Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Cerita Legenda dalam Bahasa Inggris

(Legenda Burung Ruai)


Once upon a time, there was a kingdom in West Kalimantan. The King had
seven daughters. The queen had passed away. The king did not want to remarry.

The seven daughters were beautiful. However, the youngest daughter was the
most beautiful. She was also the kindest. She often helped other people. Her
sisters were very much different. They were lazy. They also had bad attitude.
They were cruel to people.

The king knew about his daughter’s behaviors. He often advises his older
daughter to behaviors. He often advises his older daughters to behave like the
youngest daughter. Sadly, they never listened to the king’s advice. They hated
their youngest sister because the king often praised her good behavior.

The older daughters often did terrible things to the youngest daughter. They often
hit her. She was very sad. She often cried. She could not tell it to her father
because her older sisters always intimidated her. They would hit her even harder
if she told their father.

One day, the king asked all her daughters to meet him.

“I’m going to the neighboring kingdom. I’ll go for several months. While I’m gone,
my youngest daughter will rule the kingdom. Do you understand?” asked the
king.

“Yes, we do, Father, “said all the daughters.

The older daughters were angry. They very upset about their youngest sister was
asked to rule the kingdom.

After the king left, they planned something bad. They wanted to get rid of their
youngest sister. They pretended to be nice to her. The youngest daughter was
happy. Finally, her older sisters were nice to her.

The older sisters asked her to go fishing. They asked to go to Gua Batu or a
stone cave. There was a river flowing inside the cave. And there were a lot of fish
in that river.
The youngest daughter was so happy when they finally arrived at the cave. She
did not know that her sisters were going to do something bad to her.

“Hurry up, let’s go inside the cave. You can find a lot of fish inside the cave,” said
the oldest daughter.

The youngest was so eager. As she went inside the cave, she did not know that
her sisters stayed outside the cave. They kept on asking her to go inside the
cave.

She kept on walking until she was lost! She was calling out all her sisters, but
they did not respond. She then understood that her sisters did not want her to
rule the kingdom anymore.
She was very sad. She cried. Suddenly an old man came. He was a holy man.
He was meditating in the cave. She changed her tears into eggs.

“Don’t worry, I can help you. You can go back to the kingdom, but you have to
change into a bird. I name you Ruai Bird. After that, Brood these eggs. After they
hatch, the birds will accompany you,” said the old man.

She agreed. Slowly she changed into a beautiful bird. And after all the eggs were
hatched, they went back to the kingdom. They all stayed at the tree near the
kingdom. They all saw how the king punished the older sisters.

Terjemahnya

Suatu hari di sebuah Kerajaan di Kalimantan Barat, seorang Raja memiliki tujuh
anak perempuan. Walaupun Ratu telah tiada namunsang Raja tidak ingin
menikah kembali.

Ketujuh anak perempuan Raja cantik-cantik namun anak perempuan yang terakir
sangatlah cantik. Ia juga baik hati dan sering membantu orang lain. Sedangkan
saudaranya sangat berbeda, mereka malas-malas. Kakak-kakaknya memiliki
sifat yang sangat buruk. Mereka jahat kepada orang lain.

Raja pun tahu akan kelakuan anak-anaknya. Raja seringkali menasehati anak-
anak perempuan yang lebih tua untuk menjadi seperti adik bungsunya.
Sayangnya, anak-anaknya tidal pernah mendengarkan. Bahkan mereka
membenci adik bungsunya yang sering dipuji oleh Raja.
Saudaranya yang lebih tua sering memperlakukan si bungsu dengan buruk.
Bahkan mereka juga sering memukulnya, dia sangat sedih. Dia juga sering
menangis tapi dia tidak bisa menceritakan kepada ayahnya. Kakak-kakaknya
akan memukulnya lebih keras jika si bungsu memberitahu Raja.

Suatu hari, Raja mengadakan pertemuan dan menumpulkan semua anaknya.

“Aku akan pergi ke Kerajaan tetangga di sebelah. Sementara aku tidak ada, adik
bungsu yang akan memimpin kerajaan, apa kalian mengerti?” kata Raja.

“Iya, ayah” kata anak-anaknya.

Kakak-kakaknya sangat marah dan mereka kecewa terhadap adik bungsunya


karena diminta memerintah kerajaan.

Setelah Raja pergi, para saudara tertuanya merencana sesuatu yang jahat. Para
kakak yang lebih tua ini ingin menyingkirkan adik bungsunya sehingga mereka
berpura-pura baik. Sang adik bungsu pun sangat bahagia. Kakak-kakaknya
sangat baik padanya.

Kakaknya kemudian mengajaknya memancing. Mereka meminta si bungsu pergi


ke Gua Batu. Disana ada sungai yang mengalir di dalam gua dan ada banyak
ikan di dalamnya.

Adik bungsu sangat bahagia ketika sampai di gua. Ia tidal tahu apa yang
direncakan kakak-kakaknya.

“Cepat, masuk ke dalam gua. Kau bisa menemukan ikan yang banyak di dalam
sana” kata kakaknya.

Adik bungsu terlihat begitu bersemangat. Saat masuk ke dalam gua, ia tidak tahu
bahwa semua kakaknya masih di luar, kakak-kakaknya terus menyuruhnya
masuk lebih dalam lagi.

Ia tetap berjalan sampai tersesat! Dia memanggil seluruh kakaknya tapi tidak
ada yang menjawab. Pada saat itu, ia mulai mengerti bahwa semua saudaranya
tidak ingin ia memerintah Kerajaan. Dia sangat sedih dan menangis. Tiba-tiba
seorang kakek datang. Kakek ini adalah orang suci. Ia sedang bermeditasi
dalam gua. Si kakek mengubah air mata si bungsu menjadi telur
“Jangan khawatir, aku akan membantumu. Kau bisa kembali ke tempat asalmu,
ke Kerajaan tapi kau harus berubah menjadi Burung. Aku akan menamaimu
Burung Ruai. Setelah itu, eramilah telur-telur ini. Setelah mereka menetas,
burung-burung ini akan menemanimu” kata pak tua.

Ia pun setuju dan secara perlahan ia berubah menjadi Burung Ruai dan
mengerami telur-telur tersebut. Ketika semua telur sudah menetas, ia pun
kembali ke Kerajaan. Disana, ia tinggal di dekat pohon kerajaan dan
menyaksikan bagaimana Raja menghukum kakak-kakak yang jahat.

Cerita Singkat Bahasa Inggris (Elang dan


Burung Gagak)
An eagle, with its wings force grabbing a lamb with his nails and took it away into
space, a crow saw the incident, and imagined in his mind an idea that he had the
power to do the same thing as the eagle.

And with its wings opened wide and then flew through the air with fierce, he
rocketed down and quickly hit the back of a sheep, but when he tried to fly again
he realized that he could not raise sheep and he could not fly anymore because
his nails had been entangled in the sheep’s wool. Though he tried to release
herself, the bondage was too difficult to be released so that he felt broken there
and stayed on the back of the sheep.
A herdsman who saw the crow flapping its wings trying to escape, herdsman saw
what had happened, herdsman ran and then soon caught the bird and tied and
confine the crow, after the afternoon he gave it to his children at home to play.

“What a funny bird!” they laughed, “What bird is that, father?”

“It’s crow, my son. But if you ask him, he would answer he is an eagle.”

Terjemahnya

Seekor burung Elang dengan sayapnya yang kokoh dan kukunya yang tajam
menyambar seekor anak domba dan membawanya pergi, seekor burung Gagak
melihat kejadian itu dan ia memabayangkan jika saja ia memiliki kekuatan yang
sama.

Gagak membuka sayapnya dengan lebar lalu ia terbang menembus langit dan
dengan cepat turun ke bawah. Ia lalu menyambar punggung seekor domba.
Tanpa ia sadari, ternyata kukunya terjerat bulu domba sehingga ia tidak bisa
terbang kembali. Walaupun ia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri
tapi hal itu sangat sulit jadi ia tetap tinggal di atas punggung domba tadi.

Lalu ada seorang pengembala yang melihat Gagak tadi mengibas sayapnya
untuk melepaskan diri. Pengembala tadi segera berlari lalu menangkap si
Gagak. Setelah itu, pengembala tadi membawa burung Gagak pulang untuk
diberikan kepada anak-anaknya dan diajak bermain.

“Burung ini lucu sekali!” mereka tertawa. “Ini namanya burung apa?”

“Ini adalah Burung Gagak. Akan tetapi, kalau kalian bertanya kepadanya siapa
dia. Dia akan menjawab kalau dia ini Burung Elang”.

You might also like