Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 52
“Semua data dalam format tag Merah harus ditsi" Pasang Tiang Pasang tiang bantu, pagar dan bantu, guardrail | palang pintu sebagai pagar dan Access gate | pengaman pada bukaan lantai Aerja untuk access menaiki lantat Aerja yang dikuncikan ke toprail émidrail serta ke tiang bantu (puncheon). Untuk access gate gunakan clamp hidup (Swivel clamp). Guarda Races Ketinggian guardrail dan access gate sama dengan toprail dan Access rail di kat dengan clamp ‘hidup. Toeboard/kick | Pasang toe board/kick board pada board semua sisi bukaan yang berpotensi senda jatuh (kecuali pada access a dari tanga) ik boar, Toe board ditkatkan ke struktur scattolding menggunakan tocboard clamp atau kawat scattolding. ka toeboard dari kayu maka Aetebalannya min, 25m dan Ketinggian 15cm. atau metal plank design pabrik. Pasang Ledger, | Pasang ledger dan transom untuk Transom untuk —_| penyanggah lantai kerja lift lantai 2 pertama. Transom & Ledger dipasang pada sisi dalam tiang dan diikat pada dengan menggunakan clamp mati. “Yarak ledger lantai pertama dengan lantai kerja tingkat pertama adalah 18m 57d 2m” 18 | Pasang Putlog | Pasang pullog pada ledger lalu dikuncikan pada ledger dengan menggunakan clamp mati Posisi putlog berada diatas ledger arak Putiog ditentukan berdasarkan kekuatan plank, jarak terjauh adalah 1.5m" 19 | Top rail (yang _| Pasang ledger/transom yang sudah terpasang) | dikuncikan pada dua tiang bagian difungsikan dalam dengan menggunakan clamp sebagai struktur | mati. penyanggah lantai - Kerjasementara. |. 5 ‘Ketinggian top rail yang ditungsikan sebagai straktur penyanggah lantai kerja sementara, ketinggiannya adalah 1M s/d 12M dari lantai kerja dibawahnya® 20 | Pasang Pasang ledger/transom yang Jedger/Transom | dituncikan pada dua tiang bagian dan lantai kerja | dalam dengan menggunakan clamp sementara nati. Posisikan plank diatas “Untuk lantat dua \!edger/transom lala diikatkan dan selerusnya \P20a ledger/transom dengan Yantai sementara | menggunakan clamp/kawat. dapat Lantai kerja sementara minimum 2 dpasangkan diatas stroktur toprail” dembar plank. “Ketinggian lantai kerja sementara dapat disesuai dengan kebutuhan”™ 2 Pasang Tangga sementara Pasang tangga sementara untuk access menuju lanta’ kerja sementara “Kemiringan tangga harus mengacu pada rumusan 14. Tangga dikuncikan ke struktur scattolding atau dipegang oleh pekerjaa Iain” 22 Pasang guardrail sementara Guardrail sementara dipasang dri ledger ke ledger atau transom ke transom dengan menggunakan clam mati. Guardrail ini digunakan sebagai pengaman pekerja selama bekerja pada lantai kerja sementara Putlog yang sudah dipasang dapat difungsikan sebagai salah satu guardrail sementara. 23 Pasang Top & Mid rail lantai kedua ‘Selesai | pemasangan ‘toprail& midrail Jantai pertama, temporary plank, ledger & tangga Pasang toprail dan midrail di bagian dalam tiang pada semua sisi dan dikunci ke tiang menggunakan calm mati. Ketinggian top rail adalah 90¢m s/d110cm dari lantai kerja. dan ketinggian midrail setengah dari ketinggian top rail dari lantai kerja 45cm s/d 55cm. “selama proses pemasangan top tail dan midrail, scattolder beridiri dapat dibuka” Dada lantai kerja sementara yang diprotect oleh guardrail sementara” 24 | Pasang Bracing | Pemasangan bracing pada sisi luar (Struktur penguat | tiang yang dengan posisi diagonal | diagonal) dari tiang ke tiang dan dikunct dengan menggunakan clamp hidup | teed atau dipasang diagonal dari ledger | gee Sr oa bay |e ledger/transom ke transom dan | eens paila BY | dikunci menggunakan clamp mati melebihi bay ke 3 setelainya dan | “Sudut ideal pemasangan bracing bracing di pasang | adalah pada sududt 45 derajat” penuh hingga litt inggi, dibawah Jantai kerja paling atas” 25 | Pasang plank —_| Pasang plank diatas putlog untuk untuk lantai kerja | lantai kerja tingkat pertama (tull kedua plank). Pemasangan plank dapat dilakukan dari ground dan plank yang sudah dipasang harus diikat dengan plank clamp atau kawat agar tidak bergeser/jatuh. Pengikatan plank yang permanent dapat dilakukan setelah tangga—_| naik terpasang. Yarak/gap antara plank adalah | 10mm” 26 | Pasang access Pasang access ladder/alumunium ladder/Aluminum | ladder sebagai access menuju ke Ladder untuk ke Jantai kerja pertama. Jantai 2 Tangga yang dipasang harus diikatkan ke struktur scaffolding dengan menggunakan ladder clamp/kawat scaffolding “Kemiringan tanga adalah :4 (1 horizontal dan 4 vertical) atau dengan sudut 75 derajat dan pada titik cumpu tiang tanggan harus ‘dipasang sole woody 27 Pasang Tiang bantu, guardrail dan Access gate pada lantai 2 Pasang tang bantu, pagar dan palang pinta sebagai pagar pengaman pada bukaan lantai herja untuk access menaiki lantai Aerja yang dikuncikan ke toprail émidrail serta ke tiang bantu (puncheon), Untuk access gate sunakan clamp hidup (Swivel clamp). Ketinggian guardrail dan access gate Sama dengan toprail dan Access rail di tkat dengan clamp ‘hidup. 28 Toeboard/kick board Pasang toe board/kick board pada semua sist bukaan yang berpotensi benda jatuh (kecuali pada access dari tanga) Toe board dtikatkan ke straktur scattolding menggunakan toeboard clamp atau kawat scattolding. “Tika tochoard dari kayu maka ketebalannya min, 25mm dan Ketinggian i5cm. atau metal plank design pabrik’. 29 | Pemeriksaan Pemeriksaan scaffolding harus scaffolding secara | dilakukan pada semua struktur menyeluruh oleh | bangunan scaffolding dan access certified tanga serta kuncian/clamp pada scaffolding struktur utama, termasuk, AERO CEOT: ~ Kondisi landasan scaffolding + Stabilitas bangunan scattolding “Hasit keseluruhan (vertical & pemeritsaan horizontal) harus dicatat ~ Pemasangan kedalam format ties/anchor/rescue port inspectiondan —\~ Kebersihan access tanga dan fepiftilekan dt Jantai kerja dari penghalang Japangan sebagai | dan material yang tidak evidence.” diperlukan, - Kesesuaian bangunan scaffolding dengan plan yang sudah disapproved 30 |MemasangTag —_| Tag Hijau baru bisa dipasang Hijau oleh apabila kondisi scaffolding sudah Certified dinyatakan comply dan layak scaffolding digunakan. inspector Tag hijau harus dipasang pada access tangga (mudah terlinat) “Semua data dalam format tag Hijau harus ditsi” “LAKUKAN PEKERJAAN DENGAN SELAMAT ATAU TIDAK SAMA SEKALI MASIH ADA WAKTU UNTUK BEKERJA DENGAN BENAR™ Tahapan Pembongkaran Independet scaffolding 1 Pasang Tag Merah “Tag merah dapat dipasang oleh certified scattolder* ‘Tag merah harus dipasang pada access tangga lantai dasar (mudah terlihat). Untuk memberikan informasi bahwa scaffolding dalam proses pembongkaran dan tidak layak digunakan untuk melakukan pekerjaan konstruksi. “Semua data dalam format tag Merah harus ditsi” |A\ DANGER Pon taatcrs Ean) eoertar) Pron mtss Pot) eosin Membuka toeboard/kick board Melepaskan clamp/kawat penguci Jalu melpaskan toe board satu persatu. *Stiap material yang dibuka harus segera diturunkan dan diletakkan di storage. Untuk material clamp/kawat yang dibuka harus diaman, jika diperlukan sediakan wadah penampung sementara” Note: Material dapat diturunkan secara estapet atau menggunakan fatrol/pulley, Membuka guardrail, Access gate & puncheon. Lepaskan pagar, access gate sebagai pagar pengaman dan puncheon pada bukaan lantai kerja untuk access menaiki lantai kerja. “Saat melakukan pembongkaran guardrail, access gate dan puncheon, pekerja harus ‘menggunakan system proteksi Fall restrain, top rail dapat dijadikan sebagai atitik tmbat” Membuka Buka clamp/kawat pengikat lantai clamp/kawat | kerja satu persatu. pengikat plank lantai kerja “Saat melakukan pembongkaran guardrail, access gate dan puncheon, pekerja harus menggunakan system proteksi Fall restrain, top rail dapat dijadikan sebagai atitik embat" Menbuka Buka clamp/kawat pengikat plank. clamp/kawat Bengikat plank stat ctacns/eawat pangikat harus dikumpulkan dan tempatkan dalam wadah untuk diturunkan”™ ‘Membuka access | Lepaskan clamp/kawat pengikat ladder/Aluminum | tangga kemuadian tangga Ladder kelantai | dilepaskan. kerja “Sebelum diturunkan, tanga diletakkan pada posisi yang aman dan tidak muda bergerak/jatuh, arena akan dugunakan untuk access sementara saat menaiki Jantai kerja sementara” Membuka plank Lepaskan plank satu persatu. Tantai Kerja “Material plank yang sudah dibuka tetap ditinggalkan 4 lembar untuk dijadikan lantai kerja sementara dan sisanya harus langsung diturunkan untuk letakkan ke storage.” 8 | Pasang lantai kerja sementara Pasang lantai kerja sementara di atas Top rail dan kuncikan plan ke toprail menggunakan plank clamp/ heawat scaffolding. Lantai kerja sementara minimum 2 lembar plank untuk sat spot, “Ketinggian lantai kerja sementara dapat disesuai dengan kebutuhan” 9 | Pasang Tangga sementara Pasang tangga sementara untuk access menuju lantai kerja sementara “tanga harus dikuncikan ke struktur scattolding atau dipegang oleh pekerjaa lain” 10 | Membuka Top & | Mid rail lantai Lkedua Buka top rai dan midrail secara bertahap. ‘Material yang dibongkar haras segera dirankan dan dikumpulkan di storage. *selama proses pembongkaran top rail dan midrail scattolder beridiri pada lanta‘ kerja sementara dengan sistim pengaman guardrail sementara” 11 | Membuka tangga | Lepaskan tanga dan lantai kerja dan lantai kerja | sementara secara bertahap. sementara Tangga dan plank yang sudah didongkar harus diturunkan dan diletakkan di storage. 12 | Membuka Bracing | Buka bracing secara bertahap pada lantai kerja ir 2 ns fingkat “Material bracing yang sudah diboka harus diturunkan dan dikumpulkan di storage” 13 | Membuka Ledger, | Lepaskan ledger, transom dan Transom dan putlog secara bertahap. guardrail ‘sementara pada lantai 2 Material yang dibongkar harus segera dirunkan dan dikumpulkan di storage. “4 Membuka Toeboard/kick board Baka toe board clamp/kawat pengikat toe board dan lepaskan toe board secara bertahap. Material yang dibongkar harus segera dironkan dan dikumpulkan di storage. 15 Membuka guardrail, Access gate & puncheon, Lepaskan pagar, access gate sebagai pagar pengaman dan puncheon pada bukaan lantai kerja untuk access menaiki lantai kerja. “Saat melakukan pembongkaran guardrail, access gate dan puncheon, pekerja harus ‘menggunakan system proteksi Fall restrain, top rail dapat dijadikan sebagai atitik tmbat* 16 Menbuka clamp/kawat Buka clamp/kawat pengikat plank. engikat plank “Material clamp/kawat pengikat harus dikumpulkan dan tempatkan dalam wadah untuk diturunkan? 17 | Membuka access | Lepaskan clamp/kawat ‘pengikat ladder/Aluminum | tangga kemuadian tangga ladder kelantai | dilepaskan, kerja pertama Tangga yang sudah dibuka Uiletakkan pada ditempat yang aman dan akan diguaakan untuk access ke lantai kerja sementara. 18 | Membuka plank | Lepaskan plank satu persatu, ; Jantai kerja | “Material plank yang sudah dibuka tetap ditinggatkan 4 lembar untuk dijadikan lantai kerja sementara dan sisanya harus langsung diturunkan untuk letakkan ke storage” 19 | Pasang Pasang ledger/transom yang | ledger/Transom | dikuncikan pada dua tiang bagian | 4 { dan lantai kerja dalam dengan menggunakan clamp | sementara ‘mati. Posisikan plank diatas Jedget/transom lalu ditkatkan pada ledger/transom dengan ‘menggunakan clamp /kawat. Lantai kerja sementara minimum 2 Jembar plank “Ketinggian lantai kerja sementara dapat disesuai dengan kebutuhan® 20 | Pasang Tangga sementara Pasang tangga sementara untuk access menuja lantai kerja sementara “tangga harus dikuncitan ke straktur scattolding atau dipegang oleh pekerjaa lain” 21 | Membuka Top & Mid rail lantai kedua Baka top rai dan midrail secara bertahap. ‘Material yang dibongkar harus segera dirunkan dan dikumpuikan di storage. “selama proses, pembongkaran top ‘ail dan midratl scattolder beridiri pada lanta‘ kerja sementara dengan sistim pengaman guardrail Ssementara” 22| Membuka tanga, Jantai kerja dan ledger/transom sementara Lepaskan tangga, lantai kerja dan ledger/transom sementara secara bertahap. Material yang sudah dibukan Karas diturankan dan diletakkan di storage, 23) Membuka Bracing | Buka bracing secara bertahap. pada lift kerja ti ELSE “Material bracing yang sudah dibuka harus diturunkan dan dikumputkan di storage." 24 | Membuka Ledger, | Lepaskan ledger, transom dan Transom dan putlog secara bertahap. puelog untuk Hata Material yang dibongkar harus | segera dirunkan dan dikumpulkan nl di storage. Note: Saat Ledger dan transom dibuka, semua tiang/standard harus dipegangi oleh pekerja lain agar Uidak tumbang* 25 | Membuka Ldeger | Buka ledger dan transom paling dan transom bawah secara bertahap. Paling bawah STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No, ID Dokumen : BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisl : 27 maret 2018 Halaman 11 dari 34 TUJUAN Peranca disediakan sebagai sarana akses yang aman untuk keluar-masuk dar dan ke lokasi kerja yang biasanya tidak tersedia di akses lokasi kerja. Mak: perlu adanya standard untuk membangun dan menggunakan peranca yan aman, Pedoman berikut adalah cara untuk memenuhi penyediaan saran dimaksud. 2. PENERAPAN Umum \stilah-istilah Peranca Tata-cara konstruksi yang Umum untuk Semua Peranca Peranca yang diikat Bebas (Independent Tied Scafiolds) Peranca Mobil Menara (Mobile Tower Scaffolds) Peranca Sambungan Tiang Penopang (Truss Scaffolds Bind) Peranca sling gantung (Slung Scaffolds) Peranca Drop (Drop Scaffolds) Peranca Pada Tangki dan Bejana Sistem Peranca Peranca Khusus Ringkasan Peranca Ukuran dan Jarak Gambar Lembar Periksa Inspeksi Peranca ‘Addendum *Penggunaan Tangga Portabel Secara Aman’ STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen BSP/Scpolding/O11 Tanggal Terbit / No. Revist :27 maret 2018 Halaman : 2dari 34 POTENSI BAHAYA Peranca yang ambruk dapat menyebabkan cedera berat dan atau kerusakai terhadap plant, peralatan atau kerugian dari suatu proses. Metode pemilihai yang tidak aman dapat menyebabkab orang jatuh atau peralatan peranca dapal menimbulkan cedera, 4 REFERENS! Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per-01/Men/1980 Keselamatan Kerj untuk Konstuksi Bangunan. 5. PROSEDUR SA Pipa (Tube) Pipa untuk peranca harus diinspeksi sebelum digunakanolel Pengawas. Pipa untuk peranca biasanya berukuran diameter bebas dari keretakan, tidak cacat pada permukaan dan tidak adi cacat lain. Setiap peranca yang membutuhkan pemeliharaan yang tinggi seperti dibersihkan dengan sikat kawat atau digosok, haru§ diganti. Ujung-ujung pipa peranca harus dipotong segi terhada| ‘sumbu pipa. Pipa tidak disarankan untuk dicat kecuali hanya untul tujuan identifikasi. 5.2 Fittings Fittings harus diperiksa sebelum digunakan agar dapat meyakinkal seluruh moving parts dapat bergerak leluasa dan dilumasi dengal baik. Pencucian fittings dengan asam adalah metode pemeliharai 53 Scapolding No. ID Dokumen BSP/Scpolding/0! STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman. : 3dari 34 yang dapat dilakukan sebelum bagian-bagian yang bergerak atal fittings diberi minyak. Pipa tidak boleh dipanasi pada wakt dilakukan pemeliharaan. Semua fittings yang digunakan sesual dengan British Standard 1139: Spesifikasi untuk Sambungan dar Fittings yang digunakan pada Pipa Peranca. Papan Papan untuk peranca harus sesuai dengan spesifkasi berikut: © Tebal 1-1/2" lebar 9-1/4". Papan dengan ketebalan kurang dari 1-1/2 tidak Boleh digunakan. Papan dengan ketebalan lebih dari 1-1/2" tidak boleh lebih lebar dari 9} 1/4". Papan yang pecah tidak dapat diterima. e Papan dengan simpul lebih lebar dari 2" tidak boleh digunakan. e Urat kayu (grain) harus dipasang membujur kearah panjang papar peranca. Papan yang pecah tidak dapat digunakan. e Ujung papan harus diikat dengan besi yang melingkar. © Dilihat dari pinggir papan, tidak boleh ada simpul yang besamya leti dari separuh tebal papan. e Papan tidak boleh dicat atau diperlakukan dengan cara apapun, yan dapat mengelabui cacat. Ujung papan dapat dicat untuk tujual identifikasi, STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen : BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman. 4A dari 34 © Papan tidak boleh ada minyak, minyak gemuk atau cairan lain yar tumpah pada papan yang dapat menimbulkan kebakaran atau bahay: terpeleset. Papan-papan yang kondisinya seperti ini harus diganti. e Papan yang ada simpulnya harus dipotong segi dan diikat ulang dengai besi melingkar sebelum digunakan. e Papan harus dibersihkan setelah dipakai, disimpan dengan ditumpul datar ke atas, diatas ketinggian tanah dengan balok melintang. 54 Kebersihan Peranca dan area di sekeliling peranca harus dipelihara bersih dan rapih.| Diperlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa bahan untuk Blasting (kerikil) tidak mengumpul pada papan peranca. 6. _ISTILAH-ISTILAH PERANCA 64 Bagian-bagian Pipa (Tubular Members) Penahan papan (Board Bearer), Intermediate Transom: Pipa yang terletak memanjang yang melintang /edgers antara trans oms untuk mendukung lantai kerja « Braket (Brace): Pipa yang dirangakai diagonal, melintang terhadap bagian dua atau lebih pada peranca yang dipasacg tetap untuk memperkuat peranca. ° Rel pengaman (Guardrail). (Salah kaprah disebutnya rel pegangar STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No, ID Dokumen BSP/Scpolding/O11 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman, : Sdari 34 tangan atau handrail): Pipa yang dirangkai pada struktur untuk mencegah’ orang jatuh dari lantai kerja ke akses jalan. Pipa ini tingginya 36° - 45" diatas dek. © Rel pegangan tangan (Handrail): Pipa yang dipergunakan pada tangga, sandaran, dll, yang dipasang untuk menoegah orang jatuh. Ledger: Pipa yang dipasang horizontal dan diikat pada peranca kearal memanjang. ‘© Rel tengah (Midrail): Pipa yang dirangkai pada struktur di tengah-tengal antara rel pengaman dan geladak. Tonggak (Puncheon): Pipa yang dipasang vertikal untuk mendukung, berdir tegak diatas tanah atau pelat alas. Raker: Pipa yang dipasang untuk menahan beban miring pada tanah atat struktur di sebelahnya. © Pipa Pengikat (Reveal Tie): Pipa yang diangkat atau dirapatkan antara du permukaan yang berlawanan, misalnya pada pembukaan jendela atau un| membantu untuk mengikat peranca ke bangunan atau pipa balok (beam) penahan struktur. © Tiang (Tegak): Pipa yag dipergunakan sebagai penyangga yang dipasa verlikal, pada konstruksi peranca, dan memindahkan beban ke dek di tan atau lantai dasar melalui pelat dasar dan pelat alas. Pipa Pengikat (Tie): Pipa yang dipakai untuk menghubungkan peranca deng: angkor yang kokoh. © Pipa Transom: Pipa yang terbentang melintang pipa ledgers untuk mengikat peranca secara transversal, yang juga menopang lantai kerja. Scapolding 6.2 Istilah Umum STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA. No. ID Dokumen BSP/Scpolding/011 ‘Tanggal Terbit / No. Revis!: 27 maret 2018 Halaman : 6dari 34 Pelat Dasar (Base Plate): Pelat dari metal dengan ganje! untul mendistribusikan beban dari tiang, pipa raker, atau pipa yan, menahan beban. Harus digunakan bersama dengan pemakaiat pelat alas untuk tiang. Bay: Jarak antara dua tiang yang berdekatan sepanjang bagiai depab dari peranca. Papan: Papan kayu yang dipakai untuk akses, lantai kerja, dat sebagai komponen pelindung seperti papan pijakan. Penopang Buttress: Struktur pipa penopang yang dibuat untul memperkuat struktur peranca yang ada, Castor: Roda swivel dengan perlengkapan pengunci_ yan dikaitkan pada dasar dari batang vertikal untuk tujuat memindahkan peranca. Klip (Clip): Digunakan untuk mengikat papan pada pipa peran Kolom Kotak Pengikat (Column Box-Tie): Pengikat dua aral yang dipasang pada tiang vertikal dengan pipa yang membentul “kotak” sekitar tiang. Penyambung (Coupler): Komponen yang digunakan unt Menyambung pipa -pipa peranca. Dek (Decking): landasan peranca dari papan yang dipasa berdekatan. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen BSP/Scpolding/011 ‘Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman, : 7 dari 34 Braket Ekstensi (Extension Bracket): Braket yang dipasang pada tiang agar papan (biasanya dua) dapat diletakkan diantaré tiang bagian dalam pada peranca yang berdiri sendiri dan dindin. atau struktur. Biasanya tidak digunakan pada peraca pipa dai Klip, tetapi untuk pemasangan kerangka. Kabel penggantung (Hanging Wire): Kabel yang dipakai untul menahan dan mengangkor peranca sling gantung (minimut diameter 3/8 inches). Besi Melingkar (Hoop Iron): Sabuk logam yang dipasan diujung papan untuk mencegah papan pecah. Pipa Junction: Bagian antara dari seri pipa Braket Ledger (Ledger Bracing) : Pipa yang dipasan diagonal antara dua ketinggian dari ledger ke ledger atau tiang k tiang untuk memperkuat peranca. Ketinggian (Lift): Tinggi dari tanah atau dek ke ledger yan berada paling rendah atau jarak vertikal antara dua /edger yan berdekatan. e Braket Longitudinal (Longitudinal Bracing), atau Brak Depan (Facade Bracing): Pipa yang dipasang diagonal, melintang bagian depan peranca untuk memperkuat peranca, e Sambungan Paralel (Parallel Coupler): Pipa pendek ya dipasang longitudinal melintang ujung-ujung batang pipa, unt memperkuat batang pipa. Tidak dipergunakan kecuali jika bata pipa atau selubung dipasang tegak. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen +: BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 8 dari 34 Pengikat peranca (Scaffold Lashing): Kabel berdiameter 3/8" atau kawat 1/4" yang digunakan untuk mengikat tangga, papan, dil. Tidal digunakan untuk menahan atau mengangkor peranca atau untul operasi pengangkatan. Pelat alas (Sole Plate atau Spreader): Kayu atau sejenisnya dar ukuran dan kualitas yang sesuai untuk membagi beban dari pelat dasar diatas area pada tanah, dek atau geladak atau permukaal yang kasar. Untuk menambah maksimum 2' kesamping atau keatas. Stiles: Bagian pada tangga yang dipasang vertikal. Sistem Peranca (Unit yang dirangkai, Kwikstage, atau Kerangk: Peranca): Istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan unit yan\ dibuat secara keseluruhan atau sebagian dari komposisi peran untuk tujuan menjadikan bentuk yang utuh. Papan pengaman (Toeboard, Kick Board): Papan yang diletakkal sepanjang pinggir lantai kerja untuk mencegah jatuhnya orang, a dan material dani lantai kerja. Pengikat dua arah (Two-way Tie): Pengikat yang menceg: bergeraknya peranca dari dan ke bangunan atau struktur dimana perani tersebut dipasang STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen 1 BSP/Sepolding/011 Tanggal Terbit / No. Revist : 27 maret 2018 Halaman, 29 dari 34 Unit Beam Penopang (Truss): Balok bentuk profi lattice yang dirangkai membentuk jembatan dimana diperlukan adanya bentuk terbuka. Balok ini dapat dibuat dengan sambungan baut atau disambung denga peranca. Dek Lantai Kerja (Work Stage, Staging): Dek yang dibuat pada’ menara, kerangka balok, kerangka atap atau kerangka konstruksi Peranca Suspensi (Suspension Scaffold): Peranca Suspensi Dua) Titik atau Peranca Mengayun (Swinging Scaffold), adalah peranca| yang mempunyai lantai kerja yang menggantung pada dua tali di dua titik gantungan, yang dapat menaikkan atau menurunkan lantai kerja| sesuai posisi kerja yang diinginkan dengan menggunakan mesin| pengangkat. 7. TATA-CARA KONSTRUKSI YANG UMUM PADA SEMUA PERANCA 7A Peralatan Pelindung Orang yang membuat peranca harus memakai dan menggunakan| peralatan pelindung yang sesuai dengan persyaratan COP! Bagian’ PPE, sebagai berikut: Topi keras Sepatu Safety Kacamata Safety Scapolding 72 73 STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No. ID Dokumen _: BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 110 dari 34 Pelindung pendengaran pada area kebisingan tinggi ‘Sabuk Safety harness dengan life line Rompi kerja bila bekerja di atas air, Penggunaan Sabuk Safety Harness Sabuk pengaman untuk badan dengan 2 (dua) tali fanyards untuk mengikat pekerja 100% selama pindah tempat, tali lifelines, dan tali drop lines sesuai dengan spesifikasi ANSI A10.14 harus digunakan oleh karyawan pada waktu membangun peranca (kecuali bila menjadi lebih berbahaya untuk digunakan) bila berada enam kaki atau lebih di atas tanah atau laut. Pondasi Pondasi untuk peranca harus memadai_ untuk Mmenopang dan menahan beban yang menekan pada setiap tiang dan menopang keseluruhan berat beban peranca. Tanah, permukaan dek atau balok beam harus diyji dengan hati-hati sebelum membuat peranca. Penggalian dekat dengan dasar tidak boleh dilakukan. Pelat dasar dan pelat alas perlu untuk digunakan. Pelat alas dari Papan untuk tiang diperlukan untuk membagi rata beban pada atap, permukaan tanah atau dek yag tidak lengkap, Pelat alas dapat melebar maksimum 2" pada kedua sisi tiang. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No, ID Dokumen : BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 21 dari 34 ee 7.4 Tiang (Standards) Sambungan pada tiang harus diberi Penguat dan sambungan pada tiang yang berdekatan tidak boleh ada pada ketinggian yang sama. Sambungan harus pada tempat sedemikian tupa sehingga terjadi sedekat mungkin dengan ledger. 75 Ledgers ‘Sambungan pada Jedgers untuk bay harus diberi penguat diatasnya dan dibawahnya pada ketinggian yang sama. Ledger harus disambung bersama dengan ujung-ujung coupler, letaknya lebih disukai bukan pada tengah-tengah bentangan. 76 Dek (Decking) Dek untuk peranca harus sesuai dengan spesifikasi berikut ini: Papan untuk dek harus terletak dengan bebas pada sedikitnya tiga tiang pendukung. Ujung papan harus menjorok daru dudukannya paling tidak 2"; dan jarak maksimum 8 Dek pada sekeliling permukaan yang lengkung bila mungkin harus ditius. Bila tidak dapat dicegah adanya tumpang tindih, harus dilakkan cara yang hati-hati untuk mencegah terjadinya bahaya tersandung. Papan harus diikat dengan peranca dengan kabel pengikat atau klip. Scapolding 7 STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No. ID Dokumen BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 212 dari 34 Tiang pendukung untuk papan harus diberi jarak sesuai dengan kondisi alam setempat dari dek dan beban yang diterima. Jarak maksimum yang diperbolehkan antara tiang pendukung adalah: Tebal Papan Peranca Jarak maksimum Papan Peranca antara tiang pendukung 1-1/2" 4-1/2 a 8 Catatan: Jarak diatas adalah jarak maksimum yang dijinkan untuk balok tunggal. Jarak ini harus berkurang pada waktu ada beban yang diantisipasi atau bila secara alami diperlukan bentuk Jantai kerja yang lebih kecil untuk lebih menjamin keselamatan. Celah diantara papan harus sekecil mungkin yang dapat dilakukan untuk mencegah erjadinya bahaya. Gap diantara papan pada Peranca yang dibuat untuk tujuan pekerjaan sanblasting harus 1" untuk menghindari kerikil mengumpul pada papan, hal ini tidak diinginkan karena menambah beban berat. Rel Pengaman dan Papan Pengaman (Guardrails and Toeboards) Rel pengaman dan toeboards harus dipasang dipinggir geladak dimana orang atau barang dapat terjatuh pada jarak lebih dari 6'6", Scapolding 78 STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No. ID Dokumen ——_: BSP/Scpoling/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 3 dari 34 Rel pengaman tingginya minimum harus 3' dan maksimum tingginya 39", Rel pengaman dan toeboards harus dipasang di bagian dalam tiang untuk menghindari pergerakan_keluar. Papan pengaman harus Gipasang dengan klip atau cara lain, misalnya baji, atau sambungan yang mengikat (check jointed). Akses Akses ke lantai kerja yang paling baik dapat dicapai dengan menyediakan tangga-menara secara terpisah atau akses kerja kantilever sehigga tidak Mengganggu lantai kerja dan dapat Mengurangi kemungkinan orang terjatuh melalui sela-sela rel Pengaman atau geladak. Tetapi, dapat digunakan tangga tunggal yang tetap diletakkan dengan benar dan direntang minimum 36" diatas dek platform. Pada waktu tangga digunakan untuk menyambung akses ke geladak atau lantai kerja ujung atas dari angga harus direntang tiga kaki diatas titik penopang pada lantai kerja untuk dapat dipegang pada saat melangkah dari tanga ke lantai kerja. Tangga harus selalu diikat dengan struktur yang kuat pada waktu dipasang untuk digunakan secara normal. Pengikat dekat ujung atas penting untuk dipasang, dan disarankan untuk dipasang pada ujung bawah. Scapolding STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No. ID Dokumen, BSP/Scpolding/01 1 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 214 dari 34 Dasar tangga harus ditempatkan menapak dengan kokoh dan permukaan dasar dari pendukungnya rata. Kedua kaki tangga harus ditopang secara sama. Ujung atas tangga harus ditempatkan pada dua rel yang ditahan sama berat, Tempat ‘landing’ pada tanga terletak pada setiap ketinggian 30’ dan harus ada rel pengaman dan Papan pengaman. Lubang pada lantai kerja dimana_ tangga dapat melewatinya harus dibuat sekecil mungkin. Bila dilakukan pekerjaan panas pada peranca, diperlukan dua sarana akses untuk keluar. Peraturan Keselamatan Kerja untuk menggunakan tangga sebagai akses menuju peranca adalah: Tangga hanya bisa dipanjat oleh satu orang dalam waktu yang bersamaan. Bawa dan masukkan alat-alat kerja dalam sabuk alat, biarkan tangan bebas untuk memegang pegangan tangga pada waktu memanjat atau turun tangga STANDARD OPERATING PROCEDURE | PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen BSP/Scpolding/O1! Tanggal Terbit / No. Revisi :27 maret 2018 Halaman 15 dari 34 i | Kabel tangan (handlines) harus digunakan untuk menaikkan dan menurunkan alat kerja yang besar atau Kotak alat. | Selama membuat peranca, harus menggunakan tangga untuk} mendapatkan akses. Untuk informasi lebih lanjut dalam menggunakan tangga secara | aman linat Adendum setelah Lembar Periksa Keselamatan Kerja. 79 Tutup peranca ! Bila dipasang tutup atau bahan lembaran lain pada peranca} (misalnya terpal, dll), harus diperhitungkan terhadap beban angin| serta harus memjadi pertimbangan dalam membuat desain peranca. ! Disarankan melepas terpal sebelum melaksanakan pekerjaan panas untuk menghindari terjadinya bahaya kebakaran. 7.10 Peranca yang tidak lengkap (Incomplete scaffolding) Pemberitahuan bahaya “Jangan digunakan, peranca tidak lengkap") dipasang untuk melarang penggunaan. 7.1 Inspeksi Peranca harus di inspeksi secara visual setiap waktu akan digunakan Fittings dicek setiap minggu apakah sudah kuat. Mengacu pada Kebijakan dan Prosedur Ijin Kerja yang terpisah, dan secara khusus| dan rinci pada waktu “diluar dek”. Lembar periksa Inspeksi peranca| STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA | Scapolding No. ID Dokumen : BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 216 dari 34 dilampirkan dalam kebijakan dan prosedur ini. Pokok-pokok penting yang harus dicek pada waktu inspeksi, sebagai berikut: Lantai Dasar : Tiang - Ada pelat alas dan pelat dasar Plumb, dan beban|, terbagi merata. Ledger - Rata dan tidak bengkok. Transoms - Rata dan diikat dengan tiang. Fittings - Tipenya cocok sesuai fungsinya. Erat. Ketinggian Intermediate (Intermediate Lifts): Tiang - Tegak , dan beban terbagi merata. Ledgers - Seperti di atas. Transoms - Seperti di atas. Braket — - 50% braket (1 braket untuk setiap 2 bays, setiap ketinggian tertentu) untuk peranca, dinding dan 100% braket (1 braket untuk setiap sisi, setiap ketinggian tertentu) untuk peranca menara. Pengikat - Yang tampak, pada kotak, atau pengikat kolom di setiap| 3 bays nd Dan di setiap ketinggian ketiga. Fittings _ - Tipenya cocok sesuai fungsinya. Erat. Pada Ketinggian Lantai Kerja (Working Lift) : Tiang - Sepert di atas Scapolding STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No. ID Dokumen BSP/Scpolding/O11 Tanggal Terbit / No. Revist : 27 maret 2018 Halaman, 17 dari 34 Ledgers - Seperti di atas. Transoms - Seperti di atas. Braket - Braket ada di tempatnya, Papan - Terikat . Dempet, tidak menumpang, Papar) pengaman Ada di tempat dan terikat. Relpengaman — - Terpasang dan ketinggiannya benar. Akses - Tangga terikat dan ketinggiannya benar diatas, latai kerja (minimum 36"). Sudut yang tepat (4 keatas dan kesamping). Fittings - Tipe yang benar sesuai dengan penggunaan. Diikat kuat Lain-lain : Mobile peranca - Rodanya dapat dikunci. Dilengkapi dengan tangga internal. Bila dibutuhkan ada Outriggers di tempat kerja. Peranca Drop (Drop scaffolds) - Formatnya sama seperti di atas/ tetapi lantai dasarnya adalh lantai dimana peranca tersebut, bergantung. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA, Scapolding No. ID Dokumen BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 | Halaman 18 dari 34 ee __ 8. PERANCA YANG DIIKAT BEBAS (INDEPENDENT TIED SCAFFOLD) Peranca yang diikat bebas terdiri dari sebaris tiang ganda yang disambung satu sama lain memanjang dengan legdemya dengan jendela transoms disudul kanan ledger. Braket dan pengikatnya sangat penting untuk memjaga) kestabilan. Peranca ini merupakan bentuk yang paling umum dari akses) peranca yang dapat dibagi dalam tiga kelompok. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen 1 BSP/Scpolding/01 1] Tanggal Terbit / No. Revist : 27 maret 2018 Halaman £19 dari 34 Beban kerja Pengqunaan Beban ringan Pengecatan dan pembersihan , 15ibs/ft2 Beban umum Material diletakkan diatas lantai kerja , 37 Ibsit2 Beban berat Material berat diletakkan diatas lantai kerja , 60 lbsit2 Untuk persyaratan umum lihat Bagian 4. Untuk beban, jarak dan dimensi lihat Tabel 1 PERANCA MOBIL MENARA (MOBILE TOWER SCAFFOLDS) Peranca mobil menara terdiri dari empat atau lebih tiang yang disambung satu sama lain memanjang dengan /edgers, dan dengan jendela transoms pada sudut kanan ledgers, membentuk menara segi-empat atau bujur_sangkar| dipasang diatas roda yang dilengkapi dengan pengunci. Menara ini mempunyai lantai kerja tunggal merupakan bentuk yang umum dipakai untuk akses yang digunakan tukang cat atau pekerjaan ringan lain dalam jangka waktu yang pendek. Diperlukan Outriggers, yang biasa digunakan pada peranca beban ringan dan peranca sistem, keouali bila menara peranca ini dikat kuat pada struktur. Lihat gambar 10. Outriggers tidak dipakai pada penggunaan peranca konvensional. Scapolding Untuk persyaratan umum lihat Bagian 4. 94 9.2 9.3 9.4 STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No.ID Dokumen —_: BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 20 dari 34 Desain, beban dan dimensi Peranca mobil menara hanya boleh mempunyai lantai kerja tunggal dan beban maksimum yang didistribusukan (sebagai tambahan dari beban bertnya sendiri dan berat papan) adalah 30 Ib/ft? terbagi di seluruh lantai kerja. Untuk digunakan di dalam ruangan (For use internally) Tinggi dari lantai ke lantai kerja peranca mobil menara untuk’ Penggunaan di dalam ruangan tidak boleh melebihi tiga setengah kali ukuran minimum dasar menara. Ukuran minimum dasar menara adalah 4’ Untuk digunakan di luar ruangan (For use externally) Tinggi dari lantai atau dasar menara ke ke lantai kerja peranca mobil menara untuk penggunaan di luar ruangan tidak boleh melebihi tiga kali ukuran minimum dasar menara. Ukuran minimum dasar menara adalah 4 Pondasi Peranca mobil menara hanya boleh digunakan dan dipindahkan Pada permukaan yang cukup kokoh dan rata untuk menghindari ketidak-stabilan. Bila menara digunakan pada lantai yang suspensi STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen. : BSP/Scpolding/01 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 2 21 dari 34 eee suspended floor, harus didesain untuk digunakan mendukung beba tidak lebih besar dari kemapuan lantai menahan beban tersebut. 9.5 Tiang Menyambung tiang harus dibuat dengan sambungan yang dikat_ ujung-ujungnya atau disambung dengan sambungan pin. 9.6 Ledgers dan jendela transoms Jarak vertikal dari ledger dan jendela transoms tidak boleh melebihi: 9 atau lebih besar dari ukuran minimum dasar dari menara. Ledge! dan jendela transom yang berada paling bawah harus sedekat mungkin dengan roda. Ledgers dan jendela transoms harus diikat) dengan tiang dengan sambungan penahan beban. 97 Pengikat (Ties) Menara harus diikat dengan balk terhadap bangunan atau struktur. Bila tidak bisa diikatkan dengan bangunan atau struktur, menara yang tingginya 32’ atau lebih tidak boleh digunakan_ tanpa| berkonsultasi dengan ahli peranca. 9.8 Rel pegangan tangan dan Rel Tengah (Guardrails and Midrails) Peranca mobil menara_harus mempunyai rel pegangan tangan dan rel tengah yang dipasang dengan baik. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA. Scapolding No. ID Dokumen 8SP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 1 22 dari 34 ee —————_ 9.9 Dek (Decking) Lantai kerja tunggal dari peranca mobil menara tidak boleh berada| di luar dari area dasar. 9.10 Akses Dimana jalan menuju akses ke lantai kerja berada d i luat struktur, harus dipertimbagkan adanya pengaruh pada akses terhadap| kestabilan menara. Bila mungkin akses disediakan melalui tanggal internal. 941 Operasi Peranca mobil menara hanya boleh dipindahkan dengan mendorong atau mengangkat lantai dasamya. Tidak diperbolekan menggunakan tenaga pada posisi yang lebih tinggi dari 4’6” diatas permukaan’ lantai atau dasar menara. Tidak diperbolehkan ada peralatan, orang atau material di atas lantai kerja atau dimanapun paka struktur Menara pada waktu peralatan ini bergerak. Roda harus direm pada waktu menara digunakan. Tidak diperbolehkan menggunakan peralatan mekanik untuk memindahkan peranca mobil menara. 9.12 Batasan. Peranca mobil menara yang dibuat dan digunakan untuk tujuan seperti tersebut diatas, ditopang di atas empat roda dan mempunyai tidak lebih dari satu latai kerja, dapat digunakan untuk ketinggian Scapolding eee 10. PERANCA TIANG PENOPANG (TRUSS SCAFFOLDS) Peranca tiang penopang (truss scaffold) adalah kantilever yang keluar dari bangunan atau struktur, digunakan bila tidak dapat dibuat peranca konvensionall yang dasamya berada di atas tanah atau permukaan lain. Peranca ini adalah] bentuk dari peranca beban ringan yang iikat secara bebas yang seluruhnyal tergantung terhadap kekuatan dan kestabilan bangunan atau struktul penyangga. Untuk persyaratan umum lihat Bagian 4. Untuk beban, jarak dan dimensi lihat Tabel 1. PERANCA SLING GANTUNG (SLUNG SCAFFOLD) Peranca sling gantung (slung scaffold) ditahan oleh kabel atau rantai dari atap| atau struktur member yang lain dimana peranca tidak mungkin dibuat di tanah Peranca sling gantung hanya diijinkan untuk dipergunakan untuk pekerjaan di area dibawah ketinggian + 10 yang dibuat dengan mengikuti spesifikasi sebagai berikut: Ukuran nominal tiap peranca sling tidak melebihi 200 ft? (or 10'x20'). STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No. ID Dokumen BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revist : 27 maret 2018 Halaman 23 dari 34 32. Peranca mobil menara yang digunakan bukan untuk tujuan) seperti ini, harus didesain secara khusus. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA. Scapolding No. ID Dokumen : BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman : 24 dari 34 ee Peranca harus ditahan dengan rantai berdiamater 3/8" yang dipasang bagian bagian seperti (misalnya pelat untuk ganjel, klem untuk batang beam) dipasang) Gi ujung atas grating yang terletak pada ketinggian +40. Ujung hook dari rantail harus mempunyai pengikat baut yang terbungkus sepanjang mata rantai dekat dengan hook, sekitar hook dan terikat kuat. Tiang yang sesuai dan braket untuk ledger harus dipasang dari rel pegangan| tangan +10. Pengikat dua-arah juga harus digunakan untuk mengikat perancal agar tidak bergerak. Diperlukan rel pengaman 36" sampai 45" yang dipasang di atas geladak. Tidak) diperlukan rel tengah (mid-rails) dan papan pengaman. Papan dek harus dibuat jarak 1" antara papan harus dipasang pengikat atau Klip. Papan harus diambil setiap akhir kerja giliran siang Peranca sling gantung harus mempunyai kabel denga diameter 1/2" yang dilkatkan pada kerangka untuk digunakan pada waktu mengangkat dan menurunkan pada ketinggia +10. Kerangka harus dipasang pada member struktur pada ketinggian +10 pada saat tidak digunakan. Tangga portabel yang dipakai untuk menyediakan akses ke peranca dari ketinggian +10 harus dipasang pengikat pada ujung bagian atas dan bagian STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapolding No. ID Dokumen BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 25 dati 34 ee bawah, untuk menjaga kestabilan. Lihat Adendum setelah Kebijakan dan| Prosedur ubtuk Peranca” sebagai pedoman. Rompi kerja harus selalu dipakai. Orang yang standby harus selalu ada pada’ waktu ada personil bekerja di peranca. 12, PERANCA DROP (DROP SCAFFOLDS) Peranca drop (drop scaffold) ditahan oleh SK atau fitting gravelock dari atap, bagian-bagian dari atap atau bagian-bagian lain dari struktur bila peranca tidak’ dapat dipasang dari bawah. Peranca ini biasanya digunakan untuk pekerjaan ringan. Untuk persyaratan umum lihat Bagian 4 Untuk Beban, jarak dan dimensi lihat Tabel 1. 13. | PERANCA PADA TANGKI DAN BEJANA Peranca pada tangkidan bejana, apakah apakah peranca bebas atau peranca’ truss, harus dibuat sesuai dengan Bagian 4 - Tata Cara Umum Membuat Konstruksi Semua Peranca, dan Bagian 5 - Peranca Diikat Bebas, atau Bagian 7 - Peranca Tiang Penopang (Truss Scaffold), dengan pengecualian sebagai berikut: Scapolding ———— 14, 13.1 13.2 Toeboards) SISTEM PERANCA Sistem Peranca (juga dikenal sebagai Unit atau Kerangka Peranca) terdiri atas, semua atau sebagian dari bagian-bagian prefabricated .Banyak tersedia tipe dari sistem peranca yang sangat bervariasi dalam desain dan metode. pembuatannya. Tetapi, ada prinsip dasar yang sama, seperti ditetapkan pada Bagian 4. Hal-hal berikut membutuhkan perhatian khusus dan hanya dapat digunakan untuk bebab ringan (pekerjaan batu/bangunan, dil) ‘a. Dibuat oleh para pekerja yang memiliki kompetensi dan berpengalaman STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA No. ID Dokumen BSP/Scpolding/011 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 26 dori 34 Dek (Decking) Lantai tempat kerja yang digunakan berhubungan dengan struktut yang silindrikal atau bulat, paling tidak dibuat dengan tiga. Papa yang dibentuk untuk untk lantai kerja dengan sati sisi yang deka| engan permukaan lengkung dari struktur silindris atau bulat dapat dibuat dengan tumpang tindih. Perlu dilakukan hati-hati untuk menghindari bahaya tersandung. Rel Pengaman dan Papan Pengaman (Guardrails and Pada lantai kerja yang salah satu sisisnya lengkung mengikuti permukaan yang cembung pada struktur silindris atau bulat, tidak diperlukan rel pengaman, rel tengah dan papan pengaman di sisi struktur yang lengkung. Scapolding No. ID Dokumen 1 BSP/Sepolding/O11) Tanggal Terbit / No. Revist : 27 maret 2018 Halaman 227 dari 34 | —— b. Umum digunakan c. Tiang vertikal (atau unit yang ekivalen), d. Ledgers horizontal (atau unit lain yang ekivalen). e. Braket yang memadai f. Terikat kuat dan ditopang braket, dan ada outriggers. 9. Pinggir yang tajam diberi pelindung (misalnya pipa peranca, dan atau fiting yang berdekatan dengan jalan untuk dilalui). PERANCA KHUSUS STANDARD OPERATING PROCEDURE ! PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Penggunaan yang khusus atau tidak biasa harus dikontakkan kepada] Perusahaan peranca yang telah memperoleh persetujuan (misalnya perancal ‘suspensi, dil) Peranca yang telah didesain untuk pemasangan secara cepat atau penggunaan| khusus konstruksinya harus mendapat persetujuan dan harus memenuhi kebijakan ini, Petunjuk khusus dari pabrik pembuat harus diikuti pada semua! kondisi lingkungan. Peranca suspensi atau peranca yang bergerak vertkal (sky climber, dl) hatus | dicek di lapangan oleh perwakilan pabrik pembuat sebelum digunakan. Perwakilan pabrik pembuat juga kharus memberikan petujuk penggunaan peranca dengan baik kepada personil STANDARD OPERATING PROCEDURE | PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA | Scapolding No.ID Dokumen —_: BSP/Scpolding/011) Tanggal Terbit / No. Revisl : 27 maret 2018 Halaman : 28 dati 34 ————— PENGGUNAAN TANGGA PORTABEL SECARA AMAN (BUKAN TANGGA TETAP) Tangga adalah alat yang penting yang dipakai secara umum untuk berbagai| Penggunaan. Banyak pekerjaan-pekerjaan rutin yang dengan mudah dan dengan cepat! dapat dilaksanakan hanya dengan menegakkan tangga secara kuat, kokoh dan aman ‘Tangga adalah alat yang aman untuk dipilin dan digunakan dengan benar. MEMILIH TANGGA STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA | Scapolding No. ID Dokumen : BSP/Scpolding/01 1) Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018), Halaman, 29 dari34) | Eee a! Tangga portabel didesain untuk satu orang, digunakan sesuai dengan persyaratan, orang, pekerjaan, dan lokasinya. Faktor-faktor berikut perlu dipertimbangkan_untul memilin tangga denganbaik: Pemakai harus mempertimbangkan panjang tangga yang dibutuhkan dan beban kerja( (rating beban). Pemakai harus tidak boleh memberikan beban yang melebihi tangga. menahan beban. Tangga biasanya didesain dalam empat klasifikasi beban dan diber | maka, sebagai berikut: } Rating beban Tipe Tangga Beban kerja (Lbs.) Beban Extra Berat A 300 ! Beban Berat I 250 Beban Medium i 225 Beban Ringan i 200 Pada waktu menggunakan tanga step (tangga yang dapat berdiri sendiri) pemakainya tidak boleh melangkah di atas atau pada anak tangga dekat ujung atas. Biasanya semua tangga step permukaan tertinggi yang dapat diinjak untuk bediri berada kira-kira, 2.-2" dari ujung atas. Anak tangga uang paling atas dan ujung atasnya harus dicat dary diberi marka “JANGAN DIINJAK’: Pada waktu menggunakan tanga tunggal titik atas yang ditopang harus 1-3 feet dari } ujung tangga. Biasanya titik tertinggi untuk berdiri pada semua tangga tunggal atau, STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA Scapoldini No.ID Dokumen ——_: BSP/Scpolaing/011 9 Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 30 dari 34 — tangga ekstensi kira-kira 3 feet dari ujung atas. Anak tangga yang paling atas harug dicat dan diberi “TIDAK BOLEH DIINJAK” ‘Tangga tunggal harus diikat pada waktu dipakai. Memilih antara tangga step atau tangga tunggal, faktor yang paling penting untuk, dipertimbangkan adalah penyangga atas dan penyangga bawah. Tangga step) Membutuhkan permukaan rat untuk keempat kakinya. Jika salah satu kakinya tidak Menyangga dengan pasti, dan ada penyangga di bagian atas, lebih baik Giguniakany tangga tunggal. Sebagai tambahan penyangga tangga tunggal dapat memasang atau ™mengikat ujung atas untuk kestabilan peranca dan lebih aman. PEDOMAN UNTUK MENGGUNAKAN TANGGA Semua tangga hanya boleh digunakan hanya untuk tujuan sesuai desainnya. Pada waktu menggunakan tangga portabel, harus ada orang yang menyertai untuk| Membantu pemakai, khususnya guna menjaga kestabilan tangga sebelum tangga} diikat. ‘Tangga tidak boleh dipanjat oleh lebih dari satu orang secar bersamaan, kecuali bila didesain untuk dapat mendukung lebih dari satu orang. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA | Scapolding No. ID Dokumen : BSP/Scpolding/01 | Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman: 231 dari 34 ——————— Tangga harus selalu dikatkan ke struktur yang kokoh untuk menguatkan tangga pads pemekaian normal. Pengikat dekat ujung atas perlu dipasang dan pengkat untuk ujung bawag disarankan. Tangga step tidak boleh dipakai sebagai tangga tunggal dengan membuka lipatar) tangga, atau dengan menggunakan sebagian posisi tertutup. ! Tangga step tidak boleh dipanjat dari bagian belakang kecuali bila tangga dibuat dengan anak tanga di kedua sisinya. Pemakai harus memanjat dan bekerja dengan badan yang ditempatkan dekat dengan] bagian tengah tangga. Sekali-kali tidak diperbolehkan badannya bergeser kesamping keluar dari tangga. Pemakai tidak diperbolehkan melangkah atau berdiri pada injakan tangga (anak| tangga) yang paling atas. ‘Tangga tunggal harus diletakkan dengan jarak pitch kira-kira about 75 1/5% darittik | horizontal untuk dapat menahan terpeleset secara optimum, kekuatan tangga, dan keseimbangan dari orang yang memanjatnya. Aturan sederhana untuk menempatkan tangga pada sudut yang benar adalah dengan meletakkan dasar tangga dari dinding pada jarak seperempat panjang kerja efektif tangga (Rumus “Seperempat Panjang’). Panjang kerja efektif adalah bukan panjang tangga, tetapi Panjang dari bagian bawah |) tangga sampai dengan titik di atas tangga dimana tangga ditopang. STANDARD OPERATING PROCEDURE | PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA | Scapolding No. ID Dokumen —_: BSP/Scpolaing/011) Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018 Halaman 32. dari 34 Dasar tangga harus ditempatkan dengan memasang erat bagian kaki pada permukaar Penopang yang rata. Tangga tidak boleh digunakan pada permukaan yang licin kecuall bila tanga dilengkapi dengan sepatu khusus yang tidak licin atau dipakai alat lain yang cocok untuk mencegah terpeleset | Tangga tidak boleh ditempatkan di atas kotak, barrel, atau dasar lain yang tidak stabi} untuk menambah ketinggian. Tangga tunggal harus ditopang oleh kedua kakinya secara merata. Tangga step harus| ditopang oleh keempat kakinya. Ujung atas tangga tunggal harus ditempatkan pada rel yang ditopang merata. } Tangga portabel tidak didisain untuk menahan beban dari samping yang berlebihan dan| } setiap penyalah gunaan tangga harus dapat dicegah. Tangga harus dijaga tetap berada dekat denga pekerjaan. Pemakai tanga tidak boleh menjangkau, tetapi harus turun dan memindahkan tangganya. Pada waktu menggunakan tangga pemakainya tidak boleh menekan atau menolak tanga kecuali bila tangga dipasang kuat. Pada waktu memasukkan dan mengeluarkan tangga pemakainya harus menghadap ke tangga dan menjajaga agar tangga dipegang dengan kuat. User tidak boleh memanjat tangga dari samping atau dari tangga yang satu ke tangga lainnya, kecuali bila tangga dlikat kuat sehingga tidak dapat bergerak kearah samping atau dilkat terhadap struktur. STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA | Scapolding No. ID Dokumen : BSP/Scpolding/O1 1) Tanggal Terbit / No. Revisi : 27 maret 2018: Halaman : 33 dari 34 Tangga tidak boleh digunakan sebagai jembatan, skid, gagang, lantai kerja, peranca) plang, jalan untuk keluar, mengangkat barang, atau Penggunaan lain yang tidak sesua| dengan kegunaannya. Pada waktu tangga digunakan untuk mencapai akses pada geladak atau lantai kerja, Ujung ata dari tangga harus menjorok tiga feet diatas titik penyangga pada lantai kerja! Tangga harus diikat erat dulu agar tidak meleset, sebelum Pemakainya memanjat ke, ‘antai kerja atau turun dari lantai kerja. | Tangga tidak boleh disambung atau dikat satu sama lain untuk menambah panjangnyal selain tangga ekstensi yang didesain secara khusus untuk tujuan penggunaannya. Pengaturan tangga ekstensi hanya boleh dilakukan oleh pemakai (dan asistennya)| pada waktu berdiri di lantai dasar. Pengaturan tangga dari ujung atas tidak boleh’ dilakukan, Tidak boleh mengatur letak tangga pada saat ada orang berdiri di tangga. Pada waktu menggunakan tangga step, tangga harus dibuka sepenuhnya dengan} dipasang kunci pada alat pembukaannya (spreader) dan semua kaki tangga mencekam } kuat pada permukaan penyangga yang rata. Pada waktu tangga digunakan di area yang ada sirkit listrk, pemakai harus berhati-hati } untuk menentukan batasan aman mencegah setiap hubungan atau hubungan yang } terjadi antara sirkit atau konduktor yang beraliran listrik dengan yang tidak terpasang STANDARD OPERATING PROCEDURE PT. BAKARA SEJAHTERA PRATAMA | Scapolding No. ID Dokumen BSP/Scpolding/01 | Tanggal Terbit / No. Revisi :27 maret 2018| Halaman 234 dari 34 Tangga dari logam tidak boleh dipakai Karena dapat menimbulkan hubungan met dengan kabel yang beraliran listik. Pencegahan secara umum harus dapat ditakukar) pada saat menggunakan setiap alat yang dapat menjadi konduktor listrik. Penggunaan tambahan tali lifeline atau sabuk Pengaman disarankan sebagai Pengaman tambahan pada waktu menggunakan tangga. Bawa selalu alat-alat smalitoo! atau material untuk kerja dalam sabuk alat-alat atau diangkat secara terpisah dengan menggunakan tali tangan. Jaga selalu kedua tangan) agar dapat dengan bebas memegang tanga. Pegangan tangan dapat dilepas hanya bila berdiri pada posisi yang aman dalam menyelesaikan pekerjaan. 3. Uraian Kerja Rinne Mempersiapkan document kerja (Scaffolding plan, Risk Assessment, PPHA jika ETRE I SILO OMI Urutan Tugas Dasar Untuk Melakukan Pekerjaan JSA) dan permit kerja yang sesuai dan berlaku. ‘Memeriksa Semua material scaffolding dan Peralatan Kerja Sebelum Digunakan ‘Memasang Batasan Area Kerja (Zona Bahaya, Zona waspada, Zona aman) & Warning Sign Lakukan pre-job meeting (untuk semua pekerja yang terlibat) Sharing scope kerja, bahaya terkait dan mitigasi yang recomended - Memastikan pekerja yang terlibat dalam kondisi Sehat (fit for duty) Tahapan Pembangunan Independet scaffolding N | Langkah Kerja ‘Keterangan Gambar ° 1 | Memposisikan | Sole wood dan base plate selalu Sole wood & Base | dipasang pertama kali sebagi plate dasar untuk tumpuan thang scattolding “Luas Sole plate \ (akukan pengukuran jarak masing tergantung pada \@asing sole wood dan base plate eae ‘sesuai dengan scattolding plan) Jandasan/ground” | “larak maksimun base plate/tiang a] | Mar yang direcommendasikan adalah 2M” 2. | Mendirikan Tiang ditegakkan diatas base plate tiang/Standard & | dan pasang ledger pada sisi dalam memasang Ledger | tiang yang dikuncikan pada dua dang dengan menggunakan clamp “Tiang harus tet a “~ dekang oleh” | Blevasi ideal ledger dari ground pekeifa adalah 30cm (posisi terendah tidak peony Aurang dari Yocm dart base plate sampaikeempat | “an elevast tertinggi Sdcm dari ee tiang dihubungkan | base plate Dari base pate dengan ledger dan fansom" Leger dipasang pada dua sisi bangunan scaffolding yang sejajar. “Untuk memastikan tiang berdir vertical dan ledger dalam posisi datar, harus diukur dengan menggunakan Water level.” ‘Memasang Transom Pasang transom diatas ledger pada sisi dalam tiang yang dikuncikan pada dua tiang dengan ‘menggunakan clamp mati Transom dipasang pada dua sisi bangunan scattolding yang sejajar “Pemasangan transom membentuk sudut 90 derajad terkadap ledger” (kecuali scaffolding berbentuk Yingkaran) Transom} Pasang Ledger & Transom untuk lantai kerja lift 1 Pasang ledger dan transom untuk penyanggah lantai kerja litt pertama. Transom & Ledger dipasang pada sisi dalam tiang dan ditkat pada dengan menggunakan clamp mati “Jarak ledger lantai pertama dengan ground adalah 1.8m s/d 2m” Vika scattolder tidak dapat menjangkau posisi pemasangan clamp untuk ledger dan transom (struktur penyanggah) lantai kerja, dapat digunakan bantalan pijak sementara untuk menambah jangkauen scattolder. | Pasang Putlog Pasang putlog pada ledger Jalu dikuncikan pada ledger dengan menggunakan clamp mati Posisi putlog berada diatas ledger “larak Putiog ditentukan berdasarkan kekuatan plank, jarak terjauh adalah 1.5m" Lantai kerja sementara minimum 2 Jembar plank untuk satu spot. Pasang Ledger/ | Pasang ledger/transom yang j transom untuk —_| dikuncikan pada dua tiang bagian | Dantalan lantai | dalam dengan menggunakan clamp | | kerja sementara | mati. | | “Ketinggian transom/ledger untuk | Jantai kerja sementara adalah 1M S/d 12M" ast Pasang lantai | Posisikan plank diatas | Kerja sementara | Jedger/transom lalu diikatkan pada ledger/transom dengan | menggunakan clamp/kawat. Pasang Tangga sementara Pasang tangga sementara untuk access menuja lantai kerja sementara “Kemiringan tanggtangga mengaca pada cumusan 14, Tangga harus dikuncikan ke struktur scaffolding atau dipegang oleh pekerjaa lain” 9 | Pasang guardrail | Guardrail sementara dipasang dri | sementara redger ke ledger atau transom ke i transom dengan menggunakan clam | | il mati | | tt , | = Guardrail ini digunakan sebagai ia | pengaman pekerja selama bekerja | pada lantai kerja sementara | Putlog yang sudah dipasang dapat difungstkan sebagai salah satu guardrail sementara. | | 10 | Pasang Top & Mid | Pasang toprail dan midrail di rail lantai bagian dalam tiang pada semua | | pertama sisi dan dikunci ke tiang | menggunakan calm mati. | Ketinggian top rail adalah 90cm | | peppseaee s/d 110cm dari lantai kerja. dan ee = ketinggian midrail setengah dari | |2axee ketinggian top rail dari lantai kerja | | eeprall midrall ) asem sd SSem. ee | a aanieabt tap tem lank, | “selama proses, ‘edger # tenaga’ | Taildan mideail scattolder benditi dapat dike | pada lantai kerja sementara yang tf diprotect oleh guardrail | sementara” | [11 |Pasang Bracing | Pemasangan bracing pada sisi Inar || (Struktar penguat | tiang yang dengan posisi diagonal diagonal) dari tiang ke tiang dan dikunci | dengan menggunakan clamp hidup — atau dipasang diagonal dari ledger | eee bay | FE 1edger/transom ke transom dan jones eon tidag | Ukunci menggunakan clam mati. melebihi bay ke 3

You might also like