Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

When Marnie Was There is a Studio Ghibli film in the animated psychological drama genre,

with a duration of 103 minutes. The film premiered in Japan on July 19, 2014. When Marnie
Was There was written and directed by Hiromasa Yonebashi, based on Joan G. Robinson's novel
of the same name.

The story follows Anna Sasaki, a teenage girl adopted by Yoriko Sasaki. Anna is introverted and
has a closed-off personality due to a lack of family affection, and she suffers from asthma which
causes her stress. She has no friends and struggles to control her emotions.

One day, Anna accidentally saw the adoption agreement between her adoptive mother and the
government, which stated that her adoptive mother would receive a financial subsidy for
adopting Anna. This made Anna feel like her adoptive mother did not truly love her. As a result,
Anna's self-hatred grew, and she became overwhelmed with feelings of devastation.

Yoriko, Anna's adoptive mother, felt unable to address Anna's feelings. Additionally, due to
Anna's asthma and the poor air quality in the city, Yoriko suggested that Anna take a vacation to
her aunt's house in Kushiro village.

This village is located near the beach and has clean air, which could help alleviate Anna's
asthma. During her stay in Kushiro, Anna lived with her friendly and caring uncle and aunt.

While delivering the mail, Anna ran into her neighbors Nobuko and her mother, whom she knew
from Kushiro. Not wanting to waste time, Anna hurried away but ended up falling into a swamp.
There, she noticed a mansion and saw a blonde girl.

The following day, Anna returned to the mansion and began exploring its contents. She
discovered that it was empty and uninhabited. While she was busy searching, Anna overslept
into the afternoon and was unable to leave due to the high water level. To her surprise, Anna
noticed that the lights in the house were on, as if someone was living there.

While at the festival with Nobuko, Anna ran off to the swamp at night and cried after calling
Nobuko a 'fat pig.' On her way home, Anna saw a boat and was greeted by Marnie, the blonde
girl she had seen the day before. Marnie drove Anna to the dock in her boat, and they became
friends from then on. Long story short, Anna and Marnie become closer. Marnie frequently
invites Anna to enjoy the moonlight while boating.

Marnie is very lonely due to her parents' busy work schedules and the mistreatment she receives
from her maids. She was even once locked up in an old tower by her servants, which left her
feeling scared. Anna empathizes with Marnie and feels compelled to protect her from those who
mistreat her.

So, who exactly is Marnie?


In When Marnie Was There, Marnie is revealed to be a human character, not a ghost. Anna
initially believes that Marnie is a ghost because of her mysterious aura. However, Marnie is an
important figure in Anna's journey, and at the end of the movie, it is revealed that Marnie is
actually a part of Anna's past.

Marnie is Anna's biological grandmother. Anna discovered this after speaking with Hisako, who
was Marnie's childhood friend. Hisako shared Marnie's story with Anna, and she learned the
truth about her family.

Their relationship holds significant emotional weight for Anna, despite the initial supernatural
impression.

INDONESIANYA

When Marnie Was There adalah film Studio Ghibli dengan genre drama psikologis animasi yang
berdurasi 103 menit. Film ini tayang perdana di Jepang pada 19 Juli 2014. When Marnie Was
There ditulis dan disutradarai oleh Hiromasa Yonebashi, berdasarkan novel karya Joan G.
Robinson dengan judul yang sama.

Ceritanya tentang Anna Sasaki, seorang remaja yang diadopsi oleh Yoriko Sasaki. Anna ini
introvert dan tertutup karena kurangnya kasih sayang keluarga, ditambah lagi dia punya asma
yang bikin dia stres. Anna nggak punya teman dan kesulitan mengendalikan emosinya.

Suatu hari, Anna secara nggak sengaja melihat surat perjanjian adopsi antara ibu angkatnya dan
pemerintah, yang bilang kalau ibu angkatnya akan dapat subsidi finansial karena mengadopsi
Anna. Hal ini bikin Anna merasa kalau ibu angkatnya nggak benar-benar sayang sama dia.
Akibatnya, Anna jadi benci sama dirinya sendiri dan merasa sangat terpukul.

Yoriko, ibu angkat Anna, merasa nggak bisa mengatasi perasaan Anna. Ditambah lagi, karena
asma Anna dan kualitas udara yang buruk di kota, Yoriko nyaranin Anna untuk liburan ke rumah
tantenya di desa Kushiro.

Desa ini dekat pantai dan punya udara bersih, yang bisa bantu mengurangi gejala asma Anna.
Selama di Kushiro, Anna tinggal bersama paman dan tantenya yang ramah dan penyayang.

Saat nganterin surat, Anna ketemu dengan tetangganya, Nobuko dan ibunya, yang sudah dia
kenal di Kushiro. Tapi Anna buru-buru pergi dan malah jatuh ke rawa. Di situ, dia melihat
sebuah mansion dan seorang gadis pirang.

Besoknya, Anna kembali ke mansion itu dan mulai menjelajahi isinya. Dia menemukan bahwa
mansion itu kosong dan nggak berpenghuni. Saking sibuknya mencari, Anna ketiduran sampai
sore dan nggak bisa keluar karena air pasang. Yang bikin kaget, Anna lihat lampu-lampu di
rumah itu nyala, seolah-olah ada yang tinggal di situ.

Saat festival dengan Nobuko, Anna kabur ke rawa malam-malam dan nangis setelah menyebut
Nobuko 'babi gendut'. Dalam perjalanan pulang, Anna melihat sebuah perahu dan disambut oleh
Marnie, gadis pirang yang dia lihat sehari sebelumnya. Marnie mengantar Anna ke dermaga
dengan perahunya, dan sejak itu mereka jadi teman. Singkat cerita, Anna dan Marnie makin
dekat. Marnie sering ngajak Anna menikmati cahaya bulan sambil naik perahu.

Marnie sangat kesepian karena orang tuanya sibuk dan dia diperlakukan buruk oleh para
pembantunya. Bahkan, dia pernah dikurung di menara tua oleh para pelayannya, yang
membuatnya sangat takut. Anna merasa simpati dengan Marnie dan merasa perlu melindunginya
dari orang-orang yang memperlakukannya dengan buruk.

Jadi, siapa sebenarnya Marnie?

Di When Marnie Was There, Marnie ternyata bukan hantu, tapi manusia. Awalnya, Anna pikir
Marnie adalah hantu karena auranya yang misterius. Tapi Marnie adalah tokoh penting dalam
perjalanan Anna, dan di akhir film, terungkap bahwa Marnie sebenarnya adalah bagian dari masa
lalu Anna.

Marnie adalah nenek kandung Anna. Anna mengetahuinya setelah berbicara dengan Hisako,
teman masa kecil Marnie. Hisako menceritakan kisah Marnie kepada Anna, dan dia mengetahui
kebenaran tentang keluarganya.

Hubungan mereka sangat penting secara emosional bagi Anna, meskipun awalnya terkesan
supernatural.

You might also like