Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 11
BUPATI BANJAR KEPUTUSAN BUPATI BANJAR NOMOR 43 TAHUN 2013 ‘TENTANG, IZIN USAHA PERTAMBANGAN ( [UP ) OPERAS! PRODUKS! BATUBARA LOKAS! DI KECAMATAN CINTA PURI DARUSSALAM DAN MATARAMAN KABUPATEN BANJAR, SELUAS 1670,7 HEKTAR ATAS NAMA CV. MITRA MINING Menimbang ' Mengingat (KW. 03.04: 002 P.BJR 2009 ) BUPATI BANJAR, a.bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap pemohon untuk melakukan kegiatan tahap Operasi Produksi Batubara perlu diberikan izin Usaha Pertambangan Operasi_ Produksi Batubara_Lokasi di Kecamatan Cinta Puri Darussalam dan Mataraman Kabupaten Banjer, Seluas 1.670,7 Hektar atas nama CV. Mitra Mining ( KW. 03.04. 002 P.BR 2009 ) ; bb, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dengan Keputusan Bupati Banjar ; 1.Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I di Kalimantan (embaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 ) ; 2.Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti_ Undang- ‘Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang —_Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412) ; 3.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- ‘Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republile 10. WL 12. 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724) ; ‘Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ; Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) ; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintab, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) ; Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110) ; Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5282) ; Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang, Penggunaan Kawasan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5112) ; Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan 2 Memperhatikan ‘Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5173) ; 16, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementrian Energi dan Sumber Daya ‘Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5276) ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin ‘Linglcungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285) ; 18.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ; 19,Keputusan Menteri, Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453.K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum ; 20.Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Banjar (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2008 Nomor 04, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Nomor 04); 21. Keputusan Bupati Banjar Nomor 256 Tahun 2010 tentang Penetapan Besaran Dana Jaminan Reklamasi Bagi Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pertambangan i Kabupaten Banjar ; 22.Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2011 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Nomor 03) ; 23. Keputusan Bupati Banjar Nomor 387 Tahun 2013 tentang Persetujuan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Kegiatan Pertambangan Batubara CV. Mitra Mining KW. 03.04.002 P. BUR 2009 dengan Luas 1.6707 Ha di Kecamatan Cinta Puri Darussalam dan Mataraman Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. 1. Surat Edaran Menteri Kehutanan Nomor : SE.09 / Menhut = IV / 2006 tertanggal 26 Juli 2006 tentang Larangan Pengeluaran Izin Eksplorasi dan Eksploitasi Tambang dalam Kawasan Konservasi ; 2. Surat Permohonan CV, Mitra Mining Nomor : 008/Mi BB/OP/V/2013 tanggal 18 Mei 2013 perihal Permohonan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi ke Operasi Produlksi KESATU KEDUA, : Memberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batubara kepada Nama Perusahaan: CV. Mitra Mining Nama Direksi / + M, Syaifuddin (Direktur} Komisaris Zainudin Adinoto (Wakil Direktur) Fikrian Noor (Persero Komanditer) Alamat Perusahaan: JI. Ampera Raya No. 135 RT. 17 RW 06 Banjarmasin NPWP Perusahaan: 02.882.980.2-731.000 Komoditas : Batubara Lokasi Penambangan Kecamatan : Cinta Puri Darussalam dan Mataraman Kabupaten Banjar Propinsi : Kalimantan Selatan Kode Wilayah KW. 03.04, 002 P.BJR 2009 Luas : 1670,7 Ha Reneana Tata Ruang : Wilayah Izin Usaha Pertambangan Wilayah Batubara Jangka waka : 15 Tahun berlakeu 1UP Batas wilayah izin usaha pertambangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini, :Pemegang Izin Usaha Pertambangan (UP) Operasi Produksi mempunyai hak untuk : ‘a, memasuki Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) sesuai dengan peta dan daftar koordinat. b, melakukan seluruh atau sebagian tahapan kegiatan pada masa iain operasi produksi, yaitu kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan/pemurnian, pengangkutan dan penjualan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlalcu. e, mendapatian perizinan terkait, untuk menunjang pelaksanaan kkegiatan sebagaimana dimaksud hurut b. d. menghentikan sementara sewaktu-waktu kegiatan Izin Usaha Pertambangan ([UP) Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian, dan Pengangkutan Penjualan), i setiap bagian atau beberapa bagian Wilayah [zin Usaha Pertambangan (WIUP) dengan alasan bahwa kelanjutan dari kkegiatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi ( Konstruksi; Produksi, Pengolahan Pemurnian; dan Pengangkutan Penjualan ) tersebut tidak layak atau praktis secara komersial maupun Karena keadaan kahar, keadaan yang menghalangi schingga menimbulkan _penghentian Sebagian atau scluruh kegiatan usaha pertambangan. fe. mengajukan permohonan pengusehaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama yang diketemukan dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP}. f. mengajukan pernyataan tidak berminat terhadap pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama 4 KETIGA KEEMPAT ‘(peraturan perundangan. i, melakukan kerjasama dengan pihak —ketiga untuk melaksanakan sebagian kegiatan operasi produksi, sesuai peraturan perundangan. j. melakukan perpanjangan masa berlaku Izin_ Usaha Pertambangan (IU) Operasi Produksi sesuai peraturan perundangan . k, mengikuti proses permohonan/lelang bekas Witayah izin Usaha Pertambangan (WIUP)nya sesuai peraturan perundangan, sewaktu masa berlaku Win Usaha Pertambangan sudah berakhir dan tidak bisa diperpanjang lagi sesuai peraturan perundangan, Izin Usaha Pertambangan ([UP) Operasi Produksi ini dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa persetujuan Bupati. : Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi wajib melakukan pengelolaan yang baik dan benar di bidang -Investasi dan keuangan. . Teknis operasional tambang. :Keselamatan dan keschatan kerja, lingkungan hidup dan konservasi. Organisasi dan ketenagakerjaan. Perwilayahan. . Pengembangan masyarakat. Pengembangan jasa lokal. - Pelaporan. (1) Kewajiban di bidang investasi dan keuangan meliputi antara Jain eye e@rows ‘a, menyediakan dana yang cukup untuk pembiayaan kegiatan operasi produksi ; b. menyampaikan rencana investasi untuk mendapatkan persetujuan, meliputi investasi awal, investasi untuk studi-studi ‘dalam rangka pengembangan, optimalisasi penambangan dan atau pengolahan " permurnian, investasi untuk pergantian dan pengembangan peralatan tambeng dan pengolahan-permurnian, investasi untuk pengembangan fasilitas penunjang 5 . menempatkan jaminan rekamasi dan penutupan tambang ; mengelolakeuangan sesuai dengan sistem akuntasi indonesia ; fe. membaya kewajiban keuangan, meliputi pembayaran pendapatan negara pada pemerintah/pemerintah daerah serta pendapatan lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan ; dan £. untuk perusahaan dengan saham asing, wajib melakukan divestasi saham pada pemerintah/pemerintah daerah, atau adan usaha swasta nasional. 2)Kewajiban di bidang teknis operasional tambang meliputi antara lain : ‘@.melaksanakan konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan penjualan, sesuai standar / ap 5 disetujui 5 b.melaksanakan penambangan didalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Operasi Produksinya ; c.melaksanakan pengolahan permurnian ‘hasil_tambang didalam negeri, baile yang dilakukan pemegeng Izin Usaha Pertambangan (IUP) sendiri atau berkerja sama pemegang lain Usaha Pertambangan (IUP) Opersai Produksi lain atau pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Kkhusus Pengolahan-Pemurnian ; .melaksanakan pengangkutan penjualan hasil tambang,baik yang dilakukan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (UP) sendiri atau berkerja sama dengan pemegang Izin Usaha Pertambangan (UP) Operasi Produksi Khusus Pengangkutan Penjualan ; fe. penguasaan, pengembangan dan pencrapan_ teknologi pertambangan mineral atau batubera. £. melaksanakan kewajiban pasca tambang sesuai dokumen dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) yang telah disetujui ; berusaha meningkatkan nilai tambah atas produk tambang yang dihasilkan dan nilai tambah atas adanya kegiatan tambang ; dan 1h, mememuhi ketentuan Domestic Market Obligation (DMO). (@) Kewajiban di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup dan Konservasi meliputi antara lain 2. menyampaikan rencana reklamasi dan pascatambang : bimelaksanakan pengelolaan kesclamatan dan keschatan kerja pada operasi penambangan, pengangkutan, pabrik pengolahan / pemurnian, fasilitas tambang, fasilitas penunjang yang dilakukan pemegang Izin Usaha Pertambangan dan sub kontraktornya ; ‘¢. memantau dan mengelola dampak lingkungan hidup akibat kegiatan operasi produksi dan kegiatan pembangunan fasilitas penunjang terkait, sesuai dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), dokumen Rencana Reklamasi (RR) dan dokumen Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL) yang telah disetujui ; d.menjamin penetapan standar dan bala mutu lingkungen serta menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung lingkungan, termasuk fungsi dan daya dukung sumber daya air; €. melaksanakan konservasi mineral atau batubara, meliputi ‘upaya peningkatan recovery penambangan, pengangkutan dan pengolahan/pemurnian, pemanfaatan _semaksimal mungkin potensi sumber daya mineral atau batubara, pemanfaatan mineral ikutan, tidak melakukan praktek “high grading? ; £ mengangkat “Kepala Teknik Tambang (KTT) yang bertanggung jawab atas kegiatan Izin Usaha Pertambangan, (IUP} Operasi Produksi (konstruksi, produksi, pengolahan / ‘ eisetayul. (4) Kewajiban di bidang organisasi dan ketenagakerjaan meliputi antara lain : a. mendirikan kantor di daerah ; b.membentuk organisasi tambang yang eftktif dan efisien, yang mampu menangani di bidang operasi penambangan, pengolahan / pemurnian, pengangkutan / penjualan, Keselamatan dan Keschatan Kerja (K-3) dan lingkungan, masalah hubungan pemerintahan / masyarakat dan penyelesaian lahan, dipimpin manajer tambang sekaligus merangkap Kepala Teknik Tambang (KT) ; . pengembangan kemampuan dan pengetahuan tenaga kerja, Indonesia ; dan 4.mengutamakan penggunaan/pemberdayaan tenaga keria setempat (6) Kewajiban di bidang perwilayahan meliputi antara lain : a. melaksanakan pemetaan dan pematokan batas Wilayah lzin Usaha Pertambangan (WIUP) operasi produksi, dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan terhitung sejale ‘tanggal Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi diterbitkan ; 'b. mendapatkan perizinan penggunaan lahan untuk kegiatan pertambangan sesuai peraturan perundangan ; ©. menyelesaikan kewajiban ganti rugi lahan yang segera akan dimanfaatkan, sesuai ketentuan peraturan perundangan sebelum melaicukan kegiatan operasi produlesi; 4. menjaga Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) untuk tidak dilakukan kegiatan pertambangan pihak lain yang tidak sah menurut ketentuan peraturan perundangan ; . melaporkan apabila terdapat izin Usaha Pertambangan lain didalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUPIaya, yang prosedur_pemberian Izin Usaha Pertambangannya tidak ‘memenuhi ketentuan perundangan ; dan £, memilih yurisdiksi pada Pengadilan Negeri tempat dimana Jokasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) berada. (6) Kewajiban di bidang pengembangan masyarakat sekitar tambang meliputi antara lain a. menyampaikan rencana pengembangan dan pemberdaysan ‘masyarakat sekitar wilayah pertambangan kepada Bupati Banjar sesuai dengan kewenangannya ; ‘>, menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar tambang ; c. membantu pengembangan masyarakat sekitar tambang ; dan 4. menyusun rencana pengembangen wilayah dan masyarakat bersama pemerintah daerah dan masyarakat. Kewajiban di bidang pengembangan jasa dan berang lokal meliputi antara lain : a. mengutamakan penggunaan jasa lokal ; dan b. pembelian barang dalam negeri, diutamakan barang lokal. m menyampaikan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dan dokumen Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL), yang dibust berdasarkan laporan Studi Kelayakan, dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan UpayaPemantauan _ Linglungan (UKL-UPL), dukomen Rencana Reklamasi (RR) yang telah disetujui untuk mendapat persetujuan dari Bupati Banjar ; d.menyusun rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang ; ¢. menyampaikan laporan Triwulan, laporan Tahunan dan laporan Akhir kegiatan operasi produksi serta laporan Dwi ‘Mingguan dan Bulanan produksi dan penjualan ; {, menyampaikan laporan Semester dan laporan Tahunan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauen lingkungan ; g menyampaikan revisi laporan Studi Kelayakan, dolaimen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) apabila terjadi perubahan atas satu atau beberapa hel meliputi : cadangan, tingkat produksi, metode penambangan/pengolahan/pemurnian, peralatan, umur tambang, penggunaan bahan kimia, sehingga menyebabkan dampak keekonomian, lingkungan hidup, keselamatan kerja, konservasi dan umur tambang cukup signifikan ; dan ‘h.menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan penutupan tambang. 9) Kewajiban di bidang penerimaan negara meliputi penerimaan ajak dan penerimaan negara bukan pajak @.penerimaan pajak terdiri atas pajak-pajak yang menjadi kewenangan pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan dan bea masuk dan cukai ; b.penerimaan negara bukan pajak terdiri atas iuran tetap, juran eksplorasi dan iuran produksi ; .penerimaan dacrah terdiri atas pajak daerah, retribusi dacrah dan pendapatan lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, 10) Kewajiban di bidang penerimaan negara meliputi penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak a.ketentuan keselamatan dan Kesehatan kerja pertambangan ; , keselamatan operasi pertambangan ; cc. pengelolaan dan pemantauan lingicungan pertambangan, termasuk kegiatan relamasi dan pasca tambang ; dan d.upaya konservasi sumber daya mineral dan ‘batubara, pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk padat, cair atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke media lingkungen. KELIMA KEENAM ‘Tembusan : data sumber daya dan cadangan ; penambangan ; pengolahan/pemurnian ; pengangkutan dan penjualan ; produksidan pemasaran; | pengelolaan dan pemantauan lingkungan ; pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan (K3) ; penggunaan tenaga kerja lokal ; belanja barang modal termasuk belanja lokal ; pengembangan dan pemberdayaan masyarakat penggunaan jasa lokal/nasional ; Penggunaan tenaga kerja asing ; Penyelesaian hak atas tanah untuk kegiatan penambangen dan fasilitas penunjang ; dan o. Anggaran biaya pPewerpane ap rlgin Usaha Pertambangan Operasi Produksi ini dapat diberhentikan sementara, dicabut atau dibatalkan, apabila Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi tidak ‘memenuhi kewajiban dan larangan sebagaimana dimakeud dalam diktum KETIGA dan diktum KEEMPAT Keputusan ini. : Keputusan ini mulai berlaiu pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Martapura pada tanggal © 14 Juni 2013 H: PANGERAN KHAIRUL SALEH 1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta, 2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI di Jakarta. 3. Gubernur Kalimantan Selatan C.q Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinst Kalimantan Selatan di Banjarbaru, 4. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar di Martapura. 5: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Banjar di Martapura, 6. Camat Cinta Puri Darussalam di Cinta Puri Darussalam. 7, Camat Mataraman di Mataraman Nama Perusahaan; CV. Mitra Mining Lokasi = Kecamatan _: Cinta Puri Darussalam dan Mataraman = Kabupaten: Banjar ~ Propinsi : Kalimantan Selatan Komoditas + Batubera Rode Waee al + KW. 03.04, 002 P.BJR 2009 oe + 1,670,7 Ha Tahap + Operasi Produksi No. Garis Bujur (BT) Garis Lintang ( LS) ‘Titik . — - ° « = 1 1 114 3s | ava7 | 03 is | 5940 | 2. na ss | 3787 | 03 13 | i746 | 3 1a 86 | 3760 | 03 13 | 1746 4 na 36 | 3760 | 03 14 | 2907 s. | a 56 | 5387 | 03 14 | 29,07 6 1a | 56 03 13 | 52,64 | 7. 14 | 57 03 13 | 52,64 boa | on 37 03 13 | 1246 | 9. na 58 03 | 13 | 12.46 10. | na 58 03 12 | 53,60 n. | ona 59 | 03 12 | 53,60 | 12, ii 59 | 03 13 11,67 13. | 4 58 03 13 | 167 14, | 114 38 03 14 | 07,33 15. | ita 58 03 14 | o733 we. | 114 58 03 18 | 26,35 a 40) 87 03 15 | 26,35 Las [ie 37 03 15__| 59,40 \Q., BUPATI BANJAR, “\H) PANGERAN KHAIRUL SALEH 0 PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

You might also like