Professional Documents
Culture Documents
UTS Hukum Kepailitan - Bahasa Inggris Dan Bahasa Indonesia - I Gede Raka Surya
UTS Hukum Kepailitan - Bahasa Inggris Dan Bahasa Indonesia - I Gede Raka Surya
UTS Hukum Kepailitan - Bahasa Inggris Dan Bahasa Indonesia - I Gede Raka Surya
Abstract
1) a debtor who has two or more creditors and has not paid in full at least one debt
which is long overdue and can be collected, is declared bankrupt by a court
decision, either at his own request or at the request of one or more of his creditors
2) there are creditors who provide debt loans to debtors who can be individuals or
business entities
3) there are a number of debts that are due and can be collected. The debt may be due
to an agreement, acceleration of collection time, sanctions or fines, or court and
arbitrator decisions
4) a request for a bankruptcy declaration from the relevant institution (Dilla Naharul,
2020)
In this case, the debtor does not have the financial means to pay the debt, even though
he has the intention and is willing to make the payment, this could be a way to arrange
debt payments fairly to creditors.
In this case the debtor refuses to pay their debt even though they have the financial
capacity to do so, bankruptcy can provide legal pressure so that the debtor is willing
to pay their debt, debtors like this must receive legal consequences due to their
actions.
Complete chronology:
• PPJB Land Plot between PT. Sentul City, TBk (seller) and the Bintoro family (buyer)
on 03 July 2013 before notary Flora Elisabeth, S.H., M.Kn.
• the buyer pays the booking fee, down payment and 3rd installment in October 2013 in
accordance with the terms of the PPJB and land handover will take place in October
2013
• March 3 2015, the buyer paid all installments with a total of IDR 29,319,000
• 6 August 2019, 9 September and 24 September 2019, subpoena buyers through their
legal representatives, namely, Bagus Enrico & Partners to resolve legal issues
• In 2019, the seller informed the buyer that the land being offered would be relocated.
However, the buyer firmly refused and asked the seller to return the money that had
been transferred
• in 2020, sellers did not provide responses or answers to buyers
• on March 23 2020, March 30 2020 and April 8 2020, the seller through Erwin Kallo
& CO, Property Lawyers, sent a summons and invitation back to the seller to resolve
the legal problem but the seller ignored the invitation.
• on April 23 2020, the seller gave a response that basically he could not attend because
of Covid 19 and would complete it completely and would invite buyers but there was
no news
• Because there was no positive response from the seller, the buyer finally filed a
bankruptcy petition against the buyer on August 7 2020 at the commercial court via
the Central Jakarta District Court. (Pio, 2020)
PT Sentul City Tbk denies bankruptcy. "This matter was previously sued by the
Bintoro family, Andi Ang through the Central Jakarta District Court dated Friday,
August 7 2020. PT Sentul City Tbk is not in bankruptcy," emphasized PT Sentul City
TBK Corporate Secretary Alfian Mujani in his official statement. Alfian explained
that the actual legal fact was that the Bintoro family was concerned about the sale and
purchase agreement (PPJB) for the ready-to-build plot, not the debt and receivables
between the two.
3. Conclusion
Elyta Ginting, (2018). Hukum Kepailitan Teori Hukum Kepailitan. Penerbit Sinar Grafika.
Munif Rochmawanto,(2015). Upaya Hukum Dalam Perkara Kepailitan. Penerbit Sinar
Grafika.
Yuhelson, (2019), Hukum Kepailitan di Indonesia. Penerbit Ideas
Hadi Shuban, (2014), Kepailitan : Implementasi dan Implikasinya, Vol 33, No 1,
https://repository.unair.ac.id/100362/1/14.%20Insolvency__kepailitan-Jurnal
%20Hukum%20Bisnis%20vol%2033%20no%201%202014.pdf
Danik Gatot Kuswardani, (2016), Akibat Hukum Putusan Pailit Terhadap Kreditor Preferen
Dalam Perjanjian Kredit Yang Dijaminkan Dengan Hak Tanggungan, Vol 9, No 2,
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/lawreform/article/view/12446/9395
Tata Wijaya. (2014). Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan Kaitannya Dengan
Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga, Vol 14, No2, hlm 219.
https://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/291/285
Lambok Marisi Jakobus Sidabutar, (2019), Hukum Kepailitan dalam Eksekusi Harta Benda
Korporasi sebagai Pembayaran Uang Pengganti, Vol 5, No 2, hlm 78.
https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas/article/view/474
Hari Sutra Disemadi, Danial Gomes, (2021), Perlindungan Hukum Kredit Konkuren Dalam
Perspektif Hukum Kepailitan di Indonesia, Vol. 9, No. 1, hlm 128.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP
Siti Anisah, (2008), Perlindungan Kepentingan Kreeditor dan Debitor Dalam Hukum
Kepailitan di Indonesia, hlm 17. Penerbit Sinar Grafika
Dedy Tri Hartono, (2016), Perlindungan Hukum Kreditor Berdasarkan Undang – Undang
Kepailitan, Vol 4, No 1, hlm 4.
https://www.neliti.com/publications/145241/perlindungan-hukum-kreditor-
berdasarkan-undang-undang-kepailitan
Dilla Naharul, (2020), Prosedur Kepailitan di Indonesia,
https://bplawyers.co.id/2020/09/15/prosedur-kepailitan-di-indonesia/
Muhammad Idris, (2020), Sentul City Digugat
Pailit, :https://money.kompas.com/read/2020/08/10/130124526/sentul-city-digugat-
pailit
Pio, (2020), Kronologi Gugatan Pailit Sentul City Hingga Menuju Proses Damai,
https://propertiterkini.com/kronologi-gugatan-pailit-sentul-city-hingga-menuju-
proses-damai/#google_vignette
Feby Dwi Sutianto, (2020), Digugat Pailit Keluarga Bintoro, Ini Jawaban Sentul City,
https://kumparan.com/kumparanbisnis/digugat-pailit-keluarga-bintoro-ini-jawaban-
sentul-city-1tyX1SCJh1E/full
Monica Wareza, (2020), Gara – Gara Kavling Tanah, BKSL digugat Pailit Keluarga Bintoro,
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200811092455-17-178864/gara-gara-
kavling-tanah-bksl-digugat-pailit-keluarga-bintoro
KEPAILITAN SALAH SATU CARA KREDITOR UNTUK MENDAPATKAN HAK
DARI DEBITOR YANG TIDAK MAU MEMBAYAR
Abstrak
Kepailitan adalah proses hukum yang dilakukan oleh perusahaan atau individu yang
tidak mampu membayar hutang – hutangnya, dalam prosesnya, perusahaan atau individu
yang bersangkutan akan di serahkan kendali ke pihak lain (kurator) untuk menyelesaikan
seluruh kewajiban – kewajiban dan hutang – hutang yang dimiliki oleh perusahaan atau
individu. Dengan jatuhnya putusan pernyataan pailit maka terjadilah sita umum kepalitan.
Seluruh harta orang perseorangan dan perusahaan yang dinyatakan pailit akan dilakukan
pengurusannya dan pemberesannya oleh kurator dibawah pengawasan hakim pengawas,
digunakan sebagai jaminan bersama untuk para kreditur.
Pailit merupakan kondisi saat debitur tidak bisa melunasi hutang – hutang kepada dua
atau lebih debitur. Pihak yang memeberi hutang atau yang berhutang dapat mengajukan
permohonan pailit ke pengadilan niaga, pengadilan akan menunjuk seorang kurator untuk
mengurus dan juga menjual berbagai asset perusahaan yang gagal membayar hutang,
kemudian uang tersebut akan diserahkan kepada pihak kreditur. Hanya pengadilan niaga yang
memiliki kewenangan untuk menyatakan sebuah badan usaha dalam kondisi pailit. Badan
usaha atau kreditur bisa mengajukan permohonan kepailitan ke pengadilan , namun kurator
pilihan pengadilan akan memberikan laporan tersebut sebelum mereka daftarkan untuk
disidangkan, jika pengadilan setuju, maka akan mengadakan sidang bersama dengan pemilik
perusahaan dan juga kreditur selambat – lambatnya 20 hari setelah permohonan diterima.
Kurator merupakan balai harta peniggalan atau orang yang diangkat oleh pengadilan
untuk mengurus dan membereskan harta debitur yang palit di bawah pengawasan hakim
pengawas sesuai dengan UU KPKPU.
Keyword : Kepailitan, cara kreditor mendapat hak, kreditor, debitor
1. Pendahuluan
Keadaan pailit atau bangkrut merupakan peristiwa yang bisa terjadi pada siapa
saja, mulai dari orang perorangan maupun badan hukum (legal entity), kepailitan juga
tidak mengenal istilah kaya atau miskin, dalam praktik kehidupan kita dapati bahwa
seorang milioner ataupun perusahaan multinasional juga dapat mengalami kepailitan
atau kebangkurutan. Charles J. Tabb menyatakan bahwa: “ Bankruptcy has become a
central feature in our society, touching the lives of alost everyone”. Kepailitan telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, menyentuh setiap kehidupan
orang. Oleh karena itu, sesuai dengan adagium ibi ius, ibi society, sejatinya hukum
kepailitan diberlakukan kepada semua subjek hukum yaitu orang perorangan dan
badan hukum (legal entity).(Elyta Ginting, 2018). Namun berbeda dengan ilmu
hukum lainnya,seperti pidana atau perdata, hukum kepailitan tergolong sebagai
hukum yang unik dan sangat kompleks. Keunikan tersebut tercipta dikarenakan
hukum kepailitan modern yang kita kenal saat ini merupakan hasil konvensi hukum
dari berbagai sistem hukum yang ada di dunia ini
Kepailitan adalah suatu kondisi atau keadaan ketika pihak yang berhutang
(debitur) yakni seseorang atau badan usaha tidak dapat menyelesaikan pembayaran
terhadap hutang yang diberikan dari pihak pemberi hutang (kreditur). Di Indonesia
terkait kepailitan diatur dalam Undang – Undang 37 Tahun 2004 tentang kepailitan
dan PKPU, didalam UU 37 Tahun 2004 menyebutkan kepailitan adalah sita umum
atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan
oleh kurator (kurator adalah balai harta peninggalan atau orang perseorrangan yang
diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta debitur yang Pailit
dibawah pengawasan Hakim Pengawas sesuai dengan UU PKPU) dibawah
pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang – Undang. (Munif
Rochmawanto, 2015)
Faktor utama yang mendorong adanya hukum kepailitan adalah karena adanya
kebutuhan untuk mengatur tata cara penagihan hutang debitor yang memiliki banyak
kreditor, sementara harta bendanya tidak mencukupi untuk membayar seluruh
hutangnya. Latar belakang kelahiran hukum kepailitan adalah sebagai reaksi atas
ketidak adilan yang ditimbulkan oleh prinsip hak prioritas kreditor, karena kredit yang
lebih cepat mengeksekusi harta debitor yang akan mendapatkan pelunasan utangnya,
sedangkan kreditor lain yang terlambat mengeksekusi harta debitor yang akan
mendapat pelunasan piutangnya. Dari sisi debitor, pelaksanaan hak prioritas kreditor
berpotensi merugikan debitor, karena tidak ada peraturan yang berlaku atau instansi
yang berwenang menangani pelaksamaan hak prioritas kreditor. Akibatnya kreditor
cenderung bertindak semena – mena mengambil alih harta debitor tanpa perhitungan
yang jelas
Undang – Undang No 37 Tahun 2004 memperlihatkan cenderung menguntungkan
kreditor dan mempermudah kreditor, kreditor bisa dengan mudah mengajukan pailit
terhadap debitornya, karena syaratnya adalah adanya dua kreditor atau lebih dan tidak
membayar utang kepada satu kreditor, waktu penyelesaian singkat, perdamaiannya
ditentukan oleh kreditor.
Seperti yang disebutkan dalam Pasal 1 ayat 1 UU 37 Tahun 2004 yang dapat
memutuskan suatu perusahaan itu pailit atau tidak hanya dapat dilakukan oleh
pengadilan niaga yang mana terdapat syarat dan prosedur yang harus dipenuhi
terlebih dahulu. Dalam Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 8 ayat 4 UU 37 Tahun 2004
menyebutkan bahwa permintaan pailit yang dilimpahkan kepada pengadilan niaga
harus dapat memenuhi sejumlah syarat diantaranya yaitu :
1) adanya debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jauh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan, bai katas permohonannya sendiri maupun atas
permohonan satu atau lebih krediturnya
2) adanya kreditur yang memberikan pinjaman utang kepada debitur yang dapat
berupa perseorangan maupun badan usaha
3) terdapat sejumlah hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Hutang
tersebut dapat dikarenakan telah diperjanjikan, terjadinya percepatan waktu
penagihan, sanksi atau denda, maupun putusan pengadilan dan arbiter
4) adanya permohonan pernyataan pailit dari Lembaga terkait (Dilla Naharul, 2020)
Mengapa Kreditur Harus Mengajukan Kepailitan
PPJB Tanah Kavling antara PT. Sentul City, TBk (Penjual) dan keluarga bintoro
(pembeli) pada tangga 03 juli 2013 dihadapan notaris flora Elisabeth, S.H.,M.Kn.
pembeli melunasi booking fee, down payment dan angsuran ke 3 sesuai pada Oktober
2013 sesuai dengan syarat dalam PPJB dan Serah Terima tanah akan dilaksanakan
pada bulan oktober 2013
3 maret 2015, pembeli melunasi seluruh angsuran dengan total Rp 29. 319.000
6 agustus 2019, 9 September dan 24 september 2019, pembeli somasi melalui kuasa
hukumnya yaitu, bagus enrico & partners untuk menyelesaikan permasalahan hukum
tahun 2019, penjual memberitahukan kepada pembeli bahwa tanah yang ditawarkan
akan direlokasi. namun pembeli tegas menolak dan meminta agar penjual
mengembalikan uang yang telah di transfer
pada tahun 2020, penjual pun tidak memberikan tanggapan atau jawaban kepada
pembeli
pada tanggal 23 maret 2020, 30 maret 2020 dan 8 april 2020, penjual melalui Erwin
kallo & CO, Property lawyer, mengirimkan somasi dan undangan kembali kepada
penjual guna menyelesaikan permasalahan hukum namun undangan tersebut tidak
diindahkan oleh penjual
pada tanggal 23 april 2020, penjual memberikan tanggapan yang pada intinya tidak
dapat hadir karena covid 19 dan akan menyelesaikan hingga tuntas serta akan
mengundang pembeli namun tidak ada kabar
dikarenakan tidak ada respon positif dari penjual, maka pembeli pada akhirnya
mengajukan permohonan pailit kepada pembeli tanggal 7 agustus 2020 di pengadilan
niaga melalui pengadilan negeri Jakarta pusat. (Pio, 2020)
3. Kesimpulan
Berdasarkan kasus dan penjelasan tentang kepailitan sudah sesuai denga napa
yang dilakukan oleh keluarga bintoro atas permasalahan hukum yang mereka alami,
meskipun ada perbedaan pendapat yang diberikan oleh PT Sentul City bahwa ini
perusahaan tidak pailit dan penuntut salah dalam gugatan, permasalahan nya tentang
perjanjian perikatan jual beli yaitu hukumnya tentang perjanjian jual beli bukan
hutang piutang.
Menurut penulis yang disampaikan PT Sentul City salah karena perjanjian jual
beli sudah tidak ada alasannya karena pembayaran nya sudah dilunasi,tanah yang
diperjualkan tidak diserahkan, penjual karena ada relokasi dan direkomendasi ke
tempat yang lain tetapi pihak keluarga bintoro tidak mau dan meminta uang nya
kembali, karena tidak ada respon akhirnya pihak keluarga bintoro mengajukan pailit
PT Sentul City, disini hak keluarga bintoro tidak terpenuhi dan di dalamnya terdapat 3
orang yaitu Ang Andi Bintoro, Meilyana Bintoro, Jimmy Bintoro, Denny Bintoro, dan
Linda Karnadi, maka unsur untuk melakukan kepailitan sudah terpenuhi, dan jika PT
Sentul City dinyatakan pailit oleh Hakim, maka keluarga bintoro (kreditor) akan bisa
mendapatkan haknya.
Daftar Pustaka
Elyta Ginting, (2018). Hukum Kepailitan Teori Hukum Kepailitan. Penerbit Sinar Grafika.
Munif Rochmawanto,(2015). Upaya Hukum Dalam Perkara Kepailitan. Penerbit Sinar
Grafika.
Yuhelson, (2019), Hukum Kepailitan di Indonesia. Penerbit Ideas
Hadi Shuban, (2014), Kepailitan : Implementasi dan Implikasinya, Vol 33, No 1,
https://repository.unair.ac.id/100362/1/14.%20Insolvency__kepailitan-Jurnal
%20Hukum%20Bisnis%20vol%2033%20no%201%202014.pdf
Danik Gatot Kuswardani, (2016), Akibat Hukum Putusan Pailit Terhadap Kreditor Preferen
Dalam Perjanjian Kredit Yang Dijaminkan Dengan Hak Tanggungan, Vol 9, No 2,
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/lawreform/article/view/12446/9395
Tata Wijaya. (2014). Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan Kaitannya Dengan
Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga, Vol 14, No2, hlm 219.
https://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/291/285
Lambok Marisi Jakobus Sidabutar, (2019), Hukum Kepailitan dalam Eksekusi Harta Benda
Korporasi sebagai Pembayaran Uang Pengganti, Vol 5, No 2, hlm 78.
https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas/article/view/474
Hari Sutra Disemadi, Danial Gomes, (2021), Perlindungan Hukum Kredit Konkuren Dalam
Perspektif Hukum Kepailitan di Indonesia, Vol. 9, No. 1, hlm 128.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP
Siti Anisah, (2008), Perlindungan Kepentingan Kreeditor dan Debitor Dalam Hukum
Kepailitan di Indonesia, hlm 17. Penerbit Sinar Grafika
Dedy Tri Hartono, (2016), Perlindungan Hukum Kreditor Berdasarkan Undang – Undang
Kepailitan, Vol 4, No 1, hlm 4.
https://www.neliti.com/publications/145241/perlindungan-hukum-kreditor-
berdasarkan-undang-undang-kepailitan
Dilla Naharul, (2020), Prosedur Kepailitan di Indonesia,
https://bplawyers.co.id/2020/09/15/prosedur-kepailitan-di-indonesia/
Muhammad Idris, (2020), Sentul City Digugat
Pailit, :https://money.kompas.com/read/2020/08/10/130124526/sentul-city-digugat-
pailit
Pio, (2020), Kronologi Gugatan Pailit Sentul City Hingga Menuju Proses Damai,
https://propertiterkini.com/kronologi-gugatan-pailit-sentul-city-hingga-menuju-
proses-damai/#google_vignette
Feby Dwi Sutianto, (2020), Digugat Pailit Keluarga Bintoro, Ini Jawaban Sentul City,
https://kumparan.com/kumparanbisnis/digugat-pailit-keluarga-bintoro-ini-jawaban-
sentul-city-1tyX1SCJh1E/full
Monica Wareza, (2020), Gara – Gara Kavling Tanah, BKSL digugat Pailit Keluarga Bintoro,
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200811092455-17-178864/gara-gara-
kavling-tanah-bksl-digugat-pailit-keluarga-bintoro