik
4 Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 5 unit Kebun Tebu, dan 2 Kelapa Sawit; PKS), 5 units sugarcane plantations, and 2
unit Pabrik Gula. units sugar factory.

KELAPA SAWIT OIL PALM

PT Perkebunan Nusantara II memiliki 14 Kebun yang PT Perkebunan Nusantara II owns 14 Plantations of Oil
mengelola budidaya Kelapa Sawit dan dilengkapi dengan Palm equipped with 5 units of Oil Palm Factory (Pabrik
5 Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Kelapa Sawit; PKS).

Produk yang dihasilkan meliputi : The resulted product covers:

• Minyak sawit (Crude Palm Oil) • Crude Palm Oil
• Inti Sawit (Palm Kernel) • Palm Kernel

No. Kebun | Estate Luas Areal No. Kebun | Estate Luas Areal
DISTRIK RAYON UTARA DISTRIK TANAMAN SEMUSIM
KELAPA SAWIT | OIL PALM KELAPA SAWIT | OIL PALM
1 Sawit Hulu 9.671,00 1 Tanjung Jati 1.881,25
2 Kwala Sawit 6.541,00 2 Tandem 2.419,88
3 Sawit Seberang 8.079,11 TEBU | SUGARCANE
4 Batang Serangan 2.898,71 1 Tandem Hilir 1.751,75
5 Kwala Sawit 4.905,00 2 Helvetia 5.571,86
Jumlah Distrik Rayon Utara 32.094,82 3 Bulu Cina 2.979,95
DISTRIK RAYON SELATAN 4 Sei Semayang 6.915,92

KELAPA SAWIT | OIL PALM 5 Kwala Madu 6.499,32

1 Melati 2.029,59 Jumlah Distrik Tanaman Semusim 28.019,93

2 Tg. Garbus - Pagar Merbau 5.408,81 KELAPA SAWIT | OIL PALM

3 Limau Mungkur 2.636,95 1 Arso 2.680,46
4 Patumbak 4.725,11
5 Bandar Klippa 8.220,61
6 Barumun 1.808,40
Jumlah Distrik Rayon Selatan 24.829,47

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

56 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

PTPN II mengembangkan dan menerapkan standar PTPN II develops and applies national and
nasional dan standar global untuk minyak sawit global standar for sustainable palm oil. PTPN
berkelanjutan. Kebun-kebun dan PKS PTPN II telah II plantations acquired certificates such as:
dilengkapi dengan sertifikat meliputi:
• ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) • ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)

Jangkauan Pasar : Market Coverage :

• Minyak Sawit (Crude Palm Oil) : 100% untuk pasar • Crude Palm Oil : 100% for local market.
lokal.
• Inti Sawit (Palm Kernel) : 100% untuk pasar lokal. • Palm Kernel : 100% for local market.

GULA SUGAR

PT Perkebunan Nusantara II memiliki 5 kebun yang PT Perkebunan Nusantara II owns 5 Plantations of

mengelola budidaya tebu dan dilengkapi dengan 2 unit Sugacane equipped with 2 units of Sugar Factory.
pabrik gula.

Produk yang dihasilkan meliputi : The resulted product covers:

• Gula • Sugar
• Tetes • Molasses

Jangkauan Pasar : Market Coverage :

• Gula : 100% untuk pasar lokal. • Sugar : 100% for local market.
• Tetes : 100% untuk pasar lokal. • Molasses : 100% for local market.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 57
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

WILAYAH OPERASI
Operations Area
PT. Perkebunan Nusantara-II mengelompokkan unit PT. Perkebunan Nusantara-II groups its business units in
usaha dalam Distrik dan Kebun Pengembangan sebagai Districts and Development Estate as follows:
berikut :

A. Distrik Rayon Utara A. North Rayon District

1. Kebun Sawit Hulu 1. Sawit Hulu Estate
2. Kebun Kwala Sawit 2. Kwala Sawit Estate
3. Kebun Sawit Seberang 3. Sawit Seberang Estate
4. Kebun Batang Serangan 4. Batang Searangan Estate
5. Kebun Air Tenang 5. Air Tenang Estate
B. Distrik Rayon Selatan B. South Rayon District
1. Kebun Melati 1. Melati Estate
2. Kebun Tg. Garbus – Pagar Merbau 2. Tg. Garbus – Pagar Merbau Estate
3. Kebun Limau Mungkur 3. Limau Mungkur Estate
4. Kebun Patumbak 4. Patumbak Estate
5. Kebun Bandar Klippa 5. Bandar Klippa Estate
6. Kebun Barumun 6. Barumun Estate
7. Kebun Tanjung Jati 7. Tanjung Jati Estate
8. Kebun Tandem 8. Tandem Estate
C. Distrik Tanaman Tebu C. Sugarcane Plant District
1. Kebun Helvetia 1. Helvetia Estate
2. Kebun Bulu Cina 2. Bulu Cina Estate
3. Kebun Sei Semayang 3. Sei Semayang Estate
4. Kebun Kwala Madu 4. Kwala Madu Estate
5. Kebun Tandem Hilir 5. Tandem Hilir Estate
D. PT. Langkat Nusantara Kepong D. PT. Langkat Nusantara Kepong
1. Kebun Gohor Lama 1. Gohor Lama Estate
2. Kebun Tanjung Beringin 2. Tanjung Beringin Estate
3. Kebun Basilam 3. Basilam Estate
4. Kebun Padang Brahrang 4. Padang Brahrang Estate
5. Kebun Bekiun 5. Bekiun Estate
6. Kebun Tanjung Keliling 6. Tanjung Keliling Estate
7. Kebun Bukit Lawang 7. Bukit Lawang Estate
8. Kebun Maryke 8. Maryke Estate
E. Papua E. Papua
1. Kebun Arso 1. Arso Estate

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

58 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

VISI DAN MISI

Vision and Mission

VISI
Vision
Dari Perusahaan Perkebunan Menjadi
Perusahaan Multi Usaha Berdaya Saing Tinggi.
From the Plantation Company Become
Multi Business Company and Highly Competitive

Misi
Mission
• Mengoptimalkan seluruh potensi sumber
daya dan usaha
• Memberikan kontribusi optimal
• Menjaga kelestarian dan pertambahan nilai.
• Optimizing the potential of resources and
effort
• Giving optimal contribution
• Maintaining the sustainability and value
added.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 59
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

TUJUAN PERUSAHAAN
Company Goals
1. Peningkatan kinerja operasional organisasi dan 1. Improve operational performance of the
manajemen serta pemanfaatan peluang bisnis organization and management and utilization of
seoptimal mungkin, sehingga menjadi perusahaan business opportunities as optimal as possible, so
perkebunan yang sustainable (berkelanjutan), that plantation company become sustainable,
berdaya saing, makmur, dan menghasilkan laba, competitive, prosperous, and profitable, so
sehingga dapat berperan dalam pembangunan it can play a role in national and regional
daerah dan nasional serta dalam mensejahterakan development and the welfare of employees.
karyawan.
2. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan 2. Carry out to build and developing plantation in the
agribisnis sektor perkebunan sesuai prinsip sector of agribusiness based on principles of healthy,
perusahaan yang sehat, kuat, dan tumbuh dalam strong, and grewing in the economical business
skala usaha yang ekonomis. scale.
3. Meningkatnya posisi portofolio bisnis melalui 3. Increase business portfolio positions through
perbaikan internal semua aspek sumber daya yang internal improvements of all aspects resources.
dimiliki.
4. Meningkatkan profitabilitas usaha pada komoditi 4. Improve profitability in the superior commodity and
unggulan serta mempertahankan dan meningkatkan maintain and enhance the contribution of foreign
sumbangan devisa di bidang perkebunan melalui exchange through increasing our agricultural
peningkatan produksi sekaligus mendukung upaya production to support all efforts to increase non-
peningkatan ekspor non migas, serta memelihara oil exports, and maintain natural resources and
sumber daya alam dan lingkungan serta konservasi environment and water and soil conservation.
air dan tanah.

STRATEGI PERUSAHAAN
Corporate Strategy
1. Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan 1. Optimizing land use with the development of leading
pengembangan kultur unggulan yang sesuai dengan agriculture in accordance with the level of soil
tingkat kesuburan tanah serta meningkatkan fertility and increasing production and productivity.
produksi dan produktivitas.
2. Pengawasan terhadap harga pokok produksi yang 2. Supervising on the cost of production which can give
dapat memberikan keuntungan/laba (margin) yang advantage/ profit (margin) largely by improving the
besar melalui peningkatan kualitas produksi yang quality of production that have a potential market.
mempunyai potensi pasar.
3. Meningkatkan kepedulian dan kesejahteraan 3. Improving care the welfare of employees/retirees
karyawan/pensiunan dan keluarganya sehingga and their families so that they can improve morale
dapat meningkatkan kegairahan dan semangat kerja and hence create a better work productivity.
sehingga tercipta produktivitas kerja yang lebih
baik.
4. Memanfaatkan aset non produktif yang dimiliki 4. Utilizing non-productive assets owned for sources
untuk sumber modal dan menampung tenaga kerja of capital to accommodate a more professional
yang lebih profesional. labour.
5. Meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan dari 5. Increasing intelligence and knowledge of human
sumber daya manusia dalam lingkup teknis melalui resources in the technical sphere through training
pelatihan dan pendidikan. and education.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

60 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

NILAI KEUTAMAAN DAN KARAKTER

Core Values and Character
Nilai Keutamaan Core Values

1. Untuk Pelanggan 1. To Our Customers

Memberikan kepuasan mutu dan kepastian Provide assurance of quality and delivery of
penyerahan yang berdaya saing serta menempatkan satisfaction at a competitive and put the customer
pelanggan sebagai mitra terhormat. as a valued partner.
2. Untuk Karyawan 2. To Our Employee
Menempatkan pekerja sebagai mitra, berusaha Place workers as partners, to try and guide them to
dan membimbing mereka untuk mengembangkan develop their potential for sustainable business and
potensi yang mereka miliki demi kelangsungan family welfare.
usaha dan kesejahteraan keluarga.

3. Kepada Pemegang Saham Every efforts to achieve an optimal

Sedaya upaya mencapai peluang yang optimal untuk opportunity to provide added value
memberikan pertambahan nilai melalui tata kelola through good corporate governance.
perusahaan yang baik.
4. Kepada Lingkungan Masyarakat 4. To Our Community
Menempatkan perusahaan sebagai BUMN yang Placing the Company as a state-owned company
memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dan that provide benefits for people and care about the
peduli terhadap kualitas sumber daya alam. quality of natural resources.
3. To Our Share Holders

Karakter (Quality Management System) Character (Quality Management System)

Sejalan dengan semangat Sistem Manajemen Mutu In line with the spirit of the Quality Management System,
(Quality Management System) maka karyawan company employees must have the following characters:
perusahaan harus memiliki karakter sebagai berikut:
1. Pekerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab 1. Hard-working, resilient, and responsible
2. Sadar berbiaya 2. Cost conscious
3. Persaudaraan dan kebersamaan 3. Brotherhood and togetherness
4. Taqwa dan berakhlak mulia 4. Taqwa and virtous character
5. Setia pada PT. Perkebunan Nusantara Dua 5. Loyal to PT. Perkebunan Nusantara Dua

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 61

BUDAYA PERUSAHAAN
Corporate Culture
Pedoman Prilaku Utama Karyawan PT Perkebunan
Nusantara II telah ditetapkan Prilaku yang harus
dilakukan (DO) dan Prilaku yang dilarang untuk dilakukan
(DON’T) ketika menjalankan pekerjaan.
Nilai-nilai yang diyakini dan yang akan diterapkan
bersama di lingkungan perusahaan mencerminkan
budaya perusahaan dalam menyatukan gerak langkah
setiap individu untuk mencapai tujuan bersama.
Penetapan nilai budaya Perusahaan didasarkan adanya
pengaruh nilai budaya yang berkembang di eksternal
perusahaan, memperbaiki tata kelola bisnis proses dalam
rangka peningkatan daya saing, adanya permasalahan
yang berpotensi mengancam kelangsungan usaha,
membentuk sikap dan prilaku yang berkarakter,
kompeten dan tangguh. Karyawan diharapkan dalam
bekerja mampu bersinergi, memiliki integritas dan
bersikap profesional.
Nilai budaya PT Perkebunan Nusantara II yang telah
ditetapkan Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Nomor : DPPS/SE/39/2020 tentang Perubahan Nilai-
Nilai Utama (Core Values) PT Perkebunan Nusantara
Group yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratf).
Penjabaran nilai-nilai Budaya Perusahaan tersebut yaitu :
1. Amanah, berarti memegang teguh kepercayaan
yang diberikan.
2. Kompeten, Terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas
3. Harmonis, Saling peduli dan menghargai perbedaan.
4. Loyal, Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara
5. Adaptif, Terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan
6. Kolaboratif, Membangun kerja sama yang sinergis
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
62 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile
The Main Conduct Guidelines for PT Perkebunan
Nusantara II Employees have defined Behaviors that
must be done (DO) and Behaviors which are prohibited
to be carried out (DON’T) when carrying out work.
The values that are believed and that will be applied
together in the company environment reflect the
corporate culture in unifying the steps of each individual
to achieve common goals. The determination of the
Company’s cultural values is based on the influence
of cultural values that develop outside the company,
improving business process governance to increase
competitiveness, the existence of problems that have
the potential to threaten business continuity, forming
attitudes and behaviors that are characterized,
competent and resilient. Employees are expected to
work in synergy, have integrity, and be professional.
The cultural values of PT Perkebunan Nusantara II
that have been set by the Board of Directors of PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Number: DPPS /
SE / 39/2020 concerning Changes in Core Values of
PT Perkebunan Nusantara Group namely AKHLAK
(Amanah, Competent, Harmonious, Loyal) , Adaptive,
Collaborative).
The description of the values of Corporate Culture, namely:
1. Amanah, means upholding the trust given.
2. Competent, Continue to learn and develop
capabilities.
3. Harmonious, Caring for each other and respecting
differences.
4. Loyal, To be dedicated and prioritizing the interests
of the Nation and the State.
5. Adaptive, Continue to innovate and be enthusiastic
in driving or facing change.
6. Collaborative, Build synergistic cooperation.
Profil Perusahaan
CompanyProfile
Dari core values yang telah ditetapkan, terdapat From the predetermined core values, there are Main
Perilaku Utama yang harus dilakukan dalan menjalankan Behaviors that must be carried out in carrying out the
pekerjaan : work:

Amanah Amanah

1. Memenuhi janji dan komitmen 1. Fulfill promises and commitments.

2. Berpegang teguh kepada nilai moral dan etika 2. Adhering to moral and ethical values
3. Bertanggung jawab atas tugas, keputusan dan 3. Responsible for tasks, decisions and actions carried
Tindakan yang dilakukan out to completion.

Kompeten Competent

1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab 1. Improving self-competence to respond to

tantangan yang selalu berubah. everchanging challenges.
2. Membantu orang lain untuk belajar 2. Helping others to learn
3. Menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik. 3. Complete tasks with the best quality.

Harmonis Harmonious

1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya 1. Respect everyone regardless of their background
2. Membagun lingkungan kerja yang kondusif 2. Build a conducive work environment
3. Suka menolong orang lain 3. Help and support each other

Loyal Loyal

1. Menjaga nama baik sesama pekerja, pimpinan, 1. Maintain the good name of fellow workers, leaders,
BUMN dan Negara BUMN and the State
2. Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar. 2. Willing to sacrifice to achieve a bigger goal.
3. Patuh kepada pimpinan sepanjang tidak 3. Obey the leadership as long as it does not conflict
bertentangan dengan hukum dan etika with the law and ethics

Adaptif Adaptive

1. Cepat menyesuaikan diri untuk menjadi lebih baik. 1. Quickly adapt to be better.
2. Terus-menerus melakukan perbaikan mengikuti 2. Continually make improvements following
perkembangan teknologi. technological developments.
3. Bertindak proaktif 3. Act proactively

Kolaboratif Collaborative

1. Membuka kesempatan kepada berbagai pihak untuk 1. Provide opportunities for various parties to
berkontribusi contribute
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilakn 2. Open in working together to generate added
nilai tambah value
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya 3. Mobilize the utilization of various resources for the
untuk tujuan Perusahaan. purposes of the Company.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 63
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

STRUKTUR ORGANISASI
Organization Structure

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

64 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 65
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Profile of Commissioners

AMRI SIREGAR
Komisaris Utama
President Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Medan, Indonesian Citizen, born in Medan,

30 September 1956 (66 Tahun). September 30, 1956 (66 yo).

Riwayat Pendidikan: Education:

Sarjana Pertanian IPB, Bogor (1981) Bachelor of Agriculture, IPB, Bogor (1981)

Pengalaman Kerja: Work Experience:

Mengawali karirnya sebagai Asisten Tanaman di
PTPN VIII (1981-1987), Asisten kepala (1988-1993),
Administratur Kebun (1993-1995), Administratur Kebun
PTPN IV (1998-2001), Direktur SDM & Umum PTPN IV
(2001-2003), Direktur Utama PTPN VII (2003-2006),
Direktur Utama PTPN III (2006-2012), Komisaris Utama
PTPN II (.Mei 2019)
Dasar Hukum Penunjukan:
Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan Nusantara III Nomor: SK-184/
MBU/06/2020 dan Nomor: DSDM/SKPTS/R/105/2020.
Starting his career as Plant Assistant at PTPN VIII
(1981-1987), Assistant Head (1988-1993), Estate
Administrator (1993-1995), Plantation Administrator
of PTPN IV (1998-2001), Director of Human Resources
& General Affairs of PTPN IV (2001-2003), President
Director of PTPN VII (2003-2006), President Director of
PTPN III (2006-2012), President Commissioner of PTPN
II (May 2019)
Legal Basis of Appointment:
A copy of the Decree of the Minister of State-Owned
Enterprises and the President Director of the Limited
Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara
III Number: SK-184/MBU/06/2020 and Number:
DSDM/SKPTS/R/105/2020.

Jabatan Rangkap: - Dual Position: -

Hubungan Afiliasi: Affiliate Relationship:

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi dan Has no affiliation with the the Board of Directors and
anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang other member of the Board of Comissioners, as well as
saham utama dan/atau pengendali. major and/ or controlling shareholder.

Jumlah Kepemilikan Saham pada PTPN II: Total share ownership in PTPN II:
nihil nihil

Domisili: Domicile:
Medan Medan

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

66 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

BAMBANG SETIA HIDAYAT

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Tasikmalaya, Indonesian Citizen, born in Tasikmalaya,

11 Maret 1966 (56 Tahun). March 11, 1966 (56 yo).

Riwayat Pendidikan: Education:

Sarjana Pertanian IPB, Bogor (1981) Bachelor of Agriculture, IPB, Bogor (1981)

Pengalaman Kerja: Work Experience:

Mengawali karirnya sebagai Asisten Manajer di PT. Starting his career as an Assistant Manager at PT.
Socfindo (1990-2005), Asisten kepala (2005-2007), Socfindo (1990-2005), Assistant head (2005-2007),
Manajer (2007-2020), Komisaris Independen PTPN II Manager (2007-2020), Independent Commissioner of
(.Mei 2019) PTPN II (May 2019)

Dasar Hukum Penunjukan: Legal Basis of Appointment:

Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara A copy of the Decree of the Minister of State-Owned
dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) Enterprises and the President Director of the Limited
PT Perkebunan Nusantara III Nomor: SK-184/ Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara
MBU/06/2020 dan Nomor: DSDM/SKPTS/R/105/2020. III Number: SK-184/MBU/06/2020 and Number:
DSDM/SKPTS/R/105/2020.

Jabatan Rangkap: - Dual Position: -

Hubungan Afiliasi: Affiliate Relationship:

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi dan Has no affiliation with the the Board of Directors and
anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang other member of the Board of Comissioners, as well as
saham utama dan/atau pengendali. major and/ or controlling shareholder.

Jumlah Kepemilikan Saham pada PTPN II: Total share ownership in PTPN II:
nihil nihil

Domisili: Domicile:
Medan Medan

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 67
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PROFIL DIREKSI
Profile of Directors

IRWAN PERANGIN-ANGIN
Direktur
Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Kabanjahe, Indonesian Citizen, born in Kabanjahe,

Juli 1966 (56 Tahun). July 07, 1966 (56 yo).

Riwayat Pendidikan: Education:

Sarjana Budidaya Pertanian Universitas Islam Sumatera Bachelor of Agricultural Cultivation, Islamic University
Utara, Medan of North Sumatra, Medan

Pengalaman Kerja: Work Experience:

Memulai karir sebagai Asisten kepala Kebun Sawit
Seberang di PTPN II (2004 - 2005), Kepala Urusan
Invetasi Bagian Tanaman di PTPN II (2005 - 2010),
Manajer Kebun Tanjung Keliling di PTPN II (2010 -
2012), Manajer Kebun Bekiun di PTPN II(2012 - 2014),
Direktur SDM PT LNK (2014 - 2019), Kepala Bagian
Sekretariat Perusahaan di PTPN II (Juni 2019 - Agustus
2019), Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan di PTPN III
Holding (2019 - 2020) dan SEVP Operational di PTPN II
(Mei 2019)
Starting his career as Assistant head of the Seberang Oil
Palm Plantation at PTPN II (2004 - 2005), Head of Plant
Investment Affairs at PTPN II (2005 - 2010), Manager
of Tanjung Keliling Plantation at PTPN II (2010 - 2012),
Manager of Bekiun Gardens at PTPN II (2012 - 2014), HR
Director of PT LNK (2014 - 2019), Head of the Corporate
Secretariat Section at PTPN II (June 2019 - August
2019), Head of the Corporate Secretariat Division at
PTPN III Holding (2019 - 2020) and SEVP Operational at
PTPN II (May 2019)

Dasar Hukum Penunjukan: Legal Basis of Appointment:

Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara A copy of the Decree of the Minister of State-Owned
dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) Enterprises and the President Director of the Limited
PT Perkebunan Nusantara III Nomor: SK-332/ Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara
MBU/10/2020 dan Nomor: DPPS/SKPTS/R/208/2020. III Number: SK-332/MBU/10/2020 and Number: DPPS/
SKPTS/R/208/2020.

Jabatan Rangkap: - Dual Position: -

Hubungan Afiliasi: Affiliate Relationship:

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi dan Has no affiliation with the the Board of Directors and
anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang other member of the Board of Comissioners, as well as
saham utama dan/atau pengendali. major and/ or controlling shareholder.

Jumlah Kepemilikan Saham pada PTPN II: Total share ownership in PTPN II:
nihil nihil

Domisili: Domicile:
Medan Medan

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

68 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

RM MULIANTA SITEPU
SEVP Operation

Warga Negara Indonesia, lahir di Membang Muda, Indonesian Citizen, born in Membang Muda,
28 Oktober 1966 (56 Tahun). October 28, 1966 (56 yo).

Riwayat Pendidikan: Education:

Sarjana Pertanian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Bachelor of Agricultural, University of Gajah Mada,
Yogyakarta

Pengalaman Kerja: Work Experience:

Memulai karir sebagai Asisten tanaman di PTPN III
(1998 - 2003), Staf urusan peremajaan di PTPN III
(2003 - 2011), Asisten Kepala Rayon Barat bandar Betsy
di PTPN III (2013 - 2014), Manajer Kebun di PTPN
II(2016 - 2018), General manager Distrik Labuhan Batu
- 3 di PTPN III (2018 - 2019), Direktur Produksi di PT.
Perkebunan Mitra Ogan (2019 - 2020), General Manager
Distrik Labuhan Batu - 2 (2020) dan SEVP Operational di
PTPN II (Oktober 2020)
Starting his career as a plant assistant at PTPN III
(1998 - 2003), staff for replanting affairs at PTPN III
(2003 - 2011), Assistant Head of West Rayon bandar
Betsy at PTPN III (2013 - 2014), Garden Manager at
PTPN II (2016 - 2018) ), General manager of Labuhan
Batu District - 3 at PTPN III (2018 - 2019), Director of
Production at PT. Perkebunan Mitra Ogan (2019 - 2020),
General Manager of Labuhan Batu District - 2 (2020) and
SEVP Operational at PTPN II (October 2020)

Dasar Hukum Penunjukan: Legal Basis of Appointment:

Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik A copy of the Decree of the Minister of State-Owned
Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan Enterprises and the President Director of the Limited
(Persero) PT Perkebunan Nusantara III Nomor: DPPS/ Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara
SKPTS/R/210/2020. III Number: DPPS/SKPTS/R/210/2020.

Jabatan Rangkap: - Dual Position: -

Hubungan Afiliasi: Affiliate Relationship:

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi dan Has no affiliation with the the Board of Directors and
anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang other member of the Board of Comissioners, as well as
saham utama dan/atau pengendali. major and/ or controlling shareholder.

Jumlah Kepemilikan Saham pada PTPN II: Total share ownership in PTPN II:
nihil nihil

Domisili: Domicile:
Medan Medan

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 69
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

SYAHRIADI SIREGAR
SEVP Business Support

Warga Negara Indonesia, lahir di Padang Sidempuan, Indonesian Citizen, born in Padang Sidempuan,
31 Juli 1967 (55 Tahun). July 31, 1967 (55 yo).

Riwayat Pendidikan: Education:

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Dharma Bachelor of Economics majoring in Accounting, Dharma
Agung (1992) Agung University (1992)

Pengalaman Kerja: Work Experience:

Memulai karir sebagai Kepala Bagian Akuntansi(2015 -
2016), Manajer Kebun Bandar Selamat (Oktober 2016
- Desember 2016), Kepala Bagian Pengadaan (2017 -
2018), Kepala Bagian Keuangan (2018 - 2019), General
Manajer Distrik Aceh Timur(Juli 2019 - Nopember 2019),
Kepala Bagian Operasional Keuangan & Akuntansi (2019
- 2020) dan sebagai SEVP Business Support di PTPN II
(Mei 2020)
Started his career as Head of Accounting Section (2015 -
2016), Manager of Kebun Raya Bandar Selamat (October
2016 - December 2016), Head of Procurement (2017 -
2018), Head of Finance (2018 - 2019), General Manager
of East Aceh District (July 2019) - November 2019), Head
of Operational Finance & Accounting (2019 - 2020) and
as SEVP Business Support at PTPN II (May 2020)

Dasar Hukum Penunjukan: Legal Basis of Appointment:

Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik A copy of the Decree of the Minister of State-Owned
Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan Enterprises and the President Director of the Limited
(Persero) PT Perkebunan Nusantara III Nomor: DSDM/ Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara
SKPTS/R/155/2020. III Number: DSDM/SKPTS/R/155/2020.

Jabatan Rangkap: - Dual Position: -

Hubungan Afiliasi: Affiliate Relationship:

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi dan Has no affiliation with the the Board of Directors and
anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang other member of the Board of Comissioners, as well as
saham utama dan/atau pengendali. major and/ or controlling shareholder.

Jumlah Kepemilikan Saham pada PTPN II: Total share ownership in PTPN II:
nihil nihil

Domisili: Domicile:
Medan Medan

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

70 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile
PULUNG RINANDORO
SEVP Management Asset
Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang,
23 Oktober 1967 (55 Tahun).
Riwayat Pendidikan:
Memperoleh gelar Sarjana Hukum Jurusan Hukum
Pidana di Universitas Diponegoro (1993) dan gelar
Master Hukum Jurusan Hukum Pidana di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (2013).
Pengalaman Kerja:
Memulai karir sebagai KStaf TU pada Sekretariat
JAM INTEL Kejaksaan Agung RI(1996 - 2000), Jaksa
Fungsional pada Kejaksaan Negeri Ambarawa (Januari
2000 - Oktober 2000), Kasubsi Pratut pada Seksi Tindak
Pidana Umum Kejaksaan Negeri Limboto (Oktober 2000 -
Agustus 2002), Kasi Intel pada Kejaksaan Negeri Limboto
(2002 - 2004), Jaksa Fungusional pada Kejaksaan Negeri
Jakarta Pusat (2004 - 2008), Kasi Intel pada Kejaksaan
Negeri Purworejo (2008 - 2010) dan sebagai SEVP
Manajemen Asset di PTPN II (Mei 2021 s/d sekarang)
Dasar Hukum Penunjukan:
Salinan Keputusan Direktur Utama Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III
Nomor: DPPS/SKPTS/R/83/2021
Jabatan Rangkap: -
Hubungan Afiliasi:
Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi dan
anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang
saham utama dan/atau pengendali.
Jumlah Kepemilikan Saham pada PTPN II:
nihil
Domisili:
Medan
Indonesian Citizen, born in Semarang,
October 23, 1967 (55 yo).
Education:
He earned his Bachelor of Laws majoring in Criminal
Law at the University of Diponegoro (1993) and a
Master of Laws majoring in Criminal Law at the National
Development University “Veterans” Jakarta (2013).
Work Experience:
Started his career as TU Staff at the JAM INTEL Secretariat
of the Attorney General’s Office of the Republic of Indonesia
(1996 - 2000), Functional Attorney at the Ambarawa District
Attorney (January 2000 - October 2000), Head of Subsi Pratut
at the General Crime Section of the Limboto District Attorney
(October 2000 - August 2002), Head of Intel Division at the
Limboto District Attorney (2002 - 2004), Functional Attorney
at Central Jakarta District Attorney (2004 - 2008), Intel Head
at Purworejo District Attorney (2008 - 2010) and as SEVP
Asset Management at PTPN II (May 2021 until now)
Legal Basis of Appointment:
A copy of the Decree of the President Director of the
Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan
Nusantara III Number: DPPS/SKPTS/R/83/2021.
Dual Position: -
Affiliate Relationship:
Has no affiliation with the the Board of Directors and
other member of the Board of Comissioners, as well as
major and/ or controlling shareholder.
Total share ownership in PTPN II:
nihil
Domicile:
Medan
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 71
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Composition of Shareholders
Saham PTPN II dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
yang diwakili oleh Kementerian BUMN, dan PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku induk
organisasi holding perkebunan.
PTPN II shares are owned by the Republic of Indonesia,
represented by the Ministry of SOEs, and PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) as the parent entity of plantation
holding.

1. Pemerintah Republik Indonesia memiliki 32.761 1. The Government of the Republic of Indonesia owns
lembar saham Seri B senilai Rp. 32.761.000.000 32,761 Series B shares valued at Rp. 32,761,000,000
atau 10%. or 10%.
2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki 2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) has 294,845
294.845 lembar saham senilai Rp. 294.845.000.000 shares valued at Rp. 294,845,000,000 or 90%,
atau 90%, yang terdiri dari: consisting of:
a. 1 lembar saham Seri A atau seluruhnya a. 1 sheet of Series A shares or totally of Rp.
berjumlah Rp. 1.000.000. 1,000,000.
b. 294.844 lembar saham seri B atau seluruhnya b. 294,844 Series B shares valued at Rp.
berjumlah Rp. 294.844.000.000. 294,844,000,000.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

72 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

STRUKTUR PEMEGANG SAHAM

Shareholder Structure

KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KOMISARIS, DAN DIREKSI

Shareholding by Commissioners, and Directors
Tidak ada Direksi atau Dewan Komisaris PTPN II yang
memiliki saham di PTPN II secara langsung dan tidak
langsung. Selain itu, tidak ada aksi korporasi terkait
saham atau perubahan jumlah saham PTPN II sepanjang
tahun 2021 sehingga tidak ada informasi kronologi
saham yang disajikan pada Laporan Tahunan PTPN II
tahun 2021.
There is no single Director or Comissioner of PTPN II
who owns direct or indirect shares. On top of that, there
was no corporative action regarding shares or PTPN II
share changes thoroughout 2021 that resulted in the
absence of chronology for the shares mentioned in 2021
PTPN II Annual Report.

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

Stock Listing Chronology
Perseroan per 31 Desember 2021 berstatus Perusahaan
non listed atau belum pernah mencatatkan saham
di Bursa Saham. Seluruh kepemilikan saham masih
dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan
Pemerintah Republik Indonesia. Oleh sebab itu, tidak
ada informasi terkait kronologis pencatatan saham dan
informasi saham lainnya yang dapat disampaikan.
By December 31, 2021, The Company placed as a non
listed Company in stock exchange. The whole stocks were
still possessed by PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
and the Republic of Indonesia. Therefore, there was no
stock listing chronology and information regarding other
stocks that can be reported.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 73

KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA
Other Securities Listing Chronology
Perseroan per 31 Desember 2021 tidak menerbitkan
efek dalam bentuk apapun sehingga tidak terdapat
informasi terkait kronologis pencatatan, jenis aksi
korporasi, perubahan jumlah efek, nama bursa maupun
peringkat efek.
STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN
Company Group Structure
Struktur grup PTPN II terdiri dari 3 (tiga) Anak
Perusahaan dan 6 (enam) Perusahaan Afiliasi. Struktur
grup Perusahaan disajikan dalam gambar di bawah ini:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
74 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile
As of December 31, 2021, the Company did not release
other securities listing in any way possible. This created
the absence of information regarding listing chronology,
Company’s action types, amount of security changes, and
exchange tittle to securities effect.
PTPN II group structure comprised of three subsidiaries
and six affiliated companies. The Company group
structure is shown down below:
Profil Perusahaan
CompanyProfile

ENTITAS ANAK
Subsisdiary

Total Aset
Tahun Beoperasi Persentase sebelum Eliminasi
Entitas Anak Domisili secara Komersial Kegiatan Usaha Kepemilikan Total Assets
Subsidiary Domicile Start of Commercial Business activities Percentage of before Elimination
Operations Ownership (jutaan Rupiah)
2020 2021
Jasa Bidang Perdagangan, trans-
portasi darat, dan jasa kecuali jasa
PT Nusa Dua Bekala Belum Beroperasi dibidang hukum dan pajak
Deli Serdang 99% 154.440
(“NDB”) Not Operated Yet Services in the field of trade, land
transportation, and services, except
legal services and taxes.
PT Tembakau Deli Medica Jasa pelayanan kesehatan
Deli serdang 2017 98% 11.074
(“TDM”) Health services
PT Nusa Dua Propertindo Properti
Deli serdang 2014 99% 99
(“NDP”) Property

ENTITAS ASOSIASI
Associates Entity

Jumlah Investasi
Tahun In- Persentase Investment amount
Entitas Asosiasi Domisili vestasi Kegiatan Usaha Kepemilikan
Associate Entity Domicile Investment Business activities Percentage of (dalam jutaan Rupiah)
Year Ownership (in million rupiah)

2020 2021
PT. Langkat Nusantara Kepong Agro Industri & Agro Bisnis
Langkat 2009 40% 20.000
(“LNK”) Agro Industry & Agro Business
PT. Applied Agricultural Resources Nusantara Pembibitan kelapa sawit
Jakarta 2013 35% 3.500
(“AARN”) Oil palm nurseries
PT. Propernas Nusa Dua Properti
Medan 2014 49% 14.700
(“PND”) Property
PT. Deli Megapolitan Kawasan Residensial Properti
Medan 2020 25% 1.250
(“DMKR”) Property
PT. Deli Megapolitan Kawasan Bisnis Properti
Medan 2020 25% 1.250
(“DMKB”) Property
PT. Deli Megapolitan Kawasan Industri Properti
Medan 2020 25% 1.250
(“DMKI”) Property

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 75
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PROFIL ENTITAS ANAK

Subsidiary Profile

PT. NUSA DUA BEKALA

Jenis | Type : Entitas Anak | Subsidiary

Pendirian | Establishment
Kepemilikan | Ownership
Kantor Pusat | Head Office
Kontak | Contact
Total Aset | Total Assets
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 20 orang | person
: 18 Desember 2012
: PT Perkebunan Nusantara II 99%
Perusahaan Umum Perumahan Nasional 1%
: Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Emplasmen Kantor Direksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
: Telepon : 061-7940819
Fax: 061-7940868
: Rp. 76.632 juta | million

Dasar Pendirian Foundation of Establishment

Didirikan berdasarkan Akta Notaris Ilmiawan Dekrit S, Established based on the Notary Deed Ilmiawan Dekrit
S.H., M.H. No. 69 tanggal 20 Desember 2012. S, S.H., M.H. No. 69 dated 20 December 2012.

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Comissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 The scructure of Board of Comissioners and Directors by
Desember 2021 adalah sebagai berikut: 31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 Board of Comissioners 2021

Komisaris Utama : Maman, SH Comissioner : Maman, SH

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 Directors 2021

Direktur : Josem Ginting Director : Josem Ginting

Bidang Usaha Business Field

Jasa bidang perdagangan, transportasi darat, dan jasa Services in the field of trade, land transportation, and
kecuali jasa dibidang hukum dan pajak services except for services in the field of law and tax.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

76 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. TEMBAKAU DELI MEDICA

Jenis | Type : Entitas Anak | Subsidiary

Pendirian | Establishment
Kepemilikan | Ownership
Kantor Pusat | Head Office
Kontak | Contact
Total Aset | Total Assets
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 475 orang | person
: 30 Juni 2016
: PT Perkebunan Nusantara II 98%
Koperasi Karyawan Perkebunan Nusantara Dua 2%
: Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
KantorDireksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
: Telepon : 061–7942419
Fax: 061–7942419
: Rp. 13.342 juta |million

Dasar Pendirian Foundation of Establishment

Didirikan berdasarkan Akta Notaris Muhammad Arif Established based on the Notary Deed Muhammad Arif
Fadillah S.H. No. 06 tanggal 30 Juni 2016. Fadillah S.H. No. 06 dated 30 June 2016.

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Comissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 The scructure of Board of Comissioners and Directors by
Desember 2021 adalah sebagai berikut: 31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 Board of Comissioners 2021

Komisaris : Syahriadi Siregar Comissioner : Syahriadi Siregar

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 Directors 2021

Direktur : Kennedy NP. Sibarani Director : Kennedy NP. Sibarani

Bidang Usaha Business Field

Jasa pelayanan Kesehatan Health services.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 77
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. NUSA DUA PROPERTINDO

Jenis | Type : Entitas Anak | Subsidiary

Pendirian | Establishment : 29 Oktober 2014
Kepemilikan | Ownership : PT Perkebunan Nusantara II 99%
PT Nusa Dua Bekala 1%
Kantor Pusat | Head Office : Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
KantorDireksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
Total Aset | Total Assets : Rp. 2.056 juta |million
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 6 orang | person

Dasar Pendirian Foundation of Establishment

Didirikan berdasarkan Akta Notaris Githa Nadya Established based on the Notary Deed Githa Nadya
Maridina S.H. No. 682 tanggal 20 Oktober 2014. Maridina S.H. No. 682 dated 29 October 2014.

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Comissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi SPN pada tanggal The scructure of SPN Board of Comissioners and
31 Desember 2021 adalah sebagai berikut: Directors by 31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 Board of Comissioners 2021

Komisaris : Irwan Perangin-angin Comissioner : Irwan Perangin-angin

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 Directors 2021

Direktur : Iman Subekti Director : Iman Subekti

Bidang Usaha Business Field

Agribisnis dan Properti Agribusiness and Property

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

78 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

PROFIL ENTITAS ASOSIASI

Associates Profile

PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG

Jenis | Type : Perusahaan Asosiasi | Associate Company

Pendirian | Establishment : 9 Juni 2009
Kepemilikan | Ownership : PT Perkebunan Nusantara II 40%
KL-Kepong Plantation Sdn.Bhd. 60%
Kantor Pusat | Head Office : Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Emplasmen Kantor Direksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
Total Aset | Total Assets : Rp. 1.800.400 juta | million
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 2.731 orang | person

PT. Langkat Nusantara Kepong adalah perusahaan Kerja
Sama Operasional antara PTP Nusantara-II (Persero)
dengan PT. KLK Plantation Holdings sdn Bhd Malaysia
yang bergerak pada bidang usaha Agroindustri dan
didirikan pada tanggal 9 Juni 2009 dengan akte notaries
Siti Pertiwi Henny Singgih SH No. : 27 dan telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman RI melalui surat keputusan
nomor : AHU-28759.AH.01.01 tahun 2009 tanggal 26
Juni 2009.
PT. Langkat Nusantara Kepong is an Operational
Cooperation company between PTP Nusantara-II
(Persero) and PT. KLK Plantation Holdings sdn Bhd
Malaysia which is engaged in the agro-industry business
and was established on June 9, 2009 with a notary deed
Siti Pertiwi Henny Singgih SH No. : 27 and has been
approved by the Minister of Justice of the Republic
of Indonesia through a decree number: AHU-28759.
AH.01.01 year 2009 dated June 26, 2009.

Pada tahun 2012 telah diadakan perubahan susunan
pengurus perusahaan sesuai dengan akte notaries nomor
: 4 tanggal 2 Maret 2012 yang dibuat oleh notaries Erwin
Wahyu Purwantoro SH dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Nomor : AHU-
AH.01.01-08777 tanggal 13 Maret 2012.
In 2012 there was a change in the composition of the
company’s management in accordance with the notary
deed number: 4 dated March 2, 2012 made by the notary
Erwin Wahyu Purwantoro SH and approved by the
Minister of Justice and Human Rights Number: AHU-
AH.01.01-08777 dated March 13, 2012.

PT. Langkat Nusantara Kepong adalah perusahaan PT. Langkat Nusantara Kepong is a KSO company
KSO yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. engaged in agro-industrial business. The main
Komoditas utama yang dikelola yaitu Kelapa Sawit. Arah commodity that is managed is palm oil. The direction of
pengembangan kelapa sawit melalui usaha Intensifikasi oil palm development through intensification efforts by
dengan melakukan Tanam ulang pada lahan-lahan yang replanting on unproductive lands using superior varieties
tidak produktif dengan menggunakan colon varitas and high productivity colonies as well as building new
unggul dan produktivitas yang tinggi serta membangun palm oil mills with higher processing capacity
pabrik kelapa sawit yang baru dengan kapasitas olah
yang lebih tinggi

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 79

Dewan Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31
Desember 2021 adalah sebagai berikut:
Profil Perusahaan
CompanyProfile
The Board of Comissioners and Directors
The scructure of Board of Comissioners and Directors by
31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 | Board of Comissioners 2021

Komisaris Utama | President Comissioner : Irwan Perangin-angin
Komisaris | Commissioner : Agus Pakpahan
Komisaris | Commissioner : Patrick Kee Chuan Peng
Komisaris | Commissioner : The Sar Moh Nee
Komisaris | Commissioner : RM. Mulianta Sitepu
Komisaris | Commissioner : Syahriadi Siregar
Komisaris | Commissioner : Tan Poh Tech

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 | Directors 2021

Presiden Direktur | President Director : MD Nasrudin Bin Ismail
Direktur Pengembangan | Development Director : Rozi Bin Ibrahim
Direktur Keuangan | Finance Director : Shivaganesh Kuppusamy
Direktur SDM | HR Director : A. Haris Suharto
Direktur Produksi | Production Director : Arota G. Telaumbanua

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

80 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. PROPERNAS NUSA DUA

Jenis | Type : Perusahaan Asosiasi | Associate Company

Pendirian | Establishment : 20 Desember 2012
Kepemilikan | Ownership : PT Perkebunan Nusantara II 49%
Perum Perumnas 51%
Kantor Pusat | Head Office : Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Emplasmen Kantor Direksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
Total Aset | Total Assets : Rp. 86.148 juta | million
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 10 orang | person

Sinergi Badan Usaha Milik Negara (SINERGI BUMN)
antara Perum Perumnas dengan PT Perkebunan
Nusantara II, melandasi lahirnya 2 (Dua) anak
perusahaan diantaranya PT Nusa Dua Bekala
(PT NDB) yang membidangi penguasaaan asset lahan
PT Perkebunan Nusantara II, dan PT Propernas Nusa Dua
(PT PND) adalah perusahaan Properti sebagai pengelola
asset lahan dari PT. NDB dengan pola kepemilikan
saham Perum Perumnas 51 % dan PTPN II 49 % sesuai
perejanjian kerjasama.
The synergy of State Owned Enterprises (SINERGI
BUMN) between Perum Perumnas and PT Perkebunan
Nusantara II, underlies the birth of 2 (two) subsidiaries
including PT Nusa Dua Bekala (PT NDB) which is in
charge of land assets management of PT Perkebunan
Nusantara II, and PT Propernas Nusa Dua. (PT PND) is
a property company managing land assets from PT. NDB
with a 51% shareholding pattern of Perum Perumnas and
PTPN II 49% according to the cooperation agreement.

Proses berdirinya Perusahaan Patungan Properti
PT. Propernas Nusa Dua diawali dengan Nota
Kesepahaman (MOU) Nomor PTPN II: II.0/MOU/09/
XII/2011 dan Nomor Perumnas: Dirut/857/10/XII/2011
tanggal 15 Desember 2011 dan ditindaklanjuti sesuai
dengan Perjanjian Nomor PTPN II : II.0/SPUP/02/
XII/2012 dan Nomor Perumnas : Dirut/1204/10/
XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 berdasarkan Surat
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor
: S-729/MBU/2012 tanggal 18 Desember 2012 dan
dilegalkan melalui Akta Pendirian PT Propernas Nusa
Dua No. 68 tanggal 20 Desember 2012 Notaris Ilmiawan
Dekrit Supatmo, SH, MH.
The process of establishing the Property Joint Venture
Company PT. Propernas Nusa Dua begins with a
Memorandum of Understanding (MOU) Number PTPN
II: II.0 / MOU / 09 / XII / 2011 and Perumnas Number:
Dirut / 857/10 / XII / 2011 dated December 15, 2011
and followed up in accordance with the Agreement
Number PTPN II : II.0 / SPUP / 02 / XII / 2012 and
Perumnas Number: Dirut / 1204/10 / XII / 2012 dated
20 December 2012 based on the Letter of the Minister
for State-Owned Enterprises (BUMN) Number: S-729
/ MBU / 2012 dated December 20, 2012 and legalized
through the Deed of Establishment of PT Propernas
Nusa Dua No. 68 dated 20 December 2012 Notary
Ilmiawan Dekrit Supatmo, SH, MH.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 81

Dewan Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31
Desember 2021 adalah sebagai berikut:
Profil Perusahaan
CompanyProfile
The Board of Comissioners and Directors
The scructure of Board of Comissioners and Directors by
31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 | Board of Comissioners 2021

Komisaris Utama | President Comissioner : Syahriadi Siregar
Komisaris | Comissioner : Muchlis Abbas
Komisaris | Comissioner : Anna Kunti Pratiwi

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 | Directors 2021

Presiden Direktur | President Director : Rizqi Aswaransyah Pratama
Direktur Operasional & Marketing | Operations & Marketing Director : Parlindungan Siallagan
Direktur Keuangan | Finance Director : Daniel Tarigan

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

82 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. Applied Agricultural Resources Nusantara (AARN)

Jenis | Type : Perusahaan Asosiasi | Associate Company

Pendirian | Establishment : 14 Mei 2012
Kepemilikan | Ownership : PT Perkebunan Nusantara II 35%
KL-Kepong Plantation Sdn.Bhd. 15%
PT AAR Nusantara 50%
Kantor Pusat | Head Office : Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Emplasmen Kantor Direksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
Total Aset | Total Assets : Rp. 7.878 juta | million
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 2 orang | person

PT AAR Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 3
tanggal 14 Mei 2012 dari Notaris Miryani Usman, SH.
Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-38075.
AH.01.01.TH.2012 tanggal 16 Juli 2012 dan telah
mendapat persetujuan Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) No. 3371/I/PMA/2011 tanggal 15
Desember 2011.
PT AAR Nusantara was established based on Deed No.
3 dated May 14, 2012 from Notary Miryani Usman, SH.
The deed of company establishment was approved by
the Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in Decree No. AHU-38075.AH.01.01.TH.2012
dated 16 July 2012 and has received approval from the
Investment Coordinating Board (BKPM) No. 3371 / I /
PMA / 2011 dated 15 December 2011.

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Comissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 The scructure of Board of Comissioners and Directors by
Desember 2021 adalah sebagai berikut: 31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 | Board of Comissioners 2021

Komisaris Utama | President Comissioner : Ronald B. M. Sidabutar
Komisaris | Comissioner : H. Sharudin Bin Jafar
Komisaris | Comissioner : Thomas Thomas

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 | Directors 2021

Presiden Direktur | President Director : Kee Khan Kiang
Direktur | Director : Arif Sugandi
Direktur Keuangan | Finance Director : Badiaraja Siregar

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 83
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. DELI MEGAPOLITAN KAWASAN RESIDENSIAL

Jenis | Type : Perusahaan Asosiasi | Associate Company

Pendirian | Establishment : 08 September 2020
Kepemilikan | Ownership : PT Perkebunan Nusantara II 25%
PT Ciputra KPSN 75%
Kantor Pusat | Head Office : Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Emplasmen Kantor Direksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
Total Aset | Total Assets : Rp. 24.686 juta | million
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 1 orang | person

PT Deli Megapolitan Kawasan Residensial didirikan PT Deli Megapolitan Kawasan Residensial was
berdasarkan Akta No. 13 tanggal 08 September 2020 established based on Deed No. 13 dated September 08,
dari Notaris DR Sutrisno SH, M.Kn. Akta Pendirian 2020 from Notary DR Sutrisno, SH, M.Kn. The deed of
Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri company establishment was approved by the Minister
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-0045594.AH.01.01 in Decree No. AHU-0045594.AH.01.01 dated 11
tanggal 11 September 2020. September 2020.

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Comissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 The scructure of Board of Comissioners and Directors by
Desember 2021 adalah sebagai berikut: 31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 | Board of Comissioners 2021

Komisaris Utama | President Comissioner : Prof. Dr. Bismar Nasution
Komisaris | Comissioner : Harun Hajadi
Komisaris | Comissioner : Sutoto Jakobus
Komisaris | Comissioner : Dicky Iksan Soetikno

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 | Directors 2021

Direktur Utama | President Director : Nanik Joeliawati Santoso
Direktur | Director : Iskandar Witjaksono Sempurno
Direktur | Director : Augustinus Tanoto Ong
Direktur | Director : Julius MH Sitorus, SE, MBA, MM

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

84 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. DELI MEGAPOLITAN KAWASAN BISNIS

Jenis | Type : Perusahaan Asosiasi | Associate Company

Pendirian | Establishment
Kepemilikan | Ownership
Kantor Pusat | Head Office
Total Aset | Total Assets
Jumlah Pekerja | Number of Employee
: 08 September 2020
: PT Perkebunan Nusantara II 25%
PT Ciputra KPSN 75%
: Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Emplasmen Kantor Direksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
: Rp. 8.437 juta | million
: 1 orang | person

PT Deli Megapolitan Kawasan Bisnis didirikan PT Deli Megapolitan Kawasan Bisnis was established
berdasarkan Akta No. 14 tanggal 08 September 2020 based on Deed No. 14 dated September 08, 2020 from
dari Notaris DR Sutrisno SH, M.Kn. Akta Pendirian Notary DR Sutrisno, SH, M.Kn. The deed of company
Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri establishment was approved by the Minister of Law and
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No.
dalam Surat Keputusan No. AHU-0045607.AH.01.01 AHU-0045607.AH.01.01 dated 11 September 2020.
tanggal 11 September 2020.

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Comissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 The scructure of Board of Comissioners and Directors by
Desember 2021 adalah sebagai berikut: 31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 | Board of Comissioners 2021

Komisaris Utama | President Comissioner : Mahendra Utama
Komisaris | Comissioner : Harun Hajadi
Komisaris | Comissioner : Sutoto Jakobus
Komisaris | Comissioner : Dicky Iksan Soetikno

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 | Directors 2021

Direktur Utama | President Director : Nanik Joeliawati Santoso
Direktur | Director : Iskandar Witjaksono Sempurno
Direktur | Director : Augustinus Tanoto Ong
Direktur | Director : Ibnu Maulana I Arief

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 85
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PT. DELI MEGAPOLITAN KAWASAN INDUSTRI

Jenis | Type : Perusahaan Asosiasi | Associate Company

Pendirian | Establishment : 08 September 2020
Kepemilikan | Ownership : PT Perkebunan Nusantara II 25%
PT Ciputra KPSN 75%
Kantor Pusat | Head Office : Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km 16,5
Emplasmen Kantor Direksi PTPN II
Tanjung Morawa 20362
Total Aset | Total Assets : Rp. 15.946 juta | million
Jumlah Pekerja | Number of Employee : 1 orang | person

PT Deli Megapolitan Kawasan Industri didirikan
berdasarkan Akta No. 15 tanggal 08 September 2020
dari Notaris DR Sutrisno SH, M.Kn. Akta Pendirian
Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-0045600.AH.01.01
tanggal 11 September 2020.
PT Deli Megapolitan Kawasan Industri was established
based on Deed No. 15 dated September 08, 2020 from
Notary DR Sutrisno, SH, M.Kn. The deed of company
establishment was approved by the Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No.
AHU-0045600.AH.01.01 dated 11 September 2020.

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Comissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 The scructure of Board of Comissioners and Directors by
Desember 2021 adalah sebagai berikut: 31 December 2021 is as follows:

Dewan Komisaris 2021 | Board of Comissioners 2021

Komisaris Utama | President Comissioner : Drs Jumsadi Damanik, SH, M. Hum
Komisaris | Comissioner : Harun Hajadi
Komisaris | Comissioner : Sutoto Jakobus
Komisaris | Comissioner : Augustinus Tanoto Ong

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Structure of Directors is mentioned as follows:

Direksi 2021 | Directors 2021

Direktur Utama | President Director : Nanik Joeliawati Santoso
Direktur | Director : Iskandar Witjaksono Sempurno
Direktur | Director : Dicky Iksan Soetikno
Direktur | Director : Irwan, SE

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

86 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN

Supporting Institutions and Professionals

EXTERNAL AUDITOR

PURWANTONO, SUNGKORO & SURJA

Alamat | Address
Indonesia Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Tel: +62 21 5289 5000

Fax: +62 21 5289 4100
ey.com/id

Jasa yang Diberikan Service Rendered

1. Audit Laporan Keuangan Konsolidasian 1. Consolidated Financial Statement Audit PTPN
PT Perkebunan Nusantara II Tahun Buku 2021 II Fiscal Year 2021
2. Audit Laporan Prosedur yang Disepakati 2. Audit Report on the agreed procedures
Sehubungan dengan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja in connection with the performance evaluation
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember report for the year ended 31 December 2021.
2021

Biaya Fee
Jasa audit Laporan Keuangan Konsolidasian The audit fee for Consolidated Financial Statement of
PT Perkebunan Nusantara II Tahun Buku 2021 sebesar PTPN II Fiscal Year 2021 was Rp. 1.132 million.
Rp. 1.132 juta.

Periode Penugasan: Term of Duty:

KAP Purwantono, Sungkoro & Surja menjadi auditor PAF Purwantono, Sungkoro & Surja came as the auditor
Perusahaan sejak tahun buku 2019. from year book 2019.

KAP Purwantono, Sungkoro & Surja tidak memberikan PAF KAP Purwantono, Sungkoro & Surja did not serve
jasa konsultasi lainnya kepada PTPN II. Akuntan yang any other consultation to PTPN II. The Accountant
menandatangani Laporan Auditor Independen Tahun signing the Independent Auditor’s Report Year Book 202
Buku 2021 adalah Damestar Hutagalung. was Damestar Hutagalung.

KONSULTAN KEUANGAN | FINANCIAL CONSULTANTS

Nama Konsultan Hukum Alamat

PT. Danareksa Sekuritas : Gedung BRI II Lantai 23
Jl. Jendral Sudirman Kav 44 – 46, Jakarta 10210
Mandiri Sekuritas : Menara Mandiri Lantai 24-25
Jl. Jendral Sudirman Kav 54 – 55

Jasa yang diberikan Offered service

Konsultasi berkenaan dengan keuangan, perencanaan Consulting regarding finance, financial planning.
keuangan.

Periode Penugasan Sejak | Assignment Period Since

2019

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 87

KONSULTAN HUKUM | LEGAL CONSULTANTS
Nama Konsultan Hukum
Sarilukita & Partners
Posman Nababan, S.H & Associates
Junaidi Matondang, S.H & Rekan
Yan Chondraw Inggih, S.H & Rekan
Irfan Surya Harahap, S.H, C.L.A & Partners
Sastra, S.H, M.Kn
DR. Ali Yusran Gea, S.H, M.Kn, M.H & Rekan
Jasa yang diberikan
Konsultasi hukum dan bantuan hukum secara litigasi
dan non litigasi bagi Perusahaan serta Direksi, Dewan
Komisaris, Karyawan PTPN II.
Periode Penugasan Sejak | Assignment Period Since
2019
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
88 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile
Alamat
: Rasuna Office Park No. CO – 02
Jl. Taman Rasuna Timur, Setia Budi
Jakarta Selatan 12960
: Jl. Jenggala No. 64, Medan
: Jl. Damar III No. 27, Krakatau, Kota Medan
Sumatera Utara
: Jl. Letjen Suprapto 3-s, Aur, Medan Maimun
Medan 20151
: Jl. Brigjend Katamso Vista No. F-28
Kelurahan Kedai Durian, Kota Medan
: Mandiri Building Lt. IV No. 407
Jl. Imam Bonjol No. 16-D, Kelurahan Petisah Tengah, Ke-
camatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera
Utara
: Jl. Yayasan II Gaperta Ujung No. 8
Kota Medan, Sumatera Utara 20125
Offered service
Legal consultation and legal support with litigation or
non-litigation for the Company and Directors, Board of
Commissioner and empolyees of PTPN II.
Profil Perusahaan
CompanyProfile

SERTIFIKASI
Certification

PROPER
Kategori Penerbit Sertifikasi
No Pabrik | Unit
Category Certificate Issuer
1 Pabrik Gula Kwala Madu Biru | Blue Kementerian Lingkungan
2 PKS Pagar Merbau Biru | Blue Hidup dan Kehutanan
3 PKS Kebun Sawit Seberang Biru | Blue Ministry of Environment and Forestry

SERTIFIKASI ISPO
(Indonesian Sustainable Palm Oil)
ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) Certification

Masa Berlaku Sertifikat Penerbit Sertifikasi

No Kebun | Estate
Validity of Certificate Certificate Issuer
1 Sawit Hulu 22 Agustus 2019 - 21 Agustus 2024 PT. Mutuagung Lestari
2 Sawit Seberang 22 Agustus 2019 - 21 Agustus 2024 PT. Mutuagung Lestari
3 Tanjung Garbus Pagar Merbau 22 Agustus 2019 - 21 Agustus 2025 Sucofindo

Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

(Upgrading dari ISO 9001:2008)
ISO 9001:2015 Quality Management System Certification
(Upgrading from ISO 9001:2008)
Tanggal Sertifikasi Masa Berlaku Sertifikasi
No Kebun | Estate
Certification Date Validity Period of Certification
1 Pabrik Gula Kwala Madu 2018 2021
2 Pabrik Gula Sei Semayang 2019 2022

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 89
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

Sistem Jaminan Halal (Gula dan Tetes)

Masa Berlaku Sertifikat Penerbit Sertifikasi
No Kebun | Estate
Validity of Certificate Certificate Issuer
1 Pabrik Gula Kwala Madu 02 September 2020 - 01 September 2022 Majelis Ulama Indonesia
2 Pabrik Gula Sei Semayang 26 Agustus 2020 - 25 Agustus 2022 Majelis Ulama Indonesia

SNI
No Kebun | Estate
1 Pabrik Gula Kwala Madu
2 Pabrik Gula Sei Semayang
Masa Berlaku Sertifikat
Validity of Certificate
20 Juli 2018 - 19 Juli 2022
06 Oktober 2020 - 05 Oktober 2024
Penerbit Sertifikasi
Certificate Issuer
Lembaga Sertifikasi Produk PPMB - Balai
Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Produk PPMB - Balai
Sertifikasi

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

90 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

ALAMAT UNIT USAHA / KANTOR PERWAKILAN

Address of Business Unit / Representative Office
KANTOR PERWAKILAN
Representative Office

Jalan Senayan No. 14 Blok. S Kebayoran Baru

Jakarta Selatan
Tel : 021-7210937
Fax : 021-7220962

ALAMAT KEBUN
Plantation Address
No. Unit Usaha Alamat Email
I. Distrik Rayon Utara
1 Kebun Sawit Seberang Emplasmen Sawit Seberang Kabupaten Langkat, SUMUT sws@ptpn2.com
Jl. Tangkahan Desa Namo Sialang
2 Kebun Kwala Sawit kws@ptpn2.com
Kecamatan Batang Serangan, Kab. Langkat, SUMUT
Desa Kwala Musam Kecamatan Batang Serangan,
3 Kebun Air Tenang atn@ptpn2.com
Kabupaten Langkat, SUMUT
Desa Sawit Hulu Kecamatan Sawit Seberang
4 Kebun Sawit Hulu swh@ptpn2.com
Kabupaten Langkat, SUMUT
5 Kebun Batang Serangan Kecamatan Batang Serangan, Kab. Langkat, SUMUT bsn@ptpn2.com
II. Distrik Rayon Selatan
Emplasmen Kebun Tanjung Garbus Kecamatan P. Merbau
6 Kebun Tanjung Garbus P. Marbau tgp@ptpn2.com
Kabupaten Deli Serdang, SUMUT
Jl. Waringin, Kelurahan Melati Kebun
7 Kebun Melati mel@ptpn2.com
Kecamatan Pegajahan, Kab. Deli Serdang, SUMUT
8 Kebun Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Kab. Deli Serdang, SUMUT lmr@ptpn2.com
Jl. Pertahanan Ujung Lk. VI Pasar VII
9 Kebun Patumbak manajer_ptk@ptpn2.com
Kecamatan Patumbak, Kab. Deli Serdang, SUMUT
Jl. Tengku Amir Hamzah Simpang Pasar 6
10 Kebun Tandem tdm@ptpn2.com
Kecamatan Binjai Utara, Kotamadya Binjai, SUMUT
Jl. Coklat Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai Barat,
11 Kebun Tanjung Jati tjt@ptpn2.com
Kabupaten Langkat, SUMUT
Jl. Batang Kuis, Desa Tanjung Sari Kecamatan B. Kuis,
12 Kebun Bandar Klippa bkl@ptpn2.com
Kabupaten Deli serdang, SUMUT
III. Distrik Tanaman Tebu
Jl. Binjai Km. 12,5 Jl. Orde Baru, Desa Mulyorejo
13 Kebun Sei Semayang Manajer_ssm@ptpn2.com
Kecamatan Sunggal, Kab. Deli Serdang, SUMUT
Jl. Jend. Sudirman Kelurahan Kwala Bingei
14 Kebun Kwala Madu kwm@ptpn2.com
Kecamatan Stabat, Kab. Deli Serdang, SUMUT
15 Kebun Tandem Hilir
Jl. Emplasmen, Desa Bulu Cina
16 Kebun Bulu Cina bca@ptpn2.com
Kecamatan Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang, SUMUT
Jl. Klambir V Pasar 2 Emplasment Kec. Hamparan Perak,
17 Kebun Helvetia hlv@ptpn2.com
Kabupaten Deli Serdang, SUMUT

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 91
 Profil Perusahaan
CompanyProfile
ALAMAT PABRIK
Factory Address
No. Unit Usaha Alamat Email
Unit
Jl. Medan - Tanjung Pura Km. 32, Desa Kwala Begumit,
1 Pabrik Gula Kwala Madu pgk@ptpn2.com
Kab. Langkat, SUMUT
Jl. Binjai Km. 12,5 Jl. Orde Baru, Desa Mulyo Rejo
2 Pabrik Gula Sei Semayang pgss@ptpn2.com
Kecamatan Sunggal, Kab. Deli Serdang, SUMUT
3 Operasional PKS Rayon Utara Kec. Sawit Seberang Kabupaten Langkat pksr@ptpn2.com
Jl. Galang Dusun VI Desa Pagar Merbau
4 PKS Pagar Merbau pkspm@ptpn2.com
Kecamatan P. Merbau, Kab. Deli Serdang, SUMUT
5 PKS Arso Kecamatan Arso, Kab. Keerom ars@ptpn2.com
Jl. Binjai Km. 13,5 Pasar Kecil Ujung Sei Semayang
6 Riset dan Pengembangan Tembakau Deli rbtb@ptpn2.com
Kecamatan Sunggal, Kab. Deli Serdang, SUMUT
Jl. Binjai Km. 12 Desa Mulyorejo Kecamatan Sunggal,
7 Bengkel Pusat bks@ptpn2.com
Kab. Deli Serdang, SUMUT

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

92 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

INFORMASI PADA WEBSITE PERUSAHAAN

Information on Web Corporate Site
PTPN II berusaha untuk meningkatkan pelayanan
informasi publik secara profesional, transparan, akurat
dan terintegrasi kepada seluruh pemangku kepentingan
melalui situs resmi Perusahaan dan saluran media sosial,
yaitu:
PTPN II tries to enhance its public information service in
a more professional, transparent, acurate and integrated
manner towards all the stakeholders through the
Company’s official site and social media which are:

• Situs resmi: www.ptpn2.co.id • Official website: www.ptpn2.co.id

• Media Sosial: instagram, Facebook, Twitter, • Social Media: Instagram, Facebook, Twitter,
Youtube Youtube

Situs resmi PTPN II telah memenuhi informasi dalam
kategori yang wajib disediakan BUMN, sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik pasal 14. Sebagai
perusahaan yang belum go public, PTPN II juga berupaya
untuk memenuhi kriteria keterbukaan informasi yang
relevan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No.8/ POJK.4/2015 tentang Situs Web Emiten
atau Perusahaan Publik yang telah ditetapkan pada
tanggal 25 Juni 2015.
PTPN II official website has met the main categories of
what SOE should have in accordance with Act Number
14 2008 regarding Discllosure of Public Information
article 14. As a company which has not yet gone public,
PTPN II strives to meet the criteria of relevant disclosure
of information in accordance with Financial Authority
Regulation (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan;
POJK) No.8/POJK.4/2015 regarding Emiten or Public
Company’s Websites that has been declared in June 25,
2015.

Tentang Kami Bisnis Tata Kelola

Media
About Us Business Governance

• Visi dan Misi • Kelapa Sawit • Siaran Pers • Pedoman GCG

• Vision and Mision • Oil Palm • Pers Broadcast • GCG Guidelines

• Manajemen • Tebu • Berita
• Whistle Blowing
• Management • Sugarcane • News
• Tembakau • Pengumuman • Informasi Publik

• Tobacco • Announcement • Public Information Exposure

• Workshop • Galeri

• Workshop • Galery
• Majalah Deli
• Form Permintaan Pekerjaan Perbaikan

Teknologi Informasi (P3TI)

• Information Technology Repair Job Request

Form (P3TI)

Keberlanjutan Info SHT Karir

Sustainability SHT Info Career

• Kebijakan Keberlanjutan • Tentang SHT

• Sustainability Policy • About SHT

• Galeri Pembayaran SHT
• PKBL
• SHT Payment Gallery

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 93
 Profil Perusahaan
CompanyProfile

PERISTIWA PENTING 2021

2021 Significant Events

Acara giling perdana Pabrik Gula Kwala Madu pada

Februari 2021
The inaugural milling ceremony for Kwala Madu Sugar
Factory on February, 2020

Acara Groundbreaking Kota Deli Megapolitan Helvetia

pada 9 Maret 2021
Deli Megapolitan Helvetia City Groundbreaking Event
on March 9, 2021

Pemberian Insentif Kinerja pada 27 April 2021

Performance Incentive Award on 27 April 2021

Peresmian Ubudiyah Center pada 25 Juni 2021.

Inauguration of the Ubudiyah Center on June 25, 2021.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

94 LAPORAN TAHUNAN 2021
Profil Perusahaan
CompanyProfile

Kunjungan kerja Menteri BUMN dan Menteri

Perdagangan ke Kawasan Sei Mangkei pada 25 Juni 2021
The Visit of the Minister of SOEs and the Minister of
Trade to the Sei Mangkei Area on June 25, 2021

Acara Tutup Tanam Tebu 2021-2022 di Kebun Sei

Semayang DP1 pada 2 Juli 2021.
Sugarcane Planting Closing Event 2021-2022 at Sei
Semayang DP1 Estate on July 2, 2021.

Pemberian Paket Kesehatan Pencegahan Covid 19 pada

Karyawan PTPN 2 dan Masyarakat.
Provision of Covid 19 Prevention Health Packages for
PTPN 2 Employees and the Community.

Menjalin Kerja Sama dengan PT Trans Retail Indonesia

pada 30 September 2021.
Cooperating with PT Trans Retail Indonesia on
September 30, 2021.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 95
SUMBER DAYA
MANUSIA
Human Resources

SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil
dan tidaknya suatuo rganisasi untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Sumber daya manusia menjadi salah
satu factor kunci yang menjadi penyambung rantai
kesuksesan suatu perusahaan dalam meraih visi ataupun
target yang telah ditentukan.
Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan
pengelolaan manusia melalui aktivitas – aktivitas
organisasi dan fungsi – fungsi operasionalnya. Manajemen
sumber daya manusia dapat didefenisikan sebagai suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
staff, penggerakan, dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga
kerja untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Seiring berkembangnya perusahaan, peran Sumber
Daya Manusia menjadi sangat penting dan menjadi
hal yang strategis. Oleh karena itu, untuk menangani
Sumber Daya Manusia yang handal perlu adanya human
capital. Konsep Human Capital Management menjawab
pemikiran bagaimana seseorang mempunyai kompetensi
sesuai dengan jabatan/posisi kerjanya dengan
menempatkan insane pekerja yang bertalenta tinggi
untuk menempati jabatan/posisi yang sesuai dengan
talenta mereka.
Penanganan Sumber Daya Manusia sebagai Human
Capital telah berhasil jika Manajemen Sumber Daya
Manusia sudah merencakan penerapan dan integrasi
pertumbuhan pegawai secara penuh mencakup program
pelatihan, alur pengembangan karir, penilaian/proses
kesadaran pribadi, kompensasi, pemberian wewenang
dan hasil terukur.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
98 LAPORAN TAHUNAN 2021
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Humans are the factors that determine the success and
failure of an organization to carry out various activities
in order to achieve company goals. Human resources are
one of the key factors connecting the chain of success of
a company in achieving a predetermined vision or target.
Human resource management deals with human
management through the activities of the organization
and its operational functions. Human resource
management can be defined as a process of planning,
organizing, staffing, mobilizing, and supervising the
procurement, development, compensation, integration,
maintenance and separation of labor to achieve
organizational or company goals.
As the company grows, the role of Human Resources
becomes very important and becomes a strategic
matter. Therefore, to handle reliable Human Resources,
human capital is needed. The concept of Human Capital
Management answers the idea of how a person has
competence in accordance with the position / position
of work by placing highly talented employees to occupy
positions / positions that match their talents.
Managing Human Resources as Human Capital has been
successful if Human Resource Management has planned
the implementation and integration of full employee
growth including training programs, career development
paths, personal awareness assessment/ processes,
compensation, empowerment and measurable results.
Sumber Daya Manusia
Human Resource
STRATEGI PENGELOLAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
HR Management Strategy
Untuk menghadapi tantangan bisnis global, maka
PTPN II kedepan akan terfokus terhadap pengelolaan
bisnis perkebunan dan bisnis non perkebunan dengan
memanfaatkan aset – aset non produktif serta
ekstensifikasi usaha perkebunan melalui agro wisata,
agro bisnis, dan agro industri. Sejalan dengan semangat
Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)
maka karyawan perusahaan harus memiliki karakter
Jujur, Tulus, Ikhlas.
Sehubungan dengan perubahan Struktur Organisasi
PT Perkebunan Nusantara II sebagaimana yang telah
ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi PTPN II
Nomor : 2.11/Kpts/293/VIII/2016, maka ditetapkan
Nomenklatur Karyawan Pelaksana Kantor Direksi,
Distrik, Kebun, Unit dan Pabrik sesuai dengan Surat
Edaran Nomor : 2.5/SE/9/X/2016 tanggal 03 Oktober
2016 tentang Penetapan Nomenklatur Karyawan
Pelaksan PT Perkebunan Nusantara II yang berlaku tmt
01 Oktober 2016.
To face global business challenges, PTPN II in the future
will focus on managing the plantation and non-plantation
businesses by utilizing non-productive assets and
extending the plantation business through agro tourism,
agro-business and agro-industry. In line with the spirit of
the Quality Management System, company employees
must have honest, sincere, sincere characters.
In connection with the change in the Organizational
Structure of PT Perkebunan Nusantara II as stipulated
in the Decree of the Directors of PTPN II Number: 2.11/
Kpts/293/VIII/2016, the Nomenclature of Implementing
Employees for the Office of the Board of Directors,
Districts, Gardens, Units and Factories is determined in
accordance with the Circular. Number: 2.5/SE/9/X/2016
dated 03 October 2016 concerning the Determination
of the Nomenclature of PT Perkebunan Nusantara
II Implementing Employees which took effect on 01
October 2016.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 99
LAPORAN TAHUNAN 2021
 Sumber Daya Manusia
Human Resource

PROFIL DAN JUMLAH PEKERJA

Profile and Total of Employee
Jumlah karyawan PT Perkebunan Nusantara II pada
bulan Desember 2021 mencapai 6.773 orang terdiri
atas 2 orang Dewan Komisaris, 4 orang Direksi, 8 orang
Organ Dekom, 4.696 orang Karyawan Tetap, 41 orang
Calon Karyawan Pimpinan, 166 orang Calon Karyawan
Pelaksana, 6 orang Tenaga Honorer, 29 orang Tenaga
Honorer Papam dan 1.821 Karyawan Tidak Tetap.
The number of employees of PT Perkebunan Nusantara
II in December 2019 reached 6,773 people consisting of
2 members of the Board of Commissioners, 4 members
of the Board of Directors, 8 members of the Board
of Commissioners, 4,696 Permanent Employees, 41
Candidates for Leadership Employees, 166 Prospective
Implementing Employees, 6 Honorary Staff, 29 Papam
honorary staff, and 1,821 non-permanent employees.

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian

Employee Composition Based on Employment status
2019 2020 2021
Status Kepegawaian
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
Employment Status
Man Woman Man Woman Man Woman
Direksi 3 0 3 0 4 0
Dewan Komisaris 2 1 1 0 2 0
Organ Dewan Komisaris 7 2 9 0 6 2
Karyawan Tetap 4.508 975 4.497 721 4.059 637
Calon Karyawan Pimpinan 68 5 52 10 35 6
Calon Karyawan Pelaksanaan 41 3 31 1 72 94
Tenaga Honorer Karyawan 5 0 12 3 6 0
Tenaga Honorer Papam 31 0 31 0 29 0
Karyawan Tidak Tetap 2.150 0 1.648 0 1.820 1
Jumlah | Total 6.815 986 6.284 735 6.033 740

Komposisi Karyawan Berdasarkan Strata Jabatan dan Golongan

Employee Composition Based on Management Level and Class
2019 2020 2021
Jabatan dan Golongan Karyawan
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
Employment Level and Class
Man Woman Man Woman Man Woman
Karyawan Pimpinan
Kabag/GM/Manajer 34 1 35 2 33 2
Kasub/Kabid/Askep/Maskep 73 10 61 12 65 10
Staf/Asisten 166 13 257 21 193 16
PT TDM 12 7 6 5 5 3
Manajer/Kasub/Karpim dpb 12 1 1 0 23 1
MBT/DPB 14 1 25 0 7 0
PT LNK/PT. NDB 8 0 6 0 3 0
PT. DMG 0 0 3 0 3 0
PT. NDP 0 0 1 0 1 0
Sub Jumlah 319 33 395 40 333 32

Karyawan Pelaksana
Golongan IIA-IID 486 350 290
Golongan IA-ID 4.645 4.507 4.041
Sub Jumlah 5.131 4.857 4.331
Jumlah | Total 5.483 5.292 4.696

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

100 LAPORAN TAHUNAN 2021
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Employee Composition Based on Educational Background
Jenjang Pendidikan
2019 2020 2021
Education Grade
S3 | Doctoral 0 0 0
S2 | Master Degree 17 17 17
S1 | Bachelor Degree 686 677 597
D3 | Diploma Degree 67 55 74
D1 | Diploma Degree 0 0 1
SMA | High School Degree 2.530 2.501 2.223
SMP | Junior School Degree 1.218 1.197 1.065
SD | Junior School Degree 965 833 719
Jumlah | Total 5.483 5.280 4.696

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

Employee Composition Based on Age
Usia Karyawan
2019 2020 2021
Employee’s Age
Di bawah 26 140 258 177
26-30 174 386 358
31-35 118 247 263
36-40 175 108 116
41-45 784 615 454
46-50 1.899 1.593 1.356
51-55 2.193 2.073 1.972
Jumlah | Total 5.483 5.280 4.696

Tahun 2021 jumlah tenaga karyawan pimpinan sebanyak
365 orang berkurang sebanyak 70 orang atau turun
16,09% dari awal tahun sedangkan karyawan pelaksana
sebanyak 4.696 orang berkurang sebanyak 596 orang
atau turun 11,26% disebabkan pensiun dan meninggal
dunia.
In 2021, the total number of leadership employees as
many as 365 people decreased by 70 people or decreased
by 16.09% from the beginning of the year while the
executive employees of 4,696 people decreased by 596
people or decreased by 11.26% due to retirement and
death.

PERENCANAAN SDM
DAN SISTEM REKRUTMEN
HR Planning and Recruitment Systems
Dalam rangka memenuhi kebutuhan karyawan yang
sesuai dengan standard Nomenklatur, maka diadakan
rekrutmen baik secara internal maupun eksternal.
PT Perkebunan Nusantara II melakukan rekrutmen
karyawan secara professional, yang melibatkan lembaga
independen untuk mengukur calon karyawan yang
berkompeten baik secara kapasitas dan perilaku. Pada
tahun 2021, PT Perkebunan Nusantara II melaksanakan
proses rekrutmen bersama PTPN Group untuk merekrut
calon karyawan pimpinan. Proses seleksi dan rekrutmen
dilaksnakan secara terbuka bekerja sama dengan
Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) untuk menjamin
independensi pelaksanaannya.
In order to meet the needs of employees in accordance
with Nomenclature standards, recruitment is held both
internally and externally. PT Perkebunan Nusantara II
conducts recruitment of employees in a professional
manner, which involves an independent institution
to measure competent prospective employees both
in capacity and behavior. In 2021, PT Perkebunan
Nusantara II carried out a recruitment process with PTPN
Group to recruit prospective leadership employees. The
selection and recruitment process is carried out openly
in collaboration with the Plantation Education Institute
(LPP) to ensure the independence of its implementation.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 101

LAPORAN TAHUNAN 2021
 Sumber Daya Manusia
Human Resource
Pelaksanaan Rekrutmen Karyawan
Implementation of Employee Recruitment
2019 2020 2021
Bidang
Karpim Karpel Karpim Karpel Karpim Karpel
Field
Management Employees Management Employees Management Employees
Tanaman | Plant 2 3 19 0 0 76
Teknik/Pengolahan
5 81 11 31 0 89
Engineering/Processing
Keuangan | Finance 1 37 6 0 0 0
SDM/Umum/TI
2 0 7 1 0 1
HR/General/IT
Rekrut Internal
0 0 10 0 0 0
Internal Recruit
Jumlah | Total 10 121 53 32 0 166

KESETARAAN GENDER DAN

KESEMPATAN KERJA YANG SAMA
Gender Equality and Equal Work Opportunity
PTPN II menjamin persamaan dan senantiasa
memberikan kesempatan yang sama tanpa memandang
ras, kepercayaan, warna kulit, agama, jenis kelamin,
asal negara, keturunan, usia, status perkawinan, status
veteran, cacat, kondisi medis, identitas gender atau
orientasi seksual. Hal ini merupakan salah satu komitmen
PTPN II untuk menghargai hak asasi manusia.
PTPN II guarantees the equality and always provides the
equal opportunity without distinguishing race, beliefs,
skin color, religion, gender, country of origin, ancestry,
age, marital status, veteran status, disabled, medical
condition, gender identity or sexual orientation. This is
one of PTPN II commitment to respect human rights

Seluruh karyawan mendapat pengembangan kompetensi All of employees receive employee competency
karyawan yang dibuat berdasarkan pertimbangan dan development made based on professionally
evaluasi secara profesional. Perusahaan memberikan consideration and evaluation. The company provide
penghargaan atas prestasi kerja individu tanpa melihat rewards for individual achievement without considering
latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat ethnic, religion, gender, age, disabilities, or other specific
tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus condition background which is protected by the law and
lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang - regulation.
undangan.

SISTEM MANAJEMEN KINERJA

Performance Management System
Sejak tahun 2018, PT Perkebunan Nusantara II
menerapkan Sistem Penilaian Karya Individu dengan
pendekatan balanced scorecard sebagai tools dalam
mengelola Manajemen Kinerja Individu. Penetapan
KPI Individu dilakukan melalui penyelarasan strategy
objective setiap Unit Kerja yang diturunkan sampai ke
level individu. Pengelolaan Manajemen Kinerja Individu
dilakukan melalui aplikasi online yang digunakan untuk
mengukur dan memonitor kinerja secara obyektif,
transparan, dan terukur.
Since 2018, PT Perkebunan Nusantara II adopts
Individual Work Assessment System with balanced
scorecard approach as tools in managing Individual
Performance Management. The determination of
Individual KPI is performed through harmonization of
strategy objective of every work unit dropped down
to the individual level. The Management of Individual
Performance is conducted through online application
used to measure and monitor the performance
objectively, transparently, and measuredly.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

102 LAPORAN TAHUNAN 2021
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Pengelolaan Manajemen Kinerja Individu juga bertujuan
untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dalam
mencapai tujuan perusahaan dan membangun budaya
PRIMA, serta memotivasi karyawan untuk terus-
menerus meningkatkan kompetensi dan kontribusi bagi
Perusahaan.
Proses penilaian kinerja dimulai dari awal tahun
kinerja. Setelah RKAP ditetapkan, target RKAP dari
masing-masing KPI karyawan diinput ke dalam sistem.
Target dari masingmasing KPI divalidasi oleh Komite
Manajemen Kinerja. Saat periode penilaian kinerja
(triwulan, semester, dan tahunan), masing-masing
karyawan melakukan pengisian realisasi kinerja sesuai
dengan periode penilaian kinerja dan divalidasi oleh
atasan langsung di aplikasi. Approval/disapproval
dilakukan di dalam aplikasi oleh atasan langsung.
Kemudian dilanjutkan dengan coaching/ councelling
terhadap karyawan. Saat periode penilaian kinerja
tahunan, karyawan melakukan pengisian realisasi kinerja
dan capaian kompetensi. Nilai kinerja dan kompetensi
diperiksa oleh atasan langsung dan divalidasi oleh
Komite Manajemen Kinerja. Setelah persetujuan Komite
Manajemen Kinerja, Nilai Akhir Kinerja Karyawan
dapat dijadikan dasar penialian kinerja karyawan untuk
periode tahun tersebut.
Penilaian prestasi kerja akan menentukan kebijakan
perusahaan selanjutnya, yaitu pengambilan keputusan
untuk promosi, demosi, pemberhentian dan penetapan
besarnya imbalan kepada karyawan.
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM
Employees Development Program
Perusahaan melakukan Program pengembangan sumber
daya manusia secara konsisten untuk mendapatkan SDM
yang unggul, kompeten dan profesional dalam menuju
perusahaan yang best practices sejalan dengan tuntutan
dan perkembangan bisnis pada saat ini. Pengembangan
SDM dilakukan berdasarkan konsep manajemen
SDM berbasis kompetensi atau Compentecy Based
Human Resources Management (CBHRM). Program
pengembangan yang dilaksanakan PTPN II selama tahun
2021 meliputi program pengembangan untuk karyawan
golongan III A-IV D dan karyawan pelaksana golongan I
A-II D.
The management of Individual Performance is also
aimed to optimizing the human resources in attaining
the company goal and building PRIMA culture, as well
as motivating the employee to continuously improving
their competency and contribution to the Company.
The process of performance assessment is started
from initial year of the performance. After the CWBP
established, the CWBP target and each of employee
KPI are inputted into the system. The target of each
KPI is then validated by Performance Management
Committee. During the performance assessment period
(quarter, semester, and annual), each of employee fills
in the performance realization in conformity to the
performance assessment period and validated by direct
superior in approval/disapproval application directly
proceeded with coaching/counseling to the employee.
During the annual performance assessment period,
the employee fills in the performance realization and
competency achievement. The score of performance
and competency is examined directly by the superior
and validated by Performance Management Committee;
the final score of Employee Performance can be made as
employee performance assessment basis for period of
the year.
The work achievement assessment will determine the
next company policy, namely in making decision for
promotion, demotion, dismissal and determination of
benefits to the employee.
The company consistently carries out human resources
development program to retrieve a superior, competent
and professional HR toward a best practice company in
line with the current business demand and development.
The HR development is conducted based on Competency
Based Human Resources Management (CBHRM).
The development program held by PTPN II during
2021including development program for employee
grade III A – IV D and implementer employee grade I A-II
D.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 103
LAPORAN TAHUNAN 2021
 Sumber Daya Manusia
Human Resource
Program Pengembangan Kompetensi Karyawan
Employee Competency Development Program
Uraian Waktu Pelaksanaan Jumlah Peserta
No
Description Execution time Participant
1 Skill / Refreshing Training Batch I 15 - 19 Februari 2021 15
2 Pemetaan Talent Pool Ptpn Group 19 s.d 21 Februari 3
3 Pemetaan Talent Pool Ptpn Group 26 s.d 28 Februari 2021 30
4 Skill / Refreshing Training Batch III 22 - 26 Maret 2021 15
5 Bimtek & Uji Kompetensi Asisten Kebun Kelapa Sawit 16 - 24 Maret 2021 3
6 Bimtek Sertifikasi Dan Uji Kompetensi Supervisor Sdm 15 - 30 Maret 2021 1
7 Bimtek Sertifikasi Dan Uji Kompetensi Manajer Sdm 22 Maret - 06 April 2021 1
8 Knowledge Sharing Pelatihan Dan Pengendalian Hama Terpadu Kelapa Sawit 12 April 2021 27
9 Program Pembelajaran Lpp : Manajemen Pengawasan Dan Pengendalian Proses Pks 19 - 30 April 2021 1
10 Mindset Revolution Setingkat Mandor-I Wilayah DRU, DTT & DRN 24 Mei s.d 3 Juni 2021 486
11 Sap Refresher Training 14 s.d 22 Juni 2021 98
12 Skill / Refreshing Training Batch III 21 s.d 25 Juni 2021 27
13 Program Pembelajaran LPP : Manajemen Produksi Tanaman Kelapa Sawit 07 s.d 20 Juni 2021 3
14 Program Pembelajaran LPP : Manajemen Operasional Peralatan Pabrik Kelapa Sawit 07 s.d 20 Juni 2021 3
15 Program Pembelajaran LPP : Manajemen Tebang Muat Angkut (Tebu) 07 s.d 20 Juni 2021 3
16 Program Pembelajaran LPP : Dasar-Dasar Maintenance Pabrik Gula 07 s.d 20 Juni 2021 3
17 Ngupi Ber-Akhlak 1 (39 Orang) Maret 2021 39
18 Ngupi Ber-Akhlak 2 (50 Orang) Juni 2021 50
19 Change Vision (38 Orang) 1 September 2021 38
20 Ngupi Ber-Akhlak (33 Orang) 1 September 2021 33
Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Personil Pengendalian Air (Ppa), Pengen-
21 Juli 2021 17
dalian Pencemaran Udara (Ppu) Dan Pengelolaan Lb3 (Plb3)
22 Program Pembelajaran Lpp : Bidang Tanaman Dan Teknik Juli 2021 6
23 Digital Talent Bumn Agustus 2021 35
24 PLDP 2 Batch 15 Mei 2021 4
25 PLDP 1 Batch 6 & 2 Batch 15 Juli 2021 4
26 PLDP 3 Batch 1 Juli 2021 8
27 Online Learning Batch Agustus Agustus 2021 15
28 PLDP 3 2 Agustus s.d Nopember 2021 12
29 PLDP 2 Batch 17 September s.d Nopember 2021 3
Biaya Mengikuti Webinar Tanggung Jawab Komite 3 (Tiga) Orang Komite Dewan Komis-
30 3
aris
31 Online Learning: Self Learning Sap 30 Agustus s.d 24 September 2021 62
32 Sistem Manajemen Risiko Spi 13 s.d 17 September 2021 2
33 International Webinar Praktisi Palm Oil Mill 9/4/2021 30
34 Bom Menyapa CKP 9/10/2021 43
35 Online Training Kernel Losses “Max 0.2%” How Low Can You Go? 9/11/2011 14
36 Online Learning Bidang Keuangan September s.d Oktober 2021 28
37 Webinar Optimalisasi Akhir Giling 9/16/2021 7
38 Diklat Three In One Berbasis Kompetensi Juli 2021 56
39 Diklat Three In One Berbasis Kompetensi 9/1/2021 51
40 Diklat Three In One Berbasis Kompetensi 4/1/2021 50
41 Corporate Knowledge Learning Ptpn 1 Nov - 17 Desember 43
42 Field Learning 18 des - 17 Maret 43
Biaya Webinar Aai2021 Fraud Prevention In Businees Transformation Process During
43 April 2
Pandemic
44 Pldp 3 September s.d Desember 2021 8
45 Biaya Pendidikan Dan Pelatihan Dasar-Dasar Audit Periode Juli 2021 Juli 2021 3
46 Biaya Pendidikan Dan Pelatihan Dasar-Dasar Audit Periode Agustus 2021 Agustus 2021 3
47 Biaya Pendidikan Dan Pelatihan Dasar-Dasar Audit Periode September 2021 9/1/2021 3
48 Pembekalan Cakarpel Bidang Teknik 6-8 Oktober 2021 40

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

104 LAPORAN TAHUNAN 2021
Sumber Daya Manusia
Human Resource
49 Sertifikasi Hr Skema Supervisor 11-25 Oktober 2021 2
50 PLDP 1 Batch 7 & Pldp 2 Batch 18 20
51 In House Training Dtt 19 & 21 September 2021 60
52 Online Learning Finance For Non Finance 10
53 Online Learning: Managerial Skills 5
54 Akhlak Leaders Bootcamp 30-31 Oktober 2021 27
55 Webinar PPBJ 3-4 Nopember 2021 2
56 Pelatihan Pembuatan PR & Request Material 8-10 Nopember 2021 52
57 Program Pembelajaran LPP November 2021
58 Pendidikan PKPA Bagian Hukum 6
59 Pelatihan Ak3Pubt 15 Nopember-11 Desember 2021 1
60 Webinar Anti Korupsi 20-23 Desember 2021 50
61 Apel Siaga Planters Nusantara 1-11 Desember 2021 10
62 PKPA Desember 2021 5
63 Asesmen Bod-2 & Bod-3 Desember 40
64 Pembekalan Cakarpel Bengkel Pusat 10-11 Desember 2021 48
65 Pelatihan Ndt 13-18 Desember 2021 1
66 Pelatihan Training Alignment & Balancing 20-23 Desember 2021 1
67 Sartex Desember 3 hari 1
68 Inhouse Training : Executive Briefing & Refresh Asesor Bisnis Ekselen 13 - 16 Desember 2
69 Benchmarking Apel Siaga Planters Nusantara Di Sei Semayang 04 Desember 2021 90
70 Pemberian Apresiasi Pembinaan Terhadap 3 Kebun Untuk Tw II Juli 2021 3

KOMPETENSI KARYAWAN
Employees Competency
PTPN II memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap karyawannya untuk maju dan berkembang
melalui program pengembangan karyawan berdasarkan
kompetensinya masing-masing. Pengembangan
kompetensi teknis maupun non teknis dilakukan dengan
berpedoman pada kamus yang diterbitkan oleh Holding
Perkebunan sebagai induk perusahaan maupun Kamus
Kementerian BUMN sebagai landasan asesmen calon
direksi BUMN.
PTPN II provides equal opportunity for every employee
to move forward and developed through employee
development program based on each competency. The
development of technic and non technic competency
is conducted by referring to the dictionary published
by the Plantation Holding as the parent company and
Dictionary of Ministry of SOE as a assessment basis for
the SOE Director Candidate.

Untuk mengembangkan aspek teknis dan selaras
dengan tujuan pemerintah yakni memastikan setiap
warga negara pada jabatan pekerjaannya memiliki
standarisasi kompetensi yang ditetapkan melalui SKKNI
(Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), PTPN II
bekerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi)
yang ditetapkan oleh BNSP (Badan Independen yang
bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki
kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan
bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi
bagi tenaga kerja) menyesuaikan kamus kompetensi
yang ditetapkan oleh Holding Perkebunan dengan
SKKNI untuk kemudian dibuat skema uji kompetensi.
To develop technical aspect and in line with the
government goal namely ensuring all the citizen on his
position has competency standardization determined
through Indonesian National Work Competency
Standard, PTPN II is in cooperation with LSP
(Professional Certification Institution) determined by
BNSP (an independent agency directly responsible to
the President who has the authorization for personal
certification authorization and in charge to carry out
professional competency certification for employment)
in conformity to the competency dictionary established
by Plantation Holding and SKKNI to be made a
competency test scheme later.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 105

LAPORAN TAHUNAN 2021

Perusahaan telah melakukan pengukuran kompetensi
(assessment competency level index) untuk melakukan
pemetaan terhadap kompetensi masing-masing
karyawan pimpinan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada tahun 2021, PTPN II telah melakukan pemetaan
terhadap kompetensi karyawan dengan melakukan
pengukuran kompetensi (assessment competency level
index).
Sumber Daya Manusia
Human Resource
The company has performed assessment competency
level index to conduct a mapping of the competency of
each managerial employee that has been determined
beforehand. In 2021, PTPN II has performed mapping
on employee competency by conducting assessment
competency level.

KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Employees Welfare
Sistem penggajian/remunerasi karyawan dituangkan
dalam Perjanjian Kerja Bersama antara Direksi PTPN II
dengan Serikat Pekerja Perkebunan periode 2020-2021.
Sistem penggajian/ remunerasi distratakan dengan
menggunakan golongan dan ruang, yaitu :
The employee payroll / remuneration system is outlined
in the Collective Labor Agreement between the
Directors of PTPN II and the Plantation Workers Union
for the period 2020-2021. The payroll / remuneration
system is leveled using class and space, namely:

Jenjang Golongan Karyawan PT Perkebunan Nusantara II

Level of the Employee Group of PT Perkebunan Nusantara II
Strata Pangkat Golongan Masa Kerja Golongan/ Berkala
Level Rank Grade Work Period
Pelaksana Pratama IA 0 - 14
I
Pelaksana Muda IB 0 - 13
Juru Pratama IC 0 - 12
II
Juru Muda IC 0 - 11
Penyelia Pratama IIA 0 - 10
Penyelia Muda IIB 0-9
III
Penyelia Madya IIC 0-7
Penyelia Utama IID 0-6
Pengatur Pratama IIIA 0 - 11
Pengatur Muda IIIB 0 - 10
IV
Pengatur Madya IIIC 0-9
Pengatur Utama IIID 0 - 11
Penata Pratama IVA 0 - 10
V
Penata Muda IVB 0-9
Pembina Madya IVC 0-9
VI
Pembina Utama IVD 0-6

Kesejahteraan Karyawan PT Perkebunan Nusantara The employees’ welfare of PT Perkebunan Nusantara II

II diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama antara
Manajemen PTPN II dengan Serikat Pekerja Perkebunan
PTPN II. Karyawan tetap level paling bawah memperoleh
penghasilan sesuai dengan standar Upah Minimum
Propinsi (UMP) Sumatera Utara. Kesejahteraan dan hak
– hak Karyawan tetap PTPN II Sebagai berikut :
is regulated in a Collective Labor Agreement between
the Management of PTPN II and the PTPN II Plantation
Workers Union. The lowest level permanent employees
earn an income in accordance with the North Sumatra
Provincial Minimum Wage (UMP). The welfare and rights
of PTPN II’s permanent employees are as follows:

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

106 LAPORAN TAHUNAN 2021
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Komponen Imbal Jasa Karyawan
Components of Remuneration
Karyawan
Komponen Karyawan Pelaksana
Pimpinan
Component Employees
Management
1 Gaji Pokok | Basic Salary √ √
2 Tunjangan Tetap | Fixed Allowance √ √
3 Tunjangan Jabatan | Position Allowance √ √
4 Tunjangan Struktural | Structural Allowance √
5 Premi | Bonus √
6 Lembur | Overtime √
7 Tunjangan Beras | Rice Allowance √
8 Biaya Perjalanan Dinas | Official Travel Expenses √ √
9 Cuti Tahunan / Cuti Panjang | Annual Leave √ √
10 Tunjangan Hari Raya | Annual Religious Incentive √ √
11 Dana Pensiun | Pension Fund √ √
12 BPJS Ketenagakerjaan | Employees Social Security System √ √
13 BPJS Kesehatan | Health Care & Social Security Agency √ √
14 Jasa Produksi | Production Service Incentive √ √

KETERIKATAN
DAN KEPUASAN KARYAWAN
Employees Engagement and Satisfaction
Engagement Karyawan merupakan hasil dari efektivitas
pelaksanaan hubungan industrial dan merupakan
parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat
keterikatan emosional pegawai terhadap Perusahaan.
PTPN II senantiasa memperhatikan kesejahteraan
seluruh pegawainya agar dapat saling bersinergi demi
terciptanya produktivitas kerja yang optimal. Program
peningkatan kesejahteraan Karyawan diberikan baik
secara material maupun non-material.
Employee engagement is the result of the effectiveness
of industrial relations implementation and is a parameter
used to measure the level of employee emotional
attachment to the Company. PTPN II always pays
attention to the welfare of all its employees so that they
can work together in synergy to create optimal work
productivity. Employee welfare improvement programs
are provided both materially and non-materially.

PTPN II melakukan pengukuran keterikatan karyawan
berdasarkan SK Direksi No: 04.15/ kpts/54/VIII/2014
tanggal 29 Agustus 2014 dengan pendekatan yang
digunakan untuk mengukur keterikatan karyawan yaitu
kombinasi 5 elemen individu yaitu :
PTPN II measured employee engagement based on
Directors’ Decree No: 04.15 / kpts / 54 / VIII / 2014
dated August 29, 2014 with an approach used to
measure employee engagement, namely a combination
of 5 individual elements, as follows:

1. Pride (kebanggaan) 1. Pride

2. Satisfaction (kepuasan) 2. Satisfaction
3. Advocacy (dukungan) 3. Advocacy
4. Commitment (komitmen) 4. Commitment
5. Dissatisfaction (ketidakpuasan) 5. Dissatisfaction

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 107

LAPORAN TAHUNAN 2021

HUBUNGAN INDUSTRIAL
Industrial Relations
PTPN II memberikan kebebasan secara penuh kepada
pekerja untuk berorganisasi dan membentuk serikat
pekerja sesuai Undang-Undang No.21 Tahun 2000
tentang Serikat Pekerja. Serikat-Serikat Pekerja di
lingkungan PTPN II bergabung dalam Serikat Pekerja
Perkebunan (SPBUN) PTPN II dengan perwakilan dari
masing–masing Basis Serikat Pekerja yang ada di seluruh
Kebun/PKS PTPN II. Serikat Pekerja Perkebunan
(SPBUN) PTPN II tercatat di instansi yang berwenang di
bidang ketenagakerjaan.
Dalam rangka meningkatkan Hubungan Industrial
yang harmonis, dinamis dan berkeadilan, PTPN II
telah membentuk LKS Bipartit yang dapat dijadikan
forum komunikasi dan konsultasi antara perwakilan
pihak manajemen PTPN II dengan perwakilan dari
SPBUN PTPN II. Dengan adanya LKS Bipaprtit, segala
permasalahan yang menyangkut kesejahteraan,
perselisihan hubungan kerja, dan pemberhentian tenaga
kerja dapat diselesaikan seluruh Kebun/PKS PTPN II
melalui Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit.
MEKANISME PENYELESIAN
PERSELISIHAN DAN PENGADUAN
KARYAWAN
The Mechanism for Employee Dispute Settlement and Grievances
Dalam rangka menciptakan ketenangan bekerja
dan berusaha bagi Karyawan dan Perusahaan, maka
hubungan industrial yang harmonis wajib diupayakan oleh
seluruh jajaran PTPN II. Salah satu contoh terciptanya
ketenangan bekerja dan berusaha adalah bahwa apabila
timbul perselisihan yang meliputi perselisihan hak,
perselisihan kepentingan dan perselisihan Pemutusan
Hubungan Kerja dapat diselesaikan dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan ketentuan UU No. 13/2003 dan
UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial serta dituangkan pada BAB XI Pasal
65 Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
108 LAPORAN TAHUNAN 2021
Sumber Daya Manusia
Human Resource
PTPN II provides fully freedom to employee to join
organization and form labor union in accordance to Law
No. 21 year 2000 of Labor Union. Labor Unions in the
vicinity of PTPN II join in PTPN II Plantation Labor Union
with representatives from each of Labor Union Base
existing in all PTPN II estates/POM. PTPN II Plantation
Labor Union is recorded in authorized institution in labor
department.
In order to enhance harmonious, dynamic and just
Industrial relations, PTPN II has formed Bipartite
Cooperation Agency (BCA) that can be made as a
communication and consultancy forum between the
PTPN II management representatives with PTPN II PLU
representatives. With this BCA, all issues concerning
welfare, work dispute, and termination can be solved in
all PTPN II Estates/POM through Bipartite Cooperation
Agency.
In order to create quietness at work place for the
company and employee, therefore harmonious industrial
relations must be pursued by all PTPN II employees.
One of instances in the creation of working and doing
business is that if disputes occurred including rights
dispute, interest dispute and termination dispute can
be solved as best as it could in conformity to the Law
provision No. 13/2003 and Law No. 2 Year 2004 of
Industrial Relationship Dispute Settlement and put forth
on Chapter XI Article 65 Collective Labor Agreement
(CLA).
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Perusahaan berupaya agar perselisihan hubungan The Company strives to solve industrial relationship
industrial diselesaikan terlebih dahulu melalui dispute beforehand by performing bipartite negotiations
perundingan bipartit secara musyawarah untuk in deliberation to reach consensus manners. If the
mencapai mufakat. Apabila perundingan bipartit bipartite negotiation does not reach any deals, therefore
tidak mencapai kesepatakan, maka perselisihan akan the dispute will be settled via tripartite negotiation and
diselesaikan melalui perundingan tingkat Tripartit dan Industrial Relations Court.
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

KEIKUTSERTAAN DALAM PROGRAM

BADAN PELAKSANA JAMINAN
SOSIAL KESEHATAN
Participation in SSA Health Program
Pelayanan kesehatan karyawan PT Perkebunan
Nusantara II bagi karyawan dan batihnya diatur
Perusahaan memberikan pelayanan kesehatan kepada
Karyawan dan Batihnya meliputi pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif,dan rehabilitatif termasuk
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai. Pemberian
Pelayanan Kesehatan kepada Karyawan dan Batihnya
dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara II bekerjasama
dengan PT PMN (Anak Perusahaan PTPN II) baik untuk
manfaat pelayanan kesehatan yang dijamin maupun yang
tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan.
PT Perkebunan Nusantara II employee health service for
the employee and nuclear Family is regulated in Director
Regulation No. 04.15/KPTS/73/XI/2015. The Company
provides a health service to employee and nuclear
Family including: promotive, preventive, curative, and
rehabilitative health service including medication and
medical consumables. The provision of Health Service
to employee and nuclear family is conducted by PT
Perkebunan Nusantara II in collaboration with PT PMN
(PTPN II subsidiary) both for health service guaranteed
by BPJS and not guaranteed by BPJS Health.

Manfaat pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
Karyawan dan Batihnya terdiri atas: a. Manfaat
pelayanan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan;
dan b. Fasilitas oleh Perusahaan berupa peningkatan
kelas perawatan di atas kelas perawatan yang diberikan
oleh BPJS Kesehatan.
The benefits of health service provided to Employee
and nuclear family consist of: a. Health service benefits
guaranteed by SSA Health; and b. Facilities by Company
in the form of enhancement of class treatment provided
by SSA Health.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II 109

LAPORAN TAHUNAN 2021
 Analisis
& Pembahasan
Manajemen
Management Discussion & Analysis

GAMBARAN KINERJA PERUSAHAAN
DIBANDINGKAN INDUSTRI
PERKEBUNAN NASIONAL
Overview of the Company Performance Compared to National Plantation
Industry
Pertumbuhan PT Perkebunan Nusantara II juga selaras
dengan pertumbuhan industri perkebunan kelapa
sawit Indonesia. Dengan area Tanaman Menghasilkan
seluas 38.386,42 Ha, pada tahun 2021 PTPN II mampu
memproduksi minyak kelapa sawit sebesar 122.494 ton,
dan inti sawit sebesar 22.711 ton dengan capaian kinerja
operasional yang semangkin meningkat. Pada tahun
2021 PTPN II mampu mencetak laba usaha sebesar Rp
640.671 juta dan diatas tahun 2020 dimana pada tahun
2020 PTPN II memperoleh laba Rp. 106.961 juta.
Industri kelapa sawit pada tahun 2022 diperkirakan
berprospek cerah. Beberapa faktor seperti pelaksanaan
mandatory kebijakan biodiesel 20 persen (B20) dan
biodiesel 30 persen (B30), penundaan larangan sawit di
Eropa, dan naiknya harga CPO di pasar Internasional.
Dengan proyeksi peningkatan volume produksi dan
penjualan di tahun 2021, yang didukung dengan korporasi
yang semakin fokus dan ramping, PTPN II memiliki masa
depan yang semangkin membaik sehingga diharapkan
mampu memberikan hasil yang positif kepada pemangku
kepentingan. Tradisi mencetak laba yang sudah ada
dalam kinerja PTPN II akan terus ditingkatkan untuk
memperluas ekpansi bisnis dari hulu ke hilir sehingga
PTPN II mampu menjadi salah satu perusahaan yang
terbaik di Perkebunan Nusantara Group.
PENGELOLAAN ATAS AREAL KONSESI
PT. Perkebunan Nusantara II memiliki Areal Konsesi
seluas 57.088,72 ha, yang terdiri dari areal tanaman
menghasilkan seluas 46.419,77 ha dan areal tanaman
belum menghasilkan seluas 5.404,76 ha, areal lain-lain
seluas 4.669,77 ha, dengan komposisi areal sebagai
berikut:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
112 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
The growth of PT Perkebunan Nusantara II is also in line
with the growth of the Indonesian oil palm plantation
industry. With a Productive Plant area of 38.386,42
hectares, in 2021 PTPN II was able to produce 122.494
tons of palm oil and 22.711 tons of palm kernel with
operational performance achievements that were
increasing. In 2021, PTPN II was able to score an
operating profit of Rp. 640.671 million and above 2020,
where in 2020 PTPN II earned a profit of Rp. 106.961
million.
The palm oil industry in 2022 is predicted to have bright
prospects. Several factors include the implementation of
mandatory 20 percent biodiesel (B20) and 30 percent
biodiesel (B30) mandatory policies, the delay in the ban
on palm oil in Europe, and the increase in CPO prices in
the international market. With the projected increase in
production and sales volumes in 2021, supported by a
more focused and lean corporation, PTPN II has a better
future so it is expected to be able to provide positive
results to stakeholders. The profit-making tradition that
has existed in PTPN II’s performance will continue to be
improved to expand business expansion from upstream
to downstream so that PTPN II can become one of the
best companies in the Nusantara Group’s Plantation.
MANAGEMEN CONCESSION AREA
PT. Perkebunan Nusantara II have an concession area of
57.088,72 ha, which consist of mature area 46.419,77 ha
and immature area 5.404,76 ha, other area 4.669,77 ha,
with the composition of the following:
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

AREAL KEBUN | CONSECCION AREA

Uraian Kelapa Sawit Tebu Tembakau Jumlah
Description Oil Palm Sugarcane Tobacco Total
Tanaman Menghasilkan | Mature plantation 40.867,84 8.021,35 12,00 48.901,19
Tanaman Belum Menghasilkan | Immature Plantation 5.404,76 5.404,76
Tanaman Baru/Ulangan/Konversi/Persiapan |
1.928,61 1.928,61
New/Replanting/Conversion/Preparing Plantation
Tanaman lain | Others 239,73 239,73
Bibitan | Nursery 20,01 594,42 614,43
Jumlah 48.460,95 8.615,77 12,00 57.088,72

AREAL LAINNYA | OTHER AREAS

Uraian Distrik Distrik Lain-lain Jumlah
Description Rayon Utara Rayon Selatan Others Total
Emplasmen | Preparing Plantation 124,01 2.392,89 103,00 2.619,90
Jalan 22,74 1.213,83 0,00 1.236,57
Fasos/Fasum 8,43 331,12 0,00 339,55
Areal Marginal 118,56 869,43 17,08 1.005,07
Areal Okupasi 219,49 14.240,35 0,00 14.459,84
Areal Lain-lain 300,62 8.945,09 23.358,68 32.604,39
Jumlah 793,85 27.992,71 23.478,76 52.265,32

LUAS AREAL TANAM PLANTED EXTENSIVE

Realisasi Luas Areal Tanaman PT. Perkebunan Nusantara Actual Plantation extensive PT. Perkebunan Nusantara
II Perkomoditi tahun 2021 adalah 57.088,72 ha. Berada II per commodity Year 2021 is 57.088,72 ha. Over the
diatas RKAP seluas 998,23 ha (1,78%) dan diatas Real budget of 998,23 ha (1,78%) and over the realization of
tahun 2020 seluas 1.960,23 ha (3,56%). 1.960,23 ha in 2020 (3,56%).

LUAS AREAL TANAMAN (HA) | PLANTED EXTENSIVE

Perbandingan
Uraian Real RKAP | Budget Real
Comparation
Description 2020 2020 2019
%
a. Areal TM|Mature Plantation
- Kelapa Sawit | OilPalm 38.386,42 38.386,32 38.592,56 100,00 99,47
- Tebu | Sugarcane 8.021,35 9.693,79 6.900,39 82,75 116,24
- Tembakau | Tobacco 12,00 12,00 12,00 100,00 100,00
Jumlah | Total 46.419,77 48.092,11 45.504,95 96,52 102,01

b. TMTP | Unproductive Mature Plantation

- Kelapa Sawit | Oil Palm - - - - -
- Tebu | Sugarcane - - - - -
- Tembakau | Tobacco - - - - -
Jumlah TMTP | Total TMTP - - - - -

c. Areal TBM/TU/TK/TB/TYAD | Immature Plantation

- Kelapa Sawit | OilPalm 10.074,53 7.338,36 8.351,80 137,29 120,63
- Tebu | Sugarcane 594,42 660,02 1.271,74 90,06 46,74
- Tembakau | Tobacco - - - - -
Total TBM/TU/TK/TB | Immature Plantation 10.668,95 7.998,38 9.623,54 133,39 110,86
Jumlah | Total 57.088,72 56.090,49 55.128,49 101,78 103,56

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 113
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
KOMPOSISI UMUR TANAMAN AGE COMPOSITION OF PLANTS
Komposisi Umur Tanaman dijelaskan sebagai berikut: Age composition of plantation described as follows :

KOMPOSISI UMUR TANAMAN | COMPOSITION OF PLANTATION AGE

Luas Komposisi
Uraian | Description Areal Composition
(Ha.) (%)
Tanaman Tahunan | Yearly Plantation

Kelapa Sawit | Oil Palm

- Tan.Menghslkan | Mature Plantation
> 25 tahun | Years 255,7 0,45
19 s.d 25 tahun | Years 11.133,64 19,50
11 s.d 18 tahun | Years 11.794,51 20,66
06 s.d 10 tahun | Years 13.386,69 23,45
2,5 s.d 05 tahun | Years 1.815,88 3,18
TMTP | Unproductive - -
Jumlah | Total 38.386,42 67,24

- Tan.Blm Menghslkan | Immature Plantation 5.404,76 9,47

- Tahun - 0 (TU/TK) | Immature Plantation 4.669,77 8,18
Jumlah | Total 10.074,53 17,65

Tanaman Semusim | Priod Plantation

- Tebu | Sugarcane 8.021,35 14,05
- Tembakau | Tobacco 12,00 0,02
Jumlah | Total 8.033,35 14,07

Persiapan Tebu/Tembakau | Preparatory - -

Bibitan Tebu/Risbang/Kelapa Sawit | Seeds 594,42 1,04
Jumlah | Total 594,42 1,04
Jumlah | Total 57.088,72 100,00

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

114 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
PENDAPATAN & LABA KOTOR PER SEGMEN REVENUE & GROSS PROFIT PER SEGMENT
Kontribusi pendapatan usaha menurut segmen per Contribution by segment revenues per commodity
komoditi yang dihasilkan selama tahun 2021 dan 2020 during the year 2021 and 2020 are as follows:
adalah sebagai berikut:
Uraian Kelapa Sawit Gula Tembakau
2021 Entitas Anak 2020
Description Palm Oil Sugar Tobacco
Penjualan | Sales 1.906.023 1.589.208 292.000 - 24.815 1.391.355

Beban Pokok Penjualan |

(1.003.179) (640.192) (340.828) - (22.159) (966.995)
Cost of goods sold

Laba Usaha Kotor | Gross Profit 902.844 949.015 (48.828) - 2.656 424.360
Aset Biologis | Biological Assets (19.203) (18.368) (835) - - 16.856
Beban Usaha | Operating expenses (460.270) (412.408) (30.108) - (17.754) (80.504)

Laba (Rugi) Operasi | Operating Profit (Loss) 423.371 518.239 (79.771) - (15.098) 360.712
Pendapatan (Beban) Non Usaha - Neto |
507.330 372.305 134.896 - 129 1.517
Non Operating Income (Expenses) - Neto
Beban Keuangan - Neto |
(269.398) (241.341) (27.890) - (167) (262.558)
Financial Expenses - Neto
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan |
661.303 649.203 27.235 - (15.136) 99.671
Profit (Loss) Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan |
(20.528) - - - - -
Income Tax Expense
Laba (Rugi) | Profit (Loss) 640.775 649.203 27.235 - (15.136) 99.671

KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE

Pencapaian kinerja perusahaan secara umum tahun
2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Perhitungan Laba/Rugi
Tahun 2021 Perusahaan mencatat laba usaha
sebesar Rp. 902.844 juta atau diatas RKAP sebesar
Rp. 6.040 juta Sedangkan laba tahun berjalan
sebesar Rp. 640.775 juta atau diatas RKAP sebesar
Rp. 163.111 juta dan diatas real tahun 2020 sebesar
Rp. 541.104 juta.
In general, the achievement of company performance in
2021 can be described as follows:
1. Profit/Loss
In 2021 the Company has recorded a operating
loss amounted Rp. 902.844 million or over budget
amounting to Rp. 6.040 million while net profit
amounting of Rp. 640.775 million or over than the
budget amounted to Rp. 163.111 million and was
higher than recorded real in Year 2020 amounted to
Rp. 541.104 million.

2. Pemasaran
Realisasi kuantum Penjualan per komoditi Tahun
2021 secara keseluruhan berada dibawah RKAP
dan diatas realisasi Tahun 2020. Pendapatan dari
Penjualan Ekspor dan Lokal Tahun 2021 sebesar Rp.
1.881.208 juta berada dibawah RKAP sebesar Rp.
495.117 juta (20,83%) dan berada diatas real Tahun
2020 sebesar Rp. 489.853 juta (35, 21%).
2. Marketing
Actual sales volume per comodity in 2021 as a whole
is under the budget and above the realization year
2020. Sales revenue Export plus Local in Year 2021
amounted Rp. 1.881.208 million which is lower than
budget of Rp. 495.117 million (20,83%) and higher
than actual 2020 amounted to Rp. 489.853 million
(35,21%).

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 115
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

PENDAPATAN PENJUALAN | SALES REVENUE

2021 RKAP | Budget 2020
Uraian Rp. Jutaan | Rp. Jutaan | Description
Kg 2020 Kg
Million Million
Penjualan Ekspor Export
Minyak Sawit - - - - - Oil Palm
Tembakau - - 1.093 - - Tobacco
Penjualan Eksport Bersih - 1.093 - Export Sales - Net

Penjualan Lokal Local

Minyak Sawit 124.449.354 1.418.380 1.459.645 114.085.205 961.037 Palm Oil
Inti Sawit 22.764.580 170.828 163.578 19.496.720 93.845 Palm Kernel
Gula 23.515.576 256.841 222.976 13.313.365 159.716 RSS - I
Gula Raw Sugar 76.500 895 487.633 12.462.364 139.131 Raw Sugar
Tetes 13.584.904 34.264 36.626 14.940.220 35.756 Block Skim Rubber
Tetes Raw Sugar - - 2.775 400.000 1.100 Raw Sugar Molases
Tembakau - - - 9.094 1.328 Molases
Penjualan Lokal Bersih 1.881.208 2.373.233 1.391.913 Local Sales - Net
Jumlah 1.881.208 2.374.326 1.391.913 Total

Volume Produksi, Biaya Produksi Kebun dan Biaya Production Volume, Estate Cost of Production, and Cost
Produksi Siap Jual Production Free on Board (FOB)

• Volume Produksi dan Biaya Produksi
Secara umum realisasi volume produksi tahun 2021
berada dibawah RKAP dan diatas real tahun 2020.
Realisasi Biaya Produksi kebun Tahun 2021 secara
umum berada dibawah RKAP dan apabila dibanding
real tahun 2020 lebih tinggi kecuali untuk tembakau.
Sementara biaya produksi FOB secara keseluruhan
berada dibawah RKAP 2021 an dibanding dengan
real tahun 2020 secara umum berada diatas kecuali
kelapa sawit dengan rincian sebagai berikut :
• Production Volume and Production Cost
Overall Production volume in 2021 is below budget
and over then realization in 2020.
Realization Esatate Production Cost in 2021 as
whole was lower budget and compared to estate
production cost real in 2020 was higher except
tobacco.
While the overall production cost of FOB is lower
the 2021 budget and while compared to realization
in 2020, generally was higher except oil palm with
the following details :

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

116 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI | PRODUCTION AND PRODUCTION COST

Realisasi RKAP Realisasi Perbandingan (%) | Comparison
Uraian Real Budget Real Selisih Selisih
% %
Description 2020 2021 2021 Defference Defference
1 2 3 3-1 3/1 3-2 3/2
Produksi | Production (Ton)
- Kelapa Sawit (Sendiri + Inti) | Oil Palm (own + nucleus)
TBS Diolah | FFB 512.882 698.870 553.326 40.444 108 (145.544) 79
Minyak Sawit | Palm Oil 114.959 164.234 122.494 7.535 107 (41.740) 75

Inti Sawit | Palm Kernel 19.250 27.955 22.711 3.461 118 (5.244) 81

- Tebu Giling | Sugarcane : 297.019 417.461 337.866 40.847 114 (79.595) 81

Gula + Bagi Hasil TRI | Sugar + Sharing
14.317 29.256 20.520 6.203 143 (8.736) 70
Product
Tetes + Bagi Hasil TRI | Sugarcane +
14.851 20.873 15.264 413 103 (5.609) 73
Sharing Product
Raw Sugar 12.952 - - (12.952) - - -
- Tembakau | Tobacco 3 3 - (3) - (3) -

Biaya Produksi Af.Kebun | Production Cost - Estate Rp. Juta | Million

- Kelapa Sawit | Oil Palm 614.836 628.559 634.081 19.245 103 5.522 101
- Tebu | Sugarcane 362.844 264.690 598.374 235.530 165 333.684 226
- Tembakau | Tobacco 1.979 1.373 - (1.979) - (1.373) -

Biaya Produksi FOB | Production Cost FOB Rp. Juta | Million

- Kelapa Sawit | Oil Palm 683.140 996.992 933.893 250.753 137 (63.099) 94
- Tebu | Sugarcane 330.151 218.482 522.311 192.160 158 303.829 239
- Tembakau | Tobacco 2.014 1.290 - (2.014) - (1.290) -

• Harga Pokok Produksi FOB (Rp/Kg) • Production Cost FOB (Rp/Kg)

Realisasi harga pokok produksi per segmen tahun 2021 Realization of production cost per segmen in 2021 FOB
FOB diatas anggaran, dan bila dibanding dengan realisasi was over than the budget and while compared with
tahun 2020 lebih rendah dengan rincian sesuai tabel realization in 2020 was lower in accordance with the
pada halaman berikut: details table on the following :

BIAYA PRODUKSI PER KG – KEBUN & FOB | PRODUCTION COST PER KG – ESTATE AND FOB
Realisasi RKAP Realisasi Perbandingan | Comparison (%)
Uraian Real Budget Real Selisih Selisih
Description 2020 2021 2021 Defference % Defference %
1 2 3 3-1 3/1 3-2 3/2
Biaya Produksi Kebun | Production Cost – Estate (Rp/Kg)

Kelapa Sawit | Oil Palm 4.581 3.271 4.367 (214) 95 1.096 134
Tebu | Sugarcane 1.222 634 549 (672) 45 (85) 87
Tembakau | Tobaccco 677.852 451.940 - (677.852) - (451.940) -

Biaya Produksi FOB | Production Cost - FOB (Rp/Kg)

Kelapa Sawit | Oil Palm 7.429 3.555 7.429 - 100 3.874 209
Tebu | Sugarcane 1.112 523 1.771 659 159 1.248 338
Tembakau | Tobaccco 689.695 424.495 - (689.695) - (424.495) -

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 117
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Capaian Aspek Operasional dan Rasio Keuangan Operation and Financial Ratios
Secara umum rasio operasional perusahaan tahun 2021 Generally, the operational ratios for year 2021 are as
menunjukkan kondisi sebagai berukit: follows:

% Rasio | Ratio
Keterangan | Description
2021 2020
● Rasio Solvabilitas | Solvency Ratio 271,00 320,33
● Rasio Modal Terhadap Hutang | Debt to Equity Ratio 171,00 220,33
● Rasio Pengembalian Ekuitas | Return on Equity 17,37 (5,05)
● Rasio Pemgembalian Investasi | Return on Investment 8,93 3,42
● Collection Period (CP) 0,40 0,91
● Inventory Turn Over (PP) 69,79 25,76
● Total Asset Turn Over (TATO) 8,31 2,99
● Total Modal Sendiri Atas Aset | Total paid capital to total asset 36,48 30,81

Skor | Score
Aspek Operasional | Operational Aspect
2021 2020
● Produktivitas | Productivity (Kg / Ha)
Kelapa Sawit | Palm Oil 0,80 0,50
Tebu | Sugarcane 1,00 1,00
Tembakau | Tobacco 0,00 0,80
● Ton
Kelapa Sawit | Palm Oil 0,80 0,50
Tebu | Sugarcane 1,00 1,00
Tembakau | Tobacco 0,00 0,80
● Biaya Tanaman (Rp. Jutaan / Ton) | Plantation Cost (Rp. Million / Ton)
Kelapa Sawit | Palm Oil 1,00 1,00
Tebu | Sugarcane 1,00 1,00
Tembakau | Tobacco 1,00 0,20
● Biaya Pengolahan (Rp. Jutaan / Ton) | Processing Cost (Rp. Million / Ton)
Kelapa Sawit | Palm Oil 0,50 0,20
Tebu | Sugarcane 0,80 0,60
Tembakau | Tobacco 1,00 1,00
● Biaya Umum (Rp. Jutaan / Ton) | General Cost (Rp. Million / Ton)
Kelapa Sawit | Palm Oil 1,00 0,20
Tebu | Sugarcane 1,00 0,20
Tembakau | Tobacco 1,00 0,20

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

118 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

TINJAUAN KINERJA PER SEGMEN

Overview Performance by Segmen

Kelapa Sawit
Palm Oil

PT. Perkebunan Nusantara II megelola areal konsesi
komoditas kelapa sawit seluas 48.460,95 ha dan memiliki
5 (lima) unit Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) yang
tersebar di Kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Papua,
dengan kapasitas terpasang 30 s/d 50 ton TBS/jam.
PT. Perkebunan Nusantara II manages a concession area
for oil palm commodities covering an area of 48.460,95
ha and has 5 (five) units of Palm Oil Processing Plant
(MCC) in Langkat, Deli Serdang and Papua Regencies,
with an installed capacity of 30 to 50 ton FFB/hour.

PABRIK MINYAK SAWIT | PALM OIL MILLS

Uraian Kapasitas | Capacity
Description Terpasang | Installed Terpakai | Used
PKS (Oil Palm MCC) Sawit Seberang 30 ton TBS(FFB)/Jam | Hour 27,78
PKS (Oil Palm MCC) Sawit Hulu 30 ton TBS(FFB)/Jam | Hour 27,71
PKS (Oil Palm MCC) Kwala Sawit 50 ton TBS(FFB)/Jam | Hour 20,70
PKS (Oil Palm MCC) Pagar Merbau 50 ton TBS(FFB)/Jam | Hour 25,12
PKS (Oil Palm MCC) Arso 30 ton TBS(FFB)/Jam | Hour 20,25

Tidak tercapainya kapasitas terpasang terutama di PKS Not reach installed capacity especially in the palm oil
Kwala Sawit, Pagar Merbau, dan Arso disebabkan TBS mill Kwala Sawit, Pagar Merbau, and Arso caused of TBS
yang diolah dibawah target dan produksi TBS di kebun- processed under the budget and FFB production in each
kebun masih rendah. estate still low.

Produksi Production
Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri tahun 2021 The realization of Own Plantation FFB production in
meningkat sebesar 39.724 ton atau 7,75% dibandingkan 2021 increased by 39,724 tons or 7.75% compared to
dengan tahun 2020. 2020.

Pada tahun 2021 PT. Perkebunan Nusantara II In 2021, PT. Perkebunan Nusantara II produced 122.494
menghasilkan 122.494 ton Minyak Sawit dan 22.711 ton tons of Crude Palm Oil (CPO) and 22.711 tons Palm
Inti Sawit masing-masing di bawah RKAP sebesar 16.184 Kernel (PK) respectively under the budget amounting
ton dan 3.350 ton. 16.184 ton and 3.350 ton.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 119
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2020, produksi If compared to realization in 2020, production of Crude
Minyak Sawit lebih tinggi 7.535 ton dan Inti Sawit lebih Palm Oil was 7.535 tons lower and Palm Kernel 3.461
tinggi 3.461 ton. tons higher.

PRODUKSI | PRODUCTION
2021 2020
Uraian Kuantum
Kuantum Quan-
Description Ton/Ha Quantum Ton/Ha
tum (Ton)
(Ton)
Kebun Sendiri | Own Estate

TBS Dipanen| FFB Harvested 552.075 14,40 512.882 13,29

TBS Diolah| FFB Processed 553.326 14,40 512.882 13,27
Minyak Sawit | Palm Oil 122.494 3,19 114.959 2,98
Inti Sawit | Oil Kernel 22.711 0,59 19.250 0,50
Jumlah Minyak + Inti | Total Palm + Palm Kernel 145.205 32,58 134.209 30,04

Pihak Ketiga | Third Party

TBS Dipanen| FFB Harvested 4.916 - - -

TBS Diolah| FFB Processed 4.916 - - -
Minyak Sawit | Palm Oil 881 - - -
Inti Sawit | Oil Kernel 193 - - -
Jumlah Minyak + Inti | Total Palm Oil + Palm Kernel 1.074 - - -

Jumlah Kelapa Sawit | Total Oil Palm

TBS Dipanen| FFB Harvested 556.991 14,40 512.882 13,29

TBS Diolah| FFB Processed 558.242 14,40 512.882 13,27
Minyak Sawit | Palm Oil 123.375 3,19 114.959 2,98
Inti Sawit | Palm Kernel 22.904 0,59 19.250 0,50
Jumlah Minyak + Inti | Total Palm Oil + Palm Kernel 146.279 32,58 134.209 30,04

Laba (Rugi) Kelapa Sawit Profit (Loss) Palm Oil

Dibandingkan realisasi tahun 2020, tahun 2021 operasi
kebun mencatat laba operasi kelapa sawit PT. Perkebunan
Nusantara II sejumlah Rp. 890.545 juta sedangkan tahun
2020 mencatat laba operasi Rp. 314.370 juta, terutama
pengaruh pendapatan operasi lainnya yang berasal dari
keuntungan atas penjualan aset tetap.
Compared with realized in 2020, the year 2021
recorded income from operation of oil palm plantation
PT. Perkebunan Nusantara II amounting to Rp. 890.545
million while in year 2020 recorded profit on operation
Rp. 314.370 million, especially the effect of other
operating income from the gain on sale of fixed assets.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

120 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Rincian perhitungan laba (rugi) minyak kelapa sawit Details of the profit (loss) and palm oil are as follows:
adalah sebagai berikut :

LABA RUGI KELAPA SAWIT | PROFIT AND LOSS PALM OIL

Realisasi RKAP Realisasi
Perbandingan
Uraian Real Budget Real
(%)
Description 2021 2021 2020
1 2 3 1/3 1/2
Pendapatan | Revenue 1.589.208 1.623.222 1.054.324 150,73% 97,90%
Beban pokok penjualan | Cost of Goods Sold (640.192) (741.196) (596.506) 107,32% 86,37%
Laba kotor | Gross Profit 949.016 882.026 457.818 207,29% 107,60%

Nilai wajar aset biologis | Fair Value of Biological Assets 8.367 - (13) -64361,54% 0,00%
Beban pemasaran dan penjualan | Marketing & Sales Expenses (18.368) (20.114) (18.570) 98,91% 91,32%
Beban umum dan administrasi | General & Administration
(412.408) (262.278) (301.383) 136,84% 157,24%
Expenses
Pendapatan operasi lainnya | Others Operation Revenues 523.765 473.419 231.631 226,12% 110,63%
Beban operasi lainnya | Others Operation Expenses (236.851) (292.606) (114.861) 206,21% 80,95%
Bagian entitas asosiasi | Share of Associates 77.024 18.038 59.748 0,00% 427,01%
Laba usaha | Operating Profit 890.545 798.484 314.370 283,28% 111,53%

Pendapatan keuangan | Financial Revenues 5.196 3.091 794 654,41% 168,10%

Beban keuangan | Financial Expenses (245.640) (230.956) (246.256) 99,75% 106,36%
Pajak final atas pendapatan keuangan | Final Tax on Financial
(896) (371) (245) 0,00% 0,00%
Income
Laba sebelum PPh | Profit Before Income Tax 649.204 570.247 68.663 945,49% 113,85%

Harga Pokok Produksi Kelapa Sawit Cost of Production

Realisasi Harga Pokok Produksi Kelapa Sawit tahun
2021 berada di bawah RKAP sejumlah Rp. 60.592 Juta
atau 8,72% dan lebih tinggi Rp. 19.245 juta atau 3,13 %
dibanding dengan realisasi tahun 2020.
Lebih lanjut lihat tabel di bawah ini :
Realization of production cost of palm oil in 2021 was
under than the budget amounted Rp. 60.592 million or
8,72 % and higher amounted Rp. 19.245 million or 3,13
% compared to the realization in 2020.
Furthermore has explained as below :

HARGA POKOK PRODUKSI | COST OF GOODS MANUFACTURED

2021 2020
Uraian
Rp. Jutaan Rp. Jutaan
Description Rp/Kg Rp/Kg
Rp. Million Rp. Million
Beban Tanaman | Plantation Cost
Gaji, Tunj.& Bisos Kary. Pimpinan | Salaries and Allowance 9.316 64 17.217 128
Pemeliharaan TM | Maintenance of Mature Plantation 116.353 801 77.289 576
Pupuk | Fertilizer 93.097 641 115.470 860
Panen & Pengumpulan | Harvesting and Collecting 100.925 695 94.544 704
Pengangkutan ke Pabrik | Transportation in 58.581 403 61.076 455
Biaya Overhead | Overhead Expenses 75.990 523 102.778 766
Jlh. Biaya Tanaman | Total Plantation Cost 454.263 3.128 468.374 3.490

Biaya Pabrik
Biaya Pengolahan | Processing Cost 73.132 504 51.936 387

Penyusutan | Depreciation 94.506 651 94.526 704

Beban Harga Pokok Penjualan 621.901 4.283 614.836 4.581

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 121
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Penjualan Sales
Secara keseluruhan, segmen kelapa sawit mencatatkan Overall, the palm oil segment recorded net sales of Rp.
penjualan bersih sebesar Rp. 1.589.208 juta, atau naik 1.589.208 million, or a increase of 50,73% compared to
50,73% dibandingan penjualan bersih tahun 2020 2020 net sales of Rp. 1.054.324 million.
sebesar Rp. 1.054.324 juta.

Kuantum penjualan segmen Kelapa Sawit tahun 2021 The sales quantum of the Palm Oil segment in 2021
mencapai 147.214 ton, lebih tinggi 10,20% dibandingkan reached 147.214 tons, 10,20% lower than the quantum
kuantum penjualan bersih tahun 2020 yang mencapai of net sales in 2020 which reached 133.582 tons.
133.582 ton.

PENJUALAN | SALES
Realisasi | Real 2021 Realisasi | Real 2020
Nilai Kuantum Harga Jual Nilai Kuantum Harga Jual
Uraian Perbandingan
Penjualan Penjualan Rata-Rata Penjualan Penjualan Rata-Rata
Sales Average Sales Average Sales (%)
Description Sales Value Sales Value
Quantum Sales Price Quantum Price
Rp. Jutaan Rp. Jutaan
Ton Rp. Ton Rp. 1/3
(Million) (Million)
Eksport | Export
Minyak Sawit | Palm Oil - - - - - 0,00%
Inti Sawit | Palm Kernel - - - - - 0,00%
Jumlah - - - - - 0,00%

Lokal | Local
Minyak Sawit | Palm Oil 1.418.380 124.449 8.423,08 960.478 114.029 8.423,08 147,67%
Inti Sawit | Palm Kernel 170.828 22.765 4.813,38 93.845 19.497 4.813,38 182,03%
Jumlah 1.589.208 147.214 6.325,20 1.054.323 133.526 7.120,02 150,73%

Eksport + Lokal | Export + Local

Minyak Sawit | Palm Oil 1.418.380 124.449 8.423,85 960.478 114.085 8.423,85 147,67%
Inti Sawit | Palm Kernel 170.828 22.765 4.813,38 93.845 19.497 4.813,38 182,03%
Jumlah 1.589.208 147.214 6.325,20 1.054.323 133.582 7.120,02 150,73%

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

122 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
TEBU
Sugarcane
Pabrik Gula
PT Perkebunan Nusantara II mengelola areal konsesi
komoditas tebu seluas 8.021,35 ha dan memiliki 2
(dua) unit Pabrik Gula, yaitu Pabrik Gula Kwala Madu
yang terletak di Kabupaten Langkat dan Pabrik Gula
Sei Semayang (tidak dioperasikan sejak 2017 dan
dikhususkan untuk mengolah raw sugar) yang terletak
di Kabupaten Deli Serdang, dengan kapasitas terpasang
masing-masing 4.000 Ton Tebu/Hari.
KAPASITAS PABRIK | MILL CAPACITY
Uraian Kapasitas | Capacity
Description Terpasang | Installed
Pabrik Gula Sei Semayang 4.000
Pabrik Gula Kuala Madu 4.000
Produksi
Realisasi produksi Tebu tahun 2021 meningkat sebesar
40.847 ton atau 13,75% dibandingkan dengan tahun
2020
Pada tahun 2021 PT. Perkebunan Nusantara II
menghasilkan 20.520 ton gula dan 15.264 ton tetes
masing-masing mencapai RKAP sebesar 20.520 ton dan
15.258 ton.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2020, produksi
gula dan tetes masing-masing lebih tinggi 6.203 ton dan
413 ton.
Sugar Mills
PT. Perkebunan Nusantara II manages a concession area
for sugarcane commodities covering an area of 8.021,35
ha and has 2 (two) units of Sugar Mill, Pabrik Gula Kuala
Madu located in Langkat and Pabrik Gula Sei Semayang
(has not been operated since 2017 and is devoted to
processing raw sugar), located in Deli Serdang, with an
installed capacity of 4000 tons each Care/Day.
TON/HARI OR DAY
Terpakai | Used
Tidak beroperasi
Not Operating
3.589
Production
Realization of Sugarcane production in 2021 increased
by 40,847 tons or 13.75% compared to 2020
In 2021 PT. Perkebunan Nusantara II produces 20,520
tons of sugar and 15,264 tons of molases, respectively,
according to RKAP of 20.520 tons and 15.258 tons.
When compared with the realization in 2020, the
production of sugar and molases was higher, respectively,
20.520 tons and 15.258 tons.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 123
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

PRODUKSI KOMODITI TEBU | SUGARCANE’S PRODUCTION

Uraian 2021 2020
Kuantum RKAP Kuantum
Description Ton/Ha Ton/Ha
Quantum (Ton) Budget Quantum (Ton)
Tebu Dipanen| Sugarcane Harvested
Tebu Sendiri | Own Sugarcane 337.580 54,48 337.580 268.919 54,22
Tebu TRI | TRI Sugarcane 286 - 286 28.100 45,90
Jumlah | Total 337.866 43.791,23 337.866 297.019 49.544,79

Gula | Sugar
Gula Milik PTPN II | Sugar Owned by PTPN II 20.507 3,37 20.507 13.357 2,69
Gula Milik Petani | Sugar Owned by Farmers 12 - 12 960 1,57
Jumlah | Total 20.519 2.329,64 20.519 14.317 2.699,75

Tetes | Molases
Tetes Milik PTPN II | Molases Owned by PTPN II 15.252 2,51 15.252 14.311 2,88
Tetes Milik Petani | Molases Owned by Farmers 11 - 6 540 882,07
Jumlah | Total 15.263 2.399,69 15.258 14.851 2.642,76

Laba (Rugi) Tebu Profit (Loss) Sugarcane

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2020, tahun 2021 Compared with realized in 2020, the year 2021 recorded
operasi kebun mencatat laba operasi tebu PT. Perkebunan profit from operation of sugarcane PT. Perkebunan
Nusantara II sejumlah Rp. 55.124 juta sedangkan tahun Nusantara II amounting to Rp. 55,124 million while in
2020 mencatat laba operasi Rp. 44.968 juta. year 2020 recorded loss on operation Rp. 44,968 million.

Rincian perhitungan laba (rugi) tebu adalah sebagai Details of the profit (loss) and palm oil are as follows:
berikut :

LABA (RUGI) KOMODITI GULA | SUGAR PROFIT (LOSS)

Realisasi RKAP Realisasi
Uraian Real Budget Real Perbandingan (%)
Description 2021 2021 2020
1 2 3 1/3 1/2
Pendapatan | Revenue 292.000 752.010 335.703 86,98% 38,83%
Beban pokok penjualan | Cost of Goods Sold (340.828) (760.816) (369.009) 92,36% 44,80%
Rugi Kotor | Gross Loss (48.828) (8.806) (33.306) 146,60% 554,49%

Nilai wajar aset biologis |

5.813 - 16.889 34,42% 0,00%
Fair Value of Biological Assets
Beban pemasaran dan penjualan |
(835) (985) (699) 119,46% 84,77%
Marketing & Sales Expenses
Beban umum dan administrasi |
(30.108) (55.721) (41.179) 73,11% 54,03%
General & Administration Expenses
Pendapatan operasi lainnya |
86.192 207.621 112.668 76,50% 41,51%
Others Operation Revenues
Beban operasi lainnya |
(39.561) (111.690) (26.965) 146,71% 35,42%
Others Operation Expenses
Bagian laba (rugi) entitas asosiasi |
82.453 41.937 17.560 0,00% 0,00%
Share of Profits (Loss) of Associates
Rugi usaha | Operating Loss 55.124 72.356 44.968 122,58% 76,18%

Pendapatan keuangan | Financial Revenues 357 420 724 49,31% 85,00%

Beban keuangan | Financial Expenses (28.179) (20.541) (16.004) 176,07% 137,18%
Pajak final atas pendapatan keuangan |
(67) (35) (53) 0,00% 0,00%
Final Tax on Financial Income
Rugi Bersih| Net Loss 27.235 52.200 29.635 91,90% 52,17%

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

124 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Harga Pokok Produksi Tebu Cost of Production
Realisasi Harga Pokok Produksi Tebu tahun 2021 berada Realization of production cost of palm oil in 2021 was
di bawah RKAP sejumlah Rp. 157.692 Juta atau 20,86% lower than the budget amounted Rp. 157,692 million
dan lebih tinggi Rp. 235.530 juta atau 64,91 % dibanding or 20,86 % and higher amounted Rp. 235.530 million or
dengan realisasi tahun 2020. 64,91 % compared to the realization in 2020.
Lebih lanjut lihat tabel di bawah ini : Furthermore has explained as below :

HARGA POKOK PRODUKSI | COST OF GOODS MANUFACTURED

2021 2020
Uraian
Rp. Jutaan Rp. Rp. Jutaan Rp.
Description Rp/Ha Rp/Ha
Million Million
Beban Umum | General Expenses 29.112 4.784.352 43.761 6.157.652

Beban Langsung | Direct Expenses

Pembibitan) | Seeding 24.860 4.085.572 9.155 1.845.990
Tebu Giling | Sugar Cane Milled; 115.022 18.902.908 95.952 10.972.461
Tebang Angkut Tebu |Logging and Transporting Sugarcane 51.963 8.539.662 55.504 18.466.779

Biaya Pengolahan | Processing Expenses

Pembebanan Biaya Pengolahan Gula | Sugar Processing Expensess 87.746 14.420.278 89.972 18.045.660

Biaya Pengemasan | Packing Expenses

Pengemasan Gula | Sugar Packaging 2.516 413.539 4.774 236.948

Penyusutan | Depreciation 1.153 189.519 1.232 248.355

Pembebanan Biaya Pengolahan Raw Sugar 286.001 47.001.836 62.495 16.847.827
Beban Harga Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold 598.373 98.337.666 362.845 72.821.671

Penjualan Sales
Secara keseluruhan, segmen tebu mencatatkan Overall, the sugarcane segment recorded net sales of Rp.
penjualan bersih sebesar Rp. 292.000 juta, atau turun 292,000 million, or a decrease of 13,01% compared to
13,01% dibandingan penjualan bersih tahun 2020 2020 net sales of Rp. 335,703 million.
sebesar Rp. 335.703 juta.

Kuantum penjualan gula dan tetes tahun 2021 mencapai The sales quantum of sugar and molases in 2021 reached
37.178 ton, lebih rendah 9,57% dibandingkan kuantum 37,178 tons, 9.57% lower than the quantum of net sales
penjualan bersih tahun 2020 yang mencapai 41.115 ton. in 2020 which reached 41,115 tons.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 125
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

PENJUALAN | SALES
Realisasi | Real 2021 Realisasi | Real 2020
Nilai Nilai Nilai Nilai
Uraian Penjualan Nilai Penjualan Penjualan Penjualan Nilai Penjualan Penjualan Perbandingan
Description Sales Value Sales Quantum Average Sales Value Sales Quantum Average (%)
Rp. Jutaan Ton Sales Price Rp. Jutaan Ton Sales Price
(Million) Rp. (Million) Rp.
Eksport | Export
Gula | Sugar - - - - - 0,00%
Gula Raw Sugar|
- - - - - 0,00%
Raw Sugar
Tetes| Molases - - - - - 0,00%
Tetes Raw Sugar|
- - - - - 0,00%
Molases Raw Sugar
Jumlah - - - - - 0,00%

Lokal | Local
Gula | Sugar 256.841 23 10.922,16 159.716 13.313 11.996,63 160,81%
Gula Raw Sugar|
895 - 11.700,00 139.131 12.462 11.164,12 0,64%
Raw Sugar
Tetes| Molases 34.264 14 2.522,21 35.756 14.940 2.393,29 95,83%
Tetes Raw Sugar|
- - - 1.100 400 2.750,00 0,00%
Molases Raw Sugar
Jumlah 292.000 37 5.398,00 335.703 41.115 6.052,36 86,98%

Eksport + Lokal |
Export + Local
Gula | Sugar 256.841 23 10.922,16 159.716 13.313 11.996,63 160,81%
Gula Raw Sugar|
895 - 11.700,00 139.131 12.462 11.164,12 0,64%
Raw Sugar
Tetes| Molases 34.264 14 2.522,21 35.756 14.940 2.393,29 95,83%
Tetes Raw Sugar|
- - - 1.100 400 2.750,00 0,00%
Molases Raw Sugar
Jumlah 292.000 37 5.398,00 335.703 41.115 6.052,36 86,98%

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

126 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

ANALISA POSISI KEUANGAN

Financial Position Analysis
(Dalam Rp. Juta | In Rp. Million)
Bertambah (Berkurang)
Akun 2021 2020 Increased (Decreased)
Account Rp %
(1) (2) (3=2-1) (4=3/1x100)
Aset | Asset
Aset Lancar | Current Assets 893.655 459.850 433.805 94,34
Investasi Pada Entitas Asosiasi | Investments in Associates 374.123 270.815 103.308 38,15
Properti Investasi | Investment Property 1.633.258 1.288.896 344.362 26,72
Aset Tanaman Semusim | Seasonal Plant Assets 290.554 267.115 23.439 8,77
Aset Tanaman Perkebunan | Plantation Plant Assets 1.052.459 1.068.288 (15.829) (1,48)
Aset Tetap | Fixed Assets 4.799.732 4.490.916 308.816 6,88
Beban Tangguhan Hak atas Tanah | Deferred Land Rights Charges 66.608 69.382 (2.774) (4,00)
Pembibitan | Nursery 4.623 4.699 (76) (1,62)
Aset Tidak Lancar Lainnya | Other Non-current Assets 93.725 93.573 152 0,16
Jumlah Aset | Total Asset 9.208.737 8.013.534 1.195.203 14,91

Liabilitas | Liability
Liabilitas Jangka Pendek | Short-term liabilities 1.855.417 3.000.698 (1.145.281) (38,17)
Utang Jangka Panjang Lain-Lain | Other Long-term Debt 1.941.923 787.603 1.154.320 146,56
Pendapatan Diterima Dimuka | Prepaid income 12.026 12.802 (776) (6,06)
Utang Jangka Panjang | Long-term debt 1.237.060 983.009 254.051 25,84
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan | Employee Benefits Liabilities 676.555 654.783 21.772 3,33
Liabilitas Pajak Tangguhan | Deferred Tax Liability 125.990 97.068 28.922 29,80
Liabilitas Sewa Jangka Panjang | Long-term Lease Liability - 8.441 (8.441) -
Jumlah liabilitas| Total Liability 5.848.971 5.544.404 304.567 5,49

Ekuitas | Equity
Modal dan Cadangan | Capital and Reserves 327.606 327.606 - -
Ekuitas Lainnya | Other Equity 40.130 10.371 29.759 -
Surplus Revaluasi Aset | Asset Revaluation Surplus 3.716.409 3.716.409 - -
Saldo Laba | Retain earning;
- Ditentukan Penggunaannya | Determined Use 135.479 135.479 - -
- Belum Ditentukan Penggunaannya | Usage has not been determined (859.945) (1.720.981) 861.036 (50,03)
Kepentingan Non Pengendali | Non-controlling interests 87 246 (159) (64,63)
Jumlah Ekuitas | Total Equity 3.359.766 2.469.130 890.636 36,07

Aset
Total aset mengalami peningkatan dari Rp. 8.013.532
juta ditahun 2020 menjadi Rp. 9.208.737 juta pada
tahun 2021 atau meningkat 14,91% atau sebesar
Rp. 1.195.205 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan peningkatan investasi pada entitas asosiasi
sebesar Rp. 344.362 juta.
Assets
Total assets increased from Rp. 8,013,532 million in 2020
to Rp. 9,208,737 million in 2021 or an increase of 14.91%
or Rp. 1,195,205 million. The increase was mainly due to
an increase in investments in associate of Rp. 344,362
million.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 127
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Liabilitas Liabilities
Total liabilitas meningkat 5,49% dari Rp. 5.544.403 juta Total liabilities increased by 5.49% from Rp. 5,544.403
di tahun 2020 menjadi Rp. 5.848.971 juta di tahun 2021, million in 2020 to Rp. 5,848,971 million in 2021, which
yang dipengaruhi oleh kenaikan utang jangka panjang was affected by the increase in long-term debt liabilities
lain-lain pihak berelasi dan utang jangka panjang. and long term liabilities.

Utang jangka panjang mengalami peningkatan Rp. Long-term debt has increased by Rp. 1,449,848 million
1.449.848 juta dari Rp. 2.543.706 juta pada tahun 2020 from Rp. 2,543,706 million in 2020 to Rp. 3,993,554
menjadi Rp. 3.993.554 juta pada tahun 2021 terutama million in 2021 was mainly due to the increased of long-
disebabkan peningkatan utang jangka panjang. term debt.

(Dalam Rp. Juta | In Rp. Million)

Bertambah (Berkurang)
Keterangan 2021 2020 Increased (Decreased)
Description Rp %
(1) (2) (3=2-1) (4=3/1)

Penjualan Usaha | Business Sales 1.906.022 1.412.263 493.759 34,96

Beban Pokok Penjualan | Cost of goods sold (1.003.179) (991.241) (11.938) 1,20

Laba Kotor Penjualan | Gross Profit from Sales 902.843 421.022 481.821 114,44

Selisih Nilai Wajar Aset Biologis | Difference in Fair Value of Biological Assets 14.180 16.875 (2.695) (15,97)
Pemasaran & Penjualan | Marketing & Sales (19.203) (19.289) 86 (0,45)
Umum dan Administrasi | General and Administration (458.228) (356.463) (101.765) 28,55
Pendapatan Operasi Lainnya | Other Operating Income 607.943 347.477 260.466 74,96
Beban Operasi Lainnya | Other Operating Expenses (276.413) (146.527) (129.886) 88,64
Beban Usaha | Operating expenses (131.721) (157.927) 26.206 (16,59)

Laba (Rugi) Operasi | Operating Profit (Loss) 771.122 263.095 508.027 193,10

Pendapatan Keuangan | Financial Income 5.599 1.546 4.053 262,16

Beban Keuangan | Financial Charges (274.002) (262.566) (11.436) 4,36
Pajak Final atas Pendapatan Keuangan | Tax on Financial Income (995) (298) (697) 233,89
Bagian Entitas Asosiasi | Associated Entity Share 159.477 77.308 82.169 106,29
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan | Profit (Loss) Before Income Tax 661.200 79.085 582.115 736,06

Pajak Tangguhan | Deferred Tax (20.528) 27.875 (48.403) (173,64)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan | Income for the year 640.672 106.961 533.711 498,98

Pendapatan Usaha Operating Revenues

Pendapatan usaha mengalami peningkatan sebesar
34,96% atau Rp. 493.760 juta dari Rp. 1.412.263.juta
ditahun 2020 menjadi Rp. 1.906.023 juta ditahun 2021.
Peningkatan pendapatan usaha terutama disebabkan
karena kenaikan harga jual minyak sawit.
Operating revenues increased by 34.96% or Rp.
493,760 million from Rp. 1,412,263 million in 2020 to
Rp. 1,906,023 million in 2021. Increase in operating
revenues was mainly due to an increase in sales price of
palm oil.

Beban Usaha Operating Expenses

Beban usaha mengalami penurunan sebesar 16,59% Operating expenses decreased by 16.59% or Rp. 130,504
atau Rp. 130.504 juta dari Rp. 157.927 juta ditahun 2020 million from Rp. 157,927 million in 2020 to Rp. 131.721
menjadi Rp. 131.721 juta ditahun 2021. Penurunan million in 2021. The decrease in operating expenses was
beban usaha terutama disebabkan peningkatan mainly due to a increase in other operating income.
pendapatan operasional lainnya.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

128 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
(Dalam Rp. Juta | In Rp. Million)

Keterangan
2021 2020
Description
Kas bersih dari aktivitas operasi dan pendanaan | Net cash from operating and financing activities (a) 442.053 (104.628)
Kas bersih untuk aktivitas investasi |Net cash for investing activities (b) (51.451) 63.117
Kenaikan (Penurunan) | Increase (Decrease) (c=a+b) 390.601 (41.510)
Saldo Awal | Beginning Balance 28.724 70.234
Saldo Akhir | Ending Balance 419.325 28.724

Arus Kas Cash Flow

Arus kas dari hasil dan kegiatan operasi, investasi juga
dari pendanaan perusahaan tahun 2021 mengalami
fluktuasi dibandingkan dengan tahun 2020. Arus kas
dari aktivitas operasi plus pendanaan tahun 2021 adalah
sebesar Rp. 442.053,-, (jumlah aktivitas pendanaan Rp.
305.776 – aktivitas operasi Rp. 136.227) dibandingkan
dengan tahun 2020 sebesar minus Rp. 104.628,- (jumlah
pengeluaran aktivitas pendanaan Rp. 53.288 – aktivitas
beban pengeluaran operasional Rp. 51.339). Arus kas
untuk aktivitas investasi tahun 2021 sebesar Rp. 51.451,-
(selisih penerimaan kegiatan investasi Rp. 362.626
dikurang dengan pengeluaran investasi Rp. 414.079)
dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp. 63.117,- (selisih
penerimaan kegiatan investasi Rp. 249.832 dikurang
dengan pengeluaran investasi Rp. 186.715). Saldo kas
akhir tahun 2021 sebesar Rp. 419.325,- dibandingkan
tahun 2020 sebesar Rp. 28.724,- terjadi peningkatan
sebesar Rp. 390.601,- atau naik 1.359,84%.
Cash flow from operating results and activities,
investment and company funding in 2021 fluctuated
compared to 2020. Cash flow from operating activities
plus funding in 2021 was Rp. 442,053,-, (total funding
activities Rp. 305,776 - activities expenses Rp. 136,227)
compared to 2020 amounting to minus Rp. 104,628,-
(total funding activities Rp. 53,288 - activities expenses
operating expenses Rp. 51,339). Cash flow for investing
activities in 2021 is Rp. 51,451,- (the difference between
investment activity receipts of Rp. 362,626 minus
investment expenditures of Rp. 414,079) compared to
2020 of Rp. 63,117,- (the difference between investment
activity income is Rp. 249,832 less investment
expenditure of Rp. 186,715). The cash balance at the end
of 2021 is Rp. 419,325,- compared to 2020 amounting
to Rp. 28,724,- a increase of Rp. 390.601,- or up to
1359.84%.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 129
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN

PERUSAHAAN
Assessment of Company’s Performance
Kinerja Perusahaan dan entitas anaknya pada tahun The performance of the Company and its subsidiaries in
2021, yang dinilai berdasarkan Surat Keputusan Menteri 2021, which was assessed based on the Decree of the
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (“BUMN Minister for State-Owned Enterprises of the Republic of
RI”) No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 adalah Indonesia (“BUMN RI”) No. KEP-100 / MBU / 2002 dated
sebagai berikut: 4 June 2002 are as follows:
Uraian Bobot Nilai Skor
No.
Description Weight Value Score
1. Aspek Keuangan | Financial Aspect
- Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 20,00 17,37 20,00
- Imbalan Investasi (ROI) 15,00 8,93 6,00
- Rasio Kas | Cash Ratio 5,00 22,63 3,00
- Rasio Lancar | Current Ratio 5,00 48,03 -
- Collection Periods 5,00 0,40 5,00
- Perputaran persediaan | Inventory Turn Over 5,00 69,79 5,00
- Perputaran total asset | Total Assets Turn Over 5,00 8,31 3,00
- Modal sendiri terhadap total aktiva | Equity to Total Assets 10,00 36,48 10,00
Jumlah Aspek Keuangan | Total Financial Aspect 70,00 52,00
2. Aspek Operasional | Operational Aspect
- Produksivitas Hasil Kebun Sendiri Kg/ Ha | Own State Production Kg/Ha
Kelapa Sawit | Palm Oil 1,00 80% 0,80
Tebu | Sugarcane 1,00 100% 1,00
Tembakau | Tobacco 1,00 20% 0,20
- Produksi Hasil Jadi | Finish Goods Production
Kelapa Sawit | Palm Oil 1,00 80% 0,80
Tebu | Sugarcane 1,00 100% 1,00
Tembakau | Tobacco 1,00 20% 0,20
- Biaya Tanaman | Cost of Plants
Kelapa Sawit | Palm Oil 1,00 100% 1,00
Tebu | Sugarcane 1,00 100% 1,00
Tembakau | Tobacco 1,00 100% 1,00
- Biaya Pengolahan | Processing Expenses
Kelapa Sawit | Palm Oil 1,00 100% 1,00
Tebu | Sugarcane 1,00 100% 1,00
Tembakau | Tobacco 1,00 100% 1,00
- Biaya Umum | General Expenses
Kelapa Sawit | Palm Oil 1,00 50% 0,50
Tebu | Sugarcane 1,00 80% 0,80
Tembakau | Tobacco 1,00 100% 1,00
Jumlah Aspek Operasional | Total Operational Aspect 15,00 12,30
3. Aspek Administrasi | Administration Aspect
- Laporan Perhitungan Tahunan | Annual Calculation Report 3,00 Tidak Tepat waktu 2,00
- Rancangan RKAP | Budget Draft 3,00 Tepat waktu 3,00
- Laporan Periodik | Periodic Report 3,00 Tepat waktu 3,00
- Kinerja PUKK | PUKK Performance
Efektivitas Penyaluran | Distribution Effectiveness 3,00 100,91% 3,00
Tingkat Kolektibilitas | Collectability Level 3,00 61,81% 2,00
Jumlah Aspek Administrasi | Number of Administrative Aspects 15,00 13,00
Jumlah Skor | Total score 100,00 77,30
Tingkat Kesehatan | Health Level SEHAT A

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

130 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Liabilities Servicing
Tanggung jawab utama atas manajemen risiko likuiditas
terletak pada Dewan Direksi, yang telah membentuk
kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai
untuk manajemen Perusahaan dan pendanaan jangka
pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan
manajemen likuiditas.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan
memelihara cadangan yang memadai, pengawasan
proyeksi dan arus kas aktual, dan dengan cara
mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
Kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas
lancarnya tercermin dalam rasio lancar dan rasio kas.
Pada tahun 2021 angka rasio lancar tercatat mencapai
51 %, meningkat sebesar 33,67 % dari posisi per
31 Desember 2020 yang mencapai 17,33%. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh
tempo mengalami penurunan. Di tahun 2021 PTPN
II memiliki aset lancar sebesar Rp. 900,08 milyar, dan
liabilitas lancar sebesar Rp. 2.598,89 milyar, sedangkan
rasio cash tercatat sebesar 22%.
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk
memenuhi seluruh liabilitasnya, baik utang jangka
pendek maupun utang jangka panjang. Kemampuan
membayar utang diukur dengan menggunakan rasio
DER (Debt to Equity Ratio) maupun DAR (Debt to Assets
Ratio). Per tanggal 31 Desember 2021, debt to equity
ratio mengalami penuruan dari 220,33% di tahun 2020
menjadi 171% pada tahun 2021. Nilai debt to assets ratio
tahun 2021 mencapai 63,74%, lebih rendah dibandingkan
nilai DAR tahun 2020 yang mencapai 69,19%.
The main responsibility for liquidity risk management
rests with the Board of Directors, which has established a
liquidity risk management framework that is suitable for
the Company’s management and short, medium and long
term funding and liquidity management requirements.
Companies manage liquidity risk by maintaining
adequate reserves, monitoring projections and actual
cash flows, and by matching the maturity profiles of
financial assets and liabilities.
The Company’s ability to meet its current liabilities is
reflected in the current ratio and cash ratio. In 2021, the
current ratio was recorded at 51%, a increase of 33.67%
from the position as of 31 December 2020 which reached
17.33%. This shows that the company’s ability to meet
its short-term obligations that are due has decreased.
In 2021 PTPN II had current assets of Rp. 900.08 billion,
and current liabilities of Rp. 2,598.89 billion, while the
cash ratio was recorded at 22%.
Solvency is the Company’s ability to meet all of its
liabilities, both short-term debt and long-term debt.
The ability to pay debt is measured using the DER (Debt
to Equity Ratio) and DAR (Debt to Assets Ratio) ratio.
As of December 31, 2021, the debt to equity ratio has
decreased from 220.33% in 2020 to 171% in 2021. The
value of the debt to assets ratio in 2021 reached 63.74%,
lower than the DAR value in 2020 which reached 69.19%.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 131

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Receivable Collectibility Level
Kolektibilitas piutang dipengaruhi oleh kemampuan
Perusahaan dalam menagih piutangnya. HIngga akhir
tahun 2021, kemampuan PTPN II secara konsolidasi dalam
menagih piutang (collection period) memperlihatkan
percepatan menjadi 10,95 hari dibandingkan lama
periode penagihan piutang di 2020 yang mencapai 47,55
hari. Perhitungan ini didapat dari pembagian antara saldo
piutang per 31 Desember 2021 dengan pendapatan
netto selama tahun 2021 dan dikalikan dengan jumlah
hari dalam satu tahun (365 hari). Piutang usaha dari
pihak berelasi merupakan penjualan atas tembakau ke
Hellmering, Kohne & Co.GmbH & Co.KG.
Untuk memitigasi risiko piutang tidak tertagih, PTPN II
melakukan evaluasi kredit terhadap kondisi keuangan
atas piutang bila diperlukan, penjualan harus dengan
jaminan kredit. Piutang usaha dari pihak berelasi dan
piutang lain-lain dari pihak berelasi dan pihak ketiga
dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak
berelasi terpercaya.
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL
Capital Structure and Capital Structure Policy
DASAR PEMILIHAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL
The Basis of the Management Policy on Capital Structure
Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan
Pemerintah (PP) Republik Indonesia No.72 Tahun 2014
tanggal 17 September 2014 tentang “Penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia) ke
dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan Nusantara III” dan Keputusan Menteri
Keuangan No. 468/KMK.06/2014 tanggal 1 Oktober
2014 tentang “Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan
Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal
Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara III”, pemegang saham Perusahaan menyetujui
untuk mengalihkan 587.964 saham, yang merupakan 90%
dari total modal saham Perusahaan yang ditempatkan
dan disetor, kepada PTPN III. Selain itu, pemegang saham
Perusahaan juga menyetujui penetapan klasifikasi
saham menjadi seri A dan seri B dengan nilai nominal Rp
1.000.000.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
132 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Accounts receivable collectability is influenced by the
Company’s ability to collect its receivables. Until the
end of 2021, PTPN II’s consolidated ability to collect
receivables (collection period) showed an accelerated
to 10.95 days compared to the length of the accounts
receivable collection period in 2020 which reached
47.55 days. This calculation is obtained from dividing
the accounts receivable balance as of December 31,
2021 with the net income for 2021 and multiplied by the
number of days in one year (365 days). Trade receivables
from related parties represent sales of tobacco to
Hellmering, Kohne & Co.GmbH & Co.KG.
To mitigate the risk of uncollectible receivables, PTPN
II conducts a credit evaluation of the financial condition
of the receivables. If necessary, sales must be with credit
guarantees. Trade receivables from related parties and
other receivables from related parties and third parties
are made by trusted third parties and trusted related
parties.
In connection with the enactment of the Government
Regulation (PP) of the Republic of Indonesia No.72 of
2014 dated 17 September 2014 concerning “Addition
of Capital Participation of the Republic of Indonesia)
to the Share Capital of the Limited Liability Company
(Persero) PT Perkebunan Nusantara III” and the Decree
of the Minister of Finance No. 468/KMK.06 / 2014
dated October 1, 2014 concerning “Determination of
Value Addition of the State Capital Participation of the
Republic of Indonesia to the Share Capital of the Limited
Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara
III, the shareholders of the Company agreed to transfer
587,964 shares, which is 90% of the total issued and paid-
up capital of the Company to PTPN III. In addition, the
Company’s shareholders also approved the classification
of the shares into series A and series B with a nominal
value of Rp 1,000,000.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

RINCIAN STRUKTUR MODAL

Detail of Capital Structure

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan
antara modal asing dengan modal sendiri. Modal asing
dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka
pendek, sedangkan modal sendiri terbagi atas laba
ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Capital structure is a balance or comparison between
foreign capital and own capital. Foreign capital in this
case it is long-term and long-term debt short, while
the capital itself is divided into retained earnings and
ownership of the company.

Pada tahun 2021, komposisi struktur modal PTPN
II adalah 63.74% berasal dari Liabilitas dan 36,25%
berupa Ekuitas, komposisi ini mengalami perubahan jika
dibandingkan dengan tahun 2020. Komposisi struktur
modal yang berasal dari Liabilitas mengalami penurunan
sebesar 0,54% sedangkan modal dari Ekuitas meningkat
sebesar 0,54%.
In 2021, the composition of PTPN II’s capital structure
will be 63.74% came from Liabilities and 36.25% in the
form of Equity, this composition changes when compared
with the year 2020. The composition of the derived
capital structure of Liabilities decreased by 0.54% while
equity from equity increased by 0.54%.

Pada tahun 2021 struktur modal PTPN II adalah sebagai In 2021 the capital structure of PTPN II is as follows:
berikut:
Uraian 2019 2020 2021
Rp juta Rp juta Rp juta
Description % % %
(Rp million) (Rp million) (Rp million)
Liabilitas jangka pendek
2.741.382 35,03 3.000.698 37,45 1.855.417 20,15
Current liabilities
Liabilitas jangka panjang
2.683.008 34,28 2.543.706 31,74 3.993.554 43,37
Long term liabilities
Jumlah liabilitas
5.424.390 69,31 5.544.404 69,19 5.848.971 63,52
Total Liabilities
Ekuitas | Equity 2.401.677 30,69 2.469.129 30,81 3.359.766 36,48
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
7.826.067 100,00 8.013.533 100,00 9.208.737 100,00
Total Liabilities and Equity

IKATAN MATERIALUNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Material Commitment for Capital Investment

Selama tahun 2021 tidak ada ikatan yang material atas During 2021 there will be no material commitments on
investasi barang modal investment in capital goods

INVESTASI BARANG MODAL

Capital Goods Investment

PTPN II membelanjakan investasi didasarkan pada
skala prioritas. Manajemen mengelola dana secara lebih
berhatihati, guna mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan
dana tersebut se-efisien mungkin.
PTPN II spends investment based on a priority scale.
Management manages funds more carefully, in order to
obtain the necessary funds at the minimum cost and the
most favorable terms and efforts to use these funds as
efficiently as possible.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 133

JENIS INVESTASI BARANG MODAL
Pada tahun 2020, PTPN II melakukan investasi barang
modal sebagai berikut:
1. Aset Tanaman
2. Aset Tetap: Tanah, Bangunan Rumah, Bangunan
Perusahaan, Mesin dan Instalasi, Jalan, Jembatan
& Saluran Air, Alat Pengangkutan, Alat Pertanian &
Investasi Kecil, Aset Tetap dalam Pelaksanaan
3. Hak Guna Usaha
4. Penyertaan
5. Aset Lain-lain
TUJUAN INVESTASI
Investasi Perusahaan secara rutin dilaksanakan untuk
mempertahankan kemampuan perusahaan seperti
peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif,
penggantian suku cadang mesin dan instalasi pabrik agar
tetap dapat beroperasi optimal.
NILAI INVESTASI
Sepanjang tahun 2020, PTPN II membelanjakan investasi
sebesar Rp175,7 miliar, meningkat sebesar 47,22%
dibandingkan realisasi investasi tahun 2019 yang
mencapai Rp 34,8 miliar, dengan rincian sebagai berikut:
TARGET TAHUN 2022
2022 Target
Pada tahun 2021 dan tahun-tahun sebelumnya, kinerja
PTPN II belum dapat mencapai potensi yang ada. Lahan
yang dimiliki PTPN II adalah lahan kelas 1, dengan potensi
produktivitas yang dihasilkan dapat di atas 23 ton TBS per
ha. Pada tahun 2022, PTPN II akan memfokuskan pada
kegiatan-kegiatan terhadap peningkatan kinerja melalui
perbaikan infrastruktur jalan, pabrik dan berbagai sarana
produksi serta peningkatan pengamanan.
Dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal
yang masih akan terpengaruh perlambatan ekonomi
global, serta pencapaian kinerja tahun 2021, maka PTPN
II menetapkan target tahun 2022 yang dituangkan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2022 sebagai
berikut:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
134 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
TYPE OF CAPITAL GOODS INVESTMENT
In 2020, PTPN II will invest in the following capital goods:
1. Plant Assets
2. Fixed Assets: Land, House Buildings, Company
Buildings, Machinery and Installations, Roads, Bridges
& Waterways, Transportation Equipment, Agricultural
Equipment & Small Investments, Fixed Assets in
Implementation
3. Land Right
4. Investment in Associate
5. Other assets
THE OBJECTIVE OF THE INVESTMENT
Company investments are routinely carried out to
maintain the company’s capabilities, such as replanting
unproductive plants, replacing machine parts and factory
installations so that they can operate optimally.
THE AMOUNT OF INVESTMENT
Throughout 2020, PTPN II spent an investment of IDR
175.7 billion, an increase of 47.22% compared to the
realization of investment in 2019 which reached IDR
34.8 billion, with the following details:
In 2021 and previous years, the PTPN II performance
has not reached existing potential. Land owned by PTPN
II was class 1 land, with potential production produced
can be above 23 tons of FFB per ha. In 2022, PTPN II
will focus on the activity in improving performance by
road refurbishment, factory maintenance and various
production facilities as well as improving the security.
By paying attention on internal and external condition
which will still affect the global economic deceleration, as
well as the achievement of 2021 performance, therefore
PTPN II set out 2022 target put forth on 2022 Company
Work and Budget Plan as follow:
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
1. PTPN II menargetkan total produksi TBS di
tahun 2022 sebesar 604.359 ton, turun 1,43%
dibandingkan realisasi tahun 2021. Produksi minyak
sawit ditargetkan sebesar 139.589 ton, naik 0,66%,
produksi inti sawit ditargetkan sebesar 26.115 ton,
naik 0,21%.
2. Volume penjualan minyak sawit ditargetkan sebesar
148.339 ton, naik 19,20%. Volume penjualan
inti sawit ditargetkan sebesar 28.115 ton, naik
5,24%, dengan nilai penjualan ditargetkan sebesar
Rp. 1.515.855 juta, naik 6,87% dibandingkan
realisasi tahun 2021.
3. PTPN II menargetkan total produksi Daun Hijau
tembakau di tahun 2022 sebesar 2.394.120 ton,
naik 70,35% dibandingkan realisasi tahun 2021.
Produksi tembakau daun kering ditargetkan
sebesar 3,990 ton, naik 49,66% dibandingkan
realisasi tahun 2021, dan produksi ready ball
ditargetkan sebesar 3,224 ton, naik 48,98%
dibanding realisasi tahun 2021.
4. Volume penjualan tembakau ditargetkan sebesar
3,224 ton, naik 48,98%, dengan nilai penjualan
sebesar Rp. 1.483 juta, naik 35,81% dibandingkan
realisasi tahun 2021.
5. PTPN II menargetkan total produksi tebu di tahun
2022 sebesar 522.203 ton, naik 54,56% dibandingkan
realisasi tahun 2021. Produksi gula ditargetkan
sebesar 36.582 ton, naik 78,39%, produksi tetes
ditargetkan sebesar 26.110 ton, naik 71,12%.
6. Volume penjualan gula ditargetkan sebesar
59.600 ton, naik 188,30%. Volume penjualan tetes
ditargetkan sebesar 26.848 ton, naik 58,75%,
dengan nilai penjualan gula ditargetkan sebesar Rp.
409.721 juta, naik 83,28% dan tetes ditargetkan
sebesar 1.606, naik 55,62% dibandingkan realisasi
tahun 2021.
Dari aspek keuangan, PTPN II menetapkan target
tahun 2022 yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan 2022 sebagai berikut:
1. PTPN II targets total FFB production in 2022 to
be 604,359 tons, an decrease of 1.43% compared
to the realization in 2021. Palm oil production is
targeted at 139,589 tons, an increase of 0.66%,
palm kernel production is targeted at 26,115 tons,
an increase of 0,21%.
2. Palm oil sales volume is targeted at 148,339 tons,
an increase of 19.20%. Palm kernel sales volume
is targeted at 28,115 tonnes, up 5.24%, with a
targeted sales value of Rp. 1,515,855 million, up
6.87% compared to the realization in 2021.
3. PTPN II targets the total production of Green Leaf
tobacco in 2022 to be 2,394,120 pieces, increase
70.35% compared to the realization in 2021.
Production of dry leaf tobacco is targeted at 3,990
tons, increase 49.66% compared to the realization
in 2021, and production ready ball is targeted
at 3,224 tons, increase 48,98 compared to the
realization in 2021.
4. Tobacco sales volume is targeted at 3,224 tons, up
48.98%, with a sales value of Rp. 1,483 million, an
increase of 35.81% compared to the realization in
2021.
5. PTPN II targets total sugarcane production in
2022 to be 522,203 tons, up 54.56% compared to
2021. Sugar production is targeted at 36,582 tons,
increase 78.39%, production of molasses is targeted
at 26,110 tons, up 71.12%.
6. Sugar sales volume is targeted at 59,600 tons, up
188.30%. The sales volume of drops is targeted to be
26,848 tons, up 58.75%, with a targeted sugar sales
value of Rp. 409,721 million, an increase of 83.28%
and the molasses is targeted at 1,606, an increase of
55.62% compared to the realization in 2021.
From the financial aspect, PTPN II set out the target in
2022 put forth on 2022 Company Work and Bugdet Plan
as follow:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 135

• Penjualan total sebesar Rp 2.365.524 juta, naik
29,76% dibandingkan realisasi tahun 2021.
Peningkatan penjualan diproyeksikan berasal dari
meningkatnya volume penjualan komoditas kelapa
sawit dan tebu sejalan dengan meningkatnya
produksi dan produktivitas, serta membaiknya
harga jual komoditas kelapa sawit di tahun 2022.
• Laba usaha sebesar Rp. 654.582 juta, naik 29,74%
dibandingkan realisasi tahun 2021, sejalan dengan
meningkatnya nilai penjualan dan pengelolaan
harga pokok produksi yang semakin efektif dan
efisien. Laba bersih tahun berjalan diproyeksikan
sebesar Rp 1.064.467 juta meningkat 156,94%
dibandingkan realisasi tahun 2021.
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
Company’s Business Prospect
Industri kelapa sawit setiap tahunnya diperkirakan
berprospek cerah. Menurut Sekretaris Jenderal GAPKI,
kenaikan harga akan didorong oleh meningkatnya
permintaan. Beberapa faktor seperti pelaksanaan
mandatori kebijakan biodiesel 20 persen (B20),
penundaan larangan sawit di Eropa, menurunnya stok,
dan sebab-sebab lain diprediksi akan mendongkrak
harga CPO di pasar internasional, seiring turunnya stok,
meski produksi diramal meningkat.
Data GAPKI juga meramalkan hasil produksi kelapa sawit
pada rentang waktu 2019-2025 akan terus meningkat
seiring dengan permintaan domestik dalam bentuk
makanan, biodiesel, biohidrocarbon, dan tenaga listrik
(PLN) yang juga meningkat.
Direksi telah menyusun prospek dan rencana ke
depan melalui analisis dan kajian berbagai faktor yang
berpengaruh, baik faktor internal maupun faktor
eksternal perusahaan. Perseroan juga harus mampu
memetakan kondisi terkini dan memanfaatkan peluang
pasar dengan sebaik-baiknya, baik untuk komoditas
kelapa sawit maupun komoditas gula.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
136 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
• Total sales of Rp 2,265,524 million, an increase
of 29.76% compared to the realization in 2021.
The increase in sales is projected to come from an
increase in the sales volume of palm oil and sugar
cane commodities in line with increased production
and productivity, as well as an increase in the selling
price of oil palm commodities in 2022.
• Operating profit of Rp. 654,582 million, a increase
of 29.74% compared to the realization in 2021,
in line with the increase in sales value and more
effective and efficient management of cost of goods
manufactured. Net income for the current year is
projected at IDR 1.064,467 million, an increase of
156.94% compared to the realization in 2021.
Each year, the palm oil industry is predicted to have bright
prospects. According to the Secretary General of GAPKI,
the increase in prices will be driven by increased demand.
Several factors, such as the mandatory implementation
of the 20 percent biodiesel (B20) policy, delaying the ban
on palm oil in Europe, declining stocks, and other reasons
are predicted to boost CPO prices in the international
market, along with the decline in stocks, even though
production is forecast to increase.
GAPKI data also predicts that palm oil production in
the 2019-2025 period will continue to increase in line
with domestic demand in the form of food, biodiesel,
biohydrocarbon and electricity (PLN) which also
increases.
The Board of Directors has prepared prospects and
plans for the future through analysis and study of
various influencing factors, both internal and external
factors. The company must also be able to map the
current conditions and make the best use of market
opportunities, both for palm oil and sugar commodities.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun
2020-2024, PTPN II dapat memanfaatkan peluang
secara optimal, melalui:
1. Berorientasi kepada pemanfaatan sumber daya
keuangan internal dan eksternal secara efisien
2. Peningkatan kapabilitas produksi (tanaman dan
pabrik)
3. Meningkatkan kemampuan internal dalam
mengatasi permasalahan-permasalahan
4. Memanfaatkan peluang yang ada, baik dari peluang
dinamikaharga komoditas maupun usaha non core
perkebunan.
PTPN II dalam bisnis hilir, akan berfokus pada Bio Gas dan
Gula Ritel, dan juga akan menumbuhkan bisnis property
dan memerlukan kapabilitas yang lebih terspesialisasi
untuk berjalan dengan baik.
PTPN II di dalam mencapai tujuan dan sasaran di atas
perusahaan dituntut untuk bekerja keras dan cerdas
guna merealisasikan perubahan positif ke depan yang
telah dicanangkan. Kinerja perusahaan selama periode
RJP 2020-2024 diharapkan dapat meningkat secara
bertahap tetapi mantap. Pentahapan bertumbuhan
perusahaan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap I: Penataan Intensif (2020-2021)
Pada tahapan ini perusahaan melakukan penataan
organisasi untuk meningkatkan daya tumbuh
melalui berbagai aksi korporasi (Corporate Actions).
Pengembangan kemampuan organisasi dilakukan
baik pada core business maupun penyiapan business
non perkebunan (non core). Langkah-langkah yang
dilakukan, yaitu:
- Replanting dan konversi tanaman
- Pemeliharaan tanaman secara intensif
- Penyiapan pembangunan dan operasional PKS
dan PG
- Penyiapan Bisnis Non Perkebunan (Non Core)
- Penataan Organisasi dan SDM
Based on the 2020-2024 Company Long Term Plan,
PTPN II can take advantage of opportunities optimally,
through:
1. Oriented to the efficient use of internal and external
financial resources
2. Increased production capabilities (plants and
factories)
3. Improve internal capabilities in overcoming
problems
4. Take advantage of the opportunities that exist, both
from the opportunities for dynamic commodity
prices and non-core plantation businesses.
PTPN II in the downstream business, will focus on Bio
Gas and Retail Sugar, and will also grow the property
business and require more specialized capabilities to run
well.
PTPN II in achieving the goals and objectives above the
company is required to work hard and smartly in order to
realize the positive changes that have been announced
in the future. The company’s performance during the
2020-2024 RJP period is expected to increase gradually
but steadily. The growth stages of the company are
described as follows:
1. Phase I: Intensive Arrangement (2019-2020)
At this stage the company carries out organizational
arrangements to increase its growth power through
various corporate actions (Corporate Actions).
Organizational capacity development is carried
out in both the core business and the preparation
of non-plantation (non-core) businesses. The steps
taken are:
- Replanting and crop conversion
- Intensive plant maintenance
- Preparation for the development and operation
of PKS and PG
- Preparation of Non-Plantation Business (Non Core)
- Organizational and HR Structuring
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 137

2. Tahap II: Inovasi (2022-2023)
Tahapan ini lebih fokus kepada memantapkan hasil
dalam membangun daya tumbuh dari tahapan
sebelumnya. Adapun langkah-langkah
ditempuh adalah:
- Penataaan kembali komposisi tanaman
produktif
- Pemeliharaan tanaman secara intensif
- Pengembangan kapasitas PKS
- Optimalisasi Pabrik Gula
- Melanjutkan penyiapan Asset dan Bisnis Non
Perkebunan (Non Core)
- Optimalisasi SDM
3. Tahap III: Pertumbuhan (2024)
Tahapan pertumbuhan ini dicirikan dengan
peningkatan kinerja perusahaan yang nyata yang
merupakan hasil dari dua tahapan sebelumnya.
Dengan portofolio bisnis yang dimiliki, perusahaan
memiliki potensi besar untuk tumbuh
berkembang secara maksimal. Potensi perusahaan
untuk tumbuh dan berkembang akan terwujud
apabila perusahaan mampu mengatasi permasalahan
internal yang dihadapi, dan dapat memanfaatkan
peluang yang ada secara optimal, seperti:
- Penggalian produksi secara optimal
- PKS dan PG mengolah secara efektif
- Efektivitas pemasaran
- Efektivitas Bisnis Non Perkebunan (Non Core)
- Efektivitas SDM
Rencana Strategis
Sesuai dengan Analisa SWOT, PTPN II untuk lima tahun ke
depan periode 2020-2024 berada pada kuadran III atau
Stability yang berfokus untuk memperbaiki kelemahan
untuk dapat memanfaatkan peluang secara maksimal
serta mengoptimalkan kelemahan dan tantangan.
Berdasarkan seluruh analisis yang telah dilakukan,
baik dari segi internal maupun eksternal, PTPN telah
merumuskan kerangka arahan strategis untuk periode
2019-2023 dalam rangka mendukung pencapaian visi
dan misi yang telah ditetapkan, yaitu:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
138 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
2. Phase II: Innovation (2022-2023)
This stage is more focused on strengthening the
results in building growth power than the previous
yang stage. The steps taken are:
- Rearrangement of productive plant
composition
- Intensive plant maintenance
- PKS capacity building
- Optimization of sugar factories
- Continuing the preparation of Asset and Non-
Plantation Business (Non Core)
- Optimization of human resources
3. Phase III: Growth (2024)
This stage of growth is characterized by a marked
increase in the company’s performance as a result of
the two previous stages. With its business portfolio,
the company has great potential to grow and
dan develop optimally. The company’s potential to grow
and develop will be realized if the company is able
to overcome the internal problems it faces, and can
take optimal advantage of existing opportunities,
such as:
- Optimal production excavation
- PKS and PG process effectively
- Marketing effectiveness
- Non-Plantation Business Effectiveness (Non
Core)
- HR effectiveness
The strategic plan
In accordance with the SWOT Analysis, PTPN II for the
next five years for the 2020-2024 period is in quadrant
III or Stability which focuses on improving weaknesses
in order to take full advantage of opportunities and
optimize weaknesses and challenges.
Based on all the analyzes that have been carried out,
both internally and externally, PTPN has formulated a
strategic direction framework for the 2019-2023 period
in order to support the achievement of the stated vision
and mission, namely:
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
A. Portofolio Optimisation & Profitability Initiatives A. Optimization & Profitability Initiatives Portfolio
- Fokus pada dua komoditas dan dua entitas; - Focus on two commodities and two entities;
- Berhenti investasi pada komoditas yang - Stop investing in underperforming
memiliki performa kurang memuaskan; commodities; exploration of divestment
eksplorasi peluang divestasi; opportunities;
- Menggunakan savings dari net cash flow untuk - Using savings from net cash flow for
a. menurunkan leverage dan a. lowering leverage and
b. investasi untuk pertumbuhan; b. investment for growth;
- Mengimplementasikan inisiatif operational - Implementing operational excellence initiatives
excellence untuk dua komoditas utama yaitu for two main commodities, namely Palm Oil and
Kelapa Sawit dan Tebu dan Tembakau Sugarcane and Tobacco
- Menurunkan beban keuangan melalui - Reducing financial burdens through debt
restrukturisasi utang restructuring
- Minimalisasi lay-off (kecuali berkurangnya - Minimization of lay-offs (except for organic
karyawan secara organik, misal pensiun) dengan reduction of employees, eg retirement)
meningkatkan pelatihan melalui lembaga by increasing training through non-formal
pendidikan non formal untuk kapabilitas baru educational institutions for new capabilities for
untuk bisnis baru yang terfokus; new focused businesses;

B. Downstream Value Capture B. Downstream Value Capture

- Masuk ke bisnis hilir yang potensial secara - Enter into potential downstream businesses in
terfokus; a focused manner;
- Mengoptimalkan posisi sebagai entitas untuk - Optimizing the position as an entity to
menciptakan kondisi bisnis yang baik untuk create good business conditions for strategic
kemitraan strategis dan bisnis hilir potensial; partnerships and potential downstream
businesses;
C. New Business Extensions C. New Business Extensions
- Dalam portofolio ini, PT Perkebunan Nusantara - In this portfolio, PT Perkebunan Nusantara II
II melakukan pengembangan dalam rangka carries out developments in order to optimize
mengoptimalkan aset (misal melalui properti assets (for example through property or
atau kemitraan strategis) strategic partnerships)

D. Enabling Initiatives D. Enabling Initiatives

- Melakukan rebranding; - Carry out rebranding;
- Meningkatkan litbang untuk mendukung - Increase R&D to support focused commodities,
komoditas yang terfokus, baik dari segi both in terms of productivity and technology
produktivitas maupun teknologi untuk for operational excellence
operational excellence
- Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi - Optimizing the use of technology (automation
(automasi dan digitalisasi). and digitization).

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 139

Selain hal tersebut, PTPN II juga memiliki strategi lain
untuk mencapai target perusahaan yaitu:
1. Strategi Korporasi
PT Perkebunan Nusantara II berusaha
menumbuhkembangkan perusahaan, oleh karena
itu perlu menggunakan strategi korporasi atau
Grand Strategy yaitu Strategi Kombinasi agar
mampu mencapai Kuadran Pertumbuhan. Strategi
kombinasi ini merupakan kombinasi dari beberapa
strategi yang pada umumnya digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang memiliki kondisi
yang kompleks. Formulasi strategi tersebut harus
dikoordinasikan secara tepat untuk mencapai tujuan
organisasi secara keseluruhan. Adapun kombinasi
strategi yang diimplementasikan yaitu kombinasi
antara strategi pertumbuhan, strategi stabilitas,
strategi retrenchment, dan strategi diversifikasi.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Apart from this, PTPN II also has other strategies to
achieve the company’s targets, namely:
1. Corporate Strategy
PT Perkebunan Nusantara II is trying to develop
the company, therefore it is necessary to use a
corporate strategy or Grand Strategy, namely
the Combination Strategy in order to be able to
achieve the Growth Quadrant. This combination
strategy is a combination of several strategies that
are generally used by companies with complex
conditions. The strategy formulation must be
coordinated appropriately to achieve the overall
organizational goals. The combination of strategies
implemented is a combination of growth strategies,
stability strategies, retrenchment strategies, and
diversification strategies.

2. Strategi Bisnis 2. Business Strategy

Strategi bisnis untuk komoditi perkebunan The business strategy for the plantation commodity
PT Perkebunan Nusantara II adalah Strategi of PT Perkebunan Nusantara II is the Overall Cost
Kepemimpinan Biaya (Overall Cost Leadership). Hal Leadership Strategy. This is done through:
tersebut ditempuh melalui:
- Peningkatan produksi dan produktivitas - Increasing production and productivity by
melalui penggalian potensi produksi. exploring production potential.
- Efisiensi secara menyeluruh. - Overall efficiency.
- Penerapan praktek bisnis terbaik. - Application of best business practices.
- Pemberdayaan aset kurang produktif - Empowerment of less productive assets
- Peningkatan kualitas SDM dan budaya - Increasing the quality of human resources and
Perusahaan secara menyeluruh. the overall corporate culture.
- Perbaikan struktur modal Perusahaan. - Improvement of the Company’s capital structure.

3. Strategi Fungsional 3. Functional Strategy

Strategi yang dirumuskan secara spesifik pada area Strategies specifically formulated in functional
fungsional yang meliputi bidang-bidang sebagai berikut: areas which include the following areas:
a. Tanaman a. Plant
- Peningkatan Produktivitas Tanaman - Increased Productivity of Plants
- Penggunaan Bibit Unggul yang memiliki - Use of superior seeds that have high
produktivitas per Ha tinggi productivity per hectare
- Replanting - Replanting
- Menerapkan Best Management Practices. - Implementing Best Management Practices.
b. Pabrik dan Pengolahan b. Factory and Processing
- Optimalisasi kapasitas olah pabrik. - Optimization of factory processing capacity.
- Menjaga kehandalan peralatan pabrik. - Maintain the reliability of factory equipment.
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional. - Increase operational effectiveness and efficiency.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

140 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
c. Keuangan c. Finance
- Mempertahankan tingkat kecukupan dana. - Maintaining a sufficient level of funds.
- Peningkatan efektifitas penggunaan dan - Increased effectiveness of use and cost control.
pengendalian biaya.
- Peningkatan kesadaran biaya (cost consciousness) - Increased cost consciousness for all Company
untuk semua personil Perusahaan. personnel.

d. Sumber Daya Manusia d. Human Resources

- Restrukturisasi organisasi. - Organizational restructuring.
- Penambahan dan Penataan SDM sesuai standar - Addition and arrangement of human resources
formasi. according to formation standards.
- Peningkatan kompetensi individu dan - Increase the competence of individuals and
Perusahaan companies

e. Pengamanan Aset e. Asset Security

- Peningkatan pengamanan aset Perusahaan.
- Pelayanan yang efektif dan efisien.
- Pengembangan /implementasi GCG.
- Efektifitas pengelolaan dana Kemitraan dan
Bina Lingkungan.
- Increased security of the Company’s assets.
- Effective and efficient service.
- Development / implementation of GCG.
- Management effectiveness of Partnership and
Community Development funds.

f. Pemasaran f. Marketing
- Mengoptimalkan capaian harga jual produk - Optimizing the achievement of the selling price
jadi. of the finished product.
- Mengembangkan sistem informasi pemasaran. - Develop a marketing information system.
- Membangun Kepercayaan pembeli Terhadap - Build buyers’ trust in the resulting product
Produk yang dihasilkan (Customer Care) (Customer Care)

Manajemen Perusahaan telah menyusun
melaksanakan rencana strategis sebagai berikut:
a. Perusahaan akan merestrukturisasi
memperpanjang masa pinjaman perbankan yang
akan jatuh tempo, mengingat kewajiban perbankan
saat ini begitu besar. Hal ini sejalan dengan program
besar dari Holding Perkebunan PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) yang akan melakukan
transformasi bidang keuangan dengan
satunya merupakan penundaan jatuh tempo atas
pokok pinjaman dan melakukan relaksasi serta
permohonan menurunkan tarif atas bunga. Dalam
penyelesaian kewajiban perbankan ini, manajemen
berkomitmen untuk mengalokasikan pendapatan
non core dari hasil disposal dan divestasi aset
perusahaan atas lahan eks HGU/HGU yang telah
mendapatkan ijin dari pemegang saham.
dan The management of the Company has prepared and
implemented a strategic plan as follows:
atau a. The company will restructure or extend the future
banking loan period maturity, considering that the
current banking obligations are so large. This is in
line with the program large number of Plantation
Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
which will do transformation of the financial sector
salah with one of them being a delay over maturity
principal and perform relaxation as well as requests
to lower rates on interest. Insettlement of these
banking obligations, management is committed
to allocating non-core income from disposal and
divestment of company assets on ex-HGU / HGU
landswhich has received permission from the
shareholders.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 141

b. Manajemen perusahaan juga telah melakukan
pengurusan perpanjangan atas HGU/HGB yang
telah berakhir masa berlakunya, untuk memberikan
kepastian hukum atas pengusahaan lahan untuk
tetap dipergunakan sebagai perkebunan dalam
kegiatan operasional kedepan.
c. Perusahaan sedang melakukan upaya penyelesaian
atas areal/lahan eks.HGU dengan luas ± 5.873,06
Ha. Sampai dengan tanggal 24 Agustus 2022 tim
telah melakukan verifikasi dan identifikasi lapangan
sebanyak 1.529 orang dengan luasan 1.935,38 Ha
dan telah terbit Daftar Nominatif sebanyak 72 SK
dengan luasan 579,77 Ha. Perolehan eks HGU sd
Agustus 2022 sebesar Rp. 120,59 M. Adapun target
pendapatan ganti rugi sampai dengan Desember
2022 yaitu sebesar Rp 400 M.
d. Manajemen perusahaan sedang berupaya untuk
melakukan optimalisasi terhadap aset-aset
perusahaan. Optimalisasi aset ini direncanakan
melakukan kerjasama dengan mitra strategis
termasuk bersinergi dengan BUMN lainnya dalam
pengelolaan dan pengoperasiannya.
e. Proyek Kota Deli Megapolitan merupakan project
lanjutan yang sudah dimulai sejak tahun 2011.
Proyek Kota Deli Megapolitan termasuk dalam
rencana pendayagunaan aset PTPN II berupa lahan
kebun yang saat ini tidak optimal pemanfaatannya.
Rencana pengembangan Proyek Kota Deli
Megapolitan meliputi total lahan seluas lebih kurang
8.077 Ha untuk masa kerjasama selama 30 tahun.
Pengembangan lahan tersebut peruntukannya
menjadi kawasan residensial, kawasan bisnis,
kawasan industri, kawasan hijau dan kawasan
penunjang lainnya.
Proyek Kota Deli Megapolitan telah mendapat
persetujuan dari Pemegang Saham PTPN II melalui
surat Nomor: S-915/MBU/12/2019 – Nomor: DSPN/
KPPS/62/XII/2019 tanggal 12 Desember 2019 dan telah
ditandatangani Perjanjian Kerjasama Induk Proyek Kota
Deli Megapolitan Nomor: Dir/SPK-I/01/VI/2020 tanggal
26 Juni 2020.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
142 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
b. The company’s management has also arranged for
the extension of the HGU/HGB that has expired,
to provide legal certainty over land concessions
to continue to be used as plantations in future
operational activities.
c. The company is currently making efforts to settle
the ex-HGU area/land with an area of ± 5,873.06
Ha. As of August 24, 2022, the team has verified and
identified 1,529 people with an area of 1,935.38 ha
and a Nominative List of 72 decrees has been issued
with an area of 579.77 ha. The acquisition of ex
HGU until August 2022 is Rp. 120.59 M. The target
of compensation income until December 2022 is Rp
400 billion.
d. The management of the company is trying to
optimize its assets company. Optimization of these
assets is planned to collaborate with strategic
partners including synergizing with other SOEs in
its management and operation.
e. The Deli Megapolitan City project is a follow-up
project that has been started since 2011. The Deli
Megapolitan City project is included in the PTPN
II asset utilization plan in the form of garden land
which is currently not optimally utilized. The plan to
develop the Deli Megapolitan City Project covers a
total land area of approximately 8,077 hectares for a
30-year cooperation period. The land development
is designated as residential areas, business areas,
industrial areas, green areas and other supporting
areas.
The Deli Megapolitan City Project has received
approval from the Shareholders of PTPN II by letter
Number: S-915/MBU/12/2019 - Number: DSPN/
KPPS/62/XII/2019 dated December 12, 2019 and the
Deli Megapolitan City Project Master Cooperation
Agreement has been signed Number: Dir/SPK-I/01/
VI/2020 dated 26 June 2020.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
URAIAN TENTANG
ASPEK PEMASARAN
Description on Marketing Aspects
STRATEGI PEMASARAN
Marketing Strategy
Penjualan hasil komoditi Kelapa Sawit, Tebu/Gula dan
Tembakau PT Perkebunan Nusantara II dilakukan oleh
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN),
yang merupakan perusahaan afiliasi PTPN I sampai
dengan PTPN XIV.
Penjualan komoditi kelapa sawit dan tebu dilakukan
dengan stategi sistem tender dan bid offer, maupun
Long Term Contract (LTC) yang mengacu pada formulasi
harga sesuai Term of Regulation (TOR) Tata Cara dan
Ketentuan Penjualan Komoditi Perkebunan di PT
Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara. Strategi
pemasaran dilengkapi dengan memperkuat analisis
pasar dengan mencari informasi harga yang akurat dari
berbagai sumber terpercaya, dan mempetimbangkan
hal-hal yang dapat mempengaruhi kondisi pasar kelapa
sawit dan tebu.
Karakteristik dari produk komoditas yaitu harganya
ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar bukan
ditentukan oleh penyalur ataupun penjual. Keadaan
tersebut memerlukan kebijakan yang efektif pada saat
harga komoditas naik atau turun. Dengan karakteristik
bisnis komoditas tersebut yang sifat pasarnya massal
(bukan segmented dan branded seperti produk retail),
maka PTPN II harus mampu menghasilkan produk
berkualitas standar yang mampu bersaing di industrinya.
Oleh sebab itu, PTPN II berupaya meningkatkan
kapabilitas sumber daya produksi dan SDM bersamaan
dengan pengendalian biaya sehingga menghasilkan
harga pokok penjualan serendah rendahnya untuk
meningkatkan daya saing.
The sales of PT Perkebunan Nusantara II Oil Palm,
Sugarcane/Sugar and Tobacco is carried out by PT
Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN),
which is a company affiliated with PTPN I up to
PTPN XIV.
The sale of oil palm and sugarcane commodity is
executed by using tender and bid offer as well as Long
Term Contract (LTC) as the strategy which referring to
price formulation in accordance to Term of Regulation
(TOR) Method and Provisions of Plantation Commodity
Sales in PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.
The marketing strategy is completed with market
analysis and accurate information retrieved from many
trusted sources, and considers matters that might affect
the condition of oil palm and sugarcane market.
The characteristic of commodity product is the price
which is determined by the market bid and demand
not by supplier and seller. Such condition requires an
effective policy when the commodity price rising or
dropping. With this commodity business characteristic
which its market nature is mass (not segmented and
branded like retail product), therefore PTPN II needs
to be able to yield a standard quality product in order
to be able to compete in its industry. Therefore, PTPN
II strives to enhance its production and HR resources
capabilities in conjunction with cost control to generate
as low as possible cost of goods sold to improve the
competitiveness.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 143

Untuk dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan
utama perusahaan, PTPN II memiliki persyaratan dan
ekspektasi atas mutu produk sehingga sesuai dengan
SNI dan spesifikasi yang diminta pembeli dalam kontrak.
PTPN II juga senantiasa menjaga ketepatan waktu
pengiriman sesuai dengan kontrak yang disepakati serta
menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan
dalam menyelesaikan setiap keluhan pelanggan.
PANGSA PASAR KELAPA SAWIT
Oil Palm Market Share
Data Badan Pusat Statistik, Ditjenbun, dan GAPKI
menunjukkan penurunan produksi CPO tahun 2021
adalah 1,1% dari tahun sebelumnya, dengan total
produksi 51,6 juta ton. Seiring dengan hal tersebut,
pertumbuhan ekspor CPO juga menurun sebesar 9,19%
dengan total ekspor 28,27 juta ton tahun 2021.
Selaku perusahaan penghasil komoditas kelapa sawit,
produk CPO PTPN II dipasarkan untuk memenuhi
kebutuhan domestik. Pada tahun 2021, volume penjualan
CPO PTPN II mencapai 124.449 ton. Di dalam negeri,
PTPN II bersaing dengan sesama PTPN, Perusahaan
Besar Swasta, dan Perkebunan milik rakyat.
Pada tahun 2021, pangsa pasar komoditas CPO PTPN II
mencapai 0,22% dari total produksi CPO Indonesia yang
mencapai 51,6 juta ton.
TEBU
Sugarcane
Selaku perusahaan penghasil komoditas tebu, produk
gula PTPN II dipasarkan terutama untuk memenuhi
kebutuhan domestik. Pada tahun 2021, volume penjualan
gula PTPN II mencapai 23.516 ton. Di dalam negeri,
PTPN II bersaing dengan sesama PTPN, Perusahaan
Besar Swasta, dan Perkebunan milik rakyat.
Pada tahun 2021, pangsa pasar komoditas gula PTPN II
mencapai 0,62% dari total produksi gula Indonesia yang
mencapai 2,13 juta ton.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
144 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
To meet the company’s customer expectation and
satisfaction, PTPN II sets out requirements and
expectation on product quality in order to be conform
with SNI and specification requested by the buyer listed
on contract. PTPN II also always maintains punctuality on
delivery pursuant to the contract that has been agreed
upon as well as establishes an effective communication
with customers in accomplishing every customer
grievances.
Data from the Central Statistics Agency, Ditjenbun, and
GAPKI show that the decline in CPO production in 2021
was 1.1% from the previous year, with a total production
of 51.6 million tons. In line with this, the growth of CPO
exports also decreased by 9.19% with a total export of
28.27 million tons in 2021.
As a palm oil producer, PTPN II’s CPO products are
marketed to meet domestic needs. In 2021, PTPN
II’s CPO sales volume reached 124,449 tonnes.
Domestically, PTPN II competes with fellow PTPN, large
private companies, and smallholder plantations.
In 2021, the share of PTPN II’s CPO commodity market
reached 0.22% of Indonesia’s total CPO production
which reached 51.6 million tonnes.
As a company producing sugar cane, PTPN II’s sugar
products are marketed primarily to meet domestic needs.
In 2021, PTPN II’s sugar sales volume reached 23,516
tons. Domestically, PTPN II competes with fellow PTPN,
large private companies, and smallholder plantations.
In 2021, PTPN II’s sugar commodity market share will
reach 0.62% of Indonesia’s total sugar production which
reaches 2.13 million tons.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

KEBIJAKAN DAN PEMBAYARAN DIVIDEN

Dividend Policy and Dividend Payment

Selama tahun 2021 tidak ada pembayaran dividen. During 2021 there will be no dividend payments. to
kepada Pemegang Saham. Shareholders.

INFORMASI MATERIAL TERKAIT INVESTASI, EKSPANSI,

DIVESTASI, PENGGABUNGAN/ PELEBURAN USAHA,
AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL
Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Merger, Acquisition or Debt/
Capital Restructuring

Pada tahun 2021, tidak terdapat informasi material In 2021, there were no material information regarding
terkait investasi, ekspansi, divestasi penggabungan/ investment, expansion, divestment, merger, acquisitions
peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi hutang/ or debt /capital restructuring.
modal.

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG

BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN AFILIASI
Information on Material Transaction Involving Conflict of
Interest and Transaction with Affiliates

Pada tahun 2021 tidak ada transaksi material kepada In 2021, there were no material transactions to
Entitas Anak maupun Afiliasi. Subsidiaries or Affiliates.

URAIAN MENGENAI PERUBAHAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN TERHADAP PERUSAHAAN
PADA TAHUN BUKU TERAKHIR
Description Regarding Amendment of Regulation Legislation Against the Company
in Recent Fiscal Year

Pada tahun 2021 tidak ada perubahan peraturan In 2021 there will be no changes to the laws and
perundang-undangan terhadap perusahaan. regulations for the company.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN

PERUSAHAAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIR
The Change of Accounting Policies Applied by the Company in the Last Fiscal Year

Pada tahun 2021 tidak ada perubahan akuntansi yang In 2021 there will be no accounting changes applied by
diterapkan perusahaan. the company.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 145

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Material Information and Fact Subsequent to the Accountant’s Report Date
Medium Term Note (MTN)
Posisi MTN PT Perkebunan Nusantara II per 31
Desember 2021 Sebagai berikut:
Seri A
Perusahaan menerbitkan MTN VIII Seri A sejumlah Rp.
215.000.000.000 pada tanggal 25 Juni 2019 dengan jangka
waktu selama 5 (lima) tahun dan dikenakan bunga sebesar
11% per tahun. MTN tersebut telah didaftarkan di KSEI dan
pembayaran bunga dilakukan setiap 3 (tiga) Bulan.
Seri B
Perusahaan menerbitkan MTN VIII Seri B sejumlah Rp.
136.000.000.000 pada tanggal 30 Oktober 2019 dengan
jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan dikenakan bunga
sebesar 11% per tahun. MTN tersebut telah didaftarkan
di KSEI dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3 (tiga)
Bulan.
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
Business Sustainability Information
Laporan keuangan konsolidasian melaporkan bahwa
Grup mengalami Laba Konsolidasi sebesar Rp860 miliar
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2021 dan pada tanggal tersebut liabilitas jangka pendek
konsolidasi melebihi total aset lancar konsolidasian
sebesar Rp. 893 miliar dan Grup melaporkan laba
konsolidasian. sebesar Rp. 640 miliar. Selain itu, Grup
melaporkan arus kas positif dari aktivitas operasi untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
Manajemen PT Perkebunan Nusantara Il terus
berkomitmen untuk terus melakukan upaya dalam
kegiatan operasional perusahaan dengan tujuan agar
perusahaan tetap dapat eksis dan terus berkembang
dalam bisnis perkebunan, serta terus berupaya untuk
menjalankan praktik bisnis terbaik di untuk mencapai
manfaat yang optimal. dalam operasional perusahaan
untuk tahun-tahun yang akan datang yaitu peningkatan
efisiensi dan produktivitas, penataan kembali perjanjian
kredit dan secara selektif menjalankan kegiatan investasi
perusahaan dengan tetap menjaga kecukupan arus kas
untuk mendanai kegiatan operasional.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
146 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
Medium Term Note (MTN)
The position of PT Perkebunan Nusantara II’s MTN as of
31 December 2021 is as follows:
Series A
The company issued MTN VIII Series A in the amount of
Rp. 215,000,000,000 on June 25, 2019, with a term of
5 (five) years and bears an annual interest of 11%. The
MTN has been registered with KSEI and payment of
interest is made every 3 (three) months.
Series B
The company issued MTN VIII Series B in the amount of
Rp. 136,000,000,000 on 30 October 2019 with a period
of 5 (five) years and bears an interest of 11% per annum.
The MTN has been registered with KSEI and payment of
interest is made every 3 (three) months.
The consolidated financial statements report that the
Group experienced a Consolidated profit of Rp860
billion for the year ended December 31, 2021 and on
that date its consolidated short-term liabilities exceeded
its total consolidated current assets of Rp. 893 billion
and the Group reported a consolidated consolidated
profit of Rp. 640 billion. In addition, the Group reported
positive cash flows from operating activities for the year
ended December 31, 2021.
The management of PT Perkebunan Nusantara Il
continues to be committed to continuing to make efforts
in the company’s operational activities with the aim
that the company can still exist and continue to grow in
the plantation business, and continue to strive to carry
out best business practices in order to achieve optimal
benefits. in the company’s operations for the years to
come, namely increasing efficiency and productivity,
restructuring credit agreements and selectively carrying
out company investment activities while maintaining
adequate cash flow to fund operational activities.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
a. Perusahaan bekerjasama dengan aparat keamanan
untuk mengamankan aset dan produksi yang menjadi
sasaran manajemen untuk mengambil alih aset yang
digarap/dikuasai pihak lain dan menanami kembali
lahan yang sudah dikuasai. Dan kerjasama ini juga
dilakukan untuk pengamanan terhadap hasil produksi
yang dijarah/dicuri oleh pihak dan oknum yang tidak
bertanggung jawab sehingga Perseroan kehilangan
potensi pendapatan atas hilangnya produksi.
a. The company cooperates with the security forces
to secure assets and production which is the target of
management to take over assets that are cultivated/
controlled by other parties and replant the land that has
been controlled. And this cooperation is also carried out
for security against production results that are looted/
stolen by irresponsible parties and elements so that the
Company loses potential revenue for the loss of production.

b. Perusahaan akan merestrukturisasi atau b. The company will restructure or extend the maturity
memperpanjang jatuh tempo pinjaman bank, mengingat of bank loans, considering that the current banking
kewajiban perbankan saat ini begitu besar. Hal ini obligations are so large. This is in line with the large
sejalan dengan program besar Plantation Holding program of the Plantation Holding PT Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang akan Nusantara III (Persero) which will transform the financial
mentransformasi sektor keuangan, salah satunya sector, one of which is delaying the maturity of loan
penundaan jatuh tempo pokok pinjaman serta melakukan principals and conducting relaxation and requests for
relaksasi dan permintaan penurunan suku bunga. Dalam lowering interest rates. In the settlement of this banking
penyelesaian kewajiban perbankan ini, manajemen obligation, management is committed to allocating
berkomitmen untuk mengalokasikan pendapatan non- non-core income from the disposal and divestment
inti dari pelepasan dan divestasi aset perusahaan di atas of the company’s assets on ex-HGU/HGU land that
tanah eks HGU/HGU yang telah memperoleh izin dari has obtained permission from the shareholders.
pemegang saham.

c. Manajemen perusahaan juga telah mengatur c. The company’s management has also arranged for the
perpanjangan HGU/HGB yang telah habis masa extension of the HGU/HGB which has expired and will
berlakunya dan akan berakhir dengan luas ± 29.023,33 expire with an area of ±
​​ 29,023.33 Ha, this is to provide
Ha, hal ini untuk memberikan kepastian hukum atas legal certainty over land concessions to continue to
hak penguasaan tanah untuk tetap digunakan sebagai be used as plantations in future operational activities,
perkebunan dalam kegiatan operasional kedepannya. , namely:
yaitu:
Nomor Lokasi Luas (ha)
Number Location Area (ha)
SHGU No.1 Sawit Hulu/Simpang Tiga 13.049,62
SHGU No.3 Buntu Bedimbar 87,32
SHGU No.1 Batang Serangan 805,70
SHGU No 2 Batang Serangan 1.624,60
SHGU No.1 Gohor Lama 64,74
SHGU No 2 Gohor Lama 6,01
SHGU No.3 Gohor Lama 3,70
SHGU No.4 Gohor Lama 3.820,06
SHGU No.5 Gohor Lama 756,91
SHGU No.1 Basilam 76,03
SHGU No 2 Basilam 6,68
SHGU No.3 Basilam 10,36
SHGU No.4 Basilam 2.268,61

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 147
 Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis
c. Manajemen perusahaan juga telah mengatur c. The company’s management has also arranged for
perpanjangan HGU/HGB yang telah habis masa the extension of the HGU/HGB which has expired
berlakunya dengan luas ± 29.023,33 Ha, hal ini untuk with an area of ± 29,023.33 Ha, this is to provide legal
memberikan kepastian hukum atas hak pengusahaan certainty over land concessions to continue to be used
tanah untuk tetap digunakan sebagai perkebunan dalam as plantations in future operational activities, namely
kegiatan operasional selanjutnya yaitu (lanjutan) : (continued):

Nomor Lokasi Luas (ha)

Number Location Area (ha)
SHGU No.1 Tanjung Keliling 200,00
SHGU No.2 Tanjung Keliling 2.114,71
SHGU No.1 Glugur Langkat 948,24
SHGU No.1 Marike 1.755,36
SHGU No.2 Bukit Lawang 1.376,96
SHGU No.3 Bukit Lawang 34,02
SHGU No.4 Bukit Lawang 6,02
SHGU No.197 Gundaling 1 2,86
SHGU No.41 Tiga Raja 0,34
SHGU No.35 Tiga Raja 0,35
SHGU No.652 Rawa Barat (LO Jakarta) 0,05
SHGB RS Bangkatan 1,33
SHGB Bungalow Marike, Tembakau 1 dan 2 1,95
SHGB Bungalow Serdang, Simalungun dan Langkat 0.80
Total 29.023,33

INFORMASI KEUANGAN YANG TELAH DILAPORKAN

YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA
DAN JARANG TERJADI
Financial Information which Has Been Reported
with Extraordinary Events and Rarely Occurs
Tidak ada peningkatan material dikaitkan dengan jumlah There is no material increase associated with the number
barang yang dijual dan atau barang baru. of items sold and / or new items.

PROFITABILITAS
Profitability

Pada tahun 2021, PTPN II berhasil mencatatkan
penjualan senilai Rp. 1.906.022 juta, naik sebesar 34,96%
dibandingkan penjualan tahun 2020 yang mencapai
Rp. 1.412.263 juta. Demikian pula, laba sebelum pajak
juga bertambah sebesar 836,06%, dari Rp. 79.086 juta
di tahun 2020 menjadi Rp. 661.200 juta di tahun 2021.
Laba bersih tahun berjalan tercatat sebesar Rp. 640.672
juta, bertambah sebesar 598,98% dibandingkan tahun
2020 yang mencapai Rp. 106.961 juta.
In 2021, PTPN II managed to record sales of Rp. 1,906,022
million, an increase of 34.96% compared to sales in 2020
which reached Rp. 1,412,263 million. Likewise, profit
before tax also increased by 836.06%, from Rp. 79,086
million in 2020 to Rp. 661,200 million in 2021. Net profit
for the year was recorded at Rp. 640,672 million, an
increase of 598.98% compared to 2020 which reached
Rp. 106.961 million.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

148 LAPORAN TAHUNAN 2021
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & analysis

KONTRIBUSI KEPADA NEGARA

Contribution to the State

Perusahaan memberikan kontribusi kepada negara The company provides a contribution to the state in the
berupa pembayaran pajak kepada Pemerintah. Realisasi form of tax payment to Government. The realization of
kontribusi yang diberikan perusahaan s.d. Desember the contribution made by the company up to December
2021 adalah sebagai berikut: 2021 is following:

(Rp. Juta |Million)

Uraian Jumlah | Amount (Rp)
Description 2021 2020
Pajak Pertambahan Nilai | Value Added Tax 77.065 93.090
Pajak Bumi Bangunan | Land Building Tax 101.350 89.632
Pajak Penghasilan Karyawan | Employe Imcome Tax 4.237 3.731
Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 | Income Tax Article 4 Paragraph 2 1.022 5.507
Pajak Penghasilan Pasal 23 | Income Tax Article 23 5.880 11.091
Jumlah | Total Amount 189.554 203.051

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 149
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Good Corporate Governance

TINJAUAN UMUM
Overview
Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Menteri BUMN
No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance),
PT Perkebunan Nusantara II secara konsisten dan
berkelanjutan menerapkan GCG dengan tetap
memperhatikan ketentuan dan norma yang berlaku
serta Anggaran Dasar Perusahaan.
PTPN II berkomitmen menjalankan praktik tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
sebagai pedoman dalam menjalankan operasional
perusahaan dan pengambilan keputusan penting
berdasarkan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan
kewajaran. PTPN II berkeyakinan bahwa penerapan tata
kelola yang baik dapat berdampak pada meningkatnya
kualitas pekerjaan pada karyawan, meningkatnya kinerja
keseluruhan dari perusahaan, serta meningkatnya nilai
tambah yang berkelanjutan dari suatu perusahaan di
mata para investor dan Pemegang Saham dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya.
TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Purpose of Good Corporate Governance
Tujuan pelaksanaan Tata Kelola Perusahan di PT
Perkebunan Nusantara II antara lain adalah:
1. Mengoptimalkan nilai perusahaan agar memiliki
daya saing yang kuat baik secara nasional maupun
internasional, sehingga mampu mempertahankan
keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk
mencapai maksud dan tujuan perusahaan.
2. Mendorong pengelolaan perusahaan
secara profesional, efisien dan efektif, serta
memberdayakan fungsi dan peningkatan
kemandirian organ perusahaan.
3. Mendorong agar organ perusahaan dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi
dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, serta
kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan
(Stakeholders) maupun kelestarian lingkungan di
sekitar perusahaan.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
152 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
In accordance with the provisions of the SOE Ministerial
Regulation No.PER-01 / MBU / 2011 concerning the
Implementation of Good Corporate Governance, PT
Perkebunan Nusantara II consistently and sustainably
implements GCG while still paying attention to the
prevailing rules and norms as well as the Company’s
Articles of Association.
PTPN II is committed to implementing good corporate
governance practices as a guideline in carrying out
company operations and making important decisions
based on GCG principles, namely transparency,
accountability, responsibility, independence and
fairness. PTPN II believes that the implementation of
good governance can have an impact on improving the
quality of work for employees, increasing the overall
performance of the company, as well as increasing
sustainable added value of a company in the eyes of
investors and shareholders while still paying attention to
the interests of other stakeholders.
The objectives of implementing Good Corporate
Governance at PT Perkebunan Nusantara II include:
1. Optimizing the value of the company so that it
has strong competitiveness both nationally and
internationally, so that it is able to maintain its
existence and live sustainably to achieve the
company’s goals and objectives.
2. Encouraging professional, efficient and effective
company management, as well as empowering
the functions and increasing the independence of
company organs.
3. Encourage company organs to make decisions
and carry out actions based on high moral values
and compliance with laws and regulations, as
well as awareness of the existence of corporate
social responsibility towards Stakeholders and
environmental sustainability around the company.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

4. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam 4. Increase the company’s contribution to the national
perekonomian nasional. economy.
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi 5. Increasing a conducive climate for the development
perkembangan investasi nasional. of national investment.

PRINSIP-PRINSIP GCG
GCG Priciples

Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dianut The principles of Corporate Governance adopted in
dalam pengelolaan Perusahaan di PT Perkebunan managing the Company at PT Perkebunan Nusantara II
Nusantara II adalah: are:
1. Transparansi 1. Transparency
Keterbukaan dalam melaksanakan proses Openness in carrying out the decision-making
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam process and openness in presenting material and
mengemukakan informasi material dan relevan relevant information about the company.
mengenai perusahaan.

2. Akuntabilitas 2. Accountability
Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggung Clarity of functions, implementation and
jawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan accountability of company organs so that company
perusahaan terlaksana secara efektif. management is carried out effectively.

3. Pertanggungjawaban 3. Responsibility
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan Conformity in company management with laws and
terhadap peraturan perundang-undangan dan regulations and sound corporate principles.
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

4. Kemandirian 4. Independence
Keadaan dimana perusahaan dikelola secara A condition in which the company is managed in a
professional tanpa benturan kepentingan dan professional manner without conflict of interest
pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak and influence / pressure from any party that is not in
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan accordance with the laws and regulations and sound
prinsip-prinsip korporasi yang sehat. corporate principles.

5. Kewajaran
Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-
hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang
timbul berdasarkan perjanjian dan Peraturan
Perundang-undangan.
5. Fairness
Fairness and equality in fulfilling the rights of
Stakeholders (stakeholders) that arise based on
agreements and laws and regulations.

Pelaksanaan prinsip-prinsip Corporate Governance The implementation of the principles of corporate

tersebut tercermin dalam struktur dan proses governance is reflected in the structure and processes of
governance serta kebijakan manajemen. governance as well as in management policies.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 153

JEJAK LANGKAH KELOLA PTPN II
PTPN II GCG Milestone
2012
Sehubungan dengan Peraturan BUMN Nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 juni 2012 Telah dilaksanakan self assessment
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan
GCG. Berdasarkan hasil self assessment terhadap
penerapan GCG pada PTPN II dalam tahun 2012 dapat
disimpulkan bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara
umum berpredikat Baik. Capaian skor aktual 80.143 dari
skor maksimal 100.
2013
Sehubungan dengan Peraturan BUMN Nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 Telah dilaksanakan assessment
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan
GCG. Berdasarkan hasil assessment terhadap penerapan
GCG pada PTPN II dalam tahun 2013 dapat disimpulkan
bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara umum
berpredikat Baik. Capaian skor aktual 81.145 dari skor
maksimal 100.
2014
Sehubungan dengan Peraturan BUMN Nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 Telah dilaksanakan self assessment
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan
GCG. Berdasarkan hasil self assessment terhadap
penerapan GCG pada PTPN II dalam tahun 2014 dapat
disimpulkan bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara
umum berpredikat Baik. Capaian skor aktual 83.921 dari
skor maksimal 100.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
154 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
In connection with the SOE Regulation Number PER-01
/ MBU / 2011 dated 1 August 2011 and the Decree of
the Secretary of the Ministry of BUMN Number SK-16
/ S.MBU / 2012 dated 6 June 2012, a self-assessment of
GCG implementation has been carried out as a form of
evaluation of the implementation of GCG. Based on the
results of the self-assessment of the implementation
of GCG at PTPN II in 2012 it can be concluded that the
implementation of GCG at PTPN II is generally of a Good
predicate. The actual score was 80,143 out of a maximum
score of 100.
In connection with the SOE Regulation Number PER-
01 / MBU / 2011 dated 1 August 2011 and the Decree
of the Secretary of the Ministry of BUMN Number SK-
16 / S.MBU / 2012 dated 6 June 2012 An assessment
of GCG implementation has been carried out as a form
of evaluation of the implementation of GCG. Based on
the results of the assessment of the implementation
of GCG at PTPN II in 2013 it can be denied that the
implementation of GCG at PTPN II is generally of a Good
predicate. The actual score was 81,145 from a maximum
score of 100.
In connection with the SOE Regulation Number PER-01
/ MBU / 2011 dated 1 August 2011 and the Decree of
the Secretary of the Ministry of BUMN Number SK-16
/ S.MBU / 2012 dated 6 June 2012, a self-assessment of
GCG implementation has been carried out as a form of
evaluation of the implementation of GCG. Based on the
results of the self-assessment of the implementation
of GCG at PTPN II in 2014 it can be ignored that the
implementation of GCG at PTPN II is generally of a Good
predicate. The actual score was 83,921 out of a maximum
score of 100.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
2015
Sehubungan dengan Peraturan BUMN Nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 telah dilaksanakan assessment
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan
GCG. Berdasarkan hasil assessment terhadap penerapan
GCG pada PTPN II dalam tahun 2015 dapat disimpulkan
bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara umum
berpredikat Baik. Capaian skor aktual 83.880 dari skor
maksimal 100.
2016
Sehubungan dengan Peraturan BUMN Nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris
kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 telah dilaksanakan self assessment
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan
GCG. Berdasarkan hasil self assessment terhadap
penerapan GCG pada PTPN II dalam tahun 2016 dapat
disimpulkan bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara
umum berpredikat Sangat Baik. Capaian skor aktual
85.085 dari skor maksimal 100.
2017
Sehubungan dengan Peraturan BUMN Nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 Telah dilaksanakan assessment
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan
GCG. Berdasarkan hasil assessment terhadap penerapan
GCG pada PTPN II dalam tahun 2017 dapat disimpulkan
bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara umum
berpredikat Baik. Capaian skor aktual 85.210 dari skor
maksimal 100.
In connection with the SOE Regulation Number PER-01 /
MBU / 2011 dated 1 August 2011 and the Decree of the
Secretary of the Ministry of SOEs Number SK-16 / S.MBU
/ 2012 dated 6 June 2012 have carried out an assessment
of GCG implementation as a form of evaluation of the
implementation of GCG. Based on the results of the
assessment of the implementation of GCG at PTPN II in
2015, it can be ignored that the GCG implementation at
PTPN II is generally of a Good predicate. The actual score
was 83,880 from a maximum score of 100.
In connection with BUMN Regulation Number PER-01
/ MBU / 2011 dated August 1, 2011 and Decree of the
Secretary of the Ministry of BUMN Number SK-16 /
S.MBU / 2012 dated June 6, 2012, a self-assessment of
GCG implementation has been carried out as a form of
evaluation of the implementation of GCG. Based on the
results of the self-assessment of the implementation
of GCG at PTPN II in 2016 it can be ignored that the
GCG implementation at PTPN II is generally predicated
on Very Good. The actual score was 85,085 out of a
maximum score of 100.
In connection with the SOE Regulation Number PER-
01 / MBU / 2011 dated 1 August 2011 and the Decree
of the Secretary of the Ministry of BUMN Number SK-
16 / S.MBU / 2012 dated 6 June 2012 An assessment
of GCG implementation has been carried out as a form
of evaluation of the implementation of GCG. Based on
the results of the assessment of the implementation
of GCG at PTPN II in 2017 it can be denied that the
implementation of GCG at PTPN II is generally of a Good
predicate. The actual score was 85,210 from a maximum
score of 100.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 155
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
2018

Sehubungan dengan Peraturan BUMN Nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 telah dilaksanakan self assessment
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan
GCG. Berdasarkan hasil self assessment terhadap
penerapan GCG pada PTPN II dalam tahun 2018 dapat
disimpulkan bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara
umum berpredikat Sangat Baik. Capaian skor aktual
86.135 dari skor maksimal 100. Telah dilakukan Revisi
terhadap beberapa Pedoman untuk menyesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku yaitu Pedoman Code of
Conduct, Pedoman Code of Corporate Governance dan
Piagam Komite Audit
In connection with BUMN Regulation Number PER-01
/ MBU / 2011 dated August 1, 2011 and Decree of the
Secretary of the Ministry of BUMN Number SK-16 /
S.MBU / 2012 dated June 6, 2012, a self-assessment of
GCG implementation has been carried out as a form of
evaluation of the implementation of GCG. Based on the
results of the self-assessment of the implementation
of GCG at PTPN II in 2018 it can be ignored that the
implementation of GCG at PTPN II is generally predicated
on Very Good. The actual score was 86,135 out of a
maximum score of 100. Revisions were made to several
Guidelines to comply with applicable regulations, namely
the Code of Conduct Guidelines, Corporate Governance
Guidelines and the Audit Committee Charter.

2019

Berdasarkan Peraturan BUMN Nomor PER-01/ Based on BUMN Regulation Number PER-01 / MBU /
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris 2011 dated August 1, 2011 and Decree of the Secretary of
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 the Ministry of SOEs Number SK-16 / S.MBU / 2012 dated
tanggal 6 Juni 2012 telah dilaksanakan assessment June 6, 2012, the assessment of GCG implementation
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan has been implemented as a form of evaluation of the
GCG. Berdasarkan hasil assessment terhadap penerapan implementation of GCG. Based on the results of the
GCG pada PTPN II dalam tahun 2019 dapat disimpulkan assessment of the implementation of GCG at PTPN II in
bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara umum 2019 it can be ignored that the implementation of GCG
berpredikat Cukup Baik. Capaian skor aktual 82.164 dari in PTPN II is generally predicated on Fairly Good. The
skor maksimal 100 actual score was 82,164 from a maximum score of 100

2020

Berdasarkan Peraturan BUMN Nomor PER-01/ Based on BUMN Regulation Number PER-01 / MBU
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan SK Sekretaris / 2011 dated August 1, 2011 and Decree of the
Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 Secretary of the Ministry of SOEs Number SK-16 /
tanggal 6 Juni 2012 telah dilaksanakan assessment S.MBU / 2012 dated June 6, 2012, the assessment of
penerapan GCG sebagai bentuk evaluasi atas penerapan GCG implementation has been implemented as a form
GCG. Berdasarkan hasil assessment terhadap penerapan of evaluation of the implementation of GCG. Based on
GCG pada PTPN II dalam tahun 2020 dapat disimpulkan the results of the assessment of the implementation
bahwa penerapan GCG pada PTPN II secara umum of GCG at PTPN II in 2020 it can be ignored that
berpredikat Sangat Baik. Capaian skor aktual 88.673 the implementation of GCG in PTPN II is generally
dari skor maksimal 100 predicated on Very Good. The actual score was 88,673
from a maximum score of 100

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

156 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PENINGKATAN IMPLEMENTASI GCG TAHUN 2021

Improvement on GCG Implementation in 2021

Dalam rangka meningkatkan implementasi GCG, In order to improve GCG implementation, during 2021
selama 2021 PTPN II melakukan reviu terhadap 7 Buku PTPN II conducted a review of 7 GCG Infrastructure
Pedoman Infrastruktur GCG dan disahkan melalui Guideline Books and was passed through the Board of
KPTS Direksi Nomor: 20/Kpts/23/XI/2019 tanggal 05 Directors KPTS Number: 20 / Kpts / 23 / XI / 2019 dated 05
November 2019 tentang Infrastruktur Good Corporate November 2019 concerning Infrastructure Good Corporate
Governance (GCG) PT Perkebunan Nusantara II. Governance (GCG) PT Perkebunan Nusantara II .
Adapun buku pedoman yang direviu yakni : The manuals reviewed are:
1. Pedoman Prilaku (Code of Conduct) 1. Code of Conduct
2. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of 2. Code of Corporate Governance
Corporate Governance)
3. Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris 3. The Board of Directors and Board of Commissioners
(Board Manual) Work Guidelines (Board Manual)
4. Pedoman Sekretaris Perusahaan (Corporate 4. Guidelines for the Corporate Secretary (Corporate
Secretary) Secretary)
5. Pedoman Satuan Pengawasan Intern (Internal Audit 5. Guidelines for Internal Audit Unit (Internal Audit
Charter) Charter)
6. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle 6. Whistle Blowing System Guidelines
Blowing System)
7. Pedoman Pengendalian Gratifikasi 7. Guidelines for Gratification Control

INTERNALISASI TATA KELOLA PERUSAHAAN

Corporate Governance Internalization

Nilai budaya PT Perkebunan Nusantara II yang telah
ditetapkan Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Nomor : DPPS/SE/39/2020 tentang Perubahan Nilai-
Nilai Utama (Core Values) PT Perkebunan Nusantara
Group yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratf).
The cultural values of PT Perkebunan Nusantara II that
have been set by the Board of Directors of PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Number: DPPS / SE / 39/2020
concerning Changes in Core Values of PT Perkebunan
Nusantara Group namely AKHLAK (Amanah, Competent,
Harmonious, Loyal) , Adaptive, Collaborative).

Penjabaran nilai-nilai Budaya Perusahaan tersebut yaitu: The description of the values of Corporate Culture, namely:
1. Amanah, berarti memegang teguh kepercayaan 1. Amanah, means upholding the trust given.
yang diberikan. 2. Competent, Continue to learn and develop
2. Kompeten, Terus belajar dan mengembangkan capabilities.
kapabilitas 3. Harmonious, Caring for each other and respecting
3. Harmonis, Saling peduli dan menghargai perbedaan. differences.
4. Loyal, Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan 4. Loyal, To be dedicated and prioritizing the interests
Bangsa dan Negara of the Nation and the State.
5. Adaptif, Terus berinovasi dan antusias dalam 5. Adaptive, Continue to innovate and be enthusiastic
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan in driving or facing change.
6. Kolaboratif, Membangun kerja sama yang sinergis 6. Collaborative, Build synergistic cooperation.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 157

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Assessment on GCG Implementation
PT Perkebunan Nusantara II melakukan assessment
penerapan GCG secara rutin dengan tujuan:
• Mengukur kualitas penerapan GCG perusahaan
melalui penilaian tingkat pemenuhan kriteria GCG
dengan kondisi nyata yang diterapkan pada PT
Perkebunan Nusantara II dengan pemberian skor/
nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas
penerapannya.
• Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
penerapan GCG perusahaan, serta mengusulkan
rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah
(gap) antara kriteria GCG dan penerapan pada PT
Perkebunan Nusantara II.
• Memonitor konsistensi penerapan GCG pada PT
Perkebunan Nusantara II dan memperoleh masukan
untuk penyempurnaan dan pengembangan
kebijakan corporate governance perusahaan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 44 (1) Permen BUMN
01/2011, PTPN II melakukan pengukuran atas kualitas
penerapan GCG yang dilaksanakan berkala setiap 2 (dua)
tahun dalam 2 bentuk yaitu 1) penilaian (assessment)
atas pelaksanaan GCG dan 2) evaluasi (review) atas
tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan dari hasil
penilaian sebelumnya. Pada prinsipnya yang melakukan
evaluasi adalah PTPN II sendiri (penilaian mandiri),
sedangkan pelaksanaan penilaian dilakukan oleh penilai
independen yang kompeten dan harus ditunjuk oleh
Dewan Komisaris.
Assessment terhadap penerapan GCG pada PT
Perkebunan Nusantara II dilaksanakan berdasarkan
metode dan prosedur assessment sesuai Keputusan
Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator Penilaian dan
Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha
Milik Negara.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
158 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
PT Perkebunan Nusantara II conducts routine GCG
implementation assessments with the aim of:
• Measuring the quality of the company’s GCG
implementation by assessing the level of compliance
with the GCG criteria with the real conditions
applied to PT Perkebunan Nusantara II by giving
scores / scores on the implementation of GCG and
the quality category of its application.
• Identifying the strengths and weaknesses of the
company’s GCG implementation, and proposing
recommendations for improvements to reduce
the gap between the GCG criteria and the
implementation of PT Perkebunan Nusantara II.
• Monitor the consistency of GCG implementation
at PT Perkebunan Nusantara II and obtain input for
the improvement and development of corporate
governance policies.
Based on the provisions of Article 44 (1) Permen
BUMN 01/2011, PTPN II measures the quality of GCG
implementation which is carried out periodically every
2 (two) years in 2 forms, namely 1) assessment of GCG
implementation and 2) evaluation (review). for follow-
up on recommendations for improvement from the
results of the previous assessment. In principle, PTPN
II conducts the evaluation itself (self-assessment),
while the assessment is carried out by a competent
independent appraiser and must be appointed by the
Board of Commissioers.
Assessment of the implementation of GCG at PT
Perkebunan Nusantara II is carried out based on
assessment methods and procedures in accordance with
the Decree of the Secretary of the Minister of BUMN
Number: SK-16 / S.MBU / 2012 dated June 6, 2012
concerning Indicators for Assessment and Evaluation
of the Implementation of Good Corporate Governance
Governance) in State Owned Enterprises.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Aspek yang dinilai terangkum dalam 43 indikator dengan The aspects assessed are summarized in 43 indicators
153 parameter. Adapun aspek penerapan GCG yang with 153 parameters. The assessed aspects of GCG
dinilai mencakup: implementation include:
a. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara a. Commitment to the Implementation of Sustainable
Berkelanjutan, Governance,
b. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, b. Shareholders and GMS / Capital Owners,
c. Dewan Komisaris, c. Board of Commissioners,
d. Direksi, d. Directors,
e. Pengungkapan Informasi dan Transparansi dan e. Information Disclosure and Transparency and
f. Aspek Lainnya. f. Other Aspects.

Pelaksanaan assessment GCG tahun buku 2021,
dilakukan pada Maret 2022 oleh BPKP Perwakilan
Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil assessment,
penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara II
mencapai skor 83.172 dari skor maksimal 100. Dengan
capaian skor ini maka predikat penerapan GCG pada PT
Perkebunan Nusantara II adalah “Baik”.
Implementation of the 2021 GCG assessment was
carried out in March 2022 by the BPKP Representative
of North Sumatra Province. From the assessment
results, the implementation of GCG at PT Perkebunan
Nusantara II reached a score of 83,172 out of a maximum
score of 100. With this score, the predicate of GCG
implementation at PT Perkebunan Nusantara II is “Good”.

Tabel Hasil Assessment GCG Tahun 2019- 2020 Berdasarkan Kriteria BUMN
GCG Assessment Result of 2019-2020 Based on SOE Criteria
Tahun Buku 2021 Tahun Buku 2020
Financial Year 2021 Financial Year 2020
Aspek Pengujian Nilai Maksimum Tingat Tingat
No Skor Capaian Skor Capaian
Assessment Aspect Maximum Score Pemenuhan (%) Pemenuhan (%)
Achieved Accomplishment Achieved Accomplishment
Score Rate (%) Score Rate (%)
Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan
1. 7 6,75 96,47 6,58 94,03
Comitment to continuously implementation of
Good Corporate Governance
Pemegang saham dan RUPS
2. 9 7,84 87,12 8,27 91,83
Shareholder and GMS
Dewan Komisaris
3. 35 31,03 88,67 33,21 94,88
Board of Commissioners
4. Direksi | Board of Directors 35 31,45 89,85 33,07 94,49
Pengungkapan Informasi dan Transparasi
5. 9 6,10 67,73 7,55 83,87
Disclosure of Information and Transparancy
Aspek Lainnya
6. 5 0,00 0,00 0,00 0,00
Others aspects
Jumlah | Total 100,00 83,17 83,17 82.164 82,16

Perkembangan Hasil Asesmen GCG

The Development of GCG Assessment Result

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 159
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

REKOMENDASI HASIL PENILAIAN DAN ALASAN BELUM/TIDAK

DITERAPKANNYA HASIL ASSESSMENT TAHUN 2020
Assessment Result Recommendation and Reason for Having Yet to Apply the Assessment
Result of Year 2020

Berdasarkan hasil penilaian GCG tahun buku 2020 yang Based on the results of the GCG assessment for the
dilaksanakan tahun 2021, berikut rekomendasi hasil 2020 financial year which was carried out in 2021, the
penilaian masing-masing kriteria: following are recommendations for the results of the
assessment for each of the criteria:

1. Pemegang Saham/RUPS 1. Shareholders/GMS

a. Membuat Berita Acara Pelatikan dalam a. Make Minutes of Inauguration in the Appointment/
Penetapan/Pegangkatan Direksi/Komisaris Appointment of Directors/Commissioners
b. Pengusulan Calon Direksi dan Calon Komisaris b. The nomination of Candidates for Directors and
oleh Menteri BUMN selaku Pemegang Saham Candidates for Commissioners by the Minister
Seri A Dwiwarna harus didukung dengan surat of SOEs as Series A Dwiwarna Shareholder must
pengusulan yang disampaikan melalui Deputi be supported by a letter of proposal submitted
yang membidangi SDM BUMN, sesuai PER04/ through the Deputy in charge of HR for SOEs, in
MBU/06/2020 pasal 15 poin (i). accordance with PER04/MBU/06/2020 article
15 point (i).
c. Memberikan pengesahan RJPP/Revisi RJPP c. Provide ratification of the RJPP/Revised RJPP
Tahun 2020-2024. for the Year 2020-2024.
d. Pengesahan RKAP periode berikutnya dapat d. The ratification of the next period’s RKAP can
dilaksanakan tepat waktu be carried out on time
e. Menindaklanjuti hasil assessment penerapan e. Following up on the results of the GCG
GCG. implementation assessment.

2. Dewan Komisaris i. Menyempurnakan kebijakan pengaturan

a. Melakukan telaah dan memberikan persetujuan benturan kepentingan
atas rancangan RKAP secara tepat waktu j. Melaksanakan rapat gabungan sesuai ketentuan
b. Memberikan arahan/telaah atas perubahan dalam Anggaran Dasar dan melakukan evaluasi
lingkungan bisnis yang berdampak signifikan terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat
kinerja perusahaan. sebelumnya
c. Memberikan arahan/telaah atas efektifitas 2. Board of Commissioners
Sistem Pengendalian Intern pada tingkat a. Review and give approval on the RKAP draft in
entitas. a timely manner
d. Melakukan pengawasan terkait kepatuhan b. Provide direction/review on changes in the
Direksi terhadap Anggaran Dasar Perusahaan business environment that have a significant
e. Melakukan telaah tentang arah dan visi impact on company performance.
pengembangan usaha anak perusahaan c. Provide direction/review on the effectiveness
f. Melakukan penilaian terhadap calon-calon Direksi of the Internal Control System at the entity
g. Melakukan penilaian kinerja Direksi level.
berdasarkan indikator kinerja utama yang d. Supervise the Board of Directors’ compliance
tercakup dalam Kontrak Manajemen. with the Company’s Articles of Association
h. Mengusulkan remunerasi Direksi dengan e. Conduct a study on the direction and vision of
mempertimbangkan hasil penilaian kinerja the subsidiary’s business development
Direksi (KPI) dan pencapaian tingkat kesehatan f. Assessing candidates for the Board of Directors
perusahaan.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

160 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
g. Assessing the performance of the Board of
Directors based on the key performance
indicators included in the Management Contract.
h. Propose the remuneration of the Board of
Directors by considering the results of the Board
of Directors’ performance assessment (KPI) and
the achievement of the company’s soundness level.
i. Improving the conflict of interest regulation
policy
j. Carry out joint meetings in accordance with
the provisions in the Articles of Association and
evaluate the implementation of decisions made
from previous meetings

3. Komite Dewan Komisaris 3. Board of Commissioners Committee

a. Melakukan penilaian atas efektifitas Sistem
Pengendalian Intern pada tingkat entitas
b. Melakukan koordinasi dengan Bagian SPI untuk
peningkatan tatakelola pada Bagian SPI sesuai
rekomendasi atas AOI di Bagian SPI.
a. Assessing the effectiveness of the Internal
Control System at the entity level
b. Coordinate with the SPI Section to improve
governance in the SPI Section according to the
recommendations of the AOI in the SPI Section.

4. Direksi 4. Directors
a. Menyusun rencana kerja penerapan GCG tahun a. Prepare a work plan for the implementation of
berikutnya GCG for the following year
b. Menyusun program penguatan dan b. Develop programs to strengthen and improve
peningkatan pemahaman karyawan atas employee understanding of the Code of
Pedoman Tatakelola Perusahaan dan Pedoman Corporate Governance and Code of Conduct
Perilaku
c. Mengoptimalkan tindak lanjut hasil assessment c. Optimizing the follow-up to the results of the
GCG GCG assessment
d. Menetapkan spesifikasi jabatan dan kompetensi d. Determine job specifications and competencies
yang dibutuhkan untuk setiap jabatan required for each position

e. Menyusun SOP sesuai dengan kebutuhan k. Menerapkan Inventory Management System

perusahaan diantaranya SOP perencanaan untuk memastikan ketepatan pengelolaan
kebutuhan barang, SOP perhitungan TKDN dalam persediaan termasuk perencanaan kebutuhannya.
evaluasi penawaran, SOP pelaksanaan evaluasi l. Menyusun pedoman Penilaian Kinerja Direksi
pengendalian intern, SOP penjaminan mutu dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan
internal SPI dan SOP pelaksanaan konsultansi.
f. Menyampaikan rancangan RKAP periode m. Menyempurnakan Pedoman Manajemen Risiko
selanjutnya kepada Dewan Komisaris dan dengan memuat arsitektur manajemen risiko
Pemegang Saham secara tepat waktu. yaitu Risiko Strategis, Risiko Proyek dan Risiko
g. Menyusun kebijakan/pedoman Kebijakan operasional
Manajemen Karir yang mengatur Spesifikasi n. Menyusun apetite tahunan dan melakukan
Jabatan dan Kompetensi, Pemberdayaan mitigasi risiko dengan memperhatikan risk apetite.
Milenial, Disable dan Wanita. o. Melaksanakan evaluasi/penilaian atas
h. Menyusun dan menyampaikan kepada RUPS/ efektivitas pengendalian pada tingkat entitas
Pemilik Modal usulan insentif kinerja untuk p. Mengoptimalkan monitoring pelaksanaan
Direksi. tindaklanjut hasil audit internal dan eksternal
i. Melakukan Service Level Agreement (SLA) dan melaporkannya dalam laporan Bagian SPI.
untuk mengukur tingkat kesesuaian penerapan q. Direksi agar menyampaikan Laporan
TI dengan kebutuhan perusahaan Manajemen kepada Dewan Komisaris secara
j. Menyusun perencanaan pengadaan barang dan tepat waktu
jasa (Procurement Plan).

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 161
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
r. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan k. Implementing an Inventory Management
keputusan hasil rapat sebelumnya baik Rapat System to ensure the accuracy of inventory
Direksi maupun Rapat Gabungan management including planning its needs.
s. Melakukan program penjaminan kualitas fungsi l. Develop guidelines for the Performance
internal audit. Assessment of the Board of Directors and
Board of Commissioners of Subsidiaries
e. Prepare SOPs according to company m. Improving the Risk Management Guidelines by
needs including SOPs for planning goods including the risk management architecture,
requirements, SOPs for calculating TKDN in namely Strategic Risk, Project Risk and
bid evaluation, SOPs for implementing internal Operational Risk
control evaluations, SOPs for internal quality n. Prepare annual apetite and perform risk
assurance of SPI and SOPs for consulting. mitigation by taking into account risk apetite.
f. Submitting the draft RKAP for the next period to o. Carry out evaluation/assessment of the
the Board of Commissioners and Shareholders effectiveness of controls at the entity level
in a timely manner. p. Optimizing monitoring of the follow-up
g. Develop policies/guidelines for Career implementation of internal and external audit
Management Policies that regulate Job results and reporting them in the SPI Section report.
Specifications and Competencies, Millennial q. The Board of Directors to submit the
Empowerment, Disabled and Women. Management Report to the Board of
h. Prepare and submit to the GMS/Capital Commissioners in a timely manner
Owners proposals for performance incentives r. Evaluate the implementation of the resolutions
for the Board of Directors. of previous meetings, both the Board of
i. Conducting Service Level Agreement (SLA) Directors Meeting and Joint Meetings
to measure the level of conformity of IT s. Conduct quality assurance program for internal
implementation with company needs audit function.
j. Prepare planning for the procurement of goods
and services (Procurement Plan).

t. Menyusun PKPT berbasis risiko t. Develop risk-based PKPT

u. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan u. Evaluate the implementation of the duties of the
tugas sekretaris perusahaan dan mengevaluasi corporate secretary and evaluate the achievements
capaian program kerja sekretaris perusahaan of the company secretary’s work program
v. Melaksanakan proses pemanggilan RUPS dapat v. Implementing the process of calling the GMS
dilakukan secara tepat waktu. can be done in a timely manner.
w. Perusahaan dapat berpartisipasi dalam Annual w. Companies can participate in the Annual Report
Report Award (ARA) dan Sustainability Award (ARA) and the Sustainability Reporting
Reporting Award (CSR Award). Award (CSR Award).

5. Satuan Pengawasan Intern c. Menyusun apetite tahunan dan melakukan

a. Menyusun SOP pelaksanaan evaluasi mitigasi risiko dengan memperhatikan risk apetite.
pengendalian intern, SOP penjaminan mutu d. Melaksanakan evaluasi/penilaian atas
internal SPI dan SOP pelaksanaan konsultansi. efektivitas pengendalian pada tingkat entitas
e. Mengoptimalkan monitoring pelaksanaan
b. Menyempurnakan Pedoman Manajemen Risiko tindaklanjut hasil audit internal dan eksternal
dengan memuat arsitektur manajemen risiko dan melaporkannya dalam laporan Bagian SPI.
yaitu Risiko Strategis, Risiko Proyek dan Risiko f. Melakukan program penjaminan kualitas fungsi
operasional internal audit.
g. Menyusun PKPT berbasis risiko.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

162 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
c. Prepare annual apetite and perform risk
6. Sekretaris Perusahaan mitigation by taking into account risk apetite.
a. Menyusun rencana kerja penerapan GCG tahun d. Carry out evaluation/assessment of the
berikutnya effectiveness of controls at the entity level
b. Melaksanakan proses pemanggilan RUPS e. Optimizing monitoring of the follow-up
secara tepat waktu implementation of internal and external audit
5. Internal Control Unit results and reporting them in the SPI Section report.
a. Prepare SOP for the implementation of f. Conduct quality assurance program for internal
internal control evaluation, SOP for internal audit function.
quality assurance of SPI and SOP for consulting g. Develop risk-based PKPT.
implementation.
b. Improving the Risk Management Guidelines by 6. Corporate Secretary
including the risk management architecture, a. Prepare a work plan for the implementation of
namely Strategic Risk, Project Risk and GCG for the following year
Operational Risk b. Carry out the calling process GMS in a timely
manner

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 163
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

STRUKTUR TATA KELOLA PTPTN II

PTPN II Governance Structure

Berdasarkan Undang-Undang Republik
No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2017 tentang
Perseroan Terbatas (UU PT), struktur tata kelola
Perusahaan secara garis besar tergambarkan pada
organ utama Perseroan yang terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.
Sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar
Perseroan dan peraturan perundang- undangan yang
berlaku, masing-masing organ mempunyai peran penting
dalam penerapan GCG dan menjalankan fungsi, tugas,
dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.
Organ pendukung meliputi Komite di Bawah Dewan
Komisaris, Komite di Bawah Direksi,
Perusahaan dan lainnya.
Indonesia Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of
2007 dated 16 August 2017 concerning Limited Liability
Companies (UU PT), the corporate governance structure
is outlined in the main organs of the Company which
consist of the General Meeting of Shareholders (GMS),
the Board of Commissioners and the Board of Directors.
As mandated in the Company’s Articles of Association
and applicable laws and regulations, each organ has an
important role in implementing GCG and carrying out
its functions, duties and responsibilities for the benefit
of the Company. Supporting organs include Committees
under the Board of Commissioners, Committees under
Sekretaris the Board of Directors, Corporate Secretary and others.

RUPS

Dewan Komisaris Direksi

Sekretaris Dewan
Sekretariat Perusahaan
Komisaris

Satuan Pengawasan
Komite Audit Manajemen Risiko
Internal

Komite Manajemen Risiko Keuangan dan Akuntansi

Sumber Daya Manusia

PKBL Pengadaan dan Umum

Perencanaan dan
Manajemen GCG
Sustainability

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

164 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Policy
PT Perkebunan Nusantara II memiliki kebijakan yang
berkaitan dengan nilai-nilai perusahaan dan etika dalam
berbisnis dengan mengusung komitmen bebas dari fraud,
KKN dan gratifikasi. Komitmen tersebut diwujudkan
dengan diterbitkannya keputusan Direksi Nomor: 20/
Kpts/23/XI/2019 tanggal 05 November 2019 tentang
Infrastruktur Good Corporate Governance (GCG) PT
Perkebunan Nusantara II. Beberapa peraturan dan
kebijakan infrastruktur GCG, yaitu:
a. Pedoman Prilaku
b. Pedoman Tata Kelola Perusahaan
c. Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris
d. Pedoman Sekretaris Perusahaan
e. Pedoman Satuan Pengawasan Intern
f. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran
g. Pedoman Pengendalian Gratifikasi
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ
Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/
atau Anggaran Dasar. RUPS merupakan representasi
kekuasaan Pemegang Saham dalam membuat keputusan
tetap didasarkan pada kepentingan usaha Perusahaan
dalam jangka panjang. Menteri BUMN ditunjuk dan/
atau diberi kuasa untuk mewakili Pemerintah selaku
pemegang saham pada Persero.
HAK DAN WEWENANG RUPS
Sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-01/
MBU/2011 tentang Tata Kelola Perusahaan, bahwa
RUPS mempunyai hak sebagai berikut:
a. Menghadiri dan memberikan suara dalam suatu
RUPS, khusus bagi pemegang saham Persero,
dengan ketentuan satu saham memberi hak kepada
pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara;
b. Memperoleh informasi material mengenai BUMN,
secara tepat waktu, terukur, dan teratur;
PT Perkebunan Nusantara II has policies related
to corporate values and ethics in doing business by
carrying out a commitment to be free from fraud,
KKN and gratification. This commitment is manifested
by the issuance of the Board of Directors Decree
Number: 20 / Kpts / 23 / XI / 2019 dated 05 November
2019 concerning PT Perkebunan Nusantara II’s Good
Corporate Governance (GCG) Infrastructure. Several
GCG infrastructure regulations and policies, namely:
a. Code of Conduct
b. Code of Corporate Governance
c. The Board of Directors and Board of Commissioners
Work Guidelines
d. Guidelines for the Corporate Secretary
e. Guidelines for Internal Audit Unit
f. Whistle Blowing System Guidelines
g. Guidelines for Gratification Control
General Meeting of Shareholders (GMS) is an organ
which has an authority that can not delegated to Board
of Directors or Board of Commissioners within the
limits regulated in these regulations and/or Articles of
Incorporation. GMS is a representation of shareholders’
authority in decision making which is still within the
business’s long-term interest. The Minister of SOE is
appointed and/or authorized a power to represent the
Government as the shareholder in the Persero.
GMS RIGHTS AND AUTHORITIES
Based on the Ministry of SOE Number Per-01/
MBU/2011 on Corporate Governance, that GMS has the
following rights:
a. Attend and give a vote in a GMS, notably to the
Company shareholder, with provision one share
provides a right to the holder to give one vote;
b. Retrieve material information regarding SOE, in a
timely, measurably and orderly manner
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 165

c. Menerima pembagian dari keuntungan BUMN
yang diperuntukkan bagi pemegang saham/pemilik
modal dalam bentuk dividen, dan sisa kekayaan hasil
likuidasi, sebanding dengan jumlah saham/modal
yang dimilikinya;
d. Hak lainnya berdasarkan anggaran dasar dan
peraturan perundang-undangan;
e. Dalam forum RUPS, berhak memperoleh keterangan
yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/
atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan
dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan
dengan kepentingan Perseroan;
f. Pemegang saham yang memiliki saham dengan
klasifikasi yang sama harus diperlakukan setara
(equal treatment);
g. Berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
c. eceive profit sharing from the SOE addressed
to shareholder in the form of dividend, and the
remaining assets of liquidation, equal to total share
owned.
d. Other rights are based on article of association and
law regulation;
e. In GMS forum, deserve to retrieve information
related to the Company and the Board of Director
and/or Board of Commissioner, as long as it does not
in association with the meeting agenda and does not
contrary to the company’s interest;
f. A shareholder who owned a share with the same
qualification should receive equal treatment.
g. Has a right to review Shareholder List and Special
List.

WEWENANG RUPS AUTHORITIES OF GMS

1. Mengesahkan perubahan anggaran dasar 1. Validate the change of corporate article of

perusahaan; association
2. Menyetujui penambahan dan pengurangan modal 2. Approve addition and reduction of the company
perusahaan; capital
3. Mengesahkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 3. Ratify Company Long Term Plan (CLTP) and
dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP); Company Work and Budget Plan (CWBP);
4. Mengesahkan Laporan Tahunan Perusahaan; 4. Ratify Company’s Annual Report;
5. Menyetujui penggunaan laba bersih perusahaan 5. Approve the use of company net profit including
termasuk penyisihan cadangan, deviden, tantiem provision of reserve, dividend, tantiem for the Board
untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota of Commissioner’s and Board of Director’s members
Direksi serta bonus untuk karyawan; as well as bonus for employees;
6. Menetapkan persyaratan dan tata cara 6. Stipulate requirements and method for appointment
pengangkatan dan pemberhentian (termasuk and dismissal of the Board of Commissioner’s and
larangan jabatan rangkap) anggota Dewan Komisaris Board of Director’s members.
dan anggota Direksi;
7. Mengangkat, menggantikan dan memberhentikan 7. Appoint, replace and dismiss the Board of
anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi; Commissioner’s and the Board of Director’s members;
8. Menetapkan besarnya gaji dan tunjangan anggota 8. Set the amount of the salary and benefits for the Board of
Dewan Komisaris dan anggota Direksi; Commissioner’s and the Board of Director’s members;
9. Mengisi jabatan anggota Dewan Komisaris dan 9. Fill vacant position of Board of Commissioner’s and
anggota Direksi yang lowong; Board of Director’s members
10. Memberikan persetujuan/keputusan atas usulan 10. Provide approval/decision on corporate actions
aksi perusahaan yang perlu mendapat persetujuan/ needs to receive an approval/decision from the
keputusan Pemegang Saham. General Meeting of Shareholders

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

166 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
11. RUPS menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja 11. GMS stipulates the Key Performance Indicators
(Key Performance Indicators) dan memberikan and executes an assessment on the Board of
penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris Commissioners performance and Board of Director
(majelis) dan kinerja Direksi (kolegial atau individu) performance (collegially or individually) as well as
serta kinerja perusahaan; on the Company’s performance.
12. Menetapkan auditor eksternal yang mengaudit 12. Stipulates external auditors who audit the company
laporan keuangan perusahaan; financial statement
13. Menetapkan ketentuan-ketentuan tentang 13. Stipulate provisions regarding management
kebijakan pengurusan, pembinaan dan pengawasan provision, mentoring and supervision of the
perusahaan sesuai dengan peraturan perundang- company in accordance to the law and legislation
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. and a health corporate principles.

Dalam kewenangannya, Pemegang Saham memberikan
persetujuan atas persetujuan tertulis atas perbuatan
hukum Direksi tertentu sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pemegang saham tidak
diperkenankan mencampuri kegiatan operasional
perusahaan yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan yang menjadi wewenang dan tanggung jawab
Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In its authorization, the Shareholders provide approvals
for written approval on particular Director legal action
as regulated in Company’s Article of Association and
applicable law and legislation. Shareholders is not
allowed to intervere the company’s operational activities
which might affect the decision making that has become
the authorization and responsibility of the Board of
Director as regulated in Article of Association and
prevailed law and legislation.

WEWENANG PEMEGANG SAHAM SERI A AUTHORITIES OF SHAREHOLDER SERIES A

Perseroan hanya menerbitkan 1 [satu) Saham Seri A, yakni Company only publishes 1 (one) Share of Series A, a
saham yang memberikan kepada pemegangnya hak-hak share which gives its holder exclusive rights not given to
istimewa yang tidak dimiliki oleh pemegang saham lain other shareholders as will be regulated in the Articles of
sebagaimana akan ditetapkan dalam anggaran dasar. Incorporation.

Pemegang Saham Seri A mempunyai kewenangan Shareholder Series A possesses the following authorities:
sebagai berikut:
1. Mengusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi; 1. Delegating cadidates of Board of Commissioners
2. Mengusulkan perubahan anggaran dasar termasuk and Board of Directors.
perubahan modal; 2. Proposing changes to Articles of Incorporation
3. Mengusulkan penggabungan, peleburan, including capital change;
pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, 3. Proposing Merger, consolidation, acquisition, split-
pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan off of the company, proposing a petition for the
pailit dan pembubaran; company’s bankruptcy and dismissed;
4. Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal 4. Requesting reports and explanations on certain
tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris matters to Board of Directors and Board of
Perseroan dengan memperhatikan peraturan Commissioners of the company; by taking applicable
perundang-undangan; legislative rules into accounts
5. Mengusulkan remunerasi Direksi dan Dewan 5. Proposing remuneration of Board of Directors and
Komisaris; Board of Commissioners;

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 167

6. Menetapkan kebijakan umum terhadap Perseroan
dalam bidang sebagai berikut:
a. Bidang Produksi
- Harmonisasi bidang produksi, energi,
persediaan dan sumber daya perusahaan
untuk mengoptimalkan jumlah produksi
dengan biaya yang efisien;
- Health, safety and environment (HSE)
dengan target zero accident;
- Pengelolaan Aset Produksi dan fasilitas
pendukung.
b. Bidang Pemasaran
- Kegiatan perdagangan produksi Barang
untuk pasar ekspor maupun dalam negeri.
c. Bidang Keuangan, Akuntansi dan
Perbendaharaan
- Akuntansi mengenai standarisasi biaya
operasional (OPEX) dan Biaya Modal
(CAPEX), Kebijakan Akuntansi dan
komponen laporan keuangan Interim dan
tahunan sesuai dengan Pedoman Akutansi
BUMN Perkebunan berbasis International
Financial Reporting Standard (IFRS).
- Keuangan dan perbendaharaan mencakup
struktur modal ekuitas dan keuangan
perbankan atas penempatan dan
manajemen risiko, pendanaan proyek
investasi modal kerja, dan pengelolaan
kas/ Bank dan treasuri dalam tata kelola
valuta asing;
- Modal kerja;
- Pinjaman dana dari pihak luar dan
melakukan kerjasama dengan pihak
perbankan atau pihak lainnya terkait
pinjaman dana, penerbitan obligasi atau
instrumen-instrumen pasar modal lainnya;
d. Bidang Pengadaan
- Impor barang dan jasa yang bersifat
strategis;
- Pengadaan bersama atas barang atau
material pendukung;
- Produksi yang jenisnya sama dan tertentu.
e. Bidang Perencanaan dan Pengembangan
-. Pengembangan perusahaan sesuai dengan
ketersediaan sumber daya, teknologi dan
peluang pasar;
- Aktivitas penelitian agar tujuan penelitian
fokus kepada aktivitas dengan nilai tambah
yang tinggi
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
168 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
6. Determining general policy towards the company in
the following areas:
a. Production Area
- Harmonizing production, energy, supply
areas and company resources to opmitize
the number of productions with an
efficient cost;
- Health, safety and environment (HSE) with
zero accidents target
- Production Asset and supporting facilities
management
b. Marketing Area
- Trading activities of exported and within-
country Goods production
c. Finance, Accounting, and Treasury Areas
- Acounting on operating expense (OPEX)
standardization and Capital Expenditures
(CAPEX), Accounting Policy and interim and
annual statements components according
to Accounting Manual of Plantation SOE
on the basis of International Financial
Reporting IFRS Standard
- Finance and treasury include Equity
capital structure and banking finance on
placement and Risk Management, funding
for working capital investment project, and
ledger/Bank and treasury management in
foreign exchange market governance;
- Working capital;
- Loan from outside party and partnership
with bank or other party for matters
concerning loans, issuing bond or other
capital market instruments;
d. Procurement Area
- Strategic import of Goods and Services;
- Joint procurement of goods or supporting
material
- Certain production of the same kind
e. Planning and Development Areas
- Company’s development is in line with the
availability of resources, technology, and
market opportunity
-. Research activity so the reseach aim
focuses on activities with high added
values
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
f. Bidang Teknologi Informasi f. Information Technology Area
- Pengadaan dan Pengembangan Teknologi - Procurement and Development of
Informasi; Information and Technology;
g. Bidang Sumber Daya Manusia g. Human Resources Area
- Implementasi Manajemen Sumber - The implementation of Human Resource
Daya Manusia berbasis Kompetensi Management is based on integrated
secara terintegrasi, yang terdiri dari Competence, consisting of selection and
sistem rekrutmen dan seleksi; sistem recruitment System; HR development
pengembangan SDM, sistem manajemen system, knowledge management system,
pengetahuan, sistem manajemen kinerja, performance management system,
sistem karir dan suksesi berdasarkan career and succession system based on
talent management, sistem retensi, sistem talent management, retension system,
remunerasi remuneration system;
h. Talent management (acceleration pool) untuk h. Talent management (acceleration pool) to
mempersiapkan Pemimpin Strategis; prepare Strategic Leader;
i. Hubungan Industrial; i. Industrial Relations;
j. Fungsi Pengembangan dan Perubahan j. Development Function and Changes to
Organisasi; Organization;
k. Pengembangan sistem informasi. k. Development of System of Information.

Pemegang Saham Seri B merupakan pemegang saham Shareholders Series B are ordinary ones who possess
biasa yang mempunyai kewenangan sesuai peraturan authorities according to applicable legislative rules.
perundang-undangan yang berlaku.

AKSES INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

Access of Information to Shareholders

Setiap pemegang saham berhak memperoleh informasi
material mengenai Perusahaan secara tepat waktu,
terukur, dan teratur. PTPN II telah menyediakan akses
informasi bagi Pemegang Saham yang memungkinkan
Pemegang Saham untuk melaksanakan hak, wewenang,
dan tanggung jawabnya melalui:
• Penyelenggaraan RUPS,
• Media elektronik (situs www.ptpn2.co.id,
melalui email (kandir@ptpn2.co.id)
• Media social: twitter, facebook, instagram
• Kunjungan langsung ke Perusahaan.
Every shareholder has a right to retrieve material
information regarding the Company in a timely,
measureably, and orderly manners. PTPN II has
provided access to information for the Shareholders
which enabling the Shareholders to carry out the right,
authorization, and responsibility through:
• Holding of the GMS
• Electronic media (www.ptpn2.co.id) via email
(kandir@ptpn2.co.id)
• Social media: twitter, facebook, instagram
• Direct visit to the Company

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 169
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

URAIAN DEWAN KOMISARIS

Description of the Board of Commissioners
Pada tahun 2021, Dewan Komisaris PTPN II terdiri In 2021, The Board of Commissioners of PTPN II
dari 2 (dua) orang yang terdiri dari seorang komisaris consists of 2 (two) members consisting of a Independent
independen dan seorang Komisaris Utama. Commissioner and a President Commissioner.

Komposisi Dewan Komisaris PTPN II per Desember 2021

The Composition of PTPN II Board of Commissioner December, 2021
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan
No.
Name Position Basic Appointment
SK Menteri BUMN Nomor. SK-184/MBU/06/2020
Komisaris utama Tanggal 09 Juni 2020
1. Amri Siregar
President Commissioner Decree of the Minister of BUMN Number. SK-184/MBU/06/2020
Dated June 09, 2020
SK Menteri BUMN Nomor. SK-184/MBU/06/2020
Komisaris Independen Tanggal 09 Juni 2020
2. Bambang Setia Hidayat
Independent Commissioner Decree of the Minister of BUMN Number. SK-184/MBU/06/2020
Dated June 09, 2020

TUGAS DEWAN KOMISARIS

The Board of Commissioner’s Duties

Sesuai dengan Anggaran Dasar PT
Nusantara II, Dewan Komisaris bertugas melakukan
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan
maupun usaha Perusahaan, yang dilakukan oleh Direksi
serta memberikan nas1hat kepada Direksi. Pengawasan
Dewan Komisaris diantaranya adalah pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka
Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) serta pengawasan atas kepatuhan
Direksi terhadap ketentuan Anggaran Dasar, Keputusan
RUPS, dan menjaga agar Perusahaan selalu mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk
kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perusahaan.
Perkebunan In accordance with the Articles of Association of PT
Perkebunan Nusantara II, the Board of Commissioners is
tasked with supervising management policies, the course
of management in general, both regarding the Company
and the Company’s business, carried out by the Board
of Directors as well as providing advice to the Board of
Directors. Supervision of the Board of Commissioners
Panjang includes supervision of the implementation of the
Company’s Long-Term Plan (RJPP), the Company’s
Work Plan and Budget (RKAP) as well as supervision of
the Board of Directors’ compliance with the provisions
of the Articles of Association, GMS Resolutions, and
keeping the Company in compliance with applicable laws
and regulations. for the benefit of the Company and in
accordance with the aims and objectives of the Company.

WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Authority of the Board of Commissioners

a. Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen- a. Looking at books, letters and other documents,
dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan checking cash for verification purposes, etc.,
verifikasi dan lain-lain, surat berharga dan securities and checking the assets of the Company;
memeriksa kekayaan Perusahaan;
b. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang b. Entering the premises, buildings and offices used by
dipergunakan oleh Perusahaan; the Company;
c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau c. Requesting an explanation from the Board of
pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang Directors and / or other officials regarding all issues
menyangkut pengelolaan Perusahaan; relating to the management of the Company;

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

170 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang d. Knowing all policies and actions that have been and
telah dan akan dijalankan oleh Direksi; will be carried out by the Board of Directors;
e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah e. Requesting the Board of Directors and / or other
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk officers under the Board of Directors with the
menghadiri rapat Dewan Komisaris; knowledge of the Board of Directors to attend the
meeting of the Board of Commissioners;
f. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris f. Appoint and dismiss the Secretary of the Board of
Dewan Komisaris jika dianggap perlu; Commissioners if deemed necessary;
g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai g. Suspend members of the Board of Directors in
dengan ketentuan Anggaran Dasar; accordance with the provisions of the Articles of
Association;
h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite h. Forming committees other than the Audit
Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan Committee, if deemed necessary by taking into
kemampuan perusahaan; account the company’s capabilities;
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan i. Using experts for certain matters and within a
dalam jangka waktu tertentu atas beban perseroan, certain period at the expense of the company, if
jika dianggap perlu; deemed necessary;
j. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam j. Take action to manage the Company in certain
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu circumstances for a certain period of time in
sesuai ketentuan Anggaran Dasar; accordance with the provisions of the Articles of
Association;
k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan k. Attend Board of Directors meetings and provide
pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang insights on matters being discussed;
dibicarakan;

KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS

Obligations of the Board of Commissioners

a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam a. Provide advice to the Board of Directors in carrying
melaksanakan pengurusan Perusahaan; out management of the Company;
b. Meneliti dan menelaah serta menandatangani b. Examining and reviewing and signing the Company
Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Long-Term Plan and the Company’s Work Plan and
Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Budget prepared by the Board of Directors, as well
oleh Direksi, serta memberikan pendapat dan saran as providing opinions and suggestions to the GMS
kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP serta regarding the RJPP and RKAP and conveying the
menyampaikan mengenai alasan Dewan Komisaris reasons for the Board of Commissioners to sign the
menandatangani RJPP dan RKAP; RJPP and RKAP;
c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, c. Keeping track of the Company’s activities,
membelikan pendapat dan saran kepada RUPS purchasing opinions and suggestions to the GMS
mengenai setiap masalah yang dianggap penting regarding any issues deemed important to the
bagi kepengurusan Perusahaan; management of the Company;
d. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila d. Report immediately to the GMS if there are
terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan; symptoms of a decline in the Company’s
performance;
e. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan e. Examining and studying the periodic reports and
laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi annual reports prepared by the Board of Directors
serta menandatangani laporan tahunan, serta and signing the annual reports, as well as providing
memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada explanations, opinions and suggestions to the GMS
RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta; regarding the Annual Report, if requested;

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 171
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
f. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan f. Prepare an annual work program and include it in
dalam RKAP; the RKAP;
g. Membentuk Komite Audit; g. Establish an Audit Committee;
h. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS; h. Propose a Public Accountant to the GMS;
i. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan i. Prepare minutes of the Board of Commissioners’
menyimpan salinannya; meetings and keep a copy thereof;
j. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan j. Providing reports on supervisory duties that have
yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru been carried out during the previous financial year
lampau kepada RUPS; to the GMS;
k. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka k. Carry out other obligations in the context of
tugas pengawasan dan pemberian nasihat, supervisory and advisory duties, as long as they do
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan not conflict with laws and regulations, articles of
perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau association and / or decisions of the GMS.
keputusan RUPS.

PEMBAGIAN TUGAS DEWAN KOMISARIS

BOC Division of Task

Dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang Dewan Komisaris,
telah disepakati pembagian tugas Dewan Komisaris
yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan
Komisaris Nomor. KEP-03/DK-PTPN-11/IV/2018
tanggal 27 Maret 2018 tentang Pembagian Tugas
Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara II.
Berikut gambaran pembagian tugas Dewan Komisaris
tersebut
In order to streamline the implementation of the
duties, responsibilities and authorities of the Board of
Commissioners, it has been agreed that the division of duties
of the Board of Commissioners is determined based on the
Decree of the Board of Commissioners Number. KEP-03/
DK-PTPN-11/IV/2018 dated 27 March 2018 concerning
the Division of Duties of the Board of Commissioners of
PT Perkebunan Nusantara II. The following describes the
division of duties of the Board of Commissioners

• Amri Siregar Sebagai Komisaris Utama melakukan • Amri Siregar As the President Commissioner,
koordinasi dengan segenap anggota Dewan coordinates with all members of the Board of
Komisaris maupun perangkat Dewan Komisaris Commissioners and the Board of Commissioners
berkaitan dengan tugas dan wewenang Dewan regarding the duties and powers of the Board of
Komisaris. Commissioners.
• Bambang Setia Hidayat Sebagai Komisaris • Bambang Setia Hidayat as Commissioner is
bertanggung jawab melakukan pengawasan responsible for supervising the Board of Directors
terhadap Direksi dan Jajarannya uang membidangi and staff in charge of HR, General and Commercial
fungsi SDM, Umum dan Komersil serta fungsi functions also Operational functions.
Operasional.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

172 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
INDEPENDENSI & KEPEMILIKAN SAHAM
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Independency and Share Ownership of the BOC Members
Setiap anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan
membuat pernyataan independensi dan bebas benturan
kepentingan pada awal menjabat. Surat Pernyataan Tidak
Mempunyai Benturan Kepentingan tersebut memuat
beberapa pernyataan diantaranya: kepemilikan saham,
hubungan keluarga, rangkap jabatan, serta jabatan lain
yang menimbulkan benturan kepentingan.
SURAT PERNYATAAN TIDAK MEMPUNYAI
BENTURAN KEPENTINGAN
Declaration of Not Having a Conflict of Interest
Berdasarkan pernyataan Dewan Komisaris yang
tertuang dalam Daftar Khusus Kepemilikan Saham,
Dewan Komisaris dan atau keluarganya pada Perusahaan
maupun perusahaan lain, selama tahun 2021 tidak
terdapat perubahan kepemilikan saham Perusahaan
yang dimiliki Dewan Komisaris.
RANGKAP JABATAN
Concurrent Position
Berdasarkan Pasal 14 ayat (32) Anggaran Dasar
Perseroan, Pedoman Tata Kelola Perusahaan, dan Board
Manual, anggota Dewan Komisaris dilarang memangku
jabatan rangkap sebagai:
a. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik
Swasta;
b. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik
dan/atau calon/anggota legislatif, Kepala Daerah/Wakil
dan/atau calon Kepala /Wakil Kepala Daerah;
c. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Sepanjang tahun 2021, tidak terdapat anggota Dewan
Komisaris yang memangku jabatan rangkap sebagaimana
disebutkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Each member of the Board of Commissioners should
make an independent statement and free from conflict
of interest at the beginning of the office. The statement
of “conflict of interest free” consists of share ownership,
family relations, interlocking directorship and any other
positions that may generate conflict of interest.
Based on the Board of Commissioners’ report mentioned
in special list of shareownership, the Boards and/or their
family’s in the Company or others, there was no change
in the Board of Commissioners’ shareownership in the
year of 2021.
Based on Articles of Association article 14 paragraph
(32), the Board of Commissioner member is prohibited
to have concurrent position as a:
a. Member of Directors at State Owned Enterprise,
Local Owned Enterprise and Private Owned
enterprise;
b. Other positions as mentioned in the provisions of
article of association, any position at political party
management/ legislative members, candidate of
head/deputy head of a region;
c. Other position generating a conflict of interest.
Throughout 2021, there was no member of the Board
of Commissioners who was interlocking directorship as
mentioned in the Company articles of association.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 173
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

FOKUS PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN

TUGAS DEWAN KOMISARIS TAHUN 2021
The Focus of Supervisory and Implementation
of Board of Commissioner Duty in 2021

Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat In carrying out the supervisory and advisory duty, the
kepada Direksi, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-komite Board of Commissioner is assisted by committees under
yang berada di bawah Dewan Komisaris. Pada tahun 2020, Board of Commissioner. In 2020, the focus of Board of
Fokus pengawasan Dewan Komisaris, meliputi: Commissioner focus was covering:
1. Keuangan 1. Finance
2. Harga Pokok 2. Cost of goods sold
3. Eprocurement 3. Eprocurement
4. Human Capital 4. Human Capital
5. Good Corporate Governance 5. Good Corporate Governance

Sesuai tugas, wewenang dan kewajiban sebagaimana According to the duty, authorization and obligation
diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, Pedoman Tata as regulated on Company Article of Association,
Kelola, dan Board Manual, sepanjang tahun 2020 Dewan Governance Guideline, and Board Manual, during 2020
Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasan atas the Board of Commissioner has oversaw the Company
kegiatan operasional Perusahaan, diantaranya: operational activity including:
1. Produksi 1. Production
2. Kunjungan lapangan 2. Field trips
3. Rapat dengan bagian terkait 3. Meeting with related sections
4. Infrastruktur 4. Infrastructure
5. Pengawasan anak perusahaan 5. Supervision of subsidiary companies

Sepanjang tahun 2020, transaksi/Tindakan yang Throughout 2020, transactions / actions taken by the
dilakukan oleh Direksi Perusahaan yang memerlukan Company’s Directors that require written approval from
persetujuan tertulis Dewan Komisaris adalah: the Board of Commissioners are:
1. Rekomendasi atas restrukturisasi hutang pokok KI 1. Recommendations for restructuring KI’s principal
dan perpanjangan KMK debt and extension of the KMK
2. Permohonan rekomendasi atas pinjaman untuk 2. Request for recommendations on loans for payment
pembayaran kewajiban pokok dan bunga pinjaman of loan principal and interest obligations
3. Permohonan rekomendasi atas penerbitan SKBDN 3. Request for recommendation on the issuance of
SM I 2020 SKBDN SM I 2020
4. Persetujuan penetapan calon Direksi dan Komisaris 4. Approval of the appointment of candidates for the Board of
PT. Nusa Dua Propertindo Directors and Commissioners of PT. Nusa Dua Propertindo
5. Tanggapan tertulis atas perubahan komposisi 5. Written response to changes in the composition of
Dewan Komisaris PT. PND the Board of Commissioners of PT. PND
6. Tanggapan tertulis pengajuan perubahan Dewan 6. Written response to the request for changes to the
Komisaris PT. LNK Board of Commissioners of PT. LNK
7. Persetujuan usulan perubahan Struktur Organisasi 7. Approval of the proposed changes to the
PTPN II Organizational Structure of PTPN II
8. Persetujuan tertulis penghapusbukuan dan 8. Written approval for write-off and transfer of assets
pemindah tangan aset PTPN II of PTPN II

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

174 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
KOMISARIS INDEPENDEN
Independent Commissioners
KRITERIA PENENTUAN KOMISARIS INDEPENDEN
Criteria for the Determination of Independent Commissioner
Komisaris Independen menurut Penjelasan Pasal 120
ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseoran Terbatas (“UUPT”) adalah “Komisaris dari
pihak luar”. Pasal 120 ayat (2) UUPT juga mengatur
bahwa Komisaris Independen diangkat dari pihak
yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama,
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
lainnya. Sebagaimana tercantum di dalam Peraturan
Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang
Penerapan GCG pada BUMN Pasal 13 ayat (1) dan ayat
(3), serta Board Manual PTPN II, disebutkan bahwa
dalam komposisi Dewan Komisaris, paling sedikit 20%
merupakan anggota Dewan Komisaris Independen yang
ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya.
Komisaris Independen merupakan anggota Dewan
Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas lainnya, anggota Direksi dan/atau pemegang
saham pengendali atau hubungan dengan BUMN yang
bersangkutan, yang dapat mempengaruhi kemampuanya
untuk bertindak independen.
Jumlah anggota Komisaris Independen PTPN II pada
tahun 2021 sebanyak 1 (satu) orang atau sebanyak
25% dari total keseluruhan anggota Dewan Komisaris
sebanyak 4 (empat) orang, yang diangkat berdasarkan
Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) selaku pemegang saham PT
Perkebunan Nusantara II. Jumlah Komisaris Independen
PTPN II telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri
BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan
GCG pada BUMN Pasal 13 Ayat (1), dimana jumlah
Komisaris Independen adalah paling sedikit 20% dari
Anggota Dewan Komisaris.
The explanation of Independent commissioner according
to Article 120 paragraph (2) Law Number 40 Year 2007 of
Limited Company (UUPT) is “Commissioner from outside
parties”. Article 120 paragraph (2) UUPT also regulates
that Independent Commissioner is assigned from parties
which are not afficliated to major shareholders, Director
members and/or Board of Commissioner member. As
listed on Minister of SOE Regulation Number PER-01/
MBU/2011 concerning GCG Implementation in SOE
Article 13 paragraph (1) and paragraph (3), as well as
PTPN II Board Manual, stating that in the Board of
Commissioner composition, approximately 20% is
Independent Board of Commissioner member stipulated
in its appointment decree.
Independent commissioner is member of Board
of Commissioner who does not have a financial,
management, shareownership and/or family
relationship with other Board of Commissioner/Board
of Trustee member, Board of Director member and/
or controlling shareholder or relationship with the
mentioned SOE, which might affect his ability to act
independently.
Number of PTPN II Independent Commissioner
member in 2021 was 1 (one) person or 25% of total
members of Board of Commisioner namely 4 (four)
people, appointed based on Minister of SOE Decree
and PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Decree
as the shareholder of PT Perkebunan Nusantara Ii.
The number of PTPN II independent Commissioenr
has met the provision of Minister of SOE Regulation
Number PER-01/MBU/2011 concerning the
Implementation of GCG in SOE Article 13 Paragraph
(1), in which the number of Independent Commissioner
is approximaterly 20% from total members of Board of
Commissioner.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 175
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PERNYATAAN INDEPENDENSI KOMISARIS INDEPENDEN

Independency Statement of the Independent Commissioner

Jumlah anggota Komisaris Independen PTPN II pada Total number of PTPN II independent Commissioner in
tahun 2021 sebanyak 1 (satu) orang, atas nama Bambang 2021 was 1 (one) person, named Bambang Setia Hidayat.
Setia Hidayat. Pada awal jabatannya, Komisaris At the beginning of his office, Independent Commissioner
Independen telah membuat pernyataan independensi, has made his independency statement, following are the
sebagai berikut: detailed:

Pernyataan Independensi Komisaris Independen

Independency Statement of the Independent Commissioner
Aspek Independensi
AS BSH
Independency Aspect
Tidak memiliki hubungan keuangan, kepemilikan saham, dan atau hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/
atau anggota Direksi PT Perkebunan Nusantara II, sehingga saya akan dapat melaksanakan tugas secara independen.
√ √
Does not have a financial relationship, share ownership, and/or family relationship with fellow members of the Board of Commissioners
and / or members of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara II.
Tidak melakukan rangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahaan sejenis dengan bisnis
yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara II.
√ √
Does not hold concurrent positions as a Director of a similar company with business
conducted by PT Perkebunan Nusantara II.
Siap memenuhi kewajiban untuk segera memberitahukan kepada Pemegang Saham apabila
ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan
usaha PT Perkebunan Nusantara II.
√ √

Ready to fulfill the obligation to immediately notify Shareholders if found violations of laws and regulations and circumstances or
estimated circumstances that could endanger the business continuity of PT Perkebunan Nusantara II
Menyatakan independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas untuk mengawasi dan memberi nasehat
kepada Direksi PT Perkebunan Nusantara II.
√ √
Declared independent and did not have a conflict of interest in carrying out its duties to
supervise and advise the Directors of PT Perkebunan Nusantara II.

DIREKSI
The Board of Director
Direksi merupakan Organ Perusahaan yang berwenang The Board of Director is a Company Organ which has
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan authorization and fully responsibility to the company
perseroan untuk menjalankan segala untuk kepentingan management and running all company interests, in
perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan conformity to the company intention and objective as
perusahaan serta mewakili perusahaan, baik di dalam well as represent the company, both inside and outside
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan the court pursuant to the provision of Company Article
Anggaran Dasar Perusahaan. of Association.

KRITERIA DAN PROSES PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI

Criteria and Appointment Process of the Board of Director Member

PTPN II memiliki kriteria persyaratan calon anggota PTPN II has criteria for the requirements of the Board
Direksi yang terdapat dalam Anggaran Dasar Perseroan of Director candidate put forth on Company Article of
dan Board Manual Direksi. Association and Board of Director Board Manual.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

176 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Direksi (Direktur) diangkat dan diberhentikan oleh
RUPS/ Pemegang Saham. Dalam pengangkatan seorang
Direktur, Pemegang Saham memperhatikan keahlian,
pengalaman, serta persyaratan lain sesuai peraturan
perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Direktur
dilarang memiliki kepentingan pribadi dan/atau
keluarganya yang berbenturan dengan kepentingan
Perusahaan, antara lain diaplikasikan dengan: tidak
mengemban jabatan lain yang dengan jabatan itu dapat
menimbulkan benturan kepentingan sebagaimana
jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-
undangan dan Anggaran Dasar, tidak melakukan suatu
tindakan yang memiliki benturan kepentingan antara
pribadi dan/atau keluarganya dengan kepentingan
Perseroan, tidak mengambil atau menerima keuntungan
pribadi – langsung atau tidak langsung – dari pengambilan
keputusan dan/atau kegiatan Perseroan, dan lain-lain.
Jika terjadi benturan kepentingan antara Direktur
dengan Perseroan, dengan persetujuan Dewan
Komisaris, Perseroan akan diwakili oleh Dewan
Komisaris atau yang ditunjukan oleh Dewan Komisaris.
Seorang Direktur juga dilarang untuk menawarkan atau
memberikan atau menerima – maupun atau langsung –
sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau
pemasok atau pejabat pemerintah untuk mempengaruhi
atau sebagai imbalan atas keputusannya atau atas suatu
tindakannya sesuai peraturan perundang-undangan.
Ketentuan yang terkait dengan jabatan Direktur, masa
jabatannya, pengangkatan dan pemberhentiannya,
diatur lebih rinci dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
SUSUNAN DAN KOMPOSISI DIREKSI
The Structure and Composition of the Board of Director
Pengurusan Perusahaan dilaksanakan oleh Direksi yang
terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang Direktur, seorang
diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama. Pada
tahun 2021, Direksi PTPN II terdiri atas 4 (empat) orang,
dengan komposisi sebagai berikut:
1. Direktur
2. SEVP Operation
3. SEVP Business Support
4. SEVP Manajemen Aset
Komposisi tersebut dapat berubah sesuai kebutuhan
Perusahaan dengan keputusan RUPS.
The Board of Directors (Directors) is appointed and
dismissed by the GMS / Shareholders. In appointment
of a Director, Shareholders pay attention to expertise,
experience, as well as other requirements in accordance
with statutory regulations and Articles of Association.
Directors are prohibited from having conflicting
personal and / or family interests with the interests of
the Company, among others, is applied by: not carrying
out another position with that position may create a
conflict of interest as positions that are prohibited by
laws and regulations Articles of Association, do not
take an action that has a conflict of interest between
individuals and / or their families with the interests of
the Company, do not take or receive personal benefits
- direct or indirect - from taking decisions and / or
activities of the Company, and others.
If there is a conflict of interest between the Director
and the Company, with approval from the Board of
Commissioners, the Company will be represented by
the Board of Commissioners or appointed by the Board
of Commissioners. A Director is also prohibited from
offering or giving or receiving - or directly - something of
value to or from a customer or suppliers or government
officials to influence or in exchange for decision or for
an action in accordance with statutory regulations.
Provisions related to the position of Director, term of
office, appointment and his dismissal is regulated in more
detail in the Company’s Articles of Association.
The Company management is implementedby Board
of Director at least 2 (two) Directors, one of them is
appointed as President Director. During 2021, PTPN
II Board of Director consists of 4 (four) people, with
following composition:
1. Director
2. SEVP Operation
3. SEVP Business Support
4. SEVP Management Asset
The composition might change at anytime as the
Company needed with GMS approval
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 177
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

MASA JABATAN DIREKSI

Term of Office of the BOD

Masa jabatan Direksi adalah 5 (lima) tahun dan dapat The Term of Office of Board of Director is 5 (five) years
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. RUPS and can be reappointed for 1 (one) more time. The GMS
dapat memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu can dismiss the Board of Director members at anytime
dengan menyebutkan alasannya. by stating the reasons.

Jabatan Direksi berakhir apabila: The Board of Directors position ends if:
1. Meninggal dunia; 1. Pass away;
2. Masa jabatannya berakhir; 2. His term is ended;
3. Mengundurkan diri sesuai ketentuan yang berlaku; 3. Resign according to applicable provision
4. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai direksi 4. No longer meets the requirements as a Director
berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan based on the provisions of the articles of association
peraturan perundang-undangan. and law and regulations.

Pemberhentian Anggota Direksi Member of Directors’ Dismissal

RUPS dapat memberhentikan Anggota Direksi sebelum GMS can dismiss the member of the Board of Director
habis masa jabatannya. Keputusan pemberhentian before the term of office ended. The decision of the
tersebut diambil setelah anggota Direksi yang dismisaal is taken after the concerned member of the
bersangkutan diberi kesempatan membela diri. Board of Director is given an opportunity to defend
Rencana pemberhentian sewaktu-waktu anggota himself. The plan for the dissmissal of Board of Director
Direksi diberitahukan kepada anggota Direksi yang member at anytime is mentioned to the concerned
bersangkutan secara lisan atau tertulis oleh Pemegang Board of Director member in oral/or written by the
Saham. Shareholders.

PEDOMAN KERJA DIREKSI

Board of Director Board Manual

Dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan agar dapat
menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan, Direksi
PTPN II senantiasa berpegang pada Pedoman Kerja
Direksi atau Board Manual yang merupakan panduan
bagi Direksi, berisikan kompilasi dari prinsip-prinsip
hukum korporasi, peraturan perundang-undangan yang
berlaku, arahan pemegang saham dan ketentuan yang
mengatur tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
In managing the company in line with the vision and
mission that has been determined, the Board of Director
of PTPN II always sticks to the Board Manual which
is a guideline for the Board of Director, containing
compilation from the corporate legal principle, applicable
law and regulation, shareholder direction and provision
regulates the Board of Commissioner and Board of
Director working procedure.

Isi Board Manual meliputi Pendahuluan
menjelaskan Dasar Hukum, Ruang Lingkup dan Tujuan.
Board Manual juga menjelaskan prinsip dasar hubungan
kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Board Manual juga
mengatur pedoman pelaksanaan kerja Dewan Komisaris
dan Direksi. Berikut merupakan ringkasan isi Pedoman
Kerja Direksi dalam Board Manual PTPN II.
yang The content of Board Manual comprises of Introduction
explaining the Legal Basis, Scope and Purpose. The
Board Manual also explains the basic principles of the
working relationship of the Board of Commissioners
and the Board of Directors. Board Manual also regulates
Board of Commissioner and Board of Director working
guidelines. The following is the summary of the Board of
Director Work Guidelines in PTPN II Board Manual.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

178 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PEDOMAN KERJA DIREKSI DALAM BOARD MANUAL

Job Guideline of the Director in Board Manual

BAB 1 PENDAHULUAN CHAPTER 1 INTRODUCTION

BAB 2 PRINSIP DASAR HUBUNGAN KERJA DEWAN CHAPTER 2 BASIC PRINCIPLES OF WORK
KOMISARIS DAN DIREKSI RELATIONSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
AND THE BOARD OF DIRECTORS
BAB 3 PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN CHAPTER 3 IMPLEMENTATION GUIDELINES OF
KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS
BAB 4 PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN DIREKSI CHAPTER 4 IMPLEMENTATION GUIDELINES OF
THE BOARD OF DIRECTORS
A. Ketentuan Jabatan Direksi A. Provisions for the Position of the Board of Directors
B. Organisasi Direksi B. Organization of the Board of Directors
C. Organisasi Direksi dan SEVP C. Organization of the Board of Directors and SEVP
D. Tangggung Jawab Direksi D. D. Responsibilities of the Board of Directors
E. Kewajiban Direksi Terkait Tanggung Jawabnya E. Obligations of the Board of Directors in Relation to
Their Responsibilities
F. Penerapan Tata Kelola Yang Baik F. Implementation of Good Governance
G. Rincian Tugas Direksi G. Details of the Duties of the Board of Directors
H. Tugas Masing-Masing Direksi dan SEVP (Secara H. Duties of Each Board of Directors and SEVP
Individual) (Individually)
I. Pengambilan Keputusan I. Decision Making
J. Penilaian Kinerja J. Performance Appraisal

PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI

Directors’ Task & Authorities Distribution

Direksi bertugas secara kolektif, namun agar lebih
efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas dilakukan
Pembagian tugas di antara Direktur. Pembagian tugas dan
wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS
dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan
kepada Dewan Komisaris. Adapun pembagian tugas
Direksi PTPN II sebagaimana tercantum dalam Board
Manual PTPN II sebagai berikut:
Directors work collectively, however, to the effectiveness
and efficiency the task is distributed between them. Task
and authority distribution of every member of Directors
is determined by GMS and this authority can be handed
down by GMS to the Directors. The task distribution of
PTPN II Directors is set forth in PTPN II Board Manual
which goes:

DIREKTUR
Director

Uraian Tugas Job description

1. Untuk dan atas nama serta mewakili Direksi
menerima petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung
jawab kepada RUPS tentang kebijaksanaan umum
untuk menjalankan tugas pokok perusahaan dan
tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.
2. Menetapkan Visi, Misi dan Rencana Strategis
Perusahaan.
1. For and on behalf of and representing the Board
of Directors to receive instructions from and be
responsible to the GMS regarding general policies
for carrying out the main duties of the company and
other tasks as determined by the GMS.
2. Determining the Vision, Mission and Strategic Plan
of the Company.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 179

3. Menyusun dan melaksanakan rencana strategis
perusahaan sebagaimana dituangkan dalam
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP),
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan
rencana operasional lainnya, yang telah disahkan
oleh RUPS, agar diperoleh sasaran kinerja dan
tujuan dalam mencapai Misi dan Visi PTPN II,
serta memberikan penjelasan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka
Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran PTPN II.
4. Mengkoordinir pelaksanaan program kegiatan
SEVP Operation, SEVP Business Support, dan Unit
Usaha.
5. Merencanakan, membina dan mengembangkan
efektivitas dan efisiensi organisasi Perseroan sesuai
kebutuhan.
6. Bertindak sebagai pimpinan perusahaan,
mengkoordinir kegiatan SEVP dalam mengendalikan
kegiatan Operasional Perusahaan sesuai dengan
rencana dan kebijakan yang ditetapkan.
7. Memberikan bahan masukan, pertimbangan dan
saran-saran untuk menetapkan kebijakan Direksi.
8. Memberikan pelimpahan wewenang untuk mewakili
Direksi kepada SEVP melalui Surat Kuasa dari
Direktur sesuai dengan kepentingan SEVP Bidang
terkait.
9. Membina efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Bagian Satuan Pengawas
Internal (SPI) dan Bagian Sekretariat.
10. Mengadakan rapat Direksi dan SEVP secara berkala,
untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan
masing- masing Direktorat, dan Unit Usaha.
11. Mengkoordinir pembuatan laporan manajemen
triwulan, semesteran dan tahunan yang akan
disampaikan kepada Komisaris dan Pemegang
Saham.
12. Membuat dan memberikan laporan pertanggung
jawaban/laporan tahunan yang telah diaudit Kantor
Akuntan Publik kepada RUPS untuk mendapat
pengesahan yang memuat sekurang-kurangnya:
i. perhitungan tahunan yang terdiri dari Neraca
akhir tahun buku yang bersangkutan serta
penjelasan atas dokumen tersebut.
ii. laporan mengenai keadaan dan jalannya PTPN
II serta hasil yang telah dicapai.
iii. rincian masalah yang timbul selama tahun buku
yang mempengaruhi kegiatan PTPN II.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
180 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
3. Prepare and implement the company’s strategic
plan as outlined in the Company’s Long-Term
Plan (RJPP), Corporate Budget Work Plan
(RKAP) and other operational plans, which have
been approved by the GMS, in order to obtain
performance targets and objectives in achieving
PTPN II’s Mission and Vision. , as well as providing
an explanation to the General Meeting of
Shareholders regarding the Long Term Plan and
Work Plan and Budget of PTPN II.
4. Coordinating the implementation of SEVP
Operations, SEVP Business Support, and Business
Units program activities.
5. Planning, fostering and developing the effectiveness
and efficiency of the Company’s organization as
needed.
6. Acting as company leader, coordinating SEVP
activities in controlling the Company’s operational
activities in accordance with the established plans
and policies.
7. Provide input, considerations and suggestions to
determine the policies of the Board of Directors.
8. Granted the delegation of authority to represent
the Board of Directors to SEVP through a Power of
Attorney from the Director in accordance with the
interests of SEVP in the related fields.
9. Fostering the effectiveness and efficiency of the
implementation of duties and responsibilities of the Internal
Supervisory Unit (SPI) and the Secretariat Division.
10. Hold regular meetings of the Board of Directors and
SEVP, to evaluate the implementation of program
activities for each Directorate, and Business Units.
11. Coordinating the preparation of quarterly,
semester and annual management reports
to be submitted to the Commissioners and
Shareholders.
12. Prepare and provide an accountability report /
annual report that has been audited by the Public
Accountant Office to the GMS for approval
containing at least:
i. annual calculation consisting of the balance
sheet at the end of the financial year concerned
and an explanation of the document.
ii. reports regarding the condition and operation
of PTPN II and the results that have been
achieved.
iii. details of problems arising during the financial
year affecting PTPN II activities.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
13. Mengkoordinir SEVP melakukan evaluasi secara
berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja
Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) serta
merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan.
14. Menjalankan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
Anggaran Dasar, Keputusan RUPS dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
15. Merencanakan, membina dan pengembangan
efektivitas dan effisiensi organisasi perseroan
sesuai dengan kebutuhan.
16. Menyusun kebijakan manajemen risiko dan tindak
lanjut guna mengurangi kemungkinan kerugian dan
gangguan operasi perusahaan lainnya.
13. To coordinate SEVP conducts periodic evaluations
of the target achievement of Key Performance
Indicators (KPI) and formulates the necessary
corrective actions.
14. Carry out other duties in accordance with the
Articles of Association, Resolution of the GMS and
the prevailing laws and regulations.
15. Planning, fostering and developing the effectiveness
and efficiency of the company organization as
needed.
16. Formulating risk management policies and follow-
up actions to reduce the possibility of loss and
disruption to other company operations.

Wewenang Authority
1. Mengkoordinir perumusan program kegiatan 1. Coordinating the formulation of activity programs
masing-masing Direktorat, dan Unit Usaha, for each Directorate, and Business Units, Corporate
Sekretaris Perusahaan dan SPI yang dijabarkan dari Secretary and SPI as elaborated from the RKAP and
RKAP dan RJPP. RJPP.
2. Mengkoordinir penyusunan RJPP, RKAP dan 2. Coordinating the preparation of RJPP, RKAP and
rencana-rencana lainnya untuk disampaikan kepada other plans to be submitted to the Commissioners
Komisaris dan RUPS. and the GMS.
3. Menetapkan pedoman dan kebijakan yang 3. Establish guidelines and policies used in the
digunakan pada Direktorat Operasional, Keuangan Directorate of Operations, Finance and Accounting,
dan Akuntansi, SDM, Pemasaran dan TI, Pengadaan Human Resources, Marketing and IT, Procurement
dan Umum, Perencanaan dan Sustainability, dan and General Affairs, Planning and Sustainability, and
Unit Usaha, SPI dan Sekretariat Perusahaan. Business Units, SPI and the Company Secretariat.
4. Menetapkan struktur organisasi perusahaan 4. Determine the organizational structure of the
lengkap dengan rincian tugasnya setelah mendapat company complete with details of its duties after
persetujuan dan atau pengesahan dari Komisaris obtaining approval and or ratification from the
atau Pemegang Saham. Commissioner or Shareholders.
5. Mengajukan perubahan stuktur organisasi sesuai 5. Propose changes to the organizational structure as
kebutuhan kepada Dewan Komisaris. needed to the Board of Commissioners.
6. Memberikan kontribusi yang strategis bagi 6. Providing strategic contributions to the company,
perusahaan, termasuk kepemimpinan, pemikiran including leadership, critical and independent
yang kritis dan mandiri, pengalaman manajemen thinking, management experience and competence
dan kompetensi dalam bidang bisnis perusahaan. in the company’s business fields.
7. Memperhatikan dan menjalankan kewajiban- 7. Pay attention to and carry out other obligations in
kewajiban lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar accordance with the Articles of Association and the
dan ketentuan peraturan perundang-undangan provisions of the prevailing laws and regulations.
yang berlaku.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 181

SEVP OPERATION
Uraian Tugas
1. Membawahi dan mengkoordinir Bagian Tanaman,
Bagian Teknik dan Pengolahan, Bagian perencanaan
dan Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit
2. Menjalankan kuasa Direktur dalam pengurusan
Operasional Perusahaan sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan Direksi ini.
3. Mempersiapkan rancangan RKAP bidang Tanaman,
bidang Teknik dan Pengolahan, bidang Perencanaan
dan Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit.
4. Memberi penjelasan kepada Direktur tentang
rancangan RKAP, Laporan Kinerja Periodik, Laporan
Tahunan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
5. Melaksanakan dan mengendalikan program
kerja pada Bagian Tanaman, Bagian Teknik dan
Pengolahan, Bagian Perencanaan dan Sustainability,
Distrik, Kebun dan Unit
6. Mengadakan rapat secara berkala guna membahas
permasalahan di Bagian Tanaman, Bagian Teknik dan
Pengolahan, Bagian Perencanaan dan Sustainability,
Distrik, Kebun dan Unit.
7. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian
Key Performance Indicators Bagian Tanaman, Bagian
Teknik dan Pengolahan, Bagian Perencanaan dan
Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit.
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Operasional dalam ruang lingkup Bagian Tanaman,
Bagian Teknik an Pengolahan, Bagian Perencanaan
dan Sustainability, Distrik Kebun dan Unit
9. Menyampaikan laporan dan/atau penjelasan epada
Direktur atas kegiatan Operasiona Bagian Tanaman,
Bagian Teknik dan Pengolahan, Bagian Perencanaan
dan Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit
10. Melakukan evaluasi realisasi pencapaian target
Operasional dan/atau RKAP secara berkala pada
Bagian Tanaman, Bagian Teknik dan Pengolahan,
Bagian Perencanaan dan Sustainability, Distrik,
Kebun dan Unit serta melakukan analisa dan
kajian untuk melakukan perubahan apabila terjadi
penyimpangan pencapaian target Operasional dan/
atau RKAP pada Bagian Tanaman, Bagian Teknik dan
Pengolahan, Bagian Perencanaan dan Sustainability,
Distrik, Kebun dan Unit.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
182 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Job description
1. Supervise and coordinate the Plant Section,
Engineering and Processing Section, Planning and
Sustainability Section, District, Plantations and Unit.
2. To exercise the power of the Director in managing
the Company’s Operations as stipulated in this
Decree of the Board of Directors.
3. Prepare draft RKAP for Plants, Engineering and
Processing, Planning and Sustainability, Districts,
Plantations and Units.
4. Provide explanations to the Director regarding the
draft RKAP, Periodic Performance Report, Annual
Report and other matters deemed necessary.
5. Implement and control work programs in the
Plant Section, Engineering and Processing Section,
Planning and Sustainability Section, District,
Plantations and Units
6. Holding regular meetings to discuss problems in the
Plant Section, Engineering and Processing Section,
Planning and Sustainability Section, District,
Plantations and Units.
7. Conduct regular evaluations of the achievement
of Key Performance Indicators for Plant Division,
Engineering and Processing Division, Planning and
Sustainability Division, District, Plantation and Unit.
8. Coordinate the implementation of Operational
activities within the scope of the Plant Section,
Engineering and Processing Section, Planning and
Sustainability Section, Plantation District and Unit.
9. Submit reports and/or explanations to the Director
on the Operational activities of the Plant Section,
Engineering and Processing Section, Planning and
Sustainability Section, District, Plantation and Unit.
10. Evaluate the realization of the achievement of
Operational targets and/or RKAP on a regular basis
in the Plants Section, Engineering and Processing
Section, Planning and Sustainability Section,
Districts, Plantations and Units as well as conducting
analyzes and studies to make changes in the event
of deviations from the achievement of Operational
targets and/or RKAP in Plants Section, Engineering
and Processing Section, Planning and Sustainability
Section, District, Plantations and Units.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
11. Melaksanakan dan memantau penerapan 11. Implement and monitor the implementation of the
pninsip-prinsip Good Corporate Governance principles of Good Corporate Governance and risk
dan manajemen risiko di Bagian Tanaman, Bagian management in the Plant Section, Engineering and
Teknik dan Pengolahan, Bagian Perencanaan dan Processing Section, Planning and Sustainability
Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit Section, District, Plantations and Units
12. Menjalankan dan mematuhi Board Manual, Code 12. Execute and comply with the Board Manual, Code
of Conduct ,Code of Corporate Governance dan of Conduct, Code of Corporate Governance and
Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang berlaku di Gratification Control Guidelines applicable in
Perusahaan Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit Sustainability Companies, Districts, Estates and Units

Wewenang
1. Bertindak untuk dan atas nama Perusahaan baik di
dalam maupun di luar pengadilan berdasarkan Surat
Kuasa Direktur.
2. Memberikan kuasa kepada SEVP Business Support
atau SEVP Manajemen Aset atau karyawan PTPN II
untuk mewakii SEVP Operation.
3. Menyampaikan usulan promosi, mutasi, demosi,
sanksi, pemberhentian dan kenaikan golongan
Karyawan Pimpinan Bagian Tanaman, Bagian
Teknik dan Pengolahan, Bagian Perencanaan dan
Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit kepada SEVP
Business Support untuk ditetapkan oleh Direktur.
4. Menyampaikan usulan promosi, mutasi, demosi,
sanksi, pemberhentian dan kenaikan golongan
Karyawan Pelaksana Bagian Tanaman, Bagian
Teknik dan Pengolahan, Bagian Perencanaan
dan Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit untuk
ditetapkan oleh SEV Business Support serta
dilaporkan kepada Direktur.
5. Membenikan persetujuan anggaran dan
pelaksanaan pengadaan barang/jasa untuk
kebutuhan Operasional Bagian Tanaman, Bagian
Teknik dan Pengolahan, Bagian Perencanaan dan
Sustainability, Distrik, Kebun dan Unit sesuai
ketentuan yang berlaku.
6. Memberikan persetujuan penggunaan biaya
selain sebagaimana dimaksud pada huruf e, untuk
Operasional SEV Operation dengan ketentuan
akan diatur lebih lanjut dalam Standar Operasional
Prosedur atau peraturan lain yang diterbitkan oleh
Direksi.
Authority
1. Acting for and on behalf of the Company both inside
and outside the court based on the Director’s Power
of Attorney.
2. Give power to SEVP Business Support or SEVP Asset
Management or PTPN II employees to represent
SEVP Operation.
3. Submitting proposals for promotions, transfers,
demotions, sanctions, dismissals and promotions
for employees of the Plant Division, Engineering
and Processing Division, Planning and Sustainability
Division, Districts, Gardens and Units to SEVP
Business Support to be determined by the Director.
4. Submitting proposals for promotions, transfers,
demotions, sanctions, dismissals and promotions
for employees in the Plant Division, Engineering
and Processing Division, Planning and Sustainability
Division, Districts, Plantations and Units to be
determined by SEV Business Support and reported
to the Director.
5. Granting budget approval and implementation of
procurement of goods/services for Operational
needs of Plant Section, Engineering and Processing
Section, Planning and Sustainability Section,
District, Plantation and Unit in accordance with
applicable regulations
6. Provide approval for the use of fees other than
those referred to in letter e, for SEV Operations
provided that it will be further regulated in Standard
Operating Procedures or other regulations issued
by the Board of Directors.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 183

SEVP BUSINESS SUPPORT
Uraian Tugas
1. Membawahi dan mengkoordinir Bagian Keuangan
dan Akuntansi, Bagian Sumber Daya Manusia serta
Bagian Pengadaan dan Umum.
2. Menjalankan kuasa Direktur dalam pengurusan
Operasional Perusahaan sebagaimnana ditetapkan
dalam Keputusan Direksi ini.
3. Mempersiapkan rancangan RKAP pTpN II bidang
Keuangan dan Akuntansi, bidang Sumber Daya
Manusia serta bidang Pengadaan dan Umum.
4. Memberi penjelasan kepada Direktur tentang
rancangan RKAP, Laporan Kinerja Periodik, Laporan
Tahunan dan hal-hal lain yang ianggap perlu.
5. Melaksanakan dan mengendalikan program kerja
pada Bagian Keuangan dan Akuntansi Bagian Sumber
Daya Manusia serta Bagian Pengadaan dan Umum.
6. Mengadakan rapat secara berkala guna membahas
permasalahan di Bagian Keuangan dan Akuntansi,
Bagian Sumber Daya Manusia serta Bagian
Pengadaan dan Umum.
7. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap
pencapaian Key Performance Indicators Bagian
Keuangan dan Akuntansi, Bagian Sumber Daya
Manusia serta Bagian Pengadaan dan Umurm.
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan egiatan
Operasional dalam ruang lingkup Bagan Keuangan
dan Akuntansi, Bagian Sumber Daya Manusia serta
Bagian Pengadaan dan Umum.
9. Menyampaikan laporan dan/atau penjelasan
kepada Direktur atas kegiatan Operasional Bagian
Keuangan dan Akuntansi, Bagian Sumber Daya
Manusia serta Bagian Pengadaan dan Umum.
10. Melakukan evaluasi realisasi pencapaian target
Operasional dan/atau RKAP secara berkala
pada Bagian Keuangan dan Akuntansi, Bagian
Sumber Daya Manusia dan Bagian Pengadaan dan
Umum serta melakukan analisa dan kajian untuk
melakukan perubahan apabila terjadi penyimpangan
pencapaian target Operasional dan/atau RKAP pada
Bagian Keuangan dan Akuntansi, Bagian Sumber
Daya Manusia serta Bagian Pengadaan dan Umum.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
184 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Job description
1. Oversees and coordinates the Finance and
Accounting Section, the Human Resources Section
as well as the Procurement and General Section.
2. To exercise the power of the Director in managing
the Company’s Operations as stipulated in this
Decree of the Board of Directors.
3. Prepare the draft RKAP pTpN II for Finance and
Accounting, Human Resources and Procurement
and General Affairs.
4. Provide explanations to the Director regarding the
draft RKAP, Periodic Performance Report, Annual
Report and other matters deemed necessary.
5. Implement and control work programs in the Finance
and Accounting Sections, the Human Resources
Section and the Procurement and General Sections.
6. Hold regular meetings to discuss issues in the
Finance and Accounting Section, Human Resources
Section and the Procurement and General Section.
7. Conduct regular evaluations of the achievement of
the Key Performance Indicators of the Finance and
Accounting Division, the Human Resources Division
and the Procurement and General Affairs Division.
8. Coordinate the implementation of Operational
activities within the scope of the Finance and
Accounting Chart, the Human Resources Section
and the Procurement and General Section.
9. Submit reports and/or explanations to the Director
on the Operational activities of the Finance and
Accounting Section, the Human Resources Section
and the Procurement and General Section.
10. Evaluate the realization of the achievement of the
Operational and/or RKAP targets on a regular basis
in the Finance and Accounting Section, the Human
Resources Section and the Procurement and General
Section as well as carry out analysis and studies to make
changes if there are deviations in the achievement of
the Operational and/or RKAP targets in the Finance
and Accounting Section , Human Resources Section
and Procurement and General Section.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
11. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance dan manajemen
risiko di Bagian Keuangan dan Akuntansi, Bagian
Sumber Daya Manusia serta Bagian Pengadaan dan
Umum.
12. Menjalankan dan mematuhi Board Manual, Code
of Conduct_Code of Corporate Governance dan
Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang berlaku di
Perusahaan.
11. Implement and monitor the implementation of the
principles of Good Corporate Governance and risk
management in the Finance and Accounting Division,
Human Resources Division and Procurement and
General Affairs Division.
12. Execute and comply with the Board Manual, Code
of Conduct_Code of Corporate Governance and
Gratification Control Guidelines applicable in the
Company.

Wewenang Authority
1. Bertindak untuk dan atas nama Perusahaan baik di 1. Act for and on behalf of the Company both inside
dalam maupun di luar pengadilan berdasarkan Surat and outside the court based on the Director’s Power
Kuasa Direktur. of Attorney.
2. Membenikan kuasa kepada SEVP Operation atau 2. Grant power to SEVP Operation or SEVP Asset
SEVP Manajemen Aset atau karyawan PTPN ll Management or PTPN II employees to represent SE\
untuk mewakii SEVP Business Support. VP Business Support.
3. Menyampaikan usulan promosi, mutasi, demosi, 3. Submit proposals for promotions, transfers,
sanksi, pemberhentian dan kenaikan golongan demotions, sanctions, dismissals and promotions
Karyawan Pimpinan Bagian Keuangan dan to the employees of the Finance and Accounting
Akuntansi, Bagian Sumber Daya Manusia dan Division, Human Resources Division and the
Bagian Pengadaan dan Umum untuk ditetapkan Procurement and General Affairs Division to be
oleh Direktur. determined by the Director.
4. Mengkoordinir usulan promosi, mutasi, demosi, 4. Coordinate the proposed promotions, transfers,
sanksi, pemberhentian dan kenaikan golongan demotions, sanctions, dismissals and promotions to
Karyawan Pimpinan dani SEVP Operation dan the Leadership Employee class and SEVP Operations
SEVP Manajemen Aset untuk ditetapkan oleh and SEVP Asset Management to be determined by
Direktur. the Director.
5. Menetapkan promosi, mutasi, demosi, 5. Determine promotions, transfers, demotions,
pemberhentian dan kenaikan golongan seluruh dismissals and promotions for all Implementing
Karyawan Pelaksana. Employees.
6. Memberikan persetujuan anggaran dan 6. Provide budget approval and implementation of the
pelaksanaan pengadaan barang/jasa untuk procurement of goods/services for the Operational
kebutuhan Operasional Bagian Keuangan dan needs of the Finance and Accounting Section, the
Akuntansi, Bagian Sumber Daya Manusia serta Human Resources Section and the Procurement
Bagian Pengadaan dan Umum sesuai ketentuan and General Section in accordance with applicable
yang berlaku. regulations.
7. Memberikan persetujuan penggunaan biaya 7. Approve the use of fees other than those referred
selain sebagaimana dimaksud pada huruff, untuk to in letter f, for SEVP Business Support Operations
Operasipnal SEVP Business Support dengan provided that it will be further regulated in Standard
ketentuan akan diatur lebih lanjut dalam Standar Operating Procedures or other regulations issued
Operasional Prosedur atau peraturan lain yang by the Board of Directors.
diterbitkan oleh Direksi.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 185

SEVP MANAGEMENT ASSET
Uraian Tugas
1. Membawahi dan mengkoordinir Bagian Hukum dan
Bagian Pemanfaatan dan Pengamanan Aset.
2. Menjalankan kuasa Direktur dalam pengurusan
Operasional Perusahaan sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan Direksi ini.
3. Mempersiapkan rancangan RKAP bidang Hukum
dan bidang Pemanfaatan dan Pengamanan Aset.
4. Memberi penjelasan kepada Direktur tentang
rancangan RKAP, Laporan Kinerja Periodik, Laporan
Tahunan dan hal-hal lain yang dianggap pertu.
5. Melaksanakan dan mengendalikan program kerja
pada Bagian Hukum dan Bagian Pemanfaatan dan
Pengamanan Aset .
6. Mengadakan rapat secara berkala guna membahas
permasalahan di Bagian Hukum dan Bagian
Pemanfaatan dan Pengamanan Aset.
7. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap
pencapaian Key Performance Indicators Bagian Hukum
dan Bagian Pemanfaatan dan Pengamanan Aset.
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Operasional dalam ruang hingkup Bagian Hukum
dan Bagian Pemanfaatan dan Pengamanan Aset.
9. Menyampaikan laporan dan/atau penjelasan kepada
Direktur atas kegiatan Operasional Bagian Hukum
dan Bagian Pemanfaatan dan Pengamanan Aset.
10. Melakukan evaluasi realisasi pencapaian target
Operasional dan/atau RKAP secara berkala
pada Bagian Hukum dan Bagian Pemanfaatan an
Pengamanan Aset serta melakukan analisa dan
kapian untuk melakukan perubahan apabila terjadi
penyimpangan pencaparan target Operasional
dan/atau RKAP pada Bagian Hukum dan Bagian
Permanfaatan dan Pengamanan Aset.
11. Melaksanakan dan memantau penerapan
pninsip-prinsip Good Corporate Governance dan
manajemen risiko di Bagian Hukum dan Bagian
Pemanfaatan dan Pengamanan Aset.
12. Menjalankan dan mematuhi Board Manual, Code
of Conduct, Code of Corporate Governance dan
Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang berlaku di
Perusahaan.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
186 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Job description
1. Supervise and coordinate the Legal Division and the
Asset Utilization and Security Division.
2. To exercise the power of the Director in managing
the Company’s Operations as stipulated in this
Decree of the Board of Directors.
3. Prepare draft RKAP in the field of Law and the field
of Asset Utilization and Security.
4. Provide explanations to the Director regarding the
draft RKAP, Periodic Performance Reports, Annual
Reports and other matters deemed necessary.
5. Implement and control work programs in the Legal
Division and the Asset Utilization and Security
Division.
6. Holding regular meetings to discuss issues in the
Legal Division and the Asset Utilization and Security
Division.
7. Conduct regular evaluations of the achievement of
Key Performance Indicators in the Legal Division
and the Asset Utilization and Safeguarding Division.
8. Coordinate the implementation of Operational
activities within the scope of the Legal Division and
the Asset Utilization and Security Division.
9. Submit reports and/or explanations to the Director
on the Operational activities of the Legal Division
and the Asset Utilization and Security Division.
10. Evaluating the realization of the achievement of
the Operational and/or RKAP targets on a regular
basis in the Legal Section and the Utilization and
Asset Safeguarding Section as well as analyzing and
adapting to make changes if there are deviations in
the achievement of the Operational and/or RKAP
targets in the Legal Section and the Asset Utilization
and Security Section.
11. Implement and monitor the implementation of the
principles of Good Corporate Governance and risk
management in the Legal Division and the Asset
Utilization and Safeguarding Division.
12. Execute and comply with the Board Manual, Code
of Conduct, Code of Corporate Governance and
Gratification Control Guidelines applicable in the
Company.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Wewenang Authority
1. Bertindak untuk dan atas nama Perusahaan baik di 1. To act for and on behalf of the Company both inside
dalam maupun di luar pengadilan berdasarkan Surat and outside the court based on the Director’s Power
Kuasa Direktur. of Attorney.
2. Memberikan kuasa kepada SEVP Operation atau 2. Give power to SEVP Operation or SEVP Business
SEVP Business Support atau karyawan ptpn ll untuk Support or PTPN ll employees to represent SEVP
mewakili SEVP Manajemen Aset. Asset Management.
3. Menyampaikan usulan promosi, mutasi, demosi, 3. Submitting proposals for promotions, transfers,
sanksi, pemberhentian dan kenaian golongan demotions, sanctions, dismissals and increases in
Karyawan Pimpinan Bagian Hukum dan Bagian the class of employees of the Legal Division Head
Pemanfaatan dan Pengamanan Aset kepada SEVP and Asset Utilization and Security Division to SEVP
Business Support untuk ditetapkan oleh Direktur. Business Support to be determined by the Director.
4. Menyampaikan usulan promosi, mutasi, demosi, 4. Submitting proposals for promotions, transfers,
sanksi, pemberhentian dan kenaikan golongan demotions, sanctions, dismissals and promotions
Karyawan Pelaksana Bagian Hukum dan Bagian for the Executive Employees of the Legal Division
Pemanfaatan dan Pengamanan Aset untuk and the Asset Utilization and Security Division to be
ditetapkan oleh SEVP Business Support serta determined by SEVP Business Support and reported
dilaporkan kepada Direktur. to the Director.
5. Memberikan persetujuan anggaran dan 5. Provide budget approval and implementation of the
pelaksanaan pengadaan barang/jasa untuk procurement of goods/services for the operational
kebutuhan Operasional Bagian Hukum dan needs of the Legal Division and the Asset Utilization
Bagian Pemanfaatan dan Pengamanan Aset sesuai and Security Division in accordance with applicable
ketentuan yang berlaku. regulations.
6. Membenikan persetujuan penggunaan biaya 6. Grant approval for the use of fees other than those
selain sebagaimana dimaksud pada huruf e, untuk referred to in letter e, for Asset Management
Operasional SEVP Manajemen Aset dengan SEVP Operations with the provisions to be further
ketentuan akan diatur lebih lanjut dalam Standar regulated in Standard Operating Procedures or
Operasional Prosedur atau peraturan lain yang other regulations issued by the Board of Directors.
diterbitkan oleh Direksi.

PENDELEGASIAN WEWENANG
Delegation of Authority

Pada tahun 2021, tidak terdapat pendelegasian
wewenang seorang Anggota Direksi kepada anggota
Direksi lainnya melalui surat kuasa khusus, mengingat
rapat Direksi untuk pengambilan keputusan selalu
memenuhi kuorum rapat.
In 2021, there is no delegation of one of the Board of
Directors’ authority to the other member through a
written statement of power as the Board of Directors
meeting has reached its quorum for decision making.

INDEPENDENSI & KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI

Member of the Directors’ Independency and Share Ownership

Setiap anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan
membuat pernyataan independensi dan bebas benturan
kepentingan pada awal menjabat. Surat Pernyataan Tidak
Mempunyai Benturan Kepentingan tersebut memuat
beberapa pernyataan diantaranya: kepemilikan saham,
hubungan keluarga, rangkap jabatan, serta jabatan lain
yang menimbulkan benturan kepentingan.
Each member of the Board of Commissioners should
make an independent statement and free from conflict
of interest at the beginning of the office. The statement
of “conflict of interest free” consists of share ownership,
family relations, interlocking directorship and any other
positions that may generate conflict of interest.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 187

Perusahaan mewajibkan anggota Direksi untuk
mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik
kepemilikan saham pada PTPN II, maupun pada
Perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar
negeri, pada saat awal menjabat, yang harus diperbaharui
setiap tahunnya.
Berdasarkan pernyataan Direksi yang tertuang dalam
Daftar khusus kepemilikan saham Direksi, selama tahun
2021 tidak terdapat perubahan kepemilikan saham
Perusahaan yang dimiliki Direksi.
RANGKAP JABATAN ANGGOTA DIREKSI
Dual Position of the Board of Director Member
Selama tahun 2021, tidak terdapat Anggota Direksi PTPN
II yang merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pedoman Tata Kelola Perusahaan, yang menyebutkan
bahwa:
a. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan
rangkap pada Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta;
b. Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada
Badan Usaha Milik Negara;
c. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada
instansi/ lembaga pemerintah pusat dan atau daerah;
d. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan; pengurus partai
politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau
calon kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; dan/atau;
e. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
PROGRAM PENGENALAN PERUSAHAAN
Company Introduction Program
Kepada anggota anggota Direksi yang diangkat untuk
pertama kalinya wajib diberikan program pengenalan
mengenai seluk-beluk perusahaan. Program pengenalan
meliputi: pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh BUMN;
gambaran mengenai BUMN berkaitan dengan tujuan,
sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan
operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan
jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-
masalah strategis lainnya; keterangan berkaitan dengan
kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan
eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal,
termasuk Komite Audit; keterangan mengenai tugas
dan tanggung jawab Direksi serta hal-hal yang tidak
diperbolehkan.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
188 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
The company requires the member of Board of Director
to disclose its shareownership, both its shareownership
in PTPN II, and in other Company located in domestic
and overseas, at beginning of the office, which needs to
be updated every year.
Based on the Directors’ report mentioned in special list
of shareownership, there was no change in the Directors’
share ownership during 2021.
Throughout 2021, there was no member of Directors of
PTPN II who served in concurrent position as mentioned
in Corporate Governance Guidelines which mentions
that:
a. Member of Directors is prohibited to serve in
concurrent position at State Owned Enterprise, Local
Owned Enterprise and Private Owned enterprise;
b. Member of the Board of Commissioner/ Board of
Supervisors at State Owned Enterprise;
c. Other structural and functional position at state or
local owned institution/agency;
d. Other positions as mentioned in the provisions of
article of association, Do not serve any position at
political party management/ legislative members,
candidate of head/deputy head of a region; and/or;
e. Other position generating a conflict of interest.
To the Board of Director members who will be appointed
for the first time needs to follow the introduction program
of the company intricacy. The introduction programs
includes: GCG principles implementation by SOE, images
of the SOE associated to the objective, nature and activity
scope, financial and operational performance, strategies,
long term and short term business plan, competitive
position, risks and other strategic issues; elaboration
regarding to the delegated authorization, internal and
external audit, internal control policy, including Audit
Committe, information regarding the Board of Director
duties and responsibilities as well as others terms that
are prohibited.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PROGRAM PELATIHAN & PENGEMBANGAN

KEAHLIAN BERKELANJUTAN
Training and Sustainable Expertise Development Program

PTPN II melaksanakan program peningkatan kapabilitas PTPN II holds sustainably capability improvement
secara berkelanjutan kepada anggota Direksi. program to the Board of Director members. Below are
Berikut merupakan realisasi program pelatihan dan the realization of training and development program
pengembangan yang diikuti Direksi sepanjang tahun attended by the Board of Director during 2021:
2021:

Pelaksanaan | Implementation
Nama Program Pelatihan dan Pengembangan
Tanggal Tempat
Name Training and Development Program
Date Location
Irwan Perangin-angin Self Assessment - Pemetaan Talent Pool PTPN Group 19 s.d 21 Februari 2021 Video Conference
RM. Mulianta Sitepu Self Assessment - Pemetaan Talent Pool PTPN Group 19 s.d 21 Februari 2021 Video Conference
Syahriadi Siregar Self Assessment - Pemetaan Talent Pool PTPN Group 19 s.d 21 Februari 2021 Video Conference

REALISASI PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

DIREKSI TAHUN 2021
The Realisation of the Board of Director Duty and Responsibility in 2021

Direksi PTPN II telah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya selama periode tahun 2021, sesuai RKAP
2021, dan Kontrak Manajemen 2021. Selama Tahun
Buku 2021, Direksi telah melaksanakan tugas dan
tanggung jawab, antara lain sebagai berikut:
The PTPN II of Board of Director has carried out its
duty and responsibility during 2021, according to 2021
CWBP, and Management Contract 2021. During Fiscal
Year 2021, the Board of Director has implemented the
duty and responsibility, including:

1. Menyusun Laporan Manajemen, Laporan 1. Preparing Management Report, Annual Report,

Tahunan, laporan keuangan dan laporan lainnya Financial Report and other report for the
bagi Pemegang Saham, Regulator dan pemangku Shareholder, Regulator and other Stakeholders
kepentingan lainnya.
2. Melaksanakan program kerja untuk memenuhi 2. Carrying out the work program to meet the 2020
target RKAP 2020. CWBP target
3. Menyelenggarakan RUPS Tahunan pengesahan 3. Establishing Annual GMS for 2020 CWBP approval
RKAP 2020 dan pengesahan pertanggungjawaban and PTPN II Annual Report fiscal year 2020 approval
Laporan Tahunan PTPN II tahun buku 2020.
4. Menyusun RKAP tahun 2021 4. Preparing 2021 CWBP
5. Menetapkan struktur/susunan organisasi yang 5. Stipulating the organization structure according to
sesuai dengan kebutuhan Perseroan the Company needs
6. Menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan 6. Stipulating the operational and standard operational
standar baku (SOP) untuk seluruh proses bisnis procedure for all Company business process
Perseroan.
7. Menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan 7. Preparing the Company Long Term Plan and ratified
(RJPP) Perseroan dan disahkan oleh RUPS. by the GMS
8. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap 8. Evaluating gradually the Key Performance Indicator
pencapaian target Key Performance Indicators target
(KPI)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 189
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
9. Melaksanakan dan memantau penerapan 9. Carrying out and monitoring the implementation of
prinsipprinsip Good Corporate Governance dan Good Corporate Governance and Risk Management
Manajemen Risiko
10. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor 10. Following up the findings of IAU audit and external
eksternal auditor
11. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk 11. Carrying out the HR management, including
rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, recruitment, placement, performance assessment,
remunerasi dan purna tugas. carreer, remuneration and after duty
12. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk 12. Preparing the Collaborative Labor Agreement (CLA)
dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan as a material discussion with the Labor Union and
peraturan kepegawaian staffing regulations
13. Melakukan pengawasan atas kinerja Anak 13. Overseeing the Subsidiaries performance
Perusahaan
14. Melakukan hubungan dengan stakeholders yang 14. Establishing a value-added relationship with
bernilai tambah baik bagi Perseroan dan maupun stakeholders including: receiving input, rights
bagi stakeholders, meliputi: penerimaan masukan, protection and grievances handling and
perlindungan hak-hak dan penanganan keluhan dan satisfactory survey from the customer, supplier,
survey kepuasan dari pelanggan, pemasok, kreditur, creditor, employee, assessing the supplier based
karyawan, melakukan assessment terhadap on QCDS (quality, cost, delivery, service) and the
pemasok berdasarkan pencapaian QCDS (quality, implementation of the obligation to the State as well
cost, delivery, service) dan pelaksanaan kewajiban as conducting Company social responsibilities.
kepada Negara serta melakukan tanggung jawab
sosial Perseroan.

KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Policy on Diversity of the Board of Commissioners and the Board of Directors

KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN KOMPOSISI POLICY OF THE DIVERSITY OF BOARD OF

DEWAN KOMISARIS COMMISSIONER COMPOSITION

Dalam komposisi Dewan Komisaris, paling sedikit 20%
merupakan anggota Dewan Komisaris Independen
yang ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya.
Komposisi Dewan Komisaris harus ditetapkan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan
keputusan dapat dillakukan secara efektif, tepat dan
cepat serta dapat bertindak secara independen.
In the composition of the Board of Commissioner, at
least 20% the independent member of the Board of
Commissoner stipulated in its appointment. The Board of
Commissione composition should be stipulated as such
therefore enabling the decision making can be effective,
accurate and fast as well as can act independently.

Anggota Dewan Komisaris harus memahami masalah The member of Board of Commissioner member should
manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di comprehend the management issues, has an adequate
bidang usaha perseroan. knowledge of the company field.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

190 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Komposisi Dewan Komisaris PTPN II terdiri atas beragam
latar pendidikan dan bidang studi, pengalaman kerja
dan usia sehingga bisa saling melengkapi yang sangat
diperlukan untuk efektivitas pelaksanaan pengawasan.
Komposisi Dewan Komisaris PTPN II meliputi: 2 orang
berpendidikan sarjana pertanian.
The composition of PTPN II Board of Commissioner
consists of various educational background and field
of study, work experience and age therefore they
can complete each other which really needed for the
effectiveness of the supervisory. Composition of the
Board of Commissioners of PTPN II include: 2 person has
a bachelor degree in agriculture.

KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

THE DIVERSITY OF THE BOARD OF COMMISSIONER COMPOSITION
Nama Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Name Education and Work Experience
Sarjana Pertanian, IPB
Pernah menjabat sebagai Asisten Tanaman di PTPN VIII, Asisten kepala, Administratur Kebun, Administratur Kebun PTPN IV,
Amri Siregar
Direktur SDM & Umum PTPN IV, Direktur Utama PTPN VII, Direktur Utama PTPN III, Komisaris Utama PTPN II (Mei 2019).
Pria | Male
Bachelor of Agriculture, IPB
66 th | Year old
He once served Plant Assistant at PTPN VIII, Assistant Head, Estate Administrator, Plantation Administrator of PTPN IV,
Komisaris Utama
Director of Human Resources & General Affairs of PTPN IV, President Director of PTPN VII, President Director of PTPN III,
President Commissioners
President Commissioner of
PTPN II (May 2019).
Bambang Setia Hidayat Sarjana Pertanian, IPB
Pria | Male Pernah menjabat sebagai Asisten Manajer di PT. Socfindo, Asisten kepala, Manajer, Komisaris Independen PTPN II (Mei 2019)
56 th | Year old Bachelor of Agriculture, IPB
Komisaris He once served Assistant Manager at PT. Socfindo, Assistant head, Manager, Independent Commissioner of PTPN II (May
Commissioners 2019).

KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN KOMPOSISI DIREKSI

Policy of The Diversity of the Board of Director Composition

Penetapan komposisi Direksi PTPN II mengacu pada
Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan Sekretaris
Kementerian BUMN tentang Indikator/ Parameter
Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG pada BUMN
Parameter 18, serta Pedoman Tata Kelola PTPN II tahun
2016. Keberagaman komposisi Direksi diatur sebagai
berikut:
a. Jumlah Direksi disesuaikan dengan kebutuhan
Perusahaan. Dalam hal Direksi terdiri atas lebih dari
1 (satu) orang anggota Direksi, seorang diantaranya
diangkat sebagai Direktur Utama.
b. Jumlah dan komposisi Direksi harus sedemikian
rupa sehingga memungkinkan pengambilan
keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta
bertindak independen.
c. Terdapat Direksi yang memiliki latar belakang
pendidikan/pengetahuan dan/atau pengalaman
yang sesuai dengan jenis usaha perusahaan.
d. Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman yang
sesuai dengan pembidangan tugas anggota Direksi.
The determination of PTPN II Board of Director
composition refers to Company Article of Association
and Secretary Ministry of the SOE Decree concerning
Indicator/Parameter of Assessment and Evaluation to the
Implementation of GCG in SOE Parameter 18, as well as
PTPN II Governance Guideline Year 201I. The diversity of
the Board of Director composition is regulated as follow:
a. Number of the Board of Director is adjusted with the
Company needs. If the Board of Director comprises of
more that 1 (one) member of the Board of Director, one
of them should be appointed as the President Director
b. The number and composition of the Board of Director
should be such in order to enable the making decision
is an effective, right and fast manners as well as act
independently.
c. There are Board of Directors who has educational/
knowledge background and/or experience match
with the company business
d. All of the Board of Director members has experience
according to each assignment of the Board of
Director member

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 191

Komposisi Direksi PTPN II terdiri atas beragam latar
pendidikan dan bidang studi, pengalaman kerja dan usia
sehingga bisa saling melengkapi yang sangat diperlukan
untuk efektivitas pelaksanaan pengurusan perusahaan.
PTPN II memiliki 2 (dua) anggota Direksi yang berlatar
belakang sarjana pertanian, 1 orang berlatar belakang
sarjana ekonomi dan 1 orang berlatar belakang Master
Hukum.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
The composition of the PTPN II Board of Director
consists of various educational and field of study, work
experience and age therefore they can complete each
other for the effectiveness of the company management
impelementation. PTPN II has 2 (two) member of Board
of Director who has an agriculture bachelor, 1 member
has bachelor of economics and 1 member has master in
law.

Keberagaman Komposisi Direksi

Diversity of the Board of Directors Composition
Nama Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Name Education and Work Experience
Sarjana Budidaya Pertanian, Universitas Islam Sumatera Utara

Pernah menjabat sebagai Asisten kepala Kebun Sawit Seberang di PTPN II, Kepala Urusan Invetasi Bagian Tanaman di PTPN II, Manajer Kebun
Irwan Perangin-Angin
Tanjung Keliling di PTPN II, Manajer Kebun Bekiun di PTPN II, Direktur SDM PT LNK, Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan di PTPN II, Kepala
Pria | Male
Divisi Sekretariat Perusahaan di PTPN III Holding dan SEVP Operational di PTPN II (Mei 2019).
55 th | Year oldDirektur
Bachelor of Agricultural Cultivation, Islamic University of North Sumatra
Utama
He once served Assistant head of the Seberang Oil Palm Plantation at PTPN II, Head of Plant Investment Affairs at PTPN II, Manager of Tanjung
Director
Keliling Plantation at PTPN II, Manager of Bekiun Estate at PTPN II, HR Director of PT LNK, Head of the Corporate Secretariat Section at PTPN II,

Head of the Corporate Secretariat Division at PTPN III Holding and SEVP Operational at PTPN II (May 2019)

Sarjana Pertanian, Universitas Gajah Mada

Pernah menjabat sebagai sebagai Asisten tanaman di PTPN III (1998 - 2003), Staf urusan peremajaan di PTPN III (2003 - 2011), Asisten Kepala

Rayon Barat bandar Betsy di PTPN III (2013 - 2014), Manajer Kebun di PTPN II(2016 - 2018), General manager Distrik Labuhan Batu - 3 di PTPN

RM Mulianta Sitepu III (2018 - 2019), Direktur Produksi di PT. Perkebunan Mitra Ogan (2019 - 2020), General Manager Distrik Labuhan Batu - 2 (2020) dan SEVP

Pria | Male Operational di PTPN II (Oktober 2020).

55 th | Year old Bachelor of Agricultural, University of Gajah Mada

SEVP Operation He once served as a plant assistant at PTPN III (1998 - 2003), staff for replanting affairs at PTPN III (2003 - 2011), Assistant Head of West Rayon

bandar Betsy at PTPN III (2013 - 2014), Garden Manager at PTPN II (2016 - 2018) ), General manager of Labuhan Batu District - 3 at PTPN III

(2018 - 2019), Director of Production at PT. Perkebunan Mitra Ogan (2019 - 2020), General Manager of Labuhan Batu District - 2 (2020) and

SEVP Operational at PTPN II (October 2020)

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Dharma Agung

Syahriadi Siregar Pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi, Manajer Kebun Bandar Selamat, Kepala Bagian Pengadaan, Kepala Bagian Keuangan, General

Pria | Male Manajer Distrik Aceh Timur, Kepala Bagian Operasional Keuangan & Akuntansi dan sebagai SEVP Business Support di PTPN II (Mei 2020) .

53 th | Year old Bachelor of Economics majoring in Accounting, Dharma Agung University

SEVP Business Support He once served Head of Accounting Section, Manager of Kebun Raya Bandar Selamat, Head of Procurement, Head of Finance, General Manager

of East Aceh District, Head of Operational Finance & Accounting and as SEVP Business Support at PTPN II (May 2020)

Master Hukum Jurusan Hukum Pidana di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Pernah menjabat sebagai KStaf TU pada Sekretariat JAM INTEL Kejaksaan Agung RI(1996 - 2000), Jaksa Fungsional pada Kejaksaan Negeri

Ambarawa (Januari 2000 - Oktober 2000), Kasubsi Pratut pada Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Limboto (Oktober 2000 - Agustus

2002), Kasi Intel pada Kejaksaan Negeri Limboto (2002 - 2004), Jaksa Fungusional pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (2004 - 2008), Kasi Intel
Pulung Rinandoro
pada Kejaksaan Negeri Purworejo (2008 - 2010) dan sebagai SEVP Manajemen Asset di PTPN II (Mei 2021 s/d sekarang)
Pria | Male
Master of Laws majoring in Criminal Law at the National Development University “Veterans” Jakarta
54 th | Year old
as TU Staff at the JAM INTEL Secretariat of the Attorney General’s Office of the Republic of Indonesia (1996 - 2000), Functional Attorney at the
SEVP Management Asset
Ambarawa District Attorney (January 2000 - October 2000), Head of Subsi Pratut at the General Crime Section of the Limboto District Attorney

(October 2000 - August 2002), Head of Intel Division at the Limboto District Attorney (2002 - 2004), Functional Attorney at Central Jakarta

District Attorney (2004 - 2008), Intel Head at Purworejo District Attorney (2008 - 2010) and as SEVP Asset Management at PTPN II (May 2021

until now)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

192 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
ASESMEN TERHADAP DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
Board of Commissioner and Board of Director Assessment
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS
The BOC Performance Assessment
Prosedur Pelaksanaan Penilaian atas Kinerja Dewan
Komisaris
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara self-
assessment dan bersifat kolegial yang dituangkan dalam
Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris yang
disampaikan kepada Pemegang Saham. Pelaksanaan
tugas telah direncanakan setiap awal tahun dalam suatu
Program Kerja. Pada akhir tahun, Dewan Komisaris
menyusun Laporan yang akan disampaikan kepada
Pemegang Saham dalam RUPS untuk dievaluasi dan
disahkan.
Kriteria Penilaian Atas Kinerja Dewan Komisaris Kriteria
evaluasi kinerja Dewan Komisaris ditetapkan dalam
RUPS. Adapun kriteria evaluasi kinerja bagi Anggota
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
a. Aspek pengawasan
b. Aspek Pelaporan
c. Aspek Dinamis/Lain-lain
PENILAIAN KINERJA DIREKSI
The BOD Performance Assessment
Setiap tahun, Direksi menandatangani kontrak
manajemen yang disahkan oleh RUPS, berupa Key
Performance Indicator (KPI) dan target-target kinerja
yang disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan
perusahaan pada tahun yang bersangkutan, untuk
mengoptimalkan kinerja Direksi dalam mengkapitalisasi
segenap potensi yang dimiliki perusahaan. Penetapan
target kinerja dalam kontrak manajemen (Key
Performance Indicator) berpedoman pada Surat Edaran
Sekretariat Kementerian BUMN No. S-08/S. MBU/2013
tanggal 16 Januari 2013 tentang Penyampaian Pedoman
Penentuan KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul
(KPKU) pada BUMN.
Procedure of Board of Commissioner Performance
Assessment Implementation
The assessment of the Board of Commissioner
performance is executed by self-assessment and
collegial put forth on Task Implementation Report of the
Board of Commissioner presented to the Shareholders.
The implementation of the task has been planned every
initial year in a Work Program. In the end of the year,
the Board of Commissioner prepares the Report that
will be presented to the Shareholder in GMS to receive
evaluation and approval.
Criteria of Assessment for the Board of Commissioner
Performance The criteria for the evaluation of the Board
of Commissioner performance are stipulated in GMS. As
for the performance evaluation criteria for the Board of
Commissioner member includes:
a. Supervision aspects
b. Reporting Aspects
c. Dynamic/Others aspect
Every year, the Board of Director has signed
management contract validated by the GMS in the form
of Key Performance Indicator (KPI) and performance
targets adjusted to the condition and the development
of the company in the mentioned year, to optimize
the Board of Director performance in capitalizing all
potential owned by the company. The determination
of the performance target in management contract
(Key Performance Indicator) is based on Circular Letter
of Secretary Ministry of SOE No. S-08/S. MBU/2013
dated 16 January 2013 concerning the Delivery of KPI
Determination Guidelines and Assessment Criteria for
the Excellence Performance (ACfEP) in SOE.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 193

RUPS melakukan evaluasi dan klarifikasi terhadap
Laporan Pencapaian Kinerja Perusahaan dan pernyataan
pendapat dan saran Dewan Komisaris. Berdasarkan
hasil evaluasi dan klarifikasi, RUPS menentukan dan
mengesahkan Skor atau Nilai Prestasi Direksi untuk
tahun yang baru dilaksanakan.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
The GMS performs evaluation and clarification to
the Company Performance Achievement Report and
statement of Board of Commissioner opinion and
suggestion. Based on evaluation and clarification result,
the GMS determine and validate the score or Director
Achievement Value for the new year.

KRITERIA ASESMEN
ASSESSMENT CRITERIA
Realisasi Bobot
No Key Performance Indicator Target
Actual Weight
A. Nilai Ekonomi dan Sosial Untuk Indonesia | Economic and Social Value for Indonesia
1 EBITDA 672,93 972,34
2 COGS To Sales Ratio 36,88 55,63
3 SG&A To Sales Ratio 14,82 25,05
4 Interest Bearing Debt to Invested Capital 55,74 48,43
43
5 Interest Bearing Debt to EBITDA 4,82 3,40
6 CFO (Cash From Operational) 411,40 136,28
7 Total Produksi Komoditas Utama | Total Production of Main Commodities 141.122,52 166.798,77
8 Sertifikasi CPO (RSPO) 1,00 1,00
B. Inovasi Model Bisnis | Business Model Innovation
Penataan komposisi tanaman melalui replanting/konversi/Kerja Sama
1 1.912,59 1.929
Arrangement of plant composition through replanting/conversion/Cooperation
Sertifikasi lahan produktif belum bersertifikat untuk mendukung fokus komoditi utama
2 6.857,62 -
Productive land certification has not been certified to support the main commodity focus
Aksi Korporasi Restrukturisasi Anak dan Cucu Perusahaan 22
3 1,00 1,00
Corporate Action Restructuring Company’s Children and Grandchildren
4 Pengembangan Produk Retail Gula | Sugar Retail Product Development 1,58 3,13
Pembentukan Konsolidasi Bisnis Gula PTPN
5 100,00 100,00
Establishment of PTPN Sugar Business Consolidation

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

194 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Realisasi Bobot
No Key Performance Indicator Target
Actual Weight
C. Kepemimpinan Teknologi | Technology Leadership
Implementasi Sistem Informasi Geografis
1 12,00 6
Implementation of Geographic Information System
Digitalisasi Alat Ukur Losis CPO pada PKS |
2 4,00 4
Digitizing CPO Loss Measurement Tool in PKS
10
3 Implementasi Fleet Management | Implementation of Fleet Management 4,00 4
4 Implementasi Digital Farming | Implementation of Digital Farming 11,00 11
5 Assessment IT Maturity Level | IT Maturity Level Assessment 1,00 1
D. Pengembangan Investasi | Investment Development
Kerjasama Pemanfaatan Aset Non Core dari Lahan Kawasan Deli Megapolitan (KDM)
1 Cooperation in the Utilization of Non-Core Assets from Land in the Deli Megapolitan 725,00 1.014
(KDM) Area 10
Investasi Jalan, Jembatan & Saluran Air
2 26,18 3,41
Road, Bridge & Waterwork Investment
E. Pengembangan Talenta | Talent Development
1 Persentase Talent BOD-2 dan -3 PTPN | BOD-2 and -3 PTPN Talent Percentage 30,00 13,25
2 Perempuan dalam nominated talent | Woman in talent nomination 10,00 8,94
3 Milenial (<40 tahun dalam top talent) | Millennials (<40 years in top talent) 10,00 47,02 15
4 HC Maturity Level 2,55 3,05
5 Manhours Training 16,00 14,21
TOTAL 100

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BERDASARKAN IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN
The Assessment of the BOC and the BOD Performance
Based on the Implementation of GCG

PTPN II wajib menerapkan GCG secara konsisten dan
berkelanjutan dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor :
PER—01/ MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara. Sebagai organ utama
perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung
jawab atas penerapan GCG di perusahaan.
PTPN II needs to apply GCG consistently and sustainably
by refering to the Regulation of State Minister of State
Owned Enterprise Number: PER-01/MBU/2011 of
Good Corporate Governance Implementation in State
Owned Enterprise. As a main organ, the Board of
Commissioner and Board of Director are responsible on
the implementation of GCG within the company.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
berdasarkan implementasi Tata Kelola Perusahaan
menggunakan kriteria yang terdapat dalam SK-16/S.
MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
dan Direksi The assessment of the Board of Commissioner and Board
of Director performance based on the implementation
of Company Governance using criteria containing in
SK-16/S. MBU/2012 dated 06 June 2012 of Indicator/
Parameter of Assessment and Evaluation On the
Implementation of Good Corporate Governance in State
Owned Enterprise.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 195
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pihak yang Melakukan Asesmen The Party Performing Assessment

Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh penilai (assessor)
independen, sedangkan pelaksanaan evaluasi pada
prinsipnya dilakukan sendiri oleh BUMN
bersangkutan (self assessment), yang pelaksanaannya
dapat didiskusikan dengan atau meminta bantuan
(asistensi) oleh penilai independen atau menggunakan
jasa Instansi Pemerintah yang berkompeten di bidang
GCG.
The implementation of assessment is conducted by
independent assessor, whereas the evaluation is
yang principally conducted alone by the concerned SOE (self-
assessment), which the implementtaion can be discussed
with or asks for an asistance by the independent assessor
or using the Government Institution service that is
competent in its GCG field.

Proses evaluasi GCG tahun buku 2021, dilakukan The process of GCG evaluation fiscal year 2021, was by
dengan Self Assessment oleh Tim GCG PTPN II. Asesmen self assessment conducted by PTPN II GCG Team. The
dilaksanakan pada pada bulan Maret 2022. assessment was held on Maret 2022.

Hasil Asesmen Assessment Result

Hasil self assessment untuk organ Perusahaan disajikan The self-assessment result for the Company organ is
sebagai berikut: presented below:

Capaian Tahun Buku 2021

Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Bobot 2021 Fiscal Year Achievements Predikat
No
Aspects of Testing/Indicators/Parameters Weight Skor % Capaian Predicate
Score Achievements
Sangat Baik
1 Dewan Komisaris | Board of Commissioners 35 31,033 88,665
Very good
Sangat Baik
2 Direksi | Directors 35 31,449 89,855
Very good

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

196 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

REMUNERASIDEWAN KOMISARIS-
DAN DIREKSI
BOC and BOD Remuneration

ACUAN PENETAPAN REMUNERASI DAN PROSEDUR PENETA-

PAN REMUNERASI
The Board of Commissioners Meeting And Remuneration Determination Procedure

Penentuan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi berbasis kepada Surat Holding Perkebunan
Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Nomor : DSDM/SKPTS/R/93/2019 tanggal 23 Juli 2019
tentang Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan
Komisaris PT Perkebunan Nusantara II Tahun 2019 dan
Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Nomor : DSDM/SKPTS/R/89/2020 tanggal
26 Mei 2020 tentang Penghasilan Senior Executive
Vice President PT Perkebunan nusantara II dan surat
direksi PT Perkebunan Nusantara III ( Persero) Nomr :
DSDM/PTPN/1729/2020 tanggal 29 Juni 2020 tentang
penegasan ketentuan penghasilan Senior Executive
Vice President Anak Perusahaan PT Perkebunan
Nusantara III (Persero), maka dipanadang perlu
menyesuaikan penetapan gaji/honorarium, tunjangan
dan fasilitas Direktur, SEVP dan Dewan Komisaris
PTPN II. Komponen penetapan penghasilan Dewan
Komisaris dan Direksi yaitu:
Determination of remuneration for the Board of
Commissioners and Directors is based on the PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Plantation Holding
Letter Number: DSDM/SKPTS/R/93/2019 dated 23 July
2019 concerning Determination of Income for the Directors
and Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara
II Year 2019 and the Letter Decree of the Board of Directors
of PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Number: DSDM/
SKPTS/R/89/2020 dated 26 May 2020 concerning the
Income of the Senior Executive Vice President of PT
Perkebunan Nusantara II and the letter of the directors of
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Number: DSDM/
PTPN/1729/2020 dated 29 June 2020 concerning the
confirmation of the provisions of the Senior Executive Vice
President of the Subsidiary PT Perkebunan Nusantara III
(Persero), it is necessary to adjust the determination of
the salary / honorarium, allowances and facilities of the
Director, SEVP and the Board of Commissioners of PTPN
II. The components of determining the remuneration of the
Board of Commissioners and Directors are:

Komisaris
Direksi | Directors SEVP
Commissioners
a. Gaji/Honorarium a. Gaji/Honorarium a. Gaji/Honorarium
a. Salary / Honorarium a. Salary / Honorarium a. Salary / Honorarium
b. Tunjangan b. Tunjangan b. Tunjangan
b. Allowance b. Allowance b. Allowance
c. Fasilitas c. Fasilitas c. Fasilitas
c. Amenities c. Amenities c. Amenities

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 197
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

STRUKTUR REMUNERASI
Remuneration Structure

Berdasarkan persetujuan dari Pemegang
melalui Surat Holding Perkebunan Nusantara PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Nomor : DSDM/
SKPTS/R/93/2019 tanggal 23 Juli 2019 tentang
Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris
PT Perkebunan Nusantara II Tahun 2019 dan Surat
Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Nomor : DSDM/ SKPTS/R/89/2020 tanggal
26 Mei 2020 tentang Penghasilan Senior Executive
Vice President PT Perkebunan nusantara II dan surat
direksi PT Perkebunan Nusantara III ( Persero) Nomor :
DSDM/PTPN/1729/2020 tanggal 29 Juni 2020 tentang
penegasan ketentuan penghasilan Senior Executive Vice
President Anak Perusahaan PT Perkebunan Nusantara
III (Persero), struktur remunerasi Dewan Komisaris,
Direksi dan Senior Executive Vice President.
Saham Based on the approval of the Shareholders through
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding
Perkebunan Nusantara III (Persero) Number: DSDM/
SKPTS/R/93/2019 dated 23 July 2019 concerning
Determination of Income for the Directors and Board
of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara II
Year 2019 and the Decree of the Directors of PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Number: DSDM/
SKPTS/R/89/2020 dated May 26, 2020 concerning
Income of Senior Executive Vice President of PT
Perkebunan Nusantara II and letter of directors of PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Number: DSDM/
PTPN/ 1729/2020 dated June 29, 2020 concerning
the affirmation of the income provisions for the
Senior Executive Vice President of the Subsidiary PT
Perkebunan Nusantara III (Persero), the remuneration
structure for the Board of Commissioners, Directors and
Senior Executive Vice President.

Dewan Komisaris
Board of Commissioners
1. Gaji/Honorarium | Salary / Honorarium
Honorarium Komisaris Utama sebesar
45% dari gaji Direktur Utama
a.
The President Commissioner’s honorarium
is 45% of the President Director’s salary
Honorarium Komisaris Independen 90%
dari Honorarium Komisaris Utama
b. Independent Commissioner’s Honorarium
90% of the President Commissioner’s
Honorarium
Besarnya Honorarium ditetapkan RUPS
berdasar Gaji Direktur Utama yang berlaku
selama tahun buku berjalan
c. The amount of honorarium is determined
by the GMS based on the salary of the
President Director which is valid during
the current financial year.
Dewan Direksi
Gaji Direktur Utama ditetapkan oleh RUPS
dan menjadi acuan utama
= RP. 122.000.000
a.
The President Director’s salary is deter-
mined by the GMS and becomes the main
reference = RP. 122,000,000
Besarnya Honorarium ditetapkan RUPS
berdasar Gaji Direktur Utama yang berlaku
selama tahun buku berjalan.
b. The amount of honorarium is determined
by the GMS based on the salary of the
President Director which applies during
the current financial year.
Senior Executive Vice President
Honorarium Senior Executive President sebesar
60% dari gaji Direktur Utama
a.
The Senior Executive President’s honorarium is
60% of the President Director’s salary
Besarnya Honorarium ditetapkan RUPS ber-
dasar Gaji Direktur Utama yang berlaku selama
tahun buku berjalan.
b. The amount of honorarium is determined by
the GMS based on the salary of the President
Director which applies during the current
financial year.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

198 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dewan Komisaris
Dewan Direksi Senior Executive Vice President
Board of Commissioners
2. Tunjangan | Allowances
a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan | Religious holiday allowance
Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu) Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu) Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu)
Religious holiday allowance of 1 (one) Religious holiday allowance of 1 (one) Religious holiday allowance of 1 (one)
Honorarium Honorarium Honorarium
Honorarium Honorarium Honorarium
b. Tunjanan Cuti Tahunan | Annual Leave Allowance
c. Santunan Asuransi Purna Jabatan | Pension Insurance Compensation
Premi yang ditanggung oleh perusahaan Premi yang ditanggung oleh perusahaan
sebesar 25% dari Honorarium dalam 1 sebesar 25% dari Honorarium dalam 1
(satu) bulan (satu) bulan
The premium is borne by the company in The premium is borne by the company in
the amount of 25% of the Honorarium in the amount of 25% of the Honorarium in
1 (one) month 1 (one) month
d. Tunjangan Perumahan | Housing Allowance
e. Tunjangan Pakaian | Clothing Allowance
f. Asuransi Purna Jabatan | Post-Employment Insurance
Premi yang ditanggung oleh perusahaan Premi yang ditanggung oleh perusahaan
sebesar 25% dari Gaji dalam 1 (satu) bulan sebesar 25% dari Gaji dalam 1 (satu) bulan
The premium borne by the company is The premium borne by the company is
25% of the salary in 1 (one) month 25% of the salary in 1 (one) month
g. Tunjangan Transportasi | Transportation Allowance
20% dari honorarium perbulan
20% of the monthly honorarium
3. Fasilias | Facilities
a. Fasilitas Kendaraan | Vehicle Facilities
Diberikan tunjangan Transport sebesar Diberikan tunjangan Transport sebesar Rp.
Rp. 24.440.000,- untuk kendaraan dengan 20.740.000,- untuk kendaraan dengan spesifi-
spesifikasi mesin maksimal 3.500 cc kasi mesin maksimal 3.000 cc
Transport allowance of Rp. 24,440,000, Transport allowance of Rp. 20,740,000, - for
- for vehicles with a maximum engine vehicles with a maximum engine specification
specification of 3,500 cc of 3,000 cc

RAPAT DEWAN KOMISARIS,

RAPAT DIREKSI,
DAN RAPAT GABUNGAN
BOC Meeting, BOD Meeting, and Joint Meeting

RAPAT DEWAN KOMISARIS

The Board of Commissioners Meeting

Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala,
sekurang-kurangnya sekali dalam
dan dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat
mengundang Direksi. Setiap Rapat Dewan Komisaris
dibuatkan risalah rapat yang memuat pendapat-
pendapat yang berkembang dalam rapat, baik pendapat
yang mendukung maupun yang tidak mendukung atau
pendapat berbeda (dissenting opinion), keputusan/
kesimpulan rapat, serta alasan ketidakhadiran anggota
Dewan Komisaris.
The Board of Commissioner meeting is held gradually,
setiap bulan, approximately once a month, and in the meeting the
Board of Commissioner may invite the Board of Director.
Every Board of Commissioner meeting minutes of
meeting is always made containing opinions developed
during the meeting, both supportive opinions or
unsupportive opinion or dissenting opinions, the meeting
decision/conclusion, as well as the reason for the absence
of the Board of Commissioner member.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 199
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Selama tahun 2021, Dewan Komisaris telah During 2021, the Board of Commissioner has established
melaksanakan rapat kerja (internal) sebanyak 17 kali . internal meeting by 17 times.

KEHADIRAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM RAPAT DEWAN KOMISARIS TAHUN 2021
ATTENDANCE OF THE BOARD COMMISSIONERS MEMBER
ON THE BOARD OF COMMISSIONERS MEETING IN 2021
Jumlah | Amount
Komisaris Tingkat Kehadiran
No. Rapat Kehadiran
Board of Commissioner Attendance Level (%)
Meeting Attendance
“Komisaris
1 Amri Siregar 17 17 100,00
(Commissioner)”
“Komisaris Independen
2 Bambang Setia Hidayat 17 17 100,00
(Independent Commissioner)”
Rata-Rata Kehadiran Komisaris
17 17 100,00
Average Meeting Attendance of the Board of Commissioners

RAPAT DIREKSI
The Board of Directors Meeting

Rapat Direksi diadakan secara berkala, sekurang-
kurangnya sekali dalam setiap bulan, dan dalam rapat
tersebut Direksi dapat mengundang Dewan Komisaris.
Risalah Rapat Direksi dibuat oleh Sekretaris Perusahaan
untuk setiap Rapat Direksi yang memuat segala sesuatu
yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat, termasuk
tetapi tidak terbatas pada pendapat yang berkembang
dalam rapat, baik pendapat yang mendukung maupun
yang tidak mendukung atau pendapat
(dissenting opinion), serta alasan ketidakhadiran anggota
Direksi, apabila ada.
The Board of Director meeting is gradually held, at
least once every month, and in the meeting the Board
of Director may invite the Board of Commissioner. The
Minutes of the Board of Director meeting is made by the
Corporate Secretary for every Board of Director meeting
containing everything that is discussed and decided
in the meeting, including but not limited the opinions
developed on the meeting, both supportive opinions
berbeda and unsupportive opinion or dissenting opinions, as well
as the reasen for the absence of the Board of Director
member if any.

Selama tahun 2021 telah dilakukan rapat kerja (internal) During 2021 the Board of Director has established
Direksi sebanyak 24 kali rapat dengan tingkat kehadiran internal meeting by 24 times with level of attendance
dan agenda sebagai berikut: and agenda as follow:

KEHADIRAN DIREKSI DALAM RAPAT DIREKSI TAHUN 2021

ATTENDANCE OF THE BOARD DIRECTORS IN THE BOARD OF DIRECTOR’S MEETING 2021
Jumlah | Amount
Direksi Tingkat Kehadiran
No. Rapat Kehadiran
Board of Director Attendance Level (%)
Meeting Attendance
“Direktur
1 Irwan Perangin-Angin 24 24 100,00
(Director)”
2 RM Mulianta Sitepu SEVP Operation 24 24 100,00
3 Syahriadi Siregar SEVP Business Support 24 24 100,00
Rata-Rata Kehadiran Direksi
24 24 100,00
Average Meeting Attendance of the Board of Director

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

200 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS,

DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
Affiliate Relationship Between the Board of Commissioners, the Board of Directors and
Controlling Shareholders

Antar Direksi, antar Dewan Komisaris, dan di antara
Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, tidak
memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat
ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke
samping atau hubungan semenda (menantu/ipar). Hal
tersebut menjadi jaminan bahwa Direksi dan Dewan
Komisaris dalam menjalankan tugasnya bertindak
secara berintegritas, serta menghindari kemungkinan
terjadinya kolusi dan nepotisme.
Among the members of the Board of Directors, among
the members of the Board of Commissioners, and
between the BOD, the BOC, and Shareholders, do not
have blood relations to the third degree, either in a
vertical or horizontal or in marital relationship (son/
dauhgter-in-law /brotherin-law). This is a guarantee that
the BOD and the BOC in carrying out their duties act
with integrity, and avoid the possibility of collusion and
nepotism.

HUBUNGAN AFILIASI ANGGOTA DIREKSI

AFFILIATION RELATIONSHIP OF BOD MEMBER
Hubungan Keluarga Hubungan Keuangan Kepemilikan
Nama Family Relationship Financial Relationship Saham di PTPN II*)
Dewan Pemegang Dewan Pemegang
Name Direksi Lain Direksi Lain Ownership Shares
Komisaris Saham Komisaris Saham
Other BOD Other BOD in PTPN II *)
BOC Shareholder BOC Shareholder
Irwan Perangin-Angin
x x x x x x x
Direktur | Director
RM Mulianta Sitepu
x x x x x x x
SEVP Operation
Syahriadi Siregar
x x x x x x x
SEVP Business Support
Pulung Ranindoro
x x x x x x x
SEVP Management Asset

HUBUNGAN AFILIASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

AFFILIATION RELATIONSHIP OF BOC MEMBER
Hubungan Keluarga Hubungan Keuangan Kepemilikan
Nama Family Relationship Financial Relationship Saham di PTPN II*)
Dewan Pemegang Dewan Pemegang
Name Direksi Lain Direksi Lain Ownership Shares
Komisaris Saham Komisaris Saham
Other BOD Other BOD in PTPN II *)
BOC Shareholder BOC Shareholder
Amri Siregar
Komisaris x x x x x x x
Commissioner
Bambang Setia Hidayat
Komisaris Independen x x x x x x x
Independent Commissioner

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 201
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

ORGAN PENDUKUNG DEWAN KO-

MISARIS
Supporting Organ of the Board of Commissioner
Dewan Komisaris PTPN II telah membentuk organ PTPN II Board of Commissioner has established Board of
pendukung Dewan Komisaris, meliputi: Commissioner supporting organ, includes:

1. Komite Audit 1. Audit Committee

2. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG 2. Risk and GCG Management Monitoring Committee

Komite Pendukung Dewan Komisaris bertanggung jawab The Supporting Committee of the Board of Commissioner
kepada Dewan Komisaris, dan wajib menyampaikan are responsible to the Board of Commissioner, and require
laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap pelaksanaan to deliver the report to the Board of Commissioner on
tugas every implementation of the assignment.

KOMITE AUDIT
Audit Committe

PTPN II memiliki Komite Audit yang dibentuk oleh dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam
membantu tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam
memastikan efektivitas sistem pengendalian internal
dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan
auditor internal.
PTPN II has an Audit Committee established by and
responsible to the Board of Commissioner in assisting
the Board of Commissioner duty and function in ensuring
the effectiveness of the internal control system and the
effectiveness of the implementation of external and
internal auditor task.

KOMPOSISI ANGGOTA KOMITE

AUDIT Composition of Audit Commitee Member

Komite Audit PTPN II terdiri dari seorang ketua yang PTPN II Audit Committee comprises of one chairman
merupakan Anggota Dewan Komisaris, dan 2 (dua) orang who is a Member of Board of Commissioner, and 2 (two)
Anggota Komite yang bukan berasal dari anggota Dewan person of Committee member who is not Member of
Komisaris. Board of Commissioner.

Susunan Anggota Komite Audit tahun 2021 adalah The composition of Audit Committee Member in 2021 is
Sebagai berikut: following:
No Nama Jabatan Dasar pengangkatan dan masa jabatan
1 Bambang Setia Hidayat Ketua 2DK/KEP/07/VI/2020
2 Lambok Anggota KEP-01/DK-PTPN-II/II/2020
3 Toga Sihombing Anggota DK/KEP/13/X/2020

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

202 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PROFIL ANGGOTA KOMITE AUDIT

Profile of the Audit Commitee Member

Bambang Setia Hidayat

Ketua Komite Audit | Komisaris Independen
Chairman of Audit Committee | Independent Commissioner

Profil Bambang Setia Hidayat dapat dilihat di Bab

Profil Perusahaan sub bab Profil Dewan Komisaris.
The profile of Bambang Setia Hidayat can be seen
in the Chapter Company Profile,
section on the Profile of the Board of Commissioners.

Toga Sihombing
Anggota Komite Audit | Audit Committee Member

Warga Negara Indonesia Indonesian citizens

Lahir di Pematangsiantar, 06 Juni 1960 (60 tahun). Born in Pematangsiantar, June 6, 1960 (60 yo).

Pendidikan: Education:
Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Bachelor of Economics, Faculty of Economics
Universitas Sumatera Utara, Medan University of North Sumatra, Medan

Pengalaman Kerja: Work Experience:

• Asisten Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPKP (1990-2006)
• Auditor Ahli Pratama BPKP (1996-1998)
• Auditor Ahli Ketua Tim BPKP (1998-2004)
• Auditor Muda BPKP (2004-2006)
• Auditor Ahli Madya (Pengendali Teknis) BPKP
(2006-2020)
• Anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara II
(2020-sekarang)
• Assistant Financial Supervision and Development
BPKP (1990-2006)
• BPKP Primary Expert Auditor (1996-1998)
• Expert Auditor, Chairman of the BPKP Team (1998-
2004)
• Young Auditor BPKP (2004-2006)
• BPKP Associate Expert (Technical Controller)
Auditor (2006-2020)
• Member of the Audit Committee of PT Perkebunan
Nusantara II (2020-present)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 203

Lambok Lumban Siantar
Anggota Komite Audit | Audit Committee Member
Warga Negara Indonesia
Lahir di Bakara, 17 Nopember 1956 (64 tahun).
Pendidikan:
Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, Medan
Pengalaman Kerja:
• Auditor Ketua Tim BPKP (1989-1996)
• Auditor Ahli Muda BPKP (1997-2007)
• Auditor Ahli Madya BPKP (2008-2016)
• Anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara II
(2020-sekarang)
PIAGAM KOMITE AUDIT
Audit Committee Charter
Untuk pelaksanaan tugas Komite Audit, Dewan Komisaris
telah menetapkan Piagam Komite Audit berdasarkan
usulan Komite Audit sesuai dengan peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER.12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012 tentang Organ Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas.
Piagam Komite Audit PTPN II tahun 2020 telah disahkan
melalui Keputusan Bersama Komisaris Utama dan
Direktur Utama PTPN II tanggal 2 November 2020.
Piagam Komite Audit mengatur struktur, persyaratan
keanggotaan, tugas, wewenang, kewajiban, kode etik,
dan mekanisme kerja Komite Audit serta hubungan
Komite Audit dengan berbagai pihak.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
204 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Indonesian citizens
Born in Bakara, November 17, 1956 (64 yo).
Education:
Bachelor of Economics, Faculty of Economics
University of North Sumatra, Medan
Work Experience:
• Auditor Chairman of the BPKP Team (1989-1996)
• Young Expert Auditor BPKP (1997-2007)
• BPKP Associate Expert Auditor (2008-2016)
• Member of the Audit Committee of PT Perkebunan
Nusantara II (2020-present)
For the implementation of Audit Committee duty,
the Board of Commissioner has determined Audit
Committee Charter based on Audit Committee proposal
pursuant to State Minister of SOE Regulation No.
PER.12/MBU/2012 dated 24 August 2012 of Board of
Commissioner/Board of Trustee Organs.
PTPN II Audit Committee Charter in 2020 has been
validated through PTPN II President Commissioner and
President Director Joint Decree on 2 November 2020.
The Audit Committee Charter regulates the structure,
membership requirements, duty, authorization, code of
ethic, and work mechanism of Audit Committee as well
as Audit Committee relationship with many parties.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Komite Audit bekerja secara kolektif, membantu Dewan
Komisaris dengan mandiri dalam pelaksanaan tugas
maupun dalam pelaporannya kepada Dewan Komisaris.
Secara garis besar, tugas Komite Audit dibagi ke dalam
3 bidang yaitu: bidang pelaporan keuangan, bidang
pengendalian internal, dan bidang kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.
Rincian tugas Komite Audit pada ketiga bidang tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Bidang Pelaporan Keuangan
Tugas Komite Audit dalam bidang ini adalah menilai
laporan keuangan apakah telah memenuhi standar
akuntansi yang berlaku dan muatannya telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Tugas Komite Audit
dalam bidang Pelaporan Keuangan adalah Sebagai
berikut:
1. memastikan kualitas pelaporan, penerapan
standar akuntansi, serta risiko yang melekat
pada Laporan Manajemen periodic;
2. menilai konsistensi Laporan Manajemen
periodic (laporan bulanan, triwulanan dan
laporan lainnya) dengan ketentuan yang
berlaku;
3. menilai pos-pos laporan keuangan pada Laporan
Manajemen periodic khususnya transaksi yang
kompleks dan tidak lazim termasuk validitas
yang mendasarinya;
4. menilai kecukupan pengungkapan informasi
apakah telah memenuhi prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance);
5. mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat
perhatian Dewan Komisaris dan tugas lain yang
terkait dengan bidang pelaporan keuangan.
b. Bidang Pengendalian Internal
Tugas Komite Audit dalam bidang ini adalah
memastikan efektifitas system pengendalian
internal yang diterapkan Perusahaan.
1. Menilai efektifitas system pengendalian
internal, antara lain meliputi:
a. Menilai kecukupan system pengendalian
internal;
b. Menilai kecukupan Pedoman Internal Audit
(Internal Audit Charter) yang diajukan Direksi;
The Audit Committee works collectively, helping the
Board of Commissioners independently in carrying
out their duties and in reporting to the Board of
Commissioners. Broadly speaking, the duties of the
Audit Committee are divided into 3 areas, namely:
financial reporting, internal control, and compliance with
laws and regulations.
The details of the duties of the Audit Committee in these
three areas are as follows:
a. Financial Reporting Sector
The task of the Audit Committee in this field is
to assess the financial statements whether they
have met the prevailing accounting standards and
their contents are in accordance with applicable
regulations. The duties of the Audit Committee in
the field of Financial Reporting are as follows:
1. ensure the quality of reporting, application
of accounting standards, as well as the risks
inherent in periodic Management Reports;
2. assess the consistency of the periodic
Management Reports (monthly, quarterly
reports and other reports) with applicable
regulations;
3. assess financial report items in periodic
Management Reports, especially complex and
unusual transactions, including the underlying
validity;
4. assessing the adequacy of disclosure of
information whether it meets the principles of
Good Corporate Governance;
5. identify issues that need the attention of the
Board of Commissioners and other duties
related to the financial reporting sector.
b. Internal Control Division
The task of the Audit Committee in this field is to
ensure the effectiveness of the internal control
system implemented by the Company.
1. Assessing the effectiveness of the internal
control system, including:
a. Assess the adequacy of the internal control
system;
b. Assessing the adequacy of the Internal Audit
Charter proposed by the Board of Directors;
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 205
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

c. Menilai dan memastikan kecukupan Program c. Assess and ensure the adequacy of the Annual
Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Bagian Supervision Work Program (PKPT) of the
Satuan Pengawasan Intern (Bagian SPI); Internal Audit Unit (SPI Section);
d. Menilai dan membantu pelaksanaan kegiatan d. Assess and assist in the implementation of
dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Bagian activities and results of audits carried out by
SPI; Bagian SPI;
e. Mendiskusikan dengan pihak manajemen e. Discuss with the management of the
Perseroan dan Bagian SPI tentang upaya-upaya Company and the SPI Division about the
yang dilaksanakan untuk menindaklanjuti efforts carried out to follow up the findings
temuan dan rekomendasi Bagian SPI dan and recommendations of the SPI Division
auditor eksternal termasuk mengenai and external auditors including regarding the
kecukupan Internal Control perusahaan; adequacy of the company’s Internal Control;
f. Memberikan masukan kepada Dewan f. Providing input to the Board of Commissioners
Komisaris tentang kesulitan yang dihadapi regarding the difficulties faced by the SPI
Bagian SPI dengan pelaksanaa tugas pokok dan Section with the implementation of its main
fungsinya. duties and functions.
2. Menilai kecukupan prosedur evaluasi terhadap 2. Assessing the adequacy of the evaluation procedure
indormasi yang dikeluarkan Perseroan; for the information issued by the Company;
3. Menilai system pengendalian atas teknologi 3. Assessing the control system over the
informasi yang digunakan Perseroan; information technology used by the Company;
4. Menilai pedoman pengadaan barang/jasa dan 4. Assessing the guidelines for the procurement
penerapannya; of goods / services and their application;
5. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat 5. Identifying matters that need the attention of
perhatian Dewan Komisaris dan tugas lain yang the Board of Commissioners and other duties
terkait dengan bidang pengendalian internal. related to the field of internal control.

c. Bidang ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan dan perjanjian dengan pihak ke-tiga.
Tugas Komite Audit dalam bidang ini adalah menilai
kesesuaian pelaksanaan pengelolaan Perusahaan
dengan peraturan perundang-undangan
berlaku, baik yang diterbitkan oleh Pemerintah
maupun regulasi yang diterbitkan oleh Perusahaan
dan perjanjian dengan pihak ke-tiga.
c. The area of compliance with laws and regulations
and agreements with third parties.
The task of the Audit Committee in this field is to
assess the suitability of the implementation of the
yang management of the Company with the prevailing
laws and regulations, both those issued by the
Government and regulations issued by the Company
and agreements with third parties.

Tugas Komite Audit dalam bidang ini adalah: The duties of the Audit Committee in this field are:
1. Menilai kesesuaian regulasi yang diterbitkan oleh 1. Assessing the conformity of regulations issued by
Perusahaan dengan peraturan dan perundang- the Company with the laws and regulations issued
undangan yang diterbitkan Pemerintah; by the Government;
2. Menilai kesesuaian pelaksanaan operasional 2. Assessing the suitability of the Company’s
Perusahaan dengan peraturan dan perundang- operational implementation with Government laws
undangan Pemerintah maupun regulasi Perusahaan; and regulations as well as Company regulations;
3. Menilai pelaksanaan Perusahaan atas perjanjian 3. Assessing the Company’s implementation of
dengan pihak ke-tiga; agreements with third parties;
4. Memastikan bahwa Laporan Manajemen periodic 4. Ensure that the periodic Management Reports
dan Laporan Tahunan memuat hal tentang and Annual Reports contain matters concerning
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan compliance with Government laws and regulations;
Pemerintah;

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

206 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Selain tugas-tugas tersebut, Dewan Komisaris juga dapat
memberikan tugas lain kepada Komite Audit sesuai
dengan kebutuhan Dewan komisaris.
Dalam rangka kepentingan malaksanakan tugas tersebut,
Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses
dokumen/data milik Perusahaan namun tetap menjaga
Kerahasiannya dan meminta penjelasan dari manajemen
Perusahaan, serta meninjau unit-unit usaha Perusahaan
jika dipandang perlu.
Atas tugas dan wewenang yang diberikan tersebut,
Komite Audit memiliki kewajiban untuk menyampaikan
laporan kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan
tugas-tugasnya yang memuat hasil penilaian dan
rekomendasi.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugasnya, Komite
Audit dibantu oleh staf dari luar Perusahaan berdasarkan
permintaan Komite Audit kepada Dewan Komisaris serta
diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris.
Dalam Rangka meningkatkan kualitas pekerjaan,
Komite Audit dapat secara berkesinambungan untuk
meningkatkan kapabilitasnya dengan mengikuti
berbagai kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan
pegetahuan dan wawasan baik yang diselenggarakan
oleh Perusahaan maupun oleh pihak lain dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
RAPAT KOMITE AUDIT
Audit Committee Meeting
Ketentuan rapat Komite Audit tercantum dalam
Piagam Komite Audit. Rapat Komite Audit dilaksanakan
sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal
Rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam
anggaran dasar, yaitu 1 (satu) bulan sekali. Setiap rapat
Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat yang
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit
yang hadir. Risalah rapat disampaikan kepada Dewan
Komisaris. Kehadiran anggota Komite Audit dalam
rapat dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan
tahunan Komite Audit.
Apart from these duties, the Board of Commissioners
can also assign other duties to the Audit Committee
according to the needs of the Board of Commissioners.
In the interest of carrying out these duties, the Audit
Committee has the authority to access documents / data
belonging to the Company while maintaining it
Confidentiality and ask for an explanation from the
management of the Company, as well as reviewing the
Company’s business units if deemed necessary.
With regard to the assigned duties and powers, the
Audit Committee has the obligation to submit a report
to the Board of Commissioners on the implementation
of its duties containing the results of the assessment and
recommendations.
For the smooth implementation of its duties, the Audit
Committee is assisted by staff from outside the Company
at the request of the Audit Committee to the Board of
Commissioners and is appointed and dismissed based on
the decision of the Board of Commissioners.
In order to improve the quality of work, the Audit
Committee can continuously improve its capabilities by
participating in various activities aimed at increasing
knowledge and insight both held by the Company and
by other parties with the approval of the Board of
Commissioners.
The determination of Audit Committee meeting is listed
on Audit Committee Charter. Audit Committee Meeting
is held at least equal to minimum determination of
Board of Commissioner Meeting stipulated in Article
of Association, namely 1 (once) a month. Every Audit
Committee meeting is put forth on meeting minutes
signed by all present Audit Committee members.
The meeting minutes presented to the Board of
Commissioner. The presence of Audit Committee
member in a meeting is reported in quarterly and
annually Audit Committee Report.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 207

Sepanjang tahun 2021, Komite audit telah melakukan
rapat sebanyak 28 kali. Agenda rapat Komite Audit
antara lain:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
During 2021, the Audit Committee held 28 meetings.
The Audit Committee meeting agenda includes:

• Telaah rancangan RKAP. • Review the draft RKAP.

• Telaah efektivitas Sistem Pengendalian • Review the effectiveness of the Management
Manajemen Control System
• Telaah sistem dan penerapan teknologi • Review of information technology systems and
informasi. applications.
• Telaah sistem akuntansi dan penyusunan laporan • Review the accounting system and preparation of
keuangan financial reports
• Telaah sistem dan pelaksanaan pengadaan barang/ • Review the system and implementation of the
jasa. procurement of goods / services.
• Telaah kepatuhan Direksi menjalankan peraturan • Review of the Board of Directors’ compliance in
perundangundangan dan perjanjian dengan pihak implementing laws and regulations and agreements
ke-3. with 3rd parties.
• Telaah realisasi pelaksanaan RKAP, RJPP, dan tindak • Review of the realization of the implementation of
lanjut the RKAP, RJPP, and follow-up
• arahan/keputusan Pemegang saham dan auditor • directions / decisions of shareholders and internal /
internal/eksternal. external auditors.
• Telaah efektivitas audit internal. • Review the effectiveness of internal audit.
• Telaah efektivitas audit eksternal. • Review the effectiveness of external audits.
• Telaah sistem dan penerapan pengelolaan • Study the system and implementation of child
anak. management
• perusahaan/perusahaan patungan. • company / joint venture.
• Telaah pemilihan anggota Direksi dan Dewan • Review the selection of members of the Board of
Komisaris anak Directors and the Board of Commissioners of the child
• perusahaan/perusahaan patungan. • company / joint venture.
• Telaah penerapan Area of Improvement GCG tahun • Review of the implementation of the GCG Area of
berjalan. Improvement for the current year.
• Penyampaian rencana kerja tahunan kepada Dewan • Submission of the annual work plan to the Board of
Komisaris. Commissioners.

Adapun tingkat kehadiran masing-masing anggota The level of attendance of each Audit Committee
Komite Audit selama tahun 2021 sebagai berikut: member during 2021 is as follows:

PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT

Audit Committee Activity

Selama tahun 2021, Komite Audit telah melaksanakan Throughout 2021, the Audit Commitee has carried out
rencana kerja dan anggaran tahunan dan tugas lainnya. annual work and budget plan as well as other tasks. The
Realisasi pelaksanaan tugas Komite Audit tahun 2021 realization of Audit Commitee duties in 2021 is following:
adalah sebagai berikut:

• Telaah rancangan RJPP • Study the RJPP draft

• Telaah rancangan RKAP • Review the draft RKAP
• Telaah perubahan lingkungan yang diperkirakan • Review of environmental changes that are expected
berdampak pada bisnis/kinerja Perusahaan. to have an impact on the Company’s business /
performance.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

208 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• Telaah permasalahan stakeholder (pelanggan, • Analyze stakeholder issues (customers, suppliers,
pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan creditors, and employees) submitted directly to the
langsung kepada Dewan Komisaris ataupun Board of Commissioners or submission by the Board
penyampaian oleh Direksi. of Directors.
• Telaah efektivitas Sistem Pengendalian • Review the effectiveness of the Management
Manajemen. Control System.
• Telaah sistem dan penerapan teknologi • Study the system and application of information
informasi. technology.
• Telaah sistem akuntansi dan penyusunan laporan • Review the accounting system and preparation of
keuangan. financial reports.
• Telaah sistem dan pelaksanaan pengadaan barang/ • Review the system and implementation of the
jasa. procurement of goods / services.
• Telaah kepatuhan Direksi menjalankan peraturan • Review of the Board of Directors’ compliance in
perundangundangan dan perjanjian dengan pihak implementing laws and regulations and agreements
ke-3. with 3rd parties.
• Telaah realisasi pelaksanaan RKAP, RJPP, dan tindak • Review the realization of the implementation of the
lanjut arahan/keputusan Pemegang saham dan RKAP, RJPP, and follow-up on directions / decisions
auditor internal/eksternal. of shareholders and internal / external auditors.
• Telaah permohonan Direksi atas tindakan yang • Review the request of the Board of Directors for
berada dalam lingkup kewenangan Dewan actions that fall within the scope of the authority of
Komisaris atau Pemegang Saham. the Board of Commissioners or Shareholders.
• Pengajuan calon auditor eksternal tahun buku • Submission of candidates for external auditors for
2020. financial year 2020.
• Telaah efektivitas audit internal. • Review the effectiveness of internal audit.
• Telaah efektivitas audit eksternal. • Review the effectiveness of external audits.
• Telaah atas pengaduan yang terkait dengan • Review of complaints related to the Company
Perusahaan yang diterima Dewan Komisaris. received by the Board of Commissioners.
• Telaah penurunan kinerja Perusahaan. • Review the decline in the Company’s performance.
• Telaah sistem dan penerapan pengelolaan anak • Review the management system and implementation
perusahaan/perusahaan patungan. of subsidiary / joint venture companies.
• Telaah pemilihan anggota Direksi dan Dewan • Review the selection of members of the Board of
Komisaris anak perusahaan/perusahaan Directors and the Board of Commissioners of the
patungan. subsidiaries / joint ventures.
• Telaah usulan calon Anggota Direksi. • Review the proposed candidates for members of the BoD.
• Telaah kinerja Direksi secara kolegial dan • Review the performance of the BoD collegially and
invidual. individually.
• Telaah penerapan Area of Improvement GCG tahun • Review of the implementation of the GCG Area of
berjalan. Improvement for the current year.
• Telaah kinerja masing-masing Anggota Dewan • Review the performance of each Member of the
Komisaris. Board of Commissioners.
• Pemutakhiran Piagam Komite Audit. • Updating the Audit Committee Charter.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 209
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• Penyampaian rencana kerja tahunan kepada Dewan • Submission of the annual work plan to the Board of
Komisaris. Commissioners.
• Penilaian kinerja masing-masing Anggota Komite • Performance appraisal of each member of the Audit
Audit. Committee.
• Laporan Realisasi KPI periodik. • Periodic KPI Realization Report.
• Peningkatan kompetensi dan informasi mutakhir. • Increased competence and up-to-date information.
• Penugasan lain dari Dewan Komisaris. • Other assignments from the Board of
Commissioners.

INDEPENDENSI KOMITE AUDIT

Independency of Audit Committee

Setiap anggota Komite Audit juga diwajibkan membuat
pernyataan independensi dan bebas benturan
kepentingan pada awal menjabat. Surat Pernyataan Tidak
Mempunyai Benturan Kepentingan tersebut memuat
beberapa pernyataan diantaranya: kepemilikan saham,
hubungan keluarga, rangkap jabatan, serta jabatan lain
yang menimbulkan benturan kepentingan.
Each member of Audit Committe should make an
independent statement and free from conflict of
interest at the beginning of the office. The statement of
“conflict of interest free” consists of share ownership,
family relations, interlocking directorship and any other
positions that may generate conflict of interest.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

210 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN
RISIKO DAN GCG
Risk Management and GCG Monitoring Committee
Dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam
memberikan masukan kepada Direksi terkait kebijakan
manajemen risiko, antisipasi, serta penanganannya,
maka Perseroan telah membentuk Komite Pemantau
Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko sekurang-kurangnya terdiri
dari 1 (satu) orang anggota yang berasal dari salah seorang
Komisaris yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Jika
dipandang perlu, Dewan Komisaris dapat mengangkat
maksimal 2 (dua) orang Anggota Komite yang berasal
dari luar Perusahaan yang independen yang memiliki
keahlian, pengalaman serta kualitas dalam mengelola
risiko dan dapat dibantu oleh staf. Dalam hal ini, Komite
Manajemen Risiko diketuai oleh salah seorang Komisaris
berdasarkan penetapan dari Dewan Komisaris.
Susunan keanggotaan Komite pemantau Manajemen
Risiko Dewan Komisaris PTPN II adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan
Name Position
Ketua Komite Manajemen Risiko
Amri Siregar Chairman of Risk Management
Monitoring Committee
Anggota Komite Manajemen Risiko
Nadjib
Member of Committee
Anggota Komite Manajemen Risiko
Ali Akbar Hutasuhut
Member of Committee
In order to assist the Board of Commissioners in
providing input to the Board of Directors regarding risk
management policies, anticipation, and handling, the
Company has formed a Risk Management Monitoring
Committee.
The Risk Management Committee consists of at least 1
(one) member who comes from one of the Commissioners
appointed by the Board of Commissioners. If deemed
necessary, the Board of Commissioners may appoint a
maximum of 2 (two) Committee Members from outside
the Company who are independent who have expertise,
experience and quality in managing risk and can be
assisted by staff. In this case, the Risk Management
Committee is chaired by a Commissioner based on an
appointment from the Board of Commissioners.
The membership composition of the Risk Management
Monitoring Committee of the Board of Commissioners
of PTPN II is as follows:
Dasar pengangkatan
Basic Appointment
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 2DK/KEP/07/VI/2020
tanggal 18 Juni 2020
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP- 02/DK-PTPN-II/
II/2020 tanggal 3 Februari 2020
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP- 05/DK-PTPN-II/
II/2020 tanggal 3 Februari 2020
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 211

PROFIL ANGGOTA KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Risk Management Committee Member Profile
Personalia Komite Manajemen Risiko adalah sebagai
berikut:
1. Ketua : Komisaris, Amri Siregar;
Lahir di Medan pada tanggal 30 September 1956,
menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian di IPB
tahun 1981. Memulai karir sebagai Asisten Tanaman
PTP VIII tahun 1981-1987, Pjs. Asisten Kepala PTP
VIII tahun 1987-1988, Asisten Kepala PTP VIII
tahun 1989-1993, Administratur Kebun PTP VIII
tahun 1993-2001, Direktur SDM & Umum PTP
Nusantara IV tahun 2001-2003, Direktur Utama
PTP Nusantara VII tahun 2003-2006, Direktur
Utama PTP Nusantara III tahun 2006-2012 dan
Komisaris Utama PTPN II tahun 2020-sekarang.
2. Anggota : Nadjib;
Lahir di Medan pada tanggal 15 Maret 1953,
Pendidikan S1 Jurusan Akuntansi Universitas
Sumatera Utara dan Pendidikan S2 Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Bisnis Indonesia Jakarta.
Memulai karir sebagai auditor pada Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilaann NAD di Banda Aceh tahun 1985-
2002, Auditor Ahli Madya pada Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan
Sumu di Medan 2002-2008 dan Dosen Kopertis
Wilayah I NAD-Sumut 2009-sekarang.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
212 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Risk Management Committee personnel are as follows:
1. Chairman: Commissioner, Amri Siregar;
Born in Medan on September 30, 1956, completed
his Bachelor of Agriculture education at IPB in
1981. Starting his career as a Plant Assistant for
PTP VIII in 1981-1987, Pjs. Assistant to the Head
of PTP VIII in 1987-1988, Assistant to the Head
of PTP VIII in 1989-1993, Administrator of PTP
VIII Plantation in 1993-2001, Director of Human
Resources & General Affairs of PTP Nusantara IV
in 2001-2003, President Director of PTP Nusantara
VII in 2003-2006, Director Main PTP Nusantara III
in 2006-2012 and President Commissioner of PTPN
II in 2020-present.
2. Member of Commitee : Nadjib;
Born in Medan on March 15, 1953, Education
S1 majoring in Accounting, University of North
Sumatra and Masters Education in Management
from the Indonesian College of Business Sciences,
Jakarta. Starting his career as an auditor at the NAD
Representative Office for Finance and Development
(BPKP) in Banda Aceh in 1985-2002, Associate
Expert Auditor at the Sumu Representative Agency
for Finance and Development (BPKP) in Medan
2002-2008 and Lecturer Kopertis Region I NAD-
North Sumatra 2009-present
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
3. Anggota : Ali Akbar Hutasuhut
Lahir di Jakarta tanggal 9 November 1970,
Pendidikan S1 di University of Krisnadwipayana
Jakarta dan Pendidikan S2 di Islamic University of Al
Azhar Indonesia, memulai karir sebagai Senior Staff
Makro Hypermarket PT Karabha Unggul 1994-
1995, Supervisor PT Matahari Putra Prima Tbk
1995-1996, Account Officer PT BII. Tbk (PT Bank
Maybank Indonesia) 1997-1998, Branch Auditor
PT BII. Tbk (PT Bank Maybank Indonesia) 1998-
1999, Assistant Manager Planning Budgeting and
Business Development Division PT BII. Tbk (PT Bank
Maybank Indonesia) 1999-2000, Assistant Manager
Compliance Division PT BII. Tbk (PT Bank Maybank
Indonesia) 2000-2001, Manager Departement Head
Office of The Board PT BII. Tbk (PT Bank Maybank
Indonesia) 2001-2009, Corporate Affair (Corporate
Office Management) Head PT BRISyariah Tbk 2009-
2013, Deputy Director of Business and Marketing
PT SOS Tbk (Shield On Service) 2013-2015, Head
of Corporate Secretary and Head of Corporate
Affairs PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2015-
2018, Head of Institutional Relations Specialist PT
Bank Muamalat Indonesia Tbk 2018-2019, Head
of Corporate Office and Strategic Business PT
Dinar Madani Sentosa 2019-2020, Anggota Komite
Manajemen Risiko PTPN II 2020-sekarang.
PROGRAM PENGEMBANGAN KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Risk Management Committee Development Program
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan informasi
mutakhir terkait dengan tugas-tugas, pada tahun 2020,
Komite Manajemen Risiko mengikuti Pendidikan dan
Latihan perihal PSAK 71: instrument Keuangan dari
Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Sumatera Utara pada
tanggal 08 Juli 2020.
3. Anggota : Ali Akbar Hutasuhut
Born in Jakarta on November 9, 1970, undergraduate
education at the University of Krisnadwipayana
Jakarta and Masters education at the Islamic
University of Al Azhar Indonesia, began his career
as a Senior Macro Staff at PT Karabha Unggul 1994-
1995, Supervisor of PT Matahari Putra Prima Tbk
1995-1996, Account Officer of PT BII. Tbk (PT Bank
Maybank Indonesia) 1997-1998, Branch Auditor
of PT BII. Tbk (PT Bank Maybank Indonesia) 1998-
1999, Assistant Manager of Planning, Budgeting
and Business Development Division of PT BII.
Tbk (PT Bank Maybank Indonesia) 1999-2000,
Assistant Manager of Compliance Division of PT
BII. Tbk (PT Bank Maybank Indonesia) 2000-2001,
Manager Department Head Office of The Board PT
BII. Tbk (PT Bank Maybank Indonesia) 2001-2009,
Corporate Affair (Corporate Office Management)
Head of PT BRI Syariah Tbk 2009-2013, Deputy
Director of Business and Marketing of PT SOS Tbk
(Shield On Service) 2013-2015, Head of Corporate
Secretary and Head of Corporate Affairs PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk 2015-2018, Head of
Institutional Relations Specialist PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk 2018-2019, Head of Corporate Office
and Strategic Business PT Dinar Madani Sentosa
2019-2020, Member of the Risk Management
Committee of PTPN II 2020-present .
In order to increase knowledge and up-to-date
information related to tasks, in 2020, the Risk
Management Committee participated in Education and
Training regarding PSAK 71: Financial Instruments from
the North Sumatra Region Indonesian Accountants
Association on July 8, 2020.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 213

PIAGAM KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Risk Management Committee Charter
Untuk pelaksanaan tugas Komite Pemantau Manajemen
Risiko dan GCG, Dewan Komisaris telah menetapkan
Piagam Komite Pemantau MR dan GCG berdasarkan
usulan Komite Pemantau MR dan GCG sesuai dengan
peraturan Menteri Negara BUMN No. PER.12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
Piagam Komite Pemantau MR PTPN II tahun 2020
merupakan pemutakhiran dari Piagam Komite Pemantau
MR tahun 2019, dan telah disahkan melalui Keputusan
Bersama Komisaris Utama dan Direktur Utama PTPN II
tanggal 02 Nopember 2020. Piagam Komite Pemantau
MR & GCG mengatur struktur, persyaratan keanggotaan,
masa jabatan, penghasilan, tugas, wewenang, kode etik,
dan mekanisme kerja Komite Pemantau MR
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Duties, Responsibilities and Authorities of the Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko mempunyai tugas dan
tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan kajian atas permohonan persetujuan
Direksi kepada Dewan Komisaris atas rencana
corporation actions antara lain:
a. Investasi
b. Rencana Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perusahaan
c. Pembentukan anak Perusahaan
d. Kontrak Kerjasama Operasional
e. Pengelolaan Aset
f. Penjaminan Aset
2. Melakukan evaluasi kebijakan dan strategi
Manajemen Risiko baik operasional
pengembangan usaha perusahaan;
3. Memantau dan melakukan evaluasi penerapan
Manajemen Risiko dan mitigasinya atas rencana
bisnis dan investasi perusahaan serta pelaksanaan
operasional ditinjau dari Risiko usaha dan legal;
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
214 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
To carry out the duties of the Risk Management and GCG
Monitoring Committee, the Board of Commissioners has
established the MR and GCG Monitoring Committee
Charter based on the proposal of the MR and GCG
Monitoring Committee in accordance with the regulation
of the State Minister for SOEs No. PER.12/MBU/2012
dated August 24, 2012 concerning the Organs of the
Board of Commissioners/Supervisory Board.
The PTPN II MR Monitoring Committee Charter 2020
is an update to the MR Monitoring Committee Charter
2019, and has been ratified through a Joint Decree of
the President Commissioner and President Director
of PTPN II on November 02, 2020. The MR & GCG
Monitoring Committee Charter regulates the structure,
membership requirements, term of office , income,
duties, authority, code of ethics, and the work mechanism
of the MR Monitoring Committee
The Risk Management Committee has the following
duties and responsibilities:
1. Reviewing the request for approval from the
Board of Directors to the Board of Commissioners
regarding the corporation actions plan, including:
a. Investation
b. Short Term and Long Term Company Plans
c. Establishment of a subsidiary
d. Operational Cooperation Contract
e. Asset Management
f. Asset Guarantee
2. Evaluating Risk Management policies and
dan strategies, both in terms of operational and business
development of the company;
3. Monitor and evaluate the implementation of Risk
Management and its mitigation on the company’s
business and investment plans as well as operational
implementation in terms of business and legal risks;
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
4. Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi serta
memberikan rekomendasi atas hal-hal yang perlu
mendapat perhatian Dewan Komisaris;
5. Merespon saran, harapan, permasalahan dan
keluhan dari stakeholders (pelanggan, pemasok,
kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung
kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian
dari Direksi;
6. Melakukan pengawasan dan pemantauan kepatuhan
Direksi dalam menjalankan peraturan perundangan
yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ke-tiga;
7. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan
pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan
dan pelaksanaannya;
8. Tugas-tugas lain berdasarkan penugasan dari
Dewan Komisaris.
Komite Manajemen Risiko bersifat mandiri, baik dalam
pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan
bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Komite Manajemen Risiko mempunyai wewenang antara
lain:
1. Komite Manajemen Risiko berhak memperoleh
akses data dan informasi yang dibutuhkan secara
tepat waktu dan lengkap dalam rangka pelaksanaan
tugasnya;
2. Komite Manajemen Risiko berhak mengundang,
menghadirkan dan melakukan koordinasi dengan
Kepala Bagian dan unit usaha PTPN II untuk
memperoleh data dan informasi tambahan yang
dibutuhkan dalam melakukan kajian dan evaluasi
Risiko Usaha.
3. Komite Manajemen Risiko dapat menggunakan
tenaga ahli atau advisor dalam memperoleh
masukan untuk melengkapi saran dan pendapat
Komite Manajemen Risiko atas beban biaya
perusahaan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris;
4. Report the results of monitoring and evaluation as
well as provide recommendations on matters that
need the attention of the Board of Commissioners;
5. Responding to suggestions, hopes, problems and
complaints from stakeholders (customers, suppliers,
creditors, and employees) submitted directly to the
Board of Commissioners or submissions from the
Board of Directors;
6. Supervise and monitor the compliance of the Board
of Directors in implementing applicable laws and
regulations and agreements with third parties;
7. Supervise the management policies of subsidiaries /
joint ventures and their implementation;
8. Other duties based on assignments from the Board
of Commissioners.
The Risk Management Committee is independent, both
in carrying out its duties and in reporting and is directly
responsible to the Board of Commissioners.
The Risk Management Committee has the following
powers:
1. The Risk Management Committee has the right to
obtain data and information access required in a
timely and complete manner in the framework of
carrying out its duties;
2. The Risk Management Committee has the right
to invite, present and coordinate with the Head
of Divisions and the PTPN II business unit to
obtain additional data and information needed in
conducting business risk studies and evaluations.
3. The Risk Management Committee can use experts
or advisors in obtaining input to complement
the recommendations and opinions of the Risk
Management Committee on company costs
after obtaining the approval of the Board of
Commissioners;
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 215

4. Dalam melaksanakan wewenangnya sebagaimana
butir diatas, Komite Manajemen Risiko dapat
bekerjasama dengan Bagian terkait yang menangani
Manajemen Risiko di manajemen Perseroan;
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
4. In exercising its powers as referred to in the above
point, the Risk Management Committee may
cooperate with the relevant divisions that handle
Risk Management in the management of the
Company;

5. Kewenangan lain berdasarkan penugasan dari 5. Other powers based on assignments from the Board
Dewan Komisaris. of Commissioners.

RAPAT KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKO

Meeting of the Risk Management Monitoring Commitee

Sepanjang tahun 2021, Komite Pemantau Manajemen Throughout 2021, the Risk Management Monitoring
Risiko telah melakukan rapat sebanyak 18 kali. Committee held 18 meetings.

Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Manajemen Risiko

Implementation of Risk Management Monitoring Committee Activities

Sepanjang tahun 2021, Komite Pemantau Manajemen Throughout 2021, the Risk Management Monitoring
Risiko telah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai Committee has carried out the following activities:
berikut:

a. Melakukan evaluasi dan monitoring pengelolaan risiko, a. Evaluating and monitoring risk management,
b. Melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan b. Carry out evaluation and monitoring of the
GCG, implementation of GCG,
c. Evaluasi terhadap rancangan RJPP yang c. Evaluation of the draft RJPP submitted by the Board
disampaikan Direksi of Directors
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta oleh d. Carry out other tasks as requested by the Board of
Dewan Komisaris, Commissioners,
g. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan g. Evaluating and monitoring the implementation
arahan RUPS di bidang Manajemen Risiko of the direction of the GMS in the field of Risk
Management

PENILAIAN KINERJA KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKO

DAN GCG
Assessment on Risk Management and GCG Monitoring Committee Performance

Evaluasi terhadap kinerja anggota Komite Pemantau
Manajemen Risiko dan GCG, baik secara individual
maupun secara kolektif, dilakukan setiap semester dan
tahunan secara self assessment, dengan menilai faktor-
faktor sebagai berikut:
1. Komitmen, berupa penandatanganan:
a. Pernyataan kepatuhan terhadap Kode Etik
b. Pernyataan benturan kepentingan dan
kepemilikan saham.
2. Kehadiran sebagai anggota Komite Pemantau MR
& GCG dalam rapat komite atau dengan mitra kerja,
yaitu Sekretariat Dewan Komisaris, Komite Audit
dan GCG, dan yang ada di Perusahaan.
Evaluation to the performance of Risk Management &
GCG Monitoring Committee members, both individually
and collectively, is performed every semester and every
year by self-assessment, by assessing following factors:
1. Commitment, namely signing of:
a. Compliance to code of conduct statement
b. Conflict of interest and share ownership
statement
2. Attendance as RM & GCG Monitoring Committee
member in committee meeting or with partners,
namely Board of Commissioner Secretariat, Audit and
GCG Committee, and others existing in the Company

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

216 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Evaluasi terhadap kinerja anggota Komite Pemantau Evaluation to the performance of Risk Management &
Manajemen Risiko dan GCG, baik secara individual GCG Monitoring Committee members, both individually
maupun secara kolektif, dilakukan setiap semester dan and collectively, is performed every semester and every
tahunan secara self assessment, dengan menilai faktor- year by self-assessment, by assessing following factors:
faktor sebagai berikut:
1. Komitmen, berupa penandatanganan: 1. Commitment, namely signing of:
a. Pernyataan kepatuhan terhadap Kode Etik a. Compliance to code of conduct statement
b. Pernyataan benturan kepentingan dan b. Conflict of interest and share ownership
kepemilikan saham. statement
2. Kehadiran sebagai anggota Komite Pemantau MR 2. Attendance as RM & GCG Monitoring Committee
& GCG dalam rapat komite atau dengan mitra kerja, member in committee meeting or with partners,
yaitu Sekretariat Dewan Komisaris, Komite Audit namely Board of Commissioner Secretariat, Audit
dan GCG, dan yang ada di Perusahaan. and GCG Committee, and others existing in the
Company
3. Pelaksanaan Program Kerja Tahunan dan hasil 3. The implementation of Annual Work Program and
yang dicapai baik secara keseluruhan maupun oleh result retrieved by each member of RM & GCG
masingmasing anggota Komite Pemantau MR & GCG. Monitoring Committee member
4. Partisipasi masing-masing anggota Komite 4. Participation of each member of RM &
Pemantau MR & GCG dalam memberikan GCG Monitoring Committee in providing
rekomendasi/ masukan dalam berbagai rapat atau recommendation/input in many meeting or other
tugas lain. tasks.
5. Kemampuan menjalin komunikasi yang baik dengan 5. The ability in establishing a good communication
mitra kerja. with partners
6. Keaktifan masing-masing anggota Komite Pemantau 6. Activeness of each member of RM & GCG
MR & GCG untuk meningkatkan kompetensi. Monitoring Committee to enhance the competency

Komite Pemantau MR & GCG wajib menilai efektifitas
kerja dan kinerjanya sendiri (self-evaluation) secara
teratur setiap tahun dan laporannya disampaikan
kepada Dewan Komisaris bersamaan dengan Laporan
Tahunan Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau MR &
GCG. Komite Pemantau MR & GCG telah menyampaikan
Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris.
The RM & GCG Monitoring Committee requires
assessing its work and performance (self-evaluation)
gradually every year and its report is presented to the
Board of Commissioner along with Annual Report of the
RM & GCG Monitoring Committee Task Implementation.
The RM & GCG Monitoring Committee has presented its
Annual Report to the Board of Commissioner.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 217

REMUNERASI KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKO
Remuneration of Risk Management Monitoring Committee
Penghasilan anggota Komite Pemantau Manajemen
Risiko dan GCG sesuai pasal 16 Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor: PER-12/MBU/2012 tanggal 24
Agustus 2012, berupa honorarium maksimal sebesar
20% (dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama, dengan
ketentuan pajak ditanggung Perusahaan dan tidak
diperkenankan menerima penghasilan tetap lain selain
honorarium tersebut.
Anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketua/Anggota
Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG tidak
diberikan penghasilan tetap tambahan dari jabatan
tersebut selain penghasilan sebagai anggota Dewan
Komisaris.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Corporate Secretary
Direksi wajib menyelenggarakan fungsi sekretaris
perusahaan dengan mengangkat seorang Sekretaris
Perusahaan.
Fungsi Sekretaris Perusahaan menurut Peraturan
Menteri Negara BUMN No.: PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada BUMN adalah:
• Memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG.
• Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/
atau sewaktu-waktu apabila diminta.
• Sebagai penghubung (liaison officer).
• Menata usahakan serta menyimpan dokumen
perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah
rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
218 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Income of members of the Risk Management and GCG
Monitoring Committee in accordance with Article 16 of
the Regulation of the Minister of State for SOEs Number:
PER-12 / MBU / 2012 dated 24 August 2012, in the form
of a maximum honorarium of 20% (twenty percent) of
the salary of the President Director, provided that taxes
are borne by the Company. and are not allowed to receive
fixed income other than the honorarium.
Members of the Board of Commissioners who become
the Chairperson / Member of the Risk Management and
GCG Monitoring Committee are not given additional
fixed income from the position other than income as
members of the Board of Commissioners.
The Board of Directors is required to hold a corporate
secretary function by appointing a Company Secretary.
The functions of the Corporate Secretary according to
SOE Ministerial Regulation No .: PER-01 / MBU / 2011
concerning the Implementation of Good Corporate
Governance in SOEs are:
• Ensure that the Company comply with the regulations on
disclosure requirements in line with the implementation
of good corporate governance principles.
• Provide information needed by the BoD and
the BoC periodically and/or at any time when
requested.
• As a liaison officer.
• To administer and store company documents,
including but not limited to the Shareholders
Register, Special Register and the minutes of
meetings of the BoD, BoC meetings and the GMS.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIS PERUSAHAAN
Corporate Secretary Organization Structure
Berdasarkan Keputusan Direksi No. Dir/Kpts/30/
VII/2020 tanggal 01 Juli 2020 tentang Struktur
Organisasi PTPN II, Bagian Sekretaris Perusahaan
berada di bawah Direktur Utama dengan struktur
sebagai berikut:
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Appointment and Dismissal of the Corporate Secretary
Secara struktural, kedudukan Sekretaris Perusahaan
berada langsung di bawah Direktur serta bertanggung
jawab kepada Board of Manajemen. Sekretaris
Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan
persetujuan Dewan Komisaris. Sekretaris Perusahaan
periode 10 September 2019 s/d 01 Juli 2020 dijabat oleh
Irwan SE, yang diangkat berdasarkan Kpts Nomor: 2.7/
Kpts/497/IX/2019 dan sejak 01 Juli 2020 berdasarkan
Kpts Direksi No: Dir/Kpts/13/VI/2020 Sekretaris
Perusahaan digantikan oleh Kennedy SP Sibarani,SH
Based on Directors Decree No. Dir/Kpts/30/VII/2020
dated July 1, 2020 regarding the Organizational
Structure of PTPNI, the Corporate Secretary is under the
President Director with the following structure:
Structurally, the position of the Corporate Secretary
is directly under the Director and is responsible to the
Board of Management. The Corporate Secretary is
appointed and dismissed by the Director based on the
company’s internal mechanism with the approval of the
Board of Commissioners. The Corporate Secretary for
the period 10 September 2019 to 01 July 2020 is held by
Irwan SE, who was appointed based on Kpts Number: 2.7
/ Kpts / 497 / IX / 2019 and since July 1, 2020 based on
Kpts Directors No: Dir / Kpts / 13 / VI / 2020 Corporate
Secretary is replaced by Kennedy SP Sibarani, SH
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 219
 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

KUALIFIKASI PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI

SEKRETARIS PERUSAHAAN
The Qualification of Corporate Secretary Education and Competency

Sekretaris Perusahaan PTPN II telah memenuhi
persyaratan kompetensi jabatan (job requirement)
mampu berkomunikasi dan membangun hubungan kerja
serta mempunyai pemikiran analitis dan mampu berpikir
secara konseptual.
The PTPN II Corporate Secretary has met the job
requirements able to communicate and build work
relationship as well as has analytical mind and able to
think conceptually.

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab memastikan
sistem manajemen dapat terintegrasi dan corporate
+agenda dapat dikelola dengan efektif dan efisien melalui
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan fungsi gate
keeper dan compliance advisor.
Corporate secretary is responsible to guarantee the
management system can be integrated and the corporate
+ agenda can be managed effectively and efficiently
through planning, implementation and supervisory of
the gate keeper function and compliance advisor.

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN

Profile of Corporate Secretary

Kennedy Nasip P.Sibarani, SH

Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan
Head of Corporate Secretary Division

Menjabat mulai Juli 2020 Served from July 2020

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia Citizenship: Indonesian

Tempat dan tanggal lahir: Lumban Julu, Place and date of birth: Lumban Julu,
08 September 1973 September 08, 1973

RIWAYAT PEKERJAAN | JOB EXPERIENCES:

No Jabatan
1 Calon Karyawan Pimpinan PTPN-II 01-10-2000 s/d 31-01-2001
2 Ass.Umum Bagian Umum PTPN-II 01-02-2001 s/d 31-10-2001
3 Ass.Urs.Hukum Bagian Umum PTPN-II 01-11-2001 s/d 30-11-2007
4 Ass.Urs.Hukum Bagian Hukum & Pertanahan PTPN-II 01-12-2007 s/d 20-02-2011
5 Pjs.Kaur Hukum Bagian Hukum & Pertanahan PTPN-II 21-02-2011 s/d 31-12-2012
6 Kaur Hukum Bagian Hukum & Pertanahan PTPN-II 01-01-2013 s/d 13-07-2016
7 Pjs. Kepala Bagian Hukum & Pertanahan PTPN-II 14-07-2016 s/d 31-08-2019
8 Kepala Bagian Hukum & Pertanahan PTPN-II 01-09-2019 s/d 30-06-2020
9 Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN-II 01-07-2020 s/d sekarang

PROGRAM PENGEMBANGANKEAHLIAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
The Development Program of Corporate Secretary Skill

Sepanjang tahun 2021 tidak ada Program Pengembangan Throughout 2021 there is no Skills Development
Keahlian yang diikuti Kepala Bagian Sekretariat. Program that the Head of the Secretariat is participating
in.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

220 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
TUGAS POKOK SEKRETARIS PERUSAHAAN
Main Tasks of Corporate Secretary
• Membuat Rencana Kerja Anggaran (RKAP) dan
Rencana Kerja Operasional (RKO) Bagiannya
• Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di Bagiannya.
• Membina kerja sama yang baik dengan Bagian-
Bagian atau unit usaha dalam rangka memantau
kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
perundang- undangan.
• Membina dan menjalin hubungan dengan
instansi luar, seperti pemerintah, BUMN, Swasta,
Media massa dan masyarakat dalam rangka
mengumpulkan/ mempublikasikan informasi.
• Membina hubungan dengan investor / mitra bisnis.
• Membangun terbentuknya citra perusahaan (image)
yang positif.
• Mengelola informasi dan mengkaji seluruh informasi
termasuk dampak hukumnya dan mempersiapkan
informasi tersebut secermat mungkin yang akan
dikomunikasikan kepada pihak terkait.
• Menjalankan aspek hukum berkaitan dengan pihak
luar dalam rangka pengembangan dan kerja sama
operasi perusahaan.
• Membuat jadwal dan agenda rapat.
• Menghadiri rapat Direksi dan membuat Berita
Acara / Risalah rapat serta proses pengesahannya.
• Membuat rencana tahunan yang disetujui Komisaris
atas beberapa pelatihan/ seminar, termasuk
anggaran biayanya dalam rangka pendalaman
pengetahuan atau peningkatan kompetensi
Komisaris dan Direksi.
• Berkoordinasi dengan Bagian / Distrik / Kebun dan
Unit dalam pengumpulan data / informasi yang
relevan untuk dipublikasikan.
• Menanggapi pertanyaan investor / calon investor,
stake holder dan Bapepam serta instansi pemerintah
terkait.
• Menyediakan akomodasi / konsumsi untuk rapat-
rapat dinas dan tugas-tugas khusus diluar jam dinas
yang bersifat insedensial sesuai permintaan Bagian.
• Menyusun dan mempublikasikan tanggapan secara
tepat waktu, akurat dan objektif atas pertanyaan
dari masyarakat, pemasok dan pekerja.
• Mengkaji aspek hukum dan peraturan / ketentuan
secara berkala terhadap perikatan/perjanjian antara
perusahaan dengan rekanan / pemasok.
• Make a Budget Work Plan (RKAP) and Operational
Work Plan (RKO) for its parts
• Formulate and evaluate policies in the Section.
• Fostering good cooperation with divisions or
business units in order to monitor company
compliance with laws and regulations.
• Fostering and establishing relationships with
external agencies, such as the government, BUMN,
private sector, mass media and the public in order to
collect / publish information.
• Fostering relationships with investors / business partners.
• Build a positive corporate image.
• Manage information and review all information
including its legal impact and prepare the
information as carefully as possible which will be
communicated to related parties.
• Carry out legal aspects relating to external parties in
the context of developing and cooperating company
operations.
• Create a schedule and meeting agenda.
• Attend Board of Directors meetings and prepare Minutes
/ Minutes of meetings and the process of ratification.
• Prepare an annual plan that is approved by the
Commissioner for several trainings / seminars,
including a budget for the purpose of deepening
knowledge or increasing the competence of the
Commissioners and Directors.
• Coordinate with the Division / District / Farm and
Unit in collecting relevant data / information for
publication.
• Respond to questions from investors / potential
investors, stake holders and Bapepam and related
government agencies.
• Providing accommodation / meals for official meetings
and special assignments outside of service hours which
are incentive according to the request of the Division.
• Compile and publish timely, accurate and objective
responses to inquiries from the public, suppliers and
workers.
• Review legal aspects and regulations / provisions
on a regular basis for the engagement / agreement
between the company and its partners / suppliers.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 221

• Membuat konsep-konsep surat keputusan maupun surat
edaran Direksi untuk kepentingan internal korporasi.
• Mengadakan seleksi kepada calon rekanan, untuk
dimasukkan dalam Daftar Rekanan Perusahaan dan
mengeluarkan rekanan yang black list dari daftar
rekanan atas masukan dari bagian lain.
• Menyelengarakan kegiatan ketata usahaan dan
tugas-tugas protokoler Direksi, menyiapkan
penyajian dan sambutan Direksi.
HAK DAN WEWENANG SEKRETARIS PERUSAHAAN
Authority Corporate Secretary
Hak Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan
1. Berhak meminta data/informasi berupa informasi
yang relevan untuk dipublikasikan dari masing-
masing Bagian/ Distrik/ Kebun/Unit.
2. Atas sepengetahuan Direksi mengadakan dan
membina hubungan dengan para pihak sebagai
upaya meningkatkan loyalitas para stakeholder.
3. Memberikan keterangan pers (pers release)
mengenai kebijakan perusahaan.
4. Memberikan pertimbangan hukum kepada Direksi
dan SEVP dalam merumuskan suatu peraturan dan
kebijakan.
5. Berhak mendapat pendidikan dan pelatihan
dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam
pelaksanaan tugasnya.
6. Mengajukan usulan dan gagasan dalam rangka
penyusunan perencanaan strategis Perusahaan.
7. Melakukan pembinaan, penilaian, mengusulkan
promosi, mutasi, demosi serta pengiriman pelatihan
intern maupun ekstern dan tindakan indisipliner
bagi karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana di
Bagiannya.
Kewajiban Kepala Bagian Sekretas Perusahaan
1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka
mematuhi ketentuan yang berhubungan dengan UU
BUMN, UU Perseroan Terbatas, UU Pasar Modal,
peraturan pemerintah, peraturan menteri/ instansi
terkait dan peraturan pelaksanaannya.
2. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
Direksi, SEVP dan Dewan Komisaris secara berkala
dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
222 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• Develop draft decisions and circular letters of the
Board of Directors for internal corporate purposes.
• Conduct a selection of prospective partners, to be
included in the Company’s Partner List and exclude
partners who are blacklisted from the list of partners
upon input from other departments.
• Organizing administrative activities and protocol duties
of the Board of Directors, preparing presentations and
remarks from the Board of Directors.
Rights of the Head of the Corporate Secretary Division
1. The right to request data / information in the form
of relevant information to be published from each
division / district / farm / unit.
2. With the knowledge of the Board of Directors,
establish and maintain relationships with the parties
in an effort to increase stakeholder loyalty.
3. Provide a press release (press release) regarding
company policy.
4. Provide legal considerations to the Board of
Directors and SEVP in formulating regulations and
policies.
5. Have the right to receive education and training
in order to increase the ability to carry out their
duties.
6. Submit suggestions and ideas in the framework of
preparing the Company’s strategic planning.
7. Conducting coaching, assessing, proposing
promotions, transfers, demotions and sending
internal and external training and disciplinary
actions for management employ.
Obligations of the Head of the Corporate Secretary Division
1. Provide input to the Board of Directors in order
to comply with the provisions relating to the
BUMN Law, the Limited Liability Company Law,
the Capital Market Law, government regulations,
relevant ministerial / agency regulations and their
implementing regulations.
2. Provide information needed by the Board of
Directors, SEVP and Board of Commissioners
periodically and / or at any time if requested.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
3. Berperilaku dan bersikap jujur, disiplin, 3. Behave and be honest, disciplined,
komunikatif,obyektif dan cermat dalam communicative, objective and careful in carrying
melaksanakan tugasnya. out their duties.
4. Memiliki integritas yang tinggi terhadap perusahaan. 4. Have high integrity towards the company.
5. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada 5. Report the implementation of their duties to the
Direksi. Board of Directors.
6. Berkewajiban untuk menyelenggarakan program 6. Obliged to organize introductory programs for the
pengenalan bagi Direksi, SEVP dan Dewan newly appointed Directors, SEVP and Board of
Komisaris yang baru diangkat, dan membuat laporan Commissioners, and to make progress reports on the
perkembangan program pengenalan yang telah introduction programs that have been implemented
dilaksanakan dan disampaikan kepada Komisaris. and submitted to the Commissioners.
7. Menyiapkan konsep laporan pengendalian intern yang 7. Prepare a draft internal control report that must be
harus diberikan Direksi kepada Pemegang Saham. submitted by the Board of Directors to Shareholders.
8. Mengingatkan Dewan Komisaris dan Direksi atas 8. Remind the Board of Commissioners and the Board of
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan GCG, Directors of their responsibilities for the implementation
pengendalian intern dan manajemen risiko. of GCG, internal control and risk management.
9. Menata usahakan serta menyimpan dokumen 9. Administering and keeping company documents,
perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada including but not limited to the List of Shareholders,
Daftar Pemegang Saham, Daftar khusus dan Risalah Special Lists and Minutes of Meetings of the Board of
Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS. Directors, Meetings of the Board of Commissioners
and the GMS.

TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN

Responsibility of the Corporate Secretary

1. Bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan 1. Responsible for the smooth running of internal
rapat internal Direksi, rapat koordinasi Direksi meetings of the BoD, coordination meetings of the
dan Komisaris dan RUPS, termasuk pembuatan BoD and Commissioners and the GMS, including the
undangan, agenda dan materi serta pembuatan preparation of invitations, agendas and materials as
risalah rapat dan proses pengesahannya. well as the preparation of minutes of meetings and
the process of ratification.
2. Bertanggung jawab memberikan informasi 2. Responsible for providing information about the
mengenai perusahaan kepada Pemegang Saham, company to shareholders, the board of commissioners
Dewan Komisaris dan Stake holders lainnya secara and other stakeholders in an accurate, timely and
akurat, tepat waktu dan lengkap apabila diminta. complete manner when requested.
3. Bertanggung jawab menjaga kerahasiaan 3. Responsible for maintaining the confidentiality of
perusahaan secara keseluruhan. the company as a whole.
4. Bertanggung jawab menyimpan & mengamankan 4. Responsible for storing & securing all important and
seluruh dokumen yang bersifat Penting dan Rahasia. confidential documents.
5. Bertanggung jawab melaksanakan tata kelola 5. Responsible for implementing good corporate
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). governance (Good Corporate Governance).
6. Bertanggung jawab melaksanakan standar sistem 6. Responsible for implementing the applicable
manajemen yang berlaku. management system standards.
7. Bertanggung jawab mengambil keputusan yang 7. Responsible for making decisions related to his
berhubungan dengan tugas utamanya, yang tidak main duties, which do not deviate from company
menyimpang dari kebijakan perusahaan. policy.
8. Bertanggung jawab dalam menjamin kelancaran di 8. Responsible for ensuring the smooth running of its
Bagiannya. Parts.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 223

UNIT AUDIT INTERNAL
Internal Audit Unit
Unit Audit Internal adalah organisasi perusahaan
internal PT Perkebunan Nusantara II yang bertugas
melakukan pengendalian dan konsultasi secara obyektif
dan independen terhadap aktivitas/operasi perusahaan
untuk memberikan nilai tambah, dan meningkatkan
operasi perusahaan serta membantu organisasi dalam
mengefektifkan manajemen risiko. Dalam hal PT
Perkebunan Nusantara II, Internal Audit dinamakan
sebagai Satuan Pengawasan Internal (SPI).
KEDUDUKAN UNIT AUDIT INTERNAL
DALAM STRUKTUR PERUSAHAAN
The Position of the Internal Audit Unit in Company Structure
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tgl.
01 Agustus 2011, SPI mempunyai kedudukan langsung di
bawah Direktur dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur untuk menjamin independensinya dari kegiatan
perusahaan atau unit kerja. Struktur Organisasi Satuan
Pengawasan Internal (SPI) ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Nomor: Dir/Kpts/237/XI/2020
tanggal 2 November 2020.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
224 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
The Internal Audit Unit is an internal company
organization of PT Perkebunan Nusantara II that is
tasked with carrying out objective and independent
control and consultation of the company’s activities /
operations to provide added value and improve company
operations and assist the organization in effective risk
management. In the case of PT Perkebunan Nusantara II,
the Internal Audit is known as the Internal Supervision
Unit (SPI).
Based on the Decree of the Minister of State-Owned
Enterprises Per-01 / MBU / 2011 concerning the
Implementation of Good Corporate Governance in State-
Owned Enterprises (BUMN) dated. August 1, 2011, SPI
has a direct position under the Director and is directly
responsible to the Director to ensure his independence
from the activities of the company or work unit. The
Organizational Structure of the Internal Supervision
Unit (SPI) is determined based on the Decree of the
Board of Directors Number: Dir / Kpts / 237 / XI / 2020
dated November 2, 2020.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Kedudukan SPI di dalam organisasi PT Perkebunan SPI’s position in the PT Perkebunan Nusantara II
Nusantara II, merupakan Bagian yang langsung berada di organization is a division directly under and responsible
bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Secara to the Director. Structurally, the SPI organization
struktural, organisasi SPI terdiri dari: consists of:
a. Kepala Bagian a. Head of Division
b. Kepala Sub Bagian b. Head of subsection
c. Staf Sub Bagian c. Sub Division Staff

VISI DAN MISI BAGIAN SPI

Vision and Mission of the SPI

Visi
PT Perkebunan Nusantara II yang diakui dengan standar
kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan, Internal
audit dan manajemen Risiko, untuk mencapai kinerja
prima perusahaan.
Vision
PT Perkebunan Nusantara II which is recognized with
world class standards in terms of corporate governance,
internal audit and risk management, to achieve prime
company performance.

Misi
Menjadi mitra utama/konsultan yang terpercaya bagi
Manajemen untuk meningkatkan dan melindungi nilai
bisnis PT Perkebunan Nusantara II dengan menyediakan
jasa penjaminan (assurance), pemberian saran (advice)
dan pencerahan (insight) yang objektif dan berbasis
manajemen risiko
Mission
Become the main partner / trusted consultant for
Management to increase and protect the business value
of PT Perkebunan Nusantara II by providing objective
and risk management assurance, advice and insight
services

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 225

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA BAGIAN SPI
Appointment and Discontinuation of the Head of SPI
Pada tahun 2021, Kepala Bagian SPI PTPN II dijabat oleh
Imam Wahdan, yang ditetapkan sejak tanggal 1 Juli 2020
berdasarkan Keputusan Direksi PTPN II Nomor:Dir/
Kpts/13/VI/2020.
PROFIL KEPALA BAGIAN SPI
Profile of the Head of SPI
IMAM WAHDAN
Kepala Bagian Satuan Pengawasan Internal
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan 31 Agustus
1972 (49 Tahun).
Riwayat Pendidikan:
Sarjana Akuntansi (1997) di Universitas Sumatera Utara.
Pengalaman Kerja:
Mengawali karir profesionalnya di PTPN II sebagai Calon
Karyawan Pimpinan Tahun 2000 s.d 2001, Asisten Urusan
Pajak dan Asuransi Bagian Keuangan (sampai dengan
Tahun 2007), Asisten Urusan Asuransi Bagian Pembiayaan
(sampai dengan Tahun 2009), Asisten Admie/Keuangan
Kebun Tandem (sampai dengan Tahun 2011), Asisten
Urusan Aktiva Tetap Bagian Akuntansi (2013), Asisten
Urusan Admi Hasil dan Barang-Barang Bagian Akuntansi
(2013), Pjs. Kaur Aktiva Tetap dan Barang-Barang Bagian
Akuntansi (2014), Pjs Kaur Monitoring Anak Perusahaan
dan Penyertaan Bagian Akuntansi (2014), Kaur Monitoring
Anak Perusahaan dan Penyertaan Bagian Akuntansi
(sampai dengan Tahun 2016), Pjs Kepala Bagian Akuntansi
(2016), Pjs Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan
(2018), Pjs Kepala Bagian Pembiayaan (sampai dengan
Tahun 2020), Kepala Bagian SPI sejak 1 Juli 2020.
Dasar Hukum Penunjukan:
Keputusan Direksi PTPN II Nomor:Dir/Kpts/13/
VI/2020.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
226 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
In 2021, the Head of the SPI PTPN II Division will be held
by Imam Wahdan, which has been determined since July
1, 2020 based on the Decree of the Board of Directors of
PTPN II Number: Dir / Kpts / 13 / VI / 2020.
IMAM WAHDAN
Head of Internal Control Unit Section
Indonesian citizen, born in Medan on August 31, 1972
(49 years).
Educational background:
BachelorofAccounting(1997)attheUniversityofNorthSumatera.
Work experience:
Starting his professional career at PTPN II as a Candidate
for Leadership Employees from 2000 to 2001, Assistant
for Tax and Insurance Affairs for the Finance Section (up
to 2007), Assistant for Insurance Affairs for the Financing
Section (up to 2009), Assistant for Administration /
Finance for Tandem Gardens (up to 2011), Assistant for
Fixed Assets, Accounting Section (2013), Assistant for
Accounting for Results and Goods (2013), Acting. Head of
Fixed Assets and Goods for the Accounting Section (2014),
Acting Head of Monitoring Subsidiaries and Participation
in the Accounting Section (2014), Head of Monitoring
Subsidiaries and Participation in the Accounting Section
(until 2016), Acting Head of Accounting Section (2016),
Acting Head of Accounting Section Head of Planning and
Development (2018), Acting Head of Financing (until
2020), Head of SPI since July 1, 2020.
Legal Basis of Appointment:
Decree of the Board of Directors of PTPN II Number: Dir
/ Kpts / 13 / VI / 2020.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SESUAI PEDOMAN SPI
Duties and Responsibilities According to SPI Guidelines
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab SPI mengacu
pada Pedoman SPI (Audit Charter) PT Perkebunan
Nusantara II Tahun 2021.
Tugas Bagian SPI
1. Memfokuskan tugas-tugas pengawasan (audit) pada
risiko yang signifikan terhadap korporasi, yang telah
diidentifikasi oleh fungsi manajemen risiko dan
melakukan pengawasan atas proses manajemen
risiko lintas organisasi guna memastikan bahwa
pengelolaan risiko telah teridentifikasi.
2. Mengevaluasi risiko dan memberikan kontribusi
terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem
pengendalian Internal.
3. Mengevaluasi relevansi hasil kajian audit periode
sebelumnya atas area yang memiliki risiko dengan
rating tinggi (audit assurance) dan mengkaji area yang
memiliki dampak risiko tinggi dengan menggunakan
parameter keuangan dan non keuangan.
4. Mengkaji keselarasan sasaran unit operasional,
direktorat dan individu dengan tujuan perusahaan
dan memastikan bahwa tujuan bisnis telah
diterapkan secara efektif dan telah dikomunikasikan
keseluruh tingkatan dalam organisasi.
5. Mengevaluasi efektivitas ketersediaan, kuantifikasi
dan penerapan selera serta batasan risiko (corporatte
risk appatite and risk tolerance) berdasarkan
kebijakan dan prosedur dalam perusahaan, sehingga
memberikan keyakinan bahwa manajemen bekerja
dalam parameter risiko yang telah di tetapkan.
6. Mendeteksi analisa kesenjangan praktek
manajemen risiko dan prosedurnya berdasarkan
frame work yang telah ditetapkan, sehingga diyakini
dapat memfasilitasi perubahan dinamis perusahaan.
7. Menguji efektivitas perlindungan terhadap
informasi dan akses terhadap pengendalian,
menguji rancangan pengendalian dan ketepatannya
berhubungan dengan bagaimana suatu tindakan
pengendalian tersebut dilakukan secara konsisten
sesuai dengan arah kebijakan perusahaan.
The implementation of the duties and responsibilities of
the SPI refers to the SPI (Audit Charter) Guidelines for
PT Perkebunan Nusantara II Year 2021.
Duties of the SPI Section
1. Focusing supervisory (audit) tasks on significant
risks to the corporation, which have been
identified by the risk management function and
supervising risk management processes across
organizations to ensure that risk management has
been identified.
2. Evaluating risks and contributing to the
improvement of risk management and internal
control systems.
3. Evaluating the relevance of the results of the
previous period’s audit review on areas that have a
high risk rating (audit assurance) and assessing the
areas that have a high risk impact using financial and
non-financial parameters.
4. Reviewing the alignment of operational unit,
directorate and individual goals with company
goals and ensuring that business objectives have
been implemented effectively and have been
communicated to all levels in the organization.
5. Evaluating the effectiveness of availability,
quantification and application of corporate risk
appetite and risk tolerance based on policies and
procedures within the company, so as to provide
confidence that management is working within the
established risk parameters.
6. Detect a gap analysis of risk management practices
and procedures based on a predetermined frame
work, so that it is believed to be able to facilitate
dynamic changes in the company.
7. Test the effectiveness of protection of information
and access to controls, test the design of controls
and their accuracy in relation to how a control
measure is carried out consistently in accordance
with the direction of company policy.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 227

8. Menyediakan jaminan independen dan berfungsi
sebagai konsultan Internal dalam rangka memastikan
pencapaian tujuan perusahaan, memberikan jaminan
yang objektif kepada Board of Management bahwa
risiko bisnis telah dikelola secara efektif.
9. Mengevaluasi pengguna sistem dan prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen guna memastikan
bahwa kepatuhan terhadap kebijakan, rencana,
prosedur, hukum dan peraturan perundang-undangan
yang mempunyai dampak signifikan pada kegiatan
operasi perusahaan telah dipatuhi oleh Bagian/
Distrik/Kebun/Unit, Anak Perusahaan dan KSO.
10. Mengevaluasi tentang tata cara pengamanan aset-
aset yang dimiliki perusahaan dan melakukan
verifikasi atas keberadaan aset.
11. Mengevaluasi pelaksanaan operasional ataupun
program kerja untuk mendapatkan jaminan dan
kepastian bahwa hasilnya telah sesuai dengan
maksud dan tujuan yang ditetapkan dan apakah
pelaksanaan operasional ataupun program kerja
telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
12. Mengevaluasi kehandalan dan integritas dari informasi
keuangan dan informasi operasional, dan cara yang
digunakan untuk melakukan identifikasi, mengukur
dan mengklasifikasikan serta melaporkan informasi.
13. Memberikan rekomendasi yang sesuai tujuan/
sasaran perusahaan untuk meningkatkan
governance (tata kelola) perusahaan yang mencakup
evaluasi rancangan, implementasi dan efektivitas
dan program kerja yang berhubungan dengan etika
perusahaan sehingga sejalan dengan visi, misi serta
rencana strategi perusahaan.
14. Melaksanakan audit khusus dalam
pengendalian Internal yang ditugaskan
Direktur.
Tanggung Jawab Bagian SPI
1. Menyusun rencana kerja pengawasan
tahunan, termasuk anggarannya dan
mengkonsultasikannya kepada Komite Audit, untuk
memperoleh masukan melalui Komisaris.
2. Melaksanakan rencana kerja pengawasan tahunan
yang telah disetujui termasuk penugasan khusus
dari Direktur.
3. Melaksanakan penugasan khusus dari Komisaris
melalui Direktur.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
228 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
8. Provide independent assurance and function
as an Internal consultant in order to ensure the
achievement of company goals, provide objective
assurance to the Board of Management that
business risks have been managed effectively.
9. Evaluating system users and procedures established
by management to ensure that compliance with
policies, plans, procedures, laws and regulations
that have a significant impact on the company’s
operations has been complied with by the Division
/ District / Plantation / Unit, Subsidiary. and KSO.
10. Evaluating the procedures for securing the assets
owned by the company and verifying the existence
of the assets.
11. Evaluating the implementation of operations or work
programs to obtain assurance and certainty that
the results are in accordance with the stated goals
and objectives and whether the implementation of
operations or work programs has been implemented
as planned.
12. Evaluating the reliability and integrity of financial
information and operational information, and the
methods used to identify, measure and classify and
report information.
13. Provide recommendations in accordance with
the goals / objectives of the company to improve
corporate governance (governance) which
includes evaluation of design, implementation
and effectiveness and work programs related to
corporate ethics so that they are in line with the
company’s vision, mission and strategic plan.
lingkup 14. Carry out special audits within the scope of Internal
oleh control assigned by the Director.
Responsibilities of the SPI Section
1. Prepare an annual supervisory work plan, including
dapat its budget and may consult the Audit Committee to
obtain input through the Board of Commissioners.
2. Carry out the approved annual supervisory work
plan including a special assignment from the
Director.
3. Carry out special assignments from Commissioners
through Directors.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
4. SPI harus menjaga integritas dan obyektivitas serta 4. SPI must maintain integrity and objectivity and act
bertindak secara profesional. in a professional manner.
5. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan audit yang 5. Coordinating the implementation of audits
dilakukan oleh auditor eksternal. conducted by external auditors.
6. Mendorong penerapan good corporate governance. 6. Encouraging the implementation of good corporate
governance.

JUMLAH PERSONIL, KUALIFIKASI SERTA SERTIFIKASI

BAGIAN SPI
Numbers of Personnel, Qualifications and SPI Part Certification

Auditor SPI diwajibkan untuk memiliki keahlian dan SPI auditors are required to have expertise and be
bersertfikat QIA/PIA. Sampai dengan akhir tahun 2021, certified QIA / PIA. As of the end of 2021, PTPN II has
PTPN II memiliki auditor bersertifikat sebanyak 1 orang 1 certified auditor and the other auditors are still in the
dan auditor lainnya masih dalam proses sertifikasi. certification process.

KOMPETENSI AUDITOR SPI PTPN II TAHUN 2021

PTPN II SPI AUDITOR COMPETENCE YEAR 2021
Sertifikat Audit
Nama Jabatan Audit Certificate Ket.
No
Name Position Lain-lain Des.
DDA AO KPA AK PTTA PIA
Other
1 Imam Wahdan Kepala Bagian | Head of Division - - - - - -
Kasubag Manajemen Risiko
2 Ir. Madagustia Siregar - - - - - - Auditor
Head of Risk Management
3 Taufiq Syakban Lubis Ketua TIM A | Team A leader - - - - - - Auditor
4 Maksum Panjaitan Ketua TIM B | Team B leader V V V V V V Auditor
Staf Sub. Bagian Audit
5 Cecilia Y. Sembiring, SP Bid. Tanaman Semusim V - - - - - Auditor
Sub staff. Bid Audit Sec. Seasonal Plants
Staf Sub. Bagian Audit
6 Chairul Sukri, SP Bid. Tanaman Tahunan V - - - - - Auditor
Sub staff. Bid Audit Sec. Annual Plant
Staf Sub. Bagian Audit
Bid. Teknik dan Pengolahan Semusim
7 Mhd. Taufik Haryanto, ST V - - - - - Auditor
Sub staff. Bid Audit Sec. Seasonal Engineer-
ing and Processing
Staf Sub. Bagian Audit
Bid. Admi, Keuangan, Sisdur dan SAP
8 Fachri Prima Putra, SE - - - - - - Auditor
Sub staff. Bid Audit Sec. Admin, Finance,
Sisdur and SAP
Staf Sub. Bagian Audit
Bid. Admi, Keuangan, Sisdur dan SAP
9 Nuriman Alamsyah V - - - - - Auditor
Sub staff. Bid Audit Sec. Admin, Finance,
Sisdur and SAP
Karyawan Pelaksana
10 Heriandi V - - - - - Auditor
Implementing Employees
11 Faisyal A M Yani Karyawan Pelaksana V - - - - - Auditor
12 Hadi Siswoyo Karyawan Pelaksana V - - - - - Auditor

Catatan | Note :
- DDA = Dasar-Dasar Audit | Basics of Audit
- AO = Audit Operasional | Operational Audit
- KPA = Komunikasi dan Psikologi Audit | Communication and Audit Psychology
- AK = Audit Kecurangan | Fraud Audit
- PTTA = Pengelolaan Tugas-Tugas Audit | Management of Audit Duties
- Lain-lain = Diklat Khusus Kepala SPI, Seminar dan Pengukuhan PIA | Special Education and Training for the Head of
SPI, Seminar and Inauguration of PIA

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 229

PIAGAM AUDIT INTERNAL
Secara garis besar, Pedoman SPI memuat hal-hal berikut:
BAB I Pendahuluan
BAB II Satuan Pengawasan Internal : Landasan
Pembentukan, Kedudukan, Fungsi dan Peran SPI, Ruang
Lingkup Tugas SPI, Wewenang dan Tanggung Jawab
BAB III Kompetensi Sumber Daya Manusia : Prinsip
Dasar dan Standar
BAB IV Pola Hubungan SPI Dengan Beberapa Pihak :
Hubungan SPI Dengan Direktur, Hubungan SPI Dengan
Auditan, Hubungan SPI Dengan Auditor Eksternal,
Hubungan SPI Dengan Komite Audit, Hubungan SPI
Dengan Board of Management
BAB V Peran dan Dukungan Manajemen Terhadap SPI
: Tanggung Jawab Manajemen, Wewenang Manajemen,
Dukungan Manajemen Terhadap SPI
BAB VI Standar Profesi, Kode Etik dan Jaminan Audit
Internal : Standar Audit, Kode Etik, Jaminan Mutu
(Quality Assurance)
BAB VII Pedoman Kerja SPI : Penyusunan PKPT, Tahap
Audit dan Evaluasi, Laporan Kegiatan SPI
KODE ETIK AUDITOR SPI
SPI Auditor Code of Conduct
Kode etik merupakan panduan tentang arah perilaku yang
harus dituju dan dianut oleh auditor internal sehinngga
wajib bagi para auditor internal untuk melaksanakannya
agar dapat memenuhi harapan-harapan stakeholders.
Hasil kerja yang baik dari SPI hanya dapat dilahirkan
dari individu auditor yang berperilaku baik dan tentunya
juga tidak terlepas dari pelaksanaan tugas yang mengacu
kepada standar audit yang berlaku umum.
Integritas
- Menjalankan pekerjaan dengan jujur, hati-hati,
tekun, dan bertanggung jawab;
- Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang
diisyaratkan oleh hukum maupun profesi;
- Tidak dengan sengaja menjadi bagian dari aktivitas
illegal apapun atau melakukan kegiatan yang dapat
mendiskreditkan profesi auditor dan perusahaan;
- Menghormati dan memberikan kontribusi bagi
tujuan yang sah dan etis bagi perusahaan;
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
230 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Broadly speaking, the SPI Guidelines contain the following:
CHAPTER I Introduction
CHAPTER II Internal Control Unit: Basis for Formation,
Position, Function and Role of SPI, Scope of Duties of the
SPI, Authorities and Responsibilities
CHAPTER III Competence of Human Resources: Basic
Principles and Standards
CHAPTER IV Relationship Pattern of SPI with Several
Parties: Relationship between SPI and Director,
Relationship between SPI and Auditor, Relationship
between SPI and External Auditor, Relationship between
SPI and the Audit Committee, Relationship between SPI
and the Board of Management
CHAPTER V Role and Management Support for SPI:
Management Responsibility, Management Authority,
Management Support for SPI
CHAPTER VI Professional Standards, Code of Ethics
and Internal Audit Assurance: Audit Standards, Code of
Ethics, Quality Assurance
CHAPTER VII SPI Work Guidelines: Preparation of PKPT,
Audit and Evaluation Stage, SPI Activity Report
The code of ethics is a guide on the direction of behavior
that internal auditors should aim for and adhere to so
that it is mandatory for internal auditors to implement
them in order to meet stakeholder expectations. Good
work results from SPI can only be born from individual
auditors who have good behavior and of course also
cannot be separated from the implementation of duties
that refer to generally accepted auditing standards.
Integrity
- Carrying out work honestly, carefully, diligently and
responsibly;
- Obey the law and make disclosures required by law
or profession;
- Do not intentionally become part of any illegal
activities or carry out activities that can discredit
the profession of auditors and the company;
- Respect and contribute to legitimate and ethical
causes for the company;
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
- Tidak menerima imbalan/suap atau gratifikasi
dalam bentuk apapun dari auditan, karyawan, mitra
bisnis perusahaan, atau pihak manapun, terkait
dengan kegiatan audit yang dapat mengganggu
atau dianggap mengganggu pertimbangan
profesionalnya;
Objektivitas
- Tidak berpartisipasi dalam kegiatan/hubungan
apapun yang dapat, atau patut diduga dapat,
menghalangi penilaian yang adil dari auditor.
Termasuk kegiatan/hubungan apapun yang
mengakibatkan timbulnya pertentangan
kepentingan dengan perusahaan;
- Melaporkan semua hasil audit yang bersifat material
dengan mengungkapkan kebenaran sesuai fakta materil
yang diketahui dan tidak menyembunyikan hal-hal yang
jika tidak diungkap dapat : Merugikan perusahaan;
Mendistorsi laporan atas kegiatan yang diaudit;
Menutupi praktik-praktik yang melanggar hukum.
Kerahasiaan
- Berhati-hati dalam menggunakan dan menjaga
informasi yang diperoleh selama melaksanakan tugas;
- Tidak boleh menggunakan informasi yang diperoleh
untuk mencari keuntungan pribadi, atau dalam cara
apapun, yang bertentangan dengan hukum atau
merugikan tujuan perusahaan yang sah dan etis.
Kompetensi
- Melaksanakan penugasan berdasarkan
pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang
dimiliki dengan penuh tanggung jawab;
- Menjalankan penugasan sesuai dengan standar
praktik professional audit Internal;
- Meningkatkan keahlian maupun efektivitas serta
kuailitas audit secara berkelanjutan.
- Not receiving rewards / bribes or gratuities of any
kind from auditors, employees, company business
partners, or any party related to audit activities that
could interfere with or be deemed to interfere with
their professional judgment;
Objectivity
- Not participating in any activities / relationships that
could, or should reasonably be suspected of, hinder
the auditor’s fair judgment. Including any activities /
relationships that result in conflicts of interest with
the company;
- Reporting all material audit results by disclosing the
truth in accordance with known material facts and
not hiding things that would otherwise: harm the
company; Distorting reports on the activities being
audited; Cover up illegal practices.
Confidentiality
- Be careful in using and safeguarding the information
obtained while carrying out tasks;
- May not use the information obtained for personal
gain, or in any way, that is against the law or
detrimental to legitimate and ethical company
objectives.
Competence
- Carry out assignments based on their
knowledge, expertise and experience with full
responsibility;
- Carry out assignments in accordance with the
internal audit professional practice standards;
- Improve the expertise and effectiveness and quality
of audits on an ongoing basis.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 231

PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT) TAHUN
2021
2021 Annual Supervision Work Program (PKPT)
SPI menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan
(PKPT) termasuk strategi, kebijakan, anggaran dan lain-
lain berkoordinasi dengan Komite Audit. Kepala Bagian
SPI menyampaikan Program Kerja Audit Tahunan (PKPT)
kepada Direktur dan Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuan melalui Surat Direktur Utama No.20/
DK/89/XII/2019 tanggal 4 Desember 2019.
Untuk tahun 2020, SPI menetapkan target audit rutin
sebanyak 94 kali audit dan audit khusus sebanyak 15 kali
atau akan menghasilkan 94 Laporan Hasil Audit (LHA)
dan 15 Laporan Audit Khusus.
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
INTERNAL AUDIT TAHUN 2021
2021 Internal Audit Activities Implementation Report
Untuk tahun 2020, SPI telah melaksanakan audit pada
Bagian / Distrik / Kebun / Unit / Anak Perusahaan/Kerja
Sama Operasional. Realisasi pelaksanaan kegiatan SPI
sampai dengan Desember tahun 2020, yakni Audit Rutin
tahun 2020 mencapai 63.83 % dengan 60 Laporan Hasil
Audit dan Audit Khusus mencapai 73.33 % dengan 11
Laporan Audit Khusus. Tidak tercapainya PKPT disebabkan
kondisi Pandemi Covid-19 sehingga audit rutin terhadap
Anak Perusahaan yakni PT Tembakau Deli Medica sebanyak
4 (empat) objek audit dan Kerja Sama Operasional yakni PT.
Langkat Nusantara Kepong sebanyak 11 (sebelas) objek
audit tidak dapat dilaksanakan.
Monitoring Audit Rutin
Dilaksanakan oleh 3 Tim dan realisasi terhadap PKPT
sebesar 98.42%. Pada tahun 2020 terdapat 60 LHA
dari 94 rencana LHA dalam PKP dan rekomendasi yang
sesuai ditindaklanjuti adalah 77.74% , dalam proses
sebesar 20.95% dan rekomendasi yang belum dapat
ditindaklanjuti sebesar 1.58%.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
232 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
SPI prepares an Annual Supervision Work Program
(PKPT) including strategies, policies, budgets and others
in coordination with the Audit Committee. The Head of
the SPI Section submits the Annual Audit Work Program
(PKPT) to the Directors and Board of Commissioners for
approval through the President Director’s Letter No.20 /
DK / 89 / XII / 2019 dated 4 December 2019.
For 2020, SPI has set a routine audit target of 94 audits
and 15 special audits or will produce 94 Audit Reports
(LHA) and 15 Special Audit Reports.
For 2020, SPI has carried out an audit at the Division /
District / Plantation / Unit / Subsidiary / Operational
Cooperation. The realization of the implementation of
SPI activities until December 2020, namely Routine
Audits in 2020 reached 63.83% with 60 Audit and Special
Audit Reports reaching 73.33% with 11 Special Audit
Reports. The failure to achieve PKPT was due to the
Covid-19 Pandemic conditions so that there were 4 (four)
routine audits of the Subsidiary, namely PT Tembakau
Deli Medica. Langkat Nusantara Kepong as many as 11
(eleven) audit objects cannot be implemented.
Routine Audit Monitoring
Implemented by 3 teams and the realization of PKPT
was 98.42%. In 2020, there were 60 LHAs out of 94 LHA
plans in PKP and recommendations that were followed
up were 77.74%, 20.95% in process and 1.58% unutilized
recommendations.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
AKUNTAN PUBLIK
Public’s Accountant
Dengan mempertimbangkan usulan Dewan Komisaris,
RUPS Tahunan Pengesahan Laporan Tahunan Tahun
Buku 2021 menyetujui penunjukan Kantor Akuntan
Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja untuk
melaksanakan audit Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan Tahun Buku 2021 dan periode lainnya
dalam Tahun Buku 2021 serta melaksanakan audit atas
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Program
Bina Lingkungan Tahun Buku 2021, untuk tahun buku
yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.
Penunjukan tersebut telah memenuhi ketentuan
ketentuan di dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan,
bahwa Auditor Eksternal harus ditunjuk oleh Rapat
Umum Pemegang Saham dari calon yang diajukan oleh
Dewan Komisaris berdasarkan usul Komite Audit.
Jasa yang Diberikan
Lingkup audit mencakup:
1. Reviu Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan
dan periode yang berakhir 31 Desember 2021;
2. Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan
posisi dan periode yang berakhir 31 Desember
2021; dan
3. Audit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan Perusahaan posisi dan periode
yang berakhir 31 Desember 2021
JASA LAIN YANG DIBERIKAN AKUNTAN SELAIN JASA AUDIT
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
Other Services Offered by Accountant besides Annual Financial Report Audit Service
Pihak yang ditunjuk Perseroan sebagai Akuntan
Publik, tidak memberikan jasa lain selain lingkup audit
sebagaimana tersebut di atas.
BESARNYA FEE UNTUK AKUNTAN PUBLIK
Fee for Service by Public Accountant
Untuk pelaksanaan audit laporan keuangan konsolidasian
PTPN II tahun buku 2021, biaya yang disetujui Dewan
Komisaris untuk pekerjaan General Audit di PTPN
II termasuk anak perusahaan adalah sebesar Rp.
1.566.005.443 termasuk Out of-pocket expenses.
By considering the proposal of the Board of
Commissioner, Annual GMS for AnnualReport Approval
fiscal year 2021 validating the appointment of Public
Accounting Firm (PAF) Purwantono, Sungkoro & Surja
to carry out Company Consolidated Financial Statement
Fiscal Year 2021 and other period in Fiscal Year 2021
as well as run an audit on Partnership and Community
Development Program Financial Statement Fiscal Year
2021, for fiscal year that will be ended on 31 December
2021.
This appointment has met provisions put forth on Code
of Corporate Goverance, that the External Auditor needs
to be appointed by General Meeting of Shareholder of
candidate submitted by Board of Commissioner based
on Audit Committee proposal.
Service Provided
The scope of audit includes:
1. Reviewing Company Consolidated Financial
Statement and Period ended on 31 December 2021;
2. Auditing Company Consolidated Financial
Statement for position and period ended on 31
December 2021; and
3. Auditing Partnership and Community Development
Program Financial Statement for position and
period ended on 31 December 2021
The party appointed by the Company as Public
Accountant, does not provide any other service in
addition to audit scope as stated above.
In conducting financial report audit PTPN II consolidation
year book 2021, the amount of cost agreed by the Board
of Commissioners for general audit in PTPN II including
its subsidiaries is Rp. 1,566,005,443 included Out-of-
pocket expenses.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 233

MANAJEMEN RISIKO
Risk Management
Dalam menjalankan proses bisnis senantiasa
dihadapkan pada risiko bisnis. Risiko merupakan efek
dari ketidakpastian terhadap sasaran perusahaan.
Untuk menghindari ketidakpastian tersebut maka perlu
dilakukan analisis dampak dan kemungkinan semua
risiko yang dapat menghambat tercapainya sasaran
perusahaan dan juga semua peluang yang mungkin
dihadapi perusahaan. Sehingga perlu diterapkan
Manajemen Risiko di PT Perkebunan Nusantara II.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
telah menerbitkan Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011, tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
Dalam keputusan tersebut diatur kewajiban perusahaan
untuk mengelola risiko yang ada. Penerapan Manajemen
Risiko di PT Perkebunan Nusantara II diimplementasikan
melalui Aplikasi Sistem Manajemen Risiko (SIMAKO).
Selama tahun 2020 tersedia 297 risiko, 35 bidang, 6
katalog dan 35 Bagian. Sementara itu, telah tersusun
Profil Risiko sebanyak 244.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
telah menerbitkan Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011, tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
Dalam keputusan tersebut diatur kewajiban perusahaan
untuk mengelola risiko yang ada. Penerapan Manajemen
Risiko di PT Perkebunan Nusantara II diimplementasikan
melalui Aplikasi Sistem Manajemen Risiko (SIMAKO).
Selama tahun 2020 tersedia 297 risiko, 35 bidang, 6
katalog dan 35 Bagian. Sementara itu, telah tersusun
Profil Risiko sebanyak 168.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
234 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
In carrying out business processes, we are always exposed
to business risks. Risk is the effect of uncertainty on
company goals. To avoid this uncertainty, it is necessary
to carry out an analysis of the impact and the possibility
of all the risks that could hinder the achievement of
the company’s goals and also all the opportunities that
the company might face. So it is necessary to apply
Risk Management at PT Perkebunan Nusantara II. The
State Minister for State-Owned Enterprises (BUMN)
has issued the Decree of the Minister for State-Owned
Enterprises Number: PER-01 / MBU / 2011, concerning
the Implementation of Good Corporate Governance
in State-Owned Enterprises. The decision stipulates
the company’s obligation to manage existing risks. The
application of Risk Management at PT Perkebunan
Nusantara II is implemented through the Application of
the Risk Management System (SIMAKO). During 2020
there are 297 risks, 35 fields, 6 catalogs and 35 Sections.
Meanwhile, 244 Risk Profiles have been compiled.
The State Minister for State-Owned Enterprises (BUMN)
has issued the Decree of the Minister for State-Owned
Enterprises Number: PER-01 / MBU / 2011, concerning
the Implementation of Good Corporate Governance
in State-Owned Enterprises. The decision stipulates
the company’s obligation to manage existing risks. The
application of Risk Management at PT Perkebunan
Nusantara II is implemented through the Application of
the Risk Management System (SIMAKO). During 2020
there are 297 risks, 35 fields, 6 catalogs and 35 Sections.
Meanwhile, 168 Risk Profiles have been compiled.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PERKARA PENTING
YANG DIHADAPI PERUSAHAAN
Important Issues Faced by the Company
Permasalahan hukum yang dihadapi PTPN II selama Legal case that PTPN II faced during 2021 did not affect
tahun 2021 secara material tidak berpengaruh terhadap its status, position and business activities.
status, kedudukan dan kelangsungan kegiatan usaha
Perusahaan.
Beberapa areal unit usaha dan pengembangan Several areas of the Company unit and development that
Perusahaan yang bermasalah dengan masyarakat dan have problems with the community and its settlement is
masih dalam proses penyelesaian adalah sebagai berikut: still in process are following:

URAIAN Tahun | Year

No
DESCRIPTION 2020 2021
I Jenis-jenis Perkara
- Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) 4 8
- Pidana 0 2
- Pengadilan Hubungan Industri (PHI) 9 8
- Perdata 12 58
- PKPU 1 0

JUMLAH 26 76

II Juridikasi Perkara Pengadilan

- PN Lubuk Pakam 10 45
- PN Medan 1 7
- PN Binjai 1 3
- PN Stabat 0 4
- PN Kaban Jahe 0 1
- PN. Padang Sidempuan 0 0
- PTUN Medan 4 8
- PHI Medan 9 8
- Pengadilan Tinggi Medan 0 0
- Mahkamah Agung (MA) 0 0
JUMLAH 25 76

III Perkara Menang/Kalah

1. Perkara yang sudah Inkracht
- PTPN II Menang 0 6
- PTPN II Kalah 0 0

2. Perkara yang sudah diputus (PN, PT, MA)

- PTPN II Menang 0 33
- PTPN II Kalah 0 20

3. Perkara masih dalam Proses

- Perkara Proses di Pengadilan Negeri (PN) 24 17

JUMLAH 24 76

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 235

AKSES INFORMASI
DAN DATA PERUSAHAAN
Company Data and Information Access
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik, Perusahaan menyediakan akses informasi dan
data perusahaan kepada stakeholders melalui sarana
dan prasarana yang disediakan oleh Perusahaan. PTPN
II secara berkala memperbarui informasi dan materi
konten pada website perusahaan dan memberikan
kemudahan akses informasi mengenai kegiatan,
kebijakan, kinerja Perusahaan maupun pengumuman
dari perusahaan kepada stakeholders agar mengetahui
kondisi Perusahaan terkini secara jelas dan terbuka.
PTPN II memiliki berbagai sarana informasi, yang dapat
dengan mudah diakses oleh stakeholders, diantaranya adalah:
Stakeholders dapat berkunjung langsung ke :
1. Kantor Direksi PTPN II yang beralamat di Jalan Raya
Medan – Tanjung Morawa Km 16,5, Sumatera Utara
20362. Telp (061) 7940055
2. Kantor Perwakilan PTPN II di Jakarta Jl. Senayan
No.14 Blok. S, Kebayoran Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
3. Website resmi PTPN II
Website dengan alamat www.ptpn2.co.id ini
menyediakan informasi seputar PTPN II, baik profil
perusahaan, kinerja, pengumuman pengadaan
maupun lowongan, serta informasi lainnya.
4. Sistem Informasi E-Procurement
Sistem Informasi E-Procurement ini digunakan
untuk melakukan proses pengadaan barang dan
jasa secara online. Pengembangan e-Procurement
sebagai salah satu langkah PTPN II untuk
mewujudkan proses pengadaan proses pengadaan
barang dan jasa yang adil, transparan, efektif, dan
efisien sesuai norma-norma GCG.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
236 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
As mandated in Law No. 14 Year 2008 regarding
the Public Information disclosure, the Company
provides information and data access to stakeholders
through facility and infrastructure. PTPN II gradually
updates the information and the content material
on company’s website and facilitates information
access regarding the Company’s activity, policies,
performance and also announcement to the
stakeholders in order to learn latest condition of the
Company clearly and openly.
PTPN II had many information means that can be easily
accessed by stakeholders, including:
Stakeholders can visit directly to :
1. PTPN II Head Office addressed in Jalan Raya Medan
– Tanjung Morawa Km 16,5, North Sumatera 20362.
Phone (061) 7940055
2. PTPN II Representative Office in Jakarta Jl Senayan
No. 14 Blok S, Kebayoran Baru, South Jakarta
3. PTPN II Official Website
Website address www.ptpn2.co.id provides
all information of PTPN II, company profile,
performance, announcement, procurement and
vacancy, as well as other information.
4. E-Procurement Information System
E-Procurement Information System is used to
undertake goods and service procurement online.
The development of e-procurement as one of
PTPN II steps to manifest the goods and service
procurement in fair, transparent, effective, and
efficient manners based on GCG norms.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
5. Buletin PTPN II 5. PTPN II bulletin
Buletin internal PTPN II bernama “BERITA DARI PTPN II internal bulletin named “BERITA DARI
DELI” Terbit setiap bulan, dapat diakses melalui DELI”. Published every month, can be accessed via
website PTPN II. PTPN II website

6. Media sosial 6. Social media

a. Facebook: PTPN2 Untuk Indonesia a. Facebook : PTPN2 Untuk Indonesia
b. Instagram : official_ptpn2 b. Instagram : official_ptpn2
c. Youtube: Official PTPN II c. Youtube : Official PTPN II
d. Email: kandir@ptptn2.com d. Email : kandir@ptptn2.com

7. Media Layanan Pengaduan (Whistle Blowing System) 7. Whistle Blowing System

a. SMS a. Text
b. E-mail : wbs@ptpn2.com b. Email : wbs@ptpn2.com
c. Formulir online yang tersedia di Electronic c. Online form available in Electronic Room on
Room pada website PTPN II www.ptpn2.co.id PTPN II website www.ptpn2.co.id

KODE ETIKA PERUSAHAAN

Code of Conduct
Code of Conduct perusahaan merupakan pedoman
bagi seluruh pelaku bisnis PT Perkebunan Nusantara II
dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan
tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan
rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya
yang berkepentingan. Perusahaan meyakini bahwa
pelaksanaan Code of Conduct perusahaan secara
konsisten akan menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis sesuai dengan perilaku-perilaku etis dan
peraturan perundang-undangan sehingga
meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Company’s Code of Conduct is a guideline for all PT
Perkebunan Nusantara II business peoples in behaving
and acting to carrying out its daily task as well as
interacting with fellow partners, business partners and
other interested parties. The Company believes that
the implementation of Code of Conduct consistently
will create a harmonious work environment pursuant
to ethical behavior and law legislation therefore it will
improve the company performance
akan

PEMBERLAKUAN KODE ETIK PERUSAHAAN

BAGI SELURUH LEVEL ORGANISASI
Code of Conduct Implementation to All Organization Levels

PTPN II telah memiliki Pedoman Perilaku (Code of
Conduct) yang memuat nilai-nilai etika yang menjadi
kebijakan dan standar perilaku yang diwajibkan bagi
setiap pelaku bisnis perusahaan, yang menguraikan
komitmen, sikap, dan perbuatan yang wajib dilaksanakan
dan atau perbuatan yang dilarang dilaksanakan.
PTPN II has had Code of Conduct containing ethical
values that become a policy and behavior standard
required for every company’s business peoples, which
elaborate the commitment, behavior, and action that
needs to be conducted and or action that is prohibited to
be carried out.

Pedoman ini terus dikaji dan direvisi sesuai dengan This guideline keeps on reviewed and revised in
kebutuhan perusahaan dan perkembangan dunia usaha conformity to the company’s needs and the development
yang dinarnis dan ketentuan perundang-undangan yang of dynamic business world and applicable provision
berlaku. legislation.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 237

Pedoman Perilaku PTPN II diberlakukan untuk seluruh
Pelaku Bisnis perusahaan yaitu: Dewan Komisaris,
Direksi, Komite-komite Dewan Komisaris, Kepala
Bagian, Manajer, Karyawan Pimpinan, dan Karyawan
Pelaksana. Seluruh Pelaku Bisnis perusahaan diwajibkan
menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai serta aturan perilaku yang tercantum di dalam Code
of Conduct perusahaan. Selain itu, seluruh Stakeholders
Perusahaan (Instansi Pemerintah, kreditur, mitra usaha,
konsultan, rekanan, masyarakat, dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan) harus memahami dan taat
terhadap ketentuan yang terkait dari Code of Conduct.
PERNYATAAN KEPATUHAN
Compliance Statement
Seluruh Pelaku Bisnis PT Perkebunan Nusantara II
diwajibkan menandatangani ulang setiap awal tahun
surat pernyataan kepatuhan untuk menaati dan
melaksanakan setiap butir dalam Code of Conduct.
Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana telah
menandatangani pernyataan kepatuhan bermeterai
yang berisi pernyataan telah membaca seluruh butir-
butir Code of Conduct PT Perkebunan Nusantara II,
komitmen untuk bertindak sesuai ketentuan yang
dijelaskan dalam Code of Conduct dan persetujuan untuk
diambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
atas setiap pelanggaran terhadap ketentuan tersebut.
Seluruh Pelaku Bisnis perusahaan akan dikenakan sanksi
atas pelanggaran terhadap Code of Conduct sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
perusahaan.
SOSIALISASI KODE ETIK PERUSAHAAN
Company Code of Conduct Socialization
Manajamen berkewajiban untuk menyosialisaikan Code
of Conduct ke seluruh jajaran perusahaan termasuk
karyawan baru. Pada tahun 2021, Perusahaan telah
melakukan sosialisasi Code of Conduct ke Karyawan
Pimpinan dan Karyawan Pelaksana di seluruh Unit Kerja,
Kantor Direksi, dan di anak perusahaan baik secara
langsung maupun melalui media website PTPN II, media
majalah bulanan “Berita Dari Deli”.
Setiap bawahan wajib meminta penjelasan kepada
atasannya apabila terdapat ketidakjelasan baginya untuk
berperilaku yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya, sebaliknya atasan harus dapat
memberikan penjelasan yang baik dan benar.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
238 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
PTPN II Code of Conduct is enforced to all Company
business peoples namely: Board of Commissioner,
Board of Director, Board of Commissioner Committees,
Head of Division, Manager, Managerial Employee, and
Implementer Employee. All company business peoples
needs to uphold and behave according to values as well
as actions rules listed in Company’s Code of Conduct.
In addition, all Company’s stakeholders (Government
institution, creditor, business partners, consultant,
partners, communities, and other interested parties)
should comprehend and abide to provision associated to
Code of Conduct.
All PT Perkebunan II Business Peoples needs to resign
every beginning of the year a compliance statement
letter to comply and carry out every item in Code of
Conduct. Chief Employee and Implementer Employee
has been signed stamped compliance statement
letter containing statement that has been reading all
PT Perkebunan Nusantara II Code of Conduct items,
commitment to act according to provision elaborate in
Code of Conduct and agreement to be taken action as
stated in applicable regulation to every violation of the
provision. All Company business people will be charged
with sanctions for the Code of Conduct violation
pursuant to law, regulation and Company’s provision
The management has an obligation to socialize the code
of conduct to all company beins including new employee.
In 2021, the Company has socialized the Code of Conduct
to Managerial Employees and Implementer Employee in
all Units, Head Office, and Subsidiaries both directly and
via PTPN II website, monthly magazine “Berita Dari Deli”.
Every subordinate requires to ask the superintendent if
there are any obscurity for him to act associated to its
work and responsibilities, in contrary, the superintendent
should be able to provide a proper and right explanation.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PELAPORAN PELANGGARAN KODE ETIK PERUSAHAAN

Company Code of Conduct Infringement Report

Pelaku bisnis PTPN II memiliki kewajiban untuk

melaporkan setiap pelanggaran terhadap Code of
Conduct melalui mekanisme sebagai berikut:
1. Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan
Pimpinan dan Karyawan Pelaksana dilaporkan
kepada pimpinan unit kerjanya dengan tembusan
kepada Bagian yang akan ditetapkan oleh Direksi di
Kantor Pusat.
2. Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan Pimpinan
setingkat Manajer dilaporkan kepada Direksi Bidang
terkait dengan tembusan kepada Bagian yang akan
ditetapkan oleh Direksi di Kantor Pusat.
3. Pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dilaporkan
kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada
Pemegang Saham
4. Pelanggaran yang dilakukan oleh Dewan Komisaris
dilaporkan kepada Pemegang Saham.
5. Pelaporan pelanggaran harus disertai data atau
buktibukti yang mendukung agar dapat dilakukan
pemeriksaan atas laporan tersebut.
PTPN II business people has an obligation to report every
Code of Conduct violation through following mechanism:
1. Violation conducted by the Managerial Employee
and Implementer Employee will be reported to
the leader with carbon copy sent to the Division
that will be set by the Board of Director in Head
Office.
2. The violation conducted by the Managerial
Employee will be reported to the Director of related
field with carbon copy sent to the Division that will
be set out by the Director at Head Office
3. The violation conducted by the Director will be
reported to the Board of Commissioner with carbon
copy sent to Shareholders
4. Violation conducted by the Board of Commissioner
is reported to the Shareholder
5. The violation report should be attached with data
and supporting evidence for the inspection process
on the report

SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK PERUSAHAAN

Company Code of Conduct Infringement Penalty

Kepada pelaku bisnis yang terbukti melakukan pelanggaran To the business people who proven commits a violation
dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau in any level will be given a discipline sanction or other
sanksi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan sanction as per law and legislation and company
dan ketentuan perusahaan. Terbukti atau tidaknya suatu provision. Proven or not a code of conduct violation
pelanggaran terhadap Code of Conduct harus ditetapkan should be stipulated based on investigation result. The
berdasarkan hasil pemeriksaan. Pemberian sanksi sanction is given in written by:
dilakukan secara tertulis oleh:
1. RUPS/Pemegang Saham apabila pelanggaran 1. GMS/Shareholders if the violation committed by
dilakukan oleh Dewan Komisaris. the Board of Commissioner
2. RUPS/Pemegang Saham apabila pelanggaran 2. GMS/Shareholder if the violation is committed by
dilakukan oleh Direksi dengan tembusan kepada the Director with carbon copy sent to the Board of
Dewan Komisaris. Commissioner
3. Direksi apabila pelanggaran dilakukan oleh 3. The Board of Director if the violation is committed
Karyawan Perusahaan. by Company’s employee

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 239

Selama tahun 2021, sanksi atas pelanggaran telah
diberikan untuk karyawan di lingkup PTPN II dengan
rincian sebagai berikut:
Jenis Pelanggaran Pemberian Sanksi Karyawan Pimpinan/Karyawan Pelaksanaan
Infringement Level Penalty Given according to PKB
Surat Teguran Tertulis | Warning written letter
Ringan | Light Surat Teguran Lisan | Verbal Warning
Surat Peringatan I | Warning Letter 1
Sedang | Medium Surat Peringatan II | Warning Letter 2
Surat Peringatan III | Warning Letter 3
Berat | Severe
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) | Termination of Employment
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Whistle Blowing System
Sesuai PerMen BUMN No. Per-01/MBU/2011
tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
maka dalam rangka menerapkan GCG secara konsisten
dan berkesinambungan, perusahaan senantiasa
dituntut untuk melaksanakannya secara transparan dan
akuntabel serta memenuhi ketentuan yang berlaku di
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Salah
satu cara yang efektif untuk mencegah dan memerangi
praktek yang bertentangan dengan GCG adalah melalui
mekanisme sistem pelaporan pelanggaran (Whistle
Blowing System). Tujuan WBS (Whistle Blowing System)
mempermudah manajemen untuk menangani laporan-
laporan pelanggaran secara efektif sekaligus mengurangi
kerugian financial dan non financial serta hal-hal yang
dapat merusak citra perusahaan melalui deteksi dini.
Seluruh insan PT Perkebunan Nusantara II memiliki
kewajiban moral untuk melaporkan terjadinya
pelanggaran jika mengetahuinya. Penyampaian adanya
pelanggaran juga untuk mencegah dampak yang tidak
diinginkan menyebar luas, seperti penerimaan atau
pemberian gratifikasi. Bagian Satuan Pengawasan Internal
menyusun peraturan dan melakukakan sosialisasi kepada
karyawan PTPN II. Adapun sarana bagi pelapor untuk
menyampaikan pelaporan pelanggaran yaitu:
- Surat : Surat resmi yang diajukan kepada Bagian
Satuan Pengawasan Internal
- Kotak WBS yang berada di depan Ruangan
Operation Room Garuda Kantor Direksi PTPN II
- Email : wbs@ptpn2.com
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
240 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
During 2021, following are detail sanction on violation
that has been given to PTPN II employee including:
In accordance with the Minister of SOEs Regulation No.
Per-01 / MBU / 2011 dated 1 August 2011 concerning
the implementation of good corporate governance
(Good Corporate Governance), in order to implement
GCG consistently and sustainably, companies are
always required to implement them transparently and
accountably and comply with applicable regulations in
the company. carry out its business activities. One of the
effective ways to prevent and combat practices that are
contrary to GCG is through the Whistle Blowing System
mechanism. The purpose of the WBS (Whistle Blowing
System) makes it easier for management to handle
violation reports effectively while reducing financial and
non-financial losses as well as things that can damage the
company’s image through early detection.
All personnel of PT Perkebunan Nusantara II have a moral
obligation to report violations if they become aware
of it. The transmission of violations is also to prevent
unwanted impacts from spreading, such as receiving or
giving gratuities. The Internal Supervisory Unit Division
compiles regulations and conducts outreach to PTPN
II employees. The means for whistleblowers to submit
violation reports are:
- Letter : An official letter submitted to the Internal
Audit Unit
- The WBS box in front of the Garuda Operation Room,
the Office of the Board of Directors of PTPN II
- Email : wbs@ptpn2.com
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Gratification Restriction

Dalam rangka menegakkan pelaksanaan tata kelola In order to enforce the implementation of a good
perusahaan yang baik, maka perusahaan selalu corporate governance, therefore company always
mengutamakan pengelolaan bisnis yang bebas dari prioritizes on a business management that is free
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dengan tetap of Corruption, Collution, and Nepotism (CCN), by
memperhatikan prinsipprinsip GCG untuk dapat remain paying attention to GCG principles to be
melaksanakan pengelolaan yang penuh amanah, able to carry out a management full of mandate,
transparan, dan akuntabel. PTPN II telah memiliki transparance, and accountable. PTPN II has had
Pedoman Gratifikasi yang selaras dengan Pedoman Tata Gratification Guidelines in line with Code of
Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance), dan Corporate Governance, and Code of Conduct, as
Pedoman Perilaku (Code of Conduct), serta nilai-nilai well as values applied in Company.
yang berlaku di Perusahaan.

Pedoman Gratifikasi PTPN II ditetapkan melalui program The PTPN II Gratuity Guidelines are established
pengendalian gratifikasi yang ditandatangani oleh through a gratification control program signed by the
Komisaris dan Direksi. Commissioners and Directors.

UNIT PENGENDALI GRATIFIKASI

Gratification Control Unit

PTPN II memiliki Tim Pengendali Gratifikasi (TPG). TPG PTPN II has Gratification Control Team (GCT). GCT is
bertugas mengumpulkan laporan gratifikasi di lingkup assigned to collect gratification report in the vicinity of
PTPN II untuk dilaporkan ke KPK dan ditembuskan ke PTPN II to be reported to KPK and the carbon copy was
UPG PTPN III (Persero) selaku perusahaan induk. sent PTPN III (Persero) GCU.

MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI

Gratification Reporting Mechanism

Laporan gratifikasi dilakukan secara online ataupun Gratification report is conducted online and via letter
melalui surat jika saluran online belum tersedia atau if the online channel has not available or if there is a
terdapat masalah dan minimal memuat informasi sebagai problem and minimum containing following information:
berikut:
a. Identitas pelapor, terdiri dari nama lengkap, jabatan, a. The reporter’s identity, consisting of the full name,
tim kerja, alamat email dan nomor telepon, serta position, work team, email address and telephone
nomor kebun; number, and estate number;
b. Bentuk dan jenis praktik gratifikasi yang telah b. The forms and types of gratification practices that
dilakukan; have been carried out;
c. Spesifikasi wujud dari gratifikasi; c. Specification of form of gratuity;
d. Waktu dan lokasi dilakukan praktek gratifikasi; d. Time and location for the gratification practice;
e. Nama pihak/lembaga pemberi, penerima gratifikasi e. Name of party / institution giving, receiving gratuity
atau peminta gratifikasi; or requesting gratification;
f. Nilai materil dari benda gratifikasi f. The material value of the object of gratification
g. Dokumen kelengkapan pendukung lainnya. g. Other supporting documents.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 241

SANKSI ATAS PELANGGARAN
Sanctions for Violations
Pedoman ini berlaku dan mengikat bagi seluruh insan
PTPN II dengan kewajiban pelaporan mengikat kepada
Wajib Lapor Gratifikasi. Pelanggaran terhadap ketentuan
Pedoman ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Perusahaan.Melakukan
pelaporan gratifikasi berarti telah melindungi diri sendiri
dan keluarga dari peluang dikenakannya tuduhan tindak
pidana suap.
PENGELOLAAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN
PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)
Management of State Administrator Asset Report (SAAR)
Untuk melaksanakan pengelolaan LHKPN tahun 2020
bagi pejabat di lingkungan PT Perkebunan Nusantara II,
Perusahaan menerbitkan Surat Keputusan Direksi PT
Perkebunan Nusantara II Nomor: Dir/Kpts/26/XI/2020
tanggal 25 November 2019 tentang Pejabat yang Wajib
Mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara
II. Surat Keputusan ini dibuat berdasarkan Peraturan
Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Nomor:
3.06/PER/01/2017 tentang Pedoman Penyampaian
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Bagi
Pejabat Tertentu di PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) dan PT Perkebunan Nusantara Group.
Dengan ditetapkannya Peraturan Komisi Pemberantasan
Korupsi nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pendaftaran, Pengumuman Dan Pemeriksaan Harta
Lekayaan Penyelenggara Negara, maka proses
penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara dari semula secara manual menggunakan formulir
A dan formulir B diganti menjadi secara elektronik melalui
e-LHKPN. PT Perkebunan Nusantara II telah menyesuaikan
prosedur penyampaian LHKPN dengan merujuk pada
Peraturan KPK tersebut serta Pedoman penyampaian
Laporan harta Kekayaan penyelenggara Negara bagi
pejabat tertentu di PT Perkebunanan Nusantara III
(Persero) dan PT Perkebunan Nusantara Group.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
242 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
This guideline applies and binds all PTPN II personnel
with binding reporting obligations to the Gratuity
Report Obligators. Violation of the provisions of this
Guideline will be subject to sanctions in accordance with
the applicable provisions of the Company. Reporting
gratuities means protecting oneself and one’s family
from the possibility of being charged with bribery.
To carry out LHKPN management in 2020 for officials
within PT Perkebunan Nusantara II, the Company issued
a Decree of the Board of Directors of PT Perkebunan
Nusantara II Number: Dir/ Kpts / 26 / XI / 2020 dated
25 November 2019 concerning Officials Obliged to
Fill In State Officials’ Wealth Report LHKPN) within
PT Perkebunan Nusantara II. This Decree was made
based on the Directors Regulation of PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Number: 3.06/PER/01/2017
concerning Guidelines for Submitting Wealth Reports
of State Officials for Certain Officials at PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) and PT Perkebunan Nusantara
Group.
With the enactment of the Corruption Eradication
Commission Regulation number 07 of 2016 concerning
Procedures for Registration, Announcement and
Examination of Assets of State Administrators, the
process of submitting the Wealth of State Administrators
Report from the first is manually using form A and form B
is changed to electronically via e-LHKPN. PT Perkebunan
Nusantara II has adjusted the procedure for submitting
LHKPN by referring to the KPK Regulation as well as
the Guidelines for the submission of Asset Reports for
State officials for certain officials at PT Perkebunanan
Nusantara III (Persero) and PT Perkebunan Nusantara
Group.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

WAJIB LAPOR LHKPN

SAAR Compulsory Report

Pejabat tertentu yang diwajibkan mengisi dan Certain officials who are required to complete and
menyampaikan LHKPN kepada KPK adalah sebagai submit the LHKPN to the KPK are as follows:
berikut:
1. Pejabat Tertentu di Lingkungan PT Perkebunan 1. Certain Officials within PT Perkebunan
Nusantara II: Nusantara II:
a) Direksi dan Dewan Komisaris; a) Directors and Board of Commissioners;
b) Pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, b) Officials 1 (one) level below the Board of
antara lain Kepala Bagian, General Manajer Directors, including Head of Division, District
Distrik, Manajer Kebun, Manajer Unit dan General Manager, Farm Manager, Unit
atau Pejabat yang termasuk dalam kategori Manager and / or Officers who are included in
pejabat level jabatan 1 (satu) tingkat di bawah the category of officials at level 1 (one) level
Direksi. below the Board of Directors.
2. Pejabat Tertentu di Lingkungan Anak Perusahaan 2. Certain Officials within the PT Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara II yaitu Direksi Anak Nusantara II Subsidiary, namely Directors of
Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II, dan the Subsidiary PT Perkebunan Nusantara II, and
Pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi Anak Officials 1 (one) level below the Directors of the
Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II. Subsidiary PT Perkebunan Nusantara II.

PENGELOLA DAN ADMINISTRATOR

Management and Administrator

Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan In order to support the smooth delivery of LHKPN,
penyampaian LHKPN, ditunjuk sebagai Admin Instansi it is appointed as Agency Admin and Admin Unit as
dan Admin Unit sebagai berikut: follows:
a. Kepala Divisi Human Capital dan Umum Perusahaan a. Head of the Holding Company Human Capital and
Induk sebagai Koordinator Admin Instansi. General Division as the Agency Admin Coordinator.
b. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Perusahaan b. Head of Human Resources Division of the Holding
Induk dan Anak Perusahaan PTPN sebagai Company and Subsidiaries of PTPN as the Admin
Koordinator Admin Unit. Unit Coordinator.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan
Nusantara II Nomor: 20/Kpts/24/XI/2019 tanggal
07 November 2019 tentang Penetapan Koordinator
dan Susunan Anggota Tim Pengelolaan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai
berikut:
Based on the Decree of the Board of Directors of PT
Perkebunan Nusantara II Number: 20 / Kpts / 24 /
XI / 2019 dated November 7, 2019 concerning the
Appointment of Coordinators and Members of the
State Administrators Asset Report Management Team
(LHKPN) as follows:

1. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia PT 1. Head of Human Resources Division of PT

Perkebunan Nusantara II sebagai Koordinator Perkebunan Nusantara II as the Admin Coordinator
Admin Pengelolaan LHKPN di Lingkungan PT of LHKPN Management in PT Perkebunan
Perkebunan Nusantara II dengan susunan Anggota Nusantara II Environment with the composition of
Tim: Team Members:
a. Kepala Sub Bagian Pengembangan SDM a. Head of Human Resources Development Sub
sebagai Sekretaris Pengelolaan LHKPN; Division as Secretary of LHKPN Management;
b. Staf Sub Bagian Pengembangan SDM sebagai b. Staff of the Human Resources Development
Anggota Pengelolaan LHKPN. Subdivision as LHKPN Management Members.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 243

2. Koordinator Pengelolaan LHKPN dan Anggota Tim
mempunyai tugas meliputi:
a. Melakukan sosialisasi pengisian
penyampaian LHKPN kepada Pejabat Tertentu
di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara II dan
Anak Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II;
b. Menghimbau Pejabat Tertentu di Lingkungan
PT Perkebunan Nusantara II dan
Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II untuk
menyampaikan LHKPN sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Melakukan pemutakhiran (update)
Pejabat Tertentu di Lingkungan PT perkebunan
Nusantara II dan Anak Perusahaan;
d. Melakukan pemantauan terkait kepatuhan
penyampaian LHKPN di Lingkungan
Perkebunan Nusantara II dan Anak Perusahaan;
e. Menyusun laporan penyampaian LHKPN secara
periodik kepada Direksi PT Perkebunan Nusantara II;
f. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan
Kepala Divisi Human Capital dan Umum PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai
Koordinator Admin Instansi Pengelolaan
LHKPN PTPN Group.
PELAPORAN LHKPN
LHKPN Reporting
Merujuk pada Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi
nomor 07 Tahun 2016 tentang tata cara pendaftaran,
pengumuman dan pemeriksaan harta kekayaan
penyelenggara negara, Peraturan Direksi PT Perkebunana
Nusantara III (Persero) Nomor 3.06/PER/01/2017 tanggal
27 Juli 2017 tentang Pedoman penyampaian Laporan
harta Kekayaan penyelenggara Negara bagi pejabat
tertentu di PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan
PT Perkebunan Nusantara Group, serta Surat Keputusan
Direksi PT Perkebunan Nusantara II Nomor: 20/Kpts/26/
XI/2019 tanggal 07 November 2019 tentang Pejabat yang
Wajib Mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara
II, Penyampaian LHKPN selama Pejabat Tertentu menjabat,
dilakukan secara periodik setiap 1 (satu) tahun sekali atas
Harta Kekayaan yang diperoleh sejat tanggal 01 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember, dan penyampaian
LHKPN sebagaimana dimaksud disampaikan dalam jangka
waktu paling lambat pada tanggal 31 Desember tahun
berikutnya melalui Aplikasi e-LHKPN Modul e-Registration
pada alamat situs https://elhkpn.kpk.go.id.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
244 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
2. The LHKPN Management Coordinator and Team
Members have duties including:
dan a. Socializing the filling out and submission
of LHKPN to Certain Officials within PT
Perkebunan Nusantara II and Subsidiary PT
Perkebunan Nusantara II;
b. Call on certain officials within PT Perkebunan
Anak Nusantara II and its subsidiaries PT Perkebunan
Nusantara II to submit LHKPN in accordance
with the provisions of the prevailing laws and
regulations;
data c. Update (update) the data of Certain Officials
within PT Plantation Nusantara II and its
Subsidiary;
d. Monitoring compliance with LHKPN
PT submission within PT Perkebunan Nusantara II
and its subsidiary;
e. Prepare periodic LHKPN submission reports to
the Directors of PT Perkebunan Nusantara II;
f. Coordinating and consulting with the Head
of the Human Capital and General Division of
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) as the
Admin Coordinator of the PTPN Group LHKPN
Management Agency.
Referring to the Corruption Eradication Commission
Regulation number 07 of 2016 concerning procedures for
registering, announcing and examining the assets of state
administrators, the Regulation of the Board of Directors
of PT Perkebunana Nusantara III (Persero) Number
3.06 / PER / 01/2017 dated 27 July 2017 concerning
Guidelines for Submitting Asset Reports State officials
for certain officials at PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) and PT Perkebunan Nusantara Group, as well
as the Decree of the Board of Directors of PT Perkebunan
Nusantara II Number: 20 / Kpts / 26 / XI / 2019 dated
November 7, 2019 concerning Officials Required to Fill
In Wealth Reports State Administrators (LHKPN) within
PT Perkebunan Nusantara II Environment, Submission
of LHKPN during Certain Officials in office, is carried out
periodically every 1 (one) year for Assets acquired from
January 1 to December 31, and LHKPN submission as
referred to is submitted in the pali term ng no later than
December 31 of the following year through the e-LHKPN
Application Module e-Registration at the website address
https://elhkpn.kpk.go.id.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Pada Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2021, Wajib Lapor From January 1 to January 1 December 31, 2021, 54 people
Pejabat PT Perkebunan Nusantara II berjumlah 54 Orang. are required to report PT Perkebunan Nusantara II officials.

Tingkat Kepatuhan Pelaporan LHKPN PT Perkebunan PT Perkebunan Nusantara II’s LHKPN Report
Nusantara II mencapai 100% dan Tingkat Ketepatan juga Compliance Level reaches 100% and the Accuracy Level
mencapai 100%. also reaches 100%.

GRAFIK PENYAMPAIAN LHKPN

PEMBERIAN SANKSI
Sanctions

Pejabat tertentu yang tidak menyampaikan LHKPN Certain officials who do not submit LHKPN in accordance
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dikenakan sanksi with the applicable provisions are subject to the following
sebagai berikut: sanctions:

a) Penundaan pembayaran bonus/insentif/ tantiem a) Postponement of bonus/incentive/tantiem

atau nama lain yang sejenis bagi pejabat tertentu
yang masih aktif; dan/atau
b) Penundaan pembayaran Santunan Hari Tua (SHT)
atau nama lain yang sejenis bagi pejabat yang
berakhir masa jabatannya atau pensiun.
payments or other similar names for certain officials
who are still active; and / or
b) Postponement of Old Age Compensation (SHT)
payments or other similar names for officials who
have ended their term of office or retire.

Pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2021 tidak From January 1 to January 1 December 31, 2021, there
terdapat pemberian sanksi kepada Pejabat Tertentu di was no sanction given to certain officials within the scope
Lingkup PT Perkebunan Nusantara II. of PT Perkebunan Nusantara II.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 245
 TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility

TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
PT Perkebunan Nusantara II merupakan perusahaan
agribisnis yang menghasilkan produk-produk kelapa
sawit dan tebu produksi dengan menerapkan prinsip-
prinsip keberlanjutan sesuai dengan visi dan misi.
Perusahaan berkomitmen untuk mengelola perkebunan
dan industri sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan
yang meliputi aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
(Sustainable Perspective).
Aktivitas bisnis perusahaan bersentuhan langsung
dengan para pemangku kepentingan terutama yang
berada di sekitar kebun. Sebagai wujud tanggung jawab
sosial Perusahaan kepada Pemangku Kepentingan di
sekitar wilayah operasionalnya, PTPN II melaksanakan
program tanggung jawab sosial, yang berdampak positif
terhadap masyarakat untuk mendukung terciptanya
pembangunan berkelanjutan. Program Tanggung Jawab
Sosial juga merupakan salah satu bentuk implementasi
dari konsep tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan
menyadari program tanggung jawab sosial perusahaan
juga merupakan investasi bagi perusahaan demi
pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
Ruang lingkup tanggung jawab sosial yang dilaksanakan
PTPN II meliputi:
1. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Hidup
2. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pengembangan
Sosial dan Kemasyarakatan
4. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Konsumen
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
248 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PT Perkebunan Nusantara II is an agribusiness company
producing oil palm and sugarcane products sustainability
principles for their production process pursuant to
the Corporate vision and mission. The Company has
a commitment to manage the plantation and industry
based on sustainability principles comprising of
Economic, Social and Environment aspects (Sustainable
Perspective).
The company business directly in touch with stakeholders
notably in the vicinity of the estates. As a form of
Corporate Social Responsibility to the Stakeholder in the
vicinity of its operational area, PTPN II carries out social
responsibility program, which has positive impact to the
community in supporting the creation of sustainability
development. Social Responsibility Program is also
one of implementation form and a concept of good
corporate governance. The Company aware that the
corporate social responsibility is also an investment
for the company to the growth and sustainability of the
company
The scope of social responsibility held by PTPN II
comprises of:
1. Social Responsibility to Environment
2. Social Responsibility to Employment, Occupational
Health and Safety
3. Social Responsibility to the Social and Community
Development
4. Social Responsibility to Consumers
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL DAN LINGKUNGAN TERKAIT
LINGKUNGAN HIDUP
Implementation of Social and Community Responsibility
Associated with Environment
KEBIJAKAN
PTPN II senantiasa berkomitmen untuk menjaga
kelestarian lingkungan dalam setiap proses bisnis
dengan:
• Mematuhi peraturan perundang - undangan yang
berlaku dan persyaratan lain untuk diintegrasikan
ke dalam pelaksanaan kegiatan usaha.
• Menerapkan dan memelihara sistem manajemen
lingkungan, sosial, ketahanan pangan, kesehatan dan
keselamatan kerja terpadu sesuai dengan standar
sistem manajemen nasional dan internasional yang
berlaku.
• Menetapkan tujuan dan sasaran yang terukur untuk
mencegah pencemaran lingkungan, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja terhadap pekerja dan pihak -
pihak yang berkepentingan dan akhirnya menuju ke
perbaikan kinerja secara berkesinambungan.
• Melakukan praktek tanpa bakar dalam kegiatan
pembangunan perkebunan dan mendukung inisiatif
mencegah dan mengawasi kebakaran hutan dan
asap.
• Tidak melakukan pembukaan lahan baru di
areal yang bernilai karbon stok tinggi (KST), nilai
konservasi tinggi (NKT) dan diatas lahan gambut.
• Melakukan monitoring emisi gas rumah kaca (GRK)
pada kebun dan pabrik melalui perhitungan GRK
serta mengeksplorasi usaha mengurangi emisinya,
dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,
sosial dan ekonomi.
Perusahaan membentuk Bagian Teknik/ Pengolahan dan
Lingkungan Sub Bagian Sertifikasi, K3 dan Lingkungan
yang bertugas mengelola semua kegiatan perencanaan,
pengkajian, pengembangan yang berkaitan dengan audit
sertifikasi produk dan Izin Lingkungan yang memuat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
POLICY
PTPN II always has a commitment to preserve
environment in every process of its business by:
• Comply with applicable laws and regulations and
other requirements to be integrated into the
implementation of business activities.
• Implement and maintain an integrated
environmental, social, food security, health and
safety management system in accordance with
applicable national and international management
system standards.
• Establish measurable goals and targets to prevent
environmental pollution, accidents and occupational
diseases on workers and other interested parties
and ultimately lead to continuous improvement in
performance.
• Adopt zero-burning practices in plantation
development activities and support initiatives to
prevent and control forest fires and haze.
• Do not conduct new land clearing in areas with high
carbon stock value (KST), high conservation value
(HCV) and on peat land.
• Monitor greenhouse gas (GHG) emissions in
plantations and mills through GHG calculations
and explore efforts to reduce emissions, taking
into account environmental, social and economic
aspects.
The company established the Engineering / Processing
and Environmental Section, Certification, K3 and
Environment Section which is in charge of managing all
planning, assessment, development activities related
to product certification audits and Environmental
Permits which contain environmental management and
monitoring.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 249

PROGRAM KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Executed Activity Programs
PTPN II melaksanakan beberapa kegiatan tanggung jawab
sosial dan lingkungan terkait lingkungan hidup, meliputi
program pengelolaan energi dan air, pengelolaan limbah
cair, pengelolaan limbah padat non B3, pengelolaan
limbah B3, pengelolaan gangguan sumber tidak bergerak,
pengendalian emisi dan pencemaran udara, sertifikasi
bidang lingkungan, dan biaya lingkungan.
PENGELOLAAN ENERGI DAN AIR
PTPN II berkomitmen untuk mendukung pemenuhan
kebutuhan energi yang berkelanjutan. Berbagai inisiatif
dan program konservasi energi dilakukan PTPN II dengan
maksud untuk mendorong peran aktif seluruh karyawan
Perusahaan untuk melakukan diversifikasi, konservasi
dan budaya hemat energi serta menciptakan inovasi.
PTPN II telah berhasil memanfaatkan Limbah POME
menjadi sumber energi melalui Pembangkit Listrik
Tenaga Biogas di PKS Kwala Sawit dan PKS Pagar Merbau
dengan kapasitas masing-masing 1 MW.
Selama Tahun 2021 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
milik PTPN II telah berhasil memproduksi listrik
sebanyak 4.474.179 kWH. Dengan adanya Pembangkit
Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) maka gas metana dari
penguraian limbah POME dapat dimanfaatkan menjadi
sumber energi pembangkit listrik. Dengan pemanfaatan
gas metana menjadi sumber energi, maka PTPN II telah
berkontribusi untuk menurunkan tingkat emisi gas
rumah kaca dan berkontribusi terhadap pemenuhan
energi listrik nasional melalui sumber energi terbarukan.
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
PTPN II berkomitmen mengelola air dengan baik dan
berupaya meminimalisir dampak lingkungan yang
ditimbulkannya. Perusahaan melakukan pengelolaan
limbah cair sesuai izin yang diperoleh dari Kepala Daerah
setempat.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
250 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PTPN II carries out several activities of social and
environmental responsibilities comprising energy and
water management program, liquid waste management,
non HTW management, HTW management, immovable
sources disruption management, air emission and
pollution management, environmental certification, and
environmental cost.
ENERGY AND WATER MANAGEMENT
PTPN II is committed to supporting the fulfillment of
sustainable energy needs. PTPN II has carried out various
energy conservation initiatives and programs with
the aim of encouraging the active role of all Company
employees to diversify, conserve and conserve energy
culture as well as create innovation.
PTPN II has succeeded in utilizing POME waste as an
energy source through the Biogas Power Plant in PKS
Kwala Sawit and PKS Pagar Merbau with a capacity of 1
MW each.
During 2021 the Biogas Power Plant owned by PTPN
II has succeeded in producing electricity of 4,474,179
kWH. With the Biogas Power Plant (PLTBg), methane
gas from the decomposition of POME waste can be
used as a source of energy for electricity generation.
By utilizing methane gas as an energy source, PTPN II
has contributed to reducing the level of greenhouse gas
emissions and contributing to the fulfillment of national
electrical energy through renewable energy sources.
LIQUID WASTE MANAGEMENT
PTPN II is committed to managing water well and strives
to minimize the environmental impact it causes. The
company manages liquid waste according to the permit
obtained from the local regional head.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Limbah cair yang dihasilkan dari pengolahan pabrik
kelapa sawit dan pabrik gula dilakukan pengelolaan
lanjutan untuk mereduksi kontaminan dalam limbah cair
hingga tercapai konsentrasi yang aman untuk lingkungan
dengan mengacu baku mutu yang telah ditetapkan dalam
Permen LH No 5 Tahun 2014
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT NON B3
Dalam proses pengolahan di unit Pabrik Kelapa Sawit
menghasilkan limbah padat berupa tandan kosong,
cangkang dan fiber. Sedangkan unit Pabrik Gula
menghasilkan limbah padat berupa ampas dan blotong.
Limbah padat kategori non B3 tersebut dimanfaatkan
kembali dan dikelola oleh perusahaan sebagai berikut:
1. Tandan kosong yang dihasilkan dari PKS
dimanfaatkan untuk digunakan kembali menjadi
bahan organik di Afdeling.
2. Prioritas aplikasi tandan kosong adalah Tanaman
Belum Menghasilkan (TBM) dan bila ada berlebih
baru diaplikasikan ke Tanaman Menghasilkan (TM).
3. Rekaman kegiatan aplikasi tandan kosong ke
afdeling harus disimpan dan dipelihara.
4. Limbah cangkang dan fiber yang dihasilkan dari
pengolahan kelapa sawit digunakan sebagai bahan
bakar internal Pabrik kelapa sawit.
5. Apabila masih ada kelebihan bahan bakar
cangkang dan fiber, maka cangkang dan fiber dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar tambahan untuk
start-up giling di Pabrik Gula.
6. Limbah ampas yang dihasilkan dari pengolahan tebu
menjadi gula kristal putih dimanfaatkan menjadi
sumber bahan bakar internal pabrik gula.
7. Limbah blotong yang dihasilkan dari pabrik gula
digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanaman
di lahan tebu
The liquid waste generated from processing palm oil mills
and sugar mills is carried out further management to
reduce contaminants in liquid waste until a concentration
that is safe for the environment is achieved by referring
to the quality standards stipulated in the Minister of
Environment and Forestry Regulation No.5 of 2014.
NON HTW SOLID WASTE MANAGEMENT
The processing process at the Palm Oil Mill unit produces
solid waste in the form of empty bunches, shells and fiber.
Meanwhile, the Sugar Factory unit produces solid waste
in the form of dregs and blotong. The solid waste in the
non-hazardous category is reused and managed by the
company as follows:
1. Empty bunches produced from PKS are used to be
reused as organic material in Afdeling.
2. Priority for application of empty bunches is
Immature Plants (TBM) and if there is excess, then it
is applied to Producing Plants (TM).
3. Records of application of empty bunches to afdeling
should be kept and maintained.
4. The shell and fiber waste generated from oil palm
processing are used as internal fuel for the palm oil
mill.
5. If there is still excess shell and fiber fuel, the shell
and fiber can be used as additional fuel for start-up
mills at the Sugar Factory.
6. Dregs of waste produced from processing sugar
cane into white crystalline sugar are used as an
internal fuel source for the sugar factory.
7. Blotong waste produced from sugar factories is
used to increase plant fertility in sugarcane fields.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 251

PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh PTPN II
berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun. Seluruh Limbah B3 seperti oli bekas, baterai
bekas, jerigen bekas bahan kimia, kain majun, karung
bekas pupuk dan bahan kimia, bola lampu bekas dan
Limbah B3 lainnya disimpan di Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3 yang telah memiliki izin dari
Kepala Daerah setempat sebelum diangkut oleh pihak
pengangkut Limbah B3. Selanjutnya limbah B3 tersebut
akan dikelola oleh pihak ketiga yang memiliki izin dari
Kepala Daerah setempat sesuai aturan yang berlaku.
Secara berkala, PTPN II melakukan pemantauan dan
evaluasi pengelolaan limbah B3, serta membuat laporan
tertulis dan menyampaikannya kepada bupati/wali kota
dan ditembuskan kepada Menteri. Laporan paling sedikit
memuat:
a) sumber, nama, jumlah, dan karakteristik Limbah B3;
b) pelaksanaan Penyimpanan Limbah B3; dan
c) Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3,
dan/ atau Penimbunan Limbah B3 yang dilakukan
sendiri oleh pemegang izin dan/atau penyerahan
Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah
Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/
atau Penimbun Limbah B3.
PENGELOLAAN GANGGUAN SUMBER TIDAK
BERGERAK
1. Identifikasi gangguan sumber tidak bergerak
a. Identifikasi dilakukan dengan melakukan
pemantauan terhadap boiler dan genset yang
digunakan di PKS maupun PG
b. Operator bertanggung jawab mengoperasikan
boiler dan genset sesuai SOP dari masing-
masing mesin, untuk memenuhi kepatuhan
terhadap peraturan lingkungan
c. Bagian Sertifikasi, K3 dan Lingkungan
melakukan evaluasi terhadap hasil pengujian
analisa emisi boiler dan genset
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
252 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
HAZARD AND TOXIC WASTE MANAGEMENT
HTW management executed by PTPN II is referred to
Government Regulation No. 101 Year 2014 regarding
Hazard and Toxic Waste Management. All HTW such
as used oil, used battery, used chemical jerry cans, used
rags, used fertilizer and chemical rags, used lamp bulb
and other HTW are stored in HTW Temporary Stored
Warehouse that has had a license from Head of local
region Transported by HTW transportation party.
Hereafter the HTW will be managed by third parties who
have license from Head of local region in accordance to
applicable regulation.
Gradually, PTPN II monitors and evaluates the HTW
management, as well as creates written Report and
presents it to regent/mayor and the carbon copy sent to
the Minister. The report at least contains:
a) source, name, number and characteristic of the HTW;
b) the execution of HTW storage and
c) The used of HTW, HTW management, and/or HTW
landfill conducted by the license holder and/or HTW
submission to HTW collector, the utilization of
B3, HTW, HTW Processor, and/or HTW landfill.
IMMOVABLE SOURCE DISRUPTION MANAGEMENT
1. Identify stationary source noise
a. Identification is carried out by monitoring the
boilers and generators used in PKS and PG
b. Operators are responsible for operating the
boiler and generator according to the SOP of
each machine, to comply with environmental
regulations
c. Sub Division of Certification, K3 and the
Environment evaluates the results of testing
the analysis of boiler and generator emissions
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
2. Kegiatan pemantauan dan pengukuran 2. Monitoring and measurement activities
a. Sub Bagian Sertifikasi, K3 dan Lingkungan a. The Sub Division of Certification, K3 and the
memastikan kegiatan pemantauan dan Environment ensures that environmental
pengukuran lingkungan yang dilakukan sudah monitoring and measurement activities carried
mencakup parameter gangguan sumber tidak out include parameters of immovable source
bergerak (kebisingan, getaran, kebauan) disturbances (noise, vibration, odor)
b. Pemantauan ambien udara untuk tingkat b. Monitoring of ambient air for noise and odor
kebisingan, kebauan dilakukan di 3 (tiga) levels is carried out at 3 (three) points, namely
titik, yaitu di dalam PKS/PG, diluar PKS/PG inside PKS / PG, outside PKS / PG and in
dan di lingkungan perumahan penduduk, residential areas, carried out by an accredited
dilaksanakan oleh Laboratorium Pengujian Testing Laboratory.
yang terakreditasi.
c. Pemantauan getaran untuk ruang genset c. Vibration monitoring for the generator room is
dilaksanakan oleh Laboratorium Pengujian carried out by an accredited Testing Laboratory.
yang terakreditasi.
d. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan d. Environmental monitoring and measurement
pengukuran lingkungan dilakukan secara activities are carried out periodically every
berkala setiap semester sesuai dengan semester in accordance with the AMDAL / RKL-
Dokumen AMDAL/RKL-RPL. RPL document.
e. Rekaman kegiatan pemantuan dan pengukuran e. Records of monitoring and measurement
dijaga dan dipelihara activities are maintained and maintained
f. Sub bagian Sertifikasi, K3 dan Lingkungan f. The Sub Division of Certification, K3 and
mengevaluasi hasil pemantauan dan the Environment evaluates the results of
pengukuran terhadap baku mutu setiap monitoring and measurement against the
parameter. quality standard for each parameter.
g. Unit usaha melaporkan hasil uji emisi ke g. Business units report emission test results to
instansi terkait secara periodik yang tertuang relevant agencies periodically as stated in the
dalam dokumen AMDAL/RKLRPL. AMDAL / RKLRPL document.
3. Kegiatan pengendalian/perlindungan 3. Controlling/protection activities
a. Melakukan pembatasan terhadap dampak a. Perform limitation on the noise, vibration
kebisingan, getaran dan kebauan dengan and odor impacts by creating particular room
membuat ruang khusus (rumah genset) untuk (generator set house) to control the noise,
mengendalikan tingkat kebisingan, getaran dan vibration and emission level
emisi yang dikeluarkan
b. Menggunakan peralatan keselamatan bagi b. Use safety equipment for employee while
karyawan ketika melakukan pekerjaan dilokasi performing the work in location which
yang memiliki kebisingan, getaran, emisi udara producing noises, vibrations, air emission such
seperti ear muff, masker, dll. as ear muff, mask, etc.
c. Melakukan modifikasi terhadap alat yang c. Modify the equipment that has immovable
memiliki baku mutu gangguan sumber tidak source disruption quality standards above the
bergerak yang diatas ambang batas threshold.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 253
 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PENGENDALIAN EMISI EMISSION CONTROL
DAN PENCEMARAN UDARA AND AIR POLLUTION

PTPN II berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan
dalam setiap proses bisnisnya, diantaranya dengan
meminimalkan dan mitigasi emisi Gas Rumah Kaca.
Beberapa program terkait upaya penurunan emisi Gas
Rumah Kaca yang dijalankan PTPN II adalah:
PTPN II has a commitment in preserving the environment
in every business process, including by minimizing
and mitigating the Green House Gas emission. Several
related programs as efforts in reducing the Green House
Gas emission are:

1. Melakukan identifikasi limbah udara 1. Carry out identification on air waste

a. Sumber-sumber limbah udara dari kegiatan
pengolahan hasil perkebunan adalah emisi dari
boiler dan genset yang digunakan di PKS/PG.
b. Unit Usaha melakukan identifikasi kegiatan dari
sumber pencemar yang menghasilkan limbah/
pencemaran udara yang terdapat di areal PKS
dan PG
c. Identifikasi dilakukan dengan melakukan
pemantauan terhadap kegiatan yang dapat
mengakibatkan potensi pencemaran udara dan
menentukan parameter lingkungannya, yaitu
(CH4) dan CO2 yang menaikan emisi penyebab
efek rumah kaca
a. Sources of air waste from plantation product
processing activities are emissions from boilers
and generators used in PKS / PG.
b. Business Units identify activities from pollutant
sources that produce waste / air pollution in the
PKS and PG areas
c. Identification is carried out by monitoring
activities that can lead to potential air pollution
and determining environmental parameters,
namely (CH4) and CO2, which increase
emissions that cause the greenhouse effect.

2. Kegiatan pemantauan dan pengukuran 2. Monitoring and metering activities

a. Sub bagian Sertifikasi, K3 dan Lingkungan a. The Sub Division of Certification, K3 and
memastikan kegiatan pemantauan dan the Environment ensures that the air quality
pengukuran baku mutu udara yang dilakukan standard monitoring and measurement
di unit sudah mencakup parameter baku mutu activities carried out in the unit include air
udara. quality standard parameters.
b. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan b. Monitoring and measurement of air quality
pengukuran baku mutu udara di unit usaha standards in business units is carried out
dilakukan secara berkala setiap semester periodically every semester
c. Rekaman kegiatan pemantuan dan pengukuran c. Records of monitoring and measurement
dijaga dan dipelihara activities are maintained and maintained

3. Kegiatan pengendalian/perlindungan 3. Controlling/protection activities

a. Melakukan pemantauan dan pengukuran a. Conducting monitoring and metering of
parameter status mutu udara ambien secara parameter of ambient air standards status
periodik periodically
b. Membuat perangkap abu (dust collection) b. Creating dust collection before the dust
sebelum masuk ke cerobong asap untuk entering chimney to suppress waste attached
menekan limbah ikutan yang terbawa oleh asap in the smoke
c. Melakukan penanaman (penghijauan) tanaman c. Planting (greening) plants beside oil palm plant
diluar tanaman komoditas kelapa sawit
d. Melakukan maintenance peralatan penghasil d. Performing maintenance on air emission source
sumber emisi udara equipment
e. Menggunakan sistem zero burning di dalam e. Using zero burning system in land clearing
kegiatan pembukaan lahan activities

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

254 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
SERTIFIKASI BIDANG LINGKUNGAN
Pada tahun 2021, PTPN II meraih 3 (tiga) peringkat Biru
dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
(PROPER) Nasional dalam pengelolaan lingkungan dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Adapun unit usaha yang memperoleh PROPER Biru yaitu
PKS Sawit Seberang, PKS Pagar Merbau, dan PG Kwala
Madu.
Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) adalah
suatu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia
dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan tujuan
untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia
di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam rangka
memenuhi komitmen Presiden Republik Indonesia untuk
mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian
terhadap masalah lingkungan. Pada tahun 2021, unit
usaha PTPN II yaitu Kebun-PKS Tanjung Garbus Pagar
Merbau berhasil mendapatkan sertifikasi ISPO yang
diaudit oleh Lembaga Sertifikasi PT Sucofindo. Sehingga
per tahun 2021, sudah 3 unit Kebun-Unit PTPN II
memperoleh Sertifikasi ISPO yaitu Kebun-Unit Sawit
Hulu, Kebun-Unit Sawit Seberang, dan Kebun-Unit
Tanjung Garbus Pagar Merbau.
BIAYA LINGKUNGAN
Sepanjang tahun 2021, PTPN II mengeluarkan dana dan
investasi lingkungan sebesar Rp. 5,75 miliar. Komponen
dana dan investasi lingkungan meliputi sertifikasi dan
surveillance produk, sertifikasi dan surveillance kelapa
sawit berkelanjutan (RSPO & ISPO), PROPERNAS,
perizinan, serta pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
ENVIRONMENTAL CERTIFICATION
In 2021, PTPN II won 3 (three) Blue ratings in the National
Company Performance Rating Program (PROPER)
in environmental management from the Ministry of
Environment and Forestry (KLHK). The business units
that received PROPER Blue were PKS Sawit Seberang,
PKS Pagar Merbau, and PG Kwala Madu.
The Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) is a
policy taken by the Government of Indonesia, in this case
the Ministry of Agriculture with the aim of increasing
the competitiveness of Indonesian palm oil in the world
market and participating in fulfilling the commitment
of the President of the Republic of Indonesia to reduce
greenhouse gases and provide attention to environmental
problems. In 2021, PTPN II’s business unit, Kebun-PKS
Tanjung Garbus Pagar Merbau, succeeded in obtaining
ISPO certification which was audited by the PT Sucofindo
Certification Institute. So that by 2021, 3 units of PTPN
II Plantations have obtained ISPO Certification, namely
Upstream Oil Palm Units, Seberang Oil Palm Units, and
Tanjung Garbus Pagar Merbau Units.
ENVIRONMENTAL COST
Throughout 2021, PTPN II spent environmental
funds and investments amounting to Rp. 5.75 billion.
Environmental funding and investment components
include certification and product surveillance,
certification and surveillance of sustainable palm
oil (RSPO & ISPO), PROPERNAS, licensing, and
environmental management and monitoring.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 255
 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB

SOSIAL DAN LINGKUNGAN TERKAIT
KETENAGAKERJAAN DAN K3
Occupational Health and Safety (OHS)
KEBIJAKAN POLICY

PTPN II berkomitmen untuk menjamin terlaksananya
tanggung jawab sosial dan lingkungan terkait
ketenagakerjaan dan K3. Kebijakan terkait hal tersebut
dirumuskan sebagai berikut:
• Mengutamakan Mematuhi peraturan perundang -
undangan yang berlaku dan persyaratan lain untuk
diintegrasikan ke dalam pelaksanaan kegiatan
usaha.
• Menerapkan dan memelihara sistem manajemen
lingkungan, sosial, ketahanan pangan, kesehatan dan
keselamatan kerja terpadu sesuai dengan standar
sistem manajemen nasional dan internasional yang
berlaku.
• Menetapkan tujuan dan sasaran yang terukur untuk
mencegah pencemaran lingkungan, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja terhadap pekerja dan pihak -
pihak yang berkepentingan dan akhirnya menuju ke
perbaikan kinerja secara berkesinambungan.
• Menghormati hak asasi manusia dengan
memperlakukan seluruh karyawan secara adil,
baik dalam hal penerimaan, penilaian, kondisi
dan lingkungan kerja, serta keterwakilan tanpa
memandang suku, kasta, asal negara, agama/
kepercayaan, cacat, gender, orientasi seksual,
keanggotaan serikat pekerja, afiliasi polotik dan/
atau umur.
• Melarang untuk mempekerjakan anak di bawah
umur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
• Mencegah pelecehan seksual dan berbagai bentuk
kekerasan terhadap perempuan serta melindungi
hak-hak reproduksinya.
• Memprogramkan keikutsertaan seluruh pekerja
dalam asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan.
PTPN II as a commitment to guarantee the implementation
of social and environmental responsibility related to
employment and OHS. The policy related to those
matters is formulated as following:
• Comply with applicable laws and regulations and
other requirements to be integrated into the
implementation of business activities.
• Implement and maintain an integrated
environmental, social, food security, health and
safety management system in accordance with
applicable national and international management
system standards.
• Establish measurable goals and targets to prevent
environmental pollution, accidents and occupational
diseases on workers and other interested parties
and ultimately lead to continuous improvement in
performance.
• Respect human rights by treating all employees
fairly, both in terms of acceptance, assessment,
working conditions and environment, as well
as representation regardless of ethnicity, caste,
national origin, religion / belief, disability, gender,
sexual orientation, trade union membership,
political affiliation and / or age.
• It is prohibited to employ minors in accordance with
statutory regulations.
• Prevent sexual harassment and various forms
of violence against women and protect their
reproductive rights.
• Program for the participation of all workers in health
and employment insurance.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

256 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
• Menghormati hak setiap karyawan untuk
membentuk atau menjadi anggota serikat pekerja
sesuai dengan keinginannya.
• Mengkaji secara berkala kebijakan lingkungan,
sosial, ketahanan pangan, kesehatan dan
keselamatan kerja ini untuk memastikan bahwa
kebijakan ini tetap sesuai dan layak untuk bisnis.
PENERAPAN SMK3
PTPN II berkomitmen untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
di setiap unit kerjanya sebagai bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya kerja yang aman, efisien,
dan produktif.
Berdasarkan hasil audit SMK3, beberapa unit kerja
PTPN II telah memiliki Sertifikat SMK3 yang diterbitkan
Menteri Ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil audit
tersebut, unit kerja yang telah bersertifikat SMK3
berhak mendapatkan sertifikat predikat bendera perak
SMK3 yang akan diaudit setiap 3 tahun sekali.
PROGRAM KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Activity Program Conducted
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Sepanjang tahun 2021, kegiatan K3 dan lingkungan yang
di laksanakan meliputi:
a. Inspeksi dan investigasi tempat kerja secara rutin
yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber
bahaya yang potensial di semua tempat serta
memastikan kondisi alat kerja dalam keadaan
bersih dan teratur sehingga dapat meminimalisir
kecelakaan kerja.
b. Memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri
(APD), sarana dan keselamatan kerja lainnya selalu
dalam keadaan siap pakai.
c. Memastikan ketersediaan obat-obatan P3K untuk
penanganan kecelakaan dini.
d. Memastikan kondisi hydran selalu dalam keadaan
siap dipergunakan apabila sewaktu-waktu terjadi
kebakaran. Memastikan kondisi Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) siap pakai.
• Respect the rights of every employee to form or
become a member of a trade union as he wishes.
• Periodically review these environmental, social,
food security, health and safety policies to ensure
that these policies remain appropriate and business-
appropriate.
THE IMPLEMENTATION OF OHSMS
PTPN II is committed to implementing an Occupational
Safety and Health Management System (SMK3) in
each of its work units as part of the overall company
management system in order to control risks related
to work activities in order to create safe, efficient and
productive work.
Based on the results of the SMK3 audit, several PTPN II
work units already have SMK3 certificates issued by the
Minister of Manpower. Based on the results of the audit,
work units that have been certified SMK3 are entitled to
receive a certificate of the SMK3 silver flag which will be
audited every 3 years.
OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
Throughout 2021, OHS and environmental activities
carried out were including:
a. Routine work place inspection and investigation
which the objectives were to identify potential
dangerous sources in all places as well as to
guarantee the condition of work equipments in
clean and order condition in order to minimize work
accident
b. Ensuring the availability of Personal Protective
Equipment (PPE), other occupational facilities and
safety always in ready to use condition
c. Ensuring the availability of first aid medicines to
handle early accident
d. Ensuring the hydran condition always in a ready to
use condition if at any time the fire broke. Ensuring
the condition of fire extinguisher in ready to use
state.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 257

e. Menempatkan rambu-rambu di lokasi yang tepat
agar pekerja menyadari pentingnya Alat Pelindung
Diri.
f. Mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran
dengan tujuan untuk menguji APAR, hydran selalu
dalam kondisi siap pakai.
g. Pelatihan P3K untuk semua mandor-mandor oleh
dokter perusahaan sehingga dapat melakukan
tindakan preventif kecelakaan ringan.
h. Sosialisasi SMK3 dengan tujuan agar SMK3 menjadi
budaya bagi semua karyawan.
i. Audit internal untuk mengukur sejauh
mana implementasi SMK3 dengan sasaran
mempertahankan sertifikat bendera emas SMK3.
j. Evaluasi kinerja SMK3 dan peningkatan penerapan
SMK3 secara berkelanjutan.
PTPN II memiliki Panitia Pembina K3 (P2K3) yang
beranggotakan perwakilan manajemen dan perwakilan
karyawan PTPN II. P2K3 merupakan badan pembantu
di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama
antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan
kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam
penerapan K3. Secara rutin, Perusahaan melaporkan
pelaksanaan programprogram P2K3 ke Disnakertrans
setempat.
PENCEGAHAN NARKOBA
PTPN II sepakat melakukan upaya aktif pencegahan
dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
di lingkungan PTPN II. PTPN II membuat Nota
Kesepahaman dengan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN
II agar seluruh karyawan membuat surat pernyataan
untuk kesediaan mengundurkan diri apabila terbukti
menggunakan narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya.
Upaya pencegahan tersebut dilakukan dengan
melaksanakan Test narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya secara rutin kepada seluruh karyawan
di Kebun/PKS di PTPN II. Selain itu juga dilakukan
sosialisasi tentang bahaya narkotika, psikotropika dan
zat adiktif lainnya. Segala upaya yang dilakukan dengan
bekerjasama dengan Badan Nasional Narkotika Nasional
(BNN) Propinsi Sumatera Utara.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
258 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
e. Placing signs in exact location in order the employee
awares the importance of Personal Protective
Equipment.
f. Establishing fire training with the aim is to inspect
the fire extinguisher, and hydran in always ready to
use condition
g. First aid training for all supervisors trained by the
corporate doctors in order to be able to carry out a
preventive action to minor accident
h. OHSMS socialization in order the OHSMS become
the culture for all employee.
i. Internal audit to measure to what extent the
implementation of OHSMS in order to maintain
OHSMS golden flag certificate
j. Evaluation on OHSMS performance and
improvement on OHSMS implementation
sustainably
PTPN II has OHS Advisory Committee (OHSAC)
consisting of PTPN II management representative and
employee representatives as its members. OHSAC is
a supporting agency in work place which is a media to
collaborate between the enterpreneur and employee
to develop mutual understanding and effective
participation in the implementation of OHS. Routinely,
the Company reports the implementation of OHSAC
programs to local Labor and Transmigration Agency.
DRUG PREVENTION
PTPN II agrees to participate actively in prevention of
drug, psychotropic, and other addictive substance abuse
and illicit trafficking in the vicinity of the PTPN II. PTPN II
established Memorandum of Understanding with PTPN
II Plantation Labor Union ordering all employees creates
statement letter to willingly resign if proven using drugs,
psychotropic, and other addictive substance.
This prevention effort is executed by running drug,
psychotropic, and other addictive substance tests
routinely to all employees in Estates/POMs in PTPN II.
In addition, socialization regarding the danger of the
drug, psychotropic, and other addictive substance use is
also performed. Many endeavors have been performed
in collaboration with National Narcotic Agency of North
Sumatera Province.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
KESEHATAN LINGKUNGAN
Setiap unit kerja di lingkup PTPN II diwajibkan untuk selalu
menjaga dan menciptakan lingkungan tempat kerja yang
tertata harmonis dan selalu bersih. Pengujian lingkungan
kerja dan pemeriksaan kesehatan dilakukan secara
berkala bekerja sama dengan Balai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Medan, meliputi intensitas kebisingan,
iklim kerja, intensitas penerangan, getaran seluruh
tubuh, kadar debu total, pemeriksaan Audiometri, dan
pemeriksaan Spirometri. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa hampir seluruh lingkungan kerja di unit-unit kerja
PTPN II dinyatakan memenuhi ketentuan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2019 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
PTPN II melakukan langkah perbaikan secara
terprogram dan berkesinambungan untuk meningkatkan
produktivitas dan menghindari kecelakaan akibat kerja
dan meningkatkan kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja, diantaranya melalui pembinaan keselamatan
dan kesehatan kerja, mendisiplikan karyawan untuk
menggunakan APD yang telah disediakan Perusahaan,
dan melakukan Health Risk Assessment (HRA). Sebagai
upaya untuk meningkatkan pemahaman karyawan
dan batihnya akan kesehatan dan pola hidup sehat,
Perusahaan memberikan penyuluhan dan pelatihan
secara berkala mengenai pencegahan penyakit menular
dan penyakit degeneratif.
KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA
PTPN II memberikan kesempatan kerja yang sama
kepada setiap insan PTPN II untuk meningkatkan
kompetensi dan jenjang karir tanpa diskriminasi
gender, ras, suku, dan agama, sesuai dengan kriteria
kemampuan dan kualifikasi pendidikan, kompetensi, dan
pengalaman yang dimiliki individu karyawan. Demikian
pula, setiap karyawan akan mendapatkan reward
dan punishment sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Perusahaan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Setiap karyawan berhak untuk
melaporkan setiap adanya diskriminasi atau dugaan
adanya diskriminasi dalam memperoleh peningkatan
kompetensi dan jenjang karir ke Dewan Komisaris.
ENVIRONMENTAL HEALTH
Every work unit in PTPN II is required to always maintain
and create a harmonious and always clean work place. An
examination has been conducted gradually on work place
and health in collaboration with Medan Occupational
Health and Safety Center, comprising noise intensity,
work climate, light intencity, all body vibration, total
dust content, audiometry examination, and spirometri
examination. Test result indicates that almost all of work
place in PTPN II work unit has been stated as meeting the
provision of Minister of Labor Regulation Number 5 Year
2019 regarding Occupational Health and Safety in Work
Place.
PTPN II performs maintenance programmatically and
sustainably to improve the productivity and prevent
occupational acctidents and to increase labor health
and safety, including by establishing guidance for
occupational health and safety, disciplining employee
to use PPE provided by the Company, and practicing
Health Risk Assessment (HRA). As an effort to improve
the comprehension of the employee and family, periodic
training and counseling concerning infectious diseases
and degenerative diseases are carried out by the
Company.
GENDER EQUALITY AND WORK OPPORTUNITY
PTPN II provides the equal work opportunity to all PTPN
II employees to improve the competency and career
path without discriminizing the gender, race, tribe and
religion, in conformity to the ability criteria and education
qualification, competency, and experiences owned by the
individual. Likewise, every employee will receive reward
and punishment in accordance to the policy that has
been set by the Company and the provision of law and
regulation. Every employee has a right to report any
discrimination and alleged discrimination in pursuing
competency improvement and career path to the Board
of Commissioner.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 259

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Perusahaan secara konsisten mengadakan program
pelatihan dan pengembangan SDM untuk meningkatkan
kompetensi setiap insan karyawan agar selalu siap
menghadapi tantangan. Setiap karyawan PTPN II
mempunyai kesempatan yang sama untuk maju dan
berkembang serta berhak mendapat pengembangan
kompetensi karyawan yang dibuat berdasarkan
pertimbangan dan evaluasi profesional.
REMUNERASI
PTPN II mengimplentasikan suatu kebijakan dan sistem
remunerasi yang terstruktur untuk menjunjung tinggi
keadilan antara hak dan kewajiban, performa dan
penghargaan. Sistem penggajian/renumerasi karyawan
dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama antara
Direksi PTPN II dengan SP-BUN PTPN II periode 2019-
2021.
MEKANISME PENGADUAN MASALAH
KETENAGAKERJAAN
PTPN II memberikan kebebasan secara penuh kepada
pekerja untuk berorganisasi dan membentuk serikat
pekerja sesuai Undang-Undang No.21 Tahun 2000
tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Sesuai dengan
Permenker Nomor: PER.32/MEN/XII/2008 tentang
tata cara pembentukan susunan keanggotaan LKS
Bipartit, PTPN II telah membentuk LKS Bipartit yang
dapat dijadikan forum komunikasi dan konsultasi antara
perwakilan pihak manajemen PTPN II dengan perwakilan
dari SPBUN PTPN II dalam rangka pengembangan
hubungan industrial untuk kelangsungan hidup,
pertumbuhan, dan perkembangan perusahaan, termasuk
kesejahteraan karyawan serta mencegah terjadinya
permasalahan hubungan industrial.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
260 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
TRAINING AND DEVELOPMENT
The company consistently generates HR training
and development program to improve its employee
competency in order to be ready to dealing with
challenges. Every PTPN II employee has the same
opportunity to move forward and develop as well as
has a right to develop its competency made based on
professional consideration and evaluation
REMUNERATION
PTPN II implements a policy and structured remuneration
system to highly uphold justice between rights and
obligations, performance and rewards. Remuneration
system for employee is put forth on Collective Labor
Agreement between PTPN II Board of Director with
PTPN II PLO for period 2019-2021.
LABOR GRIEVANCE MECHANISM
PTPN II fully supports the freedom of the employee
to join an organization and establish labor union
pursuant to Law No. 21 Year 2000 of Labor Union. In
accordance to Labor Minister Regulation Number:
PER.32/MEN/XII/2008 regarding the metod in
establishing membership structure of LKS Bipartit,
PTPN II has established LKS Bipartit that can be used
as a communication and consultation forum between
PTPN II management representative and PTPN II PLU
representative in order to develop industrial relationship
for the company’s life sustainability, and development
including the employee welfare as well as to prevent
industrial relationship issues.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Dalam rangka meningkatkan Hubungan Industrial yang
harmonis, dinamis dan berkeadilan, manajemen PTPN II
membentuk Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit di seluruh
Kebun/PKS PTPN II. Sehingga segala permasalahan yang
menyangkut kesejahteraan, perselisihan hubungan kerja,
dan pemberhentian tenaga kerja dapat diselesaikan
seluruh Kebun/PKS PTPN II melalui Lembaga Kerja Sama
(LKS) Bipartit. Perusahaan berupaya agar Perselisihan
hubungan industrial wajib diselesaikan terlebih dahulu
melalui perundingan bipartit secara musyawarah untuk
mencapai mufakat sehingga tidak sampai pada tingkat
Tripartit dan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TERKAIT TANGGUNG JAWAB
KEPADA KONSUMEN
Implementation of Social and Environmental Responsibility
Regarding Responsibility Towards Customer
KEBIJAKAN
Kebijakan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan
kepada pelanggan meliputi:
• Mengutamakan persyaratan dan kepuasan
pelanggan serta pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan bisnis perusahaan, dengan menerapkan
Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan di seluruh
unit bisnis perusahaan.
• Menjunjung tinggi independensi dan kerahasiaan
informasi pelanggan yang diperoleh atau dibuat
selama pelaksanaan pengujian.
• Menjamin seluruh bahan yang digunakan PT
Perkebunan Nusantara II adalah bahan yang
sesuai dengan persyaratan HAS 23000 sehingga
menghasilkan produk akhir yang halal dan
tersertifikasi oleh LPPOM MUI.
In order to improve a harmonious, dinamic and just
Industrial Relationship, PTPN II management established
Cooperation Agency Bipartit in all PTPN II Estates/
POM. Therefore all issues associated with welfare, work
dispute, and work dismissal can be resolved by all PTPN
II Estates/POM through Cooperation Agency Bipartit.
The Company strives to resolve all industrial dispute
beforehand through bipartit negotiation to achieve
agreement hence it does not reach Tripartit level and
Industrial Court.
POLICY
Policy regarding social and environmental responsibility
towards customer includes:
• Prioritizing customer and stakeholder requirement
and satisfaction in Company’s business
implementation by implementing Quality and
Environmental Management System to the whole
Company business units.
• Respecting the independency and confidentiality
of customer information obtained and made during
the test execution.
• Ensuring that all material used by PT Perkebunan
Nusantara II are in accordance with HAS 23000
requirement, thus produce halal and LPPOM
MUIcertified final product.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 261

Pelanggan merupakan stakeholder yang sangat penting
bagi PTPN II, sehingga insan PTPN II wajib memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan, Perilaku insan
PTPN II terhadap pelanggan/pembeli dicantumkan di
dalam Code of Conduct Perusahaan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur
kepada pelanggan/pembeli mengenai produk yang
dihasilkan.
2. Mengutamakan kualitas pelayanan kepada
pelanggan untuk membina hubungan bisnis yang
bersahabat, jujur, dan terbuka.
3. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua
pelanggan yang terdaftar untuk mengikuti tender
ataupun penawaran langsung atas penjualan
produk sesuai pedoman/ketentuan yang berlaku di
perusahaan.
4. Mempersiapkan kualitas dan kuantitas produk serta
ketepatan waktu pengiriman kepada pelanggan
mengacu kepada ketentuan yang tercantum
dalam kontrak penjualan (jika diperlukan pada
saat penyerahan barang terlebih dahulu dilakukan
pengujian oleh surveyor independent).
5. Tidak melayani calon pelanggan/pembeli atau
yang telah ditunjuk apabila tidak melengkapi surat
pernyataan yang menguraikan:
a. Melaksanakan kewajibannya sesuai kontrak
penjualan.
b. Tidak memberikan sesuatu yang berharga
kepada pelaku bisnis perusahaan di luar yang
telah diikat dalam kontrak penjualan.
6. Secara konsisten merespon keluhan pelanggan/
pembeli untuk meningkatkan mutu pelayanan
kepada pelanggan/ pembeli.
PROGRAM KEGIATAN
Activity Program
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis,
PTPN II menjalankan kegiatan usaha perdagangan,
meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai
macam hasil produksi serta melakukan kegiatan
perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
usaha perusahaan.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
262 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Customer stands as a crucial stakeholder for PTPN
II, thus PTPN II people are obliged to deliver the best
service to the customers. PTPN II people’s conduct
towards customer/ purchaser is included within the
Company Code of Conduct as follows:
1. Delivering true, clear and honest information to the
customer/purchaser about the product.
2. Prioritizing the quality of customer service to
maintain friendly, honest and open business
relationship.
3. Giving a fair opportunity to all registered customer
to join tender or direct promotion upon product sale
according to the applicable manual/provision within
the Company.
4. Ensuring product quantity and quality as well as
shipping punctuality to the customers based on
the provision stipulated within the selling contract
(If necessary, the product will be examined by an
independent surveyor during delivery).
5. Not serving prospective customer/purchaser or the
appointed one if they do not complete an affidavit
outlining:
a. Obligation implementation as written in the
selling contract.
b. No valuable things rewarded to the Company
business people outside what has been listed in
the selling contract.
6. Consistently responding to customer/purchaser
complaint to improve the quality of customer/
purchaser service.
As a Company running in agribusinesss industry, PTPN
II carries out business activites covering various results
of production promotion activity and other business
activities related to the Company business activity
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan kepada
pelanggan, program kegiatan yang dilaksanakan pada
tahun 2021 diantaranya adalah meningkatkan komunikasi
dengan pembeli dalam rangka mempercepat pembayaran
dan pengapalan atas kontrak penjualan, memonitor
persediaan barang di gudang untuk mendukung rencana
penjualan, dan melakukan monitoring penerimaan hasil
penjualan dan melakukan penagihan sesuai jadwal, serta
mengatur alat pengangkutan sesuai jadwal pengiriman
yang ditetapkan.
INFORMASI PRODUK
PTPN II memiliki 3 segmen usaha yaitu Kelapa Sawit,
Tembakau, dan Gula Kristal. Produk Turunan Minyak
Sawit berupa Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel
(PK), Palm Kernel Oil (PKO), dan Palm Kernel Expeller
(bungkil). Produk turunan minyak sawit yang dihasilkan
PTPN II merupakan produk primer dengan kualitas
sudah terstandar, Semua produk PTPN II yang akan
dipasarkan telah melewati tahap pengujian mutu dan
telah memenuhi persyaratan mutu sesuai baku mutu
yang ditetapkan. Minyak sawit yang akan dijual di
Indonesia telah memenuhi Standar Mutu SNI, sedangkan
minyak sawit yang akan diekspor juga memenuhi Standar
Mutu Internasional. Informasi produk berupa uji mutu,
ALB, kadar air, dan kadar kotoran disampaikan kepada
pelanggan pada saat penjualan.
Gula Kristal Putih yang diproduksi PTPN II merupakan
gula kristal dengan kelas SNI GKP 2 dan sudah
tersertifikasi halal.
Proses pengolahan bahan baku menjadi produk gula
kristal dilakukan dengan selalu mengikuti Standard
Operational Procedure (SOP) dan pengendalian mutu
produksi. Pengendalian mutu produksi gula kristal
dilakukan mulai dari pross pemanenan tebu, pengolahan
bahan baku, proses produksi, pengemasan, dan
penyimpanan hingga sampai ke tangan pelanggan.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KONSUMEN
PKS yang dimiliki PTPN II telah dilengkapi dengan
sertifikat ISO 9001:2015 sehingga memenuhi
persyaratan internasional dalam hal manajemen
penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
To improve customer service and satisfaction, activity
programs held in 2021 were to improve communication
with the purchaser in order to speed up payment and
shipping upon selling contracts, to monitor goods
availability in the warehouse supporting selling plan, to
hold monitoring over receipt of sales result and billing on
scedhule, and arrange the transportation according to a
specified delivery schedule
PRODUCT INFORMATION
PTPN II has two business segments namely Pallm
Oil, Tobacco and Sugar. Palm Oil derivative products
include Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), Palm
Kernel Oil (PKO), and Palm Kernel Expeller. Palm oil
downstreaming products manufactured by PTPN II stand
as a primary product with standardized quality. All PTPN
II products that are going to be promoted have met the
quality provisions according to the perceived material
quality. Palm oil for Indonesian market met SNI Quality
Standard while palm oil for international market also
met International Quality Standard. Product information
such as quality testing, ALB, moisture content, and
impurities content is informed to the customer at the
time of sale.
White Crystal Sugar produced by PTPN II is crystal sugar
with SNI GKP 2 class and has been certified halal.
The process of turning raw material into sugar product
is always conducted based on the Standard Operational
Procedure (SOP) and production quality control.
Quality control of black tea production starts from
sugarcane harvesting process, raw material processing,
production process, packing and storing to finally sent
into customer’s hand.
CONSUMER HEALTH AND SAFETY
PKS owned by PTPN II is equipped with ISO 9001:2015
certificate, thus comply international requirement in
management of the offered product / service quality
assurance.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 263

Untuk komoditas kelapa sawit, 3 unit kebun dan PKS
PTPN II telah tersertifikasi kelapa sawit berkelanjutan
ISPO yang memberikan kepastian jaminan kualitas CPO
dan Inti sawit yang dijual kepada konsumen, termasuk di
dalamnya keamanan dari penggunaan pestisida, hak-hak
para pekerja, fasilitas dan sosial. Kebun yang mematuhi
standar berkelanjutan ISPO menerapkan prinsip-prinsip
untuk membantu memastikan pertanian yang efisien,
melindungi satwa liar, keanekaragaman hayati, hak-hak
pekerja dan komunitas lokal.
PTPN II menjamin seluruh bahan yang digunakan PT
Perkebunan Nusantara II adalah bahan yang sesuai
dengan persyaratan HAS 23000 sehingga menghasilkan
produk akhir yang halal dan tersertifikasi oleh LPPOM
MUI.
Selama 2021 tidak terdapat adanya pelanggaran
peraturan perundang-undangan maupun ketentuan
lain yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan
konsumen atas pembelian/ penggunaan produk minyak
sawit dan turunannya serta produk gula. Dengan
demikian tidak terdapat dampak keuangan yang
ditimbulkannya.
PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN DAN
LOYALITAS PELANGGAN
PTPN II secara konsisten melakukan pengukuran
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, yang
dilakukan oleh pihak internal Perusahaan. Hasil
pengukuran survei kepuasan pelanggan dan loyalitas
pelanggan digunakan sebagai bahan evaluasi dan dasar
pengambilan keputusan untuk program perbaikan
pelayanan kepada pelanggan.
Hasil pengukuran kepuasan pelanggan dan loyalitas
pelanggan pada tahun 2021 sebagai berikut :
a. Kepuasan produk dan layanan
Hasil pengukuran tingkat kepuasan pelanggan
terhadap kualitas produk dan pelayanan PTPN II
pada tahun 2021 untuk penjualan CPO, PKM, dan
gula mengalami peningkatkan dibandingkan tahun
2018.
b. Loyalitas Pelanggan
Hasil pengukuran tingkat loyalitas pelanggan pada
tahun 2021 menunjukkan adanya peningkatan
dibandingkan tahun 2018, kecuali tingkat loyalitas
pelanggan Palm Kernel yang menurun.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
264 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
For oil palm commodities, 3 plantation units and PTPN
II PKS have been certified as ISPO sustainable palm oil
which provides assurance of the quality of CPO and
palm kernel sold to consumers, including security from
pesticide use, workers’ rights, facilities and social issues.
Farms that comply with ISPO’s sustainable standards
apply principles to help ensure efficient agriculture,
protect wildlife, biodiversity, workers’ rights and local
communities.
PTPN II guaranteed that all material used by PT
Perkebunan Nusantara II comply according to HAS
23000 conditions, thus producing halal and LPPOM
MUI-certified final product.
Throughout 2021, there was no legal provision or any
other condition abuse related to consumer safety and
health upon palm oil and its derivative product as well as
sugar product sale/use. Therefore, there was no financial
impact induced.
CUSTOMER SATISFACTION INDEX AND CUSTOMER
ENGAGEMENT INDEX
PTPN II consistently measures customer satisfaction and
engagement done by Company’s internal customer. The
result of customer satisfaction and engagement indexes
are used as an evaluation and base of decision making for
customer service improvement program.
The result of Customer Satisfaction Index and Customer
Engagement Index 2021 are mentioned as follows:
a. Customer Satisfaction Index
The result of customer satisfaction index upon PTPN
II product quality and service in 2021 for CPO, PKM,
and sugar sale showed an increase compared to the
2018.
b. Customer Engagement Index
The result of customer engagement index in 2021
showed an increase compared to the 2018 except in
Palm Kernel which showed a decrease instead.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PELAYANAN PENGADUAN DAN KLAIM PELANGGAN
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan/pembeli, PTPN II mempersiapkan kualitas
dan kuantitas produk serta ketepatan waktu pengiriman
kepada pelanggan mengacu kepada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak penjualan. Apabila ada
pengaduan dari pelanggan/pembeli, secara konsisten
Perusahaan akan merespon keluhan pelanggan/pembeli
dan memberikan tanggapan yang cepat. Pengaduan atau
klaim kepada PTPN II dapat disampaikan melalui e mail
dan telepon.
AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN
PELANGGAN
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah
asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari
berbagai sektor industri kelapa sawit (perkebunan,
pemrosesan, distributor, industri manufaktur, investor,
akademisi, dan LSM bidang lingkungan) yang bertujuan
mengembangkan dan mengimplementasikan standar
global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.
Sebagai perusahaan agribisnis yang peduli terhadap
produksi minyak sawit berkelanjutan, PKS yang dimliki
PTPN II telah dilengkapi dengan sertifikasi Roundtable
on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang antara lain
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
Penjualan CPO dan PKO bersertifikat RSPO tahun 2021
mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan
tahun 2020, baik volume penjualan maupun nilai
penjualan.
CUSTOMER CLAIM AND COMPLAINT SERVICE
To deliver the best service to the customer/purchaser,
PTPN II ensures the product quantity and quality as
well as shipping punctuality to the customers referring
to the provision stipulated within selling contract. If any
complaint from the customer shows up, the Company
will consistently handle the complaint and give quick
response. Customers may report their complaint and
claim towards PTPN II via e mail and telephone.
ACTIVITY TO IMPROVE CUSTOMER SATISFACTION
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) is an
association consists of various organizations from
various sectors in oil palm industry (plantation,
processing, distributor, manufacturing industry, investor,
academia and NGO in environment) aiming to develop
and implement global standard to produce sustainable
palm oil. As an agribusiness that cares about sustainable
palm oil production, PKS owned by PTPN II has been
equipped with Roundtable on Sustainable Palm Oil
(RSPO) certification, aimed to improve customer
satisfaction
The sale of RSPO-certified CPO and PKO in 2021
experienced a quite significant increase compared to the
2020, either in volume or value.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 265

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL DAN LINGKUNGAN TERKAIT
PENGEMBANGAN SOSIAL
& KEMASYARAKATAN
Implementation of Social and Environmental Responsibility
Regarding Social and Community Development
Salah satu kegiatan PTPN II sebagai entitas anak
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
adalah berpartisipasi untuk memberdayakan
mengembangkan kondisi ekonomi, kondisi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya melalui
pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan
(TJSL). PTPN II mewujudkan program TJSL melalui
tiga saluran, yaitu Program Kemitraan (PK), Program
Bina Lingkungan (BL), dan Program Corporate Social
Responsibility (CSR).
Program Kemitraan dilaksanakan untuk sektor industri,
perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan, dan jasa, sementara Program BL ditujukan
untuk sektor bencana alam, pendidikan pelatihan,
peningkatan kesehatan, prasarana sarana umum, sarana
ibadah, pelestarian alam, dan pengentasan kemiskinan.
Adapun Program CSR dilakukan untuk sektor Bencana
Alam, Pendidikan dan Kebudayaan, Sarana dan Prasarana
Kesehatan, Sarana Ibadah, Sosial Kemasyarakatan,
Perayaan Nasional, Kegamaan dan Olahraga.
Lokasi unit usaha PTPN II terdapat di tujuh kabupaten
dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Program PKBL
dan CSR yang dilaksanakan PTPN II terutama ditujukan
untuk kemajuan bersama dalam semangat kemitraan di
sekitar wilayah operasional Perusahaan. Program PKBL
dan CSR bisa terlaksana dengan baik karena adanya
dukungan masyarakat sekitar terhadap PTPN II untuk
meraih kinerja perusahaan yang lebih baik.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
266 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
One of the activities of PTPN II as a subsidiary entity
of State-Owned Enterprises (BUMN) is to participate
dan in empowering and developing economic conditions,
social social conditions for the community and the surrounding
environment through the implementation of social and
environmental responsibility (TJSL). PTPN II realizes
the TJSL program through three channels, namely the
Partnership Program (PK), the Community Development
Program (BL), and the Corporate Social Responsibility
(CSR) Program.
The Partnership Program is implemented for the
industrial, trade, agriculture, livestock, plantation, fishery
and service sectors, while the BL Program is aimed at
the natural disaster sector, education training, health
improvement, public facilities infrastructure, religious
facilities, nature conservation, and poverty alleviation.
The CSR program is carried out for the sectors of Natural
Disasters, Education and Culture, Health Facilities
and Infrastructure, Worship Facilities, Social Society,
National Celebrations, Religion and Sports.
The PTPN II business units are located in seven districts
in the North Sumatra Province. The PKBL and CSR
programs implemented by PTPN II are primarily aimed
at joint progress in a spirit of partnership around the
Company’s operational areas. PKBL and CSR programs
can be carried out well because of the support of the
surrounding community for PTPN II to achieve better
company performance.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Community Development Program
Pelaksanaan program pengembangan masyarakat
mengacu pada UU No 40 tahun 2007 Pasal 74 yang
menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan
segala sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dan
lingkungan itu merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan
yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
PTPN II sudah merealisasikan program Corporate Social
Responsibility (CSR) dan secara berkesinambungan akan
terus melaksanakan kegiatan di lingkungan kebun/unit
PTPN II. Pada tahun 2021, realisasi penyaluran dana
CSR mencapai Rp. 4.285 juta. Implementasi program
Corporate Social Responsibility (CSR) PTPN II pada
tahun 2021 antara lain:
• Bantuan Program Beasiswa Kuliah Sekolah Tinggi
Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP)
• Bantuan Bencana Alam Banjir
• Bantuan Pembangunan Pagar Halaman Sekolah
• Bantuan Penanggulangan Pandemi Covid-19
• dan lain-lain
PROGRAM KEMITRAAN
Partnership Program
Untuk meningkatkan kemampuan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) agar menjadi Tangguh dan
mandiri, PTPN II melaksanakan Program Kemitraan (PK)
dengan memberikan akses permodalan, pendampingan
dan bimbingan manajemen maupun promosi melalui
pameran.
Pada tahun 2021, PTPN II telah menyalurkan dana
kemitraan sebesar Rp. 3,650 juta kepada 151 unit
Usaha Kecil. Total Mitra Binaan (MB) sampai dengan
akhir 2021 menjadi 2.758 Unit. Penyaluran pinjaman
mitra binaan meliputi beberapa sector usaha, yaitu
sektor perdagangan, sektor jasa, sektor industri, sektor
peternakan, sektor pertanian, dan sektor lainnya, yang
tersebar di seluruh wilayah kerja PTPN II.
The implementation of the community development
program refers to Law No. 40 of 2007 Article 74
which states that companies that carry out their
business activities in the fields and / or related to all
natural resources are obliged to carry out social and
environmental responsibility. Social and environmental
responsibility is a company obligation that is budgeted
and calculated as company costs, the implementation of
which is carried out with due regard to appropriateness
and fairness
PTPN II has realized its Corporate Social Responsibility
(CSR) program and will continuously carry out activities
in the PTPN II plantation environment. In 2021, the
realization of the distribution of CSR funds reached
IDR 4,285 million. The implementation of PTPN II’s
Corporate Social Responsibility (CSR) program in 2021
includes:
• Scholarship Program Assistance for College of Agriculture
Agribusiness and Plantation Sciences (STIPAP)
• Flood Disaster Aid
• Assistance to Build a School Yard Fence
• Covid-19 Pandemic Relief Assistance
• and others
To increase the ability of Micro, Small and Medium
Enterprises (MSMEs) to become resilient and
independent, PTPN II implements a Partnership
Program (PK) by providing access to capital, mentoring
and management guidance as well as promotion through
exhibitions.
In 2021, PTPN II has distributed partnership funds of
IDR 3.650 million to 151 Small Business units. Total
Foster Partners (MB) by the end of 2021 to 2,758 units.
The distribution of foster partner loans includes several
business sectors, namely the trade sector, the service
sector, the industrial sector, the livestock sector, the
agricultural sector, and other sectors, which are spread
throughout the PTPN II working area.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
LAPORAN TAHUNAN 2021 267

Dana penyaluran kredit digunakan para Mitra Binaan
sebagai modal kerja dan/atau untuk pembelian aset
tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan
penjualan. Pinjaman tambahan digunakan
membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek
untuk memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra
Binaan Sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
02/MBU/7/2017, besarnya jasa administrasi pinjaman
dana Program Kemitraan sebesar 3% (tiga persen) per
tahun dari saldo pinjaman awal tahun.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Credit channeling funds are used by the Development
Partners as working capital and / or for the purchase of
fixed assets in order to increase production and sales.
untuk Additional loans are used to finance short-term needs to
fulfill orders from Foster Partners’ business partners In
accordance with the Regulation of the Minister of BUMN
Number PER-02 / MBU / 7/2017, the amount of loan
administration services for the Partnership Program
funds is 3% (three percent) per year from loan balance at
the beginning of the year.

Uraian Jumlah | Amount (Rp.)

Description 2021 2020
- Pinjaman Kemitraan | Soft Loan to Small Scale Business 3.650.000.000 3.295.000.000
- Bina Lingkungan | Comunities Development Nihil Nihil
- Corporate Social Responsibility (CSR) 4.284.831.500 3.090.194.496
Jumlah | Total 7.934.831.500 6.385.194.496

PROGRAM BINA LINGKUNGAN

Community Stewardship Program

Pada Tahun 2021 PTPN II tidak melaksanakan program In 2021 PTPN II did not carry out an environmental
bina lingkungan. development program.

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

268 LAPORAN TAHUNAN 2021
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Corporate Social Responsibility

Pada Tahun 2021 PTPN II menyalurkan dana CSR In 2021 PTPN II did not carry out an environmental
sejumlah Rp. 3.090 juta, dengan rincian Sebagai berikut:. development program.

Jumlah
No Nama Program Kegiatan
(Rp)
a.Pilar Sosial
1 Perbaikan Sosial Pembangunan Ruang kelas Baru Sekolah Islam Terpadu Jabal Noor 60.000.000
2 Santunan Anak Yatim Bantuan Santunan kepada Panti Asuhan Kab.Deli Serdang 50.000.000
3 Perbaikan Mushola Pembangunan Al-Mukminim di Desa Nogo rejo Kab.Deli Serdang 10.000.000
4 Bantuan Sosial Bantuan Beras dan Gula melalui Muspika Kec.Tanjung Morawa 10.000.000
5 Perbaikan Sarana Umum Renovasi lapangan Tenis Mako Deninteldam BB Kota Medan 15.000.000
Bantuan Susu dan madu kepada Panti Asuhan Mamiyai Al Ittihadiyah Kec.Medan Area Kota
6 Bantuan Sosial 5.296.000
Medan
7 Bantuan Beasiswa Bantuan Beasiswa 2(dua) pelajar SMK Sekolah SMK Yapim Kec.Batang Kuis Kab.Deli Serdang 1.305.000
8 Peningkatan Kesehatan Pemberian Masker, Handsanitzer, dan Vitamin di dilingkungan Kantor Direksi 45.750.000
9 Renovasi Rumah Tahfidz Bantuan Renovasi rumah Tahfidz Al-quran Sahila(RQS) kec.Tj.Morawa Kab.Deli Serdang 10.000.000
10 Bantuan Pendidikan Bantuan 2 (dua) Laptop kepada SMP YAPEKSI di Kec.Sawit Seberang Kab.Langkat 12.000.000
Bantuan fasilitas Rawat Inap Bantuan Pemberian Fasilitas Pelayanan Rawat Inap Pasien Covid-19 Rumah Sakit USU Kota
11 100.000.000
Pasien Covid-19 Medan
Sarana Prasarana
12 Pembuatan Pagar Sekolah SDN 104227 Desa Sawit Rejo Kec.Kutalimbaru Kab.Deli Serdang 16.075.000
Sekolah
13 Bantuan Bea siswa Bantuan Pemberian Beasiswa Sekolah STIPAP Kota Medan 74.400.000
Bantuan dana TSJL Speaker Mini Tilaatil Al-quran kepada Wasbaq Al-ulum Kec.Tj.Morawa
14 Bantuan TJSL Speaker Mini 4.500.000
Kab.Deli Serdang
Bantuan TJSL Kepada
15 Bantuan TJSL kepada masyarakat Danau Toba di Parapat Kab.Simalungun 15.000.000
Masyarakat
16 Bantuan TJSL Bantuan Dana TJSL Meja dan Kursi kepada SMP Bangun Mulia P.Brandan Kab.Langkat 31.250.000
17 Bantuan CSR hari Pahlawan Bantuan dana CSR Bantuan Partispasi hari Pahlawan Kota Medan 5.000.000
Bantuan Partisipasi Kegiatan
18 Bantuan Partispasi Kegaiatan Vaksin Covid-19 di STIPAP Kota Medan 4.600.000
Vaksin
Total 470.176.000
b.Pilar Ekonomi
Biaya Expo Mitra Biaya Expo Mitra binaan untuk mempromosikan produk-produk mitra binaan di Kab.Deli
19 21.600.000
Binaan Serdang
Bantuan Partisipasi TJSL hari Disabilitas Internasional Provinsi Sumatera Utara Bantuan
20 Hari Disabilitas 10.000.000
Situmlan untuk Kelompok usaha ekonomi Produktif (UEP)
21 Pinjaman PUMK Penyaluran dana Pinjaman PUMK di Sekitar Perusahaan 3.650.000.000
Total 3.681.600.000
C.Pilar Lingkungan
22 Pengelolaan Sampah Bantuan Partisipasi Pengelolaan Sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kab.Deli Serdang 30.000.000
Gerakan Menanam dan Penanaman Pohon, Trambesi dan pelepasan burung disekitar kebun/unit/pabrik dan kantor
23 34.200.000
Menumbuhkan Pohon direksi
24 PTPN Peduli Program bedah rumah PTPN II Peduli 29.855.500
Bantuan TJSL kepada
Bantuan PTPN II Peduli kepada Korban bencana Alam Gunung Semeru di Kab.Lumajang dan
25 Masyarakat Korban bencana 25.000.000
Kab.Malang Provinsi Jawa Timur
Alam
Bantuan Tjsl renovasi gereja
26 Bantuan Tjsl renovasi Gereja HKBP Melati 14.000.000
HKBP Melati
Total 133.055.500
Grand Total (a+b+c) 4.284.831.500

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

LAPORAN TAHUNAN 2021 269
LAPORAN KEUANGAN
Financial Statements
PT. Perkebunan Nusantara II
Dan Entitas Anak | and Subsidiaries
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tanggal 31 Desember 2021 dan
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Berserta laporan auditor independen

Consolidated Financial Statements

As of December 31, 2021and
For the year then ended
With Independent Auditor’s Report

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|111

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2021 AS OF DECEMBER 31, 2021
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA AND FOR THE YEAR THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Halaman /Pages

Daftar Isi / Table of Contents 273

Laporan Auditor Independen / Independent Auditor’s Report 274

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statements of Financial Position 278

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian / Consolidated 280
Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian / Consolidated Statements Change in Equity 281

Laporan Arus Kas Konsolidasian / Consolidated Statements of Cash Flows 282

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian / Notes to Consolidated Financial Statements 283

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|273

 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No. 00726/2.1032/AU.1/01/1609-3/1/IV/2022

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT Perkebunan Nusantara II

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara II (“Perusahaan”) dan entitas anaknya (secara
kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2021, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian, untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya. Kami juga telah menguji: (i) kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasian terlampir, dan (ii) pengendalian internal
Perusahaan.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berpengaruh
langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit
kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan
Standar Pemeriksa Keuangan Negara (“SPKN”) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (“BPK”).
Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksananakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian
material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan
penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan
menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan SPKN yang ditetapkan oleh BPK juga mencakup pengujian atas: (i) kepatuhan
entitas terhadap peraturan perundang-undangan yangberpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan
entitas, dan (ii) pengendalian internal entitas.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara II dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2021 serta kinerja keuangan
dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.

274 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

Report No. 00726/2.1032/AU.1/01/1609-3/1/IV/2022

The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors

PT. Perkebunan Nusantara II

We have audited the accompanying consolidated of financial statements of PT Perkebunan Nusantara II (“the Company”) and its
subsidiaries (collectively referred to as "Business Group"), which comprise the consolidated statement of financial position as of
December 31, 2020, and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and
cash flows for the years then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information. We have
also tested : (i) entity’s compliance with laws and regulations that directly affect and material to the presentation of entity's
financial statements, and (ii) the entity's internal control.

Management’s responsibility for the financial statements

Management is responsible for the preparation and fair presentation of suxh consolidated financial statements in accordance with
Indonesian Financial Standard, the company's compliance with laws and regulations that have direct and material impact on the
presentation of the consolidated financial statements, and for such internal control as management determines is necessary to
enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or
error.

Auditors’ responsibility

Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit
in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Accountant and the Government
Auditing Standard enacted by the Supreme Audit Board of the Republic of Indonesia. Those standards require that we comply
with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated
financial statements are free from material misstatement.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements.
The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the
financial statements, whether due fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant
to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate
in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on effectiveness of the entity’s internal control. An audit
also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made
by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

An audit which is performed based on specified SPKN established by BPK also includes tests on: (i) entity’s compliance with laws
and regulations that directly affect and material to the presentation of entity's financial statements, and (ii) the entity's internal
control.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our opinion.

Opinion

In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated
financial position of PT Perkebunan Nusantara II and its subsidiaries as of December 31, 2021, and their consolidated financial
performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|275

 Hal lain

Kami telah menerbitkan secara terpisah laporan-laporan per tanggal 21 April 2022, masing-masing atas: (i) kepatuhan
Perusahaan terhadap pertauran perundang-undangan yang berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan
keuangan, dan (ii) pengendalian internal Perusahaan.

Purwantono, Sungkoro & Surja

Damestar Hutagalung
Registrasi Akuntan Publik No. AP.1609

21 April 2022

276 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

Other matter

We have published separate reports as of April 21, 2022, each of which : (i) entity’s compliance with laws and regulations that
directly affect and material to the presentation of entity's financial statements, and (ii) the entity's internal control.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|277

PT PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAKNYA AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Tanggal 31 Desember 2021 As of December 31, 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan
2021 2020
Notes

ASET ASSETS
Aset Lancar Current Assets
Kas dan Bank 4 419.325.214.778 28.723.523.672 Cash and Bank
Kas yang dibatasi penggunaannya 5 9.838.834.888 1.694.513.944 Restricted Use of Deposite
Piutang usaha - neto 6 2.068.837.097 3.530.105.900 Account Receivable - Trade
Piutang lain-lain - neto 7 18.044.879.641 241.683.562.807 Other receivables - net
Persediaan - neto 9 364.443.669.930 99.669.241.094 Inventories - net
Aset Biologis 11 57.083.743.500 42.903.737.440 Biological assets
Aset lancar lainnya 10 22.849.389.872 39.432.971.064 Other current assets
Total Aset Lancar 893.654.569.706 457.637.655.921 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non Current Assets

Investasi saham 12 374.123.482.322 270.814.741.499 Share Investment
Aset tetap - neto 13 5.851.164.840.662 5.831.017.281.726 Fixed assets - net
Properti Investasi 14 1.633.258.232.000 1.288.895.626.069 Property Investment
Beban tangguhan hak atas tanah - neto 15 66.527.659.980 69.382.495.238 Deferred charges of landrights – net
Tanah untuk pengembangan 16 296.202.500.000 41.719.000.000 Land for development
Aset hak guna 29 26.947.625.411 11.110.075.237 Right of Use Assets
Aset tidak lancar lainnya - neto 17 66.857.794.578 42.955.452.924 Other Non Current Assets - net
Jumlah Aset Tidak Lancar 8.315.082.134.953 7.555.894.672.693 Total Non Current Assets
JUMLAH ASET 9.208.736.704.659 8.013.532.328.614 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated
merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan financial statement form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statement taken as a whole

278 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

PT PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAKNYA AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2021 As of December 31, 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan
2021 2020
Notes

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha 18 400.884.304.691 643.072.928.973 Account Payable - Trade
Utang lain-lain 19 280.268.487.387 922.897.628.777 Other Payables
Liabilitas Kontrak 20 171.129.962.364 136.724.042.664 Contract Liabilities
Bagian lancar pendapatan diterima dimuka 21 16.895.401.240 14.835.100.653 Current portion of income receivable
Utang Pajak 22a 189.852.054.984 249.174.416.801 Taxes payable
Biaya yang masih harus dibayar 23 191.476.921.263 100.854.100.020 Accrued expenses
Utang bank jangka pendek 24 - 283.207.864.658 Short-term bank debt
Bagian lancar utang jangka panjang 25 88.779.965.238 82.000.999.992 Current portion of long term payable
Bagian lancar liabilitas imbalan kerja 27 512.482.626.790 565.075.936.584 Current portion of employee benefits liability
Bagian lancar atas liabilitas sewa 28 8.867.013.381 2.854.514.102 Current portion on the lease liability
Total Liabilitas Jangka Pendek 1.860.636.737.338 3.000.697.533.224 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang lain-lain - pihak berelasi 8 1.918.009.720.059 787.603.410.850 Other long-term debts
Pendapatan diterima dimuka 21 12.026.115.265 12.801.993.669 Received in advance
Liabilitas pajak tangguhan 22d 125.989.679.214 97.067.661.162 Deferred tax liabilities
Utang jangka panjang 25 886.059.678.484 632.008.979.885 Long-term debts
Wesel bayar (Medium Term Note ) 26 351.000.000.000 351.000.000.000 Medium Term Note
Liabilitas imbalan kerja 27 676.555.472.831 654.782.742.927 Employee benefits liability
Liabilitas sewa 28 18.795.120.272 8.440.937.961 Long-term lease liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.988.435.786.125 2.543.705.726.454 Total Non-current Liabilities
Jumlah Liabilitas 5.849.072.523.463 5.544.403.259.678 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to the Owners

Kepada Pemilik Entitas Induk of the Parent Entity
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Share capital - Rp 1.000.000 par value
Modal dasar - 1.000.000 saham Authorized - 1.000.000 shares
Modal ditempatkan disetor penuh - 327.606 saham 29 327.606.000.000 327.606.000.000 Issued and fully paid shares -
Tambahan modal disetor 12 40.130.012.509 10.370.999.746 Additional paid-in capital
Surplus revaluasi aset 3.716.408.836.282 3.716.408.836.282 Revaluation surplus
Saldo laba (akumulasi rugi) Retained earnings (losses)
Ditentukan penggunanya 135.479.038.494 135.479.038.494 Appropriated
Belum ditentukan penggunanya (859.945.155.884) (1.720.981.306.874) Unappropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Equity Attributable to the Owners
3.359.678.731.401 2.468.883.567.648
Pemilik Entitas Induk of the Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali 30 (14.550.205) 245.501.288 Non-controlling interest
Total Ekuitas 3.359.664.181.196 2.469.129.068.936 Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 9.208.736.704.659 8.013.532.328.614 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated
merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan financial statement form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statement taken as a whole

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|279

PT PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAKNYA AND SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASI AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Tahun yang Berakhir pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2021 December 31, 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan
2021 2020
Notes

PENDAPATAN 31 1.906.022.712.263 1.412.263.138.745 REVENUE

BEBAN POKOK PENDAPATAN 32 (1.003.113.489.006) (991.240.702.030) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 902.843.523.257 421.022.436.715 GROSS PROFIT

Keuntungan (kerugian) yang timbul dari Gain (loss) arising from

perubahan nilai wajar aset biologis 14.180.006.060
Beban pemasaran dan penjualan 33 (19.202.864.203)
Beban umum dan administrasi 34 (458.228.420.453)
Pendapatan operasi lain 35 607.942.707.915
Beban operasi lain 36 (276.413.167.684)
LABA USAHA 771.121.784.892
16.875.276.030 changes in fair value of b iological assets
(19.289.000.644) Marketing and selling expenses
(373.997.350.384) General and administrative expenses
337.611.706.099 Other operating income
(119.128.455.089) Other operating expenses
263.094.612.727 OPERATING INCOME

Beban keuangan 37 (274.001.903.734) (262.565.560.070) Finance expenses

Bagian keuntungan entitas asosiasi 12 159.476.513.569 77.308.108.225 Share of profits of associates
Pendapatan keuangan 37 5.598.753.530 1.546.248.075 Finance income
Pajak final atas pendapatan keuangan 37 (995.086.927) (297.703.385) Final tax of interest income
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 661.200.061.330 79.085.705.572 INCOME BEFORE INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 22b (20.528.450.350) 27.875.449.077 INCOME TAX EXPENSE
LABA TAHUN BERJALAN 640.671.610.980 106.961.154.649 INCOME FOR THE YEAR

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will not b e reclassified to profit or loss
Revaluasi aset tetap 280.854.515.985 -
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (61.382.254.722) (39.019.703.404) Remeasurement on employee b enefits liab ility
Bagian pendapatan (beban) komprehensif lain Other comprehensive income
entitas asosiasi 12 632.227.254 (715.677.075) in associates
Penghasilan/(rugi) komprehensif lain Other comprehensive income
periode berjalan setelah pajak 220.104.488.517 (39.735.380.479) the current period after tax

FOR THE YEAR

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 860.776.099.497 67.225.774.170

Laba (rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Income (Loss) for the year attributable
Kepada: to:
Pemilik entitas induk 640.931.662.474 107.352.703.819 Owners of the parent entity
Kepentingan non-pengendali 30 (260.051.494) (391.549.170) Non-controlling interest
Total 640.671.610.980 106.961.154.649 Total

Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Total comprehensive income (loss)

Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: for the year attributable to:
Pemilik entitas induk 861.036.150.990 67.617.323.340 Owners of the parent entity
Kepentingan non-pengendali 30 (260.051.494) (391.549.170) Non-controlling interest
Total Penghasilan Komprehensif 860.776.099.497 67.225.774.170 Total comprehensive income

Laba per saham - dasar (nilai penuh) 38 1.956.410 327.688 Earnings per share - b asic (full amount)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated
terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari financial statement form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statement taken as a whole

280 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT PERKEBUNAN NUSANTARA II PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Year Ended
31 Desember 2021 December 31, 2021
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, Unless otherwise stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Saldo laba (rugi) / Retained profit (loss)
Modal Saham
Ditempatkan dan Surplus revaluasi Kepentingan Non-
Disetor Penuh/ Issued Tambahan Modal aset/Gain on Belum ditentukan Ditentukan pengendali/
Catatan/ and fully paid share Disetor / Additional revaluation of fixed penggunaannya/ penggunaannya/ Total/ Non-controlling Total Ekuitas/
Note capital Paid-in Capital assets Unappropriated Appropriated Total interest Total Equity

Saldo 31 Desember 2019 327.606.000.000 10.370.999.746 3.716.408.836.282 (1.788.598.630.214) 135.479.038.494 2.401.266.244.308 411.050.458 2.401.677.294.766 Balance as of December 31, 2019

Setoran Modal 30a - - - - - - 226.000.000 226.000.000 Paid in Capital

Laba (rugi) tahun berjalan
Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti
setelah pajak
Bagian pendapatan komrehensif
entitas asosiasi
Saldo 31 Desember 2020
30b - - - 107.352.703.819 - 107.352.703.819 (391.549.170) 106.961.154.649 Income (loss) for the year
Remeasurement on employee
benefits liability
27 - - - (39.019.703.404) - (39.019.703.404) - (39.019.703.404) after tax
Part of comprehensive income
12 - - - (715.677.075) - (715.677.075) - (715.677.075) in associates
327.606.000.000 10.370.999.746 3.716.408.836.282 (1.720.981.306.874) 135.479.038.494 2.468.883.567.648 245.501.288 2.469.129.068.936 Balance as of December 31, 2020

Setoran Modal 30a - 29.759.012.763 - - - 29.759.012.763 - 29.759.012.763 Paid in Capital

Surplus revaluasi aset tetap
Laba (rugi) tahun berjalan
Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti
setelah pajak
Bagian pendapatan komrehensif
entitas asosiasi
Saldo 31 Desember 2021
280.854.515.985 - - 280.854.515.985 - 280.854.515.985 Fixed Asset Revaluation Surplus
30b - - - 640.931.662.474 - 640.931.662.474 (260.051.494) 640.671.610.980 Income (loss) for the year
Remeasurement on employee
benefits liability
27 - - - (61.382.254.722) - (61.382.254.722) - (61.382.254.722) after tax
Part of comprehensive income
12 - - - 632.227.254 - 632.227.254 - 632.227.254 in associates
327.606.000.000 40.130.012.509 3.997.263.352.267 (1.140.799.671.868) 135.479.038.494 3.359.678.731.401 (14.550.206) 3.359.664.181.196 Balance as of December 31, 2021

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan The accompanying notes to the consolidated financial statement form
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian an integral part of these consolidated financial statement taken as a
secara keseluruhan whole

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|281

 PT PERKEBUNAN NUSANTARA II PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW
Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Year Ended
31 Desember 2021 December 31, 2021
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, Unless otherwise stated)

2021 2020

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari Pelanggan 1.909.421.189.206 1.482.586.238.004 Received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok (937.865.886.324) (687.238.329.318) Payment for Suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan (454.643.555.191) (473.161.110.433) Payment for employees
Cash generated from operations
Kas yang diperoleh dari operasi 516.911.747.691 322.186.798.253

Penerimaan kas lainnya 219.360.894.066 137.016.179.869 Others receipt

Penerimaan bunga 4.603.666.603 1.248.544.690 Interest receipts
Pembayaran Dana Pensiun (219.065.363.305) (138.997.291.606) Pension fund payments
Pembayaran pajak lainnya (198.294.603.874) (58.523.633.728) Payments for interest
Pembayaran bunga (161.060.251.970) (263.915.713.562) Payments of income tax
Pembayaran kas lainnya (26.176.502.115) (50.357.220.278) Others payments
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 136.277.902.731 (51.342.336.362) Net cash provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan dari penjualan aset tetap 305.826.201.360 239.967.127.289 Proceeds from sales of fixed assets
Penerimaan dividen 56.800.000.000 9.864.870.010 Dividend received
Perolehan aset tetap (330.876.534.584) (108.739.945.091) Additions to fixed assets
Penambahan tanaman perkebunan (77.809.277.893) (69.693.319.871) Additions to plantations
Penambahan aset tidak lancar lainnya (5.391.750.000) (4.531.756.246) Additions of other non current assets
Penambahan setoran saham pada entitas asosiasi - (3.750.000.000) Addition of intangible assets
(51.451.361.117) 63.116.976.091 Net cash used in Investing Activities
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWs FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan pinjaman dari bank 595.589.013.064 105.277.998.807 Receipts of loans from bank
Pembayaran utang bank (554.227.901.419) (9.592.702.862) Payments of bank loans
Penerimaan pinjaman pihak berelasi 337.256.864.515 - Receipts of loans from related parties
Pembayaran pinjaman kepada pihak berelasi (65.261.894.773) (147.541.963.367) Payments loan to related parties
Pembayaran liabilitas sewa (7.579.247.530) (1.431.845.652) Payment of lease liabilities
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) Net Cash (used in)
aktivitas pendanaan 305.776.833.857 (53.288.513.074) Financing Receipt Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN NET - INCREASE (DECREASE) IN
SETARA KAS 390.603.375.471 (41.513.873.345) CASH AND CASH EQUIVALENTS

The net effect of changes in exchange rates on cash

Dampak neto perubahan nilai tukar atas kas dan bank (1.684.365) 3.120.962 and banks

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

AWAL TAHUN 28.723.523.672 70.234.276.055 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
419.325.214.778 28.723.523.672
AKHIR TAHUN AT END OF YEAR

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated
merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan financial statement form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statement taken as a whole

282 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara II (Perusahaan) didirikan di
Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 12 tahun 1996 tanggal 14
Februari 1996 dengan nama PT Perkebunan Nusantara II
(Persero) sesuai dengan Akta yang dibuat dihadapan
Notaris Harun Kamil, S.H., No. 35 tanggal 11 Maret 1996
dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. C2-8330-HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996
dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996.
Perusahaan adalah hasil peleburan 2 (dua) Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), yaitu PT Perkebunan II (Persero)
dan PT Perkebunan IX (Persero). Peleburan kedua
BUMN tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 9 Tahun 1996. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah tersebut, setelah Perusahaan
didirikan maka kedua BUMN yang dilebur dinyatakan
bubar dan segala hak dan kewajibannya beralih kepada
Perusahaan.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 24 dari Notaris
Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. tanggal 23 Oktober 2014
mengenai hal-hal sebagai berikut:
1. Perubahan nama Perusahaan dari PT Perkebunan
Nusantara II (Persero) menjadi PT Perkebunan
Nusantara II.
2. Perubahan struktur pemegang saham Perusahaan
sebagai akibat dari pengalihan 90% (sembilan
puluh persen) saham Perusahaan yang dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia kepada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak
294.845 saham dengan nilai sebesar
Rp294.845.000.000.
3. Menetapkan klasifikasi saham menjadi Seri A dan
Seri B yang terdiri dari 1 saham Seri A dengan nilai
nominal Rp1.000.000 per saham dan 999.999
saham Seri B dengan nilai nominal Rp1.000.000
per saham. Saham Seri A telah diterbitkan dan
diambil seluruhnya oleh PT Perkebunan Nusantara
III, sedangkan saham Seri B telah diterbitkan dan
diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia
sebesar 32.761 saham dan PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) sebesar 294.845 saham.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|283
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL
a. The Company’s Establishment and General
Information
PT. Perkebunan Nusantara II (Company) was
established in Republic of Indonesia based on the
Government Regulation of Republic of Indonesia No. 12
of 1996 date on February 14, 1996 with the name PT.
Perkebunan Nusantara II (Persero) based on the Deed
prepared before the Notary Haqrun Kaqil, SH, No. 35 on
date of March 11, 1996 and approved by Justice
Minister of Republic of Indonesia in the Decision Letter
No. C2-8330-HT.01.01.TH.96 date of August 8, 1996
and had announced in the Government Gazette of
Republic of Indonesia No. 81 date of October 8, 1996.
The Company is the result of the merger of 2 (two)
State-Owned Enterprises("SOEs"), namely PT
Perkebunan II (Persero) and PT Perkebunan IX
(Persero). The merger of the two SOEs shall be
stipulated in the Government Regulation of the Republic
of Indonesia no. 9 of 1996. Based on the Government
Regulation, after the Company was established, the two
smelted State-Owned Enterprises(SOEs) shall be
declared dissolved and all their rights and obligations
shall be transferred to the Company.
Statutes of Company had be revised any time and the
last revision by Deed No. 24 by Notary Nanda Fauz
Iawan, SH, M.Kn date on October 23, 2014 on any
items as follows :
1. The change of the name of Company from PT.
Perkebunan Nusantara II (Persero) to be PT.
Perkebunan Nusantara II.
2. The change of Structure of shareholders of
Company as consequence of the handover of 90%
(ninety percent) shares of Company owned by
State of Republic of Indonesia to PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) for 294.845 shares with the
value of Rp 294.845.000.000.
3. To determine the classification of shares to be Seri
A and Seri B that consist of one share seri A with
the nominal value Rp 1.000.000 per share and
999.999 share Seri B with the nominal value Rp
1.000.000 per share. Share Seri A had issued and
take over totally by PT. Perkebunan Nusantara III,
while share seri B had issued and take over partly
by State of Republic of Indonesia for 32.761 shares
and PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) for
294.845 shares.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
(lanjutan)
4. Menetapkan hak istimewa bagi pemegang saham
Seri A.
Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetuju oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusi Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-
0114181.40.80.2014 tanggal 4 November 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
maksud dan tujuan Perusahaan adalah pengusahaan
dibidang agrobisnis dan agroindustri, serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/ mengejar
keuntungan.
Perusahaan mengelola budidaya Kelapa Sawit, Karet,
Tembakau dan Tebu. Perusahaan mengelompokkan unit
usaha dalam Distrik Usaha. Distrik unit usaha yang
dikelola terdiri atas: Distrik Rayon Utara, Distrik Rayon
Selatan, dan Distrik Tanaman Semusim. Sedangkan
pengelompokan unit pengembangan adalah Kebun Arso
diprovinsi Papua. Serta Risbang tebu dan tembakau.
Pada tanggal 31 Desember 2021, Perusahaan mengelola
sendiri 27 Unit Usaha, termasuk 5 Unit Pabrik Kelapa
Sawit, 2 Unit Pabrik Gula, dan 1 Unit Bengkel Pusat.
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Tanjung
Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera
Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah
entitas induk Perusahaan.
284 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
a. The Company’s Establishment and General
Information (continued)
4. To determine the extraordinary right for the
shareholders of Seri A.
The revision of the Statutes had be approved by
Minister of Justice and Human Right of Republic of
Indonesia with the Decision leeeter No. AHU-
0114181.40.80.2014 date of November 4, 2014.
According to the Article 3 of Statutes of Company, the
purposes and objective of the company is a company
that operated in agribusiness and agri industry, and
optimization of the resources utilization of company to
produce goods and/or service in high quality and
competitive to get the profit.
The company manages the cultivation of Oil Palm,
Rubber, Tobacco and Sugarcane. Companies manage
the business units in the Business District. The
business unit districts managed consist of: North Rayon
District, South Rayon District, and Seasonal Crops
District. Meanwhile, the grouping of development units
is Arso Gardens in the Papua province. As well as the
research and development of sugar cane and tobacco.
On date of December 31, 2021, the Company manage
by itself 27 business unit, include 5 Units of Oil Palm
Factory, 2 Unit of Sugar Plant, and 1 Unit of central
workshop.
Central office of Company is based on Tanjung
Morawa, Regency of Deli Serdang, Province of North
Sumatera. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) is a
Group management holding.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi b. Subsidiaries and Associates

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Perusahaan On date of December 31, 2021 and 2020, the Company
memiliki entitas anak sebagai berikut: had the following subsidiaries:

Tahun Total aset sebelum eliminasi

beroperasi (dalam jutaan Rupiah) /
secara komersial Kegiatan Persentase kepemilikan / Total Assets Befor Elimination
Entitas / year of Usaha / Percentage of ownership (in millions of Rupiah)
Anak / Domisili / commercial Business 31 Des 2021 / 31 Des 2020 / 31 Des 2021 / 31 Des 2020 /
Subsidiaries Domicilie operations Activity Dec 31, 2021 Dec 31, 2020 Dec 31, 2021 Dec 31, 2020
PT Nusa Deli 2016 Jasa bidang
Dua Bekala Serdang perdagangan,
(“NDB”) / Deli pembangunan,
Serdang transportasi
darat, dan jasa
kecuali
dibidang
hukum dan
pajak /
services in
trade,
development,
land
transportation
and services
except in the
field of law
and tax
99% 99% 75.772 74.835
PT Deli 2017 Jasa
Tembakau Serdang pelayanan
Deli Medica / Deli kesehatan /
(“TDM”) Serdang health services 98% 98% 8.210 16.410
PT Nusa Deli 2020 Jasa bidang
Dua Serdang agribisnis dan
Propertindo / Deli property /
(NDP) Serdang Agribusiness
and property
services 99% 99% 287.827 2.056

PT Nusa Dua Bekala PT Nusa Dua Bekala

PT Nusa Dua Bekala (“NDB”) didirikan berdasarkan Akta
Notaris Ilmiawan Dekrit S, S.H., M.H. No. 69 tanggal 20
Desember 2012. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan N0. AHU-28010.AH.01.01
Tahun 2013 No. 74, pada tanggal 24 Mei 2013.
PT Nusa Dua Bekala (“NDB”) was established based on
the Notarial Deed Ilmiawan Dekrit S, S.H., M.H. No 60
dated 20 December, 2012. The deed of establishment
was approved by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.
AHU-28010.AH.01.01 year 2013, on May 24, 2013.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|285

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
a. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Modal dasar NDB adalah sejumlah Rp.200.000.000.000
yang terbagi atas 200.000 saham masing-masing
memiliki nilai nominal sebesar Rp.1.000.000. Dari modal
dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor sejumlah
156.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp.156.000.000.000 dengan komposisi sebagai berikut:
• Perusahaan memiliki sebesar 99% atau sebanyak
154.440 saham dengan nilai nominal sebesar
Rp.154.440.000.000
• Perusahaan Umum Perumahan Nasional memiliki
sebesar 1% atau sebanyak 1.560 saham dengan nilai
nominal sebesar Rp.1.560.000.000
PT Tembakau Deli Medica
PT Tembakau Deli Medica (“TDM”) didirikan pada
tanggal 30 Juni 2016 berdasarkan Akta Notaris No. 06
yang dibuat di hadapan Notaris Muhammad Arif Fadillah
S.H. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-
0035680.AH.01.01 Tahun 2016 pada tanggal 10 Agustus
2016.
Modal dasar TDM sebesar Rp.44.877.000.000 yang
terdiri dari 44.877 lembar saham dengan nilai nominal
Rp.1.000.000. Dari modal dasar tersebut, telah
ditempatkan dan disetor sejumlah 11.300 lembar saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp.11.300.000.0000 dengan komposisi sebagai berikut:
• Perusahaan memiliki sebesar 98% atau sebanyak
11.074 saham dengan nilai nominal sebesar
Rp.11.074.000.000
• Koperasi Karyawan Perkebunan Nusantara Dua
memiliki 2% atau sebanyak 226 saham dengan nilai
nominal sebesar Rp.226.000.000
PT Nusa Dua Propertindo
PT Nusa Dua Propertindo didirikan berdasarkan Akta
Notaris Githa Nadya Maridina, SH Nomor: 682 tanggal
29 Oktober 2014. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor : AHU-
39552.40.10.2014 pada tanggal 15 Desember 2014.
286 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
b. Subsidiaries and Associates (continued)
The authorized capital of NDB is Rp.200.000.000.000
divided into 200.000 shares, each with a nominal value
of Rp.1.000.000. Of the authorized capital, issued and
outstanding number of 156.000 shares with a nominal
value totaling Rp.156.000.000.000 with the following
composition:
• The Company has 99% or as much as 154.440
shares with a nominal value of Rp.154.440.000.000
• Perusahaan Umum Perumahan Nasional has a 1% or
as much as 1.560 shares with a nominal value of
Rp.1.560.000.000
PT Tembakau Deli Medica
PT Tembakau Deli Medica (“TDM”) was established on
June 30, 2016 based on the Notarial Deed No. 06
Notary Muhammad Arif Fadillah, S.H. The deed was
approved by the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonnesia through Decree No. AHU-
0035680.AH.01.01 year 2016 on August 10, 2016.
The authorized capital of TDM is Rp.44.877.000.000
which consists of 44.877 shares with a nominal value of
Rp.1.000.000. Of the authorized capital, issued and
outstanding number of 11.300 shares with a nominal
value totaling Rp.11.300.000.000 with the following
composition:
• The Company has 98% or as much as 11.074 shares
with a nominal value of Rp.11.074.000.000
• Koperasi Karyawan Perkebunan Nusantara Dua has
a 2% or as much as 226 shares with a nominal value
of Rp.226.000.000
PT Nusa Dua Propertindo
PT Nusa Dua Propertindo didirikan berdasarkan Akta
Notaris Githa Nadya Maridina, SH Nomor: 682 tanggal
29 Oktober 2014. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor : AHU-
39552.40.10.2014 pada tanggal 15 Desember 2014.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan) b. Subsidiaries and Associates (continued)

Modal dasar NDP sebesar Rp100.000.000 yang terdiri
dari 100 lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut, telah
ditempatkan dan disetor sejumlah 100 lembar saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp100.000.000
yang disetorkan pada 13 Juli 2020 dengan komposisi
sebagai berikut:
• Perusahaan memiliki sebesar 99% atau sebanyak 99
saham dengan nilai nominal sebesar Rp99.000.000
• PT Nusa Dua Bekala memiliki 1% atau sebanyak 1
saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000
Modal dasar NDP sebesar Rp100.000.000 yang terdiri
dari 100 lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut, telah
ditempatkan dan disetor sejumlah 100 lembar saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp100.000.000 yang disetorkan pada 13 Juli 2020
dengan komposisi sebagai berikut:
• Perusahaan memiliki sebesar 99% atau sebanyak 99
saham dengan nilai nominal sebesar Rp99.000.000
• PT Nusa Dua Bekala memiliki 1% atau sebanyak 1
saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000

c. Entitas induk dan entitas induk terakhir c. Parent and ultimate parent

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) is the holding
entitas induk Perusahaan. PT Perkebunan Nusantara III entity. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) is owned
(Persero) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia selaku by Government the Republic of Indonesia as the
pemegang saham mayoritas. majority shareholder.

d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan d. The Board of Commissioners, Directors, Audit
Karyawan Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan, dan The Board of Commissioners, Directors of the
Komite Audit adalah sebagai berikut: Company, and Audit Committee are as follows:

Dewan Komisaris 31 Desember 2021 / December 31, 2021 Board of Commissioners

Komisaris Utama Amri Siregar President Commissioner
Komisaris Independen Bambang Setia Hidayat Independent Commissioner

Direksi 31 Desember 2021 / December 31, 2021 Directors

Direktur Utama Irwan Perangin-Angin President Director

SEVP 31 Desember 2021 / December 31, 2021 Directors

SEVP Operation RM Mulianta Sitepu President Director
SEVP Business Support Syahriadi Siregar Director of Operational

Komite Audit 31 Desember 2021 / December 31, 2021 Audit Committee

Ketua Bambang Setia Hidayat Chairman
Anggota Lambok Lumban Siantar Member
Anggota Toga Sihombing Member

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, jumlah As of December 31, 2021 and 2020, the Company and
karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (Kelompok its Subsidiaries (Business Group) had 5.045 and 5.280
Usaha) adalah sebanyak 5.045 orang dan 5.280 orang employees (unaudited).
(tidak diaudit).

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|287

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan
Karyawan (lanjutan)
Total imbalan bagi Dewan Komisaris, Komite Audit,
Komite Investasi dan Risiko serta Direksi Perusahaan,
yang merupakan personil manajemen kunci untuk tahun
2021 adalah sebesar Rp.10.557.569.642 (2020:
Rp.8.287.877.548).
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal
21 April 2022.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
diterapkan oleh Kelompok Usaha sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Pedoman
Akuntansi BUMN Perkebunan. Kebijakan akuntansi
diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 oleh Kelompok Usaha.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di
Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia dan
Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan
konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian,
dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali
untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan
pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun
menggunakan metode langsung (direct method), dengan
mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas ke
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
288 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
d. The Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees (continued)
The total remuneration for the Board of Commissioners,
Audit Committee, Investment and Risk Committee and
the Company's Directors, who are key management
personnel for 2021 is Rp. 10.557.569.642 (2020:
Rp.8.287.877.548).
e. Completion of the Consolidated Financial
Statements
The management of the Group is responsible for the
preparation of the consolidated financial statements,
which were completed and authorized for issue on April
21, 2022.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
The accounting and financial reporting policies
implemented by the Business Group are in accordance
with financial accounting standards in Indonesia, namely
the Statement of Financial Accounting Standards
(“PSAK”) and the Accounting Guidelines for Plantation
BUMN. Accounting policies have been consistently
applied in the preparation of the consolidated financial
statements for December 31, 2021 and 2020.
a. Basis of Preparation of the Consolidated
Financial Statements
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards (“SAK”), which include Statements
and Interpretations issued by the Financial Accounting
Standards Board (“DSAK”) of the Indonesian Institute of
Accountants and Accounting Guidelines for Plantation
SOEs.
The consolidated financial statements have been
prepared on the accrual basis, except for the
consolidated statements of cash flows, using the
historical cost concept, except for certain accounts which
are measured on a measurement basis as described in
the respective accounting policies.
The consolidated statements of cash flows have been
prepared using the direct method, by classifying cash
receipts and disbursements into operating, investing and
financing activities.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Kelompok Usaha.
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Pengungkapan
Kelompok Usaha menerapkan pertama kali seluruh
standar baru dan/atau yang direvisi yang berlaku efektif
untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2021, termasuk standar yang direvisi berikut ini yang
mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha:
Amandemen Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ("PSAK”) 22 : Definisi Bisnis
Amendemen PSAK 22 Kombinasi Bisnis mengklarifikasi
bahwa untuk dianggap sebagai suatu bisnis, suatu
rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset harus
mencakup minimal, input dan proses substantif yang
bersama-sama, berkontribusi secara signifikan terhadap
kemampuan menghasilkan output. Selain itu,
amendemen ini mengklarifikasi bahwa suatu bisnis tetap
ada walaupun tidak mencakup seluruh input dan proses
yang diperlukan untuk menghasilkan output. Amendemen
ini tidak berdampak pada laporan keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha, tetapi dapat berdampak
pada periode-periode mendatang jika Kelompok Usaha
melakukan kombinasi bisnis.
PSAK Amendemen PSAK 55, PSAK 60, PSAK 62,
PSAK 71 dan PSAK 73 - Reformasi Acuan Suku
Bunga (Tahap 2)
Amendemen-amendemen ini memberikan kelonggaran
sementara terkait dengan dampak pelaporan keuangan
ketika suku bunga penawaran antarbank (Interbank
Offered Rate) diganti dengan acuan suku bunga alternatif
yang hampir bebas risiko (SBB). Amendemen tersebut
mencakup cara praktis sebagai berikut ini:
• Cara praktis yang mensyaratkan perubahan
kontraktual, atau perubahan arus kas yang secara
langsung sebagaimana disyaratkan oleh reformasi
(suku bunga acuan), untuk diperlakukan sebagai
perubahan suku bunga mengambang, yang setara
dengan pergerakan suku bunga pasar.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
The presentation currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is the Indonesian
Rupiah, which is the Business Group’s functional
currency.
dan b. Changes in Accounting Principle and
Disclosure
The Group applies for the first time all new and/or revised
standards that are effective for the period beginning on or
after January 1, 2021, including the following revised
standards that affect the Group's consolidated financial
statements:
Amendments to the Statement of Financial
Accounting Standards ("SFAS") 22 : Definition of
Business
Amendment to SFAS 22 Business Combinations clarifies
that to be considered a business, an integrated set of
activities and assets must include, at a minimum,
substantive inputs and processes that, together,
contribute significantly to the ability to generate outputs.
In addition, this amendment clarifies that a business still
exists even though it does not cover all the inputs and
processes required to produce the output. This
amendment has no impact on the Group's consolidated
financial statements, but may have an impact in future
periods if the Group enters into a business combination.
SFAS Amendments to SFAS 55, SFAS 60, SFAS 62,
SFAS 71 and SFAS 73 - Reform of Interest Rate
Reference (Phase 2)
These amendments provide temporary relief regarding
the impact of financial reporting when the Interbank
Offered Rate is replaced with an alternative, almost risk-
free reference rate (SBB). The amendments cover the
following practical means:
• A practical way that requires contractual changes, or
changes in cash flows directly as required by the
reform (the benchmark interest rate), to be treated as
changes in floating interest rates, which are
equivalent to movements in market interest rates.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|289
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan
Pengungkapan (lanjutan)
• Mengizinkan perubahan yang disyaratkan oleh
reformasi suku bunga acuan terhadap penetapan dan
dokumentasi lindung nilai tanpa penghentian
hubungan lindung nilai.
• Memberikan kelonggaran sementara kepada entitas
untuk memenuhi ketentuan dapat diidentifikasi secara
terpisah, pada saat instrumen SBB ditetapkan
sebagai lindung nilai dari suatu komponen risiko.
Amendemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha. Kelompok Usaha
bermaksud untuk menggunakan cara praktis di periode-
periode mendatang jika dapat diterapkan.
Amandemen PSAK 73 : Sewa – Konsesi Sewa Terkait
Covid -19 Setelah 30 Juni 2021
Sehubungan dengan pandemi yang terus berlangsung,
amendemen tambahan diterbitkan pada bulan Maret 2021
dimana memperpanjang cakupan periode konsesi sewa,
yang merupakan salah satu syarat penerapan cara
praktis, dari tanggal 30 Juni 2021 dalam amendemen
PSAK 73 Sewa tentang Konsesi Sewa terkait Covid-19
yang diterbitkan di bulan Mei 2020, menjadi 30 Juni 2022.
Jika penyewa telah menerapkan cara praktis dalam
amendemen di bulan Mei 2020, maka diharuskan untuk
terus menerapkannya secara konsisten, untuk semua
kontrak sewa dengan karakteristik serupa dan dalam
keadaan serupa, menggunakan amendemen tersebut.
Jika penyewa tidak menerapkan cara praktis dalam
amendemen di bulan Mei 2020 untuk konsesi sewa yang
memenuhi syarat, maka penyewa tidak dapat
menerapkan cara praktis dalam amendemen di bulan
Maret 2021.
Amendemen Maret 2021 diterapkan secara retrospektif,
dengan mengakui dampak kumulatif dari penerapan awal
amendemen tersebut sebagai penyesuaian terhadap
saldo awal laba pada awal periode pelaporan tahunan di
mana penyewa pertama kali menerapkan amendemen
tersebut. Namun, Kelompok Usaha belum menerima
konsesi sewa terkait Covid-19, tetapi berencana untuk
menerapkan cara praktis jika berlaku dalam periode
penerapan yang diizinkan.
290 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b. Changes in Accounting Principle and
Disclosure (continued)
• Allows changes required by benchmark interest rate
reforms to hedge designation and documentation
without terminating the hedging relationship.
• Provide temporary concessions to entities to meet
separately identifiable requirements, when the SBB
instrument is designated as a hedge of a risk
component.
This amendment has no impact on the Group's
consolidated financial statements. The Group intends to
use practical methods in future periods if applicable.
Amendment to SFAS 73: Leases – Lease
Concessions Related to Covid-19 After 30 June 2021
Due to the ongoing pandemic, an additional amendment
was issued in March 2021 which extends the scope of
the lease concession period, which is one of the
requirements for implementing the practical method, from
June 30, 2021 in the amendments to PSAK 73 Leases on
Lease Concessions related to Covid-19 issued in May
2020, to 30 June 2022.
If the lessee has applied the practical means of the
amendments in May 2020, it is required to continue to
apply them consistently, for all lease contracts with
similar characteristics and under similar circumstances,
using those amendments. If the lessee does not apply
the practical means of the amendment in May 2020 for
eligible lease concessions, then the lessee cannot apply
the practical means of the amendment in March 2021.
The March 2021 amendments are applied
retrospectively, recognizing the cumulative effect of the
initial application of the amendments as an adjustment to
opening retained earnings at the beginning of the annual
reporting period in which the lessee first applies the
amendments. However, the Group has not yet received
any lease concessions related to Covid-19, but plans to
implement practical means if applicable within the
permitted application period.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Pengungkapan (lanjutan)
Penyesuaian Tahunan 2021
Berikut adalah ringkasan informasi tentang penyesuaian
PSAK tahunan 2021 yang berlaku efektif untuk pelaporan
tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2021.
Penyempurnaan PSAK tahunan pada dasarnya
merupakan rangkaian amendemen dalam lingkup sempit
yang memberikan klarifikasi agar tidak terjadi perubahan
yang signifikan terhadap prinsip-prinsip yang ada atau
prinsip-prinsip baru.
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, beberapa
perubahan tentang pertimbangan yang dibuat oleh
manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi
yang secara signifikan mempengaruhi jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan.
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset, tentang ruang lingkup
penurunan nilai aset dan menghapus perbedaan dengan
IFRS pada IAS 36 paragraf 04(a).
PSAK 66: Pengaturan Bersama, mengenai penyesuaian
pada paragraf 25, PP11, PP33A(b) dan catatan kakinya,
C12 dan C14 tentang rujukan ke PSAK 71: Instrumen
Keuangan.
ISAK 16: Pengaturan Konsesi Jasa, mengenai
penyesuaian dalam beberapa paragraf dalam contoh
ilustrasi agar konsisten dengan PSAK 72: Pendapatan
dari Kontrak dengan Pelanggan.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak. Kendali
diperoleh bila Kelompok Usaha terekspos atau memiliki
hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada saat ini
yang memberi investor kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan dari investee,
ii) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee, dan
iii)kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas
investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
dan b. Changes in Accounting Principle and
Disclosure (continued)
2021 Adjustment
The following is a summary of information regarding the
2021 SFAS adjustments that are effective for annual
reporting starting on or after January 1, 2021. SFAS
improvement is basically a series of amendments in a
narrow scope that provides clarification so that there are
no significant changes to existing principles or new
principles.
SFAS 1: Presentation of Financial Statements, some
changes regarding the judgments made by management
in the process of applying accounting policies that
significantly affect the amounts recognized in the
financial statements.
SFAS 48: Impairment of Assets Value, regarding the
scope of asset impairment and writing off differences with
IFRS in IAS 36 paragraph 04(a).
SFAS 66: Joint Arrangements, regarding adjustments to
paragraphs 25, PP11, PP33A(b) and its footnotes, C12
and C14 regarding references to PSAK 71: Financial
Instruments.
ISAK 16: Service Concession Arrangements, regarding
adjustments in several paragraphs in the illustrative
example to be consistent with PSAK 72: Revenue from
Contracts with Customers.
c. Principles of Consolidation
The consolidated financial statements comprise the
financial statements of the Company and its subsidiaries.
Control is achieved when the Business Group is
exposed, or has rights, to variable returns from its
involvement with the investee and has theability to affect
those returns through its power over the investee.
i) The Authority over the investee, that is existing rights
that give the investor current ability to direct the
relevant activities of the investee,
ii) Exposure, or rights, to variable returns from its
involvement with the investee, and
iii) The ability to use its power over the investee to affect
its returns.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|291
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas
menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini,
dan jika Kelompok Usaha memiliki hak suara kurang dari
hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu
investee, Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta
dan keadaan ketika menilai apakah Perusahaan memiliki
kekuasaan atas investee, termasuk:
i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara
lainnya dari investee,
ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan
iii)Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki
Kelompok Usaha.
Kelompok Usaha menilai kembali apakah mereka
mengendalikan investee bila fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau
lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi
atas entitas anak dimulai sejak Kelompok Usaha
memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti
pada saat Kelompok Usaha kehilangan pengendalian
atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban
dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu
disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak
tanggal Kelompok Usaha memperoleh kendali sampai
tanggal Kelompok Usaha tidak lagi mengendalikan entitas
anak tersebut.
Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan
komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk
dan pada Kepentingan Non Pengendali (“KNP”),
walaupun hal ini akan menyebabkan saldo KNP yang
defisit.
Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan dan
beban dan arus kas atas transaksi antar anggota
Kelompok Usaha dieliminasi sepenuhnya pada saat
konsolidasi.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila
kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan atas aset
(termasuk goodwill), liabilitas komponen dari entitas
terkait, dan selisihnya diakui pada laba rugi. Bagian dari
investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.
292 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c. Principles of Consolidation (continued)
Generally, ownership of majority voting rights results in
control. To support this, and if the Group has voting rights
less than majority voting rights, or similar rights to an
investee, the Company considers all facts and
circumstances when assessing whether the Company
has power over the investee, including:
i) The contractual arrangement with the other vote
holders of the investee,
ii) Rights arising from other contractual arrangements,
and
iii) The Business Group's voting rights and potential
voting rights.
The Business Group re-assesses whether or not it
controls an investee if facts and circumstances indicate
that there are changes to one or more of the three
elements of control. Consolidation of a subsidiary begins
when the Business Group obtains control over the
subsidiary and ceases when the Business Group loses
control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and
expenses of a subsidiary acquired during the year are
included in the consolidated financial statements from the
date the Business Group meet to control until the date
the Business Group are not control the subsidiary.
Profit or loss and each component of other
comprehensive income are attributed to the equity
holders of the parent of the Group and to the non-
controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI
having a deficit balance.
All assets and liabilities, equity, income and expenses
and cash flows from transactions between members of
the Group are eliminated in full upon consolidation.
A change in the ownership interest of a subsidiary,
without a loss of control, is accounted for as an equity
transaction. If the Business Group loses control over a
subsidiary, derecognizes the assets (including goodwill),
component liabilities of the entity, and the difference is
recognized in profit loss. The remaining portion of the
investment is recognized at fair value.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset
neto dari entitas-entitas anak yang dapat diatribusikan
pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara
langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang
masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam
ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan
akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian
dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian.
d. Pengukuran nilai wajar
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 68
Pengukuran Nilai Wajar.
Nilai Wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa
transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas
terjadi:
a) di pasar utama (principal market) untuk aset atau
liabilitas tersebut; atau
b) jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan (most advantageous market) untuk
aset atau liabilitas tersebut.
Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan
harus dapat diakses oleh Kelompok Usaha.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c. Principles of Consolidation (continued)
NCI represents the portion of the profit or loss and net
assets of the subsidiaries attributable to equity interests
that are not owned directly or indirectly by the Company,
which are presented in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income and
under the equity section of the consolidated statements
of financial position, respectively, separately from the
corresponding portion attributable to the owner of the
parent entity.
The consolidated financial statements are prepared using
consistent accounting policies for transactions and
events in similar circumstances. If the members of the
Business Group use different accounting policies for
transactions and events in similar circumstances,
adjustments were made to its financial statements in
preparing the consolidated financial statements.
d. Fair value measurement
: The Business Group applies SFAS No. 68: Fair Value
Measurement.
Fair Value is the price to be received to sell an asset or
the price to be paid to transfer a liability in an orderly
transaction between market participants on the
measurement date. Fair value measurements are based
on the assumption that a transaction to sell an assets or
transfer a liability occurs:
a) in the principal market for the asset or liability; or
b) if there is no primary market, in the most
advantageous market for the asset or liability.
The principle market or the most profitable market must
be accessible to the Business Group.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|293
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
d. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan
asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika
menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan
asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomik terbaiknya. Pengukuran nilai wajar aset non-
keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar
untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan
menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya (“highest and bet use”) atau dengan
menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan
menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi
dan terbaiknya.
Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian yang
sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai
tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan
dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur dan
diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan
dalam hierarki nilai wajar, dijelaskan sebagai berikut,
berdasarkan level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:
• Level 1 – Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
• Level 2 – Teknik penilaian dimana level input terendah
yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar adalah
dapat diobservasi secara langsung atau tidak langsung.
• Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah
yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar adalah
tidak dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan
keuangan secara berulang, Kelompok Usaha
menentukan apakah perpindahan antar level dalam
hierarki telah terjadi dengan menilai kembali kategorisasi
(berdasarkan level input terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan)
pada akhir setiap periode pelaporan.
Komite penilai Kelompok Usaha menentukan kebijakan
dan prosedur untuk menentukan pengukuran nilai wajar
yang berulang.
294 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Fair value measurement (continued)
The fair value of an asset or liability is measured using
the assumptions that market participants would use when
pricing the asset or liability, assuming that market
participants are acting in their best economic interests.
Measurement of the fair value of non-financial assets
takes into account the ability of market participants to
generate economic benefits by using the asset in its
“highest and best use” or by selling it to another market
participan who will use the asset in its highest and best
use.
The Group uses valutaion techniques that are
appropriate in the circumstances and where sufficient
data are available to measure fair value, maximize the
use of relevant observable inputs and minimize the use
of unobservable inputs.
All assets and liabilities whose fair values are measured
and disclosed in the financial statements are categorized
in the fair value hierarchy, described as follows, based on
the lowest level of input that is significant to the overall
fair value measurement:
• Level 1 – Quoted prices (unadjusted) in active markets
for identical assets or liabilities.
• Level 2 – a valuation technique where the lowest level
of input that is significant to the fair value measurement
is directly or indirectly observable.
• Level 3 – a valuation technique where the lowest level
of input that is significant to the fair value measurement
is unobservable.
For assets and liabilities that are recognized in the
financial statements on a recurring basis, the Group
determines whether a movement between levels in the
hierarchy has occurred by reassessing the categorization
(based on the lowest level of input that is significant to
the overall fair value measurement) at the end of each
reporting period.
The Group’s assessment committee establishes policies
and procedures for determining recurring fair value
measurements.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
d. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Penilai Eksternal terlibat dalam penilaian aset signifikan
yaitu tanah. Keterlibatan penilai eksternal ditentukan
setiap tiga tahunan oleh komite penilai setelah berdiskusi
dan disetujui oleh Komite Audit Perusahaan. Pemilihan
didasarkan pada pengetahuan atas pasar, reputasi,
independensi, dan apakah standar professional dijaga.
Penilai eksternal dirotasi setiap tiga tahun. Komite penilai
memutuskan, setelah berdiskusi dengan penilai eksternal
Kelompok Usaha, teknik penilaian dan input yang sesuai
yang digunakan dalam setiap kondisi.
Pada setiap tanggal pelaporan, komite penilai
menganalisa pergerakan dari nilai aset yang memerlukan
pengukuran atau pengevaluasian kembali sesuai
kebijakan Kelompok Usaha. Untuk analisa ini, komite
penilai melakukan verifikasi atas input utama yang dipakai
dalam penilaian terakhir dan mencocokkan dengan
kontrak dan dokumen relevan yang lain.
Komite Penilai, bersama dengan penilai eksternal
Kelompok Usaha, juga membandingkan setiap perubahan
nilai wajar setiap aset dengan sumber eksternal yang
relevan untuk menentukan apakah perubahan tersebut
wajar.
Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Kelompok Usaha
telah menentukan kelas aset dan liabilitas dengan dasar
sifat, karakteristik dan risiko aset atau liabilitas dan level
hierarki nilai wajar seperti dijelaskan diatas.
e. Klasifikasi lancar dan tak lancar
Kelompok usaha menyajikan aset dan liabilitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan
klasifikasi lancar/tak lancar. Suatu aset disajikan lancar
bila:
i) akan direalisasi, dijual atau dikonsumsi dalam siklus
operasi normal,
ii) untuk diperdagangkan, akan direalisai dalam 12 bulan
setelah tanggal pelaporan, atau kas atau setara kas
kecuali yang dibatasi penggunaannya atau akan
digunakan untuk melunasi suatu liabilitas dalam paling
lambat 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Seluruh aset lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|295
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Fair value measurement (continued)
External Valuers are involved in the valuation of a
significant asset, namely land. The involvement of the
external appraisers is determined every three years by
the assessment committee after discussion and approval
by the Company’s Audit Committee. Selection is based
on knowledge of the market, reputation, independence,
and whether professional standards are being
maintained. External assessors are rotated every three
years. The assessment committee decides, after
discussion with the Group’s external assessors, which
appraisal techniques and inputs are appropriate for each
condition.
At each reporting date, the assessment committee
analyzes the movement of the asset value which requires
measurement or re-evaluation in accordance with the
Group’s policies. For the analysis, the assessment
committee verifies the main inputs used in the final
assessment and matches them with contracts and other
relevant documents.
The Appraisal Committee, together with the Group’s
external assessors, also compares any changes in the
fair value of each asset with relevant external sources to
determine whether the changes are fair.
For the purpose of fair value disclosures, the Group has
determined classes of assets and liabilities on the basis
of the nature, characteristics and risks of the asset or
liability and the level of the fair value hierarchy as
described above.
e. Current and non-current classification
The Group presents assets and liabilities in the
consolidated statement of financial position based on
current/non-current classification. An asset is current
when it is:
i) expected to be realized or intended to be sold or
consumed in the normal operating cycle.
ii)held primarily for the purpose of trading, expected to be
realized within 12 months after the reporting period, or
cash or cash equivalent unless restricted from being
exchanged or used to settle a liability for at least 12
months after the reporting period.
All other assets are classified as non-current.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
e. Klasifikasi lancar dan tak lancar (lanjutan)
Suatu liabilitas disajikan lancar bila:
i) akan dilunasi dalam siklus operasi normal;
ii) untuk diperdagangkan;
iii) akan dilunasi dalam 12 bulan setelah tanggal
pelaporan; atau
iv) tidak ada hak tanpa syarat untuk menangguhkan
pelunasannya dalam paling tidak 12 bulan setelah
tanggal pelaporan.
Seluruh liabilitas lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar dan liabilitas tidak lancar.
f. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan
metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi
diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur
pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap
KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi
bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas
yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada
proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang
teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya
akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan
dalam beban umum dan administrasi.
Kelompok usaha menentukan bahwa mereka telah
mengakuisisi bisnis ketika rangkaian aktivitas dan aset
yang diakuisisi mencakup input dan proses substantif
yang bersama-sama secara signifikan berkontribusi pada
kemampuan untuk menghasilkan output. Proses yang
diperoleh adalah substantif jika penting bagi kemampuan
untuk terus menghasilkan output, dan input yang
diperoleh mencakup tenaga kerja yang terorganisir
dengan keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman
yang diperlukan untuk melakukan proses itu atau secara
signifikan berkontribusi pada kemampuan untuk terus
menghasilkan output dan dianggap unik atau langka atau
tidak dapat diganti tanpa biaya, usaha, atau penundaan
yang signifikan dalam kemampuan untuk terus
menghasilkan output.
296 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
e. Current and non-current classification
(continued)
A liability is current when it is :
i) expected to be settled in the normal operating cycle;
ii) held primarily for the purpose of trading;
iii) due to be settled within 12 months after the reporting
period; or
iv) there is no unconditional right to defer the settlement
of the liability for at least 12 months after the reporting
period.
All other liabilities are classified as non-current.
Deferred tax assets and liabilities are classified as non-
current assets and non-current liabilities.
f. Business Combination
Business combinations, if any, are accounted for using
the acquisition method. The cost of an acquisition is
measured as the aggregate of the consideration
transferred, measured at acquisition date fair value, and
the amount of any NCI in the acquiree. For each
business combination, the Group selects whether it
measures the NCI in the acquiree either at fair value or at
the proportionate share of the acquiree’s identifiable net
assets. Acquisition costs incurred are directly expensed
and included in administrative expenses.
The group determines that it has acquired a business
when the set of activities and assets acquired includes
substantive inputs and processes that together
significantly contribute to the ability to produce outputs.
An acquired process is substantive if it is important to the
ability to continue to produce outputs, and the inputs
obtained include an organized workforce with the skills,
knowledge, or experience necessary to perform that
process or significantly contribute to the ability to
continue to produce outputs and are considered unique
or rare or cannot be replaced without significant cost,
effort, or delay in the ability to continue producing output.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
f. Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok
Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset
keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang
diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual,
kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada
tanggal akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara
bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali
kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak
yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan
mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.
Setiap imbalan kontijensi yang akan ditransfer oleh
perusahaan pengakuisisi akan diakui pada nilai wajar
pada tanggal akuisisi. Imbalan kontijensi yang
diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan
penyelesaian selanjutnya adalah diperhitungkan dalam
ekuitas. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai
aset atau liabilitas yaitu instrument keuangan dan dalam
lingkup PSAK 71, diukur pada nilai wajar dengan
perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi sesuai
dengan PSAK 71. Imbalan kontijensi lain yang tidak
termasuk dalam PSAK 71 diukur sebesar nilai wajar pada
setiap tanggal pelaporan dengan perubahan nilai wajar
yang diakui pada laba rugi.
Bila pencatatan awal kombinasi bisnis belum dapat
diselesaikan pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha
melaporkan jumlah sementara bagi pos yang
pencatatannya belum dapat diselesaikan tersebut.
Periode pengukuran adalah periode setelah tanggal
akuisisi yang didalamnya Kelompok Usaha dapat
melakukan penyesuaian atas jumlah sementara yang
diakui dalam kombinasi bisnis tersebut. Selama periode
pengukuran, Kelompok Usaha mengakui penambahan
aset atau liabilitas bila terdapat informasi terbaru yang
diperoleh mengenai fakta dan keadaan pada tanggal
akuisisi, yang bila diketahui pada saat itu, akan
menyebabkan pengakuan atas aset dan liabilitas pada
tanggal tersebut.
Periode pengukuran berakhir pada saat pengakuisisi
menerima informasi yang diperlukan mengenai fakta dan
keadaan pada tanggal akuisisi atau mengetahui bahwa
informasi lainnya tidak dapat diperoleh, namun tidak lebih
dari satu tahun dari tanggal akuisisi.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|297
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
f. Business Combination (continued)
When the Group acquires a business, it assesses and
classifies the financial assets acquired and liabilities
assumed for appropriate classification and designation in
accordance with the contractual terms, economic
circumstances and pertinent conditions as at the
acquisition date.
If the business combination is achieved in stages, the
acquisition date fair value of the acquirer’s previously
held equity interest in the acquiree is remeasured to fair
value at th acquisition date through.
Any contingent consideration to be transferred by the
acquirer will be recognized at fair value at the date of
acquisition. Contingent consideration that is classified as
equity is not remeasurd and its subsequent settlement is
calculated as equity. Contingent benefits that are
classified as assets or liabilities are financial instruments
and within the scope of SFAS 71, are measured at fair
value with changes in fair value recognized in profit or
loss in accordance with SFAS 71. Other contingent
benefits that are not included in SFAS 71 are measured
as fair value at each reporting date with changes in fair
value recognized in profit or loss.
If the initial recording of the business combination has not
been completed by the reporting date, the Group reports
the provisional amount for the items whose records have
not been completed.
The measurement period is the period after the
acquisition date during which the Group may make
adjustments to the provisional amounts recognized in the
business combination. During the measurement period,
the Group recognizes the addition of assets or liabilities
when new information is obtained regarding facts and
circumstances at the acquisition date, which, if known at
that time, would have led to the recognition of assets and
liabilities at that date.
The measurement period ends when the acquirer
receives the required information about the facts and
circumstances at the acquisition date or becomes aware
that other information cannot be obtained, but not later
than one year from the acquisition date.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
f. Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada
harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai
agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap
KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Jika imbalan tersebut lebih rendah dari nilai wajar aset
neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui
pada laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian
dengan diskon setelah sebelumnya manajemen
melakukan penilaian atas identifikasi dan nilai wajar dari
aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah
tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang
diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal
akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas
(“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan
bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari
apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi
ditetapkan atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan
operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang
dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat
operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan
tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang
dihentikan terhadap bagian dari porsi UPK yang ditahan.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan
menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana
selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan
jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui
sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepentingan
tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang
bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut
telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung
berada dalam kesepengendalian.
298 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
f. Business Combination (continued)
At the acquisition date, goodwill is initially measured at
cost which is the excess of the aggregate value of the
consideration transferred and the amount of each KNP
over the difference between the identifiable assets
acquired and the liabilities assumed.
If the consideration is lower than the fair value of the net
assets of the subsidiary acquired, the difference is
recognized in profit or loss as a gain on discounted
purchases after management has previously assessed
the identification and fair value of the assets acquired
and liabilities assumed.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less
any accumulated impairment losses. For the purpose of
impairment testing, goodwill acquired in a business
combination is, from the acquisition date, allocated to
each of the Business Group’s Cash-generating Units
(“CGU”) that are expected to benefit from the
combination, irrespective of whether other assets or
liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the
operations within that CGU is disposed of, the goodwill
associated with the operation disposed of is included in
the carrying amount of the operation when determining
the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill
disposed of in this circumstance is measured based on
the relative values of the operation disposed of and the
portion of the CGU retained.
Business combination of entities under common control
Business combinations under common control are
accounted for using the pooling of interest method,
whereby the difference between the amount of the
consideration transferred and the carrying amount of the
net assets of the acquired entities is recognized as part
of "additional paid in capital" on the consolidated
statement of financial position.
In applying the pooling of interest method, the elements
of the financial statements of the combining entities are
presented as if the combination had occurred since the
beginning of the period when the combining entities were
under common control.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
g. Investasi Saham
Penyertaan saham pada entitas dimana Kelompok Usaha
tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai
dengan PSAK No. 71.
Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur
dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi
adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai
pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai
perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan
bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto dan
penerimaan deviden dari entitas asosiasi sejak tanggal
perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi,
jika ada, termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan
tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk
penurunan nilai.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan atas
hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat
perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas
asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas
perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika
dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba
atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas
asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan
kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama
dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas
asosiasi, maka Kelompok Usaha menghentikan
pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah
kepentingan Perusahaan dikurangkan menjadi nihil,
tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui,
hanya sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban
konstruktif atau hukum, atau melakukan pembayaran atas
nama entitas asosiasi. Jika entitas asosiasi kemudian
melaporkan laba, maka Perusahaan mulai mengakui
bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagian atas
laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang belum
diakui.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas tahun
pelaporan yang sama dengan Perusahaan.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|299
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g. Stock Investment
Investments in shares of stock in entities where the
Group does not have significant influence are recorded in
accordance with PSAK No. 71.
The Company’s investment in its associate is measured
using the equity method. An associated company is an
entity over which the Company has significant influence.
Under the equity method, the cost of investment is
increased or decreased by the Company’s share in net
profit or loss and dividends received from the associate
since the date of acquisition. Goodwill relating to the
associate, if any, is included in the carrying amount of the
investment and is neither amortized nor tested for
impairment individually.
The consolidated profit or loss reflects the Company’s
share of the results of operations of the associate. When
there has been a change recognized directly in the equity
of the associate, the Company recognizes its share of
any changes and discloses this, when applicable, in the
statement of changes in equity. Unrealized gains and
losses resulting from transactions among the Company
and the associate are eliminated at an amount in
accordance with the Company’s interest in the associate.
If the Company’s share of losses of an associate equals
or exceeds its interest in the associate, it discontinues
recognising its share of further losses. After the Business
Group’s interest is reduced to nil, additional losses are
provided for, and a liability is recognized, only to the
extent that the Group has incurred legal or constructive
obligations or made payments on behalf of the associate.
If the associate subsequently reports profits, the Group
resumes recognising its share of those profits only after
its share of the profits equals the share of losses not
recognized.
The financial statements of the associate are prepared
for the same reporting period of the Group.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
g. Investasi Saham (lanjutan)
Setelah menerapkan metode ekuitas, Perusahaan
menentukan apakah diperlukan untuk mengakui
tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan
dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada
setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang
objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam
entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini,
Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai
berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai
tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
h. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan yang digunakan pada penyusunan
laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha. Tiap
entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang
fungsionalnya masing-masing dan laporan keuangannya
masing-masing diukur menggunakan mata uang
fungsional tersebut.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai
dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan
terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau
rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada
operasi tahun yang bersangkutan.
Kurs tukar mata uang asing yang digunakan pada
tanggal-tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
1 Dolar Amerika Serikat (AS$)/Rupiah / US Dollar1 (US$)/Rupiah
1 Euro (EUR)/Rupiah / Euro 1 (EUR)/Rupiah
Transaksi dalam mata uang asing selain mata uang yang
disajikan diatas adalah tidak signifikan.
300 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g. Stock Investment (continued)
After application of the equity method, the Group
determines whether it is necessary to recognize an
additional impairment loss on the Group’s investment in
its associate. The Group determines at each reporting
date whether there is any objective evidence that the
investment in the associate is impaired. If this is the case,
the Business Group calculates the amount of impairment
as the difference between the recoverable amount of the
investment in associate and its carrying value, and
recognizes the amount in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income.
h. Foreign Currency Transactions and Balances
The reporting currency used in the consolidated financial
statements is Rupiah, which is the functional currency of
the Business Group. Each entity in the Business Group
determines its own functional currency and their financial
statements are measured using that functional currency.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah
at the rates of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At the reporting date, monetary
assets and liabilities denominated in foreign currencies
are adjusted to reflect the average of the selling and
buying rates of exchange prevailing at the last banking
transaction date of the year, as published by Bank
Indonesia, and any resulting gains or losses are credited
or charged to operations of the current year.
The exchange rate used at the dates of financial report
are as follows:
31 Desember 2021 31 Desember 2020
14.269 14.105
16.127 17.330
Transactions in foreign currencies other than disclosed
above are not significant.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
i. Transaksi dengan Pihak Berelasi
Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak
berelasi. Definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur
dalam PSAK 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak-
Pihak Berelasi.”
Transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali,
termasuk pembelian atau penjualan aset, liabilitas, saham
dan instrument ekuitas lainnya dibukukan sesuai dengan
PSAK 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali”. Selisih antara harga pengalihan dengan
nilai buku dari transaksi restrukturisasi antara entitas
sepengendali dicatat sebagai “tambahan modal disetor”,
yang merupakan bagian dari ekuitas.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-
pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan
keuangan konsolidasian yang relevan.
j. Kas dan Bank
Kas dan bank dalam laporan posisi keuangan terdiri dari
kas, bank dan deposito jangka pendek dengan jangka
waktu jatuh tempo antara 3 (tiga) bulan atau kurang pada
saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3
(tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun dari tanggal
penempatannya disajikan sebagai bagian dari “aset
keuangan lancar lainnya”.
Kas yang dibatasi penggunaannya disajikan secara
terpisah dari kas dan setara kas. Apabila akan digunakan
untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo dalam
waktu 1 (satu) tahun disajikan sebagai bagian dari aset
lancar dan apabila akan digunakan untuk membayar
kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari
1 (satu) tahun disajikan sebagai bagian dari aset tidak
lancar.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|301
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i. Transactions with Related Parties
The Group has transactions with related parties. The
definition of related parties is in accordance with PSAK 7
(Revised 2015), “Related Party Disclosures.”
Restructuring transaction with entities under common
control, including purchases or sales of assets, liabilities,
shares and other equity instruments are accounted for in
accordance with PSAK 38 (Revised 2012), “Business
Combinations of Entities Under Common Control”. The
difference between the transfer price and the book value
of the restructuring transaction between entities under
common control is recorded as “additional paid-in capital”,
which is part of equity.
Related party transactions are entered into based on
terms agreed by the related parties. All significant
transactions and balances with related parties are
disclosed in the relevant Notes To Consolidated Financial
Statements.
j. Cash and Bank
Cash and banks in the statement of financial position
consist of cash on hand, bank and short-term deposits
with maturities of 3 (three) months or less at the time of
placement and are not restricted in use.
Time deposits with maturities of more than 3 (three)
months but not exceeding 1 (one) year from the date of
placement are presented as part of “other current
financial assets”.
Restricted cash is presented separately from cash and
cash equivalents. If it will be used to pay liabilities that will
mature in 1 (one) year, it is presented as part of current
assets and if it will be used to pay liabilities that are due in
more than 1 (one) year, it is presented as part of non-
current assets.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
k. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah
antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai
realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan
usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan
menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang (weight
average method).
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan
hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada
setiap akhir tahun keuangan.
l. Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang
memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas
keuangan atau ekuitas bagi entitas lain.
Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Pada pengakuan awal, Kelompok Usaha mengukur aset
keuangan pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi,
dalam hal aset keuangan tidak diukur pada NWLR.
Piutang usaha yang tidak mengandung komponen
pembiayaan yang signifikan, dimana Kelompok Usaha
telah menerapkan cara praktis, diukur pada harga
transaksi yang ditentukan sesuai PSAK 72, seperti
diungkapkan pada Catatan 2x.
Agar aset keuangan diklasifikasikan dan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi atau NWPKL, aset
keuangan harus menghasilkan arus kas yang SPPB dari
pokok belum dilunasi. Penilaian ini disebut sebagai uji
SPPB dan dilakukan pada tingkat instrumen.
Model bisnis Kelompok Usaha untuk mengelola aset
keuangan mengacu pada bagaimana mereka mengelola
aset keuangannya untuk menghasilkan arus kas. Model
bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari
pendapatan arus kas kontraktual, penjualan aset
keuangan, atau keduanya.
302 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k. Inventories
Inventories are valued at the lower of cost or net
realizable value. Net realizable value is the estimated
selling price in the ordinary course of business, less the
estimated costs of completion and the estimated costs
necessary to make the sale.
Cost of inventories is determined using the weight
average method.
Allowance for obsolescence of inventory is provided
based on the periodic reviews of the physical conditions
of the inventories at each financial year end.
l. Financial Instruments
A financial instrument is any contract that gives rise to a
financial asset of one entity and a financial liability or
equity instrument of another entity.
Financial Assets
Initial Recognition and Measurement
On initial recognition, the Group measures financial
assets at fair value plus transaction costs, in the case of
financial assets measured at NWLR. Trade receivables
that do not contain a significant financing component, in
which the Group has implemented a practical way,
measured at the transaction price determined in
accordance with IAS 72, as disclosed in Note 2x.
In order for financial assets classified and measured at
amortized cost or NWPKL, financial assets should
generate cash flow SPPB of principal outstanding. This
assessment is referred to as the SPPB test and is carried
out at the instrument level.
The Group's business model for managing financial
assets refers to how they manage their financial assets to
generate cash flow. The business model determines
whether cash flows will be generated from contractual
cash flow revenues, sales of financial assets, or both.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pengukuran Selanjutnya
Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, aset keuangan
diklasifikasikan dalam empat kategori:
• Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
(instrumen utang)
• Aset keuangan pada NWPKL dengan pendauran laba
dan rugi kumulatif (instrumen utang)
• Aset keuangan pada NWPKL tanpa pendauran laba
dan rugi kumulatif setelah penghentian pengakuan
(instrument ekuitas), dan
• NWLR
Pengukuran selanjutnya dari aset keuangan tergantung
kepada klasifikasi masing-masing seperti berikut ini:
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
(instrumen utang)
Kelompok Usaha mengukur aset keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut
terpenuhi.
• Aset keuangan dimiliki dalam model bisnis dengan
tujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• Persyaratan kontraktual dari aset keuangan
menghasilkan arus kas pada tanggal tertentu yang
merupakan SPPB dari pokok yang belum dilunasi.
Aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi selanjutnya diukur dengan menggunakan
metode suku bunga efektif (“SBE”) dan diuji untuk
penurunan nilai. laba dan rugi diakui pada laba rugi pada
saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau
diturunkan nilainya.
Aset keuangan Kelompok Usaha yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi termasuk piutang usaha dan lain-
lain, dan pinjaman kepada pihak berelasi sebagai bagian
dari aset keuangan tidak lancar lainnya.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|303
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Financial Instruments (continued)
Subsequent Measurement
For the subsequent measurement, financial assets are
classified into four categories:
• Financial assets at amortized cost (debt instruments)
• Financial assets in NWPKL with cumulative profit and
loss cycle (debt instruments)
• Financial assets in NWPKL without revolving cumulative
profit and loss after derecognition (equity instruments),
and
• NWLR
The subsequent measurement of financial assets
depends on their classification as described below:
Financial assets at amortized cost (debt instruments)
The Group measures financial assets at amortized cost if
both of the following conditions are met.
• Financial assets are held in a business model for the
purpose of holding financial assets in order to obtain
contractual cash flows, and
• The contractual terms of the financial asset generate
cash flows on a specific date which are SPPB of the
principal that has not been repaid.
Financial assets at amortized cost are subsequently
measured using the effective interest rate method (“EIR”)
and tested for impairment. Gains and losses are
recognized in profit or loss when the asset is
derecognized, modified or impaired.
Business Group's financial assets measured at amortized
cost include accounts receivable and others, and loans to
related parties as part of other non-current financial
assets.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Aset keuangan pada NWPKL (instrumen utang)
Untuk instrumen utang yang diukur pada NWPKL,
pendapatan bunga, revaluasi mata uang asing dan
kerugian penurunan nilai atau pembalikan diakui dalam
laporan laba rugi dan dihitung dengan cara yang sama
seperti untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi. Perubahan nilai wajar yang
tersisa diakui di PKL. Pada saat penghentian pengakuan,
perubahan nilai wajar kumulatif yang diakui di PKL
direklasifikasi ke laba rugi.
Instrumen utang Kelompok Usaha yang diukur pada
NWPKL termasuk investasi pada instrumen utang dengan
kuotasi yang termasuk dalam aset keuangan tidak lancar
lainnya.
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi
(“NWLR”)
Aset keuangan pada NWLR tercatat dalam laporan posisi
keuangan pada nilai wajar dengan perubahan neto nilai
wajar yang diakui dalam laporan laba rugi.
Kategori ini termasuk instrumen derivatif dan investasi
ekuitas yang diperdagangkan di bursa efek yang mana
oleh Kelompok Usaha diklasifikasikan secara
takterbatalkan pada NWPKL. Dividen atas investasi
ekuitas yang tercatat di bursa diakui sebagai pendapatan
lain-lain dalam laporan laba rugi pada saat hak atas
pembayaran telah ditetapkan.
Derivatif melekat dalam kontrak hibrida, dengan liabilitas
keuangan atau kontrak utama non- keuangan, dipisahkan
dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai derivatif
terpisah jika: karakteristik ekonomi dan risiko tidak
berkaitan erat dengan kontrak utamanya; instrumen
terpisah dengan persyaratan yang sama dengan derivatif
melekat akan memenuhi definisi derivatif; dan kontrak
hibrida ini tidak diukur pada NWLR. Derivatif melekat
diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar
diakui dalam laba rugi. Penilaian ulang hanya terjadi jika
terdapat perubahan baik dalam persyaratan kontrak yang
secara signifikan mengubah arus kas yang sebaliknya
akan diperlukan, atau reklasifikasi aset keuangan diluar
dari kategori NWLR.
304 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Financial Instruments (continued)
Financial assets in NWPKL (liabilities instruments)
For debt instruments measured at NWPKL, interest
income, foreign currency revaluations and impairment or
reversal losses are recognized in profit or loss and
calculated in the same way as for financial assets
measured at amortized cost. The remaining fair value
changes are recognized in street vendors. Upon
derecognition, the cumulative fair value changes
recognized in street vendors are reclassified to profit or
loss.
The Group's debt instruments measured at NWPKL
include investments in quoted debt instruments that are
included in other non-current financial assets.
Financial assets at fair value through profit or loss
(“NWLR”)
Financial assets at NWLR are recorded in the statement
of financial position at fair value with the net change in fair
value recognized in the income statement.
This category includes derivative instruments and equity
investments traded on stock exchanges which the Group
irrevocably classifies in the NWPKL. Dividends on equity
investments listed on the stock exchange are recognized
as other income in the income statement when the right
to payment has been established.
Derivatives embedded in hybrid contracts, with financial
liabilities or non-financial host contracts, are separated
from the host contract and accounted for as separate
derivatives if: the economic characteristics and risks are
not closely related to the host contract; a separate
instrument with the same terms as the embedded
derivative would meet the definition of a derivative; and
these hybrid contracts are not measured on the NWLR.
Embedded derivatives are measured at fair value with
changes in fair value recognized in profit or loss.
Revaluation only occurs if there is a change in either the
terms of the contract that significantly alters cash flows
that would otherwise be required, or a reclassification of a
financial asset outside the NWLR category.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penghentian Pengakuan
Aset keuangan, atau bila dapat diterapkan, untuk bagian
dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa, dihentikan pengakuannya pada saat:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau
ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut atau menanggung kewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga
melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila
(a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan
tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun
telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut.
Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset keuangan atau
mengadakan kesepakatan penyerahan, maka Kelompok
Usaha mengevaluasi sejauh mana tetap memiliki risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
Ketika Kelompok Usaha tidak mengalihkan maupun
seluruh risiko dan manfaat atas aset dipertahankan
secara substansial, maupun tidak mengalihkan kendali
atas aset, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang
dialihkan sebesar keterlibatan berkelanjutannya. Dalam
kasus tersebut, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas
terkait. Aset yang dialihkan dan liabilitas terkait diukur
dengan basis yang mencerminkan hak dan kewajiban
yang masih dipertahankan oleh Kelompok Usaha.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian
jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah
terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah
maksimum pembayaran yang mungkin harus dibayar
kembali oleh Kelompok Usaha.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan
secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan
jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset
baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang
ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus
diakui pada laba rugi.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|305
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Financial Instruments (continued)
Derecognition
A financial asset, or where applicable, a part of a financial
asset or part of a group of similar financial assets, is
derecognized when:
i. the contractual rights to receive cash flows from the
financial asset have expired; or
ii. the Group has transferred its contractual rights to
receive cash flows from the financial asset or has
assumed an obligation to pay them in full without
material delay to a third party under a “pass-
through” arrangement and either (a) has transferred
substantially all the risks and rewards of the financial
asset, or (b) has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the financial
asset, but has transferred control of the financial
asset.
When the Group transfers its rights to receive cash flows
from a financial asset or enters into a transfer agreement,
the Group evaluates the extent to which it retains the
risks and rewards of ownership of the financial asset.
When the Group neither transfers nor substantially all of
the risks and rewards of ownership of the asset is
retained, nor does it transfer control of the asset, the
Group continues to recognize the asset transferred to the
extent of its continuing involvement. In such cases, the
Group also recognizes a related liability. The assets
transferred and related liabilities are measured on a basis
that reflects the rights and obligations retained by the
Group.
Continuing involvement in the form of providing
guarantees for the transferred assets is measured at the
lower of the value of the transferred assets and the
maximum amount of payments that the Group may have
to repay.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the
difference between the carrying amount and the sum of (i)
the consideration received, including any new asset
obtained less any new liability assumed; and (ii) any
cumulative gain or loss that has been recognized directly
in equity, is recognized in the profit or loss.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Kelompok Usaha mengakui penyisihan KKE untuk semua
instrumen utang yang bukan pada NWLR dan kontrak
jaminan keuangan. KKE ditentukan atas perbedaan
antara arus kas kontraktual sesuai kontrak dan semua
arus kas yang diharapkan akan diterima oleh Kelompok
Usaha, didiskonto pada estimasi SBE awal. Arus kas
yang diharapkan mencakup setiap arus kas dari penjualan
agunan yang dimiliki atau peningkatan kredit lainnya yang
merupakan bagian dari ketentuan kontrak.
KKE diakui dalam dua tahap. Bila belum terdapat
peningkatan risiko kredit signifikan sejak pengakuan awal,
KKE diakui untuk kerugian kredit yang dihasilkan dari
peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam jangka
waktu 12 bulan ke depan (KKE 12 bulan). Namun, bila
telah terdapat peningkatan signifikan risiko kredit sejak
pengakuan awal, penyisihan kerugian diakui untuk
kerugian kredit yang diperkirakan selama sisa umur
eksposur, terlepas dari jangka waktu gagal bayar (KKE
sepanjang umurnya).
Karena piutang usaha dan piutang lain-lainnya tidak
memiliki komponen pembiayaan signifikan, Kelompok
Usaha menerapkan pendekatan yang disederhanakan
dalam perhitungan KKE. Oleh karena itu, Kelompok
Usaha tidak melacak perubahan dalam risiko kredit,
namun justru mengakui penyisihan kerugian berdasarkan
KKE seumur hidupnya pada setiap tanggal pelaporan.
Kelompok Usaha membentuk matriks pencadangan
berdasarkan kerugian kredit masa lalu, disesuaikan
dengan faktor-faktor spesifik untuk debitur dan lingkungan
ekonomi masa depan (forward-looking) yang relevan.
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama
kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau secara kolektif
untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan
secara individual.
306 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Financial Instruments (continued)
Impairment
The Group recognizes KKE allowance for all debt
instruments that are not on the NWLR and financial
guarantee contracts. KKE is determined on the difference
between the contractual cash flows under the contract
and all cash flows expected to be received by the Group,
discounted at the initial estimated EIR. The expected
cash flows include any cash flows from the sale of
collateral held or other credit enhancements that are part
of the contract terms.
KKE is recognized in two stages. If there has not been a
significant increase in credit risk since initial recognition,
KKE is recognized for credit losses resulting from default
events that may occur within the next 12 months (12
months KKE). However, if there has been a significant
increase in credit risk since the initial recognition, the
allowance recognized for expected credit losses over the
remaining life exposures, regardless of the period of
default (KKE throughout his life).
Since trade receivables and other receivables do not
have a significant financing component, the Group
applies a simplified approach in calculating KKE.
Therefore, the Group does not track changes in credit
risk, but it recognizes the provision for losses based KKE
rest of his life at each reporting date. The Group
establishes a provision matrix based on past credit
losses, adjusted for specific factors for the debtor and the
relevant forward-looking economic environment.
Financial Assets Carrying at Amortized Cost
For loans and receivables carried at amortized cost, the
Group first determines whether there is objective
evidence of impairment individually for financial assets
that are individually significant, or collectively for financial
assets that are not individually significant.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti
objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan
nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi
arus kas masa depan (tidak termasuk ekspektasi kerugian
kredit masa depan yang belum terjadi). Nilai kini estimasi
arus kas masa depan didiskonto menggunakan SBE awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan
dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto
yang dipakai untuk mengukur kerugian penurunan nilai
adalah SBE yang berlaku.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang
karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya bertambah atau berkurang dengan
menyesuaikan pos penyisihan penurunan nilai. Jika di
masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan,
jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan
nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena
nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka
jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini
estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada
tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak
dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|307
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Financial Instruments (continued)
If the Group determines that there is no objective
evidence of impairment for an individually assessed
financial asset, whether or not the financial asset is
significant, then the asset is included in a group of
financial assets with similar credit risk characteristics and
assesses the impairment for the group on an aggregate
basis collective. Assets that are individually assessed for
impairment, for which an impairment loss is or continues
to be recognized, is not included in a collective
assessment of impairment.
If there is objective evidence that an impairment loss has
been incurred, the amount of the loss is measured as the
difference between the asset's carrying amount and the
present value of the estimated future cash flows
(excluding expected future credit losses that have not yet
been incurred). The present value of the estimated future
cash flows is discounted using the initial EIR of the
financial asset. If loans and receivables have variable
interest rates, the discount rate used to measure
impairment losses is the applicable EIR.
If, in a subsequent year, the estimated value of a financial
asset impairment loss increases or decreases because of
an event occurring after the impairment was recognized,
the impairment loss previously recognized is increased or
decreased by adjusting the post allowance for
impairment. If in the future such deletion can be
recovered, the recovery amount is recognized in profit or
loss.
If there is objective evidence that an impairment loss has
been incurred on an equity instrument that is not quoted
and is not carried at fair value because the fair value
cannot be measured reliably, the amount of the
impairment loss is measured based on the difference
between the carrying amount of the financial asset and
the present value of the estimated cash flows discounted
future cash at the rate of return prevailing in the market
for similar financial assets. The impairment loss cannot
be reversed in the next period
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan
awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman atau derivatif
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai pada lindung
nilai yang efektif.
Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar saat
pengakuan awal dan, bagi liabilitas keuangan dalam
bentuk utang dan pinjaman, dicatat pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Kelompok Usaha menetapkan liabilitas keuangannya
sebagai utang dan pinjaman seperti utang usaha dan lain-
lain, biaya masih harus dibayar, uang muka pembeli,
liabilitas imbalan kerja jangka panjang, utang bank dan
utang pihak berelasi.
Pengukuran Selanjutnya
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain jangka
pendek, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan
jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah
nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang bank,
utang usaha, utang lain-lain, akrual, utang pihak berelasi,
dan utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada
klasifikasinya sebagai berikut:
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan
pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.
308 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Financial Instruments (continued)
Financial Liabilities
Initial Recognition and Measurement
Financial liabilities are classified, at initial recognition, as
financial liabilities at fair value through profit or loss, loans
or debts and derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge.
All financial liabilities are recognized at fair value on initial
recognition and, for financial liabilities in the form of debt
and receivable, are carried at fair value plus directly
attributable transaction costs.
The Business Group establishes financial liabilities such
as debts and loans payable and other, accrued expenses,
advances buyer, short-term employee benefit liabilities,
bank loans and payables to related parties.
Subsequent Measurement
Liabilities for trade payables and other payables short-
term accrued expenses and short-term benefit liabilities
are stated at the carrying amount (notional amount),
which is approximately equal to its fair value.
The Group's financial liabilities include bank debt, trade
payables, other payables, accruals, related party debt
and obligation under finance lease and consumer
financing.
The measurement of financial liabilities depends on their
classification as follows:
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Financial liabilities at fair value through profit or loss
include financial liabilities held for trading and financial
liabilities designated at initial recognition to be measured
at fair value through profit or loss.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif
juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan,
kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang
dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba
rugi.
Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan dalam kategori ini.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang
dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada
tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar
dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam
bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laba rugi ketika liabilitas dihentikan
pengakuannya serta melalui proses amortisasi
menggunakan metode SBE.
Kelompok liabilitas keuangan ini meliputi utang usaha,
utang lain-lain dan akrual.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat
liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau
kedaluwarsa.
Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada ditukar
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama atas persyaratan yang secara substansial
berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan
tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau
modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai
penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara
nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut
diakui dalam laba rugi.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|309
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Financial Instruments (continued)
Financial liabilities are classified as held for trading if they
are acquired for the purpose of selling or repurchasing in
the near term. Derivative liabilities are also classified as
held for trading, unless they are designated as effective
hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for
trading are recognized in the income statement.
The Business Group has no financial liabilities classified
in this category.
Financial liabilities measured at amortized cost
After initial recognition, interest-bearing loans and
payables are subsequently measured at amortized cost
using the EIR method. At the reporting date, accrued
interest expense is recorded separately from the related
principal in the current liabilities section. Gains and losses
are recognized in profit or loss when the liabilities are
derecognized as well as through the amortization process
using the EIR.
The group's financial liabilities include trade payables,
other payables and accruals
Derecognition of Financial Liabilities
A financial liability is derecognized when the obligation
under the contract is discharged or cancelled or expired.
When an existing financial liability is replaced by another
from the same lender on substantially different terms, or
the terms of an existing financial liability are substantially
modified, such an exchange or modification is treated as
derecognition of the original financial liability and
recognition of a new financial liability, and the difference
in the respective carrying values is recognized in profit
and loss.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

l. Instrumen Keuangan (lanjutan) l. Financial Instruments (continued)

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Amortized Cost of Financial Instruments

Keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan Amortized cost is calculated using the EIR method less
menggunakan metode SBE dikurangi cadangan atas allowance for impairment and principal or uncollectible
penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang payments. The calculation takes into account the
tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut premium or discount at the time of acquisition and
mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat includes transaction costs and fees which are an integral
perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang part of EIR.
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SBE.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan
dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat
dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan
terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the
net amount is presented in the consolidated statement of
financial position if, and only if, there is a legal right to set
off the carrying amount of the financial asset and financial
liability and there is an intention to settle on a net basis,
or to realize assets and settle liabilities at the same time.

m. Biaya Dibayar di Muka m. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan melalui amortisasi Prepaid expenses are charged through the amortization
sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang during the usefull life of benefit cost by using the straight-
bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. line method.

n. Aset Biologis n. Biological Assets

Aset biologis Kelompok Usaha adalah produk agrikultur The Group’s biological assets comprise primary
utama dari tanaman produktif, yaitu tandan buah segar agricultural produce of beare plants, namely fresh fruit
(TBS). bunches (FFB).

Aset biologis dicatat pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual. Keuntungan atau kerugian yang timbul pada
pengakuan awal atas produk agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis pada
setiap tanggal pelaporan dimasukkan dalam laba rugi
pada tahun terjadinya.
Biological assets are stated at fair value less costs to sell.
Gains or losses arising at initial recognition of agriculture
produce at fair value less costs to sell and from the
change in fair value less costs to sell of the biological
assets at each reporting date are included in the profit or
loss for the period in which they arise.

Karena harga yang ditentukan pasar tidak tersedia untuk As the market determined prices are not readily available
produk tebu dalam kondisi mereka saat ini, nilai wajarnya for sugarcane products in their current state, their fair
diestimasi menggunakan pendekatan pendapatan values are estimated using income approach based on
berdasarkan nilai sekarang dari arus kas masa depan the present values of expected net future cash flows,
bersih yang diharapkan, didiskontokan pada tingkat pasar discounted at a current market rates before tax.
saat ini sebelum pajak.

310 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
n. Aset Biologis (lanjutan)
Nilai wajar dari produk agrikultur, termasuk produk yang
tumbuh dan sudah dipanen dari tanaman produktif kelapa
sawit ditentukan pada Level 2 dengan menerapkan
estimasi volume produksi terhadap harga pasar yang
berlaku pada tanggal pelaporan. Biaya untuk menjual
adalah biaya inkremental yang diatribusikan secara
langsung untuk pelepasan aset, tidak termasuk beban
pembiayaan dan pajak penghasilan.
o. Aset Tanaman Semusim
Biaya perolehan awal aset tanaman semusim terdiri dari:
(a) biaya input yang mencakup biaya perolehan bibit dan
biaya lainnya yang dikeluarkan Kelompok Usaha sampai
dengan bibit siap tanam; (b) biaya proses yang mencakup
biaya-biaya yang dikeluarkan setelah biaya input sampai
menjadi bibit tanaman berikutnya seperti biaya tenaga
kerja langsung biaya penyiapan lahan (land clearing),
biaya handling dan pengangkutan bibit tanaman, biaya
penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan, biaya
pengujian aset tanaman, biaya komisi profesional yang
menangani aset tanaman dan alokasi biaya pinjaman, jika
memenuhi kriteria. Penyusutan aset tanaman semusim
selama 4 tahun yang dimulai pada saat bibit ditanam
menjadi tanaman siap panen, dengan metode garis lurus
tanpa nilai residu. Penyusutan aset tanaman semusim
diakui sebagai penambah biaya perolehan persediaan
yang dihasilkannya.
p. Aset Tetap
Tanaman Produktif
Tanaman produktif adalah tanaman hidup yang digunakan
dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur;
diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka
waktu lebih dari satu periode; dan sangat jarang dijual
sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa
hanya sesekali.
Bibit
Biaya-biaya yang terjadi, pembelian bibit dan
pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun aset tetap -
tanaman belum menghasilkan pada saat siap ditanam.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|311
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
n. Biological Assets (continued)
The fair value of the agriculture produce, including
growing produce and have been harvested from
productive oil palm plantations determined at Level 2 by
applying the estimated production volume to market
prices prevailing at the reporting date. Costs to sell are
the incremental costs directly attributable to the disposal
of an asset, excluding finance costs and income taxes.
o. Annual crops Asset
The initial cost of the annual crop assets consists of: (a)
input costs which include the cost of seeds and other
costs incurred by the Group of Business up to the
seedlings ready for planting; (b) process costs that
include costs incurred after the costs of inputs into
subsequent seedlings such as direct labor costs land
acquisition costs, handling costs and transport of
seedlings, planting, fertilization and maintenance costs,
testing costs plant assets, professional commission fees
that handle plant assets and the allocation of borrowing
costs, if they meet the criteria. Depreciation of seasonal
crop assets for 4 years starting when seedlings are
planted into ready-to-harvest crops, using straight-line
method with no residual value. Depreciation of seasonal
plant assets is recognized as an increase in the cost of
the resulting inventory.
p. Fixed Assets
Productive Plants
Productive plants are plants used in the production or
supply of agricultural produce; are expected to productive
produce for more than one period; and have a remote
likelihood of being sold as agricultural produce, except for
incidental scrap sales.
Seeds
The costs incurred, the purchase of seeds and their
maintenance are stated at cost. This accumulated cost
will be transferred to the fixed assets account - immature
plantations when they are ready to be planted.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
p. Aset Tetap (lanjutan)
Tanaman Belum Menghasilkan
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan
perkebunan dan biaya bunga sehubungan dengan kredit
yang digunakan untuk pengembangan perkebunan
dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai.
Tanaman Menghasilkan
Biaya perolehan tanaman belum menghasilkan
direklasifikasi ke akun tanaman menghasilkan pada saat
tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu
suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan
oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran
manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman
menghasilkan apabila tanaman telah berumur 30-36
bulan, dan atau 60,0% dari jumlah seluruh pohon per
blok telah matang panen mempunyai minimal 2
lingkaran tandan buah yang membusuk dan 1
lingkaran tandan buah yang matang panen tandan
atau buah sudah memberondol secara alami dengan
berat tandan di atas 3 kilogram.
(ii) Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman
menghasilkan apabila telah berumur lima tahun dan
60,0% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah
dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang
45cm yang diukur pada ketinggian 130cm dari
pertautan okulasi.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus selama masa manfaat yang diestimasi sebagai
berikut:
Jenis aset tanaman menghasilkan/
Type of mature plantation
Kelapa sawit / Palm oil
Karet / Rubber
Jumlah tercatat tanaman produktif direviu atas penurunan
nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak
dapat seluruhnya terealisasi.
Umur manfaat aset dan metode penyusutan dievaluasi
setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan secara
prospektif jika dipandang perlu.
312 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p. Fixed Assets (continued)
Immature plantations
All costs relating to the plantations development and
interest expense of loan used to finance the plantations
development are capitalized, until the commercial
production is achieved.
Mature plantations
Cost of immature plantations is reclassified into mature
plantations when the plantation starts to produce. The
period of a plantation classified as mature depends on the
vegetative growth and based on the management
estimation with criteria as follows:
(i) Palm oil plants declared a mature plantation if the
plant has aged 30-36 months, or 60.0% of the total
number of trees per block are ripe crop circle has at
least two bunches of rotting and 1 circle bunches of
ripe fruit or fruit bunches harvested already
memberondol naturally with heavy bunches on top 3
kilograms.
(ii) Rubber plants is expressed as the mature plantation
when it is five years old and 60.0% of the total number
of trees per block are able dideres and have a size of
45 cm girth measured at a height of 130 cm of linkage
grafting.
Depreciation is computed using the straight-line method
over the estimated useful lifes as follows:
Masa Manfaat (tahun) /
Useful Lifes
25
25
The carrying amounts of productive plants are reviewed for
impairment when events or changes in circumstances
indicate that their carrying values may not be fully
recoverable.
The asset useful lifes and depreciation method are
reviewed at the end of each reporting year and adjusted
prospectively if necessary.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
p. Aset Tetap (lanjutan)
Beban pemeliharaan tanaman produktif dibebankan pada
laba rugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan
penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada
jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi
Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi
lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan
sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa
manfaat aset terkait.
Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya, kecuali tanah pada awalnya diakui
sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga
perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat
diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
Biaya untuk mengganti komponen dari aset tetap pada
saat penggantian, yang memenuhi kriteria pengakuan,
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
laba atau rugi pada saat terjadinya.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
kerugian penurunan nilai.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap
untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya oleh
Kelompok Usaha dan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat
ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut:
Bangunan dan prasarana / Buildings and infrastructure
Mesin dan peralatan / Machinery and equipment
Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya / Vehicle and other
transportation equipment
Peralatan pertanian dan kantor / Farming and office equipment
Instalasi pembibitan / Seedlings installation
Jumlah tercatat aset tetap direviu atas penurunan nilai
jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak
dapat seluruhnya terealisasi.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|313
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p. Fixed Assets (continued)
Upkeep and maintenance costs of productive plants are
charge to the profit or loss when they are incurred. The
cost of major renovation and restoration is included in the
carrying amount of the related asset when it is probable
that future economic benefits in excess of the originally
assessed standard of performance of the existing asset
will flow to the Group and is depreciated over the
remaining useful life of the realted asset.
Other Fixed Assets
Other fixed assets except land are initially recognized at
cost, which comprises their purchase price and any costs
directly attributable in bringing the asset to its working
condition and to the location where it is intended to be
used. Costs of replacing part of such fixed assets when
that cost is incurred, which met the recognition criteria, are
recognized as part of cost. Furthermore, when a significant
inspection is carried out, the cost of the inspection is
recognized in the carrying amount of the fixed assets as a
replacement if the recognition criteria are met. All
maintenance and repair costs that do not meet the
recognition criteria are recognized in profit or loss as
incurred.
After initial recognition, fixed assets are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment losses.
Depreciation of an asset is commenced when the asset is
available for use in the manner intended by the Group and is
computed using the straight-line method based on the
estimated useful lifes of the assets as follows:
Tahun / Years
5-20
8-20
5
5
5
The carrying amount of fixed assets are reviewed for
impairment when events or changes in circumstances
indicate that their values may not be fully realized.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
p. Aset Tetap (lanjutan)
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang
diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian
pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara
jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya)
dimasukkan ke dalam laba atau rugi pada tahun
penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
Nilai residu aset, masa manfaat dan metode penyusutan
dievaluasi setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan
secara prospektif jika dipandang perlu. Aset tetap dalam
penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang
mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya
lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset
tetap dalam penyelesaian tersebut.
Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun
“Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap
tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk
digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak
disusutkan sampai memenuhi syarat pengakuan sebagai
aset tetap seperti diungkapkan di atas.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi
pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan perbaikan
dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat
aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok
Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar
dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya
dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.
Aset Tidak Produktif
Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha
diklasifikasikan ke akun aset tetap tidak produktif dalam
kelompok aset tidak lancar lainnya dan disajikan sebesar
nilai setelah dikurangi penurunan nilai.
Penghapusan dan pemindahtanganan aset tetap
mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor PER-
02/MBU/2010, tentang Tata Cara Penghapusbukukan
dan Pemindahtanganan Aset Tetap Badan Usaha Milik
Negara.
314 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p. Fixed Assets (continued)
The carrying amount of an item of fixed assets is
derecognized upon disposal or when no future economic
benefits are expected from its use or disposal. Any gain or
loss arising from the derecognition of the asset (calculated
as the difference between the net disposal proceeds and
the carrying amount of the asset) is directly included in the
profit or loss of year the item is derecognized.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation
method are reviewed at each reporting year end and
adjusted prospectively if necessary. Constructions in-
progress are stated at cost, including capitalized borrowing
costs and other charges incurred in connection with the
financing of the fixed asset in constructions progress.
The accumulated acquisition costs will be reclassified to
the appropriate “Fixed Assets” account when the
construction is completed and available for use. Assets
under construction are not depreciated until they fulfill the
criteria for recognition as fixed assets as disclosed above.
All other repairs and maintenance expenses that do not
meet the recognition criteria are recognized in profit or loss
as incurred. The cost of betterment and revitalization has
capitalized of the related asset when it is probable that
future economic benefits in excess of the originally
assessed standard of performance of the existing asset
will flow to the Group, and is depreciated over the
remaining useful life of the related asset.
Non-Productive Assets
Fixed assets not used in operation are classified as non-
productive assets and are presented net of impairment.
Write-off and transfer of non-productive assets follow the
provisions set forth in the Regulation of Minister of State
Own Entities No. PER- 02/MBU/2010 on Procedures of
Write-off and Transfer of Fixed Assets of State Owned
Entities.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
p. Aset Tetap (lanjutan)
Aset tetap yang diusulkan untuk dihapus bukukan yang
selanjutnya telah mendapat persetujuan Direksi dan
diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan
persetujuan penghapusan oleh Pemegang Saham, maka
biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tidak
produktif tersebut direklasifikasi ke aset tidak produktif
dalam akun ”Aset Tidak Lancar Lainnya”. Akumulasi
penurunan nilai aset tidak produktif dibentuk sebagai
penerapan atas akuntansi penurunan nilai. Pendapatan
yang diperoleh dari hasil penjualan aset tetap usulan
penghapusan ini, diakui sebagai pendapatan lain-lain
(keuntungan penjualan aset tetap).
Tanah
Seluruh hak atas tanah Kelompok Usaha yang diperoleh
dari hasil proses nasionalisasi oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
Pada saat pengakuan awal, tanah diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam
bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”) dan Hak Guna
Bangunan (“HGB”) ketika tanah diperoleh pertama kali
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah. Biaya
perolehan awal tersebut tidak diamortisasi, karena
manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak
atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada
saat jatuh tempo.
Biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah dalam bentuk HGU dan HGB diakui
sebagai bagian dari akun “Beban tangguhan hak atas
tanah - neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian
dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek
antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. .
Biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah diamortisasi dengan menggunakan
metode garis dengan estimasi masa manfaat 20 tahun.
Efektif sejak bulan November 2015, manajemen
Kelompok Usaha mengubah kebijakan akuntansi atas
tanah karena manajemen meyakini bahwa model
revaluasian lebih mencerminkan nilai tanah dibandingkan
metode biaya. Dalam metode revaluasian, tanah diukur
pada nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Sesuai
ketentuan PSAK No.16, perubahan kebijakan akuntansi
tersebut berlaku secara prospektif.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|315
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p. Fixed Assets (continued)
The fixed assets are proposed to be written- off with
Directors, Board of Commissioners, and Shareholders
approval. Cost and accumulated depreciation of the
nonproductive assets are presented as part of "Other Non-
current Assets - Others" account in the consolidated
statement of financial position. Accumulated impairment of
the non-productive assets is created as recognition of
impairment loss. Revenues from the proposed deletion
sale of fixed assets, is recognized as other income (gain
on sale of fixed assets).
Land
All land rights of Business Groups obtained from the
process of nationalization by the Government of the
Republic of Indonesia.
At initial recognition, land is measured at cost. The cost of
obtaining legal land rights as Right for Cultivate ("HGU")
and Right for Building ("HGB") when the land was first
acquired and recognized as part of the cost of land. The
initial cost is not amortized as the management is of the
opinion that it is probable that the titles can be
renewed/extended upon expiration.
Handling costs at the extension or renewal of legal rights
to the land as HGU and HGB are recognized as part of
"Deferred charges for land rights - net" in the statements of
financial position and amortized over whichever is shorter
between the age of legal rights and economic life of the
land. Management costs for the extension or legal renewal
of land rights are amortized using the line method with an
estimated useful life of 20 years.
Effective since November 2015, the Group's management
changed its accounting policy on the ground because
management believes that revaluasian models better
reflect the value of land compared to the cost method. In
revaluasian method, land is measured at fair value on the
date of the revaluation less any accumulated impairment
losses, if any. Pursuant to SFAS No. 16 (Revised 2011),
changes in accounting policy is applied prospectively.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
p. Aset Tetap (lanjutan)
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup
reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tanah
tidak berbeda secara material dengan jumlah yang
ditentukan dengan menggunakan nilai wajarnya pada
akhir periode pelaporan.
Surplus revaluasi diakui dalam penghasilan komprehensif
lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus
revaluasi aset. Namun, kenaikan tersebut diakui dalam
laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset
yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui
sebelumnya dalam laba rugi.
Defisit revaluasi diakui dalam laba rugi. Namun
penurunan nilai tersebut diakui dalam surplus revaluasi
aset sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi
untuk aset tersebut.
q. Beban Tangguhan
Biaya-biaya yang mempunyai manfaat di kemudian hari
dan melebihi akhir periode pembukuan dikapitalisasi dan
diamortisasikan selama taksiran masa manfaatnya
dengan menggunakan metode garis lurus.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak
Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”), dan
Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada
akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara
biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP
diakui sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi
sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum
hak dan umur ekonomis tanah.
r. Tanah untuk pengembangan
Tanah untuk pengembangan dinyatakan sebesar nilai
yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto. Biaya perolehan tanah untuk
pengembangan, yang terdiri dari biaya perolehan tanah,
dialihkan ke “Tanah dalam pengembangan” pada saat
pengembangan dan konstruksi dilakukan.
316 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p. Fixed Assets (continued)
Revaluation performed by sufficient regularity regularly to
ensure that the carrying amount of land does not differ
materially from the amount determined using fair values at
the reporting date.
Revaluation surplus recognized in other comprehensive
income and accumulated in equity in the asset revaluation
surplus. However, the increase is recognized in profit or
loss up to the amount of impairment as a result of
revaluation of the same asset previously recognized ever
in profit or loss.
Revaluation deficit is recognized in profit or loss. However,
the impairment was recognized in the revaluation surplus
of assets does not exceed the balance of the revaluation
surplus for that asset.
q. Deferred Charges
Costs which have future benefits that exceed the end of
the accounting period are capitalized and amortized over
their estimated useful lives using the straight-line method.
The cost of legal processing of land rights in the form of
Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”),
and Hak Guna (“HP”) when the land was acquired for the
first time is recognized as part of the cost of land
acquisition under the “Assets” account. Fixed” and not
amortized. Meanwhile, the costs for the extension or legal
renewal of land rights in the form of HGU, HGB, and HP
are recognized as part of the “Deferred Expense” account
in the consolidated statement of financial position and
amortized over the shorter of the legal life of the rights and
the economic life of the land.
r. Land for development
Land for development is stated at the lower of cost and net
realizable value. Acquisition cost of land for development,
which consists of cost of land, is transferred to “Land
under development” when development and construction
are carried out.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
s. Properti Investasi
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang
dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, daripada
untuk digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi
normal.
Properti investasi diukur pada awalnya dengan biaya,
termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal,
properti investasi dinyatakan sebesar nilai wajar, yang
mencerminkan kondisi pasar pada tanggal laporan.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar properti investasi dicatat dalam laba rugi pada
période terjadinya, termasuk dampak pajak yang
bersangkutan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan
penilaian tahunan yang dilakukan oleh penilai independen
eksternal terakreditasi dengan menerapkan model
penilaian yang merujuk kepada Standar Penilaian
Indonesia.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan
dari laporan posisi keuangan) pada saat pelepasan atau
ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi
secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di
masa depan yang dapat diharapkan pada saat
pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui
dalam laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau
pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan
dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik atau
dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari
properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan
dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya
pengembangan untuk dijual.
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang
digunakan sendiri, biaya yang dianggap untuk akuntansi
selanjutnya adalah nilai wajar pada tanggal perubahan
penggunaan. Jika properti yang diduduki pemilik menjadi
properti investasi, Kelompok Usaha memperhitungkan
properti tersebut sesuai dengan kebijakan yang tercantum
dalam aset tetap sampai dengan tanggal perubahan yang
digunakan.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|317
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s. Investment Property
Investment property is land and buildings held for
operating leases or value increases, rather than for use or
sale in the normal course of operations.
Investment property is measured initially at cost, including
transaction costs. After initial recognition, investment
property is stated at fair value, which reflects market
conditions at the reporting date. Gains or losses arising
from changes in the fair value of investment properties are
recorded in profit or loss in the period in which they occur,
including the effect of the tax concerned. Fair value is
determined based on an annual assessment conducted by
an accredited external independent appraiser using a
valuation model that refers to the Indonesian Valuation
Standards.
Investment property is derecognized (excluded from the
statement of financial position) on disposal or when the
investment property is permanently retired and has no
future economic benefits that can be expected on disposal.
Gains or losses arising from the retirement or disposal of
an investment property are recognized in profit or loss in
the year the retirement or disposal occurs.
Transfers to investment properties are made when, and
only when, there is a change in use, evidenced by the end
of owner occupation or commencement of an operating
lease to another party. Transfers from investment property
are made when, and only when, there is a change in use,
evidenced by commencement of owner-occupation or
commencement of development with a view to sale.
For transfers from investment property to property that is
used alone, the cost is assumed for subsequent
accounting at fair value at the date of change in use. If the
property which is occupied by the owner becomes
investment property, the Group shall consider the property
in accordance with the policies stated in the property, plant
and equipment up to the date of the changes used.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
t. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha
menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada
saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka
Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual
adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset
atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai
tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah
terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan
mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan,
jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset
yang diturunkan nilainya.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan
untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan
asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai
terakhir diakui.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga
jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya
maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan
nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
sebagai laba atau rugi.
318 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
t. Impairment of Non-financial Assets
At the end of each reporting year, the Group assesses
whether there is an indication that an asset may be
impaired. If any such indication exists, or when impairment
testing for an asset is required, the Group makes an
estimate of the asset’s recoverable amount.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s
or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to
sell and its value in use, and is determined for an
individual asset, unless the asset does not generate cash
inflows that are largely independent of those from other
assets or groups of assets. Where the carrying value of an
asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is
considered impaired and is written down to its recoverable
amount.
Impairment losses of continuing operations, if any, are
recognized in the profit or loss in those expense categories
consistent with the functions of the impaired asset.
An assessment is made at each reporting date to assess
whether there is any indication that previously recognized
impairment losses may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the asset’s or CGU’s
recoverable amount is estimated.
A previously recognized impairment loss is reversed only if
there has been a change in the assumptions used to
determine the asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized.
If that is the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount.The reversal is limited
so that the carrying amount of the asset does not exceed
its recoverable amount, nor exceed the carrying amount
that would have been determined, net of depreciation, had
no impairment loss been recognized for the asset in prior
years. Reversal of an impairment loss is recognized in
profit or loss.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
t. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut
disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan
jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya,
dengan dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.
u. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung
dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya
perolehan aset tetap tersebut. Biaya pinjaman lainnya
diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman
terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung
Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas
yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat
digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran
untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat
selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang
diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar
dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
v. Perpajakan
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak
penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak
tangguhan.
Pajak Kini
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur
sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari
atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak
dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung
jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara
tempat Kelompok Usaha beroperasi dan menghasilkan
penghasilan kena pajak.
Bunga dan denda disajikan sebagai bagian dari
penghasilan atau beban operasi lain karena tidak
dianggap sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|319
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
t. Impairment of Non-financial Assets
After such a reversal, the depreciation charge on the said
asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s
revised carrying amount, less any residual value, on a
systematic basis over its remaining useful life.
u. Borrowing Cost
Borrowing costs that are directly attributable to the
acquisition, construction or production of a qualifying asset
are capitalized as part of the cost of the related asset.
Otherwise, borrowing costs are recognized as expense
when incurred. Borrowing costs consist of interest and
other financing charges that the Group incurs in
connection with the borrowing of funds.
Capitalization of borrowing costs commences when the
activities to prepare the qualifying assets for its intended
use are in progress and the expenditures for the qualifying
asset and the borrowing costs ceases when substantially
all the activities necessary to prepare the qualifying assets
are substantially completed for their intended use.
v. Taxation
Income tax expense represents the sum of the corporate
income tax currently payable and deferred tax.
Current Tax
Current income tax assets and liabilities for the current
year are measured at the amount expected to be
recovered from or paid to the taxation authority. The tax
rates and tax laws used to compute the amount are those
that have been enacted or substantively enacted as at the
reporting date in the countries where the Group operates
and generates taxable income.
Interests and penalties are presented as part of other
operating income or expenses since they are not
considered as part of the income tax expense.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
v. Perpajakan (lanjutan)
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode
liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal
pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan
liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan
keuangan pada tanggal pelaporan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer yang kena pajak, kecuali:
i) liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan
awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi
yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada
waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi
dan laba kena pajak atau rugi pajak;
ii) dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi
pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat
dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda
temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi
pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba
kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer
dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum
dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:
i) jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal
aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan
transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi
laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak;
atau
ii) dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas
investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan
hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda
temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan
laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda
temporer tersebut.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada
setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak
tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal
mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian
atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
320 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
v. Taxation (continued)
Deferred Tax
Deferred tax is recognized using the liability method on
temporary differences at the reporting date between the
tax bases of assets and liabilities and their carrying
amounts for financial reporting purposes at the reporting
date.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable
temporary differences, except:
i) where the deferred tax liability arises from the initial
recognition of goodwill or of an asset or liability in a
transaction that is not a business combination and, at
the time of the transaction, affects neither the
accounting profit nor taxable profit or loss;
ii) in respect of taxable temporary differences associated
with investments in subsidiaries, when the timing of the
reversal of the temporary differences can be controlled
and it is probable that the temporary differences will not
reverse in the short-time period.
Deferred tax assets are recognized for all deductible
temporary differences and carry forward of unused tax
losses, to the extent that it is probable that taxable profits
will be available against which deductible temporary
differences, and the carry forward of unused tax losses
can be utilized, except:
i) if the deferred tax asset arising from the initial
recognition of an asset or liability in a transaction other
than a business combination transaction and does not
affect the accounting profit nor taxable profit / income
taxes; or
ii) from deductible temporary differences on investments
in subsidiaries, deferred tax assets are only recognized
if it is likely that the temporary difference will not be
reversed in the near future and taxable income against
which the temporary differences can be mentioned.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at
each reporting date and the carrying amount of the
deferred tax asset is reduced if the taxable income may
not be sufficient to compensate part or all of the benefits of
the deferred tax asset.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
v. Perpajakan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang
pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila
besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang
akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku
pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas
diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak
yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku
pada tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk
melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama,
Kelompok Usaha yang bermaksud untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan
jumlah neto.
Pajak Pertambahan Nilai
Pendapatan, beban-beban, dan aset-aset diakui neto atas
jumlah PPN, kecuali:
i) PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang
tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam
hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan
aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang
diterapkan; dan
ii) piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan
jumlah PPN.
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang
kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari
piutang atau utang pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Pajak Final
Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, pajak final
dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap dikenakan
walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi
mengalami kerugian.
Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh
PSAK 46 Pajak Penghasilan.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|321
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
v. Taxation (continued)
Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each
reporting date and are recognized to the extent that it has
become probable that future taxable profit will allow the
deferred tax assets to be recovered.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax
rates that are expected to apply to the year when the asset
is realized or the liability is settled, based on tax rates and
tax laws that have been enacted or substantively enacted
as of the reporting date.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset
when a legally enforceable right exists to offset current tax
assets against current tax liabilities or the deferred tax
assets and the deferred tax liabilities relate to the same
taxable entity, or the Group intends to settle its current
assets and liabilities on a net basis.
Value Added Tax
Revenue, expenses, and assets are recognized net of the
amount of VAT, except:
i) the VAT incurred on a purchase of assets or services is
can not credit by the taxation authority, in which case
the VAT is recognized as part of the cost of acquisition
of the asset or as part of the expense item as
applicable; and
ii) receivables and payables that are stated inclusive of
the VAT amount.
The net amount of VAT recoverable from, or payable to,
the taxation authorities is included as part of receivables or
payables in the consolidated statement of financial
position.
Final Tax
In accordance with the tax regulation in Indonesia, final tax
is applied to the gross value of transactions, even when
the parties carrying the transaction recognizing losses.
Final tax is are not included on from PSAK 46: Income
Tax.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
w. Imbalan Kerja
a) Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang
kepada karyawan. Termasuk dalam program imbalan
kerja jangka pendek adalah gaji dan tunjangan, tantiem
dan bonus.
(i) Tantiem
Penyisihan atas tantiem dibuat berdasarkan estimasi
manajemen dan dibebankan pada laba rugi tahun
berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan
Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Selisih antara jumlah
tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah
yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau
dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut
disahkan oleh RUPS.
(ii) Bonus
Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen
Kelompok Usaha dan disahkan oleh RUPS. Selisih antara
jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan
jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan
atau dikreditkan pada periode dimana bonus tersebut
disahkan oleh RUPS.
b) Imbalan Pasca Kerja
Kelompok Usaha diharuskan menyediakan imbalan
pensiun minimum yang diatur dalam Undang-undang
Penciptaan Lapangan Kerja No. 11/2020 (“UU Cipta
Kerja”, (UUCK)), yang merupakan kewajiban imbalan
pasti.
Kelompok Usaha memberikan imbalan pasca kerja
kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun
normal pada umur 55-56 tahun dan imbalan lainnya
berupa santunan hari tua, tunjangan masa persiapan
pensiun, cuti panjang, dan penghargaan masa kerja
dengan syarat-syarat yang telah diputuskan dalam
Perjanjian Kerja Bersama. Kecuali untuk imbalan pensiun,
imbalan tersebut tidak didanai.
322 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
w. Employee Benefits
a) Short-term Employee Benefits
Short-term employee benefits are recognized when they
are accrued to the employees. Included in short-term
employee benefits are tantiem and bonus.
(i) Tantiem
Provision of tantiem are based on management estimates
and charged to the current income. Tantiem will be paid to
Directors and Commissioners after obtaining the approval
in the General Stockholders’ Meeting (GSM). The
difference between the provision of tantiem that was
estimated by management and the amount approved by
the stockholders is recognized as expenses or credit in the
period when such tantiem is approved by GSM.
(ii) Bonus
Bonus is provided based on the estimation of Group’s
management and approved by GSM. The difference
between the total bonus estimated by management and
approved by stockholders is recognized as expenses or
credit in the period when such bonus is approved by GSM.
b) Post-employment Benefits
The Business Group is required to provide a minimum
pension benefit as stipulated in the Job Creation Law No.
11/2020 (the “Job Creative Law”, (UUCK)), which
represents an underlying defined benefit obligation.
The Business Group provides employee benefits for
employees who have reached normal pension age of 55-
56 years old and other benefits such as post retirement
benefits, allowance for preparation of pension, long
vacation and appreciation for service years which
conditions have been agreed in Mutual Work Agreement.
Except for the pension benefit, the other benefits are not
funded.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
w. Imbalan Kerja (lanjutan)
Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh
Aktuaris Independen dengan menggunakan metode
projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas
masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi
jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang
Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan
tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu
yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang
bersangkutan.
Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan
kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi
keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung
didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui
penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya.
Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada
periode berikutnya.
Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat
yang lebih awal antara:
i) ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi;
dan
ii) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi atau
imbalan terminasi terkait.
Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto
yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja.
Kelompok Usaha mengakui perubahan berikut pada
kewajiban imbalan pasti neto pada akun “Beban pokok
penjualan” dan “Beban umum dan administrasi” pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian:
i) biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu,
keuntungan atau kerugian atas kurtailmen dan
penyelesaian tidak rutin, dan
ii) beban atau penghasilan bunga neto.
c) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Kelompok Usaha memberikan imbalan pasca kerja
lainnya, seperti uang penghargaan. Imbalan berupa uang
penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga
mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan
menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi
yang digunakan dalam perhitungan program pensiun
imbalan pasti.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|323
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
w. Employee Benefits (continued)
The defined benefit obligation is calculated annually by an
Independent Actuary using the projected unit credit
method. The present value of the defined benefit obligation
is determined by discounting the estimated future cash
outflows using the interest rates of high-quality long-term
bonds that are denominated in Rupiah in which the
benefits will be paid and that have terms of maturity similar
to the related pension liability.
Re-measurements, comprising of actuarial gains and
losses, are recognized immediately in the consolidated
statement of financial position with a corresponding debit
or credit to retained earnings through other comprehensive
income in the period in which they occur. Re-
measurements are not reclassified to profit or loss in
subsequent periods.
Past service costs are recognized in profit or loss at the
earlier between:
i) the date of the plan amendment or curtailment; and
ii) the date the Group recognizes related restructuring
costs and termination benefits.
The discount rate to the net defined benefit liability. The
Group recognizes the following changes in the net defined
benefit obligation under “Cost of Goods Sold” and
“General and Administrative Expenses” as appropriate in
the consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income:
i) Service costs comprising current service costs, past-
service costs, gains and losses on curtailments and
non-routine settlements, and
ii) Net interest expense or income.
c) Other Post-employment Obligations
The Group also provides other postemployment benefits,
such as reward service pay. The reward service pay
benefit is vested when the employees reach their
retirement age. These benefits have been accounted for
using the same methodology as for the defined benefit
pension plan.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
w. Imbalan Kerja (lanjutan)
d) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika
karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia
pensiun normal. Kelompok Usaha mengakui pesangon
pemutusan kontrak kerja ketika Kelompok Usaha
menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak
kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana
formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk
dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu
lebih dari 12 bulan setelah akhir tanggal pelaporan
didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
e) Imbalan Jangka Panjang Lainnya
Imbalan lainnya seperti imbalan cuti jangka panjang
dihitung berdasarkan Peraturan Kelompok Usaha dengan
menggunakan metode projected unit credit dan
didiskontokan ke nilai kini.
x. Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan
Pengakuan Beban
Kelompok Usaha mensyaratkan pengakuan pendapatan
harus memenuhi lima langkah analisa sebagai berikut.
i) Identifikasi kontrak dengan pelanggan;
ii) Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak.
Kewajiban pelaksanaan merupakan janji-janji dalam
kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang
memiliki karakteristik berbeda ke pelanggan;
iii) Penetapan harga transaksi. Harga transaksi
merupakan jumlah imbalan yang berhak diperoleh
suatu entitas sebagai kompensasi atas diserahkannya
barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan. Jika
imbalan yang dijanjikan di kontrak mengandung suatu
jumlah yang bersifat variabel, maka Perusahaan
membuat estimasi jumlah imbalan tersebut sebesar
jumlah yang diharapkan berhak diterima atas
diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan ke
pelanggan dikurangi dengan estimasi jumlah jaminan
kinerja jasa yang akan dibayarkan selama periode
kontrak;
iv) Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban
pelaksanaan dengan menggunakan dasar harga jual
berdiri sendiri relatif dari setiap barang atau jasa
berbeda yang dijanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat
diamati secara langsung, harga jual berdiri sendiri
relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan
ditambah marjin;
324 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
w. Employee Benefits (continued)
d) Termination Benefits
Termination benefits are payable whenever an employee’s
employment is terminated before the normal retirement
age. The Group recognizes termination of work contract
when it is demonstrably committed to terminate with the
employees according to a detailed formal plan and the
possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due
more than 12 months after the end of reporting date are
discounted at present value.
e) Other Long-term Benefit
Other benefits such as long service leave is calculated in
accordance with the Group Regulations, using the
projected unit credit method and discounted to present
value.
x. Revenue from Contracts with Customers and
Expense Recognition
The Business Group requires revenue recognition to meet
the following five steps of analysis
i) Identification of contracts with customers;
ii) Identification of performance obligations in the contract.
Performance obligations are promises in the contract to
deliver goods or services that have different
characteristics to customers;
iii) Determination of the transaction price. The transaction
price is the amount of consideration that an entity is
entitled to receive as compensation for delivering the
promised goods or services to the customer. If the
benefits promised in the contract contain a variable
amount, the Company estimates the amount of the
consideration at the amount expected to be entitled to
the delivery of the promised goods or services to the
customer less the estimated amount of service
performance guarantee to be paid during the contract
period;
iv) Allocation of transaction prices to each performance
obligation using the basis of the relative stand-alone
selling prices of each different goods or services
promised in the contract. When not directly observable,
the relative stand-alone selling price is estimated based
on expected costs plus margin;
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
x. Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan
Pengakuan Beban (lanjutan)
v) Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan
telah dipenuhi dengan menyerahkan barang atau jasa
yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah
memiliki kendali atas barang atau jasa tersebut).
Untuk penjualan barang, kewajiban pelaksanaan
umumnya terpenuhi, dan pendapatan diakui, pada saat
pengendalian atas barang telah berpindah kepada
pelanggan (pada suatu titik waktu).
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat
ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur
pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi
sebelum pendapatan diakui:
Penjualan Barang
Kelompok Usaha adalah produsen dan penjual MKS, inti
sawit, minyak inti sawit, dan produk terkait lainnya.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diakui ketika
pengendalian atas barang, terutama MKS, inti sawit,
minyak inti sawit, dan produk terkait lainnya dialihkan
kepada pelanggan pada suatu jumlah yang
mencerminkan imbalan yang diharapkan Kelompok
Usaha sebagai imbalan atas barang tersebut. Kelompok
Usaha secara umum menyimpulkan bahwa mereka
adalah prinsipal dalam pengaturan pendapatannya.
Kontrak-kontrak tertentu dengan pelanggan dalam
segmen bisnis mensyaratkan akuntansi imbalan variabel.
Kelompok Usaha mengestimasi imbalan variabel yang
berupa penyesuaian harga sehubungan perubahan harga
komoditas dan volume penjualan dengan menggunakan
jumlah yang paling mungkin yang dikembangkan
berdasarkan pengalaman historis dengan
mempertimbangkan juga pola pembelian saat ini.
Sedangkan pengakuan dilakukan saat kemungkinan
besar penyesuaian harga akan diberikan.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|325
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
x. Revenue from Contracts with Customers and
Expense Recognition (continued)
v) Recognition of revenue when performance obligations
have been fulfilled by delivering the promised goods or
services to the customer (when the customer already
has control over the goods or services).
For the sale of goods, the implementation of the general
obligations are met, and revenue recognized, when control
of the goods has passed to the customer (at a point in
time).
Revenue is recognized to the amounting that it is probable
that the economic benefits will flow to the Group and the
revenue can be reliably measured. Revenue is measured
at the fair value of the consideration received, excluding
discounts, rebates, and Value Added Tax (“VAT”). The
following specific recognition criteria must also be met
before revenue is recognized:
Sale of Goods
The Group is a producer and seller of Palm Oil, palm
kernel, palm kernel oil and other related products.
Revenue from contracts with customers is recognized
when control of the goods, principally Palm Oil, palm
kernel, palm kernel oil and other related products is
transferred to the customer at an amount that reflects the
consideration the Group expects to receive in return for the
goods. The Group generally concludes that it is the
principal in managing its earnings.
Certain contracts with customers in business segments
require variable fee accounting. The Group estimates that
the variable remuneration in the form of price adjustments
in respect of changes in commodity prices and sales
volumes by using the least possible amount that was
developed based on historical experience taking into
account the current purchasing patterns. While the
recognition that the current price adjustment is likely to be
granted.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
x. Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan
Pengakuan Beban (lanjutan)
Piutang usaha merupakan hak Kelompok Usaha atas
sejumlah imbalan yang tidak bersyarat (yaitu, hanya
berlalunya waktu yang diperlukan sebelum pembayaran
imbalan jatuh tempo). Lihat kebijakan akuntansi aset
keuangan di Catatan 2l, Instrumen keuangan -
pengakuan awal dan pengukuran selanjutnya.
Jika pelanggan membayar imbalan sebelum Kelompok
Usaha mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan,
kontrak liabilitas diakui pada saat pembayaran dilakukan
atau pembayaran jatuh tempo (mana yang lebih awal).
Kontrak liabilitas diakui sebagai pendapatan pada saat
Kelompok Usaha memenuhi pelaksanaan kontrak.
Pendapatan Jasa Rumah Sakit
Pendapatan diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan
diberikan kepada pasien.
Penghasilan/Beban Bunga
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, penghasilan atau beban
bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu
suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa datang
selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau
jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat,
untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
Kelompok usaha memperoleh penghasilan bunga dari
giro dan dicatat sebagai “Pendapatan keuangan”,
sedangkan beban bunga yang dibayarkan atas pinjaman
dicatat sebagai “Beban keuangan” dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Beban
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
y. Biaya Penelitian dan Pengembangan
Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya.
326 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
x. Revenue from Contracts with Customers and
Expense Recognition (continued)
Accounts receivable is the right of the Group over a
amount of repayment unconditional (ie, only the passage
of time it takes before the reward payment due). See the
accounting policies for financial assets in Note 2l, Financial
instruments - initial recognition and subsequent
measurement.
If the customer pays fees before the Group transfers the
goods or services to the customer, a contract liability is
recognized when payment is made or payment is due
(whichever is earlier). The contract is recognized as
revenue when the Group meets the contract execution.
Hospital Service Revenue
Revenue is recognized when medical services are
rendered to patients
Interest Income/Expense
For all financial instruments measured at amortized cost,
interest income or expense is recorded using the EIR
method, which is the interest rate that exactly discounts
estimated future cash payments or receipts over the
estimated life of the financial instrument, or, where
appropriate, the period shorter, for the net carrying amount
of the financial asset or financial liability.
The group receipt interest income from current accounts
and is recorded as “Finance income”, while interest
expense paid on loans is recorded as “Finance expenses”
in the consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Expenses
Expenses are recognized when they are incurred (accrual
basis).
y. Research and Development Costs
Research and development costs are expensed as
incurred.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
y. Biaya Penelitian dan Pengembangan (lanjutan)
Aset tak berwujud yang timbul dari biaya pengembangan
proyek individual diakui hanya jika Kelompok Usaha
dapat menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan
teknis penyelesaian aset tak berwujud tersebut sehingga
aset tersebut dapat digunakan atau dijual, (ii) niat untuk
menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan
menggunakannya atau menjualnya, (iii) cara aset tak
berwujud akan menghasilkan manfaat ekonomi masa
depan, (iv) tersedianya kecukupan sumber-sumber daya
untuk menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud,
dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal
pengeluaran yang terkait dengan aset tak berwujud
selama pengembangannya.
Nilai tercatat biaya pengembangan diuji bagi penurunan
nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau lebih
sering bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode
pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya
pengembangan diamortisasi selama estimasi masa
manfaat ekonomis dari aset tak berwujud terkait, dan diuji
untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan
nilai dari aset tak berwujud.
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian
pengakuan aset tak berwujud diukur sebesar perbedaan
antara nilai pelepasan neto dan jumlah tercatat aset, dan
diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
z. Provisi
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban
kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus
keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik.
Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan
kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi
dibatalkan.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|327
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
y. Research and Development Costs (continued)
An intangible asset arising from development expenditures
on an individual project is recognized only when the Group
can demonstrate: (i) the technical feasibility of completing
the intangible asset so that it will be available for use or
sale, (ii) its intention to complete and its ability to use or
sell the asset, (iii) how the asset will generate future
economic benefits, (iv) the availability of resources to
complete, and (v) the ability to measure reliably the
expenditures during the development.
The carrying value of development costs is reviewed for
impairment annually when the asset is not yet in use or
more frequently when an indication of impairment arises
during the reporting year/period. Upon completion, the
development costs is amortized over the estimated useful
life of the related intangible asset, and assessed for
impairment whenever there is an indication that the
intangible asset may be impaired.
Gain or loss arising from derecognition of an intangible
asset is measured as the difference between the net
disposal proceeds and the net carrying amount of the
asset, and is recognized in profit or loss when the asset is
derecognized.
z. Provisions
Provisions are recognized when the Group has a current
liabilities (legal or constructive) where, as a result of a past
event, it is probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required to settle the
liabilitiy and a reliable estimate can be made of the amount
of the obligation.
Provisions are reviewed at each reporting date and
adjusted to reflect the current best estimate. If an outflow
of resources embodying economic benefits will be not
required to settle the obligation, the provision is reversed.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
aa. Sewa
Kelompok Usaha mengevaluasi pada insepsi kontrak bila
kontrak tersebut adalah, atau mengandung, sewa. Yaitu,
bila kontrak tersebut memberikan hak untuk
mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama
suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan.
Kelompok Usaha sebagai Penyewa
Kelompok Usaha menerapkan pendekatan pengakuan
dan pengukuran tunggal untuk semua sewa, kecuali
untuk sewa jangka pendek dan sewa aset bernilai rendah.
Kelompok Usaha mengakui liabilitas sewa untuk
melakukan pembayaran sewa dan asset hak-guna yang
mewakili hak untuk menggunakan aset pendasar.
Aset Hak Guna
Kelompok Usaha mengakui aset hak-guna pada tanggal
dimulainya sewa (tanggal aset dasar tersedia untuk
digunakan). Aset hak-guna diukur pada biaya perolehan,
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai,
dan disesuaikan untuk setiap pengukuran kembali
liabilitas sewa. Biaya perolehan aset hak-guna termasuk
jumlah liabilitas sewa yang diakui, biaya langsung awal
yang dikeluarkan, dan pembayaran sewa yang dilakukan
pada atau sebelum tanggal permulaan dikurangi setiap
insentif sewa yang diterima. Aset hak-guna disusutkan
dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Liabilitas Sewa
Pada tanggal permulaan sewa, Kelompok Usaha
mengakui liabilitas sewa yang diukur pada nilai kini
pembayaran sewa yang harus dilakukan selama masa
sewa.
Pembayaran sewa juga mencakup harga pelaksanaan
dari opsi pembelian yang secara wajar pasti akan
dilaksanakan oleh Kelompok Usaha dan pembayaran
denda untuk penghentian sewa, jika masa sewa
mencerminkan pelaksanaan opsi untuk mengakhiri.
Pembayaran sewa variabel yang tidak bergantung pada
indeks atau tarif diakui sebagai beban pada periode
terjadinya peristiwa atau kondisi yang memicu terjadinya
pembayaran tersebut.
328 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
aa.Leases
The Group evaluates on inception of a contract if the
contract is, or contains, a lease. That is, if the contract
provides for the right to control the use of the identified
asset during a period of time in exchange with
recompense.
Business Groups as Lessee
Business Group recognition and measurement just one
approach for all leases, except for short-term rental and
lease assets of low value. The Group recognizes the lease
liability to make lease payments and asset representing
the rights to use the asset base.
Right of Use Assets
The Group recognizes right-of-use assets on the
commencement date of the lease (the date on which the
underlying asset is available for use). Right-of-use assets
are measured at cost, less accumulated depreciation and
impairment losses, and are adjusted for any
remeasurement of the lease liability. The cost of right-of-
use assets includes the amount of lease liability
recognized, initial direct costs incurred, and lease
payments made on or before the commencement date
less any rental incentives received. Right-of-use assets
are depreciated using the straight-line method over the
lease term.
Lease liabilities
At lease commencement date, the Group recognizes lease
liabilities are measured at the present value of the lease
payments that must be made during the lease period.
The lease payments also include the exercise price of the
purchase option that the Group would reasonably expect
to exercise and payment of penalties for termination of the
lease, if the lease term reflects the exercise of the option
to terminate. Variable lease payments that do not depend
on an index or rate are recognized as an expense in the
period in which the event or condition triggers the
payment.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
aa. Sewa (lanjutan)
Dalam menghitung nilai kini dari pembayaran sewa,
Kelompok Usaha menggunakan suku bunga pinjaman
inkremental (“SBPI”) pada tanggal dimulainya sewa
karena suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat
ditentukan. Setelah tanggal dimulainya, jumlah liabilitas
sewa ditingkatkan untuk mencerminkan pertambahan
bunga dan dikurangi untuk pembayaran sewa yang
dilakukan. Selain itu, nilai tercatat liabilitas sewa diukur
kembali jika ada modifikasi, perubahan jangka waktu
sewa, perubahan pembayaran sewa (misalnya,
perubahan pembayaran masa depan yang dihasilkan dari
perubahan indeks atau kurs yang digunakan untuk
menentukan pembayaran sewa) atau perubahan dalam
penilaian opsi untuk membeli aset yang mendasarinya.
Sewa Jangka Pendek dan Bernilai Rendah
Kelompok Usaha juga memiliki sewa tertentu untuk
peralatan kantor dan perabot kantor dengan jangka waktu
sewa kurang dari 12 bulan (sewa yang memiliki jangka
waktu sewa 12 bulan atau kurang dari tanggal dimulainya
dan tidak mengandung opsi pembelian) atau dengan
harga beli yang rendah nilai. Kelompok Usaha
menerapkan 'sewa jangka pendek' dan 'sewa
pengecualian aset bernilai rendah' untuk sewa ini dan
mengakui biaya sewa berdasarkan garis lurus. Biaya-
biaya ini disajikan dalam biaya umum dan administrasi
dalam laba rugi.
Kelompok Usaha sebagai Pesewa
Sewa yang didalamnya Kelompok Usaha tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pendapatan sewa
yang timbul dicatat dengan metode garis lurus selama
masa sewa dan disertakan dalam pendapatan pada laba
rugi karena sifat operasinya. Biaya langsung awal yang
timbul dalam negosiasi dan pengaturan sewa operasi
ditambahkan ke nilai tercatat dari aset sewaan dan diakui
selama masa sewa atas dasar yang sama dengan
pendapatan sewa.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|329
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
aa.Lease (continued)
In calculating the present value of lease payments, the
Group uses an incremental borrowing rate (“SBPI”) at the
commencement date of the lease because the interest rate
implicit in the lease cannot be determined. After the
commencement date, the amount of the lease liability is
increased to reflect the increase in interest and reduced for
lease payments made. In addition, the carrying amount of
the lease liability is remeasured if there is a modification, a
change in the term of the lease, a change in lease
payments (for example, a change in future payments
resulting from a change in the index or the exchange rate
used to determine lease payments) or a change in the
valuation of options to purchase the asset. the underlying.
Short Term and Low Value Lease
The Group also has certain leases for office equipment
and office furniture with lease terms of less than 12
months (leases that have a lease term of 12 months or
less from the commencement date and do not contain a
purchase option) or at a low purchase price. The Group
applies 'short term leases' and 'low value asset exclusion
leases' for these leases and recognizes rental expenses
on a straight line basis. These expenses are presented in
general and administrative expenses in profit or loss.
Business Group As Lessor
Leases in which the Group does not transfer substantially
all the risks and rewards incidental to ownership of the
asset are classified as operating leases. The resulting
rental income is recorded using the straight-line method
over the lease term and is included in income in profit or
loss due to the nature of the operation. Initial direct costs
incurred in negotiating and arranging an operating lease
are added to the carrying amount of the leased asset and
recognized over the lease term on the same basis as
rental income.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(lanjutan)
ab. Laba per saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
pada tahun yang bersangkutan.
ac. Informasi segmen
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan
internal mengenai komponen dari Kelompok Usaha yang
secara regular direviu oleh “pengambil keputusan
operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya
dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh
pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama);
ii. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh
pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada
segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
iii. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan
operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan
penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari
setiap produk.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok
Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan
liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi,
pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan
liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan
berikutnya.
330 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
ab. Earnings per share
Basic earnings per share is computed by dividing net
income attributable to owners of the parent by the
weighted average number of shares outstanding during
the year.
ac. Segment information
Operating segments are identified based on internal
reports on components of the Group which are regularly
reviewed by the “operational decision maker” in allocating
resources and assessing the performance of the operating
segments.
An operating segment is a component of the entity:
i. is involved in business activities to generate income and
incur expenses (including income and expenses related to
transactions with other components of the same entity);
ii. whose operating results are regularly reviewed by the
chief operating decision maker to make decisions about
resources to be allocated to the segment and assess its
performance; and
iii. for which discrete financial information is available.
Information used by operational decision makers in the
context of resource allocation and assessment of their
performance is focused on the category of each product.
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS
The preparation of the Group’s consolidated financial
statements requires management to make judgments,
estimates and assumptions that affect the reported
amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and
the disclosures of contingent liabilities, at the end of the
reporting year. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that may require
material adjustments to the carrying values of the assets
and liabilities affected in future periods.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam
rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam
Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan
ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang
tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi
pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa
yang diberikan.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang
ditetapkan PSAK 71 dipenuhi. Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti
diungkapkan pada Catatan 2.
Pajak Penghasilan
Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang
kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan
timbulnya penghasilan kena pajak di masa depan, dapat
menyebabkan penyesuaian di masa depan atas
penghasilan dan beban pajak yang telah dicatat.
Pertimbangan juga dilakukan dalam menentukan
penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak
akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha
normal.
Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan
terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini,
manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang
tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan
direstitusi oleh Otoritas Pajak.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|331
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
Judgements
The following judgments are made by the management in
the process of applying the Group’s accounting policies
that have the most significant effects on the amounts
recognized in the consolidated financial statements:
Determination of Functional Currency
The currency of each of the entities under the Group is the
currency of the primary economic environment in which
each entity operates. It is the currency that mainly
influences the revenue and expenses from sale of goods
and services rendered.
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
The Group determines the classifications of certain assets
and liabilities as financial assets and financial liabilities by
judging if they meet the definition set forth in PSAK 71.
Accordingly, the financial assets and financial liabilities are
recognized in accordance with the Group’s accounting
policies as disclosed in Note 2.
Income tax
Uncertainty over the interpretation of complex tax
regulations, changes in tax regulations and the amount
and generation of future taxable income, may result in
future adjustments to recorded tax income and expenses.
Consideration should also be done in determining the
allowance for corporate income tax. There are certain
transactions and calculations for which the ultimate tax
determination is uncertain during the normal course of
business.
The Group recognizes liabilities for corporate income tax is
based on estimates of whether there will be additional
corporate income tax.
Claims and Objections to Tax Audit Results
Based on the current tax regulations, management is
considering whether the amount recorded in the above
account can be recovered and refunded by the Tax
Authorities.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Revaluasi Tanah
Kelompok Usaha mengukur tanah pada jumlah
revaluasian dengan perubahan pada nilai wajar diakui
dalam OCI. Nilai wajar tanah ditentukan berdasarkan
bukti pasar dengan menggunakan harga yang dapat
diperbandingkan dan disesuaikan dan disesuaikan
terhadap faktor-faktor spesifik seperti sifat, lokasi dan
kondsi aset tersebut.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada
saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi
dan situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di
luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan
tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam
hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit pelanggan
berdasarkan informasi dari pihak ketiga dan faktor pasar
yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas
jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah
piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok
Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan atas kerugian
penurunan nilai piutang.
332 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
Land Revaluation
The Group measures land at revalued amount with
changes in fair value recognized in OCI. The fair value of
land is determined based on market evidence using
comparable and adjusted prices and adjusted for specific
factors such as the nature, location and condition of the
assets.
Estimates and Assumptions
The key assumptions concerning the future and other key
sources of uncertainty of estimation at the reporting date
that have a significant risk of causing material adjustments
to the carrying values of assets and liabilities within the
next financial year are disclosed below. The Group based
its assumptions and estimates on parameters available
when the consolidated financial statements were prepared.
Existing circumstances and assumptions about future
developments may change due to market changes or
circumstances arising beyond the control of the Group.
Such changes are reflected in the assumptions as occur.
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
The Group evaluates certain accounts if there is
information that the customer concerned is unable to meet
its financial obligations. In that case, the Group considers,
based on the facts and circumstances available, including
but not limited to, the length of the customer relationship
and the customer credit status based on information from
third parties and known market factors, to record specific
provisions for the amount of customer receivables. in order
to reduce the amount of receivables that are expected to
be received by the Group. These specific provisions are
re-evaluated and adjusted if additional information
received affects the allowance for impairment losses on
receivables.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Penyisihan atas Nilai Realisasi Neto Persediaan
Penyisihan nilai realisasi neto persediaan diestimasi
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan
yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi
jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan
Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas penurunan
nilai pasar dan keusangan persediaan pada tanggal-
tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 10.
Nilai Wajar Aset Revaluasian
Kelompok Usaha mengukur tanah pada jumlah
revaluasian dengan perubahan pada nilai wajar diakui
dalam OCI. Nilai wajar tanah ditentukan berdasarkan
bukti pasar dengan menggunakan harga yang dapat
diperbandingkan dan disesuaikan terhadap faktor-faktor
pasar spesifik seperti sifat, lokasi dan kondisi aset
tersebut. Perubahan nilai wajar tanah tersebut dapat
mempengaruhi secara langsung ekuitas Kelompok
Usaha.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan untuk menentukan
nilai wajar tanah diungkapkan pada Catatan 2.
Instrumen keuangan
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Walaupun komponen
signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan
menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi,
jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila
Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian
yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas
keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung
laba atau rugi Kelompok Usaha.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|333
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
Allowance for Net Realization Value Stocks
Allowance for inventory net realizable value is estimated
based on the available facts and circumstances, including,
but not limited to, the physical condition of inventory on
hand, the selling price of the market, estimated costs of
completion and the estimated costs incurred for sales.
Allowance for re-evaluated and adjusted as additional
information that affect the amounts estimated. The
carrying amount of the Group's inventories before the
allowance for decline in market value and obsolescence of
inventories at reporting dates is disclosed in Note 10.
Fair Value of Revaluation Assets
The Group measures land at revalued amount with
changes in fair value recognized in OCI. The fair value of
land is determined based on market evidence using prices
that can be compared and adjusted for specific market
factors such as the nature, location and condition of the
asset. Changes in the fair value of the land could directly
affect the Group's equity.
The main assumptions used to determine the fair value of
land are disclosed in Note 2.
Financial instruments
The Group accounts for certain financial assets and
liabilities at fair value, which requires the use of accounting
estimates. Although significant components of the fair
value measurement are determined using verifiable
objective evidence, the amount of change in fair value may
differ if the Group uses a different valuation methodology.
Changes in the fair value of these financial assets and
liabilities may directly affect the Group's profit or loss.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Aset biologis
Kelompok Usaha mengadopsi pendekatan pendapatan
menggunakan model arus kas yang didiskontokan untuk
mengukur nilai wajar dari produksi tebu dan hutan
tanaman. Inputs signifikan yang diterapkan untuk
menentukan nilai wajar aset biologis ini termasuk harga
jual yang diproyeksikan, tingkat produksi, tingkat diskonto,
tingkat inflasi dan nilai tukar.
Jumlah perubahan dalam nilai wajar dari aset biologis ini
akan berbeda jika ada perubahan pada input yang
digunakan, dan akan mempengaruhi laba rugi Kelompok
Usaha dan ekuitas. Input kunci yang diterapkan dalam
penentuan nilai wajar aset biologis termasuk analisis
sensitivitas, diungkapkan dan dijelaskan lebih lanjut
dalam Catatan 43.
Penyusutan aset tetap dan amortisasi tanaman
menghasilkan
Biaya perolehan aset tetap dan tanaman menghasilkan
disusutkan/diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun
(Catatan 2) dan tanaman menghasilkan selama 25 tahun
(Catatan 2), yang merupakan umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha
menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian, perkembangan teknologi
dan keterbatasan hak atau pembatasan lainnya dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa
aset, dan karenanya beban penyusutan dan amortisasi
masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset
tetap Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan
diungkapkan dalam Catatan 14.
Nilai tercatat neto atas tanaman menghasilkan Kelompok
Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan
dalam Catatan 14.
334 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
Biological Assets
The Group adopted a revenue approach using a
discounted cash flow model to measure the fair value of
sugarcane production and plantations. Significant inputs
applied to determine the fair value of this biological asset
include the projected selling price, production rate,
discount rate, inflation rate and exchange rate.
The amount of change in the fair value of these biological
assets will differ if there is a change in the inputs used,
and will affect the Group's profit or loss and equity. The
key inputs applied in determining the fair value of
biological assets, including sensitivity analysis, are
disclosed and further explained in Note 43.
Depreciation of Fixed Assets and Mature Plantations
The costs of fixed assets and mature plantations are
depreciated/amortized on a straightline basis over their
estimated economic useful lives. Management estimates
the economic useful lives of these fixed assets to be within
2 to 20 years (Note 2) and mature plantations for 25 years
(Note 2), which are common life expectancies applied in
the industries where the Group conducts its businesses.
Changes in the expected level of usage, technological
development and legal or other limits could impact the
economic useful life and the residual values of these
assets, and therefore future depreciation and amortization
charges could be revised. The net carrying value of the
Group’s mature plantations as of reporting dates are
disclosed in Note 14.
The net carrying value of the Group's mature plantations at
reporting dates is disclosed in Note 14.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Kelangsungan usaha
Manajemen telah membuat penilaian atas kemampuan
Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya dan menyimpulkan bahwa Perusahaan
mempunyai dukungan dari pemegang saham mayoritas
untuk memperoleh akses ke sumber pembiayaan untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh sebab
itu, Perusahaan menyusun laporan keuangan
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha. Namun
ketersediaan dana dari pemegang saham mayoritas
dengan biaya pendanaan yang lebih murah dan sumber
pendanaan lain dengan jaminan dari pemegang saham
mayoritas merupakan hal-hal yang berada di luar kendali
manajemen, sehingga terdapat suatu ketidakpastian
material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan
atas kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya.
Imbalan kerja karyawan
Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas
imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial
yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial diakui secara langsung pada
laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau
kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif
lain dalam periode terjadinya.
Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan
pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi
yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi
secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan
kerja neto.
Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha
pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 diungkapkan
dalam Catatan 27.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|335
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
Business continuity
Management has made an assessment of the Company's
ability to maintain its business continuity and concluded
that the Company has the support of the majority
shareholders to gain access to sources of financing to
maintain its business continuity. Therefore, the Company
prepares financial statements based on the going concern
assumption. However, the availability of funds from the
majority shareholder with lower funding costs and other
sources of funding with guarantees from the majority
shareholder are things that are beyond management's
control, so there is a material uncertainty that could cause
significant doubts about the Company's ability to maintain
its sustainability. his efforts.
Employee Benefits
The measurement of the Group’s obligation and cost for
pension and employee benefits liabilities is dependent on
its selection of certain assumptions used by the
independent actuaries in calculating such amounts. Those
assumptions include, among others, discount rates, annual
salary increase rate, annual employee turn-over rate,
disability rate, and retirement age and mortality rate.
Actuarial gains or losses arising from experience
adjustments and changes in actuarial assumptions are
recognized immediately in the consolidated financial
position with a corresponding debit or credit to retained
earnings through other comprehensive income in the
period in which they occur.
While the Group believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in the
Group’s actual experiences or significant changes in the
Group’s assumptions may materially affect its liabilities for
employee benefits and net employee benefits expense.
The net carrying value of the Group’s employee benefits
liability as of reporting December 2021 and 2020 are
disclosed in Note 27.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Provisi kerugian kredit ekspektasian atas piutang usaha
dan aset kontrak (Efektif mulai 1 Januari 2020)
Kelompok Usaha menggunakan matriks provisi untuk
menghitung kerugian kredit ekspektasian (KKE) untuk
piutang usaha dan aset kontrak. Tingkat provisi
didasarkan pada hari lewat jatuh tempo untuk
pengelompokan berbagai segmen pelanggan yang
memiliki pola kerugian yang serupa (yaitu, berdasarkan
wilayah geografis, jenis produk, jenis dan peringkat
pelanggan, dan pertanggungan berdasarkan surat kredit
dan bentuk asuransi kredit lainnya).
Matriks provisi pada awalnya didasarkan pada tingkat
gagal bayar Kelompok Usaha yang diamati secara
historis. Kelompok Usaha akan mengkalibrasi matriks
untuk menyesuaikan pengalaman kerugian kredit historis
dengan informasi yang bersifat perkiraan masa depan
(forward-looking). Misalnya, jika perkiraan kondisi
ekonomi (yaitu, produk domestik bruto) diekspektasikan
akan memburuk pada tahun berikutnya yang dapat
menyebabkan peningkatan jumlah gagal bayar di sektor
manufaktur, tingkat gagal bayar historis disesuaikan.
Pada setiap tanggal pelaporan, tingkat gagal bayar yang
diamati secara historis diperbarui dan perubahan dalam
estimasi perkiraan masa depan dianalisis.
Penilaian korelasi antara tingkat default yang diamati
secara historis, prakiraan kondisi ekonomi, dan KKE
adalah estimasi yang signifikan. Jumlah KKE sensitif
terhadap perubahan keadaan dan prakiraan kondisi
ekonomi. Pengalaman kerugian kredit historis Kelompok
Usaha dan perkiraan kondisi ekonomi mungkin juga tidak
mewakili gagal bayar pelanggan yang sebenarnya di
masa depan. Informasi tentang KKE pada piutang usaha
Kelompok Usaha dan aset kontrak diungkapkan dalam
Catatan 6.
336 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
The expected credit loss provisions on receivables and
contract assets (Effective from January 1, 2020)
The Group uses provisional matrix to calculate the
expected credit losses (KKE) for accounts receivable and
contract assets. Provision rates are based on past due
dates for grouping different customer segments with
similar loss patterns (i.e., by geographic area, product
type, customer type and rating, and coverage by letter of
credit and other forms of credit insurance).
The provision matrix is initially based on the Group's
historically observed default rate. The Group will calibrate
the matrix to match historical credit loss experience with
forward-looking information. For example, if forecast
economic conditions (i.e., gross domestic product) are
expected to worsen in the following year which could lead
to an increase in the number of defaults in the
manufacturing sector, the historical default rate is
adjusted. At each reporting date, historically observed
default rates are updated and changes in estimated future
estimates are analyzed.
The assessment of the correlation between the historically
observed default rate, forecasted economic conditions,
and KKE is a significant estimate. The number of KKE is
sensitive to changes in circumstances and forecasts of
economic conditions. The Group's historical credit loss
experience and forecasted economic conditions may also
not represent actual future customer defaults. Information
about KKE on the Group's trade receivables and contract
assets is disclosed in Note 6.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Evaluasi individual
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan
tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal
tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan
spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi
jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Kelompok Usaha.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
Evaluasi kolektif
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat
bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual
atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun
tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok
piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa
karakteristiknya, yaitu berdasarkan wilayah geografis
pelanggan, dan melakukan evaluasi kolektif atas
penurunan nilai, berdasarkan umur piutang. Karakteristik
yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan
atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan
indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi
jumlah terutang.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha
sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal
31 Desember 2021 diungkapkan dalam Catatan 6.
Pajak penghasilan
Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang
kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan
timbulnya penghasilan kena pajak di masa depan, dapat
menyebabkan penyesuaian di masa depan atas
penghasilan dan beban pajak yang telah dicatat.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|337
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
Individual evaluation
The Group evaluates certain accounts if there is
information that the relevant customer is unable to meet its
financial obligations. In that case, the Group considered,
based on the facts and circumstances available, including
but not limited to, the term of the customer relationship and
credit status of the customer based on credit records from
third parties and market factors that have been known to
record the allowance specific to the number customer
accounts receivable to reduce the amount expected to be
received by the Group.
This specific provision is re-evaluated and adjusted if
additional information received affects the amount of the
allowance for impairment of trade receivables
Collective evaluation
If the Group determines that there is no objective evidence
of impairment in the individual evaluation of trade
receivables, whether significant or not, the Group includes
them in a group of trade receivables with similar credit risk
characteristics, namely based on the geographical area of
the customer, and conducts a collective evaluation for
impairment, based on the age of the receivables. The
characteristics selected affect the estimated future cash
flows of the group of trade receivables because they are
an indication of the customer's ability to pay off amounts
due.
The carrying amount of the Group's trade receivables
before the allowance for impairment as of December 31,
2021 is disclosed in Note 6.
Income Tax
Uncertainties exist with respect to the interpretation of
complex tax regulations, changes in tax laws, and the
amount and timing of future taxable income, could
necessitate future adjustments to tax income and expense
already recorded.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
Pajak penghasilan (lanjutan)
Pertimbangan juga dilakukan dalam menentukan
penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak
akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha
normal.
Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan
terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai
tercatat tagihan pajak penghasilan pada tanggal
pelaporan diungkapkan dalam Catatan 22c.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi pajak yang
belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya
bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga
rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan
oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah
aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan
saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat
atas aset pajak tangguhan Kelompok Usaha pada
tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan
22d.
338 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND
ASSUMPTIONS (continued)
Income Tax (continued)
Judgment is also involved in determining the provision for
corporate income tax. There are certain transactions and
computation for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business.
The Group recognizes liabilities for expected corporate
income tax issues based on estimates of whether
additional corporate income tax will be due. Claims for
income tax refund as of reporting dates are disclosed in
Note 22c.
Deferred Tax Assets
Deferred tax assets are recognized for all unused tax
losses to the extent that it is probable that taxable profit
will be available against which the losses can be utilized.
Significant management estimates are required to
determine the amount of deferred tax assets that can be
recognized, based upon the likely timing and the level of
future taxable profits together with future tax planning
strategies. Deferred tax assets as of reporting dates are
disclosed in Note 22d.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANK

2021 2020

Kas /Cash on hand - Rupiah 583.504.873 4.739.987.243

Bank - pihak berelasi / related parties (Catatan / Note 8a) 416.184.621.095 18.866.299.314

Bank - pihak ketiga / third parties

Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 1.463.837.341 585.682.518
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 554.292.955 551.849.264
PT Bank DBS Indonesia 338.958.514 3.779.705.333
PT Bank UOB Indonesia 200.000.000 200.000.000
Total bank / Total Bank 418.741.709.905 23.983.536.429

Total kas dan bank / Total Cash and Bank 419.325.214.778 28.723.523.672

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, saldo kas
dan bank yang ditempatkan pada entitas yang berelasi
dengan pemerintah masing-masing sebesar 92,92% dan
65,68% dari jumlah seluruh kas dan bank konsolidasian
(Catatan 8).
As of December 31, 2021 and 2020, cash and bank
balances placed in government-related entities
amounted to 92.92% and 65.68%, respectively, of the
total consolidated cash and bank (Note 8).

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang Accounts in banks have a floating interest rate
sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing according to the offer rate at each bank.
bank.

5. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 5. RESTRICTED USE OF CASH

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2021 2020
Pihak berelasi / Related parties (Catatan / Note 8) 9.723.436.163 1.552.817.944
Pihak ketiga / Third parties
PT Bank DBS Indonesia – Deposito / Deposit 115.398.725 141.696.000
Total deposito yang dibatasi penggunaannya / Total Restricted
9.838.834.888 1.694.513.944
Cash

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Kas yang As of December 31, 2021 and 2020, restricted cash with
dibatasi penggunaannya pada pihak berelasi (Catatan 8b) related parties (Note 8b) represents restricted cash in
masing-masing merupakan kas yang dibatasi relation to long-term bank loan agreements, respectively
penggunaannya sehubungan dengan perjanjian utang (Note 24).
bank jangka panjang (Catatan 24).

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, kas yang
dibatasi penggunaannya pada PT Bank DBS Indonesia
merupakan deposito yang ditempatkan Perusahaan
sebagai jaminan atas Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN) yang digunakan untuk pembelian pupuk
dan jaminan atas utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun.
As of December 31, 2021 and 2020, restricted cash
represents on PT Bank DBS Indonesia demand
deposits placed by the Company as collateral for
Domestic Letter of Credit (DLC) used for the purchase
of fertilizers and as collateral for long-term debt maturing
within one year.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|339

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (lanjutan) 5. RESTRICTED USE OF CASH (continued)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the year ended December 31, 2020, interest rates
2021, tingkat suku bunga untuk deposito dalam mata for deposits in Rupiah were in the range of 2,90%-
uang Rupiah berkisar antara 2,90%-3,00% per tahun 3,00% per year (2020: 3,75%-4,5% per year).
(2020: 3,75%-4,5% per tahun).

6. PIUTANG USAHA 6. ACCOUNT RECEIVABLE - TRADE

a. Berdasarkan pelanggan a. Based on the customer

2021 2020
Pihak berelasi / Related parties (Catatan / Note 8c) 1.925.529.605 3.691.757.351

Pihak ketiga / Third parties

Hellmering, Köhne & Co.GmbH & Co.KG, Jerman 748.232.061 748.232.061
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. 355.943.087 50.984.144
Total pihak ketiga / Total third parties 1.104.175.148 799.216.205
Cadangan penurunan nilai / Allowance for impairment (960.867.656) (960.867.656)
Total 2.068.837.097 3.530.105.900

b. Berdasarkan umur piutang usaha b. Based on the age of trade receivables

2021 2020
Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai / Current and not
impaired 2.048.092.543 3.514.356.200
Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai / Due
but not impaired
1 – 30 hari / days 20.744.554 15.749.700
31 – 90 hari / days - -
Lebih dari 90 hari / More than 90 days 960.867.656 960.867.656
Total 3.029.704.753 4.490.973.556
Dikurangi penyisihan atas penurunan nilai secara individual / Less
allowance for individual impairment (960.867.656) (960.867.656)
Total 2.068.837.097 3.530.105.900

c. Berdasarkan mata uang c. Based on currency

2021 2020
Rupiah 2.068.837.097 3.530.105.900
Euro - -
Total 2.068.837.097 3.530.105.900

340 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. ACCOUNT RECEIVABLE - TRADE (continued)

d. Mutasi Penyisihan kerugian penurunan nilai d. Movements Allowance for impairment losses

2021 2020
Saldo Awal / Beginning balance (960.867.656) (171.596.451)
Penambahan tahun berjalan / Additional current year - (789.271.205)
Total (960.867.656) (960.867.656)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan Management believe that the above impairment
nilai di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin allowance is sufficient to cover losses that may arise
timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. from uncollectables of such trade receivables

Piutang usaha tertentu dari Kelompok Usaha digunakan Certain trade receivables from the Business Group are
sebagai jaminan untuk utang bank jangka pendek used as collateral for short-term bank debt (Note 25).
(Catatan 25).

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

2021 2020
Pihak berelasi / Related parties (Catatan / Note 8) 103.307.852.753 243.818.111.361
Pihak ketiga / Third parties
PT Era Karya Teknindo 8.607.892.095 8.607.892.095
PT Tamado Karya Mandiri 4.282.040.000 4.307.040.000
CV Anugrah 2.949.589.150 58.586.750
Lain-lain / Others 906.320.839 897.246.610
Total Bruto / Total gross 16.745.842.084 13.870.765.455
Cadangan Penurunan Nilai / Allowance for impairment (102.008.815.196) (16.005.314.009)
Piutang lain – lain pihak ketiga / Other receivables – third parties 18.044.879.641 241.683.562.807

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai: Movements Allowance for impairment losses

2020 2019
Saldo Awal / Beginning balance (16.005.314.009) (8.241.775.196)
Penambahan tahun berjalan / Additional current year (86.003.501.187) (7.763.538.813)
Total (102.008.815.196) (16.005.314.009)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan Management believe that the above allowance for
nilai di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin impairment is adequate to cover possible losses from
timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut. uncollectible receivables.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|341

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI PARTIES

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi,
yaitu dengan beberapa bank yang dikendalikan oleh
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, beberapa
asosiasinya perusahaan perkebunan. Rincian pihak
berelasi, sifat hubungan dan jenis transaksi yang
signifikan dengan pihak- pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
The company has a transaction to the other related
party, i.e. with any bank that controlled by central
government or local government, any association of the
plantation company. The details of related parties, the
nature of the relationship and the type of significant
transactions with related parties are as follows:

Nama pihak berelasi / Name of Sifat transaksi / Nature of

Hubungan / Relationship
Related Parties Transactions
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Pemegang saham perusahaan / Pinjaman modal kerja dan pemegang
(“PTPN III”) Shareholders of the company Saham / Working capital loan and
Shareholder

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat
Tbk Republik Indonesia / Under
Government of Republic of Indonesia
control
Penempatan giro, bunga atas giro,
fasilitas kredit modal kerja dan
investasi / Placement of current
accounts, credit facilities for working
capital and Investments

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Dikendalikan oleh BRI / Under control
Tbk by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk
Penempatan giro, bunga atas giro,
fasilitas kredit modal kerja dan
investasi / Placement of current
accounts, credit facilities for working
capital and Investments

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Penempatan giro, bunga atas giro /
Tbk Republik Indonesia / Under Control of Placement of current accounts
Government of Republic of Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat
Republik Indonesia / Under Control of
Government of Republic of Indonesia
Penempatan giro dan deposito,
bunga atas deposito, fasilitas kredit
modal kerja dan investasi / Placement
of current accounts, credit facilities for
working capital and Investments

PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Dikendalikan oleh PT Perkebunan Klaim beban pengobatan karyawan
PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Nusantara III (Persero) / Controlled by perkebunan dan beban rapat / Claims
PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V)
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) of plantation employee medical
PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI)
PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) expenses and meeting expenses
PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII)
PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX)
PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X)
PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI)
PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) PT
Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII)
PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV)

PT Sarana Agro Nusantara (SAN) Dikendalikan oleh PT Perkebunan Jasa pemompaan / Pumping services
Nusantara III (Persero) / Controlled by
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

342 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Nama pihak berelasi / Name of Sifat transaksi / Nature of

Related Parties
PT Industri Nabati Lestari (INL)
Hubungan / Relationship
Transactions
Dikendalikan oleh PT Perkebunan Penjualan minyak sawit / Palm oil
Nusantara III (Persero) / Controlled by sales
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Koperasi Nusa Tiga Dikendalikan oleh PT Perkebunan Sewa kendaraan operasional /

Nusantara III (Persero) / Controlled by Operational vehicle rental
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Pembelian jasa riset perkebunan /
Republik Indonesia / Under Control of Purchase of plantation research
Government of Republic of Indonesia services

PT Pertani (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Pembelian bibit dan mesin / Purchase
Republik Indonesia / Under Control of of seeds and machinery
Government of Republic of Indonesia

PT Langkat Nusantara Kepong (“LNK”)
Entitas Asosiasi / Associate Entity
Penagihan atas biaya-biaya yang
dibayarkan terlebih dahulu kepada
pihak ketiga dan penyewaan lahan /
Invoice of advance payment from
third parties and land rental

PT Propernas Nusa Dua (“PND”) Entitas Asosiasi / Associate Penyertaan saham / Investment

PT. Applied Agricultural Resources Entitas Asosiasi / Associate Penyertaan saham / Investment
Nusantara (“AARN”)

PT Kharisma Pemasaran Bersama Dikendalikan oleh PT Perkebunan Pembelian jasa pemasaran dan
Nusantara (“KPBN”) Nusantara III (Persero) / Controlled by penyertaan saham / Purchase of
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) marketing services and investment

PT Riset Perkebunan Nusantara Dikendalikan oleh PT Perkebunan Pembelian jasa riset perkebunan /
(“RPN”) Nusantara III (Persero) / Controlled by Purchase of plantation research
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) service

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Penjualan jasa perobatan dan iuran
(“BPJS”) Republik Indonesia / Under Control of Jamsostek karyawan / Medical benefit
Government of Republic of Indonesia services and employee

Dana Pensiun Perkebunan Dana Pensiun Perusahaan / Penyertaan dana pensiun

(“Dapenbun”) Company’s Pension Fund perkebunan / Participation on
plantation pension fund

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pelaksanaan pendidikan dan
Yogyakarta Perkebunan Kelompok Usaha / pelatihan karyawan / Implementation
Business Group Plantation Education of employee education and training
and Training Institute

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|343

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Nama pihak berelasi / Name of Sifat transaksi / Nature of

Hubungan / Relationship
Related Parties Transactions
PT Telekomunikasi Selular Dikendalikan oleh PT Telekomunikasi Penyewaan tanah / Land rental
Indonesia Tbk / Under control by PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Perusahaan Listrik Negara Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Klaim beban pengobatan karyawan /
(Persero) Republik Indonesia / Under Control of Claim medical invoice of employees
Government of Republic of Indonesia

PT Asuransi Jasa Tania Entitas Anak Dapenbun / Dapenbun’s Penagihan klaim asuransi / Claim
subsidiary insurance invoice

PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Pembelian bahan bakar / Fuel
Republik Indonesia / Under Control of purchases
Government of Republic of Indonesia

PT Pertamina Gas Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Penyewaan tanah / Land rental
Republik Indonesia / Under Control of
Government of Republic of Indonesia

PT Kimia Farma (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Pembelian obat-obatan / Purchase of
Republik Indonesia / Under Control of medicines
Government of Republic of Indonesia

PT Pupuk Iskandar Muda (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Pembelian pupuk / Purchase of
Republik Indonesia / Under Control of fertilizer
Government of Republic of Indonesia

PT Sucofindo (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Jasa sertifikasi / Certification services
Republik Indonesia / Under Control of
Government of Republic of Indonesia

PT Indofarma Global Medica (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Pembelian obat-obatan / Purchase of
Tbk Republik Indonesia / Under Control of medicines
Government of Republic of Indonesia

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Pengalihan hak atas tanah / Transfer
Republik Indonesia / Under Control of of land rights
Government of Republic of Indonesia

PT Rajawali Nusantara Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Penjualan jasa pengadaan/tender /
Republik Indonesia / Under Control of Sale of procurement/tender services
Government of Republic of Indonesia

Pemerintah Kota Binjai Dikendalikan oleh Pemerintah Pengalihan hak atas tanah / Transfer
Sumatera Utara / Under Government of of land rights
North Sumatera

344 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)
Rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi Transaction details and balances with related parties are
adalah sebagai berikut: as follows:

a. Kas dan bank (Catatan 4) a. Cash and Bank (Note 4)

2021 2020
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 349.333.333.082 1.215.370.685
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 66.586.722.558 17.277.860.588
PT Bank Raya Indonesia Tbk (BRI Agro) 126.176.945 230.658.713
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 94.737.620 94.824.081
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 18.265.868 19.165.301
Euro - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 25.385.022 28.419.946
Total 416.184.621.095 18.866.299.314

Saldo bank dalam mata uang Dolar Amerika Serikat The bank balance in United States Dollars and Euros
dan Euro pada tanggal 31 Desember 2021 masing- as of December 31, 2021 amounted to US$1,285 and
masing adalah sebesar US$1,285 dan EUR1,575 (31 EUR1,575, respectively (December 31, 2020:
Desember 2020: US$1,342 dan EUR1,635). US$1,342 and EUR1,635, respectively).

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, saldo kas
dan bank yang ditempatkan pada entitas yang berelasi
dengan pemerintah masing-masing sebesar 92,92%
dan 65,68% dari jumlah seluruh kas dan setara kas
konsolidasian (catatan 4).
As of December 31, 2021 and 2020, cash and bank
balances placed on government-related entities
amounted to 92.92% and 65.68% of the total cash
and consolidated cash equivalents, respectively
(notes 4).

b. Kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 5) b. Restricted use of cash (Note 5)

2021 2020
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9.518.114.283 1.552.817.944
PT Bank Raya Indonesia Tbk (BRI Agro) 204.346.880 -
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 975.000 -
Total 9.723.436.163 1.552.817.944

Pada tanggal 31 Desember 2021, akun ini merupakan
rekening bank tertentu Perusahaan yang sudah
ditentukan penggunaannya sesuai dengan ketentuan
pada perjanjian transformasi keuangan jangka
panjang – perjanjian perubahan induk (Master
Amandment Agreement (MAA)) (catatan 25).
As of December 31, 2021, this account represents
certain bank accounts of the Company whose use has
been determined in accordance with the provisions of
the long-term financial transformation agreement –
the Master Amendment Agreement (MAA) (note 25).

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|345

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

c. Piutang usaha (Catatan 6) c. Account Receivables (Note 6)

2021 2020
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1.925.028.801 3.673.604.051
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 500.804 18.153.300
Subtotal 1.925.529.605 3.691.757.351
Cadangan penurunan nilai / Allowance for impairment (171.596.451) (171.596.451)
Total 1.753.933.154 3.520.160.900

d. Piutang lain-lain (Catatan 7) d. Other Receivables (Note 7)

2021 2020
Pemerintah Kota Binjai 89.485.000.000 89.485.000.000
PT Propernas Nusa Dua 5.200.000.000 2.700.000.000
PT Perkebunan Nusantara I 3.023.125.108 3.071.916.308
PT Perkebunan Nusantara XIV 616.444.533 616.444.533
PT Perkebunan Nusantara XIII 300.081.688 300.081.688
PT Riset Perkebunan Nusantara 202.438.732 202.438.732
Kementrian PUPR - 139.757.503.405
Lain-lain / Others 4.480.762.692 7.684.726.695
Total 103.307.852.753 243.818.111.361
Cadangan penurunan nilai / Allowance for impairment (90.255.912.878) (8.534.451.691)
Total 13.051.939.875 235.283.659.670

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah Movements Allowance for impairment losses are as
sebagai berikut: follows:

2021 2020
Saldo Awal / Beginning balance (8.534.451.691) (770.912.878)
Penambahan tahun berjalan / Additional current year (81.721.461.187) (7.763.538.813)
Total (90.255.912.878) (8.534.451.691)

Piutang ke Pemerintah Kota Binjai merupakan klaim
atas ganti rugi Perusahaan atas lahan eks HGU di
Binjai seluas 132 hektar yang akan digunakan sebagai
Kawasan Industri Binjai. Pada tahun 2021 Perusahaan
telah mencadangkan piutang tersebut secara penuh.
Receivables to the City Government of Binjai
represent claims for compensation for the Company
for the 132 hectares of ex-HGU land in Binjai which
will be used as an area. Binjai Industry. In 2021
Company has impairment of the receivables.

Piutang ke Kementrian PUPR merupakan klaim ganti
rugi kepada Perusahaan atas lahan yang akan
dipergunakan untuk pembangunan jalan tol Binjai-
Langsa I, dan telah dibayarkan penuh pada tahun
2021.
Receivables to the Ministry of PUPR represent claims
for compensation to the Company for land that will be
used for the construction of the Binjai-Langsa I toll
road, and has been paid full in 2021.

346 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

e. Aset tidak lancar lainnya (Catatan 17) e. Other Non-Current Assets (Note 17)

Aset tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Desember Other non-current assets as of December 31, 2021
2021 dan 2020 terutama terdiri dari uang muka and 2020 consisted mainly of the prepaid asset
pembelian aset ke Koperasi Nusa Tiga masing-masing purchase to Koperasi Nusa Tiga amounting to
sebesar Rp1.242.945.000 dan Rp2.211.865.201. Rp1,242,945,000 and Rp2,211,865,201, respectively.

f. Utang Usaha (Catatan 18) f. Account Payables (Note 18)

2021 2020
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 1.456.917.051 1.549.074.753
PT Surveyor Indonesia 361.422.714 361.422.714
PT Kimia Farma (Persero) Tbk 274.998.146 414.141.898
Lain-lain / Others 186.212.353 1.135.843.191
Total 2.279.550.264 3.460.482.556

g. Utang lain-lain (Catatan 19) g. Others Payables (Note 19)

Rincian utang lain-lain pihak berelasi jangka pendek Details of other short-term related parties' debts are
adalah sebagai berikut: as follows:

2021 2020
PT Perkebunan Nusantara IV 209.301.683.257 4.101.683.257
PT Riset Perkebunan Nusantara 14.155.841.618 16.155.811.618
PT Bank Negara Indonesia (Utang KKPA) 11.360.634.697 11.360.634.697
Lembaga Pendidikan Perkebunan 8.555.834.890 10.584.896.250
PT. Pertamina Power Indonesia 5.090.723.892 2.040.000.000
PT Langkat Nusantara Kepong 4.520.167.488 24.888.144.692
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 4.165.145.783 11.041.634.697
PT Sarana Agro Nusantara 3.865.422.912 5.974.404.823
Pusat Penelitian Kelapa Sawit 3.031.833.308 11.243.034.340
PT Perkebunan Nusantara V 1.457.298.621 1.456.970.129
PT Perkebunan Nusantara III 335.458.738 807.581.612.324
PT Propemas Nusa Dua 1.915.775.414 -
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) / Other (each below
under 1 billion Rupiah) 10.405.266.371 8.292.645.353
Total 278.161.086.989 914.721.282.351

Utang lain-lain pihak berelasi jangka panjang Other long-term related parties' debts

Rincian utang lain-lain pihak berelasi jangka panjang Details of other long-term related parties' debts are
adalah sebagai berikut: as follows:

2021 2020
PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) 1.918.009.720.059 742.709.493.281
PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) - 44.893.917.569
Total 1.918.009.720.059 787.603.410.850

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|347

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

g. Utang lain-lain (lanjutan) g. Others Payables (continued)

PT Perkebunan Nusantara III PT. Perkebunan Nusantara III

Rincian utang lain-lain – PTPN III adalah sebagai berikut Details of other debts - PTPN III are as follows:

2020 2019
Pinjaman modal kerja dan investasi / Working capital and investment
loans
No. 3.05/PPK-PTPN-II/02/2017 48.316.333.455 48.316.333.455
No. DDCF/SPJ-PTPN II/28/2019 156.500.000.000 156.500.000.000
No. DDCF/SPJ/05/2019 26.000.000.000 26.000.000.000
No. DDCF/SPJ-PTPN II/51/2019 64.129.519.566 64.129.519.566
No. DDCF/SPJ-PTPN II/63/2019 200.000.000.000 200.000.000.000
No. DKSK/SPJ-PTPN II/44/2020 50.000.000.000 50.000.000.000
No. DPKO/N.II/308/2020 95.341.045.951 95.341.045.951
No. DKSK/SPJ-PTPN II/44/2020 11.013.154.250 11.013.154.250
No. DKSK/SPJ-PTPN II/1/2021 30.400.000.000 -
No. DKSK/SPJ-PTPN II/04/2021 29.675.000.000 -

Pinjaman Penerusan /
No. DDCF/SPJ/04/2019 53.826.786.596 53.826.786.596
No. 3.00/SPJ/03/X/2016 388.125.000.000 388.125.000.000
No. 3.00/SPJ/24/XI/2017 298.200.000.001 298.200.000.001

Pinjaman Penerusan fasilitas SKBDN /

No. HDO/SPJ-PTPN II/02/III/2019 13.277.113.934 13.277.113.934

Penyaluran dana Investasi Pemerintah (IP PEN) / 290.868.426.649 -

Akrual bunga, provisi dan denda pinjaman / Accrual of interest,
province and loan fines 162.337.339.657 136.592.194.716
Lain-lain / Others 335.458.738 8.969.957.136
Subtotal 1.918.345.178.797 1.550.291.105.605
Dikurangi bagian lancar / Minus the current section (335.458.738) (807.581.612.324)
Total jangka Panjang / Long-term totals 1.918.009.720.059 742.709.493.281

348 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
g. Utang lain-lain (lanjutan)
Restrukturisasi Pinjaman Modal Kerja dan Investasi
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Pada tahun 2021, berdasarkan perjanjian Nomor
DKSK/SPJ-PTPN II/10/2021, PT Perkebunan Nusantara
III (Persero) setuju untuk merestrukturisasi utang pokok
pinjaman dan menangguhkan biaya dan bunga
pinjaman terutang Perusahaan sampai dengan tahun
2029. Perjanjian tersebut telah berlaku efektif sejak 15
Maret 2021, dengan suku bunga fasilitas pinjaman
adalah sebesar 7% efektif per tahun untuk tahun
pertama sampai dengan tahun kelima, 8% efektif per
tahun untuk tahun keenam sampai tahun kedelapan,
dan 7% efektif per tahun untuk tahun kesembilan
sampai dengan seluruh sisa Pinjaman Pokok dibayar
kembali. Seluruh fasilitas pinjaman modal kerja dan
investasi yang direstrukturisasi adalah seperti di bawah
ini:
Pinjaman modal kerja dan investasi yang terdiri dari 3
fasilitas yaitu:
(i) Pinjaman kredit tanpa agunan dengan surat
perjanjian:
1) No. 3.05/PPK-PTPN-II/02/2017
Pada tanggal 29 September 2017, PTPN III
menyetujui untuk memberikan pinjaman dana
sebesar Rp89.949.799.999 kepada Perusahaan
yang dipergunakan untuk membantu kegiatan
operasional Perusahaan. Pinjaman tersebut
dikenakan bunga sebesar 9,75% dan akan jatuh
tempo pada tanggal 30 Juni 2022. Saldo
pinjaman pada tanggal 31 Desember 2021 dan
2020 masing-masing adalah sebesar
Rp48.316.333.455. Selanjutnya, dengan efektif
berlakunya restrukturisasi utang PT Perkebunan
Nusantara III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman
ini mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|349
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
g. Others Payables (continued)
Restructuring of Working Capital Loans and
Investment of PT Perkebunan Nusantara III
(Persero)
In 2021, based on the agreement Number DKSK/SPJ-
PTPN II/10/2021, PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) agreed to restructure the loan principal and
defer the fees and interest on the Company's
outstanding loans until 2029. The agreement has
been effective since March 15, 2021, with an interest
rate of 7% effective per annum for the first year to the
fifth year, 8% effective per annum for the sixth year to
the eighth year, and 7% effective per annum for the
ninth year until the entire remaining loan Principal
paid back. All restructured working capital and
investment loan facilities are as follows:
Working capital and investment loans consisting of 3
facilities, i.e:
(i) Non collateral loan with agreement letter:
1) No. 3.05/PPK-PTPN-II/02/2017
On September 29, 2017, PTPN III agreed to
provide Rp 89,949,799,999 to the Company
which is used to assist the Company's
operational activities. The loan is subject to
interest of 9.75% and is due on June 30, 2022.
Loan balances as of December 31, 2021 and
2020 amounted to Rp48.316.333.455,
respectively. Furthermore, with the effective
entry into force of PT Perkebunan Nusantara
III's debt restructuring in 2021, this loan facility
follows the terms of the agreement, the term of
the entire loan facility will mature in 2029.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
g. Utang lain-lain (lanjutan)
PT Perkebunan Nusantara III (lanjutan)
2) No. DDCF/SPJ-PTPN II/28/2019
Pada tanggal 10 Mei 2019, PTPN III menyetujui
untuk memberikan pinjaman dana sebesar
Rp156.500.000.000 kepada Perusahaan untuk
kebutuhan pendanaan peningkatan kinerja
produksi kebutuhan bulan Mei tahun 2019.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar
13,25% dan akan jatuh tempo pada tanggal 10
Mei 2020. Saldo pinjaman pada tanggal 31
Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar
Rp156.500.000.000. Selanjutnya, dengan efektif
berlakunya restrukturisasi utang PT Perkebunan
Nusantara III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman
ini mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.
3) No. DDCF/SPJ/05/2019
Pada tanggal 20 Mei 2019, PTPN III
mengadakan perjanjian dengan PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia terkait penerusan
pinjaman untuk fasilitas kredit kepada
Perusahaan. Jumlah pinjaman dana yang
diberikan adalah sebesar Rp26.000.000.000
yang dikenakan bunga sebesar 13,25%.
Pinjaman tersebut mempunyai tanggal jatuh
tempo pada 20 Mei 2020, dan dianggap
sebagai perjanjian kredit tanpa agunan antara
PTPN III dengan Perusahaan. Saldo pinjaman
pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
adalah sebesar Rp26.000.000.000. Selanjutnya,
dengan efektif berlakunya restrukturisasi utang
PT Perkebunan Nusantara III pada tahun 2021,
fasilitas pinjaman ini mengikuti ketentuan yang
ada pada perjanjian tersebut, jangka waktu
seluruh fasilitas pinjaman akan jatuh tempo
tahun 2029.
350 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
g. Others Payables (continued)
PT. Perkebunan Nusantara III (continued)
2) No. DDCF/SPJ-PTPN II/28/2019
On May 10, 2019, PTPN III agreed to provide
a loan of Rp156,500,000,000 to the Company
for funding needs to improve production
performance needs in May 2019. The loan is
subject to interest of 13.25% and is due on
May 10, 2020. The loan balance as of
December 31, 2021 and 2020 amounted to
Rp156,500,000,000. Furthermore, with the
effective entry into force of PT Perkebunan
Nusantara III's debt restructuring in 2021, this
loan facility follows the terms of the agreement,
the term of the entire loan facility will mature in
2029.
3) No. DDCF/SPJ/05/2019
On May 20, 2019, PTPN III entered into an
agreement with PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia regarding the forwarding of loans for
credit facilities to the Company. The amount of
the loan provided is Rp26,000,000,000 which
is subject to interest of 13.25%. The loan has
a maturity date of May 20, 2020, and is
considered as none collateral credit agreement
between PTPN III and the Company. The loan
balance as of December 31, 2021 and 2020
amounted to Rp26,000,000,000.000.
Furthermore, with the effective entry into force
of PT Perkebunan Nusantara III's debt
restructuring in 2021, this loan facility follows
the terms of the agreement, the term of the
entire loan facility will mature in 2029.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

g. Utang lain-lain (lanjutan) g. Others Payables (continued)

PT Perkebunan Nusantara III (lanjutan) PT. Perkebunan Nusantara III (continued)

4) No. DDCF/SPJ-PTPN II/51/2019 4) No. DDCF/SPJ-PTPN II/51/2019

Pada tanggal 12 Agustus 2019, PTPN III On August 12, 2019, PTPN III agreed to
menyetujui untuk memberikan pinjaman dana provide a loan of Rp120,700,000,000,000 to
sebesar Rp120.700.000.000 kepada Perusahaan the Company aimed at improving the
yang bertujuan untuk peningkatan kinerja Company's performance in 2019. The loan is
Perusahaan tahun 2019. Pinjaman tersebut subject to interest of 11.65% and has a period
dikenakan bunga sebesar 11,65% dan until August 12, 2020. The loan balance as of
mempunyai jangka waktu sampai dengan December 31, 2021 and 2020 amounted to
tanggal 12 Agustus 2020. Saldo pinjaman pada Rp64,129,519,566. Furthermore, with the
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah effective entry into force of PT Perkebunan
sebesar Rp64.129.519.566. Selanjutnya, dengan Nusantara III's debt restructuring in 2021, this
efektif berlakunya restrukturisasi utang PT loan facility follows the terms of the agreement,
Perkebunan Nusantara III pada tahun 2021, the term of the entire loan facility will mature in
fasilitas pinjaman ini mengikuti ketentuan yang 2029.
ada pada perjanjian tersebut, jangka waktu
seluruh fasilitas pinjaman akan jatuh tempo
tahun 2029.
5) No. DDCF/SPJ-PTPN II/63/2019
5) No. DDCF/SPJ-PTPN II/63/2019
On August 15, 2019, PTPN III agreed to
Pada tanggal 15 Agustus 2019, PTPN III
provide a loan of funds to the Company
menyetujui untuk memberikan pinjaman dana
amounting to Rp200,000,000,000,000 for the
kepada Perusahaan sebesar Rp200.000.000.000
need to settle the obligation to pay the
untuk kebutuhan penyelesaian kewajiban
employee benefit deficit to PT Dapenbun. The
pembayaran iuran Santunan Hari Tua (SHT)
loan is subject to interest of 11.65% and will be
karyawan defisit kepada PT Dapenbun.
due on August 15, 2020. The loan balance as
Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar
of December 31, 2021 and 2020 amunted to
11,65% dan akan jatuh tempo pada tanggal 15
Rp200,000,000,000. Furthermore, with the
Agustus 2020. Saldo pinjaman pada tanggal 31
effective entry into force of PT Perkebunan
Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar
Nusantara III's debt restructuring in 2021, this
Rp200.000.000.000. Selanjutnya, dengan efektif
loan facility follows the terms of the agreement,
berlakunya restrukturisasi utang PT Perkebunan
the term of the entire loan facility will mature in
Nusantara III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman
2029.
ini mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|351

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
g. Utang lain-lain (lanjutan)
PT Perkebunan Nusantara III (lanjutan)
6) No. DKSK/SPJ-PTPN II/44/2020
Pada tanggal 27 Juli 2020, PTPN III menyetujui
untuk memberikan pinjaman dana kepada
Perusahaan sebesar Rp50.000.000.000 untuk
penyelesaian kewajiban pokok dan bunga
perbankan yang jatuh tempo pada tahun 2020.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar
11,65% dan jatuh tempo pada tanggal 31
Desember 2020. Saldo pinjaman pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebesar
Rp50.000.000.000. Selanjutnya, dengan efektif
berlakunya restrukturisasi utang PT Perkebunan
Nusantara III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman
ini mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.
7) No. DPKO/N.II/308/2020
Pada tanggal 7 Februari 2020, PTPN III
menyetujui untuk memberikan pinjaman dana
kepada Perusahaan sebesar Rp152.000.000.000
untuk penyelesaian kewajiban pokok dan bunga
perbankan yang jatuh tempo pada tahun 2020.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar
11,65% dan jatuh tempo pada tanggal 7 Februari
2021. Saldo Pinjaman pada tanggal 31
Desember 2021 dan 2020 adalah masing-
masing sebesar Rp95.341.045.951. Selanjutnya,
dengan efektif berlakunya restrukturisasi utang
PT Perkebunan Nusantara III pada tahun 2021,
fasilitas pinjaman ini mengikuti ketentuan yang
ada pada perjanjian tersebut, jangka waktu
seluruh fasilitas pinjaman akan jatuh tempo
tahun 2029.
352 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
g. Others Payables (continued)
PT. Perkebunan Nusantara III (continued)
6) No. DKSK/SPJ-PTPN II/44/2020
On July 27, 2020, PTPN III agreed to provide a
loan of funds to the Company amounting to
Rp.50,000,000,000 for the settlement of
banking principal and interest obligations
which are due in 2020. The loan bears interest
at 11.65% and will mature on December 31,
2020. The loan balance as of December 31,
2021 and 2020 is Rp50,000,000,000.
Furthermore, with the effective entry into force
of PT Perkebunan Nusantara III's debt
restructuring in 2021, this loan facility follows
the terms of the agreement, the term of the
entire loan facility will mature in 2029.
7) No. DPKO/N.II/308/2020
On February 7, 2020, PTPN III agreed to
provide a loan of funds to the Company
amounting to Rp152,000,000,000 for the
settlement of banking principal and interest
obligations that are due in 2020. The loan
bears interest at 11.65% and matures on 7
February 2021. The outstanding balance as of
December 31, 2021 and 2020 is
Rp95,341,045,951. Furthermore, with the
effective entry into force of PT Perkebunan
Nusantara III's debt restructuring in 2021, this
loan facility follows the terms of the agreement,
the term of the entire loan facility will mature in
2029.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
g. Utang lain-lain (lanjutan)
PT Perkebunan Nusantara III (lanjutan)
8) No. DKSK/SPJ-PTPN II/44/2020
Pada tanggal 16 Januari 2020, PTPN III
menyetujui untuk memberikan pinjaman dana
kepada Perusahaan sebesar Rp11.013.154.250
untuk penyelesaian kewajiban pokok dan bunga
perbankan yang jatuh tempo pada tahun 2020.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar
11,65% dan jatuh tempo pada tanggal 16 Januari
2021. Saldo Pinjaman pada tanggal 31
Desember 2020 dan 2021 adalah masing-
masing sebesar Rp11.013.154.250. Selanjutnya,
dengan efektif berlakunya restrukturisasi utang
PT Perkebunan Nusantara III pada tahun 2021,
fasilitas pinjaman ini mengikuti ketentuan yang
ada pada perjanjian tersebut, jangka waktu
seluruh fasilitas pinjaman akan jatuh tempo
tahun 2029.
9) No. DKSK/SPJ-PTPN II/1/2021
Pada tanggal 12 Maret 2021, PTPN III
menyetujui untuk memberikan pinjaman dana
kepada Perusahaan sebesar Rp30.400.000.000
untuk pembayaran utang vendor. Pinjaman
tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun
untuk 5 tahun pertama dan 8% per tahun untuk 3
tahun berikutnya. dan jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2028. Selanjutnya, dengan efektif
berlakunya restrukturisasi utang PT Perkebunan
Nusantara III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman
ini mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.
10) No. DKSK/SPJ-PTPN II / 1 / 2021
Pada tanggal 12 Maret 2021, PTPN III
menyetujui untuk memberikan pinjaman dana
kepada Perusahaan sebesar Rp29.675.000.000
untuk pembayaran utang vendor. Pinjaman
tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun
untuk 5 tahun pertama dan 8% per tahun untuk 3
tahun berikutnya. dan jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2028. Selanjutnya, dengan efektif
berlakunya restrukturisasi utang PT Perkebunan
Nusantara III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman
ini mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|353
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
g. Others Payables (continued)
PT. Perkebunan Nusantara III (continued)
8) No. DKSK/SPJ-PTPN II/44/2020
On January 16, 2020, PTPN III agreed to
provide a loan of funds to the Company
amounting to Rp11.013.154.250 for the
settlement of banking principal and interest
obligations which are due in 2020. The loan
bears interest at 11.65% and will mature on
January 16, 2020. The loan balance as of
December 31, 2021 and 2020 is
Rp11.013.154.250. Furthermore, with the
effective entry into force of PT Perkebunan
Nusantara III's debt restructuring in 2021, this
loan facility follows the terms of the agreement,
the term of the entire loan facility will mature in
2029.
9) No. DKSK/SPJ-PTPN II/1/2021
On March 12, 2021, PTPN III agreed to
provide loan funds to the Company amounting
to Rp30,400,000,000 for payment of vendor
debt. The loan bears interest at 7% per annum
for the first 5 years and 8% per annum for the
following 3 years. and will mature on
December 31, 2028. Furthermore, with the
effectiveness of the debt restructuring of PT
Perkebunan Nusantara III in 2021, this loan
facility follows the terms of the agreement, the
term of the entire loan facility will mature in
2029.
10) No. DKSK/SPJ-PTPN II/1/2021
On March 12, 2021, PTPN III agreed to
provide loan funds to the Company amounting
to Rp29,675,000,000 for payment of vendor
debt. The loan bears interest at 7% per annum
for the first 5 years and 8% per annum for the
following 3 years. and will mature on
December 31, 2028. Furthermore, with the
effectiveness of the debt restructuring of PT
Perkebunan Nusantara III in 2021, this loan
facility follows the terms of the agreement, the
term of the entire loan facility will mature in
2029.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
g. Utang lain-lain (lanjutan)
PT Perkebunan Nusantara III (lanjutan)
(ii) Pinjaman penerusan PTPN III dengan surat
perjanjian:
1) No. DDCF/SPJ/04/2019
Pada tanggal 21 Mei 2019, PTPN III
mengadakan perjanjian dengan PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia terkait penerusan
pinjaman untuk fasilitas kredit kepada
Perusahaan. Jumlah pinjaman dana yang
diberikan adalah sebesar Rp53.826.786.596
yang dikenakan bunga sebesar 11,06%.
Pinjaman tersebut mempunyai tanggal jatuh
tempo pada 21 Mei 2020, dan dianggap sebagai
perjanjian kredit tanpa agunan antara PTPN III
dengan Perusahaan. Saldo Pinjaman pada
tanggal 31 Desember 2020 dan 2021 adalah
masing-masing sebesar Rp53.826.786.596.
Selanjutnya, dengan efektif berlakunya
restrukturisasi utang PT Perkebunan Nusantara
III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman ini
mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.
2) No. 3.00/SPJ/03/X/2016
Penerusan fasilitas kredit investasi dari PT Bank
Central Asia Tbk dengan surat perjanjian
penerusan fasilitas kredit ("PPFK")
No.3.00/SPJ/03/X/2016 tanggal 21 Desember
2016 atas pinjaman dari Bank BCA sesuai
dengan Akta No. 09 tanggal 9 Desember 2016,
Perjanjian Kredit No. DK/3.00/75/XII/2016,
terakhir diamandemen dengan Akta No. 17
tanggal 8 Maret 2017. Jumlah maksimal fasilitas
pinjaman adalah Rp450 Milyar, dengan tingkat
bunga 9,25% per tahun, yang akan jatuh tempo
pada bulan Desember 2023. Saldo pinjaman
pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020
masing-masing adalah sebesar
Rp388.125.000.000. Selanjutnya, dengan
efektif berlakunya restrukturisasi utang PT
Perkebunan Nusantara III pada tahun 2021,
fasilitas pinjaman ini mengikuti ketentuan yang
ada pada perjanjian tersebut, jangka waktu
seluruh fasilitas pinjaman akan jatuh tempo
tahun 2029.
354 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
g. Others Payables (continued)
PT. Perkebunan Nusantara III (continued)
(ii) PTPN III forwarding loan with agreement letter:
1) No.DDCF/SPJ/04/2019
On May 21, 2019, PTPN III entered into an
agreement with PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia regarding the forwarding of loans for
credit facilities to the Company. The total loan
amount disbursed is Rp53,826,786,596 which
bears an interest rate of 11.06%. The loan has
a maturity date on May 21, 2020, and is
considered as an unsecured credit agreement
between PTPN III and the Company. The
outstanding loan balance as of December 31,
2020 and 2021 amounted to
Rp53,826,786,596, respectively. Furthermore,
with the effectiveness of PT Perkebunan
Nusantara III's debt restructuring in 2021, this
loan facility follows the terms of the agreement,
the term of the entire loan facility will mature in
2029.
2) No. 3.00/SPJ/03/X/2016
Forwarding of investment credit facility from PT
Bank Central Asia Tbk with letter of credit
facility forwarding agreement ("PPFK")
No.3.00/SPJ/03/X/2016 dated December 21,
2016 on loan from Bank BCA in accordance
with Deed No. 09 dated December 9, 2016,
Credit Agreement No. DK/3.00/75/XII/2016,
last amended by Deed No. 17 dated March 8,
2017. The maximum loan facility is Rp450
Billion, with an interest rate of 9.25% per year,
which is due in December 2023. Loan
balances as of December 31, 2021 and 2020
were Rp388.125,000,000 respectively.
Furthermore, with the effectiveness of PT
Perkebunan Nusantara III's debt restructuring
in 2021, this loan facility follows the terms of
the agreement, the term of the entire loan
facility will mature in 2029.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
g. Utang lain-lain (lanjutan)
PT Perkebunan Nusantara III (lanjutan)
3) No. 3.00/SPJ/24/XI/2017
Penerusan fasilitas kredit dari PT Bank DBS
Indonesia dengan PPFK No.
3.00/SPJ/24/XI/2017 tanggal 1 November 2017,
terakhir diamandemen dengan PPFK No.
HDO/ADD.SPJ-PTPN II/12.A/2018 tanggal 26
Oktober 2018. Jumlah maksimal total fasilitas
pinjaman adalah Rp 1 Triliun, dengan tingkat
bunga 10,30% per tahun yang akan jatuh tempo
pada bulan Mei 2023. Saldo pinjaman pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-
masing adalah sebesar Rp298.200.000.000.
Selanjutnya, dengan efektif berlakunya
restrukturisasi utang PT Perkebunan Nusantara
III pada tahun 2021, fasilitas pinjaman ini
mengikuti ketentuan yang ada pada perjanjian
tersebut, jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
akan jatuh tempo tahun 2029.
(iii) Pinjaman penerusan fasilitas SKBDN:
1) No. HDO/SPJ-PTPN II/02/III/2019
Pinjaman Penerusan fasilitas SKBDN dari PT
Bank UOB dengan kisaran tingkat bunga yang
berlaku untuk pinjaman tersebut adalah 9,50%
sampai dengan 10,00% per tahun. Perjanjian
kredit ini diikat oleh jaminan berupa sertifikat
HGU Perusahaan. Saldo pinjaman pada tanggal
31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
adalah sebesar Rp13.277.088.935. Selanjutnya,
dengan efektif berlakunya restrukturisasi
utang PT Perkebunan Nusantara III pada tahun
2021, fasilitas pinjaman ini mengikuti ketentuan
yang ada pada perjanjian tersebut, jangka waktu
seluruh fasilitas pinjaman akan jatuh tempo
tahun 2029.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|355
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
g. Others Payables (continued)
PT. Perkebunan Nusantara III (continued)
3) No. 3.00/SPJ/24/XI/2017
The forwarding of credit facilities from PT Bank
DBS Indonesia with PPFK No.
3.00/SPJ/24/XI/2017 dated November 1, 2017,
was last amended with PPFK No. HDO/ADD.
SPJ-PTPN II/12.A/2018 dated October 26,
2018. The maximum total loan facility is Rp 1
trillion, with an interest rate 10.30% per year
due in May 2023. Loan balances as of
December 31, 2021 and 2020 amounted to
Rp298,200,000,000 respectively. Furthermore,
with the effectiveness of PT Perkebunan
Nusantara III's debt restructuring in 2021, this
loan facility follows the terms of the agreement,
the term of the entire loan facility will mature in
2029.
(iii) SKBDN facility forwarding loan:
1) No. HDO/SPJ-PTPN II/02/III/2019
SKBDN facility forwarding loan from PT Bank
UOB with the range of interest rates applicable
to such loans is 9.50% to 10.00% per year.
This credit agreement is bound by a guarantee
in the form of the Company's HGU certificate.
The loan balance as of December 31, 2021
and 2020 amounted to Rp13,277,088,935
respectively. Furthermore, with the
effectiveness of PT Perkebunan Nusantara III's
debt restructuring in 2021, this loan facility
follows the terms of the agreement, the term of
the entire loan facility will mature in 2029.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
g. Utang lain-lain (lanjutan)
PT Perkebunan Nusantara III (lanjutan)
(iv) Utang pemegang saham terkait penyaluran dana
Investasi Pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi
Nasional (IP PEN) – Perusahaan
Pada bulan April 2021, berdasarkan perjanjian
Nomor DKSK/N.II/1211/2021 antara PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT
Perkebunan Nusantara II tentang pemberian
pinjaman yang bersumber Dana Investasi
Pemerintah dalam rangka Program Pemulihan
Ekonomi Nasional (Dana IP PEN), Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Perkebunan
III (Persero) sebagai bentuk investasi pemerintah.
Batas pinjaman maksimum adalah sebesar
Rp540.075.000.000 dengan tingkat bunga per tahun
sebesar 2%. Dana pinjaman IP PEN telah
diperuntukan penggunaannya untuk pembiayaan
belanja perkebunan dan pembiayaan belanja modal
pabrik terkait komoditas tebu dan kelapa sawit.
Pada tahun 2021, Perusahaan telah menarik dana
pinjaman IP PEN dengan jumlah sebesar Rp
Rp290.868.426.649. Pada tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2021, pembayaran bunga
untuk fasilitas Dana IP PEN adalah sebesar
Rp1.492.036.521. Pada tanggal 31 Desember 2021,
saldo atas dana pinjaman IP PEN adalah sebesar
Rp291.960.712.064.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2021, pembebanan bunga dan
pembayaran bunga untuk fasilitas Dana IP PEN
adalah sebesar Rp1.492.036.521 yang dicatat
sebagai bagian dari beban keuangan (Catatan 37).
PT Langkat Nusantara Kepong
Pada bulan Oktober 2015, Perusahaan mengadakan
perjanjian pinjaman dengan LNK untuk fasilitas
pembayaran pemutusan hubungan kerja. Tingkat suku
bunga yang berlaku untuk pinjaman ini sebesar tingkat
suku bunga tahunan Bank Indonesia ditambah 2,5% per
tahun, dengan skema pembayaran sebesar nilai sewa
perkebunan LNK dimulai dari Juli 2016, jatuh tempo
pada 30 September 2021.
356 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
g. Others Payables (continued)
PT. Perkebunan Nusantara III (continued)
(iv) Shareholder debt related to the distribution of
Government Investment for National Economic
Recovery (IP PEN) – Company
In April 2021, based on the agreement Number
DKSK/N.II/1211/2021 between PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) and PT Perkebunan
Nusantara II regarding the provision of loans
sourced from Government Investment Funds in
the framework of the National Economic Recovery
Program (IP PEN Fund), The company obtained a
loan facility from PT Perkebunan III (Persero) as a
form of government investment.
The maximum loan limit is Rp.540,075,000,000
with an annual interest rate of 2%. The IP PEN
loan funds have been allocated to finance
plantation expenditures and to finance factory
capital expenditures related to sugarcane and
palm oil commodities.
In 2021, the Company has withdrawn the IP PEN
loan amounting to Rp290,868,426,649. For the
year ended December 31, 2021, interest
payments for the IP PEN Fund facility amounted to
Rp1,492,036,521. As of December 31, 2021, the
balance of the IP PEN loan amounted to
Rp291,960,712,064.
For the year ended December 31, 2021, interest
expense and interest payments for the IP PEN
Fund facility amounted to Rp1,492,036,521 which
was recorded as part of finance charges (Note
37).
PT Langkat Nusantara Kepong
In October 2015, the Company entered into a loan
agreement with LNK for termination payment facilities.
The applicable interest rate for this loan amounts to
Bank Indonesia's annual interest rate plus 2.5% per
year, with a repayment scheme of LNK plantation rental
value starting from July 2016, due on September 30,
2021.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

g. Utang lain-lain (lanjutan) g. Others Payables (continued)

PT Langkat Nusantara Kepong (lanjutan) PT Langkat Nusantara Kepong (continued)

Pada tanggal 12 Februari 2018, perjanjian tersebut On February 12, 2018, the agreement was amended,
diamandemen, skema pembayaran menjadi 50% dari the payment scheme to be 50% of the lease of the
sewa lahan perkebunan, berlaku sejak 1 Juli 2018. estate, effective from July 1, 2018

Rincian utang lain-lain - LNK adalah sebagai berikut: Details of other debts-LNK are as follows:

2021 2020
Pinjaman pokok atas fasilitas pembayaran pemutusan hubungan kerja /
Principal loan on payment facility termination of employment - 46.885.217.569
Akrual bunga dan denda pinjaman atas fasilitas pembayaran pemutusan
hubungan kerja / Accrued interest and loan fines on facilities termination
payment - 1.371.773.914
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) / Others (each below 1
Billion Rupiah) 4.520.167.488 21.525.070.778
Subtotal 4.520.167.488 69.782.062.261
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun / less the part that
is due in one year (4.520.167.488) (24.888.144.692)

Total jangka panjang / Long-term debt totals - 44.893.917.569

Utang pinjaman, akrual bunga dan denda pinjaman Loans payable, interest accrued and loan penalties to
kepada LNK atas fasilitas pembayaran pemutusan LNK for payment facilities for termination of
hubungan kerja telah dibayar penuh pada tahun 2021. employment have been fully paid in 2021.

h. Liabilitas Kontrak (Catatan 20) h. Contract Liabilities (Note 20)

Liabilitas kontrak dari PT Ciputra KPSN merupakan
pembayaran tahap pertama untuk pengalokasian lahan
wilayah HGU atas proyek Deli Megapolitan antara
Perusahaan dengan PT Ciputra KPSN. Saldo uang
muka PT Ciputra KPSN pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020 masing-masing adalah sebesar
Rp58.998.747.709 dan Rp45.000.000.000.
The contract liability from PT Ciputra KPSN
represents the first stage of payment for the allocation
of the HGU area for the Deli Megapolitan project
between the Company and PT Ciputra KPSN. The
balance of advances made by PT Ciputra KPSN as of
December 31, 2021 and 2020 amounted to
Rp58,998,747,709 and Rp45,000,000,000,
respectively.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|357

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS WITH RELATED

BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

i. Pendapatan diterima dimuka (Catatan 21) i. Unearned Revenue (Note 21)

2021 2020
PT Pertamina Gas (catatan 40) 14.050.991.461 14.826.869.865
PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) 13.917.043.788 10.910.250.000
Lain-Lain / Others 953.481.256 1.899.974.457
Total 28.921.516.505 27.637.094.322
Bagian lancar / Short-term (16.895.401.240) (14.835.100.653)
Bagian pendapatan diterima dimuka jangka panjang / Part of
12.026.115.261
unearned revenue - longterm 12.801.993.669

j. Pendapatan (Catatan 32) j. Revenues (Note 31)

2021 2020
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”) 23.253.934.730 19.434.075.200
PT Industri Nabati Lestari (INL) - 120.375.958.936
Lain-lain / Others 602.862.600 1.309.117.500
Total 23.856.797.330 141.119.151.636

k. Jasa Pemasaran (Catatan 33) k. Marketing Services (Notes 33)

2021 2020
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) 2.018.133.298 3.544.538.079
Total 2.018.133.298 3.544.538.079

9. PERSEDIAAN – NETO 9. INVENTORIES – NET

2021 2020
Barang jadi / Finished goods
Gula dan tetes – neto / sugar and molasses - net 266.883.922.038 5.950.616.532
Minyak kelapa sawit / Palm oil 9.507.514.759 16.095.999.042
Inti sawit / Crude palm oil 8.944.346.923 7.013.235.878
Tembakau / Tobacco 1.160.015.895 1.163.608.901
Bahan pembantu dan suku cadang / Supplies and sparepart 52.978.956.303 64.460.516.395
Bahan kimia / Chemicals 27.818.347.580 6.523.963.739
Lain-lain / Others 2.280.048.948 3.590.783.123
Total 369.573.152.446 104.798.723.610
Penyisihan atas penurunan nilai / Allowance for impairment of
inventories (5.129.482.516) (5.129.482.516)
Neto 364.443.669.930 99.669.241.094

358 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9. PERSEDIAAN – NETO (lanjutan) 9. INVENTORIES – NET (continued)

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan The allowance for impairment losses is as follows:
adalah sebagai berikut:

2021 2020
Saldo Awal / Beginning balance 5.129.482.516 4.615.621.034
Penambahan tahun berjalan / Additional current year - 513.861.482
Total 5.129.482.516 5.129.482.516

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di Management believes that the above allowance is
atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari sufficient to cover possible losses from obsolescence
keusangan dan penurunan nilai persediaan. and decreased inventory value.

Persediaan untuk minyak kelapa sawit diasuransikan
kepada PT Asuransi Bhakti Bhayangkara terhadap risiko
kehilangan dengan nilai pertanggungan masing-masing
sebesar Rp.42.793.523.100 dan Rp.7.524.000.000 pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020. Manajemen
berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi
tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas risiko yang mungkin dialami Kelompok
Usaha.
Supplies for palm oil are insured to PT Asuransi
Bhakti Bhayangkara against the risk of loss with a
coverage value of Rp42,793,523,100 and
Rp7,524,000,000 respectively on December 31, 2021
and 2020. Management argues that the amount of
insurance coverage is sufficient to cover the possibility
of losses on the risks that the Business Group.

Persediaan tertentu Kelompok Usaha digunakan sebagai Certain Business Group supplies are used as
jaminan untuk pinjaman bank jangka pendek (Catatan 25). collateral for short-term bank loans (Note 25).

10. ASET LANCAR LAINNYA 10. OTHER CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2021 2020
Uang muka pembelian / down payment 21.224.569.050 39.432.971.064
Lain-lain pihak ketiga / Othe third parties 1.624.820.822 -
Total 22.849.389.872 39.432.971.064

Uang muka pembelian merupakan pembayaran dimuka Advances for purchase of an advance payment to the
kepada vendor terkait pembelian pupuk perusahaan. vendor regarding the purchase of fertilizer companies.

11. ASET BIOLOGIS 11. BIOLOGICAL ASSETS

Rincian nilai wajar aset biologis adalah sebagai berikut. The details of the fair value of biological assets are as
follows.

2021 2020
Tanda Buah Segar (TBS) / Fresh Fruit Bunch (FFB) 27.517.042.500 18.615.110.667
Tebu / Sugarcane 29.566.700.000 24.288.626.773
Total 57.083.743.500 42.903.737.440

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|359

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET BIOLOGIS (lanjutan) 11. BIOLOGICAL ASSETS (continued)

Mutasi aset biologis adalah sebagai berikut: The mutations of biological assets are as follows:

2021 2020
Pada nilai wajar / Fair values
Saldo awal / Beginning balance 42.903.737.440 26.028.461.410
Keuntungan/(kerugian) yang timbul dari perubahan nilai wajar aset
biologis / Gains/(losses) arising from changes in fair value of biological
assets 14.180.006.060 16.875.276.030
Total 57.083.743.500 42.903.737.440

Nilai wajar atas produk agrikultur kelapa sawit ditentukan
pada level 2 berdasarkan harga pasar terkait yang
diterapkan terhadap estimasi volume produk. Sedangkan
nilai wajar atas produk agrikultur tebu ditentukan pada
level 3 dimana level input terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar adalah tidak dapat
diobservasi.
The fair value of palm oil agricultural products is
determined at level 2 based on the relevant market
price applied to the estimated volume of the product.
While the fair value of sugar cane agricultural
products is determined at level 3 as the lowest input
level is significant against the fair value measurement
is unobservable

Produk Agrikultur Yang Belum Dipanen Agricultural Products Not Yet Harvested

2021 2020
Ton Ton
Tandan Buah Segar (TBS) / Fresh Fruit Bunches (FFB) 24.059 31.212
Tebu / Sugarcane 417.184 337.580

Aset biologis Kelompok Usaha diukur pada niai wajar The Business Group's biological assets are measured
dikurangi biaya menjual pada titik panen. Tabel dibawah ini at a fair value deducted by the selling expense at the
memberikan informasi mengenai asumsi yang digunakan: harvest point. The table below provides information on
the assumptions used:

Sensitivitas input ke nilai

Aset biologis / 31 Desember 2021 / 31 Desember 2020 / wajar / Input sensitivity to
biological assets Input December 31, 2021 December 31, 2020 fair value
Kenaikan/(penurunan)
harga komoditas akan
menyebabkan
antara Rp 2.462/kg – antara Rp 1.686/kg –
Tandan Buah Segar Estimasi harga peningkatan/(penurunan)
Rp 3.179/kg / Rp 2.713/kg /
(TBS) / Fresh Fruit pasar / Estimated nilai wajar / Increase /
between Rp 2.462/kg between Rp1.686/kg
Bunches (FFB) Value (decrease) in commodity
– Rp 3.179/kg – Rp 2.713/kg
prices will cause
increase / (decrease) in
fair value
Kenaikan/(penurunan)
harga komoditas akan
menyebabkan
antara Rp 501/kg – antara Rp 507/kg –
Estimasi harga peningkatan/(penurunan)
Rp 528/kg / between Rp 575/kg / between
Tebu / Sugar Cane pasar / Estimated nilai wajar / Increase /
Rp501/kg – Rp507/kg –
Value (decrease) in commodity
Rp528/kg Rp575/kg
prices will cause
increase / (decrease) in
fair value

360 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. INVESTASI SAHAM 12. SHARE INVESTMENT

Mutasi investasi saham adalah sebagai berikut: Share Investment mutations are as follows:

Persentase
kepemilikan Penambahan/ Bagian
Nama Bagian laba 31 Desember
akhir tahun / (Pengurangan) komprehensif
entitas / 1 Januari 2021 / (rugi) neto / Bagian Dividen / 2021 /
Pencentage / lainnya / Share
Entity’s January 1, 2021 Portion of net Dividends December 31,
of ownership Additions / of Other
name profit (loss) 2021
end of the (Deductions) Comprehensive
year
Investasi pada entitas asosiasi / Investment in associates
LNK 40% 255.750.767.076 - 164.946.552.816 (56.800.000.000) 632.227.254 364.529.547.146
PND 49% 8.876.145.149 - (2.315.131.224) - - 6.561.013.925
AARN 35% 2.721.727.793 - (777.739.784) - - 1.943.988.009
DMKR 25% 1.146.082.245 - (1.146.082.245) - - -
DMKB 25% 1.158.954.743 - (615.292.972) - - 543.661.771
DMKI 25% 1.161.064.493 - (615.793.022) - - 545.271.471
Total 270.814.741.499 - 159.476.513.569 (56.800.000.000) 632.227.254 374.123.482.322

Persentase
kepemilikan Penambahan/ Bagian
Nama Bagian laba 31 Desember
akhir tahun / (Pengurangan) komprehensif
entitas / 1 Januari 2020 / (rugi) neto / Bagian Dividen 2020 /
Pencentage / lainnya / Share
Entity’s January 1, 2020 Portion of net / Dividends December 31,
of ownership Additions / of Other
name profit (loss) 2020
end of the (Deductions) Comprehensive
year
Investasi pada entitas asosiasi / Investment in associates
LNK 40% 187.531.318.150 - 78.799.996.011 (9.864.870.010) (715.677.075) 255.750.767.076
PND 49% 10.607.386.501 - (1.731.241.352) - - 8.876.145.149
AARN 35% 2.198.475.708 - 523.252.085 - - 2.721.727.793
DMKR 25% - 1.250.000.000 (103.917.755) - - 1.146.082.245
DMKB 25% - 1.250.000.000 (91.045.257) - - 1.158.954.743
DMKI 25% - 1.250.000.000 (88.935.507) - - 1.161.064.493
Total 200.337.180.359 3.750.000.000 77.308.108.225 (9.864.870.010) (715.677.075) 270.814.741.499

Investasi pada entitas asosiasi Investment in associates

PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) PT Langkat Nusantara Kepong (LNK)

Pada tanggal 8 Mei 2009, Perusahaan mengadakan
perjanjian kerja sama usaha dengan KL-Kepong Plantation
Holdings Sdn Bhd (KLKPH) dengan mendirikan LNK. Pada
tanggal 9 Juni 2009, Perusahaan mengadakan Perjanjian
Kerja Sama Operasi (KSO) dengan LNK untuk mengelola
Distrik Rayon Tengah (6 unit usaha kebun dan 2 pabrik
kelapa sawit) untuk jangka waktu 30 tahun. Perusahaan
bertindak sebagai penyedia lahan dan aset lainnya.
KPKPH merupakan pemegang saham LNK dengan
kepemilikan sebesar 60% (Catatan 14).
On May 8, 2009, the Company entered into a
business cooperation agreement with KL-Kepong
Plantation Holdings Sdn Bhd (KLKPH) by establishing
LNK. On June 9, 2009, the Company entered into an
Operating Cooperation Agreement (KSO) with LNK to
manage Central Rayon District (6 units of plantation
business and 2 palm oil mills) for a period of 30 years.
The company acts as a provider of land and other
assets. KPKPH is a shareholder of LNK with 60%
ownership (Note 14).

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|361

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. INVESTASI SAHAM (lanjutan) 12. SHARE INVESTMENT (continued)

PT Propernas Nusa Dua (PND) PT Propernas Nusa Dua (PND)

Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan investasi saham On 2014, the Company invested a stake in PND
pada PND yang berkedudukan di Medan dan bergerak based in Medan and engaged in property business.
dalam bidang usaha properti.

PT Applied Agricultural Resources Nusantara (AARN) PT Applied Agricultural Resources Nusantara (AARN)
Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan investasi saham On 2013, the Company invested in AARN shares
AARN yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam based in Jakarta and engaged in the business of oil
bidang usaha pembibitan kelapa sawit. palm nurseries.

PT Deli Megapolitan Kawasan Residensial (DMKR) PT Deli Megapolitan Residential Area (DMKR)
Pada tahun 2020, Perusahaan melakukan investasi saham In 2020, the Company invested in DMKR which is
pada DMKR yang berkedudukan di Medan dan bergerak domiciled in Medan and is engaged in the property
dalam bidang usaha properti. business.

PT Deli Megapolitan Kawasan Bisnis (DMKB) PT Deli Megapolitan Business Zone (DMKB)
Pada tahun 2020, Perusahaan melakukan investasi saham In 2020, the Company invested in shares in DMKB
pada DMKB yang berkedudukan di Medan dan bergerak which is domiciled in Medan and is engaged in the
dalam bidang usaha properti. property business.

PT Deli Megapolitan Kawasan Industri (DMKI) PT Deli Megapolitan Industrial Estate (DMKI)
Pada tahun 2020, Perusahaan melakukan investasi saham In 2020, the Company invested in shares in DMKI
pada DMKI yang berkedudukan di Medan dan bergerak which is domiciled in Medan and is engaged in the
dalam bidang usaha properti. property business.

362 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS

Penambahan / Pengurangan /
1 Januari 2021 Reklasifikasi / Reclassification 31 Desember 2021
Additions Deductions
Kepemilikan langsung/ Direct ownership
Nilai tercatat / Cost
Tanah / Land 3.809.364.908.015 280.854.515.985 (254.483.500.000) - 3.835.735.924.000
Bangunan dan prasarana /
487.336.818.075 7.891.130.961 (9.665.334.029) - 485.497.119.507
Buildings and infrastructures
Mesin dan peralatan pabrik /
Machineries and factory 1.172.507.046.690 45.755.503.076 - 4.482.473.511 1.222.745.023.277
equipments
Kendaraan dan alat
pengangkutan lainnya / Vehicles 146.672.042.625 27.499.641.356 (3.403.927.774) - 170.767.756.207
and other transportation
equipments
Peralatan pertanian dan kantor /
57.901.204.365 (387.323.827) - 58.748.284.898
Farming and office equipments 1.234.404.360

Aset dalam penyelesaian: / Construction in progress:

Bangunan dan prasarana /
67.596.196 1.127.126.000 - - 1.194.722.196
Buildings and infrastructures
Mesin dan peralatan pabrik /
Machineries and factory 1.435.510.813 24.254.106.757 - (4.482.473.511) 21.207.144.059
equipments

Tanaman Produktif / Productive plants

Tanaman menghasilkan / mature
1.606.859.807.854 - (31.749.050.744) 57.265.766.808 1.632.376.523.918
plantation
Tanaman belum menghasilkan /
457.896.478.929 402.777.676.122 (309.169892.205) (49.899.349.544) 501.604.913.302
Immature plants

Pembibitan / Nursery 4.698.556.580 7.290.824.453 - (7.366.417.264) 4.622.963.769

Aset sewa pembiayaan / Finance lease assets

Kendaraan dan alat

pengangkutan lainnya / Vehicles
- - - - -
and other transportation
equipments
Total nilai tercatat / Total cost 7.744.739.970.142 798.634.983.032 (608.859.028.579) - 7.934.565.870.633

Kepemilikan langsung/ Direct ownership

Akumulasi penyusutan / Accumulated depreciation

Bangunan dan prasarana /
341.819.499.903 16.098.181.554 (9.665.334.029) - 348.124.356.628
Buildings and infrastructures
Mesin dan peralatan pabrik /
Machineries and factory 619.131.826.603 48.407.143.940 - - 667.538.970.543
equipments
Kendaraan dan alat
pengangkutan lainnya / Vehicles
113.930.505.722 7.770.490.222 (3.403.927.774) - 118.297.068.170
and other transportation
equipments
Peralatan pertanian dan kantor /
57.128.608.824 396.768.871 (387.323.827) - 57.138.053.868
Farming and office equipments
Aset tetap lain-lain / Other fixed
- - - - -
assets

Tanaman Produktif / produktif plant

Tanaman menghasilkan /
595.524.566.767 93.714.039.143 (31.749.050.744) - 657.489.555.166
mature plantation

Aset sewa pembiayaan / Finance lease assets

Kendaraan dan alat
pengangkutan lainnya / Vehicles
- - - - -
and other transportation
equipments
Total akumulasi penyusutan /
1.727.535.007.819 166.386.623.730 (45.205.636.374) - 1.848.715.995.174
Accumulated depreciation

Rugi penurunan nilai /

186.187.680.597 48.846.456.509 - 235.034.137.106
Impairment
Nilai tercatat neto / Total cost
5.831.017.281.726 5.850.815.738.353
net

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|363

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Penambahan / Pengurangan /
1 Januari 2020 Reklasifikasi / Reclassification 31 Desember 2020
Additions Deductions
Kepemilikan langsung/ Direct ownership
Nilai tercatat / Cost
Tanah / Land 3.818.950.389.000 - (9.585.480.985) - 3.809.364.908.015
Bangunan dan prasarana /
474.987.750.121 15.759.364.274 (3.390.296.320) - 487.336.818.075
Buildings and infrastructures
Mesin dan peralatan pabrik /
Machineries and factory 1.141.274.274.866 55.044.538.650 (27.267.986.254) 3.456.219.428 1.172.507.046.690
equipments
Kendaraan dan alat
pengangkutan lainnya / Vehicles
136.484.871.329 34.577.603.274 (24.390.431.978) - 146.672.042.625
and other transportation
equipments
Peralatan pertanian dan kantor /
57.558.100.416 460.355.400 (117.251.451) - 57.901.204.365
Farming and office equipments

Aset dalam penyelesaian: / Construction in progress:

Bangunan dan prasarana /
- 67.596.196 - - 67.596.196
Buildings and infrastructures
Mesin dan peralatan pabrik /
Machineries and factory 2.061.242.944 2.830.487.297 - (3.456.219.428) 1.435.510.813
equipments

Tanaman Produktif / Productive plants

Tanaman menghasilkan / mature
1.661.154.855.687 - (77.245.508.022) 22.950.460.189 1.606.859.807.854
plantation
Tanaman belum menghasilkan /
374.270.306.644 416.891.139.710 (321.098.545.739) (12.166.421.686) 457.896.478.929
Immature plants

Pembibitan / Nursery 4.199.633.422 11.282.961.661 - (10.784.038.503) 4.698.556.580

Aset sewa pembiayaan / Finance lease assets

Kendaraan dan alat

pengangkutan lainnya / Vehicles
21.523.348.110 - (21.523.348.110) - -
and other transportation
equipments
Total nilai tercatat / Total cost 7.692.444.772.539 536.597.343.188 (484.302.145.585) 7.744.739.970.142

Kepemilikan langsung/ Direct ownership

Akumulasi penyusutan / Accumulated depreciation

Bangunan dan prasarana /
328.705.824.834 16.471.257.075 (3.357.582.006) - 341.819.499.903
Buildings and infrastructures
Mesin dan peralatan pabrik /
Machineries and factory 595.912.218.707 48.609.701.078 (25.390.093.182) - 619.131.826.603
equipments
Kendaraan dan alat
pengangkutan lainnya / Vehicles 133.590.739.101 -
4.730.198.599 (24.390.431.978) 113.930.505.722
and other transportation
equipments
Peralatan pertanian dan kantor /
56.521.872.675 723.987.590 (117.251.441) - 57.128.608.824
Farming and office equipments
Aset tetap lain-lain / Other fixed
- - - - -
assets

Tanaman Produktif / produktif plant

Tanaman menghasilkan /
607.365.880.532 60.677.523.584 (72.518.837.349) - 595.524.566.767
mature plantation

Aset sewa pembiayaan / Finance lease assets

Kendaraan dan alat
pengangkutan lainnya / Vehicles
21.292.517.761 - (21.292.517.761) - -
and other transportation
equipments
Total akumulasi penyusutan /
1.743.389.053.610 131.212.667.926 (147.066.713.717) - 1.727.535.007.819
Accumulated depreciation

Rugi penurunan nilai /

175.665.653.442 10.522.027.155 - 186.187.680.597
Impairment
Nilai tercatat neto / Total cost
5.949.055.718.929 5.831.017.281.726
net

364 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih Assets in progress are projects that are still unfinished
belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan. as of the date of the financial position report. The
Rincian aset dalam penyelesaian signifikan pada tanggal details of assets in significant settlement on the
neraca adalah sebagai berikut: balance sheet date are as follows:

Tahun perkiraan
31 Desember 2021 / December Perkiraan % penyelesaian / Nilai tercatat / Value penyelesaian /
31, 2021 Estimated % Completion Recorded Estimated year of
Completion
Pengadaan boiler kapasitas 22
ton / Procurement of boilers with a
capacity of 22 tons 35% 12.227.192.800 2022
Putaran HGF kapasitas
1250kg.cyc / HGF round capacity
1250kg.cyc 50% 3.452.357.450 2022
Pengadaan Rebusan /
Procurement of stew 50% 1.745.217.562 2022
Jembatan dan Parit / Bridge and
Trench 50% 1.127.126.000 2022
Lain-lain dibawah 1 miliar /Others 50% 4.411.010.843 2022
Aset dalam penyelesaian /
22.962.904.655
Construction in progress

Tahun perkiraan
31 Desember 2020 / December Perkiraan % penyelesaian / Nilai tercatat / Value penyelesaian /
31, 2020 Estimated % Completion Recorded Estimated year of
Completion
Perbaikan Gas Duct & Exp Joint
Blower IDF / Repairing Air Duct &
Exp Joint Blower IDF 50% 795.908.112 2021
Pengad & Pemas VCT Baru Kap
90 Ton / Procurement and
Installation New VCT 90 ton 75% 639.602.701 2021
Penggantian atap laboratorium /
Laboratory Equipment
Replacement 40% 67.596.196 2021
Aset dalam penyelesaian /
1.503.107.009
Construction in progress

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset No borrowing costs are capitalized on assets in
dalam penyelesaian pada tahun 2021 dan 2020. settlements in 2021 and 2020.

Pada tahun 2021, Perusahaan melakukan setoran modal In 2021, the Company paid up capital in the form of
berupa aset tanah ke NDP sebesar Rp254.483.500.000 land assets to NDP amounting to Rp254,483,500,000
miliar yang dicatat sebagai tanah dalam Pengembangan billion which was recorded as land under development
pada laporan keuangan konsolidasian (Catatan 16). in the consolidated financial statements (Note 16).

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|365

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Pada tahun 2020, Perusahaan melakukan penjualan aset
tetap dan properti investasi (Catatan 15) terkait dengan
proyek pembangunan Jalan Tol Binjai-Langsa di areal
seluas 95 Ha yang dimiliki oleh Perusahaan.
In 2020, the Company sold property, plant and
equipment and investment properties (Note 15)
related to the construction project of the Binjai-Langsa
Toll Road in an area of 95 Ha owned by the
Company.

Selanjutnya, Perusahaan mendapatkan penerimaan ganti Subsequently, the Company received compensation
rugi atas penjualan lahan yang diakui sebagai penjualan for the sale of land which was recognized as a sale of
aset tetap (Catatan 35) dengan rincian sebagai berikut : property, plant and equipment (Notes 35) with details
as follows:

2021 2020
Penerimaan dari pelepasan / Acceptance of release 157.585.324.949 239.967.127.289
Nilai tercatat / Values (9.234.620.890) (24.227.440.102)
Nilai tercatat properti investasi (Catatan 14) / The carrying value of
- (3.246.757.930)
investment properties (Note 14)
Keuntungan atas penjualan aset tetap / Gain on sale of fixed assets
(Catatan / Note 35) 148.350.704.059 212.492.929.257

Keuntungan atas penjualan aset tersebut dicatat sebagai Gains on the sale of such assets are recorded as part
bagian dari pendapatan operasi lain pada laporan laba rugi of other operating income on consolidated statements
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun of income and other comprehensive income in 2021
2021 dan 2020 (Catatan 30). and 2020 (Notes 30).

Beban penyusutan aset tetap dibebankan pada: Depreciation expenses of fixed assets are charged at:

2021 2020
Beban pokok pendapatan (Catatan 32) / Cost of goods sold (Notes 32) 95.659.657.731 96.263.035.555
Dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan / Capitalized to immature
plantation 31.166.645.670 12.759.666.193
Beban umum dan administrasi (Catatan 34) / General and administrative
expenses (Notes 34) 20.748.421.140 14.320.138.719
Beban operasi lain (Catatan 36) / Other operating expenses (Notes 36) 19.222.769.639 7.869.827.459
Total 166.797.494.180 131.212.667.926

Pada tanggal 31 Desember 2021, Manajemen
menetapkan tambahan rugi penurunan nilai aset tetap
sebesar Rp48.846.456.509. Rugi penurunan nilai aset
tetap terjadi karena salah satu unit Kebun Perusahaan,
yaitu Unit Arso, Papua telah menghentikan kegiatan
usahanya yang disebabkan oleh rendahnya harga jual
kelapa sawit dan tingginya biaya operasional. Atas hal
tersebut, Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian atas penurunan nilai aset tetap telah cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
As of December 31, 2021, Management determined
an additional impairment loss on property, plant and
equipment amounting to Rp48,846,456,509. Loss on
impairment of fixed assets occurred because one of
the Company's Plantation units, namely the Arso Unit,
Papua, has stopped its business activities due to the
low selling price of palm oil and high operating costs.
In this regard, Management believes that the
allowance for impairment losses on property, plant
and equipment is adequate to cover possible losses
that may arise.

366 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, bangunan,
mesin dan peralatan dan kendaraan tertentu telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Bhakti Bayangkara
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan
paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-
masing sebesar Rp170.660.744.349 dan
Rp199.130.764.115. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan
tersebut.
Perusahaan melakukan penilaian kembali hak atas tanah
untuk tujuan akuntansi pada tanggal 30 Oktober 2021.
Nilai wajar tanah ditentukan dengan menggunakan metode
perbandingan harga pasar. Penilaian didasarkan pada
harga pasar aktif, yang disesuaikan secara signifikan untuk
perbedaan pada sifat, lokasi dan kondisi dari tanah yang
dinilai. Nilai wajar tanah didasarkan pada penilaian yang
dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Dasa'at Yudistira
dan Rekan berdasarkan laporan tanggal 30 November
2021.
Aset tetap tertentu Kelompok Usaha digunakan sebagai
jaminan pinjaman jangka pendek (Catatan 24) dan
pinjaman jangka panjang (Catatan 25)
14. PROPERTI INVESTASI
Pada tanggal 9 Juni 2009, Perusahaan mengadakan
perjanjian kerja sama dengan LNK, entitas asosiasi, untuk
menyewakan sekelompok aset tetap berupa tanah dan
non tanah (tanaman menghasilkan, tanaman belum
menghasilkan, bangunan dan sarana pelengkap) yang
terletak di tanah milik perusahaan seluas 20.700 ha,
selama 30 tahun. Aset yang disewakan, selain aset
tanaman, diakui sebagai properti investasi yang diukur
dengan nilai wajar. Nilai wajar properti investasi pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp1.633.258.232.000 dan Rp1.228.729.326.184
berdasarkan penilaian pada tanggal tersebut oleh PT
Yanuar Bey & Rekan, penilai independen.
Rincian mutasi properti investasi Perusahaan dan
informasi nilai wajar pada 31 Desember 2021 dan 2020
adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|367
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. FIXED ASSETS (continued)
As of December 31, 2021 and 2020, certain buildings,
machinery and equipment and vehicles have been
insured to PT Asuransi Bhakti Bayangkara against fire
risk and other risks based on certain policy packages
with a total coverage of Rp170,,660,744,349 and
Rp199,130,764,115 respectively. Management
believes that the insurance coverage is adequate to
cover possible losses on the assets insured.
The Company revalued the land rights for accounting
purposes on October 30, 2021. The fair value of the
land is determined using the market price comparison
method. Valuation is based on active market prices,
which are adjusted significantly for differences in the
nature, location and condition of the land being
assessed. The fair value of the land is based on an
assessment made by the Dasa'at Yudistira and
Partners Public Appraisal Service Office based on a
report dated November 30, 2021.
Certain fixed assets of the Business Group are used
as collateral for short-term loans (Note 24) and long-
term loans (Note 25).
14. PROPERTY INVESTMENT
On June 9, 2009, the Company entered into a
cooperation agreement with LNK, an associate entity,
to lease a group of fixed assets in the form of land and
non-land (mature plantation, immature plantation,
buildings and complementary facilities) located on
20,700 ha of company-owned land, for 30 years.
Leased assets, in addition to plant assets, are
recognized as investment properties measured by fair
value. The fair value of investment properties as of
December 31, 2021 and 2020 amounted to
Rp1,633,258,232,000 and Rp1,228,729,326,184
respectively based on an assessment on that date by
PT Yanuar Bey & Partner, an independent assessor.
Details of the movements in the Company's
investment properties and fair value information as of
December 31, 2021 and 2020 are as follows:
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 14. PROPERTY INVESTMENT (continued)

Kenaikan nilai Penambahan

investasi / (pengurangan) /
1 Januari 2021 31 Desember 2021
Increase in Additions
investment value (deductions)
Nilai wajar / Fair Values
Tanah / Land 1.202.126.176.376 352.923.634.554 - 1.555.049.810.930
Bangunan dan sarana
pelengkap /
Complementary buildings
and facilities 86.769.449.693 (8.561.028.623) - 78.208.421.070
Total 1.288.895.626.069 344.362.605.931 - 1.633.258.232.000

Kenaikan nilai Penambahan

investasi / (pengurangan) /
1 Januari 2020 31 Desember 2020
Increase in Additions
investment value (deductions)
Nilai wajar / Fair Values
Tanah / Land 1.132.117.644.879 73.255.289.427 (3.246.757.930) 1.202.126.176.376
Bangunan dan sarana
pelengkap /
Complementary buildings
and facilities 96.611.681.305 (9.842.231.612) - 86.769.449.693
Total 1.228.729.326.184 63.413.057.815 (3.246.757.930) 1.288.895.626.069

Atas aset yang disewakan Perusahaan berhak menerima
penghasilan sewa setiap tahunnya sebesar US$1.500.000
atau 20% dari laba sebelum pajak PT Langkat Nusantara
Kepong (“LNK”), entitas asosiasi, mana yang lebih besar.
Penghasilan sewa atas properti investasi (termasuk dalam
“Pendapatan operasi lain-lain” dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian) tahun 2021
dan 2020 masing-masing sebesar Rp99.481.111.453 dan
Rp38.326.479.396 (Catatan 35).
On the leased assets, the Company is entitled to
receive annual rental income of US $ 1,500,000 or
20% of the profit before tax of PT Langkat Nusantara
Kepong (“LNK”), an associate, whichever is greater.
Lease income on investment property (included in
“Other operating income” in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive
income) for 2021 and 2020 amounted to
Rp,99,481,111,453 and Rp38,326,479,396,
respectively (Note 35).

Pada akhir masa perjanjian sewa, LNK berkewajiban
mengembalikan seluruh aset Perusahaan yang disewakan.
LNK juga wajib menyerahkan hasil penambahan baru atas
aset tidak bergerak yang dilakukan LNK, termasuk aset
tanaman yang sudah ditanam ulang, selama jangka waktu
perjanjian dan tidak memiliki kewajiban untuk
menyerahkan penambahan atas aset bergerak.
At the end of the lease agreement period, LNK is
obliged to return all of the Company's leased assets.
LNK is also required to submit the results of new
additions to immovable assets made by LNK,
including plant assets that have been replanted,
during the term of the agreement and has no
obligation to submit additions to movable assets.

Pada tahun 2020, Perusahaan melakukan penghapusan In 2020, the Company eliminated investment
properti investasi terkait dengan proyek pembangunan properties related to the construction project of the
Jalan Tol Binjai-Langsa di areal seluas 62 Ha yang dimiliki Binjai-Langsa Toll Road in an area of 62 Ha owned by
oleh Perusahaan sebesar Rp3.246.757.930 the Company amounting to Rp3,246,757,930.

368 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15. BEBAN TANGGUHAN HAK ATAS TANAH 15. DEFERRED CHARGES OF LANDRIGHTS

Beban tangguhan hak atas tanah terutama merupakan The deferred burden of land rights is primarily the
biaya perizinan atas Hak Guna Usaha (HGU) yang telah licensing fee for Business Rights (HGU) that has been
dikeluarkan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu incurred that has a benefit period of more than one
tahun, dengan rincian sebagai berikut: year, with the following details:

Penambahan / Pengurangan /
2020 2021
Addition Deduction
Nilai tercatat / Values
Uang muka perpanjangan HGU, HGB dan
lainnya / Down Payment HGU, HGB
others 11.147.319.623 94.175.000 - 11.241.494.623
Beban tangguhan hak atas tanah /
Deferred of landrights 247.618.759.607 8.463.913.592 (366.181.449) 255.716.491.750
Total nilai tercatat 258.766.079.230 8.558.088.592 (366.181.449) 266.957.986.373
Akumulasi amortisasi / Accumulated
amortization (189.383.583.992) (11.412.923.850) (366.181.449) (200.430.326.393)
Total 69.382.495.238 66.527.659.980

Penambahan / Pengurangan /
2019 2020
Addition Deduction
Nilai tercatat / Values
Uang muka perpanjangan HGU, HGB dan
lainnya / Down Payment HGU, HGB
others 10.107.853.373 1.039.466.250 - 11.147.319.623
Beban tangguhan hak atas tanah /
Deferred of landrights 202.905.279.503 46.749.879.515 (2.036.399.411) 247.618.759.607
Total nilai tercatat 213.013.132.876 47.789.345.765 (2.036.399.411) 258.766.079.230
Akumulasi amortisasi / Accumulated
amortization (181.630.595.328) (9.789.388.075) 2.036.399.411 (189.383.583.992)
Total 31.382.537.548 69.382.495.238

Amortisasi beban tangguhan hak atas tanah dibebankan Amortization of deferred land rights is charged to:
pada:

2021 2020
Beban pokok pendapatan / cost of goods sold 7.756.881.625 5.155.793.865
Beban umum dan administrasi / General and administrative expenses 3.260.653.161 4.572.339.179
Dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan / Capitalized to
immature plantation - 1.069.514
Beban operasi lain / Other operating expenses 378.719.160 60.185.517
Total 11.412.923.850 9.789.388.075

HGU beserta seluruh aset yang ada diatasnya di beberapa HGU and all assets on top of it in some units/gardens
unit/kebun Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas of the Company are used as collateral for long-term
utang jangka panjang (Catatan 25) yang diperoleh dari debt (Note 25) obtained from several banks.
beberapa bank.

Pengurangan merupakan penghapusan beban tangguhan Deductions represent the write-off of deferred land
hak atas tanah yang telah diamortisasi secara penuh. rights that have been fully amortized.

Beban tangguhan hak atas tanah diamortisasi sampai Deferred land rights are amortized over the maturity of
masa jatuh tempo HGU, antara tahun 2024 sampai the HGU, between 2024 to 2054.
dengan tahun 2054.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|369

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN 16. LAND FOR DEVELOPMENT

Akun ini merupakan tanah yang dimiliki oleh Kelompok This account is a land owned by the Business Group
Usaha untuk dikembangkan pada masa mendatang to be developed in the future as follows:
dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2021 / December 31, 2021 31 Desember 2020 / December 31, 2020
Lokasi / Location Total Biaya / Total Biaya /
Luas/Area (ha) Luas/Area (ha)
Total Cost Total Cost
Simalingkar 245,41 41.719.000.000 245,41 41.719.000.000
Bandar Klippa 34,00 8.800.000.000 - -
Bandar Klippa 40,00 10.719.000.000 - -
Bangun Sari 50,00 17.006.500.000 - -
Bangun Sari 149,00 44.816.000.000 - -
Helvetia 6,90 11.108.400.000 - -
Helvetia 43,10 12.520.000.000 - -
Sampali 35,00 29.970.300.000 - -
Sampali 100,00 9.132.100.000 - -
Sidodadi 20,00 4.399.200.000 - -
Sidodadi 442,00 92.542.000.000 - -
Sidodadi 94,00 13.470.000.000 - -
Total 1259,41 296.202.500.000 245,41 41.719.000.000

Simalingkar Simalingkar

Pada tahun 2019, berdasarkan akta inbreng No.1 tanggal
3 Juli 2019 dari Notaris Muhammad Arif Fadilah SH.,
Kelompok usaha mereklasifikasi tanah yang dicatat di aset
tetap menjadi tanah untuk pengembangan. Hal ini terkait
dengan penyetoran modal Perusahaan ke NDB, entitas
anak, berupa sebidang tanah Hak Guna Usaha
Perusahaan seluas 245,41 Ha terletak di Desa Simalingkar
A, Kabupaten Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara yang akan digunakan NDB untuk
membangun Perumahan di daerah tersebut.
In 2019, based on deed No.1 dated July 3, 2019 of
Notary Muhammad Arif Fadilah SH., the Group
reclassified land recorded in fixed assets into land for
development. This is related to the Company's capital
deposit to NDB, a subsidiary, in the form of a plot of
land with the Company's Cultivation Rights covering
an area of 245.41 Ha located in Simalingkar A Village,
Pancur Batu Regency, Deli Serdang Regency, North
Sumatra Province which will be used by NDB to build
housing in the area.

Bandar Klippa Bandar Klippa

Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 118
tanggal 8 Desember 2020 dari Notaris M. Zunuza, SH,
MKn., dan berdasarkan izin pelepasan hak guna pada
tanggal 6 Mei 2021 dari Menteri Agragia dan Tata ruang /
Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui surat No.
HR.01.03/616/V/2021, Kelompok usaha mereklasifikasi
tanah yang dicatat di aset tetap menjadi tanah untuk
pengembangan. Hal ini terkait dengan penyetoran modal
Perusahaan ke NDP, entitas anak, berupa sebidang tanah
Hak Guna Usaha Perusahaan seluas 34 Ha terletak di
Desa Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara yang akan digunakan NDP untuk
pengembangan di daerah tersebut.
In 2021, based on the inbreng deed No. 118 dated
December 8, 2020 from Notary M. Zunuza, SH, MKn.,
and based on the permit for relinquishment of
usufructuary rights on May 6, 2021 from the Minister
of Agragia and Spatial Planning / Head of the National
Land Agency through letter No. HR.01.03/616/V/2021,
The Group reclassified land recorded in fixed assets
into land for development. This is related to the
Company's capital injection to NDP, a subsidiary, in
the form of a plot of land with the Company's
Cultivation Rights covering an area of 34 hectares
located in Bandar Klippa Village, Deli Serdang
Regency, North Sumatra Province which will be used
by NDP for development in the area.

370 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN (lanjutan)
Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 9 tanggal
16 November 2021 dari Notaris Zulfikar, SH., dan
berdasarkan izin pelepasan hak guna pada tanggal 6 Mei
2021 dari Menteri Agragia dan Tata ruang / Kepala Badan
Pertanahan Nasional melalui surat No.
HR.01.03/616/V/2021,Kelompok usaha mereklasifikasi
tanah yang dicatat di aset tetap menjadi tanah untuk
pengembangan. Hal ini terkait dengan penyetoran modal
Perusahaan ke NDP, entitas anak, berupa sebidang tanah
Hak Guna Usaha Perusahaan seluas 40 Ha terletak di
Desa Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara yang akan digunakan NDP untuk
pengembangan di daerah tersebut.
Bangun Sari
Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 120
tanggal 8 Desember 2020 dari Notaris M. Zunuza, SH,
MKn., dan berdasarkan izin pelepasan hak guna pada
tanggal 6 Mei 2021 dari Menteri Agragia dan Tata ruang /
Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui surat No.
HR.01.03/613/V/2021, Kelompok usaha mereklasifikasi
tanah yang dicatat di aset tetap menjadi tanah untuk
pengembangan. Hal ini terkait dengan penyetoran modal
Perusahaan ke NDP, entitas anak, berupa sebidang tanah
Hak Guna Usaha Perusahaan seluas 50 Ha terletak di Kel.
Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera
Utara yang akan digunakan NDP untuk pengembangan di
daerah tersebut.
Bangun Sari
Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 8 tanggal
16 November 2021 dari Zulfikar, SH., dan berdasarkan izin
pelepasan hak guna pada tanggal 6 Mei 2021 dari Menteri
Agragia dan Tata ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional melalui surat No. HR.01.03/613/V/2021,
Kelompok usaha mereklasifikasi tanah yang dicatat di aset
tetap menjadi tanah untuk pengembangan. Hal ini terkait
dengan penyetoran modal Perusahaan ke NDP, entitas
anak, berupa sebidang tanah Hak Guna Usaha
Perusahaan seluas 149 Ha terletak di Desa Bangun Sari,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang
akan digunakan NDP untuk pengembangan di daerah
tersebut.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|371
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LAND FOR DEVELOPMENT (continued)
In 2021, based on the inbreng deed No. 9 dated
November 16, 2021 from Notary Zulfikar, SH., and
based on the permit for relinquishment of usufructuary
rights on May 6, 2021 from the Minister of Agragia
and Spatial Planning / Head of the National Land
Agency through letter No. HR.01.03/616/V/2021, The
Group reclassified land recorded in fixed assets into
land for development. This is related to the
Company's capital deposit to NDP, a subsidiary, in the
form of a plot of land with the Company's Cultivation
Rights covering an area of 40 hectares located in
Bandar Klippa Village, Deli Serdang Regency, North
Sumatra Province which will be used by NDP for
development in the area.
Bangun Sari
In 2021, based on the inbreng deed No. 120 dated
December 8, 2020 from Notary M. Zunuza, SH, MKn.,
and based on the permit for relinquishment of
usufructuary rights on May 6, 2021 from the Minister
of Agragia and Spatial Planning / Head of the National
Land Agency through letter No. HR.01.03/613/V/2021,
The Group reclassified land recorded in fixed assets
into land for development. This is related to the
Company's capital injection to NDP, a subsidiary, in
the form of a parcel of land with the Company's
Cultivation Rights covering an area of 50 hectares
located in Kel. Bangun Sari, Deli Serdang Regency,
North Sumatra Province which will be used by NDP
for development in the area.
Bangun Sari
In 2021, based on the inbreng deed No. 8 dated
November 16, 2021 from Zulfikar, SH., and based on
the permit for relinquishment of usufructuary rights on
May 6, 2021 from the Minister of Agragia and Spatial
Planning/Head of the National Land Agency through
letter No. HR.01.03/613/V/2021, The Group
reclassified land recorded in fixed assets into land for
development. This is related to the Company's capital
injection to NDP, a subsidiary, in the form of a plot of
land with the Company's Cultivation Rights covering
an area of 149 Ha located in Bangun Sari Village, Deli
Serdang Regency, North Sumatra Province which will
be used by NDP for development in the area.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN (lanjutan)
Helvetia
Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 121 dan
No. 122 tanggal 8 Desember 2020 dari Notaris M. Zunuza,
SH, MKn., dan berdasarkan izin pelepasan hak guna pada
tanggal 15 Oktober 2021 dari Menteri Agragia dan Tata
ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui surat
No. HR.01.03/1647/X/2021, Kelompok usaha
mereklasifikasi tanah yang dicatat di aset tetap menjadi
tanah untuk pengembangan. Hal ini terkait dengan
penyetoran modal Perusahaan ke NDP, entitas anak,
berupa sebidang tanah Hak Guna Usaha Perusahaan
seluas 6,9 dan 43,1 Ha terletak di Kel. Helvetia, Kec.
Labuhan Deli, Provinsi Sumatera Utara yang akan
digunakan NDP untuk pengembangan di daerah tersebut.
Sampali
Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 123 dan
No. 124 tanggal 8 Desember 2020 dari Notaris M. Zunuza,
SH, MKn., dan berdasarkan izin pelepasan hak guna pada
tanggal 6 Mei 2021 dari Menteri Agragia dan Tata
ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui surat
No. HR.01.03/617/V/2021, Kelompok usaha
mereklasifikasi tanah yang dicatat di aset tetap menjadi
tanah untuk pengembangan. Hal ini terkait dengan
penyetoran modal Perusahaan ke NDP, entitas anak,
berupa sebidang tanah Hak Guna Usaha Perusahaan
masing-masing seluas 35 dan 100 Ha terletak di Kel.
Sampali, Kec. Percut Sei Tuan, Provinsi Sumatera Utara
yang akan digunakan NDP untuk pengembangan di
daerah tersebut.
Sidodadi
Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 119
tanggal 8 Desember 2020 dari Notaris M. Zunuza, SH,
MKn., dan berdasarkan izin pelepasan hak guna pada
tanggal 6 Mei 2021 dari Menteri Agragia dan Tata
ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui surat
No. HR.01.03/617/V/2021, Kelompok usaha
mereklasifikasi tanah yang dicatat di aset tetap menjadi
tanah untuk pengembangan. Hal ini terkait dengan
penyetoran modal Perusahaan ke NDP, entitas anak,
berupa sebidang tanah Hak Guna Usaha Perusahaan
seluas 20 Ha terletak di Kel. Sidodadi, Kec. Batang Kuis,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang
akan digunakan NDP untuk pengembangan di daerah
tersebut.
372 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LAND FOR DEVELOPMENT (continued)
Helvetia
In 2021, based on the inbreng deed No. 121 and No.
122 dated December 8, 2020 from Notary M. Zunuza,
SH, MKn., and based on the permit for relinquishment
of usufructuary rights on October 15, 2021 from the
Minister of Agragia and Spatial Planning / Head of the
National Land Agency through letter No.
HR.01.03/1647/X/2021, The Group reclassified land
recorded in fixed assets into land for development.
This is related to the Company's capital injection to
NDP, a subsidiary, in the form of a plot of land with
the Company's Cultivation Rights covering an area of
6.9 and 43.1 Ha located in Kel. Helvetia, District.
Labuhan Deli, North Sumatra Province which will be
used by NDP for development in the area.
Sampali
In 2021, based on the inbreng deed No. 123 and No.
124 dated December 8, 2020 from Notary M. Zunuza,
SH, MKn., and based on the permit for relinquishment
of usufructuary rights on May 6, 2021 from the
Minister of Agragia and Spatial Planning/Head of the
National Land Agency through letter No.
HR.01.03/617/V/2021, The Group reclassified land
recorded in fixed assets into land for development.
This is related to the Company's capital injection to
NDP, a subsidiary, in the form of a plot of land with
the Company's Cultivation Rights covering an area of
35 and 100 hectares, respectively, located in Kel.
Sampali, District. Percut Sei Tuan, North Sumatra
Province which will be used by NDP for development
in the area.
Sidodadi
In 2021, based on the inbreng deed No. 119 dated
December 8, 2020 from Notary M. Zunuza, SH, MKn.,
and based on the permit for relinquishment of
usufructuary rights on May 6, 2021 from the Minister
of Agragia and Spatial Planning/Head of the National
Land Agency through letter No. HR.01.03/617/V/2021,
The Group reclassified land recorded in fixed assets
into land for development. This is related to the
Company's capital injection to NDP, a subsidiary, in
the form of a plot of land with the Company's
Cultivation Rights covering an area of 20 hectares
located in Kel. Sidodadi, Kec. Batang Kuis, Deli
Serdang Regency, North Sumatra Province which will
be used by NDP for development in the area.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN (lanjutan)
Pada tahun 2021, berdasarkan akta inbreng No. 6 dan No.
7 tanggal 16 November 2021 dari Zulfikar, SH., dan
berdasarkan izin pelepasan hak guna pada tanggal 6 Mei
2021 dari Menteri Agragia dan Tata ruang / Kepala Badan
Pertanahan Nasional melalui surat No.
HR.01.03/617/V/2021, Kelompok usaha mereklasifikasi
tanah yang dicatat di aset tetap menjadi tanah untuk
pengembangan. Hal ini terkait dengan penyetoran modal
Perusahaan ke NDP, entitas anak, berupa sebidang tanah
Hak Guna Usaha Perusahaan masing-masing seluas 442
dan 94 Ha terletak di Desa Sampali, Kabupaten Deli
Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang akan digunakan
NDP untuk pengembangan di daerah tersebut.
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Rincian dari aset tidak lancar lainnya adalah:
Pihak Berelasi (Catatan 8e) / Related Parties (Notes 8e)
Piutang Persiapan Lahan / Land Preparation Receivables
Deposito yang dibatasi penggunaanya / Restricted use of deposit
Aset tidak produktif
Lain-lain / Others
Total
Piutang persiapan lahan merupakan beban-beban yang
timbul dalam mempersiapkan lahan sehubungan dengan
tanah dalam Pengembangan (Catatan 16) sebesar
Rp33.975.332.471 dan Rp22.007.935.234 yang
ditangguhkan oleh NDB dan NDP, entitas anak, yang akan
menjadi kesatuan nilai lahan tersebut untuk ditagihkan
kepada PND dan DMKR, DMKB dan DMKI saat hak atas
tanah dialihkan.
Deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan
deposito dalam Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank
DBS Indonesia, pihak ketiga, yang digunakan sebagai
jaminan utang bank jangka panjang atas perjanjian
penerusan dari PTPN III dengan Perusahaan berdasarkan
Perjanjian Penerusan Fasilitas Kredit (Catatan 25).
Aset tidak produktif merupakan aset tetap yang telah
disusutkan penuh dan aset tetap yang masih memiliki nilai
buku dan digunakan oleh Perusahaan namun dianggap
oleh Manajemen tidak memberikan keuntungan dan
nilainya akan menurun. Atas hal tersebut, pada tanggal 31
Desember 2021, Perusahaan melakukan reklasifikasi aset
tetap menjadi aset tidak produktif (Catatan 13).
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|373
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LAND FOR DEVELOPMENT (continued)
In 2021, based on the inbreng deed No. 6 and No. 7
dated November 16, 2021 from Zulfikar, SH., and
based on the permit for relinquishment of
usufructuary rights on May 6, 2021 from the Minister
of Agragia and Spatial Planning / Head of the
National Land Agency through letter No.
HR.01.03/617/V/2021, The Group reclassified land
recorded in fixed assets into land for development.
This is related to the Company's capital injection to
NDP, a subsidiary, in the form of a parcel of land with
the Company's Cultivation Rights covering an area of
442 and 94 Ha, respectively, located in Sampali
Village, Deli Serdang Regency, North Sumatra
Province, which will be used by NDP for development
in the area.
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Details of other non-current assets are:
2021 2020
1.242.945.000 2.211.865.201
55.983.267.705 32.975.132.749
2.700.000.000 2.700.000.000
236.169.993 115.173.267
6.695.411.880 4.953.281.707
66.857.794.578 42.955.452.924
Land preparation receivables represent expenses
incurred in preparing land related to land under
development (Note 16) amounting to
Rp33,975,332,471 and Rp22,007,935,234 which were
deferred by NDB and NDP, a subsidiary, which will
become the unit value of the land. to be billed to PND
and DMKR, DMKB and DMKI when land rights are
transferred.
Deposits that are limited to their use are deposits in
Rupiah placed on PT Bank DBS Indonesia, a third
party, which is used as collateral of long-term bank
debt on forwarding agreements from PTPN III with the
Company under the Credit Facility Forwarding
Agreement (Note 25).
Non-earning assets are property, plant and equipment
that have been fully depreciated and fixed assets that
still have book value and are used by the Company
but are deemed by the Management not to be
profitable and will decrease in value. For this matter,
as of December 31, 2021, the Company reclassified
property, plant and equipment into unproductive
assets (Note 13).
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. UTANG USAHA 18. ACCOUNT PAYABLES-TRADE

Utang usaha terutama timbul atas pembelian bahan baku, Trade payables mainly arise from the purchase of raw
bahan pendukung dan bahan lainnya, serta penggunaan materials, supporting materials and other materials, as
jasa yang dibutuhkan untuk operasi Kelompok Usaha, well as the use of services required for the Group's
dengan rincian sebagai berikut: operations, with details as follows:

2021 2020
Pihak berelasi / related parties (catatan / note 8f) 2.279.550.264 3.460.482.556
Pihak ketiga / Third parties
PT Super Andalas Steel 31.052.208.856 27.572.661.285
PT Dupan Anugrah Lestari 27.629.692.734 22.252.937.609
CV Gallata Lestarindo 22.871.738.488 36.057.633.603
CV Tunas Pelita Jaya 19.879.219.221 23.465.857.196
PPT ALTRAK 1978 7.604.623.750 36.886.990.000
PT Grand Indo Perkasa 7.374.614.654 17.211.889.625
PT Taiko Persada Indoprima 6.862.691.463 9.447.336.588
PT Mitra Jaya Agung Makmur 6.699.584.905 12.220.051.665
CV Berkah Sukses Sentosa 5.949.850.532 20.927.254.216
PT Margatama Bangun Karsa 5.829.464.744 14.503.582.474
PT Lampung Andalas Shipbuilding and Engineering 4.747.578.640 7.248.823.204
PT Prima Agro Lestari 4.642.588.491 7.147.049.623
CV Kurnia Raya 4.156.470.477 7.996.252.436
PT Kiat Manunggal Guna Persada 4.060.941.406 8.802.497.926
CV Citra Sejati 3.801.776.532 8.416.926.552
PT Indo Sparator 3.473.504.837 7.819.034.576
CV Putra Tehnik 2.602.463.895 8.153.346.280
CV Andalan Jaya 2.574.005.294 9.999.981.462
PT Anugerah Pupuk Lestari 2.490.695.100 6.714.080.249
CV Saraswati Anugerah Makmur 2.258.359.453 6.850.637.530
PT Medan Wave 1.184.447.541 8.315.565.810
CV Karya Sentosa 1.649.282.882 16.457.449.340
PT Surya Baru Prima Nusantara 1.011.129.107 7.585.256.500
PT Citra Sumatera Permai 712.252.863 6.078.561.694
PT Sempurna Jaya Laju 370.405.988 8.855.900.234
PT Pupuk Kalimantan Timur - 6.713.984.400
Lain – Lain (Dibawah Rp5 Miliar) / Others (below 5 Billion) 214.255.686.131 286.208.891.006
Total pihak ketiga / Total Third parties 398.604.754.427 639.612.446.417
Total 400.884.304.691 643.072.928.973

Pada tahun 2021 dan 2020, seluruh utang usaha In 2021 and 2020, all of the Company's trade
Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah, tidak payables are denominated in Rupiah, unsecured and
dijamin dan tidak dikenakan bunga. not subject to interest.

374 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. UTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA 19. OTHER PAYABLES – THIRD PARTIES

Rincian dari utang lain-lain pihak ketiga adalah sebagai The details of other third party debts are as follows:
berikut:

2021 2020
Pihak berelasi (Catatan 8g) / Retaled parties (Note 8d) 278.161.086.989 914.721.282.351
Pihak Ketiga / Third Parties 2.107.400.398 8.176.346.426
Total 280.268.487.387 922.897.628.777

20. LIABILITAS KONTRAK 20. CONTRACT LIABILITY

Liabilitas kontrak merupakan uang muka penjualan Contract liabilities consist of advances for sales of
persediaan dan aset tetap. Rincian liabilitas kontrak adalah inventory and fixed assets. Details of contract
sebagai berikut: liabilities is as follows:

2021 2020
Pihak berelasi / Related parties (catatan / note 8) 58.998.747.709 45.000.000.000
Pihak ketiga / Third parties
PT Permata Hijau Palm Oleo 23.789.897.264 294.686.244
PT Musim mas 22.855.975.380 31.130.616.780
Raden Polfan 12.723.608.000 12.723.608.000
PT Aman Jaya Perdana 9.250.000.000 -
PT Multimas Nabati Asahan 8.263.861.562 5.778.303.526
PT Pacific Palmindo Industri 4.189.831.040 3.719.734.880
PT Smart Tbk. 3.578.070.150 22.233.420
PT Medan Wave 683.978.633 3.410.081.491
PT Cargill Trading Indonesia - 9.630.000.000
Lain – Lain (Dibawah Rp 3 Miliar) / Others (below 3 Billion) 26.795.992.626 25.014.778.323
Total pihak ketiga / Total third parties 112.131.214.655 91.724.042.664
Total 171.129.962.364 136.724.042.664

21. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 21. UNEARNED INCOME

Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan yang Unearned income represents income received in
diterima dimuka atas sewa lahan. Rincian pendapatan advance from land. The details of unearned income
diterima dimuka adalah sebagai berikut : are as follows:

2021 2020
Pihak berelasi / Related parties (catatan / note 8) 28.921.516.505 27.637.094.322
Bagian lancar / current portion (16.895.401.240) (14.835.100.653)
Bagian jangka panjang / Long-term portion 12.026.115.265 12.801.993.669

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|375

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN 22. TAXATION

a. Utang Pajak a. Tax Payable

2021 2020
Perusahaan / The Company
Pajak Penghasilan / Income Tax
Pasal / Article 21 1.838.502.735 233.576.971
Pasal / Article 23/26 5.656.873.174 1.755.021.045
Pasal / Article 4 (2) tahun berjalan 11.495.454.822 11.072.796.112
Pasal / Article 4 (2) SKPKB 30.431.425.361 15.050.525.361
PPh Badan / Corporate Income Tax 20.073.918.786 24.733.760.146
PPN – Keluaran / VAT-Out tahun berjalan 49.443.325.234 47.487.450.521
PPN SKPKB 39.240.199.784 53.340.199.784
Pajak bumi dan bangunan (PBB) dan BPHTB / Land and
building tax 30.306.305.684 94.164.141.277

Entitas Anak / Subsidiaries

Pajak Penghasilan / Income Tax
Pasal / Article 21 211.788.195 401.912.577
Pasal / Article 23 351.371.627 504.604.991
Pasal / Article 4 (2) 413.750.571 146.424.030
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) / VAT 389.139.011 284.003.986
Total 189.852.054.984 249.174.416.801

b. (Manfaat) beban pajak penghasilan badan b. (Benefit) Expenses of Corporate Income Tax

2021 2020
Perusahaan / The company
Kini / Current - -
(Manfaat) beban pajak / (Benefit) tax expense (20.528.450.350) 27.875.449.077
Total (20.528.450.350) 27.875.499.077

376 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

c. Rekonsiliasi pajak c. Tax Reconciliation

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan The reconciliation between loss before corporate
dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir income tax with estimated fiscal loss for the year
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 ended December 31, 2021 and 2020 is as follows:
adalah sebagai berikut:

2021 2020
Laba sebelum beban pajak penghasilan / Profit before income tax
expense 661.200.061.330 79.085.705.572
Rugi sebelum beban pajak penghasilan – Entitas Anak / Loss
before income tax expense - Subsidiaries (15.238.750.467) (20.585.609.941)
Laba sebelum beban pajak penghasilan – Perusahaan / Profit
before income tax expense – Company 676.438.811.797 99.671.315.513

Ditambah/(dikurangi) / Addition(Deduction)
Beda waktu: / Temporary differences
Beban imbalan pasca kerja / Employment benefits expense (92.202.834.614) (61.066.948.782)
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal / Commercial and
fiscal depreciation difference (79.131.131.897) (35.783.755.393)
Pengukuran kembali nilai wajar aset biologis / Remeasurement
of the fair value of biological assets (14.180.006.060) (16.875.276.030)
Penyisihan atas penurunan nilai aset / Allowance for impairment
of assets 85.205.263.694 8.267.850.696
Sewa hak guna / Rent tenure 714.508.242 185.376.826
Nilai wajar persediaan / Inventory fair value - (198.579.103)
Beda tetap: / Permanent differences:
Pendapatan dari pengalihan aset / Income from the transfer of
assets (148.868.144.059) (212.492.929.257)
Denda dan administrasi pajak / Tax penalties 94.881.225.024 86.627.748.401
Bagian laba entitas asosiasi / Share of profit of associates (159.476.513.569) (77.308.108.225)
Keuntungan selisih nilai wajar properti investasi / Exchange gain
in fair value of investment property (344.362.605.931) (63.413.057.815)
Beban yang tidak dapat diperhitungkan / Unaccountable
expenses 139.753.029.336 62.450.312.335
Pendapatan yang dikenakan pajak final / Income subject to final
tax (122.818.829.552) (52.741.684.751)
Rugi fiskal pajak perusahaan / Corporate tax fiscal loss 35.952.772.411 (262.677.735.585)

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|377

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

c. Rekonsiliasi pajak (lanjutan) c. Tax Reconciliation (continued)

2021 2020
Akumulasi laba (rugi) fiskal / Accumulated fiscal profit (loss)
Tahun / Year 2016 - (294.457.501.632)
Tahun / Year 2017 - (92.233.192.790)
Tahun / Year 2018 (15.472.766.725) (15.472.766.725)
Tahun / Year 2019 (990.303.596.744) (990.303.596.744)
Tahun / Year 2020 (262.677.735.585) -
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan / Accumulated fiscal loss (1.232.501.326.643) (1.655.144.793.476)

Perhitungan pajak Perusahaan untuk tahun 2021 di atas The tax calculation of the Company for the year 2021
akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (“SPT”) will be reported by the Company in it 2021 annual
Pajak Penghasilan Badan tahun 2021. company income tax report (SPT).

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang
dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku
dari rugi sebelum beban pajak penghasilan dan beban
pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income tax expense
calculated using the applicable tax rates of loss
before income tax expense and income tax expense
as presented in the consolidated statement of profit
or loss and other comprehensive income are as
follows:

2021 2020
Laba sebelum pajak perusahaan / Profit before income tax expenses 661.200.061.330 79.085.705.572

Pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku / Income tax

based on applicable tax rate 145.464.013.493 17.398.855.224

Perbedaan tetap: / Permanent differences:

Pendapatan dari pengalihan aset / Income from the transfer of assets (32.750.991.693) (46.748.444.437)
Denda dan adminstrasi pajak / Tax penalties 20.873.869.505 19.058.104.648
Bagian laba entitas asosiasi / Profit of the association entity (35.084.832.985) (17.007.783.810)
Beban yang tidak dapat diperhitungkan / Unaccountable expenses 30.745.666.454 13.739.068.714
Selisih nilai wajar properti investasi / Exchange in fair value of
investment property (75.759.773.305) (13.950.872.720)
Pendapatan yang sudah dikenakan pajak final / Final taxable income (27.020.142.501) (11.603.170.645)
Penurunan nilai aset pajak tangguhan / Impairment of deferred tax
assets 23.716.432.268 (4.574.202.655)
Lain-lain / Others (29.655.790.884) 15.812.996.604
Total 20.528.450.350 (27.875.449.077)

378 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

d. Pajak tangguhan d. Deffered tax

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang
belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya
bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi
fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh
manajemen diperlukan dalam menentukan jumlah aset
pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan.
The deferred tax assets is recognized on all of
temporary differences that can subtracted and fiscal
lossses that has not yet used and may be that the
taxable income will available so the temporary
different can be subtracted and the fiscal losses can
used. Significant estimation by management is
required in determining the deferred tax asset that
can be recognized, based on its using and taxable
income level and tax planning strategy in the future.

Mutasi aset/(liabilitas) pajak tangguhan tahun 2021 Movement of deferred tax assets (liabilities) in 2021
adalah sebagai berikut: are as follows:

Dibebankan ke
Dibebankan penghasilan
(dikreditkan) pada Penyesuaian atas komprehensif lain Tambahan Modal
31 Desember laba rugi / pajak tangguhan / / Charges to other Disetor / 31 Desember
2020 / December Charges (credit) Adjustment for comprehensive Additional Paid-in 2021 / December
31, 2020 to profit and loss deffered tax income Capital 31, 2021

Perusahaan / The Company

Aset Pajak Tangguhan /
Deferred tax assets
Beban imbalan paska kerja /
Employee b enefit expenses 255.273.254.634 (20.284.623.615) 13.095.654.859 12.003.051.198 - 260.087.337.076
Penyisihan atas penurunan
nilai aset / Allowances for
impairment of inventory 4.643.719.052 18.745.158.013 - - - 23.388.877.065
Sewa / Rent 40.173.372 157.191.813 - - - 197.365.185
Total aset pajak tangguhan /
Total deferred tax assets 259.957.147.058 (1.382.273.789) 13.095.654.859 12.003.051.198 - 283.673.579.326
Cadangan penurunan nilai
aset pajak tangguhan /
Allowance for impairment of
deferred tax assets (259.957.147.058) (11.713.381.069) - (12.003.051.198) - (283.673.579.326)
Aset Pajak Tangguhan Neto /
Net Deferred Tax Assets - (13.095.654.859) 13.095.654.859 - - -

Liabilitas Pajak Tangguhan /

Deferred Tax Liab ility
Nilai wajar utang pihak
berelasi / Fair value of deb t to
related parties - - - - (8.393.567.702) (8.393.567.702)
Perbedaan penyusutan
komersial dan fiskal /
Differences in commercial and
fiscal depreciation (87.628.838.926) (17.408.849.017) - - - (105.037.687.943)
Pengukuran kembali nilai
wajar aset biologis / Re-
measurement of fair value of
b iological assets (9.438.822.236) (3.119.601.333) - - - (12.558.423.569)
Total Liabilitas Pajak
Tangguhan / Total Deferred
Tax Liability (97.067.661.162) (20.528.450.350) - - (8.393.567.702) (125.989.679.214)

Neto (97.067.661.162) 33.624.105.209 13.095.654.859 - (8.393.567.702) (125.989.679.214)

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|379

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) 22. TAXATION (continued)

d. Pajak tangguhan (lanjutan) d. Deffered tax (continued)

Mutasi aset/(liabilitas) pajak tangguhan tahun 2020 Movement of deferred tax assets (liabilities) in 2020
adalah sebagai berikut: are as follows:

Dibebankan ke
Dibebankan penghasilan
(dikreditkan) pada Penyesuaian atas komprehensif lain Tambahan Modal
31 Desember laba rugi / pajak tangguhan / / Charges to other Disetor / 31 Desember
2019 / December Charges (credit) Adjustment for comprehensive Additional Paid-in 2020 / December
31, 2019 to profit and loss deffered tax income Capital 31, 2020

Perusahaan / The Company

Aset Pajak Tangguhan /
Deferred tax assets
Beban imbalan paska kerja /
Employee b enefit expenses 310.476.481.223 (13.434.728.732) (50.352.832.606) 8.584.334.749 - 255.273.254.634
Penyisihan atas penurunan
nilai aset / Allowances for
impairment of inventory 3.259.635.570 1.775.239.750 (391.156.268) - - 4.643.719.052
Sewa / Rent - 40.782.902 (609.530) - - 40.173.372
Total aset pajak tangguhan /
Total deferred tax assets 313.736.116.793 (11.618.706.080) (50.744.598.404) 8.584.334.749 - 259.957.147.058
Cadangan penurunan nilai
aset pajak tangguhan /
Allowance for impairment of
deferred tax assets (313.736.116.793) 62.363.304.484 - (8.584.334.749) - (259.957.147.058)
Aset Pajak Tangguhan Neto /
Net Deferred Tax Assets - 50.744.598.404 (50.744.598.404) - - -

Liabilitas Pajak Tangguhan /

Deferred Tax Liab ility
Nilai wajar utang pihak
berelasi / Fair value of deb t to
related parties - - - - - -
Perbedaan penyusutan
komersial dan fiskal /
Differences in commercial and
fiscal depreciation (118.435.994.887) (7.872.426.186) 38.679.582.147 - - (87.628.838.926)
Pengukuran kembali nilai
wajar aset biologis / Re-
measurement of fair value of
b iological assets (6.507.115.353) (3.712.560.725) 780.853.842 - - (9.438.822.236)
Total Liabilitas Pajak
Tangguhan / Total Deferred
Tax Liability (124.943.110.240) (11.584.986.911) 39.460.435.989 - - (97.067.661.162)

Neto (124.943.110.240) 39.159.611.493 (11.284.162.415) - - (97.067.661.162)

380 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
SKPKB Pasal 29
Pada tanggal 23 September 2019, PTPN II menerima
hasil putusan pengadilan Pajak Nomor PUT-
113563,15/2011/PP/M.XA, atas SKPKB PPh Badan
tahun 2011. Berdasarkan putusan pengadilan Pajak
atas banding yang diajukan, pengadilan Pajak tetap
mempertahankan nilai kurang bayar sebesar
Rp32.445.995.843 dan sudah mencatatnya sebagai
bagian dari utang pajak badan pada tahun 2019 dan
2020. PTPN II sudah melakukan pembayaran bertahap
atas SKPKB ini. Saldo utang SKPKB PPh Badan tahun
pajak 2011 pada tanggal 31 Desember 2021 adalah
sebesar Rp6.005.408.850.
Pada tanggal 23 September 2019, PTPN II menerima
hasil putusan pengadilan Pajak Nomor PUT-
115436.15/2013/PP/M.XA, atas SKPKB PPh Badan
tahun 2013. Berdasarkan putusan pengadilan Pajak
atas banding yang diajukan, pengadilan Pajak tetap
mempertahankan nilai kurang bayar sebesar Rp
28.137.019.872 dan sudah mencatatnya sebagai bagian
dari utang pajak badan pada tahun 2019 dan 2020.
PTPN II sudah melakukan pembayaran bertahap atas
SKPKB ini. Saldo utang SKPKB PPh Badan tahun pajak
2013 pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp14.068.509.936.
SKPKB Pasal 4 (2)
Pada tanggal 6 Juli 2020, PTPN II menerima hasil
putusan pengadilan Pajak PUT-
112620.25/2011/PP/M.XA, atas SKPKB Pajak
Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2) untuk tahun pajak
2011. Berdasarkan putusan pengadilan Pajak atas
banding yang diajukan, pengadilan Pajak tetap
mempertahankan nilai kurang bayar sebesar
Rp30.761.800.000 dan sudah mencatatnya sebagai
bagian dari utang pajak badan pada tahun 2020 dan
2021. PTPN II sudah melakukan pembayaran bertahap
atas SKPKB ini. Saldo utang SKPKB Pajak Penghasilan
Final Pasal 4 Ayat (2) tahun pajak 2011 pada tanggal 31
Desember 2021 adalah sebesar Rp30.431.425.361.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|381
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. TAXATION (continued)
e. Tax Assessment Letters (continued)
SKPKB Article 29
On September 23, 2019, PTPN II received the
results of the Tax Court's decision Number PUT-
113563.15/2011/PP/M.XA, on the 2011 Corporate
Income Tax SKPKB. paid Rp32,445,995,843 and
has recorded it as part of the corporate tax debt in
2019 and 2020. PTPN II has made gradual
payments for this SKPKB. The balance of the
SKPKB of Corporate Income Tax for the 2011 fiscal
year as of December 31, 2021 is Rp6,005,408,850.
On September 23, 2019, PTPN II received the
results of the Tax Court's decision Number PUT-
115436.15/2013/PP/M.XA, on the 2013 Corporate
Income Tax SKPKB. Rp28,137,019,872 and has
recorded it as part of the corporate tax debt in 2019
and 2020. PTPN II has made gradual payments for
this SKPKB. The balance of the SKPKB of Corporate
Income Tax for the 2013 fiscal year as of December
31, 2021 is Rp14,068,509,936.
SKPKB Article 4 (2)
On July 6, 2020, PTPN II received the results of the
Tax Court's decision PUT-112620.25/2011/PP/M.XA,
on the SKPKB of Final Income Tax Article 4
Paragraph (2) for the 2011 fiscal year. Based on the
Tax Court's decision on the appeal filed, The Tax
Court still maintains the underpayment amounting to
Rp30,761,800,000 and has recorded it as part of the
corporate tax payable in 2020 and 2021. PTPN II
has made gradual payments for this SKPKB. The
outstanding balance of the SKPKB of Final Income
Tax Article 4 Paragraph (2) of the 2011 fiscal year as
of December 31, 2021 is Rp30,431,425,361.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
SKPKB PPN
Pada tahun 2018, PTPN II menerima SKPKB PPN
Nomor : 00071/207/14/051/18 untuk tahun pajak 2014.
Berdasarkan surat keputusan tersebut nilai kurang
bayar Perusahaan sebesar Rp8.908.919.536. PTPN II
sudah mencadangkan nilai tersebut dan dicatat pada
utang PPN tahun 2019. PTPN II sudah melakukan
pembayaran bertahap atas SKPKB ini. Saldo utang
SKPKB PPN tahun pajak 2014 pada tanggal 31
Desember 2021 adalah sebesar Rp4.608.919.536.
Pada tanggal 6 Juli 2020, PTPN II menerima hasil
putusan pengadilan Pajak PUT-
117425.16/2012/PP/M.XA, atas SKPKB PPN untuk
tahun pajak 2012. Berdasarkan putusan pengadilan
Pajak atas banding yang diajukan, pengadilan Pajak
tetap mempertahankan nilai kurang bayar sebesar
Rp17.109.413.007. PTPN II sudah mencadangkan nilai
tersebut dan dicatat pada utang PPN tahun 2020. PTPN
II sudah melakukan pembayaran bertahap atas SKPKB
ini. Saldo utang SKPKB PPN tahun pajak 2012 pada
tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp14.059.413.007.
Pada tanggal 24 September 2020, Direktorat Jendral
Pajak (“DJP”) menerbitkan SKPKB dan surat Surat
Tagihan (“STP”) atas Pajak PPN untuk tahun pajak
2011 sebesar Rp33.621.867.241 dan sudah
mencatatnya sebagai bagian dari utang pajak PPN
pada tahun 2020. PTPN II sudah melakukan
pembayaran bertahap atas SKPKB ini. Saldo utang
SKPKB PPN tahun pajak 2011 pada tanggal 31
Desember 2021 adalah sebesar Rp20.571.867.241.
Pada tanggal 6 Januari 2022, DJP menerbitkan SKPKB
dan surat Surat Tagihan (“STP”) atas Pajak PPN untuk
tahun pajak 2017 dengan nilai kurang bayar sebesar
Rp10.483.871.076. PTPN II sudah mencadangkan nilai
tersebut dan dicatat pada utang PPN tahun 2021. Pada
tahun 2022 PTPN II sudah melakukan pembayaran
secara penuh.
382 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. TAXATION (continued)
e. Tax Assessment Letters (continued)
VAT SKPKB
In 2018, PTPN II received SKPKB VAT Number:
00071/207/14/051/18 for the 2014 fiscal year. Based
on the decree, the Company's underpayment
amounted to Rp.8,908,919,536. PTPN II has
reserved this value and recorded it in the 2019 VAT
debt. PTPN II has made gradual payments for this
SKPKB. The balance of the SKPKB VAT payable for
the 2014 fiscal year as of December 31, 2021,
amounted to Rp4,608,919,536.
On July 6, 2020, PTPN II received the results of the
Tax Court's decision PUT-117425.16/2012/PP/M.XA,
on the SKPKB of VAT for the 2012 fiscal year.
Rp17.109.413.007. PTPN II has reserved this value
and recorded it in the VAT debt in 2020. PTPN II has
made gradual payments for this SKPKB. The
balance of the SKPKB VAT payable for the 2012
fiscal year as of December 31, 2021 is
Rp14,059,413,007.
On September 24, 2020, the Directorate General of
Taxes (“DGT”) issued SKPKB and a Letter of Invoice
(“STP”) for VAT Tax for the 2011 fiscal year
amounting to Rp33,621,867,241 and has recorded it
as part of the VAT tax payable in 2020 PTPN II has
made gradual payments for this SKPKB. The
balance of the SKPKB VAT payable for the 2011
fiscal year as of December 31, 2021 is
Rp20,571,867,241.
On January 6, 2022, the DGT issued the SKPKB and
a Letter of Invoice (“STP”) for VAT Tax for the 2017
fiscal year with an underpayment amounting to
Rp10,483,871,076. PTPN II has reserved this value
and recorded it in the VAT debt in 2021. In 2022
PTPN II has made full payments.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 23. ACCRUED EXPENSES

Rincian dari biaya yang masih harus dibayar terdiri dari: Details of the accrued expense are as follows:

2021 2020
Beban bunga pinjaman / Loan interest expense 61.966.744.444 19.254.677.159
Bonus dan Tantiem / bonuses and tantiem 57.749.705.880 26.286.097.400
Gaji dan upah karyawan / Employee salaries and wages 26.305.654.367 28.586.661.762
Penggantian hak karyawan / compensation of employees 19.557.243.580 11.455.377.075
Beban Asuransi / Insurance Expenses 5.305.728.783 7.362.272.967
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) / Others (below Rp1 billion) 6.945.982.019 7.909.013.656
Total 191.476.921.263 100.854.100.020

24. UTANG BANK JANGKA PENDEK 24. SHORT-TERM BANK DEBT

Jumlah batas
pinjaman Batas Jangka
maksimum / Waktu Fasilitas / 31 Desember 31 Desember
Nama Fasilitas / Facility Total limit Term Limits 2021 / December 2020 / December
Name maximum debts Facility 31, 2021 31, 2020
Perusahaan / Company
KMI BRI Gula 162.000.000.000 21 Juli 2021 - 147.160.252.977
BRI KMK III 90.000.000.000 21 Juli 2021 - 86.357.762.709
KMK BRI TBS 50.000.000.000 20 Juli 2021 - 48.606.598.292
KMK TBS BRI Agro (Catatan
/Notes 25) 23.027.926.544 29 September 2020 - -

Entitas Anak / Subsidiary

Kredit Receivable Financing
Bank Mandiri 10.000.000.000 3 September 2021 - 1.083.250.680
Total - 283.207.864.658

Perusahaan Company

Pada tahun 2020, utang bank jangka pendek merupakan
pinjaman dalam bentuk kredit modal kerja (KMK).
Pinjaman ini digunakan sebagai modal kerja operasional
Perusahaan dan dikenakan bunga tahunan antara 9,50%
sampai dengan 11% dan akan jatuh tempo pada Juli 2021
dan Desember 2022. Pinjaman ini dijaminkan dengan
persediaan (Catatan 9), piutang usaha (Catatan 6), dan
beberapa sertifikat Hak Guna Usaha (“HGU”) (Catatan 15).
Atas pinjaman ini, Perusahaan diharuskan untuk
menyerahkan surat pernyataan notaril dari PT Perkebunan
Nusantara III (PTPN III) selaku holding (Letter of
Undertaking) yang menyatakan bahwa PTPN III sanggup
untuk setiap saat melakukan top up (cashflow guarantee)
kepada Perusahaan; menjaga rasio DER (ratio debt to
equity) maksimal sebesar 400%; dan menyerahkan bukti
perpanjangan atas perizinan dan/atau dokumen legal yang
telah jatuh tempo.
In 2020, short-term bank loans are loans in the form of
working capital loans (KMK). This loan is used as
working capital for the Company's operations and
bears annual interest between 9.50% to 11% and will
mature in July 2021 and December 2022. This loan is
collateralized by inventories (Note 9), trade
receivables (Note 6), and several Hak Guna Usaha
(“HGU”) certificates (Note 15). For this loan, the
Company is required to submit a notarized statement
letter from PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) as
the holding (Letter of Undertaking) which states that
PTPN III is able to top up (cashflow guarantee) at any
time to the Company; maintain a maximum DER (debt
to equity ratio) of 400%; and submit proof of extension
of the permit and/or legal documents that have
matured.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|383

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Pada tahun 2021, PTPN Grup telah menandatangani
perjanjian perubahan induk (Master Amendment
Agreement (MAA)). Perjanjian tersebut telah berlaku efektif
sejak 15 April 2021 dan dibuat di hadapan Notaris Nanette
Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. M.Kn., yang sejak
tahun 2021, suku bunga fasilitas pinjaman Rupiah adalah
sebesar 7% per tahun, dan jangka waktu seluruh fasilitas
pinjaman perbankan akan jatuh tempo tahun 2025, dan
dapat dilakukan perpanjangan selama 3 tahun, sampai
dengan tahun 2028, sehingga pada tahun 2021, saldo
pinjaman tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari
utang bank jangka panjang (Catatan 25).
Entitas Anak
Kredit Receivable Financing Bank Mandiri
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas
Receivable Financing Nomor CRO.MDN/0631/PK-RF/2018
nomor 09 tanggal 5 September 2018 di hadapan Notaris
Rosana Lubis, PT Tembakau Deli Medica (“TDM”) Entitas
Anak memperoleh kredit revolving dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk dengan limit kredit Rp10.000.000.000 untuk
tujuan penggunaan sebagai percepatan penerimaan klaim
fasilitas kesehatan dari BPJS atas Formulir Pembayaran
Klaim (“FPK”) yang telah diverifikasi oleh BPJS Kesehatan
untuk pembayaran kepada unit rumah sakit. Pinjaman ini
dikenakan bunga tahunan sebesar 8,5% yang dapat
berubah sesuai dengan ketentuan suku bunga yang
berlaku di Bank Mandiri dan akan jatuh tempo pada
tanggal 3 Maret 2021. Pinjaman ini dijamin dengan piutang
usaha (Catatan 6) yang diikat secara fidusia sebesar
Rp10.000.000.000. Pada tahun 2021, pinjaman ini telah
dibayarkan secara penuh.
384 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. SHORT-TERM BANK DEBT (continued)
In 2021, PTPN Group has signed a Master
Amendment Agreement (MAA). The agreement has
been effective since April 15, 2021 and was made
before Notary Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,
S.H. M.Kn., which since 2021, the interest rate of the
Rupiah loan facility is 7% per annum, and the term of
all banking loan facilities will mature in 2025, and can
be extended for 3 years, until 2028, so that in In 2021,
the loan balance is classified as part of long-term
bank loans (Note 25).
Subsidiaries
Bank Mandiri Receivable Financing Credit
Based on Deed of Agreement granting Receivable
Financing Facility Number CRO. MDN/0631/PK-
RF/2018 number 09 dated September 5, 2018 in the
presence of Notary Rosana Lubis, PT Tembakau Deli
Medica ("TDM") Subsidiaries obtain revolving credits
from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a credit limit
of Rp10,000,000,000 for the purpose of using as an
acceleration of the acceptance of health facility claims
from BPJS on the Claim Payment Form ("FPK") that
has been verified by BPJS Kesehatan for payment to
hospital units. This loan is subject to annual interest of
8.5% which is subject to change in accordance with
the applicable interest rate provisions at Bank Mandiri
and is due on March 3, 2021. This loan is secured by
trade receivables (Note 6) which are fiduciary tied up
in the amount of Rp10,000,000,000. In 2021, this loan
has been repaid in full.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. UTANG JANGKA PANJANG 25. LONG TERM PAYABLE

a. Utang Bank Jangka Panjang a. Long-term Bank Debt

Tahun 2021 Setelah MAA 2021 after MAA

Bagian lancar atas utang bank

Jumlah batas pinjaman Periode jangka panjang / Current Utang bank jangka panjang (setelah
maksimum / Total limit pembayaran / Portion of long term bank dikurangi bagian lancar) / Long term
maximum debts Payment period Total loans debts, net of current portion
31 Desember 2021 / December 31, 2021
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero )Tbk
Per bulan s.d
KI BRI Revitalisai Kelapa Sawit 372.330.000.000 Tahun 2025 315.598.392.147 14.018.661.653 301.579.730.494
Per bulan s.d
KI BRI Revitalisai Gula 183.000.000.000 Tahun 2026 133.727.179.353 5.940.360.960 127.786.818.393
Per bulan s.d
KI Refinancing Lanjutan II 160.500.000.000 Tahun 2027 113.720.805.998 5.051.654.868 108.669.151.130
Per bulan s.d
KI Refinancing III 100.000.000.000 Tahun 2028 94.437.312.500 4.228.772.700 90.208.539.800
Per bulan s.d
KI Refinancing II 63.000.000.000 Tahun 2029 29.981.830.825 1.331.833.907 28.649.996.918
Per bulan s.d
KI Refinancing Pelunasan Mandiri 422.250.000.000 Tahun 2030 - - -
Per bulan s.d
KMK I BRI Gula 162.000.000.000 Tahun 2031 144.014.701.885 6.567.027.817 137.447.674.068
Per bulan s.d
KMK III BRI 90.000.000 Tahun 2032 84.511.865.530 3.528.325.992 80.983.539.538
Per bulan s.d
KMK II BRI TBS 50.000.000 Tahun 2033 47.567.632.255 2.167.227.504 45.400.404.751
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Per bulan s.d
KMK TBS BRI Agro (Catatan 24) 50.000.000 Tahun 2034 11.278.923.229 451.420.356 10.827.502.873
Per bulan s.d
PT Bank Mandiri (Persero )Tbk - KI Arso II 1.000.000 Tahun 2035 1.000.000 - 1.000.000
Total 974.839.643.722 43.285.285.756 931.554.357.966

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|385

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 25. LONG TERM PAYABLE (continued)

a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan) a. Long-term Bank Debt (continued)

Tahun 2020 Sebelum MAA 2020 Before MAA

Bagian lancar atas utang bank
Jumlah batas pinjaman Periode jangka panjang / Current Utang bank jangka panjang (setelah
maksimum / Total limit pembayaran / Portion of long term bank dikurangi bagian lancar) / Long term
maximum debts Payment period Total loans debts, net of current portion
31 Desember 2020 / December 31, 2020
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero )Tbk
Per triwulan s.d
KI BRI Revitalisai Kelapa Sawit 372.330.000.000 Tahun 2025 322.491.651.193 20.000.000.000 302.491.651.193
Per triwulan s.d
KI BRI Revitalisai Gula 183.000.000.000 Tahun 2023 136.648.031.015 30.000.000.000 106.648.031.015
Per triwulan s.d
KI Refinancing Lanjutan II 160.500.000.000 Tahun 2024 116.204.681.057 20.000.000.000 96.204.681.057
Per triwulan s.d
KI Refinancing III 100.000.000.000 Tahun 2025 96.500.000.000 1.999.999.992 94.500.000.000
Per triwulan s.d
KI Refinancing II 63.000.000.000 Tahun 2022 30.636.690.076 10.000.000.000 20.636.690.076
Per triwulan s.d
KI Refinancing Pelunasan Mandiri 422.250.000.000 Tahun 2022 - - -
PT Bank Rakyat Indonesia AgroniagaTbk
Per triwulan s.d
KMK TBS BRI Agroniaga (Catatan 25) 50.000.000.000 Tahun 2022 11.527.926.544 - 11.527.926.544
Per triwulan s.d
PT Bank Mandiri (Persero )Tbk - KI Arso II 1.000.000 Tahun 2025 1.000.000 1.000.000 -
Total 714.009.979.885 82.000.999.992 632.008.979.885

25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 25. LONG TERM PAYABLE (continued)

a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan) a. Long-term Bank Debt (continued)

Tahun 2021 Setelah MAA 2021 After MAA

Transformasi keuangan jangka panjang perjanjian Long-term financial transformation of the Master
perubahan induk (Master Amendment Agreement Amendment Agreement (MAA)
(MAA))

Pada tahun 2021, PTPN Grup telah menandatangani In 2021, PTPN Group has signed a Master
perjanjian perubahan induk (Master Amendment Amendment Agreement (MAA), in connection with a
Agreement (MAA)), sehubungan dengan program long-term financial transformation program consisting
transformasi keuangan jangka Panjang yang terdiri dari: of:
1. Perjanjian Perubahan Induk Hijau Nomor 29, tanggal 1. Green Master Amendment Agreement Number
29 Januari 2021 (“MAA Green”) untuk PTPN III, PTPN 29, dated January 29, 2021 (“MAA Green”) for
IV dan PTPN V PTPN III, PTPN IV and PTPN V
2. Perjanjian Perubahan Induk Kuning Nomor 30, tanggal 2. Yellow Parent Amendment Agreement Number
29 Januari 2021 (“MAA Yellow”) untuk PTPN I, PTPN II, 30, dated January 29, 2021 (“MAA Yellow”) for
PTPN VI, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV PTPN I, PTPN II, PTPN VI, PTPN X, PTPN XI,
PTPN XII and PTPN XIV
3. Perjanjian Perubahan Induk Merah Nomor 28, tanggal 3. Agreement on Amendment to Parent Red Number
29 Januari 2021 (“MAA Red”) untuk PTPN VII, PTPN 28, dated January 29, 2021 (“MAA Red”) for
VIII dan PTPN IX PTPN VII, PTPN VIII and PTPN IX

386 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan)
Sesuai dengan ketentuan MAA, transformasi keuangan
jangka Panjang Perusahaan mengacu kepada Perjanjian
perubahan induk kuning.
Perjanjian tersebut telah berlaku efektif sejak 15 April 2021
dan dibuat di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari
Adi Warsito, S.H. M.Kn., yang sejak tahun 2021, suku
bunga fasilitas pinjaman Rupiah adalah sebesar 7% per
tahun, dan jangka waktu seluruh fasilitas pinjaman
perbankan akan jatuh tempo tahun 2025, yang dapat
dilakukan perpanjangan selama 3 tahun, sampai dengan
tahun 2028.
Tahun 2020 Sebelum MAA
Utang bank jangka panjang terdiri atas pinjaman:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
1) Kredit Investasi (“KI”) BRI Revitalisasi Kelapa Sawit
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (“KI”) No.
7, tanggal 3 Juni 2010, Perusahaan memperoleh
fasilitas KI Lanjutan I dari BRI yang dipergunakan
untuk perbaikan kebun kelapa sawit di Distrik Rayon
Utara dengan nilai maksimum sebesar
Rp372.330.000.000 dengan tingkat suku bunga
sebesar 10,5% per tahun dan yang telah diubah
beberapa kali dan terakhir diubah dengan Akta No. 38
tanggal 26 Agustus 2020.
Pada tahun 2020, Perusahaan telah melakukan
restrukturisasi sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit
Investasi No. 39, tanggal 26 Agustus 2020 dengan
tingkat suku bunga sebesar 9% serta pembayaran
dilakukan secara triwulanan sampai dengan 31
Desember 2025. Perjanjian kredit ini dijamin dengan
beberapa sertifikat HGU (Catatan 15).
2) Kredit Investasi (“KI”) BRI Revitalisasi Gula
Berdasarkan Akta Perjanjian KI No.46, tanggal 20 Juni
2012, Perusahaan memperoleh fasilitas KI dari BRI
yang dipergunakan untuk Bisnis Unit Gula dengan
nilai maksimum sebesar Rp183.000.000.000 dengan
tingkat suku bunga 10,5% dan yang telah diubah
beberapa kali dan terakhir diubah dengan Akta No. 38
tanggal 26 Agustus 2020 dengan tingkat suku bunga
9%. Perjanjian kredit ini dijamin dengan beberapa
sertifikat HGU (Catatan 15).
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|387
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. LONG TERM PAYABLE (continued)
a. Long-term Bank Debt (continued)
In accordance with MAA provisions, the Company's
long-term financial transformation refers to the Yellow
Master Change Agreement.
The agreement has been effective since April 15,
2021 and was made before Notary Nanette Cahyanie
Handari Adi Warsito, S.H. M.Kn., which since 2021,
the interest rate of the Rupiah loan facility is 7% per
annum, and the term of all banking loan facilities will
mature in 2025, which can be extended for 3 years,
until 2028.
2020 Before MAA
Long-term bank debt consists of loans:
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
1) Investment Credit BRI Palm Oil Revitalization
Based on the Deed of Investment Credit
Agreement (“KI”) No. 7, dated June 3, 2010, the
Company obtained KI Continuation I facility from
BRI which was used to repair an oil palm
plantation in North Rayon District with a maximum
amount of Rp. several times and most recently
amended by Deed No. 38 August 26, 2020.
In 2020, the Company has restructured in
accordance with the Deed of Investment Credit
Agreement No. 39, dated August 26, 2020 with an
interest rate of 9% and payments are made
quarterly until December 31, 2025. This credit
agreement is secured by several HGU certificates
(Note 15)
2) Investment Credit ("KI") BRI Sugar Revitalization
Based on the Deed of KI Agreement No.46, dated
June 20, 2012, The Company obtained KI facility
from BRI used for Sugar Unit Business with a
maximum value of Rp183,000,000,000 with an
interest rate of 10.5% and which has been
amended by Deed No.38 dated August 26, 2020
with an interest rate of 9%. This credit agreement
is guaranteed with several HGU certificates. (Note
15)
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan)
3) Kredit Investasi (“KI”) Refinancing Lanjutan II
Berdasarkan Akta Perjanjian KI No. 5, tanggal 3
September 2001, Perusahaan memperoleh fasilitas KI
Lanjutan II dari BRI untuk investasi tanaman dan non
tanaman di Distrik Rayon Utara dengan nilai
maksimum sebesar Rp160.500.000.000 dikenakan
bunga sebesar 10% dan pada tahun 2016 telah
dilakukan restrukturisasi sesuai Akta Perjanjian No. 71
tanggal 31 Mei 2016.
Pada tahun 2020, Perusahaan melakukan
restrukturisasi pinjaman sesuai dengan Akta No: 34
tanggal 26 Agustus 2020 dengan tingkat suku bunga
9% dan diangsur secara triwulanan sampai dengan
tahun 2024. Pinjaman ini dijamin dengan piutang
usaha (Catatan 6), persediaan (Catatan 9), aset
tanaman dan aset tetap (Catatan 13) dan beberapa
sertifikat HGU (Catatan 15).
4) Kredit Investasi (“KI”) Refinancing III
Berdasarkan perjanjian pinjaman dalam Akta Notaris
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn. No. 55 tanggal 25
November 2016 , Perusahaan mengadakan perjanjian
fasilitas perbankan dengan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk dalam bentuk KI Refinancing III dengan
nilai maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dengan
tingkat suku bunga sebesar 9,50%.
Pada tahun 2020, Perusahaan melakukan
restrukturisasi terhadap pinjaman sesuai dengan Akta
No: 37 tanggal 26 Agustus 2020 dengan tingkat suku
bunga 9% dan diangsur secara triwulanan sampai
dengan tahun 2025. Pinjaman ini dijamin dengan
piutang usaha (Catatan 6), persediaan (Catatan 9),
aset tanaman dan aset tetap (Catatan 13) dan
beberapa sertifikat HGU (Catatan 15).
388 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. LONG TERM PAYABLE (continued)
a. Long-term Bank Debt (continued)
3) Investment Credit ("KI") Advanced Refinancing II
Based on the Deed of KI Agreement No. 5, dated
September 3, 2001, the Company obtained
Advanced KI facility II from BRI for plant and non-
plant investment in North Rayon District with a
maximum amount of Rp. 160,500,000,000 and
bears interest at 10% and in 2016 was
restructured in accordance with the Deed of
Agreement No.71 dated May 31, 2016.
In 2020, the Company restructured the loan in
accordance with Deed No: 34 dated August 26,
2020 with an interest rate of 9% and in quarterly
installments until 2024. This loan is collateralized
by trade receivables (Note 6), inventories (Note 9),
plant assets and property, plant and equipment
(Note 13) and several HGU certificates (Note 15).
4) Investment Credit ("KI") Refinancing III
Based on the loan agreement in The Notarial
Deed of Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn. No. 55
dated November 25, 2016, the Company entered
into a banking facility agreement with PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in the form of KI
Refinancing III with Pseudo R/C with a maximum
of Crediet Overeencomst (CO) decreased by
Rp100,000,000,000 with an interest rate of 9.50%.
In 2020, the Company restructured the loan in
accordance with Deed No: 37 dated August 26,
2020 with an interest rate of 9% and in quarterly
installments until 2025. This loan is collateralized
by trade receivables (Note 6), inventories (Note 9),
plant assets and property, plant and equipment
(Note 13) and several HGU certificates (Note 15).
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan)
5) Kredit Investasi (“KI”) Refinancing II
Berdasarkan Akta Perjanjian KI No. 33, tanggal 28
Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas KI
Refinancing II dari Bank Rakyat Indonesia yang
dipergunakan untuk Refinancing atas investasi di
Distrik Rayon Utara berupa investasi tanaman dan
non tanaman, maksimum pinjaman sebesar
Rp63.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 10%
yang telah diubah beberapa kali dan terakhir diubah
dengan Akta Perjanjian No. 70 tanggal 31 Mei 2016
dengan suku bunga 9% dan pembayaran dilakukan
secara triwulanan sampai dengan tahun 2022.
Pada tahun 2020, Perusahaan telah melakukan
restrukturisasi terhadap pinjaman sesuai dengan Akta
Nomor: 36 tanggal 26 Agustus 2020 dengan tingkat
suku bunga 9% dan akan jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2024. Pinjaman ini dijamin dengan
piutang usaha (Catatan 6), persediaan (Catatan 9),
aset tanaman dan aset tetap (Catatan 13) dan
beberapa sertifikat HGU (Catatan 15).
6) Kredit Investasi (“KI”) Refinancing III
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi
Refinancing No. 06 tanggal 3 Juni 2010, yang dibuat
dihadapan Notaris Imas Fatimah dan terakhir diubah
dengan Akta Perjanjian Kredit Investasi Refinancing
No. 35 tanggal 26 Agustus 2020, Perusahaan
menerima pinjaman berupa fasilitas Kredit Investasi
(“KI”) Refinancing sebesar Rp422.250.000.000
dengan tingkat suku bunga 9,5% dan akan jatuh
tempo pada tanggal 31 Desember 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2020 Perusahaan telah
melunasi seluruh kewajiban atas fasilitas kredit
tersebut.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|389
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. LONG TERM PAYABLE (continued)
a. Long-term Bank Debt (continued)
5) Investment Credit ("KI") Refinancing II
Based on the Deed of KI Agreement No. 33, dated
October 28, 2013, the Company obtained a KI
Refinancing II facility from Bank Rakyat Indonesia
which is used for refinancing investments in North
Rayon District in the form of plant and non-plant
investments, a maximum loan of Rp.
63,000,000,000 with an interest rate of 10% which
has been amended several times and the last
amended by the Deed of Agreement No. 70 dated
May 31, 2016 with an interest rate of 9% and
payments are made quarterly until 2022.
In 2020, the Company has restructured the loan in
accordance with Deed Number: 36 dated August
26, 2020 with an interest rate of 9% and will
mature on December 31, 2024. This loan is
collateralized by trade receivables (Note 6),
inventories (Note 9), plant assets and property,
plant and equipment (Note 13) and several HGU
certificates (Note 15).
6) Investment Credit ("KI") Refinancing III
Based on the Deed of Refinancing Investment
Credit Agreement No. 06 dated June 3, 2010,
drawn up before Notary Imas Fatimah and lastly
amended by Deed of Refinancing Investment
Credit Agreement No. 35 dated August 26, 2020,
the Company received a loan in the form of
Investment Credit (“KI”) Refinancing facility
amounting to Rp422,250,000,000 with an interest
rate of 9.5% and will mature on December 31,
2020.
As of December 31, 2020, the Company has paid
all of its obligations under the credit facility.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan)
7) Kredit Modal Kerja (“KMK”) BRI Gula
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja
(“KMK”) No. 50, tanggal 21 Juli 2008 yang telah
diubah beberapa kali dan terakhir diubah dengan Akta
Nomor: 08 tanggal 14 Agustus 2018 dan Akta
Addendum VI Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor 28
tanggal 16 Oktober 2019. Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit Modal Kerja dengan nilai maksimum
sebesar Rp162.000.000.000 untuk modal kerja
operasional industri gula dengan tingkat suku bunga
9,5% dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2020.
Pada tahun 2020, Perusahaan telah melakukan
restrukturisasi terhadap pinjaman sesuai dengan Akta
Nomor: 34 tanggal 26 Agustus 2020 dengan tingkat
suku bunga 9.5% dan akan jatuh tempo Juli 2021.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan (Catatan 9),
piutang usaha (Catatan 6) dan beberapa sertifikat Hak
Guna Usaha (“HGU”) (Catatan 15).
8) BRI Kredit Modal Kerja (“KMK”) III
Berdasarkan perjanjian pinjaman dalam Akta Notaris
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn. No.54 tanggal 25
November 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian
fasilitas perbankan dengan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk dalam bentuk Kredit Modal Kerja (KMK)
III dengan limit kredit maksimum sebesar
Rp90.000.000.000. Pinjaman ini digunakan sebagai
modal kerja operasional Perusahaan dan dikenakan
bunga tahunan sebesar 9,50% yang akan dibayar
setiap bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 21
Juli 2020.
Pada tahun 2020, Perusahaan telah melakukan
restrukturisasi terhadap pinjaman sesuai dengan Akta
Nomor: 34 tanggal 26 Agustus 2020 dengan tingkat
suku bunga 9.5% dan akan jatuh tempo Juli 2021.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan (Catatan 9),
piutang usaha (Catatan 6) dan beberapa sertifikat Hak
Guna Usaha (“HGU”) (Catatan 15).
390 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. LONG TERM PAYABLE (continued)
a. Long-term Bank Debt (continued)
7) Working Capital Credit (“KMK”) BRI Sugar
Based on the Deed of Working Capital Credit
Agreement (“KMK”) No. 50, dated July 21, 2008
which has been amended several times and most
recently amended by Deed Number: 08 dated
August 14, 2018 and Deed Addendum VI of
Working Capital Credit Agreement Number 28
dated October 16, 2019. The Company obtained a
Working Capital credit facility with a maximum
value of Rp162. 000,000,000 for working capital
for sugar industry operations with an interest rate
of 9.5% and will mature on July 21, 2020.
In 2020, the Company has restructured the loan in
accordance with Deed Number: 34 dated August
26, 2020 with an interest rate of 9.5% and will
mature in July 2021. This loan is collateralized by
inventories (Note 9), trade receivables (Note 6)
and several Hak Guna Usaha (“HGU”) certificates
(Note 15).
8) BRI Working Capital Credit (“KMK”) III
Based on the loan agreement in the Deed of
Notary Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn. No.54
dated November 25, 2016, the Company entered
into a banking facility agreement with PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in the form of
Working Capital Credit (KMK) III with a maximum
credit limit of Rp90,000,000,000. This loan is used
as the Company's operational working capital and
bears annual interest of 9.50% which will be paid
monthly and will mature on July 21, 2020.
In 2020, the Company has restructured the loan in
accordance with Deed Number: 34 dated August
26, 2020 with an interest rate of 9.5% and will
mature in July 2021. This loan is collateralized by
inventories (Note 9), trade receivables (Note 6)
and several Hak Guna Usaha (“HGU”) certificates
(Note 15).
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan)
9) Kredit Modal Kerja (“KMK”) BRI TBS
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja
(“KMK”) No. 50, tanggal 21 Juli 2008 yang telah
diubah beberapa kali dan terakhir diubah dengan Akta
Nomor: 08 tanggal 14 Agustus 2018 dan Akta
Addendum VI Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor 28
tanggal 16 Oktober 2019. Perusahaan memperoleh
fasilitas Kredit Modal Kerja dengan nilai maksimum
sebesar Rp50.000.000.000 untuk pembelian Tandan
Buah Segar (“TBS”) sawit dengan tingkat suku bunga
9,50% dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli
2020.
Pada tahun 2020, Perusahaan telah melakukan
restrukturisasi terhadap pinjaman sesuai dengan Akta
Nomor: 34 tanggal 26 Agustus 2020 dengan tingkat
suku bunga 9.5% dan akan jatuh tempo Juli 2021.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan (Catatan 9),
piutang usaha (Catatan 6) dan beberapa sertifikat Hak
Guna Usaha (“HGU”) (Catatan 15).
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
10) Kredit Modal Kerja (“KMK”) TBS BRI Agro
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja
(“KMK”) No. 20, tanggal 8 Mei 2014, yang telah
diubah beberapa kali dan terakhir diubah
dengan Akta Addendum Nomor B.035/BRI-
AGRO/MDN/7/2020 tanggal 27 Juli 2020. Perusahaan
memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan nilai
maksimum sebesar Rp50.000.000.000 untuk
pembelian Tandan Buah Segar (“TBS”) sawit dengan
tingkat suku bunga 11% dan akan jatuh tempo pada
tanggal 31 Desember 2022. Atas hal tersebut
Perusahaan melakukan reklasifikasi ke pinjaman
jangka Panjang (Catatan 25).
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, pinjaman
KMK TBS BRI Agro yang diperoleh Perusahaan
dijamin dengan agunan utama sampai sejumlah
Rp50.000.000.000 atas persediaan (Catatan 9) dan
agunan tambahan berupa sertifikat HGU (Catatan 15).
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|391
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. LONG TERM PAYABLE (continued)
a. Long-term Bank Debt (continued)
9) Working Capital Credit (“KMK”) BRI FFB
Based on the Deed of Working Capital Credit
Agreement (“KMK”) No. 50, dated July 21, 2008
which has been amended several times and most
recently amended by Deed Number: 08 dated
August 14, 2018 and Deed Addendum VI of
Working Capital Credit Agreement Number 28
dated October 16, 2019. The Company obtained a
Working Capital Credit facility with a maximum
value of Rp50. 000,000,000 for the purchase of
Palm Fresh Fruit Bunches (“FFB”) with an interest
rate of 9.50% and will mature on July 21, 2020.
In 2020, the Company has restructured the loan in
accordance with Deed Number: 34 dated August
26, 2020 with an interest rate of 9.5% and will
mature in July 2021. This loan is collateralized by
inventories (Note 9), trade receivables (Note 6)
and several Hak Guna Usaha (“HGU”) certificates
(Note 15).
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
10) Working Capital Credit (“KMK”) BRI Agro FFB
Based on the Deed of Working Capital Credit
Agreement (“KMK”) No. 20, dated May 8, 2014,
which has been amended several times and the
last amendment was by Deed of Addendum
Number B.035/BRI-AGRO/MDN/7/2020 dated
July 27, 2020. The Company obtained a Working
Capital Credit facility with a maximum value of
Rp50,000,000 .000 for the purchase of Fresh
Fruit Bunches (“FFB”) of palm oil with an interest
rate of 11% and will mature on December 31,
2022. For this reason, the Company has
reclassified it to a long-term loan (Note 25).
As of December 31, 2020 and 2019, the KMK
TBS BRI Agro loan obtained by the Company is
secured by main collateral of up to
Rp50,000,000,000 for inventories (Note 9) and
additional collateral in the form of HGU
certificates (Note 15).
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. Utang Bank Jangka Panjang (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
11) Kredit Investasi (“KI”) Arso
Pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
merupakan pinjaman atas take over pinjaman dari
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
berdasarkan surat No. CBG.AGB/SPPK/CBM.001
/2011 tanggal 11 Februari 2011 dengan nilai
maksimum sebesar Rp251.518.019.926 dan telah
direstrukturisasi sesuai surat No. CBG.CB6/SPPK/
094/2016 tanggal 16 September 2016. Saldo
tunggakan bunga yang dicatat sebagai bagian dari
biaya yang harus dibayar pada tanggal 31 Desember
2020 dan 2021 adalah masing-masing sebesar
Rp14.739.514.000 dan Rp9.826.342.672.
pembayaran tunggakan bunga pinjaman dilakukan
setiap triwulan sampai dengan Desember 2025.
Kepatuhan atas syarat-syarat pinjaman
Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Kelompok
Usaha telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-
pinjaman jangka pendek tersebut di atas seperti
disebutkan dalam perjanjian kredit terkait atau
memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan
pelunasan (waiver) sesuai ketentuan perjanjian kredit
terkait.
392 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. LONG TERM PAYABLE (continued)
a. Long-term Bank Debt (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
11) Investment Credit (“KI”) Arso
Loans to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk are
loans for take over loans from PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk based on letter No.
CBG.AGB/SPPK/CBM.001 /2011 dated February
11, 2011 with a maximum value of
Rp.251,518.019,926 and has been restructured
according to letter No. CBG.CB6/SPPK/
094/2016 dated September 16, 2016. The
balance of interest arrears recorded as part of
expenses payable as of December 31, 2020 and
2021 amounted to Rp14,739,514,000 and
Rp9,826,342,672, respectively. Payment of
arrears of interest on loans is made quarterly until
December 2025.
Compliance with loan terms
As of December 31, 2021 and 2020, the Group has
complied with all the terms of the short-term loans as
stated in the related credit agreement or obtained a
waiver statement in accordance with the terms of the
related credit agreement.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. WESEL BAYAR (MEDIUM TERM NOTES) 26. NOTES PAYABLE (MEDIUM TERM NOTES)

Rincian Medium Term Notes (“MTN”) adalah sebagai Details of Medium Term Notes (“MTN”) are as follows:
berikut:

2021 2020
Pihak ketiga / Third parties
MTN VIII Seri A / MTN Seri A 215.000.000.000 215.000.000.000
MTN VIII Seri B / MTN Seri B 136.000.000.000 136.000.000.000
Total 351.000.000.000 351.000.000.000

MTN VIII MTN VIII

Seri A
Pada tanggal 25 Juni 2019, Perusahaan menerbitkan MTN
VIII Seri A sejumlah Rp215.000.000.000 dengan jangka
waktu MTN selama 5 (lima) tahun sejak tanggal penerbitan
dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. MTN
tersebut telah didaftarkan di KSEI. Pembayaran bunga
dilakukan setiap 3 (tiga) bulan. Berdasarkan
pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut
mendapat peringkat “BBB-”. Perusahaan mendapatkan
Corporate Guarantee dari PTPN III.
Series A
On June 25, 2019, the Company issued MTN VIII
Series A amounting to Rp215,000,000,000with an
MTN period of 5 (five) years from the date of issue
and subject to interestat 11% per annum. The MTN
has been registered with KSEI. Interest payments are
made every3 (three) months. Based on the rating
conducted by Pefindo, the MTN received“BBB-”
rating. The company obtained a Corporate Guarantee
from PTPN III.

Seri B
Pada tanggal 30 Oktober 2019, Perusahaan menerbitkan
MTN VIII Seri B sejumlah Rp136.000.000.000 dengan
jangka waktu MTN selama 5 (lima) tahun sejak tanggal
penerbitan dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
MTN tersebut telah didaftarkan di KSEI. Pembayaran
bunga dilakukan setiap 3 (tiga) bulan. Berdasarkan
pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo, MTN tersebut
mendapat peringkat “BBB-”. Perusahaan mendapatkan
Corporate Guarantee dari PTPN III.
Series B
On October 30, 2019, the Company issued MTN VIII
Series B amounting to Rp136,000,000,000with an
MTN period of 5 (five) years from the date of issue
and subject to interestat 11% per annum. The MTN
has been registered with KSEI. Interest payments are
made every3 (three) months. Based on the rating
conducted by Pefindo, the MTN received“BBB-”
rating. The company obtained a Corporate Guarantee
from PTPN III.

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja karyawan terdiri dari: Employee benefits liabilities consist of :

2021 2020
Program dana pensiun / Pension fund 303.401.470.482 273.267.777.887
Imbalan pasca kerja lain / Other post-retirement benefits 783.679.980.724 905.838.747.085
Imbalan kerja jangka panjang lain / Other long term employee benefits 101.956.648.415 40.752.154.539
Total 1.189.038.099.621 1.219.858.679.511
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun / Portions that are
due within one year (512.482.626.790) (565.075.936.584)
Bagian jangka panjang / Long-term portion 676.555.472.831 654.782.742.927

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|393

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)

2021 2020
Beban imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi / The defined
benefit expense is recognized in profit or loss
Program dana pensiun / Pension fund 22.056.655.344 26.258.263.421
Imbalan pasca kerja lain / Other post-retirement benefits 32.041.171.435 38.856.550.768
Imbalan kerja jangka panjang lain / Other long term employee benefits 72.764.701.913 12.815.528.638
Total 126.862.528.692 77.930.342.827

2021 2020
Pengukuran kembali program imbalan pasti yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain / Remeasurement of defined
benefit plans recognized in other comprehensive income
Program dana pensiun / Pension fund 39.670.396.197 91.436.451
Imbalan pasca kerja lainnya / Other post-retirement benefits 21.711.858.526 38.928.266.953
61.382.254.723 39.019.703.404

a. Dana pensiun a. Pension fund

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu Company and subsidiary has a benefit pension
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti program for all of permanent employee that
untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung calculated based on the wage rate on the certain year
berdasarkan gaji pada tahun tertentu dan masa kerja and the tenure of employee. This pension fund is
karyawan. Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana managed by the Plantation Pension Fund
Pensiun Perkebunan (“Dapenbun”) berdasarkan Surat (Depenbun) based on the Decree of Financial
Keputusan Menteri Keuangan No. Kep- Minister Noi. Kep 344/KMK/17/1999. The Depenbun
344/KMK/17/1999. Pendanaan Dapenbun berasal dari fund is supplied by the employee contribution for
kontribusi karyawan sebesar 6% dan Perusahaan 6.0% and company for 8,74% from the annual basic
sebesar 8,74%, masing-masing dari gaji dasar tahunan salary and if there is deficit balance between asset
karyawan tahun tertentu, dan bila terdapat saldo defisit and liability, the pension fund will paid by company.
antara aset dan liabilitas dana pensiun akan
ditanggung oleh Perusahaan.

Nilai wajar aset dan liabilitas manfaat pensiun
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu pada tanggal 31
Desember 2021 dan 2020 didasarkan pada penilaian
aktuaris independen Kantor Konsultan Aktuaria (KKA)
Azwir Arifin dan Rekan - PT Quattro Asia Consulting
dalam laporannya tanggal 11 Januari 2022 dan 23 April
2021 menggunakan metode Projected Unit Credit
dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
Normal value of assets and benefit liability of pension
of Company and subsidiarys on date of December
31, 2021 and 2020 based on the appraisal of
independent actuary Kantor Konsultan Aktuaria
(KKA) Azwir Arifin dan Rekan - PT Quattro Asia
Consulting in its report on date of January 11, 2022
and April 23, 2021 using the Projected Unit credit
with the main assumptions as follows :

394 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)

a. Dana pensiun (lanjutan) a. Pension fund (continued)

2021 2020
Tingkat diskonto per tahun / Discount rate per year 7.55% – 7.83% 7.83% – 8.29%
Tingkat kenaikan gaji pokok rata-rata per tahun / Average salary
increase rate per year 2.5% 2.5%
Usia pensiun normal / Normal pension age
- Karyawan pimpinan / Staff employee 56 56
- Karyawan pelaksana / Non-staff employee 55 55
Tingkat cacat / Disability rate 10% dari tingkat mortalita 10% of the mortality rate
Tingkat pengunduran diri / Turnover rate 5% di usia 20 tahun dan menurun linier sampai dengan
usia pensiun normal / 5% at age 20 and decreases linearly
until normal retirement age
Tingkat mortalita / Mortality rate Tabel GAM 1971 Modified

Analisa perubahan liabilitas imbalan kerja untuk tahun Analysis of changes in employee benefits liabilities for
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan the year ended December 31, 2021 and 2020 are as
2020 adalah sebagai berikut: follows:

2021 2020
Saldo Awal / Beginning balance 273.267.777.887 309.376.951.311
Beban imbalan kerja yang diakui pada tahun berjalan / Employee benefit
expense recognized in the current year 22.056.655.344 23.710.408.857
Iuran yang dibayarkan / Contributions paid (31.593.358.944) (62.458.873.296)
Kerugian (keuntungan)pengukuran kembali imbalan kerja karyawan / Loss
(gain) remeasurement of employee benefits 39.670.396.195 2.639.291.015
Saldo Akhir / Ending balance 303.401.470.482 273.267.777.887

2021 2020
Kewajiban Kini / Current Obligation (873.836.155.540) (806.562.483.477)
Nilai Wajar Aset Program / Fair Value of Program Assets 570.434.685.056 533.294.705.590
Surplus (deficit) (303.401.470.482) (273.267.777.887)
Aset tidak diakui / Unrecognized assets - -
Aset (Kewajiban) / Asset (Liabilities) (303.401.470.482) (273.267.777.887)

Aset Program Program Assets

Analisa perubahan aset imbalan kerja untuk tahun Analysis of changes in employee benefits assets for
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan the year ended 31 December 2021 and 2020 are as
2020 adalah sebagai berikut: follows:

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|395

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)

a. Dana pensiun (lanjutan) a. Pension fund (continued)

2021 2020
Saldo Awal / Beginning balance 533.294.705.590 507.544.677.079
Iuran yang dibayarkan Perusahaan / Company contribution payment 31.593.358.944 62.458.873.296
Iuran yang dibayarkan karyawan / Employee contribution payment 1.441.563.524 1.560.472.292
Realisasi pembayaran manfaat / Benefit payment (80.959.515.761) (81.662.589.841)
Pendapatan bunga / Interest income 39.880.727.620 40.845.418.201
Imbal hasil aset program non-bunga neto / Return on assets of non
interest net program 45.183.845.138 2.547.854.563
Saldo nilai wajar aset program pada akhir tahun / Fair value of plan
570.434.685.056 533.294.705.590
assets of ended year

b. Imbalan pasca kerja lain b. Other post employment benefits

Kelompok Usaha memberikan imbalan pasca kerja The Group provides other post-employment benefits
lainnya meliputi santunan hari tua, pemeliharaan including old-age benefits, health care for retirees,
kesehatan pensiunan, dan bantuan kematian. Liabilitas and death assistance. The Group's other post-
imbalan pasca kerja lain Kelompok Usaha pada employment benefits liabilities as of December 31,
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 didasarkan pada 2021 and 2020 are based on the independent actuary
penilaian aktuaris independen Kantor Konsultan assessments of the Actuarial Consulting Firm (KKA)
Aktuaria (KKA) Azwir Arifin dan Rekan dan PT Quattro Azwir Arifin and Partners and PT Quattro Asia
Asia Consulting dalam laporannya masing-masing Consulting in their reports dated January 11, 2022
tanggal 11 Januari 2022 dan 23 April 2021, dengan and April 23, 2021, respectively, using Projected Unit
menggunakan metode Projected Unit Credit dengan Credit method with the following main assumptions.
asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
2021 2020
Tingkat diskonto per tahun / Discount rate per year 3.40% - 7.60% 3.64% - 7.83%
Tingkat kenaikan gaji pokok rata-rata per tahun / Average salary
increase rate per year 2.5% 2.5%
Usia pensiun normal / Normal pension age
- Karyawan pimpinan / Staff employee 56 56
- Karyawan pelaksana / Non-staff employee 55 55
Tingkat cacat / Disability rate 10% dari tingkat mortalita 10% of the mortality rate
Tingkat pengunduran diri / Turnover rate 5% di usia 20 tahun dan menurun linier sampai dengan
usia pensiun normal / 5% at age 20 and decreases linearly
until normal retirement age
Tingkat mortalita / Mortality rate Tabel GAM 1971 Modified

Analisa perubahan liabilitas imbalan jasa masa kerja Analysis of changes in other retirement benefits
lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 liabilities for the year then ended December 31, 2021
Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut: and 2020 are as follows:
2021 2020
Saldo Awal / Beginning balance 905.838.747.085 894.274.061.928
Biaya jasa kini / Current service expenses 12.388.838.620 14.406.239.714
Biaya bunga / Interest expense 19.652.332.818 25.294.807.250
Biaya jasa lalu / Pass service expenses 21.711.858.525 38.083.770.754
Pembayaran manfaat Pengukuran kembali / Payment of benefits
Remeasurement (175.911.796.324) (66.220.132.562)
Saldo Akhir / Ending balance 783.679.980.724 905.838.747.085

396 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

c. Imbalan kerja jangka panjang lain c. Other long term employee benefits

Kelompok Usaha memberikan imbalan jasa masa kerja
lainnya meliputi penghargaan masa kerja, cuti panjang,
dan tunjangan masa persiapan pensiun. Liabilitas
imbalan kerja jangka panjang lain Kelompok Usaha
pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 didasarkan
pada penilaian aktuaris independen Kantor Konsultan
Aktuaria (KKA) Azwir Arifin dan Rekan dan PT Quattro
Asia Consulting dalam laporannya masing-masing
tanggal 11 Januari 2022 dan 23 April 2021, dengan
menggunakan metode Projected Unit Credit dengan
asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
The Group provides other service benefits including
awards for service years, long leave and allowances
for retirement preparation. The Group's other long-
term employee benefits liabilities as of December 31,
2021 and 2020 are based on the independent actuary
assessments of the Actuarial Consulting Firm (KKA)
Azwir Arifin and Partners and PT Quattro Asia
Consulting in their reports dated January 11, 2022
and April 23, 2021, respectively, with using the
Projected Unit Credit method with the following main
assumptions:

Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris The main assumptions used by actuaries are as
sebagai berikut: follows:

2021 2020
Tingkat diskonto per tahun / Discount rate per year 3.40% - 7.83% 3.64% - 7.83%
Tingkat kenaikan gaji pokok rata-rata per tahun / Average salary
increase rate per year 2.50% 2.50%
Usia pensiun normal / Normal pension age
- Karyawan pimpinan / Staff employee 56 56
- Karyawan pelaksana / Non-staff employee 55 55
Tingkat cacat / Disability rate 10% dari tingkat mortalita 10% of the mortality rate
Tingkat pengunduran diri / Turnover rate 5% di usia 20 tahun dan menurun linier sampai dengan
usia pensiun normal / 5% at age 20 and decreases linearly
until normal retirement age
Tingkat mortalita / Mortality rate Tabel GAM 1971 Modified

Analisa perubahan liabilitas imbalan jangka panjang Analysis of changes in other long-term benefit
lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 liabilities for the year then ended December 31, 2021
Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut: and 2020 are as follows:

2021 2020
Saldo Awal / Beginning balance 40.752.154.539 38.254.911.650
Biaya jasa kini / Current service cost 3.229.449.816 2.853.377.154
Biaya bunga / Interest expense 1.674.608.311 2.419.935.531
Beban atas Kewajiban yang belum dibayar / Expenses for unpaid liabilities 63.800.000.000 -
Pengukuran kembali neto / Net remeasurement 3.980.643.786 7.542.215.953
Pembayaran manfaat Pengukuran kembali / Payment of benefits
Remeasurement (11.560.208.037) (10.318.285.748)
Saldo Akhir / Ending balance 101.956.648.415 40.752.154.539

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|397

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)

d. Analisa sensitivitas d. Sensitivity analysis

Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang Sensitivity analysis to the key assumptions used in
digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja determining employee benefits liability as of
per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut: December 31, 2020 is as follows:

Program dana pension / Pension fund

Persentase kenaikan (penurunan) / Kenaikan (penurunan) nilai kewajiban
Asumsi utama / Key Assumptions
Percentage increase (decrease) kini / Increase (decrease) current liabilty
Tingkat diskonto tahunan / Annual
1 % / (1%) (60.516.422.837) / 69.421.122.010
discount rate

Imbalan pasca kerja lain / Other post employment benefits

Persentase kenaikan (penurunan) / Kenaikan (penurunan) nilai kewajiban
Asumsi utama / Key Assumptions
Percentage increase (decrease) kini / Increase (decrease) current liabilty
Tingkat diskonto tahunan / Annual
1 % / (1%) (17.430.002.704) / 19.325.434.277
discount rate
Tingkat kenaikan gaji tahunan / future
1 % / (1%) 11.843.644.691 / (11.127.064.388)
annual salary increase rate

Imbalan kerja jangka panjang lain / Other long-term benefits

Persentase kenaikan (penurunan) / Kenaikan (penurunan) nilai kewajiban

Asumsi utama / Key Assumptions
Percentage increase (decrease) kini / Increase (decrease) current liabilty
Tingkat diskonto tahunan / Annual
1 % / (1%) (1.040.158.261) / 1.104.722.945
discount rate
Tingkat kenaikan gaji tahunan / future
1 % / (1%) 747.960.836 / (718.402.386)
annual salary increase rate

Analisa sensitivitas di atas dihitung menggunakan
metode ekstrapolasi atas pengaruh terhadap kewajiban
imbalan kerja sebagai hasil dari perubahan yang
beralasan atas asumsi utama yang mungkin terjadi
pada tanggal pelaporan.
The sensitivity analysis above is calculated based on
a method that extrapolates the impact on employee
benefits liability as a result of reasonable changes in
key assumptions occurring at the end of the reporting
period.

e. Mature Profile e. Mature Profile

Pembayaran kontribusi yang diharapkan dari kewajiban Payment of expected contributions from employee
imbalan kerja pada periode mendatang adalah sebagai benefit obligations in future periodsis as follows:
berikut:

2021 2020
Dalam 12 bulan mendatang / In the next 12 months 575.589.173.773 567.341.040.286
Antara 1 – 2 tahun / Between 1 - 2 years 85.237.146.732 76.422.439.068
Antara 2 – 5 tahun / Between 2 - 5 years 215.769.012.830 228.996.163.738
Diatas 5 tahun / More than 5 years 738.323.929.626 702.500.652.125
Total 1.614.919.262.961 1.575.260.295.217

398 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. SEWA 28. RENT

Kelompok Usaha memiliki kontrak sewa untuk aset The Group has lease contracts for vehicle assets
kendaraan yang digunakan dalam operasinya. Kelompok used in its operations. The Group is restricted from
Usaha dibatasi untuk menyewakan kembali aset sewaan. leasing back leased assets.

Sewa kendaraan umumnya memiliki jangka waktu sewa Vehicle rentals generally have a rental period of
antara satu sampai dengan empat tahun. between one to four years.

Kelompok Usaha memiliki sewa tertentu untuk bangunan
dan kendaraan dengan masa sewa kurang dari 12 bulan
atau dengan nilai rendah. Kelompok Usaha menerapkan
pengecualian pengakuan untuk sewa-sewa ini dan
mengakui biaya sewa berdasarkan garis lurus dalam laba
rugi.
The Group has certain leases for buildings and
vehicles with lease terms of less than 12 months or
with low values. The Group applies the recognition
exception to these leases and recognizes rental costs
on a straight-line basis in profit or loss.

Jumlah tercatat dari aset hak guna yang diakui pada The carrying amount of right-of-use assets recognized
laporan posisi keuangan Kelompok Usaha dan in the Group's statement of financial position and their
pergerakannya selama tahun berjalan adalah sebagai movements during the year are as follows:
berikut:

2021 2020
Saldo Awal / Beginning Balance 11.110.075.237 12.341.056.925
Penambahan / Additions 24.476.859.076 -
Pengurangan / Deductions (2.116.802.903) -
Penyusutan / Depreciation (6.522.505.998) (1.230.981.688)
Saldo Akhir / Ending Balance 26.947.625.411 11.110.075.237

Mutasi jumlah tercatat liabilitas sewa selama tahun Movements of the carrying amount of the lease
berjalan: liability for the current year:

2021 2020
Saldo Awal / Beginning Balance 11.295.452.063 12.341.056.925
Penambahan / Additions 24.476.859.076 -
Pengurangan / Deductions (2.116.802.903) -
Bunga / Interest 1.765.928.693 386.240.790
Pembayaran / Payment (7.579.247.530) (1.431.845.652)

Saldo Akhir / Ending Balance 27.662.133.653 11.295.452.063

Dikurangi bagian lancar / Net of current portion 7.751.649.658 2.854.514.102
Liabilitas sewa jangka panjang / Long-term lease liabilities 19.910.483.995 8.440.937.961

Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan The amounts recognized in profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain konsolidasian: comprehensive income of the consolidated:

2021 2020
Penyusutan aset hak guna / Depreciation of right-of-use assets 6.522.505.998 1.230.981.688
Beban bunga / Interest Expense 1.765.928.693 386.240.790
Total 8.288.434.691 1.617.222.478

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|399

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. SEWA (lanjutan) 28. RENT (continued)

Analisis jatuh tempo liabilitas sewa sebagai berikut: The analysis of the maturity of the lease liability is as
follows:

2021 2020
Dalam 12 bulan mendatang / In the next 12 months 7.751.649.658 2.854.514.102
1-2 tahun / 1 - 2 years 8.319.952.681 3.108.360.582
Lebih dari 2 tahun / More than 2 years 11.590.531.317 5.332.577.379
Pembayaran sewa / Rent payment 27.662.133.656 11.295.452.063

29. MODAL SAHAM 29. CAPITAL STOCK

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 The details of Company’s shareholders as of
Desember 2021 dan 2020 , sebagai berikut: December 31, 2021 and 2020 as follows:

Total saham ditempatkan

Nama pemegang saham / dan disetor penuh / Shares Persentase kepemilikan / Nilai saham /
Shareholders issued and fully paid Percentage of ownership Share value
PTPN III
Seri A 1 0% 1.000.000
Seri B 294.844 90% 294.844.000.000
Negara Republik Indonesia – Seri B 32.761 10% 32.761.000.000
Total 327.606 100% 327.606.000.000

Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah
(“PP”) Republik Indonesia No. 72 Tahun 2014 tanggal 17
September 2014 tentang “Penambahan Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara III” dan Keputusan Menteri Keuangan No.
468/KMK.06/2014 tanggal 1 Oktober 2014 tentang
“Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III”,
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk
mengalihkan 587.964 saham, yang merupakan 90% dari
total modal saham Perusahaan yang ditempatkan dan
disetor, kepada PTPN III. Selain itu, pemegang saham
Perusahaan juga menyetujui penetapan klasifikasi saham
menjadi Seri A dan Seri B dengan nilai nominal
Rp1.000.000.
Based on the Government regulation of Republic of
Indonesia No./ 72 of 2014 date of September 17,
2014 concerning to “addition of capital investment of
state of Republic of Indonesia into the capital stock of
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan
Nusantara III and the decision of Financial Minister
No. 469/KMK.06/2014 date on October 1, 2014
concerning to “Determining the Additional value of
capital investment of state of Republic ofr Indonesia
into the capital stock of PT. Perkebunan Nusantara
III, the shareholder of company agree to transfer
587.964 shares or 90% of total capital stock of
company that deposited and paid to PT. Perkebunan
Nusantara III. In addition, the shareholder of company
is also approve the determining of share classification
to be Seri A and Seri B with the nominal value is Rp
1.000.000.

400 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. MODAL SAHAM (lanjutan)
Saham Seri A telah diterbitkan dan diambil bagian oleh
PTPN III, sedangkan saham Seri B telah diterbitkan dan
diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebanyak
32.761 saham dan oleh PTPN III sebanyak 294.845
saham. Keputusan pemegang saham tersebut telah
diaktakan dalam Akta No. 24 oleh Notaris Nanda Fauz
Iwan S.H., M.Kn., tanggal 23 Oktober 2014 dan telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-
0114181.40.80.2014 tanggal 4 November 2014.
Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan
imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, Kelompok
Usaha dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan
Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk
mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal
saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana
cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Kelompok
Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan
penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi.
Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur
permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan
modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham
baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan
struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan
akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
30. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Akun ini merupakan hak pemegang saham nonpengendali
atas aset bersih dan bagian rugi bersih Entitas Anak yang
dikonsolidasikan.
Saldo awal tahun / Beginning Balance
Rugi bersih tahun berjalan / The net loss for the year
Setoran modal Koperasi Karyawan Perkebunan Nusantara Dua
(“Karpeda”)
Total
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|401
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. CAPITAL STOCK (continued)
Seri A shares had be issued and take a part by PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) while the share
Seri B had issued and take a part by the State of
Republic of Indonesia for 32.761 shares and by PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) for 294.845
shares. The decision of shareholder had mentioned
on the Deed No. 24 by Notary Nanda Fauz Iwan, SH.,
M.Kn on date of October 23, 2014 and had approved
by the Minister of Law and Human right of Republic of
Indonesia in a Decision No. AHU-
0114181.40.80.2014 on date of November 4, 2014.
Management of Equity
The primary objective of the Group’s management
equities is to ensure that it maintains healthy equity
ratios in order to support its business and maximize
shareholder value. In addition, the Group is also
required by the Corporate Law effective on August
16, 2007 to contribute to and maintain a non-
distributable reserve fund until the said reserve
reaches 20% of the issued and fully paid share
capital. The Group manages its capital structure and
makes adjustments in light of changes in economic
conditions. To maintain or adjust the equity structure,
the Group may adjust the dividend payment to
shareholders, return capital to shareholders or issue
new shares. No changes were made in the
objectives, policies or processes during the years
ended December 31, 2017 and 2016. The Group’s
policy is to maintain a healthy equity structure in order
to secure access to financing at a reasonable cost.
30. NON-CONTROLLING INTEREST
This account represents the rights of non-controlling
shareholders on net assets and their share of net
lossesConsolidated Subsidiaries.
2021 2020
245.501.288 411.050.458
(259.415.669) (391.549.170)
- 226.000.000
(13.914.381) 245.501.288
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 30. NON-CONTROLLING INTEREST (continued)

a) Ekuitas neto yang dapat diatribusikan kepada a) Net equity attributable to non-controlling interests
kepentingan non pengendali

2021 2020
Perusahaan Umum Perumahan Nasional 1.351.205.798 1.270.981.260
Karpeda (1.359.413.820) (1.025.479.972)
Total (13.914.381) 245.501.288

b) Rugi bersih dan penghasilan komprehensif lain yang b) Net loss and other comprehensive income
dapat diatribusikan kepada kepentingan attributable to non-controlling interests
nonpengendali

2021 2020
Perusahaan Umum Perumahan Nasional 219.816.947 367.896.764
Karpeda 39.598.721 23.652.406
Total 259.415.669 391.549.170

402 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31. PENDAPATAN 31. REVENUES

a) Rincian pedapatan Kelompok Usaha berdasarkan a) The details of revenue of the Group by commodity
komoditas adalah sebagai berikut: are as follows:

2021 2020
Penjualan barang / Sales of
Minyak Kelapa Sawit / Oil palm 1.418.380.099.220 961.035.556.831
Gula / Sugar 257.735.891.700 298.846.896.225
Inti sawit / Kernel Palm 170.828.020.710 93.845.117.580
Tetes / Molasses 34.264.022.100 36.856.287.700
Lain-lain / Others 24.814.678.533 22.236.347.779
Total Pendapatan / Total Revenues 1.906.022.712.263 1.412.263.138.745

b) Rincian pendapatan menurut daerah geografis adalah b) The details of sales of the Group by geographical
sebagai berikut: areas are as follows:

2021 2020
Dalam negeri / Domestic 1.906.022.712.263 1.412.263.138.745
Luar negeri / Overseas - -
Total 1.906.022.712.263 1.412.263.138.745

c) Rincian pendapatan menurut pelanggan adalah c) The details of sales of the Group by customers:
sebagai berikut : are as follows :

2021 2020
Pihak berelasi / Related parties (Catatan / Note 8i) 23.856.797.330 141.119.151.636
Pihak ketiga / Third Parties 1.882.165.914.933 1.271.143.987.009
Total 1.906.022.712.263 1.412.263.138.745

d) Penjualan barang dan pendapatan jasa yang melebihi d) Sales to a single customer exceeding 10% of total
10% dari total pendapatan dilakukan kepada consolidated sales are as follows:
pelanggan berikut ini:

2021 2020
PT. Musim Mas 583.599.304.270 397.693.750.510
PT. Permata Hijau Palm Oleo 304.310.788.980 158.067.131.405
PT. Multimas Nabati Asahan 256.629.015.510 146.890.918.820
PT. Industri Nabati Lestari - 120.375.958.936
Total 1.144.539.108.760 823.027.759.671

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|403

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32. BEBAN POKOK PENDAPATAN 32. COST OF GOODS SOLD

2021 2020
Biaya langsung / Direct cost
Biaya tanaman / Plantation cost
Panen / Harvesting 215.946.808.462 150.047.745.455
Pemeliharaan tanaman / Upkeeping 116.346.917.079 170.100.496.188
Pengangkutan / Transportation 110.543.829.767 64.660.936.221
Pemupukan / Fertilizing 93.097.452.417 115.470.002.174
Pembibitan (tanaman semusim) / Nurseries 24.860.258.624 9.219.218.097
Gaji dan tunjangan karyawan / Salary and employees allowance 9.316.683.295 17.953.853.451
Total biaya tanaman / Total plantation cost 570.111.949.644 527.452.251.586
Pembelian raw sugar / Purchase Of Raw Sugar - 62.495.314.359
Pembelian bahan baku sawit (tandan buah segar) / Purchase of FFB 12.179.544.880 -
Pembelian gula / Puchase of Sugar 286.001.000.000 -
Biaya pabrik / Factory cost
Biaya pengolahan / Processing cost 160.877.414.344 141.907.465.540
Biaya pengemasan / Packaging cost 2.516.339.275 4.773.774.360
Total biaya pabrik / Total factory cost 163.393.753.619 146.681.239.900
Penyusutan aset tetap / Depreciation of fixed assets (Catatan / Note 14) 95.659.657.731 96.263.035.555
Biaya langsung rumah sakit / Hospital direct costs 22.159.235.582 24.245.140.211
Total biaya langsung / Total direct cost 1.149.505.141.456 857.136.981.611
Biaya tidak langsung / Indirect cost
Gaji dan tunjangan karyawan / Salary and employees allowance 36.261.000.869 48.986.660.455
Pajak bumi dan bangunan, retribusi dan sewa tanah / Tax on land and
building retribution and land rental 33.384.564.566 47.802.642.183
Keamanan / Security 28.672.838.194 38.735.461.108
Penerangan / Lighting 4.102.679.562 5.542.499.265
Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air / Maintenance of roads,
bridges and aqueducts 1.622.388.275 2.191.759.235
Pemeliharaan bangunan / Building maintenance 1.562.242.912 2.110.506.087
Lain-lain / Others 1.034.895.550 1.398.088.186
Total biaya tidak langsung / Total indirect cost 108.640.609.927 146.767.616.519
Total biaya produksi / Total production cost 1.258.145.751.383 1.003.904.598.130
Persediaan barang jadi – awal tahun / Finished goods – beginning 31.529.237.238 18.865.341.138
Persediaan barang jadi – akhir tahun / Finished goods – ending (286.495.799.615) (31.529.237.238)
Total beban pokok pendapatan / Total cost of goods sold 1.003.179.189.006 991.240.702.030

33. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN 33. MARKETING AND SELLING EXPENSES

Akun ini terdiri dari This account consists of:

2021 2020
Pengangkutan / Transportation 16.424.779.955 14.695.365.499
Beban Pemasaran / Marketing Expenses 2.018.133.298 3.544.538.079
Lain-lain / Others 759.950.950 1.049.097.066
Total 19.202.864.203 19.289.000.644

404 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 34. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2021 2020
Beban imbalan kerja / Employeed Benefit expense 126.862.528.692 30.123.137.370
Beban pajak dan retribusi / Taxes and retribution expense 83.154.869.232 136.199.598.068
Gaji dan tunjangan / Salary and allowance 63.939.834.951 61.930.939.400
Beban bonus dan pensiun / Bonus and Pension expense 84.658.270.591 43.819.977.372
Beban konsultan dan tenaga ahli / Consultants and expert fees 26.843.065.664 29.081.951.608
Penyusutan aset tetap / Depreciation fixed assets (Catatan / Note 14) 20.748.421.140 14.320.138.719
Transportasi dan perjalanan / Transportation and travelling 16.199.667.513 15.632.060.986
Pemeliharaan rumah dan bangunan / Building and housing maintenance 9.994.929.828 10.973.262.037
Lain-lain (dibawah Rp.5miliar) / Others (under Rp5billion) 25.814.789.246 31.916.284.824
Total 458.228.420.453 373.997.350.384

35. PENDAPATAN OPERASI LAIN 35. OTHER OPERATING INCOME

Akun ini terdiri dari This account consists of:

2021 2020
Selisih nilai wajar properti investasi / Difference of Fair value investment
property 344.362.605.931 53.548.187.805
Keuntungan atas penjualan aset tetap / Gain on sale of fixed assets
(Catatan / Note 14) 148.350.704.059 212.492.929.257
Sewa lahan / Land consession rent 114.346.384.889 47.802.677.338
Pendapatan jasa / Service income (Catatan / Note 40f) - 18.000.000.000
Penjualan produk sampingan / By-product sale 616.934.810 5.050.919.123
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) / Others (each below under
Rp 1 billion) 266.078.226 716.992.576
Total 607.942.707.915 337.611.706.099

36. BEBAN OPERASI LAIN 36. OTHER OPERATING EXPENSES

Akun ini terdiri dari This account consists of:

2021 2020
Beban penurunan nilai aset tetap / Impairment expenses of fixed assets 99.183.977.442 10.522.027.155
Beban penurunan nilai / Impairment expenses 86.003.501.187 35.281.636.878
Penyusutan aset / Depreciation of assets 19.222.769.639 7.869.827.459
Beban keamanan / Security expense 18.026.092.730 26.815.977.392
Lain-lain (masing-masing dibawah 10 miliar) / Others (each below under
Rp 10 billion) 53.976.826.686 38.638.986.205
Total 276.413.167.684 119.128.455.089

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|405

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN 37. FINANCE INCOME AND FINANCE EXPENSE

Pendapatan dan beban keuangan terdiri dari Finance income and finance cost consists of:

2021 2020
PENDAPATAN KEUANGAN / FINANCE INCOMES
Bunga giro / Giro interest 4.747.835.526 927.748.846
Bunga deposito / Deposit interest 850.918.004 618.499.229
Total pendapatan keuangan / Total finance income 5.598.753.530 1.546.248.075
Pajak final pendapatan keuangan / Final tax of finance income (995.086.927) (297.703.385)
Total 4.460.570.644 1.248.544.690
BEBAN KEUANGAN / FINANCE COST
Bunga pinjaman pihak berelasi / Interest on related party loans –
PTPN III 104.286.403.298 160.128.519.718
Bunga Kredit Investasi / Investment Credit Interest 90.051.316.671 35.789.997.402
Bunga Kredit Modal Kerja / Working Capital Loan Interest 37.012.160.308 20.756.577.625
Bunga MTN / MTN Interest 38.610.000.000 38.610.000.000
Nunga dana investasi pemerintah / Interest on government investment
funds 2.584.321.936 -
Bunga pinjaman pihak berelasi / Related parties of loan interest –
PT LNK 1.275.651.267 6.561.498.738
Bunga lain-lain / Others 182.0550.255 718.966.587
Total 274.001.903.734 262.565.560.070

38. LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR 38. NET PROFIT PER SHARE - BASIC

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham
biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan
(Catatan 29).
Basic earnings per share is computed by dividing net
income attributable to owners of the parent company
by the weighted average number of ordinary shares
outstanding during the year (Note 29).

2021 2020
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Profit
attributable to owners of the parent company 640.931.662.474 107.352.703.819
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (lembar) /
Weighted average number of ordinary shares outstanding (shares) 327.606 327.606
Total 1.956.410 327.688

406 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. KOMITMEN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN
Sebagai tambahan pengungkapan komitmen dan
kontinjensi yang telah di ungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan Konsolidasian, berikut adalah
komitmen dan kontinjensi signifikan Kelompok Usaha pada
tanggal pelaporan:
a. Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Operasi (“KSO)
antara Perusahaan dengan LNK pada tanggal 9 Juni
2009, LNK mendapatkan hak untuk mengelola kebun
sawit dan karet milik Perusahaan di wilayah Distrik
Rayon Tengah, Provinsi Sumatera Utara (Catatan 14).
Perusahaan memiliki kewajiban berkelanjutan kepada
para karyawannya yang telah bekerja di Perkebunan
KSO dan diisyaratkan untuk melakukan pembayaran
yang terkait dengan Pemutusan Hubunga Kerja
(“PHK”). Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan
dengan LNK di bulan Juni 2015, LNK telah setuju untuk
memberikan pinjaman sebesar Rp87,7 miliar kepada
Perusahaan yang diperuntukkan khusus mendanai
pembayaran Golden Shake Hand karyawan
Perusahaan yang diperbantukan di LNK. Pada tanggal
31 Desember 2020 saldo atas pinjaman pokok dan
akrual bunga dan denda ini masing-masing adalah
sebesar Rp48.256.991.483 dan pada tanggal 31
Desember 2021 perusahaan telah membayar penuh
atas pinjaman dan akrual bunga dan denda tersebut.
(Catatan 8g)
b. Berdasarkan Perjanjian Sewa No.20/SPK/59/XII/2015
pada tanggal 15 Desember 2015, Perusahaan
menyewakan lahan kepada PT Pertamina Gas untuk
keperluan penempatan jalur pipa gas di Belawan-
Kawasan Industri Medan-Kawasan Ekonomi Khusus
Sei Mangkei beserta fasilitas penunjangnya sampai
dengan 1 Juli 2038. Nilai total sewa lahan tersebut
sebesar Rp20,6 Miliar yang diterima pada tanggal 4
Januari 2016 (Catatan 8i).
c. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Usaha antara
Perusahaan dan Perusahaan Umum Pembangunan
Perumahan Nasional (Perum Perumas), Perusahaan
mempunyai kewajiban untuk mengurus perubahan hak
atas tanah dalam bentuk Sertifikat Hak Guna Usaha
menjadi sertifikat Hak Guna Bangunan. Sertifikat Hak
Guna Usaha (HGU) tersebut mencakup luas sebesar
854,26 hektar yang berlokasi di Desa Simalingkar A,
Kabupaten Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara. Sertifikat HGU tersebut belum
dialihkan (inbreng) menjadi investasi saham pada PT
Nusa Dua Bekala, Entitas Anak (Catatan 16).
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|407
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND
CONTINGENCIES
As additional disclosure of commitment and
contingencies on the consolidation financial
statement below is significant commitment and
contingencies of Group on the date of reporting:
a. Based on the Joint Operation Agreement (“KSO)
between the Company and LNK on the dateJune
9, 2009, LNK obtained the right to manage the
Company's oil palm and rubber plantations
inDistrict of Central District, North Sumatra
Province (Note 15). The company ownsongoing
obligations to its employees who have worked at
the KSO Plantation and hinted at making
payments related to Termination of Employment
(“PHK”).Based on the agreement between the
Company and LNK in June 2015, LNK has
agreed toprovided a loan amounting to Rp87.7
billion to the Company which was designated
specificallyfund the payment of the Golden Shake
Hand of the Company's employees seconded to
LNK. As of December 31, 2020, the outstanding
balance of the loan principal and accrued interest
and penalties amounted to Rp48,256,991,483,
respectively, and as of December 31, 2021, the
company has fully paid the loan and accrued
interest and penalties. (Note 8g)
b. Based on Lease Agreement No. 20 / SPK / 59 / XII
/ 2015 dated 15 December 2015,The company
leases land to PT Pertamina Gas for the purpose
of placing a pipelinegas in Belawan-Medan
Industrial Zone-Sei Mangkei Special Economic
Zone and facilities support until July 1, 2038. The
total lease value of the land is Rp 20.6 Billion
received on January 4, 2016.
c. Based on the Business Cooperation Agreement
between the Company and Public Company
National Housing Development (Perum Perumas),
the company has an obligation to take care of
changes to land rights in the form of Business Use
Rights Certificates into certificates Building rights.
The Business Use Rights Certificate (HGU) covers
an area of 854.26 hectares located in Simalingkar
A Village, Pancur Batu Regency, Deli Serdang
RegencyNorth Sumatra Province. The HGU
certificate has not been transferred ( inbreng ) to
become a share investment at PT Nusa Dua
Bekala, a Subsidiary (Note 16).
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. KOMITMEN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Operasi
Pengolahan Lahan antara NDB (entitas anak) dan PND
tanggal 19 September 2013, NDB sepakat untuk
menyerahkan hak pengelolaan, penguasaan fisik dan
hak eksklusif atas lahan bekas perkebunan seluas
kurang lebih 854,26 Ha yang terletak di Desa
Simalingkar A, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten
Deli Serdang sesuai sertifikat HGU No. 171 (“Lahan
Kerjasama”) kepada PND setelah proses pengurusan
oleh PTPN II untuk merubah menjadi sertifikat Lahan
Kerjasama dari HGU ke HGB.
Berdasarkan akta Notaris Muhammad Arif Fadillah, SH
dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Nomor 01
tanggal 3 Juli 2019 tentang pelepasan hak untuk
pemasukan ke dalam NDB (inbreng), PT Perkebunan
Nusantara II telah melepaskan seluruh hak atas tanah
kepada entitas bersangkutan sebagai penyertaan
modal atas sebidang tanah seluas 245,41 Ha.
Penyertaan modal tersebut dilakukan dengan nilai
saham sebesar Rp1.000.000 dengan jumlah 41.719
saham atau dengan nilai nominal sebesar
Rp41.719.000.000.
Pada tanggal 14 April 2020, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia telah menerbitkan sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 1938 dan 1939 dengan luas masing-
masing sebesar 10,41 Ha dan 231,33 Ha dari hak atas
tanah yang telah dimasukkan sebagai setoran modal
oleh PT Perkebunan Nusantara II (Catatan 16).
e. Berdasarkan surat Perjanjian Kerjasama Induk (“Master
Cooperation Agreement”) Proyek Kota Deli Megapolitan
tanggal 26 Juni 2020 antara Perusahaan, PT Ciputra
KPSN, dan NDP (entitas anak). Para pihak
bekerjasama untuk mengembangkan, mengelola dan
memasarkan wilayah HGU Perusahaan menjadi Kota
Deli Megapolitan seluas 8.077 Ha selama 30
(tigapuluh) tahun yang terbagi menjadi 6 (enam)
Rencana Kerja Tahunan (RKT) dengan mendirikan 6
(enam) Perusahaan Usaha Patungan (PUP), yaitu PT
Deli Megapolitan Kawasan Residensial, PT Deli
Megapolitan Kawasan Bisnis, PT Deli Megapolitan
Kawasan Industri, PT Deli Megapolitan Kawasan Hijau,
PT Deli Megapolitan Kawasan Penunjang dan PT Deli
Megapolitan Kawasan Pengelola.
408 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND
CONTINGENCIES (continued)
d. In accordance with the Land Management
Operations Cooperation Agreement between NDB
(a subsidiary) and PND on 19 September 2013,
NDB agreed to give up management rights,
control physical and exclusive rights to ex-
plantation land covering an area of approximately
854.26 hectares located at Simalingkar A Village,
Pancur Batu District, Deli Serdang Regency
according to the HGU certificateNo. 171
("Cooperation Land") to PND after the
management process by PTPN II to change
become a certificate of Collaborative Land from
HGU to HGB
Based on the deed of Notary Muhammad Arif
Fadillah, SH and the Official Land Deed Maker
(PPAT)Number 01 dated July 3 2019 concerning
the waiver of the right to enter the NDB
(inbreng),PT Perkebunan Nusantara II has
released all land rights to the entity concerned as
capital participation for a plot of land covering an
area of 245.41 Ha. Capital participation carried out
with a share value of Rp1,000,000 with a total of
41,719 shares or with a value nominal amount of
Rp 41,719,000,000
On April 14, 2020, the Ministry of Agrarian Affairs
and Spatial Planning / National Land AgencyThe
Republic of Indonesia has issued Building Use
Rights certificates Number 1938 and 1939 with the
area of 10.41 Ha and 231.33 Ha respectively of
the land rights that have been entered as paid up
capital by PT Perkebunan Nusantara II (Note 16).
e. Based on the Master Cooperation Agreement
letter for the Deli Megapolitan City Project dated
June 26, 2020 between the Company, PT Ciputra
KPSN, and NDP (a subsidiary). The parties
cooperate to develop, manage and market the
Company's HGU area into Deli Megapolitan City
covering an area of 8,077 Ha for 30 (thirty) years
which is divided into 6 (six) Annual Work Plans
(RKT) by establishing 6 (six) Joint Venture
Companies (PUP), namely PT Deli Megapolitan
Residential Area, PT Deli Megapolitan Business
Zone, PT Deli Megapolitan Industrial Estate, PT
Deli Megapolitan Green Zone, PT Deli
Megapolitan Support Area and PT Deli
Megapolitan Management Area.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. KOMITMEN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT Perkebunan Nusantara II akan menginbrengkan
aset tanah seluas 2.514 Ha ke dalam modal disetor PT
Nusa Dua Propertindo yang selanjutnya akan dirubah
menjadi HGB untuk dikembangkan oleh PT Deli
Megapolitan Kawasan Residensial dan merubah HGU
menjadi HPL 5.563 Ha untuk dikembangkan oleh PT
Deli Megapolitan Kawasan Bisnis, PT Deli Megapolitan
Kawasan Industri, PT Deli Megapolitan Kawasan Hijau.
Sebagai kontra prestasi atas komitmen perusahaan
dan NDP, PT Ciputra KPSN sepakat untuk membiayai
dan menyediakan uang jaminan untuk pengalokasian
lahan wilayah HGU tahap pertama dalam jumlah tetap
sebesar Rp225.000.000.000. Perusahaan telah
menerima pembayaran uang muka per tanggal 31
Desember 2021 adalah sebesar Rp58.998.747.709
(Catatan 8h). Para pihak sepakat bahwa sebagai
kompensasi ditunjuknya PT Ciputra KPSN sebagai
pengembang, untuk melaksanakan kerjasama
Pengembangan atas Proyek Kota Deli Megapolitan, PT
Ciputra KPSN sepakat untuk membayar pembayaran
awal (“initial fee”) dengan jumlah Rp18.000.000.000
kepada Perusahaan (Catatan 35).
f. Berdasarkan Surat Penjanjian Kerjasama Usaha
Perdagangan Gula Kristal Putih (“GKP”) antara
Perusahaan dengan PT Perkebunan Nusantara IV
(“PTPN IV”) tanggal 9 Juli 2021, Para pihak sepakat
untuk melakukan kerjasama dalam bentuk konsorsium
untuk usaha perdagangan Gula Kristal Putih yang di
produksi oleh pabrik gula milik PT Perkebunan
Nusantara XI sebanyak 3.000 Ton. PT Perkebunan
Nusantara IV, bertanggung jawab untuk menyediakan
dana yang dibutuhkan untuk pembelian GKP
sedangkan Perusahaan bertanggung jawab atas
pembelian dan Pemasaran GKP tersebut. Perusahaan
dan PTPN IV sepakat untuk membagi hasil keuntungan
usaha perdagangan GKP dibagi yaitu masing-masing
sebesar 50%.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|409
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND
CONTINGENCIES (continued)
PT Perkebunan Nusantara II will incorporate 2,514
Ha of land assets into the paid-up capital of PT
Nusa Dua Propertindo which will then be
converted into HGB to be developed by PT Deli
Megapolitan Residential Area and change HGU to
5,563 Ha HPL to be developed by PT Deli
Megapolitan Business Zone, PT Deli Megapolitan
Industrial Estate, PT Deli Megapolitan Green
Zone. As a counter achievement for the
company's commitment and NDP, PT Ciputra
KPSN agreed to finance and provide a security
deposit for the allocation of the first phase of HGU
land in a fixed amount of Rp.225,000,000,000.
The Company has received the down payment as
of December 31, 2021 amounting to
Rp58,998,747,709 (Note 8h). The parties agreed
that as compensation for the appointment of PT
Ciputra KPSN as the developer, to carry out the
cooperation for the Development of the Deli
Megapolitan City Project, PT Ciputra KPSN
agreed to pay an initial payment ("initial fee") in
the amount of Rp18,000,000,000 to the Company
(Note 35) .
f. Based on the White Crystal Sugar Trading
Business Cooperation Agreement (“GKP”)
between the Company and PT Perkebunan
Nusantara IV (“PTPN IV”) dated July 9, 2021, the
parties agreed to cooperate in the form of a
consortium for the trading business of White
Crystal Sugar produced by the sugar factory
owned by PT Perkebunan Nusantara XI as much
as 3,000 tons. PT Perkebunan Nusantara IV, is
responsible for providing the funds needed for the
purchase of GKP while the Company is
responsible for the purchase and marketing of the
GKP. The Company and PTPN IV agreed to share
the profits from the GKP trading business by 50%
each.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. KOMITMEN DAN KONTIJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
Pada tanggal 3 September 2021, sesuai dengan
addendum atas Surat Perjanjian Kerjasama Usaha
Perdagangan Gula Kristal Putih antara Perusahaan
dengan PTPN IV, Para pihak sepakat untuk melakukan
kerjasama dalam bentuk konsorsium untuk usaha
perdagangan Gula Kristal Putih yang di produksi oleh
pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara X, PT
Perkebunan Nusantara XI dan PT Perkebunan
Nusantara XII, dengan jumlah sesuai dengan
penawaran dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
dengan jumlah 24.000 Ton. Perusahaan dan PTPN IV
sepakat untuk membagi hasil keuntungan usaha
perdagangan GKP dibagi yaitu sebesar (1) apabila
sumber dana pembelian GKP seluruhnya dari PTPN IV
maka pembagian keuntungan sebesar 50% untuk
perusahaan dan PTPN IV; dan (2) apabila apabila
sumber dana pembelian GKP sebagian dari
Perusahaan, maka pembagian keuntungan adalah
sebesar 55% untuk perusahaan dan 45% untuk PTPN
IV.
40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM
SIGNIFIKAN
Beberapa tuntutan dan perkara hukum terutama terkait
dengan areal hak atas tanah Perusahaan yang masih
dalam proses penyelesaian adalah sebagai berikut:
a. Kasus Kebun Sei Semayang
Perkara No.04/Pdt.G/2013/PN-BJ
No.04/Pdt.G.INT/2013/PN-B
Para Pihak : Mustika Akbar sebagai Penggugat dan
Perusahaan sebagai Tergugat.
Objek : Tanah seluas ± 616,25 Ha yang berada
di Kelurahan Tunggurono Kebun Sei Semayang.
Status : Perusahaan kalah di tingkat Peninjauan
Kembali, Perusahaan telah mengajukan Gugatan Baru
410 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND
CONTINGENCIES (continued)
On September 3, 2021, in accordance with the
addendum to the White Crystal Sugar Trading
Business Cooperation Agreement between the
Company and PTPN IV, the parties agreed to
cooperate in the form of a consortium for the
White Crystal Sugar trading business produced by
the sugar factory owned by PT Perkebunan
Nusantara X , PT Perkebunan Nusantara XI and
PT Perkebunan Nusantara XII, with the amount in
accordance with the offer from PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) in the amount of 24,000
tons. The Company and PTPN IV agreed to share
the profits from the GKP trading business in the
amount of (1) if the source of funds for the
purchase of GKP was entirely from PTPN IV, the
profit sharing was 50% for the company and PTPN
IV; and (2) if the source of funds for the purchase
of GKP is partly from the Company, the profit
sharing is 55% for the company and 45% for
PTPN IV.
YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
Several lawsuits and lawsuits were mainly related to
the Company's land rights areastill in the process of
completion are as follows:
a. Sei Semayang Case
dan Case No. 04 / Pdt.G / 2013 / PN-BJ and No. 04 /
Pdt.G.INT / 2013 / PN-B
Parties : Mustika Akbar as Plaintiff and
Company as Defendant.
Object : Land area of ± 616.25 ha located in
Kelurahan Tunggurono Kebun Sei Semayang.
Status : The company lost at the level of
judicial review, the Company has filed a new
lawsuit
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)

b. Kasus Kebun Sawit Seberang b. The case of Seberang Oil Palm plantations
Perkara No. 269/G/2019/PTUN-MDN Case No.269 / G / 2019 / PTUN-MDN

Para Pihak : Saudara Suzasri M. Yahya (Kelompok Parties : Mr. Suzasri M. Yahya (Landreform
Tani Landreform Litur Mandiri) sebagai Penggugat dan Litur Mandiri Farmers Group) as the Plaintiff and
Perusahaan sebagai Tergugat. the Company as the Defendant.
Objek : Sertifikat HGU No. 10/Sei Tasik Litur Object : HGU Certificate No. 10/Sei Lake Litur
seluas ± 895,95 Ha Land area of ± 895.95 ha
Status : Perusahaan sedang mengajukan kasasi Status : The company is filing an appeal

c. Kasus Kebun Bandar Klippa c. Bandar Klippa Plantation Case

Perkara No.83/Pdt.G/2015/PN-LBP Case No.83 / Pdt.G / 2015 / PN-LBP

Para Pihak : Saudara Rasken Pinem, dkk sebagai Parties : Brother Rasken Pinem, et al as the
Penggugat dan Perusahaan sebagai Tergugat. Plaintiff and the Company as Defendant.
Objek : Tanah seluas ± 119,47 Ha yang terletak Object : Land area of ± 119.47 hectares
di Gg. Rasmi Tanjung Morawa, Kebun Bandar Klippa, located at Gg. Rasmi Tanjung Morawa, Kebun
Kabupaten Deli Serdang. Bandar Klippa, Kabupaten Deli Serdang.
Status : Perusahaan sedang mengajukan kasasi Status : The company is filing an appeal.

d. Kasus Kebun Patumbak d. Patumbak Gardens Case

Perkara No.33/Pdt.G/2009/PN-LP Case No.33 / Pdt.G / 2009 / PN-LP

Para Pihak : Perusahaan sebagai Penggugat dan PT Parties : The Company as the Plaintiff and PT
Sianjur Resort, dkk sebagai Tergugat. Sianjur Resort, et al as the Defendant.
Objek : Tanah seluas 182,36 Ha yang berada di Objec : Land with an area of 182.36 hectares
lahan eks HGU Perusahaan (SK BPN located in the former Company's HGU land (SK
No.42/HGU/BPN/2002). Pendistribusian areal eks HGU BPNNo.42 / HGU / BPN / 2002). The distribution
tersebut diserahkan kepada Gubernur Sumatera Utara. of the ex-HGU area was handed overto the
Governor of North Sumatra.
Status : Perusahaan sedang mengajukan Status : The Company is currently filing a
Peninjauan Kembali Judicial Review

e. Kasus Kebun Patumbak e. Patumbak Gardens Case

Perkara No.62/Pdt.G/2009/PN-LP Case No.62 / Pdt.G / 2009 / PN-LP

Para Pihak : Perusahaan sebagai Penggugat dan PT Parties : The Company as the Plaintiff and PT
Sianjur Resort sebagai Tergugat. Sianjur Resort as the Defendant.
Objek : Tanah seluas 189,70 Ha yang berada di Object : Land with an area of 189.70 hectares
lahan Eks HGU Perusahaan (SK BPN located in the former Company's HGU land (SK
No.42/HGU/BPN/2002) dan masih dikuasai BPNNo.42 / HGU / BPN / 2002) and still controlled
Perusahaan. by the Company.
Status : Perusahaan sedang mengajukan Status : The Company is currently filing a
Peninjauan Kembali Judicial Review

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|411

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f. Kasus Kebun Bandar Klippa
Perkara No.99/Pdt.G/2017/PN-LBP
Para Pihak : Perusahaan sebagai Tergugat dan
Sutiono dkk sebagai Penggugat.
Objek : Tanah seluas 103,6243 Ha di Desa Sena
Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang
Status : Perusahaan sedang mengajukan kasasi.
g. Kasus Kebun Bandar Klippa
Perkara No.11/Pdt.G/2016/PN-LBP
Para Pihak : Perusahaan sebagai Tergugat dan
Saudara Suyartono dkk sebagai Penggugat.
Objek : Tanah seluas ± 87 Ha (delapan puluh
tujuh hektar) yang terletak di Desa Sena Kec.
Batangkuis Kab. Deli Serdang SK BPN No.
10/HGU/BPN/2004 tanggal 06 Februari 2004
Status : Perusahaan kalah di tingkat kasasi dan
sedang mengajukan PK.
h. Kasus Kebun Bandar Klippa
Perkara No.51/Pdt.G/2020/PN-LBP
Para Pihak : PTPN II sebagai Penggugat, Kepala
Desa Tumpatan Nibung dan Kliwon et. al sebagai
Tergugat
Objek : Tanah seluas ± 51,6331 Ha yang terletak
di Desa Tumpatan Nibung, Kec. Batangkuis, Kab. Deli
Serdang, Prov. Sumatera Utara.
Status : Perusahaan menang di tingkat PN.
i. Kasus Kebun Bandar Klippa
Perkara No.35/Pdt.G/2016/PN-LBP
Para Pihak : Perusahaan sebagai Tergugat dan
Saudara Kliwon dkk sebagai Penggugat
Objek : Tanah seluas ± 51 Ha yang terletak di
Desa Tumpatan Nibung Kecamatan Batangkuis Kab.
Deli Serdang.
Status : Perusahaan kalah di tingkat kasasi dan
sedang mengajukan PK.
412 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
(continued)
f. Bandar Klippa Plantation Case
Case No.99 / Pdt.G / 2017 / PN-LBP
Parties : The Company as the Defendant and
Sutiono et al as the Plaintiff.
Object : Land area of 103.6243 Ha in Desa
Sena Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang
Status : The company is filing an appeal.
g. Bandar Klippa Plantation Case
Case No.11 / Pdt.G / 2016 / PN-LBP
Parties : The Company as the Defendant and
Brother Suyartono et al as the Plaintiff.
Object : ± 87 Ha (eighty-seven hectares) of
land located in Desa Sena Kec. Batangkuis Kab.
Deli Serdang SK BPN No. 10/HGU/BPN/2004
dated 06February 2004
Status : The company defeated on appeal level
and is currently filing a Judicial Review.
h. Bandar Klippa Plantation Case
Case No.51 / Pdt.G / 2020 / PN-LBP
Parties : The Company as the Defendant and
Brother Kliwon et al as the Plaintiff
Object : Land area of ± 51 Ha located in Desa
Tumpatan Nibung Kecamatan Batangkuis Kab.
Deli Serdang.
Status : The Company won in the District Court
i. Bandar Klippa Plantation Case
Case No.35 / Pdt.G / 2016 / PN-LBP
Parties : The Company as the Defendant and
Brother Kliwon et al as the Plaintiff
Object : Land area of ± 51 Ha located in Desa
Tumpatan Nibung Kecamatan Batangkuis Kab.
Deli Serdang.
Status : The company defeated on appeal level
and is currently filing a Judicial Review.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)

j. Kasus Kebun Limau Mungkur j. The case of Mungkur Limau Plantation

Perkara No. 205/PDT.G/2017/PN-LBP Case No. 205 / PDT.G / 2017 / PN-LBP

Para Pihak : Perusahaan sebagai Tergugat dan Parties : The Company as the Defendant and
Bapak Ngawin Tarigan sebagai Penggugat Mr. Ngawin Tarigan as the Plaintiff
Objek : Gugatan terhadap Perusahaan atas Object : Lawsuit against the Company for an
lahan seluas ± 1.331,35 Ha yang terletak di Desa Lau area of ± 1,331.35 Ha located at Desa Lau Barus
Barus Baru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Baru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli
Serdang yang merupakan areal HGU Perusahaan Serdang the Company's HGU area in accordance
sesuai dengan Sertifikat HGU No. 94 Lau Barus Baru, with the HGU Certificate No. 94 LauBarus Baru,
Kebun Limau Mungkur. Mungkur Limau Plantation.
Status : Perusahaan sedang mengajukan kasasi Status : The company is filing an appeal.

k. Kasus Kebun Penara k. Garden Case

Perkara No. 80/Pdt.G/ 2017/PN-LB Case No. 80 / Pdt.G / 2017 / PN-LB

Para Pihak : Perusahaan sebagai Penggugat dan Parties : The Company as the Plaintiff and Mr.
Bapak Rokani dkk sebagai Tergugat Rokani et al as the Defendant
Objek : Tanah seluas ± 474 Ha Kebun Tanjung Object : Land with an area of ± 474 hectares
Garbus Pagar Merbau yang terletak di Desa Penara Tanjung Garbus Pagar Merbau Plantation which is
Kecamatan, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli located at Desa Penara Kecamatan, Tanjung
Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara.
Status : Perusahaan kalah di tingkat banding dan Status : The company defeated on appeal level
sedang mengajukan kasasi. and is currently filing a Judicial Review.

l. Kasus Kebun Sampali l. Sampali Plantation Case

Perkara No.71/Pdt.G/2013/PN-LP Case No.71 / Pdt.G / 2013 / PN-LP

Para Pihak : Suprapto dan kawan-kawan sebagai Parties : Suprapto and friends as the Plaintiff
Penggugat dan Perusahaan sebagai Tergugat. and the Company as Defendant.
Objek : Tanah Seluas ± 65,4088 Ha yang terletak Object : Land with an area of ± 65.4088
di Pasar 3 dan Pasar 4, Desa Sampali, Kecamatan hectares located in Pasar 3 dan Pasar 4, Desa
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, merupakan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten
bagian dari lahan proyek kota Deli Megapolitan. Deli Serdang, is part ofland project for the city of
Deli Megapolitan.
Status : Perusahaan kalah di tingkat banding dan Status : The company defeated on appeal level
sedang mengajukan kasasi. and is currently filing a Judicial Review.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|413

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)

m. Kasus Kebun Patumbak m. Patumbak Garden Case

Perkara No.10/Pdt.G/2020/PN.Lbp Case No.10/Pdt.G/2020/PN.Lbp

Para Pihak : PT Sianjur Resort sebagai Penggugat
dan PTPN II sebagai Tergugat.
Objek : Tanah seluas ± 125 Ha yang terletak di
Dusun II, Desa Marindal-II, Kec. Patumbak, Kab. Deli
Serdang, Prov. Sumatera Utara dan Dusun IX, Desa
Marindal-II, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang, Prov.
Sumatera Utara yang merupakan bahagian dari SHGU
No. 31/Marindal II.
Status : Masih dalam proses Banding di
Pengadilan Tinggi Medan.
Parties : PT Sianjur Resort as the Plaintiff and
PTPN II as the Defendant.
Object : Land area of ± 125 Ha located in
Hamlet II, Village Marindal-II, Kec. Patumbak,
Kab. Deli Serdang, Prov. North Sumatra and
Hamlet IX, Marindal-II Village, Kec. Patumbak,
Kab. Deli Serdang, Prov. North Sumatra which is
part of SHGU No. 31/Marindal II.
Status : Still in the process of appeal in the
High Court of Medan

n. Kasus Kebun Sei Semayang n. Sei Semayang Garden Case

Perkara No. 252/Pdt.G/2020/PN-LBP Case No.252 / Pdt.G / 2020 / PN-LBP

Para Pihak : Perusahaan sebagai Penggugat dan PT Parties : The Company as the Plaintiff and PT
Binjai Duraman Indah Lestari sebagai Tergugat. Binjai Duraman Indah Lestari as the Defendant.
Objek : Tanah seluas ± 79,36 HA yang terletak Object : Land area of ± 79.36 HA which is
di Afd. VI Kebun Sei Semayang, Kel. Tunggurono, Kec. located in Afd. VI Sei Semayang Gardens, Ex.
Binjai Timur, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera Utara. Waitrono, Kec. East Binjai, Kab. Deli Serdang,
Prov. North Sumatra.
Status : Dalam proses Persidangan pada Status : In the process of trial in the District
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Court Lubukpakam

o. Kasus Kebun Sei Semayang o. Sei Semayang Garden Case

Perkara No. 48/PDT.G/2020/PN-BNJ Case No.48 / PDT.G / 2020 / PN-BNJ

Para Pihak : Perusahaan sebagai Penggugat dan PT
Binjai Duraman Indah Lestari sebagai Tergugat.
Objek : Tanah seluas ± 594,76 Ha yang terletak
di Afd. VII Kebun Sei Semayang, Desa Sei Mencirim,
Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera
Utara.
Status : Dalam proses Persidangan pada
Pengadilan Negeri Binjai
Parties : The Company as the Plaintiff and PT
Binjai Duraman Indah Lestari as the Defendant.
Object : Land area of ± 594.76 Ha located in
Afd. VII Sei Semayang Gardens, Sei Mencharim
Village, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Prov.
North Sumatra.
Status : In the process of trial in the District
Court Binjai.

414 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p. Kasus Kebun Bandar Klippa
Perkara No. 52/Pdt.G/2020/PN-LBP
Para Pihak : Perusahaan sebagai Penggugat; Kepala
Desa Sena dan Suryatono et. al sebagai Tergugat.
Objek : Tanah seluas ± 87,7252 HA yang terletak
di Dusun VIII Desa Sena, Kec. Batangkuis, Kab. Deli
Serdang, Prov. Sumatera Utara, Surat Keputusan
Badan Pertanahan Nasional Nomor:
10/HGU/BPN/2004 tanggal 06 Februari 2004.
Status : PTPN II masih dalam proses Banding
Nomor: 586/Pdt/2020/PT MDN tanggal 24 Februari
2021 pada Pengadilan Tinggi Medan
q. Kasus Helvetia (Klambir Lima)
Perkara No. 33/Pdt.G/2021/PN-LBP
Para Pihak : Kelompok Tani Sejahtera Garmunia
sebagai Penggugat dan PTPN II sebagai Turut
Tergugat 3
Objek : Lahan seluas 229 Ha yang terletak di
Desa Klambir V, Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli
Serdang, Provinsi Sumatera Utara
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam
r. Kasus Sei Semayang
Perkara No. 78/Pdt.G/2021/PN-LBP
Para Pihak : Drs. Amir Hamzah sebagai Penggugat
dan PTPN II sebagai Tergugat 2
Objek : Tanah seluas ± 14 Ha yang terletak di
Jalan Serasi Desa Sei Semayang, Kec. Sunggal, Kab.
Deli Serdang yang diperoleh dari jual beli dengan I
Gede Hurip (Tergugat I)
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
(continued)
p. Bandar Klippa Plantation Case
Case No.52 / Pdt.G / 2020 / PN-LBP
Parties : Company as Plaintiff; Head of Sena
Village and Suryatono et. al as Defendant.
Object : Land area of ± 87.7252 HA which is
located in Hamlet VIII Sena Village, Kec.
Batangkuis, Kab. Deli Serdang, Prov. North
Sumatra, Decree of the National Land Agency
Number: 10/HGU/BPN/2004 dated February 6,
2004.
Status : PTPN II is still in the process of Appeal
Number: 586/Pdt/2020/PT MDN dated February
24, 2021 at the Medan High Court
q. Helvetia Case (Klambir Lima)
Case No. 33/Pdt.G/2021/PN-LBP
Parties : Garmunia Sejahtera Farmers Group
as Plaintiffs and PTPN II as Co-Defendants 3
Object : 229 hectares of land located in
Klambir V Village, Kec. Silver Overlay, Kab. Deli
Serdang, North Sumatra Province
Status : In process at the Lubuk Pakam District
Court
r. Sei Semayang Case
Case No.78 / Pdt.G / 2021 / PN-LBP
Parties : Mr. Arifin Hamzah as Plaintiff; The
Company as Defendant.
Object : Land area of ± 14 Ha which is located
on Jalan Serasi Sei Semayang Village, Kec.
Sunggal, Kab. Deli Serdang obtained from buying
and selling with I Gede Hurip (Defendant I)
Status : In process at the Lubuk Pakam District
Court
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|415
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)

s. Kasus Bandar Klippa (Sena) s. Bandar Klippa City Case (Sena)

Perkara No. 133/Pdt.G/2021/PN-LBP Case No. 133/Pdt.G/2021/PN-LBP

Para Pihak : Jaelani, dkk sebagai Penggugat dan
PTPN II sebagai Tergugat 3
Objek : Tanah seluas 176,708.5 Ha dahulu
terletak di Kampung Sena Serdang Hilir Kec. Batang
Kuis sekarang termasuk kedalam wilayah Desa Bangun
Sari Dan Desa Dalu X A Kec. Tanjung Morawa Kab.
Deli Serdang, Sumatera Utara.
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam
Parties : Jaelani, et al as Plaintiffs and PTPN II
as Defendants 3
Object : The land area of 176,708.5 Ha was
formerly located in Sena Village, Serdang Hilir,
Kec. Batang Quiz is now included in the area of
Bangun Sari Village and Dalu X A Village District.
Tanjung Morawa Regency. Deli Serdang, North
Sumatra.
Status : In process at the Lubuk Pakam District
Court

t. Kasus Helvetia t. Helvetia Case

Perkara No. 49/G/2021/PTUN-MDN Case No.49/ G/2021/PTUN-MDN

Para Pihak : Drs. Taman Rata Singarimbun sebagai Parties : Mr. Taman Rata Singarimbun as
Penggugat dan PTPN II sebagai Tergugat 2. Plaintiff and PTPN II as Defendant 2.
Objek : Objek perkara merupakan Sertipikat HGU Object : The object of the case is the HGU
nomor : 111/Helvetia seluas 814,09 Ha milik PTPN II Certificate number: 111/Helvetia covering an area
of 814.09 Ha belonging to PTPN II
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri Status : In process at the Lubuk Pakam District
Lubuk Pakam Court

u. Kasus Helvetia u. Helvetia Case

Perkara No. 97/G/2021/PTUN-MDN Case No. 97/G/2021/PTUN-MDN

Para Pihak : B.Sitorus sebagai Penggugat dan PTPN Parties : B. Sitorus as Plaintiff and PTPN II as
II sebagai Tergugat 2 Intervensi Defendant 2 Intervention
Objek : Objek perkara merupakan Sertipikat HGU Object : The object of the case is the HGU
nomor : 111/Helvetia seluas 814,09 Ha milik PTPN II Certificate number: 111/Helvetia covering an area
of 814.09 Ha belonging to PTPN II
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri Status : In process at the Lubuk Pakam District
Lubuk Pakam Court

v. Kasus Kebun Sampali v. Sampali Garden Case

Perkara No. 142/Pdt.G/2021/PN-LBP Case No.142/ Pdt.G/2021/PN-LBP

Para Pihak : Ardan Lubis, dkk sebagai Penggugat Parties : Ardan Lubis, et al as Plaintiffs.
Objek : Objek perkara merupakan ganti rugi Object : The object of the case is
terhadap rumah para pensiunan total keseluruhan ± compensation for the homes of the retirees with a
11.407 m2 dengan nilai ganti rugi sebesar total total of ± 11,407 m2 with a compensation
Rp.48.730.500.000 value of Rp48,730,500,000
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri Status : In process at the Lubuk Pakam District
Lubuk Pakam Court

416 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM YANG 40. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS
SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)

w. Kasus Helvetia (Klumpang) w. Helvetia Case (Klumpang)

Perkara No. 294/Pdt.G/2021/PN-LBP Case No. 294/Pdt.G/2021/PN-LBP

Para Pihak : Edi Suherman, dkk sebagai Penggugat Parties : Edi Suherman, et al as Plaintiffs and
dan PTPN II sebagai Turut Tergugat 3 PTPN II as Co-Defendants 3
Objek : lahan seluas 50,80 Ha yang terletak di Object : an area of 50.80 ha located in
Desa Klumpang, Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Klumpang Village, Kec. Silver Overlay, Kab. Deli
Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Serdang, North Sumatra Province.
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri Status : In process at the Lubuk Pakam District
Lubuk Pakam Court

x. Kasus Bekiun x. Bekiun Case

Perkara No. 122/ Pdt.G/2021/PN-LBP Case No. 122/Pdt.G/2021/PN-LBP

Para Pihak : Ir. Zulkarnain sebagai Penggugat. Parties : Ir. Zulkarnain as Plaintiff.
Objek : Objek perkara diatas SHGU No. Object : The object of the case above HGU No.
09/Bekiun seluas 281,50 Ha 09/Bekiun with an area of 281,50 Ha
Status : Masih dalam proses di Pengadilan Negeri Status : In process at the Lubuk Pakam District
Lubuk Pakam Court

Manajemen dan konsultan hukum Kelompok Usaha
berkeyakinan bahwa kasus-kasus tersebut di atas secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak akan mempunyai
pengaruh yang material terhadap posisi keuangan
Kelompok Usaha dan hasil operasinya.
The management and legal consultants of the Group
believe that the above cases individually or
collectively will not have a material effect onthe
Group's financial position and the results of its
operations.

Manajemen berkeyakinan bahwa Kelompok Usaha akan Management believes that the Group will do its best
melakukan upaya terbaik sehingga dapat menyelesaikan so that it can resolve these matters properly and do
dengan baik perkara-perkara tersebut dan tidak perlu not need to make backups of or reserve.
melakukan pencadangan atas hal tersebut.

41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 41. PURPOSE AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
KEUANGAN POLICY

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha
adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga
komoditas dan risiko kredit. Direksi menelaah dan
menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing
risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai
berikut:
The main risks arising from the Group’s financial
instruments are interest rate risk, foreign currency
risk, commodity price risk, credit risk and liquidity risk.
The Directors review and agree policies for managing
each of these risks, which are describes in more
details as follows:

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Interest rate risks on fair values and cash flows

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau Interest rate risk is the risk that the fair value or future
arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan cash flows of an instrument are expected finance will
berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. fluctuate due to changes in market interest rates.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|417

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN (lanjutan)
Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari
piutang pihak berelasi, pinjaman untuk modal kerja dan
investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga
menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada
Kelompok Usaha.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan
formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga
Pada tanggal 31 Desember 2021, jika tingkat suku bunga
Kelompok Usaha sebesar 1% lebih rendah/tinggi, dengan
semua variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak
penghasilan sebelum kapitalisasi beban keuangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebesar
Rp21,3 miliar lebih rendah/tinggi.
Risiko mata uang
Risiko mata uang merupakan risiko bahwa nilai wajar atau
arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar
mata uang. Risiko Kelompok Usaha atas fluktuasi nilai
tukar mata uang terutama timbul dari piutang dagang dan
hutang dalam mata uang asing.
Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan pembeli
dan penjual dari luar negeri, laporan posisi keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha dapat dipengaruhi secara
signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar AS/Rupiah.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan
formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
Namun, Kelompok Usaha mempunyai penjualan ekspor
yang dapat memberikan lindung nilai alamiah yang
terbatas terhadap dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah
dengan mata uang asing.
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing
Pada tanggal 31 Desember 2021, jika nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar AS dan Euro melemah/menguat sebesar
10% dengan semua variabel lain konstan, laba sebelum
manfaat pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut sebesar Rp4.450.026 lebih
tinggi/rendah.
418 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. PURPOSE AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
POLICY (continued)
The Group’s interest rate risk mainly arises from loan
for working capital and investment purposes. Loans at
variable rates expose the Group to fair value interest
rate risk.
Currently, the Group has not formal policies for hedge
of the interest rate risk.
Sensitivity analysis of interest rate risk
As of December 31, 2021, if the interest rate of the
Group amounted to 1% lower/ higher, by all other
variables constant, the loss before income tax benefit
before the capitalization of financial expenses for the
year ended on that date amounted Rp21,3 Billion
which higher/lower.
Currency risk
Currency risk is the risk that the fair value or future
cash flows of an instrument are expected finance will
fluctuate due to changes in currency exchange rates.
Group RiskTrade on currency exchange rate
fluctuations mainly arises from trade receivables and
denominated accounts payable foreign money
As a result of transactions made with buyers and
sellers from abroad, position reportsThe Group's
consolidated finances could be significantly affected
by changes in valueUS Dollar / Rupiah exchange rate.
Currently, the Group does not have a formal hedging
policy transactions in foreign currency
However, the Group has export sales which can
provide a natural hedge which is limited to the impact
of fluctuations in the Rupiah exchange rate with
foreign currencies.
Sensitivity analysis for foreign currency risk
On December 31, 2021, if the Rupiah exchange rate
against the US Dollar and Euro weakens / strengthens
at 10% with all other variables constant, profit before
income tax benefit for the year which ended on that
date amounting to Rp4,450,026 higher / lower.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN (lanjutan)
Risiko harga komoditas
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas
akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan
pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar, dan
lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama
timbul dari penjualan dan produk lainnya di mana marjin
laba atas penjualan barang tersebut dapat terpengaruh
fluktuasi harga pasar internasional.
Pada saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai
kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
Risiko kredit
Kelompok Usaha terekspos pada risiko kredit terutama
berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan
penempatan rekening koran dan deposito pada bank.
Selain dari pengungkapan di bawah ini, Kelompok Usaha
tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk
hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya
dan dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik.
Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua
pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit
harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi
jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan dan saldo piutang
dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko
piutang tak tertagih.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai
dengan syarat pembayaran, Kelompok Usaha akan
menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang
yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak
melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka
waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan
menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh
Kelompok Usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika
utang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit,
Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua
produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal
bayar.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|419
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. PURPOSE AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
POLICY (continued)
Commodity price risk
The Business Group is exposed to the impact of
commodity price risk due to several factors, including
weather,government policies, levels of market
demand and supply, and the global economic
environment.These impacts mainly arise from sales
and other products where the profit margin on sales
these goods are subject to fluctuations in international
market prices.
At present, the Group does not have a formal hedging
policy for price risk commodity.
Credit risk
The Group is exposed to credit risk primarily from
loans granted to customers and placement of bank
statements and deposits. Apart from disclosure at
below, the Group does not have a concentration of
credit risk.
There is a policy to ensure product sales are only
made to customers who can trusted and with a good
track record or credit history. It is the policy of the
Business Group that all customers who will make
purchases on credit must go through the procedure
credit verification
The Business Group has a policy that limits the
amount of credit per customer and the balance
Accounts receivable is monitored on an ongoing basis
to reduce the risk of bad debts
When a customer fails to make payment in
accordance with the payment terms, the Business
Group will contact customers to follow up on
receivables that are past due. If the customer does
not pay off the overdue receivables within a
predetermined time, The Business Group will take
legal action. In accordance with the evaluation by the
Business Group, Specific allowances can be made if
the debt is deemed uncollectible. To reduce credit
risk, The Business Group will stop distributing all
products to late customers and / or default to paid.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN (lanjutan)
Selain itu, Kelompok Usaha melakukan monitoring
portofolio kredit secara berkesinambungan, monitoring
umur piutang, dan melakukan pengelolaan penagihan atas
piutang.
Sehubungan dengan penempatan dari kas dalam lembaga
keuangan, Kelompok Usaha memiliki risiko kredit terpusat
dari penempatan kas dan setara kas sebesar 95% yang
ditempatkan pada satu bank. Kelompok Usaha memiliki
kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada
instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya
menempatkan investasi pada bank-bank dengan peringkat
kredit yang tinggi. Kas di bank dan deposito berjangka
ditempatkan pada bank dalam negeri yang memiliki
reputasi baik.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Kelompok
Usaha terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat
masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Risiko likuiditas
Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk
membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh
tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang
cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan
jumlah fasilitas kredit yang diterima.
Kelompok Usaha secara teratur mengevaluasi informasi
arus kas proyeksi dan aktual dan terus- menerus
memantau kondisi pasar keuangan untuk
mengidentifikasikan kesempatan melakukan
penggalangan dana yang mencakup utang bank dan pasar
modal.
Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas
keuangan Kelompok Usaha, berdasarkan arus kas
kontraktual yang tidak terdiskonto, yang mencakup beban
bunga terkait:
420 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. PURPOSE AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
POLICY (continued)
In addition, the Business Group monitors the credit
portfolio on an ongoing basis, monitors the age of
accounts receivable, and manages the collection of
accounts receivable.
With respect to placements of cash in financial
institutions, the Group has centralized credit risk from
placements of cash and cash equivalents of 95%
placed in one bank. The Business Group has a policy
not to invest in instruments with high credit risk and to
only invest in banks with high credit ratings. Cash in
banks and time deposits are placed with reputable
domestic banks.
At the reporting date, the Group's maximum exposure
to credit risk is equal tothe carrying amount of each
category of financial assets is presented in the
statement of financial position consolidated.
Liquidity risk
The Business Group manages its liquidity profile to
finance capital expenditures and pay off debts
maturities by providing sufficient cash and cash
equivalents, and the availability of funding through the
adequacy of the number of credit facilities received
The Group regularly evaluates projected and actual
cash flow information and continues to continuously
monitor financial market conditions to identify
opportunities to do sofundraising that includes bank
loans and capital markets.
The table below summarizes the Group's financial
liability maturity profile, by undiscounted contractual
cash flows, which include related interest expenses:
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 41. PURPOSE AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
KEUANGAN (lanjutan) POLICY (continued)

31 Desember 2021 / December 31, 2021

Lebih dari 1 tahun kurang dari 5
Dalam 1 tahun / Within tahun / More than 1 year less Lebih dari 5 tahun /
Total 1 Year than 5 years More than 5 years
Utang usaha / Trade Payables
Pihak berelasi / Related Parties 2.279.550.264 2.279.550.264 - -
Pihak ketiga / Third Parties 398.604.754.427 398.604.754.427 - -
Utang lain-lain / Other Payables
Pihak berelasi / Related Parties 2.595.086.761.572 318.747.446.850 - 2.276.339.314.722
Pihak ketiga / Third Parties 2.107.400.398 2.107.400.398 - -
Pinjaman bank jangka panjang / Long
term bank loans 1.236.098.120.653 88.779.965.238 1.147.318.155.415 -
Wesel Bayar / Note payable 447.525.000.000 38.610.000.000 408.915.000.000 -
Liabilitas Sewa / Lease Liability 27.662.133.656 7.751.649.658 19.910.483.998 -

Total 4.709.363.720.970 856.880.766.835 1.576.143.639.413 2.276.339.314.722

31 Desember 2020 / Decemb er 31, 2020

Lebih dari 1 tahun kurang dari 5
Dalam 1 tahun / Within tahun / More than 1 year less Lebih dari 5 tahun /
Total 1 Year than 5 years More than 5 years
Utang usaha / Trade Payab les
Pihak berelasi / Related Parties 3.460.482.556 3.460.482.556 - -
Pihak ketiga / Third Parties 639.612.446.417 639.612.446.417 - -
Pinjaman bank jangka pendek / Short
term b ank loans 298.842.270.349 298.842.270.349 - -
Utang lain-lain / Other Payab les
Pihak berelasi / Related Parties 1.922.035.858.969 983.775.456.119 938.260.402.850 -
Pihak ketiga / Third Parties 21.040.180.627 21.040.180.627 - -
Pinjaman bank jangka panjang / Long
term b ank loans 989.335.624.530 81.999.999.992 718.789.381.501 188.546.243.037
Wesel bayar / Note Payab le 456.251.666.666 2.493.333.333 453.758.333.333 -
Liabilitas sewa / Lease liab ilities 12.314.463.853 2.854.514.102 9.459.949.751 -

Total 4.342.892.993.967 2.034.078.683.495 2.120.268.067.435 188.546.243.037

42. NILAI WAJAR 42. FAIR VALUE

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 , nilai tercatat
aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya
sebagai berikut:
1. Aset keuangan yang disajikan sebagai aset lancar.
Aset keuangan tersebut merupakan aset keuangan
jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut
kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
As of December 31, 2021 and 2020 , the carrying
amounts of financial assets and liabilities approximate
their value naturally as follows:
1. Financial assets that are presented as current
assets. The financial assets are short-term
financial assets that will mature within 12 months,
so the carrying value of these financial assets
more or less reflects the fair value.

Aset keuangan Kelompok Usaha yang disajikan The Group's financial assets presented as current
sebagai aset lancar adalah kas dan setara kas, assets are cash and cash equivalents, restricted
deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, time deposits, trade receivables and other
dan piutang lain-lain. receivables.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|421

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. NILAI WAJAR (lanjutan) 42. FAIR VALUE (continued)
2. Liabilitas keuangan yang disajikan sebagai liabilitas
jangka pendek merupakan liabilitas jangka pendek
yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga
nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih
telah mencerminkan nilai wajarnya.
Liabilitas keuangan Kelompok usaha yang disajikan
sebagai liabilitas jangka pendek adalah utang bank
jangka pendek, usaha usaha, utang lain-lain, beban
akrual, bagian lancar atas liabilitas sewa, dan bagian
lancar atas utang jangka panjang.
3. Piutang pihak berelasi jangka panjang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi.
4. Nilai wajar atas produk agrikultur kelapa sawit dan karet
ditentukan pada Level 2 berdasarkan harga pasar
terkait yang diterapkan terhadap estimasi volume
produk.
5. Nilai wajar tanah ditentukan dengan menggunakan
metode perbandingan harga pasar. Hal ini berarti
penilaian yang dilakukan oleh penilai didasarkan pada
harga pasar aktif, yang disesuaikan secara signifikan
untuk perbedaan pada sifat, lokasi dan kondisi dari
tanah yang dinilai (Catatan 13).
43. AKTIVITAS NON-KAS 43. NON-CASH ACTIVITIES
Aktivitas non-kas yang mendukung laporan arus kas pada
setiap tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penambahan properti investasi melalui nilai wajar / Addition of investment
property through fair value
Penambahan aset hak guna / Addition asset of right concession
Bunga pinjaman kepada pihak berelasi / Interest on loans to related parties
Pembelian pupuk melalui surat utang (SKBDN) / Purchase of fertilizer
through debt securities (SKBDN)
Total
422 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. Financial liabilities presented as short-term
liabilities are short-term liabilities that will mature
within 12 months so that the carrying amount of
these financial liabilities more or less reflects the
fair value.
The Group's financial liabilities presented as short-
term liabilities are short-term bank loans, trade
accounts, other payables, accrued expenses,
current share of lease liabilities, and current
portion of long-term debt.
3. Long-term receivables from related parties are
recorded at amortized cost
4. The fair value of oil palm and rubber agricultural
products is determined at Level 2 based on the
relevant market price applied to the estimated
volume of the product.
5. The fair value of land is determined using the
market price comparison method. This means that
the valuation made by the appraiser is based on
an active market price, which is significantly
adjusted for differences in the nature, location and
condition of the land being valued (Note 13).
The non-cash activities that support the statement of
cash flows at each reporting date are as follows:
2021 2020
344.362.605.931 63.413.057.815
24.476.859.076 12.727.297.715
103.200.870.187 (13.744.412.508)
- 6.713.984.400
472.040.335.194 69.109.927.422
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44. PERUBAHAN PADA LIABILITAS YANG TIMBUL 44. CHANGES IN LIABILITIES ARISING FROM
DARI AKTIVITAS PENDANAAN FUNDING ACTIVITIES

Selisih Kurs Mata

Arus Kas / Cash Uang Asing / Foreign
2021 1 Januari 2021 Flow Exchange Difference Lain-lain / Others 31 Desember 2021
Utang lain-lain / Others Payables
Pinjaman ke / Loan to PTPN III 1.404.728.953.753 337.256.864.515 - 176.359.360.529 1.918.345.178.797
Pinjaman ke / Loan to LNK 69.782.062.261 (65.261.894.773) - - 4.520.167.488
Utang jangka panjang / Long term payables -
Utang bank jangka panjang /
Long term bank loan 714.009.970.877 41.361.111.645 - 219.468.552.200 974.839.634.722
Medium Term Note 351.000.000.000 - - - 351.000.000.000
Utang sewa pembiayaan /
Finance lease 11.295.452.063 (7.579.247.530) - 23.945.929.120 27.662.133.653
Total liabilitas dari aktivitas
pendanaan / Total liabilities from
financing activities 2.550.816.438.954 305.776.833.857 - 419.773.841.849 3.276.367.114.660

Selisih Kurs Mata

Arus Kas / Cash Uang Asing / Foreign
2020 1 Januari 2020 Flow Exchange Difference Lain-lain / Others 31 Desember 2020
Utang lain-lain / Others Payables
Pinjaman ke / Loan to PTPN III 1.918.345.178.797 (36.248.101.572) - 5.851.279.523 1.887.948.356.748
Pinjaman ke / Loan to LNK 4.520.167.488 (6.015.862.988) - (19.595.692.031) (21.091.387.531)
Utang jangka panjang / Long term payables
Utang bank jangka panjang /
Long term bank loan 974.839.634.722 (9.592.702.862) - - 965.246.931.860
Medium Term Note 351.000.000.000 - - - 351.000.000.000
Utang sewa pembiayaan /
Finance lease 27.662.133.653 (1.431.845.652) - 12.727.297.715 38.957.585.716
Total liabilitas dari aktivitas
pendanaan / Total liabilities from
financing activities 3.276.367.114.660 (53.288.513.074) - (1.017.114.793) 3.222.061.486.793

Kolom ‘Lain-lain’ mencakup penyesuaian atas akrual
bunga atas pinjaman kepada PTPN III, pinjaman LNK
terkait Golden Shake Hand, liabilitas sewa terkait dengan
penambahan aset hak-guna dan reklasifikasi utang bank
jangka pendek ke utang jangka panjang.
The column 'Other' includes an adjustment to accrued
interest on loans to PTPN III, loan to LNK due to
Golden Shake Hand, lease liability associated with the
addition asset of rights concession and the
reclassification of short-term bank debt into long-term
debt.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|423

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45. INFORMASI SEGMEN 45. SEGMENT INFORMATION

Kelompok Usaha mengklasifikasikan aktivitas usahanya
menjadi lima segmen usaha, yang terdiri atas segmen
gula, segmen tetes, segmen tembakau, segmen rumah
sakit dan segmen lainnya. Manajemen memantau hasil
operasi dari unit usahanya secara terpisah untuk tujuan
keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi
sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen
dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur
secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada
laporan keuangan konsolidasian.
The Business Group classifies its business activities
into five business segments, which consist ofsugar
segment, drip segment, tobacco segment, hospital
segment and other segments. Management monitor
the results of operations of its business units
separately for retrieval purposes decisions regarding
resource allocation and performance appraisals.
Segment performance is evaluated based on
operating profit or loss and measured consistently
with the operating profit or loss on the statement
financial consolidation.

2021
Kelapa sawit / Palm
Oil Tebu / Sugar Cane Lain-lain / Others Jumlah / Total
Laba usaha segmen / Segment operating profit
Pendapatan usaha / Operating
Revenues 1.589.208.119.930 291.999.913.800 24.692.003.633 1.905.900.037.363
Beban pokok pendapatan / Cost of
Goods Sold 640.191.593.305 340.828.360.119 22.162.828.588 1.003.182.782.012
Laba kotor / Gross Profit 949.016.526.625 (48.828.446.319) 2.529.175.045 902.717.255.351
Aset biologis / Biological Asset 10.641.767.470 3.538.238.590 - 14.180.006.060
Beban usaha / Operating Expense (340.724.648.851) (30.943.367.546) (15.402.969.285) (387.070.985.682)
Laba operasi / Operating Profit 618.933.645.244 (76.233.575.275) (12.870.201.234) 529.829.868.735
Pendapatan non usaha - neto /
Revenue non operation-net 273.700.029.885 129.083.432.817 (2.015.032.976) 400.768.429.726
Beban keuangan - neto / Finance
expenses -net (241.341.153.834) (27.889.824.486) (167.258.811) (269.398.237.131)

Laba (rugi) sebelum pajak / Net

income (loss) b efore income taxes 651.292.521.295 24.960.033.056 (15.052.493.021) 661.200.061.330
Beban pajak penghasilan / Income
Taxes Expense (20.528.450.350)
Laba bersih tahun berjalan /
Current Year of Net Profit 640.671.610.980

Informasi segmen lainnya / Other segment information

Pengeluaran modal (Capital
expenditures ) 105.308.919.249 79.963.106.315 249.218.801 185.521.244.365
Penyusutan / Depreciation 93.714.039.014 56.177.634.162 179.085.596 150.070.758.772

424 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 45. SEGMENT INFORMATION (continued)

2020
Kelapa sawit / Palm
Oil Tebu / Sugar Cane Lain-lain / Others Jumlah / Total
Laba usaha segmen / Segment operating profit
Pendapatan usaha / Operating
Revenues 1.054.323.607.041 335.703.183.925 22.236.347.779 1.412.263.138.745
Beban pokok pendapatan / Cost of
Goods Sold 596.506.202.902 369.009.164.636 25.725.334.492 991.240.702.030
Laba kotor / Gross Profit 457.817.404.139 (33.305.980.711) (3.488.986.713) 421.022.436.715
Aset biologis / Biological Asset (13.361.891) 16.888.637.921 - 16.875.276.030
Beban usaha / Operating Expense (250.360.535.233) (41.877.774.946) (17.343.713.695) (309.582.023.874)
Laba operasi / Operating Profit 207.443.507.015 (58.295.117.736) (20.832.700.408) 128.315.688.871
Pendapatan non usaha - neto /
Revenue non operation-net 106.925.993.124 103.262.953.327 1.898.085.629 212.087.032.080
Beban keuangan - neto / Finance
expenses -net (245.707.060.867) (15.333.631.046) (276.323.466) (261.317.015.379)

Laba (rugi) sebelum pajak / Net

income (loss) b efore income taxes 68.662.439.272 29.634.204.545 (19.210.938.245) 79.085.705.572
Beban pajak penghasilan / Income
Taxes Expense 27.875.449.077
Laba bersih tahun berjalan /
Current Year of Net Profit 106.961.154.649

Informasi segmen lainnya / Other segment information

Pengeluaran modal (Capital
expenditures) 111.642.952.172 66.505.383.290 284.929.500 178.433.264.962
Penyusutan / Depreciation 100.726.578.056 30.278.124.656 207.965.214 131.212.667.926

46. KELANGSUNGAN USAHA DAN RENCANA 46. SUSTAINABILITY OF BUSINESS AND

MANAJEMEN MANAGEMENT PLANNING

Laporan keuangan konsolidasian melaporkan bahwa
Kelompok Usaha mengalami laba Konsolidasian sebesar
Rp860 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2021 dan pada tanggal tersebut liabilitas jangka
pendek konsolidasiannya melampaui total aset lancar
konsolidasiannya sebesar Rp972 miliar dan Kelompok
Usaha melaporkan akumulasi rugi konsolidasian sebesar
Rp748 miliar. Selain itu, Kelompok Usaha melaporkan arus
kas dari aktivitas operasi negatif untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2021.
The consolidated financial statements report that the
Group is experiencing Consolidated profitamounting
to Rp860 billion for the year ended 31 December 2021
and on the date Accordingly the current consolidated
short-term liabilities exceed the total current assets of
the consolidated amounting to Rp972 billion and the
Group reported a consolidated accumulated loss of
Rp748 billion. In addition, the Group reported negative
cash flows from operating activities forthe year ended
December 31, 2021.

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|425

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. KELANGSUNGAN USAHA DAN RENCANA
MANAJEMEN (lanjutan)
Manajemen PT Perkebunan Nusantara II terus
berkomitmen untuk tetap melakukan upaya-upaya dalam
kegiatan operasional perusahaan dengan tujuan
perusahaan tetap dapat eksis dan terus berkembang
dalam bisnis perkebunan, serta terus berupaya untuk
melakukan praktek-praktek bisnis yang terbaik (best
practice) guna mencapai benefit yang optimal dalam
operasional perusahaan untuk tahun-tahun yang akan
datang, yakni meningkatkan efisiensi dan produktivitas,
merestrukturisasi perjanjian kredit dan secara selektif
menjalankan kegiatan investasi perusahaan dengan terus
menjaga kecukupan arus kas untuk mendanai aktivitas
operasional.
Manajemen Perusahaan telah menyusun dan
melaksanakan rencana strategis sebagai berikut:
a. Perusahaan bekerja sama dengan aparat keamanan
untuk melakukan pengamanan aset dan produksi yang
merupakan target manajemen untuk mengambil alih
aset-aset yang digarap/dikuasai oleh pihak lain dan
dilakukan penanaman kembali terhadap lahan yang
telah dikuasai tersebut. Dan kerja sama ini juga
dilakukan untuk pengamanan terhadap hasil produksi
yang dijarah/ dicuri oleh pihak-pihak dan oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab sehingga Perusahaan
kehilangan potensi pendapatan atas hilangnya produksi
tersebut.
b. Perusahaan akan merestrukturisasi atau
memperpanjang masa pinjaman perbankan yang akan
jatuh tempo, mengingat kewajiban perbankan saat ini
begitu besar. Hal ini sejalan dengan program besar dari
Holding Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) yang akan melakukan transformasi bidang
keuangan dengan salah satunya merupakan
penundaan jatuh tempo atas pokok pinjaman dan
melakukan relaksasi serta permohonan menurunkan
tarif atas bunga. Dalam penyelesaian kewajiban
perbankan ini, manajemen berkomitmen untuk
mengalokasikan pendapatan non core dari hasil
disposal dan divestasi aset perusahaan atas lahan eks
HGU/HGU yang telah mendapatkan ijin dari pemegang
saham.
426 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46. SUSTAINABILITY OF BUSINESS AND
MANAGEMENT PLANNING (continued)
The management of PT Perkebunan Nusantara II
continues to be committed to continuing to make
efforts incompany's operational activities with the aim
of the company being able to exist and continue to
growin the plantation business, and continue to strive
to carry out the best business practices (best practice)
in order to achieve optimal benefits in the company's
operations for the years future activities, namely
increasing efficiency and productivity, restructuring
credit agreements and selectively carry out company
investment activities by continuing to maintain
adequate flowscash to fund operating activities.
The management of the Company has prepared and
implemented a strategic plan as follows:
a. The company works closely with security forces to
safeguard assets and production which is the
target of management to take over the assets that
are cultivated / controlled by another party and
replanting the land that has been controlled. And
this cooperation is also carried out to protect the
products that are looted / stolen by parties and
unscrupulous persons so that the Company loss of
potential revenue for the loss of production.
b. The company will restructure or extend the future
banking loan period maturity, considering that the
current banking obligations are so large. This is in
line with the program large number of Plantation
Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
which will do transformation of the financial sector
with one of them being a delay over maturity
principal and perform relaxation as well as
requests to lower rates on interest. Insettlement of
these banking obligations, management is
committed to allocating non-core income from
disposal and divestment of company assets on ex-
HGU / HGU landswhich has received permission
from the shareholders.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED
KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENT
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk As of December 31, 2021
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut And for the Year then Ended
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46. KELANGSUNGAN USAHA DAN RENCANA 46. SUSTAINABILITY OF BUSINESS AND

MANAJEMEN (lanjutan) MANAGEMENT PLANNING (continued)

c. Manajemen perusahaan juga telah melakukan
pengurusan perpanjangan atas HGU/HGB yang telah
berakhir masa berlakunya dengan luas ± 13.136 Ha,
hal ini untuk memberikan kepastian hukum atas
pengusahaan lahan untuk tetap dipergunakan sebagai
perkebunan dalam kegiatan operasional kedepan
yakni:
c. The company management has also made
arrangements for the extension of the HGU / HGB
its validity period has ended with an area of ±
13.136 Ha, this is to provide certainty law on
exploitation of land to continue to be used as a
plantation in activitiesfuture operations, namely:

Nomor / Number Lokasi / Location Luas (ha) / Area

SHGU No. 1 Sawit Hulu/Simpang Tiga 13.049,62
SHGU No. 3 Buntu Bedimbar 87,32
SHGU No. 1 Batang Serangan 805,70
SHGU No. 2 Batang Serangan 1.624,60
SHGU No. 1 Gohor Lama 64,74
SHGU No. 2 Gohor Lama 6,01
SHGU No. 3 Gohor Lama 3,70
SHGU No. 4 Gohor Lama 3.820,06
SHGU No. 5 Gohor Lama 756,91
SHGU No. 1 Basilam 76,03
SHGU No. 2 Basilam 6,68
SHGU No. 3 Basilam 10,36
SHGU No. 4 Basilam 2.268,61
SHGU No.1 Tanjung Keliling 200,00
SHGU No.2 Tanjung Keliling 2.114,71
SHGU No.1 Glugur Langkat 948,24
SHGU No.1 Marike 1.755,36
SHGU No.2 Bukit Lawang 1.376,96
SHGU No.3 Bukit Lawang 34,02
SHGU No.4 Bukit Lawang 6,02
SHGU No.197 Gundaling 1 2,86
SHGU No.41 Tiga Raja 0,34
SHGU No.35 Tiga Raja 0,35
SHGU No.652 Rawa Barat (LO Jakarta) 0,05
SHGB Rs Bangkatan 1,33
SHGB Bungalow Marike, Tembakau 1 dan 2 1,95
SHGB Bungalow Serdang, Simalungun dan Langkat 0,80
Total 29.023,33

Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|427

 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. KELANGSUNGAN USAHA DAN RENCANA
MANAJEMEN (lanjutan)
d. Perusahaan sedang melakukan upaya penyelesaian
atas areal/lahan eks.HGU yang telah mendapatkan
izin untuk dilepaskan sesuai dengan daftar nominative
yang dikeluarkan oleh Gubenur Sumatera Utara
dengan luas ± 2.216 Ha. Dalam proses ini
Perusahaan juga meminta pendampingan kepada
instansi terkait seperti Kejaksaan, BPKP, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lainnya. Saat ini
Perusahaan telah menerbitkan surat perintah setor
kepada calon pembeli. Perusahaan memperkirakan
nilai pengganti atas aset eks.HGU tersebut mencapai
Rp2 Triliun dan sampai dengan Desember 2021 telah
diterima sebesar Rp561.847.740.677.
e. Manajemen perusahaan sedang berupaya untuk
melakukan optimalisasi terhadap aset-aset
perusahaan. Optimalisasi aset ini direncanakan
melakukan kerjasama dengan mitra strategis
termasuk bersinergi dengan BUMN lainnya dalam
pengelolaan dan pengoperasiannya.
f. Manajemen perusahaan juga sedang melanjutkan
proyek “Kota Deli Megapolitan”, sesuai Keputusan
Pemegang Saham Nomor : S-915/MBU/12/2019 dan
Nomor : DSPN/KPPS/62/XII/2019 tanggal 12
Desember 2019 untuk melakukan Kerjasama dengan
PT Ciputra KSPN di atas areal/lahan seluas ± 8.077
Ha, yang akan dipergunakan untuk pengembangan
Kawasan Perumahan/Residensial, Kawasan
Bisnis/Komersil, Kawasan Industri, Kawasan Hijau
sertaKawasan Penunjang lainnya.Saat ini sudah
dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama
Induk (Master Cooperation Agreement) antara PTPN
II, PT Ciputra KSPN dan PT Nusa Dua Propertindo
tanggal 26 Juni 2020.
g. Manajemen perusahaan juga telah memperoleh surat
dari Holding Perkebunan PT Perkebunan Nusantara
III (Persero) pemegang saham mayoritas, dimana PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) menyatakan
bahwa tidak memiliki rencana atau intensi untuk
membubarkan atau melikuidasi perusahaan atau
mengurangi secara material sekala usahanya, serta
berkomitmen dan memiliki kemampuan secara
berkesinambungan menyediakan dukungan finansial
dan operasi agar Kelompok Usaha dapat
mempertahankan kelangsungan usaha dan dapat
memenuhi kewajiban.
428 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46. SUSTAINABILITY OF BUSINESS AND
MANAGEMENT PLANNING (continued)
d. The company is currently working on the
completion of the ex-HGU area which has
received a permit to be released in accordance
with the nominative list issued by the Governor of
North Sumatra with an area of ± 2,216 Ha. In this
process, the Company also asks for assistance
from related agencies such as the Prosecutor's
Office, BPKP, the Corruption Eradication
Commission (KPK) and others. Currently, the
Company has issued a deposit order to
prospective buyers. The company estimates that
the replacement value for the ex-HGU assets will
reach Rp2 trillion and until December 2021
Rp561,847,740,677 has been received.
e. The management of the company is trying to
optimize its assets company. Optimization of
these assets is planned to collaborate with
strategic partners including synergizing with other
SOEs in its management and operation.
f. The company's management is also continuing
the "Deli Megapolitan City" project, according to
the Shareholders' Decree Number: S-
915/MBU/12/2019 and Number:
DSPN/KPPS/62/XII/2019 dated December 12,
2019 to collaborate with PT Ciputra KSPN on an
area/land of ± 8,077 Ha, which will be used for
the development of Housing/Residential Areas,
Business/Commercial Areas, Industrial Estates,
Green Areas and other Supporting Areas.
Currently, the Master Cooperation Agreement
has been signed between PTPN II , PT Ciputra
KSPN and PT Nusa Dua Propertindo on 26 June
2020.
g. The company management has also obtained a
letter from PT Perkebunan Holding Perkebunan
Nusantara III (Persero) is the majority
shareholder, of which PT Perkebunan Nusantara
III(Persero) states that it has no plans or
intentions to dissolve orliquidate the company or
reduce materially the scale of its efforts, as well
as committed andhave the ability to provide
ongoing financial and operational support on an
ongoing basiss that the Business Group can
maintain business continuity and can comply
obligation.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. KELANGSUNGAN USAHA DAN RENCANA
MANAJEMEN (lanjutan)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, Kelompok Usaha belum dapat
merealisasikan seluruh program dan rencana diatas
karena terdapat beberapa faktor yang diluar dari kendali
Kelompok Usaha. Penurunan harga komoditas dan
kenaikan tingkat suku bunga pinjaman dapat memberikan
dampak negatif kepada aktivitas operasi Kelompok Usaha
dan mempengaruhi kemampuan Kelompok Usaha untuk
menyelesaikan tanggung jawabnya.
Kelangsungan usaha Perusahaan sangat tergantung pada
ketersediaan dana dari pemegang saham mayoritas
dengan biaya pendanaan yang lebih murah dan sumber
pendanaan lain dengan jaminan dari pemegang saham
mayoritas yang berada di luar kendali Perusahaan. Hal-hal
ini mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material
yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan Kelompok Usaha untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan asumsi
Kelompok Usaha akan melanjutkan usaha secara
berkesinambungan. Laporan keuangan konsolidasian tidak
mencakup penyesuaian-penyesuaian yang timbul dari
ketidakpastian yang material tersebut.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|429
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46. SUSTAINABILITY OF BUSINESS AND
MANAGEMENT PLANNING (continued)
Until the completion date of the consolidated financial
statements, the Group has not been able torealize all
the programs and plans above because there are
several factors that are outside ofcontrol of the
Business Group. Decrease in commodity prices and
increase in loan interest rates may have a negative
impact on the Group's operating activities and affect
the ability of the Business Group to complete its
responsibilities.
The Company's business continuity is highly
dependent on the availability of funds from
shareholdersthe majority with lower funding costs and
other funding sources with guaranteesof the majority
shareholders who are outside the control of the
Company. These things indicate there is a material
uncertainty that could create significant doubts about
capabilities Business Group to maintain its business
continuity.
The consolidated financial statements have been
prepared with the assumption that the Group will
continue to do businesson an ongoing basis. The
consolidated financial statements do not include
adjustments arising out of the material uncertainties.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. STANDAR AKUNTANSI BARU, AMANDEMEN DAN
INTERPRETASI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN
BELUM BERLAKU EFEKTIF
Berikut ini adalah beberapa amandemen, interpretasi dan
standar akuntansi baru yang telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang
relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha
namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2021 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut:
Efektif pada atau setelah 1 Januari 2022:
a. Amandemen PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi tentang Kontrak Memberatkan -
Biaya Memenuhi Kontrak
Amendemen PSAK 57 mengatur bahwa biaya untuk
memenuhi kontrak yang memberatkan terdiri dari biaya
yang berhubungan langsung dengan kontrak, yang
terdiri dari:
1. Biaya incremental untuk memenuhi kontrak tersebut
2. Alokasi biaya lain yang berhubungan langsung
untuk memenuhi kontrak.
Amandemen PSAK 57 berlaku efektif pada 1 Januari
2022 dengan penerapan dini diperkenankan.
b. Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan - Imbalan
dalam pengujian '10 persen' untuk penghentian
pengakuan liabilitas keuangan
Amendemen ini mengklarifikasi biaya yang termasuk
dalam entitas ketika menilai apakah persyaratan
liabilitas keuangan baru atau yang dimodifikasi secara
substansial berbeda dari persyaratan liabilitas
keuangan asli. Biaya ini hanya mencakup yang
dibayarkan atau diterima antara peminjam dan pemberi
pinjaman, termasuk biaya yang dibayarkan atau
diterima baik oleh peminjam atau pemberi pinjaman
atas nama pihak lain.
Amendemen PSAK 71 berlaku efektif pada 1 Januari
2022 dengan penerapan dini diperkenankan.
430 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47. NEW ACCOUNTING STANDARDS, AMANDMENT
AND INTERPRETATION THAT HAVE BEEN
Ratified BUT NOT APPLICABLE EFFECTIVE
Following are some of the amendments,
interpretations and new accounting standards that
have been passed by Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (“DSAK”) as relevant to reportingGroup
financial statements but not yet effective for the
consolidated financial statements on date December
31, 2021 and for the year ended on that date:
Effective on or after January 1, 2022:
a. Amendments to PSAK 57: Provisions, Contingent
Liabilities and Contingent Assets on Onerous
Contracts - Cost of Fulfilling Contracts
Amendments to PSAK 57 provide that the costs to
fulfill onerous contracts consist of costs directly
related to the contract, which consist of:
1. Incremental costs to fulfill the contract
2. Allocation of other costs directly related to
fulfilling the contract.
Amendments to PSAK 57 are effective on January
1, 2022 with early application allowed.
b. Amendments to PSAK 71: Financial Instruments -
Compensation in the '10 percent' test for
derecognition of financial liabilities
This amendment clarifies the costs included in an
entity when assessing whether the terms of a new
or modified financial liability are substantially
different from the terms of the original financial
liability. These fees include only those paid or
received between the borrower and the lender,
including fees paid or received by either the
borrower or the lender on behalf of another party.
Amendments to PSAK 71 are effective on January
1, 2022 with early application allowed.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. STANDAR AKUNTANSI BARU, AMANDEMEN DAN
INTERPRETASI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
c. Amendemen PSAK 69: Agrikultur
PSAK 69 mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran
yang sebelumnya “entitas tidak memperhitungkan arus
kas untuk pembiayaan aset, perpajakan atau
penumbuhan kembali aset biologis setelah panen”,
menjadi “entitas tidak memperhitungkan arus kas untuk
pembiayaan aset, atau penumbuhan kembali aset
biologis setelah panen”.
Perusahaan menerapkan amendemen secara
prospektif terhadap pengukuran nilai wajar pada atau
setelah awal periode pelaporan tahunan pertama yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022 dengan
penerapan dini diperkenankan.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum
menentukan dampak dari amandemen dan penyesuaian
standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
Efektif pada atau setelah 1 Januari 2023:
a. Amendemen PSAK 16: Aset Tetap - Hasil sebelum
Penggunaan yang Diintensikan
Amendemen ini tidak memperbolehkan entitas untuk
mengurangi suatu hasil penjualan item yang diproduksi
saat membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi
yang diperlukan supaya aset dapat beroperasi sesuai
dengan intensi manajemen dari biaya perolehan suatu
aset tetap. Sebaliknya, entitas mengakui hasil dari
penjualan item-item tersebut, dan biaya untuk
memproduksi item-item tersebut, dalam laba rugi.
Amendemen tersebut berlaku efektif untuk periode
pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2023 dan diterapkan secara retrospektif untuk
aset tetap yang tersedia untuk digunakan pada atau
setelah awal dari periode sajian paling awal dimana
entitas pertama kali menerapkan amendemen tersebut.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|431
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47. NEW ACCOUNTING STANDARDS, AMANDMENT
AND INTERPRETATION THAT HAVE BEEN
Ratified BUT NOT APPLICABLE EFFECTIVE
(continued)
c. Amendment to PSAK 69: Agriculture
PSAK 69 clarifies the recognition and
measurement that previously "entities do not take
into account cash flows for financing assets,
taxation or regrowth of biological assets after
harvest", to "entities do not take into account cash
flows for financing assets, or regrowth of biological
assets after harvesting".
The Company applies the amendment
prospectively the fair value measurements on or
after the beginning of the first annual reporting
period beginning on or after January 1, 2022 with
earlier application permitted.
The Group is currently evaluating and has not yet
determined the impact of the amendments and
adjustments to these accounting standards to the
consolidated financial statements.
Effective on or after January 1, 2023:
a. Amendments to PSAK 16: Fixed Assets - Yield
before Intensified Use
This amendment does not allow an entity to
deduct a proceeds from the sale of an item
produced when bringing the asset to the location
and condition necessary for the asset to operate in
accordance with management's intention of the
cost of an item of property, plant and equipment.
Instead, the entity recognizes the proceeds from
the sale of those items, and the costs of producing
those items, in profit or loss.
The amendments are effective for annual reporting
periods beginning on or after January 1, 2023 and
are applied retrospectively to property, plant and
equipment available for use on or after the
beginning of the earliest presented period in which
the entity first applies the amendments.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. STANDAR AKUNTANSI BARU, AMANDEMEN DAN
INTERPRETASI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
b. Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
Tentang Klasifikasi Liabilitas sebagai Jangka Pendek
atau Jangka Panjang
Amendemen ini menentukan persyaratan untuk
mengklasifikasikan suatu liabilitas sebagai jangka
pendek atau jangka panjang dan menjelaskan:
- hal yang dimaksud sebagai hak untuk
menangguhkan pelunasan,
- hak untuk menangguhkan pelunasan harus ada
pada akhir periode pelaporan,
- klasifikasi tersebut tidak dipengaruhi oleh
kemungkinan entitas akan menggunakan hakya
untuk menangguhkan liabilitas, dan
- hanya jika derivatif melekat pada liabilitas konversi
tersebut adalah suatu instrumen ekuitas, maka
syarat dan ketentuan dari suatu liabilitas konversi
tidak akan berdampak pada klasifikasinya.
Amendemen tersebut berlaku efektif untuk periode
pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2023 dan diterapkan secara retrospektif.
Amendemen tersebut diekspektasikan tidak akan
berdampak material terhadap pelaporan keuangan
Kelompok Usaha.
c. Amendemen PSAK 1: Penyajian laporan keuangan
tentang Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
Amendemen ini memberikan panduan dan contoh
untuk membantu entitas menerapkan pertimbangan
materialitas dalam pengungkapan kebijakan akuntansi.
Amendemen tersebut bertujuan untuk membantu
entitas menyediakan pengungkapan kebijakan
akuntansi yang lebih berguna dengan mengganti
persyaratan untuk mengungkapkan kebijakan akuntansi
'signifikan' entitas dengan persyaratan untuk
mengungkapkan kebijakan akuntansi 'material' entitas
dan menambahkan panduan tentang bagaimana
entitas menerapkan konsep materialitas dalam
membuat keputusan tentang pengungkapan kebijakan
akuntansi.
Amendemen ini berlaku efektif pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2023 dengan penerapan dini
diperkenankan. Kelompok Usaha saat ini sedang
menilai dampak dari amendemen tersebut untuk
menentukan dampaknya terhadap pengungkapan
kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.
432 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47. NEW ACCOUNTING STANDARDS, AMANDMENT
AND INTERPRETATION THAT HAVE BEEN
Ratified BUT NOT APPLICABLE EFFECTIVE
(continued)
b. Amendment to PSAK 1: Presentation of Financial
Statements Regarding Classification of Liabilities
as Short-Term or Long-Term
This amendment specifies the requirements for
classifying a liability as short-term or long-term
and describes:
- what is meant as the right to defer payment,
- the right to defer repayment must exist at the
end of the reporting period,
- the classification is not affected by the
likelihood that the entity will exercise its right to
suspend the liability, and
- only if the derivative embedded in the
convertible liability is an equity instrument,
then the terms and conditions of a convertible
liability will have no impact on its classification.
The amendments are effective for annual reporting
periods beginning on or after January 1, 2023 and
are applied retrospectively.
The amendments are not expected to have a
material impact on the Group's financial reporting.
c. Amendment to PSAK 1: Presentation of financial
statements regarding Disclosure of Accounting
Policies
This amendment provides guidance and examples
to help entities apply materiality considerations in
accounting policy disclosures. The amendments
aim to help entities provide more useful
accounting policy disclosures by replacing the
requirement to disclose an entity's 'significant'
accounting policies with a requirement to disclose
an entity's 'material' accounting policies and
adding guidance on how entities apply the concept
of materiality in making decisions about
accounting policy disclosures. .
This amendment is effective on or after January 1,
2023 with early adoption permitted. The Group is
currently assessing the impact of these
amendments to determine their impact on the
disclosure of the Group's accounting policies.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. STANDAR AKUNTANSI BARU, AMANDEMEN DAN
INTERPRETASI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN
BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
d. Amendemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan terkait
Definisi Estimasi Akuntansi
Amendemen tersebut memperkenalkan definisi
'estimasi akuntansi' dan mengklarifikasi perbedaan
antara perubahan estimasi akuntansi dan perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan.
Amendemen tersebut juga mengklarifikasi bagaimana
entitas menggunakan teknik pengukuran dan input
untuk mengembangkan estimasi akuntansi.
Amendemen tersebut berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2023 dan berlaku untuk perubahan kebijakan
akuntansi dan perubahan estimasi akuntansi yang
terjadi pada atau setelah awal periode tersebut.
Penerapan dini diperkenankan. Kelompok Usaha saat
ini sedang menilai dampak dari amendemen tersebut
untuk menentukan dampaknya terhadap pelaporan
keuangan Kelompok Usaha.
e. Amendemen PSAK 46: Pajak Penghasilan tentang
Pajak Tangguhan Terkait Aset dan Liabilitas Yang
Timbul Dari Transaksi Tunggal
Amendemen ini mengusulkan agar entitas mengakui
aset maupun liabilitas pajak tangguhan pada saat
pengakuan awalnya sebagai contoh dari transaksi
sewa, untuk mengeliminasi perbedaan praktik saat ini
atas transaksi tersebut dan transaksi lain yang serupa.
Amendemen tersebut berlaku efektif untuk periode
pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2023 dengan penerapan dini diperkenankan.
Kelompok Usaha saat ini sedang menilai dampak dari
amendemen tersebut untuk menentukan dampaknya
terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum
menentukan dampak dari amandemen dan penyesuaian
standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021|433
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47. NEW ACCOUNTING STANDARDS, AMANDMENT
AND INTERPRETATION THAT HAVE BEEN
Ratified BUT NOT APPLICABLE EFFECTIVE
(continued)
d. Amendments to PSAK 25: Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates, and Errors
Related to Definitions of Accounting Estimates
The amendment introduces the definition of
'accounting estimate' and clarifies the difference
between a change in an accounting estimate and
a change in accounting policy and error correction.
The amendments also clarify how entities use
measurement and input techniques to develop
accounting estimates.
The amendments are effective on January 1, 2023
and apply to changes in accounting policies and
changes in accounting estimates that occur on or
after the beginning of the period. Early application
is permitted. The Group is currently assessing the
impact of these amendments to determine their
impact on the Group's financial reporting.
e. Amendment to PSAK 46: Income Tax on Deferred
Taxes Related to Assets and Liabilities arising
from a single transaction
This amendment proposes that an entity
recognizes a deferred tax asset or liability on initial
recognition as an example of a lease transaction,
to eliminate differences in current practice for such
transactions and other similar transactions.
The amendments are effective for the annual
reporting period beginning on or after January 1,
2023 with early adoption permitted. The Group is
currently assessing the impact of these
amendments to determine their impact on the
Group's financial reporting.
The Group is currently evaluating and has not yet
determined the impact of the amendments and
adjustments to these accounting standards to the
consolidated financial statements.
 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2021 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. HAL LAIN
Operasi Kelompok Usaha telah dan mungkin terus
dipengaruhi oleh penyebaran virus Covid-19. Dampak
virus Covid-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia
termasuk dampak terhadap pertumbuhan ekonomi,
penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit,
depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan
operasi bisnis. Dampak pandemik ini terhadap Kelompok
Usaha belum memberikan pengaruh signifikan. Pengaruh
lebih lanjut yang signifikan dari pandemik ini, bila ada,
akan direfleksikan dalam pelaporan keuangan Kelompok
Usaha di periode-periode berikutnya.
434 | Laporan Tahunan | Annual Report PTPN II 2021
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT
As of December 31, 2021
And for the Year then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48. OTHER MATTER
The Group's operations have been and may continue
to be affected by the spread of the Covid-19 virus.
The impact of the Covid-19 virus on the global
economy and Indonesia includes the impact on
economic growth, a decline in the capital market,
increased credit risk, depreciation of foreign exchange
rates and disruption of business operations. The
impact of this pandemic on the Business Group has
not yet had a significant impact. Significant further
effects of this pandemic, if any, will be reflected in the
Group's financial reporting in subsequent periods.